Professional Documents
Culture Documents
www.optimalearning.co.id
I.
A. Pengertian
Secara umum kita mungkin sudah sering mendengar istilah perdagangan ekspor impor,
baik itu melalui media massa maupun dalam pergaulan kita sehari - hari, tapi mungkin
hanya sebagian kita yang mengetahui arti sebenarnya dari perdagangan ekspor impor.
Jika kita ambil dari praktek perdagangan internasional (ekspor impor) maka bisa kita
artikan bahwa Ekspor adalah proses menjual (mengeluarkan) suatu barang atau
komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, dimana dalam proses tersebut
terdapat aktivitas transportasi / pemindahan barang dari negara penjual (seller) ke
negara pembeli (buyer).
Sedangkan
Impor adalah
proses
membeli
(memasukkan)
suatu
barang
atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, dimana dalam proses
tersebut juga terdapat aktivitas transportasi / pemindahan barang dari negara penjual
(seller) ke negara pembeli (buyer).
Country
A
(Seller)
Country
D
(Buyer)
Ekspor
Impor
Country
B
(Buyer)
Country
C
(Seller)
www.optimalearning.co.id
Perdagangan ekspor impor umumnya adalah perdagangan dengan volume yang besar.
Selain itu dalam proses transportasi ekspor impor pada umumnya melibatkan instansi
Bea Cukai (Customs) di tiap - tiap negara yang bertugas mengatur / mengawasi lalu
lintas barang ekspor impor di negaranya masing - masing.
lebih
sederhana.
Di
Indonesia
sendiri
pemerintahnya
tidak
www.optimalearning.co.id
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
(DOMESTIK)
(EKSPOR IMPOR)
(transportasi domestik)
Lebih sederhana
www.optimalearning.co.id
www.optimalearning.co.id
a. Lintas Negara
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa perdagangan ekspor impor adalah
perdagangan antar negara dimana lingkupnya melewati batas batas suatu negara,
sehingga terdapat ketentuan / kebiasaan / peraturan yang berbeda - beda pada
tiap negara.
b. Banyak Pihak Yang Berkepentingan
Terdapat ciri khas dalam perdagangan ekspor impor yaitu transaksi dalam jumlah
yang besar, sehingga disini berlaku hukum ada gula ada semut dimana banyak
pihak yang menginginkan / mengambil keuntungan dari suatu transaksi tersebut,
baik dari pemerintah (government) maupun swasta.
c. Dinamis
Dalam perdagangan ekspor impor bisa dikatakan sangat dinamis, karena prosesnya
sangat tergantung dari berbagai hal dari suatu atau beberapa negara, seperti
kondisi ekonomi, keamanan, geologis, demografi, regulasi, dll
d. Terkait dan Terikat Dengan Peraturan (Regulasi)
Masih berkaitan dengan poin diatas, dalam transaksi ekspor impor para pelakunya
tidak bisa terlepas dari berbagai regulasi, baik peraturan yang dikeluarkan oleh tiap
- tiap negara, aliansi beberapa negara, maupun oleh badan internasional. Sehingga
para pelaku ekspor impor harus mematuhi regulasi yang dikeluarkan oleh berbagai
pihak tersebut.
E.
a.
www.optimalearning.co.id
Mediator (Broker)
Pihak yang menjadi perantara antara eksportir dan importir dalam melakukan
transaksi ekspor impor. Dalam beberapa kondisi, terkadang eksportir dan importir
memerlukan jasa perantara / mediator. Pada umumnya mediator berfungsi untuk
membantu eksportir dan importir dalam melakukan transaksi.
www.optimalearning.co.id
e.
Sumber : www.cargoku.wordpress.com
www.optimalearning.co.id
f.
g.
www.optimalearning.co.id
10
www.optimalearning.co.id
Air Lines
Shipping Lines
i.
Port (Pelabuhan)
Merupakan tempat dimuat / di bongkarnya barang ekspor impor dari atau ke
sarana pengangkut (Moda transportasi barang atau kargo).
11
www.optimalearning.co.id
Contoh aktivitas bongkar muat di port (pelabuhan) Tanjung Priok, Jakarta (Dok.Optima)
j.
Bank
Instansi yang bertugas untuk memfasilitasi pembayaran internasional.
12
www.optimalearning.co.id
k.
Asuransi
Pihak atau perusahaan yang ditunjuk sebagai penanggung risiko dalam aktivitas
perdagangan ekspor impor.
l.
Surveyor
Dalam perdagangan ekspor impor, Surveyor bertugas memastikan kondisi
(kualitas dan kuantitas) barang sesuai dengan yang diminta oleh pihak - pihak yang
berkepentingan dengan cara melakukan inspeksi dan kemudian menerbitkan
sertifikat. Salah satu perusahaan Surveyor yang cukup populer di Indonesia adalah
SUCOFINDO.
13
www.optimalearning.co.id
Selain instansi instansi diatas masih banyak instansi yang berkaitan dengan aktivitas
ekspor impor seperti kementerian perdagangan, kadin, dll.
EKSPORTIR
/ SELLER
MEDIATOR
/ AGENT
IMPORTIR
/ BUYER
BANK
BEA CUKAI
(CUSTOMS)
PIHAK-PIHAK YANG
BERKAITAN
DALAM PERDAGANGAN
EKSPOR-IMPOR
SURVEYOR
CARRIER
ASURANSI
14
INSTANSI
PEMERINTAH
PORT &
WAREHOUSE
www.optimalearning.co.id
F.
j.
mengikuti
kursus
atau
pelatihan
baik
offline
maupun
online
www.optimalearning.co.id
16
www.optimalearning.co.id
II.
Dalam bagian ini kita coba membahas tentang seluk beluk aktivitas ekspor impor yang
terjadi di Indonesia, seperti kita tahu tiap - tiap negara mempunyai kebijakan sendiri dalam
mengatur kegiatan ekspor impornya. Di Indonesia sendiri aktivitas ekspor impornya
termasuk yang cukup ramai dengan nilai transaksi relatif besar. Dengan jumlah penduduk
lebih dari 200 juta, konsumsi Indonesia termasuk tinggi, dan sebagian barang konsumsi
masih di impor dari negara lain. Sebaliknya untuk ekspor Indonesia juga memiliki potensi
yang besar karena kaya akan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh negara lain.
Ketentuan umum lainnya dalam bidang ekspor juga telah diatur pemerintah Indonesia,
dan pada saat buku ini ditulis peraturan yang dipakai adalah Permendag No.13/MDAG/PER/3/2012 tentang ketentuan umum di bidang ekspor.
B. Legalitas Importir Dan Ketentuan Umum Bidang Impor
17
www.optimalearning.co.id
Untuk menjadi importir dan melakukan importasi dari negara lain ke Indonesia,
pemerintah menentukan aturan tentang perijinan / legalitas yang diperlukan sehingga
kita harus memenuhinya. Legalitas legalitas tersebut antara lain :
Angka Pengenal Importir (API), dari Kemendag (untuk PMDN) dan BKPM (Untuk
PMA)
Import License atau Import Permitt dari departemen terkait (diterbitkan oleh
pemerintah melalui departemen terkait, sesuai dengan jenis barang yang akan
kita impor). Contoh : Beberapa jenis makanan dan bahan pembuat makanan
memerlukan import license dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ketentuan umum lainnya dalam bidang impor juga telah diatur pemerintah Indonesia,
dan pada saat buku ini ditulis peraturan yang dipakai adalah Permendag No.48/MDAG/PER/7/2015 tentang ketentuan umum di bidang impor.
C.
18
www.optimalearning.co.id
19
www.optimalearning.co.id
4. Aturan sering berubah - ubah, baik itu yg bersifat mayor maupun yang minor.
5. Kita juga sering menemui perbedaan aturan dalam pengurusan ekspor impor di
beberapa kota yang berbeda, padahal secara aturan resmi atau aturan induknya
sama.
6. Isu korupsi masih menjadi momok bagi para pelaku ekspor impor, mulai dari
pengurusan ijin ekspor impor hingga pada saat pengapalan barang hampir
semuanya sering tercium aroma korupsi di dalamnya, terutama yang berkaitan
dengan sogok menyogok atau gratifikasi. Namun kabar baiknya pemerintah terus
berusaha untuk memperbaiki sistem pelayanan dalam berbagai aktivitas ekspor
impor. Contohnya adalah dengan memperketat kontrol terhadap instansi penerbit
perijinan,
mengganti
sistem
manual
menjadi
elektronik
(online),
dan
20
www.optimalearning.co.id
III.
Dalam perdagangan, cara pembayaran merupakan sesuatu yang sangat penting dan wajib
diperhatikan oleh pihak-pihak yang terlibat. Begitu juga dalam perdagangan internasional,
penjual (eksportir) berkepentingan mendapatkan pembayaran sesuai dengan barang yang
dijualnya sedangkan pembeli (importir) berkepentingan mendapatkan barang sesuai
dengan yang dibayarkannya.
Pada perdagangan internasional antara penjual dan pembeli menempati negara yang
berbeda, dimana jarak tempat tinggal mereka relatif berjauhan, dan bahkan banyak
diantara para pelaku yang belum pernah bertatap muka.
Perdagangan dalam jumlah kecil dan melalui pihak ketiga (biasanya melalui
marketplace).
Perdagangan antar perusahaan yang masih dalam satu group (holding atau afiliasi).
Perdagangan yang tingkat kepercayaannya sudah tinggi antara eksportir dan importir
Adapun dalam praktek perdagangan ekspor impor terdapat beberapa cara pembayaran
internasional yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut :
A. Barter.
Barter adalah pertukaran barang dengan barang. Dalam hal ini barang yang dikirim ke luar
negeri ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan di dalam negeri. Pembayaran
dengan barter tidak berupa devisa (uang), melainkan berupa barang yang nantinya dapat
21
www.optimalearning.co.id
dipakai sendiri atau di jual kembali. Barter ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
:
1. Direct Barter (Barter langsung)
Barter langsung adalah pertukaran barang dengan barang yang langsung dapat
dimanfaatkan di negara pelaku barter.
