Professional Documents
Culture Documents
Draft 2
Draft 2
Kadar Lengas
Diketahui
Ditanya
: A1
= 55,090
A2
= 52,457
B1
= 65,052
B2
= 68,627
C1
= 64,192
C2
= 67,720
: a) KL1
b) KL2
c) KL rata-rata
Jawab
:
a) KL1
b1 - c1
= c1 - a1 x 100
65,052 - 64,192
= 64,192 - 55,090 x 100 %
0 ,86
= 9,102 x 100 %
= 9,45%
b) KL2
b2 - c2
= c2 - a2
x 100 %
68,672 - 67,720
= 67,720-52,457
0,907
= 15,263
x 100 %
= 5,94 %
c) KL rata-rata
= (KL1 + KL2) / 2
= (9,45 % + 5,94 %) / 2
= 7,695 %
x 100 %
Diketahui :
Ditanya :
cc HCl
= 56
NHCl
= 0,1
Berat tanah
= 5000 mg
KTK
Jawab :
KTK
ccHCl x NHCl x 4
berat tanah
56 X 0 ,1 X 4
= 5000 mg
x 100 %
x 100 %
Ditanya :
N NaOH
= 0,1
KL
= 7,695
Berat tanah
= 500 mg
N Total tanah
Jawab :
N Total
( B - A ) x NNaOH x14
= 100
x Berat tanah
100 + KL
( 1 - 0 ) x 0 ,1 x 14
= 100
x 500
100 + 7,695
= 0,301 % (Sangat rendah)
D. Bahan Organik
1. Hasil Pengamatan
Larutan Standart
0
0
250
353
Larutan Standart
x 100 %
x 100%
Kel
1
2
3
4
5
6
7
8
X
0,019
0,031
0,041
0,018
0,011
0,045
0,019
0,018
larutan standart
400
larutan standart
Linear (larutan
standart)
f(x) = 1.41x
R = 1
300
200
Linear (larutan
standart)
100
0
0
2. Analisis Data
Diketahui :
= 0,019
Ctka
= 250 mg
KL
= 7,695 %
= 1,412 X
Ditanya : Kadar BO
Jawab :
Ppm kurva
= y x pengenceran
= (1,412 x 0,019) x 50 ml
= 1,34
Kadar bahan organik
100
= ppm kurva x ctka (mg) x KL
= 1,34 x
100
x 7,695 %
250
= 4,124 % (Tinggi)
E. P Tersedia
1. Hasil Pengamatan
Larutan Standart
0
0
0.1
0.057
0.2
0.099
0.4
0.163
0.6
0.31
0.8
0.366
1
0.412
Nilai Absorbansi (x)
x
Kel.
Ul. 1
Ul. 2
1
0,055
0,057
2
0,105
0,087
3
0,254
0,155
4
0,156
0,129
5
0,115
0,085
6
0,175
0,218
7
0,186
0,224
8
0,058
0,055
Larutan Standart
0.5
0.4
0.3
Larutan Standart
Linear (Larutan
Standart)
0.2
0.1
0
0
1.2
2. Analisis Data
Diketahui :
x ulangan 1
= 0,055
x ulangan 2
= 0,057
KL
= 7,695 %
Ctka
= 0,5 gr
Ditanya
: Kadar P
Jawab
Ulangan (1)
y = 0,4281 x + 0,0114
= 0,4281 (0,055) + 0,0114
= 0,0349
Ulangan (2)
y = 0,4281 x + 0,0114
= 0,4281 (0,057) + 0,0114
= 0,0138
= 0,349
Ppm kurva Ul. 2 = y x pengenceran
= 0,0138 x 10 ml
= 0,138
Ppm kurva Larutan P rata-rata
=
Ul .1+Ul .2
2
0,349+ 0,138
2
= 0,244
Kadar P
F. K Tersedia
1. Hasil Pengamatan
Absorbansi
ppm
(x)
0
2.5
5
7.5
10
Kelas Agrofarmaka
Nilai Absorbansi (x)
Kelompo
k
1
2
3
4
5
6
7
8
Ulangan 1
Ulangan 2
0.025
0.02
0.022
0.031
0.014
0.012
0.021
0.023
0.015
0.014
0.021
0.026
0.021
0.01
0.017
0.025
0
0.022
0.034
0.049
0.059
Larutan standart
0.07
0.06
f(x) = 0.01x + 0
R = 0.98
0.05
Larutan standart
Linear (Larutan
standart)
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0
10
12
2. Analisis Data
Diketahui :
Ditanya :
x ulangan 1
= 0,025
x ulangan 2
= 0,015
Ctka
= 5000 mg
KL
= 7,695
Kadar K
Jawab :
Ulangan (1)
y = 0,0058 x + 0,0038
= 0,0058 (0,025) + 0,0038
= 0,0039
Ulangan (2)
= 0,0058 x + 0,0038
= 0,0058 (0,015) + 0,0038
= 0,0038
