You are on page 1of 408

2010

2010

Laporan Tahunan
Annual Report

Laporan Tahunan
Annual Report

www.bumiresources.com

Implementing the Vision

PT Bumi Resources Tbk.


Bakrie Tower, 12th Floor
Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940
Indonesia
Tel. +62 21 5794 2080
Fax. +62 21 5794 2070

Implementing
the

Vision

Laporan Tahunan

2010

Annual Report

DAFTAR ISI
/TABLE OF CONTENTS
Merealisasikan Visi Perseroan
/Implementing the Vision
TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER
Bisnis Kami
/The Business
Peta Operasional
/The Operation Areas
Jejak Langkah
/The Milestones
Road Map 2009-2013
/The 2009-2013 Road Map
Tanggungjawab Sosial
/Social Responsibility
Penghargaan dan Sertifikasi 2010
/The Awards and Certifications in 2010
Visi Misi dan Filosofi Perusahaan
/Our Vision Mission and Company Philosophy
KINERJA PERSEROAN
/THE COMPANY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan
/Financial Highlights
Ikhtisar Saham
/Stock Highlights
Sasaran Pasar
/Target Markets
MANAJEMEN
/FROM THE BOARD
Laporan Dewan Komisaris
/Report from the Board of Commissioners
Laporan Direksi
/Report from the Board of Directors
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
Tinjauan Bisnis
/Business Review
Aset Batubara
/Coal Assets
PT Arutmin Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
PT Fajar Bumi Sakti
PT Pendopo Energi Batubara
Aset Non Batu Bara
/Non-Coal Assets

Bumi Mauritania S.A.


Gallo Oil (Jersey) Ltd.
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Newmont Nusa Tenggara (Copper and Gold Mining)
PT Dairi Prima Mineral
Konblo Bumi Inc. (Diamond & Precious Metal
Exploration)

43
44
45
46
47
48
49

4
6
8
10

TINJAUAN KEUANGAN
/FINANCIAL REVIEW
Diskusi dan Pembahasan Manajemen/Management
Discussion and Analysis

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
/CORPORATE GOVERNANCE REPORT

50

57

12
14

16

MANAJEMEN RISIKO BUMI


/RISK MANAGEMENT AT BUMI

118

LAPORAN KOMITE AUDIT


/AUDIT COMMITTEE REPORT

133

LAPORAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT REPORT

137

18
20

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development
Teknologi Informasi
/Information Technology
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
/Health, Safety and Environment

138
146
150

22
26

34
34
35
38
40
41
42

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


/CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

161

STRATEGI DAN PANDANGAN KE DEPAN


/STRATEGY & FUTURE OUTLOOK

173

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2010


/RESPONSIBILITY FOR 2010 ANNUAL REPORT

178

INFORMASI PERSEROAN
/CORPORATE INFORMATION

179

LAPORAN KEUANGAN
/FINANCIAL REPORT

199

BUMI terus meraih kemajuan penting dalam


upaya memperkokoh posisinya sebagai salah satu
perusahaan batubara dengan tingkat pertumbuhan
tertinggi di dunia, serta memperluas kehadirannya
di sektor-sektor non-batubara. Pencapaian ini
merupakan bagian dari strategi implementasi
Perseroan untuk mencapai visinya, menjadi
perusahaan operator bertaraf internasional di
berbagai sektor energi dan pertambangan.
BUMI continues to register significant progress in
strengthening its position as one of the worlds
fastest growing coal companies, while also
expanding its presence in non-coal sectors. These
results are part of the Companys implementation
strategy to achieve its vision to be a diversified
world-class, global operator within the energy and
mining sectors.

Merealisasikan Visi Perseroan


/Implementing the Vision

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Bisnis Kami/The Business

Memberdayakan
Keunggulan Kami

Capitalizing on Our Strength

BUMI didukung oleh keunggulan


fasilitas dan infrastruktur yang
komprehensif meliputi seluruh
bidang kegiatan pertambangan.
Keunggulan ini memberi manfaat
maksimal dari seluruh kegiatan
operasi yang menempatkan
Perseroan sebagai perusahaan
pertambangan yang terintegrasi.

BUMIs strength lies in its


comprehensive facilities and
unmatched dedicated infrastructure
across the entire spectrum of
mining activities. This optimises
benefits from its end-to-end
operations making it a truly
integrated mining company.

Dari tahun ke tahun, BUMI terus membangun


integrasi vertikal di seluruh mata rantai industri
batubara melalui akuisisi pemasok, termasuk akuisisi
operator penambangan.

Over the years, BUMI continues to enhance


vertical integration across the coal supply chain
by acquisition of key suppliers, including a mining
operator.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Peta Operasional/The Operations Area

Memperkokoh
Posisi Sebagai
Pemain Global
Establishing Global
Presence

BUMI MAURITANIA

Western
Sahara

Islamic Republic
of Mauritania

Senegal

Mali

Sebagai operator energi kelas dunia, kinerja BUMI yang sangat


positif dan berkelanjutan terus meraih berbagai pengakuan
internasional, yang mendorong Perseroan untuk terus
membangun sinergi serta memperkokoh posisinya sebagai
perusahaan pertambangan kelas dunia.
As a world class energy operator, BUMIs outstanding performance and
sustainability continues to draw international recognition, enables the
Company harness its synergies and cement its status as a world-class
mining company.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

GALLO
Saudi Arabia

Republic of Yemen

Block R2

Block 13

Gulf of Aden
Somalia

DAIRI - HERALD RESOURCES

KPC
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

GORONTALO & CITRA PALU

ARUTMIN

FAJAR BUMI SAKTI

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Jejak Langkah/The Milestones

Sejarah
Pertumbuhan
A History
of Growth

2004

2005

Perseroan mengakuisisi 19,99%


saham Arutmin, sehingga
meningkatkan kepemilikannya
menjadi 99,99%.

Perseroan telah pula berhasil


menyelesaikan seluruh
proses divestasi saham KPC
sebagaimana disyaratkan
dalam pasal 26 Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B). Setelah
selesainya proses divestasi
tersebut maka kepemilikan
saham KPC menjadi sebagai
berikut; SHL dan KCL yang
merupakan unit usaha Perseroan
masing-masing 24,5% dan
13,6% dimiliki secara langsung
oleh Perseroan serta 32,4%
dimiliki oleh PT Sitrade Coal,
yang merupakan unit usaha
Perseroan.

The Company acquired 19.99%


shares of Arutmin, raising its
holdings to 99.99%.

1990

1997

BUMI melakukan Penawaran


Umum Perdana Saham yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta
dan Surabaya.

PT Bakrie Capital Indonesia


mengambil alih 58,51% saham
Perseroan dari Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912.

BUMI went Public at the Jakarta


and Surabaya Stock Exchanges.

PT Bakrie Capital Indonesia


acquired 58.51% of company
shares from Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912.

2006
The Company has also
completed the divestment of
the shares of KPC pursuant to
Article 26 of the Coal Contract
of Work (CCOW). With the
completion of the divestment
process, shareholdings of KPC
became as follows: SHL and
KCL, business units of the
Company, each with 24.5% and
13.6% owned on directly by the
Company and PT Sitrade Coal,
a business unit of the Company,
with 32.4%.

Perseroan melakukan pembelian


kembali saham dengan jumlah
sebanyak-banyaknya 10% dari
total saham yang dikeluarkan.
The Company proceeded with a
share buyback of up to 10% of
shares.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

1998

2000

2001

2003

Melalui RUPS Luar Biasa


tanggal 31 Agustus, diputuskan
untuk mengubah bisnis
utama Perseroan dari bidang
perhotelan dan pariwisata
menjadi bidang minyak, gas
alam dan pertambangan.

Perseroan mengakuisisi saham


Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar
97,5%.

Di bulan November, Perseroan


mengakuisisi 80% saham
PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
produsen batubara terbesar
keempat di Indonesia.

Di bulan Oktober, Perseroan


membeli 100% saham PT Kaltim
Prima Coal (KPC), produsen
batubara terbesar di Indonesia,
setelah mengakuisisi Sangatta
Holdings Ltd (SHL) dan
Kalimantan Coal Ltd. (KCL).

The Company resolved to


transform its core business
from hotel and tourism to
oil, natural gas and mining at
Extraordinary General Meeting
of Shareholders, August 31.

Berdasarkan SK Menteri Kehakiman


Republik Indonesia No. C-21041
HT.01.04.-TH.2000 tertanggal 20
September 2000, nama Perseroan
berubah dari PT Bumi Modern Tbk
menjadi PT Bumi Resources Tbk.

Gallo Oil (Jersey) Ltd. was acquired


through purchase of 97.5% of
shares.

In November, the Company


acquired 80% shares of
PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
the fourth largest coal producer
in Indonesia.

In October, 100% shares of


PT Kaltim Prima Coal (KPC),
Indonesias largest coal
mine, was acquired after the
acquisition of Sangatta Holdings
Ltd (SHL) and Kalimantan Coal
Ltd. (KCL).

The Companys name was changed


by virtue of the Decree of the
Minister of Justice and Legislation
of the Republic Indonesia No.
C-21041 HT.01.0 4.-TH.2000 dated
September 20, 2000, whereby
the name of PT Bumi Modern Tbk
became PT Bumi Resources Tbk.

2010
Dilaksanakannya transaksi penambahan
modal tanpa hak memesan efek terlebih
dahulu Perseroan sebagaimana telah
disetujui dalam RUPSLB pada 24 Juni
2010.
Additional capital injection through the
issuance of Non Pre-Emptive shares
approved in EGM on June 24, 2010.

2007

2008

2009

30% kepemilikan BUMI di


Arutmin dan KPC dijual kepada
Tata Power India.

Setelah melalui proses yang


cukup panjang, BUMI akhirnya
dapat memiliki Herald Resources
Ltd Australia dengan nilai
AU$552 juta. Operasi tambang
seng, timah dan emas ini
berlokasi di Sumatera Utara.

China Investment Corporation


(CIC) menanamkan modal di
BUMI sebesar US$1.9 miliar
dalam bentuk instrumen utang,
terdiri dari US$600 juta yang
dibayarkan kembali di tahun
2013, US$600 juta di tahun
2014, dan sisanya US$700 juta
di tahun 2015.

A 30% equity stake in


Arutmin and KPC was acquired
by Tata Power Company of
India.
Pada bulan Juni dan Oktober,
diterbitkan dua obligasi konversi
senilai total US$450 juta,
dimana mengalami kelebihan
permintaan 3 sampai 4 kali.
In June and October, two
convertible bonds were issued,
totalling US$450 million,
which were 3 to 4 times
oversubscribed.

After an intense competitive


bidding process, BUMI
acquired Herald Resources
Ltd of Australia for AU$552
million. This zinc, lead and gold
operation is located in North
Sumatera.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

China Investment Corporation


(CIC) invested US$1,9 billion in
BUMI in the form of a debt-like
instrument. The US$1,9 billion
investment consists of US$600
million repayable in 2013
US$600 million in 2014, and
the remaining US$700 million
in 2015.

Investasi ini memiliki 12% cash


coupon per tahun dengan total
IRR of 19%, dimana seluruh
sisanya akan dibayarkan pada
saat jatuh tempo. Dana ini
digunakan untuk restrukturisasi
utang dan belanja modal.
The investment attracted a 12%
annual cash coupon with a total
IRR of 19%, the balance payable
at the time of final maturities.
The funds was used for debt
restructuring and capital
expenditure.

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Road Map 2009-2013/The 2009-2013 Road Map

Melangkah Maju Menuju


Masa Depan
Making Progress Towards
A Brighter Future

2011
Herald Resources Ltd. and
PT Dairi Prima Mineral
Commissioning: 2011
Konsesi penambangan di
Dairi telah memasuki proses
pembangunan serta penyelesaian
desain dan rencana kerja. Uji coba
proses produksi telah dilakukan
dan proses produksi akan dimulai
dalam waktu dekat.

The design and work-plan for


the mining concession in Dairi is
in progress. The trial production
process had been performed
and the production process will
commence shortly on receipt if a
final permit.

2011-2013

2013
KPC and Arutmin
Expansion: 2013
Pengembangan produksi batubara
mencapai 100 mtpa di kedua anak
perusahaan, KPC dan Arutmin.

Gorontalo Minerals and Citra


Palu Minerals
Commissioning: Stage 1 by
2011 and Stage 2 by 2013

Coal production expansion in KPC


and Arutmin to 100 mtpa.

Program eksplorasi lanjutan di


Gorontalo Minerals dan Citra Palu
Minerals, termasuk pembangunan
tambang, serta studi kelayakan yang
mencakup sumber daya dan cadangan
biji tembaga, perak dan emas.

Exploration program in Gorontalo


Minerals and Citra Palu Minerals
currently include the advanced
exploration, mine developments, as
well as feasibility studies which cover
the resources and reserves of iron ore,
silver and gold.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Menempatkan BUMI sebagai


perusahaan pertambangan
aset nasional di Indonesia.

Positioning BUMI as the


national mining resource
company in Indonesia.

Bumi Mauritania S.A.


Commissioning: Stage 1 by 2011 and Stage 2 by 2013
Tahap persiapan eksplorasi di Mauritania meliputi pemetaan geologi, sampling
sistemik terhadap batuan dengan metode rock chip sampling, survei magnetik
baik tanah maupun udara, serta melakukan pengujian pengeboran.

2012

The Company has done a number of exploration preparations which include


geological mapping, systematic sampling on rocks by using rock chip sampling,
magnetic survey on soil and air, as well as drilling tests.

Pendopo Energi Batubara


(PEB)
Commissioning: 2012

2011-2013

PEB masih dalam tahap


pengembangan dan persiapan
operasi penambangan. Sesuai
karakteristik produk batubara
yang dihasilkan, PEB akan menjadi
produsen batubara untuk keperluan
pembangkit listrik dan energi.
PEB is still on the stage of
development and coal mining
operation preparations. Looking at
the coal characteristics it produces,
PEB will be the coal producer
specifically supplying power plants
and alternative industrial energy.

2010

Fajar Bumi Sakti (FBS)


Commissioning: 2010
FBS mengoperasikan dua jenis teknik
pertambangan, bawah tanah dan teknik lubang
terbuka. Kedua teknik yang dilaksanakan di Loa
Ulung, Tenggarong. Sementara di wilayah Tabang,
FBS hanya menerapkan teknik penambangan
terbuka.
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

FBS operates two mining techniques; underground


and open-pit, both of which are applied in Loa
Ulung, Tenggarong. Meanwhile, in Tabang area, FBS
only applies an open-pit mining technique.

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Tanggungjawab Sosial/Social Responsibilities

Memelihara
Kelestarian Alam,
Memberi Kontribusi
Pada Komunitas
Protecting the Nature,
Benefitting Communities
BUMI meyakini, bahwa pencapaian kinerja usaha
yang berkelanjutan dan berjangka panjang
hanya dapat terjadi jika kami memastikan bahwa
seluruh pemangku kepentingan dapat terlibat dan
mengambil manfaat dari setiap kegiatan operasional
Perseroan.
BUMI believes that the attainment of long term, sustainable
business performance is only possible if we ensure that
all stakeholders are involved in and benefit from our
operational activities.

10

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Inilah alasan mengapa Perseroan berupaya mengukur kinerjanya,


baik dalam aspek kinerja keuangan maupun pencapaian-pencapaian
dalam pelaksanaan tanggung jawab Perseroan kepada lingkungan dan
masyarakat.
Melalui anak-anak perusahaannya, BUMI telah membuat program-program
yang komprehensif dan menyeluruh guna menjaga kelestarian lingkungan
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi operasi
pertambangan.

This is the reason why the Company strives to measure its performance
both in terms of its financial performance as well as its achievements in
exercising the Companys responsibilities towards the environment and
community.
Through its subsidiaries, BUMI has put into place comprehensive and
wide-ranging programs to preserve the environment and to enhance social
welfare activities in and around our mining operations.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

11

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Penghargaan dan Sertifikasi 2010/The Awards and Certifications in 2010

Penghargaan Atas
Kinerja dan Kemampuan
Perseroan
In Recognition of Our
Performance and Capabilities
Di tahun 2010, BUMI terus meraih penghargaan-penghargaan
dari berbagi institusi domestik dan internasional terkemuka,
yang merupakan bukti pengakuan industri akan kemampuan
kami dalam meraih kinerja yang memuaskan.
In 2010, BUMI continued to receive notable awards & recognitions
from various reputable domestic and international institutions,
demonstrating industrys acknowledgment on our ability to deliver
superior results.

12

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

1st Asian Excellence Recognition Awards dari Corporate Governance Asia, Hong
Kong dalam 2 kategori:
- Best Investor Relations by an Indonesian company PT Bumi Resources Tbk.
- Best Investor Relations Professional Bapak Dileep Srivastava
1st Asian Excellence Recognition Awards from Corporate Governance Asia, Hong
Kong in 2 categories:
- Best Investor Relations by an Indonesian company PT Bumi Resources Tbk.
- Best Investor Relations Professional Mr. Dileep Srivastava

The Asset Corporate Governance Titanium Award for Financial Performance


during the year of 2010 dari The Asset Magazine di Hong Kong
The Asset Corporate Governance Titanium Award for Financial Performance
during the year 2010 from The Asset Magazine in Hong Kong

The Assets Triple A Playbook Deal of the Year Award 2010 (Vallar/Bumi
Resources/Berau Coal, Acquisition Finance, Refinancing, IPO and M&A), dari
The Asset Magazine, Hong Kong
The Assets Triple A Playbook Deal of the Year Award 2010 (Vallar/Bumi
Resources/Berau Coal, Acquisition Finance, Refinancing, IPO and M&A), from
The Asset Magazine, Hong Kong

Good Corporate Governance Award sebagai Fair Trusted Company 2010


berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari majalah SWA
dan Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta
Good Corporate Governance Award as Fair Trusted Company 2010 based
on Corporate Governance Perception Index (CGPI) by SWA Magazine and
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), Jakarta

Peringkat ke-13 dalam the Fastest-Growing Asian Companies, peringkat


ke-5 dalam Coal & Consumable Fuels in Asia, peringkat ke-9 dalam Coal
&Consumable Fuels Globally, peringkat ke-31 sebagai salah satu Top 50 FastestGrowing Global Companies dan peringkat ke-66 dalam Overall Performance in
Asia dari 2010 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapura
Ranked of 13 overall in the Fastest-Growing Asian Companies, 5th in Coal &
Consumable Fuels in Asia, 9th in Coal & Consumable Fuels globally, 31st as
one of the Top 50 Fastest-Growing Global Companies and 66th in Overall
Performance in Asia by 2010 Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore

Best Asian Company dalam 6th Corporate Governance Recognition Award 2010
dari Corporate Governance Asia Journal on Corporate Governance in Asia,
Hong Kong
The Best Asian Company in 6th Corporate Governance Recognition Award 2010.
The award was presented by Corporate Governance Asia Journal on Corporate
Governance in Asia, Hong Kong

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

13

TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER

Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan/Vision, Mission and Philosophy

Memantapkan Pandangan
ke Masa Depan
Setting Our Sights Firmly
to the Future
VISI/VISION
Menjadi Perusahaan Operator
Bertaraf Internasional Dalam
Sektor Energi dan Pertambangan
To be a World Class, global operator within the energy
and mining sectors

MISI/MISSION
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam
menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan
untuk:
Meningkatkan hasil dan nilai yang optimal bagi Pemegang Saham
Meningkatkan kesejahteraan para karyawan
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi
pertambangan
Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan
Achieving sustainability and global competitiveness to:
Increase return on investment and enhance value for shareholders
Improve the welfare of our employees
Enhance public prosperity around our mine sites
Sustainably preserve the environment

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

FILOSOFI PERUSAHAAN
/COMPANY PHILOSOPHY
Langkah-langkah BUMI berpedoman pada tiga
prinsip dasar
BUMIs action are guided by three underlying principles:

Bagaimana cara terbaik untuk


menciptakan nilai
How best to create value

Bagaimana cara terbaik untuk


mencapai kemakmuran
How best to create prosperity

Bagaimana cara terbaik untuk


mendapatkan peluang-peluang
How best to find opportunities

Kesejahteraan seseorang tercapai


saat mereka mampu bekerja
secara produktif. Manajemen
Perseroan menyadari bahwa
penggunaan sumber daya utama,
belum diberdayakan secara
maksimal, dan berupaya untuk
memanfaatkan peluang tersebut
dengan mencari investor yang ingin
memberdayakannya, sehingga
akan meningkatkan nilai bagi para
pemangku kepentingan lainnya.
Filosofi Perseroan mengenai
keterkaitan telah dikembangkan lebih
lanjut di setiap aktivitasnya. Melalui
kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Perseroan memperkuat
hubungan dengan masyarakat sekitar,
serta meningkatkan komitmen
untuk mengelola dan mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal-hal tersebut pada akhirnya
akan memastikan tercapainya
kesejahteraan Perseroan di masa
mendatang serta meningkatkan
nilai ekonomi bagi para pemangku
kepentingan lainnya.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Prosperity for people occurs when


they are working profitably. The
Companys management recognized
that there was an under-utilization of
core resources and leveraged these
opportunities connecting investors
with people who wanted to be
prosperous, thus creating significant
value for all stakeholders.
The Companys philosophy of
connectivity is further enhanced
through activities that embody
the concept of Corporate Social
Responsibility, fostering good
relationship with our local
communities, and reinforcing our
commitment to the management and
reduction of an environmental impact.
This, in turn, ensures the future
prosperity of the Company and the
economic value to all stakeholders.

KINERJA PERSEROAN
/THE COMPANY PERFORMANCE

Ikhtisar Keuangan/Financial Highlights

Meraih Kinerja
Positif

Delivering Excellent
Performance
2010

2009

2008

2007

2006

Pendapatan

4,369,920,865

3,665,023,095

3,378,393,105

2,265,468,068

1,851,550,950

Revenue

Laba Kotor

1,625,556,147

1,115,694,646

1,612,729,995

755,318,508

529,443,181

Gross Profit

Laba Usaha

1,098,716,051

638,247,619

1,102,209,300

405,476,510

327,484,241

Operating Income

EBITDA

1,017,984,306

1,055,899,291

1,198,770,253

951,160,162

430,102,740

EBITDA

Beban Lain-lain

(99,583,365)

(120,592,507)

(69,483,067)

449,471,292

(102,538,692)

Other Expenses

Laba (Rugi) Sebelum


Pajak

999,132,686

517,655,112

1,032,726,233

854,947,802

224,945,549

Income Before Tax

(456,133,538)

(233,998,345)

489,177,565

(14,646,544)

(2,521,907)

Tax Expenses

311,179,547

190,448,692

371,690,961

789,003,841

222,304,589

Net Income

19,260,944

18,930,787

19,193,377

18,320,830

19,404,000

No. of Shares (in


thousand shares)

16.16

10.06

19.37

43.07

11.46

Earnings per 1,000


Shares

Aktiva Lancar

3,192,101,120

2,345,313,822

1,632,573,975

1,163,027,463

1,056,671,232

Current Assets

Jumlah Aktiva

8,773,161,012

7,353,866,444

5,234,794,082

2,819,419,180

2,513,535,949

Total Assets

Kewajiban Lancar

2,045,477,552

2,204,251,547

2,102,889,786

859,916,040

802,689,345

Current Liabilities

Jumlah Kewajiban

6,560,772,665

5,874,430,237

3,716,454,541

1,417,693,057

2,143,355,680

Total Liabilities

Ekuitas

1,617,725,376

1,353,749,107

1,165,480,920

1,121,961,373

359,946,091

Shareholders
Equity

83.99

71.51

60.72

61.24

18.55

Book Value per


1,000 Share

1,146,623,568

141,062,275

(470,315,811)

303,111,423

253,981,887

Net Working
Capital

Dalam Dolar AS

Manfaat (Beban)
Pajak
Laba (Rugi) Bersih
Jumlah Rata-rata
Tertimbang Saham
Dasar (dalam ribuan
saham)
Laba (Rugi) per
1.000 Saham

Nilai Buku per


Saham
Modal Kerja Bersih
Rasio (%)

Ratios (%)

Laba Terhadap
Aktiva

3.55%

2.59%

7.10%

27.98%

8.84%

Return on Assets

Laba Terhadap
Ekuitas

19.24%

14.07%

31.89%

70.32%

61.76%

Return on Equity

156.06%

106.40%

77.63%

135.25%

131.64%

Current Ratio

Rasio Lancar

16

In US Dollar

Hutang Terhadap
Total Aktiva

40.72%

37.08%

22.25%

4.18%

40.37%

Debts to Totel
Assets

Hutang Terhadap
Ekuitas

220.84%

201.44%

99.95%

10.52%

281.91%

Debts to Equity

Hutang Netto
Terhadap Ekuitas

2%

2%

71.43%

-13.37%

229.27%

Net Debts to Equity

Marjin Laba Kotor

37.20%

30.44%

47.74%

33.34%

28.59%

Gross Margin

Marjin Laba Usaha

25.14%

17.41%

32.63%

17.90%

17.69%

Operating Margin

Marjin Laba Bersih

7.12%

5.20%

11.00%

34.83%

12.01%

Net Margin

Nilai Tukar Penutup


Pada Akhir Tahun
(Rp/US$)

8,991

9,400

10,950

9,419

9,020

Year End Closing


Exchange Rate (Rp/
US$)

Nilai Tukar RataRata Dalam Setahun


(Rp/US$)

9,085

10,400

9,678

9,136

9,167

Average Annual
Exchange Rate (Rp/
US$)

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Operating Margin

Operating Income

Net Income

(In million US Dollar)

222.3

371.7
09

08

07

951.2

1,017.9

(US$per 1,000 shares)

854.9

06

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

430.1
224.9

11.46
07

06

EBITDA

517.7

999.1

10

190.4

06

311.2

07

1,198.8

08

1,055.9

09

(In million US Dollar)

43.07
19.37

16.16

10.06
08

10

Income Before Tax

(US$per 1,000 shares)

09

17.69%

06

Earnings per Share

10

17.90%

32.63%
07

1,032.7

08

327.5

405.5
09

19.83%

25.14%

1,102.2
638.2

1,098.7
10

789.0

(In million US Dollar)

10

09

08

07

06

10

09

08

07

06

17

KINERJA PERSEROAN
/THE COMPANY PERFORMANCE

Ikhtisar Saham/Stock Highlights

Mencapai Hasil Usaha


yang Maksimal

Generating Superior Returns


Kinerja Saham di Tahun 2010
Share Performance in 2010
Price

Volume

3,500

800
700

3,000

600
500

2,500

400
2,000

300
200

1,500
100
0

1,000
Jan-10

Feb-10

Mar-10

Volume

Apr-10

May-10

Jun-10

Jul-10

Aug-10

Sep-10

Oct-10

Nov-10

Dec-10

Jan-11

Price

Perkembangan Harga Saham per Triwulan 2007 - 2010


Quarterly Share Price Performance 2007 - 2010
Share Price
Periode

Highest

Lowest

Closing

Period

Triwulan 1, 2007

1,340

870

1,330

1st Quarter, 2007

Triwulan 2, 2007

2,300

1,290

2,275

2nd Quarter, 2007

Triwulan 3, 2007

3,700

2,025

3,575

3rd Quarter, 2007

Triwulan 4, 2007

6,400

3,775

6,000

4th Quarter, 2007

Triwulan 1, 2008

6,500

6,150

6,200

1st Quarter, 2008

Triwulan 2, 2008

8,400

8,200

8,200

2nd Quarter, 2008

Triwulan 3, 2008

3,425

3,100

3,200

3rd Quarter, 2008

Triwulan 4, 2008

950

890

910

4th Quarter, 2008

Triwulan 1, 2009

1,000

385

820

1st Quarter, 2009

Triwulan 2, 2009

2,325

810

1,860

2nd Quarter, 2009

Triwulan 3, 2009

3,475

2,150

2,375

3rd Quarter, 2009

Triwulan 4, 2009

3,225

2,050

2,425

4th Quarter, 2009

Triwulan 1, 2010

2,900

2,275

2,400

1st Quarter, 2010

Triwulan 2, 2010

2,525

1,790

1,890

2nd Quarter, 2010

Triwulan 3, 2010

2,250

1,430

2,200

3rd Quarter, 2010

Triwulan 4, 2010

3,075

2,175

3,075

4th Quarter, 2010

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Kepemilikan Saham per 31 Desember 2010


Share Ownership as of December 31, 2010

5.05%

4.66%
3.66%
3.58%
3.22%

Credit Suisse Ag Singapore Bran


Glencore International Ag
Raiffeisen Bank International A
Interventures Capital Pte. Ltd
Credit Suisse International

79.83%

Umum/Public

Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh Perseroan


Distribution of Cash Dividends by the Company
Tahun Buku
Fiscal Year

Dividen Per
Saham
Dividends per
Share
(Rp)

Jumlah Saham
Total Share

Dividen Tunai Cash Dividend

1991

50

35,000,000

Dividen Tunai Cash Dividend

1992

50

35,000,000

Dividen Tunai Cash Dividend

1993

50

45,000,000

Dividen Tunai Cash Dividend

1998

792,000,000

Dividen Interim Interim Dividend

2000

19,404,000,000

Dividen Final Final Dividend

2002

2.5

Dividen Interim Interim Dividend

2005

Dividen Final Final Dividend

2005

Dividen Final Final Dividend

2006

Dividen Interim-1 Interim Dividend-1

Keterangan
Description

Rec Date

Tanggal
Pembayaran
Payment Date

03-07-00

17-07-00

19-08-03

02-09-03

10-08-05

12-08-05

18-08-05

13-06-06

15-06-06

19-06-06

13-06-07

14-06-07

18-06-07

21-06-07

19,404,000,000

22-06-07

25-06-07

27-06-07

02-07-07

33

19,404,000,000

28-08-07

29-08-07

31-08-07

05-09-07

45

19,404,000,000

28-07-08

29-07-08

01-08-08

07-08-08

2008

50.6

19,404,000,000

29-07-09

30-07-09

03-08-09

18-08-08

2009

27.68

19,404,000,000

28-07-10

29-07-10

02-08-10

16-08-10

Cum Date

Ex Date

19,404,000,000

13-08-03

14-08-03

19,404,000,000

09-08-05

10

19,404,000,000

12-06-06

16

19,404,000,000

2007

33

Dividen Interim-2 Interim Dividend-2

2007

Dividen Final Final Dividen

2007

Dividen Final Final Dividen


Dividen Final Final Dividen

Rincian Saham Perseroan yang Telah Dicatatkan


Details of Share Listing by the Company

Jumlah Saham
yang Ditawarkan
Issued Shares

Nominal per
Saham
Nominal per
Share

Jumlah Nominal
Total Nominal
(Rp)

Jumlah Saham
Pencatatan
Listed Shares

Tanggal
Pencatatan
Listing Date

IPO Rp.4.500,-

10,000,000

1,000

10,000,000,000

10,000,000

30-07-90

Bursa Efek
Indonesia

Company Listing

25,000,000

1,000

25,000,000,000

35,000,000

18-03-91

Bursa Efek
Indonesia

10,000,000

1,000

10,000,000,000

45,000,000

30-06-93

BEJ & BES

Keterangan
Description

Right Issue 1
Stock Split

Rasio
Ratio

(7 : 2)

Bursa
Stock Exchange

(1 : 2)

45,000,000

500

22,500,000,000

90,000,000

29-09-97

BEJ & BES

Saham Bonus

(10 : 12)

108,000,000

500

54,000,000,000

198,000,000

30-09-97

BEJ & BES

Right Issue 2

(1 : 3)

594,000,000

500

297,000,000,000

792,000,000

24-11-97

BEJ & BES

Right Issue 3

(2 : 47)

18,612,000,000

500

9,306,000,000,000

19,404,000,000

26-05-00

BEJ & BES

1,369,400,000

500

684,700,000,000

20,773,400,000

05-10-10

BEI

Non Pre-Emptive Right

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

KINERJA PERSEROAN
/THE COMPANY PERFORMANCE

Sasaran Pasar/Target Markets

Memperluas
Pangsa Pasar
Expanding to
Key Strategic
Markets
Total Market By Area

North America
Latin America

Western and Central Europe


Eastern Europe

Central Asia
Middle East

Africa
Asia and Pacific

Volume

Japan

12,720,346

21.0

China Mainland

16,319,198

27.0

Europe

5,517,600

9.1

Taiwan

3,652,635

6.0

Philippines

3,013,733

5.0

Malaysia

3,873,240

6.4

Hong Kong

2,051,587

3.4

India

2,450,847

4.1

South Korea

2,323,558

3.9

Thailand

1,057,908

1.8

Pakistan
Indonesia
Total

82,762

0.1

7,391,200

12.2

60,454,614

100.0

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Selama bertahun-tahun, BUMI telah


membangun kemitraan jangka panjang
dengan perusahaan utilitas global di Asia,
Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, dan
Afrika. Basis pelanggan loyal BUMI yang
terdiversifikasi ini sekali lagi membuktikan
posisi BUMI sebagai perusahaan kelas dunia
dengan reputasi, kehandalan dan komitmen
tinggi di sektor energi dan pertambangan.
Over the years, BUMI has developed long term
partnerships with global investment grade loyal
utilities in Asia, North America, Latin America,
Europe, and Africa. This highly diversified and
loyal customer base again underscores BUMIs
position as a highly reputable, reliable and
committed world class Company in the energy
and mining sector.

Europe

9,1%
South
Korea

China
Mainland

3,9%

27,0%

Pakistan

Hong Kong

0,1%

3,4%

Taiwan

6,0%

India

4,1%

Thailand

1,8%

Philippines

5,0%

Malaysia

6,4%
Indonesia

12,2%

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Japan

21,0%

MANAJEMEN
/FROM THE BOARD
Laporan Dewan Komisaris/Report from the Board of Commissioners

Suryo B. Sulisto
Presiden Komisaris
President Commissioner

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Terus Membukukan
Kinerja yang Solid
Continue Delivering
Solid Performance

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Distinguished Shareholders,

Saya gembira dapat melaporkan kinerja PT BUMI


Resources Tbk. untuk tahun finansial 2010.

It gives me a great pleasure to report PT BUMI


Resources Tbks performance for the financial year of
2010.

Tahun 2010 merupakan tahun yang ditandai dengan


pulihnya kondisi keuangan global setelah mengalami
krisis ekonomi selama dua tahun terakhir. Sepanjang
tahun, Indonesia berhasil membukukan pemulihan
yang lebih cepat. Proses pemulihan tersebut telah
menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan
batubara, terutama dari negara-negara di Asia,
sebagai alternatif sumber energi yang lebih murah
dibandingkan dengan minyak bumi, yang mendorong
peningkatan harga batubara di tahun 2010. Tahun
2010 juga merupakan tahun yang menantang
seiring dengan berlanjutnya curah hujan yang tinggi
sepanjang tahun, yang membawa dampak pada
kemampuan kami untuk meningkatkan produksi
batubara.

Referring back, 2010 was a year of global financial


recovery following the economic meltdown over the
last two years. Emerging Indonesia registered a more
rapid recovery during the year. This recovery has
translated into growing demand for thermal coals,
especially from the Asian countries, as a cheaper
source of energy compared with fossil fuels, resulting
in higher coal prices in 2010. However, the year
also presented challenges owing to unusually heavy
unseasonal rainfall which impacted our ability to
produce more coals.

BUMI menutup tahun 2010 dengan peningkatan


volume produksi dan penjualan masing sebesar 60,6
ton dan 60,7 ton, atau 4,9% dan 4,0% lebih tinggi dari
kinerja tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat
signifikan sebesar 19,2% menjadi US$4.370 juta,
didorong terutama oleh kenaikan harga dan
peningkatan volume penjualan batubara.

BUMI ended the year with higher production and sales


volumes of 60.6 tonnes and 60.7 tonnes respectively,
or 4.9% and 4.0% higher than the previous year.
Revenues posted a major 19.2% jump to US$4,370
million, driven largely by higher coal prices and
volume increase.

Sebagai hasilnya, di tahun 2010 laba bersih mencapai


US$311,18 juta, meningkat sebesar 63,4% dari
US$190,45 juta di tahun 2009. Rasio Return on
Asset (ROA) mencapai 3,5% sedangkan Return on
Equity (ROE) menjadi sebesar 19,2%. Lalu Perseroan
mencatat Laba per lembar Saham sebesar (US$
per 1.000 saham) US$16,06 dibandingkan sebesar
US$10,06 di tahun sebelumnya.

As a result, we registered a Net Profit of US$311.18


million in 2010, a 63.4% improvement from
US$190.45 million in 2009. Return on Asset (ROA)
reached 3.5% while Return on Equity (ROE) stood
at 19.2%. The Company has recorded Earnings per
Share of (US$ per 1,000 share) US$16.06 compared to
US$10.06 the previous year.

Dividen sebesar Rp27,68 per saham telah dibayarkan


di tahun 2010 untuk tahun sebelumnya, setara dengan
30% laba bersih tahun 2009.

A dividend of Rp27.68/share was paid in 2010 for the


previous year, equivalent to 30% net income earned
in 2009.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Dewan Komisaris


/Report from the Board of Commissioners

BUMI membukukan peningkatan laba bersih


sebesar 63% dan memperkokoh posisinya
sebagai ekspotir batubara termal terbesar
di Indonesia dan salah satu yang terbesar di
dunia, dengan kontribusi signifikan terhadap
perekonomian nasional.
Bumi delivered a 63% increase in net profit
and cemented its position as the largest
thermal coal exporter in Indonesia and one
of the largest in the world with a significant
contributor to the nations economy.

24

Walaupun harus menghadapi berbagai tantangan


serta kenaikan biaya, kinerja di tahun 2010 telah
kembali menempatkan BUMI sebagai eksportir
batubara termal terbesar di Indonesia dan sebagai
penyumbang penting bagi perekonomian Indonesia.

In spite of challenges and higher costs, the


achievements delivered in 2010 continued to position
BUMI as the largest thermal coal exporter in Indonesia
and as a significant contributor to the nations
economy.

Di bidang tata kelola perusahaan, saya ingin


menggarisbawahi bahwa sebagai salah satu
perusahaan dengan saham yang paling aktif
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, BUMI
senantiasa menempatkan aspek tata kelola perusahaan
sebagai salah satu prioritas terpentingnya. Untuk
itu, kami senantiasa mematuhi seluruh ketentuan
dan peraturan yang berlaku, serta menerapkan asas
transparansi, tanggung jawab dan profesionalisme
dalam menjalankan usaha kami yang telah diakui oleh
pasar.

In the area of good corporate governance, I want to


underscore that as one of the most actively traded
stocks in the Indonesia Stock Exchange, BUMI wants
to assure the shareholders that practising good
corporate governance always becomes our highest
priority. As such, we are commited to fully comply
with all prevailing rules and regulations, and are
transparent, responsible and professional in the way
we run our business which is acknowledged by the
market place.

Dengan bantuan seluruh Komite, Dewan Komisaris


secara aktif terus menjalankan tugasnya dalam
memonitor, mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas praktek tata kelola Perseroan. Saya gembira
dapat melaporkan bahwa BUMI telah memenuhi
semua ketentuan dan peraturan yang berlaku dan
terus meraih kemajuan berarti dalam menanamkan
praktek tata kelola perusahaan sebagai bagian penting
dari Perseroan.

In this respect, with the assistance of its Committees,


the Board of Commissioners continued to actively
perform their duties in monitoring, evaluating and
improving the effectiveness of governance practices
of the Company. I am pleased to report that BUMI is
in compliant with prevailing rules and regulations and
continues to make significant progress in enhancing
good corporate governance practices as part of the
fabric of the Company.

Komitmen pada implementasi program tanggung


jawab sosial di seluruh unit merupakan bagian
penting dari praktek tata kelola perusahaan BUMI.
Saya mengapresiasi kerja keras jajaran manajemen
Perseroan dalam merencanakan dan melaksanakan
program-program tersebut, yang meliputi inisiatif
pemberdayaan komunitas lokal melalui aktivitas
pendidikan, serta pengembangan infrastruktur dan
kesehatan masyarakat, hingga pelaksanaan program
pengembangan yang berkelanjutan guna memastikan
terpenuhinya praktek-praktek pelestarian lingkungan
yang berlaku secara internasional.

Another important aspect of BUMIs good governance


practices is our commitment to the implementation
of corporate social responsibility programs in all
our units. I appreciate managements hard work in
planning and implementing these programs, helping
local communities with education, infrastructure,
and public health development initiatives; to putting
in place sustainable development programs that
ensures full adherence to internationally accepted
environmental preservation practices.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Dewan Komisaris berpendapat, bahwa apresiasi atas


pencapaian kinerja 2010 perlu disampaikan kepada
setiap individu karyawan yang telah menunjukkan
antusiasme dan profesionalisme mereka yang luar
biasa sepanjang tahun. Kinerja tahun 2010 juga
merupakan refleksi kualitas kepemimpinan Direksi
untuk terus mendorong Perseroan meraih kemajuan.
Hal-hal inilah yang mendorong keyakinan saya
bahwa BUMI akan terus meraih keberhasilan di masa
mendatang.

It is the view of the Board of Commissioners that


credits for the performance delivered in 2010 must
go to employees in every level. They have shown
extraordinary enthusiasm and professionalism
during the year. The performance delivered in 2010
also reflects the outstanding leadership qualities
demonstrated by the Board of Directors in advancing
the position of this Company. This is one of the
reasons why I am confident Bumi will continue to be
successful in the future.

Permintaan akan batubara termal akan terus


meningkat seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi
global. Didukung keunggulan sebagai perusahaan
pertambangan dengan sistem operasi yang
terintegrasi, BUMI akan terus berkembang dan siap
meraih peluang dari kondisi lingkungan yang positif ini
untuk meraih kinerja usaha yang solid ke depan.

Demand for thermal coal is expected to be robust


driven by further global economic recovery. Supported
by its fully integrated operation, BUMI is expanding
and ready to take advantage of this positive operating
environment to deliver much stronger business
performance in the following years.

Sebagai penutup, saya sampaikan apresiasi sebesarbesarnya kepada para pemegang saham, mitra usaha,
pelanggan dan seluruh masyarakat atas kepercayaan
dan dukungannya. Apresiasi juga saya sampaikan
kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan
BUMI atas kerja keras dan dedikasinya. Saya percaya
bahwa BUMI akan terus memperoleh dukungan Anda
semua untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan
di masa mendatang.

In closing, allow me to convey my sincere appreciation


to all shareholders, business partners, customers,
and the general public for their trust and support. My
deep appreciation also goes to BUMIs management
and employees for their hard work and dedication.
I am confident that the Company can count on your
continuing support to ensure sustainable growth and
prosperity in the future.

Suryo B. Sulisto
Presiden Komisaris
President Commissioner

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

25

MANAJEMEN
/FROM THE BOARD
Laporan Direksi/Report from the Board of Directors

Ari S. Hudaya
Presiden Direktur
President Director

26

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Mempertahankan
Momentum
Pertumbuhan
Sustaining
Our Growth Momentum

Pemegang Saham yang Terhormat,

To Our Shareholders,

Suatu kebanggaan bagi kami untuk melaporkan kinerja


usaha BUMI yang mengagumkan di tahun 2010.
Perseroan berhasil membukukan peningkatan laba
bersih sebesar 63,7% menjadi US$311,2 juta di tahun
2010 dibandingkan sebesar US$190,5 juta di tahun
sebelumnya.

I am pleased to report BUMIs excellent set of business


results achieved in 2010. The Company posted a
respectable 63.7% growth of net profit to US$311.2
million in 2010 compared to US$190.5 million in the
previous year.

Walaupun harus menghadapi kendala operasional


yang penuh tantangan akibat berlanjutnya curah
hujan sepanjang tahun, Perseroan berhasil meraih
peningkatan volume penjualan sebesar 3,9% menjadi
60,7 juta ton dari 58,4 juta ton di tahun sebelumnya.
Kami juga berhasil meraih peningkatan pendapatan
sebesar 19,2% mencapai US$4.370 juta dari US$3.665
juta di tahun 2009 yang didorong oleh kenaikan harga
jual rata-rata batubara yang mencapai US$71,03
ton di akhir 2010 dari US$63,14 per ton di tahun
sebelumnya.

In spite of very challenging operating condition due


to prolonged rainfalls during the year, the Company
was able to deliver a 3.9% increase in sales volume,
reaching 60.7 million tonnes from 58.4 million tonnes
a year earlier. We also registered a 19.2% increase
in sales revenue of US$4,370 million from US$3,665
million in 2009 on the back of higher average selling
price for coals, reaching US$71.03 per ton by end of
2010 from US$63.14 per ton a year earlier.

Sepanjang tahun, kami juga berhasil mengelola


biaya secara disiplin, sehingga laba kotor mencapai
US$1.626 juta, atau meningkat 45,7% dibandingkan
tahun 2009. Pendapatan operasional bersih mencapai
US$1.099 juta, tumbuh signifikan sebesar 72,1%
dibanding kinerja tahun sebelumnya US$638 juta.
EBITDA juga meningkat 14,5% sebesar US$1.341,32
di akhir tahun 2010 dibanding tahun 2009 sebesar
US$1.171,48.

Throughout the year, we were able to maintain our


cost discipline, resulting in higher gross profit of
US$1,626 million, a 45.7% increase from 2009.
Operating Income reached US$1,099 million, a sharp
increase by 72.1% from last years result of US$638
million. EBITDA also improved 14.5%, reaching
US$1,341.32 by the end of 2010 compared to 2009
for US$1,171.48.

Di tahun 2010, kami juga berhasil meningkatkan


momentum pertumbuhan dengan memfasilitasi
akuisisi kepemilikan tambang tembaga dan emas
Newmont di Nusa Tenggara Barat melalui perjanjian
kerja sama, serta tetap mempertahankan dominasi
kami di sektor batubara termal.

During the year, we have also been successful in


upscaling our growth momentum by facilitating the
acquisition of an economic interest in Newmonts
copper and gold mines in West Nusa Tenggara
through a joint-venture agreement and continued to
strengthen our dominance in the thermal coal sector.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

27

Laporan Direksi
/Report from the Board of Directors

Walaupun harus menghadapi kendala


operasional yang penuh tantangan akibat
berlanjutnya curah hujan sepanjang
tahun, Perseroan berhasil meraih
peningkatan volume penjualan sebesar
3,9% menjadi 60,7 juta ton dari 58,4 juta
ton di tahun sebelumnya.
In spite of very challenging operating condition
due to prolonged rainfalls during the year, the
Company was able to deliver a 3.9% increase
in sales volume, reaching 60.7 million tonnes
from 58.4 million tonnes a year earlier.
Di bulan Desember 2010, kami telah menyelesaikan
proses segmentasi dan pemisahan bisnis batubara
dan non batubara BUMI, dan mencatatkan PT Bumi
Resources Minerals Tbk di Bursa Efek Indonesia
sebagai entiti terpisah di bawah manajemen
independen, sehingga dapat meningkatkan nilai
investasi non batubara kami serta merespons berbagai
tanggapan dari para pemangku kepentingan.

In December 2010, we segmented and separated


BUMIs coal and non-coal businesses, and successfully
listed PT Bumi Resources Minerals Tbk in the
Indonesia Stock Exchange as a separate entity, under
an independent management, thereby unlocking the
value of our non-coal investments and addressing
some of the concerns of the stakeholders.

Pembentukan bisnis batubara dan non-batubara


akan meningkatkan fokus kami dalam meningkatkan
dominasi Perseroan di sektor batubara termal, serta
mendorong manajemen BRMS untuk menjadi mandiri
dalam pendanaan dan dalam meningkatkan nilai dari
pengembangan asetnya.

The creation of our coal and non coal businesses


enable sharper focus on strengthening our dominance
in the thermal coal sector and BRMS management
to be self reliant for funding and unlock the value for
their undeniably strong asset independently.

Tata Kelola Perusahaan


BUMI senantiasa meyakini, bahwa praktek Tata Kelola
Perusahaan merupakan bagian yang tak terpisahkan
untuk meraih dan memelihara kepercayaan pada
Perseroan. Kami percaya bahwa pelaksanaan tata
kelola perusahaan tidak semata-mata terbatas pada
memenuhi seluruh persyaratan dalam ketentuan yang
berlaku, melainkan juga memastikan terpenuhinya
standar kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan
etika profesional yang tertinggi.

Good Corporate Governance


BUMI always believes that practicing Good
Corporate Governance is indispensable for earning
and maintaining trust in the Company. We feel that
Good Corporate Governance is not only a question
of meeting all the requirements set in the prevailing
regulations, but a matter of ensuring full adherence
to the highest standards of compliance, transparency,
accountability and professional ethics.

Di tahun 2010, kami terus meraih kemajuan penting


dalam implementasi sistem Enterprise Wide Risk
Management agar dapat menampilkan secara
terintegrasi seluruh risiko yang dihadapi Perseroan,
serta memberikan arahan dalam pengambilan
keputusan di seluruh jajaran organisasi.

In 2010, we continued to make good progress


in the implementation of the Enterprise Wide Risk
Management system to provide an integrated view of
all risks faced by the Company and to offer guidance
for decision making across levels within the
organization.

Melanjutkan upaya kami untuk membangun fungsi


teknologi informasi dengan tata kelola yang
baik, kami telah membentuk Komite Pengarah
Teknologi Informasi di bulan Desember 2010,
untuk mengupayakan optimalisasi seluruh kegiatan
Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan
keselarasannya dengan arah usaha Perseroan.

Continuing our efforts to establish a well governed


information technology function, we established
BUMIs Information Technology Steering Committee
in December 2010, which seeks to optimise all
Information Technology (IT) activities to ensure their
alignment with the Companys overall business
objectives.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Upaya-upaya pengembangan tata kelola tersebut


sekali lagi menggarisbawahi keyakinan kami akan
pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dalam
mendukung pertumbuhan usaha dan memberikan nilai
tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

These measures in corporate governance


development again underscore our belief in the
importance of good corporate governance in
supporting the growth of business and providing
added values to all stakeholders.

Peran Penting Hubungan Investor


Di samping memahami pentingnya sistem tata kelola
serta kepatuhan pada ketentuan yang ada, tidak
kalah pentingnya bahwa para penentu kebijakan
dan komunitas pemegang saham memiliki persepsi
yang sama. Perseroan memiliki fungsi hubungan
investor dan komunikasi yang profesional yang
secara independen telah diakui sebagai salah satu
yang paling transparan dan terbaik di industri dan di
Indonesia.

Key Strategic Role of Investor Relations


Whilst governance system and adherence to
regulation is important, it is equally important that our
regulators and esteemed stakeholding community
also perceive it is to be so. The Company runs a
professional investor relations and communications
which is independently acknowledged as amongst
the most transparent and the best in the industry and
country.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


BUMI dikenal sebagai perusahaan publik yang
bertanggung jawab melalui praktek kegiatan
pengembangan komunitas yang terbaik.

Corporate Social Responsibility


BUMI is well recognized as a publicly listed,
responsible company with best in class practices in
community development activities.

Sebagai perusahaan pertambangan, kami memahami


dampak operasi kami pada lingkungan dan komunitas
sekitar. Untuk itu, kami senantiasa mengedepankan
kebijakan dan standar yang ketat di setiap lini operasi
untuk mengurangi dampak negatif dan memastikan
kepatuhan penuh pada seluruh persyaratan pelestarian
lingkungan.

As a mining company, we understand the impact


of our operations to the surrounding environment
and local communities. Therefore, we always apply
strict policies and standards in all phases of our
operations to minimize adverse impacts and to ensure
full adherence to all environmental preservation
requirements.

Melalui anak-anak perusahaannya, PT Kalitim Prima


Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
Perseroan telah meraih banyak pencapaian melalui
aktivitas reklamasi dan penanaman pohon.

Through its subsidiaries, KPC and Arutmin, the


Company has a long track record in reclamation and
tree-planting activities.

Pada tahun 2010, KPC telah melakukan reklamasi


lahan bekas tambang total seluas 501,7 hektar di areal
tambang Sangatta dan Bengalon, melebihi target
seluas 501 hektar. Hingga akhir Desember 2010, total
luas areal reklamasi dan areal terganggu masing-

In 2010, KPC reclaimed a total of 501.7 hectares


of land in the Sangatta and Bengalon mining sites,
surpassing the target of 501 hectares. By the end
of December 2010, total reclaimed and disturbed

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Direksi
/Report from the Board of Directors

masing adalah sebesar 4.009 hektar dan 15.565


hektar, sehingga rasio luas areal reklamasi terhadap
luas pembukaan lahan adalah 26%.

areas reached 4,009 hectares and 15,565 hectares


respectively, while the ratio of reclaimed to opened
area was 26%.

Sesuai dengan rencana penutupan tambang (RPT)


maka pada tahun 2018 luasan areal reklamasi akan
mencapai rasio 1:2 terhadap pembukaan lahan.
Luasan area reklamasi tersebut akan terus berkembang
dan bukaan lahan akan semakin berkurang hingga
tahun 2021. Tanaman yang digunakan untuk
rehabilitasi adalah tanaman lokal, tanaman non
lokal, tanaman buah dan tanaman hutan hujan tropis
(Dipterocarpaceae). Sebuah unit hydroseeder juga
digunakan untuk kegiatan penyemprotan lereng
dengan campuran biji, pupuk, mulsa, perekat dan
kompos, untuk membentuk lereng yang stabil dan
mengurangi terjadinya erosi. Reklamasi dengan cara
penyemprotan oleh hydroseeder selama tahun 2010
mencapai luas areal 48,61 hektar.

As stated in the Mine Closure Plan, by the year of


2018 the ratio of reclaimed to opened area will
reach 1:2. The reclaimed area will continue to be
expanded, while opened areas will be reduced until
2021. Plants used for land rehabilitation comprise
local and non-local varieties, fruit-bearing trees and
tropical rainforest plants (Dipterocarpaceae). One
hydro-seeder unit was deployed to spray the hills with
a mixture of seeds, fertilizer, mulsa, adhesive and
compost, in order to develop stable hills and prevent
erosion. In 2010, the reclamation areas sprayed
covered 48.61 hectares.

Arutmin berhasil melaksanakan kegiatan revegetasi


pada lahan bekas tambang di area seluas 601.8 hektar.
Pencapaian ini lebih tinggi dari target semula seluas
402,8 hektar, atau 49,4% lebih tinggi dari target
awal. Luas lahan terganggu yang berhasil dikerjakan
mencapai seluas 981,7 hektar dari rencana semula
sekitar 1.135 hektar, sedangkan pencapaian penataan
lahan di 2010 sekitar 711,6 hektar dari rencana semula
seluas 451,2 hektar.

Arutmin completed the re-vegetation of 601.8


hectares area that once mined, exceeding the target
of 402.8 hectares or 49.4% above the initial target.
Total disturbed area explored reached 981.7 hectares
from the initial plan of 1,135 hectares, while reclaimed
area in 2010 was 711.6 hectares from the initial plan of
451.2 hectares.

Komitmen kami dalam mendukung komunitaskomunitas lokal dilaksanakan melalui programprogram berkelanjutan di bidang ekonomi,
pengembangan infrastruktur, sosial, pendidikan
dan kesehatan masyarakat, yang dilaksanakan di
lingkungan sekitar lokasi operasi kami.

Our commitment to support the local communities


has also been demonstrated through our ongoing
economic, infrastructure development, social,
educational and public health programs in the
surrounding communities where we operate.

Kami sangat bangga atas hasil-hasil program


Corporate Social Responsibility (CSR) yang memberi
nilai tambah bagi komunitas dan pemegang saham
kami dan tetap berkomitmen untuk mengintegrasikan
kegiatan sosial kami sebagai bagian dari bisnis BUMI.

We are very proud of our achievements in bringing


value added to the community as well as our
shareholders and remain committed to bring our
community development services as an integral part of
our business.

Penghargaan-penghargaan Yang Diraih


Dengan gembira saya dapat melaporkan bahwa BUMI
terus meraih berbagai penghargaan domestik dan
internasional atas keberhasilannya di berbagai bidang.

Awards and Accolades


I am delighted to report that BUMI continued to
receive many domestic and international accolades for
its outstanding performance in various areas.

BUMI antara lain berhasil meraih penghargaan sebagai


the Top 50 Fastest-Growing Global Companies dari
Platts Top 250 Global Energy Company

Among others, BUMI was named as one of the Top 50


Fastest-Growing Global Companies by Platts Top 250
Global Energy Company.

Kami juga berhasil meraih penghargaan sebagai


the Best Asian Company in Corporate Governance
Recognition Award dari Corporate Governance Asia
sebagai apresiasi atas komitmen kami di bidang
praktek tata kelola perusahaan.

We also received the Best Asian Company in


Corporate Governance Recognition Award presented
by Corporate Governance Asia, acknowledging our
commitment in good corporate governance practices.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Direksi
/Report from the Board of Directors

Di bidang CSR, unit usaha kami, PT Kaltim Prima Coal,


berhasil meraih penghargaan MDGs (Millennium
Development Goals) Award kategori 4, yaitu
Mengurangi Angka Kematian Anak dalam acara
Metro TV MDGs Awards 2010 tanggal 3 Desember
2010. Penghargaan ini merupakan penghargaan
kedua yang diperoleh KPC, dimana penghargaan
MDGs pertama berhasil diraih pada tahun 2007 untuk
kategori 6 Memberantas HIV/AIDS dan Penyakit
menular lainnya. Lalu unit usaha yang lain,
PT Arutmin Indonesia, berhasil masuk nominasi dalam
2 kategori di acara MDGs 2010 ini. Kategori tersebut
adalah kategori Mengurangi Angka Kematian Anak
dan kategori Perbaikan Kesehatan Ibu Melahirkan.

In community development area, our subsidiary KPC,


was awarded with Millennium Development Goals
(MDG) Award, goal 4 on Reduction of Child Mortality
during Metro TVs MDGs Award 2010 on December
3, 2010. This was the second award received by
KPC, which received its first MDG award in 2007 for
Combatting HIV/AIDS and other diseases. During the
MDG 2010, our subsidiary, PT Arutmin Indonesia, also
received two nominations in Reducing Child Mortality
and Improving Maternal Health categories.

Melalui anak perusahaan kami, KPC, kami juga


mendapat penghargaan dalam acara Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA) 2010 melalui
KPC atas keberhasilan meraih Runner Up One Best
Sustainability Report 2009 kategori A (Agriculture,
Plantation, Mining and Basic Industry and Chemicals
Companies).

Through one of our subsidiaries, KPC, we were


recognized as Runner Up One, Best Sustainability
Report 2009, A category (Agriculture, Plantation,
Mining and Basic Industry, and Chemical Companies)
during the 2010 Indonesia Sustainability Reporting
Award (ISRA).

Dalam GKPM Expo dan Award 2010 yang


diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator
Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia pada bulan
Oktober 2010, KPC dan Arutmin juga berhasil meraih
penghargaan. KPC mendapat Gold Award untuk
program Peningkatan Kesehatan Anak Balita Menuju
Penurunan Tingkat Kematian Anak, sedangkan
Arutmin meraih satu Platinum Award untuk Tambang
Batulicin kategori Keberhasilan Community
Development Field Officer dalam Pemberdayaan
Masyarakatdan dua Gold Award untuk Tambang Satui
kategori Program Penciptaan Lapangan Pekerjaan
dan Program peningkatan Kesehatan Masyarakat.
Kami juga meraih dua Silver Award untuk Tambang
Satui dan Tambang NPLCT dalam kategori Program
Peningkatan Kesehatan Anak Balita Menuju Penurunan
Tingkat Kematian Bayi.

During the GKPM Expo and Award organized by the


Coordinating Ministry of Social Welfare in October
2010, KPC and Arutmin were also recognized with a
number of accolades. KPC received the Gold Award
for its Health Services for Children to Reduce Child
Mortality, while Arutmin received a Platinum Award in
Community Development Field Officer of Community
Empowerment for its Batulicin mining site and two
Gold Awards in Employment and Community Health
Services for its Satui mining site. Satui mine and
NPLCT also received two Silver Awards for Health
Services for Children to Reduce Child Mortality
category.

Sedangkan di bulan September 2010, KPC dan


Arutmin berhasil meraih beberapa penghargaan
dalam acara Kesetiakawanan Sosial Nasional (KSN)
Expo dan Award 2010 yang diselenggarakan oleh
Kementerian Sosial RI. KPC meraih dua Silver Award
sedangkan Arutmin meraih satu Gold Award dan tiga
Silver Award.

During the National Social Solidarity (KSN) Expo


and Award 2010 organized by the Indonesian Social
Ministry, KPC was awarded with two Silver Awards,
while Arutmin received one Gold and three Silver
Awards.

Seluruh pencapaian dan penghargaan ini merupakan


hasil dari kerja keras dari seluruh jajaran manajemen
dan staf selama tahun 2010. Dengan dukungan
tersebut, saya yakin bahwa BUMI dapat terus meraih
pencapaian untuk menjadi perusahaan pertambangan
global dan terdiversifikasi di masa mendatang.

All these achievements and recognitions were the


result of very hard and diligent work performed by all
members of management and staff throughout 2010.
With this kind of support, it gives me great confidence
that our Company will go from strength to strength
to become a truly global, well diversified mining
resources company in the years to come.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Direksi
/Report from the Board of Directors

Menatap ke Depan
Ke depan, pemulihan ekonomi global diperkirakan
akan terus berlanjut di tahun 2011, yang selanjutnya
akan meningkatkan permintaan batubara. Dalam
jangka menengah dan panjang, prospek batubara
tetap positif, terutama didorong oleh tumbuhnya
negara-negara di Asia, seperti Cina, India dan juga
Indonesia.

Facing the Future


Going forward, the global economic recovery is
expected to continue in 2011, resulting in further
growth in demand for coal in the years ahead. In
the long run, the medium to long term outlook for
coal remains positive, driven particularly by the rise
of Asian powerhouses like China, India and also
Indonesia.

Industri pertambangan akan tetap menjadi faktor


penting bagi ekonomi Indonesia, dengan sumbangan
signifikan pada ekspor nasional. Sebagai produsen
batubara termal terbesar di Indonesia dengan operasi
penambangan yang berkualtias, BUMI akan terus
meraih berbagai hasil postif dan menjadi penyumbang
penting bagi perekonomian nasional.

The mining industry will remain the mainstay for


Indonesia economy, contributing a considerable
proportion of the national export. In this respect, as
the largest thermal coal producer in the country with
high quality mining operations, BUMI is certainly well
positioned to continue delivering positive results and
becoming an important contributor to the national
economy.

Ucapan Terima Kasih


Mewakili seluruh jajaran Direksi, saya ingin menutup
laporan ini dengan menyampaikan penghargaan pada
Dewan Komisaris atas advis dan panduannya bagi
Manajemen sepanjang tahun 2010. Saya juga ingin
menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan
apresiasi setinggi-tingginya pada seluruh pemegang
saham, pelanggan, pemasok dan mitra-mitra usaha
untuk dukungan dan kepercayaannya.

Acknowledgements
On behalf of the Board of Directors, I would like to
close this message by conveying my gratitude to the
Board of Commissioners for the counsel and guidance
they have provided to the Management throughout
the year. I also would like to take this opportunity to
express our highest appreciation to our shareholders,
customers, suppliers and business partners for their
continuing support and trust in us.

Dengan dukungan komitmen dari seluruh pemangku


kepentingan, saya yakin BUMI dapat terus
berkembang meraih kinerja dan pencapaian yang
lebih baik.

With the strong commitment of the Companys entire


stakeholders, I have no doubt that BUMI will continue
to grow to reach new heights of achievements and
performance.

Ari S. Hudaya
Presiden Direktur
President Director

32

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tinjauan Usaha
Business Review
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

33

TINJAUAN BISNIS
/BUSINESS REVIEW

Laporan Bisnis/Business Review

Aset Batubara
/Coal Assets
PT Arutmin Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
PT Fajar Bumi Sakti
PT Pendopo Energi Batubara

34

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Arutmin Indonesia

PT Arutmin Indonesia (Arutmin) beroperasi di area


konsesi yang dikenal dengan nama Blok 6 Kalimantan,
yang mencakup sejumlah area di bagian timur laut
pulau Kalimantan serta bagian utara Pulau Laut kurang
lebih seluas 70.153 hektar.

PT Arutmin Indonesia (Arutmin) operates in a


concession area known as Kalimantan Block 6,
covering narrow strips of land in the southeast of
Kalimantan and the northern tip of neighbouring
island, Pulau Laut of approximately 70,153 hectares.

Saat ini, Arutmin mengelola 5 tambang batubara:


Senakin, Satui, Mulia, Batulicin dan Asam-asam,
seluruhnya memiliki lokasi strategis tidak jauh dari
fasilitas pelabuhan milik Arutmin North Pulau Laut
Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir utara
Pulau Laut.

Currently, Arutmin operates 5 coal mines: Senakin,


Satui, Mulia, Batulicin and Asam-asam, all strategically
located near Arutmins port facility North Pulau Laut
Coal Terminal (NPLCT) in the north shore of Pulau
Laut.

Tambang Senakin merupakan tambang open cut


yang memproduksi batubara bituminous berkualitas.
Batubara tambang Senakin dipecah, dipisahkan dan
kemudian dicuci untuk mengurangi kandungan abunya
dan meningkatkan harga jualnya.

Senakin mine is an open cut mine producing quality


bituminous coal. Senakin coal is crushed and, apart
from a small portion, washed to lower the ash content
and heighten marketability.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

35

Laporan Bisnis
/Business Review

36

Tambang Satui memproduksi batubara bituminous


berkualitas tinggi yang harus dipecah namun tidak
perlu dicuci karena memiliki kandungan abu yang
rendah.

Satui mine generates high quality bituminous coal that


requires crushing but does not require washing due to
its low ash content.

Tambang Mulia merupakan bagian dari tambang


Asam-asam, yang menghasilkan batubara ecocoal
yang berkualitas dan banyak digunakan untuk
pembangkit listrik tenaga uap dalam negeri.

Mulia mine is part of Asam-asam mine, producing


good quality ecocoals mainly used as fuel for domestic
steam-energy power station.

Tambang Asam-asam memproduksi batubara jenis


sub-bituminous dengan kandungan belerang dan abu
yang sangat rendah sehingga dikategorikan sebagai
batubara ramah lingkungan.

Asam-asam mine produces sub-bituminous coal with


extremely low ash and sulphur contents and therefore
is environmentally friendly.

Tambang Batulicin dibagi menjadi area Ata, Mereh,


Saring dan Mangkalapi. Batubara tambang Ata
memiliki kandungan abu yang rendah serta belerang
dan CV yang tinggi, sedangkan batubara dari
tambang Mereh dan Saring memiliki kandungan abu
yang tinggi, tetapi dengan kadar belerang dan CV
yang rendah.

Batulicin mine is divided into Ata, Mereh, Saring and


Mangkalapi deposits. Ata coal is characterized by low
ash, high sulphur, high CV, while the coal from Mereh
and Saring coal is characterized by high ash, low
sulphur, low CV.

Di tahun 2010, total produksi batubara Arutmin


melalui tambang-tambang ini mencapai 20,4 juta ton
dari sebesar 19,29 juta ton di tahun 2009.

In 2010, Arutmins total coal production through these


mines reached 20.4 million tons from 19.29 million
tons in 2009.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

Produksi Batubara Arutmin tahun 2010


Arutmins 2010 Coal Production
Senakin

Satui

Mulia

Asam-asam

Batulicin

TOTAL

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

2009

2010

Stripping Overburden (BCM)

77.4

64.8

62.1

44.9

18.4

15.5

14.7

16.6

36.5

25.5

209.1

167.3

Stripping Ratio (BCM/Ton)

11.8

11.5

11.6

12.3

4.8

3.8

4.1

3.2

11.7

11.6

9.3

8.0

4.4

4.6

5.0

4.2

3.8

4.1

3.6

5.2

2.50

2.3

19.3

20.4

Coal Production (Million Ton)



Cadangan Batubara Arutmin 2010
Arutmins 2010 Coal Reserves
Sumber daya Batubara (juta ton)
Coal Resources (in million tons)

Senakin

Cadangan Batubara (juta ton)


Coal Reserves (in million tons)

2010

2009

2010

2009

412.33

402.13

37.86

46.11

Satui

252.46

262.43

72.02

77.84

Batulicin

191.73

159.89

20.09

21.80

Mulia

565.98

738.39

195.30

219.92

Asam-asam

348.16

858.98

113.93

174.73

1,770.66

2,421.82

439.20

540.40

TOTAL

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

37

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Kaltim Prima Coal

38

PT Kaltim Prima Coal (KPC) memiliki konsesi


tambang kurang lebih seluas 90.960 hektar di
Sanggata dan Bengalon yang terletak di propinsi
Kalimantan Timur.

PT Kaltim Prima Coal (KPC) owns mining


concessions of approximately 90,960 hectares in
Sangatta and Bengalon in the East Kalimantan
province of Indonesia.

Tambang Sangatta terletak dekat dengan fasilitas


fasilitas pelabuhan di Tanjung Bara, yang dihubungkan
dengan lokasi tambang melalui overland conveyor
dengan panjang sekitar 13 kilometer. Tambang
Bengalon juga berlokasi dekat dengan pantai dan
dihubungkan dengan fasilitas pelabuhan melalui jalan
sepanjang 22 kilometer. Lokasi yang dekat dengan
pelabuhan memberikan keuntungan bagi KPC dengan
biaya yang rendah untuk transportasi dari tambang ke
lokasi pelabuhan.

KPCs Sangatta mines are close to the port facilities


at Tanjung Bara which is linked to the mine by an
overland conveyor of approximately 13 km in length.
The Bengalon mine is also close to the coast being
linked to its port facilities by a 22 km haul road.
The close proximity of all the mines to the ports
provides KPC with the advantage of low mine to port
transportation costs.

KPC memproduksi tiga jenis batubara:


Prima, batubara berkualitas unggul, dengan kalori
tinggi, kandungan abu sangat rendah, kandungan
sulfur medium dengan kelembaban rendah
Pinang, sama seperti Prima tetapi dengan tingkat
kelembaban yang lebih tinggi
Melawan, batubara sub-bituminous dengan
kandungan sulfur dan abu rendah, serta tingkat
kelembaban yang tinggi.

KPC produces three grades of coal:


Prima, a high quality, high energy, low ash, medium
sulfur and low moisture coal
Pinang, similar to Prima but with higher moisture
content
Melawan, sub-bituminous coal with low sulfur and
ash, and high moisture content.

Di tahun 2010, total produksi batubara KPC dari


tambang Sangatta dan Bengalon mencapai 40,0 juta
ton dari sebesar 40,3 juta ton di tahun 2009.

In 2010, KPCs total coal production through Sangatta


and Bengalon mines reached 40.0 million tons from
40.3 million tons in 2009.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

Produksi Batubara KPC tahun 2010


KPCs 2010 Coal Production
Sanggata

Bengalon

2009

2010

391.4

400.0

52.8

Stripping Ratio (BCM/Ton)

11.0

11.4

Coal Production (Million Ton)

35.5

35.7

Stripping Overburden (BCM)

TOTAL
2009

2010

60.3

444.2

460.3

11.0

14.1

11.0

11.7

4.8

4.3

40.3

40.0

2009

2010


Cadangan Batubara KPC 2010
KPCs 2010 Coal Reserves
Sumber daya Batubara (juta ton)
Coal Resources (in million tons)

Cadangan Batubara (juta ton)


Coal Reserves (in million tons)

2010

2009

2010

2009

Sanggata

6,329.9

3,447

1,222.1

1,427.3

Bengalon

1,561.2

976

217.5

133.7

TOTAL

7,891.1

4,424

1,439.6

1,561


Di tahun 2010, total penjualan mencapai 40,0 juta ton
dari 38,8 juta ton batubara di tahun sebelumnya.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

During the year, coal sales reached 40.0 million tons


from 38.8 million tons in the previous year.

39

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Fajar Bumi Sakti

40

PT Fajar Bumi Sakti (FBS) didirikan pada tanggal 26


September 1978. Ruang lingkup kegiatan terdiri dari
pertambangan dan perdagangan umum. Perseroan
mengakuisisi perusahaan ini melalui Leap Forward
Finance Ltd.

PT Fajar Bumi Sakti (FBS) was established on 26


September 1978. Its scope of activities comprises
mining and general trading. The company acquired
FBS through Leap Forward Finance Ltd.

Wilayah tambang FBS terletak di Loa Ulung,


Tenggarong, Kalimantan Timur seluas 984,5 hektar
dengan jumlah cadangan batubara sebanyak 14 juta ton.

FBSs 984.5 hectares mine is located in Loa Ulung,


Tenggarong, East Kalimantan, and has 14 million
tonnes of coal reserves.

Pada tahun 2006 FBS memperoleh konsesi baru


dengan luas area 3.205 hektar di Desa Gunung Sari,
Tabang Kalimantan Timur. Pada tahun 2007, FBS
mendapatkan daerah konsesi yang lain seluas 4.061
hektar di Desa Buluk Seng, Tabang, Kalimantan Timur
yang memiliki cadangan batubara sekitar 321 juta ton.
Total luas area konsesi per Desember 2010 adalah
seluas 8.250,5 hektar.

In 2006, FBS received a new concession of 3,205


hectares in Gunung Sari Village, Tabang, East
Kalimantan. In 2007, FBS received a 4,061 hectares
concession area in Buluk Seng Village, Tabang, East
Kalimantan, with 321 million tonnes of coal reserves.
As of December 2010, total managed consession are
was 8,250.5 hectares.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Pendopo Energi Batubara


PT Pendopo Energi Batubara (PEB) merupakan salah
satu perusahaan tambang batubara yang memiliki
potensi cukup besar. Lokasi tambang PEB terletak di
Muara Enim, Sumatera Selatan. Melalui Pendopo Coal
Ltd, pada awal tahun 2009 Perseroan mengakuisisi
PEB dengan kepemilikan saham sebesar 84%.

PT Pendopo Energi Batubara (PEB) is one of the


coal mining companies that have relatively large
potential. The location of PEB mining is in Muara
Enim, South Sumatra. In the early 2009, though
Pendopo Coal Ltd, the Company acquired PEB with
84% of share ownership.

PEB memiliki wilayah konsesi tambang seluas 17.840


hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun terhitung
sejak 5 Mei 2009 hingga 4 Mei 2039. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh konsultan independen
pertambangan, PEB memiliki cadangan potensial
sebesar 1.954 juta ton.

PEB has a 17,840 hectares concession with a 30-year


operating permit, from 5 May 2009 until 4 May 2039.
Based on studies conducted by an independent
mining consultant, PEB owns a potential coal
resources of 1,954 million tonnes.

Karakteristik produk batubara yang dihasilkan


Pendopo memiliki kadar kelembaban/inherent
moisture (IM) 16,4 - 27% dengan total kelembaban/
total moisture (TM) berkisar antara 47%-60%, kadar
abu sedang (6-10% adb), kadar sulfur rendah yaitu
kurang dari 0,2% dan kalori antara 4.200-4.800 kcal/
kg (GAD).

Pendopos coal product characteristics have inherent


moisture content (IM) of 16.4% - 27% with total
moisture (TM) ranging between 47% - 60%, 6% - 10%
of adb content, a low sulfur content of less than 0.2%
and calorie content between 4,200-4,800 kcal/kg
(GAD).

Saat ini, PEB masih dalam tahap pengembangan dan


persiapan operasi penambangan. Sesuai karakteristik
produk batubara yang dihasilkan, PEB akan menjadi
produsen batubara untuk keperluan pembangkit listrik
dan dan energi alternatif bagi industri.

Currently, PEB is at the development stage and coal


mining operation preparations are under way. Looking
at the coal characteristics it produces, PEB will be the
coal producer specifically supplying power plants and
alternative industrial energy.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

41

TINJAUAN USAHA
/BUSINESS REVIEW

Laporan Bisnis/Business Review

Aset Non - Batubara


/Non - Coal Assets
Bumi Mauritania S.A.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Herald Resources Ltd.
PT Dairi Prima Mineral

42

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

/Bumi Mauritania S.A.


Perseroan telah melakukan aktivitas penambangan
di Mauritania, Afrika Barat, sejak tahun 2005 melalui
Bumi Mauritania S.A. Saat ini Bumi Mauritania memiliki
dua buah konsesi penambangan bijih besi di daerah
Sfariat dan Tamagot.

The Company has been operating its mining in


Mauritania, West Africa, since 2005 through Bumi
Mauritania S.A. Currently Bumi Mauritania has two iron
ore permits in Sfariat and Tamagot regions.

Sfariat terletak di sebelah utara Mauritania, 250


kilometer di utara kota Zouerat, sedangkan Tamagot
terletak di Mauritania tengah, 250 kilometer di timur
laut Nouakchott, ibu kota Mauritania.

Sfariat is located in the north of the country, 250


kilometers north of the town of Zouerat, while
Tamagot is in central Mauritania, 250 kilometers northeast of Nouakchott the capital city of the country.

Sejak tahun 2005, BUMI telah menyelesaikan sejumlah


studi di dua daerah tersebut. Di bulan Agustus 2010,
Perseroan menyelesaikan studi pengeborannya di
Tamagot dan saat ini sedang menunggu hasil dari
analisis kimia.

Since 2005, BUMI has completed a number of studies


in both regions. In August 2010, the Company
completed its drilling study in Tamagot and currently is
waiting for results from chemical analysis.

Peluang pengembangan baru telah diakusisi melalui


konsesi fosfat di selatan Mauritania, dan pekerjaan
pengeboran telah dimulai di kuartal ke empat tahun
2010. Area konsesi Bumi Mauritania: Tamagot 1.298
km2, Tamagot West 1.160 km2, Tamagot South 1.440
km2, Sfariat-Zednes 1.238 km2, Makhana 972 km2,
Babae 669 km2.

Additional development opportunity was recently


acquired through phosphate tenements in south of
Mauritania, with drilling works started in the fourth
quarter of 2010. Bumi Mauritanias consession areas:
Tamagot 1,298 km2, Tamagot West 1,160 km2,
Tamagot South 1,440 km2, Sfariat-Zednes 1,238 km2,
Makhana 972 km2, Babae 669 km2.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

43

Laporan Bisnis
/Business Review

/Gallo Oil (Jersey) Ltd.

44

Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo Oil), Perseroan


mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan
gas di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (Al Maber Timur)
dan Blok 13 (Al Armah). Gallo Oil memiliki 50% saham
pengoperasian di Blok R-2 dan 100% di Blok 13.

Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo Oil), the


Company operates two oil and gas exploration
concessions in the Republic of Yemen, Block R-2 (East
Al Maber) and Block 13 (Al Armah). Gallo Oil acquired
50% of operating shares at Block R-2 and 100% at
Block 13.

Konsesi Al Maber Timur (Blok R-2) meliputi daerah


seluas 2.139 km persegi berlokasi di kawasan Jahi
High, sebelah barat cekungan Sir Sayun, Masila. Di
blok ini, Gallo Oil mengebor enam sumur eksplorasi,
empat diantaranya mempunyai potensi hidrokarbon
yang menjanjikan, namun ternyata hasil tes tidak
komersial. Pengeboran sumur eksplorasi lainnya akan
dilakukan di tahun 2011.

The East Al Maber concession (Block R-2) covers an


area of 2,139 km2, located in the Jahi High territories,
West of Sir Sayun Cove, Masila. In this block, Gallo
Oil drilled six exploration wells, four of which showed
hydrocarbon potential but tested non commercial. The
other well-drilling explorations will be done in 2011.

Sementara, konsesi Al Armah (Blok 13) meliputi luas


daerah 5.563 km persegi yang terletak di sebelah
timur Hadramaut, Yaman. Sumur pertama yang dibor
dalam blok ini oleh Gallo Oil adalah Al Rizq #1.
Hasil pengeboran menunjukkan adanya gas dengan
tekanan dan suhu yang tinggi. Untuk itu, diperlukan
alat tes yang mampu menahan tekanan dan suhu
gas yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Selama
pembuatan alat tes yang diperlukan, Gallo Oil
melakukan pemboran sumur kedua di struktur yang
lain yaitu Al Barakat pada semester kedua 2009,
namun sumur ini tidak menghasilkan temuan minyak/
gas.

Meanwhile, the Al Armah (Block 13) concession


covers a 5,563 km2 area, located East of Hadramaut,
Yemen. The first well ever drilled in this block was
Al Rizq #1 drilled by Gallo Oil. The drilling result
indicated the presence of gas with high pressure and
high temperature. Therefore, high pressure and high
temperature testing equipment was required. During
the making of such equipment, Gallo Oil commenced
drilling on the second well in another structure, Al
Barakat, in the second semester of 2009, but no oil/
gas was discovered.

Dalam rangka melakukan evaluasi temuan gas di


sumur pertama, Gallo Oil melakukan pemboran miring
(sidetrack) dari sumur pertama dengan target akhir
sekitar satu kilometer (km) dari sumur pertama. Hasil
pemboran membuktikan gas reservoir menyebar
dari sumur pertama sejauh 1 km. Hasil ini membuat
perusahaan bertambah yakin adanya cadangan gas
yang besar di blok ini dan pemboran lanjutan akan
dilaksanakan tahun 2011 sebelum melakukan produksi.

To evaluate the gas discoveries in the first well, Gallo


Oil conducted a sidetrack drilling with a target of
one kilometer (km) from the first well to find out the
horizontal distribution of the gas zone. Drilling result
proved that the gas reservoir continue from the first
well to the sidetrack well of one km distance. This
encouraging result leads to the decision to drill few
more wells in 2011 prior to put into production.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Gorontalo Minerals


Perseroan memiliki 80% saham PT Gorontalo Minerals
setelah pembelian saham International Minerals
Company dari BHP Minerals. Gorontalo Minerals
memiliki hak konsesi pertambangan seluas 36.070 ha
di Kabupaten Bone Bolango, propinsi Gorontalo.

The Company owns an 80% interest in PT Gorontalo


Minerals following a 100% share purchase of
International Minerals Company from BHP Minerals.
Gorontalo Minerals has COW rights to a 36,070
hectares mining concession located in the Bone
Bolango Regency in the province of Gorontalo.

Saat ini Perseroan sedang melakukan eksplorasi dan


studi kelayakan untuk pengembangan penambangan.
Pada tahun 2008, Perseroan melakukan program
pengeboran awal di sebelah selatan area konsesi.
Pelaksanaan JORC akan diselesaikan di akhir 2012
dengan commissioning pada tahun 2014.

Currently, the Company is working on advanced


exploration and feasibility studies for development
of the mines. In 2008, the Company conducted a
scout drilling program in the south of the COW area.
The JORC resource is expected to be completed by
the end of 2012 with commissioning expected to
commence in 2014.

Proyek-proyek difokuskan pada area Cabang Kiri


Timur dan Sungai Mak untuk tembaga porphyry dan
Tulabolo untuk epithermal mineralization. Model
konsep pengembangan adalah untuk membangun
pabrik konsentrasi tembaga dengan kapasitas 25 juta
ton per tahun (feed tonnes) yang dapat memproses
bahan dengan kandungan 0,6% tembaga dan 0,6
gram per ton emas.

Projects conducted focus at Cabang Kiri East and


Sungai Mak areas for porphyry copper and Tulabolo
for epithermal mineralization. The conceptual
development model is to build a 25 million tonnes
per annum (feed tonnes) copper concentration plant
that would be able to process 0.6% of copper and 0.6
grams per tonne of gold material.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

45

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Citra Palu Minerals

46

PT Citra Palu Minerals memiliki konsesi area


pertambangan seluas 138.889 ha di Sulawesi Tengah
dan Selatan. Area konsesi terdiri atas enam blok
terpisah, di mana prospek emas di blok Poboya
merupakan yang paling prospektif. Kandungan awal
terdiri dari 2,5 juta ton emas sebanyak 7,5 gram/ton di
Blok I dan 106 juta ton sebanyak 0,14% molybdenum
di Blok IV.

Through a COW, PT Citra Palu Minerals has rights


to a 138,889 hectares mining concession in Central
and South Sulawesi, Indonesia.The contract area
consists of six separate blocks, of which the Poboya
gold prospects is the most promising. Initial inventory
consists of 2.5 million tonnes of 7.5 gram/ton gold in
Block I and 106 million tonnes at 0.14% molybdenum
in Block IV.

Studi awal tentang aspek ekonomi, sosial, kesehatan


dan lingkungan telah dilaksanakan dalam rangka
persiapan program infill drilling di tahun 2011.
Pekerjaaan JORC diharapkan dapat selesai di akhir
2012, dengan commissioning pada tahun 2014.

A baseline study on economic, social, health and


environment has been conducted in preparation
for a detailed infill drilling program in 2011. JORC
resource is to be completed by end of 2012, with
commissioning expected in 2014.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

/Newmont Nusa Tenggara


(Copper And Gold Mining)
Proyek Batu Hijau dari Newmont Nusa Tenggara
(NNT) adalah tambang tembaga dan emas skala besar
open pit yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara.
Perseroan saat ini memiliki saham sebesar 18% di Batu
Hijau dengan kesempatan akuisisi tambahan sebesar
7% kepemilikan melalui PT Multi Daerah Bersaing
dalam waktu dekat.

Newmont Nusa Tenggaras (NTT) Batu Hijau project is


a large scale, open pit copper and gold mine located
in Sumbawa, Nusa Tenggara. The Company currently
owns 18% effective interest in Batu Hijau with the
opportunity to acquire a further 7% through PT Multi
Daerah Bersaing in the near time.

Batu Hijau merupakan satu dari hanya tiga tambang


di dunia dengan tonase biji lebih dari 1 miliar ton
dan emas dengan kadar lebih dari 0,2 gram/ton.
Batu Hijau juga merupakan salah satu tambang
dengan biaya operasi emas dan tembaga yang paling
rendah di dunia, dengan biaya operasi US$0,7/lb
untuk tembaga dan US$237/oz untuk emas. Proyek
Batu Hijau memiliki cadangan sebesar 7,7 miliar lbs
tembaga dan 7,6 juta oz emas dengan umur cadangan
lebih dari 20 tahun.

Batu Hijau is one of only three mines in the world


with total ore tonnage in excess of 1 billion tonnes
and gold grades higher than 0.2 gram/ton. It is one
of the lowest cost gold or copper operations in the
world, with US$0.7/ lb operation cost for copper
and US$237/oz for gold. The Batu Hijau project has
7.7 billion lbs of copper and 7.6 million oz of gold
reserves with the reserve life of over 20 years.

Di samping proyek Batu Hijau, Kontrak Karya NNT


juga mencakup prospek tembaga dan emas di lokasi
Elang dan Rinti. Kandungan tembaga dan emas
di lokasi Elang diperkirakan lebih besar dari yang
terdapat di Batu Hijau.

Within the NNTs Contract of Works, there are other


copper and gold prospects from the Elang and Rinti
sites, in addition to the Batu Hijau project. Elangs
copper and gold deposits are estimated to be larger
than Batu Hijaus.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

47

Laporan Bisnis
/Business Review

/PT Dairi Prima Minerals


Perseroan memiliki saham PT Dairi Prima Mineral
sebesar 80%. Total kandungan terdiri dari 20,1 juta ton
cadangan seng di Anjing Hitam (8 juta ton), Lae Jahe
(11,3 juta ton) dan Base Camp (0,8 juta ton). Proyek
Anjing Hitam memiliki cadangan seng kualitas tinggi
sebesar 5,4 juta ton di Sumatra Utara, yang diusulkan
akan dikembangkan melalui operasi penambangan
bawah tanah. Proyek tersebut memiliki salah satu
cadangan seng dengan kualitas tertinggi di dunia
(kandungan sebesar 13,7% Zn, 8,2% Pb dan 9,9 g/t
Ag).

The Company owns 80% shares of PT Dairi Prima


Mineral. Total resources consist of 20.1 million tonnes
zinc deposits in Anjing Hitam (8 million tonnes), Lae
Jahe (11.3 million tonnes) and Base Camp (0.8 million
tonnes). The Companys Anjing Hitam project has
5.4 million tonnes of very high grade zinc reserves in
North Sumatra and is proposed to be developed as
an underground mining operation. It has one of the
highest grades of Zinc deposits in the world (Grades
of 13.7% Zn, 8.2% Pb and 9.9 g/t Ag).

Konsesi ditandatangi pada tahun 1998 dengan


masa 30 tahun dari dimulainya proses produksi.
Pengembangan sementara dihentikan sambil
menunggu persetujuan dari Departemen Kehutanan.
Per akhir tahun 2010, seluruh peralatan utama telah
dipesan dan diterima. Pada tanggal 11 Oktober 2010,
Perseroan mendapat ijin untuk melakukan eksplorasi di
area hutan lindung.

The Contract of Work was signed in 1998, subject to a


30 year term from the commencement of production.
Development is currently on hold, pending approval
from the Forestry Department. As of end 2010, all
major equipment has been ordered and stored. On
October 11, 2010, the Company obtained the permit
to undertake exploration in the protected forest area.

Tujuh tahun pertama usia tambang dihitung


berdasarkan cadangan biji sebesar 5,4 juta ton di
Anjing Hitam, yang direncanakan akan diikuti dengan
produksi dari kandungan Lae Jahe.

The first seven year mine life is based on 5.4 million


tonnes of ore reserves at Anjing Hitam, which is
expected to be followed by production from the Lae
Jahe deposit.

48

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Bisnis
/Business Review

/Konblo Bumi Inc. (Diamond &


Precious Metal Explorations)
Melalui Konblo Bumi Inc., Perseroan memiliki tujuh
konsesi eksplorasi untuk emas, permata dan logam
berharga di selatan Liberia, Afrika Barat. Dua konsesi
diperoleh di tahun 2009, sedangkan lima konsesi pada
bulan Januari 2010.

Through Konblo Bumi Inc., the Company has seven


exploration licenses to explore for gold, diamond
and base metals in southern Liberia, West Africa. Two
licenses were awarded in 2009, and the remaining five
were awarded in January 2010.

Fokus saat ini adalah pada dua area konsesi permata


di barat laut Monrovia, ibu kota Liberia dan di timur
kota Kakata. Survei-survei di beberapa daerah
menunjukkan indikasi kuat adanya kandungan
kimberlite pipes di area seluas 5 hektar. Konsesi
di selatan Liberia memiliki potensi besar untuk
penemuan kandungan emas yang ekonomis.

The current focus is on two diamond license areas in


the northwest of Monrovia, the capital of Liberia, and
east of the town of Kakata. Surveys in a number of
areas display features strongly indicative of kimberlite
pipes in areas as large as five hectares. Licenses
located in southern Liberia have excellent potential for
economic gold discoveries.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

49

TINJAUAN KEUANGAN
/FINANCIAL REVIEW

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

Per tanggal 31 Desember 2010, laba bersih Perseroan


mencapai US$311,2 juta dibanding sebesar US$190,4 juta di
tahun 2009. Sebagai hasilnya, marjin laba bersih meningkat dari
5,2% tahun 2009 menjadi 7,1% di tahun 2010.

LAPORAN LABA RUGI


PROFIT & LOSS STATEMENT
Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar
Keterangan

(%)

Remarks

19.2%

Revenues

2,549,328,449

7.7%

Cost of Revenues

1,115,694,646

45.7%

Gross Profit
Operating Expenses

4,369,920,865

3,665,023,095

Beban Pokok Pendapatan

2,744,364,718

Laba Kotor

1,625,556,147

Beban Usaha

526,840,096

477,447,027

10.3%

1,098,716,051

638,247,619

72.1%

Operating Income

Penghasilan (Beban) Lain-Lain

(99,583,365)

(120,592,507)

-17.4%

Other Income (Expenses)

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan

999,132,686

517,655,112

93.0%

Income Before Income Tax Expense

(456,133,538)

(233,998,345)

94.9%

Income Tax Expense

542,999,148

283,656,767

91.4%

Income Before Minority Interest in Net


Income of Consolidated Subsidiaries

(231,819,601)

(93,208,075)

Laba Usaha

Beban Pajak Penghasilan


Laba Sebelum Hak Minoritas atas
Laba Bersih Anak Perusahaan Yang
Dikonsolidasi
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak
Perusahaan Yang Dikonsolidasi
Laba Bersih

50

2009

2010

Pendapatan

Minority Interest In Net Income Of


Consolidated Subsidiaries

311,179,547

190,448,692

63.4%

Net Income

Laba Per 1.000 Lembar Saham Dasar

16.16

10.06

60.6%

Basic Earnings Per 1,000 Share

Laba Per 1.000 Lembar Saham Dilusian

14.77

9.88

49.5%

Diluted Earnings Per 1,000 Share

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

As of 31 December 2010, net income reached US$311.2


million, or 63.4% higher compared to US$190.4 million in
2009. As a result, net profit margin improved from 5.2% in
2009 to 7.1% in 2010.

PENDAPATAN
Di tahun 2010, Perseroan membukukan pendapatan
sebesar US$ 4.369,9 juta, meningkat 19,2%
dibandingkan kinerja tahun 2009, terutama didorong
oleh kenaikan harga jual rata-rata batubara yang
mencapai US$71,03 per ton dari sebesar US$63,14
per ton di tahun sebelumnya. Volume penjualan
meningkat 3,9% menjadi 60,7 juta ton dari 58,4 juta
ton di tahun 2009 walau harus menghadapi kendala
kondisi operasional yang penuh tantangan akibat
curah hujan berkepanjangan selama tahun 2010.

REVENUES
In 2010, the Company booked US$ 4,369.9 million
in revenues, up by 19.2 % from 2009 performance,
driven primarily by higher average selling price for
coals that reached US$71.03 per ton from US$63.14
per ton a year earlier. Sales volume increased by 3.9%
to 60.7 million tonnes from 58.4 million tonnes in 2009
despite very challenging operating condition due to
prolonged rainfalls in 2010.

BEBAN POKOK PENDAPATAN


Beban pokok pendapatan meningkat 7,7% menjadi
US$2.744,4 juta tahun 2010 dari sebesar US$2.549,3
juta di tahun 2009.

COST OF REVENUES
Costs of Revenues increased by 7.7% and amounted
to US$2,744.4 million in 2010 from US$ 2,549.3 million
in 2009.

Biaya produksi mencapai US$2.702,8 juta dari


US$2.582,6 juta di tahun 2009, terutama didorong
oleh peningkatan beban proses penambangan yang
meningkat 202,2% dari US$88,4 juta tahun 2009
menjadi US$267,1 juta di akhir 2010 akibat dari
peningkatan harga bahan bakar dan beban kontraktor
penambangan Di tahun 2010, persediaan batubara
awal sebesar US$118,3 juta sedangkan persediaan
batubara akhir sebesar US$76,8 juta.

Production costs reached US$2,702.8 million from


US$2,582.6 million in 2009, driven mainly by higher
coal processing cost that increased by 202.2% from
US$88.4 million in 2009 to US$267.1 million by the
end of 2010 due to higher fuel prices and mining
contractors costs. In 2010, initial coal inventory
amounted to US$118.3 million, while ending inventory
amounted to US$76.8 million.

LABA KOTOR
Di akhir tahun 2010, BUMI membukukan laba kotor
sebesar US$1.625,6 juta, meningkat 45,7% dibanding
US$1.115,7 juta di tahun 2009, didorong pertumbuhan
pendapatan yang signifikan. Sebagai hasilnya, marjin
laba kotor juga meningkat dari 30,4% menjadi 37,2%
di tahun 2010.

GROSS PROFIT
By the end of 2010, BUMI booked US$ 1,625.6
million in gross profit, a 45.7% increase compared to
US$1,115.7 million in 2009, driven by strong revenue
growth. As a result, gross profit margin also improved
from 30.4% to 37.2% in 2010.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

51

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

52

BEBAN USAHA
Beban Usaha Perseroan meningkat 10,3% menjadi
US$526,8 juta dari US$477,4 juta di tahun
sebelumnya, didorong terutama oleh peningkatan
beban penjualan yang meningkat 23,0% dari
US$273,5 juta tahun 2009 menjadi US$336,5 juta
tahun 2010.

OPERATING EXPENSES
The Companys Operating Expenses increased by
10.3% to US$526.8 million from US$477,4 million a
year earlier, driven primarily by higher selling expenses
that grew by 23.0% from US$273.5 million in 2009 to
US$336.5 million in 2010.

Peningkatan beban penjualan disebabkan oleh


naiknya beban dan komisi pemasaran dari US4211,5
juta menjadi US$260,0 juta di tahun 2010 seiring
peningkatan volume penjualan dan harga jual ratarata, sedangkan beban pengangkutan juga meningkat
menjadi US$75,6 juta dari US$60,6 juta setahun
sebelumnya.

The higher selling expenses were the result of


increased marketing commissions and distribution
expenses from US$211.5 million to US$260.0 million in
2010 resulting from higher sales volume and average
selling price, while freight expenses also grew to
US$75.6 million from US$60.6 million a year earlier.

Beban umum & administrasi dan eksplorasi menurun


masing-masing sebesar 4,2% dan 68,3% menjadi
US$187,8 juta (2009: US$196,0 juta) and US$2.507,4
juta (2009: US$7.912,9 juta) di akhir 2010.

General & administrative and exploration expenses


declined by 4.2% and 68.3% respectively, amounting
to US$187.8 million (2009: US$196.0 million) and
US$2,507.4 million (2009: US$7,912.9 million) by the
end of 2010.

LABA USAHA
Di tahun 2010, laba usaha tumbuh 72,1% menjadi
US$1.098,7 juta dari US$638,2 juta di tahun 2009
didorong oleh peningkatan harga dan volume
penjualan, sehingga marjin laba usaha meningkat
menjadi 25,14% dari 17,41% di tahun 2009.

OPERATING INCOME
In 2010, the Companys operating income grew by
72.1% to US$1,098.7 million from US$638.2 million
in 2009 driven by higher sales prices and volumes,
resulting in higher operating profit margins of 25.14%
compared to 17.41% in 2009.

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Di tahun 2010, beban lain-lain menurun dari US$120.6
juta di tahun 2009 menjadi US$99.6 juta di tahun
2010.

OTHER INCOME (EXPENSES)


In 2010, the Company registered lower other
expenses from US$120.6 million in 2009 to US$99.6
million in 2010.

Penghasilan (beban) atas transaksi derivatif


Di tahun 2010, penghasilan atas transaksi derivatif
mencapai US$177,8 juta meningkat dari beban
sebesar US$63,4 juta karena kenaikan harga saham
Bumi dan tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah.

Gain (loss) on derivatives transactions


In 2010, gain on derivatives transactions reached
US$177.8 million gain, up from a loss of US$63.4
million, in 2009 due to higher Bumi share price and
cheaper borrowing rates for Bumi.

Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi


Perseroan membukukan peningkatan bagian atas
laba bersih perusahaan asosiasi sebesar 184,1% dari
US$83,0 juta di tahun 2009 menjadi US$235,8 juta
di tahun 2010 didorong oleh peningkatan laba dari
investasi BRM di Newmonts Nusa Tenggara Mine.

Equity in net income of associated companies


The Company booked an increase in equity in net
income of associated companies of 184.1% from
US$83.0 million in 2009 to US$235.8 million in 2010
due to the increased income from BRMs investment in
Newmonts Nusa Tenggara Mine.

Laba atas pelepasan investasi


Di tahun 2010, Perseroan meraih laba atas pelepasan
investasi sebesar US$141,3 juta hasil divestasi seluruh
kepemilikannya di Avocet Mining PLC sebesar US$3.8
juta.

Gain on sale of investments


In 2010, the Company received gains on sale of
investments amounting to US$141.3 million from the
divestment of the Companys entire ownership in
Avocet Mining PLC amounting to US$3.8 million.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

Penghasilan bunga
Penghasilan bunga tumbuh sebesar 1.828,4% dari
US$5,6 juta menjadi US$107,7 juta di tahun 2010
didorong oleh pinjaman ke Bukit Mutiara untuk akuisisi
Berau.

Interest Income
Interest Income grew by 1,828.4% from US$5.6 million
to US$107.7 million in 2010 driven by its loan to Bukit
Mutiara for the acquisition of Berau.

Laba selisih kurs bersih


Di tahun 2010, Perseroan meraih penurunan laba
selish kurs bersih sebesar US$47,6 juta dari US$57,1
juta di tahun 2009.

Net gain on foreign exchange


In 2010, the Company booked lower gain on foreign
exchange amounting to US$47.6 million from US$57.1
million in 2009.

Beban amortisasi
Beban amortisasi meningkat 12,6% dari US$50,9 juta
di tahun 2009 menjadi US$57,3 juta di tahun 2010.

Amortization expenses
Amortization expenses increased by 12.6% from
US$50.9 million in 2009 to US$57.3 million in 2010.

Beban bunga dan keuangan


Beban bunga dan keuangan meningkat 238,0% dari
US$186,5 juta di tahun 2009 menjadi US$630,3 juta
di tahun 2010 didorong oleh peningkatan hutang dan
biaya 1 tahun dari Country Forest Loan (19% IRR).

Interest expenses and finance charges


Interest expenses and financing charges increased by
238.0% from US$186.5 million in 2009 to US$630.3
million in 2010 driven by higher debt and a full years
charge of the Country Forest Loan (19% IRR).

Bunga keterlambatan pembayaran pajak


Perseroan dikenakan bunga keterlambatan
pembayaran pajak sebesar US$35,4 juta dari US$42,3
juta setahun sebelumnya.

Interest on late payment of tax


The Company was charged with interest on overdue
tax payments amounting to US$35.4 million in 2010
from US$ 42.3 million a year earlier.

Beban Lain-lain bersih


Beban lain-lain bersih meningkat menjadi
US$86.672.859 di tahun 2010 dari US$175.703 di
tahun 2009 terutama diakibatkan oleh penyesuaian
IFRS dan beban lain-lain BUMI dan BRM.