2. Switch Barter (Barter alih)
Barter alih dilakukan apabila salah satu pihak tidak mungkin memanfaatkan sendiri
barang yang diterimannya dari pertukaran itu, maka importir dapat mengalihkan
barang tersebut ke negara lain yang membutuhkan. Misalnya suatu negara atau pelaku
bisnis dapat mengalihkan pengiriman barangnya ke negara lain yang memerlukan
barang hasil barter tersebut.
3. Counter Purchase (Imbal beli)
Counter purchase ini biasa juga disebut counter trade. Counter purchase adalah sistem
perdagangan timbal balik antar dua negara. Misalnya suatu negara yang menjual
produk kepada negara lain harus membeli pula suatu produk negara tersebut atau
dengan mengaitkan ekspor dan impor.
4. Buy-back barter (Barter beli kembali)
Barter beli kembali adalah suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara
maju kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan alat produksi di
negara berkembang, dan nantinya hasil produk akan dibeli kembali oleh negara yang
memasok alat produksi tersebut. Misalnya negara Jepang mengekspor suatu mesin
tekstil ke Indonesia, sedangkan tekstil yang diproduksi harus di ekspor ke Jepang.
Secara umum sistem perdagangan dengan cara barter ini jarang dilakukan oleh para pelaku
bisnis dibandingkan dengan cara lain, karena cara ini dianggap kurang fleksibel.
22
www.optimalearning.co.id
mendapatkan barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau bahkan importir
tidak
Cek
Bank A
3. Payment
Bank B
4. Payment
2. Payment
5. Goods & Document Shipment
IMPORTIR
EKSPORTIR
1. Sales Contract
23
www.optimalearning.co.id
ada
24
Cek
www.optimalearning.co.id
Cara pembayaran dengan open account mengandung risiko yang besar bagi eksportir. Risiko
yang timbul adalah eksportir sangat mungkin tidak mendapatkan pembayaran dari pembeli,
karena tidak ada jaminan yang mengikat.
Bank A
Bank B
5. Payment
3. Payment
2. Goods & Document Shipment
IMPORTIR
EKSPORTIR
1. Sales Contract
www.optimalearning.co.id
Bank B
7. Payment II
6. Payment II
8. Payment II
2. Payment I
4. Payment I
EKSPORTIR
1. Sales Contract
26
www.optimalearning.co.id
cara
pembayaran
menginstruksikan
remitting
ini
bank
eksportir
untuk
setelah
mengapalkan
meneruskan
barangnya
dokumen (commercial
document) kepada collecting bank untuk dilakukan penagihan pada importir, dalam hal
ini disebut documentary collection.
Dalam metode pembayaran ini Bank
dokumen
apakah
importir mau
27
www.optimalearning.co.id
F.
Setelah melihat beberapa metode pembayaran dalam ekspor impor tentunya para pelaku
perdagangan internasional menginginkan alat pembayaran yang lebih memberikan rasa
aman baik bagi eksportir maupun importir, untuk itu maka dibuatlah sistem pembayaran
ekspor impor yang dirasa lebih aman dan menjamin kepentingan eksportir dan importir
yaitu Letter of Credit atau biasa kita kenal dengan sebutan LC.
Sistem pembayaran dengan LC bisa dikatakan sebagai sistem pembayaran dimana para
pelaku bisnis (eksportir dan importir) menggunakan jasa pihak ketiga yaitu Bank untuk
menjamin keamanan transaksi tersebut. Dalam sistem pembayaran ini Bank yang telah
ditunjuk importir akan menerbitkan surat (letter) jaminan pembayaran kepada eksportir
dengan syarat eksportir telah memenuhi syarat syarat yang terdapat dalam surat
tersebut. Surat inilah yang disebut dengan Letter of Credit (LC).
Jadi dari penjelasan tersebut bisa kita tarik kesimpulan dengan metode pembayaran LC
kedua belah pihak (eksportir dan importir) relatif lebih aman dan terjamin dalam
melakukan transaksi ekspor impor, dimana eksportir pasti akan mendapatkan pembayaran
selama memenuhi syarat - syarat yang tercantum di dalam LC, begitu juga importir hanya
akan melakukan pembayaran jika eksportir atau bank telah mengkonfirmasi bahwa barang
yang dikirimkan kepada importir sudah sesuai dengan yang dipesan.
28
www.optimalearning.co.id
Berikut ini adalah contoh kutipan syarat - syarat yang biasanya tercantum di LC dan harus
dipenuhi oleh eksportir jika ingin mendapatkan pembayaran dari Bank sebagai penjamin.
Issuing Bank
Nominated Bank
3. L/C
8. Docs
9. Payment
2. Aplikasi
7. Payment
10. Docs
IMPORTIR/APPLICANT
1.Sales Contract
6. Docs
EKSPORTIR / BENEFICIARY
5. Goods
29
4. L/C
www.optimalearning.co.id
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Issuing Bank meminta importir untuk menebus dokumen impor dengan cara
pembayaran yang disyaratkan, kemudian importir meminta opening bank
mendebit rekeningnya untuk menebus dokumen-dokumen tersebut.
30
www.optimalearning.co.id
Dalam praktek transaksi menggunakan LC para pelaku ekspor impor berpedoman pada
aturan internasional yang disebut dengan UCPDC (Uniform Customs and Practice for
Documentary Credit) atau biasa disebut dengan UCP. Peraturan ini diterbitkan oleh
International Chamber of Commerce (ICC) dan pada saat buku ini ditulis versi UCP yang
berlaku adalah UCP 600. Bagi anda yang telah menjadi member kursus online
(www.kursuseksporimpor.com) bisa mendownload UCP tersebut di member area.
Cara pembayaran dengan LC ini biasanya dilakukan apabila :
1. Tingkat kepercayaan antara eksportir dan importir rendah.
2. Eksportir atau importir memerlukan pembiayaan (hutang) dari Bank dalam transaksi
ekspor impor tersebut.
3. Pemerintah salah satu pihak atau kedua belah pihak mewajibkan transaksi tersebut
Harus menggunakan LC.
www.optimalearning.co.id
32
www.optimalearning.co.id
- Disebut juga dengan nama negotiating bank dan biasanya namanya tidak
disebutkan dalam LC yang menyetujui untuk membeli wesel (draft) dan
beneficiary atau eksportir dapat menegosiasikan weselnya pada bank tersebut.
- Yang membayar beneficiary atau eksportir dengan segera dan biasanya dengan
recouse. Bilamana ada masalah atas pembayaran kepada beneficiary atau
eksportir maka negotiating bank selanjutnya dapat meminta pembayaran dari
opening bank.
8. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse)
- Disebut juga reimbursing bank
- Bilamana antara bank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan rekening
maka untuk penyelesaian pembayaran biasanya ditunjuk bank ketiga ini yang
disebut rembursing bank.
www.optimalearning.co.id
pembayarannya bisa bermacam macam antara lain 60 hari, 90 hari, 120 hari,
180 hari setelah dokumen diterima secara lengkap dan benar oleh Bank
koresponden.
3. Deffered Payment. Jenis LC ini mirip dengan usance dimana pembayarannya
akan dilakukan oleh Opening Bank atau Bank yang ditunjuk (Reimbursing Bank)
pada suatu waktu tertentu yang telah ditentukan (payment on dd/mm/yy).
pembayaran
dari
Bank.
Melihat
sifatnya,
LC
ini
tidak
2. Irrevocable LC
Irrevocable LC merupakan kebalikan dari revocable LC dimana isinya tidak dapat
dirubah sepihak, kecuali atas sepengetahuan para pihak yang terlibat (eksportir
dan importir).
3. Irrevocable Confirmed LC
Irrevocable Confirmed LC adalah LC yang tidak dapat dirubah dan dikuatkan oleh
Confirming Bank. Dengan demikian ada 2 penjamin yakni issuing bank dan
34
www.optimalearning.co.id
confirming bank. Untuk eksportir LC jenis ini lebih aman, karena bila issuing bank
gagal membayar, maka masih ada confirming bank sebagai penjamin kedua.
4. Transferable L/C
Jenis LC ini mulai ada berdasarkan atas pasal 54.a Uniform Customs and Practice
For Documentary Credit (UCP) ICC No.400. Dalam hal ini L/C memberi hak
kepada eksportir untuk menginstruksikan pada bank yang diamanatkan untuk
membayar atau akseptasi atau kepada setiap bank yang berhak melakukan
negosiasi , untuk menyerahkan hak atas kredit itu seluruhnya atau sebagian
kepada satu atau lebih pihak ketiga (beneficiary kedua). LC ini digunakan bila
eksportir
(beneficiary
barangnya ada pada supplier yang dalam hal ini disebut secondary beneficiary
.Transferable LC hanya dapat dipindahkan sekali saja, berarti second beneficary
tidak boleh memindahkan LC tersebut pada pihak lain. Kita dapat mengetahui
bahwa suatu LC adalah transferable bila pada LC dengan tegas disebut
transferable.
Pada prakteknya transferable LC ini dilakukan dengan dua hal, yaitu :
1. Dengan penggantian invoice.
Dalam hal ini setelah supplier menerima pemberitahuan dari koresponden
bank, kemudian eksportir mengapalkan barang barangnya, setelah itu
eksportir mengajukan semua dokumen kepada koresponden bank untuk
melakukan
penagihan
(negosiasi,
akseptasi
atau pembayaran
tunai).
eksportir
merupakan keuntungan
bagi
eksportir.
