You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
semua jenjang pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran matematika di
Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai
pihak yaitu pendidik, pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena
pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan peletak konsep
dasar yang dijadikan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya,
selain itu penguasaan matematika yang kuat sejak dini diperlukan untuk
penguasaan dan penciptaan teknologi di masa depan.
Matematika menjadi mata pelajaran yang penting, tidak saja karena
kegunaannya dalam kehidupan praktis sehari-hari, tetapi karena juga
manfaatnya dalam mempelajari ilmu-ilmu lain. Keteraturan berpikir atau
berpikir secara sistematis hal yang sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu sering disebut sebagai salah satu
hasil belajar matematika.
Didalam kehidupan sehari-hari kata pengukuran tidak asing lagi
didengar oleh telinga, khususnya didalam dunia matematika. Macammacam pengukuran antar lain: pengukuran waktu, pengukuran sudut,
pengukuran panjang, dan pengukuran berat. Di dalam pembuatan makalah
ini kami akan membahas dan mengkaji materi pengukuran waktu dan
pengukuran sudut. Materi pengukuran yang disajikan haruslah dengan
kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD) pada umumnya. Di dalam materi
pengukuran siswa diajarkan untuk mengenal satuan waktu, melakukan
pengukuran sudut serta mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan waktu dan sudut. Selain itu, dalam pelajaran matematika materi
tentang pengukuran sangatlah diperlukan media yang nyata, di dalam
makalah ini kami menampilkan gambar-gambar yang menarik yang
berkaitan dengan materi pengukuran waktu dan sudut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membaca jam?
2. Bagaimana menentukan tanda waktu dengan notasi 12 jam yang
melibatkan keterangan pagi, siang, sore, atau malam?
3. Bagaimana menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam?
4. Bagaimana mengenal satuan waktu jam, menit, dan detik?
5. Bagaimana mengubah jam ke menit dan detik, dan sebaliknya?
6. Bagaimana melakukan operasi hitung satuan waktu?
7. Apa itu sudut?
8. Bagaimana mengukur besar suatu sudut?
9. Bagaimana menggambar sudut dengan busur derajat?
10. Apa saja jenis jenis sudut dan besarnya
11. Bagaimana membaca sudut yang ditunjukkan oleh jarum jam?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui cara membaca jam.
2. Untuk mengetahui cara menentukan tanda waktu dengan notasi 12
jam yang melibatkan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
3. Untuk mengetahui cara menentukan tanda waktu dengan notasi 24
jam.
4. Untuk mengetahui cara mengenal satuan waktu jam, menit, dan detik.
5. Untuk mengetahui cara mengubah jam ke menit dan detik, dan
sebaliknya.
6. Untuk mengetahui cara melakukan operasi hitung satuan waktu.
7. Untuk mengetahui apa itu sudut.
8. Untuk mengetahui cara mengukur besar suatu sudut.
9. Untuk mengetahui cara menggambar sudut dengan busur derajat.
10. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis sudut dan besarnya.
11. Untuk mengetahui cara membaca sudut yang ditunjukkan oleh jarum
jam.

BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengukuran Waktu
1. Membaca Jam
Apa saja yang terlihat pada jam di samping? Terdapat bilangan 1
sampai dengan 12, terdapat dua jarum jam. Satu jarum pendek dan satu
jarum panjang, Jarum pendek menunjukkan pukulnya dan jarum
panjang menunjukkan menitnya.

a. Membaca

jam

analog

yang

menunjukkan waktu tepat


Jam Analog adalah jam yang
menampilkan angka 1 sampai 12.
Tanda waktu jam pada waktu yang
tepat, yaitu jarum panjang selalu
berada pada angka 12, sedangkan jarum pendek berada pada waktu
yang ditunjuk.

Jarum panjang menunjuk angka12, jarum


pendek menunjuk angka 6. Tanda waktu
ini dibaca pukul enam.

b. Membaca jam analog yang menunjukkan waktu setengah


Tanda waktu jam pada waktu setengahan, yaitu jarum
panjang selalu berada pada angka 6, sedangkan jarum pendek berada
di tengah antara kedua angka yang dimaksud.
Jarum

pendek

berada

di

antara angka 3 dan 4. Tanda


waktu ini dibaca pukul tiga
(lebih) tiga puluh menit atau
setengah
empat.

c. Membaca jam analog yang menunjukkan waktu seperempat


Tanda waktu jam pada waktu seperempatan, yaitu jarum
panjang berada pada angka 3, sedangkan jarum pendek berada di
antara kedua angka yang dimaksud.
Jarum pendek berada di antara angka 12
dan

1, tetapi letaknya lebih dekat dengan angka

12.