Net Other Expenses


Net other expenses increased to US$86.7 million in
2010 from US$175,703 in 2009 mainly due to IFRS
adjustment and other expenses for BUMI and BRM.

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Di tahun 2010, laba sebelum beban pajak penghasilan
meningkat 93,0% menjadi US$999,1 juta dibanding
sebesar US$517,6 juta di tahun 2009 terutama
didorong oleh peningkatan harga dan volume
penjualan.

INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE


In 2010, the Company booked a 93.0% increase in
income before tax expenses amounting to US$999.1
million compared to US$ 517.6 million in 2009 driven
primarily by higher sales prices and volumes.

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Beban pajak penghasilan meningkat 94,9% menjadi
US$456,1 juta dari US$234,0 juta di tahun 2009
terutama akibat kenaikan laba Kaltim Prima Coal dan
Arutmin dengan beban pajak sebesar 45%. Beban
pajak penghasilan kini dari Perseroan mencapai
US$13,8 juta dari US$33,5 juta di tahun 2009,
sedangkan beban pajak penghasilan kini dari anak
perusahaan mencapai US$368,5 juta dari US$196,6
juta di tahun 2009. Beban pajak penghasilan
tangguhan mencapai US$73,7 juta di tahun 2010 dari
US$3,9 juta setahun sebelumnya.

INCOME TAX EXPENSE


Income tax expense increased by 94.9% to US$456.1
million from US$234.0 million in 2009 primarily due to
greater profits in Kaltim Prima Coal and Arutmin which
is charged at 45% tax. Current income tax expense
derived from the Company amounting to US$13.8
million from US$33.5 million in 2009, while current
income tax expense derived from its subsidiaries
amounting to US$368.5 million from US$196.6 million
in 2009. Deferred income tax expense reached
US$73.7 million in 2010 from US$3.9 million a year
earlier.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

53

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH


ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Di tahun 2010, laba sebelum hak minoritas atas laba
bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi tumbuh
91,4% menjadi US$543,0 juta dibanding sebesar
US$283,6 juta di tahun 2009.

INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET


INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
In 2010, income before minority interest in net
income of consolidated subsidiaries grew by 91.4%
to US$543.0 million compared to US$ 283.6 million in
2009.

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK


PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang
dikonsolidasi tumbuh 148,7% dari US$93,2 juta tahun
2009 menjadi US$231,8 juta di tahun 2010, terutama
didorong oleh bagian Tata atas peningkatan laba
usaha dari KPC dan Arutmin di 2010.

MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF


CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
Minority interest in consolidated net income of
subsidiaries grew by 148.7% from US$93.2 million in
2009 to US$231.8 million in 2010 driven primarily by
Tatas share of a higher operating income in KPC and
Arutmin in 2010.

LABA BERSIH
Per tanggal 31 Desember 2010, laba bersih Perseroan
mencapai US$311,2 juta dibanding sebesar US$190,4
juta di tahun 2009. Sebagai hasilnya, marjin laba
bersih meningkat dari 5,2% tahun 2009 menjadi 7,1%
di tahun 2010.

NET INCOME
As of 31 December 2010, net income reached
US$311.2 million, or 63.4% higher compared to
US$190.4 million in 2009. As a result, net profit margin
improved from 5.2% in 2009 to 7.1% in 2010.

BALANCE SHEET/NERACA
Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar
Keterangan

54

2010

2009

(%)

Remarks

Jumlah Aset Lancar

3,192,101,120

2,345,313,822

36.1%

Total Current Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar

5,581,059,892

5,008,552,622

11.4%

Total Non-Current Assets

Jumlah Aset

8,773,161,012

7,353,866,444

19.3%

Total Assets

ASET
Di tahun 2010, total aset mencapai US$8.773,2 juta,
yang terdiri dari aset lancar sebesar 36% dan aset
tidak lancar sebesar 64%. Total nilai aset meningkat
sebesar US$1.419,3 juta atau 19,3% dari sebesar
US$7.353,9 juta di tahun 2009.

ASSETS
In 2010, total assets stood at US$8,773.2 million,
comprised 36% current assets and 64% non-current
assets. This total asset value represented a US$1,419.3
million or 19.3% increase from US$7,353.9 million in
2009.

Aset Lancar
Aset lancar tumbuh 36,1% menjadi US$3.192,1
juta dibanding US$2.345,3 juta di tahun 2009.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan
kas dan setara kas sebesar 321,9%, peningkatan kas
di bank yang dibatasi penggunaanya sebesar 120,9%,
serta peningkatan aset derivatif sebesar 108,5%,
masing-masing mencapai sebesar US$253,4 juta,
US$207,3 juta dan US$464,7 juta di tahun 2010.

Current Assets
Current Assets grew 36.1% to US$3,192.1 million
compared to US$2,345.3 million in 2009. This growth
was primarily attributable to a 321.9% increase in cash
and cash equivalents, 120.9% increase restricted cash
in banks and 108.5% increase in derivative assets,
each amounted to US$253.4 million, US$207.3 million
and US$464.7 million respectively in 2010.

Aset tidak Lancar


Aset tidak Lancar meningkat dari US$5.008,5
juta tahun 2009 menjadi US$5.581,0 juta tahun
2010, terutama akibat peningkatan investasi pada
perusahaan asosiasi sebesar US$1.166,3 juta dan biaya
pengupasan tangguhan sebesar US$473,0 juta.

Non Current Assets


Non-Current Assets increased from US$ 5,008.5
million in 2009 to US$5,581.0 million in 2010, mainly
due higher investment in associated companies
amounted to US$1,166.3 million and deferred
stripping costs of US$473.0 million.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

Peningkatan investasi pada perusahaan asosiasi


sebesar 36,2% terutama didorong oleh peningkatan
investasi saham PT Newmont Nusa Tenggara dari
US$637,8 juta di tahun 2009 menjadi US$978,4 juta di
tahun 2010.

Investment in associated companies grew by 36.2%,


primarily driven by increased investment in PT
Newmont Nusa Tenggaras shares from US$637.8
million in 2009 to US$978.4 million in 2010.

Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar


Keterangan
Kewajiban Lancar

2010

2009

(%)

Remarks

2,045,477,552

2,204,251,547

(7.2%)

Curent Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar

4,515,295,113

3,670,178,690

23.0%

Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban

6,560,772,665

5,874,430,237

11.7%

Total Liabilities

Ekuitas

1,617,725,376

1,353,749,107

19.5%

Equity

KEWAJIBAN
Per 31 Desember 2020, jumlah kewajiban mencapai
US$6.560,8 juta yang terdiri dari kewajiban lancar
sebesar 31,2% dan kewajiban tidak lancar sebesar
68,8%. Di tahun 2009, jumlah kewajiban mencapai
US$5.874,4 juta, yang terdiri dari kewajiban lancar
sebesar US$2.204,2 juta dan kewajiban tidak lancar
sebesar US$3.670,2 juta.

LIABILITIES
As of 31 Desember 2010, total liabilities stood at
US$6,560.8 million comprising 31.2% of current
liabilities and 68.8% of non-current liabilities. In
comparison, total liabilities in 2009 was US$5,874.4
million comprising US$2,204.2 million in current
liabilities and US$3,670.2 million in non-current
liabilities.

Peningkatan jumlah kewajiban sebesar 11,7%


terutama didorong oleh peningkatan kewajiban
jangka panjang pada akun kewajiban tidak lancar,
dari sebesar US$2.305,4 juta di tahun 2009 menjadi
US$3.563,3 juta di tahun 2010.

The 11.7% increase in total liabilities was mainly


due to higher long-term loans in its non-current
liabilities account, from US$2,305.4 million in 2009 to
US$3,563.3 million in 2010.

EKUITAS
Ekuitas bersih mencapai US$1.617,7 juta di tahun
2010, meningkat sebesar US$264,0 juta atau 19,5%
dibanding sebesar US$1.353,7 juta di tahun 2009.

EQUITY
Net equity reached US$1,617.7 million in 2010,
an increase of US$264.0 million or 19.5% higher
compared to US$1,353.7 million in 2009.

CASH FLOW / ARUS KAS


Dalam Dolar Amerika Serikat / in US Dollar
Keterangan

2010

2009

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

310,733,493

246,038.514

26.3%

Net Cash Provided by Operating


Activities

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

(701,753,857)

(1,596,965,790)

(56.1%)

Net Cash Flows Used in Investing


Activities

584,373,280

1,239,041,531

(52.8%)

Net Cash Provided by Financing


Activities

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

(%)

Remarks

Per 31 Desember 2010, total kas dan setara kas


mencapai US$253,4 juta dari US$60,1 juta di awal
tahun.

As of 31 Desember 2010, total cash and cash


equivalents reached US$253.4 million from US$60.1
million at the beginning of the year.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Kas bersih dari aktivitas operasi tumbuh 26.3%
menjadi US$310,7 juta dari US$246,0 juta di tahun
2009, terutama akibat peningkatan penerimaan dari
pelanggan.

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Net cash provided by operating activities grew by
26.3% to US$310.7 million from US$246.0 million in
2009, mainly due higher receipts from customers.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

55

Diskusi dan Pembahasan Manajemen


/Management Discussion and Analysis

56

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Kas bersih dari aktivitas investasi mencapai US$701,7
juta di akhir 2010 dibanding US$1.597,0 juta di tahun
2009, terutama akibat penurunan pembelian saham
bersih.

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES


Net cash used in investing activities amounted to
US$701.7 million at the end of 2010 compared to
US$1,597.0 million in 2009, mainly driven by lower
acquisitions of shares-net.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Di akhir tahun 2010, kas bersih dari aktivitas
pendanaan mencapai US$584,4 juta, turun 52,8%
dibanding US$1.239,0 juta di tahun 2009, terutama
akibat penurunan penerimaan bersih pinjaman.

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES


By the end of 2010, net cash provided by financing
activities amounted to US$584.4 million, 52.8% lower
compared to US$ 1,239.0 million in 2009, mainly due
lower net proceeds of loans.

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI


Sebagai dampak dari penerapan PSAK No. 55 (Revisi
2006) sejak tanggal 1 Januari 2010, biaya perolehan
yang belum diamortisai atas beban keuangan disajikan
sebagai bagian dari masing-masing pinjaman.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES


As a result of the adoption of PSAK No. 55 (Revised
2006), starting January 1, 2010, the unamortized
deferred financing costs were presented as part of the
respective loans and borrowings to which it pertain.

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA


Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory Convertible
Note yang diterbitkan oleh Bumi Resources Minerals
(BRM) kepada Perseroan dikonversi menjadi
7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal per
saham Rp670 (angka penuh). Pada tanggal tersebut,
kepemilikan Perusahaan di BRM sebesar 87.11%.

SUBSEQUENT EVENT
On March 9, 2011, the Mandatory Convertible Note
issued by Bumi Resources Minerals (BRM) to the
Company was converted to 7,401,541,000 ordinary
shares at Rp670 (full amount) par value per each share.
As of that date, the Company has shareholding of
87.11% on BRM.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Report
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

57

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN


/CORPORATE GOVERNANCE REPORT

58

BUMI memahami tanggung jawabnya untuk


mensosialisasikan dan memonitor penerapan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan
Perseroan. BUMI percaya bahwa penerapan standar
industri yang tertinggi dan nilai-nilai GCG merupakan
persyaratan utama untuk mengoptimalkan hasil usaha,
dan meningkatkan persepsi positif terhadap Perseroan
dan para pemangku kepentingan Perseroan.

BUMI recognizes its responsibility to socialise an


monitor proper implementation of Good Corporate
Governance (GCG) principles throughout the
Companys environment. BUMI believes that the
implementation of the highest industry standards
and values of GCG is a key requirement to optimize
business results, and raise perception positively for
company and its stakeholding community.

PRINSIP-PRINSIP DASAR

GENERAL PRINCIPLES

PELAKSANAAN GCG DI BUMI DIDASARKAN PADA


BEBERAPA RUJUKAN BERIKUT:
Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BapepamLK):
- SE-07/PM/2004 tanggal 22 Desember 2004
tentang Konfirmasi atas Pelaksanaan dari
Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
- Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005,
Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris
Emiten dan Perusahaan Publik
- Kep-29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal
24 September 2004 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
- Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal 17
Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan

THE IMPLEMENTATION OF GCG IN BUMI IS


IN ACCORDANCE WITH THE FOLLOWING
REFERENCES:
Law No. 40/2007 on Limited Liability.
Regulation of the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Board (Bapepam-LK):
- SE-07/PM/2004 dated 22 December 2004 on the
Confirmation of the Implementation of Regulation
No. IX.I.5 on the Establishment and Guidelines
for the Audit Committee Practices.
- Kep-45/PM/2004 dated 29 November 2005,
Regulation No. IX.I.6 regarding the Directors and
Commissioners of Listed and Public Companies.
- Kep-29/PM/2004, Regulation No. IX.I.5 dated
24 September 2004 on the Establishment and
Guidelines for the Audit Committee Practices
- Kep-63/PM/1996, Regulation No.IX.I.4 dated 17
January 1996 on the Establishment of Corporate
Secretary

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

BUMI percaya bahwa penerapan standar serta


nilai-nilai GCG yang tertinggi merupakan
persyaratan penting guna meraih hasil usaha
yang maksimal, baik bagi kepentingan
Perseroan maupun pemangku kepentingan
lainnya.
BUMI believes that the implementation of the
highest standards and values of GCG is a key
requirement to achieve maximum business results,
both for the interest of the Company and other
stakeholders.
- Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/
BL/2008 tanggal 28 Nopember 2009 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal .
Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) Kep-305/
BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Lampiran II
tentang Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A
tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat
Ekuitas di Bursa.
Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha
(KPPU) No. 7 tahun 2009 tentang Pedoman Jabatan
Rangkap Sesuai Ketentuan Pasal 26 Undang-undang
No.5 tahun 1999
Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk., dan anak
perusahaan.

- Kep-496/ BL/2008 dated 28 November 2009 on


the Establishment and Drafting Guidelines for the
Internal Audit Charter .
Jakarta Stock Exchange Regulation Decree-305/
BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 concerning
Regulation No. I-A the Listing of Shares (Stock) and
Equity-type Securities other than Stock issued by
the Listed Companies; and Attachment II on the
Independent Commissioner, Audit Committee, and
Corporate Secretary.
Regulation of the Business Competition Supervisory
Commission (KPPU) No.7/2009 on Guidelines for
Double Positions according to Article 26 of Law No.
5/1999 regarding the Prohibition of Monopoly and
Unfair Business Competition Practices.
Articles of Association of PT Bumi Resources Tbk,
and its subsidiaries.

PRAKTIK TERBAIK INDONESIA:


Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia disusun oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG), tanggal 17 Oktober 2006.
Pedoman tentang Komisaris Independen, disusun
oleh Task Force KNKG.

INDONESIAN BEST PRACTICES:


2006 Indonesian Code of Good Corporate
Governance issued by the National Committee for
Governance Policy, dated 17 October 2006.
Guidelines for Independent Commissioner, issued
by the Task Force of the National Committee for
Governance Policy.

PRAKTIK INTERNASIONAL TERBAIK:


The UK Corporate Governance Code of Financial
Reporting Council 2010
Corporate Governance Rules New York Stock
Exchange.
Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness
of Corporate Audit Committee 1999.
Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) Principles of Corporate
Governance 2004.

INTERNATIONAL BEST PRACTICES:


The UK Corporate Governance Code of Financial
Reporting Council 2010.
Corporate Governance Rules New York Stock
Exchange.
Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness
of Corporate Audit Committee 1999.
Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) Principles of Corporate
Governance 2004.

Sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian


Code of Good Corporate Governance yang
diterbitkan oleh KNKG pada tahun 2006 serta praktik
terbaik yang berlaku internasional, pelaksanaan GCG
di BUMI didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

In accordance with the guidelines enacted at the


Indonesian Code of Good Corporate Governance
issued by the National Committee for Governance
Policy in 2006, and relevant international best
practices, the implementation of GCG in BUMI is
based on the following principles:

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

59

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

60

- Keterbukaan (Transparency)
BUMI mempraktikkan dan telah berkomitmen pada
prinsip keterbukaan melalui transparansi informasi
yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang
saham, baik sesuai ketentuan Bapepam-LK dan
Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif sendiri.
Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat
waktu dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia)
mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan
Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan
yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan melalui
berbagai media komunikasi seperti pertemuan
analis, paparan publik, press releases.

- Transparency
BUMI practices and is commited to the principle
of disclosure through the adoption of information
transparency to the public and shareholders, in
compliance with the regulations of Bapepam-LK
and Indonesia Stock Exchange, as well as based
on its own initiatives. Bilingual (English and Bahasa
Indonesia) reports are published regularly and in
timely manner, covering Quarterly Financial Reports,
Half-Yearly Financial Reports, audited Annual
Financial Reports, and Annual Reports, through
various communication media, such as analyst
meetings, public exposes and press releases.

- Akuntabilitas (Accountability)
BUMI didukung oleh sistem manajemen
perusahaan yang teratur, untuk menjamin
terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban organ perusahaan. Guna
melaksanakan prinsip ini, Direksi menyampaikan
laporan pertanggungjawaban operasionalnya yang
telah ditelaah oleh Dewan Komisaris serta laporan
keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik
kepada pemegang saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan
dan pengesahan. Penerapan prinsip akuntabilitas
juga tercermin dalam pembentukan berbagai
Komite Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan
Divisi Audit Internal serta Manajemen Risiko.

- Accountability
BUMI is supported by an appropriate Companys
management system to ensure the establishment
of the clarity of function, implementation and
responsibilities of all units. In order to implement
this principle, the Board of Directors provides
reports on its operational accountability reviewed
by the Board of Commissioners and financial reports
by the Public Accountant to the shareholders at the
General Meeting Shareholders for approval and
ratification. The application of the accountability
principle is also reflected in the establishment of
Committees of the Board of Commissioners and
Directors, as well as the establishment of Internal
Audit and Risk Management Divisions.

- Tanggung Jawab (Responsibility)


BUMI berkomitmen mematuhi setiap ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Melalui
program-program tanggung jawab sosialnya,
Perseroan terlibat secara langsung dalam berbagai
kegiatan sosial dengan fokus pada pemberdayaan
dan pengembangan di bidang agribisnis,
peningkatan kualitas pendidikan dan taraf hidup
masyarakat, pelestarian alam dan cagar budaya.

- Responsibility
BUMI is committed to comply with all prevailing
regulations. Through its corporate social
responsibility programs, the Company is directly
involved in various social activities focusing on the
empowerment and development of agribusiness,
education and standard of living as well as the
preservation of natural and cultural heritage.

- Independensi (Independence)
Dewan Komisaris dan Direksi BUMI senantiasa
bersikap independen dalam setiap keputusan yang
diambil. Namun, untuk menunjang kelancaran
tugasnya, bila perlu maka dimungkinkan untuk
mendapatkan saran dari konsultan hukum dan
sumber daya manusia yang independen, maupun
melalui diskusi dengan komite-komite.

- Independence
The Board of Commissioners and Directors act
independently in their decision making. However,
to perform their duties, if necessary they seek
advice from independent legal, human resources
consultants, and discussion in the various
Committees.

- Kewajaran (Fairness)
BUMI menerapkan perlakuan yang adil dan setara
dalam berhubungan dan memenuhi hak-hak publik,
otoritas pasar modal, komunitas pasar modal,
maupun para pemangku kepentingan lainnya.
Hubungan dengan karyawan dilakukan secara
adil dan wajar sesuai hak dan kewajibannya serta
menurut hukum dan peraturan yang berlaku.

- Fairness
BUMI adheres to fair and equal treatment in its
relationships to satisfy the rights of the public,
capital market authority, capital market community,
as well as other stakeholders. Relations with
employees are conducted in fair and reasonable
manners in accordance to their rights and
obligations as well as to prevailing legislations.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

KEGIATAN PENINGKATAN KAPABILITAS GCG


TAHUN 2010

GCG CAPABILITY ENHANCEMENTS FOR THE YEAR


2010

Setiap tahun manajemen terus-menerus melakukan


evaluasi dan peningkatan kualitas pelaksanaan
GCG di Perseroan. Sebagai realisasi evaluasi dan
peningkatan kualitas tersebut, sepanjang tahun 2010
Perseroan melakukan review dan perbaikan dokumen
perusahaan yang meliputi:
Panduan Dewan (Board Manual) BUMI;
Piagam Komite Audit BUMI;
Peraturan Perusahaan BUMI; dan
Beberapa SOP yang dimiliki divisi atau departemen
yang ada di BUMI dan seluruh anak perusahaan.

Every year, management continuously implements


quality evaluation and enhancement initiatives of
the Companys GCG implementation. As a result of
the quality evaluation and enhancement initiatives,
during the year 2010, the Company has reviewed and
updated the following policies:
Board Manual of BUMI;
Internal Audit Charter of BUMI;
Company Regulation for BUMI; and
Some of SOPs within the existing divisions or
departments in BUMI and its subsidiaries.

Disamping itu juga, sepanjang tahun 2010, Perseroan


juga telah merumuskan beberapa dokumen baru
seperti:
Piagam Komite Manajemen Risiko BUMI;
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi BUMI;
Piagam Komite Sumber Daya Manusia BUMI;
Piagam Komite IT Steering BUMI;
Piagam Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia;
Kebijakan dan Pedoman Risiko BUMI dan anak
perusahaan;
Pedoman Management Reporting System BUMI
dan anak perusahaan, dalam kaitannya dengan
penerapan early warning system di Perseroan;
Kebijakan Tata Kelola Pengurusan Kantor BUMI dan
anak perusahaan; dan
Beberapa SOP di tingkat operasional masingmasing divisi atau departemen yang ada di BUMI
dan seluruh anak perusahaan.

During the year, the Company has also established the


following new documents:
Risk Management Committee Charter of BUMI;
Remuneration and Nomination Committee Charter
of BUMI;
Human Resources Committee Charter of BUMI;
IT Steering Committee Charter of BUMI;
Audit Committee Charter of KPC and Arutmin
Indonesia;
Risk Policy and Standard of BUMI and its
subsidiaries;
Guidelines on Management Reporting System
of BUMI and its subsidiaries regarding the
implementation of early warning system;
Guidelines on Administration of Office Management
of BUMI and its subsidiaries; and
Several SOPs within the operational level of existing
divisions or departments throughout BUMI and its
subsidiaries.

Evaluasi terhadap pelaksanaan GCG juga dilakukan


melalui penilaian efektivitas struktur organisasi
Perseroan, dimana sepanjang tahun 2010 Perseroan
juga telah melakukan penyesuaian struktur organisasi
melalui penambahan jabatan/fungsi dan/atau
perbaikan garis komunikasi dan pelaporan baik itu
struktur di tingkat direksi, top manajemen maupun
divisi/departemen, yakni diantaranya dengan
membentuk:
Komite Sumber Daya Manusia BUMI, sebagai salah
satu komite Direksi;
Komite IT Steering BUMI, sebagai salah satu komite
Direksi;
Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia, sebagai
komite Dewan Komisaris KPC dan Arutmin
Indonesia; dan
Tim khusus SOP di KPC dan Arutmin Indonesia yang
bertugas untuk melakukan review dan perbaikan
secara berkala terhadap efektivitas SOP-SOP yang
ada di perusahaan khususnya SOP terkait area kerja
Finance.

Evaluation of GCG implementation is also performed


by assessing the effectiveness of the organizational
structure of the Company,. During 2010, the Company
also made adjustments to the organizational structure
with the addition of new levels/functions and/or
improvements in communication and reporting lines,
at the Director, top management and/or divisions/
department levels, , by establishing:
Human Resources Committee of BUMI, as one of
the BoDs committees;
IT Steering Committee of BUMI, as one of the BoDs
committees;
Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia, as
the Board of Commissioners Committee; and
Special SOP task forces for KPC and Arutmin
Indonesia in charge of regular reviews and revisions
to enhance the effectiveness of existing SOPs in the
Company, especially those in the finance function

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

61

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

62

Disamping melakukan penilaian efektivitas struktur


organisasi melalui penambahan jabatan/fungsi yang
ada didalam organisasi serta melakukan perbaikan
garis komunikasi dan pelaporan sebagaimana
disebutkan diatas, di tahun 2010, Perseroan
juga membentuk forum khusus yang melakukan
brainstorming dan diskusi untuk merumuskan grand
strategy/blueprint Corporate Social Responsibility
(CSR) di tingkat BUMI. Forum ini dipimpin oleh
seorang Direktur Perseroan serta terdiri dari beberapa
perwakilan dari Unit Bisnis/Divisi yang ada di BUMI
dan anak perusahaan yang terkait dengan penerapan
CSR. Sepanjang tahun 2010, forum ini mengadakan
beberapa kali pertemuan diantaranya untuk melakukan
seleksi proposal calon konsultan independen yang
akan membantu Perseroan merumuskan blueprint
dan program-program CSR di tingkat BUMI tersebut,
serta memberikan perkembangan-perkembangan
kerja mereka kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.

In addition, during the year the Company also


established a special brainstorming and discussion
forum to formulate the grand strategy/ blueprint
of Corporate Social Responsibility (CSR) activities
at BUMI level. This forum is led by a Director of
the Company and consists of representatives from
Business Units/Divisions in BUMI and its subsidiaries
relevant to the CSR implementation. During 2010,
this forum has conducted several meetings to review
proposals submitted by independent consultants that
will assist the formulation of BUMIs CSR blueprint and
program, as well as put their updates to the Directors
for approval.

Saat ini Perseroan kembali sedang melakukan evaluasi


struktur organisasi perusahaannya menyesuaikan
dengan kebutuhan akan perkembangan bisnis
Perseroan yang cukup signifikan.

Currently, the Company is re-evaluating its


organization structure to align the structure with the
Companys significant business growth.

Selain evaluasi dan peningkatan pelaksanaan GCG


yang bersifat internal sebagaimana disebutkan di atas,
pada tahun 2010, terdapat juga hasil penilaian pihak
independen atas penerapan CGC Perseroan, yakni
dengan hasil sebagai berikut:
Mendapatkan penghargaan Titanium Award for
Financial Performance of the Asset Corporate
Awards dari majalah The Assets Magazine, Hong
Kong. Ini merupakan kali ketiga nya Perseroan
mempertahankan award ini secara konsisten,
dimana khusus tahun 2010, BUMI merupakan satusatu nya perusahaan Indonesia yang mendapatkan
award dalam penilaian independent ini.
Mendapatkan peringkat ke-13 sebagai the FastestGrowing Asian Companies, peringkat ke-5 sebagai
Coal & Consumable Fuels in Asia, peringkat ke-9
sebagai Coal & Consumable Fuels Globally,
peringkat ke-31 sebagai the Top 50 Fastest-Growing
Global Companies, dan peringkat ke-66 dalam
kategori Overall Performance in Asia, dari the 2010
Platts Top 250 Global Energy Company, Singapore.
Mendapatkan penghargaan sebagai the Best Asian
Company in Corporate Governance Recognition
Award 2010 dari Corporate Governance Asia
Journal on Corporate Governance in Asia, Hong
Kong.
Mendapatkan penghargaan Fair Trusted Company
berdasarkan Corporate Governance Perception
Index (CGPI) untuk penghargaan the Most Trusted
Companies oleh The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan
Majalah SWA.

During the year of 2010, there were several


independent assessments regarding the Companys
GCG implementation, with the following results:
The Titanium Award for Financial Performance in
Energy of the Asset Corporate Awards presented
by The Assets Magazine, Hong Kong. This is the
third year the Company won the award. In 2010,
BUMI was the only company from Indonesia that
was recognized with this independent assessment
award.
The 13th rank as the Fastest-Growing Asian
Companies; ranked the 5th as a Coal & Consumable
Fuels Globally in Asia; ranked the 9th as a Coal
& Consumable Fuels Globally; ranked the 31st as
the Top 50 Fastest-Growing Global Companies;
and ranked the 66th in the category of Overall
Performance in Asia, awarded by the 2010 Platts
Top 250 Global Energy Company, Singapore.
The Best Asian Company in Corporate Governance
Recognition Award 2010 from Corporate
Governance Asia Journal on Corporate
Governance in Asia, Hong Kong.
The Fair Trusted Company award based on the
Corporate Governance Perception Index (CGPI)
as part of the Most Trusted Companies Awards
presented by the Indonesian Institute for Corporate
Governance in corporation with SWA Magazine.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

PELAKSANAAN GCG DI BUMI

IMPLEMENTATION OF GCG AT BUMI

Dalam rangka terus meningkatkan penerapan dan


internalisasi GCG di seluruh jajaran karyawan, BUMI
telah merumuskan Panduan Pelaksanaan GCG dan
Pedoman Perilakunya.

In order to improve the implementation and


internalization of GCG to all employees, BUMI has
already established a CGC Guidelines and the Code
of Conduct.

PANDUAN PELAKSANAAN GCG

GCG GUIDELINES

Pada bulan April 2006, Dewan Komisaris dan Direksi


Perseroan telah menerbitkan kebijakan GCG BUMI
sebagaimana dijabarkan dalam dokumen Cara Kerja
yang Diharapkan dari Kita, yang disahkan melalui
surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No. 739/
BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006.

In April 2006, the Board of Commissioners and the


Board of Directors have introduced BUMIs GCG
Guidelines as prescribed in a document entitled, The
Way We Are Expected to Work, endorsed by the
Decision Letter of the Board of Commissioners and
Directors No. 739/BR-BOD/IX/06 dated 20 September
2006.

Dokumen tersebut memuat prinsip-prinsip dan


kebijakan tata kelola perusahaan yang baik yang
wajib dipatuhi setiap elemen perusahaan, serta garis
besar pedoman pelaksanaan tugas dan kewajiban
setiap organ dan fungsi perusahaan, serta hubungan
perusahaan dengan pihak luar.

This document generally specifies the GCG principles


and policies to be complied with by the entire
organization. It also details overall guidelines and
responsibilities for each unit and function within the
organization, as well as its relations with external
parties.

PERATURAN PERUSAHAAN

COMPANY REGULATION

Sepanjang tahun 2010, berlaku Peraturan Perusahaan


BUMI yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja No.KEP.356/PHIJSK-PKKAD/
V/2008, untuk periode masa berlaku tahun 2008
2010. Di kuartal ke-4 (empat) tahun 2010, manajemen
BUMI telah melakukan finalisasi atas proses kaji ulang
dan revisi Peraturan Perusahaan tersebut, serta telah
mendapatkan pengesahan melalui Surat Keputusan
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.193/
PHIJSK-PKKAD/PP/III/2011, tanggal 1 Maret 2011,
untuk periode berlaku terhitung sejak tanggal 17
Januari 2011 hingga 16 Januari 2013. Dengan selalu
dilakukannya proses kaji ulang Peraturan Perusahaan
tersebut secara berkala, menunjukkan komitmen
Perseroan untuk selalu menjunjung tinggi hubungan
yang harmonis antara hak dan kewajiban karyawan
dan Perseroan, serta dari waktu ke waktu melakukan
penyesuaian dan perbaikan guna terciptanya
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan
kerja dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi,
produktivitas dan prestasi kerja secara optimal.

During the year 2010, the Company Regulation is


endorsed by Decision Letter of Directorate General
for Development of Industrial Relations and Workers
Social Guarantee No.KEP.356/PHIJSK-PKKAD/V/2008,
for the period of validity of the year 2008 to 2010. In
the 4th quarter of 2010, the management of BUMI has
finalized the review and amendment process of the
Company Regulation, which is endorsed by Decision
Letter of Directorate General for Development of
Industrial Relations and Workers Social Guarantee
No.KEP.193/PHIJSK-PKKAD/PP/III/2011, dated 1
March 2011, for the effective period starting from
January 17, 2011 to January 16, 2013. These regular
reviews demonstrate the Companys commitment to
harmonious relationship between the employees and
the Company. Regular, adjustments and improvements
are performed to create alignment, harmony and
balance of working relationship to deliver greater
effectiveness, efficiency, productivity and performance.

PEDOMAN PERILAKU

CODE OF CONDUCT

BUMI telah menetapkan Pedoman Perilakunya melalui


Surat Keputusan No. 739//BR-BOD/IX/06 tanggal 20
September 2006. Pedoman Perilaku tersebut dibagi
atas empat bidang etika sebagai berikut:

BUMI has established a Code of Conduct through


Decree No. 739//BR-BOD/IX/06 dated 20 September
2006. This Code of Conduct is divided into four ethical
areas, namely:

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

63

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

64

1. Etika yang berkaitan dengan karyawan:


Keselamatan dan Kesehatan Karyawan
Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan
Kesempatan Kerja Yang Sama
Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan
Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas
Aktiva Perusahaan
Larangan Penggunaan Narkoba dan Alkohol di
Tempat Kerja
2. Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan
dan masyarakat:
Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan
Ketaatan Terhadap Lingkungan
Pelayanan Masyarakat
Kontribusi Politik dan Keagamaan
3. Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok,
dan pesaing:
Jujur dan Perilaku Yang Etis
Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen
Menghindari Benturan Kepentingan
Hadiah dan Hiburan
4. Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan
pemegang saham:
Informasi Rahasia & Sensitivitas Harga
Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan
Dengan Media
Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan.

1. Ethics associated with employees:


Employee Health and Safety
Guidelines Governing Employee Confidentiality
Equal Employment Opportunities
Harassment-Free Work Environment
Protection and Appropriate Utilization of the
Companys Assets
Restriction on Drugs and Alcohol Abuse at the
Workplace
2. Ethics associated with environmental and public
relations:
Legal and Regulatory Compliance
Environmental Compliance
Community Services
Political and Religious Contributions
3. Ethics associated with the customer, supplier, and
competitor:
Honest and Ethical Conduct
Outsourcing or Agents
Conflicts of Interest
Gifts and Entertainment
4. Ethics associated with shareholder relations:
Confidential Information and Price Sensitivity
Accuracy of Public Information and Media
Relations
Accuracy and Integrity of Book keeping and
Listing

PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP PEDOMAN


PERILAKU
Setiap tahun, secara berkala dan konsisten, masingmasing Komisaris, Direktur, manajemen, dan karyawan
wajib menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap
Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka
telah membaca Pedoman Perilaku dan memahami
bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka.
Penandatanganan Formulir Ketaatan Terhadap
Pedoman Perilaku juga telah menjadi bagian dari
proses penerimaan karyawan baru, yakni setiap
karyawan baru memperoleh buku saku Pedoman
Perilaku dan wajib menandatangani Formulir Ketaatan
Terhadap Pedoman Perilaku.

STATEMENT OF COMPLIANCE TO CODE OF


CONDUCT
Every year, on a regular basis, all Commissioners,
Directors, management, and employees are required
to sign the Code of Conduct Compliance Forms,
stating that they have read the Code of Conduct
and fully understand the Code applicable to them.
The signing of the Code of Conduct Compliance
Form is also part of the induction process for newly
hired employees. The Code of Conduct handbook is
distributed to new staff, along with the Form to be
signed.

SOSIALISASI PANDUAN PELAKSANAAN GCG DAN


PEDOMAN PERILAKU
Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman
Perilaku dilaksanakan secara rutin dan secara
berkesinambungan setiap tahunnya. Bagi pihak
internal, proses sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk
pelaksanaan berbagai workshop bagi setiap tingkatan
karyawan mulai dari Komisaris, Direksi, manajemen
sampai ke tingkat operator pertambangan. Sosialisasi
juga dilakukan melalui penulisan artikel di majalah
internal, pembuatan, serta pemasangan berbagai alat
sosialisasi seperti poster, banner, dan berbagai alat
komunikasi lainnya. Pedoman Panduan Pelaksanaan
GCG dan Pedoman Perilaku dapat diakses publik
melalui situs internet BUMI: www.bumiresources.com.

DISSEMINATION OF THE GCG GUIDELINES AND


CODE OF CONDUCT
The GCG Guidelines and Code of Conduct are
constantly and continuously disseminated within
the Company every year. Internally, the socialization
process is conducted through various workshops for
all organization levels, from the Commissioners, the
Directors and Management, to the mine operators.
The socializatin process is also conducted through
article publications in the internal magazines,
discussion forums (workshops), as well as posters,
banners, and other types of communication tools. The
GCG Guidelines and the Code of Conduct can be
accessed through BUMIs website:
www.bumiresources.com.
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Maskot GCG Mr. SPIRIT atau kepanjangan dari


Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas,
dan Tanggung jawab, yang diperkenalkan pertama
kali oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2007,
masih menjadi alat komunikasi yang efektif bagi
Perseroan untuk mensosialisasikan pemahaman nilai
dan etika perusahaan terkait komitmen tingginya
untuk melaksanakan GCG kepada seluruh pihak,
baik internal maupun eksternal (termasuk pemasok,
pelanggan, konsultan, maupun regulator).

The Companys GCG mascot, Mr. SPIRIT, which


represent Courage, Professionalism, Independence,
Perseverance Integrity, and Responsibility, was
introduced on 27 June 2007, is still the most
effective communication tool to disseminate the
Companys values and ethics in relation with its
highly commitment to implement GCG to both the
internal and external parties (i.e. supplier, customer,
consultant, and regulator).

PENGAWASAN ATAS IMPLEMENTASI PEDOMAN


PELAKSANAAN GCG & PEDOMAN PERILAKU

MONITORING AGAINST GCG IMPLEMENTATION


AND CODE OF CONDUCT

Sebagai bentuk pengawasan atas efektivitas proses


internalisasi dan implementasi Pedoman Pelaksanaan
GCG dan Pedoman Perilakunya dalam kegiatan
bisnis sehari-hari, BUMI telah membentuk Speak Up
System berdasarkan Memorandum Direksi No. 307/
BR-BOD/IV/06 tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui
dengan Memorandum No.171/BR/HR/II/08 tanggal
28 Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing
Speak Up System.

To monitor the effectiveness of the internalization


and implementation of its GCG Guidelines and Code
of Conduct within its day-to-day operation, BUMI
establishes its Speak Up System based on the Board
of Directors Memorandum No. 307/BR-BOD/IV/06
dated 12 April 2006, amended by Memorandum
No.171/BR/HR/II/08 dated 28 February 2008
concerning the Socialization and Outsourcing of the
Speak Up System.

Speak Up System merupakan sebuah sistem terpusat


yang membantu BUMI dan anak perusahaan
menerima laporan dari karyawan maupun pihak
eksternal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pelanggaran Pedoman Perilaku. Speak Up System
memberikan kemudahan akses bagi karyawan dan
pihak eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan
cara yang lebih terstruktur, independen dan terjamin
kerahasiaannya.

The Speak Up System is a centralized system


supporting BUMI and its subsidiaries by allowing the
Company to receive reports from the employees and
external parties regarding violations against the Code
of Conduct. The Speak Up System provides both the
employees and external parties easy access to contact
the Company through a structured, independent and
confidential mechanism.

STANDAR OPERASIONAL

OPERATIONAL STANDARDS

Perseroan beroperasi dengan mempertimbangkan


azas kehati-hatian, serta telah merumuskan dan
menetapkan standar operasionalnya.
Standar operasional mempunyai peran strategis dan
sangat berpengaruh terhadap kemajuan Perseroan,
antara lain:
Melalui sistem kebijakan dan prosedur yang ditulis
dan disusun dengan baik, visi Perseroan menjadi
bagian yang menyatu (integral) dalam operasi
Perseroan.
Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan
menginformasikan proses bisnis seperti:
- Memberikan pedoman mengenai limit atau
otorisasi operasional.
- Memberikan petunjuk mengenai cara yang
harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam
mencapai suatu tujuan.
- Memungkinkan manajemen untuk memberikan
tanggung jawab/wewenang untuk mengelola
operasi Perusahaan.

The Company operates based on recognized prudent


principles, and has formulated and established its own
operational standards.
These operational standards play a strategic role in
determining the Companys development:
Through well-written policies and procedures,
BUMIs vision becomes an integral part of the
Companys operation.
As a tool to document and provide information on
the Companys business process, such as:
- Providing Guidelines regarding operational and
authority limits.
- Providing guidelines to be carried out by related
parties to achieve objectives.
- Allowing management to assign responsibilities
to manage the Companys operations.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

65

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

- Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil


keputusan yang berkaitan dengan operasional
sesuai dengan wewenang masing-masing.
Daftar Beberapa Kebijakan dan Prosedur yang berlaku
di Perseroan:
No.

66

- Empowering employees to make operational


decisions within their respective authority.

List of the prevailing policies and procedures:

Nama Kebijakan dan Prosedur


Name of Policies or Procedurs

Pedoman Pembuatan Sistem Kebijakan dan Prosedur


Guidlines to the System of Policy and Procedures

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Pedoman Perilaku
Code of Conduct

Peraturan Perusahaan
Company Regulations

Sistem Manajemen Risiko Korporat


Enterprise Risk Management Systems

Sumber Daya Manusia termasuk Organisasi, Jenjang Karir, Penerimaan Karyawan, Penilaian Kinerja, Pelatihan, Gaji, Kompensasi
dan Tunjangan
Human Resources including Organisation, Career Management, Recruitment, Performance Evaluation, Traning, Salary,
Compensation and Benefits

Sistem Pengadaan Barang dan Jasa


Procurement System
Persetujuan Perjanjian atas Jasa, Kontrak, Akuisisi, Penggabungan Usaha, Sewa dan Biaya Modal
Approval of Service Agreements, Contracts, Acquisition, Mergers, Joint Ventures, Leases, and Capital Expenditures

Persetujuan dan Pengawasan atas Konsultan, Penasihat Hukum, dan Jasa Profesional
Approval and Monitoring for the Consultant, Legal Counsel, and Professional Services

Pengakuan Penjualan
Recognition of Sales Revenue

10

Persediaan
Inventories

11

Aktiva Tetap
Fixed Assets

12

Beban Keuangan
Financing Costs

13

Biaya Eksplorasi dan Evaluasi


Exploration and Evaluation Expenditure

14

Biaya Lingkungan
Environmental Expenditure

15

Penjabaran Konversi Mata Uang Asing


Foreign Currency Translation

16

Pajak Pendapatan
Income Tax

17

Skema Pensiun Karyawan


Employees Pension Plan

18

Akuntansi Manajemen, Modal dan Pembiayaan


Management Accounting, Capital and Costing

19

Hutang
Accounts Payable

20

Piutang
Accounts Receivable

21

Gaji
Payroll

22

Kas Kecil
Petty Cash

23

Persediaan Batubara
Coal Inventories

24

Kebijakan dan Prosedur Kartu Kredit Perusahaan


Policies and Procedures for Corporate Credit Cards

25

Limit Otorisasi
Authorisation Limit

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

No.

Nama Kebijakan dan Prosedur


Name of Policies or Procedurs

26

Rekening Bank - Wewenang Tanda Tangan


Bank Account - Authorised Signatories

27

Manajemen Perubahan
Change Management

28

Hubungan Eksternal dan Pengembangan Yang Berkelanjutan


External Relations and Sustainable Development

29

Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan


Safety, Health, and Environment

30

Pemeliharaan dan Pendukung


Maintenance and Support

31

Standar Prosedur Eksplorasi Geology untuk Geologis


Geology Standard Exploration Procedure for Geologist

32

Procedure Pengoperasian Pengeboran Explorasi


Operational Procedures for Drilling Exploration

33

Operasi Pertambangan
Mining Operations

34

Prosedur Darurat
Contingency Procedures

35

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Lingkungan serta Kemasyarakatan (K3LK)


Policy on Safety and Health Work, Environment and Community

36

Pengungkapan Informasi Perusahaan Kepada Regulator dan Publik


Disclosure of Company Information to Regulators and Public

37

Kebijakan dan Pedoman Risiko


Risk Policy and Standard

38

Kebijakan Tata Kelola Pengurusan Kantor


Office Management Administration Policy

BUKU PEDOMAN DEWAN PENGURUS

BOARD MANUAL

Untuk mendukung konsistensi dan kualitas penerapan


GCG di BUMI dan seluruh anak perusahaan, Perseroan
telah menetapkan Buku Pedoman Dewan Pengurus
(Boards Manual) yang merupakan pedoman mengenai
sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana
organ-organ Perseroan, yakni Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk
komite-komite dari Dewan Komisaris dan Direksi,
serta Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas
dan tanggung jawab mereka dalam kerangka GCG,
termasuk juga tata hubungan kerja dari masing-masing
organ Perseroan tersebut.

To support the consistency and quality of GCG


implementation within BUMI and its subsidiaries,
the Company has formulated its Board Manuals,
describing the systems and procedures for the duties
and responsibilities of all Companys organs, including
the General Meeting of Shareholders, the Board of
Commissioners, the Board of Directors, Committees
under the Board of Commissioners and Directors,
and the Corporate Secretary, as well as working
relationships among the Companys structure.

STRUKTUR GCG BUMI


STRUCTURE OF GCG IN BUMI

General Meeting of
Shareholders

Code of Conduct
Committee

Board of Commissioners
Remuneration &
Nomination Committee
Risk Management
Committee

Hedge Risk
Management
Committee

Board of Directors
Chief Executive Officer

Human Resources
Committee
Audit, Risk
Management & IT

Chief Operating Officer

Business Development

Chief Financial Officer

Investor Relations &


Corporate Secretary

IT Steering Committee

Audit Committee

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

67

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Keanggotaan Komite-komite di BUMI dan Anak Perusahaan


Membership of Committees in BUMI and Its Subsidiaries

Keanggotaan di Komite Perusahaan


Membership in Corporate Committee

Komite Komisaris Anak


Perusahaan
Subsidiaries
Commissioners
Committee
Komite
Komite
Komite
Komite
Komite
Komite
Manajemen Remunerasi & Pedoman
Hedge Risk
Komite
Komite IT
Komite
Audit
Audit
Risiko
Nominasi
Perilaku Management
SDM
Steering Audit KPC Arutmin
Audit
Risk
Remuneration Code of
Hedge Risk
HRD
IT Steering KPC Audit Arutmin
Committee Management & Nomination Conduct Management Committee Committee Committee
Audit
Committee
Committee Committee Committee
Committee
3

Komite Dewan Komisaris BUMI


BUMIs Board of Commissioner Committee
Nama
Name

Suryo B.
Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan
Mansyhur
Nalinkant A.
Rathod
Ari Saptari
Hudaya
Eddie J.
Soebari
Andrew C.
Beckham
Kanaka
Puradiredja
Mawar
Napitupulu
Indra Safitri
Banmali
Agrawala
Endang
Ruchijat
Ashok Mitra
R. Utoro

Jabatan/Posisi
Title/Position

Presiden Komisaris/
Komisaris Independen
BUMI
Komisaris Independen
BUMI
Komisaris Independen
BUMI
Komisaris BUMI

Komite Direksi BUMI


BUMIs Board of Directors Committee

3
3
3

Presiden Direktur/
CEO/ COO BUMI
Direktur BUMI

Direktur/ CFO BUMI


Professional/
Independent Party
Professional/
Independent Party
Professional/
Independent Party
Komisaris KPC &
Arutmin Indonesia
CEO KPC

3
3

CFO KPC

GM Supply Chain
BUMI

3
3

COO KPC

CEO Arutmin
Indonesia
Saroj Patro
CFO Arutmin
Indonesia
Sudirman
COO Arutmin
Widhy
Indonesia
Peter Ball
Head of Marketing
BUMI
Yanti Sinaga
Head of Legal, HR &
GA Division BUMI
Elly Slamet
Head of Risk
Management Division
BUMI
Dharyanto
Head of IT Division
Effendi
BUMI
Mahmud
Head of HR & GA
Dept BUMI
Makin Perdana Head of HR PT Bumi
Kusuma
Resources Minerals
Tbk.
EM Eddy
Manager HR PT
Arutmin Indonesia
Herlan Siagian GM Marketing BUMI

68

Faisal Firdaus

Pratikto

3
3

3
3
3

3
3
3

3
3

3
3
3

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

PEMEGANG SAHAM

SHAREHOLDERS

Hak-hak Pemegang Saham


Sebagai bentuk penerapan prinsip GCG yang baik,
BUMI secara konsisten melindungi hak-hak para
pemegang sahamnya agar pemegang saham dapat
melaksanakan hak-haknya berdasarkan anggaran
dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Melalui RUPS, para pemegang saham
memiliki hak sebagai berikut (namun tidak terbatas
pada):
Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan
prinsip bahwa pemegang saham dengan jenis dan
klasifikasi yang sama mempunyai kedudukan yang
setara di dalam Perseroan.
Menghadiri, menyampaikan pendapat dan
menggunakan suaranya dalam RUPS berdasarkan
ketentuan satu saham memberi hak kepada
pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara.
Mendapatkan informasi material yang terkait
dengan Perseroan secara berkala, tepat waktu,
akurat dan teratur.
Menerima bagian dari keuntungan Perseroan yang
diperuntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk
dividen dan/atau pembagian keuntungan lainnya,
yang dibagikan sebanding dengan jumlah saham
yang dimilikinya.
Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi
dan Dewan Komisaris.
Menentukan sistem remunerasi dari anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi.
Menyetujui laporan keuangan yang telah di audit
oleh auditor eksternal.
Mengesahkan laporan tahunan Direksi yang
sebelumnya telah di telaah oleh Dewan Komisaris
atas pengurusan Perseroan yang telah dijalankan
selama tahun buku yang lalu.
Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perseroan.
Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.

Shareholders Rights
As part of the implementation of GCG principles,
BUMI always protects the rights of its shareholders to
ensure that shareholders can exercise their rights in
accordance with the Companys Articles of Association
and the prevailing laws. Through General Meeting
of Shareholders, the shareholders have the following
rights (but not limited to):
Receiving equal treatment based on the principle
that the holder of the same type of share has the
same position with the Company.
Attending and exercising voting rights at the
General Shareholders Meetings on the basis of one
share one vote.
Receiving regular, timely, accurate and consistent
material information related to the Company.
Receiving profits from the Company in the form of
dividend payments that are paid on the basis of the
number of shares owned.
Appointing and terminating members of the Board
of Directors and Board of Commissioners.
Determining the remuneration system for members
of the Board of Commissioners and Board of
Directors.
Evaluating the performance of the Board of
Commissioners and Board of Directors.
Endorsing the financial statements audited by an
external auditor.
Endorsing the Directors annual report which was
previously reviewed by the Board of Commissioners.
This report contains the Companys management
result performed by the Directors during the latest
fiscal year;
Approving the Companys business and financial
plans.
Appointing an external auditor for the Company.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan


Luar Biasa (RUPSLB)
RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki
kewenangan dan kekuasaan tertinggi dalam
Perseroan. Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup
hal-hal di bawah ini:

Annual General Shareholders Meeting (AGM) and


Extraordinary General Shareholders Meeting (EGM)
The AGM constitutes the organ with the highest rights
and authority within the Company. The authorities of
the AGM and EGM cover the following aspects:

RUPS Tahunan
RUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatlambatnya 6 (enam) bulan setelah penutupan tahun
buku Perseroan. RUPS antara lain membicarakan halhal berikut:
Penyampaian laporan tahunan Direksi atas kinerja
pengurusan Perseroan, yang telah ditelaah oleh
Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan
RUPS, dan laporan keuangan yang telah diaudit
oleh Akuntan Publik untuk mendapat pengesahan;

AGM
The AGM is convened every year not later than 6
months after the end of the Companys financial year.
The Meeting discusses the following items:
The Board of Directors submits: The annual report
of the companys management performances that
is reviewed by the Board of Commissioners for
the Shareholders Meetings approval; financial
statements audited by a Public Accounting Firm for
endorsement at the Meeting;

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

69

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Penetapan penggunaan laba Perseroan, jika


Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
Penunjukan akuntan publik untuk proses audit tahun
buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan
rekomendasi dan pertimbangan Komite Audit dan
Dewan Komisaris
Keputusan mata acara RUPS lainnya yang
telah diajukan sebagaimana mestinya dengan
memperhatikan ketentuan anggaran dasar.

Determining profit utilization, should the Company


generate profits;
Appointing Public Accountant Firm for the audit
process of ongoing fiscal year according to the
recommendations and considerations of Audit
Committee and the Board of Commissioners.
Determining other proposed agenda items in
accordance with the Articles of Association.

Ditahun 2010, Perseroan telah melaksanakan RUPS


Tahunan pada tanggal 24 Juni 2010 bertempat di
Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan Jenderal
Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. Rapat tersebut
dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasa
pemegang saham yang secara keseluruhan mewakili
14.726.481.918 saham atau sebesar 77,79% dari total
keseluruhan saham yang sah sebanyak 18.930.787.393
saham. Pada rapat tersebut ditetapkan beberapa
keputusan oleh Notaris Humberg Lie, SH, SE, MKn.
(Nomor Keputusan: 113 tanggal 24 Juni 2010):
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009.
2. a. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjiendradjaja
& Handoko Tomo dengan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian sebagaimana ternyata dari
laporannya No.050/T/II/2010 tanggal 29 Maret
2010.
b. Memberikan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang mereka lakukan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009 sepanjang tindakan-tindakan mereka
tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009 dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih
Perseroan tahun buku 2009 sebesar USD 190 juta
diperuntukkan sebagai berikut:
a. Dividen tunai total sebesar Rp524.004.195.038,atau sebesar Rp27,68 per saham bedasarkan
jumlah saham yang telah dikeluarkan, tidak
termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh
Perseroan per tanggal Rapat yaitu sebanyak
473.212.607 saham.
b. Dibukukan sebagai laba ditahan sebesar
Rp1.253.152.393.360,- yang akan digunakan
untuk pengembangan usaha Perseroan.

In 2010, the Company held an AGM, on June 24,


2010, at Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan
Jenderal Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. The
attendees/representatives that attended the AGM/
EGM represented 14.726.481.918 shares or 77.79%
from total 18.930.787.393 issued shares. The Meeting
submitted a number of decisions, witnessed by the
Public Notary Firm of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn.
(Dec. Number: 113 dated 24 June 2010), which
included:
1. Resolved to accept the Companys Annual Report
for the fiscal year ended December 31, 2008.
2. a. Resolved to accept and approve the Companys
Financial Statements for the fiscal year ended
December 31, 2009, that had been audited by
Public Accountant Firm Tjiendradjaja & Handoko
Tomo who expressed an Unqualified Opinion,
as evidenced from their report No.050/T/II/2010
dated March 29, 2010.
b. Resolved to give full release and discharge to
the Companys Board of Directors and Board of
Commissioners from their responsibilities with
respect to the management and supervision
of the Company during the fiscal year ended
December 31, 2009 (acquit et de charge) to the
extent that their actions were reflected in the
Companys Financial Statement for the fiscal year
ended December 31, 2009 taking into account of
the Companys Board of Directors Report for the
fiscal year ended December 31, 2009
3. Resolved to approve the proposal to distribute to
the Shareholders the Companys profits for the 2009
fiscal year ended December 31, 2008 for:
a. Cash dividend in total amount
Rp524,004,195,038,- or Rp27.68 per share based
upon the issued shares but not included to
buyback shares by the Company at the meeting
date amounting 473,212,607 shares.
b. Booked as earning profit, amounting
Rp1,253,152,393,360,- which will be used for the
Companys development.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

4. Menyetujui dan memberikan kuasa serta wewenang


kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk
mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
serta memberikan kuasa dan wewenang kepada
Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah
honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lain
penunjukannya.

4. Resolved to confer power and authority upon the


Companys Board of Commissioners to appoint a
Public Accountant to audit the Companys books
for the fiscal year ended December 31, 2010 and
to confer powers and authority to the Board of
Directors to set the fees for and conditions of the
appointment of Public Accountant.

RUPSLB
RUPSLB dapat diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan
mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang
dimaksud dalam paragraf RUPS Tahunan di atas
dengan memperhatikan peraturan perundangundangan serta Anggaran Dasar.

EGM
EGM can be conducted at anytime according to the
Companys needs, to discuss and decide meeting
agendas other than the agendas that have been
elaborated in AGM section above, in accordance with
prevailing laws and Articles of Association.

Direksi atau Dewan Komisaris berwenang


menyelenggarakan RUPSLB. Direksi atau Dewan
Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan
RUPSLB atas permintaan tertulis dari 1 (satu)
pemegang saham atau lebih bersama-sama mewakili
1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah. Permintaan tertulis
tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan
menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai
alasannya.

The Board of Directors or the Board of Commissioners


are duly authorized to convene EGMs. The Board
of Directors and Board of Commissioners are
required to summon and convene the EGM based
on a written request of 1 (one) shareholder or more,
which collectively represents 1/10 (one tenth) of the
Companys total shares that legally possess voting
rights. This written request for the EGM must be
submitted and shall indicate in writing the matters that
need to be discussed as well as their reasons.

Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk


menyelenggarakan RUPSLB setelah 30 hari terhitung
sejak surat permintaan itu diterima, maka pemegang
saham yang bersangkutan berhak memanggil sendiri
rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat ijin dari
Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Perseroan.

If the Board of Directors or Board of Commissioners


fails to convene the EGM within 30 days after the
written request has been submitted, the respective
shareholder has the right to convene the meeting at
the Companys expense subject to the approval of
the Chair Person of a District Court whose jurisdiction
covers the domicile of the Company.

Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah


menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPSLB pada tanggal
24 Juni 2010, bertempat di Mawar Room, Gedung
Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.37,
Jakarta 12950. Rapat tersebut dihadiri oleh para
pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang
secara keseluruhan mewakili 14.726.481.918 saham
atau sebesar 77,79% dari total keseluruhan saham
yang sah sebanyak 18.930.787.393 saham. Pada rapat
tersebut ditetapkan beberapa keputusan oleh Notaris
Humberg Lie, SH, SE, MKn. (Nomor Keputusan: 114
tanggal 24 Juni 2010):
1. a. Menyetujui rencana Perseroan untuk
menjaminkan atau mengagunkan atau
membebani dengan hak jaminan kebendaan
atau mengalihkan sebagian atau seluruh asset/
harta kekayaan Perseroan yang dimiliki langsung
atau tidak langsung kepada para krediturnya

The Company held one EGM in 2010, on June 24,


2010, at Mawar Room, Gedung Balai Kartini, Jalan
Jenderal Gatot Subroto Kav.37, Jakarta 12950. The
attendees/representatives that attended the EGM
represented 14.726.481.918 shares or 77.79% from
total 18.930.787.393 issued shares. The Meeting
submitted a number of decisions, witnessed by the
Public Notary Firm of Humberg Lie, S.H., S.E., MKn.
(Dec. Number: 114 dated 24 June 2010), which
included:
1. a. Resolved to grant approval to the Companys
plan for collateralization or encumbrance or
transfer of all or a major part of the Companys
assets, owned directly or indirectly by the

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

atau pihak lainnya, baik kreditur Perseroan,


kreditur dari anak perusahaan atau pihak lainnya,
termasuk namun tidak terbatas pada:
i. gadai atas sebagian atau seluruh saham-saham
yang dimiliki dan dikuasai Perseroan pada anak
perusahaan baik secara langsung atau tidak
langsung maupun efek lainnya;
ii. fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank,
klaim asuransi, persediaan (inventory), rekening
escrow Perseroan dan atau anak perusahaan;
iii. jaminan atau agunan atau hak jaminan
kebendaan lainnya atas harta kekayaan
lain, baik bergerak maupun tidak bergerak
milik Perseroan dan anak perusahaan, yang
dilakukan dalam rangka pembiayaan atau
perolehan pinjaman dari pihak ketiga, yang
diberikan kepada atau diterima oleh Perseroan
maupun anak perusahaan, baik sekarang
maupun yang akan ada di kemudian hari,
sebagaimana diisyaratkan oleh Pasal 102 UU
No. 40 tahun 2007.
b. Memberikan kuasa dan wewenang kepada
Direksi Perseroan (dengan hak substitusi) untuk
melaksanakan keputusan persetujuan mengenai
pemberian jaminan atau mengagunkan atau
membebani dengan hak jaminan tersebut di atas,
termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat
atau meminta dibuatkan segala akta-akta,
surat-surat maupun dokumen-dokumen yang
diperlukan termasuk di atas, termasuk tetapi
tidak terbatas kepada (akta gadai saham, akta
fidusia atas tagihan-tagihan rekening bank, klaim
asuransi dan persediaan serta jaminan atau
agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan
dan atau anak perusahaan Perseroan) hadir di
hadapan pihak/pejabat yang berenang termasuk
notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/
pejabat yang berwenang untuk memperoleh
persetujuan atau melaporkan hal tersebut kepada
pihak/pejabat berwenang sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan
dari Rp10 triliun menjadi Rp38,75 triliun dan oleh
karenanya mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (1).
3. Menyetujui pengangkatan dan pengangkatan
kembali seluruh anggota Direksi Perseroan untuk
masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS
Tahunan keempat sejak Rapat ini. Sehingga susunan
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi
seperti yang tertera di bagian Informasi Perseroan
Laporan Tahunan ini.

72

Company, to all its creditors or other parties,


either the Companys or its subsidiaries creditors,
including but not limited to:
i. pledge over part or all of shares owned and
controlled by the Company, either directly or
indirectly, as well as other stocks;
ii. Fiducia security over bank account charges,
insurance claims, inventories, the Companys
and/or its subsidiaries escrow accounts;
iii. pledge or collateralization or other security
interest on other assets; either current assets or
fixed assets belonging to the Company or its
subsidiaries, made for the purpose of securing
third party financing or borrowing, granted to
or received by the Company or its subsidiaries,
either in the present or in the future; as
required by Article 102 Law No. 40 of 2007
regarding Limited Liability Companies.
b. Resolved to grant power and authority to the
Companys Board of Directors (with right of
substitution) to carry out the resolution on the
approval for the above pledge or collateralization
or encumbrance including but not limited to
make or request for drawing up of all deeds,
correspondence, or documents required,
including but not limited to (deed of pledge of
shares, fiduciary deed on bank account charges,
claim insurance and inventories, as well as pledge
or collateral over other assets belonging to the
Company and or the Companys subsidiaries),
appear before authorized officials, including
public notaries, submit requests to authorized
officials to secure approval or report it to
authorized officials as referred to in prevailing
laws and regulations.

2. Resolved to approve the increment of authorized


capital of the Company from Rp10,000 billion
to Rp38,750 billion, and this has been amended
Articles 4 point (1).
3. Resolved to the appointment and extend the
terms of office of the Companys Directors for the
effective period until closing date of the 4th AGM
after this meeting. Therefore, the composition of
the Companys directors and commissioners of
the Company as elaborated in section Corporate
Information of this Annual Report.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Dalam RUPSLB kali ini juga telah mengesahkan


pengangkatan Andrew C. Bekham dan Dileep
Srivastava sebagai Direktur Perseroan yang baru,
sehingga dengan demikian komposisi dan susunan
Direksi Perseroan saat ini terdiri dari 5 (lima) orang
anggota.

The EGM also enacted the appointment of Mr.


Andrew C. Beckham and Mr. Dileep Srivastava
as the Companys new Directors, so that the
composition of the Board of Directors consists of 5
(five) members.

DEWAN KOMISARIS

BOARD OF COMMISSIONERS

Tugas Dewan Komisaris


Dewan Komisaris bertugas memberikan panduan
dalam pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan
Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan
BUMI dan untuk memastikan semua hal tersebut
dilaksanakan dengan baik oleh Direksi. Dewan
Komisaris BUMI secara aktif mengawasi efektivitas
dari penerapan penyelenggaraan perusahaan
yang baik oleh Direksi dan memberi rekomendasi
untuk melakukan perbaikan dan/atau perubahan
yang diperlukan. Melalui hasil rekomendasi Komite
Renumerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris berhak
mengajukan calon Presiden Komisaris, Presiden
Direktur dan anggota dewan Komisaris dan Direksi
lainnya kepada RUPS untuk ditetapkan. Dewan
Komisaris harus melakukan tugas pengawasannya
secara independen terhadap Direksi.

The Duties of the Board of Commissioners


The Board of Commissioners duty is to provide
guidance for formulating BUMIs Vision, Mission,
Purpose, Primary Objectives, Policies, as well as
the Companys Financial Plans and Budgets and
to ensure their appropriate implementation by the
Directors. The Board of Commissioners of BUMI
actively oversees the effectiveness of good corporate
governance implementation by the Directors, and
gives recommendations for appropriate improvement
and/or enhancement. Based on recommendations
by the Remuneration and Nomination Committee,
the Board of Commissioners submits candidates for
President Commissioner, President Director and other
members of the Board of Commissioners and the
Directors to the General Shareholders Meeting for
approval. The Board of Commissioners must perform
an independent supervisory task of the Directors.

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris


Secara berkala, paling sedikit sekali dalam setahun,
Dewan Komisaris BUMI wajib melakukan evaluasi atas
kinerjanya. baik kinerja individu maupun efektivitas
dari Dewan Komisaris secara kelompok berdasarkan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dijabarkan dalam
Panduan Dewan. Proses evaluasi kinerja dipimpin
langsung oleh oleh Presiden Komisaris.

Performance Evaluation of the Board of


Commissioners
The Board of Commissioners of BUMI must perform its
performance evaluation at least once a year, covering
both the evaluation of individual performance and
the Board of Commissioners performance as a whole
according to the Key Performance Indicators (KPI)
prescribed in the Board Manual. This performance
evaluation process shall be directly chaired by the
President Commissioner.

IKU penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris


meliputi:
Dukungan dan peran aktif pengawasan atas
penyusunan dan/atau pelaksanaan nilai, visi,
misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan, rencana,
dan perencanaan keuangan, serta praktik
penyelenggaraan perusahaan yang baik.
Dewan Komisaris dan komite yang dibentuk untuk
membantu Dewan Komisaris telah dikelola dan
beroperasi dengan baik.
Dukungan dan peran aktif dalam memberi petunjuk
dan saran kepada Presiden Direktur dan/atau
anggota Direksi lainnya secara memadai, dimana
efektivitas kinerja dari Direksi dan manajemen
meningkat secara signifikan.
Dukungan dan peran aktif dalam memberi
keputusan penting dalam hal modal dan keuangan
yang dapat dipertimbangkan dengan baik dan
dilaksanakan secara layak, dimana kemungkinan
risiko dan kerugian dapat diminimalisasi.

The KPI for the Board of Commissioners are:


Supporting and actively overseeing the formulation
and/or implementation of the Companys values,
vision, mission, purpose, objectives, policy, plan,
and financial plan, as well as good corporate
governance practices.
The Board of Commissioners and the Committees
under the Board of Commissioners are well
managed and operate in a good manner.
Supporting and actively providing advices and
recommendations to the President Director and/
or other Directors as appropriate, resulting in
considerable improvement in the Directors and
managements performance.
Supporting and actively providing important
decisions on capital and financial issues, which
minimizes possbile risks and losses.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

73

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Kepuasan pemegang saham berkaitan dengan


perlindungan terhadap aktiva Perusahan, akurasi
informasi, dan pembayaran dividen telah terpenuhi.
Rapat Dewan Komisaris yang diadakan secara
berkala diantara para anggotanya dan juga dengan
Direksi.
Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam
rapat-rapat Dewan Komisaris dan/atau rapat-rapat
Dewan Komisaris dan Direksi.

Fulfilling Shareholders satisfaction by maintaining


the Companys asset, information accuracy and
dividend payments.
Regular meetings of the Board of Commissioners
and meetings with Directors.
Attendance of members of the Board of
Commissioners members during the meeting of the
Board of Commissioners and/or joint meetings with
the Directors.

Masa Jabatan
Anggota Dewan Komisaris dipilih, diangkat dan
ditetapkan oleh RUPS dengan masa tugas selama
3 (tiga) tahun sebagaimana ditentukan dalam
anggaran dasar Perseroan. Komite Remunerasi
dan Nominasi menyiapkan rincian prosedur dan
kebijakan pencalonan dan pemilihan anggota Dewan
Komisaris serta merekomendasikannya kepada
Presiden Komisaris untuk diajukan kepada RUPS
guna mendapatkan pengesahan. Anggota Komisaris
yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat
kembali.

Tenure
Members of the Board of Commissioners are selected,
appointed and endorsed by the General Meeting
of Shareholders to serve a 3-year term as stipulated
in the Companys Articles of Association. The
Remuneration and Nomination Committee prepares
details of the procedures and policies for the selection
and appointment of Commissioners, then submits
them to the President Commissioner prior to the
approval from the General Shareholders Meeting.
At the end of their terms, Commissioners can be
reappointed

Independensi Anggota Dewan Komisaris


Pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah
memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19
Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Komisaris
Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran
anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris
yang tidak memiliki hubungan afiliasi termasuk
hubungan bisnis dengan BUMI dan anak perusahaan
serta hubungan keluarga sampai derajat kedua
dengan Komisaris/Direktur lainnya. Saat ini, sebanyak
3 orang (38%) dari anggota Dewan Komisaris
merupakan Komisaris Independen.

The Independence of Members of the Board of


Commissioners
The appointment of the Board of Directors has
complied with PT Bursa Efek Jakarta Directors
Decree Number: Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19
July 2004 that stipulates Independent Commissioners
must consist of at least 30% of a Companys Board
of Commissioners. Members of the Board of
Commissioners should not have any family ties of
up to the second degree with other Commissioners/
Directors. BUMI currently has three independent
Commissioners (38%).

Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris


Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan
pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan
Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggotaanggota yang bertindak secara independen dan tidak
mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya
secara independen dan kritis dalam kaitan dengan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, guna
meningkatkan efektivitas dan keterbukaan atas diskusi
atau pertimbangan yang dilakukan atau diberikan.
Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara
anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Presiden
Komisaris.

Membership and Composition of the Board of


Commissioners
The Board of Commissioners composition must
allow the Board to make effective and appropriate
decisions. Members of the Board of Commissioners
must be able to act independently and do not have
any interests that may influence their ability to perform
independently in relation with the members of the
Board of Commissioners and Directors to enhance
the effectiveness and transparency of the discussions
and decisions made. The President Commissioner
determines the allocation of supervisory tasks among
the members of the Board of Commissioners.

Dari waktu ke waktu, Komite Remunerasi dan


Nominasi bersama-sama dengan Dewan Komisaris
akan mengkaji kembali jumlah anggota dan masa
tugas dari Dewan Komisaris berdasarkan kondisi dan
kebutuhan Perusahaan.

Regularly, the Remuneration and Nomination


Committee and the Board of Commissioners review
the composition and tenure of members of the Board
of Commissioners based on the Companys condition
and needs.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Dewan Komisaris BUMI terdiri dari 8 anggota yaitu:


1 (satu) orang Presiden Komisaris yang merupakan
Komisaris Independen dan 7 (tujuh) orang anggota
dimana 2 (dua) diantaranya merupakan Komisaris
Independen.

BUMIs Board of Commissioners consists of 8 (eight)


members: 1 (one) President Commissioner who is
also an Independent Commissioner, and 7 (seven)
members, 2 of which are Independent Commissioners.

Komposisi Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2010


Composition of the Board of Commissioners during 2010
Nama
Name

Tanggal Efektif
Effective Date

Jabatan
Position

Suryo B. Sulisto (SBS)

Komisaris Utama (Komisaris Independen)


President Commissioner (Independent Commissioner)

Iman Taufik (IT)

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Fuad Hasan Masyhur (FHM)

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Sulaiman Zuhdi Pane (SZP)

Komisaris
Commissioner

Nalinkant A. Rathod (NAR)

Komisaris
Commissioner

Kusumo A. Martoredjo (KAM)

Komisaris
Commissioner

Jay Abdullah Alatas (JAA)

Komisaris
Commissioner

Anton Setianto Soedarsono (AAS)

Komisaris
Commissioner

24 Juni 2010 Akta Notaris


Humberg Lie, SE, SH, MKn
No.114 tentang Risalah
RUPSLB
June 24 2010 Notarial Deed
Humberg Lie, SE. SH, MKn
No.114 on Minutes of EGM

Riwayat Hidup masing-masing anggota Dewan


Komisaris dapat dilihat di di bagian Informasi
Perseroan Laporan Tahunan 2010 ini.

Biography of each member of the Board of


Commissioners is available in Corporate Information
of this Annual Report.

Rapat Dewan Komisaris


Selama tahun 2010, Dewan Komisaris
menyelenggarakan rapat sebanyak 3 (tiga) kali dengan
rincian sebagai berikut:

The Board of Commissioners Meeting


The Board of Commissioners convened 3 meetings in
2010, as follows:

Agenda Rapat Dewan Komisaris Sepanjang Tahun 2010


Agenda of the Board of Commissioners meetings during 2010
No

Tanggal
Date

Agenda Rapat
Meeting Agenda

28/01/2010

1. Presentasi Laporan Komite Audit kepada Dewan Komisaris untuk periode Q4-2009
Presentation of Audit Committee Report to BoC for the period of Q4-2009
2. Update hal-hal terkini dan perkembangan BUMI dan anak-anak perusahaannya.
Update on current issues and development of BUMI and subisdiaries

29/04/2010

1. Presentasi Laporan Komite Audit Q1-2010 kepada Dewan Komisaris.


Presentation of Q1-2010 Audit Committee Report to the BoC;
2. Diskusi Laporan Keuangan BUMI dan anak-anak perusahaannya.
Discussion on the Financial Statement of BUMI and subsidiaries

04/08/2010

1. Presentasi Laporan Komite Audit Q2-2010 kepada Dewan Komisaris


Presentation of Q2-2010 Audit Committee Report to rhw BoC;
2. Diskusi Laporan Audit Internal Q2-2010.
Discussion on the Internal Audit Report of Q2-2010

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Sedangkan tingkat kehadiran masing-masing anggota


Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan Komisaris
tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Nama
Name

For the attendance record on such meeting above is


elaborated in the following table:

Jumlah Kehadiran dalam Rapat


Meeting Attendance

Suryo B. Sulisto

2/3

Iman Taufik

3/3

Fuad Hasan Masyhur

-/3

Sulaiman Zuhdi Pane

3/3

Nalinkant A. Rathod

-/3

Kusumo A. Martoredjo

2/3

Jay Abdullah Alatas

-/3

Anton Setianto Soedarsono

1/3

Program Pengenalan/Orientasi Dewan Komisaris


Presiden Komisaris menyelenggarakan program
pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari
Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa Komisaris
baru memiliki pemahaman menyeluruh mengenai
tugas dan tanggung jawab mereka, serta memiliki
pengetahuan yang mendalam mengenai Perseroan.
Program pengenalan resmi mencakup penjelasan
mengenai hal-hal berikut:
Informasi mengenai Perusahaan
Penerapan dari prinsip tata kelola perusahaan yang
baik
Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab,
keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja
dari Dewan Komisaris dan Direksi.
Sistem Audit Perusahaan
Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang
sedang berjalan.

The Board of Commissioners Orientation Program


President Commissioner officially provides a
familiarization program for members/new members
of the Board of Commissioners to ensure that new
Commissioners possess a clear understanding of their
duties and responsibilities, as well as have deeply
knowledge on the Company business.
The program covers the following:
Information pertaining to the Company.
Implementation of the principles of GCG.
The function, rights, duties and responsibilities,
membership and composition, as well as
performance evaluation of the Board of
Commissioners and Board of Directors.
Corporate Audit Systems
Corporate strategy and ongoing projects.

Program Pelatihan Berkelanjutan Dewan Komisaris



BUMI secara berkala sekurang-kurang nya sekali dalam
setahun mengadakan kegiatan knowledge update
dan/atau workshop yang ditujukan untuk manajemen
eksekutif Perseroan termasuk seluruh anggota Dewan
Komisaris, sebagai bagian dari program pelatihan
berkelanjutan Perseroan terhadap para anggota
Dewan Komisaris dan Direksi. Sepanjang tahun
2010 sampai dengan dibuatnya laporan tahunan ini,
Perseroan telah mengadakan 2 (dua) kali kegiatan
knowledge update dan workshop yang turut dihadiri
anggota Dewan Komisaris, yakni:
IT Governance PT Bumi Resources Tbk.,
diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2010 di
Jakarta; dan
Brand Positioning and Corporate Identity
Exploration, diselenggarakan bekerja sama dengan
Landor Associates pada tanggal 25 Januari 2011 di
Jakarta.

Continous Development Program for the Board of


Commissioners
As part of the Companys Development Program
for members of the Board of Commissioners and
Directors, BUMI regularly provides knowledge
update and/ or workshop activities for the Companys
executive management including the members of the
Board of Commssioners. During 2010 up to this annual
report was made, the Company has conducted 2 (two)
activities of knowledge update and workshop which
were also participated by members of the Board of
Commissioners as follows:
IT Governance PT Bumi Resources Tbk., held on 18
January 2010 at Jakarta; and
Brand Positioning and Corporate Identity
Exploration, held on 25 January 2011 at Jakarta, in
cooperation with Landor Associates.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Selain itu, Perseroan juga memberi fleksibilitas kepada


masing-masing anggota Dewan Komisaris untuk dapat
mengidentifikasi kebutuhan pelatihan mereka, serta
menyusun rencana pelatihan masing-masing

In addition, the Company also gives flexibility to each


member of the Board of Commissioners to identify
their relevant workshop/ training needs, and prepare
their relevant workshop/ training plans.

DIREKSI
Tugas Direksi
Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola
kegiatan sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan.
Direksi juga berkewajiban untuk menetapkan sasaran
strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.

BOARD OF DIRECTORS
Duties of Directors
The Board of Directors is responsible for leading and
managing the day-to-day activities to achieve the
Companys objectives. The Board of Directors is also
required to determine the strategic targets of the
Company which are subsequently presented to the
Board of Commissioners for approval.

Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan


strategi yang telah disetujui, menjalankan operasional
Perseroan dengan baik, dan mengelola secara efektif
sistem pengendalian internal, manajemen risiko serta
pertanggungjawabannya. Direksi dipimpin langsung
oleh seorang Presiden Direktur.

The Board of Directors is fully responsible for


implementing the approved strategy to the best
of their ability, and for effectively managing an
internal control system, risk management and other
responsibilities. The Board of Directors is headed by
the President Director.

Masa Jabatan
Anggota Direksi dipilih dan ditetapkan oleh RUPS
berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris setelah
menerima masukan dan hasil seleksi Komite
Remunerasi dan Nominasi, dengan masa tugas selama
4 (empat) tahun serta dapat dipilih dan diangkat
kembali bilamana masa jabatannya telah berakhir.
Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian
prosedur dan kebijakan pencalonan dan penunjukan
anggota Direksi.

Tenure
The members of the Directors are selected and
appointed by General Meeting of Shareholders
in accordance with the Board of Commissioners
recommendations after the Board of Commissioners
receive advices and selection results from the
Remuneration and Nomination Committee. The
appointed Directors will serve the Company in 4-year
term as promulgated in BUMIs articles of association
and eligible for reappointment as the members
whose term of office has expired. The Remuneration
and Nomination Committee prepares for details
of procedures and policy of Directors selection,
appointment and remuneration.

Independensi dan Keanggotaan Direksi


Pengangkatan anggota Direksi telah memenuhi kriteria
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:
Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa
Perseroan harus memiliki Direktur tidak terafiliasi
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari jajaran
anggota Direksi. Selain itu, anggota Direksi tidak ada
hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan
Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini 2 (dua) orang (40%)
dari anggota Direksi adalah Direktur Independen.

The Independence and Membership of the Board of


Directors
The appointment of members of the Board of
Directors met the criteria as required by Board of
Directors Decree of PT Jakarta Stock Exchange No:
Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 which
stipulates that the Company must possess at least
1 Director that is not affiliated within the Board of
Directors. In addition, none of the Directors has any
family relations up to the second degree with other
Directors/Commissioners. There are currently two
Independent Directors (40%) in the Company.

Komposisi anggota Direksi harus sedemikian rupa


untuk memungkinkan terjadinya pengambilan
keputusan yang efektif dan memadai dan mereka
harus tidak mempunyai kepentingan yang dapat
mempengaruhi kemampuan mereka dalam
menjalankan tugasnya secara independen dan
kritis dalam hubungan dengan Dewan Komisaris
dan anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan
efektivitas dan keterbukaan pertimbangan-

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

The composition of the Board of Directors must


facilitate effective and appropriate decisions and
Directors must not possess any interests that may
influence their ability to independently and critically
perform their tasks with respect to their relations
with the Board of Commissioners or other Directors,
nor the effectiveness and transparency of their

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

pertimbangannya. Setiap anggota Direksi haruslah


orang yang mempunyai karakter yang baik dan
mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan
tugas dan tanggung jawabnya.

considerations towards a decision. Every member


of the Board of Directors must be one of credible
character and must possess the experience relevant to
the tasks and responsibilities assigned.

Selama tahun 2010, jabatan Direksi BUMI terdiri dari


Presiden Direktur merangkap Chief Executive Officer
dan Chief Operationg Officer, Direktur Internal Audit,
Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi, Direktur
Pengembangan Usaha, Chief Financial Officer (CFO),
dan Direktur Investor Relations Corporate Secretary,
dengan rincian sebagai berikut:

During 2010, BUMIs Board of Directors consists of


the President Director who concurrently serves as
the Chief Executive Officer; Chief Operating Officer;
Director for Internal Audit, Risk Management, and
Information Technology; Chief Financial Officer (CFO);
and the Director for Investor Relations Corporate
Secretary, as follow:

Nama
Name

Jabatan
Position

Tanggal Efektif
Effective Date

Ari Saptari Hudaya

Presiden Direktur Presiden Director Chief Executive


Officer/Chief Operating Officer

Eddie J. Soebari

Direktur Director Internal Audit, Risk Management & IT

Kenneth Patrick Farrell

Direktur Director Business Development

Dileep Srivastava

Direktur Director Investor Relations Corporate Secretary

Andrew C. Beckham

Direktur Director Chief Financial Officer


Riwayat Hidup masing-masing anggota Direksi dapat
dilihat di bagian Informasi Perseroan Laporan Tahunan
2010 ini.

24 Juni 2010 Akta Notaris


Humberg Lie, SE, SH, MKn No.114
tentang Risalah RUPSLB
June 24 2010 Notarial Deed
Humberg Lie, SE. SH, MKn No.114
on Minutes of EGM

Biography of each member of the BoD is available


in the Corporate Information section of this Annual
Report

Tugas Masing-masing Anggota Direksi


Presiden Direktur/Chief Executive Officer bertugas
memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai
Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan,
Rencana dan Anggaran. Dalam menjalankan
perannya sebagai pimpinan, Presiden Direktur wajib
memberikan arahan dan masukan kepada anggota
Direksi dan manajemen eksekutif dalam upaya
mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan yang
berkelanjutan. Presiden Direktur bertindak sebagai
wakil Perseroan dan mempromosikan kepentingan
Perseroan di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat.

Duties of each Member of the Board of Directors


The President Director/Chief Executive Officer is
responsible for leading the Company, implementing
the Companys Values, Vision, Mission, Main
Objectives, Policies, Plans and Budgets. As the leader,
the President Director is required to provide direction
and advice to members of the Board of Directors
and the executive management team to achieve the
Companys objectives as well as ensure continuous,
profitable development. The President Director serves
as the Companys representative and promotes the
Companys interest in the business world and to the
broader community.

Chief Operating Officer (COO) bertanggung jawab


terhadap seluruh kebijakan dan strategi operasional
bisnis pertambangan batubara Perseroan sesuai
dengan tujuan Perseroan. COO juga bertanggung
jawab untuk membuat rencana bisnis dan memimpin
unit-unit usaha pertambangan Perseroan baik
batubara maupun non-batubara serta membantu
memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat
oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara
konsisten. Saat ini Chief Operating Officer dijabat oleh
Chief Executive Officer.

The Chief Operating Officer (COO) is responsible


for all policy and strategy aspects of our coal and
mining business operations in accordance with the
Companys objectives. The COO is also responsible
for developing business plan and lead the mining and
coal business units, ensuring that business objectives
and plans are made and consistently executed by each
business unit. Presently, the Chief Executive Officer
officiates for the Chief Operating Officer.

Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab


untuk memastikan bahwa unit-unit usaha yang sedang
dalam tahapan pra operasional mengarah secara
efektif dan efisien ke tahapan operasional. Direktur

The Business Development Director is responsible for


ensuring all business units which are running their preoperational stages will be transferred to operational
stages within effective and efficient manners. The
Business Development Director is also responsible for

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

pengembangan usaha juga bertanggung jawab untuk


membantu memastikan proyek-proyek eksplorasi di
luar negeri dikelola dengan baik dan memiliki personil
yang memadai guna mencapai keberhasilan sesuai
tujuan Perseroan.

providing assistance in ensuring that the Companys


overseas exploration projects are properly managed
and supported by appropriate personnel in order to
achieve success based on the Companys objectives.

Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan


Teknologi Informasi bertanggung jawab langsung
kepada Presiden Direktur dan bekerja sama dengan
akuntan publik Perseroan, Komite Audit, Komite
Manajemen Risiko, Information Technology Steering
Committee dan Komite Sumber Daya Manusia. Dalam
bidang audit internal, bertanggung jawab untuk
melaksanakan wewenang Presiden Direktur terkait
fungsi audit internal. Sejalan dengan penerapan
metode audit berbasis risiko, untuk sementara waktu
Direktur audit internal bertanggung jawab atas
internalisasi dan penerapan sistem manajemen risiko
korporat Perseroan. Dalam bidang Teknologi Informasi
Direktur juga untuk sementara waktu bertanggung
jawab untuk membantu Presiden Direktur dalam
melindungi harta perusahaan dengan mendisain,
mengembangkan dan menerapkan governance
teknologi informasi yang terintregasi dengan cara
yang efektif dan efisien guna menghasilkan sistem
teknologi informasi yang memadai yang memenuhi
kebutuhan BUMI saat ini dan masa mendatang.

Director for Internal Audit, Risk Management, and


Information Technology reports to the President
Director and works with the Companys Audit Firm, the
Audit Committee, the Risk Management Committee,
and the Information Technology Steering Committee.
In internal audit, the Director is responsible for
conducting the President Directors authority in
relation to the Internal Audit function. In line with the
implementation of risk-based audit methodology,
the Internal Audit Director is temporarily responsible
for implementing risk management throughout the
Company. In the field of Information Technology,
the Director also temporarily assists the President
Director to secure the Companys wealth and assets
by designing, developing, and implementing an
integrated governance information technology system
in an effective and efficient manner to fulfill current
and future needs and requirements of BUMI.

Chief Financial Officer (CFO) bertugas membantu


Presiden Direktur dalam merancang kebijakan dan
strategi keuangan Perseroan serta bertanggung jawab
terhadap keseluruhan masalah keuangan. Untuk
tanggung jawab keuangan, CFO melakukan fungsi
kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri,
keuangan Perseroan, analisa bisnis dan pelaporan.

The Chief Financial Officer (CFO) assists the President


Director in formulating the Companys financial
policies and strategies and is wholly responsible for
all financial matters. With regards to his financial
responsibilities, the CFO controls matters pertaining to
accounting, taxation, treasury, the Companys finances,
business analysis and reporting.

Direktur Investor Relations Corporate Secretary


bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dalam
hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris
perusahaan, komunikasi perusahaan, kehumasan,
media relasi, dan corporate governance termasuk
tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam bidang
yang berhubungan dengan investor dan komunikasi,
bertanggung jawab untuk berhubungan dengan
investor publik dan institusional, para analis keuangan,
media, publik dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam bidang sekretaris perusahaan, bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi
ketentuan yang berkaitan dengan peraturan dan
masalah-masalah penting terkait dengan Bapepam-LK
dan Bursa Efek Indonesia. Dalam bidang tata kelola
perusahaan yang baik, bertanggung jawab dalam
pengembangan aspek nilai dari tata kelola perusahaan
yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan,
hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku.

Direktur Investor Relations Corporate Secretary


reports to the President Director. He is responsible
for relations with investors, corporate secretarial
duties, corporate communications, public relations
and corporate governance, including corporate
social responsibility policies and practices. In regard
to investors and communication relations, he is
responsible for maintaining relations with public and
institutional investors, financial analysts, media the
public and other stakeholders. As the Corporate
Secretary, his responsibility is to ensure that the Group
adheres to the rules and regulatory requirements of
Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange. In
regards to good corporate governance, responsibility
includes developing and implementing reliable
policies and practices that comply with all prevailing
laws, rules and regulations.

Program Orientasi/Pengenalan Direksi


Presiden Komisaris menyelenggarakan program
pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru Direksi

Directors Orientation Program


The President Commissioner provides an official
orientation program to member/members of

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

untuk memastikan bahwa Direktur baru memiliki


pemahaman menyeluruh mengenai tugas dan
tanggung jawab mereka, serta memiliki pengetahuan
yang mendalam mengenai Perseroan.

the Directors to ensure that all new Directors are


clearly knowledgeable in regard to their duties
and responsibilities, as well as possess a firm
understanding of the Company.

Program pengenalan resmi harus mencakup


penjelasan mengenai hal-hal berikut:
Informasi mengenai Perseroan.
Penerapan dari prinsip penyelenggaraan
perusahaan yang baik.
Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab,
keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja
dari Direksi.
Sistem audit Perseroan.
Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang
sedang berjalan

Program Pelatihan Berkelanjutan Direksi
Sebagai bagian dari program pelatihan berkelanjutan
Perseroan yang secara berkala diberikan untuk para
anggota Direksi, sepanjang tahun 2010 sampai
dengan disusunnya laporan tahunan ini, BUMI telah
mengadakan beberapa kegiatan knowledge update,
pelatihan dan/atau workshop yang juga turut dihadiri
oleh para anggota Direksi, yakni:
Knowledge Update mengenai IT Governance PT
Bumi Resources Tbk., yang diselenggarakan pada
tanggal 18 Januari 2010 di Jakarta;
Knowledge Update mengenai Risiko-risiko Dalam
Industri Pertambangan, yang diselenggarakan pada
tanggal 15 Juli 2010 di Jakarta;
Workshop mengenai Brand Positioning and
Corporate Identity Exploration, diselenggarakan
bekerja sama dengan Landor Associates pada
tanggal 25 Januari 2011 di Jakarta.

The official familiarization program covers the


following:
Company Information.
GCG principles implementation.
Functions, rights, tasks and responsibilities,
membership and composition, as well as
performance evaluation of the Board of Directors.
The Companys audit system.
Current corporate strategy and ongoing projects

Selain kegiatan pelatihan yang diadakan Perseroan


tersebut diatas, secara khusus masing-masing
anggota Direksi BUMI juga diberikan fleksibilitas untuk
dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan
menyusun rencana pelatihan mereka masing-masing.
Sepanjang tahun 2010, terdapat beberapa pelatihan
baik itu dalam bentuk workshop, training atau
conference yang diikuti oleh anggota Direksi dengan
menyesuaikan kepada kebutuhan mereka masingmasing, yakni sebagai berikut:

Despite those development program activities


facilitated by the Company, each member of the
Directors is also specifically given the flexibility to
identify their relevant training needs, and prepare
for their relevant training plans. During 2010, there
are some development programs in the form of
workshops, trainings or conferences which are
participated by the Directors members according to
the needs of the respective Director, as follows:

Nama Anggota Direksi


Name of Director
Eddie J. Soebari

Andrew C. Beckham

Kenneth P. Farrell

80

Tanggal Pelatihan
Date of Training

Continous Development Program for the Directors


As part of the Companys continous development
program which are regularly provided to the Directors
members, during 2010 up to the publication of this
annual report, BUMI has conducted knowledge
updates, trainings and/or workshops which are also
participated by the Directors members, they are as
follows:
Knowledge Update on IT Governance of PT Bumi
Resources Tbk., held on tanggal 18 January 2010 at
Jakarta;
Knowledge Update on Risks of Mining Industry, held
on 15 July 2010 at Jakarta;
Workshop on Brand Positioning and Corporate
Identity Exploration, held on 25 January 2011 at
Jakarta, in cooperation with Landor Associates.

Lokasi Pelatihan
Location

Judul Pelatihan
Topic

06 12 October 2010

Sangatta

Workshop Fraud Risk Assessment

01 April 2011

Jakarta

Update on Early Warning System

12 13 April 2010

Beijing

8th Coaltrans China 2010

9 10 March 2010

Jakarta

UBS Indonesia Conference 2010

22 26 March 2010

Hong Kong

Credit Suisse Asian Investment Conference

28 June 2010

Hong Kong

Macquarie Coal. Power and Energy Conference

06 09 July 2010

Singapore & Hong Kong

UBS Coal-Power Conference

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Nama Anggota Direksi


Name of Director
Dileep Srivastara

Tanggal Pelatihan
Date of Training

Lokasi Pelatihan
Location

Judul Pelatihan
Topic

19 22 January 2010

Singapore

JP Morgan Asean Corporate Access Day

22 - 23 February 2010

Hong Kong & Singapore

Goldman Sachs Non Deal Roadshow

01 03 March 2010

San Fransisco

CLSA Asia USA Forum

04 05 March 2010

New York

Macquarie Asean Conference

08 10 March 2010

London

NDR and Citis Global Resources Conference

12 March 2010

Tokyo

Daiwa Investment Conference

15 March 2010

Tokyo

Mitsubishi Non Deal Roadshow

22 26 March 2010

Hong Kong

Credit Suisse Asian Investment Conference

12 13 April 2010

Beijing

8th Coaltrans China 2010

20 April 2010

Hong Kong

The Asset Triple A Corporate Awards

22 April 2010

Jakarta

JP Morgan Indonesia Conference

17 - 21 May 2010

UK & Singapore

Goldman Sachs Non Deal Roadshow

01 04 June 2010

Bali

14th Annual Coaltrans Asia Conference

15 June 2010

Hong Kong

6th Rocognition Awards 2010 The Best of Asia

16 18 June 2010

Hong Kong

Daiwa Asian Commodities & Energy Seminar

28 June 2010

Hong Kong

Macquarie Coal, Power and Energy Conference

30 June 2010

New York

JP Morgan Asia Pasific Equity Conference

06 09 July 2010

Singapore & Hong Kong

UBS Coal-Power Conference

04 August 2010

Jakarta

Citi Indonesia Investor Conference

23 - 27 August 2010

USA

Goldman Sachs Non Deal Roadshow

13 17 September 2010

Hong Kong

17th CLSA Investors Forum

11 15 October 2010

Europe & UK

Credit Suisse Non Deal Roadshow

2 November 2010

Singapore

Platts Top 250 Energy Companies Award

09 10 November 2010

Singapore

Morgan Stanley 9th Annual Asia Pacific Summit

15 - 19 November 2010

London & USA

Nomura Shinka & Asia Corporate Day

22 23 November 2010

New York

Macquarie Global Metals & Mining Conference

29 November
02 December 2010

Tokyo

Nomura Investment Forum 2010

Penilaian Kinerja Direksi


Sebagai upaya penerapan prinsip GCG, BUMI telah
membuat pedoman penilaian kinerja semua elemen
organ Perseroan yang terangkum dalam Panduan
Dewan BUMI. Panduan tersebut menguraikan
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan evaluasi
kinerja Direksi baik secara individu maupun kelompok.
Evaluasi kinerja Direksi dilakukan secara berkala,
paling sedikit setahun sekali oleh Dewan Komisaris
dan Presiden Direktur. Sedangkan evaluasi kinerja
Presiden Direktur dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi
kinerja individu anggota Direksi antara lain mencakup:
Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai
pemegang saham
Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi strategi Perseroan
Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko
utama yang mempengaruhi perusahaan
Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen
Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

The Directors Performance Evaluation


To implement the principles of good corporate
governance, BUMI has formulated a guideline to
evaluate the performance of all elements within the
Companys organization and summarized it within
BUMIs Board Manuals. The guideline specifies
the Key Performance Indicators (KPI) used as the
basis for performance evaluation of the Directors
individually and collectively. The Directors evaluation
is conducted regularly, at least once a year by the
Board of Commissioners and the President Director.
The evaluation of the President Director is performed
by the Board of Commissioner. The criteria used for
individual performance evaluation of the members of
the Board of Directors includes, among others:
Constantly striving to improve shareholder value
Competence in providing contributions that benefit
the Companys strategy
High degree of awareness of the major risks that the
Company is susceptible to
Provision of clear directions to the management
Solid contribution to working together with the
Board of Directors

81

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan


untuk menjalankan tugasnya dengan baik
Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota
manajemen.

Commitment of the time needed to perform all


tasks well
Respect the ideas of the other Directors and
members of management.

Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian


kinerja Direksi secara keseluruhan adalah:
Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam
rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen
Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat,
kertas kerja Direksi, dan dukungan di bidang
sekretariat.
Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan
perpaduan yang tepat atas keahlian dan
pengalaman dari para anggota.

The criteria used to evaluate the collective


performance of the Board of Directors are:
Productive discussions and deliberations at the
Board of Commissioners and Board of Directors
meetings
Solid relationships between the Board of Directors
and management
Quality and punctuality of the conduct of the
meeting, the Board of Directors working papers,
and support for the secretariat
Effective composition of members combining the
right expertise and experience.

Rapat Direksi
Selama tahun 2010, Direksi menyelenggarakan 2
(dua) rapat internal dan 7 (tujuh) kali rapat dengan
manajemen eksekutif Perseroan dan anak perusahaan,
dengan rincian sebagai berikut:

The Board of Directors Meetings


During 2010, the Board of Directors convened 2
(two) internal meetings and 7 (seven) meetings with
the Executive Management of the Company and
Subsidiaries, with details as follows:

Rapat Direksi BUMI


Meetings of the Board of Directors of BUMI
No.

2.

Tanggal
Date

Agenda Rapat
Meeting Agenda

23/07/2010

1. Update hasil RUPS dan RUPSLB


Update on AGM & EGM Result;
2. Hasil draft Q2, Strategi Pendanaan untuk Q3 & Full Year dan Update Pajak;
Q2 Draft Results, Funding Strategy for Q3 & Full Year and Tax Update;
3. Update ERM, Audit Internal & TI;
Update of ERM, Internal Audit & IT;
4. Update perihal SDM & Legal
Update on HR & Legal Matters;

21/12/2010

1. Konfirmasi previous MoM (update kemajuan)


Confirmation of previous MoM (progress update);
2. Review remunerasi dan penyelarasan antara lain dengan KPC, Arutmin Indonesia dan
BUMI
Review for remuneration and its alignment among others of KPC, Arutmin Indonesia and
BUMI

Dengan tingkat kehadiran masing-masing Direktur


dalam kedua rapat tersebut diatas adalah sebagai
berikut:
Nama
Name

82

The attendance of each member of the Board of


Directors in the meetings:

Jumlah Kehadiran Rapat


Meeting Attendance

Ari Saptari Hudaya

1/2

Eddie J. Soebari

1/2

Kenneth Patrick Farrell

1/2

Dileep Srivastava

2/2

Andrew C. Beckham

2/2

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Rapat Direksi BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan
The BUMIs Board Directors Meeting with Executive Management
Tanggal
Date
01/ 02/ 2010

Materi Pembahasan
Material
Presentasi Pemasaran / Presentation from Marketing
Presentasi Operasi Januari KPC dan Arutmin Indonesia /
Presentation on January Operation of KPC and Arutmin Indonesia
Laporan kegiatan manajemen / Action taken report from management
Update perluasan proyek / Update on expansion project
Update kewajiban pasar domestik / Update on domestic market obligation
Perjanjian penjualan batubara bersama / Joint coal sales agreement
Update kemajuan proyek / Progress update on current projects
Update kemajuan kinerja keuangan / Progress update on financial performance

26/ 03/2010

Presentasi Pemasaran / Presentation from Marketing


Presentasi Operasi Februari KPC dan Arutmin Indonesia /
Presentation on February Operation of KPC and Arutmin Indonesia
Laporan kegiatan manajemen / Action taken report from management
Perihal perbankan dan keuangan / Banking and financing issues
Rencana audit untuk KPC, termasuk update kemajuan laporan Audit Internal sebelumnya /
Internal audit plan for KPC including progress update on previous Internal Audit report
Adopsi akun untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Desember 2009 /
Adoption of accounts for 12 months period ending 31 December 2009
Perihal kontrak pemeliharaan dengan vendor terkait / Maintenance contract issues with relevant vendors
Update persetujuan untuk kontrak pembuatan Duplicate OLC di lokasi Sanggata /
Update on approval for contract to set up Duplicate OLC at Sanggata site
Update persetujuan biaya administrasi dengan Candice /
Update on approval for administrative cost of agreement with Candice
Update perjanjian penjualan batubara bersama, penyesuaian VAT untuk royalti dan pajak untuk jasa /
Update on joint coal sales agreement, VAT adjustment to royalty and Tax on service

29/ 04/ 2010

Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing


Presentasi Operasi Maret dan April KPC dan Arutmin Indonesia /
Presentation on March and April Operation of KPC and Arutmin Indonesia
Laporan kegiatan manajemen / Action taken report from management
Perihal perbankan dan keuangan / Banking and financing issues
Adopsi akun untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2010 /
Adoption of accounts for 12 months period ending 31 March 2010
Update kemajuan kinerja keuangan / Progress update on financial performance
Update kemajuan proyek-proyek yang ada (dari KPC dan Arutmin) /
Progress update on current projects (from KPC and Arutmin)
Update pernyataan kepatuhan KPC dan Arutmin Indonesia /
Update on compliance statement of KPC and Arutmin Indonesia

28/ 07/ 2010

Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing


Presentasi KPC tentang update kinerja keuangan dan operasional /
Presentation from KPC regarding its financial and operational performances update
Presentasi Arutmin Indonesia tentang update kinerja keuangan dan operasional /
Presentation from Arutmin Indonesia regarding its financial and operational performances update
Presentasi Indocoal Resources Cayman Ltd. tentang update kinerja keuangan /
Presentation from Indocoal Resources Cayman Ltd. regarding its financial performance update
Presentasi Kaltim Resources Ltd. tentang update kinerja keuangan /
Presentation from Indo Kaltim Resources Ltd. regarding its financial performance update
Presentasi Indo Kalsel Resources Ltd. tentan kinerja keuangan /
Presentation from Indo Kalsel Resources Ltd. regarding its financial performance update

08/ 10/ 2010

Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing


Presentasi KPC tentang update kinerja keuangan dan operasional /
Presentation from KPC regarding its financial and operational performances update

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

83

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Presentasi Arutmin Indonesia tentang kinerja keuangan dan operasional /


Presentation from Arutmin Indonesia regarding its financial and operational performances update
28/ 10/ 2010

Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing


Presentasi KPC dan Arutmin Indonesiatentang adopsi akun per 30 September 2010 /
Presentation from KPC and Arutmin Indonesia respectively, for the adoption of accounts as of 30 Sept 2010

08/ 12/ 2010

Presentasi Pemasaran / Presentation on Marketing


Presentasi KPC tentang update kinerja keuangan dan operasional /
Presentation from KPC regarding its financial and operational performances update
Presentasi Arutmin Indonesia tentang kinerja keuangan dan operasional /
Presentation from Arutmin Indonesia regarding its financial and operational performances update

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi


Pada tahun 2010, Perseroan telah mengadakan rapat
gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 1
(satu) kali, yakni pada tanggal 21 Desember 2010,
dengan agenda sebagai berikut:
1. Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan
kuartal 3 (tiga) tahun 2010, serta estimasi 12 bulan
hingga akhir tahun 2010;
2. Pembahasan perkembangan operasional dan bisnis
Perseroan terkini
Sedangkan untuk kehadiran masing-masing anggota
Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat gabungan
tersebut adalah sebagai berikut:

The Joint Meeting of the Board of Commissioners


and the Board of Directors
During 2010, the Board of Directors convened one
joint meeting with the Board of Commissioners, held
on 21 December 2010, with the following agenda:
1. To discuss the Companys performance as of the
end of Q3-2010 and its 12-months estimation until
the end of 2010;
2. To discuss the Companys latest operational and
business development.