= y x pengenceran
= 0,0038 x 100 ml
= 0,38
Ul .1+Ul .2
2
0,39+ 0,38
2
= 0,385
ppm K larutan tanah x
Kadar K
50
5
100
berat tanah (mg)
100+KL
50
100
x 100 %
0,385 x 10 x 0 ,5
x 100%
= 4 642,74
= 0,041 % (sangat rendah)
3. Pembahsan
a. Kadar Lengas
Kapasitas menahan air berpengaruh secara tidak langsung pada
kondisi lengas tanah, yaitu air yang mengisi sebagian atau seluruh pori
tanah, atau terserap pada permukaan lempung. Kapasitas menahan air
berpengaruh secara tidak langsung pada kondisi lengas tanah, yaitu air
yang mengisi sebagian atau seluruh pori tanah, atau terserap pada
permukaan lempung. Menurut Mukhfid (2007) kadar lengas tiap tanah
berbeda, menurut jenis tanah dan ukuran diameternya. Kadar lengas
dalam tanah merupakan kekuatan untuk mengikat air dalam pori-pori
tanah dengan gaya ikat atau longgar tergantung dari jumlahnya. Gaya
ikat akan menentukan gerak atau aliran zat tertentu serta
ketergantungan dari tumbuh-tumbuhan. Maka Lengas tanah perlu di
ketahui keadaannya untuk pertumbuhan tanaman, sehingga perlu di
tetapkan keadaan air tanah antara lain kadar air total, kapasitas lapang,
dan titik layu permanen. Selain itu lengas tanah juga mempunyai
hubungan dengan kation, dekomposisi bahan organik, serta kegiatan
mikroorganisme.
Berdasarkan analisis laboratorium yang telah dilakukan nilai
kadar lengas tanah alfisols di Jumantono sebesar 7,695 %. Kadar
lengas tanah yang kurang optimal diduga merupakan penyebab utama
rendahnya serapan hara Ca dan Mg yang diserap tanaman melalui
proses aliran massa. Lengas tanah berperan sebagai pelarut zat hara,
sebagai penegak tanaman dan memudahkan tanah agar mudah diolah.
Pada keadaan biasa tanah selalu mengandung lengas tanah walau
sedikit, ini dikarenakan oleh keadaan luar yang ikut berpengaruh atas
ketersediaan air dalam zarah tanah.
Pada praktikum kali ini perhitungan kadar lengas tanah kering
angin dihitung dengan 2 kali pengulangan. Keterangan untuk variabel
a yaitu berat botol timbang kosong yang telah dioven selama 30 menit
kemudian didinginkan di eksilator. Variabel b mewakili berat botol
timbang dan ctka, sedangkan variabel c merupakan berat botol
timbang beserta isinya yaitu ctka yang telah dioven selama 4 jam yang
kemudian didinginkan dalam eksilator sampai dingin. Perhitungan
kadar lengas tanah kering angin dilakukan pengulangan dalam
perhitungan sebanyak 2 kali dilakukan agar hasil KL nya dapat akurat.
Praktikum yang telah dilakukan dengan menghitung berat
obyek telah didapatkan data besarnya kadar lengas tanah kering angin.
Kadar lengas pada ulangan pertama didapatkan rincian nilai a =
55,090 gram, nilai b = 65,052 gram dan c = 64,192 gram. Kemudian
dimasukkan ke dalam rumus dan didapatkan besar KL yaitu 9,45%.
Pada ulangan kedua didapatkan hasil a = 52,457 gram, b = 68,627
Tanah yang sangat subur ini efektif untuk penanaman tanaman jagung.