Tanda waktu ini dibaca pukul dua belas


(lebih) lima belas menit atau dua belas
seperempat.

d. Membaca jam digital


Jam digital adalah jam yang menampilkan angka-angka
pokoknya saja. Perhatikan gambar berikut:

Pernah melihat jam seperti di atas jam tersebut dinamakan


jam digital. Jam digital terbagi atas dua bagian keduanya dipisahkan
oleh dua titik bilangan pertama menunjukkan jam bilangannya
sampai 24 bilangan kedua menunjukkan menit bilangannya sampai
60

bagaimana cara membaca jam digital


perhatikan contoh berikut

Dibaca pukul 8 lebih 34 menit

Dibaca pukul 15 lebih 16 menit

2. Menentukan Tanda Waktu dengan Notasi 12 jam (Melibatkan


Keterangan Pagi, Siang, Sore, atau Malam)
Perhatikan gambar dibawah ini !

Luki bangun tidur pukul 05.30 pagi.


Pukul 05.30 pagi, dibaca pukul lima lewat atau lebih tiga puluh
menit pagi.
Luki berangkat sekolah pukul 06.30 pagi.
Pukul 06.30 pagi dibaca pukul enam lewat atau lebih tiga
puluh menit pagi.
Luki pulang sekolah pukul 01.00 siang, belajar pukul 07.00
malam dan mulai tidur pukul 09.30.
KESIMPULAN:

Siang hari dari matahari terbit hingga matahari terbenam, lamanya


12 jam. Malam hari dari matahari terbenam hingga matahari terbit,
lamanya 12 jam. Matahari terbit pukul enam pagi, ditulis pukul 06.00
pagi. Matahari terbenam pukul enam sore, ditulis pukul 06.00 sore.
Tengah hari pukul dua belas, ditulis pukul 12.00 siang. Menentukan
tanda waktu dengan notasi 12 jam, harus diberi keterangan pagi, sore,
atau malam. Pukul 08.00 tanpa keterangan mempunyai 2 arti yaitu
pukul 08.00 pagi atau pukul 08.00 malam.

3. Menentukan Tanda Waktu dengan Notasi 24 jam


Sehari semalam lamanya 24 jam. Pergantian tanda waktu
adalah tengah malam atau pukul 12 malam. Dalam notasi 24 jam,
pukul 12.00 malam sama dengan pukul 24.00. Tidak seperti notasi
dalam 12 jam, menentukan tanda dengan notasi 24 jam tidak
menggunakan keterangan pagi, siang, atau malam, tetapi dengan notasi
00.00 sampai dengan 24.00.
Dari pukul 1 siang sampai pukul 12 malam. Dengan cara
menambahkan bilangan 12 dengan pukul yang ditunjukkan kedua
jarum jam.
Perhatikan gambar berikut.

Contoh :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Pukul 08.30, artinya pagi


Pukul 20.30, artinya pukul 08.30 malam
Pukul 11.15, artinya siang
Pukul 11.15 malam, ditulis pukul 23.15
Pukul 12.00, artinya pukul 12.00 tengah hari
Pukul 12.00 tengah malam, ditulis pukul 24.00

4. Mengenal Satuan Waktu Jam, Menit, dan Detik


Sekarang
kamu.

lihat
Pukul

jam

tangan

berapakah

sekarang? Dalam satuan waktu


yang lebih kecil dari jam adalah
menit, sedangkan satuan yang
lebih kecil dari pada menit
yaitu detik.
Berikut ini adalah kesetaraan antara satuan jam, menit dan detik.

5. Mengubah Jam ke Menit dan Detik, dan Sebaliknya


Perhatikan contoh berikut ini.
1)
2)
3)
4)

3 jam = .... menit


7 menit = .... detik
2 jam = .... detik
5 jam 45 menit = .... jam

Jawab:
1)
2)
3)
4)

3 jam = 3 60 menit = 180 menit


7 menit = 7 60 detik = 420 detik
2 jam = 2 60 60 detik = 7200 detik
5 jam 45 menit = 5 jam + 45 menit
= 5 jam +

45
60

= 5 jam +

3
4

jam

jam

6. Melakukan Operasi Hitung Satuan Waktu


a. Operasi hitung pada penjumlahan:
10 jam 46 menit 41 detik
08 jam 32 menit 15 detik
+
Jawab:
10 jam 46 menit 41 detik
08 jam 32 menit 15 detik
+
18 jam 78 menit 56 detik
Bentuk terakhir dapat kita tulis:
18 jam 78 menit 56 detik = 18 jam + (1 jam + 18 menit) + 56
detik