The table below describes the attendance record of


the Board of Commissioners and the the Board of
Directors in the joint meeting.

Nama
Name

Jumlah Kehadiran
Attendance
Dewan Komisaris Board of Commissioner

Suryo B. Sulisto

1/ 1

Iman Taufik

1/ 1

Fuad Hasan Masyhur

-/ 1

Sulaiman Zuhdi Pane

1/ 1

Nalinkant A. Rathod

-/ 1

Kusumo A. Martoredjo

1/ 1

Jay Abdullah Alatas

-/ 1

Anton Setianto Soedarsono

1/ 1
Direksi Board of Director

Ari Saptari Hudaya

1/ 1

Eddie J. Soebari

-/ 1

Kenneth Patrick Farrell

-/ 1

Dileep Srivastava

1/ 1

Andrew C. Beckham

1/ 1

KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS


DAN DIREKSI
Perseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan
Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, tunjangan,
dan fasilitas lainnya. Remunerasi dibahas terlebih

REMUNERATION POLICY FOR THE BOARD


OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF
DIRECTORS
The Company provides remuneration to the Board
of Commissioners and the Directors in the form of
salary, benefits, and facilities. The remuneration
package is initially discussed by the Remuneration
and Nomination Committee prior to submission to the

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

dahulu oleh Komite Remunerasi dan Nominasi


sebelum diajukan ke Dewan Komisaris untuk kemudian
diajukan oleh Dewan Komisaris ke RUPS pengesahan.

Board of Commissioners. The Board of Commissioners


will then submit the proposal to the General Meeting
of Shareholders for approval.

Kewenangan untuk menetapkan renumerasi Dewan


Komisaris dan Direksi didelegasikan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang
Saham yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni
2010. Prosedur remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi termasuk evaluasi tahunannya ditentukan dan
dilakukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
untuk kemudian diajukan kepada Dewan Komisaris.
Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk Komisaris
dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar Rp39,5 milyar dan Rp37,7 milyar.

The authority to determine the remuneration of the


Board of Commissioners and Board of Directors is
delegated to the Board of Directors and the Board
of Commissioners at the GSM held on 24 June
2010. The evaluation of the remuneration of the
Board of Commissioners and Board of Directors
is performed annually by the Remuneration and
Nomination Committee to be submitted to the
Board of Commissioners. Total remuneration to the
Commissioners and Directors for the year 2010 and
2009 amounted to Rp39.5 billion and Rp37.7 billion
respectively.

Di luar dari remunerasi tunai di atas, para anggota


Direksi juga menerima tunjangan-tunjangan yang
mencakup fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi,
biaya cuti tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan
kebijakan perusahaan, dan biaya perjalanan dinas,
serta kendaraan dinas dengan biaya operasional yang
ditanggung Perseroan dan dengan opsi, kendaraan
tersebut dapat dimiliki setelah 5 tahun pemakaian
dengan potongan 50% dari harga pasar yang berlaku.

In addition to the above-mentioned cash


remunerations, members of the Board of Directors
also receive benefits in the form of health facilities,
communication facilities, annual vacation expenses,
annual leave in accordance with the Companys policy,
and travel allowances, as well as official vehicles where
operation expenses are paid for by the company
including an option to own the vehicle after 5 years
with 50% discount from its market price.

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

THE BOARD OF COMMISSIONERS COMMITTEES

Untuk membantu Dewan Komisaris dalam


melaksanakan fungsi pengawasan, Perseroan telah
membentuk tiga komite di bawah pengawasan Dewan
Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi dan Komite Manajemen Risiko.

To assist the Board of Commissioners in carrying


out its tasks, the Company has established
three Committees that report to the Board of
Commissioners, which comprise of the Audit
Committee, the Remuneration and Nomination
Committee, and the Risk Management Committee.

KOMITE AUDIT
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan
tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam
Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan
Komisaris.

AUDIT COMMITTEE
Duties and Responsibilities
Audit Committee is a committee formed by the Board
of Commissioners (BOC), the duties of which are
stipulated in the Audit Committee Charter approved
by the BOC.

Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan


Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab
pengawasannya terutama yang terkait dengan:
Integritas dan mutu laporan keuangan yang
dipublikasikan
Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal
maupun internal
Kecukupan pengendalian internal
Pelaksanaan pengendalian risiko
Ketaatan terhadap perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku

The function of the Audit Committee is to assist


the BOC to discharge its oversight responsibilities
primarily relating to:
The integrity and quality of published financial
reports
Effectiveness of audits conducted by both internal
and external auditors
Adequacy of internal controls
Implementation of risks management
Compliance with the prevailing laws and regulations

Keanggotaan
Di akhir tahun 2010, Komite Audit BUMI terdiri dari 4
(empat) orang yakni 1 (orang) ketua yang dijabat oleh
Iman Taufik (IT), Komisaris Independen BUMI, dan 3

Membership
As of the end of the year 2010, the Audit Committee
of BUMI consists of 4 (four) members, comprising 1
(one) chairman, Iman Taufik (IT), who also serves as

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

(tiga) orang ahli independent sebagai anggota yakni


Kanaka Puradiredja (KP), Mawar Napitupulu (MN), dan
Indra Safitri (IS).

BUMIs Independent Commissioner, and 3 (three)


independent experts: Kanaka Puradiredja (KP), Mawar
Napitupulu (MN), dan Indra Safitri (IS).

Riwayat hidup masing-masing anggota Komite Audit


dapat dilihat di halaman 135 Laporan Tahunan 2010.

Background information of each member of Audit


Committee is available on page 135 of this Annual
Report.

Rapat Komite Audit


Selama tahun 2010 Komite Audit telah
menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat termasuk
3 (tiga) kali rapat dengan Dewan Komisaris dan 1
(satu) kali rapat gabungan dengan Komite Manajemen
Risiko, dengan rincian tingkat kehadiran masingmasing anggota Komite Audit dalam rapat-rapat
tersebut adalah sebagai berikut.

Committee Meetings
During 2010 the Audit Committee conducted 15
(fifteen) meetings, including 3 (three) meetings with
the Board of Commissioners and 1 (one) joint meeting
with the Risk Management Committee. Below is the
attendance record of each member of the Audit
Committee:

No.

Tanggal Rapat
Meeting Date

Kehadiran
Attendance
IT

KP

MN

IS

1.

13/ 01/ 2010

--

2.

28/ 01/ 2010

3.

25/ 02/ 2010

--

4.

11/ 03/ 2010

--

5.

29/ 03/ 2010

--

6.

29/ 04/ 2010

7.

20/ 05/ 2010

--

8.

27/ 05/ 2010

--

9.

17/ 06/ 2010

--

10.

04/ 08/ 2010

11.

26/ 08/ 2010

12.

23/ 11/ 2010

13.

14/ 10/ 2010

--

14.

26/ 11/ 2010

--

15.

15/ 12/ 2010

7/ 15

15/ 15

15/ 15

14/ 15

Total

Kegiatan Komite Selama Tahun 2010


Kegiatan Komite Audit BUMI selama tahun 2010,
meliputi:
Umum
Me-review Piagam Komite Audit
Menyusun rencana kegiatan Komite Audit untuk
tahun 2011

Committees Activities in 2010


Activities of Audit Committee during 2010 covered
the following:
General
Review the Audit Committee Charter
Preparation of the activity plan of Audit Committee
for 2011

Laporan Keuangan
Me-review konsep final laporan keuangan yang
diaudit tahun 2009
Me-review laporan keuangan 2010 kuartalan
Memantau implementasi rencana peningkatan
kualitas laporan keuangan

Financial Statements
Review the final draft of the audited 2009 financial
statements
Review 2010 quarterly financial reports
Monitor the implementation of plan to improve the
quality of financial statements

Eksternal Auditor
Membahas dan memonitor pelaksanaan audit
laporan keuangan tahun 2009

External Auditor
Discuss and monitor the conduct of the audit for
2009 financial statements

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Membahas temuan audit tahun 2009


Membahas perencanaan audit laporan keuangan
2010

Discuss audit findings 2009


Discuss the 2010 financial statements audit plan

Internal Audit
Me-review Piagam Internal Auditor
Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit
sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK
Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan
internal audit tahun 2010

Internal Audit
Discuss the Internal Audit Charter
Discuss the function and organization of Internal
Auditors particularly in compliance with BapepamLK regulations
Monitor the implementation and findings of Internal
Auditors in 2010

Enterprise Risk Management (ERM)


Memantau implementasi ERM

Enterprise Risk Management (ERM)


Monitor the ERM implementation

Governance
Membahas pelaksanaan self assessment penerapan
GCG
Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih
lanjut whistleblower system
Membahas berbagai isu perpajakan dan hukum

Governance
Discuss the GCG self assessment
Discuss findings and monitor follow up Whistle
Blower System
Discuss the tax and legal issues

Komite Audit KPC dan Arutmin Indonesia


Di tahun 2010, Perseroan juga telah membentuk
Komite Audit di KPC dan Arutmin Indonesia melalui
Surat Keputusan Dewan Komisaris KPC No.L.136/
BOC-COM2.8/VI/10, tanggal 1 Juni 2010 dan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Arutmin Indonesia
No.360/AI/XI/2010, tanggal 1 Juni 2010. Komite ini
terdiri 3 (tiga) orang anggota, yakni:
Eddie J. Soebari (EJS) Direktur BUMI yang
menjabat sebagai ketua komite;
Banmali Agrawala (BA) Komisaris KPC dan Arutmin
Indonesia, sebagai anggota; dan
Elly Slamet (ES) Head of Risk Management
Division BUMI, sebagai anggota.

Audit Committee of KPC and Arutmin Indonesia


In 2010, the Company also established the Audit
Committee for KPC and Arutmin Indonesia according
to Decision Letter of the Board of Commissioners
of KPC No.L.136/ BOC-COM2.8/VI/10, dated 1
June 2010 and Decision Letter of the Board of
Commissioners of Arutmin Indonesia No.360/AI/
XI/2010, dated 1 June 2010. The Committee consists
of 3 (three) members, namely:
Eddie J. Soebari Director of BUMI, as Chairman of
the Committee;
Banmali Agrawala Commissioner of KPC and
Arutmin Indonesia, as member of the Committee;
and
Elly Slamet Head of Risk Management Division
BUMI, as member of the Committee.

Perseroan memandang perlu untuk membentuk


Komite Audit di 2 (dua) anak perusahaan terbesarnya
tersebut, selain untuk memaksimalkan efektivitas
fungsi pengawasan Dewan Komisaris KPC dan Arutmin
Indonesia terkait fungsi pengendalian internal,
pengendalian risiko dan ketaatan terhadap ketentuan
perundang-undangan, juga untuk meningkatkan
efektivitas dan kualitas komunikasi dengan auditor
internal dan eksternal dalam cakupan tugas dan
tanggung jawabnya.

The Company deems that it is necessary to establish


an Audit Committee for its 2 (two) largest subsidiaries.
The Committees are established to maximize the
effectiveness of oversight function from the Board of
Commissioners of KPC and Arutmin Indonesia relating
to the functions of internal control, risk management,
and compliance to prevailing legislations, as well
as to enhance the effectiveness and quality of
communication with both internal and external
auditors in terms of their respective duties and
responsibilities.

Dari sejak dibentuknya komite ini di bulan Juni 2010


hingga saat pembuatan laporan tahunan ini, Komite
Audit KPC dan Arutmin Indonesia ini telah melakukan
4 (empat) kali rapat, dengan rincian agenda dan
kehadiran di ketiga rapat tersebut adalah sebagai
berikut:

Since its establishment in June 2010 until the


preparation of this Annual Report, the Audit
Committee of KPC and Arutmin Indonesia has
convened 4 (four) meetings, with the following agenda
and attendance record:

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

No.

3.

4.

Tanggal Rapat
Meeting Date

EJS

BA

ES

28/ 07/ 2010

Rapat internal rutin Komite Audit


Regular internal meeting of the Audit Committee
Review atas rencana audit internal, organisasi audit
internal, evaluasi risiko dan hal-hal relevan lainnya
Review internal audit plan, internal audit organization,
risk assessment and other relevant issues
Review atas akun KPC dan Arutmin untuk periode yang
berakhir pada 30 2010
Review KPC and Arutmin accounts for the period ended
as of the end of 30 2010

--

28/ 10/ 2010

Rapat internal rutin Komite Audit / Regular internal


meeting of the Audit Committee
Review dan revisi Piagam Komite Audit / Review and
revise Audit Committee Charter
Review akun KPC dan Arutmin per 30 September 2010 /
Review KPC and Arutmin accounts as of 30 Sept 2010

--

02/ 02/ 2011

Hasil audit Expansion Development Program (EDP) /


Expansion Development Program (EDP) audit result
Rencana audit internal tahun 2011 / Internal Audit plan
for the year 2011
Sumber daya audit internal / Internal Audit resources
Akun manajemen KPC dan Arutimin untuk perioda 9
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 /
Management account of KPC and Arutmin for 9 (nine)
months period ended in 31 December 2011.

16/ 03/ 2011

Akun Manajemen KPC dan Arutmin Indonesia untuk


setahun penuh yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011
Management account of KPC and Arutmin Indonesia for
the full year ended 31 December 2011

2/4

4/4

4/4

Jumlah Kehadiran / Attendance

88

Kehadiran Anggota Komite


Committee Member Attendance

Agenda Rapat
Meeting Agenda

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

Tugas dan Tanggung Jawab


Dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris No.187/BR-BOC/III/07,
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas untuk
memberikan pendapat profesional kepada Dewan
Komisaris guna memastikan bahwa proses remunerasi
dan pencalonan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan sesuai dengan praktik GCG. Tugas dan
tanggung jawab komite termasuk kewajiban untuk
melakukan pengungkapan informasi yang memadai
dalam Laporan Tahunan dan/atau Laporan GCG guna
menggambarkan uraian pekerjaan komite sepanjang
tahun berjalan, telah dijabarkan secara rinci dalam
Panduan Dewan dan Piagam Komite Remunerasi dan
Nominasi BUMI.

Duties and Responsibilities


The Remuneration and Nomination Committee was
established on 15 March 2007 by Decision Letter
of the Board of Commissioners No.187/BR-BOC/
III/07. The main function of the Remuneration and
Nomination Committee is to provide professional
recommendations to the Board of Commissioners
to ensure that the remuneration and nomination of
the members of the Board of Commissioners, the
Board of Directors and executives of the Company
are in accordance with Good Corporate Governance
practices and principles. Details of the duties and
responsibilities of the Committee, including its
obligation to provide proper information disclosure
in the Annual and/or GCG Reports of the Company
describing activities of the Committee during the year,
have been formally elaborated in the Board Manual
and the Remuneration and Nomination Committee
Charter of BUMI.

Keanggotaan
Di akhir tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi
BUMI terdiri dari 3 (tiga) orang, yakni 1 (satu) orang
ketua yang dijabat oleh Suryo B. Sulisto, Presiden
Komisaris/Komisaris Independen BUMI, dan 2 (dua)
orang anggota yakni Fuad Hasan Mansyhur, Komisaris
BUMI dan Ari S. Hudaya, Presiden Direktur BUMI.

Membership
As of the end of the year 2010, the Remuneration
and Nomination Committee of BUMI consists of 3
(three) members, comprising 1 (one) chairman, Suryo
B. Sulisto (SBS), which also serves as the President
Commissioner/ Independent Commissioner of BUMI,
and 2 (two) members, namely Fuad Hasan Mansyhur
(FHM), Commissioner of BUMI, and Ari S. Hudaya
(ASH), BUMIs President Director.
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Riwayat hidup masing-masing anggota komite dapat


dilihat di halaman 184 dan 186 Laporan Tahunan 2010
ini.

Background information of each member of the


Committee is available in page 184 and 186 of this
Annual Report 2010.

Kegiatan Komite Selama Tahun 2010


Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi BUMI
selama tahun 2010, meliputi:
Umum
Me-review Piagam Komite Remunerasi dan
Nominasi;
Melakukan komunikasi dengan anggota Komisaris
lainnya serta Direksi dan manajemen Perseroan
secara konsisten;

Committees Activities in 2010


The Remuneration and Nomination Committees
activities during 2010:
General
Review the Remuneration and Nomination
Committee Charter;
Consistently communicate with other members of
the Board of Commissioners, as well as the Directors
and the Companys management;

Nominasi
Me-review kesesuaian jumlah Komisaris Independen
dan Direktur Independen apakah telah sesuai
dengan peraturan Bursa Efek Indonesia dan
peraturan terkait lainnya yang berlaku;
Me-review efektivitas komposisi anggota dan
struktur organisasi Direksi;

Nomination
Review the suitability of the number of Independent
Commissioners and Independent Directors to
ensure compliance with the regulations of Indonesia
Stock Exchange and other prevailing regulations;
Review the effectiveness of the composition and the
organization structure of the Board of Directors.

Remunerasi
Me-review penyesuaian remunerasi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi termasuk pemberian bonus
kinerja untuk anggota Direksi;

Remuneration
Review the remuneration adjustment for the Board
of Commissioners and the Board of Directors,
including performance bonus for members of the
Board of Directors.

KOMITE MANAJEMEN RISIKO


Tugas dan Tanggung Jawab
Dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris No.188/BR-BOC/III/07.
Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan
Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam
meyakini adanya penerapan dan efektivitas dari
pelaksanaan sistem manajemen risiko korporat yang
menyeluruh di dalam Perseroan.

RISK MANAGEMENT COMMITTEE


Duties and Responsibilities
The Committee was established on 15 March
2007 by the Decision Letter of the Board of
Commissioners No.188/BR-BOC/III/07. The Risk
Management Committee was established by the
Board of Commissioners to provide recommendations
on the area of risk management to the Board of
Commissioners in order to ensure the existence and
effectiveness of enterprise risk management systems
in the Company.

Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen


Risiko adalah sebagai berikut:
Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan
manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite
dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan
strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi.
Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka
manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha
BUMI.
Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit Internal,
Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan
kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko
dan secara proaktif meningkatkan kemampuan
manajemen risiko Perseroan.
Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai
pengelolaan risiko stratejik perusahaan.

The duties and responsibilities of the Risk


Management Committee are as follows:
Provide guidance and recommendation on the risk
management policies (philosophy, risk appetite and
tolerance, vision and mission, objective and target,
and strategy) defined by the Board of Directors.
Review and ensure that the Company possesses
a risk management framework that fits with the
business requirements.
Ensure that the President Director and Internal
Audit, Risk Management, and IT Director provides
leadership and direction for the Companys risk
management practices and proactively enhance the
Companys risk management capabilities.
Provide recommendation to the Board of Directors
on the management of BUMIs strategic risks.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

89

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

90

Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik


BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi
menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang
dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas
batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk
masing-masing risiko stratejik perusahaan.
Mengkaji efektivitas kinerja dan penerapan
manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko
dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk
memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih
berada dalam batas toleransi risiko perusahaan.
Memberikan usulan dan rekomendasi kepada
Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan
manajemen risiko Perseroan.
Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas
penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil
dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko
utama.
Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc
dengan Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan
yang memerlukan perhatian khusus.

Review recommendations related to BUMIs


strategic decision and provide suggestion to the
Board of Directors regarding the possible risk that
could occur ,including recommendations on the
tolerable risk level and risk treatments/action plans
for each respective strategy.
Review the effectiveness of Companys risk
management performance and implementation
including risk profile and provide recommendations
to the Board of Directors to ensure those risks are
within the Companys tolerable risk level.
Provide suggestion and recommendation to Board
of Directors on the enhancement of the Companys
risk management performance and implementation.
Report to the Board of Commissioners on the
effectiveness of risk management implementation in
BUMI including the result of risk treatment / action
plan implementation of key risks to the Board of
Commissioners.
If necessary, attend ad-hoc meetings with the Board
of Directors to discuss critical issues requiring
immediate attention.

Keanggotaan
Di akhir tahun 2010, Komite Manajemen Risiko BUMI
terdiri dari 2 (dua) orang yakni 1 (satu) orang Ketua
yang dijabat oleh Nalinkant A. Rathod, Komisaris
BUMI, dan 1 (satu) orang ahli independen yakni
Kanaka Puradiredja sebagai anggota.

Membership
As of the end of the year 2010, the Risk Management
Committee consists of 2 (two) members, comprising
1 (one) chairman, Nalinkant A. Rathod (NAR),
BUMIs Commissioner, and 1 (one) independent
expert, Kanaka Puradiredja (KP), as member of the
Committee.

Riwayat hidup masing-masing anggota Komite


Manajemen Risiko dapat dilihat di bagian Informasi
Perseroan Laporan Tahunan 2010 ini.

Background information of each member of the Risk


Management Committee is available in the Corporate
Information section of this Annual Report.

Rapat Komite Manajemen Risiko


Sepanjang tahun 2010, Komite menyelenggarakan 2
(dua) kali rapat termasuk 1 (satu) kali rapat gabungan
dengan Komite Audit dengan rincian agenda sebagai
berikut:

Committee Meetings
During 2010, the Risk Committee convened 2 (two)
meetings including 1 (one) joint meeting with the
Audit Committee, as follow:

No

Tanggal Rapat
Meeting Date

07/ 05/ 2010

1. Presentasi rencana bisnis Divisi Manajemen Risiko (RMD) untuk tahun 2010 / Risk Management
Division (RMD) business plan presentation for the year 2010
2. Evaluasi proses pengukuran risiko / Evaluating risk assessment process
3. Update kemajuan untuk hal-hal terkini berkaitan fungsi RMD pada perkembangan usaha Perseroan/
Progress update on current issues with regards to RMD functions towards the Companys business
development
4. Update kemajuan proyek pengembangan Early Warning System serta implementasi Speak Up
System / Progress update on the Early Warning System project development and the Speak Up
System Implementation.

17/ 06/ 2010

1. Update hasil implementasi Speak Up System / Update on result of Speak Up System


implementation
2. Review implementasi ERM / Review on implementation of ERM.

Agenda

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Kegiatan Komite Selama Tahun 2010


Kegiatan Komite Manajemen Risiko selama tahun
2010, meliputi:
Me-review Piagam Komite Manajemen Risiko;
Me-review rencana kerja/business plan Risk
Management Division untuk tahun 2010
Memonitor dan mengevaluasi perkembangan
pelaksanaan internalisasi dan penerapan
Manajemen Risiko Korporat.
Melakukan pengawasan terhadap penerapan Early
Warning System sebagai bagian dari tahapan
penerapan Manajemen Risiko Korporat.
Memonitor perkembangan pelaksanaan kegiatan
Fraud Risk Assessment yang dilakukan oleh Risk
Management Division bekerja sama dengan
konsultan independen.

Activities of the Committee in 2010


Activities of the Risk Management Committee during
2010:
Review the Risk Management Committee Charter;
Review the Risk Management Divisions workplan/
business plan for the year 2010
Monitor and evaluate progress update of
internalization and implementation of Enterprise
Risk Management.
Oversee the implementation of Early Warning
System as part of the Enterprise Risk Management
implementation program.
Monitor the implementation of Fraud Risk
Assessment practices, which is conducted by the
Risk Management Division in cooperation with an
independent consultant.

Independensi Anggota-Anggota Komite Dewan


Komisaris
Pemilihan dan penunjukkan seluruh anggota komitekomite dibawah Dewan Komisaris baik itu Komite
Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite
Manajemen Risiko telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang
berkaitan dengan independensi anggota komite
dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
Hal tersebut juga turut didukung oleh tidak adanya
hubungan keluarga/darah baik itu diantara masingmasing anggota komite, anggota komite dengan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, maupun
anggota komite dengan manajemen eksekutif
Perseroan.

The Independence of the Members of The Board of


Commissioners Committees
The selection and appointment of members of the
committees of the Board of Commissioners: the
Audit Committee, Remuneration and Nomination
Committee, and Risk Management Committee,
have already complied with prevailing legislations,
especially those legislations which related to
the independency of the committees members
in performing their roles and responsibilities. In
addition to this condition, there are no family/blood
relationship among the committees members,
between the committees members and the members
of the Board Commissioners and the Directors,
or between the committees members and the
Companys executive management.

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI

COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS

Untuk membantu efektivitas pelaksanaan tanggung


jawabnya, Direksi BUMI telah membentuk Hedge Risk
Management Committee, Komite Pedoman Perilaku,
Komite Sumber Daya Manusia, dan IT Steering
Committee.

To assist the effectiveness of the implementation of


tis duties and responsibilities, the Board of Directors
establishes the Hedge Risk Management Committee,
Code of Conduct Committee, Human Resources
Committee, and IT Steering Committee.

HEDGE RISK MANAGEMENT COMMITTEE


Hedge Risk Management Committee dibentuk tanggal
29 Januari 2009 dan disahkan pada tanggal 19 Juni
2009 dalam rapat Direksi.

HEDGE RISK MANAGEMENT COMMITTEE


The Hedge Risk Management Committee was
established on 29 January 2008. Its establishment was
endorsed on 19 June 2009 at the Board of Directors
meeting.

Tugas dan Tanggung Jawab


Hedge Risk Management Committee bertugas untuk
mengawasi, mengkaji, dan memodifikasi kebijakan
hedging Perseroan, dengan melakukan tugas dan
tanggung jawab berikut:
Mengadakan pertemuan rutin setiap 2 minggu
Memonitor eksposur risiko yang dihadapi
perusahaan
Memonitor kondisi pasar atas harga minyak dan
batubara yang kritikal terhadap operasi perusahaan
Memonitor transaksi hedging yang sedang berjalan

Duties and Responsibilities


The Hedge Risk Management Committee is to
monitor, review and modify the hedging policy by
undertaking the following tasks and responsibilities:
Conduct regular meetings every 2 weeks
Monitor current risks exposed to the Company
Monitor current market situation of oil and coal
prices which are critical to the operations of the
Company.
Monitor the outstanding hedging position

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

91

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Memutuskan perlu tidaknya suatu transaksi hedging


dengan memperhatikan peraturan, proses dan
instrumen-instrumen yang telah disetujui dalam
kebijakan hedging.

Take hedging decisions within the broad framework


of hedging rules, process and agreed instruments.

Keanggotaan
Anggota Hedge Risk Management Committee BUMI
terdiri dari:

Membership
Members of BUMIs Hedge Risk Management
Committee:

Nama Name
Peter Ball
Andrew C. Beckham

Anggota (Direktur/ CFO BUMI)

Ashok Mitra

Anggota (CFO KPC)

Saroj Patro

Anggota (CFO Arutmin Indonesia)

Herlan Siagian
Pratikto

92

Position Jabatan
Ketua (VP Marketing)

Anggota (GM Marketing)


Anggota (GM Supply Chain)

Rapat Komite
Hedge Risk Management Committee melakukan
pertemuan setiap 2 (dua) minggu untuk membahas
agenda-agenda berkenaan dengan perkembangan
fluktuasi harga batubara dan bahan bakar dan upaya
menanganinya serta memonitor posisi hedging yang
sedang berjalan.

Committee Meetings
The hedge Risk Management Committee meets once
every two weeks or as needed to discuss the agenda
related to the current developments and matters
pertaining to fuel and coal price fluctuations as well
as efforts to manage and monitor its outstanding
hedging position.

KOMITE PEDOMAN PERILAKU

CODE OF CONDUCT COMMITTEE

Tugas dan Tanggung Jawab


Guna memastikan penerapan Pedoman Perilaku
Perseroan dan pengoperasian Speak Up System yang
efektif, pada tanggal 15 Juli 2008, Dewan Komisaris
dan Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku
melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi
No.658/BR-BOD/VII/08.

Duties and Responsibilities


Through Decision Letter of the Board of
Commissioners and Board of Directors No.658/
BR-BOD/VII/08, the Board of Commissioners and
the Board of Directors formed the Code of Conduct
Committee to ensure that the Company Code of
Conduct is implemented adequately and the Speak
Up System operates effectively.

Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku


adalah sebagai berikut:
Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku.
Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku
guna meningkatkan standar etika Perusahaan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak
ke tiga (outsourcing) Speak Up System.
Berusaha mengumpulkan/mendapatkan
informasi awal yang memadai dari Pelapor guna
memungkinkan dilakukannya penyelidikan/
investigasi yang memadai oleh bisnis unit atau pihak
lain yang terkait.
Mengevaluasi informasi dan data yang diterima
sehubungan dengan Speak Up System secara
independen dan tidak memihak.
Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System
dengan memastikan bahwa:
- Laporan mengenai adanya pelanggaran Pedoman
Perilaku oleh seseorang yang tidak didukung oleh
fakta atau bukti-bukti nyata tidak diproses dengan
cara yang dapat merusak nama baik seseorang.

The duties and responsibilities of the Code of Conduct


Committee are as follows:
Promote the implementation of the Code of
Conduct.
Provide suggestions to the Board of Commissioners
and Directors to revise the Code of Conduct to
improve the Company ethical standards.
Manage the centralization and outsourcing of the
Speak Up System.
Strive to gather enough initial facts from the
persons who have reported to the Speak Up System
(Speaker) to allow meaningful investigations by
the business units or other related parties.
Evaluate information and data received under the
Speak Up System in an independent and impartial
manner.
Maintain confidentiality of the Speak Up System by
ensuring that:
- Any allegations against any particular person(s),
which are not supported by facts or hard
evidence, are not processed in any manner that
could lead to damaging that persons reputation.
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

- Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor


tidak mengalami masalah dalam kepegawaian
mereka di BUMI atau anak perusahaannya yang
disebabkan oleh laporan yang diberikan.
Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku
yang diterima kepada unit usaha terkait untuk
di tindaklanjuti atau kepada pihak berwenang
lainnya yang diusulkan berdasarkan hasil diskusi
dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit
Bumi.
Memonitor penyelidikan/investigasi yang
dilakukan oleh unit usaha terkait dan memastikan
bahwa penyelidikan/investigasi dilakukan secara
profesional dan tepat waktu.
Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atau
Komite Audit Bumi. apabila terdapat keraguan
kepada siapa laporan harus diteruskan. Hal ini
mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran
yang diterima mengimplikasikan/melibatkan lebih
dari satu orang/fungsi dari beberapa departemen/
divisi atau melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.
Memberikan umpan balik kepada Pelapor mengenai
hasil penyelidikan/investigasi.
Mengusulkan kepada Direksi jenis penghargaan
yang akan diberikan kepada pelapor yang
memberikan laporan yang dapat dipertanggung jawabkan yang menunjukkan indikasi jelas adanya
pelanggaran Pedoman Perilaku.

- The identity of a Speaker is protected where


requested so that such persons can not suffer any
recrimination in their employment with PT Bumi
Resources Tbk. or its subsidiaries because of
speaking out.
Refer reports on the Code of Conduct violations to
be followed up by the appropriate business units
or other authorized party recommended by the
Internal Audit Division or Audit Committee of PT
Bumi Resources Tbk.
Monitor the status of investigations conducted
by the relevant business units and ensures that
the investigations are conducted in a timely and
professional manner.
Consult with the Internal Audit Division or Audit
Committee of PT Bumi Resources Tbk. if there is a
doubt about whom a report should be referred to
for investigation. This will be particularly necessary
where the report received indicates/involves more
than one person/function from several department/
division or related to high level management
positions.
Provide feedback regarding the investigation results
to the Speaker.
Provide recommendations to the Board of Directors
on the types of rewards for persons who provide
reports that can lead to clear indications of
violations of the Code of Conduct.

Keanggotaan
Anggota Komite terdiri:

Membership
Members of the Code of Conduct Committee are as
follows:

Nama Name

Position Jabatan

Mahmud

Ketua / Chairman

Makin Perdana Kusuma

Anggota / Member

EM Eddy

Anggota / Member

Kegiatan Komite Selama Tahun 2010


Selama tahun 2010, Komite Pedoman Perilaku
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melalui
kegiatan-kegiatan berikut ini:
Melakukan rapat koordinasi rutin untuk
mengevaluasi laporan-laporan yang masuk serta
status laporan baik yang sedang di tindak lanjuti
oleh unit usaha maupun oleh Divisi Internal Audit.
Sepanjang tahun 2010, Komite Pedoman Perilaku
telah melakukan 2 (dua) kali rapat dan mengirimkan
laporannya kepada Presiden Direktur, dan Direktur
Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT, serta
Komite Audit.
Memonitor dan mengevaluasi penerapan Speak Up
System di Perseroan termasuk memonitor kinerja
perusahaan outsourcing Speak Up System.
Mengkoordinasikan perbaikan dan peningkatan
efektivitas Speak Up System untuk memastikan
keberlanjutan sistem.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

The Committees Activities in 2010


During 2010, the Code of Conduct Committee
carried out its duties and responsibilities through the
following activities:
Convened meetings routinely to evaluate the
reports submitted as well as the status of the reports
that are being followed up by the business units
as well as the Internal Audit Division. The Code
of Conduct Committee convened 2 meetings
throughout 2010 and sent its reports to the
President Director, the Director of Internal Audit,
Risk Management and IT, and the Audit Committee.
Monitored and evaluated the implementation of the
Companys Speak Up System, including monitoring
the performance of the outsourcing companies as
the service provider of the Speak Up System.
Coordinated efforts to improve and enhance the
effectiveness of the Speak Up System to ensure its
sustainability.

93

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

94

Mengkoordinasikan dan memonitor penyebaran


Formulir Ketaatan Pedoman Perilaku kepada seluruh
karyawan untuk ditandatangani dan dikumpulkan
melalui Departemen Sumber Daya Manusia di
masing-masing perusahaan.

Coordinated and monitored the distribution of the


Code of Conduct Compliance Forms to be signed
by all employees. Completed forms were collected
by the Human Resources Department of each
respective company.

KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA


Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk lebih meningkatkan efektivitas kinerja
organisasi yang berkaitan dengan fungsi sumber
daya manusia, pada tanggal 8 Oktober 2010,
Direksi telah membentuk Komite Sumber Daya
Manusia melalui Surat Keputusan Direksi No.959/BRBOD/X/10, dimana nantinya komite ini akan secara
aktif memberikan usulan kepada Direksi mengenai
kebijakan-kebijakan sumber daya manusia di
kelompok usaha bumi, memonitor dan mengevaluasi
penerapan kebijakan-kebijakan sumber daya manusia
yang ada di kelompok usaha BUMI, dan melaporkan
penerapan kebijakan-kebijakan tersebut kepada
Direksi.

HUMAN RESOURCES COMMITTEE


Duties and Responsibilities
To enhance the effectiveness of the organization in
terms of its human resources function, on 8 October
2010, the Board of Directors, has formally established
the Human Resources Committee through Decision
Letter of the Directors No.959/BR-BOD/X/10. The
Committee is expected to proactively provide
recommendations to the Board of Directors regarding
human resources policies for BUMI Group, and report
the implementation progress of such policies to the
Board of Directors.

Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya


Manusia adalah sebagai berikut:
Mengkaji ulang pengembangan sumber daya
manusia termasuk perencanaan tenaga kerja dan
struktur organisasi serta keselarasan pengembangan
dan rencana tersebut dengan anak perusahaan dan
diantara anak perusahaan;
Mengkaji ulang keselarasan kebijakan dan praktik
remunerasi dan tunjangan yang berlaku di BUMI
dengan anak perusahaan, dan diantara anak
perusahaan;
Mengkaji ulang proses-proses perekrutan
dan seleksi, remunerasi dan tunjangan, serta
perencanaan suksesi dan nominasi untuk tingkat
manajemen kelompok usaha BUMI (SVP/VP/GM)
yang memiliki garis pelaporan langsung kepada
Direksi/CEO/Presiden Direktur;
Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan
hal-hal tersebut diatas kepada Direksi, untuk
kemudian kepada CEO/Presiden Direktur untuk
mendapatkan persetujuan.
Melakukan tugas dan tanggung jawab lainnya yang
berkaitan dengan hal-hal sumber daya manusia
di BUMI dan anak perusahaan, diluar dari yang
sudah disebutkan di atas, sesuai dengan yang telah
disepakati dan diputuskan dalam rapat Komite.

The duties and responsibilities of Human Resources


Committee are as follows:
To review human resources development including
man power planning and organizational structure
and its alignment with the subsidiaries and among
subsidiaries.
To review the remuneration and benefits
policies and practices alignment of BUMI and its
subsidiaries, and among the subsidiaries.
To review the hiring and selection process,
remuneration and benefits, and succession planning
and nomination at the managements level of BUMI
Group (SVPs/VPs/ GMs) reporting directly to the
Directors /CEO/ President Director.
To provide recommendations to the Directors
relating to the above matters to the CEO/ President
Director for approval.
To perform other duties and responsibilities
relating to human resources matters of BUMI and
its subsidiaries beyond those mentioned above,
in accordance with what have been agreed and
decided by the Committees meetings.

Keanggotaan
Anggota Komite terdiri:

Membership
Members of the Human Resources Committee are as
follows:

Nama Name

Position Jabatan

Eddie J. Soebari

Ketua / Chairman

Andrew C. Beckham

Anggota / Member

Endang Ruchijat

Anggota / Member

Faisal Firdaus

Anggota / Member

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Nama Name

Position Jabatan

Kenneth P. Farrel

Anggota / Member

Yanti Sinaga

Anggota / Member

Elly Slamet

Anggota / Member

Mahmud

Anggota / Member

IT STEERING COMMITTEE
Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk lebih merealisasikan visi Teknologi Informasi
BUMI untuk secara proaktif bermitra dengan bisnis
dengan memberikan layanan IT yang berkualitas dan
efektif dalam hal biaya, sehingga BUMI dan anak
perusahaan dapat mempercepat pelaksanaan strategi
bisnisnya, maka pada tanggal 15 Desember 2010
Direksi telah membentuk IT Steering Committee
melalui Surat Keputusan Direksi No.1192/BR-BOD/
XII/10. Dalam fungsinya membantu Direksi, komite ini
akan mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali dalam setahun, dan akan memastikan keselarasan
antara inisiatif teknologi informasi dengan tujuan
bisnis pada tingkat tertinggi di Perseroan, yakni
melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang
mencakup:
Menjaga keselarasan strategis antara inisiatif TI
dengan tujuan bisnis, dengan cara:
a) Memberikan arahan strategis dan keselarasan
antara TI dengan bisnis, termasuk mengeluarkan
panduan kebijakan tingkat tinggi (jika diperlukan);
b) Mengevaluasi inisiatif TI yang diajukan untuk
memastikan bahwa inisiatif tersebut secara
strategis sejalan dengan tujuan bisnis;
c) Melakukan verifikasi terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran strategis.
Memastikan bahwa inisiatif TI memberikan manfaat
kepada bisnis dengan cara:
a) Mengawasi pemberian manfaat oleh TI kepada
bisnis dan memperhatikan aspek pengembalian
dari investasi TI;
b) Meninjau, menyetujui, dan mengevaluasi inisiatif
TI, mengawasi analisis biaya/manfaat, dan
meninjau portofolio untuk mengoptimalkan biaya.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

IT STEERING COMMITTEE
Duties and Responsibilities
To realize the vision of BUMIs Information Technology
that proactively partners with the business in
providing high quality and cost-effective IT services, to
accelerate the implementation of the business strategy
of BUMI and its subsidiaries, the Board of Directors
has established the IT Steering Committee through
Decision Letter of the Board of Directors No.1192/
BR-BOD/XII/10. To assist the Board of Directors, the
conducts meetings at least twice a year and ensures
the alignment of IT initiatives and business objectives
at the highest level of the organization, by performing
the following duties and responsibilities:
Maintaining strategic alignment of IT initiatives and
business objectives by:
a) Providing strategic direction and the alignment
of IT and business including by issuing high-level
policy guidance as needed;
b) Assessing proposed IT initiatives to ensure they
strategically fit in with the business objectives;
c) Verifying achievement of strategic goals and
objectives.
Ensuring that IT initiatives deliver value to the
business by:
a) Overseeing values delivered by IT to the business
and taking into account ITs return of investments;
b) Reviewing, approving and assessing IT initiatives,
overseeing cost/benefit analysis, and performing
portfolio reviews for cost optimization.

95

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

96

Mengawasi manajemen risiko dengan cara:


a) Memastikan manajemen memiliki sumber daya
agar manajemen risiko IT dilakukan dengan
benar, dengan memperhatikan risiko investasi
TI dan melakukan konfirmasi bahwa risiko yang
penting sudah dikelola secara memadai;
b) Memastikan bahwa semua proyek TI memiliki
komponen manajemen risiko proyek.
Mengawasi manajemen kinerja, dengan cara:
a) Meninjau pengukuran kinerja TI dan kontribusi TI
kepada bisnis;
b) Menentukan ukuran keberhasilan proyek,
menindaklanjuti kemajuan proyek-proyek utama
TI, dan memonitor serta memberikan arahan
proses utama dari tata kelola TI.

Overseeing risk management by:


a) Ascertaining that management has the resources
in place to ensure proper management of IT risks,
taking into account risk aspects of IT investments
and confirming that critical risks have been
managed;
b) Ensuring that every IT project has a project risk
management component.
Overseeing performance management by:
a) Reviewing the measurement of IT performance
and the contribution of IT to the business;
b) Defining project success measures, following
progress on major IT projects, and monitoring
and directing key IT governance process.

Keanggotaan
Anggota Komite terdiri dari:

Membership
The committees membership is as follows:

Nama Name

Position Jabatan

Eddie J. Soebari

Ketua / Chairman

Dharyanto Effendi

Anggota / Member

Andrew C. Beckham

Anggota / Member

Peter Ball

Anggota / Member

Endang Ruchijat

Anggota / Member

Faisal Firdaus

Anggota / Member

R. Utoro

Anggota / Member

Sudirman Widhy

Anggota / Member

Ashok Mitra

Anggota / Member

Saroj Patro

Anggota / Member

Elly Slamet

Anggota / Member

Kegiatan Komite Selama Tahun 2010


Sejak pembetukannya di bulan Desember 2010, IT
Steering Committee langsung menjalankan fungsinya
dengan melakukan review terhadap Piagam IT
Steering Committee. Disamping itu rapat pertama
IT Steering Committee juga telah dilaksanakan
pada tanggal 29 Maret 2011, dengan agenda yang
mencakup sebagai berikut:
1. Update implementasi, praktek dan trend global tata
kelola TI;
2. Visi dan inisiatif strategi TI di seluruh Perseroan;
3. Arsitektur dan model operasi TI
4. Proyek TI utama tahun 2011.

The Committees activities in 2010


Since its establishment in December 2010, the IT
Steering Committee has performed its function by
reviewing the draft of the IT Steering Committee
Charter. Furthermore, the IT Steering Committee has
conducted its first meeting on 29 March 2011 with the
following agenda:
1. Update on IT Governance Implementation,
practices and global trends;
2. IT vision and IT strategic initiatives throughout the
Company;
3. IT architecture and operating model;
4. Key IT projects in 2011.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

THE INTERNAL CONTROL SYSTEM

Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan


pengendalian internal BUMI di tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
- Komponen lingkungan pengendalian (control
environment): BUMI telah mengedepankan
pentingnya penerapan Pedoman Perilaku secara
berkelanjutan di seluruh organisasi BUMI untuk
memastikan bahwa karyawannya memiliki

An overview of BUMIs internal control practices and


enhancements in the year 2010 were as follows:
- Control environment component: BUMI has
continuously promoted good Code of Conduct
practices over the entire BUMI organization to
ensure that its personnel have strong integrity
and implemented the Code of Conduct in all their
activities. Relevant training and development
programs have been provided to BUMI and
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam


semua kegiatan mereka. Pelatihan dan program
pengembangan yang terkait telah disediakan
kepada karyawan BUMI dan anak perusahaannya
untuk memastikan bahwa semua karyawan telah
kompeten dan dilengkapi dengan pengetahuan dan
kemampuan yang cukup dalam melaksanakan peran
dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan
Komisaris telah memberikan perhatian dan arahan
penuh untuk memastikan lingkungan pengendalian
berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk
semua komponen lain dalam pengendalian internal.
- Komponen penilaian risiko (risk assessment): BUMI
telah menunjuk Risk Officer di BUMI dan anak
perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam
mengidentifikasi, menganalisis, merencanakan
serta melaksanakan dan memantau kegiatan
mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan
mengkomunikasikan kepada karyawan terkait,
kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat
(Enterprise Risk Management ERM). Termasuk
dalam kebijakan dan prosedur ERM ini adalah
Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab, Struktur
Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka Kerja
Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses
Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi,
mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko). Setiap
kali muncul risiko yang signifikan, risiko ini akan
segera dianalisa dan rencana mitigasi yang tepat
akan dirancang, diimplementasikan dan dimonitor.
Selain itu, penilaian risiko secara keseluruhan dan
terperinci telah dilakukan secara teratur di BUMI dan
anak perusahaan atas proses bisnis kunci.
Dalam hal penilaian risiko kecurangan (Fraud Risk
Assesment), penilaian ini telah dilakukan secara
berkelanjutan. Pada tahun 2010, penilaian risiko
kecurangan mencakup departemen-departemen
yang bertanggung jawab untuk hubungan eksternal,
pengelolaan/kompensasi lahan dan pengembangan
masyarakat di anak perusahaan BUMI, yaitu KPC
dan Arutmin. Daftar risiko dan peta risiko (risk map)
BUMI telah ditinjau ulang dan diperbaharui sebagai
komitmen BUMI yang tinggi dalam menanggapi
situasi saat ini dan perubahan lingkungan di BUMI
yang dinamis. Hasil ERM ini telah digunakan sebagai
dasar untuk memperbarui rencana Risk Based
Internal Audit (RBIA) 2010 dan menyusun rencana
RBIA 2011. Secara ringkas, proses manajemen
risiko telah mencakup proses penentuan tujuan,
identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan tanggapan
atas risiko.
- Komponen kegiatan pengendalian (control activity):
Rencana mitigasi risiko (risk mitigation plan) telah
ditinjau dan diperbarui di BUMI, KPC, Arutmin dan
anak perusahaan lain yang besar. Dokumentasi dan
rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan
sebagai bagian dari penyusunan, update dan
perbaikan SOP berkelanjutan di BUMI dan anak
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

subsidiary employees to ensure that all personnel


are competent and equipped with adequate
knowledge and skills in performing their roles and
responsibilities. The BoD and BoC have provided
full attention and direction to ensure that the control
environment serves as a strong foundation for all
other components of internal control.
- Risk assessment component: BUMI has appointed
Risk Officers at BUMI and its subsidiaries to assist
Risk Owners in identifying, analyzing as well as
planning to mitigate risks as well as implementing
and monitoring risk mitigation activities. BUMI
has formalized and communicated to its relevant
employees an Enterprise Risk Management System
(ERM) policy and procedure. Included in this ERM
policy and procedure are the objectives, responsible
parties, risk management organization structure,
risk management framework, risk policy and risk
management processes (e.g. risk identification,
evaluation, mitigation, monitoring and reporting).
Any time significant risks emerge, these risks will
be immediately analyzed and suitable mitigation
plan will be designed, implemented and monitored.
Furthermore, overall and detailed risk assessments
have been conducted across BUMI and its
subsidiaries over their key business processes on a
regular basis.
In terms of Fraud Risk Assessment, these
assessments have continuously performed. In 2010,
the Fraud Risk Assessment covered activities in
departments which were responsible for external
affairs, land management/ compensations and
community developments at BUMIs subsidiaries,
i.e. KPC and Arutmin. BUMIs risk registers and
risk maps have been continuously reviewed and
updated representing strong commitment in
responding to current situations and dynamic
environmental change of BUMI. These ERM
outputs have been used as the basis of updating
the Risk Based Internal Audit (RBIA) plan 2010 and
develop the RBIA plan for 2011. In summary, the
risk management processes have encompassed the
processes of objective setting, event identification,
risk assessment and risk responses.
- Control activity component: Risk mitigation plans
have been continuously reviewed and updated at
BUMI, KPC, Arutmin and other major subsidiaries.
Documentation and design of control activities have
been enhanced as part of continuous development,
update and improvement of existing SOPs at
BUMI and its subsidiaries. These SOPs have been

97

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

98

perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan


dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan
implementasinya telah ditinjau dan dipantau secara
berkelanjutan untuk memastikan kinerja berkualitas
tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan
pengendalian di BUMI dan anak perusahaannya.
- Komponen informasi dan komunikasi (information
and communication): Manajemen operasi memiliki
tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem
pengendalian internal beroperasi secara efektif
melalui identifikasi, pencatatan dan komunikasi
informasi yang relevan dalam bentuk dan jangka
waktu yang memadai sehingga mereka dapat
menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik.
Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya menerapkan
Speak-Up System untuk memastikan bahwa semua
pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan
diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat.
- Komponen pemantauan (monitoring): Kegiatan
pemantauan telah dilakukan melalui pengawasan
secara mendalam dan berkelanjutan pada semua
tingkatan manajemen di semua divisi di bawah Grup
BUMI untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan
yang dapat menghambat pencapaian tujuan
perusahaan dan untuk melakukan perbaikannya
dengan segera. Divisi Audit Internal juga
mengevaluasi dan memantau proses dan praktik
pengendalian internal di bawah Grup BUMI. Untuk
memperkuat sumber dayanya, Divisi Audit Internal
BUMI telah merekrut seorang superintendent
audit internal pada tahun 2010, dalam rangka
melakukan proses audit internal yang lebih lengkap
dan komprehensif di BUMI dan anak perusahaan,
dan juga untuk memastikan Divisi Audit Internal
dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan
audit internal yang memadai. Konsultan Independen
(yaitu PricewaterhouseCoopers dan Ernst & Young)
masih membantu Divisi Audit Internal untuk
melakukan telaah atas pengendalian internal atas
area tertentu yang signifikan di BUMI, KPC dan
Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau
secara aktif proses telaah pengendalian internal
oleh konsultan ini untuk memastikan efektivitas
telaah dalam menyelesaikan isu pengendalian
internal yang potensial. Hasil telaah telah dilaporkan
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Pembahasan
telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit
pada tingkat induk dan anak perusahaan atas
masalah-masalah terkait dengan audit internal untuk
memastikan bahwa Komite Audit memperoleh
cukup informasi untuk menjalankan fungsi
pengawasannya.

communicated and socialized to relevant employees


and their implementation has been continuously
reviewed and monitored to ensure that all control
activities have been implemented within BUMI and
its subsidiaries.
- Information and communication component:
Operations management has the responsibility to
ensure that internal control systems are operating
effectively through identifying, capturing and
communicating pertinent information in a form and
timeframe that enable people to carry out their
responsibilities appropriately. In addition, BUMI has
fully implemented the Speak-up System to ensure
that any significant violation of the Code of Conduct
are investigated and followed-up properly.
- Monitoring component: Monitoring activities
have been conducted through continuous and
close supervision at all managerial levels within all
divisions under BUMI Group in order to identify
potential deviations which could hinder the
achievement of corporate objectives and make
necessary corrections immediately. The Internal
Audit Division also evaluated and monitored
processes and internal control practices under
BUMI Group. To strengthen its resources, BUMI
Internal Audit Division has hired one internal
audit superintendent in 2010 to perform more
complete and comprehensive internal audit
process as well as to ensure the Internal Audit
Division is equipped with strong internal audit
knowledge and skills. Independent consultants
(i.e. PricewaterhouseCoopers and Ernst & Young)
still assisted the Internal Audit Division to perform
internal control reviews over certain significant
areas at BUMI, KPC and Arutmin. The Internal Audit
Division has actively monitored the internal control
review process performed by consultants to ensure
its effectiveness in addressing potential internal
control issues. Results of the reviews have been
reported to the BoD and BoC. Discussions were
regularly conducted with the Audit Committees
at the holding and subsidiary level over internal
audit matters to ensure that the Audit Committees
were well informed, so that they can perform their
oversight function.

Divisi Internal audit telah memantau secara


berkelanjutan praktik pengendalian internal serta
pelaksanaan rencana mitigasi risiko dan bekerja
sama dengan Komite Audit BUMI (dan juga Komite
Audit KPC dan Arutmin) dan fungsi-fungsi lain dalam

The Internal Audit Division continuously monitors the


internal control practices as well as implementation of
risk mitigation plans and works closely with BUMIs
Audit Committee (and also Audit Committees of
KPC and Arutmin) and other functions in the BUMI
organization to ensure that the control activities
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

organisasi BUMI untuk memastikan bahwa kegiatan


pengendalian telah dirancang dengan baik untuk
mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan secara
efektif dalam semua proses bisnis utama pada BUMI
dan anak perusahaannya.

have been designed properly to mitigate significant


risks and are operated effectively in all key business
processes within BUMI and its subsidiaries.

DIVISI AUDIT INTERNAL


Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance
dan konsultasi yang independen dan obyektif yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan
membantu manajemen BUMI dalam mencapai
sasarannya melalui pendekatan yang sistematis dan
terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada
efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian
dan tata kelola (governance). Untuk tujuan ini, Kepala
Audit Internal bertanggung jawab secara langsung
kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan
Komite Audit dan konsultan internal audit secara
independen. Beliau bertanggung jawab untuk
merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai
sasaran Divisi Audit Internal.

THE INTERNAL AUDIT DIVISION


The Internal Audit Division provides an independent,
objective oriented assurance and consulting service
designed to add value and improve BUMIs operations
and to help BUMI accomplish its objectives by
bringing a systematic, disciplined approach to
evaluating and improving the effectiveness of risk
management, control, and governance processes.
For this purpose, the Head of the Internal Audit
reports directly to the President Director and works
closely with the Audit Committee as well as BUMIs
independent internal audit consultants in a highly
independent fashion. He is accountable to plan,
conduct, coordinate, and control audit engagement
activities in order to achieve management objectives
of the Internal Audit Division.

Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor


Internal BUMI merujuk kepada Standar Internasional
untuk Praktik Profesional Audit Internal (International
Standards for the Professional Practice of Internal
Auditing) yang diterbitkan oleh Institute of Internal
Auditors (IIA), termasuk mematuhi Kode Etik Audit
Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua
kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh
komponen apapun di BUMI dalam pemilihan area,
metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu
pelaksanaan (timing) audit dalam rangka memastikan
independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan
tugas Audit Internal.

In fulfilling their responsibilities, BUMIs Internal


Auditors refer to the International Standards for the
Professional Practice of Internal Auditing issued by
The Institute of Internal Auditors, including following
the Internal Audit Code of Ethics. All Internal Audit
Division activities are free from influence of all
components within BUMI in choosing the audit areas,
methodologies, scope, procedures, frequency, timing
for ensuring independency and objectivity in carrying
out the Internal Audit duty.

Semua Auditor Internal BUMI dilarang:


- Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan
termasuk menerapkan rekomendasi audit internal.
- Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian.
- Untuk berada di dalam garis tugas (command line)
kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang
berhubungan dengan audit internal.

All BUMIs Internal Auditors are prohibited:


- To carry out operational duties in BUMI including
implementing internal audit recommendations.
- To be involved in daily operational transactions.
- To be within the command line of operational
activities, except in activities related to internal
audit.

Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua


fungsi, catatan, aset fisik dan karyawan BUMI.

The Internal Audit Division has full access to all


functions, records, property and personnel of BUMI.

Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai


berikut:
- Merancang dan menjalankan rencana audit internal
tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian
internal telah dirancang dan beroperasi secara
tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah
keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan
operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi,
perlindungan aset fisik, dan kepatuhan pada semua
undang-undang, peraturan dan kontrak yang
relevan.

The Internal Audit Division has the following tasks:


- Designing and carrying out the annual internal audit
plan to ensure internal control objectives at BUMI
have been designed and operated appropriately.
These internal control objectives are reliability and
accuracy of financial and operational information,
effectiveness and efficiency in operation,
safeguarding of assets and compliance with all
relevant laws, regulations and contracts.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

99

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

100

- Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian


internal, manajemen risiko dan praktik tata kelola
sesuai dengan kebijakan BUMI, serta menyediakan
masukan untuk memperbaiki praktik sistem
pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata
kelola.
- Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian
internal yang berhubungan dengan efektivitas dan
efisiensi operasional atas area keuangan, akuntansi,
operasi, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi, dan area penting lainnya.
- Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses
dan kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen
dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada
secara berkelanjutan.
- Menyediakan dan menjelaskan laporan audit
kepada Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite
Audit BUMI (dan Komite Audit KPC dan Arutmin,
yang dibentuk pada tahun 2010).
- Memantau status penerapan rekomendasi audit
internal sebelumnya.
- Bekerja erat dengan Komite Audit dalam
menjalankan fungsi pengawasannya sehubungan
dengan kegiatan audit internal serta penjagaan
kualitas (quality assurance) atas kegiatan audit
internal
- Melaksanakan audit khusus sesuai kebutuhan
manajemen BUMI.
- Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa
konsultasi untuk membantu manajemen BUMI
dalam mencapai target dan sasaran mereka.
- Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct
Committee dalam menindaklanjuti laporan
pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak-Up
System.

- Testing and evaluating the internal control systems,


risk management and corporate governance
practices in accordance with BUMIs policies as well
as providing input for enhancing practices over
internal control systems, risk management and
corporate governance practices.
- Analyzing and evaluating internal controls related
to operational effectiveness and efficiency over
finance, accounting, operations, human resource,
marketing, information technology and other key
areas within BUMI.
- Providing objective recommendations about
processes and activities that are being evaluated to
management with a view to continuously improving
the existing conditions.
- Providing and explaining audit reports to the
Board of Directors (BoD), Board of Commissioners
(BoC), including BUMIs Audit Committee (and
Audit Committees of KPC and Arutmin, which were
established in 2010).
- Monitoring the implementation status of the
previous internal audit recommendations.
- Closely working with the Audit Committees in
carrying their oversight function in relation to
internal audit activities as well as quality assurance
over the internal audit activities
- Carrying out special audits as required by BUMI
management.
- Upon request, providing consulting services to
assist management in achieving their targets and
objectives.
- Providing support to the Code of Conduct
Committee in following-up reports on the Code of
Conduct violation through the Speak-Up Systems.

Kegiatan Audit Internal Tahun 2010


Selama tahun 2010, Divisi Audit Internal melakukan
kegiatan sebagai berikut:
- Melakukan pertemuan dengan Manajemen Senior
serta Risk Officers BUMI, KPC, dan ARUTMIN untuk
memperbaharui Rencana Risk Based Internal Audit
(RBIA) 2010, dan untuk menyiapkan rencana RBIA
2011.
- Mengikuti rapat Komite Audit untuk membahas
Rencana RBIA 2010 dan 2011.
- Melaporkan hasil penugasan audit internal kepada
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite
Audit.
- Menyediakan jasa konsultasi pengendalian internal
dan risiko kepada Tim Manajemen Risiko dan Tim IT.
- Menghadiri Penilaian Risiko Kecurangan (Fraud
Risk Assessments) yang diselenggarakan oleh Divisi
Manajemen Risiko BUMI.
- Memperbaharui struktur organisasi, kebijakan, dan
Prosedur Audit Internal.
- Memperoleh persetujuan dari Presiden Direktur
BUMI atas pembaharuan Prosedur Audit Internal
(Internal Audit Manual).

Audit Internal Activities in 2010


During 2010, the Internal Audit Division conducted
the following activities:
- Met Senior Management as well as Risk Officers of
BUMI, KPC and ARUTMIN to update the Risk Based
Internal Audit (RBIA) Plan 2010 and to develop the
RBIA plan 2011.
- Attended Audit Committee meetings to discuss the
RBIA Plan 2010 and 2011.
- Reported results of internal audit assignments to the
BoD and BoC as well as the Audit Committees.
- Provided internal control and risk consultation
services to the Risk Management Team and IT Team.
- Attended Fraud Risk Assessments arranged by
BUMI Risk Management Division.
- Updated the Internal Audit organization structure
and policies and procedures.
- Obtained approval from BUMIs President Director
over the updated Internal Audit Manual.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

- Mendesain ulang alur proses audit internal (Internal


Audit Flows) untuk membuat proses menjadi lebih
efektif dan efisien, serta untuk mengakomodasi
penggunaan perangkat lunak manajemen audit
internal yang baru, yaitu MKInsight
- Menghadiri pelatihan-pelatihan untuk perangkat
lunak manajemen audit internal, uji petik audit (yaitu
IDEA), dan pelatihan/konferensi yang diadakan oleh
the Institute of Internal Auditors (IIA).

- Redesigned internal audit flows for greater


effectiveness and efficiency as well as to
accommodate the usage of the new internal audit
management software, i.e. MKInsight
- Attended trainings for the new internal audit
management software, audit sampling software (i.e.
IDEA) and training/ conference organized by the
Institute of Internal Auditors.

Dalam tahun 2010, Divisi Audit Internal menjalankan


kegiatan sesuai dengan rencana RBIA 2010 sebagai
berikut:

In 2010, the Internal Audit carried out its acitivites


following the RBIA plan 2010 as follows:

Perusahaan Company
PT Bumi Resources Tbk

PT Kaltim Prima Coal

PT Arutmin Indonesia

Penugasan Audit Internal Internal Audit Assignments


1

Telaah atas Aktivitas Manajemen Risiko pada saat Tindak lanjut dari Rencana Mitigasi
Review over Risk Management Activities During Follow-up of the Mitigation Plan

Tindak lanjut implementasi atas Risiko yang Penting


Follow-up of the implementation over the Risks that Matters

Pemasaran, Operasi Penjualan dan Akuntansi Pendapatan


Marketing, Sales Operation and Revenue Accounting

Telaah atas Speak-Up Systems


Review over Speak-Up Systems

Audit Tindak Lanjut atas Audit HRD


Follow-Up over HRD Audit

Audit Tindak Lanjut atas Area Perjalanan Bisnis/Uang Muka/Kartu Kredit


Follow-Up over Business Travel Advance/ Credit Card Audit

Audit atas Gallo Oil (Jersey) Ltd Siklus Pembelian, Hutang dan Pembayaran
Audit over Gallo Oil (Jersey) Ltd Purchase, Payable and Payment Cycle

Manajemen Scrap
Scrap Management

Audit khusus atas Insiden Scrap


Special Audit over Scrap Incidents

Manajemen Bahan Bakar


Fuel Management

Tindak Lanjut atas Audit Perjalanan Bisnis


Follow-Up over Business Travel Audit

Manajemen Kompensasi Tanah


Land Compensation Management

Hubungan dengan Pemerintah


Government Relation

Expansion Project Division


Expansion Project Division

Rekonsiliasi Kuantitas Batubara


Coal Quantity Reconciliation

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

10

Proses yang berkaitan dengan vendor: PT Pamapersada Nusantara


Processes related to vendors: PT Pamapersada Nusantara

11

Manajemen Persediaan
Inventory Management

12

Tindak Lanjut atas Audit Tongkang


Follow-Up Barge Audit

Proses yang berkaitan dengan vendor : PT Cipta Kridatama


Processes related to vendors: PT Cipta Kridatama

Proses yang berkaitan dengan vendor : PT Thiess Contractors Indonesia


Processes related to vendors: PT Thiess Contractors Indonesia

Hubungan dengan Pemerintah


Government Relation

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

101

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Perusahaan Company

102

Penugasan Audit Internal Internal Audit Assignments


4

Tindak Lanjut atas Audit Bahan Bakar


Follow-up Fuel Audit

Tindak Lanjut atas Audit Aset Tetap


Follow-up Fixed Assets Audit

Keuangan dan Akuntansi


Finance and Accounting

Proses di Site Senakin


Processes at Senakin Site

Proses di Site Terminal Batubara Pulau Laut Utara/ North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT)
Processes at North Pulau Laut Terminal (NPLCT) Site

Proses di Site Satui


Processes at Satui Site

10

Proses di Kantor Balikpapan


Processes at Balikpapan Office

11

Proses di Kantor Banjarmasin


Processes at Banjarmasin Office

12

Proses di Site Asam-Asam


Processes at Asam-Asam Site

Sehubungan dengan manajemen risiko, Divisi Audit


Internal telah memperhitungkan risiko-risiko kunci
yang teridentifikasi melalui Enterprise-Wide Risk
Management System (ERM) dalam menyusun rencana
RBIA 2010 dan 2011, dan secara aktif ikut serta dalam
mengawasi penerapan mitigasi risiko (risk mitigation)/
rencana perbaikan ERM dalam pelaksanaan audit
berdasarkan rencana RBIA 2010 di divisi terkait di
BUMI, KPC dan Arutmin dan anak perusahaan besar
lainnya.

With respect to risk management, Internal Audit has


considered key risks identified through EnterpriseWide Risk Management System (ERM) procedures in
developing its RBIA plan 2010 and 2011 and actively
involved in monitoring the implementation of risk
mitigation/ ERM remediation plan during execution
of the RBIA plan 2010 over relevant divisions within
BUMI, KPC, Arutmin and its other major subsidiaries.

BUMI berencana untuk mengembangkan Anti-Fraud


Management Systems (AFMS) pada tahun 2011 yang
meliputi elemen utama: pencegahan kecurangan
(Fraud Prevention), deteksi, investigasi, respons,
dan pencegahan (Fraud Deterrence). AFMS menjadi
relevan dalam rangka memperkuat kepercayaan dan
keyakinan atas operasi BUMI serta meningkatkan
efektivitas pengelolaan, lingkungan pengendalian,
pengendalian internal, dan kegiatan audit internal.
AFMS direncanakan untuk dikembangkan dengan
bantuan dari konsultan anti-kecurangan yang
memiliki pengalaman berkualitas tinggi dalam proses
pengembangan dan implementasi pencegahan
kecurangan, deteksi, investigasi, respons, dan
pencegahan.

BUMI plans to develop its Anti-Fraud Management


Systems (AFMS) in 2011 covering: fraud prevention,
detection, investigation, response and deterrence.
AFMS becomes relevant to strengthen trust and
confidence over BUMIs operations as well as to
increase the effectiveness of governance, control
environment, internal control and internal audit
activities. The AFMS is planned to be developed
with the assistance of anti-fraud consultants who
possess high quality track records in the development
and implementation of fraud prevention, detection,
investigation, response and deterrence processes.

Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun


2010, BUMI telah merekrut satu superintendent audit
internal di Arutmin untuk membantu Kepala Audit
Internal dengan pengalaman dan keahlian dalam
praktik audit internal.

In relation to internal audit staffing, in 2010 BUMI


has hired one new IA superintendent in Arutmin with
internal audit knowledge and experience to assist the
Head of Internal Audit.

Sehubungan dengan pembentukan komite audit pada


tingkat KPC dan Arutmin di akhir tahun 2010, Divisi
Audit Internal telah mengkomunikasikan rancangan
rencana audit internal untuk 2011 kepada komite
audit, pelaporan hasil audit pada tahun 2010, dan

In relation to the establishment of Audit Committees


at KPC and Arutmin at the end of 2010, the Internal
Audit Division has communicated the draft of internal
audit plan for 2011 to the Audit Committees, reported
audit results in 2010 as well as aligned and included

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

rencana akhir audit internal 2011 yang menyelaraskan


dan memasukkan saran-saran dari Komite Audit.

concerns raised by the Audit Committees in the final


2011 internal audit plan.

Untuk tahun 2011, Divisi Audit Internal berencana


untuk menjalankan kegiatan audit internal yang
difokuskan pada area berikut berdasarkan atas rencana
RBIA:

For the year of 2011, the Internal Audit Division plans


to carry out internal audit activities focusing on the
following areas based on the RBIA plan:

Perusahaan Company
PT Bumi Resources Tbk

PT Kaltim Prima Coal

PT Arutmin Indonesia

Penugasan Audit Internal Internal Audit Plan


1

Pemasaran, Kontrak dan Manajemen Pengiriman


Marketing, Contract and Shipping Management

Pembelian
Procurement

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Audit atas anak perusahaan: PT Fajar Bumi Sakti


Audit over subsidiaries: PT Fajar Bumi Sakti

IT dan Sistem Hyperion


IT and Hyperion Systems

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Manajemen Kompensasi tanah


Land Compensation Management

Tindak Lanjut atas Audit Bahan Bakar


Follow-Up over Fuel Audit

Tindak Lanjut atas Audit Aset Tetap


Follow-Up over Fixed Assets Audit

Pembelian dan Manejemen Kontrak


Procurement and Contract Managememt

Manajemen Rantai Batubara


Coal Chain Management

Penggajian dan Manajemen Hutang


Payroll and Account Payable Management

Mine Support - Proses yang berhubungan dengan Vendor dan kegiatan Core/Reman
Mine Support Processes related to Vendors and Core/ Reman activities

Mine Operation - Sistem Despatch


Mine Operation Despatch Systems

10

Tindak Lanjut atas Manajemen Persediaan


Follow-up over Inventory Management

Keuangan dan Akuntansi: Beban Usaha


Finance and Accounting: Operating Expenses

Departemen Kontrak
Contract Department

Departemen Proyek
Project Department

Tindak lanjut audit 2010


Follow-up 2010 audits

Sumber Daya Manusia: Proses Rekrutmen


Human Resources: Recruitment Processes

Manajemen Kompensasi tanah


Land Compensation Management

Manajemen Pengembangan Masyarakat


Community Development Management

Administrasi Amonium Nitrat


Ammonium Nitrate Administration

Proses yang terkait dengan vendor


Processes related to vendors

10

Perencanaan Pembangunan Tambang


Mine Planning Development

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

103

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

104

Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada,


Divisi Audit Internal akan mempekerjakan auditor
internal tambahan, mengembangkan pengetahuan
dan kemampuan auditor internal secara berkelanjutan
dengan cara menghadiri konferensi, seminar dan
sertifikasi audit internal serta memperbaiki struktur
organisasinya secara berkelanjutan dengan cara
membekali auditor dengan Teknik Audit Berbantuan
Komputer (CAAT), manual dan Sistem Manajemen
Internal Audit untuk memelihara efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan jasa audit bernilai tambah
kepada BUMI.

To strengthen the existing internal audit practices, the


Internal Audit Division will recruit additional internal
auditors, continuously develop knowledge and skills
of its internal auditors by requiring attendance in
internal audit conferences, seminars and certifications
and continuously enhancing its organization structure
as well as equip its auditors with Computer Assisted
Auditing Technique (CAAT), manual and Internal
Audit Management Systems to maintain effective and
efficient delivery of value added services to BUMI.

Saat ini, Divisi Audit Internal telah memiliki tiga auditor


bersertifikat Certified Internal Auditor (CIA) dari the
Institute of Internal Auditor dan satu auditor yang
memperoleh Sertifikat IV dalam Investigasi Pemerintah
dari Layanan Forensik Australia (Australian Forensic
Services).

Currently, The Internal Audit Division has three


auditors with Certified Internal Auditors (CIA) from
the Institute of Internal Auditors and one auditor who
obtained Certificate IV in Government (Investigation)
from the Australian Forensics Services.

Ringkasan profil VP Audit Internal Bapak Lufti


Julian, QIA, CIA sebagai Kepala Divisi Audit Internal
BUMI

Brief profile of Vice President, Mr. Lufti Julian, QIA,


CIA as the Head of BUMIs Internal Audit Division

Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi, Jurusan


Akuntansi, Universitas Indonesia, Jakarta. Meraih
S2 dari Program Bersama Magister Management
Universitas Indonesia dan Universit de Montplier II,
Perancis.

Lufti Julian is graduated from the Faculty of


Economics, Universitas Indonesia, Jakarta, majoring in
Accounting and holds a Joint Program Master Degree
from Magister Management University of Indonesia
and Universit de Montplier II, French.

Beliau berpengalaman lebih dari 19 tahun sebagai


Akuntan Publik, Audit Internal serta Akuntansi dan
Keuangan: Delapan tahun memimpin fungsi Internal
Audit di Group Media Terbesar di Indonesia, dan
beberapa tahun sebagai konsultan dan auditor di
Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia dan KAP Drs Santoso Harsokusumo, bagian
dari Ernst & Young International.

He has more than 19 years experience as a public


accountant, Internal Auditor and Finance Accounting.
For eight years, he led the Internal Audit function of
the largest media group in Indonesia and for several
years as a consultant and auditor of Management
Institute of Faculty of Economics University of
Indonesia and Drs. Santoso Harsokusumo Audit Firm,
member of Ernst & Young International.

Beliau memiliki 2 sertifikasi profesi Internal Audit yaitu:


- Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan
oleh The Institute of Internal Auditors, Altamonte
Spring, Florida, USA.
- Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan
oleh Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor,
Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta,
Indonesia.

He was awarded with two professional Internal Auditor


certificates:
- Certified Internal Auditor (CIA), issued by The
Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs,
Florida, USA.
- Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan
Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor,
Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta,
Indonesia

AUDITOR INDEPENDEN

INDEPENDENT AUDITOR

Kantor Akuntan Publik Tjieandradjaja & Handoko


Tomo telah ditunjuk sebagai auditor independen sejak
tanggal September 2010 untuk melakukan proses
audit atas laporan keuangan BUMI untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dengan
jumlah biaya audit sebesar USD250,000. Selain
tugas audit laporan keuangan, Akuntan Publik tidak
melakukan tugas-tugas lainnya di Perseroan.

The Public Accounting Firm of Tjieandradjaja


& Handoko Tomo has been appointed as the
independent auditor since September 2010 to audit
BUMIs financial statement for the year ended on 31
December 2010 with audit fee of US$250,000. This
Public Accounting Firm did not engage in any other
assignments within the Company.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Disamping itu, Tjieandradjaja Yamin dari Kantor


Akuntan Publik Tjiendradjaja & Handoko Tomo adalah
Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor
Independen di Laporan Keuangan BUMI tahun 2010,
dimana tahun ini merupakan periode kedua baik bagi
Kantor Akuntan Publik Tjieandradjaja & Handoko
Tomo dalam melakukan proses audit atas laporan
keuangan BUMI maupun bagi Tjiendradjaja dalam
menandatangani Laporan Auditor Independen.

In addition, Tjiendradjaja Yamin of the Tjiendradjaja &


Handoko Tomo Public Accountant Firm is the partner
who signs the Independent Auditor Report in BUMIs
Financial Statement of 2010, where this year is the
second period for both Tjiendradjaja & Handoko Tomo
Public Accountant Firm to perform the audit process
of BUMIs financial statements, and Tjendradjaja in
signing the Independent Auditor Report.

SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN KEGIATAN


KETERBUKAAN INFORMASI

CORPORATE SECRETARY AND INFORMATION


DISCLOSURE ACTIVITIES

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan
BUMI adalah meliputi:
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam
mempertahankan komunikasi yang baik dan efektif
ke publik.
Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai
penghubung dan memelihara hubungan yang baik
antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan Bursa
Efek Indonesia, pemodal, analis, media, dan publik.
Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua
peraturan yang berkaitan dengan pasar modal
dan Bursa Efek Indonesia khususnya hukum dan
peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan
yang sesuai dan memberikan saran dan masukan
kepada Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan
telah mentaati Undang-Undang Perusahaan
Terbatas, ketentuan Pasar Modal dan Bursa Efek
Indonesia, serta hukum dan peraturan lainnya.
Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan
kesekretariatan untuk mendukung Dewan Komisaris
dan Direksi dalam melaksanakan tugas mereka
dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris
dan Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham
dan menyiapkan agenda yang relevan, mengawasi
pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan
Direksi, mengkoordinasi dan menindaklanjuti
penugasan komite Dewan Komisaris dan Direksi
dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
manajemen senior.

Duties and Responsibilities


The tasks and responsibilities of Corporate Secretary
are as follow:
Corporate Secretary is responsible for maintaining
good and effective communications to the public.
Corporate Secretary acts as a liaison and maintains
good relationships between the Company and
Bapepam- LK, Indonesia Stock Exchange, investors,
analysts, media and the public.
The Corporate Secretary must keep abreast of all
regulations relating to the capital market and the
Indonesia Stock Exchange, in particular its prevailing
laws and regulations, and take appropriate actions
and provide appropriate advice and input to the
Board of Directors to ensure that the Company
complies with the Company Law, Capital Market,
Indonesia Stock Exchange and other laws and
regulations.
The Corporate Secretary also assists the
Boards secretariats (to support) of the Board
of Commissioners and Directors duties by
coordinating Board meetings and the General
Meeting of Shareholders and the respective
agendas, by controlling the Boards documentation
management, and by coordinating and following up
with Board members and senior management on
Board Committee assignments.

Aktivitas Sekretaris Perusahaan Selama Tahun 2010


Sekretaris Perusahaan mempersiapkan dan mengelola
daftar khusus saham yang dimiliki oleh para anggota
Dewan Komisaris, Direktur dan keluarga mereka,
dan mengorganisir, menghadiri dan membuat serta
menyimpan risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Corporate Secretarys Activities during 2010


The Corporate Secretary prepared and managed
the special register of shares owned by members of
the Board of Commissioners, the Board of Directors
and their families;, and organized, attended,
prepared and maintained the minutes of the Board of
Commissioners and Board of Directors meetings.

Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996,


peraturan No. IX.I.4-1996, Sekretaris Perusahaan juga
menyimpan dan memutakhirkan daftar pemegang
saham, serta memfasilitasi penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum

In accordance to the Capital Market Supervisory


Agencys (Bapepam) Decree-63/PM/1996, regulation
No. IX.I.4-1996, the Corporate Secretary also
maintained and updated the list of shareholders,
as well as facilitated the General Shareholders

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

105

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

106

Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 24 Juni


2010 dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan
Tahunan 2009.

Meeting and Extraordinary General Meeting of the


Shareholders on 24 June 2010 and coordinated the
publication of Annual Report 2009.

Sekretaris Perusahaan juga melaksanakan koordinasi


keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan
yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek
Indonesia dalam rangka untuk mempromosikan
kegiatan pasar modal kepada masyarakat luas,
disamping kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan
dengan tanggung jawab perusahaan terhadap
pengembangan masyarakat dan lingkungan, yakni
diantaranya di tahun 2010 BUMI mengambil bagian
untuk berpartisipasi dalam acara Investor Summit
and Capital Market Expo 2010 yang diselenggarakan
pada tanggal 11 November 2010, bertempat di The
Ritz-Carlton Hotel, Pasific Place, Jakarta, dimana
dalam kesempatan tersebut BUMI juga melakukan
paparan publik (public expose) yang dihadiri oleh
para wartawan, analis, investor dan publik. Sekretaris
Perusahaan juga bertugas mempromosikan kegiatankegiatan yang dilakukan Perusahaan beserta hasilnya
kepada publik baik melalui media massa maupun
website Perseroan.

In addition, the Corporate Secretary also coordinated


the participation of the Company in various activities
organized by Bapepam-LK and the Indonesia Stock
Exchange in order to promote the capital market
activities to the public, as well as other activities
related to ccommunity and environment development,
including participation in the Investor Summit and
Capital Market Expo 2010 held on 11 November
2010 in The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place, Jakarta,
where BUMI organized its public expose to the media,
analyst, investor and the public. The Corporate
Secretary also promoted the Companys activities
along with its results to the public either through the
mass media or the corporate website.

Penyampaian Laporan Periodik


BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan
akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap
perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan
Bursa Efek. Laporan periodik tersebut termasuk
Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi, Laporan
Keuangan Kwartal, Semester maupun Tahunan.

Regular Submission of Reports


In compliance with the prevailing laws and capital
market and stock exchange regulations, BUMI always
promptly and accurately publishes all relevant reports.
Regular reports include the Exploration Activities
Development Report, Quarterly, Semi-Annual, and
Annual Financial Statements.

Pengungkapan Informasi Perseroan


BUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang
tinggi atas pengungkapan informasi Perseroan guna
memastikan bahwa semua investor dan calon investor
mempunyai akses yang sama atas informasi yang
berkualitas dan relevan. BUMI membuat kebijakan atas
Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan Regulator
guna menjaga informasi yang sensitif dan secara
efektif menyebarkan data Perseroan yang bernilai dan
informatif.

Disclosure of Corporate Information


BUMI is committed to maintaining the highest
standard in Corporate Information disclosure to
ensure that all investors and prospective investors can
equitably access credible and relevant information.
BUMI has formulated a policy pertaining to Disclosure
of Information to the Public and the Regulator
to protect sensitive information and effectively
disseminate pertinent corporate information.

Pengungkapan Informasi Perseroan selama tahun


2010 meliputi iklan, informasi keuangan/pernyataan
kepada publik berupa press release, konferensi
media dan keikutsertaan dalam investor summit
yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan Bursa
Efek Indonesia, public exposes, pertemuan dengan
analis, dan wawancara dengan media (formal maupun
informal), juga korespondensi dengan Bapepam-LK
dan Bursa Efek Indonesia.

Corporate Information issued by the Corporate


Secretary throughout 2010 was in the form of
advertisements, financial information /statements
issued to the public in the form of press releases, press
conferences and participation in investor summits that
were organized by Bapepam-LK and the Indonesia
Stock Exchange; public exposes, analyst meetings,
and press interviews (formal as well as informal); and
through correspondence with Bapepam-LK and the
Indonesia Stock Exchange.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Laporan Tahunan BUMIs diterbitkan setiap tahun


dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris.
Laporan tersebut memberikan informasi mengenai
kinerja BUMI, baik kinerja keuangan maupun
operasional. Laporan Tahunan juga memberikan
informasi mengenai usaha Perseroan yang
berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan
sumber daya manusia, praktik Good Corporate
Governance, tanggung jawab sosial perusahaan serta
informasi mengenai laporan keuangan.

BUMIs Annual Report is published annually in two


languages, Bahasa Indonesia and English. This Report
provides information regarding BUMIs performance,
both in financial and operational terms. It also
provides information on the Companys ongoing
efforts in human resources development, Good
Corporate Governance practices, corporate social
responsibility and information pertaining to the
financial statements.

Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi,


misi, strategi, operasi dan produk, anak perusahaan,
serta tinjauan ke depan Perseroan dan informasi
Perseroan juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin
mendapatkan informasi mengenai Perseroan, salinan
atas informasi yang dikirimkan Perseroan ke Bursa
Efek Indonesia, press release, public exposes atau
pertemuan dengan analis, laporan keuangan kuartal
dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan dan
informasi terkait lainnya dapat di akses di website
BUMI www.bumiresources.com.

The Companys Corporate Profile includes the vision,


mission, operations and products, subsidiaries, as well
as a summary of the Companys future. Corporate
Information is also available to the public. For
those that seek to obtain information regarding the
Company, summary of the information submitted to
the Indonesia Stock Exchange, press releases, public
exposes or analyst meetings, quarterly and semiannual financial statements, Annual Reports, Company
Profile and other related information can be obtained
through our website www.bumiresources.com.

Publik juga dapat menghubungi:


Bapak Dileep Srivastava
Direktur & Corporate Secretary
PT Bumi Resources Tbk.
Bakrie Tower, Lantai 12
Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940, Indonesia
e-mail: dileep@bumiresources.com
Tel. : 62 21 57942080
Fax. : 62 21 57942070

In addition, public can also contact:


Mr. Dileep Srivastava
Director & Corporate Secretary
PT Bumi Resources Tbk.
Bakrie Tower, 12th Floor
Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940, Indonesia
e-mail: dileep@bumiresources.com
Tel. : 62 21 57942080
Fax. : 62 21 57942070

Selama tahun 2010, BUMI telah melakukan komunikasi


ke seluruh stakeholder dengan media sebagai berikut:

During 2010, BUMI has communicated with all


stakeholders through the following activities:

Kegiatan / Event
Paparan Publik & Forum Pertemuan Analis / Public Expose and Analyst Meting
Siaran Pers / Press Release

Frekuensi / Frequency
once
12 times

Pertemuan dengan Analis Individu / Individual meeting with analysts

once

Pertemuan dengan media / Media meeting

once

Keterbukaan Informasi kepada Bapepam-LK dan BEI / Information disclosure to


Bapepam-LK and BEI

4 times

Laporan Tahunan / Annual Report

once

Forum Investor / Investor Forum

once

RUPS / AGM

once

RUPSLB / EGM
Roadshow Investor Relations

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

once
42 times

107

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Paparan Publik
Seperti telah disinggung di atas, BUMI telah
melaksanakan kegiatan public expose bersamaan
dengan keikutsertaan Perseroan dalam acara Investor
Summit and Capital Market Expo 2010 pada tanggal
11 November 2010 di Jakarta. Dilaksanakannya
kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk kepatuhan
Perseroan terhadap peraturan terkait, yakni
diantaranya Peraturan Bursa Efek Indonesia No I-E
tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dimana
didalamnya juga mengatur tentang kewajiban
perusahaan tercatat untuk melakukan public expose
tahunan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun.

Public Expose
As described above, BUMI conducted its public
expose during the Investor Summit and Capital Market
Expo 2010 on 11 November 2010 in Jakarta. The
public expose was conducted to comply with the
prevailing Indonesian Stock Exchange Regulation No.
I-E on the Obligation to Submit Information, requring
public limited companies to organize annual public
expose at least once a year.

Dalam public expose tersebut yang memiliki agenda


utama memaparkan Informasi Terakhir mengenai
PT Bumi Resources Tbk, dihadiri oleh lebih dari 164
peserta dari berbagai kalangan, diantaranya kalangan
wartawan pasar modal, kalangan analyst dan investor.
Sedangkan dari pihak BUMI turut hadir sebagai
nara sumber utama adalah Bapak Dileep Srivastara,
Direktur Investor Relations & Corporate Secretary,
Ibu Yanti Sinaga, Vice President Legal, HR & GA,
Bapak Fuad Helmi, Senior Manager Business Analyst,
Ibu Ella V. Brizadly, Manager Corporate Secretary, dan
Bapak Achmad Reza Widjaja, Chief Economist Investor
Relations.

The main agenda of the public expose was to disclose


the latest update about PT Bumi Resource Tbk, and
was attended by more than 164 participants from
various areas, inculding capital market press, analysts
and investors (+ 142 participants), observers (+ 4
participants), and BUMI employees. BUMIs executives
attended the event as information source were
Mr. Dileep Srivestara, Director Investor Relations &
Corporate Secretary; Mrs. Yanti Sinaga, Vice President
Legal, HR & GA; Mr. Fuad Helmi, Senior Manager
Business Analyst, Manager Corporate Secretary; and
Mr. Achmad Reza Widjaja, Chief Economist Investor
Relations.

Keterbukaan Informasi kepada Bapepam-LK dan BEI


tahun 2010

Information Disclosure to the Bapepam-LK and


Indonesian Stock Exchange in 2010

No

108

Judul
Title

Tanggal
Date

Herald Resources sebagai perusahaan tertutup dan keluar dari papan bursa di Bursa Efek Australia
(ASX)
Delisting Herald Resources limited from Australian Stock Exchange (ASX) official list

Januari 13, 2010

Konsolidasi Anak Perusahaan Non Batubara Bumi ke dalam PT Bumi Resources Minerals
Consolidation of non-coal subsidiaries of Bumi in to PT Bumi Resources Minerals, Tbk.

Maret 2, 2010

Penjualan sebagian saham PT Mitratama Perkasa yang dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk kepada
PT Nusantara Pratama Indah.
Divestation of Bumis Shares in PT Mitratama Perkasa to PT Nusantara Pratama Indah.

Desember 6, 2010

Pengangkatan Bpk. Ari S. Hudaya dan Bpk. Andrew C. Beckham masing-masing sebagai Chief
Executive Officer dan Executive Director dari Vallar Plc.
The Appointment of Mr. Aris Hudaya and Andrew C. Beckham respectively as chief Executive officer
and Executive Director of Vallar Plc.

Desember 23, 2010

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Siaran Pers tahun 2010


Press Release in 2010
No

Tanggal
Date

Perihal
Subject

27-Jan-10

BUMI Resources menegaskan kembali kebijakan berbagi informasi


BUMI Resources reiterates information sharing policy to eliminate rumors and protect shareholders
interests

05-Apr-10

BUMI menegaskan harga batubara thermal ke Jepang sebesar USD 104 per ton FOB
BUMI confirms thermal coal price to Japan at US$104 per ton FOB

06-Apr-10

BUMI meraih harga batubara tertinggi sejak 2008


BUMI secure highest coal price since 2008

25-Mei-10

BUMI mengumumkan langkah pengurangan yang pertama - memulih kan kembali isu pemesanan
efek lebih dulu
BUMI announces the first deleveraging move - revive non preemptive issue

26-Mei-10

KPC menyambut digelarnya persidangan terkait masalah pajak


KPC welcomes supreme court ruling on tax issue

02-Jun-10

Pendapatan bersih BUMI di Q1-2010 telah mencapai 51% pendapatan tahun 2009
BUMI net income in Q1-2010 is already 51% of FY 2009

04-Jun-10

BUMI berpijak pada logika, keadilan dan aturan hukum - himbauan agar kembali pada pertimbangan
akal sehat
BUMI relies on logic, fairness and the rule of law - appeal for return to reason

24-Jun-10

Manajemen BUMI menepis rumor-rumor, para pemegang saham menyetujui agenda RUPS dan
RUPSLB
BUMI Management dismiss rumors, shareholders approve AGM and EGM agenda

13-Jul-10

Tinjauan awal BUMI terhadap perkiraan performa semester pertama 2010 Review atas Audit
Terbatas Tengah Berlangsung
BUMI preview first semester 2010 estimated results Limited Audit Review in Progress

10

16-Jul-10

BUMI memprotes berita menyesatkan di Bisnis Indonesia


BUMI protests Bisnis Indonesias misleading report

11

15-Agu-10

BUMI lakukan pembayaran dividen hampir mencapai USD 57 juta


BUMI pays close to US$57 million in dividends

12

30-Sep-10

BUMI menyelesaikan isu pemesanan efek terlebih dahulu berjumlah USD 360 juta di harga
Rp2.366,-- per saham
BUMI concludes non pre-emptives issue for US$360 million at Rp2,366,-- per share

Pertemuan dengan Analis Individu


Tanggal
Date

07-Apr-10

Perusahaan
Company

Negara
Country

Bahana Securities

Indonesia

Danareksa Sekuritas

Indonesia

AAA Sekuritas

Indonesia

DBS Vickers

Indonesia

Deutsche Bank

Indonesia

CIMB

Indonesia

JP Morgan

Indonesia

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

109

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Pertemuan dengan media


Tanggal
Date

19-Jul-10

Media Briefing
Perusahaan
Company

Negara
Country

Inilah.com

Indonesia

Neraca

Indonesia

Okezone.com

Indonesia

Republika

Indonesia

Financial Times

Indonesia

Surya

Indonesia

Media Indonesia

Indonesia

Tempo

Indonesia

Investor Daily

Indonesia

Koran Jakarta

Indonesia

E-bursa.com

Indonesia

Indopos

Indonesia

Vivanews

Indonesia

Bloomberg

Indonesia

Reuters

Indonesia

Koran Sindo

Indonesia

Detik

Indonesia

Antara

Indonesia

The Jakarta Post

Indonesia

Bisnis Indonesia

Indonesia

Kontan

Indonesia

Roadshow Investor Relations 2010


Tanggal
Date

110

Perusahaan
Company

Host

Conference

Venue

19 - 22 January 2010

BUMI

JP Morgan

Asean Corporate Access Days

Singapore (22)

22 - 23 February 2010

BUMI

Goldman Sachs

Non Deal Roadshow

Singapore & Hong Kong

1 - 3 March 2010

BUMI

CLSA

Asia USA Form

San Fransisco

4 - 5 March 2010

BUMI

Macquarie

Asean Conference

New York (4-5)

8 - 10 March 2010

BUMI

NDR and Citis

Global Resources Conference

London

9 - 10 March 2010

BUMI

UBS

Indonesia Conference 2010

The Four Seasons Hotel


Jakarta

12 March 2010

BUMI

Daiwa Securities

Investment Conference

Tokyo, Japan

15 March 2010

BUMI

Mitsubishi Corp. Japan

Non Deal Roadshow

Tokyo, Japan

22 - 26 March 2010

BUMI

Credit Suisse

Asian Investment Conference

Hotel Conrad, Hong Kong

12 - 13 April 2010

BUMI

Coaltrans

8th Coaltrans China

Beijing, China

20 April 2010

BUMI

The Asset

Triple A Corporate Awards

Hong Kong

22 April 2010

BUMI

JP Morgan

Indonesia Conference

Jakarta, Indonesia

17 - 19 May 2010

BUMI

Goldman Sachs

Non Deal Roadshow

London (17-18),
Edinburgh (19)

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Tanggal
Date

Perusahaan
Company

Host

Conference

Venue

1 - 4 June 2010

BUMI

Coaltrans

14th Annual Coaltrans Asia

Bali, Indonesia

15 June 2010

BUMI

Corporate Governance
Asia

6th Recognition Awards 2010


The Best Of Asia

JW Marriott Hotel, Hong


Kong

16 - 18 June 2010

BUMI

Daiwa Securities

Asian Commodities & Energy


Seminar (ACES)

Hong Kong (18)


Hong Kong

28 June 2010

BUMI

Macquarie

Coal, Power and Energy Conference

30 June 2010

BUMI

JP Morgan

Asia Pacific Equity Conference

New York

6 - 9 July 2010

BUMI

UBS

Coal-Power Conference

Singapore (6-7),
HongKong (8-9)
Jakarta, Indonesia

4 August 2010

BUMI

CITI

Indonesia Investor Conference

23 - 27 August 2010

BUMI

Goldman Sachs

Non Deal Roadshow

USA

13 - 17 September
2010

BUMI

CLSA

17th CLSA Investor Forum

Grand Hyatt, Hong Kong


(13-16)

11 - 15 October 2010

BUMI

Credit Suisse

Non Deal Roadshow

Europe & UK

2 November 2010

BUMI

Platts Top 250

Energy Companies Award

Marina Bay, Singapore

9 - 10 November 2010

BUMI

Morgan Stanley

9th Annual Asia Pacific Summit

Mandarin Oriental, SIN

15 - 19 November
2010

BUMI

Nomura

Shinka,London & US Asia Corporate


Day

LON (15-16), NYC (18-19)

22 - 23 November
2010

BUMI

Macquarie

Global Metals & Mining Conference

New York

29 November - 2
December 2010

BUMI

Nomura

Investment Forum 2010

Mandarin Oriental hotel,


Tokyo

KEBIJAKAN BENTURAN KEPENTINGAN

POLICY ON CONFLICT OF INTEREST

Pedoman Perilaku Cara Kita Melakukan Usaha BUMI


mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan
sesuai dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar
Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E.
1 dan Anggaran Dasar Perusahaan.

BUMIs Code of Conduct The Way We Conduct


Business sets out the policy on conflicts of interest
pursuant to both the Capital Market Supervisory
Agency (Bapepam-LK) Regulations No. IX.E.1 and the
Articles of Association of the Company.

Melalui Pedoman Perilaku BUMI dan Panduan Dewan


yang sesuai dengan Indonesian Code of Good
Corporate Governance bagian 4, BUMI telah secara
eksplisit meletakkan panduan untuk mencegah
terjadinya benturan kepentingan pribadi, baik yang
terjadi maupun yang mempunyai potensi benturan
kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan.

Through BUMIs Code of Conduct and Board Manual,


which are in line with ICGCG Sec 4, BUMI has put in
place explicit guidelines to prevent an individuals
private interests from interfering or appear to interfere
with the interests of BUMI as a whole.

Setiap anggota Komisaris, Direktur, manajemen dan


karyawan harus secara hati-hati menghindari benturan
kepentingan apapun antara kepentingan pribadi,
profesional, atau kepentingan usaha mereka dengan
kepentingan Perseroan, dalam setiap tindakan yang
diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai
dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk
mencegah terjadinya benturan kepentingan adalah
adanya kewajiban bagi setiap karyawan yang memiliki
kepentingan langsung maupun tidak langsung
dalam hubungan dengan individu atau organisasi
yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI untuk
memberitahukan benturan kepentingan dan tidak
boleh ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan
keputusan terhadap transaksi tersebut.

All Commissioners, Directors, management and


employees must scrupulously avoid any conflict
between their own respective personal, professional
or business interests and the interests of the Company,
in any and all actions taken by them on behalf of
BUMI in their respective capacities. One measure to
prevent such conflicts of interest is the requirement
that in the event of any employee having any direct or
indirect interest in or relationships with any individual
or organization proposing to enter into any transaction
with BUMI, such person shall give notice of such
interest or relationship and shall thereafter refrain from
discussing or voting on the particular transaction.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

111

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Dalam rangka untuk memperbaiki praktik-praktik GCG


yang sudah diterapkan dan untuk memperkenalkan
Pedoman Perilaku Perseroan, kebijakan mengenai
benturan kepentingan akan ditambahkan dengan
adanya Pernyataan Benturan Kepentingan yang harus
ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap
tahunnya. Dengan menandatangani pernyataan
tersebut, yang bersangkutan menyatakan telah
membaca dan memahami kebijakan benturan
kepentingan dan bila melakukan pelanggaran akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perseroan
yang berlaku.

In order to improve its GCG practices and promote


its Code of Conducts, the policy regarding conflict
of interest will be reinforced with the Statement
of Conflict of Interest that must be signed by
every individual BUMI, every year. By signing this
document, employees declare that they have read and
understood the conflict of interest policy and, in the
event of any violation, sanctions will be imposed in
accordance with the Companys regulations.

MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh


persaingan, BUMI tidak akan mampu mengelola risiko
stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif.
Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan
berbagai cara dan pendekatan guna menggali
berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan
terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya
risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola
risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan
Perseroan.

In a dynamic and highly competitive business, BUMI


will not be able to manage the strategic and tactical
risks by taking a passive standing. Therefore, the
Company has developed various ways and approaches
in order to explore the various dimensions of risk
faced by the Company relating to the activities, and
the possibility to those risks to happen, so that we can
manage the risks and change them for the benefit of
the Company.

Penerapan Manajemen Risiko Korporat/Enterprise Risk


Management (ERM) di BUMI dan anak perusahaan
telah dimulai sejak tahun 2008. Tanggal 1 April 2010,
BUMI telah mengangkat Head of Risk Management
Division untuk membentuk dan memimpin organisasi
manajemen risiko di BUMI serta melaksanakan
tugas dan fungsinya untuk memastikan penerapan
manajemen risiko yang memadai.

The implementation of Enterprise Risk Management


(ERM) at PT Bumi Resources Tbk (BUMI or The
Company) started in 2008. As of 1 April 2010, BUMI
has appointed a Head of Risk Management Division to
set up and lead the risk management organization in
BUMI and carry out jobs and functions to ensure the
proper implementation of risk management.

Di tahun 2010, BUMI melakukan identifikasi dan


pemetaan risiko berdasarkan 2 (dua) tujuan strategis
utama guna peningkatan produksi batubara dan
diversifikasi ke area pertambangan lainnya selain
batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen risiko
berbasis 2 (dua) tujuan strategis tersebut, BUMI
telah mengidentifikasi Risks That Matter, dan telah
menyiapkan serta melakukan rencana-rencana mitigasi
risiko-risiko tersebut, yang mencakup:

In 2010, BUMI identified and assessed risks based


on the 2 main strategic objectives, which were to
increase the coal production and diversification to
other mining areas besides coal . As a result of the
above risk management process on the two strategic
objectives, BUMI has identified Risks That Matter, and
has prepared and conducted mitigation plans of these
risks as follows:

Jenis Risiko
Risks
Belum terdapat sistem konsolidasi pelaporan
keuangan
No financial reporting consolidation system in place

112

Tindakan & Rencana Mitigasi


Mitigation Action Plans

Status Mitigasi
Mitigation Status

Mendapat bantuan dari Divisi IT untuk melakukan


paket konsolidasi.
Getting assistance from IT to acquire a consolidation
package.

In progress

Training pengembangan untuk memfamiliarkan sistem


terkait kepada para staf yang bertanggungjawab.
Personnel training to familiarize the system to the
users.