Bahan organik juga akan mempengaruhi KTK tanah.
Perubahan warna larutan dan tanah menjadi jingga setelah
ditambah dengan K2Cr2O7 adalah menandakan bahwa tanah sudah
teroksidasi. Indikator DPA berguna untuk mengetahui adanya bahan
organik. Karena DPA merupakan larutan aktif dalam larutan asam
lemah dan berfungsi untuk menaikkan kadar asam. Sehingga
didaptkan bahwa indikator ini tidak dapat bekerja jika tidak dalam
kondisi asam sehingga digunakan H2SO4 untuk membuat suasana
menjadi asam dan bereaksi sedang. Penggunaan H3PO4 berguna untuk
menghilangkan sisa-sisa oksidasi dari larutan yang terjadi. Setelah itu
dilakukan titrasi dengan FeSO4 0,5 N pada On (Onsen) sampai
berwarna hijau muda.
Menurut Sutedjo dan Kartasapoetra (2002) kandungan bahan
organik dalam tanah mineral umunya hanya menunjukan kadar
persentase yang sedikit, namun demikian peranannya tetap besar
dalam mempengaruhi sifat fisika dan kimia tanah. Bahan organik
tanah merupakan hasil perombakan dan penyusunan yang dilakukan
jasad renik tanah, senyawa penyusunnya adalah tidak jauh berbeda
dengan senyawa aslinya, yang tentunya dalam hal ini ada berbagai
tambahan bahan seperti glukosamin (hasil metabolisme jasad renik).
Kadar bahan organik dalam tanah pada suatu tempat dan tempat
lainnya berlainan atau cukup beragam. Pada tanah gambut bahan
keringnya yang umum adalah bahan organik sekitar 3 5% dari berat
keringnya, jadi demikian sedikit jumlahnya namun demikian pengaruh
kuat terhadap sifat-sifat tanah.
d. N total tanah
Berdasarkan analisis laboratorium didapatkan N total tanah
sebesar 0,301% dan tergolong sangat rendah, karena telah
ditambahkan pupuk urea kedalam tanah. Nilai Ntotal tanah
diperolehdari tiga proses yaitu destruksi, destilasi dan titrasi. Proses
destruksi diawali dengan menimbang gelas arloji bersih serta contohb
dan
P-anorganik.
Kandungannya
sangat
bervariasi
tanah
f. K tersedia tanah
Menurut Dedy (2009) kalium tanah terbentuk dari pelapukan
batuan dan mineral-mineral yang mengandung kalium. Melalui proses
dekomposisi bahan tanaman dan jasad renik maka kalium akan larut
dan kembali ke tanah. Selanjutnya sebagian besar kalium tanah yang
larut akan tercuci atau tererosi dan proses kehilangan ini akan
dipercepat lagi oleh serapan tanaman dan jasad renik. Beberapa tipe
tanah mempunyai kandungan kalium yang melimpah. Kalium dalam
tanah
ditemukan
dalam
mineral-mineral
yang
terlapuk
dan
tersedia
untuk
diserap
tanaman.
Tanah-tanah
organik
V.
A. Kesimpulan
Berdasarkan seluruh rangkaian pengujian yang telah dilakukan untuk
tiap variabel fisika tanah, didapat beberapa kesimpulan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hairiah 2000. Pengelolaan Tanah Masam secara Biologis. Bogor: ICRAF.
Hanafiah 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Handayani 2005. Kajian Struktur Tanah Lapis Olah: I. Agihan ukuran dan
dispersitas agregat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 3 (1) : 10-1.
Hardjowigeno Sarwono 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta:
Akademik Pressindo.
Isnaini M 2006. Pertanian Organik. Yogyakarta: Penerbit Kreasi Wacana
Mukhfid S 2007. Pengaruh Pemberian Lapisan Lempung terhadap Peningkatan
Lengas Tanah pada Tanah Berpasir.http://www.iptek.net. Diakses pada
tanggal 24 Desember 2015.
Novizan 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. PT Agro Media Pustaka,
Tangerang.
Sugeng 2001. Bercocok Tanam Palawija. Semarang: Aneka Ilmu.
Sujitno. 2004. Kumpulan Klasifikasi Tanaman Sayur. PT Alex Media
Komputindo. Jakarta.