= 19 jam + 18 menit + 56 detik


b. Operasi hitung pada pengurangan
09 jam 43 menit 20 detik
05 jam 23 menit 50 detik

Jawab:
20 detik tidak bisa dikurangi dengan 50 detik, maka kita
pinjam 1 menit = 60
detik dari satuan menit, maka:
09 jam 42 menit 80 detik
05 jam 23 menit 50 detik

04 jam 19 menit 30 detik

B. Pengukuran Sudut
1. Mengenal Sudut
Hampir setiap benda di sekitar kita membentuk sudut. Misalnya,
kaki meja dan lipatan kertas membentuk sudut. Untuk lebih jelasnya,
lakukan kegiatan berikut.
Ambil selembar kertas.
Lipatlah menjadi dua bagian.
Perhatikan bekas lipatan yang membentuk sudut.

Sebuah sudut terbentuk jika dua garis berpotongan. Lambang sudut


adalah .
10

Perhatikan sudut berikut.

Kedua garis berpotongan di B.


Terbentuk 4 sudut. BA dan BC
disebut sinar AB dan sinar BC.
Kedua sinar mempunyai titik pangkal
sama,

yaitu

B.

Kedua

sinar

membentuk sudut B atau B. B


dapat dilambangkan dengan 3 huruf.
Sehingga B dapat ditulis ABC
atau CBA.

2. Mengukur Sudut
a. Mengukur besar sudut dengan tidak baku (sudut satuan)
Besar sudut dapat diukur dengan banyak cara. Salah
satunya dengan sudut satuan. Perhatikan contoh berikut:

1. Jiplaklah sudut disamping, kemudian


potonglah. Potongan jiplakan tersebut
kamu gunakan untuk mengukur besar
sudut PQR.

11

2.Ternyata setelah sudut


satu A diletakkan disudut
PQR ada 4 kali sudut
satuan.

b. Mengukur Besar Sudut dengan Satuan Baku


Satuan baku dalam mengukur sudut adalah derajat (). Alat
dengan satuan derajat adalah busur derajat. Busur derajat
berbentuk setengah lingkaran. Besarnya 180.
Perhatikan busur derajat baik-baik.

Pada busur derajat yang berupa setengah lingkaran, terdapat


skala yang berjarak sama, dari 0 sampai 180. Angka-angka itu
ditulis dalam 2 deret yang berlawanan. Sebelah luar dari kiri ke
kanan, dan sebelah dalam dari kanan ke kiri.

12

Jika

sudut

yang

kita

gambar/ukur,

berada

di

kanan,

sebelah

digunakan skala dalam. Jika sudut yang digambar/ukur berada di


sebelah

kiri,

digunakan

skala

luar.

Untuk

memudahkan

menggunakan busur derajat itu, tandai pada busur derajatmu


dengan P (untuk titik pusatnya), dan pada garis mendatarnya
dengan A dan B, serta C menunjukkan titik pada 90.
Contoh:
Ukurlah besar sudut KLM berikut.

Jawab:

Langkah 1. Impitkan salah satu kaki sudut dengan pusat busur.

13

Langkah 2. Kita baca dari kanan ke kiri.Titik M menunjukkan 0


Dan titik K menunjukkan 120. Jadi, besar sudut KLM adalah
120.
3. Menggambar Sudut
Untuk menggambar sebuah sudut, langkahnya hampir sama
dengan mengukur besar sudut. Perhatikan contoh berikut.
Perhatikan Gambar berikut

a. Gambar garis atau sinar AB


b. Pasang busur derajat sehingga titik P berimpit dengan titik S,
dangaris ST berimpit dengan PB. Pasang busur derajat sedemikian
rupa seperti pada gambar. Gambar titik C tepat pada angka 40.
Angkat busur derajat, kemudian hubungkan titik C dengan titik A.
Perhatikan baik-baik cara memasang busur derajat.
c. Gambar sudut yang dimaksud. Namai sudut A, atau BAC atau sudut
CAB yang besarnya 40.

4. Jenis Sudut dan Besarnya

14

Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar diatas Rudi telah menemukan sudut siku-siku. Kamu


mengenal beberapa jenis sudut yaitu sudut siku-siku, tumpul, dan
lancip.
a. Sudut siku-siku yaitu besarnya 90.
Sudut siku-siku dibentuk dua sinar garis yang saling tegak
lurus membentuk sudut 90 dan membentuk sudut persegi.
Jadi,
KLM

merupakan sudut siku-siku

b. Sudut lancip yaitu besarnya kurang dari 90.

Jadi PQR dan TOS merupakan sudut lancip

15

c. Sudut tumpul yaitu besarnya lebih dari 90.