In progress

Mempekerjakan sumber daya dengan kemampuan


penguasaan sistem yang dibutuhkan untuk
memastikan kelancaran integrasi sistem.
Hiring resources with existing familiarities with the
system to ensure seamless integration.

In progress

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Jenis Risiko
Risks

Tidak memadainya jumlah tenaga professional yang


memiliki keahlian
Inadequate number of skilled professionals

Tidak ada program yang terstruktur untuk Public


Relations dan Corporate Communications
No Structured Program on Public Relations and
Corporate Communications

Tidak terdapat perencanaan suksesi


Lack of Succession Planning

Kenaikan harga bahan bakar dalam jangka pendek


Short Term Increase in Fuel Price

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Tindakan & Rencana Mitigasi


Mitigation Action Plans

Status Mitigasi
Mitigation Status

Menerapkan IFRS dalam pelaporan keuangan


Applying IFRS requirements in financial reporting

Continuous

Menunjuk akuntan profesional terbaik


Appointment of 1st tier accounting professionals

In progress

Memperkerjakan personil baru untuk dikhususkan


pada pengembangan sistem.
Recruit new personnel to be dedicated on system
development

Completed

Melakukan perbandingan pasar mengenai remunerasi


yang kompetitif;
Conduct a market benchmark on competitive
remuneration;

Continuous

Memperbaiki kebijakan sumber daya manusia yang


berkaitan dengan kompensasi dan paket tunjangan
bagi sumber daya dengan keahlian yang ada untuk
memastikan perekrutan, retensi dan loyalitas karyawan.
Enhance HR policy that relates to compensation and
benefit package for these skilled resources to ensure
employee recruitment, retention and loyalty.

Continuous

Mengembangkan sistem pengalihan kemampuan yang


lebih baik di dalam organisasi; dan
Develop more advance knowledge transfer system
within the organization; and

In progress

Proaktif dalam kegiatan rekrutmen (seperti


memberikan beasiswa, dan training tambahan yang
diatur dalam prasyarat sumber daya manusia).
Proactive recruitment (e.g. giving scholarship and
additional training for under-requirement HR).

Continuous

Program pengembangan individu yang berkelanjutan


Continuous personnel development program

Continuous

Menyediakan informasi yang jelas tentang anggaran


untuk divisi Investor Relations untuk melaksanakan
program-program campaign perusahaan;
Provide clear information on the budget in IR division
to roll out corporate campaign;

In progress

Mengembangkan strategi dan blueprint public relation


dan corporate communication yang terstruktur;
Develop a structured public relations and corporate
communication blueprint and strategy;

In progress

Menunjuk PIC untuk menangani public relation;


Appoint PIC to handle public relation;

In progress

Membangun komunikasi informal dengan media;


Establish informal communications with the media.

Continuous

Pengembangan perencanaan suksesi;


Development of a succession plan;

In progress

Meningkatkan budaya pemerataan kemampuan di


seluruh organisasi.
Enhance knowledge sharing culture throughout the
organization.

Continuous

Kontrak jangka panjang untuk distribusi bahan bakar


Long-term fuel supply contract

Completed

Memiliki tempat penampungan bahan bakar dengan


kapasitas yang optimal;
Have an optimum fuel stock pile

Continuous

Menerapkan posisi 6 bulanan untuk instrumen fuelhedging.


Taking a 6-month position through fuel-hedging
instruments.

In progress

Membangun pembangkit listrik tenaga uap sebagai


sumber energi cadangan
Develop power plant (PLTU) for secondary energy
resource

In progress

Menerapkan analisa skenario yang terkait dengan


kondisi bahan bakar.
Apply scenario analysis with regards to fuel conditions

Continuous

113

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

Jenis Risiko
Risks

Risiko Finansial Nilai Wajar Kontrak Derivative


Financial Risk - Fair Value Derivative Contract

114

Tindakan & Rencana Mitigasi


Mitigation Action Plans

Status Mitigasi
Mitigation Status

Perseroan diminta untuk menerapkan Capped Call


Agreement. Berdasarkan standar akuntansi yang berlaku,
Perseroan wajib untuk menggunakan nilai wajar untuk
pelaporan transaksi. Kondisi ini dapat menyebabkan
fluktuasi yang signifikan pada penerimaan dan biaya yang
lain dalam laporan keuangan Perseroan.
The Company is requested to enter into a Capped
Call Agreement. In accordance with the implemented
accounting standards, the Company has to use fair value
to report the transaction. This condition may create a
significant fluctuation of other income and expenses in
the Companys income statement.

Continuous

Informasi lebih rinci mengenai manajemen risiko di


BUMI di bagian Manajemen Risiko di halaman 118
dalam Laporan Tahunan ini.

Detailed information on BUMIs risk management is


described in the Risk Management section on page
118 in this Annual Report.

KASUS HUKUM YANG DIHADAPI OLEH


PERSEROAN

LEGAL CASES

Perseroan dan unit usaha menghadapi beberapa


kasus hukum yang merupakan kewajiban kontinjen
terhadap berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul
dari transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan
perpajakan tertentu, yang kini masih dalam proses
pengadilan atau sedang dalam proses banding, yang
hasil akhirnya belum bisa ditentukan pada saat ini,
antara lain:
- Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dalam wilayah
pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan
yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan
Arutmin.
- Kompensasi atas jasa hasil produksi batubara
dengan PPN Masukan.
- Klaim kepemilikan atas tanah yang masih terletak di
area pertambangan KPC, oleh unsur masyarakat;
- Ijin dari Menteri Kehutanan Indonesia terkait dengan
sebagian wilayah kontrak karya pertambangan yang
berada pada kawasan hutan lindung atau taman
nasional.

The Company and its Subsidiaries are contigently


liable for various claims from third parties arising
from the ordinary conduct of business, including tax
assessments, results of which are either pending or are
being processed by the court, the outcomes of which
are not presently determinable as follows:
- Illegal Mining (PETI) in Arutmins mining concession
and the issuance of other mining concessions that
overlap with Arutmins concessions.
- Offset of coal production proceeds with VAT input.
- Land ownership claim to lands located in the same
area with KPC concession by local community.
- Permits from the Indonesian Ministry of Forest
related to parts of mining concession areas located
within protected forests or national parks.

Informasi rinci mengenai keseluruhan kasus hukum


yang dihadapi Perseroan sepanjang tahun 2010 dapat
dilihat dalam Catatan Laporan Keuangan Konsolidasi,
sub bagian Kontinjensi di Note 46 bagian Laporan
Auditor pada Laporan Tahunan ini. Namun begitu,
keseluruhan kasus hukum tersebut baik yang sudah
terselesaikan maupun masih berjalan sampai dengan
diselesaikannya laporan tahunan ini tidak berpengaruh
terhadap kinerja keuangan dan operasional BUMI atau
anak perusahaan yang bersangkutan.

Detailed information on legal cases faced by the


Company is available in Note 46 of the Companys
2010 consolidated financial statements in this Annual
Report. However, all resolved and ongoing legal cases
reported during the preparation of this annual report
have no material financial and operational impact to
BUMI or the respective subsidiaries.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

PERLINDUNGAN KONSUMEN

CONSUMER PROTECTION

Dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG, BUMI


bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada seluruh pelanggannya. BUMI menjual produkproduknya kepada pemakai akhir, dimana seluruh
pelanggan BUMI adalah perusahaan. Oleh karena
itu, setiap penjualan batubara harus selalu di dukung
dengan suatu kontrak yang memberikan perlindungan
ekstra untuk hak dan kewajiban dari masing-masing
pihak. Selain itu, setiap pelanggan secara aktif
didorong untuk melaporkan setiap pelanggaran
Pedoman Perilaku BUMI secara langsung melalui
Speak Up System.

Based on the GCG principles, BUMI strives on serving


its customers in the best possible way. Since BUMI
sells its products to corporate end users, all sales
are supported with contracts, which provide extra
protection for the rights of each party. In addition
to contracts, all customers are encouraged to report
violations of BUMIs Code of Conduct directly through
our Speak Up System.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL & PENGEMBANGAN


MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (BUMI atau
Perseroan) dalam pelaksanaan Corporate Social
Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen
yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui
misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di daerah operasi penambangan dan
menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal
operasi pertambangan.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


& COMMUNITY AND ENVIRONMENTAL
DEVELOPMENT
BUMIs commitment to corporate social responsibility
is based on an internalized foundation within the
Company with regard to its mission to enhance public
prosperity around our mine sites and sustainably
preserve the environment surrounding our operations.

Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program


pembangunan masyarakat dan lingkungan akan
sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental
yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas
program-program CSR dalam rangkaian program
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
(community development) yang berkesinambungan.

The Company is fully aware that its objectives in


community and environmental development cannot
be achieved by merely carrying out incidental, charity
oriented activities. Therefore, BUMI treats its CSR
programs as an ongoing community development
program.

Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang


secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap
tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh
karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak
dan bertanggung jawab terhadap kelestarian
lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan
tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen
lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check-Review
yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada
standar ISO 14001.

Issues on environmental preservation are considered


as an integral part of every step within the Companys
operational activities. All employees are required
to act and be responsible for the preservation of
the environment. To achieve the objectives, BUMIs
environmental management system is developed
based on the Plan-Do-Check-Review principle
implemented in all business unites based on the ISO
14001 standard.

Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola


dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari
kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya
pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi
dari aktivitas penambangan. Selain itu, Perseroan
juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas
tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan
aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman
hayati.

The Company strives to effectively manage the


environmental impact of its operational activities
through efforts to avert damage and minimize
pollution that may arise from mining activities. In
addition, BUMI is also committed to restoring the
previously mined areas to become productive,
stable and safe estates as to constantly protecting its
biodiversity.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

115

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

116

Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya


meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas
sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam
hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu
pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan,
meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat yang lebih baik.

BUMI constantly seeks to actively participate in efforts


aimed at enhancing the integration and balance
among social, environmental, and economic priorities.
As such, the Company supports the Governments
efforts to eradicate poverty, improve health standards
and enhance the quality of community life.

Melaksanakan program-program pemberdayaan


masyarakat untuk mendukung pembangunan
perekonomian regional berdasarkan sumber daya
setempat, serta membangun dan memelihara
kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat
setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan
dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan.

Public empowerment programs to support regional


economic development by utilizing locally obtained
sources, as well as building and maintaining
partnerships with the Government, the community and
other related parties are areas implemented in parallel.

Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi


pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan
pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang
selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan
program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan
rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing
pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan
sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai.

In developing and implementing its CSR program,


the tripartite principle (involving the Company,
Government institutions and the public) governs the
efforts to ensure the maximum level of success and
instill a sense of self-belonging in all parties, resulting
in the attainment of self-sufficiency and greater public
welfare.

Paparan lengkap tentang program-program CSR


dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

A full account of BUMIs CSR programs is described


in the Corporate Social Responsibility section of this
Annual Report.

RENCANA PELAKSANAAN GCG DI TAHUN 2011


Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus
dilakukan secara berkelanjutan. Karena itu sosialisasi
atas GCG maupun peningkatan praktik GCG serta
implementasinya terus dilakukan sepanjang tahun
maupun tahun-tahun berikutnya.

2011 GCG IMPLEMENTATION PLAN


The Company realizes that GCG must be continuously
implemented. Therefore, awareness as well as
intensified application of GCG practices must
continuously be implemented throughout the year as
well as in subsequent years.

Berikut rencana peningkatan praktik GCG tahun 2011:


1. Me-review dan melakukan perbaikan Panduan
Dewan (Board Manual) BUMI;
2. Melengkapi piagam komite-komite yang belum
ada, serta me-review dan memperbaharui, jika
diperlukan, atas piagam-piagam komite yang
sudah ada;
3. Mengkaji secara berkala struktur organisasi
Perseroan dan jika diperlukan, melakukan
perbaikan dengan melengkapi/menambah organ
yang belum lengkap dalam organisasi, serta
memperbaiki jalur komunikasi dan/atau pelaporan
yang ada di dalam struktur;
4. Me-review SOP dan pedoman kerja yang ada di
unit-unit bisnis/divisi, serta melengkapi SOP dan
pedoman kerja yang diperlukan;

The plan to intensify GCG practices for 2011 are as


follows:
1. To review and re-update the Board Manual of
BUMI;
2. To develop the outstanding committees charters,
as well as review and re-update the existing
charters, if necessary;
3. To regularly review the Companys organization
structure and re-update it by adding the organs
that have yet to be established within the
organization, as well as to improve communication
and/ or reporting lines within the organization
structure;
4. To review existing SOPs and manuals own by
business units/ divisions, as well as to completely
fill the outstanding SOPs and manuals;

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Tata Kelola Perusahaan


/Corporate Governance Report

5. Memfasilitasi kegiatan sosialisasi yang


berkelanjutan atas GCG, Pedoman Perilaku dan
Enterprise Risk Management ke seluruh manajemen
eksekutif dan seluruh karyawan BUMI dan anak
perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi
yang ada;
6. Melanjutkan penerapan IT governance;
7. Melanjutkan pelaksanaan review/audit rutin
berbasis risiko di unit-unit bisnis;
8. Melakukan self assessment atas kerangka kerja dan
penerapan GCG di Perseroan;
9. Melanjutkan dan me-review penerapan Early
Warning System dan Management Reporting
System yang sudah berjalan, serta melakukan
perbaikan-perbaikan jika diperlukan;

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

5. To facilitate the continuous socialization activities


of GCG, Code of Conduct and Enterprise Risk
Management to the whole executive managements
and employees of BUMI and its subsidiaries
through all existing communication medias;
6. To continuously perform the implementation of IT
governance;
7. To continuously perform periodic risk based review/
audit implementation across business units;
8. To perform self assessment towards GCG
framework and implementation throughout the
Company;
9. To continuously perform and review the
implementation of existing Early Warning System
and Management Reporting System, as well as to
conduct appropriate improvements, if necessary;

117

MANAJEMEN RISIKO DI BUMI


/RISK MANAGEMENT AT BUMI

INTEGRASI MANAJEMEN RISIKO KORPORAT

INTEGRATION OF ENTERPRISE RISK


MANAGEMENT

Pelaksanaan Manajemen Risiko Korporat (Enterprise


Risk Management/ERM) di PT Bumi Resources
Tbk. (BUMI atau Perseroan) telah dimulai sejak
tahun 2008. Tujuan dari penerapan sistem ERM
adalah untuk memungkinkan Perseroan mengenali
dan mengelola risiko-risikonya dengan membangun
sebuah sistem pengawasan dan pengelolaan risiko
yang sehat. Sistem tersebut akan meningkatkan
struktur dan praktik pengelolaan risiko yang dimiliki
Perseroan. Pada akhirnya, sebuah sistem pengawasan
dan pengelolaan risiko yang sehat akan membawa
Perseroan untuk dapat lebih baik mencapai tujuannya
dalam meningkatkan nilai bagi para stakeholders.
Direksi dan seluruh karyawan BUMI telah berkomitmen
untuk menerapkan kebijakan dan pedoman risiko
di seluruh bagian kegiatan Perusahaan untuk
memungkinkan BUMI mencapai semua visi dan misi.

The implementation of Enterprise Risk Management


(ERM) at PT Bumi Resources Tbk. (BUMI or
the Company) started in 2008. The objective of
the implementation of ERM systems is to enable
the Company to recognize and manage risks by
establishing a sound system of risk oversight and
management. It will enhance the Companys risk
governance practices and structures. Ultimately, a
sound system of risk oversight and management
will lead the Company to be better able to achieve
its objective of adding value to the Companys
stakeholders. The Board of Directors and all
employees of BUMI have committed to implement
the risk policies and standards in all aspects of the
Companys activities to enable BUMI to achieve its
overall vision and mission.

Penerapan ERM adalah sebuah perjalanan


bahwa perusahaan telah memulai untuk dapat
mengintegrasikan dan menerapkan sistem tersebut
dalam aktivitas-aktivitasnya. Hal tersebut dapat
diilustrasikan melalui gambar dibawah ini:

The implementation of ERM is a journey that the


Company has embarked on to be able to integrate
and implement it in all aspect of its activities. It is
illustrated as follows:

Stakeholder
Value

2011

2010
Internal Strategic
Treasury
Audit
Plann
Risk
Mgmt

Ops

2008

2009

Legal

Risk Specialization

Enterprise Wide
Risk Awarness

Risk Management
Integration

Enterprise Risk
Management

Risk Management Sophistication

Sejak tanggal 1 April 2010, BUMI telah


mengangkat Head of Risk Management Division
untuk memimpin organisasi manajemen risiko di
BUMI serta menjalankan tugas dan fungsi dalam
memastikan penerapan ERM secara memadai. Proses
pengangkatan tersebut kemudian segera diikuti
dengan merekrut seorang manager dan seorang
superintendent ERM guna memperkuat organisasi
ERM dalam mencapai tujuan-tujuannya.

118

As of 1 April 2010, BUMI has appointed a Head of


Risk Management Division to set up and lead the risk
management organisation in BUMI and carry out jobs
and functions to ensure the proper implementation
of ERM. This process was soon followed by the
recruitment of a manager and a superintendent in
ERM to strengthen the ERM organisation in achieving
its objectives.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Pembentukan organisasi Risk Management Division


merupakan sebuah langkah penting untuk memimpin
dan mengemban tanggung jawab sepenuhnya dalam
menerapkan manajemen risiko oleh BUMI sendiri
tanpa harus bergantung dari bantuan pihak luar. Hal
ini merupakan suatu keputusan strategis terhadap
pengintegrasian keseluruhan aktivitas ERM di BUMI
dan di semua unit bisnisnya, serta kemajuan dari
tahapan kesadaran ERM yang ada sebelumnya.
Dengan pembentukan Risk Management Division,
Perusahaan telah menyelesaikan fase integrasi
manajemen risiko di kelompok usaha Perusahaan,
dikarenakan divisi ini ditugaskan untuk melaksanakan
proses ERM yang memadai kepada semua unit bisnis
yang ada di Perusahaan.

The establishment of the Risk Management Division


organisation was a landmark step in taking the
lead and full responsibility in implementing risk
management by BUMI itself without the guidance
of outside party. This is a strategic decision towards
integrating the whole ERM activities in BUMI and its
business units and move forwards from the previous
ERM awareness stage. With the establishment of Risk
Management Division, the Company has finished the
risk management integration phase within its group
since the division is mandated to conduct the proper
ERM process for all the business units in the Company.

Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh


Risk Management Division selama menjalani fase
integrasi di tahun 2010:
Menyelenggarakan workshop mengenai kriteria
risiko yang diikuti oleh para risk officer pada
tanggal 14 January 2010.
Membantu PT Arutmin Indonesia (Arutmin)
dalam pelaksanaan risk assessment untuk lokasi
tambang mereka.
Membuat risk register, risk profile, risk map, dan
Risks that Matter untuk divisi-divisi dan unit-unit
bisnis BUMI. Pelaksanaan proses ini mengacu pada
dikeluarkannya Memorandum No. 008/BR-RMD/
VIII/10 dan Memorandum No. 011/BR-RMD/IX/10
tentang Risks that Matter.
Melaksanakan 2 (dua) kali rapat dengan Komite
Manajemen Risiko pada tanggal 7 Mei 2010 dan
17 Juni 2010, serta 1 (satu) kali rapat gabungan
bersama Komite Risk Manajemen dan Komite
Audit pada tanggal 14 Oktober 2010.
Mengkampanyekan ERM untuk meningkatkan
kesadaran melalui sosialisasi dalam bentuk
penyebaran banner dan poster di BUMI dan
kantor-kantor bisnis unit.
Melaksanakan Knowledge Update mengenai
Risiko-risiko dalam Industri Pertambangan pada
tanggal 15 Juli 2010, yang dilakukan bekerja sama
PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia, guna
memberi pencerahan kepada para risk officer
mengenai perkembangan terkini terkait risikorisiko di industri pertambangan. Selama kegiatan
tersebut, BUMI dan PwC mendiskusikan peraturan
beberapa perundang-undangan baru di bidang
pertambangan yang sudah ditetapkan, yakni:
- Undang-undang No. 4/ 2009 mengenai
Pertambangan;
- Peraturan Pemerintah No. 22/2010;
- Peraturan Pemerintah PP No. 23/2010;
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya -
Mineral No. 8/ 2009;
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 34/ 2009.

Amongst the activities conducted by the Risk


Management Division during the integration phase in
2010 were as follows:
Conducted risk criteria workshop with risk officers
on 14 January 2010.
Assisted PT Arutmin Indonesia (Arutmin) in
conducting risk assessment for their mine sites.
Developed risk register, risk profile, risk map,
and Risks that Matter in BUMIs divisions and its
business units. This is socialized by the issuance
of Memorandum No. 008/BR-RMD/VIII/10 and
Memorandum No. 011/BR-RMD/IX/10 for Risks
that Matter.
Conducted 2 (two) meetings with the Risk
Management Committee which were held on 7
May 2010 and 17 June 2010 and 1 (one) joint
meeting of Risk Management Committee and
Audit Committee on 14 October 2010.
Conducted ERM campaign to increase awareness
by socialisation in the form of distributing banners
and posters in BUMIs and business units offices.
Conducted Knowledge Update on Risks in the
Mining Industry workshop in cooperation with
PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia to
update the risk officers and other related persons
with the current developments of risks in the
mining industry on 15 July 2010. During the
workshop, BUMI and PwC discussed the issuance
of new mining laws and regulations which were:
- Mining Law No. 4/ 2009;
- Government Regulations: PP No. 22/2010;
- Government Regulations: PP No. 23/2010;
- Ministry of Energy and Mineral Resources
Regulations: PerMen No. 8/ 2009;
- Ministry of Energy and Mineral Resources
Regulations: PerMen No. 34/ 2009.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

119

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

120

Hasil dari kegiatan Knowledge Update tersebut


dikomunikasikan melalui tulisan artikel dalam
media komunikasi internal seperti majalah
Kabara di PT Kaltim Prima Coal (KPC) and
majalah Serasi di Arutmin. Kegiatan tersebut juga
dipublikasikan dalam kolom Seremonia di harian
Kompas pada tanggal 21 Juli 2010, sebagai upaya
untuk mempromosikan kegiatan GCG di BUMI
kepada masyarakat.
Mengevaluasi pelaksanaan risk mitigation
plans untuk memitigasi risiko-risiko yang telah
ditentukan. Evaluasi tersebut dilakukan melalui
rapat-rapat dengan para risk officers, dan melalui
kegiatan-kegiatan audit internal.
Menyiapkan laporan keterbukaan manajemen
risiko dalam laporan keuangan kuartalan BUMI.
Melaksanakan risk assessment di PT Bumi
Resources Minerals Tbk. (BRM) dan anak
perusahaannya (PT Citra Palu Minerals,
PT Gorontalo Minerals, PT BUMI Mauritania dan
PT Newmont Nusa Tenggara).
Menyiapkan laporan keterbukaan manajemen
risiko untuk prospektus penawaran perdana saham
BRM.
Berpartisipasi dalam kegiatan workshop risk
assessment KPC di Sangatta pada tanggal 6 s/d
12 Oktober 2010, yang ditujukan untuk bagian
marketing, mining operations, external relations
dan sustainability development, mining services,
health, safety and environment, processing
infrastructure, keuangan, sumber daya manusia,
contract mining dan supply chain.
Melakukan fraud risk assessment di KPC dan
Arutmin, untuk area kerja external relations,
Health, Safety and Environment dan Sustainability
Community development di Banjarmasin pada
tanggal 18 s/d 19 Oktober 2010 dan di Sangatta
pada tanggal 26 s/d 27 October 2010. Kegiatan
ini kemudian diikuti dengan presentasi laporan
hasil kegiatan kepada Direksi dan chief executive
di BUMI, KPC dan Arutmin.
Melakukan risk assessment di BUMI untuk area
kerja Information Technology, Legal, Human
Resources, General Affairs, Investor Relations,
Corporate Secretary, Gallo Oil (Jersey) Ltd. dan
Finance.
Menyiapkan Management Reporting Systems
(MRS) untuk menstandardisasi bentuk laporan
yang akan disediakan untuk Direksi.
Membuat Early Warning System (EWS). EWS
merupakan sebuah papan pedoman untuk
memonitor indikator-indikator risiko utama guna
mendukung informasi-informasi yang lebih cepat
dan lebih baik dalam pengambilan keputusan
strategis di area kerja keuangan, operasional, dan
business performance. Saat ini, proyek tersebut
dalam tahap pembuatan papan pedoman untuk
manajemen.

Results of the knowledge update workshop were


communicated through the articles in internal
communication media such as Kabara and Serasi
magazines in PT Kaltim Prima Coal (KPC) and
Arutmin respectively. This workshop was also
published in the Seremonia section in Kompas
on 21 July 2010 as an effort to promote the GCG
activities in BUMI to the public.
Evaluated the implementation of risk mitigation
plans to mitigate the risks identified. The
evaluation was conducted based on the meetings
with risk officers as well as through internal audit
activities.
Prepare risk management disclosures in BUMIs
quarterly financial statements.
Conduct risk assessment of PT Bumi Resources
Minerals Tbk. (BRM) and its subsidiaries (PT Citra
Palu Minerals, PT Gorontalo Minerals, PT BUMI
Mauritania and PT Newmont Nusa Tenggara).
Prepared risk management disclosures for the
initial public offering prospectus of the BRMs
shares issuance.
Participated in KPC risk assessment workshops
in Sangatta 6 to 12 October 2010 in the areas of
marketing, mining operations, external relations
and sustainability development, mining services,
health, safety and environment, processing
infrastructure, finance, human resources, contract
mining and supply chain.
Conducted fraud risk assessment at KPC and
Arutmin, with the assistance from PwC Indonesia,
in the areas of external relations, Health, Safety
and Environment and Sustainability Community
development in Banjarmasin on 18-19 October
2010 and Sangatta on 26-27 October 2010. This
was followed by the report presentation to the
directors and chief executives at BUMI, KPC and
Arutmin.
Conducted risk assessment in BUMI in the area of
Information Technology, Legal, Human Resources,
General Affairs, Investor Relations, Corporate
Secretary, Gallo Oil (Jersey) Ltd. and Finance.
Designed the Management Reporting Systems
(MRS) to standardize the reports provided to Board
of Directors.
Developed the Early Warning System (EWS).
EWS is a dashboard to monitor the key risk
indicators to support faster and better informed
strategic decision making in the area of financial,
operational, and business performance. Currently
the project is in the phase of developing the
management dashboard.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Rencana ke Depan di Tahun 2011

Future Plans in 2011

BUMI akan mengintegrasikan aktivitas-aktivitas


impementasi ERM dalam rangka untuk meningkatkan
sistem ERM yang lebih kuat dan berkelanjutan untuk
menjaga keberlanjutan bisnis Perseroan dalam
mencapai semua visi dan misi Perseroan. Di bawah
ini adalah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di
tahun 2011:
Evaluasi risiko secara berkala termasuk
memperbaharui risk criteria dan risk map,
mengevaluasi dan melakukan prioritas risikorisiko, membuat risk profile, memperbaharui Risks
That Matters, membuat rencana mitigasi risiko
dan menentukan risk owner dan orang-orang
yang akan bertanggung jawab terhadap rencana
pelaksanaan mitigasi risiko. Risk assessment yang
sebelumnya dilakukan sekali dalam setahun, akan
dilakukan dua kali dalam setahun, dan kemudian
akan ditingkatkan menjadi setiap kuartal.
Meningkatkan sistem pengawasan dari rencana
aksi mitigasi risiko termasuk memonitor beritaberita perkembangan ekonomi dan bisnis yang
dapat berdampak pada kegiatan usaha BUMI,
seperti krisis politik di kawasan Timur Tengah, dan
perlambatan ekonomi Jepang akibat gempa bumi
dan tsunami.
Melanjutkan penerapan EWS dan MRS.
Melanjutkan pelaksanaan sosialisasi manajemen
risiko seperti melalui tulisan artikel untuk
paparan di media komunikasi internal mengenai
manajemen risiko, dan melalui workshop
knowledge update mengenai perkembangan
terkini terkait manajemen risiko untuk para
manajemen senior, risk officer dan risk owner.
Melaksanakan fraud risk assessments di area risiko
fraud yang lebih spesifik.
Terlibat dalam proyek-proyek yang signifikan untuk
melakukan risk assessment yang menyeluruh guna
penyelesaian proyek terkait.
Menilai risiko dalam proses perencanaan dan
anggaran (budgeting).
Melakukan proses Loss Event Management.
Membantu pembuatan kerangka kerja sistem
manajemen untuk risiko fraud, yang dilakukan
bekerja sama dengan Internal Audit Division.

BUMI will integrate the activities of the


implementation of ERM in order to achieve a
mature and sustainable ERM system to maintain the
Companys business sustainability in achieving its
vision and mission. The following activities will be
carried out in 2011:
Evaluate risk regularly including updating risk
criteria and risk map, evaluating and prioritising
risks, developing risk profile, updating Risks That
Matters, developing risk mitigation plan and
determining risk owner and persons in charge
of the risk mitigation action plans. The risk
assessment which was previously conducted once
a year, will be conducted semi-annually and will be
intensified to quarterly.
Improve the monitoring system of the
implementations of risk mitigation plans including
monitoring the economic and business news
development which may have an impact to
BUMIs business such as the Middle East political
crisis and Japans economic downturn due to the
earthquake and tsunami.
Continue the implementation of the EWS and
MRS.
Continue the socialization of risk management
such as articles for inclusion in the internal
media communications on risk management
and knowledge update workshops on recent
development in risk management for senior
management, risk officers and risk owners.
Conduct fraud risk assessments in selected fraud
risk areas.
Involve in significant project to provide thorough
risk assessment for the completion of the project.
Assess risk in the planning and budgeting process.
Conduct Loss Event Management process.
Assist the development of fraud risk management
system framework in coordination with the Internal
Audit Division.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

121

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT STRUCTURE

Berikut adalah struktur manajemen risiko BUMI.

Below is BUMI risk management structure.

ERM Org Structure 2010

ERM Org Structure 2010

Board of
Commissioner

Board of
Directors

Suryo B. Sulisto
Nalinkant A. Rathod
Sulaiman Zuhdi Pane
Iman Taufik
Anton S. Soedarsono
Jay Alatas
Kusumo A. Martorejo

Ari S. Hudaya
Kenneth P. Farrel
Dileep Srivastava
Eddie J. Soebari
Andrew Beckham

Director of Internal Audit,


Eddie J. Soebari
Risk Management and
Information Technology

Risk Management Nalinkant A. Rathod


Kanaka Puradiredja
Committee

Head of Risk
Management
Division
Risk Management
Manager

Risk Management Imanuel Sidhi


Superintendt
Umbara

PT
Dharma
Henwa
Risk
Officer

Gallo Oil
(Jersey)
Risk
Officer

Arutmin
Risk
Officer

KPC
Risk
Officer

Marketing
Risk
Officer

Finance
Risk
Officer

Legal,
HR, GA
Risk
Officer

Mursalman
Ahadi

Endang
Soemantri

Reti
Widarini

Harlyn
Sianturi

Thomas
Quantero

Charles
Tumbelaka

Mahmud

Reporting Line

122

Elly Slamet

Renova Viscky

Risk Management
Prita Sevdwina
Staff
Puspa

IT
Risk
Officer
Andreas
Mahargono

Inv Rel
and
CorSec
Risk
Officer

PT Bumi
Resources
Minerals
Risk
Officer

Achmad
Reza
Widjaja

TBA

Communication Line

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tanggal 15


Maret 2007 oleh Dewan Komisaris untuk memberi
rekomemendasi-rekomendasi kepada Dewan
Komisaris terkait area manajemen risiko, guna
memastikan keberadaan dan efektivitas sistem
manajemen risiko korporat di Perseroan.

The Risk Management Committee was established


on 15 March 2007 by the Board of Commissioners
to provide recommendations on the area of risk
management to the Board of Commissioners in order
to ensure the existence and effectiveness of the
enterprise/integrated risk management systems in the
Company.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko
mencakup sebagai berikut:
Memberikan arahan dan rekomendasi atas
kebijakan manajemen risiko perusahan (filosofi,
risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan
target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh
Direksi.
Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka
manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha
BUMI.
Memastikan bahwa Presiden Direktur Audit
Internal, Manajemen Risiko dan IT Direktur
menunjukkan kepemimpinan dan arahan
praktik manajemen risiko dan secara proaktif
meningkatkan kemampuan manajemen risiko
Perseroan.
Memberikan rekomendasi kepada Direksi
mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan.
Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik
BUMI serta memberikan usulan kepada Direksi
menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang
dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas
batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk
masing-masing risiko stratejik perusahaan.
Mengkaji dan melaporkan efektivitas kinerja dan
penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk
profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada
Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko
tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko
perusahaan.
Memberikan usulan dan rekomendasi kepada
Direksi dalam meningkatkan kinerja dan
penerapan manajemen risiko Perseroan.
Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas
penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk
hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi
risiko utama.
Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc
dengan Direksi untuk mendiskusikan hal-hal
penting yang memerlukan perhatian khusus.

Roles and Responsibilities


The roles and responsibilities of the Risk Management
Committee are as follows:
Provide guidance and recommendations on risk
management policies (philosophy, risk appetite
and tolerance, vision and mission, objectives and
targets, and strategy) defined by the Board of
Directors.
Review and ensure that the Company possesses
a risk management framework that fits with the
business requirements.
Ensure that the President Director and Internal
Audit, Risk Management, and IT Directors provide
leadership and direction for the Companys risk
management practices and proactively enhance
the Companys risk management capabilities.
Provide recommendation to the Board of
Directors on the management of BUMIs strategic
risks.
Review recommendations on BUMIs strategic
decisions and provide suggestions to the Board
of Directors regarding the possible risks that
could occur including recommendations on the
tolerable risk levels and risk treatments/action
plans for the respective strategies.
Review and report the effectiveness of
Companys risk management performance and
implementation including risk profile and provide
recommendations to the Board of Directors to
ensure those risks are within the Companys
tolerable risk levels.
Provide suggestions and recommendations
to Board of Directors on the enhancement of
Companys risk management performance and
implementation.
Report to the Board of Commissioners on the
effectiveness of risk management implementation
at BUMI including the results of risk treatments/
action plans implementation of key risks to the
Board of Commissioners.
If necessary, attend ad-hoc meetings with the
Board of Directors to discuss significant risks
requiring immediate attention.

Keanggotaan
Anggota Komite Risk Manajemen sejak 31 December
2009 sampai dengan tanggal dibuatnya laporan ini
adalah sebagai berikut:
- Nalinkant A. Rathod sebagai Ketua Komite
- Kanaka Puradiredja sebagai Anggota
Nalinkant A. Rathod merupakan anggota Dewan
Komisaris Perseroan. Sedangkan Kanaka Puradiredja
adalah anggota Komite Audit Perseroan dan
merupakan pihak yang independen terhadap
Perseroan. Untuk paparan lengkap mengenai profil
Nalinkant A. Rathod dan Kanaka Puradiredja, dapat
dilihat di masing-masing Curriculum Vitae yang
terdapat di halaman 185 dan halaman 135.

Membership
Members of the Risk Management Committee as at 31
December 2009 and at the date of this report are:
- Mr. Nalinkant A. Rathod as Chairman
- Mr. Kanaka Puradiredja as Member
Mr. Nalinkant A. Rathod is a member of the Board
of Commissioners and Mr. Kanaka Puradiredja is the
member of Audit Committee and independent to the
Company. Please refer to page 185 for the Curriculum
Vitae of Mr. Nalinkant A. Rathod and page 135 for the
Curriculum Vitae of Mr. Kanaka Puradiredja.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

123

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

124

DIREKTUR MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT DIRECTOR

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Manajemen
Risiko mencakup sebagai berikut:
Membuat dan menyiapkan filosofi, visi dan misi,
tujuan dan sasaran, strategi manajemen risiko, dan
risk appetite serta tingkat toleransi manajemen
risiko.
Melakukan tinjau ulang secara berkala terhadap
kebijakan manajemen risiko dan poin-poin
pencapaian kunci dari penerapan manajemen
risiko, dengan bantuan Risk Management Division.
Membuat dan menyetujui risk criteria yang
disusun dan diajukan oleh Risk Management
Division.
Membuat kerangka kerja manajemen risiko yang
terintegrasi ke seluruh aspek risiko yang terdapat
di BUMI.
Mengakaji ulang dan menyetujui pengajuan
kebijakan dan proses manajemen risiko Perseroan
yang telah diperbaharui.
Memastikan kebijakan manajemen risiko Perseroan
telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada
manajemen dan seluruh karyawan di semua
bagian BUMI.
Menerapkan kepemimpinan dan arahan yang
menyeluruh untuk praktik-praktik manajemen
risiko di Perseroan.
Memastikan kecukupan dari pengembangan
kapabilitas termasuk infrastruktur manajemen
risiko yang dimiliki Perseroan.
Memastikan kecukupan sumber daya untuk
mengelola risiko-risiko strategis Perseroan
termasuk menentukan batasan risiko dan
penanggulangan/rencana aksi risiko yang masih
dapat ditoleransi terkait strategi-strategi.
Mengkaji ulang profil risiko dan daftar risiko
Perseroan, dan melaporkan hasil kajiannya kepada
Komite Manajemen Risiko. Proses ini termasuk
memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih
didalam batasan risiko yang dapat ditoleransi oleh
Perseroan.
Memastikan upaya-upaya untuk perlak
penanggulangan/rencana aksi risiko untuk risikorisiko kunci dapat diterapkan secara memadai dan
tepat waktu.
Memastikan efektivitas kinerja dan penerapan
manajemen risiko Perseroan.
Menghadiri pertemuan-pertemuan ad-hoc
untuk membahas risiko-risiko signifikan yang
memerlukan penanganan segera.

Roles and Responsibilities


Roles and responsibilities of the Risk Management
Director are as follows:
Establish and set the risk management
philosophy, vision and mission, objectives and
targets, strategy, risk appetite and tolerance level.
Conduct periodic reviews of the risk management
policies and key milestones achievement of the
implementation of risk management with the
assistance of the Risk Management Division.
Establish and approve the risk criteria developed
and proposed by the Risk Management Division.
Establish an integrated risk management
framework for all aspect of risks across BUMI.
Review and approve new or updated proposals
of the Companys risk management policies and
processes.
Ensure the Companys risk management policies
have been communicated and socialized to
management and employees throughout BUMI.
Provide the overall leadership and direction for
the Companys risk management practices.
Ensure adequate development of the Companys
risk management capabilities, including its
infrastructure.
Ensure adequate resources to manage the
Companys strategic risks including determining
the tolerable risk levels and risk treatments/action
plans for the respective strategies.
Review the Companys risk profile and risk
register, and report the results of the review to the
Risk Management Committee. This will include
ensuring that those risk are within the Companys
tolerable risk levels.
Ensure the efforts for risk treatment/action plans
for key risks can be adequately implemented and
in a timely manner.
Ensure the effectiveness of the Companys risk
management performance and implementation.
Attend ad-hoc meetings with Risk Management
Committee to discuss significant risks requiring
immediate attention.

Saat ini, Direktur Manajemen Risiko juga bertanggung


jawab untuk divisi internal audit dan divisi information
technology.

Currently, Risk Management Director is also


responsible for the internal audit and information
technology divisions.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

HEAD OF THE RISK MANAGEMENT DIVISION

HEAD OF THE RISK MANAGEMENT DIVISION

Head of the Risk Management Division bertanggung


jawab untuk memonitor aktivitas operasional divisi Risk
Management, dan untuk memastikan upaya koordinasi
yang baik atas proses manajemen risiko Perseroan.

The Head of the Risk Management Division is


responsible for monitoring Risk Management
Divisions operational activities as well as ensuring
a well coordinated effort over the Companys risk
management processes.

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan tanggung jawab dari Head of the Risk
Management Division mencakup:
Membantu Direksi dalam mengembangkan dan
mengkaji ulang kebijakan-kebijakan manajemen
risiko Perseroan.
Menyiapkan dan melaporkan rekomendasirekomendasi kepada Direksi mengenai batasan
dan tingkatan risiko yang dapat ditoleransi
Perseroan.
Membantu Direktur Internal Audit, Risk
Management, and Information Technology dalam
mengembangkan kerangka kerja manajemen risiko
yang wajar di semua bagian Perseroan.
Mengembangkan atau memperbaharui kebijakankebijakan dan proses-proses manajemen risiko
Perseroan.
Mempelajari, memonitor, dan mengevaluasi
penerapan kebijakan-kebijakan dan proses-proses
manajemen risiko di dalam Perseroan.
Memastikan bahwa sosialisasi praktik manajemen
risiko telah dilakukan di semua bagian Perseroan.
Memberikan kepemimpinan dan arahan yang
menyeluruh untuk divisi Risk Management.
Mengikuti metodologi, teknik dan teknologi
manajemen risiko terkini melalui kehadiran dalam
workshop dan training terkait.
Mengkomunikasikan risiko-risiko strategis yang
telah teridentifikasi kepada Direktur Internal Audit,
Risk Management, and Information Technology,
dan memonitor perkembangan pelaksanaan
penanggulangan/rencana aksi risiko yang telah
ditentukan.
Menyiapkan dan menyampaikan profil risiko
Perseroan kepada Komite Manajemen Risiko dan
Direksi. Hal ini termasuk memastikan bahwa risikorisiko tersebut masih didalam batasan risiko yang
dapat ditoleransi Perseroan.
Berkoordinasi dengan unit-unit terkait lainnya
untuk memberi rekomendasi-rekomendasi
mengenai penanggulangan/rencana aksi risiko
untuk risiko-risiko utama. Proses ini dapat berupa
analisa biaya dan manfaat untuk setiap upaya yang
teridentifikasi dalam penanggulangan/rencana aksi
risiko.
Mengawasi dan melaporkan perkembangan
penanggulangan/rencana aksi risiko kepada
Komite Manajemen Risiko dan Direksi.

Roles and Responsibilities


Details of the roles and responsibilities of the Head of
the Risk Management Division are:
Assist the Board of Directors in developing and
reviewing the Companys risk management
policies.
Prepare and report recommendations on the
Companys tolerable risk levels and limits to the
Board of Directors.
Assist the Internal Audit, Risk Management, and
Information Technology Directors in developing a
common risk management framework throughout
the Company.
Develop or update the Companys risk
management policies and processes.
Observe, monitor, and evaluate the
implementation of risk management policies and
processes within the Company.
Ensure that socialization of risk management
practices has been done throughout the
Company.
Provide overall leadership and direction for the
Risk Management Division.
Keep abreast of the latest risk management
methodologies, techniques and technologies
through attendance at workshops and training.
Communicate to Internal Audit, Risk
Management, and Information Technology
Directors on the identified strategic risks and
monitor the associated risk treatment/action plans
implementation progress.
Prepare and submit the Companys risk profile to
the Risk Management Committee and Board of
Directors. This includes ensuring that these risk
are within the Companys tolerable risk levels.
Coordinate with other related units to provide
recommendations on the risk treatment/ action
plans for key risks. This may take the form of cost
and benefit analysis for each effort identified in
the risk treatment/action plans.
Monitor and report the progress of risk treatment/
action plans to the Risk Management Committee
and Board of Directors.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

125

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

126

Memastikan proses-proses manajemen risiko


dapat diterapkan, tertanam dalam kegiatan
operasional sehari-hari dan konsisten di seluruh
Unit Usaha/Divisi yang ada di BUMI, dimana
batasan-batasan risiko-risiko yang telah ditentukan
tersebut masih didalam toleransi risiko Perseroan.
Menghadiri pertemuan-pertemuan ad-hoc
dengan Komite Manajemen Risiko dan Direksi
untuk membahas risiko-risiko yang signifikan yang
memerlukan penanganan segera.

Personel Divisi Manajemen Risiko saat ini adalah:

Currently the personnel of the Risk Management


Division are:

RISK OFFICER

RISK OFFICER

Ensure risk management processes are


implementable, embedded in day to day
operations and consistent across BUMI Business
Units/Divisions such that associated risk levels are
within the Companys risk tolerance.
Attend ad-hoc meetings with the Risk
Management Committee and Board of Directors
to discuss significant risks requiring immediate
attention.

Nama Name

Posisi Position

Eddie J. Soebari

Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi


Internal Audit, Risk Management, Information Technology Director

Elly Slamet

Kepala Divisi Manajemen Risiko


Head of Risk Management Division

Renova Viscky

Manajer Manajemen Risiko


Risk Management Manager

Imanuel Sidhi Umbara

Risk Management Superintendent

Prita Sevdwina Puspa

Staf Manajemen Risiko


Risk Management Staff

Tugas dan Tanggung Jawab


Risk Officers di Unit-unit Bisnis/Divisi yang ada di
BUMI bertanggungjawab untuk mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas manajemen risiko dan menyiapkan
laporan-laporan secara berkala mengenai identifikasi
risiko, penilaian risiko, dan penanganan risiko untuk
masing-masing tanggung jawab dari setiap risk officer
tersebut.

Roles and Responsibilities


The Risk Officers in Business Units/BUMI Divisions
are responsible for coordinating risk management
activities and providing periodic reports on risk
identification, assessment, and treatment for each of
their areas of responsibilities.

Tugas dan tanggung jawab Risk Officer di setiap Unit


Bisnis/Divisi yang ada di BUMI mencakup sebagai
berikut:
Membantu Risk Management Division dalam
mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan dan
proses-proses manajemen risiko Perseroan di
setiap Bisnis Unit/Divisi yang ada di BUMI.
Membantu Risk Management Division untuk
memonitor pelaksanaan kebijakan-kebijakan dan
proses-proses manajemen risiko di setiap Bisnis
Unit/Divisi yang ada di BUMI.
Memberikan kesadaran risiko di setiap Bisnis Unit/
Divisi yang ada di BUMI.
Mengikuti metodologi, teknik dan teknologi
manajemen risiko terkini melalui kehadiran dalam
workshop dan training terkait.
Menyiapkan laporan-laporan yang berbasis pada
proses Risk Control Self Assessment (RCSA)
kepada Risk Management Division mengenai
risiko-risiko strategis yang teridentifikasi.

Roles and responsibilities of the Risk Officer at the


Business Units/BUMI Divisions are to:
Assist the Risk Management Division in
communicating the Companys risk management
policies and process in each Business Unit/BUMI
Division.
Assist Risk Management Division to monitor risk
management policies and process implementation
at each Business Unit/BUMI Division.
Promote risk awareness in each Business Unit/
BUMI Division.
Keep abreast of the latest risk management
methodologies, techniques and technologies
through attendance at workshops and training.
Provide reports to the Risk Management Division
on the identified strategic risks based on the Risk
Control Self Assessment (RCSA) process.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Berkoordinasi dengan Risk Management Division


untuk melakukan RCSA secara berkala di masingmasing area untuk memastikan penyelesaian yang
tepat waktu dan penerapan yang memadai.
Melaporkan kepada masing-masing Kepala Unit
Bisnis/Divisi terkait, dan Risk Management Division
mengenai hasil penilaian risiko serta rencana
penanggulangan/rencana aksi untuk risiko-risiko
utama di setiap Unit Bisnis/Divisi yang ada di
BUMI termasuk perkembangan dari penerapan
rencana-rencana tersebut
Mengeskalasi ke Risk Management Division
mengenai risiko-risko yang signifikan yang
memerlukan perhatian segera dari manajemen
eksekutif dan memastikan bahwa risiko-risiko
tersebut telah dimitigasi.

Keanggotaan
Risk Officers yang telah ditunjuk untuk setiap divisi dan
unit bisnis adalah sebagai berikut:

Coordinate with Risk Management Division to


conduct periodic RCSA for each respective area
to ensure timely completion and appropriate
implementation.
Report risk assessment results as well as treatment/
action plans of key risks in each Business Unit/
BUMI Division including their implementation
progress to the respective Heads of Business
Units/BUMI Divisions and Risk Management
Division.
Escalate any significant risks requiring immediate
attention from executive management to Risk
Management Division and ensure that the risks are
mitigated.

Membership
Risk Officers whom have been appointed at each
division and business unit are as follows:

Unit Bisnis Business Unit Divisi Division

Nama Risk Officers Name of Risk Officers

PT Kaltim Prima Coal

Mr. Harlyn Sianturi

PT Arutmin Indonesia

Ms. Reti Widarini

PT Bumi Resources Minerals Tbk.

TBA

Gallo Oil (Jersey) Ltd.

Mr. Endang Soemantri

PT Darma Henwa Tbk.

Mr. Mursalman Ahadi

Finance Division (BUMI)

Mr. Charles Tumbelaka

Legal, HR, and GA Division (BUMI)

Mr. Mahmud

Information Technology Division (BUMI)

Mr. Andreas Mahargono

Investor Relations Corporate Secretary Division (BUMI)

Mr. Achmad Reza Widjaja

Marketing Division (BUMI)

Mr. Thomas Quantero

Kelanjutan dari Sosialisasi Manajemen Risiko.


Sebagai salah satu aktivitas dari program sosialisasi
manajemen risiko, berdasarkan Memorandum No.
003/BR-RMD/II/10 tanggal 22 Februari 2010 tentang
Kebijakan dan Pedoman Risiko, buku saku Kebijakan
dan Pedoman Risiko tersebut telah dibagikan ke
seluruh karyawan pada tanggal 22 Februari 2010.
Kebijakan dan Pedoman Risiko tersebut menjabarkan
informasi penting mengenai manajemen risiko yang
termasuk kebijakan, filosofi, risk appetite, toleransi
risiko, visi dan misi, tujuan, sasaran, strategi, kerangka
kerja, proses, kriteria, peta risiko dan Risks That
Matter. Masyarakat umum dapat juga memperoleh
Kebijakan dan Pedoman Risiko tersebut melalui
website BUMI di www.bumiresources.com. Selain dari
pembagian buku saku tersebut, di tahun 2010 BUMI
juga telah menyebarkan banner and poster mengenai
Enterprise Risk Management di kantor pusat BUMI
dan juga di kantor tambang yang ada di KPC dan
Arutmin.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Continuation of Risk Management Socialisation.


As one of the activities for the risk management
socialisation program, the Risk Policy and Standard
Booklet was distributed to all employees on 22
February 2010 based on the Memorandum No. 003/
BR-RMD/II/10 regarding Risk Policy and Standard
Booklet dated 22 February 2010. The Risk Policy and
Standard Booklet sets out important information on
risk management including policy, philosophy, risk
appetite, tolerance, vision and mission, objectives,
targets, strategy, framework, processes, criteria,
maps and Risks That Matter. Risk Policy and Standard
Booklet can be obtained by public on BUMIs website
www.bumiresources.com. Other than the standard
booklet, in 2010 BUMI also distributed banners and
posters about Enterprise Risk Management in BUMIs
head offices and site offices in KPC and Arutmin.

127

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

128

Pada tanggal 15 Juli 2010, Risk Management Division


BUMI bekerja sama dengan PricewaterhouseCoopers
Indonesia melaksanakan workshop yang diberi judul
Knowledge Update on Risks in the Mining Industry.
Workshop ini dihadiri oleh semua risk officer, Direksi
BUMI, CFO KPC, anggota komite audit, anggota
komite manajemen risiko dan beberapa orang di
level manajerial. Pelaksanaan workshop tersebut juga
dipublikasikan di rubrik Seremonia di harian Kompas
edisi tanggal 21 Juli 2010, serta di media komunikasi
internal yang dimiliki KPC dan Arutmin.

On July 15th 2010, the Risk Management Division in


cooperation with PricewaterhouseCoopers Indonesia
conducted a workshop on Knowledge Update on
Risks in the Mining Industry. This workshop was
attended by all risk officers, BUMIs directors, KPC
CFO, members of audit committee, member of risk
management committee and several managerial level
personnel. The workshop was published in Seremonia
section in Kompas on 21 July 2010 as well as internal
communication media in KPC and Arutmin.

KRITERIA RISIKO

RISK CRITERIA

Kriteria risiko digunakan sebagai bagian tolok ukur


dalam pengambilan keputusan di BUMI untuk
menentukan apakah sebuah risiko dapat diterima,
ditolerir atau tidak dapat diterima. Menentukan kriteria
risiko umum yang diakui oleh semua personil yang
ada di BUMI akan menciptakan penilaian risiko yang
seragam dan konsisten terhadap risiko-risiko yang
ada di seluruh bagian Perseroan. Terdapat 2 (dua) tipe
kriteria risiko, yakni:
Kriteria berdasarkan akibat yang ditimbulkan
(Consequence)
Kriteria berdasarkan kemungkinan terjadinya
(Likelihood)

Risk criteria is used as part of the guidelines in


decision-making determine whether a risk is
acceptable, tolerable or unacceptable. Defining
common risk criteria that is acknowledged by all
personnel in BUMI will lead to uniform and consistent
risk assessment of risks across the Company. There are
2 types of risk criteria:
Consequence Criteria
Likelihood Criteria

Kriteria berdasarkan akibat yang ditimbulkan di BUMI


terdiri dari 14 macam, yakni sebagai berikut: akibat
finansial (financial impact), tujuan strategis (strategic
goal), penghentian operasional yang tidak terjadwal
di area operasi tambang (unscheduled operational
stoppage of mine operations), kesalahan geologi/
variasi dalam perkiraan cadangan (geological
errors/variation in reserve estimations), harga per
ton batubara yang diproduksi (cost per ton of coal
produced), lewatnya waktu yang diperlukan untuk
menjalankan proyek yang telah diputuskan (Time
over run on project delivery), perputaran sumber
daya manusia (human resources turnover), sumber
daya manusia/hubungan industrial (human resources/
industrial relations), kesehatan dan keamanan terkait
dengan lingkungan/skala kerusakan (health and safety,
environmental (Damage Scale)), reputasi/masyarakat
umum/hubungan masyarakat (reputation/community/
public relations), regulasi dan hukum.

Impact criteria at BUMI consists of 14 items as


follows: financial impact, strategic goal, unscheduled
operational stoppage of mine operations, Geological
errors/variation in reserve estimations, Cost per ton
of coal produced, Time over run on project delivery,
Human Resources Turnover, Human Resources
(Industrial Relations), Health and Safety, Environmental
(Damage Scale), Reputation/ Community/ Public
Relations, Regulation, and Legal.

Kriteria akibat memiliki 5 (lima) tingkatan keparahan


yakni: sangat rendah (very low), rendah (low),
menengah (medium), tinggi (high) and sangat tinggi
(very high).

Impact criteria has 5 levels of severity i.e. very low,


low, medium, high and very high.

Tingkatan atas kemungkinan terjadinya (likelihood)


diukur dari dua aspek yakni aktivitas rutin dan tidak
rutin. Kriteria kemungkinan terjadinya memiliki 5 (lima)
tingkatan keparahan yakni: sangat rendah (very low),
rendah (low), menengah (medium), tinggi (high) and
sangat tinggi (very high).

The level of possibility (likelihood) is measured by


two aspects i.e. routine and non routine activities.
Likelihood criteria has 5 levels of severity i.e. very low,
low, medium, high and very high.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Risk Map, Risk Profile dan Risks That Matter

Risk Map, Risk Profile and Risks That Matter

Diagram risk map dan risk profile yang


diterapkan di BUMI adalah sebagaimana
tergambar dibawah. Setiap bagian risiko
yang telah di plot dalam risk map tersebut
memberi arti nilai tertentu yang dapat dicapai
dengan mengalikan probabilitas kejadian
dengan dampaknya. Nilai untuk risiko yang
telah ditentukan digunakan untuk menentukan
tingkatan signifikansi risiko terhadap Perseroan
serta priotisasi untuk penanganan dan
pengelolaan risiko. Risiko-risiko di setiap
tingkatan/kategori perlu untuk dimitigasi untuk
menghindari perpindahan/peningkatan mereka
ke tingkatan/kategori yang lebih tinggi serta
untuk menurunkan tingkatan dari risiko itu
sendiri.

The diagram of the risk map and profile implemented


in BUMI is described below. Each plotted risk on the
risk map is given a score which can be attained by
multiplying the likelihood with the impact. The score
for the given risk is used to determine the level of risk
significance to the Company as well as prioritization
for risk treatment and management. Risks in each
level/category need to be mitigated to avoid moving
these to the higher level/category as well as to
decrease the risk level itself.

Berdasarkan penilaian risiko, keseluruhan risk


map dan risk profile BUMI untuk tahun 2010
terdiri dari 18 risiko signifikan, 9 risiko tinggi, 5
risiko menengah, dan 4 risiko rendah.

Based on the risk assessment, the overall risk map and


risk profile BUMI for 2010 consisted of 18 significant
risks, 9 high risks, medium risks and 4 low risks.

LIKELIHOOD
SCALE

CONSEQUENCE SCALE

Level

1 (Very High)

2 (High)

3 (Medium)

4 (Low)

5 (Very)

A (Very High)

SIGNIFICANT

SIGNIFICANT

HIGH

HIGH

MEDIUM

B (High)

SIGNIFICANT

SIGNIFICANT

HIGH

MEDIUM

LOW

C (Medium)

SIGNIFICANT

HIGH

MEDIUM

LOW

LOW

D (Low)

HIGH

MEDIUM

LOW

LOW

LOW

E (Very Low)

MEDIUM

LOW

LOW

LOW

LOW

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

129

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Tingkat Risiko
Level of Severity
Signifikan
Significant

Deskripsi
Description
Risiko signifikan dipertimbangkan sebagai yang paling
diprioritaskan dalam penanganan risiko. Risiko-risiko di area
ini perlu untuk dikelola dan ditanggulangi secara lebih serius
dibanding risiko-risiko lain yang terletak di area lain di dalam risk
map.
Significant risks are considered as the most prioritized for risk
treatment. Risks in this area need to be managed and treated
much more seriously than risks located in other areas of the risk
map.

Tinggi dan Menengah


High and Medium

Risiko Tinggi dan Menengah dipertimbangkan sebagai risiko


yang berada di urutan kedua dalam area paling signifikan
untuk manajemen risiko dan di prioritas kedua untuk mendapat
penanganan risiko.
High and medium risks are considered as the second most
significant area for risk management and the second priority area
for risk treatment.

Rendah
Low

Risiko rendah dipertimbangkan sebagai risiko yang berada di


urutan ketiga dalam area paling signifikan untuk manajemen
risiko dan di prioritas ketiga untuk mendapat penanganan risiko.
Pengawasan berkala terhadap risiko-risiko di area ini tetap
dibutuhkan untuk mencegah risiko-risiko tersebut meningkat
masuk ke tingkatan/kategori yang lebih tinggi.
Low risks are considered as the third most significant area for risk
management and the third priority area for risk treatment. Regular
monitoring of risks in this area is still required to prevent these risks
from entering the higher levels/categories.

130

Untuk memperbaiki pengawasan atas aktivitas mitigasi


risiko, sebuah kriteria tambahan telah dibuat untuk
menentukan risiko yang paling signifikan yang BUMI
hadapi yang dikenal sebagai Risks That Matter untuk
di monitor oleh manajemen atas dalam kaitannya
dengan pelaksanaan rencana-rencana mitigasi risiko.
Kriteria tambahan yang digunakan untuk menentukan
Risks That Matter tersebut adalah sebagai berikut:
- Besarnya dampak finansial, peningkatan akibat
finansial dari US$50 juta hingga US$100 juta;
- Akibat dari pencapaian visi dan misi Perseroan
- Akibat kepada bisnis dasar dan tujuan-tujuan
Perseroan

To improve the monitoring of risk mitigation activities,


an additional criteria was created to obtain the 5
most significant risks facing BUMI as the Risks That
Matter to be monitored by top management in terms
of the implementation of risk mitigation action plans.
Additional criteria which were used to determine the
Risks That Matter are as follows:
- Financial impact magnitude, increasing financial
impact from US$50 million to US$100 million
- Impact the achievement of the Companys vision
and mission
- Impact to the core business and objectives of the
Company

Risks That Matter dan Rencana Mitigasi Risiko

Risks That Matter and Mitigation Action Plans

Di tahun 2010, BUMI melakukan identifikasi dan


penilaian risiko berdasarkan pada 2 (dua) tujuan
strategis utama, yakni untuk meningkatkan
produksi batubara dan diversifikasi usaha ke area
pertambangan lainnya diluar batubara. Sebagai
sebuah hasil dari proses manajemen risiko berbasis
pada dua tujuan strategis tersebut di atas, BUMI
telah mengidentifikasi beberapa Risks that Matter
serta menyiapkan dan melaksanakan rencana-rencana
mitigasi terhadap risiko-risiko tersebut. Dibandingkan
tahun 2009, Risks that Matter tahun 2010, diluar risiko
finansial, telah menurun dari 10 menjadi 5 risiko.
Penurunan tersebut sebagai akibat dari suskesnya
tindakan-tindakan mitigasi, perubahan dalam
kondisi-kondisi usaha dan perbaikan di organisasi dan
manajemen BUMI.

In 2010, BUMI identified and assessed risks based on


the 2 main strategic objectives, which were to increase
the coal production and diversification to other mining
areas besides coal . As a result of the above risk
management process on the two strategic objectives,
BUMI has identified several Risks that Matter and has
prepared and conducted mitigation plans of these
risks. Compared to 2009, the Risks that Matter in
2010, outside the financial risk, are reduced from 10
to 5 risks. This reduction was caused by successful
mitigation actions, changes in business conditions
and the improvement in BUMIs organisation and
management.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

Belum Terdapat Sistem Konsolidasi Pelaporan


Keuangan
Perseroan belum memiliki sistem konsolidasi
pelaporan keuangan, oleh sebab itu pelaporan
keuangan masih dilakukan secara manual, dimana
hal ini dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam
konsolidasi laporan keuangan. Untuk memitigasi
risiko ini, BUMI telah secara menyeluruh dan hatihati melakukan pemeriksaan terhadap seluruh
data keuangan untuk disertakan kedalam laporan
keuangan konsolidasi sebelum data-data tersebut di
audit oleh auditor eksternal yang independen. Untuk
mewujudkan hal tersebut, sebuah sistem pelaporan
keuangan yang terintegrasi untuk tujuan konsolidasi
telah dibuat dan akan mulai diimplementasikan di
tahun 2011. Selain itu juga, Perseroan merekrut
personil yang sesuai untuk mendukung penerapan
proses ini.

There is no financial reporting consolidation system


in place
The Company has no financial reporting consolidation
system in place. Therefore the financial reporting is
done manually which may cause inaccuracy in the
consolidated financial statement. To mitigate this risk,
BUMI has been thoroughly and prudently checking all
the financial data to be included in the consolidated
financial statements before they were audited by
the external independent auditor. To overcome
this, an integrated financial reporting system for
consolidation purposes has been developed and will
be implemented in 2011. Furthermore the Company
recruited suitable personnel to support this process.

Tidak Memadainya Jumlah Profesional yang


Memiliki Keahlian
Peningkatan di target produksi dan bertumbuhnya
ekspansi bisnis menuntut penambahan para
profesional yang memiliki keahlian untuk menjalankan
tujuan-tujuan bisnis yang ada. Adanya risiko bahwa
BUMI tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dikarenakan standar tinggi yang diminta
dalam kegiatan pertambangan dan kompetisi yang
ketat di dalam pasar pekerja. Untuk memitigasi
risiko ini, BUMI melakukan perbandingan pasar
mengenai remunerasi dan tunjangan yang kompetitif,
meningkatkan, kebijakan sumber daya manusia yang
berkaitan dengan kompensasi dan paket tunjangan
untuk para profesional yang memiliki keahlian guna
memastikan bahwa paket remunerasi BUMI kompetitif
dengan pasar dan mendukung retensi karyawan serta
meningkatkan loyalitas. BUMI juga mengembangkan
sistem pengalihan ilmu yang lebih baik di dalam
organisasi, program pengembangan yang
berkelanjutan dan melakukan rekrutmen yang proaktif
(seperti memberikan beasiswa dan training tambahan
yang berhubungan dengan persyaratan sumber daya
manusia Perusahaan).

Inadequate number of skilled professionals


The increase in production target and growing
business expansion requires additional skilled
professionals to deliver business objectives. There is
a risk that BUMI may not be able to fulfill this need
due to the high standard demanded for mining
activities and tight competition in the labor market. To
mitigate this risk, BUMI conducts market benchmark
on competitive remuneration and benefits, enhance
its HR policy that relates to compensation and benefit
package for the skilled professionals to ensure BUMIs
remuneration package is competitive with the market
and support employee retention and increase loyalty.
BUMI will also develop a more advanced knowledge
transfer system within the organization, continuous
development program and conduct proactive
recruitment (e.g. giving scholarship and additional
training for under-requirement HR).

Tidak Terdapat Program yang Terstruktur untuk


Public Relation dan Corporate Communication
Terdapat kebutuhan akan program yang terstruktur
dari public relations dan corporate communications
untuk meningkatkan citra perusahaan, membangun
kepercayaan masyarakat umum dan para investor
serta menangkal publikasi yang merugikan. Dalam
rangka untuk memitigasi risiko ini, BUMI akan
mengembangkan sebuah blueprint dan strategi
public relations dan corporate communications yang
terstruktur, menunjuk personil yang profesional untuk
meningkatkan public relations dan mengembangkan
relasi yang baik dengan pemangku kepentingan serta
komunikasi dengan media.

No Structured Program on Public Relations and


Corporate Communications
There is a need for a structured program on public
relations and corporate communications to raise
BUMIs corporate image, enhance public and investor
confidence and counter speculative publicity. In order
to mitigate this risk, BUMI will develop a structured
public relations and corporate communication
blueprint and strategy, appoint professional personnel
to upgrade public relations to enhance quality of
relationship with stakeholders and communications
with media.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

131

Manajemen Risiko Di Bumi


/Risk Management At Bumi

132

Tidak Terdapat Perencanaan Suksesi


Tidak terdapatnya perencanaan suksesi yang dapat
menyebabkan kekacauan pada operasional Perseroan
dalam hal beberapa personil kunci tidak memiliki
kapabilitas untuk melakukan tugas-tugas mereka
khususnya jika orang-orang tersebut tidak pernah
mengetahui informasi-informasi yang vital. Dalam
rangka untuk memitigasi risiko tersebut, Human
Resources Division saat ini sedang dalam proses
mengembangkan sistim perencanaan suksesi untuk
anggota Direksi dan manajemen atas, serta secara
berkelanjutan mengembangkan budaya membagi
pengetahuan di seluruh bagian Perseroan.

Lack of Succession Planning


The absence of succession planning may cause
disruptions to the operations of the Company in the
case several key personnel are incapacitated to carry
out their duties in particular if those persons have not
disseminated vital information. In order to mitigate
these risks, the Human Resources Division is currently
developing a succession plan systems for members
of the Board of Directors and top management and
continuously developing a knowledge sharing culture
throughout the Company.

Kenaikan Harga Bahan Bakar dalam Jangka Pendek


Bahan bakar adalah sebuah komponen penting
dalam operasional pertambangan dan juga
elemen yang signifikan dalam biaya-biaya operasi.
Situasi makroekonomi dan politik global dapat
menyebabkan risiko naiknya harga bahan bakar yang
dapat berpengaruh buruk terhadap operasional
pertambangan jika terdapat persediaan bahan bakar
dalam jangka pendek dan menyebabkan perubahan
pada struktur biaya serta pada margin keuntungan.
Untuk memitigasi risiko ini, BUMI akan menerapkan
kontrak persediaan bahan bakar dalam jangka
panjang, memiliki tempat penampungan bahan bakar
yang optimal, membangun Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) sebagai sumber energi sekunder dan
menerapkan analisa skenario dengan memperhatikan
kondisi-kondisi terkait bahan bakar.

Short Term Increase in Fuel Price


Fuel is an important component in mining operations
and also a significant element in operational expenses.
Macroeconomic and global political situations can
create risk of increase in fuel price which can adversely
impact mining operations if there is a short supply of
fuel and causes changes in cost structure, as well as
the profit margin. To mitigate this risk, BUMI will enter
into a long-term fuel supply contract, maintain an
optimum fuel stock pile, develop power plant (PLTU)
for secondary energy resource and apply scenario
analysis regarding to fuel conditions.

Financial Risk Nilai Wajar Kontrak Derivative


Perseroan telah meminta untuk menggunakan Capped
Call Agreement. Berdasarkan standar akuntansi
yang diterapkan, Perseroan harus menerapkan nilai
wajar untuk melaporkan transaksi. Kondisi ini dapat
menimbulkan sebuah fluktuasi yang signifikan dari
pendapatan dan biaya-biaya lainnya dalam laporan
keuangan

Financial Risk - Fair Value Derivative Contract


The Company is requested to enter into a Capped
Call Agreement. In accordance with the implemented
accounting standards, the Company has to use fair
value to report the transaction. This condition may
create a significant fluctuation of other income and
expenses in the Companys income statement

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

LAPORAN KOMITE AUDIT


/AUDIT COMMITTEE TERPORT

Komite Audit adalah sebuah Komite yang dibentuk


oleh Dewan Komisaris yang tugas-tugasnya diatur
dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui
oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan
tanggung jawab pengawasannya terutama yang
terkait dengan:

The Audit Committee (AC) is a committee formed


by Board of Commissioners (BOC), the duties
of which are stipulated in the Audit Committee
Charter approved by the BOC. The function of the
AC is to assist the BOC to discharge its oversight
responsibilities primarily relating to:

Integritas dan mutu laporan keuangan yang


dipublikasikan
Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal
maupun internal
Kecukupan pengendalian internal
Pelaksanaan pengendalian risiko
Ketaatan terhadap perundang-undangan dan
peraturan yang berlaku

The integrity and quality of published financial


reports
Effectiveness of audit conducted by both internal
and external auditors
Adequacy of internal control
Implementation of risks management and
Compliance to the prevailing laws and regulations

Komite Audit PT Bumi Resources Tbk (Perseroan)


terdiri dari 3 orang anggota yang independen yang
dipimpin oleh seorang Komisaris Independen.

The AC at PT Bumi Resources Tbk (BUMI or the


Company) consists of 3 (three) independent members
and is chaired by an Independent Commissioner.

Komposisi dari Komite Audit sepanjang tahun 2010


adalah sebagai berikut:

The composition of the Audit Committee during 2010


was as follows:

Nama
Name

Jabatan
Position

Iman Taufik (IT)

Ketua dan Komisaris Independen


Chairman and Independent Commissioner

Kanaka Puradiredja (KP)

Anggota Member

Mawar Napitupulu (MN)

Anggota Member

Indra Safitri (IS)

Anggota Member

Pada tahun 2010 Komite Audit telah


menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat termasuk
3 (tiga) kali rapat dengan Dewan Komisaris. Kehadiran
masingmasing anggota dalam rapat di atas adalah
sebagai berikut: IT 7 kali (47%), KP 15 kali (100%), MN
15 kali (100%), IS 14 kali (93%).

In 2010 the AC conducted 15 (fifteen) meetings


including 3 (three) meetings with the BOC. The
level of attendance of each member is as follows: IT
7 meetings (47%), KP 15 meetings (100%), MN 15
meetings (100%), IS 14 meetings (93%).

Kegiatan Komite Audit selama tahun 2010 meliputi:


Umum
Me-review Piagam Komite Audit
Menyusun rencana kegiatan Komite Audit untuk
tahun 2011

Activities of the Audit Committee during 2010 covered


the following:
General
Review the Audit Committee Charter
Preparation of the activity plan of Audit Committee
for 2011

Laporan Keuangan
Me-review konsep final laporan keuangan yang
diaudit tahun 2009
Me-review laporan keuangan 2010 kuartalan
Memantau implementasi rencana peningkatan
kualitas laporan keuangan

Financial Statements
Review the final draft of the audited 2009 financial
statements
Review 2010 quarterly financial reports
Monitor the implementation of plan to improve the
quality of financial statements

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

133

Laporan Komite Audit


/Audit Committee Terport

134

Eksternal Auditor
Membahas dan memonitor pelaksanaan audit
laporan keuangan tahun 2009
Membahas temuan audit tahun 2009
Membahas perencanaan audit laporan keuangan
2010

External Auditor
Discuss and monitor the conduct of the audit for
2009 financial statements
Discuss audit findings 2009
Discuss the 2010 financial statements audit plan

Internal Audit
Me-review Piagam Internal Auditor
Mendiskusikan Fungsi dan Organisasi Internal Audit
sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK
Memantau pelaksanaan dan temuan-temuan
internal audit tahun 2010

Internal Audit
Discuss the Internal Audit Charter
Discuss the function and organization of Internal
Auditors particularly in compliance with BapepamLK regulations
Monitor the implementation and findings of Internal
Auditors in 2010

Enterprise Risk Management (ERM)


Memantau implementasi ERM

Enterprise Risk Management (ERM)


Monitor the ERM implementation

Governance
Membahas pelaksanaan self assessment penerapan
GCG
Membahas temuan-temuan dan implementasi lebih
lanjut whistle blower system
Membahas berbagai isu perpajakan dan hukum

Governance
Discuss the GCG self assessment
Discuss findings and monitor follow up Whistle
Blower System
Discuss the tax and legal issues

Secara khusus, Komite Audit juga telah melaporkan


kepada Dewan Komisaris yang kemudian diteruskan
kepada Direksi berkaitan dengan berbagai masalah
perpajakan dan hukum yang saat ini dihadapi oleh
Perusahaan.

In particular, the AC reported to the BOC who


subsequently informed the Board of Directors
regarding various taxation and legal issues.

Komite Audit telah menyarankan agar masalah


perpajakan dan hukum diselesaikan sesuai dengan
ketentuan hukum dan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.

The AC recommended that the tax and legal issues


are resolved in accordance with the prevailing laws
and regulation.

Terkait dengan fungsi Audit Internal, Komite Audit


menyarankan agar Divisi Internal Audit ditempatkan
dalam Organisasi Perseroan, sedemikian rupa,
sehingga independensinya dapat terjamin dan
disesuaikan dengan ketentuan Bapepam-LK

In relation to the Internal Audit function, the AC also


suggested that the Internal Audit Division be placed
in the Companys Organization Structure, as such, that
it would secure its independence and complies with
Bapepam-LK regulations.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Komite Audit


/Audit Committee Terport

Ringkasan riwayat hidup Ketua dan anggota Komite


Audit dijabarkan di bawah ini:

Background information on the Chairman and


members of the Audit Committee is set out below:

Iman Taufik
Ketua/Komisaris Independen
Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik
Mesin. Komisaris Perseroan sejak tahun 2001. Pendiri
PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Penerima Satya
Lencana Pembangunan dari Presiden Republik
Indonesia untuk pengembangan teknologi lepas
pantai.

Iman Taufik
Chairman/Commissioner
Graduated from Bandung Institute of Technology
in Mechanical Engineering. Commissioner since
2001. Founder PT Guna Nusa Usaha Fabricators.
Received the Satya Lencana Pembangunan Award
from the President of the Republic of Indonesia for the
development of offshore technology.

Kanaka Puradiredja
Anggota
Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi,
Universitas Padjadjaran Bandung. Berpengalaman
lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik.
Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG
Indonesia dan mantan Senior Partner KAP Kanaka
Puradiredja, Suhartono. Saat ini menjabat sebagai
Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit
Indonesia, Anggota Dewan Kehormatan Profesional
in Risk Management Association dan Wakil Ketua
Dewan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direksi
Indonesia. Sebelumnya pernah menjadi Ketua Majelis
Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Anggota
Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
(BRR) AcehNias dan anggota Dewan Pengurus
Transparansi Internasional Indonesia serta anggota
atau pernah menjadi anggota Komite Audit di
berbagai perusahaan Publik.
Menjabat juga sebagai Anggota Komite Manajemen
Risiko.

Kanaka Puradiredja
Member
Graduated from the Economic Faculty majoring in
Accountancy at Padjadjaran University, Bandung. 30
(thirty) years in public accounting practices. Former
Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia.
Former Senior Partner of Kanaka Puradiredja,
Suhartono, Public Accounting Firm. Currently, he is
Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute
of Audit Committee, member of Honorary Board
of Professionals in Risk Management Association
and Vice Chairman of Indonesian Institute of
Commissioners and Directors. Formerly, he was the
Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute
of Accountants Chairman of Executive Board of
Indonesia Institute of Audit Committee, member
of Supervisory Board of Aceh-Nias Rehabilitation
and Reconstruction Agency and Executive Board of
Indonesian International Transparency. He is a former
member and member of Audit Committees in various
public listed companies.
He also serves as the Member of the Risk
Management Committee.

Mawar I.R Napitupulu


Anggota
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta, jurusan Akuntansi, dan memperoleh
gelar Master of Business Administration di bidang
Keuangan dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia.
Saat ini menjabat sebagai Senior Managing Partner
di Kantor Akuntan Publik RSMAAJ Associates
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Selain itu,
menjabat sebagai Ketua Badan Review Mutu Institut
Akuntan Publik Indonesia, anggota Komite Pemantau
Risiko di perusahaan publik lainnya dan pengajar di
Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia

Mawar Napitupulu
Member
Graduated from the Faculty of Economics University of
Indonesia, Jakarta, majoring in Accounting and Master
of Business Administration from Katholieke Universiteit
Leuven, Belgium, majoring in Finance. Currently, she
is a Senior Managing Partner at RSMAAJ Associates
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, Public
Accounting Firm. In addition, she is also chairing the
Quality Review of the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants, member of the Risk Monitoring
Committee in other public company and lecturer at
the Accounting Department Faculty of Economies,
University of Indonesia.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

135

Laporan Komite Audit


/Audit Committee Terport

Indra Safitri
Anggota
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Jakarta, jurusan Hukum Internasional. Pernah
mengikuti pendidikan di Wisconsin Law School. Saat
ini menjabat Senior Partner di firma hukum Safitri &
Partners dan sebagai praktisi hukum dibidang hukum
pasar modal dan keuangan. Aktivitas lain adalah
pengurus Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal,
Arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dan
Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia dan Asosiasi
Profesi Manajemen Resiko Indonesia. Berpengalaman
sebagai anggota komite audit dibeberapa perusahaan
publik.

136

Indra Safitri
Member
Graduated from the Faculty of Law, University of
Indonesia, Jakarta, majoring in Public International
Law. He was also a participant at the Wisconsin Law
School. Currently, he is a senior partner at the Law
Office of Safitri & Partners and legal practicioner in
finance and securities laws. He is actively involved
in the Board of the Association of Capital Market
Lawyers Association and member of Board of
Indonesian Institute of Audit Committees. He is also
an Arbiter in Indonesian Capital Market Arbitration
and member of Board of the Indonesia Professional in
Risk Management Association. Experienced as audit
committee member in a number public companies.

Iman Taufik
Ketua/ Komisaris Independen
Chairman/ Commissioner

Mawar I.R Napitupulu


Anggota
Member

Kanaka Puradiredja
Anggota
Member

Indra Safitri
Anggota
Member

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Manajemen
Management Report

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

137

LAPORAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT REPORT

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

138

Kinerja Perseroan dipengaruhi oleh beberapa


faktor seperti tingkat kompetensi karyawan, serta
kondisi lingkungan kerja yang dapat menumbuhkan
ketenangan kerja dan produktivitas kerja. Oleh karena
itu Perseroan telah melakukan berbagai upaya seperti
program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
karyawan serta peningkatan fasilitas kerja dan
kesejahteraan karyawan. Dalam rangka membangun
hubungan industrial yang harmonis antara karyawan
dan manajemen, Perseroan senantiasa mendorong
terciptanya kemitraan dan pola-pola komunikasi
yang baik didasari oleh persamaan kepentingan.
Dengan demikian, kepercayaan (trust) akan terbangun
yang selanjutnya menumbuhkan rasa turut memiliki
terhadap Perusahaan.

The performance of the Company is dependent


upon various factors, including the competencies
of its employees and the condition of the working
environment that can promote higher level of
productivity. As such, the Company has implemented
various efforts, including competency development
training programs and working facility improvements
to raise the welfare of its employees. To build
harmonious industrial relation between employees
and the management, the Company always promotes
the development of positive partnership and
communication based on common interests. This is to
ensure the development of trust, which will result in
stronger sense of belonging to the Company.

Kepastian tersedianya sumber daya manusia (SDM)


berkualitas diawali dari sistim penerimaan dan seleksi
calon karyawan yang baik. Oleh karena itu, Perseroan
dan seluruh anak perusahaan telah menerapkan sistem
yang efektif untuk menjamin pemilihan personil yang
tepat untuk posisi yang tepat. Berkaitan dengan
hal tersebut, selama tahun 2010 Perseroan telah
melakukan berbagai insiatif antara lain berupa:
Penggunaan alat tes dan seleksi calon karyawan
yang bisa diandalkan.
Pengembangan standar kompetensi untuk posisi
kunci di seluruh unit usaha dan pelatihan yang
sesuai untuk meningkatkan kompetensi karyawan.
Pelaksanaan sistem penilaian kinerja berdasarkan
pencapaian obyektif yang telah disepakati bersama
atasan masing masing.

A good employee selection system ensures the


availability of quality human resources. For that, the
Company and its subsidiaries have implemented an
effective system, ensuring that every position is filled
with the right personnel. In 2010, the Company has
implemented the following initiatives:
The use of reliable testing tools for employee
selections.
The development of competency standards
covering key positions within all businesses
and appropriate training programs to enhance
competencies.
The implementation of performance evaluation
system based on the achievement of objectives
agreed by respective supervisors.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

Perseroan telah melakukan berbagai


upaya seperti program pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi karyawan serta
peningkatan fasilitas kerja dan kesejahteraan
karyawan.
The Company has implemented various efforts,
including competency development training
programs and working facility improvements to raise
the welfare of its employees.
Perbaikan paket remunerasi karyawan yang
berkelanjutan untuk memastikan paket remunerasi
yang kompetitif guna mendukung peningkatan
kinerja dan retensi karyawan di perusahaan.

Ongoing improvements on employee remuneration


to ensure competitive remuneration packages
that support higher employee performance and
employee retention.

Upaya untuk mempertahankan karyawan yang unggul


juga telah dilaksanakan melalui peningkatan paket
remunerasi dan imbal jasa yang lebih kompetitif
dibandingkan dengan industri sejenis, sehingga
bisa menurunkan tingkat (turnover rate) karyawan di
Perseroan. Perseroan juga berpartisipasi dalam survei
remunerasi yang dikelola oleh konsultan independen,
seperti Mercer Consulting, untuk mengetahui daya
saing remunerasi yang diterapkan. Penyesuaian gaji
juga telah dilakukan agar lebih mampu menarik calon
tenaga kerja yang berkualitas.

Efforts to retain high performing employees are also


implemented through the introduction of better, more
competitive remuneration packages in comparison to
other similar companies, which will reduce employee
turnover rate. The Company has also participated
in salary surveys organized by independent
consultants, such as Mercer Consulting, to assess
the competitiveness of its remuneration package.
Salary adjustments are implemented to increase the
Companys ability in attracting high quality potential
employees.

Untuk mendukung pencapaian target pada tahun


2010, Divisi Sumber Daya Manusia telah melaksanakan
berbagai program, antara lain:
Pelaksanaan rekrutmen karyawan secara tepat waktu
dan tepat sasaran untuk memastikan kualitas hasil
rekrutmen.
Implementasi rencana mitigasi terkait dengan risikorisiko dalam bidang SDM, terutama yang berkaitan
dengan penyiapan successor untuk posisi-posisi
kunci di Perseroan.
Berlanjutnya program rotasi atau cross assignment
lintas perusahaan sebagai program pengembangan
kompetensi karyawan dan menciptakan alternatif
jalur karir untuk karyawan potensial.

To support the achievements of its targets in 2010,


the Human Resources Division has executed various
programs, such as:
On time and on target recruitment implementation
to ensure high quality results.
Implementation of the BUMIs mitigation plan
related to risks in human resources, primarily those
related to the preparation of successors for key
positions within the Company.
Ongoing cross assignment programs as part as the
Companys competency development program and
to provide high potential employees with alternative
career paths.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

139

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

140

Berkaitan dengan pengembangan SDM, Perseroan


senantiasa melakukan perbaikan yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian seluruh
karyawan, baik melalui program pelatihan maupun
melalui proses mentoring. Peningkatan kompetensi
teknis dan manajerial dilaksanakan melalui programprogram pelatihan yang diselenggarakan secara
in-house maupun oleh pihak eksternal. Ini terlihat dari
data jumlah penyelenggaraan dan peserta pelatihan
meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

In the human resources development area, the


Company is always committed to continuous
improvement aimed at enhancing the competencies
and expertise of all employees, either through
training programs or through the mentoring process.
Technical and managerial competency development
is implemented through in-house training programs
as well as programs organized by external parties.
Over the years, we saw significant increase in terms of
number of training programs conducted and number
of training participants.

Guna mendukung rencana ekspansi dan pencapaian


target tahun 2011, Perseroan telah menyiapkan
program-program strategis antara lain:
Pembentukan dan pemberdayaan Komite HR
untuk membantu percepatan proses penyelarasan
kebijakan dalam bidang remunerasi dan imbal jasa
antar unit usaha.
Pembaruan Peraturan Perusahaan, yang telah
diselesaikan melalui perbaikan kondisi dan syarat
kerja untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan
dan menumbuhkan ketenangan kerja agar dapat
meningkatkan tingkat retensi karyawan.
Pengembangan sistem perencanaan karir dan
suksesi yang bisa menjamin ketersediaan karyawan
berkualitas di dalam talent pool guna mendukung
rencana ekspansi Perseroan.

To support BUMIs expansion plan and the


achievements of 2011 targets, the Company has
prepared its strategic programs, such as:
The formation of Human Resources Committee to
help accelerating the alignment process of policies
in remuneration and benefits across all businesses.
The renewal of Company regulations, which has
been completed through improvements in working
conditions and requirements to enhance the welfare
of employees as well as to improve the working
environment that will result in higher employee
retention.
The development of career and succession planning
system as a way to ensure the availability of quality
employees within the Companys talent pool in line
with its expansion plans.

PT KALTIM PRIMA COAL (KPC)


Pengelolaan SDM di KPC telah mengalami
perkembangan signifikan selama tahun 2010,
baik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
sumber daya manusia, hubungan industrial maupun
remunerasi dan benefit untuk karyawan. Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja melalui Fresh
Graduate Development Program, KPC telah berhasil
merekrut 26 orang dari berbagai disiplin termasuk
teknik pertambangan, teknik mesin, geologi, teknik
sipil, akuntansi, HR dan IT. Proses rekrutmen juga
dilakukan dengan waktu yang lebih singkat melalui

PT KALTIM PRIMA COAL (KPC)


The year 2010 saw significant progress within KPCs
human resources management in the areas of human
resources development, industrial relation as well
as in the employees remuneration and benefits.
To fulfill demands for human resources through
the Fresh Graduate Development Program, KPC
succeeded in recruiting 26 new people across various
disciplines, including mining engineering, mechanical
engineering, geology, civil engineering, accounting,
human resources and information technology.
Supported by its manpower planning, recruitment

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

perencanaan (manpower planning) yang lebih baik


dan dengan pemasangan iklan lowongan lebih awal
tanpa menunggu persetujuan Manpower Request (MR)
selesai.

process has been shortened with earlier publications


of job vacancies without having to wait the manpower
request approval.

Di bidang hubungan industrial, KPC juga telah


melakukan berbagai upaya untuk membangun
hubungan kerja yang harmonis melalui penerapan
tindakan disiplin yang diselesaikan melalui forum
bipartit di internal perusahaan, program penyegaran
isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Kebijakan SDM,
serta program pelatihan tentang Pemberian Tindakan
Disiplin yang dihadiri oleh berbagai level pengawas
mulai dari leading hand, supervisor, superintendent,
dan manager untuk memastikan dan memperbaiki
tata-cara penerapan tindakan disiplin yang sesuai
dengan PKB.

To improve industrial relationship practices, KPC has


implemented various initiatives that foster harmonious
relationship by solving disciplinary actions through
bipartite forum, updating KPCs Collective Labor
Agreement and Human Resources Policy, as well as by
providing training programs on Disciplinary Actions
attended by various supervisory ranks, such as leading
hands, supervisors, superintendents and managers to
improve the Companys disciplinary action practices in
accordance to its Collective Labor Agreement.

Perbaikan terhadap sistem remunerasi secara


berkelanjutan telah dilakukan dengan melakukan
annual salary review untuk memastikan daya saing
paket remunerasi yang diterapkan oleh KPC terhadap
industri sejenis. Perubahan skema penyediaan
akomodasi (camp) untuk karyawan yang bersatus
single telah dilakukan dengan tanpa menimbulkan
gejolak. Ruangan yang semula ditempati oleh satu
orang telah diubah menjadi untuk 2 orang, sehingga
Perusahaan bisa menambah ketersediaan kamar
kosong hingga sebanyak 90 kamar dengan dampak
biaya yang minim. Pengembangan sistem kompetensi
telah dilakukan dengan merevisi kompetensi inti
(core competency) dan kompetensi manajerial sesuai
dengan visi dan misi KPC yang baru. Pengembangan
kompetensi teknis telah dikembangkan secara internal
di enam divisi. Selain itu program pelatihan seperti
leadership training untuk para supervisor dan basic
training untuk operator/mekanik serta pelatihan teknis
untuk engineer telah diikuti oleh peserta dalam jumlah
yang selalu bertambah dari tahun ke tahun. Selama
tahun 2010 jumlah peserta yang telah menghadiri
pelatihan di KPC meningkat 20,13% dibandingkan
dengan tahun sebelumnya atau sebanyak 92.766
peserta.

Ongoing improvements in remuneration system


continued with the implementation of an annual
salary review assessing the competitiveness of
KPCs remuneration package compared to other
similar companies. Changes in accommodation
schemes (camp) for unmarried employees have
been implemented without major disruptions.
Accommodation rooms previously occupied by only
one person are now used by two persons, thereby
increasing the availability of rooms to 90 rooms
without significant cost consequences. Enhancements
in competency systems have been completed by
revising KPCs core and managerial competencies
in line with the Companys new vision and mission.
Technical competency development is implemented
internally within six divisions. In addition, KPC
conducted various trainings, including leadership
training for supervisors, basic training for operators/
mechanics and technical training for engineers,
attended by increasing number of participants year
by year. In 2010, number of participants increased by
20.13% compared to 2009, totaling 92,766 training
participants.

Untuk meningkatkan retensi karyawan, KPC telah


menerapkan benefit baru berupa program bantuan
pemilikan rumah di luar camp dengan memberikan
pinjaman karyawan level manajerial, serta penerapan
cuti/istirahat per kuartal untuk engineer yang berstatus
kontrak khususnya yang bekerja di divisi ekpansi untuk
menggantikan system FIFO
(Fly in fly out).

To increase employee retention, KPC introduces a


new benefit scheme, covering a house ownership
program outside of the camp by providing loans to
managerial level employees. In addition, we introduce
a new quarterly leave facility for contract engineers,
especially those who work in the expansion division, to
replace the fly in fly out (FIFO) system.

KPC akan melanjutkan program-program stratejik


di tahun sebelumnya untuk mendukung ekspansi
Perusahaan dengan senantiasa meningkatkan
daya saing remunerasi dan benefit, mengurangi
proses administrasi personalia melalui penggunaan

KPC will continue to implement its strategic


programs from the previous year to support the
Companys expansion through various initiatives.
Initiatives include increasing the competitiveness of
its remuneration and benefit package, reducing the

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

141

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

142

sistem yang handal menggantikan sistem manual,


melanjutkan dan memperbaiki komunikasi dengan
karyawan melalui LKS Bipartit untuk mengurangi
potensi gangguan terhadap operasional perusahaan,
melanjutkan program kursus/program pendidikan
tingkat lanjut Master Management (MM) bekerja
sama dengan Universitas Mulawarman (UNMUL)
dan melanjutkan program Dual Career Path. Seiring
dengan peningkatan target produksi, pada tahun
2010 KPC telah menambah jumlah karyawan menjadi
20.232 orang termasuk karyawan sub-kontraktor.

personnel administration process through a reliable


system to replace the manual system and continue
improving communications with employees through
LKS bipartite to minimize operational disruptions. In
addition, we remain committed in providing training
and development programs up to the Master of
Management level in partnership with Mulawarman
University, and will continue to implement our dual
career path program. In line with higher production
target, during 2010 KPC has expanded its manpower
to 20,232 people including the employees of
subcontractors.

ARUTMIN
SDM yang berkualitas merupakan salah satu kunci
dalam upaya pencapaian tujuan bisnis Perusahaan.
Untuk itu, program pengembangan kualitas SDM
secara internal (in-house) di Arutmin telah dilakukan
dengan mengacu pada kamus kompetensi yang
ada, yaitu kompetensi dasar, kompetensi manajerial
dan kompetensi teknis. Selain itu, Arutmin telah
menerapkan Sistem Pengelolaan Kinerja (Performance
Management System) yang baru untuk level
superintendent ke atas. Salah satu dampak dari
penerapan sistem ini adalah hasil penilaian yang lebih
kuantitatif untuk mengurangi subyektivitas sehingga
dapat memastikan akurasi hasil penilaian kinerja
karyawan dan mengurangi bias penilaian. Selain itu
penilaian kinerja juga lebih fokus pada aspek coaching
dan counseling untuk meningkatkan komunikasi antara
atasan dan bawahan.

ARUTMIN
High quality workforce is one of the key factors to
ensure the attainment of the Companys business
goals. For that, Arutmins internal people development
has been implemented based on its existing
competency dictionary, covering basic, managerial
and technical competencies. In addition, Arutmin also
implements a new Performance Management System
covering levels above the superintendent level. The
implementation of the new system has resulted in
more quantitative based performance measurements
that reduce subjectivity, which in the end delivers more
accurate and unbiased performance assessments.
In addition, current performance measurement
activities focus more on the coaching and counseling
aspects, thereby improving employee-supervisor
communication.

Dalam hal pengelolaan hubungan industrial,


Perusahaan telah berupaya keras untuk menjaga
sinergi antara perusahaan dengan karyawan dengan
meningkatkan kualitas komunikasi melalui forum kerja
sama bipartit. Oleh karena itu selama tahun 2010 tidak
ada pemogokan kerja yang disebabkan oleh masalah
perselisihan hubungan industrial.

In the area of industrial relations, the Company puts


efforts to maintain synergies with its employees,
amongst others by increasing the quality of
communication through the bipartite forum. As a
result, during the year there were no labor strikes
triggered by industrial relation related conflicts.

Untuk mendukung ekspansi Perusahaan pada tahun


2010, memastikan kelancaran operasional perusahaan
dan mengisi posisi yang kosong akibat dari karyawan
yang resign dan posisi baru, HR telah membantu
untuk mempercepat proses rekrutmen yang ada
dengan menambah media iklan tidak hanya di web
job posting tetapi juga media lain seperti membuka
modul Vacancy di web Arutmin, koran lokal dan
aktif mengikuti Job Fair dan campus recruitment
di beberapa universitas terkemuka di Indonesia.
Untuk memastikan bahwa sasaran Perusahaan telah
ditetapkan dengan cermat dan tersosialisasikan
dengan baik, Arutmin juga telah melaksanakan
workshop Objective Setting secara rutin setiap kuartal.
Proses ini telah menjadi aktivitas rutin bagi manajemen
untuk perumusan sasaran serta evaluasi kinerja tiap
divisi dan memperbaiki komunikasi dengan seluruh
karyawan.

To support the Companys 2010 expansion, ensure


smooth process operation and to fill in vacant
positions due to employee resignation or addition of
new positions, the Human Resources unit has assisted
in accelerating the recruitment process by adding
new advertisement media in the web job postings
as well as in other medias, such as the vacancy
module in Arutmins web site and publications in local
newspapers. Other initiatives include participations in
Job Fairs and campus recruitment initiatives in various
leading universities in Indonesia. To ensure that the
Companys targets have been well developed and
communicated, Arutmin conducts regular Objective
Setting workshops on a quarterly basis. This is a
routine process to formulate business targets, evaluate
the performance of each division and to enhance
communication with the entire workforce.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

Sebagai bentuk retention program, selama tahun 2010


Perusahaan telah mempromosikan karyawan yang
memiliki potensi dan kinerja terbaik untuk mengisi
posisi kosong mulai dari level supervisor sampai
dengan manajer. Hal ini akan mendorong karyawan
agar lebih meningkatkan prestasi (achievement)
kerjanya. Untuk mengisi posisi kosong pada level
tertentu, juga telah diimplementasikan Graduate
Development Program (GDP) untuk para fresh
graduate, yang lebih fokus pada pengembangan 3
aspek kompetensi, yaitu kompetensi dasar, teknis, dan
manajerial. Selain itu di akhir periode pengembangan,
setiap peserta GDP diwajibkan untuk membuat satu
program perbaikan di unit kerja masing-masing.
Hasil evaluasi untuk program ini secara keseluruhan
memberi sumbangan positif baik bagi manajemen
maupun GDP.

As part of its retention program, during 2010 the


Company has promoted employees with good
potential and performance to fill-in vacant supervisory
to managerial positions. This decision is expected
to motivate employees to deliver higher level of
achievements. To fill in positions in certain levels, the
Company has implemented its Graduate Development
Program (GDP) for fresh graduates, focusing on the
development of three kinds of competencies, namely
basic, technical and managerial competencies. At the
end of the development period, GDP participants are
required to develop certain improvement programs
in their respective working units. Evaluation of the
program indicated positive contributions both for
management and GDP.

Pengelolaan program remunerasi dan benefit


juga telah mengalami beberapa perbaikan antara
lain dengan penyempurnaan formula bonus yang
memungkinkan pencapaian bonus hingga maksimum
8,8 kali gaji bulanan dalam setahun. Hal ini telah
memotivasi setiap site untuk menunjukkan kinerja
terbaiknya. Perusahaan juga telah melakukan
penggantian penyedia asuransi personal accident
dan menambah jumlah pengelola DPLK menjadi 2
perusahaan (BNI dan Muamalat) untuk memastikan
bahwa karyawan memperoleh manfaat terbaik dari
benefit ini. Sistem payroll juga telah berjalan secara
penuh menggunakan sistem Alesco sejak Januari 2010
untuk mempermudah sistem administrasi kepegawaian
dan meningkatkan akurasi pencatatan pembayaran.

Arutmins remuneration and benefit program has also


been enhanced, among others with the improvement
of bonus formula that now enables annual bonus
payment of up to 8.8 times of monthly salary. This
improvement has motivated all sites to deliver higher
performance. In 2010, Arutmin has appointed a new
personal accident insurance provider. To ensure that
employees gain the best benefit from pension funds,
the Company has added the number of companies
managing the funds to include BNI and Muamalat.
Since January 2010, we run a new payroll system using
the Alesco system that facilitates better employee
administration process and improved accuracy in
salary payment.

Sebagai upaya mendukung ekspansi bisnis perusahaan


di tahun 2011, Arutmin akan melaksanakan berbagai
program HR antara lain:
Mengembangkan kompetensi untuk fungsi-fungsi
pendukung (support function). Dalam rangka
pengembangan sistem kompetensi SDM di
Arutmin, di tahun 2010 telah dikembangkan kamus
kompetensi untuk divisi support yaitu Finance,
Human Resources, Contract dan Project. Pada tahun
2011, hal ini akan terus dilanjutkan hingga kamus
kompetensi dapat merepresentasikan keseluruhan
kompetensi karyawan.
Mengembangkan sistem perencanaan suksesi
untuk posisi-posisi kunci terutama pada posisi yang
strategis, operasional, SHEC dan posisi kunci lainnya
yang ditetapkan oleh manajemen. Hal ini diperlukan
untuk menyiapkan calon-calon pemimpin di masa
depan.
Memastikan terpeliharanya iklim kerja yang positif
dan tersampaikannya sasaran perusahaan pada
segenap karyawan melalui survei karyawan tahun
2011.

Looking ahead, to support the Companys 2011


business expansion, Arutmin will implement a number
of human resources programs, including:
Competency development for supporting functions.
To support Arutmins human resources competency
development, in 2010 the Company completed the
development of competency map for the support
function, covering the Finance, Human Resources,
Contract and Project units. In 2011, the initiatives
will be continued to cover competencies of the
entire workforce.
The development of succession planning system
for key positions, primarily strategic, operational,
SHEC and other key positions determined by
management. The development is important to
prepare the Companys future leaders.
Employee survey to ensure the maintenance of
positive working environment and the dissemination
of the Companys business targets.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

143

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

Mengembangkan Sistem HR - Alesco khususnya


untuk modul pelatihan dan cuti. Di akhir tahun 2011,
juga akan diimplementasikan web kios sehingga
semuanya bisa dilakukan secara mandiri melalui
web.
Memastikan bahwa Perjanjian Kerja Bersama baru
periode 2011-2013 ditandatangani dan disetujui
oleh manajemen dan perwakilan Serikat Pekerja
perusahaan secara tepat waktu untuk menjamin
ketenangan kerja dan kepastian aturan yang berlaku
di Perusahaan.
Melakukan persiapan untuk implementasi Undangundang Mineral dan Batubara yang baru.

Human Resources Alesco System development,


primarily the development of the training and
annual leave modules. By the end of 2011, we will
also implement web kiosks to promote self-service
accommodation through the web.
Assuring timely formal approval of the Companys
new 2011-2013 Collective Labor Agreement by the
management and representatives from the labor
union to maintain conducive working condition and
provide regulatory certainty within the Company.
Preparation for the implementation of the new
Mining Law.