35
www.optimalearning.co.id
dan
masa berlaku
L/C
lebih pendek
eksportir
transferable
pada
L/C
tetapi
melalui
memang
akan
menggunakan
keuntungan
perantara
5. Back To Back LC
Back to back LC biasanya digunakan dalam kondisi eksportir sebagai perantara
(trader) dan eksportir tersebut tidak menghendaki importir tau darimana sumber
barang tersebut (suppliernya). Oleh karena itu hal yang memungkinkan untuk
dilakukan sebagai solusinya ialah dengan menggunakan 2 (dua) LC . LC
pertama (disebut master LC )
supplier, Pada LC
LC
pertama.
pertama.
Dasar rule dari munculnya Back to Back LC ini sebenarnya adalah UCP pasal 54.e
ayat
36
www.optimalearning.co.id
6. Red Clause LC
Jenis LC ini biasanya digunakan jika eksportir memerlukan modal untuk produksi
atau pengadaan barang yang akan diekspornya, jadi kondisi dalam red clause LC
adalah advising bank atau confirming bank diberi kuasa oleh issuing bank
untuk memberi uang muka pada eksportir sebelum dokumen - dokumen
perdagangan internasional (yang disyaratkan dalam LC) diserahkan kepada
bank tersebut.
Klausula tersebut dicantumkan dalam LC atas permintaan khusus dari
importir dan kata-katanya tergantung pada permintaan importir. LC tersebut
dinamakan red-clause, karena klausula tersebut ditulis dengan tinta-merah
agar menarik perhatian mengenai kekhususan LC tersebut.
LC ini digunakan untuk memberi modal dalam bentuk uang muka guna
membeli barang atau sebagian pre-financing. Sebelum
menerima uang
besarnya
uang
muka
37
www.optimalearning.co.id
dan issuing bank kemudian akan menagih pada importir . Importirlah pada
akhirnya yang akan menanggung semua beban. Oleh karena itu jenis LC ini
digunakan bila tingkat kepercayaan antara importir dan eksportir tinggi.
Contoh Case :
Di Indonesia banyak importir benang wol yang menggunakan LC ini kepada
eksportir wol di Australia agar eksportir tersebut dapat membeli wol baik
dari pasaran maupun melalui pelelangan.
7. Revolving LC
Adakalanya importir memesan barang dengan nilai tertentu dalam jangka
waktu tertentu (misalnya 6 bulan). Nilai total misal USD 90,000 dan setiap
bulannya melakukan transaksi sebesar USD 15,000. Jika setiap bulan harus
dibuka LC tertentu memerlukan biaya dan waktu (kurang efektif dan efisien).
Untuk itu salah satu solusinya adalah menggunakan Revolving LC, yaitu LC yang
dibuka sekali namun bisa digunakan untuk transaksi yang berulang - ulang.
Contoh Case:
Berdasarkan contoh sebelumnya diatas bila
pada
suatu
bulan
eksportir
sedangkan berdasarkan
USD
5,000 yang tidak terpenuhi pada bulan tersebut dapat ditambahkan pada
bulan
berikutnya
eksportir tersebut sebesar USD 20,000. Namun harus diingat bahwa jumlah
keseluruhan selama 6 bulan tetap tidak
(kumulatif).
*Note : Dalam hal kondisi LC menyebutkan non kumulatif, maka sisa yang tidak
digunakan pada bulan sebelumnya (USD 5,000) tidak boleh ditambahkan pada
38
www.optimalearning.co.id
bulan berikutnya. Jadi dalam kondisi non kumulatif tersebut setelah 6 bulan
jumlah yang terealisir bisa jadi kurang dari USD 90,000.
8. Stand By LC
LC jenis ini digunakan untuk menjamin pembayaran bila suatu badan hukum
(misal perusahaan kontraktor) tidak dapat menyelesaikan suatu pekerjaan atas
suatu kewajiban. Dalam hal ini applicant mengajukan permohonan pada bank
untuk membuka stand by LC.
Bila kontraktor tersebut ternyata tidak mampu melaksanakan kewajibannya ,
maka pimpinan proyek sebagai beneficiary akan menuntut pembayaran pada
issuing bank sejumlah uang sebegaimana ditetapkan dalam LC tersebut.
Untuk
mendapatkan
pembayaran, maka
Selain metode - metode pembayaran ekspor impor seperti tersebut diatas, sebenarnya
masih ada metode pembayaran yang lain namun jarang sekali digunakan pada saat ini
39
www.optimalearning.co.id
karena sudah tidak sesuai dengan situasi, kondisi, serta model - model bisnis yang baru.
Metode pembayaran tersebut adalah :
2. Tunai (Cash)
Yaitu pembeli membayar langsung barang yang akan di impor di tempat eksportir
menggunakan uang tunai (cash). Hal ini biasanya dilakukan dengan cara pembeli datang
langsung ke pabrik atau pembeli punya perwakilan di negara penjual. Pembayaran
dengan dengan cara ini pada jaman sekarang dirasa sudah kurang sesuai karena
terdapat risiko yang sangat besar, diantaranya risiko kehilangan atau kekurangan uang
(gangguan kejahatan) serta risiko uang palsu.
40
www.optimalearning.co.id
IV.
A. Incoterm
Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang dibuat
untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan
internasional dan lebih khususlagi pada saat aktivitas pengapalan barang (shipment).
Dalam incoterms hak dan kewajiban pembeli (importir) serta penjual (eksportir)
mengenai pengiriman barang dijelaskan melalui istilah - istilah. Hal-hal yang dijelaskan
meliputi lingkup tanggung jawab pada proses pengiriman barang, penanggung jawab
proses pengiriman barang, penanggung biaya yang timbul, dan penanggung risiko bila
terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses pengiriman.
Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of
Commerce (ICC), versi terakhir adalah yang dibuat pada tahun 2010 dan disebut sebagai
Incoterms 2010, tetapi incoterms tersebut baru berlaku efektif mulai tanggal 1
Januari 2011. Incoterms 2010 dikeluarkan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa resmi
dan 31 bahasa lain sebagai terjemahan resmi.
41
www.optimalearning.co.id
1.
EXW (nama tempat): Ex Works, Jika kita menggunakan term ini maka kewajiban
eksportir sangat minim sekali dalam pengiriman barang, atau dengan kata lain
eksportir tidak bertanggung jawab sama sekali dalam pengiriman barangnya kepada
importir. Jadi dalam term ini eksportir cukup mempersiapkan dan mengemas
barangnya, setelah itu importirlah yang berkewajiban menanggung semua biaya dan
risiko transportasi barang mulai dari tempat origin (tempat eksportir) sampai ke
tujuan akhir (tempat importir)
2.
FCA (nama tempat): Free Carrier, pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk
mengurus izin ekspor dan menyerahkan barang ke pihak pengangkut di tempat yang
telah ditentukan (biasanya di kantor atau gudang milik pengangkut atau freight
forwarder di negara eksportir).
3.
CPT (nama tempat tujuan): Carriage Paid To, pihak penjual menanggung biaya
pengangkutan sampai barang tiba di port negara tujuan (negara importir) dan
belum dibongkar dari pesawat (belum diurus customs clearance di negara importir).
4.
CIP (nama tempat tujuan): Carriage and Insurance Paid to, sama seperti CPT namun
jika memakai term ini pihak penjual wajib membayar premi asuransi pengangkutan
terhadap barang yang dikirim.
5.
DAT : Deliver At Terminal, Jika memakai term ini maka tanggung jawab penjual
sampai di terminal, pada saat barang tiba di port negara tujuan (negara importir).
Yang dimaksud terminal disini adalah gudang, container yard, terminal kereta api,
atau terminal di pelabuhan udara.
6.
DAP : Deliver At Place, Term ini hampir sama dengan DAT yaitu tanggung jawab
penjual sampai di port negara tujuan (negara importir), namun pada term ini
peralihan tanggung jawab tidak dibatasi hanya pada terminal (gudang, dll) tapi
boleh selain terminal, misal di kantor, dll.
7.
DDP (nama tempat tujuan): Delivered Duty Paid, Term ini merupakan kebalikan dari
Ex-Work dimana pihak penjual bertanggung jawab mengirimkan barang sampai di
tempat tujuan akhir (tempat importir), termasuk biaya asuransi, bea masuk, pajak
impor, cukai dan semua biaya lain yang mungkin muncul sebagai biaya impor.
42
www.optimalearning.co.id
43
www.optimalearning.co.id
muat (Port of Loading), setelah itu (kapal berangkat) biaya dan risiko pengiriman
barang sampai di tempat Importir beralih menjadi tanggung jawab importir.
b. Cost and Freight (CFR)
Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan term CFR, Eksportir
mempunyai kewajiban untuk memikul semua biaya terhadap pengiriman barang
mulai dari tempat eksportir hingga kapal sampai di pelabuhan tujuan (Port Of
Destination), tetapi eksportir tidak wajib mengcover asuransi atas pengapalan
barang tersebut, setelah itu biaya dan risiko pengiriman barang dari POD (Port of
Destination) sampai di tempat Importir menjadi tanggung jawab importir.
c. Cost Insurance and Freight (CIF)
Dalam persyaratan penyerahan barang dengan menggunakan term CIF, Eksportir
mempunyai kewajiban untuk memikul semua biaya terhadap pengiriman barang
mulai dari tempat eksportir hingga ke pelabuhan tujuan (Port Of Destination), dan
eksportir wajib mengcover asuransi atas pengapalan barang tersebut, setelah itu
biaya dan risiko pengiriman barang dari POD (Port of Destination) sampai di tempat
Importir menjadi tanggung jawab importir.
44
www.optimalearning.co.id
NO
TERM
FREIGHT
INSURANCE
FOB
EXPORTER
IMPORTER
IMPORTER
IMPORTER
CFR
EXPORTER
EXPORTER
IMPORTER
IMPORTER
CIF
EXPORTER
EXPORTER
EXPORTER
IMPORTER
1.
45
www.optimalearning.co.id
2.
