You are on page 1of 2

KONTEKS AL QURAN TIDAK BERBATAS

Banyak orang merasa bisa dan cukup menggali makna Al Quran


melalui terjemahan, dan mengangap makna Al Quran hanya berkisar
sampai disitu saja. Jika ada suatu penafsiran seseorang yang jauh berbeda
dari arti terjemahan, maka tidak segan-segan untuk diklaim menyimpang
atau sesat.
Sikap yang demikian itu tentunya tidak dapat dibenarkan. Itu sama
saja dengan membatasi kemujizatan dari Al Quran. Sementara kita tahu
bahwa Al Quran adalah mujizat yang paling agung dari Rasulullah SAW.
Al Quran selalu sesuai dengan zaman dan tempat. Kapanpun dan
dimanapun itu, tuntunan Al Quran tetap relevan.
Al Quran itu sungguh luar biasa. Keluarbiasaan Al Quran tidak hanya
terletak pada kemampuannya melemahkan musuh, mengupas tuntas
peristiwa-peristiwa lampau, mengabarkan kejadian-kejadian akan datang,
dan memberi solusi kepada ummat di segala bidang, akan tetapi selain
menggunakan bahasa yang lugas, juga mengandung segudang rahasia
dalam setiap ayat, kata, dan bahkan setiap huruf. Siapapun tidak akan
mampu menguak rahasia-rahasia tersebut, kecuali orang-orang yang
dikehendaki Allah. Hanya orang-orang yang disucikan hatinya dapat
menjangakau sebagian kecil dari rahasia-rahasia Al Quran.
Allah berfirman :






"Tidak ada yang mampu menjangkau (makna Al Quran), kecuali orangorang yang disucikan (hatinya)".







"Allah memberikan anugerah kepada siapapun yang dikehendakiNya
tanpa perhitungan".

Berdasarkan dua ayat tersebut, dapatlah kita tahu bahwa ada


hamba-hamba pilihan Allah yang dianugerahkan ilmu untuk mengetahui
rahasia-rahasia Al Quran. Hamba-hamba pilihan itu tiada lain adalah para
Waliyullah yang diutus setiap zaman sebagai pewaris Rasulullah SAW.
Lupakah kita pada hadits yang mengatakan bahwa Ulama adalah
pewaris Nabi. Jika ulama saja dikatakan pewaris Nabi, maka bagaimana
dengan Para Wali? Yang jelas kedudukan Wali lebih tinggi daripada Ulama.
Tidak berlebihan jika dikatakan Auliya adalah pewaris Rasul.
Setiap ayat Al Quran memiliki aspek lahiriah dan bathiniah. Sehingga
dengan menganggap satu ayat memiliki satu penafsiran saja, maka
sebenarnya kita telah mempermainkan kalam Allah. Sebab, satu ayat Al
Quran memiliki ribuan makna lahir dan bathin yang selalu relevan
dengan zaman dan tempat. Sekali lagi, makna Al Quran tidak boleh
dibatasi hanya pada terjemahan secara tekstual. Sebab Al Quran memiliki
ribuan makna secara kontekstual yang selalu relevan tuntunannya di
segala zaman dan tempat.
Firman Allah dalam surat Al Kahfi ayat 109:





109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis
(ditulis)

kalimat-kalimat

Tuhanku,

meskipun

Kami

datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)".

Demikianlah, tinta sebanyak lautan samudera pun tidak akan pernah


cukup untuk mengukir sedikit dari konteks-konteks (makna bathin) Al
Quran.

You might also like