Profil Karyawan
Employee Profile
Data Karyawan PT Bumi Resources Tbk. per 31 Desember 2010
Employee Profile of PT Bumi Resources Tbk. per 31 December 2010

4
Karyawan
berdasar
Jabatan

20

21

Karyawan
berdasar Usia
(tahun)

Employee by
Position

7
1

Employee by
Age (years old)

21
11

11
12
Karyawan
berdasar
Pendidikan

Karyawan
berdasar Status

Employee by
Education

Employee by
Status

17

45

21

Director

< 20

Doctoral

General Manager

21 - 30

Master Degree

Senior Manager

31 - 40

Bachelor Degree

Manager

41 - 50

Diploma

Superintendent

51 - 55

Senior High School

Coordinator

> 55

Junior High School

Staff

Permanent
Contract

Elementary

Non Staff

144

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development

Data Karyawan PT Kaltim Prima Coal per 31 Desember 2010


Employee Profile of PT Kaltim Prima Coal per 31 December 2010

1 17152

287 22
844

56
Karyawan
berdasar Jabatan
Employee by
Position

263

24

1356

434

393

712

84

1669

Karyawan
berdasar Usia
(tahun)

136 29

Karyawan
berdasar
Pendidikan

Employee
by Age (years old)

396

Karyawan
berdasar Status
Employee
by Status

Employee by
Education

3586

37,02

4813

1848

Director

< 20

Post University

Permanent

CEO/COO/CFO/General
Manager

20 - 30

University

Contract

30 - 40

Academy

Manager/Advisor

40 - 50

Senior High School

Superintendent/Advisor

50 - 55

Junior High School

Supervisor/Specialist

Over 55

Elementary
Unknown

Leading Hand/Officer
Operator/Mechanic/
Assistant

Data Karyawan PT Arutmin Indonesia per 31 Desember 2010


Employee Profile of PT Arutmin Indonesia per 31 December 2010

66

48

18

14

99

Karyawan
berdasar Jabatan
Employee by
Position

22

84

Karyawan
berdasar Usia
(tahun)

62
201

12

17

Karyawan
berdasar
Pendidikan

183

Employee
by Age (years old)

44

230

72

Karyawan
berdasar Status
Employee
by Status

Employee by
Education

190
9

208

57

414

> 55

Master Degree

Contract (+ expatriat contract)

Supervision

46 - 55

Under Graduate

Permanent

Professional

36 - 46

Diploma

Daily

Skilled Labor

26 - 35

Vocational High School

Administration

18 - 25

Senior High School

Other

< 18

Junior High School

Management

Primary School

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

145

LAPORAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT REPORT

Teknologi Informasi
/Information Technology

146

Visi
Visi Divisi Teknologi Informasi (TI) adalah menjadi mitra
bagi unit bisnis untuk secara proaktif memberikan
layanan TI yang berkualitas dan efektif dari segi biaya,
guna menunjang BUMI dan anak-anak perusahaannya
dalam mempercepat pencapaian strategi bisnisnya.

Vision
The vision of the Companys Information Technology
Division is to partner with the business units to
proactively provide high quality and cost effective IT
services that will allow BUMI and its subsidiaries to
accelerate the delivery of their respective business
strategies.

Tugas dan Tanggung Jawab


Guna mencapai visi tersebut, Divisi TI memiliki tugas
dan tanggung jawab berikut:
Meningkatkan efisiensi dan keefektifan layanan dan
manfaat TI melalui upaya konsolidasi/sentralisasi
TI.
Secara proaktif memberikan dukungan dan
memenuhi kebutuhan unit-unit bisnis.
Memperediksi kebutuhan bisnis dan secara
proaktif mengikuti kemajuan TI guna memastikan
TI di BUMI tetap mengikuti perkembangan terkini.
Menuju IT shared services dan menyiapkan divisi
TI sebagai satu-satunya unit di bawah BUMI yang
memberikan layanan TI.

Roles and Responsibilities


To achieve this vision, the IT Division is charged with
the following roles and responsibilities:
To improve the efficiency and effectiveness of IT
services and delivery through IT consolidation/
centralization.
To proactively support the business and rapidly
respond to business needs.
To predict business needs and proactively track
emerging IT trends to ensure that BUMIs IT stays
abreast of the latest development.
To move to an IT shared services in house and
prepare to be a single and dedicated entity under
BUMI .

Struktur Organisasi
Divisi TI merupakan fungsi tersentralisasi yang
memberikan layanan teknologi informasi bagi BUMI
dan anak perusahaannya. Dengan struktur sentralisasi
ini, BUMI akan mencapai efisiensi dan layanan TI yang
lebih baik melalui proses bisnis dan pengendalian
yang lebih terintegrasi. Selain itu, struktur ini
memastikan penyediaan informasi yang lebih cepat
dan akurat dalam proses pengambilan keputusan oleh
manajemen.

Organisation Structure
The IT Division is a centralized function providing
information technology services to BUMI and its
subsidiaries. The centralized structure allows BUMI to
gain better efficiency and improved IT service through
more integrated business processes and controls.
Further, the centralized structure ensures faster and
more accurate information deliveries to support
management decision making.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Teknologi Informasi
/Information Technology

Sebagian besar aktivitas TI di tahun


2010 difokuskan pada pengembangan
fondasi layanan TI melalui penyempurnaan
infrastruktur TI dan sistem-sistem aplikasi.
Many IT activities in 2010 were focused on building
the fundamentals of IT services by improving BUMIs
IT infrastructure and application systems.

Per tanggal 31 Desember 2010, struktur organisasi


Divisi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:

As per 31 December 2010, the IT Division


organization structure is set out below:

Dharyanto Effendi
VP - Information Technology

Audy D. Lutzow
Manager - IT Infrastructure Support
Andy Hermawan
Superintendt
Telecommunications

Budi Kusworo
Superintendt Computer
Operations

Kus Jayanto
Manager - Application Support
Ary Subagya
Superintendt HRMS /
Payroll

Moektiono
Superintendt ERP
Application

Rudi Mulyadi
Superintendt Business
Application

Andreas Mahargono
Manager - System Compliance
Erfan Sustyo
Superintendt Policies &
Procedure

Dian Pratama
Superintendt
SLA & QA

Per tanggal 31 Desember 2010, Divis TI terdiri dari


40 orang karyawan di 3 (tiga) departemen, yaitu
IT Infrastructure Support, Application Support dan
System Compliance.

As of December 31, 2010, the IT Division consists of


40 staff working in three departments, namely the
IT Infrastructure Support, Application Support and
System Compliance.

Departemen IT Infrastructure Support bertanggung


jawab atas ketersediaan dan keterandalan semua
sistem komunikasi dan komputer, yang meliputi
perangkat keras maupun perangkat lunak. Ruang
lingkup tugas meliputi jaringan komunikasi, sistem
komunikasi radio, sistem telepon, pusat pengolahan
data, komputer dan kelengkapannya, serta aplikasi
standar komputer. Departemen ini bertugas
memastikan bahwa perawatan preventif untuk semua
piranti dilakukan secara benar, serta memastikan
tersedianya rencana kontinjensi untuk meminimalkan
gangguan.

The IT Infrastructure Support Department is


responsible for ensuring the availability and reliability
of all communication and computing systems,
covering both the hardware and software components.
The scope of work includes wide and local area
networks, radio communication systems, telephone
systems, data centre, personal computers and their
peripherals, and standard operating environment.
The department is to ensure that regular preventive
maintenance works on all devices are carried out
properly, and contingency plans are in place to
minimize operation disruptions.

Departemen Application Support mengelola


semua sistem informasi yang digunakan Perseroan,
termasuk aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP),
Sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia, sistem
Pengelolaan Kinerja, serta aplikasi-aplikasi berbasis
web lainnya. Departemen ini juga bertanggung jawab
memenuhi kebutuhan bisnis akan sistem informasi dan
memasikan bahwa sistem tersebut dapat tersedia.

The Application Support Department manages all


information systems used by the Company, including
Enterprise Resource Planning (ERP) applications,
Human Resource Management Systems (HRMS),
Performance Management systems, and other
web-based applications. Application Support is also
responsible to respond to the business requirements
for information systems and ensure that they are
available as required.

Departemen System Compliance bertugas


memastikan bahwa infrastruktur TI dan sistem
informasi terimplementasi dan dikelola sesuai dengan
rencana arsitektur, dan layanan TI diberikan sesuai
dengan standar layanan yang disepakati. Departemen
ini juga menerbitkan dan menerapkan Kebijakan dan

The System Compliance Department ensures


that IT infrastructure and information systems
are implemented and managed to the agreed
architecture, and that IT services are delivered
in accordance with the service level agreements.
System Compliance also issues and manages the

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

147

Teknologi Informasi
/Information Technology

148

Prosedur TI, mengelola kontrak layanan, mengelola


risiko TI dan memastikan terlaksananya audit TI secara
rutin.

implementation of IT Policies and Procedures,


administers IT service contracts, manages IT risks, and
organizes regular IT audits.

Kegiatan Selama Tahun 2010


Di bulan Januari 2010, diluncurkan program Tata
Kelola TI BUMI. Program ini merupakan bagian dan
kelanjutan implementasi Tata Kelola Perusahaan
BUMI. Melalui implementasi ini, diharapkan bahwa
Divisi TI dapat secara proaktif memberikan layanan
pada Perseroan dan memberikan layanan yang lebih
baik mengikuti perkembangan teknologi terkini.
Sebagian besar aktivitas TI di tahun 2010 difokuskan
pada pengembangan pondasi layanan TI melalui
penyempurnaan infrastruktur TI dan sistem-sistem
aplikasi.

Activities in 2010
January 2010 saw the launching of BUMIs IT
Governance program. The IT Governance program
is seen as an integral part and the continuation
of the Companys Good Corporate Governance
implementation. With the IT Governance
implementation, it is expected that the IT Division will
proactively support the Company and provide better
services in line with the technology advancements.
Many IT activities in 2010 were focused on building
the fundamentals of IT services by improving BUMIs IT
infrastructure and application systems.

Penyempurnaan infrastruktur TI perlu dilaksanakan


sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna
TI dan implementasi sistem-sistem aplikasi yang
baru. Aktivitas pengembangan infrastruktur TI yang
dilaksanakan mencakup peningkatan kapasitas jalur
komunikasi, konsolidasi sistem data storage dan
backup, peningkatan kapasitas jaringan internet,
implementasi back-up jaringan telekomunikasi, dan
implementasi sistem radio komunikasi baru.

Improvements in the area of IT infrastructure were


inevitably required given the increasing number of
IT users and the implementation of new application
systems. Activities conducted in the area of IT
infrastructure were upgrading the capacity of
communication links, consolidating data storage
and back-up system, upgrading internet bandwidth
capacity, implementing back-up telecommunication
link, and implementing new radio communication
system.

Aktivitas di bidang aplikasi adalah implementasi


Alesco untuk penggajian, implementasi Pelaporan
Interaktif Hyperion dan sistem Perencanaan dan
Penganggaran Hyperion serta implementasi
Konsolidasi Hyperion, dan penyempurnaan
Minemarket untuk memperbaiki sistem rantai pasok
batubara.

Activities conducted in the areas of application


support were implementing Alesco to run payroll,
implementing Hyperion Interactive Reporting
and Hyperion Planning and Budgeting as well as
implementing Hyperion Consolidation, and upgrading
Minemarket to improve the coal supply chain system.

Di bidang Kepatuhan Sistem, kegiatan yang telah


dilaksanakan adalah peluncuran implementasi
Tata Kelola TI, sosialisasi implementasi Tata Kelola
TI dilakukan melalui majalah internal, penerbitan
Kebijakan & Prosedur TI lengkap yang pertama,
penyempurnaan sistem Help Desk untuk memperbaiki
sistem yang ada, pembuatan portofolio layanan TI,
pembuatan IT risk register, termasuk potensi risiko dan
rencana mitigasi untuk mencegah terjadinya insiden,
pembentukan Komite Pengarah TI, dan penyusunan
Piagam Komite Pengarah TI.

In the area of system compliance, activities carried out


were the launching of IT Governance implementation,
socializing IT Governance implementation through the
internal magazines, issuing the first complete version
of IT Policies & Procedures, upgrading Help Desk
system to improve the existing system, compiling IT
service portfolios, developing IT risk register, including
potential risks and mitigation plans to prevent
incidents, establishing IT Steering Committee, and
developing IT Steering Committee Charter.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Teknologi Informasi
/Information Technology

Rencana Ke Depan Memantapkan Pelaksanaan


Tata Kelola TI
Setelah dasar pelaksanaan Tata Kelola TI diletakkan,
rencana berikut adalah mempromosikan pemahaman
Tata Kelola TI ke seluruh pemangku kepentingan
TI, serta membangun komitmen untuk secara
aktif berperan serta dalam mencapai keberhasilan
pelaksanaan Tata Kelola TI.

Future Plans - Fostering the IT Governance


Implementation
After putting in place the foundation of IT
Governance, the following plans are to promote
awareness of IT Governance among IT stakeholders,
and to build their commitment in order to actively
contribute to the success of IT Governance
implementation.

Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite


Pengarah TI, Komite Pengarah TI akan mengadakan
rapat dua kali dalam setahun untuk memberikan
arahan dan mengevaluasi kegiatan TI. Komite ini juga
memastikan keselarasan antara inisiatif TI dengan
tujuan bisnis di tingkat manajemen tertinggi di
perusahaan.

As stipulated in the IT Steering Committee Charter,


the IT Steering Committee will meet twice a year
to direct and evaluate IT activities. The IT Steering
Committee will ensure the alignment of information
technology initiatives and the business objectives at
highest level of the organization.

Di tingkat operasional, TI akan terus meningkatkan


layanannya, untuk menyempurnakan keselerasannya
dengan tujuan bisnis dan memberikan manfaat
bagi semua pemangku kepentingan TI. Aplikasi
swalayan akan diperkenalkan memberi nilai tambah
bagi pengguna TI. Aplikasi ini akan memudahkan
pengguna mengatur kebutuhannya, serta mengurangi
ketergantungannya pada Divisi TI ataupun
departemen terkait lainnya. Layanan utama TI akan
terus dimonitor untuk memastikan kinerjanya terjaga
untuk mendukung bisnis. Tema inisiatif TI di tahun
2011 akan difokuskan pada bidang pengawasan
layanan dan pengelolaan kinerja.

At the operational level, IT will continue improving


its services, thus enhancing its strategic alignment
with the business goals and deliver values to all
IT stakeholders. Application self-service will be
prepared and introduced, thus giving added value
to IT users. This application self-service will enable
users to manage their own needs and reduce their
dependency on IT or other related departments.
Major IT services will be closely monitored to ensure
their performance is maintained at acceptable level to
support the business operations. Service monitoring
and performance management will become the theme
of IT initiatives in 2011.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

149

LAPORAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT REPORT

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety and Environment

BUMI senantiasa berkomitmen untuk mencapai


standar pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
yang tertinggi dengan meminimalkan risiko kecelakaan
fatal, berat dan ringan yang terjadi dalam kegiatan
operasionalnya.

BUMI is always committed to achieving the highest


standards of occupational safety and health amongst
its workforce by minimizing the risk of fatal, severe,
and minor accidents within its operational activities.

Guna menjamin terlaksananya aspek Kesehatan dan


Keselamatan Kerja yang baik, BUMI melakukan audit
secara rutin, baik secara internal maupun melalui
auditor independen yang ditunjuk. Selain itu, BUMI
senantiasa berupaya membangun budaya kerja yang
berorientasi pada keselamatan kerja melalui publikasi
Kode Etik, yang didukung oleh proses sosialisasi yang
berkelanjutan.

To ensure sound implementation of Health and Safety,


BUMI conducts regular audits, either internally or an
appointed independent auditor. In addition, BUMI
also strives to build a safety oriented corporate culture
through its Code of Conduct, supported by ongoing
socialization of the guidelines.

BUMI juga terus memastikan bahwa dampak


lingkungan dapat diminimalkan dan tersedia
perencanaan manajemen lingkungan yang
komprehensif. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen
untuk melaksanakan sistem manajemen lingkungan
melalui pemenuhan terhadap peraturan perundanganundangan yang berlaku serta menerapkan standarstandar Internasional.

BUMI also ensures that environmental impact is


minimized and a comprehensive environmental
management plan is in place. Further, the Company is
committed to carrying out all aspects of environmental
management to ensure full compliance to prevailing
regulations and meet internationally accepted
standards.

KALTIM PRIMA COAL (KPC)


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) KPC
dari Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut:

KALTIM PRIMA COAL (KPC)


Health and Safety
KPCs health and safety performance during January
to December 2010 period was as follow:

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety & Environment

BUMI senantiasa berupaya membangun


budaya kerja yang berorientasi pada
keselamatan kerja melalui publikasi Kode Etik,
yang didukung oleh proses sosialisasi yang
berkelanjutan.
BUMI strives to build a safety oriented corporate
culture through its Code of Conduct, supported by
ongoing socialization of the guidelines.
Tingkat kekerapan kecelakaan yang berakibat
kehilangan jam kerja (LTIFR) sebesar 0,32 (Des
2010) per 1.000.000 jam kerja atau 29% di bawah
nilai ambang batas yang telah ditetapkan untuk
tahun 2010 yakni 0,45 serta turun 43% dari 0,56 di
tahun 2009.

Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) was 0.32


per 1,000,000 man hours (Dec 2010), or 29% below
the threshold set for 2010 of 0.45, and 43% lower
than the previous years performance of 0.56.

Grafik Graph 1.
Tingkat kekerapan kecelakaan berakibat
kehilangan jam kerja (LTIFR)
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR)
No. of LTI
Prima Nirbhaya/NOSA
Implementation

LTIFR (per 1,000,000 man hours)


LTIFR Threshold 2010 : 0,45

29

2001

2002

2003

2004

2005

19

2008

0.56 32

2007

0.32

18

2000

12

19

1999

0.23

22

1998

12

23

1997

0.27

25

1996

0.45 20

35

0.75

35

0.76

36

39

10

0.93

1.50

1.11

15

2.50
2.00

1.51

20

3.00

FPE & New Golden Rules


Implementation

1.36

25

2.31

30

2.43

2.59

35

2.86

40

1.00
0.50
0.00

LTIFR

2006

2009

2010

LTI

Tingkat keparahan kecelakaan, baik kecelakaan


yang mengakibatkan korban kehilangan hari kerja
(Lost Day Injury) maupun korban yang bisa kembali
ke tempat kerja tetapi tidak bisa melaksanakan
tugas semula (Restricted Work Duty Injury),
mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan
tahun 2009; yakni dari 111,45 di tahun 2009
menjadi 104,38 di tahun 2010.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Lost Day Injury and Restricted Work Duty Injury


figures were slightly lower than the previous years
figure, from 111.45 in 2009 to 104.38 in 2009.

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety and Environment

Dari 19 kecelakaan yang mengakibatkan LTI di


tahun 2010, 4 kecelakaan terjadi di KPC dan 15
kecelakaan terjadi di kontraktor. Penyebab utama
kecelakaan bervariasi, di mana sebanyak 47%
kecelakan berhubungan dengan pelanggaran dan
jalan pintas (shortcut).
Tingkat kekerapan kecelakaan cidera jari yang
berakibat LTI menurun dibandingkan dengan tahun
2009; yakni dari 0,23 di 2009 menjadi 0,15 di tahun
2010.

Out of 19 accidents resulting in Lost Time Injuries


in 2010, four accidents occurred in KPC, while
the remaining 15 accidents happened with the
contractors. Reasons of accidents vary, with 47%
accidents happened due to violations and shortcut.
Hand/Finger Related LTIFR was lower than the
previous years figure, from 0.23 in 2009 to 0.15 in
2010.

Grafik Graph 2.
LTIFR Terkait Cidera Jari
Hand/Finger Related LTIFR
All Hand/Finger Injuries

0.6

0.59

0.53

12

11

10

0
2000

2001

2002

Hand/finger Injuries

2003

2004

2005

Hand/finger Related LTIs

Tingkat kekerapan pelanggaran Aturan Baku


Golden Rules mengalami kenaikan dari 1,18 per
1.000.000 jam kerja di tahun 2009 menjadi 1,46 di
tahun 2010.

2006

0.15

51

41

62

50
11

2007

2008

13

66

64

0.04

10

0.02

10

32

28

30
20

0.3

0.23

0.23

0.40

0.4

45

74

69

50
40

0.5

0.47

60

0.28

70

Hand/Finger Related LTIFR

0.60

80

0.2
0.1
0.0

2009

2010

Hand/finger Injuries Related LTIs FR


Golden Rules Breach (GRB) frequency rate increased
from 1.18 per 1,000,000 man hour in 2009 to 1.46 in
2010.

Grafik Graph 3.
Tingkat Kekerapan Pelanggaran Aturan Baku
Golden Rules Breach GRB Frequency Rate

152

GR-Isolation & Lockout


GR-Working at Height
GR-Mine Slope Safety

GR-Kimper
GR-Speeding > 30 Km/Hr
GR-Procedure

GR-Working Near Water


GR-Blasting Area
GR-Supervision

GR-Safety Belt
GR-Electrical Safety
GRB Freq. Rate

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety & Environment

Tingkat kekerapan insiden akibat keletihan (fatigue)


menurun dari 1,05 per 1.000.000 jam kerja di tahun
2009 menjadi 0,75 di tahun 2010.

Fatigue Incident Frequency Rate decreased from


1.05 per 1,000,000 Man-hours in 2009 to 0.75 in
2010.

Grafik Graph 4.
Tingkat Kekerapan Insiden Akibat Keletihan
Fatigue Incident Frequency Rate
No. of Fatigue Incident

Fatigue Incident FR (per 1,000,000 Man hours)


1.2

0.75

0.8

45

0.78

60

32

42

0.73

0.70
17

20

20

10

13

20

0.75

30

40

0.84

1.0

37

40

0.87

0.96

50

1.05

1.07

60

0.6

0
2001

2002

2003

Fatigue Related Incident

2004

2005

2007

2008

2009

2010

FIFR

KPC telah melaksanakan audit internal untuk


mengukur tingkat kepatuhan terhadap persyaratan
Elemen Pencegahan Kecelakaan Fatal (Fatality
Prevention Element/FPE) sebanyak 85 kali di
berbagai departemen dan kontraktor KPC. Jumlah
ini sama dengan jumlah audit yang dilakukan di
tahun 2009.
Program Prinasa (program observasi perilaku) oleh
jajaran manajemen dan praktisi K3 meningkat
sebanyak 20% menjadi 26.283 Prinasa di tahun
2010 dibandingkan dengan 21.821 di tahun 2009.
Jumlah tersebut juga 4% di atas target tahun 2010
sebesar 25.188 Prinasa. Fokus Prinasa terhadap FPE
sebanyak 20.939 Prinasa atau 80% dari total Prinasa
yang dilakukan, jauh melampaui target minimal
60%.
Di tahun 2010 jumlah pelatihan terkait dengan
program K3 sebanyak 151.427 jam bagi karyawan
KPC dan Kontraktor, atau naik 31% dibandingkan
dengan tahun 2009 sebesar 115.245 jam.
Selama tahun 2010, telah dilakukan upaya
meningkatkan jumlah dan frekuensi penerbitan
Bulletin Warga Sehat dan Selamat. Sejak Januari
2010, Bulletin tersebut diterbitkan setiap bulan dan
dibagikan kepada seluruh karyawan KPC.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

2006

KPC has performed 85 internal audits in various


departments and contractors to measure
compliance to requirements set in Fatality
Prevention Element (FPE). The number of internal
audit works performed was equal to the number
performed in 2009.
Behavioral Observation Program (Prinasa)
performed by KPC management and OHS
practitioners increased by 20% to 26,283 in 2010.
Such number surpassed the 2010 target of 25,188
by 4%. 20,939 or 80% of total Prinasa activities
focused on FPE. Far above the target of minimum
60% of the total Prinasa.
In 2010, 151,427 training hours for employees of
KPC and contractors were allocated for health and
safety programs, or 31% higher than the previous
years figure of 115,245 training hours.
During the year, efforts were launched to increase
the publication number and frequency of the
Companys Warga Sehat dan Selamat Bulletin.
Since January 2010, the Bulletin is published every
month and distributed to all employees of KPC.

153

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety and Environment

Sejak bulan Juli 2010, telah diselenggarakan


sebanyak 111 sesi pelatihan Program Pencegahan
HIV/AIDS dengan total peserta 3.569, termasuk satu
sesi untuk seluruh jajaran manajemen dan praktisi
K3 dari seluruh departemen KPC dan kontraktornya
pada saat Safcon Meeting. Pada tanggal 30
Nopember 2010 Program Pencegahan HIV/AIDS
KPC telah mendapat Penghargaan Emas dari
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Program
ini akan dilanjutkan di tahun 2011.
Pada tanggal 23-26 November 2010, telah
dilakukan Audit Sertifikasi Ulang standar OHSAS
18001: 2007 oleh auditor eksternal SGS.
Hasil audit tersebut memaparkan bahwa tidak
ditemukan ketidaksesuaian mayor dengan 2
ketidaksesuaian minor pada pengelolaan K3 KPC
dan merekomendasikan bahwa sertifikat OHSAS
18001: 2007 untuk KPC tetap dapat dipertahankan.
Sertifikat OHSAS 18001: 2007 yang diterima KPC
berlaku dari tanggal 27 Desember 2010 hingga 27
Desember 2013.

Since July 2010, KPC has organized 111 sessions


on HIV/AIDS prevention program attended by
3,569 participants, including one session for all KPC
departments and contractors management staff and
OHS practitioners during the Safcon Meeting. On
November 30, 2010, the program was awarded with
the Golden Award from the Indonesian Minister of
Manpower. The program is scheduled to continue in
2011.
On November 23-26 2010, the Company has
completed the recertification audit process for
OHSAS 18001: 2007 standard by SGS, an external
auditor. The audit results indicated that there
were no major and 5 minor discrepancies in KPCs
occupational health and safety management and
thereby resulting in recommendations that KPC
could retain the OHSAS 18001: 2007 certificate.
The OHSAS 18001: 2007 certification is valid from
December 27, 2010 to December 27, 2013.

Beberapa penghargaan terkait pengelolaan


keselamatan dan kesehatan kerja tahun 2010 yang
diterima KPC antara lain:
Penghargaan Program P2-HIV/AIDS (Pencegahan
dan Penanggulangan HIV/AIDS) di Tempat Kerja,
Kategori GOLD dari Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Penghargaan Pratama Keselamatan
Pertambangan Tahun 2010 dari Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara
Penghargaan Nihil Kecelakaan Kerja (Zero
Accident) selama 4.442.736 Jam Kerja Orang dari
Gubernur Kalimantan Timur
Penghargaan sebagai Perusahaan Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terbaik Tingkat
Kabupaten Kutai Timur tahun 2010 dari Bupati
Kutai Timur.

Following are several awards related to health and


safety management in 2010 received by KPC:
-HIV/AIDS Prevention in the Workplace Award,
GOLD Category, from the Indonesian Minister of
Manpower and Transmigration.
Pratama Award for Mine Safety 2010 from the
Director of Minerals and Coal.
Zro Accident Award for 4,442,736 Manhours from
the Governoor of East Kalimantan.
Award as the Best Company in Building Safety &
Health Program within the East Kutai Regency for
2010 from the Bupati of East Kutai.

Pengelolaan Lingkungan
PT KPC telah mendapat persetujuan kelayakan
lingkungan atas revisi dokumen AMDAL melalui
Keputusan Bupati Kutai Timur no. 660.5/K.205/2010
tertanggal 15 Maret 2010, tentang Kelayakan
Lingkungan Kegiatan Pertambangan Batubara
Kapasitas Produksi Hingga 70 Juta Ton/ Tahun oleh PT.
Kaltim Prima Coal Luas Areal + 90.938 Ha Kecamatan
Sangatta Utara, Kecamatan Bengalon, dan Kecamatan
Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur Propinsi
Kalimantan Timur.

Environmental Management
PT KPC has obtained approval for its revised
environmental feasibility document through the East
Kutai Regency Decree No. 660.5/K.205/2010 dated
15 March 2010 on Environmental Feasibility for
Coal Mining Activity with Production Capacity up to
70 million tonnes/year by PT Kaltim Prima Coal in a
+90,938 hectare area, Northern Sangatta, Bengalon
and Rantau Pulung, East Kutai, East Kalimantan.

Melalui Departemen Lingkungannya, selama tahun


2010 KPC telah menjalankan berbagai kegiatan
pengelolaan lingkungan untuk memenuhi kepatuhan
terhadap Amdal dan peraturan lainnya yang berlaku.

Through its Environmental Department, during 2010


KPC initiated various initiatives on environmental
management in compliance with results from
environmental impact assessment and all prevailing
regulations.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety & Environment

Pengelolaan kualitas air dilakukan melalui


pemeliharaan kolam pengendap dengan cara
pengerukan sedimen, pembangunan kolam
pengendap baru, dan pengolahan air asam tambang
dengan cara pengapuran agar kualitas air memenuhi
baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. Untuk
meningkatkan pengelolaan kualitas air, selama
triwulan ke dua dan ke tiga tahun 2010, KPC
telah mengundang konsultan dari Pusat Teknologi
Lingkungan BPPT untuk melakukan studi perbaikan
kinerja kolam pengendap di KPC. Pemantauan kualitas
air dilakukan secara rutin di seluruh titik penaatan.
Penetapan titik penaatan pembuangan limbah cair
diperoleh melalui Keputusan Bupati Kutai Timur yang
diperbaharui setiap tahun seiring dengan perluasan
areal penambangan dan perubahan lokasi kolam
pengendap terluar. Analisa kualitas air dilakukan
secara internal dan eksternal oleh laboratorium
terakreditasi. Hasil pemantauan selama tahun 2010
menunjukkan nilai yang memenuhi baku mutu di
seluruh titik penaatan.

Water quality management is performed through


filtering ponds by dredging the sediment, building
new filtering ponds and treating acid water by liming
process, to meet the water quality requirements
stipulated by the Government. To improve its water
quality management, during the second and third
quarter of the year KPC has invited consultants from
the Agency for the Assessment and Application of
Technology (BPPT) to conduct studies to improve the
performance of KPCs filtering ponds. Water quality
monitoring is performed regularly in all adjustment
points. The permit to determine the location of the
adjustment points is received from East Kutai Regent
and is subject to annual renewal in line with mining
area expansion and the location of the outermost
filtering ponds. Water quality analysis was conducted,
both internally and externally by accredited
laboratories. Monitoring results in 2010 revealed that
all adjustment points have met the requirements of
quality standard.

Pemantauan kualitas udara dilakukan oleh KPC


meliputi pemantauan debu dan kualitas udara
ambien; pemantauan emisi dari cerobong PLTU,
genset dan insinerator; serta pemantauan getaran
akibat kegiatan peledakan. Pemantauan debu dan
kualitas udara ambien dilakukan di lokasi pemukiman
masyarakat di Sangatta dan Bengalon (16 lokasi)
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) no.
41/1999 tentang baku mutu udara ambien nasional.
Pemantauan emisi udara dari cerobong PLTU dan
genset dilakukan dengan mengacu pada Per MENLH
no. 21/2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak
bergerak bagi usaha dan/atau kegiatan pembangkit
tenaga listrik termal, sedangkan pemantauan emisi
cerobong insinerator dilakukan dengan mengacu pada
Kep. MENLH 276/2010 tentang Izin Pengoperasian
Alat Pengolahan (Insinerator) Limbah B3 PT. Kaltim
Prima Coal. Pemantauan getaran tanah (ground
vibration) dan getaran suara (air vibration) dilakukan
di areal pemukiman masyarakat di Sangatta dan
Bengalon untuk mengetahui pengaruh kegiatan
peledakan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar
pertambangan. Hasil pemantauan kualitas udara dan
getaran selama tahun 2010 menunjukkan nilai yang
memenuhi baku mutu. Pengelolaan hidrokarbon dan
limbah dilakukan dengan cara pemanfaatan pelumas
bekas untuk campuran bahan peledak, pemanfaatan
limbah abu batubara (fly ash dan bottom ash) untuk
campuran bahan dasar jalan, bioremediasi tanah
yang terkontaminasi minyak, dan pembakaran limbah
terkontaminasi hidrokarbon dengan cara insinerasi.

KPCs air quality monitoring activities comprised


ash and air quality monitoring, emission monitoring
produced by the Steam Power Plant and generators,
as well as monitoring on the vibration resulting from
explosive activities. Ash and air quality monitoring was
conducted in community housing area in Sangatta
and Bengalon (16 locations), in compliance with
Government Regulation no. 41/1999 on national
air quality standard. The monitoring of air emission
produced by the Steam Power Plant and generators
was carried out in compliance with Regulation No
21/2008 issued by the Ministry for Environment
pertaining quality standard on emission produced
by unmoved emission sources and/or activities of
thermal power plant. Meanwhile, monitoring on
emissions produced by incinerators was performed
in accordance to Regulation No276/2010 issued by
the Ministry for Environment pertaining Permit on
the Operation of Equipment for Incinerator Waste
Handling PT Kaltim Prima Coal. Monitoring on
ground vibration and air vibration were carried out
in community housing areas located in Sangatta and
Bengalon to study the impact of explosion activities
to the community within the mining areas. The
monitoring on air quality and air vibration in 2010
has shown results that met the quality standard.
Hydrocarbon and waste management was done by
recycling the lubricant for the explosive materials,
utilizing fly ash and bottom ash for road construction
materials, by bio-remediating method for oilcontaminated soil and by incinerating method for
hydrocarbon contaminated waste.

Program audit pengelolaan hidrokarbon dan limbah


juga dilakukan secara rutin dan terintegrasi yang
mencakup 3 bidang yaitu: hidrokarbon, limbah,
dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001,

Audit programs for hydrocarbon and waste


management are conducted regularly and in an
integrated way in three areas: hydrocarbon, waste
and ISO 14001 Environmental Management System

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety and Environment

di seluruh unit kerja (workshop) di areal KPC dan


kontraktor. Perpanjangan ijin pemanfaatan pelumas
bekas untuk bahan bakar pembantu dalam peledakan
(ANFO-emulsi), diperoleh melalui Kep MENLH no.
185/2010 tertanggal 11 Agustus 2010, dengan
komposisi pelumas bekas dan solar baru adalah
80:20. Timbulan pelumas bekas selama tahun 2010
mencapai 9.307.722 L. Dari jumlah tersebut sebanyak
2.549.500 L (27%) digunakan sebagai campuran bahan
peledak, dan sisanya dikirim ke pengelola berijin
sebanyak 6.758.222 L (73%). Pemanfaatan oli bekas
ini merupakan upaya KPC dalam menunjang program
konservasi energi.

covering all workshops within the area of KPC and the


contractors. The extension of permit to reuse lubricant
waste for explosive material (ANFO-emulsion) was
received through the Ministry of Environment Decree
no 185/2010 dated August 11 2010, with used
lubricant and new diesel composition of 80:20. Total
lubricant produced in 2010 reached 9,307.722 liters.
From the total lubricant produced, 2,549,500 liter
(27%) was used as mixing for explosive materials while
the remaining of 6.758.222 liter (73%) was transported
to authorized collectors. The recycling of lubricant
waste reflects KPCs commitment to support energy
conservation.

Pada tahun 2010, KPC telah melakukan reklamasi


lahan bekas tambang total seluas 501,74 hektar di
areal tambang Sangatta dan Bengalon, melebihi
target seluas 501 hektar. Hingga akhir Desember
2010, total luas areal reklamasi adalah 4.009,13
hektar sedangkan total luas area terganggu 11.556,46
hektar, sehingga rasio luas areal reklamasi terhadap
luas pembukaan lahan adalah 26%. Sesuai dengan
rencana penutupan tambang (RPT) maka pada tahun
2018 luasan areal reklamasi akan mencapai rasio 1:2
terhadap pembukaan lahan. Luasan area reklamasi
tersebut akan terus berkembang dan bukaan lahan
akan semakin berkurang hingga tahun 2021. Tanaman
yang digunakan untuk rehabilitasi adalah tanaman
lokal, tanaman non lokal, tanaman buah dan tanaman
hutan hujan tropis (Dipterocarpaceae). Sebuah
unit hydroseeder juga digunakan untuk kegiatan
penyemprotan lereng dengan campuran biji, pupuk,
mulsa, perekat dan kompos, untuk membentuk lereng
yang stabil dan mengurangi terjadinya erosi. Reklamasi
dengan cara penyemprotan oleh hydroseeder selama
tahun 2010 mencapai luas areal 48,61 hektar.

In 2010, KPC has reclaimed 501.74 hectares of postmined area in Sangatta and Bengalon mining sites,
surpassing the target of 501 hectares. By the end of
December 2010, total reclaimed area was 4,009.13
hectares, while total opened area was 11,556.46
hectares. As a result, the ratio of reclaimed to opened
area was 26%. As stated in the Mine Closure Plan, in
2018 total reclaimed area to total opened area ratio
will reached 1:2. The reclaimed area will continue to
be expanded, while opened areas will be reduced
until 2021. Plants used for land rehabilitation comprise
local and non-local varieties, fruit-bearing trees and
tropical rainforest plants (Dipterocarpaceae). One
hydro-seeder unit was deployed to spray the hills with
a mixture of seeds, fertilizer, mulsa, adhesive and
compost, in order to develop stable hills and prevent
the erosion. In 2010, the reclamation areas sprayed
covered 48.61 hectares.

KPC juga turut berperan dalam rangka mendukung


Program One Billion Indonesian Trees (OBIT) yang
dicanangkan Pemerintah sesuai dengan Peraturan
Menteri Kehutanan RI No. P. 21/Menhut-II/2010. KPC
mendukung program ini dengan melakukan revegetasi
di areal reklamasi, sekitar infrastruktur perusahaan,
dan fasilitas umum lainnya di kota Sangatta Kab. Kutai
Timur. Sebagian besar kegiatan penanaman pohon
dilakukan di areal reklamasi paska tambang yang
tersebar di 30 lokasi. Jumlah pohon yang ditanam di
area reklamasi sebanyak 157.290 pohon. Selain itu
penanaman pohon juga dilakukan di sekitar fasilitas
umum yang berdekatan dengan lokasi Perusahaan
meliputi median jalan, lingkungan sekolah, dan
lingkungan rumah sakit dengan sebanyak 2.770
pohon.

KPC also participated in the One Billion Indonesian


Trees (OBIT) program launched by the Government
in accordance to the Ministry of Forestry Decree No.
P. 21/Menhut-II/2010. KPC supports the program by
launching re-vegetation efforts in the reclamation
sites, the Companys infrastructure location and in
other public facilities in Sangatta, East Kutai. Most
of the efforts were conducted in the post-mine area
located in 30 different locations. Total tree planted
in the reclamation area reached 157,290 trees. Tree
planting initiatives were also conducted around public
facilities near the Companys location, including traffic
lane, school and hospital areas, with 2,770 trees.

Pada tanggal 24-26 Agustus 2010, telah dilakukan


Audit Sertifikasi Ulang (Siklus Ketiga) standar ISO
14001 oleh auditor eksternal SGS. Hasil audit tersebut
memaparkan bahwa tidak ditemukan ketidaksesuaian
baik mayor maupun minor pada sistem manajemen

On August 24-26 2010, the Company has completed


the recertification process for ISO 14001standard by
SGS, an external auditor. The audit results indicated
that there were no major and minor discrepancies
in KPCs environmental management and thereby
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety & Environment

lingkungan KPC dan merekomendasikan bahwa


sertifikat ISO 14001 untuk KPC tetap dapat
dipertahankan. Sertifikat ISO 14001:2004 yang
diterima KPC berlaku dari tanggal 24 September 2010
hingga 24 September 2013.

resulting in recommendations that KPC could retain


the ISO 14001 certificate. The ISO 14001:2004
certification is valid from September 24, 2010 to
September 24, 2013.

Beberapa program penutupan tambang yang telah


dilakukan hingga akhir tahun 2010 adalah: peternakan
sapi dan pemagangan peternak sapi di lokasi
PESAT (Peternakan Sapi Terpadu) di D2 Murung;
pemanfaatan kolam Sangatta North untuk wisata
perairan; dan studi desain restorasi ekosistem lahan
bekas tambang dalam bentuk zonasi (zona lindung,
zona penyangga, zona konservasi keanekaragaman
hayati, zona wisata dan zona pemanfaatan).

The mine closure programs implemented until the


end of 2010 were cattle breeding and cattle farmer
apprenticeship in D2 Murung; void water utilization
for water tourism in Sangatta South East, and design
study on zoning based biodiversity restoration of postmined areas (protected zone, biodiversity conservation
zone, supporting zone, tourism zone and utilization
zone).

Selama tahun 2010, penghargaan lingkungan yang


diterima oleh PT KPC terkait dengan pelaksanaan
program pengelolaan dan pemantauan lingkungan
adalah sebagai berikut:
Sertifikat Hijau untuk Site Sangatta dari Gubernur
Kalimantan Timur berdasarkan penilaian untuk
Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
Pertambangan Batubara, diterima pada bulan
Agustus 2010.
Sertifikat Emas untuk Site Bengalon dari Gubernur
Kalimantan Timur berdasarkan penilaian untuk
Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
Pertambangan Batubara, diterima pada bulan
Agustus 2010.
Penghargaan Aditama untuk pengelolaan
lingkungan pertambangan dari Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Mineral,
Batubara dan Panas Bumi, diterima pada bulan
September 2010.

In 2010, KPC has received the following rewards and


recognitions for its efforts in environmental monitoring
and management:
Green Certificate for KPCs Environmental
Performance Rating Program (PROPER) on Coal
Mining from the Governor of East Kalimantan,
for Sangatta Site. The Certificate was awarded in
August 2010.
Gold Certificate for KPCs Environmental
Performance Rating Program (PROPER) on Coal
Mining from the Governor of East Kalimantan,
for Bengalon Site. The Certificate was awarded in
August 2010.
Aditama award for mining area management from
the Directorate General of Mineral, Coals and
Geothermal, Ministry of Energy Mineral Resources,
awarded in September 2010.

Hasil akhir penilaian PROPER KLH diterima pada bulan


Desember 2010, dengan peringkat Merah untuk KPC.
Hasil penilaian menyatakan bahwa pengendalian
pencemaran air, pengendalian pencemaran udara
dan pengelolaan limbah B3 adalah taat, namun data

Based on results from the PROPER KLH assessment


received in December 2010, KPC obtained the
Red rating. The assessment indicated that water,
air and waste management is in compliance with
the requirements. However, data sampling from

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety and Environment

sampling KLH parameter pH di outlet kolam New


Pond melebihi baku mutu (>9). Sebagai tindaklanjut
hasil penilaian oleh KLH tersebut, KPC telah
melakukan tinjauan dan evaluasi secara menyeluruh
baik terhadap teknis penambangan maupun
mekanisme pengelolaan air asam tambang. Audit
secara khusus telah dilakukan di area penambangan
Bengalon yang mencakup kinerja kolam pengendap
New Pond dan Apokayan, yang kemudian
menghasilkan beberapa rencana tindakan perbaikan
dan pencegahan.

new ponds indicated that pH measures were above


the permissible threshold (>9). To follow up the
assessment result, KPC has conducted a thorough
review and evaluation in its mining methodology and
acid water treatment. A special audit has also been
performed in the Bengalon mining site, covering audit
on the performance of the filtering ponds in New
Pond and Apokayan, resulting in the development of
improvement and mitigation plans.

ARUTMIN INDONESIA (ARUTMIN)

ARUTMIN INDONESIA (ARUTMIN)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Selama tahun 2010, kinerja Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Arutmin adalah sebagai berikut:

Health and Safety


In 2010, Arutmins health and safety performance was
as follow:

Working Days without LTI/ Fatality


Jumlah Hari Kerja tanpa Kehilangan Jam
Kerja Akibat Kecelakaan

Mine Location
Lokasi Tambang

Last LTI/ Fatality


Kejadian Kehilangan Jam Kerja Akibat
Kecelakaan yang Terakhir

Satui Mine

156 days

28 Jul 2010

Senakin Mine

444 days

13 Oct 2009

Batulicin Mine

925 days

19 Jun 2008

Asam Asam Mine

46 days

15 Nov 2010

3,701 days

13 Nov 2000

NPLCT

Actual
2009

Target
2010

YTD
2010

LTI-FR

0.23

< 0.18

0.10

LTI-SR

1.63

< 1.30

3.20

TI-FR

2.52

< 2.02

1.48

16.90

< 13.52

11.50

$ 1,404,627

< $ 1,123,702

$ 451,461

Frekuensi Kecelakaan
Accident FR
Kerugian akibat kerusakan
Property damage cost

Di tahun 2010 Arutmin telah memperoleh sertifikat


OHSAS 18001: 2007 dari Sucofindo International
Certification Services untuk semua lokasi tambangnya,
di Senakin, Satui, Batulicin dan Asam Asam. Lokasi
North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) juga telah

In 2010, Arutmin obtained the OHSAS 18001:2007


certificate from Sucofindo International Certification
Services for all its mining sites in Senakin, Satui,
Batulicin and Asam-Asam. Arutmins North Pulau
Laut Coal Terminal (NPLCT) was also awarded with

1.00

0.80

0.24

0.04

0.27

0.12

0.61
0.18

0.23

0.47

0.20

0.40

0.40

0.93

0.60

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jan Feb Mar Apr May Jun

Historical

LTI-FR Monthly

LTI-FR 12 Rolling Months

Jul

Aug Sep Oct Nov Dec

LTI-FR 12 Rolling Months Target

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety & Environment

memperoleh sertifikat OHSAS 18001: 1999 dalam


Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan &
Kesehatan Kerja. Selanjutnya Arutmin akan melakukan
surveilance audit di lokasi NPLCT untuk pemantauan
atas OHSAS secara berkala. Untuk lokasi tambang
Satui, Asam Asam dan Batulicin pada periode tahun ini
sedang dilakukan proses sertifikasi ISO 14001. Selain
itu, di tahun 2010 subkontraktor tambang PT Thiess
Contractor Indonesia yang bekerja di tambang Satui
dan Senakin serta PT Cipta Kridatama yang bekerja
di tambang Batulicin juga telah memperoleh sertifikat
OHSAS 18001. Dengan diperolehnya sertifikat ini
diharapkan upaya pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja yang ada di seluruh wilayah tambang
Arutimin dapat ditingkatkan sehingga kejadian
kecelakaan kerja dapat ditekan seminimal mungkin.

OHSAS 18001: 1999 Certificate in the Implementation


of Occupational Health and Safety Management
System. In the future, Arutmin will conduct surveillance
audits for its NPLCT site to periodically monitor the
implementation of OHSAS. During the year, the
mining sites in Satui, Asam Asam and Batulicin are in
the process of obtaining the ISO 14001 certification. In
addition, in 2010 our mining subcontractors, PT Thiess
Contractor Indonesia that works in Satui and Senakin
mining sites, as well as PT Cipta Kridatama that works
Batulicin mining site, have also been awarded with
OHSAS 18001 certification. After obtaining these
certifications, it is expected that we can increase
the management of occupational health and safety
within the entire mining sites to reduce the number of
working accidents.

Di tahun 2010, Arutmin berhasil meraih penghargaan


prestasinya di bidang Pengelolaan Lingkungan dan K3
Pertambangan Mineral, Batubara, dan Panas Bumi dari
Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
Untuk tahun 2010 penghargaan didasarkan atas enam
kriteria penilaian, yakni: pengelolaan batuan penutup,
erosi dan sedimentasi, pembibitan, reklamasi dan
revegetasi, sarana penunjang, serta pemantauan.

During the year, Arutmin received an award


recognizing its achievements in the Environmental
Management as well as Health and Safety at Work in
mining sector from the Directorate General of Mineral,
Coals and Geothermal. In 2010, the award was given
based on six different evaluation criteria: management
of covering stones, erosion and sedimentation,
seeding, reclamation and re-vegetation, supporting
facilities, and monitoring.

Di tingkat daerah, tambang Satui dan Senakin juga


memperoleh penghargaan Aditama di bidang
pengelolaan lingkungan, sedangkan tambang
Batulicin mendapatkan penghargaan Utama.
Penghargaan-penghargaan ini merupakan wujud
keberhasilan Arutmin dalam upaya meningkatkan
kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan kerja
bagi karyawan dan subkontraktor yang bekerja di
seluruh wilayah operasi tambang Arutmin.

At the regional level, the Companys mining sites


in Satui and Senakin received the Aditama award
in environmental management, while the mining
site in Batulicin received the Utama award. These
recognitions underscore Arutmins achievements in
its effort to increase awareness in the importance
of health and safety at work to all employees and
subcontractors in Arutmins mining areas.

Pengelolaan Lingkungan
Di tahun 2010 pengelolaan aspek lingkungan
dilaksanakan dengan merealisasikan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) yang meliputi
manajemen sumber-sumber limbah B3, pengendalian
erosi, pengelolaan air limpasan dan air permukaan,
serta reklamasi dan revegetasi.

Environmental Management
In 2010, activities in environmental management were
to implement Arutmins Environmental Management
Plan, covering the management of waste sources,
erosion, water run off, as well as reclamation and revegetation.

Untuk merealisasikan Rencana Pemantauan


Lingkungan (RPL), Arutmin melakukan monitoring
sifat fisik dan sifat kimia air di sekitar lokasi tambang.
Revisi Surat Keputusan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) telah di setujui untuk Site Satui

To implement its Environmental Monitoring Plan,


Arutmin has monitored the physical and chemical
characteristics of water near the mining sites. Revisions
on the environmental impact study (AMDAL) for Satui
and Karuh sites have been approved through letter

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


/Health, Safety and Environment

dan Karuh dengan nomor 188.44/0426KUM/2010


pada tanggal 30 September 2010 dan untuk Site Asam
Asam Mulia dengan nomor 188.44/0425KUM/2010
pada tanggal 30 September 2010.

No. 188.44/0426KUM/2010 dated September 30,


2010, and letter No 188.44/0425KUM/2010 dated
September 30, 2010 for the mining site in Asam
Asam Mulia.

Selama tahun 2010, Arutmin melanjutkan program


reklamasinya di area pertambangan dan telah
menyelesaikan reklamasi lahan seluas 726,3 hektar
di akhir tahun, jauh di atas target awal seluas 451,2
hektar.

During the year, Arutmin continued to implement


its land reclamation program within its mining sites
and completed the reclamation of 726.3 hectares
of land by the end of 2010, well above the initial
target of 451.2 hectares.

Area Reklamasi di tahun 2010


Reclamation Area (hectares) in 2010
2010 Plan

YTD Actual

INDEX

SNK

181.7

349.0

1.92

STI

115.4

256.3

2.22

BTL

100.6

99.4

0.99

ASM

35.5

6.3

0.18

KRH

18.0

15.3

0.85

TOTAL

451.2

726.3

1.61

Senakin

Satui

Penataan Lahan Rencana


/Land Rehabilitation (Plan)

160

Batulicin

Asam-asam/Mulia

Penataan Lahan Realisasi


/Land Rehabilitation (Actual)

Karuh

Penanaman Rencana
/Replanting (Plan)

Total

Penanaman Realisasi
/Replanting (Actual)

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Corporate Social
Responsibility
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

161

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


/CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

162

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab,


BUMI percaya bahwa kinerja yang unggul tidak
hanya semata diukur dari pencapaian finansial
melainkan juga didasari pada seberapa jauh BUMI
dapat melaksanakan tanggung jawabnya lingkungan
dan sosialnya. BUMI sangat berkepentingan untuk
memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan
ikut terlibat dan memperoleh manfaat dari setiap
kegiatan operasionalnya. Seimbang dengan kegiatankegiatan penambangannya, BUMI dan anak-anak
perusahaannya telah menyelenggarakan berbagai
program komprehensif untuk membantu masyarakat
sekitar melalui proyek-proyek pembangunan.

As a responsible company, BUMI believes that good


performance is not only measured by how well it
performs financially but also by the extent to which
BUMI lives up to its responsibilities towards the
environment and community. BUMI takes a strong
interest in ensuring that all stakeholders are involved
in and benefit from its operational activities. To
balance its extensive mining operations, BUMI and
its subsidiaries, have put in place comprehensive
and wide-ranging programs to assist surrounding
communities with their development projects.

Penyusunan program kemasyarakatan BUMI dilandasi


oleh prinsip tripartit yang melibatkan Perseroan,
institusi pemerintah dan masyarakat. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa program kemasyarakatan
kami dapat meraih keberhasilan optimal serta
menumbuhkan rasa memiliki seluruh pihak, yang pada
akhirnya dapat mendorong terciptanya masyarakat
mandiri dan lebih sejahtera.

BUMIs CSR programs are formulated based on


the tripartite principle involving the Company,
Government institutions, and the public. This is to
ensure that our CSR programs deliver maximum level
of success and instill a sense of self belonging in all
parties, which in the end will promote self sufficiency
and improved public welfare.

Bantuan Bencana Alam


Sebagai negara yang terletak di daerah yang dikenal
dengan nama Ring of Fire, bangsa Indonesia
harus senantiasa siap menghadapi kejadian gempa
dan letusan gunung berapi. Sejak kejadian gempa
bumi dan diiringi tsunami tahun 2004 di Aceh,
pemerintah telah meningkatkan perhatiannya pada
penanggulangan terhadap kejadian bencana alam.
Selama tahun 2010, BUMI beserta unit usahanya
berpartisipasi aktif dalam upaya penanggulangan

Relief Assistance for the Victims of Natural


Disasters
As a country located in the Ring of Fire area,
Indonesia needs to always be ready to face disasters
induced by earthquakes and volcano eruptions. Since
the 2004 earthquake and tsunami natural disasters in
Aceh, the government has increased its attention to
relief efforts in the event of natural disasters. During
2010, BUMI and its subsidiaries continued to actively
participate in providing relief assistance, both by

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

BUMI sangat berkepentingan untuk


memastikan bahwa seluruh pemangku
kepentingan ikut terlibat dan memperoleh
manfaat dari setiap kegiatan operasionalnya.
BUMI takes a strong interest in ensuring that all
stakeholders are involved in and benefit from its
operational activities.

bencana, baik berupa bantuan dana maupun bantuan


team rescue yang langsung turun ke lapangan.

providing donations as well as by sending rescue


teams to disaster areas.

Gempa yang diiringi tsunami tanggal 25 Oktober 2010


yang terjadi di Kepulauan Mentawai terjadi di saat
Indonesia sedang sibuk dengan kegiatan evakuasi
warga disekitar lereng gunung Merapi yang berada
di propinsi Jawa Tengah dan propinsi D.I. Yogyakarta.
BUMI beserta unit-unit usahanya bergerak cepat
membantu korban tsunami di Kepulauan Mentawai.
Tanggal 30 Oktober 2010, rescue team dari unit
usaha yaitu 2 orang dari Arutmin dan 3 orang dari
Kaltim Prima Coal (KPC) telah berangkat terlebih
dahulu ke kota Padang dan meneruskan perjalanan
ke Kepulauan Mentawai. Tim rescue ini berkoordinasi
dengan Emergency Response Team (ERT) Kementerian
Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang ada di kota
Padang. Tanggal 2 November 2010, bantuan rescue
team bertambah 4 orang dari Arutmin dan 1 orang

On October 25, 2010, the Mentawai Islands were


hit by a deadly earthquake and tsunami, while the
country was busy providing evacuation assistance to
people living at Merapi volcano in the province of
Central Java and Yogyakarta. BUMI and its subsidiaries
quickly organized a rescue effort to help the victims in
the Mentawai Islands. On October 30 2010, a rescue
team comprising two people from Arutmin and three
from Kaltim Prima Coal (KPC) left for Padang city and
continued their journey to the Mentawai Island. The
team then coordinated with the Emergency Response
Team established by the Ministry of Energy and
Mineral Resources situated in Padang. On November
2, 2010, the team member was extended with the
addition of four people and one representative
from Arutmin and BUMI. The team also established

perwakilan dari BUMI. Di kota Padang, koordinasi


dilakukan dengan Kelompok Usaha Bakrie (KUB)
lainnya seperti Bakrie Telecom Sumatera Barat dan
Bakrie Sumatera Plantation Sumatera Barat. BUMI
dan unit usahanya juga berkomitmen memberikan
bantuan sejumlah Rp500 juta untuk korban tsunami
di Kepulauan Mentawai Propinsi Sumatera Barat serta
Rp250 juta untuk korban letusan gunung Merapi di
Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.

coordination with other teams from the Bakrie


Group, including Bakrie Telecom and Bakrie Sumatra
Plantation, West Sumatra. BUMI and its subsidiaries
also provided Rp500 million donation for the victims
in Mentawai Islands and Rp250 million for those hit by
the eruption of Merapi in Central Java and Yogyakarta.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

163

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

Rescue team dari KPC dan Arutmin juga turut serta


dalam bantuan kemanusiaan bencana gunung
Merapi. KPC menyerahkan bantuan berupa 2 genset
masing-masing genset berkekuatan 2.000 Watt untuk
penerangan listrik bagi Pemerintah Daerah Magelang.
Karyawan BUMI dan anak-anak usahanya juga aktif
mengumpulkan donasi bagi korban banjir bandang
di Wasior propinsi Papua Barat, korban banjir di
Karawang propinsi Jawa Barat.

Rescue teams from KPC and Arutmin were also


deployed to provide assistance during the Merapi
eruption. In addition, KPC donated two 2,000 Watt
generators for the Magelang region. Our employees in
BUMI and its subsidiaries also participated collecting
donations for victims of the Wasior, West Papua and
Karawang, West Java natural disasters.

Beasiswa
Di tahun 2010, BUMI melanjutkan program
beasiswanya untuk mahasiswa terpilih yang ada di
Universitas Bakrie. Seperti tahun-tahun sebelumnya,
bantuan yang diberikan adalah bantuan beasiswa
penuh sampai selesai selama 4 (empat) tahun belajar
di Universitas Bakrie. Total jumlah untuk tahun 2010
yang diberikan untuk 96 (sembilan puluh enam)
mahasiwa, masing-masing mendapat Rp100 juta.

Scholarships
In 2010, BUMI continued to provide scholarships to
selected students of Bakrie University. The scholarship
offers four year financial assistance during their
study at Bakrie University. In 2010, BUMI provided
scholarships to 96 students, each receiving Rp100
million financial assistance.

Donasi
Pada tanggal 10 Februari 2010, BUMI telah
menandatangani Nota Kesepakatan dengan Ketua
Badan Gerakan Bakrie Untuk Negeri dalam bentuk
kerja sama pelaksanaan maupun pembiayaan program
Gerakan Bakrie Untuk Negeri 2010, dengan nilai
bantuan sebesar Rp500 juta untuk tahun 2010.
Kerjasama ini akan diperbaharui setiap tahun untuk
mengoptimalkan kegiatan sosial yang ada di dalam
Kelompok Usaha Bakrie (KUB), sesuai dengan cita-cita
luhur dari pendiri Bakrie. Selain itu, BUMI bersama
unit usahanya, KPC dan Arutmin aktif terlibat dalam
kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat melalui pameran Gelar Karya Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri serta
pameran yang diadakan oleh Kementerian Sosial yaitu
pameran Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN).

Donations
On February 2010, BUMI signed an MOU with the
Chairman of Badan Pelaksana Gerakan Bakrie untuk
Tanah Air 2010, by providing Rp500 million financial
assistance during the year. The agreement is to be
renewed every year to optimize social activities within
Bakrie Group in line with the vision of the founder
of the Company. BUMI and its subsidiaries actively
participated in an exhibition for National Community
Empowerment organized by the Coordinating Ministry
for Welfare and in the Social Solidarity Day exhibition
organized by the Ministry for Social Affairs.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

ARUTMIN
Seiring perubahan paradigma yang menempatkan
kegiatan pengembangan masyarakat sebagai sebuah
program sosial jangka panjang, dalam periode 12
bulan, beragam program kegiatan dilaksanakan dalam
satu rangkaian pencapaian target jangka pendek,
menengah dan panjang searah dengan rencana
strategis yang terkait dengan program Rencana
Penutupan Tambang. Lima bidang kegiatan tetap
menjadi prioritas dalam kegiatan CSR tahun 2010,
yakni bidang Kesehatan Masyarakat, Pendidikan,
Pembangunan Infrastruktur, Sosial Budaya, dan
Pemberdayaan Ekonomi.

ARUTMIN
In line with our new paradigm that positions Arutmins
social responsibility activities as a long term social
development program, in 2010 we have implemented
a variety of programs in accordance to our long term,
short term and long term objectives in the Companys
Mine Closure Plan. Our CSR program in 2010
continued to cover five different areas, namely Public
Health, Education, Infrastructure Development, Social
and Cultural, as well as Economy Development areas.

Kesehatan Masyarakat
Program air bersih merupakan program kesehatan
masyarakat yang dilaksanakan hampir di semua
wilayah tambang. Program ini diselaraskan dengan
kebutuhan warga akan ketersediaan air bersih yang
berkualitas.

Public Health
Arutmins clean water project is implemented in almost
all of our mining sites. The program is implemented in
line with the communitys needs for clean and quality
water.

Program Operasi Katarak diadakan dengan BKMM


(Balai Kesehatan Mata Masyarakat bagi masyarakat
kurang mampu di wilayah sekitar tambang Arutmin.
Di tahun 2010, juga Arutmin kembali melaksanakan
Operasi Bibir Sumbing Gratis dengan tema Kini
Aku Bisa Tersenyum. Pada tahun ini sebanyak 54
pasien berhasil dioperasi. Secara rutin Arutmin
beserta Kontraktor dan Sub-kontraktor mengadakan
Aksi Sosial Kemanusiaan Donor Darah. Acara bakti
sosial donor darah diikuti oleh seluruh karyawan
serta masyarakat di sekitar lokasi tempat donor darah
berlangsung.

In partnership with Balai Kesehatan Mata Masyarakat


(BKMM), Arutmin organized its Free Cataract
Operations for low income people living around our
mining sites. During the year, we again organized cleft
palate operations, presenting Now I Can Smile as
the theme. 54 cleft palate operations were performed
throughout this activity. Arutmin, with its Contractors
and Sub-contractors, routinely organizes blood
Drive events participated by all employees and the
community living around the locations of the blood
drive events.

Tahun lalu, Arutmin mengadakan event Lomba Lari


Arutmin10 Kilometer atau lebih dikenal dengan
sebutan Arutmin 10K bertepatan dengan hari ulang
tahun Arutmin ke-29 sekaligus hari ulang tahun
Kabupaten Tanah Laut ke-45. Arutmin 10K telah diikuti
atlet dari berbagai propinsi di luar Kalimantan Selatan.
Tercatat ada 13 propinsi mengirimkan wakilnya,
diantaranya dari propinsi Aceh, Jawa Tengah, Jawa
Barat, Bengkulu, Jawa Timur, Kalimantan Timur sampai
Papua.

In the same year, the Company carried out its Arutmin


10 K run celebrating Arutmins 29th Anniversary
and Tanah Laut Regents 45th Anniversary. Outside
of participants from South Kalimantan, this event
has attracted participants from various provinces,
including participants from Aceh, Central Java, West
Java, Bengkulu, East Java, East Kalimantan, and even
participants from Papua.

Pendidikan
Sebagai komitmen dalam memajukan dan
mencerdaskan warga Banua, pada tahun ini telah
disalurkan beasiswa bagi 2.000 mahasiswa dan pelajar
di Kalimantan Selatan. Dari jumlah tersebut 450
diantaranya khusus bagi mahasiswa S1 dan Diploma
III baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta
di Kalimantan Selatan, sedangkan sisanya diberikan
kepada pelajar mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA
yang tersebar di seluruh operasional tambang Arutmin
yakni Tambang Asam-asam di Kabupaten Tanah Laut,

Education
As part of the commitment to increase the education
level of people in the Banua community, in 2010 we
provided scholarships to 2,000 students in South
Kalimantan. 450 scholarships were provided to college
students from state and private universities in South
Kalimantan, while the remaining scholarships were
awarded to primary to high school students from all
mining sites in Asam-asam in Tanah Laut, Satui and

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

Tambang Satui dan Batulicin di Kabupaten Tanah


Bumbu, Tambang Senakin dan NPLCT di Kabupaten
Kotabaru. Beasiswa Arutmin kali ini mengambil nama
Beastudi Effort Arutmin 2010. Sesuai dengan tema
tersebut, dalam program ini para penerima beasiswa
tidak hanya menerima bantuan biaya pendidikan,
melainkan juga pembinaan secara rutin tiap bulan
berupa seminar serta program pelatihan.

Batulicin in Tanah Bumubu, as well as Senakin and


NPLCT in Kotabaru. Beastudi Effort Arutmin 2010 was
selected as the theme for our scholarship program.
In line with the theme, the scholarship program does
not only provide financial assistance, but also regular
people development initiatives through seminars and
training programs.

Arutmin juga terus melakukan sosialisasi mobil


perpustakaan keliling Arul & Mimin ke seluruh
sekolah dan komunitas anak-anak di desa-desa yang
ada di lingkar tambang Satui. Mobil Perpustakaan
Keliling ini juga dilengkapi dengan sarana belajar
audio visual untuk mendukung proses belajar. Di tahun
2010, Arutmin Batulicin menyerahkan bantuan berupa
2 buah motor baca sebagai fasilitas perpustakaan
keliling kepada Dinas Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Selain
itu, Arutmin Batulicin dan Satui telah menyerahkan
bantuan bus sekolah bagi masyarakat lingkar
tambang. Tahun lalu, Arutmin Senakin bekerja sama
dengan Dompet Dhuafa Republika menyelenggarakan
pelatihan manajemen berbasis sekolah bagi para guru
Sekolah Dasar dan SLTP.

Arutmin continues to socialize its mobile library,


Arul & Mimin, to schools and children communities
around the Companys mining site in Satui. The
library is also equipped with audio visual facilities
aimed at supporting childrens learning process. In
2010, Arutmin Batulicin donated 2 library motors to
the Library, Archive and Documentation Unit, Tanah
Bumbu Local Government. In addition, Arutmin
Batulicin and Satui also donated school buses to the
communities around their mining sites. In association
with Dompter Dhuafa Republika, last year Arutmin
Senakin organized training programs in school
management attended by primary and junior high
school teachers.

Pengembangan Infrastruktur
Peran serta Arutmin dalam pembangunan infrastruktur
bertujuan meningkatkan geliat perekonomian
daerah sekitar tambang. Pembangunan jembatan
oleh Arutmin Tambang Satui, misalnya mampu
mengeliatkan perekonomian desa Lok Padi dan
sekitarnya. Di tahun 2010, Arutmin NPLCT berperan
aktif dalam ikut serta meningkatkan fasilitas publik
bagi masyarakat Kotabaru. Selain itu Program Satu
Tahun Satu Masjid dari tambang Satui merupakan
komitmen kami dalam menyediakan sarana
keagamaan yang memadai.

Infrastructure Development
Arutmins participation in infrastructure development
is to help promoting economic activities in the
mining area. The bridge construction conducted by
Arutmin Satui for example, has successfully promoted
economic development in Lok Padi area. In 2010,
Arutmin NPLCT took an active role in improving
various public facilities for the people of Kotabaru.
Our One-Year-One-Mosque program in Satui is a
reflection of the Companys commitment to provide
adequate religious facilities for the community.

Kegiatan Sosial Budaya


Arutmin dan Pemda setempat secara rutin menggelar
tabligh Akbar menghadirkan dai-dai kondang asal
Banjarmasin dan Jakarta. Pada hari Raya Idul Adha
tahun 2010, Arutmin memberikan sumbangan kurban
masyarakat sekitar tambang dan kota Banjarmasin.
Safari Ramadhan dan buka puasa bersama juga rutin
digelar di lokasi tambang.

Social and Cultural Events


Regularly, Arutmin and the local governments organize
tabligh Akbar inviting prominent religious leaders from
Banjarmasin and Jakarta. During the Idul Adha festive
in 2010, Arutmin also provided donations for people
in the mining sites and Banjarmasin. We also conduct
safari ramadhan and fast breaking events regularly in
our mining sites.

Pemberdayaan Ekonomi
Arutmin telah membentuk lembaga-lembaga
masyarakat untuk mewadahi program ekonomi dalam
pembinaan Arutmin.

Supporting the Economic Development


Arutmin has established a number of public
institutions to support the Companys economic
development programs.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

Di tahun 2010, program PERMATA (Program


Pemberdayaan Masyarakat Lingkar Tambang) di
wilayah Asam-asam telah menyelenggarakan pelatihan
tentang mekanisme penilaian kelayakan usaha serta
dasar-dasar akuntansi.

In 2010, our PERMATA program (Community


Development Around Mining Site Program) in Asamasam has organized training sessions in feasibility
study and basic accounting.

Selain itu, Arutmin juga menyediakan bantuan modal


usaha untuk memajukan segmen UKM di lokasi sekitar
tambang. Bekerja sama dengan PNM, Arutmin telah
membina kegiatan industri perumahan pengolahan
gula aren di Kotabaru yang diharapkan akan menjadi
sentra penghasil gula aren di Kalimantan Selatan.

Arutmin also provides access to financing to support


small and medium enterprises (SME) around the
mining area. Working together with PNM, Arutmin
has facilitated the development of palm sugar home
industry in Kotabaru, which is projected to become the
center of palm sugar industry in South Kalimantan.

Program Aku Himung Jadi Petani Banua yang


diselengarakan di area tambang Satui aktif
memberikan ketrampilan, pendampingan dan
permodalan bagi para petani, serta pelatihan
manajemen, pengetahuan simpan pinjam, dan
pengelolaan usaha secara profesional.

Arutmins Aku Himung Jadi Petani Banua in Satui


mining site offers skill and financing assistance for
farmers, and training programs in management,
savings and loans, as well as professional business
management.

Bekerja sama dengan pemerintah setempat,


Arutmin tambang Senakin juga terlibat dalam upaya
pengembangan perkebunan karet agar dapat
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar.

In partnership with the local government, Arutmins


Senakin mine site is also actively involved in the
development of rubber plantation to improve the
welfare of local communities.

PENGHARGAAN
Penghargaan yang diterima di tahun 2010 antara lain
adalah sebagai berikut:
KSN Award sebagai perusahaan berperingkat
Gold untuk bidang Kelompok Usaha Mandiri dan
peringkat Silver bidang Pemberdayaan Sosial/
Program Pemberdayaan Keluarga (tambang Asam
asam)
Peringkat Silver Kategori program Lembaga
Keuangan Mikro dan peringkat Silver untuk Kategori
Program Pelayanan Kesehatan untuk Anak Balita
(tambang Batulicin)
GKPM Award 2009 (Gelar Karya Pemberdayaan
Masyarakat) yang diselenggarakan oleh PNPM dan
Kementrian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat
Peringkat Gold untuk Kategori Penciptaan
Lapangan Pekerjaan dan Peringkat Silver untuk
Kategori Program Pelayanan Kesehatan untuk Anak
Balita (tambang Satui)
Peringkat Silver untuk Program Pelayanan
Kesehatan untuk Anak Balita dan Platinum dalam
bidang CD Field Officer - Wahtu Hidaya (tambang
Batulicin)
Peringkat Silver untuk Program Pelayanan
Kesehatan bagi Anak Balita (NPLCT)

AWARDS
The awards received in 2010 include:
KSN Award, Gold, for Self Sustaining Business
category and Silver for Social/Family Development
Program (Asam asam mine site)
Silver award for Micro Finance Program and Silver
award for Health Services for Children (Batulicin
mine site)
GKPM Award 2009 (Gelar Karya Pemberdayaan
Masyarakat) organized by PNPM and the
Coordinating Ministry of Social Welfare
Gold Award for Employment category and Silver
Award for Health Services for Children (Satui mine
site)
Silver Award for Health Services for Children and
Platinum Award for CD Field Officer Wahtu Hidaya
(Batulicin mine site)
Silver Award for Health Services for Children
(NPLCT).

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

168

KALTIM PRIMA COAL (KPC)


Program pengembangan masyarakat KPC
mencakup bidang pengembangan agribisnis,
kesehatan masyarakat, pendidikan dan pelatihan,
pengembangan UKM, pembangunan infrastruktur,
pelestarian alam dan budaya serta penguatan
kapasitas pemerintah dan masyarakat lokal.

KALTIM PRIMA COAL (KPC)


KPCs social development programs comprise
agribusiness, health and sanitation, education and
training, small and medium enterprises development,
infrastructure development, nature and culture
preservation as well as community and government
capacity empowerment.

Pengembangan Agribisnis
Pada tahun 2010, program agribisnis difokuskan
pada pengembangan tanaman pangan, perkebunan,
perikanan, dan peternakan.

Agribusiness Development
In 2010, KPCs agribusiness program emphasized
on development in plantation, fishery and livestock
breeding areas.

Adapun kegiatan yang dilakukan mencakup upaya


peningkatan pengetahuan dan keterampilan, sarana
produksi dan penyediaan tenaga ahli. Di tahun 2010,
sebanyak 2.882 orang mendapat manfaat secara
langsung dari program-program agribisnis yang
dikembangkan KPC.

KPCs program in agribusiness development covers


activities in knowledge, skill and production facility
development as well as activities to provide expert
assistance in this field. In 2010, a total of 2,882
beneficiaries have gained the advantage from our
agribusiness programs.

Sampai dengan tahun 2010, luas perkebunan jeruk


mencapai 322 ha di sembilan desa yang melibatkan
659 petani yang tergabung dalam 60 kelompok tani.
Rata-rata produksi jeruk mencapai 30 ton/bulan.

By the end of 2010, the area for orange plantation


reached 322 hectares in nine villages, involving 659
local farmers, with average crop yields reached 30
tons per month.

KPC juga memfasilitasi pertemuan pedagang lokal,


petani dan berbagai pihak untuk memahami rantai
tata niaga kakao, dengan tujuan agar terbangun
kesepakatan dalam pembagian peran dalam tata
niaga tersebut dan petani dapat mendapatkan harga
yang lebih baik dengan memperbaiki kualitas dan
kuantitas biji kakao kering. Sebanyak 296 petani
terlibat dalam pengembangan bisnis kakao dengan
lahan seluas 70 ha dari total tertanam 199,8 ha.

KPC also facilitates interactions between local


traders, farmers and other related parties to develop
understanding on the entire value chain of the cocoa
industry, establish clear division of roles and to ensure
higher price for farmers through enhancements in the
quality and quantity of crops. In total, 296 farmers
participated in the cocoa development business,
operated in 70 hectares estates with total planted area
reaching 199.8 hecatares.

Sejak tahun 2009 KPC bekerja sama dengan IPB


(Institut Pertanian Bogor) telah mengembangkan
Peternakan Sapi Terpadu (PESAT) yang memanfaatkan
lahan bekas tambang di Sangatta South East (SSE)
Dump dan D2 Murung. Melalui kerja sama tersebut,
PT KPC telah membangun Pusat Pelatihan dan

Since 2009, KPC and Bogor Agriculture University


have developed a Cattle Breeding Center (PESAT)
in abandoned mining areas in Sangatta East (SSE)
Dump and D2 Murung. Through this partnership,
KPC has established a Training and Incubator Center
in D2 Murung, which serves as a center of livestock

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

Inkubator di areal D2 Murung sebagai pusat pelatihan


peternakan bagi masyarakat sekitar sehingga mampu
mengembangkan potensi peternakan tersebut di
desa-desa asal. Secara jangka panjang diharapkan
adanya suatu kemandirian pangan melalui usaha
pengembangan peternakan tersebut. Sampai bulan
Desember 2010, ternak sapi di area PESAT telah
berjumlah total 49 ekor.

breeding training for the surrounding communities so


that participants can develop their potential in their
respective locations. As at December 2010, there were
49 cattles in the PESAT area.

KPC juga telah mendorong pengembangaan industri


perikanan dalam bentuk penyediaan bibit dan pakan
ikan, serta juga berbagai peralatan perikanan untuk
para peternak ikan. Pada tahun 2010 ini, rata-rata
produksi ikan yang dihasilkan oleh 32 kelompok yang
beranggotakan keseluruhan mencapai 362 orang
mencapai 1 ton/bulan. kolam yang dimiliki oleh
petani dampingan sampai dengan akhir tahun 2010
mencapai luasan 50 ha.

KPC also participates in the development of fishery


industry by providing seeds and fish feeding as well as
various fishery facilities for the farmers. In 2010, total
production delivered by 32 groups of 362 participants
reached 1 ton per month, covering 50 hectares of
fishery area.

Selain itu, di tahun 2010 telah dibangun fasilitas


Prima Agri untuk pemberdayaan komunitas agribisnis
di Rantau Pulung. Prima Agri akan memfokuskan
kegiatannya pada upaya memperluas jaringan kerja
untuk kemitraan pembangunan, mengembangkan
kapasitas/kemampuan masyarakat, serta menyediakan
layanan informasi agribisnis khususnya bagi
masyarakat Rantau Pulung dan masyarakat Kutai Timur
pada umumnya.

In addition, in 2010 KPC completed the development


of its Prima Agri facility in Rantau Pulung to promote
agribusiness community. Prima Agri will focus on
efforts to extend its partnership network, community
capacity building, and agribusiness information
dissemination to Rantau Pulung and also East Kutai
communities.

Kesehatan Masyarakat
Pada tahun 2010, KPC melaksanakan program Senyum
dan Harapan bekerjasama dengan Interplast Australia,
RS.Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan, PERAPI,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
dan pemerintah setempat. Melalui program ini,
sebanyak 66 pasien berhasil dioperasi yang terdiri dari
46 pasien bibir sumbing dan 20 pasien luka bakar.

Public Health
In partnership with Interplast Australia, the Kanudjoso
Djatiwibowo Hospital in Balikpapan, PERAPI,
Airlangga University, Medical Faculty and the local
government, KPC has organized its Smile and Hope
(Senyum dan Harapan) program in 2010. The program
has successfully conducted 66 operations, comprising
46 cleft palate operations and 20 operations for
patients with burn wounds.

Untuk memperingati HUT Group Usaha Bakrie ke 68,


KPC menggelar kegiatan donor darah untuk karyawan
KPC dan kontraktornya. Sementara itu, pada HUT
KPC ke-19, telah diselenggarakan pengobatan massal
untuk para lansia. KPC juga menggelar Penyuluhan
Narkoba dan HIV/AIDS yang dikhususkan bagi para
pelajar, yang dihadiri oleh 750 siswa dari 15 sekolah di
Kutai Timur.

To celebrate the 68th anniversary of Bakrie Group,


KPC organized a blood drive event for employees of
KPC and its contractors. Further, to celebrate the 19th
anniversary of KPC, we also organized free medical
examination for senior citizens. For students, KPC
presented Drug and HIV/AIDS seminars attended by
750 students from 15 schools in East Kutai.

Pelaksanaan Program Rehabilitasi dan Edukasi


Status Gizi Balita PERGIZI th 2010 dilakukan dengan
melakukan penjaringan anak gizi buruk dan gizi
kurang di puskesmas yaitu Puskesmas Teluk Lingga di
Sangatta Utara dan Puskesmas Sangatta di Kecamatan
Sangatta Selatan dengan membentuk klinik gizi.
Selama tahun 2010, program ini telah memberikan
bantuan kepada 96 anak di Teluk Lingga dan Sangatta
Selatan. PERGIZI juga memberikan bantuan vitamin
(sirup zinc) sebanyak 255 botol untuk para anak balita.

KPC also runs a Nutrition Development and Education


Program (PERGIZI) to improve the nutrition level of
small children. In 2010, KPCs program covered clinics
in Teluk Lingga, Northern Sangatta and Sangatta in
Southern Sangatta. During 2010, the program has
provided assistance to 96 children in Teluk Lingga
and South Sangatta. During the year, PERGIZI also
distributed a total of 255 syrup zinc bottles for small
children.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

169

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

170

Pendidikan dan Pelatihan


Di bidang pendidikan, KPC telah menyelenggarakan
kegiatan Prestasi Junior Indonesia (PJI) sejak tahun
2003. Kegiatan ini bertujuan memberikan pendidikan
kewirausahaan sejak dini kepada pelajar melalui
metoda learning by doing.

Training and Development


In the education area, since 2003 KPC has organized
its Prestasi Junior Indonesia (PJI) program, which
delivers entrepreneurship training to students through
learning by doing.

Pada tahun 2007, PJI Sangatta dinobatkan menjadi


model PJI terbaik se-Indonesia. Sampai dengan
Desember 2010, aktivitas ini telah melibatkan
sebanyak 4 SMP, 4 SMU, dan 1 Sekolah Tinggi dengan
peserta lebih dari 2.500 pelajar.

In 2007, our PJI in Sangatta was recognized as the


best PJI model in Indonesia. Until end of December
2010, the program has been attended by four junior
high schools, four senior high schools and one Sekolah
Tinggi with over 2,500 student participants.

Dalam rangka memperkaya metoda pengajaran,


KPC secara rutin menyelenggarakan pelatihan guru
SD hingga SMA. Selama tahun 2010, sebanyak 41
guru SD serta 40 guru SMP dan SMA telah mengikuti
pelatihan Quantum Teaching yang diadakan di
Sangatta. KPC juga menawarkan program beasiswa
bagi para siswa berprestasi. Sampai dengan tahun
2010, total beasiswa yang diberikan telah mencapai
1.332 beasiswa.

To introduce new teaching methods, KPC regularly


conducts training for elementary to high school
teachers. In 2010, 41 elementary and 40 junior high
and high school teachers participated in our Quantum
Teaching training conducted in Sangatta. KPC also
provides scholarship programs for students with
exceptional achievements. Up to 2010, total assistance
granted has reached 1,332 scholarships.

Pengembangan UKM
Tujuan utama dari program pengembangan UKM
dari KPC adalah membantu Pemerintah dalam
pengembangan perekonomian yang berdasarkan
sumber daya yang terbaharukan. Program KPC
meliputi program pengembangan produk makanan
olahan, pengembangan pengrajin batik tulis serta
kerajinan dari limbah kertas dan plastik, program AKU
BISA, serta pengembangan kontraktor lokal.

Small and Medium Size Enterprise (SME)


Development
The main objective of KPCs SME development is
to support the governments program in economy
development based on sustainable resources. The
program comprises the development of food home
industry, batik as well as paper and plastic based
handicraft industry, AKU BISA (I CAN) program, and
the development of local contractors.

Dalam program pengembangan produk makanan,


KPC menawarkan berbagai bentuk pendampingan,
antara lain dalam bentuk pelatihan ketrampilan,
pemasaran, penyediaan perlengkapan, serta
konsultasi usaha. Untuk mengembangkan usaha
kerajinan batik, di bulan Maret 2010 lima pengrajin
telah mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan
membatik di Yogyakarta.

To develop the local food home industry, KPC offers


a variety of assistance, including skill development
training, marketing, facilities and business consultancy.
To develop the batik industry, in March 2010, five batik
artists were given the opportunity to participate in
batik training in Yogyakarta.

Program AKU BISA adalah upaya KPC memberi


peluang wirausaha bagi tenaga kerja lokal yang tidak
dapat mendapat kesempatan sebagai karyawan
karena tidak memiliki pendidikan yang cukup. Program
ini telah menghasilkan 44 orang pengusaha lokal,
di mana sebagian tertarik untuk menjadi peternak
sapi dengan mengikuti kegiatan magang di PESAT.
KPC berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan
kontraktor lokal melalui pelibatan dalam pekerjaan
KPC. Sepanjang 2010, sebanyak 28 kontraktor lokal

AKU BISA program targets low-educated local


workforce who cannot work with KPC, by providing
opportunities to become entrepreneurs. So far,
the program has succeeded in creating 44 local
entrepreneurs, some of them are interested in
becoming cattle breeders through our apprenticeship
program in PESAT. KPC is committed to establish
partnership with local contractors. In 2010, 28 local
contractors were involved in various infrastructure

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

terlibat dalam pekerjaan infrastruktur KPC. KPC juga


mengadakan kegiatan Safety Talk untuk meningkatkan
pengetahuan keselamatan kerja sesuai standar KPC.
Di tahun 2010, KPC telah memberikan penghargaan
LBD (Local Business Development) Award kepada 3
kontraktor lokal berprestasi.

developments at KPC. KPC also launches Safety


Talk sessions for local contractors to upgrade their
work safety knowledge in line with the Companys
standards. In 2010, KPC awarded three high
performing local contractors with the Local Business
Development Award.

Pembangunan Infrastruktur
Pada tahun 2010, KPC telah membangun beberapa
sarana infrastruktur publik sebagai dukungan untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi lokal dan
penguatan kapasitas pemerintah dan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur meliputi pembangunan
dan perbaikan jalan, rumah sakit, rumah ibadah,
fasilitas air bersih, fasilitas olah raga, dan fasilitas
perkotaan. Di tahun 2010, KPC telah membantu
penyelesaian pembangunan RSUD Sangatta agar
dapat digunakan secara luas untuk masyarakat Kutai
Timur. KPC memberikan bantuan Genset dengan
Kapasitas 2 X 150 KVA yang mampu melayani
kebutuhan listrik untuk 450 KK di Rantau Pulung. KPC
juga memberikan bantuan genset dengan kapasitas
total 1,3 MW, yang mencukupi kebutuhan listrik bagi
1.278 keluarga di Bengalon.

Infrastructure Development
In 2010, KPC initiated several public
infrastructure development to support the local
economy and improve the capacity of the local
government and the community. Infrastructure
projects launched comprise road construction and
renovation, as well as hospital, religious, clean water,
sport and city facility development. In 2010, KPC has
assisted the construction of Sangatta Public Hospital
that now can serve the community at East Kutai.
KPC also donated 2x150KVA generators to provide
electricity for 450 households in Rantau Pulung and
1.3 MW generators to provide electricity for 1,278
households in Bengalon.

Di tahun 2010, KPC menyelesaikan pembangunan


Jembatan Prima yang berada di Jalan ADM yang juga
dibangun oleh KPC pada tahun sebelumnya. Dengan
adanya jalan dan jembatan ini, jarak Sangatta-Rantau
Pulung sepanjang 29 km bisa ditempuh menjadi lebih
cepat.

In 2010, KPC completed the construction of the Prima


bridge in the ADM road that was also built by KPC.
The construction of the road and bridge now connects
the 29 kilometer distance between Sangatta and
Rantau Pulung and significantly reduces the traveling
time.

Pelestarian Alam dan Budaya


KPC tetap menunjukkan konsistensinya dalam
menjaga tatanan masyarakat melalui pelestarian alam
dan budaya di Kalimantan Timur.

Nature and Culture Conservation


KPC is always committed to the preservation of East
Kalimantans nature and culture.

Sejak tahun 2009, KPC berinisiatif untuk


mengembangkan ekowisata di Dusun Kabo yang
berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kutai.
Melalui kegiatan Gerak Bersemi, KPC juga melakukan
upaya untuk meningkatkan keterlibatan semua pihak
dalam pengelolaan sampah terpadu.

Since 2009, KPC initiated the development of


ecotourism in Kabo village, near the Kutai National
Park. Through Gerak Bersemi program, KPC is
also involved in improving the development of an
integrated waste processing.

Program Bumi Pelatihan dan Percontohan Usaha Tani


Konservasi, atau BPPUTK, diselenggarakan KPC untuk
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ramah
lingkungan petani secara khusus dan masyarakat. Pada
tahun 2010, kunjungan ke BPPUTK meningkat lebih
dari 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

KPCs Program Bumi Pelatihan dan Percontohan


Usaha Tani Konservasi, or known as BPPUTK, aims at
increasing the farmers and publics awareness and
knowledge over sustainability issues. IN 2010, total
number of visit to BPPUTK has increased by 12%.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

171

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


/Corporate Social Responsibility

172

Penguatan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah


Lokal
Penguatan kapasitas masyarakat dilakukan melalui
kegiatan magang mekanik dan operator. Program
magang bagi putra daerah berhasil mendidik
sebanyak 111 orang pada tahun 2010. Mereka
disekolahkan menjadi calon mekanik dalam empat
tahap selama periode 2010. Program yang telah
dimulai sejak tahun 2007 ini telah mendidik sebanyak
286 orang. Sebagian besar dari mereka telah bekerja
di KPC dan kontraktornya. Sementara itu program
magang operator 2010 baru dilaksanakan pada awal
Desember.

Capacity Building Programs for the Community and


Local Governement
KPCs capacity building program is implemented
through a mechanic and operator apprenticeship
program. In 2010, the program has been attended
by 111local participants, who underwent four phases
of mechanic education during the year. Established
since 2007, the program has so far educated 286
participants, mostly are now working with KPC and its
contractors. The apprenticeship program for operators
was established recently in December 2010.

Kelanjutan dari pemberian beasiswa penuh ke STPMD


(Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa)
telah menghasilkan lulusan sebanyak 6 orang, yang
sekarang telah menjadi Mitra KPC dalam melakukan
pendampingan peningkatan kapasitas masyarakat
dan pemerintah desa di Kecamatan Sangata Utara,
Bengalon dan Rantau Pulung. Sampai dengan
Desember 2010, pendampingan telah menghasilkan
23 dokumen RPJMDes (Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa) dan dokumen RKPDes.

Our full scholarship program in STPMD (Sekolah


Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa) has so far
resulted in six graduates that become our partner
in capacity building effforts in Northern Sangatta,
Bengalon and Rantau Pulung. As at December 2010,
the program has produced 23 RPJMDes and RKPDes
(Village Development Medium Term Plan) documents

PENGHARGAAN
Penghargaan yang diterima di tahun 2010 antara lain
adalah sebagai berikut:
KSN Award 2010 kategori Silver
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat, Expo Award
2010
CSR Best Practice for MDG kategori Gold
MDG Award 2010 Goal 4: Reduce Child Mortality
Runner Up One, Best Sustainability Report 2009
dalam acara the 6th Indonesia Sustainability
Reporting Award 2010

AWARDS
The awards received in 2010 include:
KSN Award 2010, Silver category
Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat, Expo Award
2010
CSR Best Practice for MDG, Gold category
MDG Award 2010 Goal 4: Reduction of Child
Mortality
Runner Up One, Best Sustainability Report 2009 in
the 6th Indonesia Sustainability Reporting Award
2010

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Strategi &
Pandangan Ke Depan
Strategy &
Future Outlook
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

173

STRATEGI DAN PANDANGAN KE DEPAN


/STRATEGY & FUTURE OUTLOOK

174

Seiring dengan peningkatan kapasitas pembangkit


listrik tenaga uap di seluruh dunia, permintaan
batubara termal baik di pasar domestik maupun
dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Perseroan
selalu berupaya mengambil peran signifikan
sebagai produsen baik di pasar lokal maupun dunia.
Peningkatan produksi menjadi 111 juta ton per tahun
yang akan dicapai pada akhir tahun 2012 dan ekspansi
ke pertambangan non batubara yang terus dijalankan
menjadi strategi Perseroan dalam meningkatkan bisnis
sekaligus memberikan hasil maksimal pada investor.

The demand for thermal coal both domestically


and internationally has, in line with the increase in
the global capacity for geothermal power plants,
continued to grow for the last several years. The
Company constantly strives, to play a significant role
as a producer both domestically and internationally.
An increase in production to 111 million tonnes per
year that will be achieved at the end of 2012 and
the expansion to non-coal mining will continue to be
implemented as a part of the Companys strategy to
enhance business to provide maximum returns to the
investors.

Kondisi Pasar dan Strategi Perusahaan


Sebagai sumber energi yang banyak digunakan
selain minyak bumi, seiring peningkatan penggunaan
batubara untuk pembangkit listrik, kebutuhan
batubara dunia terus meningkat secara signifikan. Data
International Energy Agency (IEA) mencatat, kurun
waktu 2006-2030 konsumsi batubara dunia diprediksi
akan meningkat sebesar 49% dari 127,5 miliar ton
tahun 2006 menjadi 190,2 miliar ton pada tahun 2030.
IEA juga memprediksi tren pertumbuhan konsumsi
batubara pada periode 2005-2015 rata-rata sebesar
2,6% per tahun dan akan melambat pada periode
2015-2030 menjadi rata-rata 1,7% per tahun.

Market Conditions and Corporate Strategies


As the most widely-utilized energy resource apart
from oil, the ever-increasing demand for coal is due
to its utilization in power plants. The International
Energy Agency (IEA) affirms that between 20062030,
world coal consumption is predicted to increase by
49% from 127.5 billion tonnes in 2006 to 190.2 billion
in 2030. IEA also forecasts a growth trend in coal
consumption between 20052015, with an average
rate of 2.6% per annum, after which the growth will
decelerate to 1.7% per annum between 20152030.

Hingga akhir 2009, Amerika, China, dan India menjadi


negara-negara yang memiliki tingkat konsumsi
batubara terbesar di dunia. Tren ini masih akan
berlangsung selama beberapa tahun ke depan.
Selama tahun 2006, Amerika mengkonsumsi batubara
sebanyak 22,5 miliar ton atau setara dengan 48%
dari total konsumsi batubara dunia. Untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar pada pembangkit listrik, total
permintaan batubara (coking dan thermal) Amerika
diprediksi akan meningkat menjadi 26,6 miliar ton
pada tahun 2030.

By the end of 2009, the USA, China and India have


become the worlds largest coal consuming nations
with a trend that will still progress for the next several
years. In 2006, the USA consumed 22.5 billion tonnes
of coal or equivalent to 48% of the total worlds coal
consumption. To meet the power plants needs, the
total coal demand (both thermal and coking) for the
USA is forecast to increase to 26.6 billion tonnes by
the end of 2030.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Strategi Dan Pandangan Ke Depan


/Strategy & Future Outlook

Pengelolaan perusahaan dengan tetap


memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan
yang sehat dan selalu mempertimbangkan
aspek risiko menjadi kunci keberhasilan bisnis.
Corporate management, by ensuring a sound
implementation of corporate governance principles
as well as constantly considering aspects of risk, is a
key to a business success.
Pasar Batubara China
Guna mendorong peningkatan produksi baja dan
pembangkit listrik di tahun 2010, total konsumsi
batubara China (coking dan thermal) telah meningkat
menjadi 1,6 miliar ton. Kebutuhan yang melebihi
kapasitas produksi membuat China harus mengimpor
kedua jenis batubara tersebut. Pada tahun 2009,
impor China untuk batubara termal meningkat 167%
dibanding tahun 2008. Demikian halnya dengan impor
China untuk batubara coking yang meningkat hampir
400% dibanding tahun 2008.

Chinas Coal Market


In order to boost the production of steel and power
plants in 2010, Chinas total consumption for coal
(both thermal and coking) had increased to 1.6 billion
tonnes. This need exceeds the production capacity
which has forced China to import both types of coal.
In 2009, China increased imports of thermal coal
and coking coal by 167% and 400% respectively, in
contrast to the previous years.

China saat ini merupakan produsen sekaligus


konsumen batubara terbesar di dunia, mengungguli
Amerika Serikat. Pertumbuhan konsumsi batubara
telah memaksa negara itu untuk mengimpor guna
memenuhi kebutuhannya meskipun China memiliki
cadangan batubara terbesar ketiga di dunia. China
menjadi pengimpor batubara pada tahun 2009,
dimana negara itu membeli hampir 151 juta ton
batubara dari negara pengekspor batubara dunia,
termasuk Indonesia. Jumlah tersebut diperkirakan
akan terus meningkat secara substansial pada tahuntahun mendatang. Penduduk China menggunakan
batubara sebagai sumber energi utama guna
memenuhi keperluan pertumbuhan negara itu pada
sebagian besar sektor ekonomi, terutama pada
pembangkit listrik dan sektor-sektor industri. Impor
neto China atas batubara, yaitu total ekspor negara itu
dikurangi total impornya, pada tahun 2009 melebihi
112 juta ton dan meningkat 27 persen menjadi 143
juta ton pada tahun 2010. Diproyeksikan bahwa impor
batubara tersebut akan terus meningkat 63 persen
menjadi 233 juta ton pada tahun ini.

China is currently the largest producer and consumer


of coal in the world, outstripping the United States.
The growth of coal consumption in China has forced
the country to import coal to satisfy its demand
albeit it ranks third in coal reserves in the world.
China became a net importer of coal in 2009, buying
almost 151 million tons from coal exporting countries,
including Indonesia. That number is expected to
increase substantially in the years to come. China uses
coal, the primary fuel spurring its economic growth,
in most sectors of the economy, but particularly in the
electric power and industrial sectors. Chinas net coal
imports, its coal imports minus its coal exports, in 2009
were over 112 million tons and increased 27 percent
to 143 million tons in 2010. They are projected to
increase 63 percent to 233 million tons this year.

Pasar Batubara India


Kondisi yang hampir sama juga terjadi pada India.
Pada tahun 2008, total konsumsi batubara India
meningkat 8,4% menjadi 231 juta ton atau setara
dengan 7% konsumsi dunia. Berdasarkan rencana
tahunan 2010-11, seluruh permintaan batubara India
diperkirakan menjadi 656,31 juta ton. Dikarenakan
ketersediaan batubara domestiknya diperkirakan
hanya mencapai 572,37 juta ton, sisanya kemungkinan
akan dipenuhi melalui impor.

Indias Coal Market


A similar condition had also occurred in India. In 2008,
Indias total coal consumption increased by 8.4% to
231 million tonnes or equivalent to 7% of the worlds
total coal consumption. As per Annual Plan 2010-11,
all India coal demand has been estimated at 656.31
million tonnes. Since the indigenous coal availability is
estimated at 572.37 million tonnes, the gap is likely to
be met through imports.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

175

Strategi Dan Pandangan Ke Depan


/Strategy & Future Outlook

176

Terus meningkatnya kebutuhan batubara untuk


pembangkit listrik ikut mendorong tingginya
permintaan India terhadap batubara. Hingga bulan Juli
2009, India mengimpor batubara termal sebesar 32,6
juta ton atau meningkat 55% dibandingkan dengan
Juli 2008. Peningkatan permintaan India diprediksi
akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Permintaan batubara thermal untuk pembangkit listrik
pada kurun waktu 2010-2011 diperkirakan sebesar 442
juta ton dimana ketersediaan di dalam negeri hanya
mencapai 388,92 juta ton. Selisih 53,08 juta ton akan
dipenuhi melalui impor. Secara keseluruhan, impor
batubara India diproyeksi masih akan meningkat di
tahun-tahun mendatang. Untuk memenuhi permintaan
domestik yang terus meningkat, dalam tiga tahun
kedepan, impor batubara (coking dan thermal) India
akan meningkat sepuluh kali.

The ever-increasing need for coal used in power plants


has contributed in the growth in Indias coal demand.
By July 2009, India had imported 32.6 million tonnes
of thermal coal, or 55% higher compared to July
2008. Indias increase in demand has been forecast to
continue in the next few years. Demand for thermal
coal for the power sector for 2010-2011 has been
estimated at 442.00 million tonnes and indigenous
availability at 388.92 million tonnes. The gap of 53.08
million tonnes is to be met through the planned
imports. In general, Indias import of coal is estimated
to increase within the next few years. To meet the
ever-increasing domestic demand, in the following
three years, Indias coal import (both thermal and
coking) will increase by ten times.

Harga Batubara
Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008
berdampak cukup signifikan pada penurunan harga
batubara dari US$180 per metrik ton menjadi sekitar
US$75 per metrik ton pada akhir tahun 2008. Seiring
membaiknya ekonomi dunia dan terus meningkatnya
kebutuhan batubara, mulai semester kedua tahun
2009, harga batubara kembali stabil dengan
kecenderungan meningkat. IEA memprediksi harga
batubara akan terus meningkat dimana pada tahun
2010 akan berada di level US$85 per metrik ton dan
pada tahun 2012 akan berada di level US$90 per
metrik ton.

Coal Prices
The global economic crisis in 2008 caused a significant
decline in coal prices; from US$180 per metric tonne
to US$75 per metric tonne at the end of 2008. As the
world economic situation improved and the demand
for coal increased, the coal price has stabilized with an
increasing trend, since the second semester of 2009.
IEA has forecast that the coal price will continuously
increase, to US$85 per metric tonne in 2010 and to
US$90 per metric tonne in 2012.

Sebagai negara yang memiliki cadangan batubara


sebesar 20 miliar ton dengan potensi 90 miliar ton,
Indonesia memiliki peran penting di pasar batubara
dunia. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir,
Indonesia juga mengalami peningkatan konsumsi
batubara yang cukup signifikan. Pada tahun 1997,
konsumsi domestik masih sebesar 13,2 juta ton.
Jumlah tersebut meningkat 243% menjadi 45,3 juta
ton pada tahun 2007. Menyusul selesainya proyek
percepatan 10.000 MW tahap II, kebutuhan batubara
domestik untuk pembangkit listrik akan mengalami
peningkatan sebesar 65-70 juta ton per tahun. Hingga
2010, pada saat semua proyek PLTU sudah beroperasi,
konsumsi batubara domestik diprediksi akan mencapai
90 juta ton, atau meningkat sekitar 40 juta ton
dibandingkan dengan kebutuhan saat ini.

As a country with 20 billion tonnes of coal reserves


and a potential of 90 billion tonnes, Indonesia plays
an important role in the worlds coal market. In the last
decade, Indonesia has shown a significant increment in
coal consumption. In 1997, domestic consumption was
13.2 million tonnes. This then increased by 243% to
45.3 million tonnes in 2007. Following the completion
of 10,000 MW acceleration phase II, the domestic
demand for coal used for power plants will increase
by approximately 65-70 million tonnes per annum. By
2010, when all PLTU (coal-fired power plants) projects
are operating, domestic coal consumption has already
been predicted to reach 90 million tonnes or 40
million tonnes higher compared to todays demand.