46
www.optimalearning.co.id
C. CONTOH KALKULASI
FACTORY PRICE
7.50
7.50
DOMESTIC FREIGHT
0.70
0.70
SUB TOTAL
8.20
8.20
EXPORT DOCUMENTATION
0.50
SUB TOTAL
8.70
1.20
SUB TOTAL
9.90
1.19
SUB TOTAL
11.09
1.23
SUB TOTAL
9.43
2.44
4.72
6.77
SUB TOTAL
14.15
20.30
1.415
2.03
15.57
22.33
DISTRIBUTOR MARKUP
47
www.optimalearning.co.id
V.
SHIPPING
B. Carrier
1. Carrier dalam ekspor impor
Yang dimaksud carrier di dalam ekspor impor adalah sarana pengangkut utama
yang melayani angkutan door to door ataupun port to port. Jenisnya antara lain :
a. Shipping Lines
Jasa angkutan cargo yang menggunakan kapal laut, melayani port to port
service. Biasanya untuk barang dengan kuantitas banyak.
48
www.optimalearning.co.id
b. Air Lines
Jasa angkutan cargo yang menggunakan pesawat udara, biasanya angkutan
udara digunakan untuk barang yang perlu segera tiba di tempat tujuan dan
quantitynya relatif kecil dibandingkan dengan angkutan laut. Sebagaimana
shipping lines, perusahaan airlines biasanya hanya melayani angkutan port to
port service.
c. Freight Forwarder
Jasa pengurusan transportasi yang bertugas mengurus semua kegiatan yang
diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui
transportasi darat, laut atau udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan,
penyimpanan, sortasi, pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan,
penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen angkutan, perhitungan biaya
angkutan, klaim asuransi atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan
biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang- barang tersebut
sampai dengan diterimanya oleh yang berhak menerimanya (door to door
service).
d. Courier Service
Jasa angkutan barang yang melayani barang dengan quantity yang relatif sedikit
/ kecil. Contoh : pengiriman dokumen (door to door service).
2. Pemilihan carrier
Bagi eksportir atau importir perlu mempertimbangkan beberapa hal dalam
memilih carrier, antara lain :
a. Jadwal yang tetap
b. Kecepatan pengangkutan
c. Biaya transportasi
d. Kepercayaan terhadap pelayanan
e. Status perusahaan pelayaran
f. Penunjukan oleh pembeli
g. Dll
49
www.optimalearning.co.id
C. Air Freight
Pengangkutan cargo dengan Air Freight adalah cara pengangkutan muatan atau cargo
ekspor atau impor dengan menggunakan moda pesawat udara, baik pesawat yang
khusus untuk mengangkut cargo maupun pesawat penumpang.
Jika kita mengirimkan barang dengan air freight bisa melalui jasa freight forwarder
(agent dari airlines) maupun langsung ke perusahaan airlines. Jika kita langsung ke
airlines biasanya ada minimal quantity barang yang dikirimkan (tergantung kebijakan
masing-masing airlines) & barang harus kita antar sendiri ke airport, namun jika kita
menggunakan jasa freight forwarder maka barang biasanya akan di pick up oleh freight
forwarder sekaligus akan diuruskan juga customs clearance nya (door to door service).
Setelah barang on board dan pesawat take off maka pihak airlines akan menerbitkan
dokumen pengangkutan cargo udara yang disebut dengan Air Way Bill. Fungsi airway
bill yang utama adalah sebagai dokumen kontrak pengangkutan antara shipper dan
airlines, sebagai tanda kepemilikan barang, dll.
50
www.optimalearning.co.id
51
www.optimalearning.co.id
g
Exporter
Importer
g
Freight
Forwarder
Freight
Forwarder
d
a
h
h
b
Customs
c Airport
Airlines
Customs
Airport
Keterangan :
mengirim
52
www.optimalearning.co.id
Airlines
c. Setelah barang sampai di gudang airport, petugas gudang atau perwakilan airlines
melakukan pencatatan, penimbangan, pengukuran, repacking, dan pemberian label
pada barang atau cargo yang akan dikirimkan
d. Eksportir atau freight forwarder (atau PPJK) atas kuasa dari eksportir melakukan
proses customs clearance baik melalui media elektronik (online) maupun secara
manual (pada saat e-book ini ditulis belum semua kota di Indonesia bisa melakukan
customs clearance secara online)
e. Petugas gudang atau ground handling bandara memuat cargo ke dalam pesawat
f. Setelah semua cargo selesai dimuat (on board) maka pesawat akan berangkat (take
off) menuju ke port of destination.
g. Setelah cargo berangkat, maka pihak airlines akan menerbitkan shipping document
untuk angkutan udara yaitu Air Way Bill (AWB). Dokumen AWB tersebut biasanya
akan diserahkan ke Eksportir atau diwakilkan melalui freight forwarder untuk
kemudian dikirimkan ke importir atau agent freight forwarder di negara tujuan.
Dokumen AWB ini sangat penting karena akan digunakan oleh importir untuk proses
customs clearance di negaranya dan pengambilan barang di airport.
h. Setelah pesawat tiba dan barang telah sampai di port of destination maka barang
akan di unloading dari pesawat oleh petugas ground handling atau petugas gudang
bandara. Setelah itu importir atau dikuasakan oleh freight forwarder melakukan
proses customs clearance dan merelease cargo dari airport, dan kemudian barang
dibawa menggunakan truck dan dibawa ke tempat importir.
53
www.optimalearning.co.id
b. Special cargo
Yang dimaksud special cargo disini yaitu barang-barang yang memerlukan
penanganan khusus baik dari cara handling barangnya maupun dokumen dokumen
yang menyertainya. Contoh barang - barang yang memerlukan packaging khusus
yang disesuaikan dengan karakteristik barang tersebut. Contoh barang barang yang
termasuk special cargo adalah sbb :
Live animal (Binatang Hidup)
Human remain (jenazah)
Barang yang mudah rusak (perishable goods)
Barang berharga (valuable goods)
Strongly smelling goods (Barang yg berbau menyengat)
Wet cargo (Barang - barang cair)
Live plants (Tanaman hidup)
Dangerous goods (Barang barang berbahaya)
Kontainer Air Cargo
Dalam pengangkutan cargo menggunakan pesawat udara, bisa menggunakan container
maupun tanpa container. Jika menggunakan container pada saat pengangkutannya
berikut contoh atau jenis - jenis container yang bisa digunakan :
54
www.optimalearning.co.id
D. Sea Freight
Sea cargo atau sering disebut juga dengan sea freight merupakan cara pengangkutan
muatan atau cargo ekspor - impor dengan menggunakan moda angkutan kapal laut.
Pada praktek di lapangan pengangkutan via kapal laut bisa menggunakan peti kemas
(container) atau tanpa peti kemas. Container tersebut ada yang disediakan (dipinjami)
oleh perusahaan shipping lines maupun menggunakan container milik shipper sendiri.
Sedangkan cargo atau muatan yang tanpa menggunakan container biasanya disebut
dengan muatan curah atau break bulk. Seperti pada pengangkutan cargo udara,
dokumen pengangkutan cargo kapal laut juga akan dikeluarkan oleh carrier setelah
kapal berangkat meninggalkan pelabuhan muat (port of loading) dan shipping
document untuk sea freight dinamakan Bill of Lading (BL). Fungsi utama dari BL adalah
sebagai dokumen kontrak pengangkutan antara shipper dan airlines dan sebagai tanda
kepemilikan barang.
55
www.optimalearning.co.id
56
www.optimalearning.co.id
57
www.optimalearning.co.id
Contoh Form Pengisian Shipping Instruction Secara Online. Sumber : CMA - CGM
58
www.optimalearning.co.id
59
www.optimalearning.co.id
a.
b.
60
www.optimalearning.co.id
c.
Eksportir atau freight forwarder yang telah diberi kuasa oleh eksportir mengambil
container kosong menggunakan truck trailer ke depo tempat penyimpanan
container kosong (empty container yard).
d.
e.
Biasanya bersamaan dengan proses stuffing, eksportir atau freight forwarder yang
diberi kuasa melakukan proses customs clearance ke customs (bea cukai) dengan
cara membuat dokumen pelaporan (pemberitahuan) ekspor (di Indonesia disebut
dengan PEB atau Pemberitahuan Ekspor Barang).
f.
Setelah stuffing selesai dan pihak customs sudah memberikan ijin untuk
pengapalan barang tersebut maka kemudian container tersebut dibawa oleh
eksportir atau freight forwarder menuju ke sea port atau tempat kapal bersandar
yang telah di booking sebelumnya.
g.
h.
Setelah container di muat ke atas kapal dan kemudian kapal berangkat menuju
pelabuhan tujuan (destination port), maka pihak carrier selanjutnya akan
mengeluarkan dokumen pengapalan yang disebut dengan Bill of Lading (BL).
i.
j.
Setelah kapal sampai di port negara tujuan maka kantor perwakilan (agent) freight
forwarder atau shipping lines akan memberitahukan kedatangan kapal atau
container tersebut kepada importir (consignee).
k.
Setelah itu consignee atau freight forwarder yang diberi kuasa melakukan proses
customs clearance ke otoritas customs setempat dan menyerahkan dokumen Bill
of Lading ke kantor perwakilan shipping lines. BL disini berfungsi sebagai tanda
61
www.optimalearning.co.id
62
www.optimalearning.co.id
a.
b.
c.
d.
Setelah selesai melakukan pemuatan (atau bisa juga bersamaan dengan saat
pemuatan) freight forwarder akan melakukan proses customs clearance ke
customs (bea cukai) dengan cara membuat dokumen pelaporan (pemberitahuan)
ekspor (di Indonesia disebut dengan PEB atau Pemberitahuan Ekspor Barang).
e.
Setelah stuffing selesai dan pihak customs sudah memberikan ijin untuk
pengapalan barang tersebut maka freight forwarder akan membawa container dari
CFS menuju ke container yard area yang biasanya berlokasi di samping kapal
menggunakan truck trailler.
f.