Jadi, KTN dan DKT merupakan sudut tumpul.

5. Membaca Sudut yang Ditunjukkan oleh Jarum Jam


Permukaan

jam

biasanya

berbentuk

lingkaran, besarnya 360. Permukaan jam


terbagi atas 12 bagian. Setiap bagian
besarnya 360 :12 = 30.

Ini berarti tiap 1 jam jarum


pendek menjalani sejauh 30,
sedangkan

jarum

panjang

menjalani sejauh 360 (satu


lingkaran

penuh).

Antara

bilangan jam yang satu dengan berikutnya bernilai waktu 5 menit.


Jadi, 1 menit menjalani sejauh 30 : 5 = 6.
Jika jarum pendek menunjuk angka 3 dan jarum panjang
menunjuk angka 12, berarti saat itu menunjukkan pukul 03.00; antara
dua jarum jam itu membentuk sudut 3 x 30 = 90.
Misal pukul 03.00 = 3 x 30 = 90 dan pukul 06.00 =
180.

16

1
2

x 360 =

Contoh:
Berapa besar sudut kedua jarum pada pukul 04.00?
Jawab:
Jarum pendek pada angka 4 dan
jarum panjang pada angka 12.
Jarak antara dua jarum jam = 4
bagian. Pukul 04.00 = 4 x 30 =
120 atau 04.00 = 4 x 5 x 6 =
120.
Jadi, sudut kedua jarum pada pukul 04.00 = 4 x 30 = 120.

17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika adalah suatu cara menemukan jawaban terhadap suatu
masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi,
menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan
pengetahuan tentang menghitung dan sebagainya.
Dalam matematika pengukuran sangat diperlukan, khususnya
dalam makalah ini menjelaskan mengenai pengukuran terhadap waktu dan
sudut. Pemberian contoh yang konkret sangat diperlukan untuk
pembelajaran di sekolah dasar. Dapat didahului dengan memperkenalkan
melalui benda-benda yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Melalui
pengenalan tersebut siswa dapat dengan mudah memahami materi
pengukuran waktu dan sudut. Dengan pembelajaran ini juga , siswa dapat
mengetahui hubungan waktu dengan sudut yang terbentuk pada jarum jam.
Matematika sebagai salah satu aspek yang sangat menunjang
tentunya memerlukan metode-metode serta keahlian dalam memecahkan
persoalan yang ada didalamnya. Karena itu, metode dianggap menjadi hal
yang sangat penting dalam proses penyampaian suatu ilmu pengetahuan
dan keberhasilan pembelajaran. Dengan terselesaikannya penyusunan
makalah ini, penulis berharap semoga apa yang dipaparkan dalam makalah
ini dapat bermanfaat serta menjadi salah satu sumber referensi bagi kita
semua terutama bagi yang membacanya. Melalui metode yang kreatif,
unik serta suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan bagi

18

peserta didik tentunya menjadi salah satu target kita semua sebagai calon
tenaga pedidik dikemudian hari.

B.

Saran
Dari berbagai pengalaman yang ada, kita pasti bisa mengambil
hikmah serta pesan tersirat yang terkandung didalamnya. Untuk itu,
dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini kami berharap semoga
rekan-rekan semua bisa menjadi tenaga pendidik yang sesuai dengan nilainilai yang melekat pada falsafah kehidupan bangasa dan negara kita.
Semoga apa yang telah kami uraikan didalamnya dapat bermanfaat
serta menjadi salah satu sumber referensi bagi rekan-rekan sekalian yang
membacanya. Dengan adanya pengukuran ini juga, siswa mudah-mudahan
dapat mengerti dengan baik tentang pengukuran waktu dan sudut. Dan tak
lupa pula, segala nasehat dan motivasi yang membangunpun sangat kami
perlukan demi menghasilkan hsil yang lebih baik lagi.
Seyogyanya, kita harus berusaha dan terus berupaya demi
membangkitkan kembali semangat belajar para generasi muda bangsa
melalui metode-metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

19

DAFTAR PUSTAKA

Purnomosidi, Wiyanto dan Endang Supadminingsih. 2008. Matematika untuk


SD/MI Kelas 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Sumarmi, Titing Mas dan Siti Kamsiyati. 2009. Asyiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Nur Fajariyah dan Defi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk
SD/MI Kelas 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Sumarmi, Titing Mas dan Siti Kamsiyati. 2008. Asiknya Belajar Matematika
untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Astuti, Lusia Tri dan P. Sunardi. 2009. Matematika untuk Sekolah dasar kelas V.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
RJ. Soenarjo. 2007. Matematika 5 SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional

20

You might also like