Seiring dengan peningkatan kebutuhan pasokan


tersebut, produksi batubara domestik juga terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, produksi
batubara Indonesia mencapai 215 juta ton, meningkat
90,3% dibanding 2003. Sementara, pada tahun 2009
dan 2010, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia
mencatat produksi batubara Indonesia sebesar
masing-masing 250 juta dan 275 juta ton. Jumlah
tersebut diprediksi akan meningkat 23% hingga
mencapai 340 juta ton pada tahun 2011. Sebagian

As such increases in demand, domestic coal


production continuously increases. In 2008, Indonesias
coal production reached 215 million tonnes, or
increased by 90.3% over 2003. Meanwhile, in 2009
and 2010, Indonesias Coal Mining Association noted
that Indonesias annual coal production was at 250
million and 275 million tonnes resepectively. This
amount had been forecasted to increase 23% to
340 million tonnes in 2011. Most of Indonesias coal

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Strategi Dan Pandangan Ke Depan


/Strategy & Future Outlook

besar produksi batubara Indonesia diekspor ke luar


negeri terutama Jepang, Taiwan, China, dan India.

production is being exported to other countries,


mainly: Japan, Taiwan, China and India.

Di tengah percaturan pasar batubara baik domestik


maupun Internasional, dengan kepemilikan basis
sumber daya yang sangat besar (lebih dari 10 miliar
ton), Perseroan memiliki peran yang cukup besar
baik di pasar domestik maupun ekspor. Untuk itu,
Perseroan telah menyiapkan berbagai langkah
strategis. Penggunaan teknologi mutakhir menjadi
salah satu upaya efisiensi sekaligus meningkatkan
produksi. Untuk memenuhi permintaan pasar,
Perseroan juga telah menetapkan target peningkatan
produksi menjadi 111 juta ton per tahun yang akan
dicapai pada akhir tahun 2012.

Supported by enormous reserves (exceeding 10 billion


tonnes), the Company plays a significant role in both
the domestic and export markets. For that reason,
the Company has prepared various strategic steps.
The use of state-of-the-art technology is one of the
efficiency efforts and this will also increase production.
To satisfy market demand, the Company has also set
a production increment target to 111 million tonnes
per annum, which is likely to be reached at the end of
2012.

Ekspansi pasar ke China, India, maupun pasar


domestik yang diiringi dengan peningkatan
volume penjualan menjadi strategi Perseroan untuk
meningkatkan penjualan batubara terutama jenis
batubara termal. Selama ini, selain pasar domestik
Perseroan mengandalkan pemasaran batubara ke
Jepang, China, dan Taiwan. Perseroan akan berupaya
memperpendek jangka waktu pengiriman sebagai
salah satu strategi meningkatkan pelayanan dan
mencapai kepuasan pelanggan. Selain itu, Perseroan
juga menempuh upaya pertumbuhan organik melalui
serangkaian akuisisi perusahaan tambang batubara
yang potensial dan kerja sama bisnis dengan mitra
strategis dari dalam dan luar negeri.

Expansion to China, India, or even domestic market,


supported by the increment in sales volume, is
the Companys strategy to increase sales of coal,
primarily thermal coal. In addition to relying on
domestic market, the Company has also focused on
marketing coal to Japan, China and Taiwan. As one
of the strategies to increase customer service and
satisfaction, the Company will attempt to shorten
the delivery period. Moreover, companies will also
supplement organic growth efforts by acquiring
potentially promising coal mining companies and
engaging with strategic partners both locally and
globally.

Guna mendorong kinerja perusahaan lebih optimal,


Perseroan terus berupaya melakukan diversifikasi
portofolio bisnis melalui investasi pada komoditas
pertambangan selain batubara seperti tembaga, emas,
bijih besi, timah, seng, dan gas metan. Pemisahan
bisnis batubara dan non batubara yang kami ciptakan
memungkinkan Bumi Resources untuk fokus lebih
tajam lagi dalam memperkuat dominansinya dalam
sektor batubara termal, dan membuat Bumi Resources
Minerals menjadi mandiri dalam pendanaan dan
peningkatan nilai aset mereka yang tidak bisa
dipungkiri akan dapat berkembang pesat.

In order to optimize corporate performance, the


Company will constantly diversify its business
portfolios by investing in mining other commodities,
such as copper, gold, iron ore, tin, zinc and
methane gas. The creation of our coal and non coal
businesses enables Bumi Resources to sharper focus
on strengthening dominance in the thermal coal
sector, whilst makes Bumi Resources Minerals to
be self-reliant for funding and unlock value for their
undeniably strong development assets.

Semua upaya tersebut tentu membutuhkan komitmen


dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan.
Untuk itu, peningkatan kualitas SDM menjadi salah
satu upaya mendorong kemajuan bisnis Perseroan.
Pengelolaan perusahaan dengan tetap memperhatikan
prinsip tata kelola perusahaan yang sehat dan selalu
mempertimbangkan aspek risiko menjadi kunci
keberhasilan bisnis. Mendasarkan pada praktik terbaik
di tingkat nasional maupun internasional, Perseroan
akan selalu menerapkan GCG dan Manajemen Risiko
dengan baik. Kebijakan CSR yang diterapkan akan
membantu Perseroan mencapai sukses bisnis secara
berkesinambungan.

All of the abovementioned efforts clearly need a


strong commitment from all levels of management
and staff. Thus, HR quality improvement becomes
one initiative to stimulate business improvement.
Corporate management, by ensuring a sound
implementation of corporate governance principles
as well as constantly considering aspects of risk, is a
key to a business success. Benchmarking with national
and international best practices, the Company will also
implement appropriate GCG and Risk Management
policies and programs. The adopted CSR policies
will help the Company achieve sustainable business
success.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

177

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2010


/RESPONSIBILITY FOR 2010 ANNUAL REPORT

Dewan Komisaris
/Board of Commissioners

Suryo B. Sulisto

Presiden Komisaris
President Commissioner

Nalinkant A. Rathod

Iman Taufik

Komisaris
Commissioner

Kusumo A. Martoredjo
Komisaris
Commissioner

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Jay Abdullah Alatas


Komisaris
Commissioner

Fuad Hasan Masyhur

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Sulaiman Zuhdi Pane


Komisaris
Commissioner

Anton Setianto Soedarsono


Komisaris
Commissioner

Direksi
/Board of Directors

Ari S. Hudaya
Presiden Direktur
President Director

Kenneth P. Farrell
Direktur
Director

178

Eddie J. Soebari
Direktur
Director

Andrew C. Beckham
Direktur
Director

Dileep Srivastava

Direktur & Corporate Secretary


Director & Corporate Secretary

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Informasi
Perusahaan
Corporate Information
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

179

SRUKTUR ORGANISASI
/ORGANIZATION STUCTURE

Per 31 Desember 2009/As Of 31 December 2009

General Meeting of
Shareholders
Board of
Commissioners

Board of Directors

Risk
Management
Committee

Remuneration
& Nomination
Committee

Audit Committee

Audit Risk
Management
and Information
Technology

Investor Relations
- Corporate
Secretary

Chief Operating
Officer

IT Steering Com.

Risk Management

Investor
Management

PT Kaltim
Prima Coal

Internal Audit

Corporate
Secretary

PT Arutmin
Indonesia

Information
Technology

Corporate
Communication

Reporting Line
Communication Line

180

Governance

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Chief Executive Officer

Business
Development

Chief Financial
Officer

Legal, HR and
GA

Health, Safety,
Environment and
Permits Compliance

PT Bumi Resources
Minerals Tbk

Finance

Gallo Oil
(Jersey Ltd)

Accounting
and Tax

Corporate
Legal

Domestic Sales
and BUMI
Reporting

Health, safety
& Environment

PT Pendopo Energi
Batubara

Treasury and
Corporate
Finance

Compliance
Legal

Export Sales

External &
Permits

PT Fajar Bumi Sakti

Business
Analyst and
Reporting

Human
Resources and
General Affairs

Sales Operation
(KPC)

Marketing

Coal Technology

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

181

STRUKTUR PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN


/SUBSIDIARIES OF PT BUMI RESOURCES TBK.
Board of Director
1. Saptari Hoedaja (President Director)
2. Eddie Junianto Subari (Director)
3. Kenneth Patrick Farrell (Director)
4. Dileep Srivastava (Director)
5. Andrew Christopher Beckham (Director)

PT Bumi Resources Tbk. (Bumi)

PT Sitrade Coal
Shareholder
Bumi (99.99%)

Kalimantan Coal Ltd


Shareholder
Bumi (99.99%)

Sangatta Holding Ltd


Shareholder
Bumi (99.9999%)

PT Arutmin CBM
Shareholder
Bumi (99%)

PT Kaltim Prima CBM


Shareholder
Bumi (99%)

PT Kaltim Prima Coal


Shareholder
PT Bumi Resources
Tbk (13,6%)

Enercoal Resources
Pte Ltd
Shareholder
Bumi (100%)

PT Arutmin Indonesia
Shareholder
Bumi (70%)

Bumi Netherlands BV
Shareholder
Bumi (100%)

PT Coalindo Energi
Shareholder
PT Bumi Resources Tbk
(6.62%)

PT Citra Prima Sejati


Shareholder
Bumi (99,75%)

Knightley Business
Resources Pte. Ltd.
Shareholder
Bumi (100%)

Bumi Investment Pte. Ltd.


Shareholder
Bumi (100%)

Ebury International Pte.


Ltd.
Shareholder
Bumi (100%)

PT Bumi Resources
Investment
Shareholder
Bumi (99,99%)

Tansar Gas Pte. Ltd


Shareholders
1. Knightley Business
Resources (50%)
2. Westside CSG
Holdings (50%)

KPC-CBM Pte. Ltd


Shareholders
1. Knightley Business
Resources (50%)
2. Westside CSG
Holdings (50%)

Arutmin-CBM Pte. Ltd


Shareholders
1. Knightley Business
Resources (50%)
2. Westside CSG
Holdings (50%)

PT Green Resources
Shareholders
1. BRI (99.50)
2. PT Bakrie Capital
Indonesia (0.50)

Zurich Assets International


Ltd
Shareholders
BRI (80%)

Leap Forward Finance Ltd


Shareholders
BRI (50%)

Pendopo Coal Ltd


Shareholders
BRI (89%)

PT Leap Coal Indonesia


Shareholders
Leap Forward (99.9%)

PT Alphard Resources
International
Shareholders
Pendopo Coal Ltd (99.99%)

PT Bara Milenia Energi


Shareholders
Leap Coal (99.9%)

PT Indah Alam Raya


Shareholders
Alphard (95%)

PT Fajar Bumi Sakti


Shareholders
Bara Milenia (99.9%)

PT Pendopo Energi Batubara


Shareholders
IAR (99.9%)

PCL
11%

PP
20%

Goldwave Capital Ltd


Shareholders
ZAI (100%)

PT Darma Henwa Tbk


Shareholders
ZAI (18.31%)
GCL (17.68%)
Quest (11.34%)
Public (52.67%)

DH Energy
99.99%

Prove Energy
100%

DTS
49%

Vista
100%

DH Service
96%

CVR
100%

182

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Board of Commissioner
1. Suryo Bambang Sulisto (President Commissioner) / (Independent Commissioner)
2. Fuad Hasan Masyhur (Independent Commissioner)
3. Ir. Iman Taufik (Independent Commissioner)
4. Sulaiman Zuhdi Pane (Commissioner)
5. Nalinkant Amratlal Rathod (Commissioner)
6. Kusumo Martoredjo (Commissioner)
7. Jay Abdullah Alatas (Commissioner)
8. Anton Setianto Soedarsono (Commissioner)

PT Indocoal Kaltim
Resources
Shareholder
Bumi (70%)

PT Indocoal Kalsel
Resources
Shareholder
Bumi (70%)

PT Mitratama Perkasa
Shareholder
Bumi (30%)

Forerunner International
Pte Ltd
Shareholder
Bumi (100%)

PT Artha Widya Persada


Shareholder
Bumi (30%)

PT Visi Multi Artha


Shareholder
Bumi (30%)

PT MITRATAMA USAHA
Shareholders
1.PTMP (99,84%)
2.PT Lumbung
Capital (0,16%)

Indocoal Resources
(Cayman) Ltd
Shareholders
1. Forerunner (70%)
2. Bhivpuri Investments
Limited (30%)

Bumi Capital Pte. Ltd


Shareholder
PT Bumi Resources
Tbk (100%)

West Side Corporation Ltd


Shareholder
Bumi (30.10%)

Gallo Oil (Jersey) Ltd


Shareholder
*inprocess to change
Bumi (80%)

PT Lumbung Capital
Shareholder
Bumi (99,8%)

Westprima Resources Pte Ltd


Shareholders
1. Knightley Business
Resources (50%)
2. Westside CSG
Holdings (50%)

Lemington
Investments Pte. Ltd.
Shareholders
1. BRM 99.99%
2. Bumi 0,01%

Bumi
Holding
S.A.S
60%

Bumi
Mauritania
SA
99%

International
Minerals
Company LLC
100%

Konblo
Bumi Inc.
80%

PT Gorontalo
Minerals
80%

Kalenergy Pte Ltd


Shareholders
1. Knightley Business
Resources (50%)
2. Westside CSG
Holdings (50%)

PT Citra Palu
Minerals
Shareholders
1. BRM 96.97%
2. Bumi 3,0302%

PT Seamgas Indonesia
Shareholders
1. Knightley Business
Resources (50%)
2. Westside CSG
Holdings (50%)

PT Sarkea Prima
Minerals
Shareholders
1. BRM 20%
2. Calipso 80%

PT Bumi Resources
Minerals Tbk.
Shareholder
Bumi (81,84%)

Calipso Investment
Pte.Ltd.
Shareholders
1. BRM 99.99%
2. Bumi 0,01%

PT Multi
Capital
99.9%

Herald
Resources Pty.
Ltd.
100%

PT Multi Daerah
Bersaing
75%

Gain and Win


Pte.Ltd
100%

PT Newmont
Nusa Tenggara
24%

PT Dairi
Prima Mineral
80%

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

183

INFORMASI PERUSAHAAN
/CORPORATE INFORMATIONS

Profil Dewan Komisaris


/Board of Commissioners Profile
Suryo B Sulisto
President Commissioner /
Independent Commissioner
Suryo B. Sulisto adalah Presiden Komisaris Perseroan
sejak tahun 2001. Memperoleh gelar BSc. dari University
of Wisconsin, Wisconsin dan MBA dari Washington
International University, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Beliau adalah pendiri Kelompok Usaha Satmarindo,
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia
(HIPPI), dan saat ini menjabat sebagai Ketua Kamar
Dagang dan Industri Indonesia. Warga negara Indonesia
yang dilahirkan di Solo tanggal 11 Pebruari 1947 ini
pernah menjadi utusan khusus Presiden Republik
Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah dan
Selatan.

Suryo B. Sulisto has been the President Commissioner


of the Company since 2001. He earned his BSc from
University of Wisconsin, Wisconsin and Master of
Business Administration (MBA) from Washington
International University, Pennsylvania, both in the USA.
He is the founder of PT Satmarindo Group, President of
the Indonesian Indigenous - Businessmans Association
(HIPPI), and currently serves as Chairman of the
Indonesian Chamber of Commerce. He was the special
envoy of the President of the Republic of Indonesia for
the North, Central and South American Regions. An
Indonesian citizen, he was born in Solo on 11 February
1947.

Iman Taufik
Independent Commissioner
Imam Taufik adalah Komisaris Perseroan sejak tahun
2001. Lulusan dari jurusan Teknik Mesin, Institut
Teknologi Bandung ini adalah pendiri PT Guna Nusa
Usaha Fabricators dan pernah dianugerahi Satya
Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik
Indonesia untuk usahanya dalam pengembangan
teknologi lepas pantai. Warga negara Indonesia, beliau
dilahirkan tanggal 24 April 1942.

Imam Taufik has been the Commissioner of the


Company since 2001. He graduated from Mechanical
Engineering Department of Institut Teknologi Bandung.
He is the founder of PT Guna Nusa Usaha Fabricators
and was awarded the Satya Lencana Pembangunan
by the President of the Republic of Indonesia for his
efforts in developing offshore technology. An Indonesian
citizen, he was born on 24 April 1942.

Jay Abdullah Alatas


Commissioner
Jay Abdullah Alatas adalah Komisaris Perseroan sejak
tahun 2001. Beliau adalah lulusan University of Virginia,
dan hingga kini masih menjabat Komisaris Utama PT
Hikmah Albros. Beliau dilahirkan di Surabaya tanggal 26
Mei 1956 dan berkewarganegaraan Indonesia.

Jay Abdullah Alatas has been the Commisioner of the


Company since 2001. He graduated from University of
Virginia, USA. He is also Chairman of PT Hikmah Albros.
An Indonesian citizen, he was born in Surabaya on 26
May 1956.

Kusumo A. Martoredjo
Commissioner
Kusumo A. Martoredjo adalah Komisaris Perseroan sejak
tahun 2001. Beliau adalah lulusan Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia tahun 1963. Tahun 1969, beliau
melanjutkan pendidikan di Gutbrod Moteren Werke
Gmbh, Jerman Barat. Beliau adalah pendiri PT Catur
Yasa dan anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang
dan Industri Indonesia serta menjadi utusan khusus
Presiden Republik Indonesia di bidang ekonomi untuk
Jepang dan Korea. Lahir di Bandung tanggal 7 April
1943, beliau berkewarganegaraan Indonesia.

184

Kusumo A. Martoredjo has been the Commissioner


of the Company since 2001. He attended Faculty
of Economics, Universitas Indonesia in 1963 and
continued his study at Gutbrod Moteren Werke Gmbh,
West Germany in 1969. Founder of PT Catur Yasa, he
is also member of Council of Governors, Indonesian
Chamber of Commerce. He was appointed special
envoy of the President of the Republic of Indonesia for
economic affairs to Japan and the Republic of Korea. An
Indonesian citizen, he was born in Bandung on 7 April
1943.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Profil Dewan Komisaris


/Board of Commissioners Profile

Nalinkant A. Rathod
Commissioner
Nalin Rathod adalah Komisaris Perseroan sejak tahun
2001, dan saat ini masih menjabat Presiden Direktur
di KPC dan di Arutmin. Memperoleh gelar sarjana dari
Andhra University, India dan menjadi Associate Member
pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA)
di tahun 1976. Beliau pernah menjabat Managing
Director di PT Bakrie & Brothers, dan hingga kini, masih
memegang posisi Managing Director di Great Asian
Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Beliau
berkewarganegaraan India, lahir pada tanggal 12 Mei
1950 dan mulai menetap di Indonesia sejak tahun 1980.

Nalin Rathod has been the Commissioner of the


Company since 2001 and concurrently holds the
positions of President Director of KPC and Arutmin.
Educated in Andhra University, India, he became
an associate member of the Institute of Chartered
Accountants of India (CPA) in 1976. Previously, he was
Managing Director of PT Bakrie & Brothers and currently,
he is also the Managing Director of Great Asian
Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. An
Indian citizen, Mr. Rathod was born on 12 May 1950 and
he has been resided in Indonesia since 1980.

Sulaiman Zuhdi Pane


Commissioner
Sulaiman Zuhdi Pane memperoleh gelar Insinyur dari
jurusan Geologi, Institut Teknologi Bandung tahun 1962.
Beliau adalah Komisaris Perseroan sejak tahun 2001.
Karirnya dimulai tahun 1962 di Pertamina dimana saat
ini beliau masih memegang posisi senior pada BUMN
ini. Warga negara Indonesia, beliau lahir di Pematang
Siantar tanggal 23 Pebruari 1938.

Sulaiman Zuhdi Pane earned his Engineer degree from


Department of Geology, Institut Teknologi Bandung in
1962. He has been the Commissioner of the Company
since 2001. He started his career with Pertamina in 1962
and currently is still assuming a senior position in this
state-owned company. An Indonesian citizen, he was
born in Pematang Siantar on 23 February 1938.

Fuad Hasan Masyhur


Independent Commissioner
Fuad Hasan Masyhur adalah Komisaris Perseroan sejak
tahun 2001. Beliau juga menjabat Direktur Utama PT
Maktour sejak tahun 1986 dan Komisaris Utama PT Kayu
Meridian. Lahir di Ujung Pandang tanggal 29 Juni 1959,
berkewarganegaraan Indonesia.

Fuad Hasan Masyhur has been the Commissioner of the


Company since 2001. He is also President Director of
PT Maktour since 1986, and President Commissioner of
PT Kayu Meridian. An Indonesian citizen, he was born in
Ujung Pandang on 29 June 1959.

Anton Setianto Soedarsono


Commissioner

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Anton Setianto Soedarsono adalah Komisaris Perseroan


sejak Juni 2009. Beliau adalah lulusan Yokohama
National University, Jepang tahun 1966 dan memulai
karirnya sebagai konsultan independen untuk
perusahaan gas dan minyak serta bagi pebisnis minyak
Internasional. Kemudian bergabung dengan Pertamina
dari tahun 1966 - 1981, dengan posisi 5 tahun terakhir
sebagai General Manager Pemasaran Luar Negeri
Produk Minyak Mentah dan Petroleum di kantor pusat
Jakarta.

Anton Setianto Soedarsono has been the Commissioner


of the Company since June 2009. He graduated from
Yokohama National University, Japan in 1966. He
started his career as Independent Consultant for Foreign
Oil&Gas Companies and International oil traders prior to
joining Pertamina, where he worked from 1966 to 1981,
with the last 5 year position as General Manager for
Foreign Marketing of Crude Oil&Petroleum products at
Pertaminas headquarter in Jakarta.

Selanjutnya, beliau bekerja untuk perwakilan Unocal di


Indonesia, berkantor di Jakarta. Selama 10 tahun masa
karirnya, beliau sempat menjabat sebagai Vice President
untuk Oil Commercial Affairs dan Vice President untuk
Goverment Relations.

He joined Unocal, an American Multinational Oil&Gas


Corporation, at its Jakarta office for nearly 10 years,
where he assumed the position of Vice President for Oil
Commercial Affairs and, concurrently, the Vice President
for Goverment Relations.

Tahun 1994 - 1998, beliau menduduki posisi CEO dan


Presiden Direktur Bakrie Investindo dan sebagai Wakil
Komisaris Utama PT Bakrie Capital Indonesia pada tahun
1998 - 1999. Beliau lahir tanggal 22 November 1940
dan berkewarganegaraan Indonesia.

Joining Bakrie Group as CEO and President Director


of PT Bakrie Investindo from 1994 to 1998, and from
1998 - 1999 he was Deputy Chairman for PT Bakrie
Capital Indonesia. An Indonesian citizen, he was born in
Bandung on 22 November 1940.

185

INFORMASI PERUSAHAAN
/CORPORATE INFORMATIONS

Profil Direksi
/Board of Directors Profile

Ari S.Hudaya
President Director
Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin,
1983. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan
sejak tahun 2001. Presiden Komisaris PT Arutmin
Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan PT Energi Mega
Persada Tbk. Beliau juga pernah menjabat sebagai
Presiden Direktur di Enercorp, Ltd. dan Direktur di PT
Bakrie & Brothers Tbk. Lahir di Jakarta, 30 Mei 1959.

Graduated from Institut Teknologi Bandung in


Mechanical Engineering in 1983. President Director of
the Company since 2001. President Commissioner of PT
Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and PT Energi
Mega Persada Tbk. Previously, he was the President
Director of Enercorp, Ltd. and Director in PT Bakrie &
Brothers Tbk. Born in Jakarta, May 30, 1959.

Kenneth P. Farrell
Director
Ken Farrell telah menjabat sebagai Direktur di Perseroan
sejak tahun 2004, Komisaris di KPC dan Arutmin sejak
2001. Beliau juga menjabat sebagai Chairman di Herald
Resources yang pernah tercatat di Bursa Efek Australia.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, telah berkarir
selama 21 tahun di BHP Billiton pada berbagai posisi
eksekutif dan manajemen di bidang Pertambangan
dan Energi. Sejak akhir 2010, beliau menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Bumi Resources Mineral. Memiliki
gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan, serta
merupakan anggota (Fellow) di Australian Institute of
Company Directors. Lahir di Australia, 22 Juli 1955.
Warga negara Australia.

Ken Farrell has served as a Director of the Company


from 2004, Commissioner of KPC and Arutmin since
2001. He is also the Chairman of Herald Resources
which was previously listed on the ASX. Prior to joining
the Company he had 21 years in BHP Billiton in various
executive and management roles in Mining and Energy.
Since end of 2010, he is also the President Director of
PT Bumi Resources Mineral. Mr. Farrell has Degrees
in Engineering and Commerce and is a Fellow of the
Australian Institute of Company Directors. Born in
Australia, 22 July 1955. Australian nationality.

Eddie J. Soebari
Director
Lulus dari Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi
jurusan Akuntansi, 1986. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2000. Juga menjabat sebagai
Direktur Gallo Oil (Jersey), Ltd. Lahir di Surabaya, 21
Juni 1956.

186

Graduated from University of Indonesia, the Faculty of


Economics, majoring in Accounting in 1986. Director
of the Company since 2000. Also serves as Director of
Gallo Oil (Jersey), Ltd. Born in Surabaya, June 21, 1956.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Profil Direksi
/Board of Directors Profile

Andrew C. Beckham
Director Chief Financial Officer
Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak
Desember 2001. Lulus dari Portsmouth University
jurusan Ekonomi (Honours degree). Setelah bekerja di
Inggris selama 10 tahun kemudian pindah ke Australia
untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan
Pebruari 2000, pindah ke Indonesia dan bekerja untuk
BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia
(Arutmin). Pada bulan Desember 2001 bergabung
dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah
satu unit usaha Perseroan sebagai Finance Manager.
Ditunjuk sebagai Manager of Business Development
di PT Kaltim Prima Coal (KPC) tidak lama setelah
Perseroan mengambil alih KPC dan menjadi bagian
dari penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan
instrument keuangan berperingkat Investment Grade
pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia
di luar negeri sejak krisis keuangan. Pada bulan Januari
2005, Andrew Beckham pindah ke Perseroan sebagai
Vice President sebelum kemudian pada bulan Desember
2006 menjabat sebagai Chief Financial Officer. Pada
Juni 2010, beliau telah diangkat kembali sebagai
Direktur/Chief Financial Officer PT Bumi Resources
Tbk. Beliau juga menjabat sebagai Direktur di Herald
Resources yang pernah tercatat di Bursa Efek Australia.
Lahir di Clacton on Sea Inggris, pada bulan Desember
1967. Warga negara Inggris.

Andrew Beckham joined the Company in December


2001. He graduated from Portsmouth University with
an Honours degree in Economics. After working in the
UK for 10 years, he moved to Australia and worked for
Allianz and Exxon Mobil. In February 2000 he moved to
Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in
PT Arutmin Indonesia (Arutmin). In December 2001
he became Finance Manager for Arutmin now owned by
the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima
Coal (KPC) he was appointed Manager of Business
Development in KPC and was part of the team of the
first Investment Grade rated financial bonds out of
Indonesia since the financial crisis. In January 2005 he
moved in to the Company as Vice President before
becoming Chief Financial Officer in December 2006.
Recently, he has been re-appointed as a Director/Chief
Financial Officer PT Bumi Resources Tbk since June
2010. He is also a Director of Herald Resources which
was previously listed on the ASX. In September 2009,
he has been awarded the Diploma for the International
Company Directors Course of the Australian Institute
of Company Directors. A U.K. citizen, he was born in
Clacton on Sea - UK, in December 1967.

Dileep Srivastava
Director & Corporate Secretary
Dileep Srivastava bergabung dengan kelompok usaha
Bakrie pada tahun 1997. Beliau telah menjabat di
berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam
Group termasuk Direktur PT Trans-Bakrie, Vice President,
Group Investors Relations & Corporate Planning/
Business Development di PT Bakrie & Brothers Holding
(termasuk Bakrie Telecom). Beliau menjabat sebagai
Senior Vice President-Investor Relations Perseroan sejak
Desember 2006, yang bertanggung jawab atas fungsi
Investor Relations, Sekretaris Perusahaan & Humas
dan sejak bulan Maret 2008 hingga bulan Juni 2010
beliau pernah menjabat sebagai Direktur di PT Bakrie
& Brothers. Pada Juni 2010, beliau telah diangkat
kembali sebagai Direktur & Corporate Secretary PT
Bumi Resources Tbk. Sebelum bergabung dengan
Grup Bakrie, pernah menjabat sebagai CEO di PT
Kalindo Deka Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia)
dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia,
mengepalai kantor cabang Bennett & Coleman (pemilik
Times of India Group) di Delhi dan ICI Limited, India
dalam berbagai posisi dan tanggung jawab. Beliau
memiliki gelar Masters of Business Administration dari
Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad,
India. Lahir di Kanpur, India, 27 Oktober 1952, warga
negara India.

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Dileep Srivastava joined Bakrie Group in 1997. He


served at a number of senior positions in the group
companies, including Director, PT Trans-Bakrie, Vice
President, Group Investor Relations & Corporate
Planning/Business Development for PT Bakrie & Brothers
Holding (including Bakrie Telecom). He joined BUMI in
December 2006 as Senior Vice President responsible
for the Investor Relations function, Corporate Secretary
& Communications and from March 2008 to June 2010
he was holding the position of Director, PT Bakrie &
Brothers. Recently, he has been re-appointed as a
Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk
since June 2010. Prior to joining the Bakrie Group, he
was CEO, of PT Kalindo Deka Griya (owners of Menara
Kadin Indonesia) and other real estate projects in
Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett
& Coleman (owners of the Times of India Group) and ICI
Limited in India across various businesses and functions.
He holds a Masters of Business Administration from the
Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad,
India. Born in Kanpur, India on October 27, 1952, an
Indian citizen.

187

Informasi Perseroan
/Corporate Information

Nama Perseroan
Name of Company

PT Bumi Resources Tbk.

Berkedudukan di
Incorporated in

Jakarta - Indonesia

Alamat
Address

PT Bumi Resources Tbk.


Bakrie Tower, 12th Floor
Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940
Indonesia
Tel. +62 21 5794 2080
Fax. +62 21 5794 2070
www.bumiresources.com

Modal Dasar
Authorized Capital

Rp38,750,000,000,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh


Issued and Fully Paid Capital

Rp10,386,700,000,000

Bidang Usaha
Lines of Businesses

Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan


Mineral
Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries

Akuntan Publik
Auditor

Tjiendradjaja & Handoko Tomo


Registered Public Accountant
Jl. Sisingamangaraja No. 26, 2nd FI.
Jakarta 12120, Indonesia
Tel + 62 21 720 2605
Fax + 62 21 7278 8954
www.mazars.co.id

Biro Administrasi Efek


Share Administration Bureau &
Settlement Agent

PT Ficomindo Buana Registrar


Mayapada Tower, 10th FI, Suite 2B
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta 12920
Indonesia
Tel + 62 21 521 2316
Fax + 62 21 521 2320

188

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

I. Umum
1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan
juga dalam Bahasa Inggris.
2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.

I. General

1. In good and correct Indonesian, it is recommended to present the


report also in English.

2. Printed on light-colored paper so that the text is clear and easy to


read.

3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.


Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di:


1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman

4. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.

Subject & Explanation

3. Should state clearly the identity of the company.

Name of company and year of the Annual Report is placed on:


1. The front cover;
2. Sides;
3. Back cover;
2. Each page.

4. The Annual Report is presented in the companys website.

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting

II. Summary of Key Financial Information

1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5


(lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun

1. Result of the Company information in comparative form over a period


of 5 financial years or since the commencement of business if the
company has been running its business activities for less than 5 years.

Informasi memuat antara lain:


1. Penjualan/pendapatan usaha
2. Laba (rugi) kotor
3. Laba (rugi) usaha
4. Laba (rugi) bersih
5. Laba (rugi) bersih per saham

16-17

2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan


selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima)
tahun

Informasi memuat antara lain:


1. Modal kerja bersih
2. Jumlah investasi
3. Jumlah aset
4. Jumlah kewajiban
5. Jumlah ekuitas

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku


atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun

16-17

16

Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan


dengan industri perusahaan

Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat:


1. Harga saham tertinggi,
2. Harga saham terendah,
3. Harga saham penutupan,
4. Volume saham yang diperdagangkan
untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).

Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar
2. Tingkat bunga/imbalan
3. Tanggal jatuh tempo
4. Peringkat obligasi/sukuk

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

The information contained includes:


1. Net working capital
2. Total investment
3. Total assets
4. Total liabilities
5. Total equity

3. Financial Ratio in comparative form over a period of 5 financial years or


since the commencement of business if the company has been running
its business activities for less than 5 years.

The information contains 5 (five) general financial ratios and relevant to


the industry

2. The Annual Report must contain information regarding share price


in the form of tables and graphs. The price of shares prior to the last
revision in capital should be adjusted in the event, among others,
that it was due to a splitting of shares, dividend on shares, and bonus
shares.
18

5. Laporan Tahunan wajib memuat informasi dalam 2 (dua) tahun buku


terakhir mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang
diterbitkan

The information contained includes:


1. Sales/income from business.
2. Gross profit (loss).
3. Business profit (loss).
4. Net profit (loss).
5. Net profit (loss) per share.

2. Financial information in comparative form over a period of 5 financial


years or since the commencement of business if the company has been
running its business activities for less than 5 years.

4. Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam


bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan
permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain
karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus

The information contained includes:


1. Highest share price
2. Lowest share price
3. Closing share price
4. Share volume
for each three-month period in the last two (2) financial years (if any).

5. The Annual Report must contain information regarding the number


of bonds or convertible bonds issued which remain outstanding, the
interest rate, and date of maturity in the last 2 financial years.
19

The information contained includes:


1. The number of bonds/convertible bonds outstanding
2. Interest rate
3. Maturity date
4. Rating of bonds

189

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

Subject & Explanation

III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

III. Board of Commissioners and Board of Directors Report

1. Laporan Dewan Komisaris.

1. Board of Commissioners Report.

Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.

22-25

3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.


4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada)
2. Laporan Direksi.

Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis,
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2. Prospek usaha
3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan
oleh perusahaan
4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).

2. Board of Directors Report.



Memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri
2. Pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota dewan komisaris dan anggota
direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau direksi yang
tidak menandatangani laporan tahunan, atau:
penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain
dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

178

IV. Profil Perusahaan

Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp,
no. Fax, email, dan website

Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama


perusahaan (jika ada).

3. Bidang usaha.

Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan

4. Struktur Organisasi.

Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan

5. Visi dan Misi Perusahaan.


Mencakup penjelasan visi dan misi perusahaan

Informasi memuat antara lain:


1. Nama
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pengalaman kerja

190

3. Signature of members of the Board of Directors and Board of


Commissioners.
Contains the following items:
1. Signatures are set on a separate page.
2. Statement that the Board of Directors and the Board of
Commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual
report.
3. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board
of Directors, stating their names and titles/positions.
4. A written explanation in a separate letter from each member of the
Board of Commissioners or Board of Directors who refuses to sign
the annual report, or written explanation in a separate letter from
the other members in the event that there is no written explanation
provided by the said member.

Includes information on name and address, zip code, telephone and/or


facsimile, email, website.

2. Brief history of the company.


188

188

180-181

14-15

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris


4. Changes in the composition of the Board of Directors (if any).

1. Name and address of the company.


188

2. Riwayat singkat perusahaan.


IV. Company Profile

1. Nama dan alamat perusahaan.


Contains the following items:


1. The companys performance, encompassing among others
strategic policies, comparison between achievement of results and
targets, and challenges faced by the company.
2. Business prospects.
3. Implementation of Good Corporate Governance by the company.

26-32

3. Tanda tangan anggota direksi dan anggota dewan komisaris


Contains the following items:


1. Assessment on the performance of the Board of Directors in
managing the company.
2. View on the prospects of the companys business as established by
the Board of Directors.
3. Committees under the Board of Commissioners.
4. Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any).

Includes among others: date/year of establishment, name and change in


the company name, if any.

3. Field of business.

Includes the types of products and or services produced.

4. Organizational structure.

In the form of a chart, giving the names and titles.

5. Company vision and mission.


Includes the explanation on the company vision and mission

6. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Board of
Commissioners.
184-185

The information should contain:


1. Name
2. Title (including in other company or institution)
3. Age
4. Education
5. Working experience

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi


Informasi memuat antara lain:


1. Nama
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain)
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pengalaman kerja

7. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Board of
Directors.
186-187

8. Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan


kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan
3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan
4. Biaya yang telah dikeluarkan

Mencakup antara lain:


1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham
3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5%.

138-145

Informasi memuat antara lain :


1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi
2. % Kepemilikan saham
3. Keterangan tentang bidang usaha perusahaan anak atau
perusahaan asosiasi
4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan
asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)

The information should contain:


1. Name
2. Title (including in other company or institution)
3. Age
4. Education
5. Working experience

The information should contain:


1. The number of employees for each level of the organization.
2. The number of employees for each level of education.
3. Training of employees that has been conducted.
Availability of equal opportunity to all employees.
4. Expenses incurred.
9. Composition of shareholders.

19

10. Daftar Perusahaan Anak dan atau Perusahaan Asosiasi.


8. Number of employees (comparative in two years) and description


of competence building (for example: education and training of
employees).

9. Komposisi Pemegang saham.


Subject & Explanation

Should include:
1. Names of shareholders having 5% or more shares.
2. Directors and Commissioners who own shares.
3. Public shareholders having respective share ownership of less than
5%.

10. List of subsidiaries and/or affiliated companies.

8-9
182-183

The information contains, among others:


1. Name of subsidiaries/affiliated companies.
2. Percentage of share ownership.
3. Information on the field of business of the subsidiary or affiliated
company.
4. Explanation regarding the operational status of the subsidiary or
affiliated company (already operating or not yet operating).

11. Kronologi pencatatan saham.

11. Chronology of shares listing.

Mencakup antara lain:


1. Kronologis pencatatan saham
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah saham
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku
4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan

19

Includes among others:


1. Chronology of shares listing.
2. Types of corporate action that caused changes in the number of
shares.
3. Changes in the number of shares from the beginning of listing up
to the end of the financial year.
4. Name of Stock Exchange where the company shares are listed.

12. Kronologi pencatatan Efek lainnya.

12. Chronology of other securities listing.

Mencakup antara lain:


1. Kronologis pencatatan efek lainnya
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan
perubahan jumlah efek lainnya
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan
akhir tahun buku
4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan

19

5. Peringkat efek

13. Name and address of capital market institutions and or supporting


professions.

13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.

Informasi memuat antara lain:


1. Nama dan alamat BAE
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik
3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Includes among others:


1. Chronology of other securities listing.
2. Types of corporate action that caused changes in the number of
securities.
3. Changes in the number of securities from the initial listing up to the
end of the financial year.
4. Name of Stock Exchange where the companys other securities are
listed.
5. Rating of the securities.

188

The information contains, among others:


1. Name and address of Share Registrar.
2. Name and address of the Public Accountants Office.
3. Name and address of the securities rating company.

191

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

Subject & Explanation

14. Akuntan perseroan.

14. Company accountant.

Informasi memuat antara lain:


1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan
tahunan perusahaan
2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit
laporan keuangan tahunan perusahaan
3. Besarnya fee audit
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit

104-105

15. Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang
berskala nasional maupun internasional.

Informasi memuat antara lain:


1. Nama penghargaan dan atau sertifikat
2. Tahun perolehan
3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)

16. Nama dan alamat perusahaan anak dan atau kantor cabang atau kantor
perwakilan (jika ada).

The information should contain:


1. How many audit periods has the accountant audited the financial
statements of the company.
2. How many audit periods has the public accountant firm audited the
financial statements of the company.
3. The amount of audit fee.
4. Other service provided by the accountant in addition to financial
audit.

15. Award and certification received by the company, both on a national


scale and international scale.
12-13
156, 158, 159

182, 183

Information should include:


1. Name of the award and or certification.
2. Year of receiving the award.
3. Institution presenting the award and or certification.
4. Period of validity.

16. Name and address of subsidiary and or branch office or representative


office (if any).

V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan

V. Management Analysis and Discussion on Company Performance

1. Tinjauan operasi per segmen usaha.

1. Operational review per business segment.

Memuat uraian mengenai:


1. Produksi/kegiatan usaha;
2. Penjualan/pendapatan usaha;
3. Profitabilitas;
4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
untuk masing-masing segmen usaha

34-49

Contains description of:


1. Production/business activity.
2. Sales/income from business.
3. Profitability.
4. Increase/decrease in production capacity in each business
segment.

2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan.

2. Description of companys financial performance.

Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja


keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam
bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset;
2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban;
3. Penjualan/pendapatan usaha;
4. Beban usaha;
5. Laba/Rugi bersih

50-56

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan


tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.

Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar hutang
2. Tingkat kolektibilitas piutang

3. Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the


companys collectable accounts receivable.
55

4. Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan


manajemen atas struktur modal (capital structure policies), dan tingkat
solvabilitas perusahaan.

Penjelasan atas:
1. Struktur modal (capital structure),
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies),
3. Tingkat solvabilitas perusahaan

Financial performance analysis which includes a comparison between


the financial performance of the current year and that of the previous
year (in the form of narration and tables), among others concerning:
1. Current assets, non-current assets, and total assets.
2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities.
3. Sales/income from business.
4. Overhead cost.
5. Net profit/loss.

Explanation on:
1. Capacity to pay debts.
2. Collectable accounts receivable.

4. Discussion on capital structure, capital structure policies, and


solvability.
55

Explanation on:
1. Capital structure.
2. Capital structure policies.
3. Solvability

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.

5. Discussion on material ties for the investment of capital goods.

Explanation on:
1. The purpose of such ties.
2. Source of funds expected to fulfil the said ties.

3. Currency of denomination.
4. Steps taken by the company to protect the position of related
foreign currency against risks.

Note: Should be disclosed if the company has no material ties in


investments in capital goods

Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut
3. Mata uang yang menjadi denominasi
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi
risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi
barang modal, agar diungkapkan

192

54

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan


6. Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan
yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi

Penjelasan mengenai:
1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan
Catatan: apabila tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang
terjadi, agar diungkapkan

Halaman
Page

Tidak ada
kejadian luar
biasa
There were no
extraordinary
and rare events

Penjelasan mengenai:
1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya
2. Komponen substansial dari beban lainnya

8. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan


yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka wajib disertai
dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat
dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan
atau adanya produk atau jasa baru.

Penjelasan mengenai:
1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih
2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan
bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan
atau adanya produk atau jasa baru

9. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/


pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2
(dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai
usahanya kurang dari 2 (dua) tahun

Ada atau tidak ada pengungkapan.

55-56

Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk


dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.

Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan


akuntan, agar diungkapkan

Tidak ada
dampak
perubahan
harga
There were no
impact of price
change

Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri,


ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data
pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.

56

Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain
meliputi pangsa pasar.

Memuat uraian mengenai:


1. Jumlah dividen
2. Jumlah dividen per saham
3. Payout ratio
untuk masing-masing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasan
tidak membagikan dividen

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Note: if there is no extraordinary and rare event, to be disclosed

Explanation on:
1. Substantial component of other income
2. Substantial component of other expenses
If the financial statement discloses a material increase or decrease
in the sales or net income, then an explanation should be included
concerning the extent that such changes can be linked to, among
others, the amount of goods or services sold, and or the existence of
new products or services.
Explanation on:
1. The increase/decrease in sales or net income
2. The increase/decrease in material from the sales or net income
related to the amount of goods or services sold, and or any new
products or services

9. Discussion on the impact of price change to the companys sales and


net income and the operational profit of the company for the past two
(2) years or since the company commenced its business, if the company
has been operating for less than two years.

Is this disclosed or not.

Description of important events after the date of the accountants


report including their impact on performance and business risks in the
future.
Note: should be disclosed if there is no significant events after the date
of accountant report

11. Description of the companys business prospects.


173-177

Information on the company prospects in connection with industry,


economy in general, and the international market, which can be
accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable
data source.

12. Information on marketing aspects.


34-49

13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah


dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan
atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.

12. Uraian tentang aspek pemasaran.


Explanation on:
1. Extraordinary and rare events
2. Impact to the financial condition of the company

10. Material Information and acts that occurred after the date of the
accountants report.

11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan


8.
Selama 2010
tidak ada
peningkatan/
penurunan yang
material
There were

no material

increase or
decrease during
2010

10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan
akuntan.

6. Discussion and analysis of financial information that was reported


concerning extraordinary and rare events.

7. Information regarding substantial components of earnings and other


costs, in order to calculate the companys income.

7. Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan


beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan

Subject & Explanation

Information regarding the marketing of the companys products and


services, among others concerning the market segment.

13. Statement regarding the dividend policy and the date and amount
of cash dividend per share and amount of dividend per year as
announced or paid during the past two (2) years.

19

Contains information on:


1. Amount of dividend
2. Dividend per share
3. Pay-out ratio for each year

Note: if there is no dividend payment, disclose the reasons for not


making a dividend payment

193

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan


14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal
perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana).

Memuat uraian mengenai:


1. Total perolehan dana,
2. Rencana penggunaan dana,
3. Rincian penggunaan dana,
4. Saldo dana, dan
5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika
ada).

15. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau


restrukturisasi hutang/modal.

Memuat uraian mengenai:


1. Tujuan dilakukannya transaksi;
2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi;
3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar
diungkapkan

16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan


dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.

Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi;
2. Sifat hubungan afiliasi;
3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode berjalan.

Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar


diungkapkan

Halaman
Page

14. Realization of uses of funds obtained from the public offering.


Selama 2010
tidak ada
penawaran
umum saham
There was no
public offering
during 2010

Selama 2010
tidak ada
informasi
material
mengenai
investasi,
ekspansi,
divestasi,
akuisisi serta
restrukturisasi
modal
There were no
information
concerning
investment,
expansion,
divestment,
acquisition or
debt/capital
restructuring
during 2010
Selama 2010
tidak ada
transaksi
mengandung
benturan
kepentingan
There are
no conflict
of interest
transactions
during 2010

17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang


berpengaruh signifikan terhadap perusahaan

Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan


dan dampaknya terhadap perusahaan.

Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan

Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan


dampaknya terhadap laporan keuangan

Contains information on:


1. Total funds obtained.
2. Budget plan.
3. Details of use of fund.
4. Balance.
5. Date of GMS Approval on change in the budget plan (if any).

15. Material information, among others concerning investment, expansion,


divestment, acquisition, debt/capital restructuring.



Contains information on:


1. The purpose of the transaction;
2. The value of transactions or number of distinguished restructured;
3. Source of funds

Note: should be disclosed if there are no such transactions

16. Information on material transactions with conflict of interest and/or


transactions with related parties.




Contains information on:


1. Name of the transacting parties;
2. Nature of affiliation;
3. A description of the fairness of the transaction;
4. Realization of transactions during the period.

Note: should be disclosed if there are no such transactions

17. Description of changes in regulation which have a significant effect on


the company
174-177

18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi.


Subject & Explanation

Description should contain among others: any changes in regulation


and its impact on the company.

Note: if there is no change in regulation which have a significant effect,


to be disclosed

18. Description of changes in the accounting policy.


56

Description should contain among others: any revision to accounting


policies, rationale and impact on the financial statement.

VI. Tata Kelola Perusahaan

VI. Corporate Governance

1. Uraian Dewan Komisaris.

1. Information on the Board of Commissioners.

Uraian memuat antara lain:


1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris.
4. Frekuensi pertemuan
5. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam pertemuan

194

73-77

The information should contain:


1. Description of the tasks implemented by the Board of
Commissioners.
2. Disclosing the procedure for determining remuneration
3. Remuneration amount for members of the Board of Commissioners
4. Frequency of meetings
5. Attendance of the Board of Commissioners in the meetings.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

Subject & Explanation

2. Uraian Direksi.

2. Information on the Board of Directors.

Uraian memuat antara lain:


1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi.
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota direksi.
4. Frekuensi pertemuan
5. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan
6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi

77-85

The information should include:


1. Scope of work and responsibility of each member of the Board of
Directors.
2. Disclosing the procedure for determining remuneration
3. Remuneration amount for members of the Board of Directors
4. Frequency of meetings.
5. Attendance of the Board of Directors in the meetings.
6. Training programs for improving the competence of the Board of
Directors.

3. Komite Audit.

3. Audit Committee.

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite audit
2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit
5. Independensi anggota komite audit

85-88

Includes among others:


1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Audit
Committee.
2. Description of tasks and responsibilities.
3. Frequency of meetings and the attendance of the Audit
Committee.
4. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee.
5. Independence of the members of the Audit Committee.

4. Komite Nominasi.

4. Nomination Committee.

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi
2. Independensi anggota komite nominasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi

88-89

Includes among others:


1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
Nomination Committee.
2. Independence of the members of the Nomination Committee.
3. Description of the tasks and responsibilities.
4. Activities carried out by the Nomination Committee.
5. Frequency of meetings and the attendance of the Nomination
Committee.

5. Komite Remunerasi.

5. Remuneration Committee.

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
remunerasi
2. Independensi anggota komite remunerasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi

88-89

6. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh


perusahaan.

Mencakup antara lain:


1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain
2. Independensi anggota komite lain
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain

6. Other committees under the Board of Commissioners

89-91
81-82

Mencakup antara lain:


1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP
2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi yang
dikaitkan dengan remunerasi.

Mencakup antara lain:


1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Includes among others:


1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
committees
2. Independence of the members of the committee.
3. Description of the tasks and responsibilities.
4. Activities carried out by the committees
5. Frequency of meetings and the attendance of other committee.

7. Description of the remuneration policy for the Board of Directors that


related to the company performance
84-85

8. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan.


7. Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang


dikaitkan dengan kinerja perusahaan

Includes among others:


1. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the
remuneration committee.
2. Independence of the members of the remuneration committee.
3. Description of the tasks and responsibilities.
4. Activities carried out by the remuneration committee.
5. Frequency of meetings and the attendance of the remuneration
committee.

Includes among others:


1. Remuneration procedures stipulated in SOP
2. Performance indicators to measure the performance of the Board
of Directors related to the remuneration.

8. Description of tasks and function of the Corporate Secretary.


105-111

Includes among others:


1. Name and brief history of the position of Corporate Secretary.
2. Description of the tasks performed by the Corporate Secretary.

195

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

9. Uraian mengenai unit audit internal.


Mencakup antara lain:


1. Nama ketua unit audit internal
2. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal
3. Struktur atau kedudukan unit audit internal
4. Keberadaan piagam unit audit internal
5. Uraian pelaksanaan tugas.

9. Description of the companys internal audit unit.

96-104

10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan


Mencakup antara lain:


1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan
(misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku
bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara
lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah)
2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen
2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap pengaduan
3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima
4. Program peningkatan layanan kepada konsumen

112-114
118-134

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Mitra Usaha binaan Perusahaan.
2. Program pengembangan pendidikan/perbaikan kesehatan/
pengembangan seni budaya dan lainnya.
3. Biaya yang telah dikeluarkan.

Mencakup antara lain informasi tentang:


1. Aktivitas pelestarian lingkungan
2. Aktivitas pengelolaan lingkungan
3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan
4. Biaya yang telah dikeluarkan

115

Mencakup antara lain:


1. pokok perkara/gugatan
2. status penyelesaian perkara/gugatan
3. pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan.

115-116
162-172

162-172

Includes among others:


1. The existence of Consumer Complaint Center
2. Description of follow-up on complaints
3. The level of completion of complaints received
4. Program to improve service to consumers

Information includes among others:


1. Supervised Business Partner.
2. Development program on education/healthy/Culture etc.
3. Expenses incurred.

Information includes among others:


1. Environmental conservation activities
2. Environmental management activities
3. Certification of environmental management
4. Expenses incurred

14. Important cases faced by the Company, current members of the Board
of Directors and Board of Commissioners.

114

15. Akses informasi dan data perusahaan.


Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan
kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list,
buletin dan sebagainya.

13. Description on the activities and expenses incurred related


to corporate social responsibility, particularly on community
development program

Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan

Includes among others:


1. Description of the risks faced by the company (eg the risk caused
by fluctuations in exchange rates or interest rates, competition,
supply of raw materials, foreign or international regulations, and
government policies)
2. Efforts to manage these risks

12. Description of the activities and expenses incurred in related to


corporate social responsibility, particularly on commitment to
consumer protection.

14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, Direksi dan
anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan
tahunan.

Includes among others:


1. Name of the head of audit internal unit
2. Qualification/certification as an internal audit profession
3. Structure or position of the internal audit unit
4. The existence of an internal audit unit charter
5. Description of duties.

11. Description of company commitment to consumer protection.

13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.

12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai community
development program yang telah dilakukan.


10. Description of the companys Internal Audit Unit.

11. Uraian mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan


konsumen.

Subject & Explanation

Information includes among others:


1. Material of the case/claim.
2. Status of settlement of case/claim.
3. Potential impacts on the financial condition of the company.

Notes: in case not litigants, to be disclosed

15. Access to corporate information and data.


105-111

Description on the availability of access to corporate information and


data to the public, for example through website, mass media, mailing
list, bulletin etc.

16. Etika Perusahaan.

16. Company Ethics.

Memuat uraian antara lain:


1. Keberadaan code of conduct
2. Isi code of conduct
3. Penyebaran code of conduct kepada karyawan dan upaya
penegakannya
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang
dimiliki perusahaan

196

63-65

Contains information on:


1. The existence of the Code of Conduct.
2. Content of the Code of Conduct.
3. Distribution of the Code of Conduct to the employees and efforts
to uphold the Code.
4. Statement concerning the corporate culture.

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system.


Memuat uraian antara lain:


1. Keberadaan whistleblowing system
2. Mekanisme whistleblowing system
3. Penggunaan dan output whistleblowing system

17. Disclosures of the whistleblowing system.


87, 134

VII. Informasi Keuangan

Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang


Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan.

Deskripsi memuat tentang:


1. Nama & tanda tangan
2. Tanggal Laporan Audit
3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik

Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:


1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan.

Perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun


sebelumnya.

Compliance with Bapepam Regulation No.VIII.G.11 on Responsibility


of the Board of Directors on the Financial Statement.

2. Independent auditors opinion on the financial statement.

The description contains:


1. Name and signature.
2. Date of the audit report.
3. KAP license number and Public Accountant license number.

4. Comprehensive financial statement.

5. Perbandingan tingkat profitabilitas.


3. Description of the Independent Auditor in the Opinion.

4. Laporan keuangan yang lengkap.


Contains information on:


1. The existence of whistleblowing system
2. Mechanism of whistleblowing system
3. Use and output of whistleblowing system

1. Statement by the Board of Directors concerning the Responsibility of


the Board of Directors on the Financial Statement.

3. Deskripsi Auditor Independen di Opini.


VII. Financial Information

1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan


Keuangan.

Subject & Explanation

Contains all elements of the financial statement:


1. Balance sheet.
2. Profit loss statement.
3. Statement of changes in equity.
4. Cash flow report.
5. Notes to the financial statement.

5. Comparison of profitability.

Comparison of profit / loss from operations for the year by the previous
year.

6. Penyajian Laporan Arus Kas.

6. Presentation of Cash Flow Report.

Memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan
arus kas dari aktivitas operasi
3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas
4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran
kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan
pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi
5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang
serta dividen pada aktivitas pendanaan.

7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.


Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan
2. Pengakuan pendapatan dan beban
3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain)
4. Persediaan
5. Sewa

Meets the following provisions:


1. Grouped into three categories of activity: operational activity,
investment, and funding.
2. Uses a direct method reporting for cash flows for operational
activity.
3. Disclosing activities that do not influence the cash flow.
4. Separating the presentation between cash receipt and or cash
expended to the customer, employee, supplier, and payment of
taxes during the current year for operational activities.
5. Presenting the addition and payment of long-term debt as well as
dividend in funding.

7. Summary of Accounting Policy.

Includes at least:
1. Basic concept in presenting a financial statement.
2. Recognition of income and expenses.
3. Assessment for investment (equity participation in other entities.
4. Supply.
5. Lease.

8. Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi.

8. Disclosures relating to investment property.

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:


1. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai
wajar dan model biaya
2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan
nilai wajar dari properti investasi
3. Apakah penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas
penilaian oleh penilai independen. Apabila tidak ada penilaian
seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan
4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir
periode
5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari
properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung,
perubahan kumulatif dalam nilai wajar)

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Issues that should be disclosed are:


1. Description of the selected accounting policies between the fair value
model and cost model
2. The methods and significant assumptions applied in determining the
fair value of investment properties
3. Determination of the fair value of investment property based on
valuation by independent valuers. If no such assessment, it should be
disclosed
4. Reconciliation of the carrying value of investment property at the
beginning and end of period
5. The amounts recognized in the consolidated income derived from
investment property (rental income, direct operating expenses, the
cumulative change in fair value)

197

Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6


/Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference

Materi & Penjelasan

Halaman
Page

Subject & Explanation

9. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan.

9. Disclosure related to taxation

Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak
1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian
laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan
dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.
2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi
dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.
4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan
pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban
(penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba
rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau
kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak

Issues that should be disclosed in addition to Type and Amount of Tax


Debt
1. Reconciliation between tax charge (income) and the result of
multiplying the accounting profit with the current rate and
disclosing the basis for calculating the tax rate.
2. Fiscal reconciliation and calculation of current tax.
3. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through
reconciliation is in accordance with the Tax Return.
4. Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in
the balance sheet in each period of presentation, and amount of
charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss
statement if the said amount is not evident in the asset or liability
of deferred tax acknowledged in the balance sheet.
5. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.

10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap.

10. Disclosure related to Fixed Assets.

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Metode penyusutan yang digunakan
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model
revaluasi dan model biaya
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi
nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai
wajar aset tetap (model biaya)
4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan
akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap
5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk
tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang
diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/kelompok lepasan,
penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan,
selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain.

11. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan


Lainnya.

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan
baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan; dan
2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru
tersebut.

Issues that should be disclosed


1. Depreciation method used
2. Description of the selected accounting policies between the
revaluation model and cost model
3. The methods and significant assumptions used in estimating the
fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure of the fair
value of fixed assets (cost model)
4. Gross amount and accumulated depreciation at the beginning and
end of the period for each class of fixed assets
5. Reconciliation amount at the beginning and end of the period for
each group of assets, which shows: the addition, assets classified
as available for sale/disposal groups, mergers, revaluation,
impairment losses, depreciation, net foreign exchange, or other
changes.

11. Updates on Financial Accounting Standards and Other Regulations.

Issues that should be disclosed:


1. Explanation of financial accounting standards and new regulations
are implemented and affects the activity of enterprise;
2. Impact of implementation of financial accounting standards and
new regulations.

12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan

12. Disclosures relating to Financial Instruments

Hal-hal yang harus diungkapkan:


1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok
instrumen keuangan
2. Klasifikasi instrumen keuangan
3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko
pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas
5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya

Issues that should be disclosed:


1. Terms, conditions and accounting policies for each class of financial
instruments
2. Classification of financial instruments
3. The fair value of each group of financial instruments
4. Explanation of the risks associated with financial instruments:
market risk, credit risk and liquidity risk
5. Objectives and financial risk management policy

n.a : not applicable


n.r : not relevant

198

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

Laporan Keuangan
Financial Report

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

199

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN


/THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

200

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

201

Daftar Isi

Table of Contents

Halaman/
Page
Surat pernyataan direksi

Statement letter of directors

Laporan auditor independen

Independent auditors report

Neraca konsolidasian

Consolidated balance sheets

Laporan laba rugi konsolidasian

Consolidated statements of income

Laporan perubahan ekuitas konsolidasian

Consolidated statements of changes in equity

Laporan arus kas konsolidasian

Consolidated statements of cash flows

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian

10

Notes to consolidated financial statements

202

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

203

204

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

205

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

unless

2009
(Disajikan
Kembali -

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Wesel tagih
Aset derivatif
Piutang usaha (setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
USD161.834 pada tahun 2010
dan 2009)
Pihak ketiga
Piutang lain-lain (setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
USD14.951.884 pada tahun 2010 dan
USD2.186.526 pada tahun 2009)
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
Piutang hubungan istimewa
Persediaan (setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang sebesar
USD3.594.612 pada tahun 2010 dan
USD3.645.652 pada tahun 2009)
Tagihan Pajak Pertambahan Nilai
Aset lancar lainnya

Catatan/
Notes

2010

253,414,451

60,061,535

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents

2e,5
2f,6
2f,7
2f,2aa,28,45cc

207,332,649
230,313,935
111,262,598
464,742,902

93,838,968
228,587,508
222,909,006

Restricted cash in banks


Available-for-sale financial assets
Notes receivable
Derivative assets

265,534,289

266,123,820

42a
2f,2h,42b

496,143,600
1,052,345
11,116,724

564,135,307
708,129
1,428,456

2i,10
41a,46b
2f,2j,11

168,800,658
814,487,587
167,899,382

199,388,258
667,252,569
40,880,266

Trade receivables (net of allowance


for doubtful accounts of
USD161,834 in 2010 and 2009)
Third parties
Other receivables (net of allowance
for doubtful accounts of
USD14,951,884 in 2010 and
USD2,186,526 in 2009)
Third parties
Related parties
Due from related parties
Inventories (net of allowance for
inventory obsolescence of
USD3,594,612 in 2010 and
USD3,645,652 in 2009)
Value-Added Tax recoverable
Other current assets

3,192,101,120

2,345,313,822

Total Current Assets

2f,2h,42b
2v,41e
2k,12,42c

26,672,106
1,166,343,494

7,527,989
3,788,977
856,648,271

2l,2n,13
2m,14
2p,15

1,092,913,685
364,284,252
300,704,552

1,139,718,572
332,821,321
258,665,997

2p,16
2q,17
2v,41b

798,953,088
473,031,531
57,736,186

794,047,738
242,767,893
28,455,268

2f,2g,2h,8

2f,2g,2h,9

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

206

ASSETS

2d,4

Jumlah Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Piutang hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan - bersih
Investasi pada perusahaan asosiasi
Aset tetap (setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
USD1.216.618.951 pada tahun 2010 dan
USD1.118.463.264 pada tahun 2009)
Aset minyak dan gas bumi
Biaya eksplorasi tangguhan
Biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan (setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar USD94.030.267
pada tahun 2010 dan USD119.328.955
pada tahun 2009)
Biaya pengupasan tangguhan
Tagihan pajak

Catatan 48/
As Restated Note 48 )

NON-CURRENT ASSETS
Due from related parties
Deferred tax assets - net
Investment in associated companies
Fixed assets (net of
accumulated depreciation of
USD1,216,618,951 in 2010 and
USD1,118,463,264 in 2009)
Oil and gas properties
Deferred exploration costs
Deferred exploration and
development costs (net of
accumulated amortization of
USD94,030,267 in 2010 and
USD119,328,955 in 2009)
Deferred stripping costs
Claims for tax refund

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.

1
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

Goodwill (setelah dikurangi akumulasi


amortisasi sebesar USD150.218.946
pada tahun 2010 dan USD133.260.658
pada tahun 2009)
Biaya keuangan tangguhan
(setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar USD11.547.421
pada tahun 2009)
Uang muka dan uang jaminan
Piutang pinjaman
Aset tidak lancar lainnya
Pihak ketiga
Hubungan istimewa

Catatan/
Notes

2c,18

19
2f,2g,20
2f,2h,21,42i

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

unless

2009
(Disajikan
Kembali Catatan 48/
As Restated Note 48 )

2010

343.904.462

365.880.978

Goodwill (net of accumulated amortization


of USD150,218,946 in 2010 and
USD133,260,658 in 2009)

94.865.476
374.821.206

211.354.159
93.926.189
250.000.000

486.730.979
98.875

413.471.386
9.477.884

Deferred financing costs (net of


accumulated amortization of
USD11,547,421 in 2009)
Advances and deposits
Loans receivable
Other non-current assets
Third parties
Related party

Jumlah Aset Tidak Lancar

5.581.059.892

5.008.552.622

Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET

8.773.161.012

7.353.866.444

TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.

2
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

207

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Hutang kepada Pemerintah Indonesia
Beban masih harus dibayar
Hutang pajak
Kewajiban derivatif
Kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Taksiran kewajiban restorasi dan
rehabilitasi

Catatan/
Notes

2f,2h,22
2f,2h,23

2009
(Disajikan
Kembali Catatan 48/
As Restated Note 48 )

2010

400.000.000

96.252.166
69.286.737

253.654.324
25.980.224

25,45a
2f,26
2v,41d
2f,2cc,45bb

112.070.641
911.650.047
283.708.018
383.637.411
61.512.102

118.818.006
714.036.802
216.877.601
344.349.653
-

2f,27
2f,2n,29

9.261.038
102.008.384

21.552.836
93.174.677

42d
2f,24,36

2t,30

Jumlah Kewajiban Lancar


KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang hubungan istimewa
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Kewajiban manfaat karyawan
Pendapatan ditangguhkan
Kewajiban jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan
Taksiran kewajiban restorasi dan
rehabilitasi
Obligasi konversi

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2f,2h,42e
2v,41e
2x,43e
2c

2f,27
2f,2n,29
2t,30
2f,28

unless

LIABILITIES AND EQUITY


CURRENT LIABILITIES
Short-term loans
Trade payables
Third parties
Related parties
Other payables
Third parties
Due to Government of Indonesia
Accrued expenses
Taxes payable
Derivative liabilities

16.091.008

15.807.424

Current maturities of long-term liabilities


Long-term loans
Obligation under finance leases
Estimated liability for restoration and
rehabilitation

2.045.477.552

2.204.251.547

Total Current Liabilities

93.220
199.405.033
42.448.614
-

1.398.897
165.867.011
35.833.917
14.437.338

NON-CURRENT LIABILITIES
Due to related parties
Deferred tax liabilities - net
Employee benefits obligation
Deferred revenue

3.563.325.440
139.852.464

2.305.386.666
188.717.235

203.613.914
366.556.428

194.337.626
764.200.000

Long-term liabilities - net of current


maturities
Long-term loans
Obligation under finance leases
Estimated liability for restoration and
rehabilitation
Convertible bonds

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

4.515.295.113

3.670.178.690

Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban

6.560.772.665

5.874.430.237

Total Liabilities

125.687.100

MINORITY INTEREST IN
NET ASSETS OF CONSOLIDATED
SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS


ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI

2b

594.662.971

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

208

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.

3
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

EKUITAS
Modal saham - nominal Rp500
(setara dengan USD0,07)
Modal dasar - 77.500.000.000 saham
pada tahun 2010 dan 20.000.000.000
saham pada tahun 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 saham pada
tahun 2010 dan 19.404.000.000
saham pada tahun 2009
Tambahan modal disetor
Saham beredar yang diperoleh kembali
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Kenaikan belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan
Saldo laba
Ekuitas - Bersih
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan/
Notes

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2010

2f,6

14.617.967

2c,35

(986.960.525)

(986.960.525)

(32.816.865)
945.293.428

853.245.943

EQUITY
Capital stock - Rp500
(equivalent to USD0.07)
Authorized - 77,500,000,000 shares
in 2010 and 20,000,000,000
shares in 2009
Issued and fully paid 20,773,400,000 shares
in 2010 and 19,404,000,000
shares in 2009
Additional paid-in capital
Treasury stock
Translation adjustments
Unrealized gain on increase in
fair value of available-for-sale
marketable securities
Difference in value from restructuring
transaction of entities under
common control
Difference in change of equity
transaction of subsidiary
Retained earnings

1.617.725.376

1.353.749.107

Equity - Net

8.773.161.012

7.353.866.444

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

32
2s,33
2r,34
2w

1.476.792.700
354.913.372
(34.159.759)
(119.954.942)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

1.400.714.922
70.991.150
(34.159.759)
47.025.837

2.891.539

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.

4
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

2009
(Disajikan
Kembali Catatan 48/
As Restated Note 48 )

unless

209

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

Catatan/
Notes

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)

2009
(Disajikan
Kembali Catatan 48/
As Restated Note 48 )

2010

PENDAPATAN

2h,2u,37

4.369.920.865

3.665.023.095

REVENUES

BEBAN POKOK PENDAPATAN

2h,2u,38

2.744.364.718

2.549.328.449

COST OF REVENUES

1.625.556.147

1.115.694.646

GROSS PROFIT

336.532.625
187.800.099
2.507.372

273.547.302
195.986.787
7.912.938

OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative
Exploration

526.840.096

477.447.027

Total Operating Expenses

1.098.716.051

638.247.619

OPERATING INCOME

LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
Eksplorasi

2u,39

Jumlah Beban Usaha


LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba (rugi) atas transaksi derivatif
Bagian atas laba bersih
perusahaan asosiasi
Laba atas pelepasan investasi
Penghasilan bunga
Laba selisih kurs - bersih
Beban amortisasi
Beban bunga dan keuangan
Bunga keterlambatan pembayaran pajak
Lain-lain - bersih

2u
28,44b,45cc

177.843.172

(63.367.940)

235.795.011
141.317.098
107.665.844
47.589.856
(57.332.412)
(630.339.475)
(35.449.600)
(86.672.859)

83.008.059
76.916.064
5.583.069
57.107.045
(50.919.584)
(186.506.833)
(42.236.684)
(175.703)

OTHER INCOME (EXPENSES)


Gain (loss) on derivatives transactions
Equity in net income of
associated companies
Gain on sale of investments
Interest income
Gain on foreign exchange - net
Amortization expenses
Interest expenses and finance charges
Interest on late payment of tax
Others - net

Beban Lain-lain - Bersih

(99.583.365)

(120.592.507)

Other Expenses - Net

LABA SEBELUM BEBAN


PAJAK PENGHASILAN

999.132.686

517.655.112

(382.376.384)
(73.757.154)

(230.087.727)
(3.910.618)

INCOME TAX EXPENSE


Current
Deferred

(456.133.538)

(233.998.345)

Total Income Tax Expense

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Kini
Tangguhan

2k,12
3q,12e
2f,27
2w
2c
2f,27

2v,41e

Jumlah Beban Pajak Penghasilan


LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASI

542.999.148

HAK MINORITAS ATAS


LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG KONSOLIDASI
LABA BERSIH

283.656.767

(231.819.601)

(93.208.075)

311.179.547

190.448.692

INCOME BEFORE INCOME


TAX EXPENSE

INCOME BEFORE MINORITY


INTEREST IN NET INCOME OF
CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
MINORITY INTEREST IN
NET INCOME OF CONSOLIDATED
SUBSIDIARIES
NET INCOME

LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM


DASAR

2z,40

16,16

10,06

BASIC EARNINGS PER 1,000 SHARE

LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM


DILUSIAN

2z,40

14,77

9,88

DILUTED EARNINGS
PER 1,000 SHARE

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

210

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.

5
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

211

2f,6

Penurunan belum direalisasi atas


perubahan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual

1.400.714.922

70.991.150

(52.068.296)

123.059.446

123.059.446

Tambahan
Modal Disetor/
Additional Paid-in
Capital

(34.159.759)

(34.159.759)

(34.159.759)

Saham Beredar
yang Diperoleh
Kembali/
Treasury
Stock

47.025.837

19.714.557

27.311.280

9.571.461

17.739.819

Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Translation
Adjustments

2.891.539

(2.274.056)

5.165.595

5.165.595

Kenaikan Belum
Direalisasi Atas
Perubahan
Nilai Wajar
Efek-efek yang
Tersedia untuk
Dijual/
Unrealized Gain on
Increase in
Fair Value of
Available for
Sale Marketable
Securities

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Saldo 31 Desember 2009

Dividen diumumkan

Laba bersih

Pelepasan investasi

36

2w

Selisih kurs penjabaran laporan


keuangan

Pembelian kembali saham


Perusahaan

1.400.714.922

48

1.400.714.922

Saldo 31 Desember 2008 Disajikan Kembali

Peryesuaian terhadap saldo laba


sehubungan dengan perubahan
SPT pajak penghasilan badan

Saldo 31 Desember 2008 seperti disajikan sebelumnya

Catatan/
Notes

Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Issued and Fully
Paid Capital
Stock

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

Selisih Transaksi
Perubahan
Ekuitas Anak
Perusahaan
Difference in
Change in Equity
Transaction of
Subsidiary

853.245.943

190.448.692

(97.069.781)

759.867.032

(538.210.161)

1.298.077.193

Saldo Laba/
Retained
Earnings

1.353.749.107

190.448.692

(97.069.781)

246.740.131

(2.274.056)

19.714.557

(52.068.296)

1.048.257.860

(528.638.700)

1.576.896.560

Ekuitas - Bersih/
Equity - Net

Balance as of December 31, 2009

Net income

Dividends declared

Sale of investments

Decrease in fair value of


available for sale marketable
securities

Translation adjustments

Buy-back of Company's shares

Balance as of December 31, 2008 As Restated

Adjustment to retained earnings


related to amendments of
the Annual Corporate Tax Return

Balance as of December 31, 2008 as previously reported

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated
financial statements.

(986.960.525)

246.740.131

(1.233.700.656)

(1.233.700.656)

Selisih
Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Difference in
Value from
Restructuring
Transaction of
Entities Under
Common
Control

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

212

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

36

Dividen diumumkan

1.476.792.700

354.913.372

283.922.222

70.991.150

76.077.778

1.400.714.922

Tambahan
Modal Disetor/
Additional Paid-in
Capital

(34.159.759)

(34.159.759)

Saham Beredar
yang Diperoleh
Kembali/
Treasury
Stock

(119.954.942)

(166.980.779)

47.025.837

Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan/
Translation
Adjustments

(986.960.525)

(986.960.525)

(32.816.865)

(32.816.865)

Selisih Transaksi
Perubahan
Ekuitas Anak
Perusahaan
Difference in
Change in Equity
Transaction of
Subsidiary

945.293.428

311.179.547

(59.200.044)

693.313.925

(159.932.018)

Saldo Laba/
Retained
Earnings

1.617.725.376

311.179.547

(59.200.044)

(32.816.865)

11.726.428

360.000.000

(166.980.779)

1.193.817.089

(159.932.018)

Ekuitas - Bersih/
Equity - Net

Balance as of December 31, 2010

Net income

Dividends declared

Difference in change in equty


transaction of subsidiary

Increase in fair value of


available for sale marketable
securities

Non-preemptive rights issuance

Translation adjustments

Balance as of December 31, 2009 As Restated

Net adjustments of
the prospective adoption of
PSAK No 50 (Revised 2006) and
PSAK No 55 (Revised 2006)

The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of the consolidated
financial statements.

14.617.967

11.726.428

2.891.539

Selisih
Nilai Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali/
Difference in
Value from
Restructuring
Transaction of
Entities Under
Common
Control

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)

Kenaikan Belum
Direalisasi Atas
Perubahan
Nilai Wajar
Efek-efek yang
Tersedia untuk
Dijual/
Unrealized Gain on
Increase in
Fair Value of
Available for
Sale Marketable
Securities

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Saldo 31 Desember 2010

Laba bersih

2f,6

Kenaikan belum direalisasi atas


perubahan nilai wajar efek-efek
yang tersedia untuk dijual

Selisih transaksi perubahan


ekuitas anak perusahaan

2w

2s,33

Non-preemptive rights issuance

2f

Selisih kurs penjabaran laporan


keuangan

Saldo 31 Desember 2009 Disajikan Kembali

Penyesuaian bersih dari


penerapan secara propektif
PSAK No 50 (Revisi 2006) dan
PSAK No 55 (Revisi 2006)

Catatan/
Notes

Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Issued and Fully
Paid Capital
Stock

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)

2009
(Disajikan
Kembali Catatan 48/
As Restated Note 48 )

2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Penghasilan bunga
Pembayaran kepada pemasok, karyawan
dan lain-lain
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran bunga dan beban bank
Pembayaran kepada pemerintah
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penerimaan dividen
Penarikan atas investasi jangka pendek
Penambahan biaya pengupasan
Pembelian aset tetap - bersih
Pembayaran biaya eksplorasi
dan pengembangan
Penempatan (penarikan) deposito
berjangka dan kas di bank yang
dibatasi penggunaannya
Penerbitan wesel tagih
Pembelian saham - bersih
Penambahan aset minyak dan gas bumi
Uang muka investasi
Perolehan aset derivatif
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan bersih pinjaman
Penerimaan dari penerbitan
non-preemptive rights
Penurunan (kenaikan) piutang
hubungan istimewa - bersih
Pelunasan (penerbitan) obligasi konversi
Pembayaran dividen
Pembayaran hutang sewa pembiayaan
Pembayaran sehubungan dengan
transaksi pembelian kembali saham
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

4.370.510.396
48.740.220

3.636.225.048
1.512.504

(2.675.194.676)
(589.181.901)
(507.983.779)
(336.156.767)

(2.535.640.340)
(449.353.105)
(79.726.193)
(326.979.400)

310.733.493

Payment to suppliers, employees and others


Payment of income taxes
Payment of interests and bank charges
Payment to the government
Net Cash Provided by Operating Activities

126.000.000
10.000.000
(246.172.698)
(151.523.306)

(109.715.792)
(109.751.125)

(135.161.408)

(374.633.031)

(126.458.968)
(111.262.598)
(35.711.948)
(31.462.931)
-

66.638.296
(696.889.595)
(47.708.856)
(38.628.741)
(286.276.946)

CASH FLOWS FROM INVESTING


ACTIVITIES
Dividends received
Withdrawal of short-term investments
Increase in stripping costs
Net acquisitions of fixed assets
Disbursements for exploration and
development costs
Placement (withdrawal) of time
deposits and restricted
cash in banks
Issuance of note receivable
Acquisitions of shares - net
Increase in oil and gas properties
Advance for investments
Acquisition of derivative assets

(701.753.857)

(1.596.965.790)

Net Cash Used in Investing Activities

833.949.932

1.242.000.914

360.000.000

(30.258.385)

(139.041.964)

(394.600.000)
(59.200.044)
(125.518.223)

367.500.000
(96.574.387)
(82.774.736)

(52.068.296)

584.373.280

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

246.038.514

CASH FLOWS FROM OPERATING


ACTIVITES
Receipts from customers
Receipts from interest income

1.239.041.531

CASH FLOWS FROM FINANCING


ACTIVITIES
Net proceeds of loans
Proceeds from non-preemptive rights
issuance
Decrease (increase) in due from/to
related parties - net
Cash settlement (issuance) of
convertible bond
Payment of dividends
Payment of financing leases
Payments related to share buy-back
transactions
Net Cash Provided by Financing Activities

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.

213

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)

(Disajikan
Kembali Catatan 48/
As Restated Note 48 )

2010
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS

193.352.916

(111.885.745)

NET INCREASE (DECREASE) IN


CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

60.061.535

171.947.280

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN

253.414.451

60.061.535

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT END OF YEAR

Informasi tambahan untuk aktivitas yang


tidak mempengaruhi arus kas:
Pembayaran dividen melalui
pemotongan piutang (Catatan 44l)
Penambahan aset tetapn melalui
hutang sewa pembiayaan
(Catatan 13)

196,924,229

85.487.159

250.793.938

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan.

Additional information for


non-cash activities:
Offsetting of payment of dividend
with receivables (Note 44l)
Additions to fixed assets through
incurrance of obligation under
financing leases (Note 13)

The accompanying notes to consolidated financial statements are an


integral part of the consolidated financial statements.
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

unless

GENERAL
a. Establishment and General Information

PT Bumi Resources Tbk (Perusahaan)


didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130
dan No. 103 tanggal 28 November 1973,
keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo,
SH, notaris di Surabaya dan mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973
melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan
didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Surabaya No. 1822/1973,
No. 1823/1973,
No. 1824/1973
tanggal
27 Desember 1973, serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 1
tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
Perusahaan memulai kegiatan usaha secara
komersial pada tanggal 17 Desember 1979.

PT Bumi Resources Tbk (the Company)


was established in the Republic of
Indonesia on June 26, 1973 based on
Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated
November 28, 1973, both made by Djoko
Soepadmo, SH, notary in Surabaya and
approved by the Ministry of Justice of the
Republic of Indonesia in Decision Letter
No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973,
registered in the Registry Book of
Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973,
No. 1823/1973,
No. 1824/1973
dated
December 27, 1973, and published in the
State Gazette of the Republic of Indonesia
No. 1, Supplement No. 7, dated January 2,
1974. The Company commenced its
commercial operations on December 17,
1979.

Perubahan
terakhir
Anggaran
Dasar
Perusahaan adalah berdasarkan Akta Notaris
No.157 tanggal 25 Juni 2010 yang dibuat
dihadapan Humberg Lie, SH., notaris di
Jakarta, pemegang saham Perusahaan setuju
untuk meningkatkan modal saham dari
Rp10 triliyun menjadi Rp38.75 triliyun yang
dengan demikian merubah Anggaran Dasar
Perusahaan. Akta Perubahan tersebut telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
pada tanggal 24 Agustus 2010 berdasarkan
surat keputusan No. AHU-41681.AH.01.02.
Tahun 2010.

The most recent amendment of Articles of


Association was based on Notarial Deed
No. 157 dated June 25, 2010, made by
Humberg Lie, SH, notary in Jakarta, wherein
the Companys Shareholders
agreed to
increase the authorized capital of Rp10 trillion
to Rp38.75 trillion, which resulted to the
change in the Articles of Association of the
Company. The amendment was approved by
the Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia on August 24, 2010
under Decree No. AHU-41681.AH.01.02.
Tahun 2010.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang
lingkup
kegiatan
Perusahaan
meliputi
kegiatan
eksplorasi
dan
eksploitasi kandungan batubara (termasuk
pertambangan dan penjualan batubara) dan
eksplorasi minyak.

According to the Companys Articles of


Association, its scope of activities comprise
exploration and exploitation of coal deposits
(including coal mining and selling) and oil
exploration.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di


Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan
H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.

The Companys head office is located


at Wisma Bakrie 2 Building, 7th Floor,
Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta
12920.

10
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

unless

GENERAL (Continued)
b. Public Offering for the Companys Stocks

Berdasarkan
surat
Ketua
Bapepam
No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni
1990, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif untuk melakukan penawaran saham
perdana 10.000.000 saham Perusahaan atas
nama kepada masyarakat dengan harga
nominal Rp1.000 per saham (setara dengan
USD0,54) dan dengan harga perdana Rp4.500
(setara dengan USD2,44) per saham. Saham
tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta dan Surabaya pada tanggal 30 Juli
1990.

Based on the letter of the Chairman of


Capital Markets Agency Board dated
June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990,
Bapepam approved the initial public offering
of 10,000,000 of the Companys shares with
par value of Rp1,000 (equivalent to USD0.54)
per share, at the offering price of Rp4,500
(equivalent to USD2.44) per share. The
shares were listed on the Jakarta and
Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.

Pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas I Hak Memesan Efek terlebih dahulu
untuk 10.000.000 saham biasa dimana setiap
tujuh (7) pemegang saham lama berhak untuk
membeli dua (2) saham baru dengan harga
sebesar Rp2.900 (setara dengan USD1,40)
per saham.

Based on the effective notice from the


Chairman of Bapepam dated March 1, 1993,
the Company effected the first rights issue of
10,000,000 shares, whereby a shareholder
holding seven (7) shares was entitled to buy
two (2) new shares at Rp2,900 (equivalent to
USD1.40) per share.

Pada tanggal 4 November 1997, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas II Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu untuk 594.000.000 saham biasa
dimana setiap satu (1) pemegang saham lama
berhak untuk membeli tiga (3) saham baru
dengan harga Rp500 (setara dengan
USD0,15) per saham.

Based on the effective notice from the


Chairman of Bapepam dated November 4,
1997, the Company effected the second
rights issue of 594,000,000 shares, whereby
a shareholder holding one (1) share was
entitled to buy three (3) new shares at Rp500
(equivalent to USD0.15) per share.

Pada tanggal 18 Februari 2000, Perusahaan


memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Bapepam untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas III Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu untuk 18.612.000.000 saham dengan
nilai nominal sebesar Rp500 (setara dengan
USD0,07) per saham.

Based on the effective notice from the


Chairman of Bapepam dated February 18,
2000, the Company effected the third rights
issue of 18,612,000,000 shares with par
value of Rp500 (equivalent to USD0.07) per
share.

Setelah Penawaran Umum Terbatas III Hak


Memesan Efek Terlebih Dahulu, modal dasar
Perusahaan menjadi 20.000.000.000 lembar
saham dan modal ditempatkan dan disetor
penuh menjadi 19.404.000.000 lembar saham.

After the third rights issue, the authorized


capital
of
the
Company
became
20,000,000,000 shares, and the issued
and
fully
paid
capital
became
19,404,000,000 shares.

Pada
tanggal
30
September
2010,
Perusahaan melakukan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu sebesar 1.369.400.000 saham
biasa dengan harga penerbitan sebesar
Rp2.366 per lembar saham. Sebagai akibat
dari transaksi ini jumlah modal ditempatkan
dan
disetor
Perusahaan
menjadi
20.773.400.000 lembar saham.

On September 30, 2010, the Company has


concluded
the
non-preemptive
rights
issuance of 1,369,400,000 ordinary shares at
an issue price of Rp2,366 per share. As a
result of this transaction, the total issued and
fully paid shares of the Company increased to
20,773,400,000 shares

216

11
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)
c. Pembelian kembali (buy-back) Saham
Perusahaan

unless

GENERAL (Continued)
c. Buy-Back of the Companys Shares of
Stock

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa


Pemegang Saham Perusahaan tanggal
17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui
pembelian kembali saham Perusahaan
yang beredar sampai jumlah maksimum
sebanyak 1.940.400.000 lembar saham.
Pembelian kembali dilaksanakan dalam
periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai
dengan 17 November 2007, selama periode
tersebut sebanyak 1.364.966.000 lembar
saham telah dibeli kembali (Catatan 34).

Based on the Extraordinary General


Shareholders Meeting on May 17, 2006, the
shareholders approved the buy-back of the
Companys shares up to a maximum of
1,940,400,000 shares. The buy-back was
undertaken during the period of October 11,
2006 to November 17, 2007, during which
time 1,364,966,000 shares were bought back
(Note 34).

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa


Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal
12 Juni 2008, pemegang saham menyetujui
untuk menambah pembelian kembali saham
Perusahaan
sampai
jumlah maksimum
sebanyak 582.120.000 lembar saham atau
tidak lebih dari 3% dari saham ditempatkan
dan disetor penuh Perusahaan, dengan harga
yang tidak melebihi dari Rp11.600 per lembar
saham. Pada tahun 2008, Perusahaan
telah
menambah
pembelian
kembali
sahamnya sebanyak 412.913.500 lembar
saham (Catatan 34).

Based on the Extraordinary General


Shareholders Meeting on June 12, 2008, the
shareholders approved the additional buyback of the Companys shares up to a
maximum of 582,120,000 shares, or not more
than 3% of all issued and fully paid-up shares
of the Company, at a price of not more than
Rp11,600 per share. During 2008, the
Company bought back an additional
412,913,500 shares (Note 34).

d. Anak perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

d. Subsidiaries and Associated Companies

Rincian Anak perusahaan dan perusahaan


asosiasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:

Nama Anak Perusahaan dan


Perusahaan Asosiasi/
Name of Subsidiaries and
Associated Companies

Details of Subsidiaries and associated


companies as of December 31, 2010 and
2009 were as follows:
Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2010
2009
(%)
(%)

Lokasi/
Location

Kegiatan Usaha Utama/ Principal


Activity

Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner)

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

Sangatta Holding Limited (SHL)

Republik
Seychelles/
Republic of
Seychelles

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

Jumlah Aset Sebelum


Eliminasi/
Total Assets Before
Elimination
2010
2009

Kepemilikan secara langsung/


Direct Ownership

12
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

1.755.556.114 1.669.843.586

681.560.069

640.313.942

217

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

Nama Anak Perusahaan dan


Perusahaan Asosiasi/
Name of Subsidiaries and
Associated Companies

Lokasi/
Location

unless

GENERAL (Continued)

Kegiatan Usaha Utama/ Principal


Activity

Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2010
2009
(%)
(%)

Jumlah Aset Sebelum


Eliminasi/
Total Assets Before
Elimination
2010
2009

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

260.529.311

683.162.677

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

3.548.662

3.342.356

Bumi Capital Pte. Ltd. (Bumi Capital)

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

339.245.139

Bumi Investment Pte. Ltd. (Bumi Investment)

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

721.065.494

Ebury International Pte. Ltd. (Ebury)

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

Bumi Netherlands B.V.

Netherlands

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

2.442.713.851

2.874.411

Kalimantan Coal Limited (KCL)

Republic of
Mauritius

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

100,00

675.769.684

635.457.196

2003

81,84

99,99

2.235.133.690

917.814.274

99,99

99,99

188.572.285

191.498.331

2006

30,00

99,83

116.485.519

108.103.078

Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal)


Knightley Business
(Knightley)

Resources

Pte.

Ltd.

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM)

Jakarta,
Indonesia

Perusahaan Induk/
Holding Company

PT Sitrade Coal (SC)

Jakarta,
Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

PT Mitratama Perkasa (Mitratama)

Jakarta,
Indonesia

Jasa pertambangan /
Mining Service

PT Bumi Resources Investment (BRI)

Jakarta,
Indonesia

Jasa / Service

99,99

99,99

526.485.128

1.256.376.986

PT Cipta Prima Sejati (CPS)

Jakarta,
Indonesia

Jasa / Service

99,75

99,75

44.152

42.660

PT Lumbung Capital

Jakarta,
Indonesia

Jasa / Service

99,80

99,80

53.085

53.085

PT Kaltim Prima CBM

Jakarta,
Indonesia

Pertambangan Gas Metana


Batubara/
Coal Bed Methane Mining

99,00

99,00

1.111.218

1.077.527

Jakarta,
Indonesia

Pertambangan Gas Metana


Batubara/
Coal Bed Methane Mining

99,00

99,00

10.971

10.638

Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) a)

Jersey, UK

Pertambangan Minyak/
Oil Mining

79,99

99,99

355.463.634

324.000.704

PT Arutmin Indonesia (Arutmin)

Kalimantan,
Indonesia

Pertambangan Batubara /
Coal Mining

1989

70,00

70,00

794.719.680

624.217.873

PT IndoCoal Kalsel Resources (Indo Kalsel)

Jakarta,
Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

70,00

70,00

826

809

PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim)

Jakarta,
Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

70,00

70,00

533

535

Brisbane,
Australia

Pertambangan Gas Metana


Batubara/
Coal Bed Methane Mining

2005

20,20

20,20

26.290.000

26.290.000

Jakarta,
Indonesia

Pertambangan Gas Metana


Batubara/
Coal Bed Methane Mining

30,00

30,00

2.999.136

2.937.873

Jakarta,
Indonesia

Pertambangan Gas Metana


Batubara/
Coal Bed Methane Mining

30,00

30,00

3.854.163

3.659.223

1992

13,60

13,60

2.270.503.358

1.646.033.805

417.295

417.295

PT Arutmin CBM

Westside Corporation Ltd. (Westside)

PT Visi Multi Artha (Visi)

PT Artha Widya Persada (Artha)


PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Kalimantan,
Indonesia

Pertambangan Batubara/
Coal Mining

PT Coalindo Energy (Coalindo)

Jakarta,
Indonesia

Jasa / Service

6,63

6,63

Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

0,01

100,00

778.439.895

676.040.000

2004

100,00

12.354.357

27.735

Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ)

Tokyo, Japan

Jasa Pemasaran/
Marketing Services

13
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

Nama Anak Perusahaan dan


Perusahaan Asosiasi/
Name of Subsidiaries and
Associated Companies
Lemington Investments Pte. Ltd.
PT Citra Palu Minerals (CPM) c)
Avocet Mining PLC (Avocet)
International Minerals Company, LLC (IMC)

Lokasi/
Location
Singapura/
Singapore

GENERAL (Continued)

Kegiatan Usaha Utama/ Principal


Activity
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company

unless

Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2010
2009
(%)
(%)

Jumlah Aset Sebelum


Eliminasi/
Total Assets Before
Elimination
2010
2009

0,01

100,00

198.350.184

Pertambangan Emas/
Palu, Indonesia Gold Mining

3,03

99,99

15.359.989

37.189.796

Pertambangan Emas /
Gold Mining

1,67

256.560.000

100,00

42.545.965

44.741.878

100,00

100,00

140.886.624

132.825.704

Jasa pertambangan /
Aceh, Indonesia Mining Service

80,00

695.140

Jasa Pemasaran/
Tokyo, Japan Marketing Services

2004

100,00

12.354.357

100,00

45.808.110

99,99

778.439.855

99,99

198.350.184

96,97

15.359.989

99,99

1.060.282.188

20,00

695.140

UK

Entitas Bertujuan Khusus/


Delaware, USA Special Purpose Company

Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect


Ownership
Melalui / Through Calipso

Herald Resources Pty. Ltd. (Herald)

PT Sarkea Prima Minerals

Australia

Pertambangan Batubara
Seam Gas/
Coal Seam Gas Mining

Melalui / Through BRM


Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ)
International Minerals Company, LLC (IMC)
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Lemington Investments Pte. Ltd.
PT Citra Palu Minerals (CPM) c)
PT Multi Capital (MC)
PT Sarkea Prima Minerals

Entitas Bertujuan Khusus/


Delaware, USA Special Purpose Company
Singapura/
Entitas Bertujuan Khusus/
Singapore
Special Purpose Company
Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

Pertambangan Emas/
Palu, Indonesia Gold Mining
Jakarta,
Indonesia

Perdagangan / Trading

Jasa pertambangan /
Aceh, Indonesia Mining Service

Melalui / Through BRI


PT Green Resources (GR)

Jakarta,
Indonesia

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

99,50

5,00

106.737

5.165

Jakarta,
Indonesia

Perdagangan / Trading

0,0998

99,80

4.890

Melalui / Through GR
PT Multi Capital (MC)
Melalui / Through Lemington
Konblo Bumi, Inc. (Konblo) a)
Bumi Holding SAS (Bumi Holding)

Pertambangan Emas/
Gold Mining
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company

94,10

5.051.546

60,00

16.034.946

Jakarta,
Indonesia

Perdagangan / Trading

75,00

75,00

1.074.176.820

Jakarta,
Indonesia

Pertambangan / Mining

18,00

10,00

3.380.440.000

Monrovia,
Liberia
Paris, France

Melalui / Through MC
PT Multi Daerah Bersaing
Melalui / Through MDB
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)

14
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

Nama Anak Perusahaan dan


Perusahaan Asosiasi/
Name of Subsidiaries and
Associated Companies

unless

GENERAL (Continued)
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
2010
2009
(%)
(%)

Jumlah Aset Sebelum


Eliminasi/
Total Assets Before
Elimination
2010
2009

60,00

60,00

181.373.561

168.484.817

Perusahaan Investasi/
Investment Company

89,00

89,00

6.508.935

29.205.556

Indonesia

Pertambangan Batubara/
Coal Mining

84,45

84,45

6.888.935

29.205.556

Sulawesi,
Indonesia

Pertambangan Emas/
Gold Mining

80,00

80,00

46.235.561

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

50,00

50,00

54.176.536

56.103.383

1999

50,00

50,00

56.676.769

56.345.649

94,10

13.674.480

60,00

173.967.520

2005

70,00

70,00

651.447.045

532.447.971

Lokasi/
Location

Kegiatan Usaha Utama/ Principal


Activity

Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation

Melalui / Through Bumi Holdings


Republik Islam
Mauritania/
Islamic Republic Pertambangan Bijih Besi/
of Mauritania Iron Ore Mining

Bumi Mauritania SA a)
Melalui / Through BRI

Republik
Seychelles/
Republic of
Seychelles

Pendopo Coal Ltd. (PCL)


Melalui / Through Pendopo
PT Pendopo Energi Batubara (PEB) a)
Melalui / Through IMC
PT Gorontalo Minerals (GM) c)
Melalui / Through BRI

Republik
Seychelles/
Republic of
Seychelles

Leap-Forward Finance Ltd.


(Leap-Forward)
Melalui / Through Leap-Forward
PT Fajar Bumi Sakti (FBS)
Melalui / Through Forerunner

Indonesia
Monrovia,
Liberia

Konblo Bumi, Inc. (Konblo) a)


Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings)

Paris, France

Pertambangan Batubara/
Coal Mining
Pertambangan Emas/
Gold Mining
Entitas Bertujuan Khusus/
Special Purpose Company

Melalui / Through Forerunner


IndoCoal Resources (Cayman) Limited (ICRL)

Distributor Batubara /
Cayman Islands Coal Distributor

Melalui / Through ICRL


Candice Investment Pte. Ltd. (Candice)

Singapura/
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

100,00

8.122.775

Indonesia

Pertambangan
Timah dan Seng/
Lead and Zinc Mining

80,00

80,00

684.589.651

141.912.192

Republik
Seychelles/
Republic of
Seychelles

Entitas Bertujuan Khusus/


Special Purpose Company

80,00

80,00

143.661

Kalimantan,
Indonesia

Pertambangan Batubara/
Coal Mining

1992

51,40

51,40

2.270.503.358

2.009.229.848

Melalui / Through Herald

PT Dairi Prima Mineral (Dairi)

b)

Melalui / Through BRI

Zurich Assets International Ltd. (Zurich)


Melalui / Through SHL (9,5%), KCL (9,5%) dan /
and SC (32,4%)
PT Kaltim Prima Coal (KPC)

15
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

Nama Anak Perusahaan dan


Perusahaan Asosiasi/
Name of Subsidiaries and
Associated Companies

Lokasi/
Location

unless

GENERAL (Continued)

Kegiatan Usaha Utama/ Principal


Activity

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership

Jumlah Aset Sebelum


Eliminasi/
Total Assets Before
Elimination
2010
2009

Tahun Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operation

2010
(%)

2009
(%)

50,00

50,00

3.383.046

3.136.845

Melalui / Through Knightley

Tansar Gas Pte. Ltd. (Tansar Gas)

Indonesia
Singapura /
Singapore

Pertambangan Gas dan


Kontraktor / Methane gas
exploration and mining contractor
Entitas Bertujuan Khusus /
Special Purpose Company

50,00

50,00

41.872

41.872

KPC CBM Pte. Ltd. (KPC CBM)

Singapura /
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus /


Special Purpose Company

50,00

50,00

95.886

95.886

Arutmin CBM Pte. Ltd. (Arutmin CBM)

Singapura /
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus /


Special Purpose Company

50,00

50,00

9.286

9.268

Singapura /
Singapore
Singapura /
Singapore

Entitas Bertujuan Khusus /


Special Purpose Company
Entitas Bertujuan Khusus /
Special Purpose Company

50,00

50,00

154

154

50,00

50,00

1.013

1.013

1993

28,79

44,00

454.530.072

472.859.090

PT Seamgas Indonesia (Seamgas)

Kalenergy Pte. Ltd. (Kalenergy)


Westprima Resources Pte. Ltd. (Westprima)
Melalui / Through Zurich (18.31% dan/and
30.25%) dan/and Goldwave (17.68% dan/and
24.75%) in 2010 and 2009, respectively
PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

Jakarta,
Indonesia

Kontraktor Pertambangan / Mining


Contractor

Jakarta,
Indonesia

Jasa / Service

8,95

8,95

417.295

417.295

Jakarta,
Indonesia

Jasa / Service

0,25

0,25

44.152

41.421

Jakarta,
Indonesia

Perusahaan Induk/
Holding Company

2003

0,0001

0,01

2.235.133.690

1.592.497

Melalui / Through AI (6,63%) dan / and KPC


(6,63%)
PT Coalindo Energy (Coalindo)
Melalui / Through SC
PT Cipta Prima Sejati (CPS)
Melalui / Through Lumbung
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM)

a)

a)

b)

b)

Pada tanggal 31 Desember 2010, Anak perusahaan masih dalam


tahap eksplorasi.
Kegiatan eksplorasi PT Dairi Prima Mineral telah selesai dan saat
ini, memasuki tahap konstruksi.
c)
Kegiatan eksplorasi PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu
Minerals telah selesai dan saat ini, memasuki tahap studi
kelayakan.

c)

16
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

As of December 31, 2010 , the Subsidiaries are under exploration


stage.
Exploration activity of PT Dairi Prima Mineral has been completed
and currently, in the construction stage.
Exploration activities of PT Gorontalo Minerals and PT Citra Palu
Minerals are completed and currently, in the feasibility study stage.

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)
e. Dewan Komisaris dan Direksi serta
Karyawan

unless

GENERAL (Continued)
e. Board of Commissioners and Directors
and Employees

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada


tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:

Members of the Companys Board of


Commissioners and Directors as of
December 31, 2010 and 2009 were as
follows:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

2010
Suryo Bambang Sulisto
Iman Taufik
Fuad Hasan Masyhur
Sulaiman Zuhdi Pane
Nalinkant Amratlal Rathod
Kusumo A. Martoredjo
Jay Abdullah Alatas
Anton Setianto Soedarsono

Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris

2009
Suryo Bambang Sulisto
Sulaiman Zuhdi Pane
Iman Taufik
Nalinkant Amratlal Rathod
Kusumo A. Martoredjo
Jay Abdullah Alatas
Fuad Hasan Masyhur
Anton Setianto Soedarsono

Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner

Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur

2010
Saptari Hoedaja
Eddie Junianto Soebari
Kenneth Patrick Farrell
Dileep Srivastava
Andrew C. Beckham

Directors
President Director
Director
Director
Director
Director

Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Direktur

2009
Saptari Hoedaja
Eddie Junianto Soebari
Kenneth Patrick Farrell

Directors
President Director
Director
Director

Jumlah remunerasi yang dibayarkan untuk


Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk
tahun
yang
berakhir
pada
tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar USD4.357.198 (setara dengan
Rp39,5 milyar) dan USD3.649.099 (setara
dengan Rp37,7 milyar).