Pihak operator pelabuhan menurunkan container dari truck trailer untuk kemudian
disimpan sementara di container yard, sambil menunggu giliran untuk di muat ke
atas kapal.
63
www.optimalearning.co.id
g.
Setelah container di muat ke atas kapal dan kemudian kapal berangkat menuju
pelabuhan tujuan (destination port), maka pihak shipping lines selanjutnya akan
mengeluarkan dokumen pengapalan yang disebut dengan Bill of Lading (BL).
h.
i.
Setelah kapal sampai di port negara tujuan maka kantor perwakilan (agent) freight
forwarder akan memberitahukan kedatangan kapal atau barang - barang tersebut
kepada masing - masing importir (consignee).
j.
Jika shipment kita menggunakan pola LCL setelah container tiba di port tujuan
maka akan langsung dibawa oleh perwakilan (agent) dari freight forwarder ke
warehouse atau CFS yang biasanya masih berada di dalam port area.
k.
Setelah container tiba di CFS maka petugas gudang disana (dengan pengawasan
dari petugas freight forwarder) langsung melakukan pembongkaran barang dari
dalam container tersebut untuk dimasukkan ke dalam warehouse. Proses
pembongkaran ini biasanya disebut dengan stripping.
l.
Biasanya barang disimpan di dalam CFS untuk sementara waktu sambal menunggu
proses customs clearance yang dilakukan oleh freight forwarder atau consignee.
64
www.optimalearning.co.id
65
www.optimalearning.co.id
66
www.optimalearning.co.id
Tank Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut komoditi berbahan
dasar gas atau cairan. Contoh : Bahan bahan kimia cair.
Reefer Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang - barang atau
komoditi yang memerlukan pengaturan suhu secara khusus pada saat
pengapalannya. Contoh : Daging, ikan, etc.
Karena container ini menggunakan refrigerator maka sepanjang perjalanan
memerlukan sumber listrik, untuk itu biasanya dilengkapi dengan genset khusus
sebagai sumber listrik (seperti pada gambar).
67
www.optimalearning.co.id
Bulk Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang barang curah
(tanpa pengemas). Contoh : Tepung, batubara, etc.
Hanging Container
Container jenis ini biasanya digunakan untuk mengangkut barang - barang yang
memerlukan penggantung pada saat pengapalannya. Contoh : Pakaian yang
digantung, etc
68
www.optimalearning.co.id
Selain jenis jenis container tersebut kita juga dimungkinkan untuk memesan container
yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik barang dan kepentingan pada saat
shipment. Contoh : Dry Container yang dimodifikasi dengan menambahkan fentilasi
supaya udara bisa masuk lebih banyak karena karakteristik barang yang memerlukan
sirkulasi udara lebih banyak.
69
www.optimalearning.co.id
70
www.optimalearning.co.id
20 Standard
40 Standard
71
www.optimalearning.co.id
40 High Cube
45 High Cube
Spek container tersebut adalah spek diatas kertas (teori) yang sering tidak sama dengan praktek di
lapangan. Yang perlu diperhatikan disini adalah pada aktualnya kapasitas container tidak sama
72
www.optimalearning.co.id
seperti yang tertulis diatas karena spek diatas hanya berlaku jika container diisi dengan udara atau
air (sifat udara atau air bisa merata mengisi seluruh ruangan container), namun jika kita akan
memuat jenis barang yang lain sebaiknya kita melakukan pengukuran kembali terhadap kapasitas
container secara real sehingga bisa benar - benar akurat pada saat stuffing hingga pengapalan
barang. Pengukuran tersebut bisa kita lakukan dengan datang ke depo container sebelum stuffing,
dan tentunya dengan meminta ijin terlebih dahulu ke shipping lines sebagai pemilik container.
Shipment Tanpa Menggunakan Container (Non Container)
Selain menggunakan container, pada saat pengapalan barang ekspor impor bisa juga tanpa
menggunakan container. Untuk pola pengapalan tersebut biasanya disebut dengan pola non
container shipment, jadi barang barang yang akan dikapalkan langsung diletakkan di dalam
ruangan kapal (palka) yang tersedia. Untuk model pengapalan seperti ini biasanya dalam jumlah
yang relatif besar dan biasanya menggunakan kapal khusus (disesuaikan dengan karakteristik
barang) yang disewa dengan sistem charter atau menggunakan kapal milik sendiri. Contoh : Alat alat berat atau konstruksi bangunan, pupuk, batubara, etc.
73
www.optimalearning.co.id
VI.
A. Overview Kepabeanan
Pengertian secara umum kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengawasan lalu lintas barang yang masuk atau keluar wilayah suatu negara beserta
hal hal yang berkaitan dengan pemungutan bea masuk dan bea keluar barang
barang tersebut. Barang yang keluar dari suatu negara dapat juga diartikan sebagai
barang ekspor dan sebaliknya barang yang masuk ke suatu negara diartikan sebagai
barang impor. Sedangkan petugas atau instansi yang mengawasi lalu lintas barang
ekspor impor tersebut adalah customs atau di Indonesia disebut dengan instansi Bea
Cukai yang berada di bawah kementerian keuangan dan mempunyai nama resmi
Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Hal - hal yang berkaitan dengan kepabeanan
diatur dalam Undang Undang No.17 tahun 2006 tentang Kepabeanan
Di Indonesia selain mengawasi lalu lintas barang ekspor impor instansi bea cukai juga
bertanggung jawab terhadap pemungutan bea masuk dan pajak impor serta bea keluar
untuk ekspor.
Daerah Pabean dan Kawasan Pabean
Dalam kepabeanan kita mengenal istilah daerah pabean dan kawasan pabean, jika
secara definisi yang dimaksud daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya serta tempat-tempat
tertentu di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen yang didalamnya berlaku
undang-undang tentang kepabeanan. Selain daerah pabean kita juga mengenal istilah
Kawasan Pabean, yaitu suatu kawasan dengan batas - batas tertentu di pelabuhan laut,
bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang, yang
sepenuhnya berada di bawah pengawasan direktorat jenderal Bea dan Cukai. Kawasan
pabean berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Sementara (TPS) barang ekspor dan
impor.
Jika diartikan secara simple, Daerah Pabean merupakan seluruh wilayah Indonesia
meliputi daratan, perairan, maupun wilayah udara, sedangkan Kawasan Pabean
74
www.optimalearning.co.id
merupakan pintu - pintu yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dan
digunakan untuk keluar masuknya barang ekspor impor. Pintu pintu tersebut
secara fisik berwujud pelabuhan laut (sea port), pelabuhan udara (air port), dan
pelabuhan darat (dry port). Contoh : Tanjung Priok (Jakarta) Sea Port, Belawan (Medan
Sea Port), Tanjung Perak (Surabaya) Sea Port, Soekarno Hatta / Cengkareng
(Tangerang) Air port, Cikarang (Kab Bekasi) Dry Port, Gedebage (Bandung) Dry Port, dll.
Melalui pintu - pintu tersebutlah kita bisa melakukan kegiatan ekspor impor secara
legal dengan cara melaporkan atau memberitahukan ekspor impor yang kita lakukan
kepada petugas bea cukai, karena di setiap port yang digunakan untuk kegiatan ekspor
impor tersebut pasti terdapat kantor dan petugas bea cukai. Mengenai teknis tata cara
pemberitahuan pabean ekspor impor akan kita bahas pada bab tersendiri mengenai
customs clearance.
75
www.optimalearning.co.id
76
www.optimalearning.co.id
77
www.optimalearning.co.id
78
www.optimalearning.co.id
79
www.optimalearning.co.id
mendapatkan database dari para pelaku ekspor impor, sehingga jika ada informasi
penting atau hal hal lain bisa secara cepat tersampaikan.
Saat ini untuk melakukan registrasi pabean sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri,
yaitu secara online melalui portal bea cukai www.beacukai.go.id kemudian pilih
registrasi portal, dan setelah mendapatkan konfirmasi via email yang telah
didaftarkan kita bisa login ke dalam portal dan kemudian pilih menu registrasi
kepabeanan, setelah itu tinggal kita isikan data - data perusahaan kita dan jangan
lupa kita siapkan juga scan dokumen - dokumen legalitas perusahaan yang mungkin
diperlukan pada saat melakukan registrasi tersebut. Jika registrasi kita berhasil maka
kita akan mendapatkan Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) dan pada saat tulisan ini
dibuat untuk proses pembuatan NIK tersebut rata - rata sekitar tujuh hari kerja.
2. Pemberitahuan Pabean
Pemerintah Indonesia telah mengatur dalam undang undang kepabeanan bahwa
setiap eksportir melakukan eksportasi dan setiap importir melakukan importasi
wajib melaporkan atau melakukan pemberitahuan ke instansi bea cukai atau sering
disebut dengan aktivitas pemberitahuan pabean. Cara melakukan pemberitahuan
tersebut menggunakan dokumen pemberitahuan pabean, yaitu Pemberitahuan
Ekspor Barang (PEB) untuk ekspor, dan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) untuk
Impor. Cara pembuatan dokumen pemberitahuan tersebut bisa dilakukan secara
elektronik (online) maupun secara manual, karena saat tulisan ini dibuat belum
semua kantor pelayanan bea cukai sudah mempunyai sistem pemberitahuan pabean
secara online.
Pemberitahuan Pabean Ekspor
Bagi eksportir pada setiap akan melakukan ekspor atau shipment diwajibkan
membuat dokumen PEB yang ditujukan kepada bea cukai. Jika pemberitahuan
tersebut dilakukan secara online maka eksportir harus memiliki modul atau software
PEB yang bisa dibeli melalui kantor bea cukai. Software tersebut kemudian kita
install di komputer dan setiap ekspor kita tinggal mengisinya.
