Professional Documents
Culture Documents
Perhitungan Pembahasan
Perhitungan Pembahasan
pel
A
40 C
0,01 psig
0,01 psig
60 0C
0.3 psig
0.02
psig
7.5.2 PERHITUNGAN
Pada sampel A :
-
= 14.8 Psia
Pada sampel B :
-
= 14,71 Psia
1.
Sampel A
PV mean=
10
0.105
SD =
0.19864
9
0,145
Sampel B
PV mean
10
0.218
Tek . Uap pada suhu 50 C mean=
10
0.435
Tek . Uap pada suhu 55 C mean=
10
0.701
Tek . Uap pada suhu 60 C mean=
10
1.042
Standar Deviasi
SD Tek . Uap @ 45 C=
0.76376
9
0.042431
SD Tek . Uap @ 50 C=
4.84325
9
0.269069
SD Tek . Uap @ 55 C=
12.38349
9
0.6879716
SD Tek . Uap @ 60 C=
27.80176
9
1.54454
2.
10
0.05
Tek . Uap pada suhu 50 C mean=
10
0.117
Tek . Uap pada suhu 55 C mean=
10
0.245
Tek . Uap pada suhu 60 C mean=
10
0.398
b. Standar Deviasi
SD Tek . Uap @ 40 C=
0.01016
9
=
0.0005644
SD Tek . Uap@ 45 C=
0.038
9
0.002111
SD Tek . Uap @ 50 C=
0.13181
9
0.00732
SD Tek . Uap@ 55 C=
0.78485
9
0.043602
SD Tek . Uap @ 60 C=
3.74496
9
0.208053
7.5.3 TABEL
Tabel VII-2.
Hasil Tekanan Uap Hidrokarbon Sampel 1 Pada Berbagai Suhu
PLUG
A
B
C
D
E
F
H
I
K
L
Mea
n
SD
40 C
0.1
0.01
0.5
0
0
0.1
0.05
0.01
0.09
0.1
0.96
60 0C
0.8
0.8
6
0.45
0.1
0.7
0.3
0.3
0.6
0.37
10.42
0.096
0.218
0.435
0.701
1.042
0.01104
0.04243
0.26907
0.68797
1.54454
Tabel VII-3.
Hasil Perhitungan (Tekanan Uap pada Suhu x - mean
Tekanan Uap pada Suhu x)2 pada sampel 1
PLU
40 0C
G
A
B
C
D
E
F
H
I
K
L
n
SD
0.000016
0.000324
0.007396
0.000484
0.163216
0.611524
0.009216
0.028224
0.009216
0.047524
0.000016
0.006724
0.002116
0.019044
0.007396
0.039204
3.6E-05
0.004624
0.000016
0.006084
0.19864
0.76376
0.01822
5
0.01822
5
4.26422
5
0.06002
5
0.16402
5
0.00122
5
0.09922
5
0.11222
5
0.05062
5
0.05522
5
0.01020
1
0.01020
1
10.8834
0.20340
1
0.42380
1
0.04040
1
0.21252
1
0.25100
1
0.14516
1
0.20340
1
60 0C
0.05856
4
0.05856
4
24.5817
6
0.35046
4
0.88736
4
0.11696
4
0.55056
4
0.55056
4
0.19536
4
0.45158
4
4.84325
12.3835
27.8018
Tabel VII-4.
Hasil Tekanan Uap Hidrokarbon Sampel 2 Pada Berbagai Suhu
PLUG
A
B
C
D
E
F
H
I
K
L
Mea
(VP VPmean)2
55 0C
45 0C
50 0C
40 C
0
0.01
0.1
0
0
0.05
0.04
0.01
0.05
0.06
0.32
60 0C
0.25
0.25
2.2
0.31
0.05
0.4
0.05
0.02
0.25
0.2
3.98
0.032
0.05
0.117
0.245
0.398
0.00056
0.00211
0.00732
0.0436
0.20805
Tabel VII-5.
40 C
0.001024
0.000484
0.004624
0.001024
0.001024
0.000324
0.000064
0.000484
0.000324
0.000784
0.01016
(VP VPmean)2
45 C
50 0C
0.0025
0.000289
0.0025
0.000289
0.0225
0.080089
0.0025
0.000729
0.0025
0.013689
0
0.0025
0.0001
0.0016
0.0004
0.0009
0.038
0.017689
0.005929
0.011449
0.000289
0.001369
0.13181
55 0C
0.002025
0.030625
0.570025
0.001225
0.060025
0.000625
0.042025
0.055225
0.002025
0.021025
0.78485
60 0C
0.021904
0.021904
3.247204
0.007744
0.121104
0.000004
0
0.121104
0.142884
0.021904
0.039204
3.74496
7.6 PEMBAHASAN
Tekanan uap didefinisikan sebagai tekanan parsial uap yang berada dalam
kesetimbangan fasa cairnya. Kesetimbangan dapat dicapai dalam wadah tertutup
yaitu bila molekul yang meninggalkan fasa cair pada setiap saat sama dengan
jumlah molekul yang kembali kebentuk fasa cairnya, kesetimbangan ini disebut
kesetimbangan dinamis.
Percobaan penentuan tekanan uap (vapour pressure) pada sampel crude
oil ini dilakukan untuk mengetahui berapa perubahan tekanan pada berbagai suhu
setiap kali suhu tersebut naik.
45 C
= 0,42 psig,
50 C
= 0,59 psig,
55 C
= 0,26 psig,
60 C
40 C
55C
= 0,79 psig,
= 0,1 psig,
45 C
60 C
40 C
= 0,28
= 0,95 psig.
= 0,11 psig,
50 C
bertambah suhu, tekanan uap juga semakin bertambah. Hal itu karena dengan
adanya kenaikan suhu, partikel-partikel pada crude oil bergerak semakin cepat,
sehingga energi kinetik dari molekul-molekul minyak yang meninggalkan fasa
cair menuju fasa gas semakin besar dan tekanan menjadi lebih besar.
Aplikasi lapangannya adalah memberikan indikasi tekanan yang terbentuk
pada storage-storage ship, tangki-tangki penyimpanan, drum-drum dan berbagai
jenis kontainer lain, dan juga untuk mengetahui desain storage tank yang dapat
menyesuaikan tekanan uap minyak mentahnya. Minyak di storage tank akan
terkena cahaya matahari yang dapat menyebabkan minyak menguap. Uap ini
dapat menekan dinding tangki sehingga desain tangkinya harus disesuaikan
dengan tekanan yang akan diterima. Bila tangki tidak dapat menerima tekanan
uapnya, tangki tersebut dapat meledak. Untuk mengantisipasinya, storage tank
harus dipasang katup (valve), katup pada tangki tersebut ada yang otomatis
membuka dan menutup sendiri setelah disetting dengan tekanan tertentu, ada juga
yang manual yaitu katup harus dibuka ketika uap didalam tangki sudah penuh dan
dibuang ke udara bebas.
Dari hasil percobaan seluruh plug diplotkan kedalam grafik dan didapat
grafik yang memilik data yang sangat bervariasi. Hal ini dikarenakan adanya
perubahan temperatur dan tekanan serta kondisi minyak setiap kali percobaan
berbeda-beda. Selain itu ketelitian dari masing-masing praktikan berbeda-beda.