You are on page 1of 1

Maret 2016

NAB/Unit :
AUM
:

Fund Fact Sheet

Rp1,476.33
Rp206,380,884,035.30

Reksa Dana Pasar Uang

Profil Manajer Investasi

Tujuan Investasi

PT BNI Asset Management adalah salah satu perusahaan efek terbesar di Indonesia yang
melakukan kegiatan usaha sebagai manajer investasi yang memiliki pengalaman sejak 12
April 1995 dan merupakan anak perusahaan dari PT BNI Securities (99.90%). PT BNI
Asset Management telah mendapat ijin usaha sebagai Manager Investasi dari Bapepam-LK
(No. KEP-05/BL/MI/2011 tanggal 7 Juli 2011). Saat ini, PT BNI Asset Management
mengelola 84 (delapan puluh empat) produk Reksa Dana.

BNI-AM KEMILAU PASAR UANG bertujuan untuk memperoleh tingkat likuiditas yang
tinggi untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang menarik dengan risiko
minimal sekaligus memperoleh tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan
dana tunai dalam waktu singkat.

Profil Risiko Investasi

Kebijakan Investasi

- Tingkat Risiko
: Rendah
- Potensi Imbal Hasil : Rendah

- 100% pada instrumen Pasar Uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1
(satu) tahun dan/atau Efek Bersifat Utang yang diterbitkan oleh korporasi dan/atau
Pemerintah Republik Indonesia dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau
sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun yang telah dijual dalam Penawaran Umum
dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau deposito; sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

BNI-AM Pasar Uang Kemilau


60%

50%
40%
30%

20%
10%
0%

Kinerja Bulanan Reksadana

Kinerja Bulanan Benchmark*

Kinerja Reksadana

Kinerja Benchmark*

Kinerja Reksa Dana Pada Tanggal

Periode

Tabel Kinerja Bulanan


Reksadana
Benchmark

Mar-15*

0.27%

0.23%

1 Bulan

0.61%

0.47%

Apr-15

0.62%

0.53%

3 Bulan

1.95%

1.44%

May-15

0.83%

0.50%

6 Bulan

3.35%

3.12%

Jun-15

4.64%

0.36%

1 Tahun

48.13%

6.14%

Jul-15

28.68%

0.47%

Since Inception

48.53%

6.39%

Aug-15

1.93%

0.53%

YTD

1.95%

1.44%

Sep-15

2.93%

0.50%

Alokasi Dana Investasi

98%

Periode

31/03/2016

Reksadana* Benchmark

2%

Top 5 Efek Dalam Portofolio

Oct-15

0.18%

0.57%

Nov-15

0.60%

0.59%

DEPOSITO

BANK JATENG

Dec-15

0.58%

0.49%

DEPOSITO

BANK NAGARI

Jan-16

0.72%

0.51%

DEPOSITO

BANK SULUT

Feb-16

0.61%

0.45%

DEPOSITO

BANK SUMSEL BABEL

Mar-16

0.61%

0.47%

DEPOSITO

BRI AGRO

0%

Pasar Uang

Kas

* sejak 18 Mar 2015

Laporan Manajer Investasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Maret 2016 ditutup pada level 4,845 atau menguat sebesar 1.56% (MoM). Sepanjang bulan Maret,
investor asing mencatatkan total beli bersih sebesar Rp 2.32 triliun di pasar saham. Di sisi lain, pasar obligasi yang dicerm inkan oleh Indonesia
Composite Bond Index (ICBI) ditutup di level 198 atau menguat sebesar 3.78% (MoM). Hingga akhir Maret, kepemilikan asing di surat berharga negara
(SBN) tercatat sebesar Rp 606 triliun atau meningkat Rp 18.3 triliun dari posisi akhir Febuari sebesar Rp 588 triliun. Tingk at imbal hasil pemerintah
bertenor 10 tahun di bulan Febuari ditutup di level 7.63% atau menurun dari posisi akhir Febuari pada level 8.22%. Sementara itu, nilai tukar Rupiah
terhadap USD menguat sebesar 1.02% ke level 13,239 per Dollar AS.
Penguatan pasar saham dan obligasi didukung oleh keputusan BI yang kembali menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps untu k ketiga kali
berturut-turut ke level 6.75% seiring terjaganya stabilitas makroekonomI. Pemerintah juga kembali mengeluarkan lanjutan paket kebijakan ekonomi
jilid XI yang meliputi empat poin utama yaitu terkait percepatan bongkar muat barang di pelabuhan ( dwelling time), kebijakan KUR, pengembangan
industri farmasi dan kesehatan, dan penurunan tariff PPH investasi real estate. Sementara itu, neraca perdagangan bulan Febua ri mengalami surplus
USD 1.14 miliar sedangkan inflasi bulan Maret tercatat sebesar 0.19% (MoM) dan 4.45% (YoY). Dari luar negeri, The Fed mempertahankan suku
bunganya di 0.25-0.50% dan menurunkan target kenaikan suku bunganya di tahun ini dari 4 kali menjadi dua kali mempertimbangkan perlambatan
ekonomi global dan pemulihan ekonomi AS yang masih belum sesuai harapan.
Ke depan, Kami memandang kondisi tahun 2016 akan relatif lebih baik dengan katalis sbb: (1) Belanja pemerintah yang lebih agresif khususnya ke
sektor infrastruktur (2) Kebijakan pemerintah yang akomodatif untuk pertumbuhan ( pro-growth) seperti paket stimulus ekonomi 1 sd 11, (3)
ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut seiring terjaganya stabilitas makroekonomi. Hingga akhir tahun 2016, Kami memprediksi BI Rate
berpotensi turun ke level 6.50%, yield obligasi 10 tahun 7.25%, dan level Rupiah/dolar di Rp 13,500,-. Risiko yang patut dicermati tahun 2016 adalah
berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed di tahun ini, berlanjutnya perlambatan ekonomi China, potensi kenaikan inflasi akiba t El Nino, dan
berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia.

Biaya Investasi

Rekening Pembelian

- Pembelian : Nihil
- Penjualan kembali : Nihil

- Bank DBS Indonesia


a/c : 3320029351
a/n : BNI-AM KEMILAU PASAR UANG

Biaya Pengelolaan

Bank Kustodi

- Manajer Investasi : Maksimum 1% per Tahun


- Bank Kustodian : Maksimum 0,15% per Tahun

- BANK DBS INDONESIA

PT BNI Asset Management


Chase Plaza Lantai 6
Jl. Jend. Sudirman Kav.21, Jakarta - 12920
Telp : (021) 2996 9646
Fax : (021) 2996 9647
Email : customerservices@bni-am.co.id
www.bni-am.co.id

Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Investasi melalui reksa dana mengandung resiko. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja serupa dimasa yang akan datang.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dapat naik atau turun sesuai dengan pergerakan harga pasar portofolio reksa dana yang bersangkutan.
Sumber Data : Bloomberg & BNI Asset Management

You might also like