80
www.optimalearning.co.id
81
www.optimalearning.co.id
Setelah kita melakukan pemberitahuan ekspor ke bea cukai, maka akan ada
beberapa kemungkinan respon (atau sering disebut penjaluran) yang akan diberikan
oleh petugas bea cukai, yaitu :
a. Respon Jalur Hijau
Jika kita mendapatkan respon jalur hijau berarti bea cukai telah mengijinkan barang
ekspor kita untuk dikirimkan atau dimuat ke atas kapal. Sehingga kita sudah bisa
memberangkatkan barang ekspor menuju ke port untuk selanjutnya dimuat ke kapal
atau pesawat udara. Dokumen yang menyertai respon ini dinamakan dengan
Persetujuan Ekspor
b. Respon Jalur Kuning
Jika kita mendapatkan respon jalur kuning artinya bea cukai belum mengijinkan
barang ekspor kita untuk diberangkatkan atau dimuat ke atas kapal, dikarenakan ada
dokumen yang perlu dilengkapi. Dokumen yang menyertai respon ini disebut dengan
Surat Pemberitahuan Jalur Kuning (SPJK). Di dalam SPJK tersebut akan diberikan
keterangan dokumen apa saja yang perlu kita lengkapi dan diserahkan ke petugas
bea cukai. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh eksportir adalah
melengkapi dokumen yang diminta tersebut dan menyerahkannya ke petugas bea
cukai. Setelah dirasa lengkap maka petugas akan mengeluarkan surat Persetujuan
Ekspor dan barang ekspor kita sudah bisa mulai dikapalkan.
c. Respon Jalur Merah
Jika kita mendapatkan respon jalur merah maka artinya bea cukai belum mengijinkan
barang ekspor kita untuk diberangkatkan atau dimuat ke atas kapal dan selanjutnya
harus dilakukan pemeriksaan fisik barang tersebut oleh petugas bea cukai. Dokumen
yang menyertai respon ini disebut dengan Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM).
Di dalam SPJM tersebut juga akan diberikan keterangan mengapa barang tersebut
terkena jalur merah. Untuk tempat pemeriksaan barang yang terkena jalur merah
biasanya masih di dalam port area. Untuk pemeriksaan barang tersebut bisa
dilakukan pada keseluruhan barang atau sebagian saja. Jika dirasa barang sudah
82
www.optimalearning.co.id
cocok dan sesuai dengan yang dilaporkan dalam PEB maka petugas bea cukai akan
mengeluarkan surat Persetujuan Ekspor dan barang kita sudah bisa mulai dikapalkan.
Contoh Dokumen Persetujuan Ekspor (PE) Yang Sudah Dicetak :
83
www.optimalearning.co.id
84
www.optimalearning.co.id
Sama seperti ekspor, setelah kita melakukan pemberitahuan impor ke bea cukai,
maka akan ada beberapa kemungkinan respon (atau sering disebut penjaluran) yang
akan diberikan oleh petugas bea cukai, yaitu :
a. Respon Jalur Hijau
Jika kita mendapatkan respon jalur hijau berarti bea cukai telah mengijinkan barang
impor kita keluar dari kawasan pabean (port). Sehingga importir sudah bisa
mengambil barang impornya dengan menggunakan truck trailer (untuk muatan FCL)
atau small truck (untuk muatan LCL atau Air Freight).Dokumen yang menyertai
respon ini dinamakan dengan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB)
b. Respon Jalur Kuning
Jika kita mendapatkan respon jalur kuning artinya bea cukai belum mengijinkan
barang impor kita untuk dikeluarkan dari kawasan pabean (port), dikarenakan ada
dokumen yang perlu dilengkapi. Dokumen yang menyertai respon ini disebut dengan
Surat Pemberitahuan Jalur Kuning (SPJK). Di dalam SPJK tersebut akan diberikan
keterangan dokumen apa saja yang perlu kita lengkapi dan diserahkan ke petugas
bea cukai. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh importir adalah
melengkapi dokumen yang diminta tersebut dan menyerahkannya ke petugas bea
cukai. Setelah dirasa lengkap maka petugas akan mengeluarkan Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang dan barang impor sudah bisa mulai kita keluarkan dari port.
c. Respon Jalur Merah
Jika kita mendapatkan respon jalur merah maka artinya bea cukai belum mengijinkan
barang impor kita untuk dikeluarkan dari kawasan pabean (port) dan selanjutnya
harus dilakukan pemeriksaan fisik barang tersebut oleh petugas bea cukai. Dokumen
yang menyertai respon ini disebut dengan Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM).
Di dalam SPJM tersebut juga akan diberikan keterangan mengapa barang tersebut
terkena jalur merah. Untuk tempat pemeriksaan barang yang terkena jalur merah
biasanya masih di dalam port area. Untuk pemeriksaan barang tersebut bisa
dilakukan pada keseluruhan barang atau sebagian saja. Jika dirasa barang sudah
cocok dan sesuai dengan yang dilaporkan dalam PIB maka petugas bea cukai akan
85
www.optimalearning.co.id
86
www.optimalearning.co.id
Untuk pemberitahuan pabean ekspor dan impor tersebut prinsip dasarnya adalah
menjadi kewajiban eksportir dan importir, namun jika eksportir dan importir
berhalangan atau tidak bisa membuat dokumen pemberitahuan tersebut (belum
memiliki modul atau softwarenya) maka bisa menggunakan jasa pihak ketiga yaitu
PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) atau Freight Forwarder.
Pembuatan PEB dan PIB tersebut adalah untuk ekspor atau impor biasa, selain itu
ada ekspor impor yang dilakukan dengan beberapa cara lain dan untuk
pemberitahuan pabeannya juga menggunakan dokumen lain (bukan PEB dan PIB)
antara lain yaitu :
Barang yang di ekspor atau diimpor bersamaan dengan penumpang, dan barang barang yang dibawa oleh awak pesawat atau kapal laut (pilot, nahkoda, pramugari,
dll). Barang barang tersebut biasa disebut juga dengan barang Handcarry. Untuk
pelaporan atau pemberitahuan pabean barang - barang handcarry tersebut
dinamakan Customs Declaration (CD).
Barang - Barang Pelintas Batas, yaitu barang yang diekspor atau diimpor oleh
warga negara Indonesia yang tinggal di perbatasan dengan negara lain, misalnya
aktivitas ekspor impor di perbatasan Indonesia Malaysia. Dokumen
pemberitahuan
pabean
untuk
aktivitas
tersebut
dinamakan
dengan
87
www.optimalearning.co.id
D. Fasilitas Kepabeanan
Dalam aktivitas kepabeanan ekspor impor ada prosedur standar yang harus dilakukan
oleh eksportir dan importir, namun di samping itu pemerintah Indonesia melalui
instansi bea cukai juga memberikan fasilitas kemudahan kemudahan khusus bagi
para pelaku ekspor impor dalam kepabeanan. Tujuan diberikannya fasilitas kepabeanan
tersebut adalah untuk memajukan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
pertumbuhan ekonomi nasional, namun pada bagian ini kita tidak akan membahas
secara detil tentang fasilitas kepabeanan. Yang akan kita bahas adalah fasilitas
kepabeanan yang langsung bersentuhan dengan aktivitas operasional ekspor impor.
Untuk pembahasan fasilitas kepabeanan yang lebih mendetail dan menyeluruh kami
rencanakan untuk dibuat dalam buku atau e-book tersendiri. Fasilitas kepabeanan yang
88
www.optimalearning.co.id
sekilas akan kita kenalkan disini adalah fasilitas yang berkaitan dengan pelayanan bea
cukai dan yang berkaitan dengan fiskal kepabeanan (penerimaan negara dari sektor
kepabeanan).
Fasilitas Kepabeanan Yang Berkaitan Dengan Pelayanan :
a. Pemberitahuan pendahuluan (Pre-Notification) barang Impor.
b. Pelayanan segera barang - barang Impor (Rush Handling).
c. Pembongkaran dan penimbunan barang impor ditempat selain Kawasan
Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS).
d. Pemeriksaan barang impor jalur merah di gudang atau penimbunan milik importir
e. Pengambilan sebagian barang impor sebagai smple untuk pembuatan PIB
f. Pengeluaran barang impor terlebih dahulu dengan jaminan (Voruitslag)
g. Fasilitas pengeluaran barang impor dengan Truck Loosing.
h. Pemberitahuan Impor barang menggunakan PIB berkala.
i. Fasilitas pelayanan impor jalur prioritas atau Mitra Utama (MITA)
j. Fasilitas pelayanan pabean di Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) atau Dry
Port.
k. Fasilitas impor yang menggunakan returnable package (kemasan barang yang dipakai
berulang - ulang).
Fasilitas Kepabeanan yang berkaitan dengan fiskal (pembebasan bea masuk dan pajak
impor) :
Fasilitas pembebasan mutlak terhadap barang impor, antara lain untuk :
a. Barang perwakilan negara asing beserta pejabatnya.
b. Barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di
Indonesia.
c. Barang dan bahan untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain untuk tujuan
ekspor (KITE >> Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)
d. Buku ilmu pengetahuan
e. Barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial,dan kebudayaan
(gift)
89
www.optimalearning.co.id
f. Barang keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain yang semacam itu yang
terbuka untuk umum
g. Barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
h. Barang untuk keperluan khusus kaum tuna netra dan penyandang cacat lainnya
i. Persenjataan, amunisi dan perlengkapan militer termasuk suku cadangnya yang
diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan
j. Barang contoh yang tidak diperdagangkan
k. Peti atau kemasan lain yang berisi jenazah
l. Barang pindahan
m. Barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas dan barang
kiriman
Fasilitas pembebasan relatif atau bersyarat terhadap barang impor, antara lain untuk
:
a. Mesin, barang dan bahan dalam rangka pembangunan
b. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk mencegah pencemaran lingkungan
c. Bibit
dan
benih
untuk
pembangunan
dan
pengembangan
industri
90
www.optimalearning.co.id
VII.
Di dalam perdagangan ekspor impor ada banyak jenis asuransi, tapi kita akan fokus
membahas salah satu jenis asuransi yang penting dalam perdagangan ekspor impor yaitu
Asuransi Pengapalan (Cargo Insurance).
Pengertian dari Cargo Insurance yaitu asuransi yang ditutup oleh pemilik barang (eksportir
atau importir) atas kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau kehilangan
barang selama dalam pengapalan.
A. Premi Asuransi
Premi asuransi merupakan iuran berupa uang yang dibayarkan pada waktu tertentu
oleh tertanggung kepada perusahaan asuransi yang mempertanggungkan. Dalam hal
ini perusahaan asuransi harus dapat mengetahui terlebih dahulu akan keuntungan
yang didapat sehingga diperlukan ketelitian untuk menghitung besarnya premi asuransi
yang diterima.
Dalam praktek, besarnya premi yang dibayarkan oleh pemilik barang (tertanggung)
adalah sebesar 2 - 3 per mil (000) dari nilai transaksi (invoice), sedangkan syarat /
dokumen yang diperlukan antara lain Bill of Lading (B/L), Invoice, Packing List.
B. Polis Asuransi
Sertifikat atau Polis asuransi merupakan kontrak tertulis antara perusahaan asuransi
dengan pihak yang dijamin (tertanggung) yang memuat persyaratan dan ketentuan
perjanijian.
Hal hal yang terdapat dalam suatu polis asuransi adalah :
Perincian dari barang yang dikirim (jumlah colli,merk,berat,jenis barang,
packaging)
Jenis angkutan, misal angkutan laut perlu disebutkan nama kapal, tanggal
muat,dll
Jenis asuransi yang dikehendaki (all risk, special risk, dll)
Jumlah yang diasuransikan
Nama dan alamat tertanggung (pemegang polis)
91
www.optimalearning.co.id
92
www.optimalearning.co.id
AIR LINES
Air Canada
Phone: (021) 5761629
Website: http://www.aircanada.com
Air China
Phone: (021) 3451518
Website: http://www.airchina.com.cn
Air India
Phone: (021) 6321073
Website: http://www.airmauritius.com
Air New Zealand
Phone: (021) 7228089
Website: http://www.airnewzealand.com
British Airways
Phone: (021) 57902788
93
Cathay Pacific
Phone: (021) 5502153
Website: http://www.cargo.cathaypacificair.com
China Airlines
Phone: (021) 2510788
Website: http://www.china-airlines.com
China Southern Airlines
Phone: (021) 5762088
Emirates Airlines
Phone: (021) 5505985
Website :
SHIPPING LINES
American President Lines (APL)
Wisma Trident
Jl. Tanah Abang IV No.23-25, Jakarta 10160
Phone : (021) 3861250
Website : www.apl.com
CMA - CGM
Permata Kuningan 21st - 22nd Fl
Jl. Kuningan Mulia Kav. 9c, Guntur, Setiabudi
94
www.optimalearning.co.id
Email : dja.genmbox@cma-cgm.com
Website : www.cma-cgm.com
Compania Chilena De Navegacion Interoceanica S.A. (CCNI)
Graha Kirana Building,10th Floor, Suite 10-08
Jl. Yos Sudarso Kav.88, Jakarta 14350
Phone : (021) 6531 4788
Email : ccni@jkt.newship.co.id
Website : www.ccni.cl
CWT Globelink Indonesia
Ruko Enggano Megah 5T, Jl. Raya Enggano, Tanjung Priok, Jakarta - Indonesia
Phone : (021) 4390 1183 (Export), 4390 3178 (Import)
Fax : (021) 4390 1128 (Export), 4390 8982 (import)
Email : export@cwtglobelink-id.com, import@cwtglobelink-id.com
Website : www.cwtglobelink.com.sg
ECU Line Indonesia
Rukan Kelapa Gading Square, Italian Walk 3rd Floor, Blok B 50
Kelapa Gading - Jakarta
Phone : (021) 458 712 23
Escorindo
Mitra Sunter Building, Suite 04-01, Sunter Boulevard
Blok C-1, Jl.Yos Sudarso Kav. 89, Jakarta 14350
Phone : (021) 6514816
95
www.optimalearning.co.id
Email : mlmjkt@escorindo.com
Website : www.escorindo.com
Evergreen Line
Gedung Mega Plaza, 9th Floor
Jl. HR. Rasuna Said Kav.C-3, Jakarta 12920
Phone : (021) 5212350
Email : dktbizias@evergreen-shipping.co.id
Website : www.evergreen-line.com
Hagajaya Kemasindo Sarana
Graha Cempaka Emas Blok C-28
Jl.Letjen Suprapto - Jakarta Pusat
Hanjin Shipping
Harmoni Plaza Blok J 5-8, Jl. Suryopranoto No.2, Jakarta 10130
Phone : (021) 6330668
Email : hanjin@bumilautshipping.com
Website : www.bumilautshipping.com
Heung - A Shipping Co. Ltd
Graha Pratama Building, 16 th Floor, Jl. MT. Haryono Kav.15, Jakarta 12810
Phone : (021) 83793732
Email : jktmkt@haspul.co.id
Website : www.heung-a.co.kr
Hyundai Merchant Marine Co. Ltd
96
www.optimalearning.co.id
Website : www.hmm21.com
Korea Marine Transport Co. Ltd (KMTC Line)
UOB Plaza, 30th Floor
Jl. M.H. Thamrin No. 10 - Jakarta
Phone : (021) 3000 7899 - 2993 7383
Email : cs@kmtc.sig.co.id
Website : www.ekmtc.com
Mentari Line
Jl. Perak Barat No. 231-233 - SURABAYA
Phone : (031) 3292 727
Website : www.ptmsp.com
Meratus Line
Jl. Aloon-Aloon Priok No.27, Surabaya 60177
Phone : (031) 3292288
Email : r.agus.mulyono@meratusline.com
Website : www.meratusline.com
NCS Line
Rukan Palazzo
Jl.Benyamin Sueb Blok A.5 Blok B 21-23 Kemayoran
Jakarta Pusat
Phone : (021) 65701640
Email : seaport@ncsline.com
Website : www.ncsline.com
97
www.optimalearning.co.id
Email: pilrep@indo.net.id
Rickmers - Linie
Samudera Indonesia Building, 8th Floor, Jl. Letjend. S. Parman Kav.35, Slipi, Jakarta 11480
Phone : (021) 53675560
Email : mktg.jakarta@rickmers-linie.co.id
Website : www.rickmers-linie.com
Sinokor Merchant Marine Co. Ltd
Gedung Ariobimo Sentral, Ground Floor
Jl.HR.Rasuna Said Blok X-2 Kav-5 - Jakarta 12950
Phone : (021) 5288 0181
Email : ops-jkt@sinokor.co.id
Website : www.sinokor.co.kr
T.S Lines
Wisma Budi, 6th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. C-6 - Jakarta - 12940
98
www.optimalearning.co.id
Email : jkt-custserv1@benline.co.id
Website : www.tslines.com
Indonesian Fortune Lloyd
JL. Yos Sudarso I No. 68 C, Jakarta 14320
Phone : (021) 4304723-27
Email : csjkt@ifl.co.id
Website : www.ifl.co.id
Email: rcljkt@rclgroup.com
Website: www.rclgroup.com
Wallenius Wilhelmsen Logistics
PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk
Gedung APOL
Jl. Abdul Muis No.50, Jakarta 10160
Phone : (021) 3505350
Email : agency_wwl@apol.co.id
Website : www.apol.co.id
Wan Hai Lines, Ltd
Wisma Metropolitan I, 15th Floor, Jl. Jenderal Sudirman Kav.29, Jakarta 12920
Phone : (021) 5254188
Email : obd_mktgjkt@wanhai.com.tw
Website : www.wanhai.com
Yangming Marine Transport Corp
99
www.optimalearning.co.id
Website : www.yangming.com
United Arab Shipping CO. S.A.G. (UASC)
PT. Samudera Indonesia Tbk (Samudera Indonesia Group)
Phone: (021) 5307242 Fax: (021) 5307240
Website: www.uasc.com.kw
COURIER SERVICES (DOOR TO DOOR)
JNE
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
Jl. Tomang Raya No. 45 Jakarta 11440 Indonesia
Phone : (021) 2927 8888, 566 5262, 563 3232
Email : customercare@jne.co.id
Website : www.jne.co.id
Pandu Logistics
PT. Pandu Siwi Sentosa
Jl. Raya Bekasi Timur Km. 18 No. 30, Jakarta 13930 Indonesia
Phone : (021) 461 6007
Email : infopss@pandulogistics.com
Website : www.pandulogistics.com
DHL
PT. Birotika Semesta
Siemens Business Park Building
Jl. Letjen MT. Haryono Kav. 58 - 60, Jakarta 12780
100
www.optimalearning.co.id
Website : www.dhl.co.id
TNT
PT. Skypak International
Summitmas Building, Ground Floor & 21st Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62, Jakarta
Phone : (021) 2520818
Website : www.tnt.com
UPS
PT. UPS Cardig International
Menara Cardig, Ground 1st Floor, Jl. Raya Protokol, Halim Perdana Kusuma - Jakarta
Phone : (021) 80885005
E-Mail : custsvciden@ups.com
Website : www.ups.com
FREIGHT FORWARDER
Email: aeros@uninet.net.id
PT. Agung Raya
Jl.Bangka No.1 Tanjung Priok, Jakarta
Phone: (021) 4307777
101
www.optimalearning.co.id
Email: info@jakarta.ahlers.com
Website: www.ahlers.com
PT. Air Tiger Expressindo
Phone: (021) 3522801
Email: jkt-air@jkt.airtiger.com
Website: www.airtiger.com
PT. Alfa Omega Transmulia
Phone: (021) 9158334
Email: info@finlogistics.co.id
Website: www.finlogistics.co.id
PT. Faria Indah (Wilson Logistics)
Phone: (021) 5662159
Email: fariaops@idola.net.id
PT. Firsta Expressindo International
Phone: (021) 5251628
Fax: (021)5252021
Email: firstexp@cbn.net.id
PT. FPS Indonesia
Phone: (021)
102
Fax: (021)
www.optimalearning.co.id
Email: marsanto@fpsindonesia.com
Website: www.fpsindonesia.com
PT. Freight Cargo Logistics
Phone: (021) 45843133
Email: marketing@fcl.co.id
PT. Freight Express Indonesia
Phone: (021) 3506626
Email: fejkt@freightexpressindo.com
Website: www.freightexpressindo.com
PT. Freight Solution Indonusa
Phone: (021) 85918667
Email: indonesia@int.geo-logistics.com
Website: www.geo-logistics.com
K Line Horizon Express Indonesia
Phone: (021) 7974654
Email: jktcs@klinejkt.co.id
PT. Kaliguma Transindo
Phone: (021) 5732716
Email: r101168@indosat.net.id
PT. Kalimantan Jaya Perkasa
Phone: (021) 6923511
Email: karindo_jkt@cbn.net.id
PT. Kartika Eka Yudha Maritim
Phone: (021) 6522889
103
www.optimalearning.co.id
KN Sigma Trans
Phone: (021) 2522222
Email: info.jakarta@kuehne-nagel.com
Website: www.kuehne-nagel.com
Kombi Airship Trans
Phone: (021) 8318674
Email: dboller@leschaco.co.id
Website: www.leschaco.de
PT. Lintas Anugrah
Phone: (021) 8307856
Email: marketing.ptlpi@logisticsplus.net
Website: www.logistikplus.co.id
PT. Macnels Express Pratama
Phone: (021) 3441778
104
www.optimalearning.co.id
Maersk Logistics
Phone: (021) 30065555
Website : www.maersk-logistics.com
PT. Malaka Express Line
Phone: (021) 5649039
Email: malexp@rad.net.id
PT.Mars Intl Buana Bhakti
Phone: (021) 8650172
Email: mpcsby@sby.mega.net.id
Maxindo
Phone: (021) 612 3364
Email: cust-service@mandalaeksp.co.id
Website: www.mandalaeksp.com
PT.Mega Titian Nusantara (Mega Cargo)
Phone: (021) 4224242
Website: www.mentarigroup.com
PT.Mercantile Indonesia
Phone: (62-21) 5745177
Email: mitra@samudra.net.id
105
www.optimalearning.co.id
Email: mdc-logistics@indo.net.id
PT.Monang Sianipar Abadi (MSA Kargo)
Phone: (021) 8303738
Email: csu@msakargo.co.id
Website: www.msakargo.co.id
PT.Muara Adhi Prawira
Phone: (021) 8853606
Website: www.multiterminal.co.id
PT.Multi Trans Lintas Internasional
Phone: (021) 4225969
PT.Nabati Sejahtera
Phone: (021) 5272408, 5263337
Email: trancy@centrin.net.id
PT.Nittsu Lemo Indonesia Logistik
Phone: (021) 46823912
PT.Nugindo Chandra
Phone: (021) 3865731
106
www.optimalearning.co.id
CV.Nusantara Jaya
Phone: (021) 4701904
Website: www.nyklogistics.com
PT. Mitra Binaguna Citra
Phone: (021) 7279 5555
Email: info@ptmbc.com
Website: http://www.ptmbc.com
PT.Ocean Pacific Line
Phone: (021) 85909332
PT.Orum Transbuana
Phone: (021) 8313758
Email: orum@cbn.net.id
PT.Panalpina Nusajaya Transport
Phone: (62-21) 55911308
Fax: 021.89982833
Email: info@pantos.com
Website: www.pantos.com
Pelangi Semesta
Phone: (021) 5673661, 5686469
PT.Pelumin
Phone: (021) 5706969
Email: pesaka@rad.net.id
107
www.optimalearning.co.id
Pesaka Veem
Phone: (021) 4300588
Email: pesaka@rad.net.id
Petrolog Transkontinen Utama
Phone: (021) 7506669
PT.Phoenix Transportation
Phone: (021) 4301117
PT.Polareka Tatakarya
Phone: (021) 6522828
Email: polareka@dnet.net.id
PT.Primara Lintas Benua
Phone: (021) 83704737
PT.Protrans Indonesia
Phone: (021) 83790822
Email: jkt@protrans.co.id
PT.Pujoadi Perkasa
Phone: (021) 4895355
Email: contact@spm.co.id
Website: www.spm.co.id
PT.Sanur Khatulistiwa
Phone: (021) 86904692
Email: sanurkhatulistiwa@gmail.com
Website: www.sakhacargo.com
Radjawali Sakti Cargo
Phone: (021) 6011222
108
www.optimalearning.co.id
Email: rajawali@uninet.net.id
PT.Rayspid Indonesia
Phone: (021) 4253456
Email: rayspeed@centrin.net.id
PT.Ritra Cargo Indonesia
Phone: (021) 7970660
Email: ritra.cargo@ritra.com
Website: www.ritra.com
PT.Rolitrans Indonesia
Phone: (021) 5739515
PT.Royleando Express
Phone: (021) 6518833
PT.Safitri Elok
Phone: (021) 4368307
Email: sakamega@bit.net.id
PT.Sakura Yusen Kaisha Lines
Phone: (021) 3451011
Email: info@syklines.com
Website: www.syklines.com
PT.Sandi Laut Caraka
Phone: (021) 4353115
Email: info@ptsbn.co.id
Website: www.ptsbn.co.id
PT.Sarana Citra Adicarya
Phone: (021) 7504577
109
www.optimalearning.co.id
PT.Sarana Penida
Phone: (021) 31935606
PT.Sarijasa Transutama
Phone: (021) 4300066
Website: www.sarijasatransutama.com
PT.Satuan Harapan
Phone: (021) 6919901
Email: shjkt@cbn.net.id
PT.Scafeindo Eracargo
Phone: (021) 4268378
Email: jkt-roy_yang@scanwell.com
Website: www.scanwell.com
PT.Schenker Petrolog Utama
Phone: (62-21) 78843788
Email: schenker-id.info@schenker.com
Website: www.schenker.co.id
Sentana Cargo Service
Phone: (021) 6623540
Email: larsenship@larsen.co.id
Website: www.larsen.co.id
PT.Shima Jaya Express
Phone: (021) 42878653
110
www.optimalearning.co.id
Email: jkt@shipco.com
Website: www.shipco.com
PT.Sinactrans Adhi Sakti
Phone: (021) 45851455
Email: jakarta@smufreight.com
Website: www.smufreight.com
PT.Solex Express Indonesia
Phone: (021) 5630421/57
Email: solexjkt@rad.net.id
PT.Speed Cargo Transport International
Phone: (021) 6598838
PT.Sri Langka
Phone: (021) 6260742
Email: info@straitliner.com
Website: www.straitliner.com
STX Pan Ocean
Phone: (021) 83793188
Email: marketing@alnid.com
Website: www.stxpanocean.com
111
www.optimalearning.co.id
PT.Sublink Intrada
Phone: (021) 6121471
Email: sublink@cbn.net.id
PT.Sucibahari Adhitama
Phone: (021) 4714460
Email: barwil.jakarta@barwil.com
PT.Toho Diroha
Phone: (021) 83794444
112
www.optimalearning.co.id
Email: topjkt@cbn.net.id
PT.Total Express
Phone: (021) 8565809
Email: ttlc1jkt@indosat.net.id
PT.Trans Annaba Cargo
Phone: (021) 8309750
PT.Trans Marpinggan
Phone: (021) 8465846
Email: tramarp@indosat.net.id
PT.Translindo Nusa Pacific
Phone: (021) 6628948
Website: www.translindo.com
PT.Transport Indo
Phone: (021) 8935888
Email: transel@indo.net.id
Email: josie@trimitramegalogistic.com
Website: www.trimitramegalogistic.com
PT.Trisari
Phone: (021) 4301536
113
www.optimalearning.co.id
PT.Trisindo Asrikarya
Phone: (021) 6520860
Email: triska@trisindo.com
Website: www.trisindo.com
PT.Tumpuan Lintas Seantero
Phone: (021) 46825529
Email: pttls@cabi.net.id
PT.Tunas Samudera Kurnia
Phone: (021) 6342080
PT.Ujung Lima
Phone: (021) 4301625
PT.Unipara Kurindo
Phone: (021) 3861822
Email: warsudhi@warsudhi.com
PT.Welgrow Indopersada
Phone: (021) 6306638
Email: wgrind@welgrow.co.id
Website: www.welgrow.co.id
114
www.optimalearning.co.id
PT.Welhopindo Abadipratama
Phone: (021) 6454889
Email: usgroup@centrin.net.id
PT.Wiji Indah Jaya
Phone: (021) 8894505
Email: windu@windujaya.com
Website: www.windujaya.com
PT.WSA Indonesia
Phone: (021) 63862050
PT.Yahatama Express
Phone: (021) 3500608
Email: dselindo@rad.net.id
PT.Zimmoah Marine Trans
Phone: (021) 65311123
Email: zimmoah@cbn.net.id
Website: www.zimmoah.com
115
www.optimalearning.co.id
Kami sangat menyadari bahwa buku atau e-book ini masih banyak kekurangan baik dalam
penyampaian konten maupun proses penyusunannya, untuk itu kami mohon maaf kepada para
pembaca yang kami hormati.
Kami sangat terbuka bagi rekan rekan yang akan menyampaikan kritik, saran, atau masukan yang
membangun. Semoga sedikit sharing ilmu dari kami ini bisa membantu dan bermanfaat bagi rekan
- rekan sekalian khususnya yang menggeluti bidang ekspor impor.
Tim Penyusun
OPTIMA MANAGEMENT
Contact
: admin@optimalearning.co.id
Official Blog
: www.eksporimpor.co
: www.kursuseksporimpor.com
E-Book Store
: www.bukueksporimpor.com
116
www.optimalearning.co.id