Total remuneration paid to Commissioners


and Directors of the Company for the years
ended
December 31, 2010 and 2009
amounted to USD4,357,198
(equivalent to
Rp39.5 billion) and USD3,649,099 (equivalent
to Rp37.7 billion), respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak
perusahaan masing-masing adalah 7.219 dan
6.997 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 and 2009, the


Company and its Subsidiaries had 7,219
and
6,997
permanent
employees,
respectively (unaudited).

17
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

unless

GENERAL (Continued)

Anggota Komite Audit Perusahaan pada


tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:

The members of the Companys Audit


Committee as of December 31, 2010 and
2009 were as follows:

Ketua
Anggota
Anggota
Anggota

2010
Iman Taufik
Kanaka Puradiredja
Mawar Napitupulu
Indra Safitri

Chairman
Member
Member
Member

Ketua
Anggota
Anggota
Anggota

2009
Sulaiman Zuhdi Pane
Kanaka Puradiredja
Mawar Napitupulu
Indra Safitri

Chairman
Member
Member
Member

f. Area Eksplorasi dan Eksploitasi /


Pengembangan

f. Exploration and Exploitation Area /


Development

Area Eksplorasi

Exploration Area
Jumlah Biaya Eksplorasi
Yang Telah Dibukukan
sampai dengan Tanggal
Neraca / Total
Exploration Cost that
has been recognized as
of Balance Sheet Date

Perolehan Izin Eksplorasi /


Date of Concession

Tanggal
Jatuh Tempo /
End Date

PT Arutmin Indonesia

18 Agustus 1983/
August 18, 1983

2 November 1986/
November 2, 1986

100%

32.604.810

PT Kaltim Prima Coal

10 Oktober 1985/
October 10, 1985

18 November 1989/
November 18, 1989

100%

101.151.712

Dairi, North Sumatera

PT Dairi Prima Mineral

21 Oktober 2011/
October 21, 2011

20 Oktober 2011/
October 20, 2014

100%

549.895.802

Muara Enim,
South Sumatera

PT Pendopo Energi
Batubara

5 Mei 2005/
May 5, 2005

4 Mei 2009/
May 4, 2009

100%

142.499.615

Loa Ulung, Kutai


Kertanegara, East
Kalimantan

PT Fajar Bumi Sakti

10 Juni 2008/
June 10, 2008

10 Juni 2018/
June 10, 2018

100%

8.400.321

PT Gorontalo Minerals

19 Juli 2009/
July 19, 2009

18 Juli 2010/
July 18, 2010

100%

51.930.812

Poboya

PT Citra Palu Minerals

29 Januari 2010/
January 29, 2010

28 Januari 2011/
January 28, 2011

100%

23.328.453

Spariat-Zednes

Bumi Mauritania

100%

206.208.906

100%

19.236.381

Nama Lokasi/
Location
Senakin, Satui, Mulia/Asam
Asam, Batulicin,
Pulau Laut, Sarongga

Sangatta

Block-I Tombolilato, Block-II Molotabu

Nama Pemilik
Izin Lokasi /
Owner of Concession

Persentase
Kepemilikan Atas
Lokasi/
Percentage of
Ownership
in the Area of Interest

Tomagod Quest

27 Februari 2008/
February 27, 2008

27 Februari 2011/
February 27, 2011

Tomagod Sud

27 Februari 2008/
February 27, 2008

27 Februari 2011/
February 27, 2011

Makhama

27 Februari 2010/
February 27, 2010

27 Februari 2013/
February 27, 2013

Bababe

27 Februari 2010/
February 27, 2010

27 Februari 2013/
February 27, 2013

3 Desember 2008/
December 3, 2008

3 Desember 2033/
December 3, 2033

Mafa Cost, Kakata, Liberia

Konblo Bumi, Inc

18
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

1.

1.

UMUM (Lanjutan)

GENERAL (Continued)

Area Eksploitasi/Pengembangan

Nama Lokasi /
Location
Senakin

Nama Pemilik Izin


Lokasi /
Owner of
Concession
Arutmin

Satui

2.

Exploitation Area/Development

Tanggal Perolehan
Izin Eksplorasi /
Date of Concession
1 Oktober 1989/
October 1, 1989

Tanggal
Jatuh Tempo / End
Date
30 September 2019/
September 30, 2019

Arutmin

1 Oktober 1989/
October 1, 1989

30 September 2019/
September 30, 2019

Mulia/Asam
Asam

Arutmin

1 Oktober 1989/
October 1, 1989

30 September 2019/
September 30, 2019

Batulicin

Arutmin

1 Oktober 1989/
October 1, 1989

30 September 2019/
September 30, 2019

Pulau Laut

Arutmin

1 Oktober 1989/
October 1, 1989

30 September 2019/
September 30, 2019

Sarongga

Arutmin

1 Oktober 1989/
October 1, 1989

30 September 2019/
September 30, 2019

Sangatta

KPC

5 Agustus 1991/
August 5, 1991

5 Agustus 2021/
August 5, 2021

Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership

Jumlah Cadangan
Terbukti (P1)* (dalam
jutaan ton) / Proven
Reserve (P1)* (in
million tonnes)

Sisa Cadangan
Terbukti (dalam
jutaan ton) /
Balance of Proven
Reserve (In million
tonnes)

99,93

4,82

96,23

3,70

100%

109,79

4,00

75,57

34,22

100%

274,51

9,23

35,85

238,66

100%

22,56

2,38

15,93

6,63

100%

14,50

14,50

100%

88,50

88,50

100%

1.962,86

39,03

401,64

1.561,22

Jumlah Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan hasil penelitian oleh Mine
Consult masing-masing pada tanggal 11 November 2009 dan 30 Juni 2008
untuk KPC dan Arutmin. Tambang Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam dan
Batulicin adalah berdasarkan hasil kajian teknik yang dilakukan oleh Minarco
MineConsult pada tanggal 31 Mei 2008, sedangkan untuk Pulau Laut dan
Sarongga adalah berdasarkan studi kelayakan inhouse pada Desember 1989.

2.

Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan


sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
publik Industri Pertambangan Umum yang
ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK).
Kebijakan akuntansi signifikan yang telah
diterapkan secara konsisten adalah:

Total Proven Reserve (P1) is based on survey result by Mine Consult as of


November 11, 2009 and June 30, 2008 for KPC and Arutmin, respectively.
The figures for Senakin, Satui, Mulia/Asam Asam and Batulicin are based on
the results of technical review performed by Minarco MineConsult as of May
31, 2008, while Pulau Laut and Sarongga are based on in-house feasibility
study dated December 1989.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with the generally
accepted accounting principles and practices in
Indonesia (Indonesian GAAP), which are
covered by the Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) issued by the
Indonesian Institute of Accountants (IAI) and
Guidelines for Presentation and Disclosure of
Financial Statements of Listed Companies in
General Mining Industry set out by the Capital
Market and Financial Institution Supervisory
Agency (Bapepam - LK). The significant
accounting policies applied consistently are as
follows:

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


Konsolidasian

a.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali


laporan arus kas konsolidasian, telah disusun
secara akrual dengan menggunakan konsep
biaya perolehan (historical cost), kecuali
untuk akun-akun tertentu yang dicatat
berdasarkan basis lain seperti yang
diungkapkan pada kebijakan akuntansi di
masing-masing akun tersebut.

224

Jumlah Produksi
(dalam jutaan ton) /
Total Production
(in million tonnes)
Akumulasi Jumlah
Tahun
Produksi /
Berjalan /
Accumulated Total
Current Year
Production

100%

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a.

unless

Basis of Consolidated Financial


Statements
The consolidated financial statements,
except for the consolidated statements of
cash flows, have been prepared on an
accrual basis of accounting using the
historical cost concept, except for certain
accounts that are measured on the basis
described in the related accounting policies.

19
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun


dengan menggunakan metode langsung
(direct method), arus kas dikelompokkan ke
dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Mata uang pelaporan yang
digunakan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat
(USD) yang merupakan mata uang fungsional
Perusahaan.
b.

unless

The consolidated statements of cash flows


are prepared using the direct method, being
classified into operating, investing and
financing activities. The reporting currency
used
in
the
consolidated
financial
statements is United States Dollar (USD),
which is the functional currency of the
Company.

Prinsip-prinsip Konsolidasi

b.

Principles of Consolidation

Laporan
keuangan
konsolidasian
menggabungkan seluruh Anak perusahaan
yang
dikendalikan
oleh
Perusahaan.
Pengendalian
dianggap
ada
apabila
Perusahaan memiliki baik secara langsung
atau
tidak
langsung
(melalui
Anak
perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada
suatu
Anak
perusahaan.
Walaupun
Perusahaan memiliki hak suara 50% atau
kurang, pengendalian tetap dianggap ada
apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:

The consolidated financial statements


include all Subsidiaries that are controlled by
the Company. Control is presumed to exist
when the Company owns, directly or
indirectly (through Subsidiaries), more than
50% of the voting rights of a Subsidiary.
Even when the Company owns 50% or less
of the voting rights, control exists when one
of the following conditions is met:

a) mempunyai hak suara yang lebih dari


50% berdasarkan suatu perjanjian dengan
investor lainnya;
b) mempunyai hak untuk mengatur dan
menentukan kebijakan finansial dan
operasional
Anak
perusahaan
berdasarkan
anggaran
dasar
atau
perjanjian;
c) mampu menunjuk atau memberhentikan
mayoritas pengurus Anak perusahaan;

a) having more than 50% of the voting


rights by virtue of agreement with other
investors;
b) having the right to govern the financial
and operating policies of the Subsidiaries
under the articles of association or an
agreement;

d) mampu menguasai suara


dalam rapat pengurus.

c) ability to appoint or remove the majority


of the members of the Subsidiaries
management;
d) ability to control the majority of votes at
meetings of management;

mayoritas

Proporsi bagian pemilikan pemegang saham


minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang
dikonsolidasi disajikan dalam akun Hak
Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan
yang
Dikonsolidasi
pada
neraca
konsolidasian, sedangkan proporsi bagian
pemilikan pemegang saham minoritas atas
laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang
dikonsolidasi disajikan dalam akun Hak
Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak
perusahaan yang Dikonsolidasi pada laporan
laba rugi konsolidasian.

The minority shareholders proportionate


share in the equity of the consolidated
Subsidiaries is presented under Minority
Interests in Net Assets of Consolidated
Subsidiaries in the consolidated balance
sheets, while the minority shareholders
proportionate share in the net income or loss
of consolidated Subsidiaries is presented
under Minority Interests in Net Income or
Loss of Consolidated Subsidiaries in the
consolidated statements of income.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang


material
antar
perusahaan
yang
dikonsolidasi telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and


balances have been eliminated.

20
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

225

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


c.

d.

Penggabungan Usaha

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
c.

Business Combination

Akuisisi dicatat dengan metode pembelian


sesuai dengan PSAK No. 22, Penggabungan
Usaha. Pada saat akuisisi, aset dan
kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan
nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih
antara
biaya
perolehan
dan
bagian
perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill
dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama dua puluh (20)
tahun.

Acquisitions are accounted for using the


purchase method in accordance with
Statement of Financial Accounting Standard
(PSAK) No. 22, Business Combination. On
acquisition, the assets and liabilities of a
Subsidiary are measured at their fair values
at the date of acquisition. Any excess of the
cost of acquisition over the fair values of
the identifiable net assets acquired is
recognized as goodwill and amortized using
the straight-line basis over twenty (20) years.

Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian


perusahaan atas nilai wajar aset dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi pada
tanggal akuisisi (at discount), nilai wajar aset
non-moneter dikurangi secara proporsional
sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.
Selanjutnya sisa lebih setelah penurunan nilai
wajar aset non-moneter tersebut diakui
sebagai goodwill negatif, yang diperlakukan
sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui
sebagai pendapatan dengan menggunakan
berdasarkan metode garis lurus selama dua
puluh (20) tahun.

When the cost of acquisition is less than the


fair values of the identifiable assets and
liabilities acquired as at the date of
acquisition (i.e. discount on acquisition), fair
values of the acquired non-monetary assets
are reduced proportionately until all the
excess is eliminated. The remaining excess
after reducing the fair values of nonmonetary assets acquired is recognized as
negative goodwill, treated as deferred
revenue and recognized as revenue on a
straight-line basis over twenty (20) years.

Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi


kriteria sebagai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali dicatat berdasarkan
PSAK No. 38 (Revisi 2004), Akuntansi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali.
Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak
perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan
kepemilikan (pooling of interest) dimana aset
dan kewajiban Anak perusahaan dicatat
sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara
harga penyerahan dan bagian Perusahaan
atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada,
dicatat sebagai Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali dan
disajikan secara terpisah sebagai salah satu
komponen ekuitas.

Acquisitions of Subsidiaries that represent a


restructuring transaction of entities under
common control are accounted for in
accordance with PSAK No. 38 (Revised
2004),
Accounting
for
Restructuring
Transactions of Entities Under Common
Control. Based on this standard, acquisition
of a Subsidiary is accounted for based on
the pooling of interest, wherein assets and
liabilities of a Subsidiary are recorded at
their book values. The difference between
the transfer price and the Companys
interest in a Subsidiarys book values, if any,
is recorded as Difference in Value from
Restructuring Transactions of Entities under
Common Control and presented as a
separate component of equity.

Kas dan Setara Kas

d.

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan


bank, serta deposito berjangka yang jatuh
tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang
dan tidak digunakan sebagai jaminan atau
dibatasi penggunaannya.

226

Cash and Cash Equivalents


Cash and cash equivalents consist of cash
on hand and in banks, and time deposits
with maturities within three (3) months or
less and not pledged as collateral nor
restricted in use.

21
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


e.

Kas di Bank yang Dibatasi


Penggunaannya

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
e.

Kas di bank dan deposito berjangka yang


dibatasi penggunaannya disajikan sebagai
Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya.
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
yang akan digunakan untuk membayar
kewajiban jatuh tempo dalam satu (1) tahun,
disajikan sebagai bagian dari aset lancar.
Rekening bank dan deposito berjangka
lainnya yang dibatasi penggunaannya
disajikan sebagai aset tidak lancar.
f.

unless

Restricted Cash in Banks


Cash in banks and time deposits, which are
restricted in use, are presented as
Restricted Cash in Banks. Restricted cash
in banks to be used to pay currently
maturing obligations that are due within
one (1) year is presented under current
assets. Other current accounts and time
deposits which are restricted in use are
presented under non-current assets.

Instrumen Keuangan

f.

Financial Instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan


dan Anak perusahaan menerapkan PSAK
No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK
No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran,
yang
menggantikan PSAK No. 50, Akuntansi
Investasi Efek Tertentu dan PSAK No. 55
(Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai.

Effective January 1, 2010, the Company and


Subsidiaries have applied PSAK No. 50
(Revised 2006), Financial Instruments:
Presentation and Disclosures, and PSAK
No.
55
(Revised
2006),
Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement, which supersede PSAK
No. 50, Accounting for Certain Investments
in Securities, and PSAK No. 55 (Revised
1999),
Accounting
for
Derivative
Instruments and Hedging Activities.

1. Aset keuangan

1. Financial assets

Pengakuan awal

Initial recognition

Aset keuangan pada awalnya diakui


sebesar nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi, kecuali untuk aset keuangan
yang diklasifikasikan pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi yang pada
awalnya diukur dengan nilai wajar.
Klasifikasi aset keuangan antara lain
sebagai aset keuangan yang ditetapkan
untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi (FVTPL), investasi
dimiliki hingga jatuh tempo (HTM),
pinjaman yang diberikan dan piutang atau
aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
Perusahaan dan Anak perusahaan
menetapkan klasifikasi aset keuangannya
pada saat pengakuan awal dan,
sepanjang diperbolehkan dan diperlukan,
ditelaah kembali pengklasifikasian aset
tersebut pada setiap tanggal neraca.

Financial assets are recognized initially


at fair value plus transaction costs,
except for those financial assets
classified as at fair value through profit or
loss which are initially measured at fair
value. Financial assets are classified as
financial assets at fair value through
profit or loss (FVTPL), held-to-maturity
investments
(HTM),
loans
and
receivables or available-for-sale financial
assets (AFS). The Company and
Subsidiaries determine the classification
of their financial assets at initial
recognition and, where allowed and
appropriate, re-evaluate the designation
of such assets at each balance sheet
date.

22
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

227

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran aset keuangan setelah


pengakuan
awal
tergantung
pada
klasifikasinya sebagai berikut:

The
subsequent
measurement
of
financial assets depends on their
classification as follows:

Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi
(FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai


FVTPL jika aset keuangan diperoleh
untuk diperdagangkan atau ditetapkan
sebagai FVTPL pada saat pengakuan
awal. Aset keuangan diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan jika
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Aset
derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali aset
derivatif tersebut ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif. Aset
keuangan yang ditetapkan sebagai
FVTPL
disajikan
dalam
neraca
konsolidasian pada nilai wajar dengan
keuntungan
atau
kerugian
dari
perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian.
Keuntungan atau kerugian yang diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian
termasuk dividen atau bunga yang
diperoleh dari aset keuangan.
x

Financial assets at fair value through


profit or loss (FVTPL)
Financial assets are classified as at
FVTPL where the financial assets are
either held for trading or they are
designated as FVTPL at initial
recognition. Financial assets are
classified as held for trading if they
are acquired for the purpose of selling
or repurchasing in the near term.
Derivative assets are also classified
as held for trading unless they are
designated as effective hedging
instruments. Financial assets at
FVTPL are carried in the consolidated
balance sheets at fair value with gains
or
losses
recognized
in
the
consolidated statements of income.
The gains or losses recognized in the
consolidated statements of income
include any dividend or interest
earned from the financial assets.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo


(HTM)

Aset keuangan non derivatif dengan


pembayaran
tetap
atau
telah
ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan diklasifikasikan sebagai
HTM ketika Perusahaan dan Anak
perusahaan mempunyai intensi positif
dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan hingga jatuh tempo. Setelah
pengukuran awal, investasi HTM
diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi
penurunan nilai. Keuntungan atau
kerugian diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasian pada saat investasi
tersebut dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.

Held-to-maturity (HTM) investments


Non-derivative financial assets with
fixed or determinable payments and
fixed maturities are classified as HTM
when the Company and Subsidiaries
have the positive intention and ability
to hold them to maturity. After initial
measurement, HTM investments are
measured at amortized cost using the
effective interest method less any
impairment. Gains and losses are
recognized in the consolidated
statements of income when the
investments are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.

23
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


x

Pinjaman yang diberikan dan piutang

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
x

Pinjaman yang diberikan dan piutang


adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, yang tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut
diukur
sebesar
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif, dikurangi dengan penurunan
nilai. Keuntungan dan kerugian diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasian
pada saat pinjaman yang diberikan
dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta
melalui proses amortisasi.
x

Loans and receivables


Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed
or determinable payments that are not
quoted in an active market. Such
financial assets are carried at
amortized cost using the effective
interest method, less any impairment.
Gains and losses are recognized in
the consolidated statements of
income when the loans and
receivables are derecognized or
impaired, as well as through the
amortization process.

Aset keuangan tersedia untuk dijual


(AFS)

Aset keuangan AFS adalah aset


keuangan
non
derivatif
yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau yang tidak diklasifikasikan
dalam tiga kategori
sebelumnya.
Setelah pengakuan awal,
aset
keuangan
AFS
diukur
dengan
nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian
yang belum terealisasi
diakui dalam komponen ekuitas
sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya atau sampai
diturunkan nilainya dan pada saat
yang sama keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam ekuitas harus diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian. Aset
keuangan ini diklasifikasikan sebagai
aset tidak lancar kecuali aset
keuangan tersebut ditujukan untuk
dilepaskan dalam waktu dua belas
bulan dari tanggal neraca.

Available-for-sale
assets

(AFS)

financial

AFS financial assets are nonderivative financial assets that are


designated as available-for-sale or
are not classified in any of the three
preceding categories. After initial
recognition, AFS financial assets are
measured at fair value with unrealized
gains and losses being recognized as
a component of equity until the
financial assets are derecognized or
until the financial assets are
determined to be impaired at which
time the cumulative gains or losses
previously reported in equity are
included
in
the
consolidated
statements of income. These financial
assets are classified as non-current
assets unless the intention is to
dispose such assets within twelve
months from the balance sheet date.

24
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan

Derecognition of financial assets

Perusahaan dan Anak perusahaan


menghentikan pengakuan aset keuangan,
jika dan hanya jika hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir; atau Perusahaan dan
Anak perusahaan mentransfer hak
kontraktual untuk menerima arus kas yang
berasal dan dari aset keuangan; atau
tetap memiliki hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan namun juga menanggung
kewajiban kontraktual untuk membayar
arus kas yang diterima tersebut kepada
satu atau lebih pihak penerima melalui
suatu kesepakatan yang memenuhi
persyaratan tertentu. Ketika Perusahaan
dan Anak perusahaan mentransfer aset
keuangan, maka Perusahaan dan Anak
perusahaan mengevaluasi sejauh mana
Perusahaan dan Anak perusahaan tetap
memiliki risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut.

The Company and Subsidiaries shall


derecognize financial assets when, and
only when the contractual rights to the
cash flows from the financial asset
expire; or the contractual rights to receive
the cash flows of the financial asset are
transferred to another entity or the
contractual rights to receive the cash
flows of the financial asset are retained
but they assume a contractual obligation
to pay the cash flows to one or more
recipients in an arrangement that meets
certain conditions. When the Company
and Subsidiaries transfer a financial
asset, they shall evaluate the extent to
which they retain the risks and rewards of
ownership of the financial asset.

2. Kewajiban
ekuitas

keuangan

dan

instrumen

2. Financial liabilities and equity instruments

Pengakuan awal

Initial recognition

Perusahaan dan Anak perusahaan


menetapkan
klasifikasi
kewajiban
keuangannya pada saat pengakuan
awal. Instrumen hutang dan ekuitas
dikelompokkan
sebagai
kewajiban
keuangan atau sebagai ekuitas sesuai
dengan substansi pengaturan kontraktual.

The
Company
and
Subsidiaries
determine the classification of their
financial liabilities at initial recognition.
Debt and equity instruments are
classified as either financial liabilities
or as equity in accordance with the
substance
of
the
contractual
arrangement.

Kewajiban
keuangan
diklasifikasikan
sebagai kewajiban keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
pinjaman dan hutang, atau sebagai
derivatif
yang
ditentukan
sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai
yang efektif, mana yang sesuai.
Kewajiban keuangan diakui pada awalnya
sebesar nilai wajar dan, dalam hal
pinjaman dan hutang, termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.

Financial liabilities are classified as


financial liabilities at fair value through
profit or loss, loans and borrowings, or as
derivatives designated as hedging
instruments in an effective hedge, as
appropriate. Financial liabilities are
recognized initially at fair value and, in
the case of loans and borrowings,
inclusive
of
directly
attributable
transaction costs.

25
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak


yang memberikan hak residual atas aset
suatu entitas setelah dikurangi seluruh
kewajibannya. Instrumen ekuitas yang
diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak
perusahaan dicatat sebesar hasil yang
diperoleh, dikurangi biaya penerbitan
instrumen ekuitas.

An equity instrument is any contract that


evidences a residual interest in the
assets of an entity after deducting all of
its liabilities. Equity instruments issued by
the Company and Subsidiaries are
recorded at the proceeds received, net of
direct issuance costs.

Instrumen keuangan majemuk, seperti


obligasi atau instrumen sejenis yang
dapat dikonversi oleh pemegangnya
menjadi saham biasa dengan jumlah yang
telah ditetapkan, dipisahkan antara
kewajiban keuangan dan ekuitas sesuai
dengan substansi pengaturan kontraktual.
Pada tanggal penerbitan instrumen
keuangan majemuk, nilai wajar dari
komponen kewajiban diestimasi dengan
menggunakan suku bunga yang berlaku di
pasar untuk instrumen non-convertible
yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai
kewajiban dengan dasar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif sampai dengan kewajiban
tersebut berakhir melalui konversi atau
pada tanggal instrumen jatuh tempo.
Komponen ekuitas ditentukan dengan
cara mengurangkan jumlah komponen
kewajiban dari keseluruhan nilai wajar
instrumen keuangan majemuk. Jumlah
tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas,
dikurangi dengan pajak penghasilan, dan
tidak ada pengukuran setelah pengakuan
awal.

Compound financial instruments, a bond


or similar instrument convertible by the
holder into a fixed number of ordinary
shares, are classified separately as
financial liabilities and equity in
accordance with the substance of the
contractual arrangement. At the date
of issuance of compound financial
instruments, the fair value of the liability
component is estimated using the
prevailing market interest rate for a
similar non-convertible instrument. This
amount is recorded as a liability on an
amortized cost basis using the effective
interest method until extinguished upon
conversion or at the instruments maturity
date.
The
equity
component
is
determined by deducting the amount of
the liability component from the fair value
of the compound financial instruments as
a whole. This amount is recognized and
included in equity, net of income tax
effects, and is not subsequently
remeasured.

26
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pengukuran setelah pengakuan awal


kewajiban keuangan tergantung pada
klasifikasi sebagai berikut:

The
subsequent
measurement
of
financial liabilities depends on their
classification as follows:

Kewajiban keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laporan laba rugi
(FVTPL)

Kewajiban keuangan yang diukur pada


FVTPL termasuk kewajiban keuangan
untuk diperdagangkan dan kewajiban
keuangan yang ditetapkan pada
saat pengakuan awal untuk diukur
pada FVTPL. Kewajiban keuangan
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan
jika
kewajiban
keuangan tersebut diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat. Kewajiban derivatif juga
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali kewajiban
derivatif tersebut ditetapkan sebagai
instrumen
lindung
nilai
efektif.
Kewajiban keuangan yang diukur pada
FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian
diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian.
Keuntungan
atau
kerugian yang diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasian termasuk
bunga yang dibayar atas kewajiban
keuangan.
x

232

Financial liabilities at fair


through profit or loss (FVTPL)

value

Financial liabilities at FVTPL include


financial liabilities held for trading and
financial liabilities designated upon
initial recognition at FVTPL. Financial
liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the
purpose of selling or repurchasing in
the near term. Derivative liabilities are
also classified as held for trading
unless they are designated as
effective
hedging
instruments.
Financial liabilities at FVTPL are
stated at fair value with gains or
losses recognized in the consolidated
statements of income. The gains or
losses recognized in the consolidated
statements of income incorporate any
interest paid on the financial liabilities.

Pinjaman dan hutang

Setelah pengakuan awal, pinjaman


dan hutang yang dikenakan bunga
selanjutnya
diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan dan kerugian
diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian pada saat kewajiban
tersebut dihentikan pengakuannya
serta melalui proses amortisasi.

Loans and borrowings


After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are
subsequently measured at amortized
cost using the effective interest
method. Gains and losses are
recognized in the consolidated
statements of income when the
liabilities are derecognized as well as
through the amortization process.

27
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Penghentian pengakuan kewajiban


keuangan

Derecognition of financial liabilities

Perusahaan dan Anak perusahaan


menghentikan
pengakuan
kewajiban
keuangan jika, dan hanya jika, kewajiban
Perusahaan dan Anak perusahaan
dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.

The
Company
and
Subsidiaries
derecognize financial liabilities when, and
only when the Company and Subsidiaries
obligations are discharged, cancelled or
expire.

3. Saling hapus instrumen keuangan

3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan


saling hapus dan nilai bersihnya
dilaporkan dalam neraca konsolidasian
jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak
yang
berkekuatan
hukum
untuk
melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui dan terdapat niat
untuk menyelesaikannya secara neto,
atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan
kewajibannya
secara
simultan.

Financial assets and financial liabilities


are offset and the net amount reported in
the consolidated balance sheets if, and
only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized
amounts and there is an intention to
settle on a net basis, or to realize the
assets
and
settle
the
liabilities
simultaneously.

4. Instrumen keuangan yang diukur pada


biaya perolehan diamortisasi

4. Financial instruments
amortized cost

Biaya perolehan diamortisasi dihitung


menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi
dengan
penyisihan
atas
penurunan nilai dan pembayaran pokok
atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Perhitungan tersebut mempertimbangkan
premium atau diskonto pada saat
perolehan dan termasuk biaya transaksi
dan biaya yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
g.

unless

at

Amortized cost is computed using the


effective interest method less any
allowance for impairment and principal
repayment or reduction. The calculation
takes into account any premium or
discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.

Piutang

g.

Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai


asalnya dikurangi dengan penyisihan piutang
ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu
ditentukan pada tingkat yang memadai atas
kemungkinan terjadinya kerugian atas
piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan
berdasarkan pertimbangan manajemen dan
faktor lainnya yang dapat mempengaruhi
kemungkinan tidak tertagihnya piutang.

Receivables
Receivables are recognized and carried at
original amount less any allowance for
doubtful accounts. Allowance for doubtful
accounts is maintained at a level considered
to be adequate to provide for potential
losses on receivables. The level of this
allowance is based on managements
evaluation of collection experience and other
factors that may affect collectibility.

28
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

measured

233

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


h.

i.

Transaksi dengan Pihak-pihak yang


Mempunyai Hubungan Istimewa

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
h.

Transactions with Related Parties

Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak
yang
memiliki
hubungan
istimewa,
sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK
No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa.

The Company and its Subsidiaries have


transactions with certain parties, which have
a related party relationship, as defined in
PSAK No. 7, Related Party Disclosures.

Semua transaksi yang signifikan dengan


pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat
dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga
ataupun tidak diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related


parties whether or not conducted under the
same terms and conditions as those with
third parties, are disclosed in the notes to
consolidated financial statements.

Persediaan

i.

Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),
Persediaan (PSAK 14 Revisi). Berdasarkan
PSAK 14 Revisi, persediaan dinyatakan
sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya
perolehan atau nilai realisasi neto (lower of
cost or net realizable value). Biaya perolehan
persediaan batubara ditentukan dengan
mempergunakan metode rata-rata tertimbang
sedangkan biaya perolehan persediaan suku
cadang ditentukan dengan metode rata-rata.
Penyisihan atas kerugian persediaan usang
dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat
persediaan ke nilai realisasi bersihnya, yang
ditentukan berdasarkan hasil penelaahan
terhadap
keadaan
persediaan
yang
bersangkutan pada akhir tahun.
j.

unless

The Company and its Subsidiaries applied


PSAK No.14 (Revised 2008), Inventories
(Revised PSAK 14). Based on the Revised
PSAK 14, inventories are valued at the lower
of cost or net realizable value (NRV). Cost of
coal inventories is determined by the
weighted average method, while cost of
spare parts inventories is determined using
the average method. Allowance for inventory
obsolescence is provided to reduce the
carrying values of inventories to their NRV
based on the review of the status of the
inventories at the end of the year.

Biaya Dibayar Di muka

j.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai


dengan
masa
manfaatnya
dengan
menggunakan metode garis lurus. Bagian
tidak lancar dari biaya dibayar dimuka
disajikan sebagai Aset Tidak Lancar
Lainnya dalam neraca konsolidasian.

234

Inventories

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the
periods benefited using the straight-line
method. The non-current portion of prepaid
expenses is classified under Other NonCurrent Assets in the consolidated balance
sheets.

29
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


k.

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
k.

Investasi pada perusahaan asosiasi dengan


persentase pemilikan paling sedikit 20%
tetapi tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki
kemampuan untuk mengendalikan, atau
jika Perusahaan atau Anak perusahaan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
perusahaan
asosiasi,
dicatat
dengan
menggunakan
metode
ekuitas
(equity
method). Dengan metode ini, investasi pada
perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar
biaya perolehannya dan ditambah atau
dikurangi dengan bagian Perusahaan atau
Anak perusahaan atas laba atau rugi bersih
perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan
serta dikurangi dengan dividen kas yang
diterima. Investasi dengan kepemilikan
saham kurang dari 20% atau jika Perusahaan
atau Anak perusahaan tidak memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
perusahaan asosiasi tersebut, akan diakui
sebesar biaya perolehan (cost method).
l.

unless

Investment in Associated Companies


Investments in associated companies with
an ownership interest of at least 20% but not
exceeding 50% and with no ability to control,
or when the Company or Subsidiaries have
significant influence over the associated
companies, are accounted for under the
equity method whereby the costs of the
investments are increased or decreased by
the Company or Subsidiaries equity in the
net income or loss of the associated
companies since the date of acquisition and
decreased by cash dividend received.
Investment with ownership interest of less
than 20% are carried at cost. Investment
with ownership interest of less than 20% or
when the Company or Subsidiaries have no
significant influence over the associated
companies are carried at cost.

Aset Tetap

l.

Fixed Assets

Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007),
Aset Tetap (PSAK 16 Revisi). Berdasarkan
PSAK 16 Revisi, suatu entitas harus memilih
antara model biaya dan model revaluasi
sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
atas
aset
tetap.
Perusahaan
dan
Anak perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran asset tetapnya.

The Company and its Subsidiaries applied


PSAK No. 16 (Revised 2007), Fixed Assets
(Revised PSAK 16). Based on Revised
PSAK 16, an entity shall choose between
the cost model and revaluation model as the
accounting policy for its fixed assets
measurement.
The
Company
and
Subsidiaries have chosen the cost method
as the accounting policy for fixed assets
measurement.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan


metode garis lurus selama taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap atau sisa
masa
Perjanjian
Karya
Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B), mana
yang lebih pendek. Taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful
life of the assets or the remaining term of the
Coal Agreement or Coal Contract of Work
(CCOW), whichever period is shorter. The
estimated useful lives of fixed assets are as
follows:

Tahun / Years
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan

3 - 30
3-8
3-8

Umur dan metode penyusutan ditelaah dan


disesuaikan jika layak pada setiap akhir
tahun.

The assets useful lives and method of


depreciation are reviewed and adjusted if
appropriate at the end of the year.

30
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Machinery and equipment


Office furniture and fixtures
Vehicles

235

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar


biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari Aset Tetap dalam neraca konsolidasian.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan
ke masing-masing akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai
dikerjakan dan siap digunakan.

Construction-in-progress is stated at cost


and presented as part of Fixed Assets in
the consolidated balance sheets. The
accumulated costs will be reclassified to the
appropriate fixed assets account when
construction is completed and the assets are
ready for their intended use.

Beban
perbaikan
dan
pemeliharaan
dibebankan
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian pada saat terjadinya; biaya
penggantian atau inspeksi yang signifikan
dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika
besar kemungkinan manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke Perusahaan dan Anak
perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat
diukur secara andal. Aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
ketika tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset
dimasukkan dalam laporan laba rugi
konsolidasian pada tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

The cost of repairs and maintenance is


charged to the consolidated statements of
income as incurred; replacement or major
inspection costs are capitalized when
incurred and if it is probable that future
economic benefits associated with the item
will flow to the Company and its
Subsidiaries, and the cost of the item can be
measured reliably. An item of fixed assets is
derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising
on derecognition of the asset is included in
the consolidated statements of income in the
year the asset is derecognized.

m. Aset Minyak dan Gas Bumi

m. Oil and Gas Properties

Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), Anak


perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan minyak, menerapkan metode
full cost dalam pencatatan aset minyak dan
gas bumi. Dengan demikian, seluruh biaya
yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan
pengembangan cadangan minyak dan gas
bumi termasuk biaya overhead langsung
yang berkaitan, dikapitalisasi.

Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo), a Subsidiary


that engages in oil mining, adopted the full
cost method of accounting in recognizing oil
and gas properties. Accordingly, all costs
associated with acquisition, exploration and
development of oil and gas reserves,
including directly related overhead costs, are
capitalized.

Semua biaya yang dikapitalisasi dari aset


minyak dan gas bumi, termasuk estimasi
biaya masa depan atas pengembangan
cadangan
terbukti
diamortisasi
sejak
dimulainya produksi komersial dengan
menggunakan
metode
unit
produksi
berdasarkan jumlah estimasi cadangan
terbukti.
Investasi
dalam
masa
pengembangan proyek dan cadangan yang
belum terbukti tidak diamortisasi sampai
cadangan yang terkait dengan proyek
tersebut dapat dibuktikan atau sampai
terjadinya penurunan nilai. Jika dari hasil
penilaian mengindikasikan bahwa suatu aset
telah mengalami penurunan nilai, maka
jumlah dari penurunan nilai tersebut akan
ditambahkan pada biaya yang akan
diamortisasikan.

All capitalized costs of oil and gas


properties, including the estimated future
costs of developing proven reserves, are
amortized using the unit-of-production
method based on the total estimated
proven reserves. Investments in unproven
properties and major development projects
are not amortized until proven reserves
associated with the projects can be
determined or until impairment occurs. If the
result of an assessment indicates that the
properties are impaired, the amount of the
impairment is added to the costs to be
amortized.

236

31
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


n.

o.

Sewa

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
n.

Leases

Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
Sewa (PSAK 30 Revisi). Menurut PSAK 30
Revisi, sewa yang mengalihkan secara
substansial semua risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset kepada
lessee
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa
pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar
aset sewaan atau sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran
sewa minimum dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan
bagian yang merupakan pelunasan kewajiban
sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga
periodik yang konstan atas saldo kewajiban.
Beban keuangan dibebankan pada laporan
laba rugi konsolidasian. Aset sewaan yang
dimiliki oleh penyewagunausaha dengan
dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun
aset tetap dan disusutkan sepanjang masa
manfaat dari aset sewaan tersebut atau
periode masa sewa, mana yang lebih
pendek, jika tidak ada kepastian yang
memadai bahwa penyewagunausaha akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir
masa sewa.

The Company and its Subsidiaries applied


PSAK No. 30 (Revised 2007), Leases
(Revised PSAK 30). Under Revised
PSAK 30, leases that transfer substantially
all the risks and benefits incidental to
ownership of the leased item to the lessee
are classified as finance leases. Finance
leases are capitalized at the inception of the
lease at the fair value of the leased assets or
at the present value of the minimum lease
payments if the present value is lower than
the fair value. Lease payments are
apportioned between finance charges and
reduction of the lease liability so as to
achieve a constant rate of interest on the
remaining balance of the liability. Finance
charges are recorded in the consolidated
statements of income. Leased assets held
by the lessee under finance leases are
included in fixed assets and depreciated
over the estimated useful life of the assets or
the lease term, whichever is shorter, if there
is no reasonable certainty that the lessee will
obtain ownership by the end of the lease
term.

Sewa yang tidak mengalihkan secara


substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait
dengan
kepemilikan
aset
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases that do not transfer substantially all


the risks and benefits incidental to
ownership of the leased item are classified
as operating leases.

Penurunan Nilai Aset

o.

Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan


adanya penurunan nilai pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan
mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin
tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila
nilai tercatat aset melebihi jumlah yang
dapat diperoleh kembali, maka selisihnya
dibebankan
pada
laporan
laba
rugi
konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang
dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi
antara harga jual neto dengan nilai pakai
suatu aset.

Asset values are reviewed for any


impairment and possible write down to fair
value whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying
value may not be recoverable. Whenever the
carrying amount of an asset exceeds its
recoverable amount, an impairment loss is
recognized in the current year consolidated
statement of income. Recoverable amount is
the higher of an assets net selling price and
its value in use.

32
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Impairment of Asset Value

237

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


p.

q.

Biaya Eksplorasi dan Pengembangan


Tangguhan

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
p.

Deferred Exploration and Development


Costs

Biaya
eksplorasi
dikapitalisasi
dan
ditangguhkan, untuk setiap area of interest,
apabila memenuhi salah satu dari ketentuan
berikut ini:

Exploration
expenditure
incurred
is
capitalized and carried forward, on an area
of interest basis, provided one of the
following conditions is met:

(i) biaya
tersebut
diharapkan
dapat
diperoleh kembali melalui keberhasilan
pengembangan dan eksploitasi area of
interest tersebut atau melalui penjualan
area of interest tersebut; atau
(ii) kegiatan eksplorasi dalam area of
interest belum mencapai tahap yang
memungkinkan
penentuan
adanya
cadangan terbukti yang secara ekonomis
dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif
dan signifikan dalam atau berhubungan
dengan area of interest tersebut masih
berlanjut.

(i) such costs are expected to be recouped


through successful development and
exploitation of the area of interest or,
alternatively, by its sale; or

Biaya
eksplorasi
dan
pengembangan
tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian
umum,
eksplorasi,
biaya
pinjaman,
pembiayaan kembali, studi kelayakan, dan
pengembangan
tambang
yang
terjadi
sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya
pinjaman meliputi beban bunga, selisih kurs,
amortisasi premi swap dan biaya pinjaman
lainnya. Biaya eksplorasi dan pengembangan
tangguhan
ini
diamortisasi
dengan
menggunakan metode garis lurus sejak
tanggal produksi komersial dari area of
interest yang bersangkutan sepanjang umur
tambang atau sisa masa Perjanjian Karya
Pengusahaan
Pertambangan
Batubara
(PKP2B), mana yang lebih pendek.

Deferred exploration and development


expenditure incorporates costs related to
general surveys, exploration, borrowing cost,
refinancing,
feasibility
studies
and
development of the mine incurred prior to the
commencement of operations. Borrowing
costs include interest expense, foreign
exchange
difference,
swap
premium
amortization and other borrowing costs.
Deferred exploration and development
expenditure is amortized on a straight-line
basis from the date of commercial
production of the respective area of interest,
over the life of the mine or the remaining
term of the Coal Contract of Work (CCOW),
whichever is shorter.

Nilai
tercatat
biaya
eksplorasi
dan
pengembangan tangguhan untuk setiap area
of interest dievaluasi secara berkala dan
apabila ternyata nilainya melebihi nilai yang
dapat diperoleh kembali, maka selisihnya
akan dihapuskan pada periode dimana
keputusan tersebut dibuat.

The net carrying value of the deferred


exploration and development costs of each
area of interest is reviewed regularly and to
the extent this value exceeds its recoverable
value, the excess is expensed or written-off
in the period the decision is made.

(ii) exploration activities in the area of


interest have not yet reached the stage
that permits a reasonable assessment
of the existence or otherwise of
economically recoverable reserves, and
active and significant operations in or in
relation to the area are continuing.

Biaya Pengupasan Tangguhan

q.

Biaya pengupasan tanah bagian atas (top


soil) dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah
awal untuk membuka tambang yang
dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii)
pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan
selama masa produksi.

238

Deferred Stripping Costs


Stripping cost on top soil is divided into (i)
initial stripping of the top soil to open up the
mining area before production commences
and (ii) additional stripping that is performed
during the production activity.

33
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Biaya pengupasan tanah awal merupakan


bagian dari biaya pengembangan tangguhan,
sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan
dibebankan sebagai biaya produksi selama
rasio pengupasan mendekati atau kurang dari
rata-rata rasio pengupasan yang diestimasi.
Namun demikian, jika rasio aktual lebih tinggi
dari rasio rata-rata yang diestimasi, kelebihan
biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat
sebagai biaya pengupasan tangguhan. Biaya
pengupasan tangguhan ini dibebankan
sebagai biaya produksi pada periode dimana
rasio aktual lebih rendah dari rasio rata-rata
yang diestimasi.
r.

The initial stripping costs are part of deferred


development costs, while the additional
stripping costs are charged to production
cost as long as the stripping ratio is close to
or less than the average estimated stripping
ratio. However, when the actual ratio is
higher than the estimated average ratio, the
excess stripping costs are to be deferred
and recorded as deferred stripping costs.
These deferred stripping costs are expensed
as production costs in periods where the
actual ratio is lower than the estimated
average ratio.

Saham yang Dibeli Kembali

r.

Saham yang dibeli kembali (treasury stock)


untuk dikeluarkan lagi dikemudian hari dicatat
dengan metode nilai nominal atau par value
method. Berdasarkan metode ini, saham
yang dibeli kembali dicatat sebesar nilai
nominalnya dan disajikan sebagai pengurang
akun modal saham. Apabila saham yang
diperoleh
kembali
tersebut
semula
dikeluarkan dengan harga di atas nilai
nominal, akun tambahan modal disetor akan
disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan
dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke
saldo laba ditahan.
s.

Biaya Emisi Saham

s.

Share Issuance Cost


Costs incurred in connection with the initial
public offering and rights issue of the
Companys shares are classified as part of
Additional
Paid-in
Capital
under
shareholders equity account.

Taksiran Kewajiban Restorasi dan


Rehabilitasi

t.

Anak perusahaan mempunyai kebijakan


untuk memenuhi atau melampaui berbagai
ketentuan yang diatur dalam PKP2B dan
seluruh kebijakan mengenai lingkungan hidup
yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia
dengan melaksanakan tindakan-tindakan
yang telah terbukti secara teknis dan
ekonomis dapat diterapkan. Manajemen
pelestarian
lingkungan
hidup
yang
dilaksanakan Anak perusahaan meliputi,
namun tidak terbatas pada, penggantian
tanah bagian atas (top soil), pengerukan
endapan pada kolam dan bendungan,
pengawasan atas kualitas air, pengolahan
limbah, penanaman kembali dan pembibitan
hutan.

Estimated Liability for Restoration and


Rehabilitation
The Subsidiaries policy is to meet or
surpass the requirements of the CCOW and
all applicable environmental regulations
issued by the Government of Indonesia
(GOI), by application of technically proven
and economically feasible measures.
Environmental
management
of
the
Subsidiaries includes, but is not limited to,
top soil replacement, dredging of sediment
ponds and dams, water quality control and
waste handling, planting and seeding.

34
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Treasury Stock
Reacquisition of capital stock to be held as
treasury stock for future reissuance is
accounted for under the par value method.
Under this method, treasury stock is
presented at par value as a reduction from
the capital stock account. If the treasury
stock had been originally issued at a price
above par value, the related additional paidin capital account is adjusted. Any excess of
the reacquisition cost over the original
issuance price is adjusted to retained
earnings.

Semua biaya yang terjadi yang terkait dengan


Penawaran Umum Perdana dan Penawaran
Umum
Terbatas,
saham
perusahaan
disajikan sebagai bagian dari Tambahan
Modal Disetor dalam akun ekuitas.
t.

unless

239

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

u.

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)

Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi


lingkungan ditentukan berdasarkan ketentuan
dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi
dan rehabilitasi tersebut dibebankan sebagai
beban produksi. Taksiran kewajiban ditelaah
secara rutin dan dampak dari perubahannya
diakui secara prospektif.

Estimated liability for restoration and


rehabilitation costs are based principally on
legal and regulatory requirements. Such
estimated costs as a result of production
activities are charged as production cost.
Estimates are reassessed regularly and the
effects of changes
are
recognized
prospectively.

Pengakuan
bagian
jangka
pendek
berdasarkan estimasi dari manajemen.

Recognition of current portion is based on


the estimates of the management.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

u.

Revenue and Expense Recognition

Batubara

Coal

Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika


hak kepemilikan atas batubara beralih
kepada pembeli dan harga jual sudah
ditentukan atau dapat diperkirakan secara
wajar. Penjualan disajikan secara bersih,
setelah dikurangi dengan retur dan klaim dari
pembeli.

Sales are recognized as revenue when the


title for coal passes to the customer and
selling prices are known or can be
reasonably estimated. Sales are presented
net of quality claims and customer
rejections.

Arutmin dan KPC, Anak perusahaan, sesuai


dengan PKP2B tidak mempunyai hak untuk
memiliki atau membeli batubara yang menjadi
hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah dapat
menggunakan sendiri batubara tersebut dan
mengangkutnya dari lokasi penambangan,
atau meminta Arutmin dan KPC untuk
menjual semua atau sebagian batubara
miliknya kepada pihak ketiga.

Under the terms of the CCOW, Arutmin and


KPC, Subsidiaries, have no right to take title
to or purchase the Government of
Indonesias (GOI) share of coal. The GOI
can use its own share of coal and transport it
from the mine process facilities or may
request Arutmin and KPC to sell all or a part
of its share of coal to third parties.

Penjualan bersih Arutmin dan KPC termasuk


penjualan batubara yang menjadi hak
Pemerintah yang dijual oleh Arutmin dan KPC
dalam kapasitasnya sebagai agen penjual
untuk Pemerintah.

Arutmin and KPCs sales include amounts


pertaining to the GOIs coal entitlement that
have been shipped and sold by Arutmin and
KPC as agent for the GOI.

Jasa

Service

Pendapatan
jasa
merupakan
jasa
manajemen dan diakui pada saat jasa telah
dilakukan.

Service revenue represents management


fee and is recognized when the service has
been performed.

Beban

Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual


basis).

Expenses are recognized when incurred


(accrual basis).

240

35
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


v.

Pajak Penghasilan

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
v.

Income Taxes

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan


taksiran laba kena pajak tahun berjalan.

Current tax expense is provided based on


the estimated taxable income for the year.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui


atas perbedaan temporer antara aset dan
kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk
tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinan perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan tersebut
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba
fiskal pada masa yang akan datang.
Kewajiban pajak tangguhan diakui atas
semua perbedaan temporer kena pajak.
Manfaat pajak di masa mendatang, seperti
saldo rugi fiskal yang belum digunakan,
diakui sejauh besar kemungkinan realisasi
atas manfaat pajak tersebut.

Deferred tax assets and liabilities are


recognized for temporary differences
between the financial and the tax bases of
assets and liabilities at each reporting date.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences to the
extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deductible temporary difference can be
utilized.
Deferred
tax
liabilities
are
recognized for all taxable temporary
differences. Future tax benefits, such as the
carry-forward of unused tax losses, are also
recognized to the extent that realization of
such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur


pada tarif pajak yang diharapkan akan
digunakan pada periode ketika aset
direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi
berdasarkan tarif pajak dan peraturan
perpajakan yang berlaku atau secara
substansial telah diberlakukan pada tanggal
neraca.

Deferred tax assets and liabilities are


measured at the tax rates that are expected
to apply to the period when the asset is
realized or the liability is settled, based on
tax rates and tax laws that have been
enacted or substantively enacted at the
balance sheet date.

Anak perusahaan tertentu menggunakan tarif


pajak yang diatur dalam PKP2B dalam
menghitung pajak penghasilan. Berdasarkan
PKP2B (Catatan 44a), tarif pajak tahunan
adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama
sejak dimulainya periode operasi, dan 45%
untuk sisa periode operasi. Pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009, dalam
menentukan pajak tangguhan atas beberapa
Anak perusahaan ini, seluruh perbedaan
temporer atas laba fiskal pada masa yang
akan
datang
telah
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak 45%.

Certain Subsidiaries use tax rates specified


in the CCOW to determine income taxes.
Under the CCOW (Note 44a), the annual tax
rates are 35% during the first full ten years
from the commencement of the operating
period, and 45% during the remainder of the
operating period. As of December 31, 2010
and 2009, for the determination of deferred
tax of these Subsidiaries, all temporary
differences for future taxable amounts have
been measured at a tax rate of 45%.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan


diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak
(SKP) diterima dan/atau, jika Perusahaan dan
Anak perusahaan mengajukan keberatan
dan/atau banding, pada saat hasil atas
keberatan dan/atau banding tersebut telah
ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded


when an assessment is received and/or, if
objected to and/or appealed against by the
Company and its Subsidiaries, when the
result of the objection and/or appeal is
determined.

36
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

241

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


w. Transaksi dan Penjabaran Laporan
Keuangan Dalam Mata Uang Asing

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
w. Foreign Exchange Transactions and
Translation

Transaksi-transaksi dalam tahun berjalan


yang menggunakan mata uang yang bukan
USD dicatat dengan kurs yang berlaku pada
saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
neraca, aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang yang bukan USD tersebut
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan
atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan
atau dibebankan dalam laporan laba rugi
konsolidasian tahun berjalan.

Transactions during the year involving other


currencies are recorded in USD at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in other currencies are
adjusted to USD to reflect the rates of
exchange prevailing at that date. The
resulting gains or losses are credited or
charged to the current consolidated
statement of income.

Pembukuan beberapa Anak perusahaan


diselenggarakan dalam mata uang selain
USD. Untuk tujuan penyajian laporan
keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban
Anak perusahaan pada tanggal neraca
dijabarkan
kedalam
USD
dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan
beban dijabarkan dengan menggunakan kurs
rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan
sebagai bagian dari ekuitas pada akun
Selisih
Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan.

The books of accounts of certain


Subsidiaries are maintained in currencies
other than USD. For consolidation purposes,
assets and liabilities of the Subsidiaries at
balance sheet date are translated into USD
using the exchange rates at balance sheet
date, while revenues and expenses are
translated at the average rates of exchange
for the period. Resulting translation
adjustments are shown as part of equity as
Translation Adjustments.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


kurs yang digunakan adalah kurs tengah
yang diumumkan oleh Bank Indonesia,
sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009 , the


rates of exchange used were middle rates
published by Bank Indonesia as follows:

10.000 Rupiah Indonesia


1 Pound sterling Inggris
1 Euro
1 Dolar Australia
100 Yen Jepang

242

2010

2009

1,11
1,55
1,33
1,02
1,23

1,06
1,61
1,44
0,90
1,08

10,000 Indonesian Rupiah


1 UK Pound Sterling
1 Euro
1 Australian Dollar
100 Japanese Yen

37
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


x.

y.

Imbalan Kerja

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
x.

Employee Benefits

Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
Imbalan Kerja untuk menentukan kewajiban
imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003
(Undangundang) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai
PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja
berdasarkan
Undang-undang
ditentukan
dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit. Keuntungan atau kerugian
aktuarial diakui sebagai pendapatan atau
beban apabila akumulasi keuntungan atau
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
pada akhir tahun pelaporan sebelumnya
melebihi jumlah yang lebih besar diantara
10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari
nilai wajar aset program pada tanggal neraca.
Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar
metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja karyawan yang diharapkan.
Beban jasa lalu yang terjadi ketika
memperkenalkan program imbalan pasti atau
mengubah imbalan terhutang pada program
imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama
periode sampai imbalan tersebut menjadi
hak.

The Company and its Subsidiaries adopted


PSAK No. 24 (Revised 2004), Employee
Benefits to determine their employee
benefits obligation under Labor Law No.
13/2003 dated March 25, 2003 (the Law).
Under Revised PSAK 24, the cost of
employee benefits based on the Law is
determined using the Projected Unit Credit
method. Actuarial gains or losses are
recognized as income or expense when the
net cumulative unrecognized actuarial gains
and losses at the end of the previous
reporting year exceeded the higher of 10%
of the defined benefit obligation and 10% of
the fair value of plan assets at that date.
These gains or losses are recognized on a
straight-line basis method over the expected
average remaining working lives of the
employees. Past service cost arising from
the introduction of a defined benefit plan or
changes in the benefits obligation of an
existing plan are required to be amortized
over the period until the benefits concerned
become vested.

Perusahaan memberikan imbalan kerja


manfaat pasti untuk para karyawannya sesuai
dengan Kontrak Kerja Karyawan atau
Peraturan Perusahaan. Anak perusahaan,
KPC, Arutmin dan FBS juga memberikan
imbalan kerja dengan program pensiun iuran
pasti.
Iuran
yang
ditanggung
Anak
perusahaan tersebut diakui sebagai beban
tahun berjalan.

The Company provides defined postemployment benefits for their employees


pursuant to the terms of the Employment
Work Contract or the Company Policy. KPC,
Arutmin and FBS, Subsidiaries, also provide
post-employment benefits from defined
contribution pension plans. The contribution
charged to the Subsidiaries is recognized as
expense in the current period.

Informasi Segmen

y.

Informasi segmen disajikan menurut PSAK


No.
5
Revisi
Pelaporan
Segmen.
Perusahaan dan Anak perusahaannya
melaporkan segmen usaha sebagai bentuk
pelaporan primer dan segmen geografis
sebagai bentuk pelaporan sekunder.
z.

unless

Segment information is presented based on


Revised PSAK No. 5 Segment Reporting.
The Company and its Subsidiaries primary
reporting segment information is based on
business segment, while its secondary
reporting segment information is based on
geographical segment.

Laba per Saham

z.

Laba per saham dasar dihitung dengan


membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar selama
periode yang bersangkutan.

Earnings per Share


Earnings per share is computed by dividing
net income by the weighted average number
of issued and outstanding shares of stock
during the period.

38
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Segment Information

243

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


Laba per saham dilusian dihitung dengan
membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa setelah disesuaikan
dengan efek dari saham biasa yang sifatnya
berpotensi untuk dilutif.

unless

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
Diluted earnings per share is computed by
dividing net income by the weighted average
number of issued and outstanding shares as
adjusted for the effects of all potential
dilution.

aa. Instrumen Derivatif

aa. Derivative Instruments

Instrumen derivatif diperhitungkan


sesuai
dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
"Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran", yang mengharuskan instrumen
derivatif harus dicatat pada pengakuan awal
sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian
derivatif ditandatangani dan diukur kembali
setiap tanggal neraca. Derivatif dicatat
sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif
dan kewajiban keuangan saat nilai wajar
negatif.

Derivative instruments are accounted for in


accordance with PSAK No. 55 (Revised
2006), Financial Instruments: Recognition
and Measurement, which requires that
derivatives should be initially recognised at
fair value at the date a derivative contract is
entered into and are subsequently
remeasured to their fair value at each
balance sheet date. Derivatives are carried
as financial assets when the fair value is
positive and as financial liabilities when the
fair value is negative.

Derivatif melekat disajikan dengan kontrak


utamanya pada neraca konsolidasian yang
mencerminkan penyajian yang memadai atas
seluruh arus kas pada masa mendatang dari
instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivatif yang melekat pada instrumen
keuangan atau kontrak awal diperlakukan
sebagai derivatif yang berbeda saat resiko
dan karakteristiknya tidak saling berhubungan
dengan kontrak utamanya dan kontrak utama
tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta
perubahan pada nilai wajar diakui pada
laporan laba rugi.

An embedded derivative is presented with


the host contract the consolidated balance
sheet, which represents an appropriate
presentation of overall future cash flows for
the instrument taken as a whole. Derivatives
embedded in other financial instruments or
other host contracts are treated as separate
derivatives
when
their
risks
and
characteristics are not closely related to
those of the host contracts and the host
contracts are not measured at fair value with
changes in fair value recognized in profit or
loss.

Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar


atau kewajiban tidak lancar jika sisa periode
jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari
12 bulan dan tidak diharapkan untuk
direalisasi atau diselesaikan dalam jangka
waktu 12 bulan.

A derivative is presented as a non-current


asset or a non-current liability if the
remaining maturity of the instrument is more
than 12 months and it is not expected to be
realised or settled within 12 months.

PSAK No.55 juga mengharuskan keuntungan


atau kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai
pendapatan tahun berjalan, kecuali seluruh
persyaratan khusus (contoh, dokumen formal,
penetapan dan pengukuran keefektifan
transaksi) untuk diakui sebagai Other
Comprehensive Income sesuai dengan tipe
akuntansi lindung nilai, seperti yang
dimaksud dalam PSAK, terpenuhi.

PSAK No. 55 also requires that gains or


losses arising from changes in the fair value
of the derivative instrument be recognized
currently in earnings, unless all the specific
requirements (i.e., formal documentation,
designation and assessment of the
effectiveness of the transaction) to allow
deferral as Other Comprehensive Income
under certain types of hedge accounting, as
provided for in the said PSAK, are met.

244

39
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

2.

2.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)


Seperti yang diterangkan oleh PSAK 55 untuk
kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai,
seluruh instrumen derivatif Perusahaan dan
Anak perusahaan yang disebutkan di atas
tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya,
tidak ditentukan sebagai transaksi lindung
nilai untuk kepentingan akuntansi.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING


POLICIES (Continued)
In reference to such specific criteria for
hedge accounting provided under PSAK No.
55, all of the aforementioned derivative
instruments
of
the
Company
and
Subsidiaries do not qualify and, therefore,
are not designated as hedges for accounting
purposes.

bb. Kontinjensi

bb. Contingencies

Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam


laporan keuangan konsolidasian, kecuali
kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.
Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan
apabila terdapat kemungkinan besar arus
masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

Contingent liabilities are recognized in the


consolidated financial statements, unless the
possibility of an outflow of resources is
remote. Contingent assets are not
recognized in the consolidated financial
statements but are disclosed when an inflow
of economic benefits is probable.

cc. Penggunaan Estimasi

cc. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian


berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum
di
Indonesia
mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian. Karena adanya ketidakpastian
yang melekat dalam penetapan estimasi,
maka jumlah sesungguhnya yang akan
dilaporkan di masa mendatang mungkin
berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
3.

unless

The preparation of consolidated financial


statements in conformity with generally
accepted accounting principles in Indonesia
requires management to make estimations
and assumptions that affect amounts
reported therein. Due to the inherent
uncertainty in making estimates, actual
results reported in future periods may be
based on amounts that differ from those
estimates.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN

3.

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES

Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan


melepas Anak perusahaan berikut ini:

The Company has acquired, established and


disposed of the following Subsidiaries:

a. Herald Resources Ltd.

a. Herald Resources Ltd.

Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan


melalui Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso),
Anak perusahaan yang dimiliki secara penuh,
telah menyelesaikan akuisisi 169.993.041
lembar saham atau 84,15% kepemilikan di
Herald Resources Ltd. (Herald) dengan
nilai
AUD552.169.458
(setara
dengan
USD504.769.162). Herald adalah Perusahaan
yang berdomisili di Australia yang kegiatan
usahanya di bidang pertambangan dan energi.

On July 31, 2008, the Company, through


Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), a
wholly-owned Subsidiary, completed its
acquisition of
169,993,041 shares,
representing 84.15% ownership in Herald
Resources Ltd. (Herald) for a gross
consideration of AUD552,169,458 (equivalent
to USD504,769,162). Herald, a company
domiciled in Australia, operates in mining and
energy.

40
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

245

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Herald memiliki PT Herald Mining Services


dan 80% PT Dairi Prima Mineral (Dairi),
keduanya berdomisili di Indonesia. Pada
tanggal 31 Desember 2010, Dairi memasuki
tahap konstruksi dan melakukan kegiatan
eksplorasi atas pengembangan tambang timah
dan seng.

Herald owns PT Herald Mining Services and


80% of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), both
companies being domiciled in Indonesia. As
of December 31, 2010, Dairi was in the
construction stage and is engaged in the
exploration and development of mining of
lead and zinc.

Pada tanggal 20 Oktober 2009, Calipso telah


menyelesaikan penawaran pengambil-alihan
saham Herald yang belum dimiliki oleh Calipso
dengan harga AUD0,93 per lembar saham.
Pada tanggal 16 Desember 2009, saham
Herald tidak lagi tercatat di Bursa Efek
Australia.

On October 20, 2009, Calipso completed the


takeover bid for the Herald shares not owned
by Calipso at a price of AUD0.93 per share.
On December 16, 2009, Herald was delisted
from the Australian Stock Exchange.

b. PT Bumi Resources Investment

b. PT Bumi Resources Investment

PT Bumi Resources Investment (BRI)


(dahulu PT Sentratama Cipta Abadi)
didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 22
dihadapan Rita Imelda Ginting SH, tanggal
8 Februari 2008 dengan modal dasar
sebesar Rp1.000.000.000 (setara dengan
USD108.248) dan telah disetor penuh senilai
Rp400.000.000 (setara dengan USD43.230)
yang terdiri dari 400 lembar saham dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per lembar
saham. Pada tanggal 2 dan 3 Desember
2008, Perusahaan mengakuisisi 99,75%
kepemilikan di BRI, yang terdiri dari
399 lembar saham senilai Rp399.000.000
(setara dengan USD43.191).

PT Bumi Resources Investment (BRI)


(previously PT Sentratama Cipta Abadi)
was established based on Notarial Deed
No. 22 of Rita Imelda Ginting SH, dated
February 8, 2008 with authorized capital
amounting to Rp1,000,000,000 (equivalent to
USD108,248) and has fully paid-up capital
amounting to Rp400,000,000 (equivalent to
USD43,230) consisting of 400 shares with
par value of Rp1,000,000 per share. On
December 2 and 3, 2008, the Company
acquired 99.75% ownership of BRI,
consisting of 399 shares amounting to
Rp399,000,000 (equivalent to USD43,191).

Selanjutnya, berdasarkan Akta Notaris No. 120


dihadapan Humberg Lie, SH, tanggal
30 November 2009, para pemegang saham
BRI setuju untuk meningkatkan modal
dasar
dari
Rp1.000.000.000
menjadi
Rp190.000.000.000 dan meningkatkan modal
yang
ditempatkan
dan
disetor
dari
Rp400.000.000 menjadi Rp190.000.000.000.
Atas
peningkatan
modal
ditempatkan
dan disetor, telah dibayar seluruhnya
oleh
Perusahaan
yaitu
sebesar
Rp189.600.000.000
(setara
dengan
USD19.989.457), sehingga meningkatkan
kepemilikan
Perusahaan
terhadap
BRI
menjadi sebesar 99,99% atau setara dengan
189.999 saham.

Furthermore, based on Notarial Deed No. 120


of Humberg Lie, SH, dated November 30,
2009, BRIs shareholders agreed to increase
authorized capital from Rp1,000,000,000
to Rp190,000,000,000 and increase the
paid-up capital from Rp400,000,000 to
Rp190,000,000,000. The additional paid-up
capital has been fully paid by the Company
amounting to Rp189,600,000,000 (equivalent
to USD19,989,457), raising the Companys
ownership in BRI to 99.99% or equivalent to
189,999 shares.

BRI didirikan dengan tujuan untuk melakukan


usaha
dibidang
jasa,
pengangkutan,
perdagangan,
konstruksi,
industri,
perbengkelan,
percetakan,
pertanian,
perikanan, pertambangan, peternakan, dan
konsultasi.

BRI was established to engage in services,


transportation, trading, construction, industry,
overhaul, printing, agriculture, aquaculture,
mining, poultry and consulting services.

246

41
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
c. Pendopo Coal Ltd.

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
c. Pendopo Coal Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli tanggal


5 Januari 2009, BRI membeli dari Indomining
Resources Holding Ltd. (Indomining) sebanyak
89 lembar saham yang merupakan 89%
kepemilikan saham di Pendopo Coal Ltd.
(PCL), suatu perusahaan yang didirikan di
Republik Seychelles, dengan harga beli
sebesar Rp1,304 trilyun (setara dengan
USD119 juta) pada tanggal penyelesaian
transaksi (Catatan 27 dan 45t).

Pursuant to the Share Purchase Agreement


dated January 5, 2009, BRI agreed to buy
from Indomining Resources Holding Ltd.
(Indomining) 89 shares representing 89%
ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL), a
company established in the Republic of
Seychelles, for a total purchase price of
Rp1.304 trillion (equivalent to USD119
million) on completion date (Notes 27 and
45t).

PCL secara tidak langsung memiliki 95%


saham PT Pendopo Energi Batubara (PEB),
dengan demikian BRI secara tidak langsung
memiliki 84,45% saham PEB.

PCL indirectly owns 95% shares of


PT Pendopo Energi Batubara (PEB), thereby
BRI indirectly owns 84.45% shares of PEB.

d. PT Visi Multi Artha

d. PT Visi Multi Artha

Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Visi


Multi Artha (Visi) didirikan berdasarkan
Akta
Notaris
No. 8
dihadapan
Beni
Aguselyanto S.H., dengan modal dasar
Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000
lembar
saham
dengan
nilai
nominal
Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah
disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada
tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli
30% kepemilikan saham di Visi, yang terdiri
dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000
(setara dengan USD27.574).

On January 21, 2009, PT Visi Multi Artha


(Visi) was established based on Notarial
Deed No. 8 of Beni Aguselyanto S.H.,
with authorized capital amounting to
Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share, and
has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000.
On April 15, 2009, the Company acquired
30% ownership of Visi, consisting of 300
shares
amounting
to
Rp300,000,000
(equivalent to USD27,574).

Visi didirikan dengan tujuan untuk melakukan


usaha
dibidang
jasa,
pembangunan,
perdagangan,
industri,
percetakan,
pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian
dan pertambangan.

Visi was established to engage in services,


construction, trading, industry, printing, land
transportation, overhaul, agriculture and
mining.

e. PT Artha Widya Persada

e. PT Artha Widya Persada

Pada tanggal 21 Januari 2009, PT Artha


Widya Persada (Artha) didirikan berdasarkan
Akta
Notaris
No. 12
dihadapan
Beni
Aguselyanto SH, dengan modal dasar
Rp4.000.000.000 yang terdiri dari 4.000
lembar
saham
dengan
nilai
nominal
Rp1.000.000 per lembar saham, dan telah
disetor penuh sebesar Rp1.000.000.000. Pada
tanggal 15 April 2009, Perusahaan membeli
30% kepemilikan saham di Artha, yang terdiri
dari 300 lembar saham senilai Rp300.000.000
(setara dengan USD27.574).

On January 21, 2009, PT Artha Widya


Persada (Artha) was established based on
Notarial Deed No. 12 of Beni Aguselyanto
SH, with authorized capital amounting to
Rp4,000,000,000 consisting of 4,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share, and
has fully paid-up capital of Rp1,000,000,000.
On April 15, 2009, the Company acquired
30% ownership of Artha, consisting of 300
shares
amounting
to
Rp300,000,000
(equivalent to USD27,574).

42
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

247

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
Artha didirikan dengan tujuan untuk melakukan
usaha
dibidang
jasa,
pembangunan,
perdagangan,
industri,
percetakan,
pengangkutan darat, perbengkelan, pertanian
dan pertambangan.

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Artha was established to engage in services,
construction, trading, industry, printing, land
transportation, overhaul, agriculture and
mining.

f. PT Green Resources

f. PT Green Resources

Pada tanggal 7 April 2008, PT Green


Resources (Green Resources) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No.16 di hadapan
Agus Madjid SH, dengan modal dasar
Rp1.000.000.000 yang terdiri dari 1000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per
lembar saham yang telah ditempatkan dan
disetor penuh seluruhnya.

On April 7, 2008, PT Green Resources


(Green Resources) was established based on
Notarial Deed No. 16 of Agus Madjid SH,
with authorized capital amounting to
Rp1,000,000,000 consisting of 1,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
which has been fully issued and paid.

Pada tanggal 30 Juni 2009, PT Bumi


Resources
Investment
(BRI),
Anak
perusahaan, membeli 50 lembar saham atau
5% kepemilikan saham di Green Resources
senilai
Rp50.000.000
(setara
dengan
USD4.890).

On June 30, 2009, PT Bumi Resources


Investment (BRI), a Subsidiary, acquired
50 shares or 5%, ownership in Green
Resources amounting to Rp50,000,000
(equivalent to USD4,890).

Pada tanggal 30 November 2009, berdasarkan


Akta Notaris Humberg Lie SH, SE, MKn
No.110 Green Resources meningkatkan modal
dasarnya dari Rp1.000.000.000 menjadi
Rp190.000.000.000 yang terdiri dari 190,000
lembar
saham
dengan
nilai
nominal
Rp1.000.000 per lembar saham yang telah
ditempatkan dan disetor penuh seluruhnya.
Atas peningkatan modal dasar sebesar
Rp189.000.000.000 yang terdiri dari 189.000
lembar saham telah disetor seluruhnya oleh
BRI,
sehingga
kepemilikan
sahamnya
meningkat menjadi sebesar 99,5%.

On November 30, 2009, based on Notarial


Deed No.110 of Humberg Lie SH, SE, MKn,
Green Resources increased its authorized
capital
from
Rp1,000,000,000
to
Rp190,000,000,000 comprising of 190,000
shares with par value of Rp1,000,000 per
share that has been fully issued and paid.
The additional authorized capital amounting
to Rp189,000,000,000 consisting of 189,000
shares has been fully paid by BRI, thus
increasing its ownership to 99.5%.

Green Resources didirikan dengan tujuan


untuk
melakukan
usaha
dibidang
perdagangan, perindustrian, pertambangan
dan jasa.

Green Resources was established to engage


in trading, industry, mining and services.

g. Lemington Investments Pte. Ltd.

g. Lemington Investments Pte. Ltd.

Pada tanggal 9 Maret 2009, Lemington


Investment Pte. Ltd (Lemington) didirikan
berdasarkan Akta Perusahaan (Cap 50)
dihadapan Nurhayati Nongchik, Assistant
Registrar
Accounting
and
Corporate
Regulatory Authority (ACRA), dengan modal
dasar SGD2. Lemington bergerak dibidang
Investasi.

248

On March 9, 2009, Lemington Investment


Pte. Ltd. (Lemington) was established based
on Companies Act (Cap 50) of Nurhayati
Nongchik, Assistant Registrar Accounting and
Corporate Regulatory Authority (ACRA), with
authorized capital amounting to SGD2.
Lemington was establised as an investment
company.

43
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Berdasarkan Debt of Assignment Agreement


tanggal 31 Desember 2009, PT Bumi
Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan,
menerima
pengalihan
piutang
kepada
Lemington sejumlah USD177.263.690, yang
diperoleh dari Perusahaan. Atas transaksi
tersebut BRM mengakui hutang dalam bentuk
promissory note kepada Perusahaan dengan
jumlah yang sama.

Based on the Assignment of Debt Agreement


dated December 31, 2009, PT Bumi
Resources Mineral (BRM), a Subsidiary,
obtained receivables from Lemington in the
amount of USD177,263,690 secured from the
Company. In relation to the transaction, BRM
acknowledged an indebtedness, in the form
of promissory note to the Company in the
same amount

Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan


Conversion of Debt into Capital Participation
Agreement, BRM mengkonversikan sebagian
hak tagihnya kepada Lemington menjadi
penyertaan dalam modal saham sebesar
SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar
saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar
saham atau 99,99% kepemilikan.

On February 26, 2010, based on a


Conversion of Debt into Capital Participation
Agreement, BRM converted part of its claims
from Lemington into share capital amounting
to SGD100,000 consisting of 100,000 shares
with nominal value of SGD1 per share or
99.99% ownership.

h. PT Multi Capital

h. PT Multi Capital

Pada tanggal 29 November 2008, PT Multi


Capital (MC) didirikan berdasarkan Akta
Notaris No.115 di hadapan Humberg Lie, SH,
dengan modal dasar Rp2.000.000.000 yang
terdiri dari 2.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang
sebanyak 500 lembar sahamnya yaitu sebesar
Rp500.000.000 (setara dengan USD48.679)
telah ditempatkan dan disetor penuh.

On November 29, 2008, PT Multi Capital


(MC) was established based on Notarial Deed
No. 115 of Humberg Lie SH, with authorized
capital amounting to Rp2,000,000,000
consisting of 2,000 shares with par value of
Rp1,000,000 per share, of which 500 shares
amounting to Rp500,000,000 (equivalent to
USD48,679) were issued and fully paid.

Pada tanggal 25 Juni 2009, PT Green


Resources, Anak perusahaan yang dimiliki
secara tidak langsung, membeli 499 lembar
saham atau 99,8% kepemilikan saham di MC
sebesar Rp499.000.000 (setara dengan
USD48.581).

On June 25, 2009, PT Green Resources,


indirectly owned Subsidiary, acquired 499
shares or 99.8%, ownership in MC amounting
to Rp499,000,000 (equivalent to USD48,581).

PT Bumi Resources Mineral (BRM), Anak


perusahaan, melakukan investasi pada
MC sebesar Rp499.500.000 atau sejumlah
499.500 lembar saham dengan nilai nominal
Rp1.000 per lembar saham atau 99,80%
kepemilikan
berdasarkan
Akta
Notaris
No. 31 Humberg Lie SH., SE.,Mkn., tanggal
23 Februari 2010 dan mendapat persetujuan
dari Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
melalui
surat keputusan No. AHU-10076.AH.01.02.TH
2010 pada tanggal 24 Februari 2010.

PT Bumi Resources Mineral (BRM), a


Subsidiary,
made
an
investment
in
MC amounting to Rp499,500,000 consisting
of 499,500 shares with nominal value of
Rp1,000 per share or 99.80% ownership
based on Notarial Deed No. 31 by Humberg
Lie, S.H.,SE Mkn dated February 23, 2010
and approved by the Ministry of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia in
Decision Letter No. AHU-10076.AH.01.02.TH
2010 on February 24, 2010.

44
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

249

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
i. PT Bumi Resources Minerals Tbk

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
i. PT Bumi Resources Minerals Tbk

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM)


(dahulu PT Panorama Timur Abadi) didirikan
berdasarkan Akta Notaris No. 3 dihadapan
Syarifudin, SH, pada tanggal 6 Agustus
2003
dengan
modal
dasar
sebesar
Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 1.000
saham dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 per lembar saham. Modal saham
yang telah disetor penuh sebesar 52% yaitu
sebanyak 520 lembar saham dengan nilai
Rp520.000.000.

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM)


(previously PT Panorama Timur Abadi)
was established based on Notarial Deed
No. 3 of Syarifudin SH, dated August 6, 2003
with authorized capital amounting to
Rp1,000,000,000, consisting of 1,000 shares
with par value of Rp1,000,000 per share,
of which 520 shares amounting to
Rp520,000,000 representing 52%, is fully
paid-up.

Pada tanggal 31 Juli 2009, Perusahaan


membeli 99,8% kepemilikan di BRM,
yang terdiri dari 519 lembar saham
senilai
USD598.846
(setara
dengan
Rp5.797.563.660).

On July 31, 2009, the Company aquired


99.8% ownership of BRM, consisting of
519 shares amounting to USD598,846
(equivalent to Rp5,797,563,660).

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup kegiatan BRM meliputi kegiatan
peternakan, pertanian, perkebunan, elektronik,
komputer, alat-alat telekomunikasi, alat-alat
tehnik, mekanikal, elektrikal dan mesin serta
pertambangan, kehutanan, kontraktor, jasa
transportasi dan perdagangan. Saat ini, BRM
merupakan perusahaan induk atas anak
perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas
pertambangan
meliputi
eksplorasi
dan
pengembangan pertambangan atas sumber
daya mineral.

In accordance with BRMs Articles of


Association, the scope of its activities
comprise animal husbandry, agriculture,
plantations,
electronics,
computers,
telecommunication
devices,
tools
engineering, mechanical, electricity and
machinery, and also mining, forestry,
contractor, transportation services and
trading. Currently, BRM is a holding company
of subsidiaries engaged in mining activities
such as exploration and development of
mining sites for minerals.

Berdasarkan Akta Notaris No. 102 pada


tanggal 22 Juni 2010 dibuat dihadapan
Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notaris, para
pemegang saham menyetujui pencatatan
saham BRM pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan setuju untuk melakukan penawaran
saham di bursa Indonesia. Selanjutnya para
pemegang saham setuju untuk mengubah
nama BRM menjadi PT Bumi Resources
Minerals Tbk.

Based on Notarial Deed No. 102 dated


June 22, 2010 made by Humberg Lie S.H.,
S.E., Mkn., notary, the shareholders approved
the listing of BRMs shares in the Indonesia
Stock Exchange (IDX) and agreed to conduct
an offering of capital shares in the Indonesian
market.The shareholders further agreed to
change the name BRM to PT Bumi
Resources Minerals Tbk.

250

45
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)

Berdasarkan surat dari Ketua Badan


Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 26
November 2010, No. S-10639/BL/2010,
Bapepam-LK menyetujui penawaran umum
saham perdana atas 3,3 milyar saham
biasa BRM dengan harga penawaran
Rp635 per saham dan penerbitan 2,2 milyar
Waran Seri I secara cuma-cuma dengan
ketentuan bahwa setiap pemegang 3
saham baru akan memperoleh 2 Waran
Seri I. Setiap pemegang Waran Seri I
berhak membeli saham BRM dengan harga
Rp700 setiap saham selama periode dari
tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan 30
November 2012. Saham dan Waran
tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 9 Desember 2010. Setiap
pemegang saham waran memiliki hak untuk
membeli satu (1) lembar saham biasa BRM
dengan harga pelaksanaan Rp700 per
lembar saham.

Based on a letter of the Chairman of Capital


Market and Financial Institutions Supervisory
Agency (Bapepam-LK) dated November 26,
2010 No. S-10639/BL/2010, Bapepam-LK
approved the initial public offering of 3.3
billion of BRMs ordinary shares at the
offering price of Rp635 per share and 2.2
billion Series I Naked Warrants with ratio of
two Series I Warrants for every three offering
shares purchased. Each Series I Warrant
entitles the holder to purchase one share of
BRM at a price of Rp700 during the period
and including June 2, 2011 to and including
November 30, 2012. The shares and warrants
were listed in the Indonesia Stock Exchange
on December 9, 2010. Each share warrant
entitles the holder to purchase one (1)
ordinary share of BRM with exercise price
Rp700 per share.

Pada bulan Desember 2010, kepemilikan


Perusahaan di BRM menurun dari 100%
menjadi 81,84% sehubungan dengan
penawaran saham perdana. Perbedaan
antara kepemilikan saham Perusahaan atas
ekuitas
BRM
yang
terjadi
setelah
penerbitan saham baru dengan nilai
tercatat atas investasi sebelum penerbitan
saham baru adalah sebesar USD3.636.954
dicatat
sebagai
"Selisih
Transaksi
Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan" dan
disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

In December 2010, the Companys ownership


interest in BRM decreased from 100% to
81.84% in relation to the initial public offering.
The difference between the Companys share
in the equity of BRM subsequent to the new
share issuance and the Companys share in
the equity of BRM prior to the new share
issuance amounted to USD3,636,954 was
recorded under Difference in the Change in
Equity Transaction of a Subsidiary account
and is presented as part of equity.

46
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

251

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
j. PT Multi Daerah Bersaing

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
j. PT Multi Daerah Bersaing

Pada tanggal 23 Juli 2009, PT Multi Capital


(MC), Anak perusahaan, dan tiga pemerintah
provinsi, yaitu Pemprov NTB, Pemkab
Sumbawa Barat dan Pemkab Sumbawa
melalui PT Daerah Maju Bersaing (DMB)
mendandatangani perjanjian kerjasama dalam
pelaksanaan pembelian saham divestasi
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan
cara bersama-sama membentuk sebuah
perusahaan baru dalam bentuk perseroan
terbatas. Maka, MC dan DMB bersama-sama
mendirikan PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
berdasarkan Akta Notaris No.8 di hadapan
Patricia Bunandi Panggabean SH, dengan
modal dasar Rp10.000.000.000 yang terdiri
dari 10.000 lembar saham dengan nilai
nominal Rp1.000.000 per lembar saham yang
sebanyak 2.500 lembar sahamnya yaitu
sebesar Rp2.500.000.000 (setara dengan
USD248.435) telah ditempatkan dan disetor
penuh. MC memiliki 75% dari saham yang
diterbitkan atau sebanyak 1.875 lembar
sedangkan DMB memiliki 25% dari saham
yang diterbitkan atau sebanyak 625 lembar.

On July 23, 2009, PT Multi Capital (MC), a


Subsidiary, and three provincial governments,
Pemprov NTB, Pemkab Sumbawa Barat and
Pemkab Sumbawa through PT Daerah Maju
Bersaing (DMB) entered a cooperation
agreement to acquire divestment shares of
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) through
the establishment of a new private company.
In relation to the agreement, MC and DMB
established PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
based on Notarial Deed No.8 of Patricia
Bunandi Panggabean SH, with authorized
capital amounting to Rp10,000,000,000
consisting of 10,000 shares with par value
of Rp1,000,000 per share, of which
2,500 shares amounting to Rp2,500,000,000
(equivalent to USD248,435) were fully paid.
MC owns 75% of the issued shares or
1,875 shares while DMB owns the remaining
25% issued shares or 625 shares.

MDB memiliki 24% kepemilikan saham di NNT,


sebuah perusahaan tambang emas dan
tembaga di Indonesia.

MDB owns 24% shareholdings in NNT, a gold


and copper mining company in Indonesia.

MDB
didirikan
dengan
tujuan
untuk
menjalankan usaha pertambangan, jasa,
perdagangan,
kontraktor,
perindustrian,
pengangkutan.

MDB was established to engage in


mining, services, trading, contractor, industry
and transporation.

k. PT Citra Palu Minerals

k.

Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang


dan Perjanjian Konversi pada tanggal
20 Agustus 2009, PT Bumi Resources Mineral
(BRM), Anak perusahaan, menerima piutang
atas PT Citra Palu Minerals (CPM) sejumlah
USD800.000 yang diperoleh dari Perusahaan.
Piutang tersebut merupakan piutang yang
dapat dikonversi menjadi penyertaan saham
pada CPM. Atas transaksi tersebut, BRM
mengakui hutang kepada Perusahaan dengan
jumlah yang sama.

252

PT Citra Palu Minerals


Pursuant to the Assignment of Receivables
Agreement and Conversion Agreement dated
August 20, 2009, PT Bumi Resources Mineral
(BRM), a Subsidiary, obtained receivables
from PT Citra Palu Minerals (CPM) amounting
to USD800,000 secured from the Company.
Such receivables are convertible into capital
share in CPM. In relation to the transaction,
BRM acknowledges indebtedness to the
Company in the same amount.

47
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
Berdasarkan Akta Notaris No 109, Notaris
Humberg Lie tanggal 29 Januari 2010, dengan
telah terpenuhinya seluruh syarat efektif
konversi, piutang BRM sebesar USD800.000
dikonversi seluruhnya menjadi 800.000 lembar
saham seri B dengan nominal Rp10.145 per
lembar saham setara USD1 per lembar saham
atau 96,97% kepemilikan dan mendapat
persetujuan dari Departemen Hukum dan
Hak Asasi Manusia dalam keputusannya
No. AHU-07730.AH.01.02 tahun 2010.

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
Based on Notarial Deed No. 109 by Humberg
Lie dated January 29, 2010, upon fulfilling the
requirements for conversion to be effective,
the receivables amounting to USD800,000
were converted into 800,000 series B shares
with nominal value of Rp10,145 per share,
equivalent to USD1 per share or 96.97%
ownership, which was approved by the
Ministry of Law and Human Rights through its
Decision Letter No. AHU-07730.AH.01.02
year 2010.

l. Bumi Netherlands B.V.

l. Bumi Netherlands B.V.

Pada tanggal 3 November 2009, Perusahaan


mendirikan Bumi Netherlands B.V., dengan
modal dasar sebesar Euro100.000 yang terdiri
dari 100.000 lembar saham dengan nilai
nominal Euro1 per lembar saham, yang
sebanyak 20.000 lembar saham atau sebesar
Euro20.000 (setara dengan USD29.589) telah
bayar oleh Perusahaan.

On November 3, 2009, the Company


established Bumi Netherlands B.V., with
authorized capital amounting to Euro100,000
consisting of 100,000 shares with par value of
Euro1 per share, of which 20,000 shares
amounting to Euro20,000 (equivalent to
USD29,589) has been paid by the Company.

Bumi
Netherland
B.V.
berdomisili
di
Amsterdam, Netherland dan didirikan dengan
tujuan sebagai induk perusahaan dan
perusahaan
investasi
dalam
bidang
perumahan, perdagangan dan pengolahan
besi, mineral dan produk lainnya serta
menyediakan jasa teknik lainnya.

Bumi Netherlands B.V. is domiciled in


Amsterdam, the Netherlands and was
established as a holding and investment
company engaged in real estate, trading and
processing of metals, minerals and other
products and provide technical services
among others.

m. Gallo Oil (Jersey) Ltd.

m. Gallo Oil (Jersey) Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham


tanggal 28 Desember 2009, Perusahaan
menjual 7.399.999 lembar saham atau
sebesar 20% kepemilikan saham di Gallo Oil
(Jersey) Ltd. kepada Florenceville Financial
Ltd. (Florenceville) dengan harga jual sebesar
USD290 juta setelah mendapat persetujuan
dari Pemerintah Yaman. Selanjutnya, dengan
penjualan saham tersebut kepada pihak
ketiga, maka bagian dari selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali atas
penjualan saham tersebut telah terealisasi
sebesar USD246,74 juta (Catatan 35). Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan konsolidasian, Perusahaan masih
dalam proses mendapatkan persetujuan dari
Pemerintah Yaman. Manajemen berkeyakinan
persetujuan dari Pemerintah Yaman dapat
diperoleh.

Based on the Share Sale and Purchase


Agreement dated December 28, 2009, the
Company sold 7,399,999 shares representing
20% interest in Gallo Oil (Jersey) Ltd. to
Florenceville Financial Ltd. (Florenceville) at a
sales price of USD290 million,subject to the
approval of the Government of Yemen.
Consequently, with the disposal of shares to
a third party, the portion of the difference in
value from restructuring transactions of
entities under common control attributable to
the shares sold has been realized amounting
to USD246.74 million (Note 35). As of the
completion date of the consolidated financial
statements, the Company is in the process of
securing the approval of the Government of
Yemen. Management believes the approval
of the Government of Yemen could be
obtained.

48
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

253

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
n. Enercorp Ltd.

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
n. Enercorp Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham


tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan
menjual 50% kepemilikan sahamnya di
Enercorp kepada Thionville Financier Ltd.
(Thionville)
dengan
harga
sebesar
USD90 juta.

Based on the Share Sale and Purchase


Agreement dated December 30, 2009, the
Company sold its remaining 50% interest
in Enercorp to Thionville Financier Ltd.
(Thionville) at a sales price of USD90 million.

o. Calipso Investment Pte. Ltd.

o. Calipso Investment Pte. Ltd.

Berdasarkan Assignment of Debt Agreement


tertanggal 31 Desember, 2009, PT Bumi
Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan
menerima piutang atas Calipso Investment
Pte. Ltd. (Calipso) sejumlah USD667.099.594
yang diperoleh dari Perusahaan. Atas
transaksi tersebut BRM mengakui hutang
dalam bentuk promissory notes kepada
Perusahaan dengan jumlah yang sama yang
telah dilunasi oleh BRM pada bulan Februari
2010.

Based on the Assignment of Debt Agreement


dated December 31, 2009, PT Bumi
Resources Mineral (BRM), a Subsidiary
obtained
receivables
from
Calipso
Investment Pte. Ltd. (Calipso) amounting to
USD667,099,594 secured from the Company.
In relation to the transaction, BRM
acknowledged an indebtedness, in the form
of promissory notes to the Company in the
same amount which was settled by BRM in
February 2010.

Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan


Conversion of Debt into Capital Participation
Assignment, BRM mengkonversikan sebagian
hak tagihnya kepada Calipso menjadi
penyertaan dalam modal saham sebesar
SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar
saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar
saham atau 99,99% kepemilikan.

On February 26, 2010, based on the


Conversion of Debt into Capital Participation
Assignment, BRM converted part of its claims
from Calipso into share capital amounting to
SGD100,000 consisting of 100,000 shares
with nominal value of SGD1 per each share
or 99.99% ownership.

p. International Minerals Company LLC

p. International Minerals Company LLC

Berdasarkan Debt of Assignment Agreement


tanggal 31 Desember 2009, PT Bumi
Resources Mineral (BRM), Anak perusahaan,
menerima piutang atas International Minerals
Company (IMC) sebesar USD42.095.034 yang
diperoleh dari Perusahaan. Atas transaksi
tersebut, BRM mengakui hutang dalam bentuk
promissory notes kepada Perusahaan dengan
jumlah yang sama yang telah dilunasi oleh
BRM pada bulan Februari 2010.

254

Based on the Assignment of Debt Agreement


dated December 31, 2009, PT Bumi
Resources Mineral (BRM), a Subsidiary
obtained
receivables
on
International
Minerals Company (IMC) amounting to
USD42,095,034 secured from the Company.
In relation to the transaction, BRM
acknowledged an indebtedness, in the form
of promissory notes to the Company in the
same amount which was settled by BRM in
February 2010.

49
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
Pada tanggal 23 Februari 2010, berdasarkan
Exchange Agreement, BRM melakukan
pertukaran
sebagian
piutang
sebesar
USD3.232.653 dengan penyertaan baru yang
diterbitkan oleh IMC sebanyak 200 saham.
Pada saat yang bersamaan IMC telah
melakukan pembatalan 200 saham melalui
transaksi penarikan investasi yang dilakukan
oleh Perusahaan yang dibayarkan dengan
dana yang berasal dari BRM. Atas transaksi
tersebut, maka proporsi penyertaan yang
dimilki oleh BRM adalah setara dengan 100%.

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
On February 23, 2010, pursuant to the
Exchange Agreement, BRM exchanged
a part of the receivables amounting to
USD3,232,653 to new share capital issued by
IMC into 200 shares. At the same time, IMC
cancelled the participation of 200 shares
through an investment withdrawal transaction
by the Company by means of funds derived
from BRM. Based on this transaction, the
participation unit owned by BRM is equivalent
to 100%.

q. PT Mitratama Perkasa

q. PT Mitratama Perkasa

Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan


menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham
(PJB) (yang diperbaharui pada tanggal 25 Juni
2010) untuk menjual 69,83% dari kepemilikan
saham atas PT Mitratama Perkasa (PTMP)
kepada PT Cahaya Pratama Lestari (CPL)
senilai USD190 juta dengan keuntungan atas
penjualan USD145 juta dicatat sebagai bagian
dari "Laba Atas Pelepasan Investasi" di dalam
laporan laba rugi konsolidasian. PT Kutai
Timur Sejahtera juga menjual 1 lembar
sahamnya di PTMP. Selanjutnya, pada tanggal
31 Agustus 2010, PJB dengan CPL dihentikan
dan Perusahaan menandatangani Perjanjian
Jual Beli Saham yang baru (PJB Baru) untuk
menjual 69,83% bagian yang sama atas PTMP
kepada PT Nusantara Pratama Indah dengan
syarat penjualan yang sama. Pada tanggal 7
September 2010, Perusahaan telah menerima
USD20 juta dari jumlah tersebut, dan sisanya
USD170 juta pada tanggal 6 Desember 2010

On March 31, 2010, the Company entered


into a Share Sale and Purchase Agreement
(SPA) (that was amended on June 25, 2010),
to sell 69.83% of the equity interest in
PT Mitratama Perkasa (PTMP) to PT Cahaya
Pratama Lestari (CPL) for USD190 million
with a profit on disposal of USD145 million
and was recorded as part of Gain on Sale of
Investments in the consolidated statements
of income. PT Kutai Timur Sejatera also sold
its 1 share in PTMP. Subsequently, on August
31, 2010, the SPA with CPL was terminated
and, the Company entered into a new Share
Purchase Agreement (the New SPA) to sell
the same 69.83% stake in PTMP to PT
Nusantara Pratama Indah for the same sale
consideration. On September 7, 2010, the
Company received USD20 million of the total
consideration, and the remaining USD170
million on December 6, 2010.

r. Bumi Resources Japan Co. Ltd.

r. Bumi Resources Japan Co. Ltd.

Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan


menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham
(PJBS) dengan PT Bumi Resources Minerals
Tbk (BRM), Anak perusahaan. Berdasarkan
PJBS, Perusahaan menjual kepada BRM
100% kepemilikannya pada Bumi Resources
Japan Co. Ltd. dengan harga pembelian
sejumlah USD7.000.000.

On June 28 2010, the Company signed the


Share Sale and Puchase Agreement (SPA)
with PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM),
a Subsidiary. Based on the SPA, the
Company agreed to sell to BRM 100%
shareholding in Bumi Resources Japan Co.
Ltd. for the total consideration
of
USD7,000,000.

50
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

255

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
s. Ebury International Pte. Ltd.

unless

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
s. Ebury International Pte. Ltd.

Pada tanggal 24 Agustus 2010, Ebury


International Pte. Ltd. (Ebury) didirikan
berdasarkan
Companies
Act
(Cap 50), dengan modal dasar SGD2. Ebury
bergerak dibidang Investasi.

On August 24, 2010, Ebury International Pte.


Ltd. (Ebury) was established based on
Companies Act (Cap 50), with authorized
capital amounting to SGD2. Ebury was
establised as an investment company.

t. Bumi Investment Pte. Ltd.

t. Bumi Investment Pte. Ltd.

Pada tanggal 13 September 2010, Bumi


Investment Pte. Ltd. (Bumi Investment)
didirikan
berdasarkan
Companies
Act
(Cap 50), dengan modal dasar SGD1. Bumi
Investment bergerak dibidang Investasi.

On September 13, 2010, Bumi Investment


Pte. Ltd. (Bumi Investment) was established
based on Companies Act (Cap 50), with
authorized capital amounting to SGD1. Bumi
Investment was establised as an investment
company.

u. Candice Investments Pte. Ltd.

u. Candice Investments Pte. Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham


tanggal 28 Oktober 2010, Indocoal Resources
(Cayman) Ltd. (ICRL), Anak perusahaan,
menjual satu (1) saham yang merupakan
100%
kepemilikanya
atas
Candice
Investments
Pte.
Ltd.
kepada
Bhira
Investments Limited dengan harga jual SGD1.
Selisih antara harga jual dengan nilai tercatat
investasi sejumlah USD657.616 merupakan
kerugian atas pelepasan investasi yang dicatat
sebagai bagian dari "Laba Atas Pelepasan
Investasi" di dalam laporan laba
rugi
konsolidasian.

Based on the Share Sale and Purchase


Agreement dated October 28, 2010, Indocoal
Resources (Cayman) Ltd., a Subsidiary, sold
one (1) share representing 100% ownership
of Candice Investments Pte. Ltd. to Bhira
Investments Limited at a sales price of SGD1.
The difference between the selling price and
the carrying value of investment amounting to
USD657,616 represent loss on sale of
investment which was recorded as part of
Gain on Sale of Investments in the
consolidated statements of income.

v. Penelaahan dari Bapepam-LK mengenai


akuisisi Zurich Assets International Ltd.,
Leap-Forward Finance Ltd and Pendopo
Coal Ltd. (Catatan 45r, 45s dan 45t).

v. Review of Bapepam-LK on the acquisition


of Zurich Assets International Ltd., LeapForward Finance Ltd. and Pendopo Coal
Ltd. (Notes 45r, 45s and 45t).

Pada tanggal 8 Januari 2009, Badan


Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) meminta penjelasan
kepada Perusahaan mengenai akuisisi Zurich
Assets International Ltd., Leap-Forward
Finance Ltd dan Pendopo Coal Ltd.
Berdasarkan surat tersebut, Bapepam-LK
meminta
penjelasan
dari
Perusahaan
mengenai
ada
tidaknya
perubahan
pengendalian dan ada tidaknya benturan
kepentingan
sebagaimana
dimaksud
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu dan apakah transaksi
tersebut
termasuk
transaksi
material
sebagaimana dimaksud Peraturan No. IX.E.2
tentang Transaksi Material dan Perubahan
Kegiatan Usaha Utama.

On January 8, 2009, the Capital Market and


Financial Institution Agency (Bapepam-LK)
has requested clarification from the Company
regarding the acquisition of Zurich Assets
International Ltd., Leap-Forward Finance Ltd.,
and Pendopo Coal Ltd. Based on the letter,
Bapepam-LK was seeking the Companys
explanation in respect of there being any
changes in control or conflict of interest as
described in Regulation of Bapepam-LK
No. IX.E.1 concerning Affiliate Transactions
and Conflict of Interest of Certain
Transactions and whether the transactions
were considered material as described in
Regulation No. IX.E.2 concerning Material
Transaction and Changes in Main Operation
Activities.

256

51
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

3.

3.

AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK


PERUSAHAAN (Lanjutan)
Perusahaan telah menanggapi surat tersebut
pada tanggal 13 Januari 2009, dimana
Perusahaan menjelaskan bahwa transaksi
tersebut tidak memiliki hubungan afiliasi atau
tidak memiliki benturan kepentingan, dimana
dalam hal ini tidak melanggar Peraturan
Bapepam No. IX.E.1; transaksi tersebut tidak
dapat diperhitungkan sebagai transaksi yang
material karena masing-masing transaksi
tersebut tidak lebih dari 10% dari jumlah
pendapatan Perusahaan pada tahun 2007 dan
tidak lebih dari 20% dari jumlah modal
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007;
dan harga akuisisi dinilai sesuai dengan nilai
wajar berdasarkan hasil penilaian dari penilai
independen.

4.

4.

Akun ini terdiri dari:

Bank
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Citibank, N.A.
Deutsche Bank AG
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD100.000)
Sub-jumlah

CASH AND CASH EQUIVALENTS


This account consists of:

2010

2009

2.963.784
2.644.229
49.271
16.910
5.674.194

2.874.411
778.739
81.127
16.539
3.750.816

Cash on hand
Euro
Rupiah
US Dollar
Others
Total cash on hand
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Citibank, N.A.
Deutsche Bank AG
PT Bank Permata Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk

18.068.546
5.955.358
1.909.048
968.195
970.225
904.416

8.389.045
902.704
588.287
1.116.488
797.494
693.779

391.651
116.695
-

314.546
960.293

287.598

184.762

Others (each below USD100,000)

30.808.877

13.947.398

Sub-total

52
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND


DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
The Company sent its response letter on
January 13, 2009 explaining that the
transactions are not between affiliated parties
and are not transactions with conflict of
interest, and therefore not in violation of
Bapepam Regulation No. IX.E.1; those
transactions cannot be considered as
material since each transaction is not more
than 10% of the Companys revenue
nor more than 20% of its equity as of
December 31, 2007; and the acquisition is
priced at fair value based on the valuation
report from the independent appraiser.

KAS DAN SETARA KAS

Kas
Euro
Rupiah
Dolar AS
Lain-lain
Jumlah kas

unless

257

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

4.

4.

KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)


Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited
PT Bank Mega Tbk
Standard Chartered Bank
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
Liberian Bank for Development
Credit Suisse Limited
Bank UOB Indonesia
Citibank, N.A.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Deutsche Bank AG
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
BNP Paribas
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD100,000)
Sub-jumlah
Dolar Australia
Citibank, N,A,
Westpact Bank
Macquarie Group Limited
Sub-jumlah
Yen Jepang
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Mauritania Ouguiya
BNP Paribas
Euro
BNP Paribas
Jumlah kas di bank
Setara Kas
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk

258

unless

CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2010

2009

71.950.989

12.273.120

20.798.691
16.476.975
14.042.511
6.827.174
6.775.844
2.201.282
1.291.240
712.537
659.118
647.571
109.415
104.694
-

3.130.155
9.990.441
3.337.451
681.236
234.041
4.558.788
522.130
114.340
3.203.396

695.968
221.326

275.237

51.778

Others (each below USD100,000)

142.873.278

39.014.170

Sub-total

99.776
87.311
-

59.549
729.532
2.489.832

187.087

3.278.913

1.521.931

23.260

Japanese Yen
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ

7.066

42.617

Mauritania Ouguiya
BNP Paribas

47.503

4.361

Euro
BNP Paribas

175.445.742

56.310.719

Total cash in banks

Cash equivalents
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk

11.122.233
11.122.233
11.122.233

US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited
PT Bank Mega Tbk
Standard Chartered Bank
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
Liberian Bank for Development
Credit Suisse Limited
Bank UOB Indonesia
Citibank, N.A.
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Deutsche Bank AG
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
BNP Paribas

Australian Dollar
Citibank, N,A,
Westpact Bank
Macquarie Group Limited
Sub-total

53
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

4.

4.

KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)


2010
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Bank ICB Bumiputera
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mayapada

2009
-

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Bank ICB Bumiputera
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mayapada

72.294.515

Total cash equivalents

253.414.451

60.061.535

Seluruh kas ditempatkan pada pihak ketiga.


5.

5.

Akun ini terdiri dari:

Sub-jumlah
Dolar AS
Bank of New York Mellon
Standard Chartered Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
Deutsche Bank AG
Sub-jumlah
Jumlah rekening bank
Deposito berjangka
Dolar AS
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah

RESTRICTED CASH IN BANKS


This account consists of:

2010

2009

698.633
530.800
170.915
137.680
-

1.058
160.641
9.524

Bank accounts
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

242

Others (each below USD1,000)

1.538.270

171.223

Sub-total

165.983.351
18.971.200
699.985
5.767.923
3.295.544
76.376
-

52.041.237
15.840.823
1.617.266
6.994.036
3.030.633
76.349
5.900.000

194.794.379

85.500.344

196.332.649

85.671.567

Total bank accounts

11.000.000

8.167.401

Time deposits
US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

207.332.649

93.838.968

Total

54
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Total

All placements in cash are with third parties.

KAS DI BANK YANG DIBATASI


PENGGUNAANNYA

Rekening bank
Rupiah
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000)

CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

11.122.233
11.122.233
8.341.675
5.561.117
2.780.558

Jumlah setara kas


Jumlah

unless

US Dollar
Bank of New York Mellon
Standard Chartered Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Mega Tbk
Deutsche Bank AG
Sub-total

259

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

5.

5.

KAS DI BANK YANG DIBATASI


PENGGUNAANNYA (Lanjutan)

RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya pada


Bank of New York Mellon dan Standard Chartered
Bank merupakan akun escrow yang dibentuk
sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash
Distribution Agreement/CDA) (Catatan 45k) dan
Debt Service Accounts untuk CFL Loan dan
USD300 juta dan USD700 juta Guaranteed Notes
(Catatan 27a, 27b dan 27c) untuk pembayaran
beban bunga.

Restricted cash in Bank of New York Mellon and


Standard Chartered Bank represent escrow
accounts in accordance with the Cash
Distribution Agreement (CDA) (Note 45k) and
Debt Service Accounts for the CFL Loan and
USD300 million and USD700 million Guaranteed
Notes (Notes 27a, 27b and 27c) for interest
payments.

Kas yang dibatasi penggunaannya di PT Bank


Central Asia Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT ANZ
Panin Bank dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk
merupakan bank garansi sehubungan dengan
performance bonds dan garansi yang diberikan
oleh bank tersebut untuk kepentingan bagi
pelanggan dan pemasok KPC, Anak perusahaan.
Kas yang dibatasi penggunaannya di Standard
Chartered Bank juga dimaksudkan untuk
pembayaran dan penagihan dari PT Thiess
Contractors
Indonesia,
PT
Pamapersada
Nusantara dan PT Darma Henwa Tbk, yang
merupakan kontraktor penambangan bagi KPC.

Restricted cash in PT Bank Central Asia Tbk,


PT Bank Mega Tbk, PT ANZ Panin Bank and
PT Bank Danamon Indonesia Tbk are related to
bank guarantees for performance bonds and
bank guarantees provided by such banks for the
benefit of certain customers and suppliers of
KPC, a Subsidiary. Restricted cash in Standard
Chartered Bank is also intended for payment and
collection from PT Thiess Contractors Indonesia,
PT Pamapersada Nusantara and PT Darma
Henwa Tbk, KPCs mining contractors.

Deposito berjangka di PT Bank Mandiri (Persero)


Tbk merupakan jaminan eksplorasi sehubungan
dengan standby letter of credit yang tidak
dapat ditarik kembali yang diberikan kepada
Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral
Republik Yaman (MOMR) dalam kaitannya
dengan aktivitas eksplorasi yang dilakukan oleh
Gallo Oil (Jersey) Ltd., Anak perusahaan.

Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


represents exploration guarantee deposit that
was placed in relation to the irrevocable standby
letter of credit provided to the Ministry of Oil and
Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR)
for exploration activities of Gallo Oil (Jersey) Ltd.,
a Subsidiary.

Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka


adalah sebagai berikut:

The annual interest rates of time deposits were


as follows:

Dolar AS
Rupiah

2010

2009

0,10% - 0,20%
2,5% - 5,50%

0,50%
2,00% - 6,25%

Seluruh
kas
di
bank
yang
dibatasi
penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga.
6.

unless

US Dollar
Rupiah

All placements in restricted cash in banks are


with third parties.

ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL

6.

Akun ini terdiri dari:

AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS


This account consists of:

2010

2009

Harga Perolehan
Ditambah:
Kenaikan belum direalisasi
atas perubahan nilai
wajar efek-efek yang
tersedia untuk dijual

215.695.968

225.695.969

14.617.967

2.891.539

Cost
Add :
Unrealized gain on
increase in fair value
of available for sale
marketable securities

Jumlah

230.313.935

228.587.508

Total

260

55
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

6.

6.

7.

ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL


(Lanjutan)

unless

AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS


(Continued)

Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan


menandatangani kontrak jasa pengelolaan
dana dengan PT Recapital Asset Management
(Recapital), pihak ketiga, untuk jangka waktu
enam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini,
Perusahaan memberikan kewenangan penuh
kepada Recapital untuk bertindak sebagai
manajer investasi dalam mengelola dana
Perusahaan sampai dengan USD350 juta.
Pada tanggal 21 Juni 2010, perjanjian tersebut
diperpanjang
sampai
dengan
tanggal
27 Agustus 2011.

On August 27, 2008, the Company and


PT Recapital Asset Management (Recapital),
a third party, entered into a discretionary fund
contract for a period of six (6) months. Based
on this contract, the Company will give full
authority to Recapital as investment manager
to carry out the management of the
Companys funds up to an amount of
USD350 million. On June 21, 2010, the
agreement was extended until August 27,
2011.

Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan


menandatangani kontrak jasa pengelolaan
dana kedua dengan Recapital untuk jangka
waktuenam (6) bulan. Berdasarkan kontrak ini,
Perusahaan memberikan kewenangan penuh
kepada Recapital untuk bertindak sebagai
manajer investasi dalam mengelola dana
Perusahaan sampai dengan USD50 juta. Pada
tanggal 25 Januari 2010, perjanjian tersebut
diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Maret
2011.

On September 2, 2009, the Company and


Recapital entered into a second discretionary
fund contract for a period of six (6) months.
Based on this contract, the Company will give
full authority to Recapital as investment
manager to carry out the management of the
Companys funds up to an amount of
USD50 million. On January 25, 2010, the
agreement was extended until March 2, 2011.

Seluruh investasi jangka pendek ditempatkan


pada pihak ketiga.

All short-term investments are with third parties.

WESEL TAGIH

7.

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:


2010

Weseltagih

NOTES RECEIVABLE

2009

Pendapatan bunga ditangguhkan

116.312.917
(5.050.319)

Notes receivable
Unearned interest income

Nilai tercatat

111.262.598

Carrying Value

Pada tanggal 9 Desember 2010, PT Bumi


Resources
Minerals
Tbk
(BRM),
Anak
perusahaan, dan UOB Kay Hian (UOB)
menandatangani Subscription Agreement dimana
UOB menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap
sebesar USD115 juta kepada BRM. Wesel
tersebut tidak terdaftar dan dikenakan bunga
sebesar 2,25% per tahun. Wesel tersebut jatuh
tempo pada tanggal 10 Juni 2012 tetapi dapat
ditebus lebih awal yang dimulai pada tanggal 10
Juni 2011. Pada saat penebusan, UOB akan
membayar premi tetap sebesar USD1,3 juta.

On December 9, 2010, PT Bumi Resources


Minerals Tbk (BRM), a Subsidiary, and UOB Kay
Hian (UOB) entered into a Subscription
Agreement where in UOB issued USD115 million
fixed rate notes to BRM. The notes are not listed
and bear interest of 2.25% per annum. The notes
are due on June 10, 2012 but is redeemable on
an earlier date starting June 10, 2011. Upon
redemption, UOB shall pay a fixed premium of
USD1.3 million.

Bunga yang telah dibayar dimuka oleh UOB


kepada BRM tidak dapat dikembalikan meskipun
ada penebusan lebih awal yang dilakukan oleh
salah satu pihak.

The interest was prepaid by UOB to BRM and is


nonrefundable in case of early redemption by
either parties.

56
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

261

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

8.

8.

PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga
Pelanggan luar negeri - Dolar AS
Korea Southern Power, Korea
Glencore International AG,
Switzerland
Nippon Steel Corporation, Jepang
Qinfa Trading Limited, Cina
Tohoku Electric Power Co., Inc.,
Jepang
Korea East - West Power, Korea
Chubu Electric Power Co., Inc.,
Jepang
J Power Resources Co. Ltd.,
Jepang
TNB Fuel Services SDN BHD,
Malaysia
Bussan Sumisho Carbon Energy
Co. Ltd., Jepang
Mitsui and Company, Jepang
Tosoh Corporation, Jepang
San Miguel Corporation,
Philippines
Guangzhou Yuehe Energy
Co. Ltd., Cina
Mitsubishi Corporation, Jepang
China National Minerals, Cina
Formosa Plastics Group, Taiwan
Enel Trade SPA, Italia
Castle Peak Power,Hong Kong
IEG Limited, Hong Kong
Datang International
Power Generation Co. Ltd.,Cina
Taiwan Power Corporation, Taiwan
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD5.000.000)
Sub-jumlah
Pelanggan dalam negeri
Dolar AS
PT Mahkotamas Duta Makmur
Enercorp Ltd.
PT Semen Cibinong Tbk.
PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk

262

unless

TRADE RECEIVABLES
This account consists of:

2010

2009

26.761.796

8.405.422

26.736.197
23.399.250
14.070.583

17.051.990
8.352.898
6.137.445

14.045.671
13.464.172

11.638.878

8.215.434

10.436.333

9.929.717

9.481.292
8.332.158
7.971.497

6.149.377
-

6.292.981

6.190.635
-

60.388.398
20.244.959
15.625.340
8.944.886
8.868.325
6.891.602

5.974.176
5.638.954

25.298.497

23.686.897

214.049.657

210.576.103

8.213.234
5.701.639
3.006.398

9.313.924
21.908.145
-

3.001.838

6.299.630

Third Parties
Overseas customers - US Dollar
Korea Southern Power, Korea
Glencore International AG,
Switzerland
Nippon Steel Corporation, Japan
Qinfa Trading Limited, China
Tohoku Electric Power Co., Inc.,
Japan
Korea East - West Power, Korea
Chubu Electric Power Co., Inc.,
Japan
J Power Resources Co. Ltd.,
Japan
TNB Fuel Services SDN BHD,
Malaysia
Bussan Sumisho Carbon Energy
Co. Ltd., Japan
Mitsui and Company, Japan
Tosoh Corporation, Japan
San Miguel Corporation,
Philippines
Guangzhou Yuehe Energy Co. Ltd.
Co. Ltd., China
Mitsubishi Corporation, Japan
China National Minerals, China
Formosa Plastics Group, Taiwan
Enel Trade SPA, Italy
Castle Peak Power, Hong Kong
IEG Limited, Hong Kong
Datang International
Power Generation Co. Ltd.,China
Taiwan Power Corporation, Taiwan
Others (each below
USD5,000,000)
Sub-total
Local customers
US Dollar
PT Mahkotamas Duta Makmur
Enercorp Ltd.
PT Semen Cibinong Tbk.
PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk

57
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

8.

8.

PIUTANG USAHA (Lanjutan)


2010
PT Sadikun Niagamas Raya
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Sub-jumlah
Rupiah
PT Indonesia Power
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)

unless

TRADE RECEIVABLES (Continued)


2009

2.223.661

191.939

PT Sadikun Niagamas Raya


Others (each below
USD1,000,000)

22.338.709

37.521.699

Sub-total

29.096.263

8.286.656

9.739.362

Rupiah
PT Indonesia Power
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero)
Others (each below
USD1,000,000)

211.494

161.834

Sub-jumlah

29.307.757

18.187.852

Sub-total

Jumlah pelanggan dalam negeri

51.646.466

55.709.551

Total local customers

265.696.123

266.285.654

(161.834)
265.534.289

(161.834)
266.123.820

Jumlah pihak ketiga


Dikurangi: Penyisihan piutang
ragu-ragu
Bersih

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai


berikut:
Lancar
1 sampai dengan 30 hari
31 sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan piutang
ragu-ragu
Bersih

Total third parties


Less: Allowance for doubtful
accounts
Net

The aging schedule of trade receivables was as


follows:

2010
265.534.289
161.834
265.696.123
(161.834)
265.534.289

2009
266.123.820
161.834
266.285.654
(161.834)
266.123.820

Current
1 to 30 days due
31 to 90 days due
Over 90 days due
Total
Less: Allowance for doubtful
accounts
Net

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan


piutang usaha masing-masing pelanggan pada
akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa
penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari
tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the review of the individual receivable


accounts at the end of the period, the
management believes that the allowance for
doubtful accounts is adequate to cover possible
losses on uncollectible accounts receivable.

Piutang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman


jangka panjang yang diperoleh dari jaminan
beberapa kreditor (Catatan 27).

Receivables are used as collateral of long-term


loans obtained from several lenders (Note 27).

58
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

263

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

9.

9.

PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
Pihak ketiga - Dolar AS
Florenceville Financial Ltd.
Zeus Resources Pte. Ltd.
Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus
Thionville Financier Ltd.
Candice Investments Pte. Ltd.
Piutang Kontraktor
Piutang dividen
Enercorp Ltd.
Lain-lain (masing-masing dibawah
USD5.000.000)
Sub-jumlah
Dikurangi: Penyisihan piutang
ragu-ragu
Bersih
Hubungan istimewa - Rupiah
(Catatan 42a)
Piutang karyawan
Jumlah

unless

OTHER RECEIVABLES
This account consists of:

2010

2009

290.000.000
62.952.960
50.951.725
45.477.948
41.035.184
9.236.761
-

290.000.000
73.881.362
90.000.000
5.857.607
44.091.193
32.971.199

11.440.906
511.095.484

29.520.472
566.321.833

(14.951.884)
496.143.600

1.052.345
497.195.945

(2.186.526)
564.135.307

708.129
564.843.436

Third parties - US Dollar


Florenceville Financial Ltd
Zeus Resources Pte. Ltd.
Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus
Thionville Financier Ltd.
Candice Investments Pte. Ltd.
Contractor receivables
Dividend receivables
Enercorp Ltd.
Others (each below
USD5,000,000)
Sub-total
Less: Allowance for
doubtful accounts
Net
Related parties - Rupiah
(Note 42a)
Employee receivables
Total

Piutang dari Florenceville Financial Ltd. sebesar


USD290 juta merupakan tagihan sehubungan
dengan penjualan 7.399.999 lembar saham atau
20% dari modal saham Gallo Oil (Jersey) Ltd.,
Anak perusahaan, pada tanggal 28 Desember
2009 (Catatan 3m). Pada tanggal 31 Januari
2011, Perusahaan menerima permohonan untuk
perpanjangan selama tiga bulan atas periode
pembayaran. Perusahaan berkeyakinan bahwa
Florenceville berkomitmen untuk melakukan
pembayaran sehingga pada tanggal 31 Desember
2010 tidak diperlukan untuk dibentuk penyisihan
piutang tak tertagih.

Due from Florenceville Financial Ltd. amounting


to USD290 million represents receivable in
relation to the sale of 7,399,999 shares or
20% of the issued share capital of Gallo Oil
(Jersey) Ltd., a Subsidiary, on December 28,
2009 (Note 3m). On January 31, 2011, the
Company received a request from Florenceville
for a three-month extension to the payment
terms.
The
management
believes
that
Florenceville is still committed to pay the
outstanding receivable and that no allowance for
doubtful accounts is required as of December 31,
2010.

Pada tanggal 5 Oktober 2010, Zeus Resources


Pte. Ltd. ("Zeus") menginstruksikan Perusahaan
untuk megalihkan dana sebesar USD62.952.960
kepada Enercorp Ltd. Dana tersebut merupakan
uang muka sehubungan dengan Perjanjian
Project Development pada tanggal 20 September
2010 antara Perusahaan dan Zeus.

On October 5, 2010, Zeus Resources Pte. Ltd.


("Zeus") has instructed the Company to transfer
fund amounting to USD62,952,960 to Enercorp
Ltd. This fund constitutes the advance payment
in accordance with the Project Development
Agreement dated September 20, 2010 entered
into by and between the Company and Zeus.

Piutang dari Thionville Financier Ltd. sebesar


USD45,5
juta
merupakan
saldo
tagihan
sehubungan dengan penjualan 5 lembar saham
atau 50% dari modal saham Enercorp Ltd.,
perusahaan assosiasi, pada tanggal 30 Desember
2009 (Catatan 3n). Pada tanggal 15 Februari
2011, Perusahaan menerima pembayaran penuh
dari piutang tersebut.

Due from Thionville Financier Ltd. amounting to


USD45.5
million
represents
outstanding
receivable in relation to the sale of 5 shares or
50% of the issued share capital of Enercorp Ltd.,
an associated company, on December 30, 2009
(Note 3n). On February 15, 2011, the Company
received the full payment of the oustanding
receivable.

264

59
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

9.

9.

PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)

unless

OTHER RECEIVABLES (Continued)

Piutang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman


jangka panjang yang diperoleh dari jaminan
beberapa kreditor (Catatan 27).

Receivables are used as collateral of long-term


loans obtained from several lenders (Note 27).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan


piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi
kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang
lain-lain.

The management believes that the allowance for


doubtful accounts is adequate to cover possible
losses on uncollectible accounts receivable.

10. PERSEDIAAN

10. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari:


Batubara
Suku cadang dan bahan bakar
Jumlah
Dikurangi: Penyisihan atas
kerugian persediaan usang
Bersih

This account consists of:


2010
76.780.261
95.615.009
172.395.270

2009
118.347.226
84.686.684
203.033.910

(3.594.612)
168.800.658

(3.645.652)
199.388.258

Coal
Spare parts and fuel supplies
Total
Less: Allowance for inventory
obsolescence
Net

Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan,


manajemen
berkeyakinan
bahwa
jumlah
penyisihan adalah cukup untuk menutup
kemungkinan terjadinya kerugian dan keusangan
dari persediaan.

Based on a review of the inventories, the


management believes that the allowance is
adequate to cover possible losses and
obsolescence arising from inventories.

Sesuai dengan PKP2B, seluruh suku cadang dan


bahan bakar yang tercatat dalam laporan
keuangan Anak-anak perusahaan (Arutmin dan
KPC) merupakan milik Pemerintah Indonesia
yang diserahkan hak penggunaannya kepada
Anak-anak perusahaan (Catatan 45a).

In accordance with the CCOW, spare parts and


fuel supplies recorded in the Subsidiaries
(Arutmin and KPC) financial statements remain
the property of the GOI, with an exclusive right of
use granted to Subsidiaries (Note 45a).

Persediaan Arutmin telah diasuransikan terhadap


risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya
dengan nilai pertanggungan masing-masing
sekitar USD25 juta dan USD20 juta pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari
risiko tersebut. Persediaan KPC diasuransikan
dalam satu paket dengan aset tetap (Catatan 13).

Inventories of Arutmin are covered by


insurance against losses from fire and other
risks for a coverage amount of approximately
USD25 million and USD20 million as of
December 31, 2010 and 2009, respectively,
which management believes is adequate to
cover possible losses from such risks.
Inventories of KPC are insured in a package with
fixed assets (Note 13).

11. ASET LANCAR LAINNYA

11. OTHER CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:


2010

Uang muka
Biaya dibayar di muka
Jaminan
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah

2009

139.021.038
20.269.627
8.231.521
377.196
167.899.382

60
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

27.281.985
5.757.548
5.160.916
2.679.817
40.880.266

Advances
Prepaid expenses
Deposits
Value-Added Tax
Total

265

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

12. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES

Akun ini terdiri dari:

unless

This account consists of:


2010

Metode ekuitas:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
PT Mitratama Perkasa
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Westside Corporation Ltd.

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)

Nilai
Penyertaan
Awal/
Carrying Value
at Beginning
Balance

24,00
80,00
30,00
30,00
30,00
20,20

Jumlah

Perubahan Selama Tahun Berjalan/


Changes During The Year
Penambahan/
Additions
(Pengurangan)/
(Deductions)

Bagian
Laba (Rugi)/
Equity in
Income (Loss)

Nilai
Penyertaan
Akhir/
Carrying Value
at Ending
Balance

Dividen/
Dividend

637.806.500
199.573.355
27.574
27.574
11.108.121

229.431.770
(29.179.911)
8.232.041
(478.541)

237.170.738
169.204
(1.544.931)

126.000.000
-

978.409.008
170.562.648
8.232.041
27.574
27.574
9.084.649

Equity Method:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
PT Mitratama Perkasa
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Westside Corporation Ltd.

848.543.124

208.005.359

235.795.011

126.000.000

1.166.343.494

Total

2009

Metode ekuitas:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Westside Corporation Ltd.
Enercorp Ltd.

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)

Nilai
Penyertaan
Awal/
Carrying Value
at Beginning
Balance

17,00
80,00
30,00
30,00
20,20
-

Sub-jumlah
Metode biaya:
PT Coalindo Energy
Avocet Mining PLC

15,58
1,67

Sub-jumlah
Jumlah

Perubahan Selama Tahun Berjalan/


Changes During The Year
Penambahan/
Additions
(Pengurangan)/
(Deductions)

Bagian
Laba (Rugi)/
Equity in
Income (Loss)

Dividen/
Dividend

Equity Method:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Westside Corporation Ltd.
Enercorp Ltd.

200.384.210
11.108.121
12.849.995

637.806.500
27.574
27.574
(49.784.609)

46.884.300
(810.855)
36.934.614

46.884.300
-

637.806.500
199.573.355
27.574
27.574
11.108.121
-

224.342.326

588.077.039

83.008.059

46.884.300

848.543.124

Sub-total

98.875
8.006.272

Cost Method:
PT Coalindo Energy
Avocet Mining PLC

8.105.147

Sub-total

46.884.300

856.648.271

Total

98.875
8.006.272

8.105.147

232.447.473

588.077.039

a. PT Newmont Nusa Tenggara

83.008.059

a. PT Newmont Nusa Tenggara

Pada bulan November 2009, Perusahaan


melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah
Bersaing (MDB) mengakuisisi 17% saham di
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Kemudian pada bulan Maret 2010, MDB
mengakuisisi tambahan 7% saham di NNT.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MDB
memiliki 24% saham di NNT dimana
kepemilikan efektif Perusahaan di NNT
sebesar 17% (Catatan 45ff dan 45gg).

266

Nilai
Penyertaan
Akhir/
Carrying Value
at Ending
Balance

In November 2009, the Company, through its


Subsidiary, PT Multi Daerah Bersaing (MDB)
acquired 17% shares in PT Newmont Nusa
Tenggara (NNT). Subsequently, in March
2010, MDB acquired an additional 7% shares
in NNT. As of December 31, 2010, MDB owns
24% shares in NNT while the effective
interest of the Company in NNT is 17%.
(Notes 45ff and 45gg).

61

BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI


(Lanjutan)

12. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES


(Continued)

b. Zurich Assets International Ltd.

unless

b. Zurich Assets International Ltd.

Pada tanggal 23 Desember 2008, PT Bumi


Resources
Investment
(BRI),
Anak
perusahaan, yang mengakuisisi Zurich Assets
International Ltd., yang memiliki PT Darma
Henwa Tbk (DEWA) dengan persentase
pemilikan efektif sebesar 44% (Catatan 45r).
Sehubungan dengan penawaran umum
terbatas di mana BRI tidak berpartisipasi,
persentase pemilikannya turun menjadi
28,79%. Perbedaan antara kepemilikan
saham Perusahaan atas ekuitas DEWA
yang terjadi setelah penerbitan saham baru
dengan nilai tercatat atas investasi sebelum
penerbitan saham baru adalah sebesar
USD29.179.911 dicatat sebagai "Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Anak
Perusahaan" dan disajikan sebagai bagian
dari ekuitas.

On
December
23,
2008,
PT Bumi Resources Investment (BRI), a
Subsidiary,
acquired
Zurich
Assets
International Ltd., which own an effective
interest of 44% in PT Darma Henwa Tbk
(DEWA) (Note 45r). Following a rights issue
in which BRI did not participate, the effective
interest was reduced to 28.79%. The
difference between the Companys share in
the equity of DEWA subsequent to the new
share issuance and the Company share in
the equity of DEWA prior to the new share
issuance amounted to USD29,179,911 was
recorded under Difference in the Change in
Equity Transaction of a Subsidiary account
and is presented as part of equity.

c. Westside Corporation Ltd.

c. Westside Corporation Ltd.

Pada tahun 2009, kepemilikan Perusahaan


pada Westside berkurang menjadi sebesar
20,20% karena Perusahaan tidak mengambil
hak opsinya untuk membeli tambahan saham
Westside sebanyak 10.200.000 lembar saham
dengan nilai nominal AUD0,50 per lembar..

In 2009, the Company ownership reduced to


20.20%, since the Company did not exercise
its option to buy an additional 10,200,000
shares of Westside at AUD0.50 per share.

d. Enercorp Ltd.

d. Enercorp Ltd.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham


tanggal 30 Desember 2009, Perusahaan
menjual 50% kepemilikan sahamnya di
Enercorp kepada Thionville Financier Ltd.
(Catatan 3n).

Based on the Share Sale and Purchase


Agreement dated December 30, 2009,
the Company sold its remaining 50% interest
in Enercorp to Thionville Financier Ltd.
(Note 3n).

e. Avocet Mining PLC

e. Avocet Mining PLC

Pada bulan Juni dan Juli 2010, Perusahaan


menjual seluruh sahamnya di Avocet dengan
nilai USD3.719.822

In June and July 2010, the Company sold all


the shares in Avocet for USD3,719,822.

Investasi di PT Coalindo Energy direklasifikasi dari


investasi pada perusahaan asosiasi ke investasi
jangka panjang lainnya sebagai bagian dari Aset
Tidak Lancar Lainnya dalam laporan neraca
konsolidasian.

The investments in PT Coalindo Energy was


reclassified from investment in associates to
other long-term investments as part of Other
Non-Current Assets in the consolidated balance
sheets .

62
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

267

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

13. ASET TETAP

13. FIXED ASSETS

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai


berikut:
Saldo Awal/
Beginning
Balance

Details and changes of fixed assets were as


follows:
2010

Penambahan/
Additions

unless

Penggurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

Selisih Kurs/
Translation
Adjustments

Saldo Akhir/
Ending Balance

Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian

1.598.076.359
11.665.712
12.429.389
197.835.920

90.397.783
11.207.677
2.952.488
46.965.358

91.323.791
264
57.395
96.738.085

74.636.211
120.435
181.022
(3.816.533)

2.906.849
27.647
213.366
2.498.032

1.674.693.411
23.021.207
15.718.870
146.744.692

Acquisition Cost
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Construction-in-progress

Sub-jumlah

1.820.007.380

151.523.306

188.119.535

71.121.135

5.645.894

1.860.178.180

Sub-total

437.553.629
620.827

85.251.278
235.881

2.987.146
326.953

(71.121.135)
-

128.073
-

448.824.699
529.755

Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles

(71.121.135)

Pemilikan tidak langsung


Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
Jumlah Harga Perolehan

438.174.456

85.487.159

3.314.099

2.258.181.836

237.010.465

191.433.634

128.073

449.354.454

Sub-total

5.773.967

2.309.532.634

Total Acquisition Cost


Accumulated Depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan

1.015.650.684
9.697.686
9.861.010

63.169.634
1.544.432
404.545

36.746.293
57.395

48.108.427
-

656.693
10.359
112.536

1.090.839.145
11.252.477
10.320.696

Sub-jumlah

1.035.209.380

65.118.611

36.803.688

48.108.427

779.588

1.112.412.318

Sub-total

Pemilikan tidak langsung


Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku

83.086.450
167.434

69.761.257
59.795

687.156
16.539

(48.108.427)
-

(56.183)
-

103.995.941
210.690

Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles

83.253.884
1.118.463.264
1.139.718.572

69.821.052
134.939.663

703.695
37.507.383

(48.108.427)
-

(56.183)
723.405

104.206.631
1.216.618.949
1.092.913.685

Sub-total
Total Accumulated Depreciation
Carrying Value

Saldo Awal/
Beginning
Balance

2009
Penambahan/
Additions

Penggurangan/
Disposals

Reklasifikasi/
Reclassifications

Selisih Kurs/
Translation
Adjustments

Saldo Akhir/
Ending Balance

Harga Perolehan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian

1.492.546.803
11.654.009
8.573.043
141.119.470

48.513.697
129.895
265.329
65.375.349

1.081.496
263.498
335.151
7.988.569

41.684.237
3.502.290
(6.220.471)

16.413.118
145.306
423.878
5.550.141

1.598.076.359
11.665.712
12.429.389
197.835.920

Acquisition Cost
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles
Construction-in-progress

Sub-jumlah

1.653.893.325

114.284.270

9.668.714

38.966.056

22.532.443

1.820.007.380

Sub-total

225.915.799
3.448.397

250.758.012
35.926

(38.884.540)
(81.516)

(235.642)
(2.781.980)

437.553.629
620.827

Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles

229.364.196

250.793.938

(38.966.056)

(3.017.622)

438.174.456

Sub-total

1.883.257.521

365.078.208

19.514.821

2.258.181.836

Total Acquisition Cost

Pemilikan tidak langsung


Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
Jumlah Harga Perolehan

9.668.714

Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Mesin dan peralatan
Peralatan dan perabotan kantor
Kendaraan

937.104.965
8.796.055
7.048.661

60.093.003
919.510
2.845.542

1.081.496
17.879
33.193

18.802.724
-

731.488
-

1.015.650.684
9.697.686
9.861.010

Accumulated Depreciation
Direct ownership
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Vehicles

Sub-jumlah

952.949.681

63.858.055

1.132.568

18.802.724

731.488

1.035.209.380

Sub-total

51.394.931
113.557

50.494.243
53.877

83.086.450
167.434

Indirect ownership
Leased assets
Machinery and equipment
Vehicles

Pemilikan tidak langsung


Aset sewa pembiayaan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Sub-jumlah
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku

268

51.508.488

50.548.120

1.004.458.169
878.799.352

114.406.175

(18.802.724)
-

(18.802.724)

1.132.568

731.488

83.253.884

Sub-total

1.118.463.264
1.139.718.572

Total Accumulated Depreciation


Carrying Value

63
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

13. ASET TETAP (Lanjutan)

13. FIXED ASSETS (Continued)

unless

Sesuai dengan PKP2B, aset tetap yang dicatat


dalam laporan keuangan KPC dan Arutmin,
Anak perusahaan, merupakan milik Pemerintah
Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak
eksklusif untuk menggunakan aset tetap tersebut
selama masa manfaat ekonomisnya atau sisa
masa dalam PKP2B, mana yang lebih pendek
(Catatan 45a).

In accordance with the CCOW, fixed assets


recorded in the financial statements of KPC and
Arutmin, the Subsidiaries, remain the property of
the GOI, with KPC and Arutmin having an
exclusive right to use the assets over their useful
lives or the remaining term of the CCOW,
whichever is shorter (Note 45a).

Aset tetap dan persediaan di KPC telah


diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran
dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar
USD1,82 milyar dan USD2,4 milyar masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009. Manajemen KPC berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari risiko tersebut
(Catatan 10).

Fixed assets, as well as inventories of KPC, are


covered by insurance against losses from fire
and other risks under blanket policies amounting
to USD1.82 billion and USD2.4 billion as of
December 31, 2010 and 2009, respectively,
which KPCs management believes is adequate
to cover possible losses from such risks
(Note 10).

Seluruh aset tetap Arutmin telah diasuransikan


terhadap kerugian kebakaran dan risiko lainnya
sebesar USD391 juta dan USD418 juta masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009. Manajemen Arutmin berkeyakinan bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian dari risiko
tersebut (Catatan 10).

All fixed assets of Arutmin are covered by


insurance against losses from fire and other risks
amounting to USD391 million and USD418
million as of December 31, 2010 and 2009 ,
respectively, which Arutmins management
believes is adequate to cover possible losses
from such risks (Note 10).

KPC dan FBS telah mengadakan perjanjian


sewa pembiayaan untuk beberapa alat berat
yang digunakan untuk kegiatan operasional
penambangan (Catatan 29).

KPC and FBS have entered into finance


lease agreements for various items of heavy
equipment that are used for mining operations
(Note 29).

Alokasi beban penyusutan untuk tahun yang


berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:

Allocation of depreciation expense for the


years ended December 31, 2010 and 2009 ,
respectively, was as follows:

Beban pokok pendapatan


Beban usaha (Catatan 38)
Biaya eksplorasi tangguhan
Jumlah

2010
128.973.908
4.729.093
1.236.662
134.939.663

Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi


biaya sehubungan dengan pengembangan area
pertambangan di Satui Kalimantan Selatan untuk
Proyek UBC (Upgrade Brown Coal) milik Arutmin
serta aset tetap milik KPC, Calipso dan FBS yang
belum siap digunakan dalam operasi.

Cost of revenues
Operating expenses (Note 38)
Deferred exploration costs
Total

Construction-in-progress
represents
cost
capitalized in connection with the development of
Arutmins mine site in Satui South Kalimantan for
the UBC (Upgrade Brown Coal) Project and
KPC, Calipso and FBSs fixed assets not yet
ready for their intended use.

64
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

2009
92.749.317
8.966.442
12.690.416
114.406.175

269

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

13. ASET TETAP (Lanjutan)

13. FIXED ASSETS (Continued)

Aset dalam penyelesaian


yang belum selesai pada
tanggal neraca

Presentase
penyelesaian/
Percentage of
completion

Estimasi tanggal
penyelesaian/
Estimated
completion date

Akumulasi biaya/
Accumulated
costs

Mesin dan peralatan

5% - 99%

31.678.806

2010 - 2011

Bangunan

30% - 99%

115.065.886

2010

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan
tidak mengakui penurunan nilai aset dan
berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
tentang adanya penurunan nilai aset.

unless

Construction-in-progress
that have not been
completed at the balance
sheet date
Machinery and equipment
Building

As of December 31, 2010 and 2009 , the


Company and its Subsidiaries did not recognize
any asset impairment and believes that there are
no indications that would give rise to asset
impairment.

14. ASET MINYAK DAN GAS BUMI

14. OIL AND GAS PROPERTIES

Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang


dikeluarkan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo),
Anak perusahaan, di Yaman yang terdiri dari:

This represents costs incurred in connection with


the exploration of Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo),
a Subsidiary, in Yemen that consist of:
2010

Blok R2
Blok 13

Saldo Awal/
Beginning
Balance
160.376.714
172.444.607

Penambahan/
Additions
2.444.490
29.018.441

Saldo Akhir/
Ending Balance
162.821.204
201.463.048

Block R2
Block 13

Jumlah

332.821.321

31.462.931

364.284.252

Total

Blok R2
Blok 13

Saldo Awal/
Beginning
Balance
147.276.120
137.836.345

Penambahan/
Additions
13.100.594
34.608.262

Saldo Akhir/
Ending Balance
160.376.714
172.444.607

Block R2
Block 13

Jumlah

285.112.465

47.708.856

332.821.321

Total

2009

Blok R2
Jumlah luas tanah yang
belum dioperasikan
Peralatan kantor
Tambang yang belum selesai
dan peralatan dan
fasilitas terkait
Jumlah

270

2010

2009

22.979.332
112.534

22.979.332
112.534

139.729.338
162.821.204

137.284.848
160.376.714

Block R2
Unoperated acreage
Office equipment
Uncompleted wells and
related equipment
and facilities
Total

65
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

14. ASET MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)

14. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)

Blok 13
Jumlah luas tanah yang
belum dioperasikan
Peralatan kantor
Tambang yang belum selesai
dan peralatan dan
fasilitas terkait
Jumlah

2010

2009

14.929.067
139.085

14.929.067
139.085

186.394.896
201.463.048

157.376.455
172.444.607

unless

Block 13
Unoperated acreage
Office equipment
Uncompleted wells and
related equipment
and facilities
Total

a. Gallo dan Kementerian Sumber Daya Minyak


dan Mineral (MOMR) Republik Yaman
melakukan Perjanjian Bagi Hasil Produksi
(Catatan 45q).

a. Gallo and Ministry of Oil and Mineral


Resources (MOMR) of the Republic of Yemen
entered into a Production Sharing Agreement
(Note 45q).

b. Penambahan selama tahun 2009 dan 2010


berkaitan dengan aktivitas pengeboran di
sumur AI-Barakat #1 dan Al-Rizq #1 Blok 13.

b. During 2009 and 2010, there were drilling


activities in AI-Barakat #1 and Al-Rizq #1
wells of Block 13, respectively.

c. Pada tanggal 16 Januari 2010, Gallo


memperoleh surat perpanjangan selama 24
bulan dari
MOMR untuk memperpanjang
jangka waktu eksplorasi yang kedua di Blok
13. Pada tanggal 15 Februari 2011, Gallo juga
memperpanjang izin eksplorasi selama satu
tahun untuk Blok R2.

c. On January 16, 2010, Gallo was able to


secure its extension letter for 24 months from
MOMR to enter the term of the second
exploration period for Block 13. On February
15, 2011, Gallo also secured a one year
extension to its exploration license for Block
R2.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


manajemen tidak mengakui penurunan nilai aset
minyak dan gas bumi dan berkeyakinan bahwa
tidak terdapat indikasi tentang adanya penurunan
nilai aset.

As of
December 31, 2010 and 2009, the
management did not recognize any oil and gas
properties impairment and believes that there are
no indications that would give rise to asset
impairment.

15. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN

15. DEFERRED EXPLORATION COSTS

Akun ini terdiri dari:


Tahap eksplorasi - belum ada
cadangan terbukti
Anak perusahaan:
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
Jumlah

This account consists of:


2010

2009

206.208.906
51.930.812
23.328.453
19.236.381
300.704.552

66
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

176.484.604
44.414.460
24.164.297
13.602.636
258.665.997

Deferred exploration non - proven reserves


Subsidiaries:
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.
Total

271

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN (Lanjutan)

14. DEFERRED EXPLORATION COSTS


(Continued)

Perbandingan antara saldo nilai buku biaya


eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas
bersih yang diperoleh dari produksi yang
diestimasikan adalah sebagai berikut:

Anak Perusahaan
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.

The comparison between the book value and net


present value of future cash flows from estimated
production is as follows:

Biaya Eksplorasi Tangguhan / Deferred Exploration Cost


Nilai Tunai Bersih
Arus Kas dari
Estimasi
Penyesuaian atas
Produksi /
Biaya Eksplorasi
Net Present
Tangguhan /
Value of Future
Deferred
Cash Flows
Lokasi /
Nilai Buku /
Exploration Cost
From Estimated
Adjustment
Production
Location
Book Value
Mauritania
206.208.906
908.930.621
Gorontalo
51.930.812
1.054.503.072
Palu
23.328.453
221.420.347
Liberia
19.236.381
126.115.953
-

16. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN


TANGGUHAN

Subsidiaries
Bumi Mauritania SA
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Konblo Bumi, Inc.

16. DEFERRED EXPLORATION AND


DEVELOPMENT COSTS

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:


2010

2009

Biaya eksplorasi tangguhan - telah


menemukan cadangan terbukti
Anak perusahaan:
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai Kertanegara

142.499.615

Jumlah biaya eksplorasi


Biaya pengembangan tangguhan telah menemukan cadangan
terbukti
Anak perusahaan:
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Asam Asam
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta

unless

101.151.712

101.151.712

32.604.810

32.604.810

8.400.321

8.177.333

Deferred exploration cost proven reserves


Subsidiaries:
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai Kertanegara

834.552.260

863.340.732

Total exploration cost

549.895.802

587.118.991
134.287.886

16.393.644

13.031.607

Deferred development cost proven reserves


Subsidiaries:
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Asam Asam
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta

Jumlah biaya pengembangan

58.431.095

50.035.961

Total development cost

Jumlah biaya eksplorasi dan


pengembangan

892.983.355

913.376.693

Total exploration and


development costs

272

29.717.555
11.420.493
899.403

29.704.631
6.582.378
717.345

67
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

16. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN


TANGGUHAN (Lanjutan)

16. DEFERRED EXPLORATION AND


DEVELOPMENT COSTS (Continued)

2010

Dikurangi: Akumulasi amortisasi


Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Eksplorasi dan
Pengembangan Tangguhan - Bersih

2009

119.328.955
5.060.081
(30.358.769)

84.291.785
35.037.170
-

94.030.267

119.328.955

798.953.088

Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan


tangguhan berdasarkan area of interest selama
periode 2010 adalah sebagai berikut:

Less : Accumulated amortization


Beginning balance
Additions
Disposals
Ending balance
Deferred Exploration and
Development Cost - Net

794.047.738

Changes during the period of deferred


exploration and development costs based on
area of interest in 2010 are as follows:

Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan /


Deferred Exploration And Development Costs

Anak Perusahaan
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batabura
Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
Satui
Asam Asam
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai
Kertanegara

Lokasi /
Location

Penambahan /
Additions

Pengurangan /
Deductions

8.400.321

Subsidiaries
PT Dairi Prima Mineral
Dairi
PT Pendopo Energi Batubara
Sumatera
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Arutmin Indonesia
Senakin
Satui
Asam Asam
PT Fajar Bumi Sakti
Loa Ulung, Kutai
Kertanegara

64.630.365

5.060.081

798.953.088

Total

Dairi

587.118.991

27.407.176

64.630.365

549.895.802

134.287.886

8.211.729

142.499.615

Sangatta

23.547.666

33.359.718

3.728.860

53.178.524

Senakin
Satui
Asam Asam

19.852.280
20.346.237
717.344

5.199.202
12.926
182.058

1.331.221
-

23.720.261
20.359.163
899.402

8.177.334
794.047.738

222.987
74.595.796

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


manajemen tidak mengakui penurunan nilai biaya
eksplorasi dan pengembangan tangguhan dan
berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
tentang penurunan nilai aset.

As of
December 31, 2010 and 2009, the
management did not recognize any impairment
on deferred exploration and development costs
and believes that there are no indications that
would give rise to asset impairment.

17. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN

17. DEFERRED STRIPPING COSTS

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, KPC


dan Arutmin, Anak perusahaan, mengakui
biaya pengupasan tangguhan masing-masing
sebesar USD473.031.531 dan USD242.767.893.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010 dan 2009, KPC dan Arutmin telah
mengamortisasi biaya pengupasan tangguhan
masing-masing sebesar USD37.145.005
dan
USD155.491.408, sebagai bagian dari biaya
produksi untuk wilayah dimana rasio aktual lebih
rendah daripada rasio pengupasan yang
direncanakan.

As of December 31, 2010 and 2009, KPC and


Arutmin, the Subsidiaries, recognized deferred
stripping costs amounting to USD473,031,531
and USD242,767,893, respectively. For the
years ended December 31, 2010 and 2009, KPC
and Arutmin have amortized deferred stripping
costs amounting to USD37,145,005
and
USD155,491,408, respectively, as part of
production costs for areas where the actual ratio
is significantly lower than the planned stripping
ratio.

68
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Saldo Akhir /
Ending
Balance

Penhapusan /
Disposal

Muara Enim

Loa Ulung
Kutai Kertanegara

Jumlah

Saldo Awal /
Beginning
Balance

unless

273

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

17. BIAYA PENGUPASAN TANGGUHAN (Lanjutan)

17. DEFERRED STRIPPING COSTS (Continued)

2010

Rasio Aktual
Pengupasan/
Actual
Stripping Ratio

unless

2009
Rasio
Pengupasan
yang
direncanakan/
Planned
Stripping ratio

Rasio Aktual
Pengupasan/
Actual
Stripping Ratio

Rasio
Pengupasan
yang
direncanakan/
Planned
Stripping ratio

PT Arutmin Indonesia
Pit Manggis
Pit 1
Pit 2 Cutback
Pit 15
Pit 18
Pit Kresna
Pit Gatotkaca
Pit Hanoman
Pit Rama
Pit Yudistira
Pit Ata
Pit Mangkalapi
Pit Selatan

9,60
12,91
3,91
11,58
7,14
9,60
76,12
64,95
735,83
11,91
12,87
22,39

8,71
15,11
21,16
12,56
6,26
10,33
71,84
6,34
9,61
10,57

11,90
20,43
8,98
9,28
17,42
9,07
-

8,07
14,95
16,67
5,86
18,00
17,01
10,66
-

PT Arutmin Indonesia
Pit Manggis
Pit 1
Pit 2 Cutback
Pit 15
Pit 18
Pit Kresna
Pit Gatotkaca
Pit Hanoman
Pit Rama
Pit Yudistira
Pit Ata
Pit Mangkalapi
Pit Selatan

PT Kaltim Prima Coal


Bendili
Bengalon
Pit J
Melawan
Mustahil
Pelikan
Kangguru

12,54
14,31
15,21
12,48
9,54
13,26
7,65

10,53
8,61
11,36
9,58
8,47
7,29
5,54

17,64
11,22
11,72
-

14,08
7,85
8,46
-

PT Kaltim Prima Coal


Bendili
Bengalon
Pit J
Melawan
Mustahil
Pelikan
Kangguru

18. GOODWILL

18. GOODWILL

Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan


diatas nilai aset bersih Anak perusahaan.

This account represents the excess of acquisition


cost over the net asset value of Subsidiaries.
2010

Harga
Akumulasi amortisasi
Nilai Buku

Saldo Awal/
Beginning
Balance
499.141.636
133.260.658
365.880.978

Penambahan/
Additions
19.979.988
(19.979.988)

Reklasifikasi/
Reclassifications
Pengurangan/
Deductions
5.018.228
3.021.700

Saldo Akhir/
Ending
Balance
494.123.408
150.218.946

Cost
Accumulated amortization

1.996.528

343.904.462

Carrying Value

Saldo Akhir/
Ending
Balance
499.141.636
133.260.658

Cost
Accumulated amortization

365.880.978

Carrying Value

2009

Harga
Akumulasi amortisasi
Nilai Buku

274

Saldo Awal/
Beginning
Balance
1.036.582.761
117.395.470

Penambahan/
Additions
55.307.981
25.386.293

Reklasifikasi/
Reclassifications
Pengurangan/
Deductions
592.749.106
9.521.105

919.187.291

29.921.688

583.228.001

69
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

19. BIAYA KEUANGAN TANGGUHAN

19. DEFERRED FINANCING COSTS

Akun ini terdiri dari:

unless

This account consists of:


2009

Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
Nilai Buku

Saldo Awal/
Beginning
Balance
46.434.048
9.747.192
36.686.856

Penambahan/
Additions
238.207.032
28.522.090
209.684.942

Pengurangan/
Deductions
61.739.200
26.721.561
35.017.639

Saldo Akhir/
Ending
Balance
222.901.880
11.547.721
211.354.159

Carrying value
Accumulated amortization
Book Value

Sebagai dampak dari penerapan PSAK No. 55


(Revisi 2006) sejak tanggal 1 Januari 2010, biaya
perolehan yang belum diamortisai atas beban
keuangan disajikan sebagai bagian dari masingmasing pinjaman.

As a result of the adoption of PSAK No. 55


(Revised 2006), starting January 1, 2010, the
unamortized deferred financing costs were
presented as part of the respective loans and
borrowings to which it pertain.

Biaya keuangan tangguhan terdiri dari biaya


konsultan, biaya bank, biaya profesional dan
biaya langsung lainnya yang terkait dengan
perolehan pinjaman jangka panjang.

Deferred financing costs represent consultant


expenses, bank charges, professional fees and
other direct costs that were incurred to obtain
long-term borrowings.

20. PIUTANG PINJAMAN

20. LOANS RECEIVABLE

Akun ini terdiri dari:


PT Bukit Mutiara
(setelah dikurangi premi yang
belum diamortisasi sebesar
USD146.081.677 pada
tahun 2010)
Candice Investments Pte. Ltd.
Jumlah

This account consists of:


2010

2009

364.315.218
10.505.988
374.821.206

a. PT Bukit Mutiara

Total

a. PT Bukit Mutiara

Pada tanggal 2 November 2009, Perusahaan


(Pemberi
Pinjaman)
mendandatangani
perjanjian
pinjaman
(Pinjaman
Bukit
Mutiara) dimana Perusahaan setuju untuk
memberikan fasilitas pinjaman dengan jumlah
pokok sebesar USD300 juta kepada Bukit
Mutiara sehubungan dengan perjanjian
pembelian dan pemesanan saham yang
masih dalam proses negosiasi untuk akuisisi
Bukit Mutiara terhadap kepemilikan tidak
langsungnya sebesar 90,0% di PT Berau
Coal (Berau) (Perusahaan Batubara Target).

On November 2, 2009, the Company (the


Lender) entered into a loan agreement with
PT Bukit Mutiara (Bukit Mutiara), wherein
the Company agreed to grant a loan facility
with the principal amount up to USD300
million to Bukit Mutiara in connection with a
share sale and subscription agreement,
which Bukit Mutiara is negotiating in relation
to the acquisition of an indirect 90.0%
interest in PT Berau Coal (Berau) (the Coal
Company Target).

70
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

250.000.000
250.000.000

PT Bukit Mutiara
(net of unamortized premium
of USD146,081,677 in 2010)
Candice Investments Pte. Ltd.

275

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

20. PIUTANG PINJAMAN (Lanjutan)

unless

20. LOANS RECEIVABLE (Continued)

Pinjaman tidak menggunakan jaminan dan


akan dibayar kembali seluruhnya pada saat
jatuh tempo yaitu tahun 2015. Tingkat suku
bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan
jatuh tempo setiap triwulan.

The loan is unsecured and shall be repaid in


full upon its maturity in 2015. The interest
rate of the loan is 12% per annum and is
payable every quarter.

Berdasarkan persyaratan pinjaman, Bukit


Mutiara akan menggunakan seluruh jumlah
pinjaman dari Perusahaan untuk investasi
yang akan disepakati oleh Bukit Mutiara dan
Perusahaan.

Under the terms of the loan, Bukit Mutiara


will use the entire amount lent by the
Company in investments to be agreed
between Bukit Mutiara and the Company.

Saldo pinjaman sebesar USD 364 juta


merupakan biaya perolehan diamortisasi dari
fasilitas pinjaman dan piutang yang
berhubungan dengan biaya arranger dan
pemasaran (Catatan 45n).

The outstanding balance amounting to


USD364 million represents the amortised
cost of loan facility and receivables related to
arranger and marketing fees (Note 45n).

b. Candice Investments Pte. Ltd.

b. Candice Investments Pte. Ltd.

Pada bulan Juni 2010, Indocoal Resources


(Cayman) Ltd., Anak perusahaan (kreditur)
dan Candice Investments Pte. Ltd (debitur)
mengadakan perjanjian Equity Partner Loan,
di mana kreditur setuju untuk memberikan
debitur fasilitas pinjaman tanpa jaminan,
berjangka yang dapat dikonversi dengan
jumlah pokok tidak melebihi USD100,000,000
ditambah
dengan
jumlah
kekurangan.
Kreditur akan membayar bunga atas
pinjaman dengan persentase suku bunga
rata-rata dua persen (2%) LIBOR per tahun.
Kreditur akan membayar pinjaman dan
seluruh bunga yang diakui pada tanggal 31
Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember
2010, saldo hutang tersebut adalah sejumlah
USD10.505.988.

On June 2010, Indocoal Resources


(Cayman) Ltd., a subsidiary, (Lender) and
Candice Investments Pte. Ltd. (Borrower)
entered into an Equity Partner Loan
Agreement, wherein the Lender grants to the
Borrower an unsecured, convertible term
loan facility in the principal amount not
exceeding USD100,000,000 plus any
Shortfall Amount. The Borrower shall pay
interest on the loan at the percentage rate of
the aggregate of the LIBOR and two per
cent (2%) per annum. The borrower shall
repay the loan and all accrued interest on
December 31, 2017. As of December 31,
2010, the outstanding balance of the loan
amounted to USD10,505,988.

21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

21. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari:


Pihak Ketiga
Proyek pengembangan usaha
Jaminan DHPB
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
Lisensi (Catatan 45p)
Pajak Pertambahan Nilai Masukan
Lain-lain
Sub-jumlah
Hubungan Istimewa (Catatan 42j)
Investasi jangka panjang lainnya
Uang muka pembelian
ruang kantor
Jumlah

276

This account consists of:


2010

2009

416.285.436
27.805.583
13.590.287
9.975.112
8.411.974
10.662.587
486.730.979
98.875
486.829.854

367.289.120
26.595.745
625.000
9.975.112
7.668.418
1.317.991
413.471.386
9.477.884
422.949.270

Third Parties
Business development project
DHPB deposit
Restricted cash in bank
License (Note 45p)
Prepaid Value-Added Tax
Others
Sub-total
Related Parties (Note 42j)
Other long-term investments
Advance for office space
purchase
Total

71
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

21. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)

21. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)

unless

Proyek
pengembangan
usaha
merupakan
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan
sehubungan
dengan
perluasan
dan
pengembangan proyek baru Perusahaan. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, proses penyelesaian tersebut
masih berlangsung.

Business development project represents the


Companys disbursements in relation to the
expansion and development of new projects. As
of the completion date of the consolidated
financial statements, the projects are still
ongoing.

Pada tanggal 19 September 2008, KPC dan


Arutmin
masing-masing
telah
membayar
Rp150
milyar
(setara
dengan
USD16.683.350) dan Rp100 milyar (setara
dengan USD11.122.233) kepada Pemerintah
Indonesia sebagai jaminan atas royalti dimana
Perusahaan
memiliki
komitmen
kepada
Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan
pembayaran kewajiban atas Dana Hasil Produksi
Batubara (DHPB) (Catatan 45a).

On September 19, 2008, KPC and Arutmin


paid
Rp150
billion
(equivalent
to
USD16,683,350) and Rp100 billion (equivalent to
USD11,122,233), respectively, to the GOI as a
deposit for royalties representing the Companys
commitment to the GOI for the settlement and
payment of its obligation for Coal Production
Proceeds (DHPB) (Note 45a).

Uang muka untuk pembelian ruang kantor


merupakan angsuran kepada PT Bakrie Swasakti
Utama, pihak hubungan istimewa, untuk
pembelian ruang kantor di Bakrie Tower. Pada
tahun 2010, kepemilikan ruang kantor telah
diserahkan kepada Perusahaan.

Advance for office space purchase pertains to


advance payments made to PT Bakrie Swasakti
Utama, a related party, to purchase office space
in Bakrie Tower. In 2010, the title of the office
space was transferred to the Company.

Kas di bank yang dibatasi penggunaannya


merupakan deposito berjangka di PT ANZ Panin
Bank untuk jaminan sehubungan dengan proyek
antara Arutmin, dengan PT PLN Persero, untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung
Jati, Parit Baru dan Tuban serta dana yang
ditempatkan pada Credit Suisse AG, cabang
Singapura
(Credit
Suisse)
dibatasi
penggunaannya sebagai jaminan pelunasan
masing-masing pinjaman yang jatuh tempo dari
Credit Suisse (Catatan 27d).

Restricted cash in bank represents time deposits


in PT ANZ Panin Bank that serve as collateral
for Arutmins project with PT PLN Persero,
involving the Steam Fired Power Plant (PLTU) in
Tanjung Jati, Parit Baru and Tuban and cash in
Credit Suisse AG, Singapore branch (Credit
Suisse) was restricted to guarantee the payment
of the maturing loan obtained from Credit Suisse
(Note 27d).

22. PINJAMAN JANGKA PENDEK

22. SHORT-TERM LOANS

Akun ini terdiri dari :


Pihak Ketiga
Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1
Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2
Jumlah

This account consists of :


2010

2009
-

300.000.000
100.000.000

Third Parties
Credit Suisse 2009 Facility - 1
Credit Suisse 2009 Facility - 2

400.000.000

Total

72
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

277

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)

22. SHORT-TERM LOANS (Continued)

a. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 1

unless

a. Credit Suisse 2009 Facility 1

Pada tanggal 29 Oktober 2009, Perusahaan


(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd.,
Sangatta Holdings Limited dan Forerunner
International Pte. Ltd. (sebagai Original
Guarantors), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the Arranger, Facility Agent dan Security
Agent) menandatangani Perjanjian Kredit,
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD300 juta.

On October 29, 2009, the Company (the


Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte. Ltd. (the Original Guarantors), Financial
Institutions (the Original Lenders) and Credit
Suisse, Singapore branch (the Arranger,
Facility Agent and Security Agent) entered
into a Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD300 million.

Pinjaman terhutang dalam jangka waktu 1


tahun setelah tanggal penggunaan. Namum,
Perusahaan
memiliki
opsi
untuk
memperpanjang tanggal jatuh tempo sampai
dengan 36 bulan dari tanggal penggunaan,
dimana dalam hal ini, pinjaman yang diangsur
tersebut harus dilunasi, dengan angsuran
pertama dimulai pada tanggal 25 setiap
bulannya setelah tanggal penggunaan dan
saat jatuh tempo, Perusahaan diharuskan
membayar premi penebusan, sehingga nilai
keseluruhan tarif pengembalian kepada
pemberi pinjaman menjadi sebesar 18%. Hasil
dari pinjaman ini akan digunakan untuk
membiayai akuisisi perusahaan baru.

The loan is payable in full 1 year after its


utilization date. However, the Company has
the option to extend the maturity until the 36th
month from utilization date, in which case, the
loan shall be repaid in installment, with the
first installment commencing on the 25th
month after utilization date and upon maturity
of the loan, the Company shall pay a
redemption premium, which is the amount
that provides the lender with an overall
internal rate of return of 18%. The proceeds
of the loan will be used to finance the
acquisition of a new company.

Fasilitas ini dijamin dengan:


- penyerahan (assignment) hak penerimaan;
- penyerahan (assignment) hak pinjaman
antar perusahaan;
- rekening penerimaan USD;
- rekening penerimaan IDR;
- surat kuasa untuk menarik dana;
- subordination deed; dan
- dokumen lain yang membuktikan atau
menyebabkan sekuritisasi atas aset
Perusahaan.

This loan facility was secured by:


- the assignment of rights to proceeds;
- the assignment of intercompany loans;

Persyaratan dari fasilitas kredit meliputi


pembatasan yang membatasi Perusahaan dan
beberapa
Anak
perusahaannya
dalam
bertindak, diantaranya, untuk membuat atau
mengizinkan untuk meraih setiap kepentingan
penjaminan selain yang diciptakan dibawah
Common
Security
and
Intercreditor
Agreement, menjual, mengalihkan atau
melepaskan aset dan setiap piutangnya
dengan recourse, memperbaharui CDA
dengan cara yang akan memiliki dampak yang
tidak menguntungkan dan material terhadap
persyaratan yang ada. Sebagai tambahan,
Perusahaan harus memenuhi beberapa rasio
keuangan.

The terms of the credit facility include a


negative pledge clause which restricts the
Company and certain Subsidiaries of the
Company from taking certain actions,
including among others, from creating or
permitting to subsist any security interests
other than those created under the Common
Security and Intercreditor Agreement, selling,
transfering or disposing of assets and any of
its receivables on recourse terms, amending
the CDA in a manner which would materially
and adversely affect the existing terms. In
addition, the Company has to comply with
certain financial ratios.

278

the charge over USD proceeds accounts;


the pledge over IDR proceeds accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
the subordination deed; and
any other document evidencing or
creating security over any assets of the
Company.

73
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

22. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan)

22. SHORT-TERM LOANS (Continued)

unless

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar


LIBOR ditambah 10% per tahun.

The interest rate of the loan is LIBOR plus


10% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


pinjaman telah dilunasi.

As of December 31, 2010, the outstanding


loan was fully paid.

saldo

b. Fasilitas Credit Suisse 2009 - 2

b.

Credit Suisse 2009 Facility 2

Pada
tanggal
17
November
2009,
Perusahaan (Peminjam) dan Anak-anak
perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan
Coal Limited, Sangatta Holdings Limited dan
Forerunner International Pte. Ltd. (the
Original Subsidiary Guarantor), dan Credit
Suisse AG, cabang Singapura (the Original
Lender Arranger, Facility dan Security
Agent), menandatangani Perjanjian Kredit
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD100 juta, dalam
waktu enam bulan dan diharapkan akan lunas
di bulan Mei 2010.

On November 17, 2009, the Company (the


Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta
Holdings
Limited
and
Forerunner
International Pte. Ltd. (the Original
Subsidiary Guarantor) and Credit Suisse
AG, Singapore branch (the Original Lender,
Arranger, Facility and Security Agent), have
entered into Credit Agreement, under which
the Original Lender agreed to provide to the
Company credit facility amounting to
USD100 million, with a term of six months
and is expected to mature in May 2010.

Pinjaman ini akan dilunasi dalam tiga kali


pembayaran dimulai sejak bulan ke-4 setelah
tanggal penarikan dana. Tingkat suku bunga
yang digunakan adalah LIBOR ditambah
dengan 10% per tahun untuk tiga bulan
pertama dan 12% per tahun untuk bulanbulan selanjutnya hingga tanggal jatuh tempo
terakhir.

This loan facility shall be repaid in three


equal installments commencing on the 4th
month after the utilization date. The interest
rate of the loan is LIBOR plus 10% per
annum for the first three months and 12% for
the succeeding months until the final
maturity date.

Dana yang diperoleh dari pinjaman tersebut


akan digunakan untuk membiayai Investasi
Multi Capital sesuai dengan persyaratan dari
Multi Capital Investment Agreement dimana
hasil dari investasi tersebut akan digunakan
oleh PT Multi Capital untuk membiayai
akuisisi 10% kepemilikannya atas PT
Newmont Nusa Tenggara dan pelunasan
biaya-biaya transaksi terkait dengan fasilitas
kredit tersebut.

The proceeds of the loan will be used


for funding Multi Capital Investment in
accordance with the terms of the Multi
Capital Investment Agreement wherein the
proceeds of such investment must be used
by PT Multi Capital to fund its share of the
acquisition of the 10% interest in PT
Newmont Nusa Tenggara and payment of
transaction expenses related to the credit
facility.

Sesuai
dengan
perjanjian
pinjaman,
Perusahaan diwajibkan untuk mematuhi
batasan-batasan tertentu, antara lain batasan
rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember
2009, Perusahaan telah mematuhi batasan
yang dipersyaratkan.

In accordance with the loan agreements, the


Company is required to comply with certain
covenants, such as financial ratio covenants.
As of December 31, 2009, the Company is in
compliance with the covenants.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


pinjaman telah dilunasi.

saldo

As of December 31, 2010, the outstanding


loan was fully paid.

74
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

279

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

23. HUTANG USAHA

23. TRADE PAYABLES

Akun ini terdiri dari:


Pihak Ketiga
Dolar AS
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Mitsui and Company Ltd
AEL Mauritius Ltd
Trakindo Utama Services Pte Ltd
PT United Tractors Tbk
Orica Singapore Pte Ltd
PT Liebherr Indonesia Perkasa
PT Hexindo Adiperkasa
PT Rig Tenders Indonesia
Toll Logistic (Asia) Ltd
PT Armindo Prima
PT Transcoal Pacific
PT Trakindo Utama
PT Budhi Wiguna Prima
Taiwan Power Company
PT AKR Corporindo Tbk
PT Cipta Kridatama
Chitra Tyres Pte Ltd
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Sub-jumlah
Rupiah
PT Mitra Bahtera Segarasejati
PT Putra Perkasa Abadi
PT Energy Transporter Indonesia
PT Pertamina (Persero)
PT Patra Niaga
PT Karya Wijaya Utama
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Sub-jumlah
Euro
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Dolar Singapura
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)

280

unless

This account consists of:


2010

2009

9.037.209
7.263.861
7.235.826
7.183.092
6.732.816
5.609.102
5.044.310
4.740.547
2.831.802
1.575.961
1.536.899
1.504.794
1.325.800
1.215.237
-

2.473.824
8.817.868
2.519.756
2.670.496
4.643.224
5.832.622
4.448.754
2.161.869
2.298.137
63.390.993
19.723.095
12.428.437
2.861.780

15.711.001

55.162.262

78.548.257

189.433.117

4.555.394
4.129.577
3.714.747
-

2.467.840
4.428.917
23.750.284
13.641.619
2.172.789

5.283.730

16.822.581

17.683.448

63.284.030

2.196

Third Parties
US Dollar
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Mitsui and Company Ltd
AEL Mauritius Ltd
Trakindo Utama Services Pte Ltd
PT United Tractors Tbk
Orica Singapore Pte Ltd
PT Liebherr Indonesia Perkasa
PT Hexindo Adiperkasa
PT Rig Tenders Indonesia
Toll Logistic (Asia) Ltd
PT Armindo Prima
PT Transcoal Pacific
PT Trakindo Utama
PT Budhi Wiguna Prima
Taiwan Power Company
PT AKR Corporindo Tbk
PT Cipta Kridatama
Chitra Tyres Pte Ltd
Others (each below
USD1,000,000)
Sub-total
Rupiah
PT Mitra Bahtera Segarasejati
PT Putra Perkasa Abadi
PT Energy Transporter Indonesia
PT Pertamina (Persero)
PT Patra Niaga
PT Karya Wijaya Utama
Others (each below
USD1,000,000)
Sub-total

10.823

Euro
Others (each below
USD1,000,000)

101.170

Singaporean Dollar
Others (each below
USD1,000,000)

75
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

23. HUTANG USAHA (Lanjutan)

23. TRADE PAYABLES (Continued)

Dolar Australia
Lain-lain (masing-masing
dibawah USD1.000.000)
Jumlah Pihak Ketiga
Hubungan Istimewa (Catatan 42d)
Dolar AS
PT Petromine Energy Trading
PT Darma Henwa Tbk
Sub-jumlah

2010

18.265

825.184

96.252.166

253.654.324

21.571.094
1.679.130
23.250.224

2.730.000

Rupiah
PT Darma Henwa Tbk

69.286.737
165.538.903

25.980.224
279.634.548

2010
75.101.140
62.384.347
16.285.703
11.767.713
165.538.903

2009
90.225.897
58.153.362
112.730.715
18.524.574
279.634.548

Current
31 to 60 days due
61 to 90 days due
Over 90 days due
Total

24. OTHER PAYABLES

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:


2010

2009

27.977.192
14.409.494
6.333.333
6.000.000
-

27.659.574
12.569.217
27.833.331
2.016.534
-

57.350.622

48.739.350

Third Parties
Ancara Properties Limited
Tilgard International Ltd.
Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus
BHP Holdings (International), Inc.
Indomining Resources Holding Ltd.
Goodrich Management Corporation
Cash Dividend (Note 33)
Others (each below
USD2,000,000)

112.070.641

118.818.006

Total

76
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Total

There are no collaterals given for trade payables.

24. HUTANG LAIN-LAIN

Jumlah

Total Related Parties

Details of the aging schedule of trade payables


were as follows:

Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang


usaha.

Pihak Ketiga
Ancara Properties Limited
Tilgard International Ltd.
Bhivpuri Investments Ltd., Cyprus
BHP Holdings (International), Inc.
Indomining Resources Holding Ltd.
Goodrich Management Corporation
Dividen Kas (Catatan 33)
Lain-lain (masing-masing dibawah
USD2.000.000)

Total Third Parties

54.122.340
15.164.397
69.286.737

Rincian umur hutang usaha adalah sebagai


berikut:
Lancar
31 sampai dengan 60 hari
61 sampai dengan 90 hari
Lebih dari 90 hari
Jumlah

Australian Dollar
Others (each below
USD1,000,000)

Related Parties (Note 42d)


US Dollar
PT Petromine Energy Trading
PT Darma Henwa Tbk
Sub-total

Rupiah
PT Darma Henwa Tbk
Jumlah Hubungan Istimewa
Jumlah

2009

unless

281

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

25. HUTANG KEPADA PEMERINTAH INDONESIA

25. DUE TO GOVERNMENT OF INDONESIA

unless

Akun ini merupakan hutang sehubungan dengan


hak Pemerintah Indonesia atas penjualan
batubara (Dana Hasil Produksi Batubara - DHPB)
oleh KPC, Arutmin dan FBS, Anak perusahaan,
(Catatan 45a).

This account relates to GOI entitlements on sales


of coal (Coal Production Proceeds - DHPB) of
KPC, Arutmin and FBS, the Subsidiaries (Note
45a).

Rincian hutang kepada Pemerintah Indonesia


pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
adalah sebagai berikut:

Details of payable to GOI as of December 31,


2010 and 2009 were as follows:

Hutang DHPB
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Fajar Bumi Sakti
Jumlah

2010

2009

638.056.272
270.265.270
3.328.505
911.650.047

26. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

This account consists of:


2010
187.025.331
44.548.668
18.737.013
12.703.699
3.066.720
17.626.587
283.708.018

Beban
penambangan
dan
pemeliharaan
merupakan hutang kepada para kontraktor
sehubungan
dengan
kegiatan
eksplorasi,
pengembangan dan penambangan dari KPC,
Arutmin, dan FBS, Anak perusahaan.

282

Total

26. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari:


Penambangan dan pemeliharaan
Bunga
Komisi
Pengapalan
Gaji dan Upah
Lain-lain
Jumlah

DHPB payables
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Fajar Bumi Sakti

483.937.755
227.369.854
2.729.193
714.036.802

2009
185.742.994
5.838.313
11.716.764
8.699.983
3.154.546
1.725.001
216.877.601

Mining and maintenance


Interest
Commission
Shipping
Salaries and wages
Others
Total

Mining and maintenance expenses pertain to


payable to contractors related to exploration,
development and mining activities in KPC,
Arutmin and FBS, the Subsidiaries.

77
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG

27. LONG-TERM LOANS

Akun ini terdiri dari:

Country Forest Limited


(setelah dikurangi biaya keuangan
yang belum diamortisasi sebesar
USD33.912.689 dan masih
harus dibayar premi penebusan
sebesar USD(135.101.405))
Guaranteed Senior Secured Note
(setelah dikurangi biaya keuangan
dan diskonto yang belum diamortisasi
sebesar USD21.065.493)
Guaranteed Senior Secured Note
(setelah dikurangi biaya keuangan
dan diskonto yang belum diamortisasi
sebesar USD4.439.560)
Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1
(setelah dikurangi biaya keuangan
yang belum diamortisasi sebesar
USD4.748.782 dan masih
harus dibayar premi penebusan
sebesar USD(16.297.394))
Fasilitas Deutsche Bank 2010
(setelah dikurangi biaya keuangan
dan diskonto yang belum diamortisasi
sebesar USD3.064.298)
Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2
(setelah dikurangi biaya keuangan
dan diskonto yang belum diamortisasi
sebesar USD5.640.081)
Nomura International Plc
(setelah dikurangi biaya keuangan
dan diskonto yang belum diamortisasi
sebesar USD162.661)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Raiffeisen Zentralbank
Osterreich AG
Fasilitas Deutsche Bank AG 2008
Rio Tinto Limited
VFS International AB

unless

This account consists of:


2010

2009

2.001.188.716

678.934.507

295.560.440

231.211.939

196.935.702

144.359.919

1.900.000.000

Country Forest Limited


(net of unamortized financing cost
of USD33,912,689 and
accrued redemption premium
of USD(135,101,405))

Guaranteed Senior Secured Note


(net of unamortized financing cost
and discount of USD21,065,493)

300.000.000

Guaranteed Senior Secured Note


(net of unamortized financing cost
and discount of USD4,439,560)

Credit Suisse 2010 Facility - 1


(net of unamortized financing cost
of USD4,748,782 and
accrued redemption premium
of USD(16,297,394))

Deutsche Bank AG 2010 Facility


(net of unamortized financing cost
and discount of USD3,064,298)

Credit Suisse 2010 Facility - 2


(net of unamortized financing cost
and discount of USD5,640,081)

20.837.339
3.557.916

3.610.400

80.000.000
35.000.000
7.979.733
349.369

Nomura International Plc


(net of unamortized financing cost
and discount of USD162,661)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Raiffeisen Zentralbank
Osterreich AG
Deutsche Bank AG 2008 Facility
Rio Tinto Limited
VFS International AB

Fasilitas Credit Suisse 2008 - 2


Fasilitas Credit Suisse 2008 - 3
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 4
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 5
Fasilitas Credit Suisse 2008 - 6
ICICI Bank UK PLC
ICICI Bank Limited
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Jumlah
Dikurangi: Bagian jangka pendek

3.572.586.478
9.261.038

2.326.939.502
21.552.836

Credit Suisse 2008 Facility - 2


Credit Suisse 2008 Facility - 3
Credit Suisse 2008 Facility - 4
Credit Suisse 2008 Facility - 5
Credit Suisse 2008 Facility - 6
ICICI Bank UK PLC
ICICI Bank Limited
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Total
Less: Current portion

Bagian Jangka Panjang

3.563.325.440

2.305.386.666

Non-Current Portion

78
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

283

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

a. Country Forest Limited

unless

a. Country Forest Limited

Pada
tanggal
18
September
2009,
Perusahaan
(Peminjam)
dan
Anak
perusahaan, PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal
Limited, Sangatta Holdings Limited dan
Forerunner International Pte. Ltd. (the Original
Subsidiary Guarantor), PT Samuel Sekuritas
Indonesia (the Arranger), The Bank of New
York Mellon (the Administrative dan Security
Agent) dan Country Forest Limited (the
Original Lender), anak perusahaan yang
dimiliki secara penuh oleh China Investment
Corporation (CIC), menandatangani Perjanjian
Pinjaman Berjangka Senior yang Dijamin
(CFL Loan) dimana Original Lender setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Perusahaan sebesar USD1,9 milyar, yang
terdiri dari:

On September 18, 2009, the Company


(the Borrower) and its Subsidiaries,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd. (the Original
Subsidiary
Guarantors),
PT
Samuel
Sekuritas Indonesia (the Arranger), The
Bank of New York Mellon (the Administrative
and Security Agent) and Country Forest
Limited (the Original Lender), a whollyowned subsidiary of China Investment
Corporation (CIC), entered into a Senior
Secured Term Loan Agreement (CFL Loan)
wherein the Original Lender agreed to provide
to the Company term loan facilities amounting
to USD1.9 billion that consist of:

i. Fasilitas Commitment A sebesar USD600


juta yang akan jatuh tempo dalam waktu
empat (4) tahun sejak tanggal penarikan
pinjaman ini;
ii. Fasilitas Commitment B sebesar USD600
juta yang akan jatuh tempo dalam waktu
lima (5) tahun sejak tanggal penarikan
pinjaman ini; dan
iii. Fasilitas Commitment C sebesar USD700
juta yang akan jatuh tempo waktu enam (6)
tahun sejak tanggal penarikan pinjaman ini.

i. Facility A Commitment amounting to


USD600 million that will mature on the 4th
year from the loan drawdown date;

Pada tanggal jatuh tempo setiap fasilitas


pinjaman atau tanggal pembayaran lainnya,
Perusahaan harus melunasi (i) pokok kredit
terhutang beserta bunga yang masih harus
dibayar, jika ada, (ii) premi yang berlaku, yang
jumlahnya dihitung pada tanggal pembayaran
kembali untuk setiap masing-masing pinjaman
yang terkait, dengan 5% sebagai pilihan
pertama untuk tanggal pembayaran kembali
atas pinjaman terkait, berkurang berdasarkan
metode garis lurus hingga nihil pada tanggal
jatuh tempo, (iii) jumlah terhutang lainnya
berdasarkan pinjaman terkait, dan (iv) jumlah
keseluruhan, yaitu jumlah yang memberikan
kepada pemberi pinjaman internal rate of
return sebesar 19% secara keseluruhan untuk
pinjaman tersebut.

On the maturity date of each of the facilities or


other repayment date, the Company shall pay
(i) the oustanding principal amount together
with the unpaid accrued interest if any, (ii) any
applicable premium, which is an amount
calculated at the repayment date of each
relevant facility, at 5% as of the first optional
repayment date of the relevant facility,
decreasing on a straight line basis to zero at
the applicable maturity date for that facility,
(iii) other amounts payable under the relevant
facility, and (iv) a make-whole amount, which
is the amount that provides the lender with an
overall internal rate of return of 19% on the
relevant facility.

284

ii. Facilitity B Commitment amounting to


USD600 million that will mature on the 5th
year from the loan drawdown date; and
iii. Facility C Commitment amounting to
USD700 million that will mature on the 6th
year from the loan drawdown date.

79
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk


membayar saldo hutang yang timbul dari
akuisisi tidak langsung atas kepemilikan
saham di PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar
Bumi Sakti dan PT Pendopo Energi Batubara,
pembayaran hutang-hutang Perusahaan dan
Anak perusahaan, dan sisa pinjaman untuk
modal kerja dan keperluan operasional
Perusahaan.

The proceeds of the loan will be used to pay


the remaining balance of the consideration for
the acquisition of indirect shareholdings in
PT Darma Henwa Tbk, PT Fajar Bumi Sakti
and PT Pendopo Energi Batubara, repayment
of all of the existing indebtedness of the
Company and its Subsidiaries and the
remaining balance for working capital and
general corporate purposes.

Bunga pinjaman dibayar bulanan, dengan


pembayaran pertama dimulai pada tanggal
5 November 2009 dan suku bunga 12% per
tahun.

The interest on the loan is payable monthly,


with the first payment commencing on
November 5, 2009, and accrues at the rate of
12% per annum.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan


(the Common Security) yang berasal dari
dokumen-dokumen berikut (the Common
Security Documents) diantaranya termasuk:

This loan facility was secured by the security


interests (the Common Security) created
under the following documents (the Common
Security Documents) which include among
others:

penyerahan (assignment) hak penerimaan


Perusahaan berdasarkan Cash Distribution
Agreement (CDA);
rekening penerimaan USD;
rekening penerimaan IDR;

surat kuasa untuk menarik dana;


Jaminan
atas
saham-saham
Anak
perusahaan,
PT
Arutmin Indonesia,
PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal Resources
(Cayman) Ltd., PT IndoCoal Kalsel
Resources, PT IndoCoal Kaltim Resources
dan the Original Subsidiary Guarantors
(Share Pledges and CFL Loan Restricted
Subsidiaries) milik Perusahaan dan Original
Subsidiary Guarantors;

Penyerahan
(assignment)
hak
dari
Perusahaan dan CFL Loan Restricted
Subsidiaries untuk menerima pembayaran
berdasarkan pinjaman antar perusahaan
diantara
mereka
(sebagai
pemberi
pinjaman) dan Anak-anak perusahaan milik
Perusahaan, selain anak perusahaan
keuangan (sebagai peminjam).

80
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

the assignment of rights of the Company


to receive payments under the Cash
Distribution Agreement (CDA);
the charge over USD proceeds accounts;
the pledge over the receivables under the
IDR accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
the share pledges over the shares of
its Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia,
PT Kaltim Prima Coal, IndoCoal
Resources (Cayman) Ltd., PT IndoCoal
Kalsel Resources, PT IndoCoal Kaltim
Resources and the Original Subsidiary
Guarantors (the Share Pledges and CFL
Loan Restricted Subsidiaries) by the
Company and each of the Original
Subsidiary Guarantors;
the assignment of rights of the Company
and
each
CFL
Loan
Restricted
Subsidiaries to receive any payments
under the Intercompany loans between
them (as lenders) and the Subsidiaries of
the Company, other than a finance
subsidiary (as borrowers).

285

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Fasilitas
pinjaman
meliputi
beberapa
pembatasan terhadap Perusahaan dan Anakanak
perusahaannya
untuk
bertindak,
termasuk didalamnya:

This loan facility contains restrictions on the


ability of the Company and its Subsidiaries to
take certain actions, including the following:

i.

Perusahaan
tidak
diizinkan
baik
KPC
maupun
Arutmin,
Anak-anak
perusahaannya,
untuk
menjual,
mengalihkan atau melepaskan, baik
secara langsung maupun tidak langsung
hak atau kepentingan KPC atau Arutmin
berdasarkan PKP2B;

i.

The Company will not permit either


KPC or Arutmin, its Subsidiaries, to sell,
transfer or otherwise dispose of, directly
or indirectly any of KPCs or Arutmins
rights or interests under its CCOWs;

ii.

Tidak ada anggota dari Group CFL Loan


diizinkan untuk melakukan pembayaran pembayaran tertentu, yang meliputi
diantaranya
pengumuman
atau
pembayaran
dividen,
pembelian,
penebusan, pelepasan atau penebusan
saham Perusahaan atau
CFL Loan
Restricted Subsidiaries, kecuali dalam
kondisi tertentu atau rasio keuangan telah
dipenuhi;

ii.

No member of the CFL Loan Restricted


Group is permitted to make restricted
payments, which include among others
the declaration or payment of dividends,
purchase, redemption, retirement or
redemption of any shares of stocks of the
Company or its CFL Loan Restricted
Subsidiaries,
unless
certain
circumstances or financial ratios were
satisfied;

iii.

Tidak ada anggota dari Group CFL Loan


diizinkan untuk menerbitkan atau menjual
saham CFL Loan Restricted Subsidiaries,
kecuali dalam kondisi tertentu atau rasio
keuangan telah dipenuhi;

iii.

No member of the CFL Loan Restricted


Group is permitted to issue or sell any
shares of capital stocks of any CFL Loan
Restricted Subsidiaries, unless certain
circumstances or financial ratios were
satisfied;

iv. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan


diizinkan untuk secara langsung atau tidak
langsung, mengadakan, memperbaharui
atau memperpanjang transaksi atau
perjanjian dengan beneficial holder
yang memiliki 10% atau lebih saham
Perusahaan atau afiliasinya, kecuali
dalam kondisi tertentu atau rasio
keuangan telah terpenuhi;

iv. No member of the CFL Loan Restricted


Group is permitted to directly or
indirectly, enter into, renew or extend any
transaction or arrangement with any
beneficial holder of 10% or more of any
class of capital stocks the Company or
any of its affiliates, unless certain
circumstances or financial ratios were
satisfied;

v.

v.

Tidak ada anggota dari Group CFL Loan


diizinkan untuk: memberikan gadai atas
Common Security;

No member of the CFL Loan Restricted


Group is permitted to create any liens
over the Common Security;

vi. Perusahaan tidak dapat melakukan


konsolidasi
atau
merger,
menjual,
menyerahkan, mengalihkan, menyewakan
atau bahkan melepaskan semua atau
secara substansial asetnya, kepada pihak
lain, kecuali persyaratan tertentu dipenuhi;

vi. The Company shall not consolidate or


merge with, sell, convey, transfer, lease
or otherwise dispose of all or
substantially all of its assets, to other
person, unless certain requirements are
complied with;

vii. Tidak ada anggota dari Group CFL Loan


diizinkan untuk mengadakan hutang
kecuali Perusahaan dapat memenuhi
beberapa rasio keuangan tertentu.

vii. No member of the CFL Loan Restricted


Group is permitted to incur indebtedness
unless the Company is able to satisfy
certain financial ratios;

286

81
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

viii. KPC, Arutmin dan IndoCoal Resources,


Anak-anak perusahaan tidak diizinkan
untuk mengadakan hutang kecuali Anakanak perusahaan ini dapat memenuhi
beberapa rasio keuangan tertentu.

viii. KPC, Arutmin and IndoCoal Resources,


Subsidiaries are not permitted to incur
indebtedness unless these subsidiaries
are able to satisfy certain financial ratios.

Selanjutnya,
fasilitas
pinjaman
meliputi
ketentuan yang mengizinkan Perusahaan
mengalihkan
hak
dan
kewajibannya
berdasarkan perjanjian untuk mendanai Anak
perusahaan untuk mencapai efisiensi pajak,
mengacu pada pembaharuan dari fasilitas
pinjaman yang dapat memenuhi harapan
semua pihak. Proses pengalihan diselesaikan
pada tanggal 5 November 2009, dimana hak
dan kewajiban Perusahaan sebagai Peminjam
dialihkan ke Anak perusahaannya di Belanda
yang dimiliki secara penuh, Bumi Netherlands
B.V. Perusahaan bersama-sama dengan
Original Subsidiary Guarantor, terus menjamin
kewajiban Bumi Netherlands B.V. berdasarkan
CFL Loan.

Moreover, the loan facility contains a


provision which allows the Company to
transfer its rights and obligations under the
loan to finance subsidiaries to achieve greater
tax efficiency, subject to amendments to the
loan facility that are satisfactory to the parties.
The transfer process was completed on
November 5, 2009, whereupon the rights
and obligations of the Company as Borrower
were assumed by its wholly-owned Dutch
Subsidiary, Bumi Netherlands B.V. The
Company, together with the Original
Subsidiary Guarantors, continue to guarantee
the obligations of Bumi Netherlands B.V.
under the transferred CFL Loan.

Berdasarkan
fasilitas
pinjaman
ini,
Perusahaan, Original Subsidiary Guarantor,
BNY Mellon dan Standard Chartered Bank,
cabang Jakarta, menandatangani sebuah
Intercreditor Agreement tertanggal 1 Oktober
2009.

Pursuant to this loan facility, the Company,


the Original Subsidiary Guarantors, BNY
Mellon and Standard Chartered Bank, Jakarta
Branch, entered into an Intercreditor
Agreement dated October 1, 2009.

Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui dan


disajikan kembali pada tanggal 24 September
2009 dan diperbaharui lebih lanjut pada
tanggal 28 Oktober 2009 di bawah suatu akta
pembaharuan.

The loan agreement was subsequently


amended and restated on September 24,
2009 and further amended on October 28,
2009 under a deed of amendment.

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD2.001.188.716 .

The amortized cost of this loan as of


December
31,
2010
amounted
to
USD2,001,188,716 .

b. Guaranteed Senior Secured Note II

b. Guaranteed Senior Secured Note II

Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan


(Penjamin) melalui Bumi Investment Pte. Ltd.,
Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya
(Penerbit) menerbitkan 10,75% Guaranteed
Senior Secured Notes senilai USD700 juta
yang jatuh tempo pada tanggal 10 November
2017 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse
Limited, cabang Singapura, Deutsche Bank dan
JP Morgan (S.E.A.) Limited sebagai Joint Lead
Manager. Surat Hutang dijaminkan oleh
Perusahaan dan Anak-anak perusahaan,
diantaranya PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal
Limited, Sangatta Holdings Limited dan
Forerunner International Pte. Ltd., (the Original
Subsidiary Guarantor).

On September 30, 2010, the Company (the


Guarantor), through Bumi Investment Pte.
Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the
Company (the Issuer) issued USD700
million 10.75% Guaranteed Senior Secured
Notes due on November 10, 2017 (the
Notes) with Credit Suisse Limited,
Singapore, Deutsche Bank and JP Morgan
(S.E.A.) Limited acting as the Joint Lead
Managers. The Notes were guaranteed by
the Company and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte.
Ltd.,
(the
Original
Subsidiary
Guarantor).

82
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

287

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada tanggal


6 Oktober 2017 dan dikenakan tingkat suku
bunga 10,75% per tahun, dan akan terhutang
setiap enam bulan.

The Notes, maturing on October 6, 2017 bear


an interest of 10.75% per annum, which is
payable semi-annually.

Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus


Surat Hutang sebelum tanggal 6 Oktober 2014,
secara keseluruhan bukan hanya sebagian,
pada harga penebusan yang setara dengan
pokok kredit ditambah dengan bunga terhutang
dan masih harus dibayar, jika ada, ditambah
dengan premi. Penebusan yang dilakukan pada
atau setelah tanggal 6 Oktober 2014 dapat
dilakukan secara keseluruhan atau sebagian
pada harga penebusan setara dengan
105,375%, 102,6875% dan 100% ditambah
dengan bunga terhutang dan masih harus
dibayar untuk periode 12 bulan masing-masing
dimulai pada tanggal 6 Oktober 2014,
6 Oktober 2015 dan 6 Oktober 2016 dan
seterusnya.

The Issuer may at its option redeem the


Notes prior to October 6, 2014, in whole or in
part, at a redemption price equal to the
principal amount plus accrued and unpaid
interest, if any, plus a premium. Redemptions
made on or after October 6, 2014 in whole or
in part will be at the redemption prices equal
to 105.375%, 102.6875% and 100% plus
accrued and unpaid interest for the 12-month
period beginning on October 6, 2014, October
6, 2015 and October 6, 2016 and thereafter,
respectively.

Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya


dapat menebus 35% dari Surat Hutang
sebelum tanggal 6 Oktober 2014 dengan harga
penebusan 110,75% dari pokok kredit ditambah
dengan bunga terhutang dan masih harus
dibayar, jika ada, dengan dana dari penjualan
satu
atau lebih penawaran saham Penerbit
atau Perusahaan.

Moreover, the Issuer may, at its option


redeem 35% of the Notes before October 6,
2014 at a redemption price of 110.75% of the
principal amount plus accrued and unpaid
interest, if any, with the proceeds from sales
of one or more equity offerings of the Issuer
or the Company.

Dana yang diperoleh dari penerbitan Surat


Hutang tersebut akan digunakan untuk
membayar hutang jangka pendek JP Morgan
Chase, Credit Suisse dan Bright Ventures
(Catatan 22) serta untuk membayar penuh
hutang jangka panjang RZB (Catatan 27i),
pembelian kembali sebagian dari 5% Obligasi
Konversi yang Dijamin senilai USD300 juta
(Catatan 28c) dan untuk membayar kembali
hutang lainnya.

The proceeds of the Notes will be used to


repay in full the outstanding balances of
short-term loans from JP Morgan Chase,
Credit Suisse and Bright Ventures (Note 22)
as well as to repay in full the long-term loan
from RZB (Note 27i), partial repurchase of
the 5% USD300 million Guaranteed
Convertible Bonds (Note 28c) and repayment
of other indebtedness.

Surat Hutang ini dijamin dengan the Common


Security
Documents
(Catatan
27a).
Persyaratan dari Surat Hutang meliputi
pembatasan yang sama kepada Perusahaan,
Bumi Investments dan beberapa Anak
perusahaan
seperti
pembatasan
yang
dinyatakan dalam Guaranteed Senior Secured
Note senilai USD 300 juta (Catatan 27c).

The Notes were secured by the Common


Security Documents (Note 27a). The terms of
the Notes contain restrictions on the ability of
the Company, Bumi Investments and certain
Subsidiaries of the Company by the same
restrictions as stated in the USD300
Guaranteed Senior Secured Note (Note 27c).

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD678.934.507.

The amortized cost of this loan as of


December
31,
2010
amounted
to
USD678,934,507.

288

83
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

c. Guaranteed Senior Secured Note

unless

c. Guaranteed Senior Secured Note

Pada tanggal 13 November 2009, Perusahaan


(Penjamin) melalui Bumi Capital Pte. Ltd.,
Anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya
(Penerbit) menerbitkan 12% Guaranteed
Senior Secured Notes senilai USD300 juta
yang jatuh tempo pada tanggal 10 November
2016 (Surat Hutang) dengan Credit Suisse
Limited, cabang Singapura, dan Deutsche
Bank sebagai Manajer. Surat Hutang
dijaminkan oleh Anak-anak perusahaan dari
Perusahaan, diantaranya PT Sitrade Coal,
Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings
Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.,
(the Original Subsidiary Guarantor).

On November 13, 2009, the Company (the


Guarantor), through Bumi Capital Pte. Ltd.,
a wholly-owned Subsidiary of the Company
(the Issuer) issued USD300 million 12%
Guaranteed Senior Secured Notes due on
November 10, 2016 (the Notes) with Credit
Suisse Limited, Singapore and Deutsche
Bank acting as the Manager. The Notes were
guaranteed by the Companys Subsidiaries,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd., (the Original
Subsidiary Guarantor).

Surat Hutang ini akan jatuh tempo pada


tanggal 10 November 2016 dan dikenakan
tingkat suku bunga 12% per tahun.

The Notes, maturing on November 10, 2016


bear an interest of 12% per annum.

Penerbit dengan hak opsinya dapat menebus


Surat Hutang sebelum tanggal 10 November
2013, secara keseluruhan bukan hanya
sebagian, pada harga penebusan yang setara
dengan pokok kredit ditambah dengan bunga
terhutang dan masih harus dibayar, jika ada,
ditambah dengan premi. Penebusan yang
dilakukan pada
atau
setelah tanggal
13 November 2009 dapat dilakukan secara
keseluruhan atau sebagian pada harga
penebusan setara dengan 106%, 103% dan
100% ditambah dengan bunga terhutang dan
masih harus dibayar untuk periode 12 bulan
masing-masing
dimulai
pada
tanggal
10 November 2013, 10 November 2014 dan
10 November 2015.

The Issuer may at its option redeem the


Notes prior to November 10, 2013, in whole
but not in part, at a redemption price equal to
the principal amount plus accrued and unpaid
interest, if any, plus a premium. Redemptions
made on or after November 13, 2009 may be
made in whole or in part at the redemption
prices equal to 106%, 103% and 100% plus
accrued and unpaid interest for the 12-month
period beginning on November 10, 2013,
November 10, 2014 and November 10, 2015,
respectively.

Selanjutnya, Penerbit dengan hak opsinya


dapat menebus 35% dari Surat Hutang
sebelum tanggal 13 November 2013 dengan
harga penebusan 112% dari pokok kredit
ditambah dengan bunga terhutang dan masih
harus dibayar, jika ada, dengan hasil
penjualan atas beberapa jenis modal saham
Perusahaan.

Moreover, the Issuer may, at its option


redeem 35% of the Notes before November
13, 2013 at a redemption price of 112% of the
principal amount plus accrued and unpaid
interest, if any, with the proceeds from sales
of certain kinds of capital stock of the
Company.

Dana yang diperoleh dari Surat Hutang


tersebut akan digunakan untuk belanja modal
awal dan pengeluaran untuk biaya eksplorasi
dan pengembangan milik PT Dairi Prima
Mineral, Anak perusahaan, investasi dan
perolehan mendatang atas perusahaanperusahaan tambang lainnya, modal kerja dan
keperluan operasional.

The proceeds of the Notes will be used


for initial capital expenditures and mine
exploration and development expenditures of
PT Dairi Prima Mineral, a Subsidiary, future
acquisitions and investments in mining related
companies, working capital and general
corporate purposes.

84
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

289

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Surat Hutang ini dijamin dengan:


- penyerahan (assignment) hak penerimaan;
- penyerahan (assignment) hak pinjaman
antar perusahaan;
- rekening penerimaan USD;
- rekening penerimaan IDR;
- surat kuasa untuk menarik dana;
- subordination deed; dan
- dokumen lain yang membuktikan atau
menyebabkan sekuritisasi atas aset
Perusahaan.

The Notes were secured by:


- the assignment of rights to proceeds;
- the assignment of intercompany loans;

Persyaratan atas Surat Hutang meliputi


pembatasan kepada Perusahaan, Bumi
Capital dan beberapa Anak perusahaan
untuk bertindak, termasuk diantaranya,
penambahan
hutang
yang
dapat
mempengaruhi beberapa rasio keuangan
tertentu, melakukan pembayaran-pembayaran
terbatas, menerbitkan preferred stocks,
melakukan gadai, menjual atau pelepasan
aset, merger atau konsolidasi, melakukan
transaksi jual dan sewa-balik, melakukan
transaksi dengan afiliasi dan memulai lini
usaha yang baru.

The terms of the Notes contains restrictions


on the ability of the Company, Bumi Capital
and certain Subsidiaries of the Company to
take certain actions, which include among
others, the incurrence of additional debt
which would result in a certain financial
ratio, make restrictive payments, issue
redeemable and preferred stocks, create
liens, sell or otherwise dispose of assets,
enter into merger or consolidations, enter into
sale and leaseback transactions, enter into
transactions of affiliates and enter into new
lines of business.

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD 295.560.440 .

The amortized cost of this loan as


of
December 31, 2010 amounted to
USD295,560,440 .

d. Fasilitas Credit Suisse 2010 - 1

the charge over USD proceeds accounts;


the pledge over IDR proceeds accounts;
the power of attorney to withdraw funds;
the subordination deed; and
any other document evidencing or
creating security over any assets of the
Company.

d. Credit Suisse 2010 Facility - 1

Pada tanggal 23 Maret 2010, PT Multi Daerah


Bersaing
(MDB),
Anak
perusahaan
(Peminjam), Credit Suisse AG, cabang
Singapura (sebagai the Financial Institutions,
the Original Lenders (Pemilik Dana), Arranger,
Facility Agent, Security Agent and Account
Bank)
dan Credit Suisse International
sebagai bank hedging, menandatangani
Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
MDB sebesar USD200 juta, yang akan dibayar
sepenuhnya dalam kurun waktu 24 bulan sejak
penarikan dana.

On March 23, 2010, PT Multi Daerah


Bersaing
(MDB),
a
Subsidiary
(the
Borrower), Credit Suisse AG, Singapore
branch (the Financial Institutions, the Original
Lenders, Arranger, Facility Agent, Security
Agent and Account Bank) and Credit Suisse
International as hedging bank, entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to MDB a credit
facility amounting to USD200 million, which is
payable in full 24 months following the
utilization date.

Pada tanggal jatuh tempo pinjaman, MDB


harus
membayar
premi
penebusan
(Redemption Premium), yaitu jumlah yang
menyediakan kepada pemberi pinjaman
internal rate of return sebesar 15%.

On the maturity date of the loan, MDB shall


pay a Redemption Premium, which is the
amount that provides the lender with an
overall internal rate of return of 15%.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar


LIBOR ditambah 7% per tahun dan jatuh
tempo setiap triwulan.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 7%


per annum and is payable every quarter.

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk


pelunasan biaya-biaya transaksi terkait
dengan fasilitas kredit ini,pendanaan Debt
Reserve account dan pelunasan sebagian
pinjaman MDB (Catatan 45ee).

The proceeds of the loan will be used for


paying of transaction expenses related to this
facility, funding of the Debt Reserve account
and partial repayment of MDBs loan
(Note 45ee).

290

85
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

Pinjaman ini dijamin dengan:


- Proceeds account dan Debt Reserve
account;
- Penjaminan saham-saham MDB atas
kepemilikan sahamnya di PT Newmont
Nusa Tenggara (PTNNT) dan surat kuasa
untuk menjual saham dan;
- penyerahan (assignment) atau kuasa atas
jaminan (yaitu antara lain, hipotek, jaminan,
hak gadai, hypothecation); dan
-

unless

The loan was secured by:


- the charge over the Proceeds account and
Debt Reserve account;
- MDBs share pledges over shares in
PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)
and the Power of Attorney to Sell the
shares and ;
- the assignment or charge evidencing
Security Interests (i.e. mortgage, pledge,
lien, assignment, hypothecation, among
others); and
- any other document evidencing or
creating security over any assets of MDB
or PT Multi Capital, the parent company.

dokumen lain yang membuktikan atau


menyebabkan sekuritisasi atas aset MDB
atau PT Multi Capital, induk perusahaan.

Perjanjian kredit ini kemudian diperbaharui


pada tanggal 1 April 2010 yang memberikan
tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB
sebesar USD100 juta ("Fasilitas B") sehingga
meningkatkan jumlah fasilitas pinjaman
dari USD200 juta ("Fasilitas A") menjadi
USD300 juta.

The loan agreement was subsequently


amended on April 1, 2010 granting MDB
an additional loan facility amounting to
USD100 million (Facility B), which increased
the total loan facility from USD200 million
(Facility A) to USD300 million.

Fasilitas baru ini akan dikenakan bunga


sebesar LIBOR ditambah 7% dan dibayarkan
setiap triwulan. Fasilitas B dibayar secara
penuh setelah 24 bulan dari tanggal
penggunaan Fasilitas A. Pada tanggal
jatuh
tempo,
MDB
akan
membayar
Premi Penebusan (Redemption Premium)
kepada Pemberi Pinjaman dengan overall rate
of return sebesar 15%.

The new facility will be subject to an annual


interest of LIBOR plus 7% and is payable
every quarter. The Facility B is payable in full
after 24 months from the utilization date of
Facility A. On the maturity date, MDB shall
pay a Redemption Premium equivalent to an
amount which provides the Lenders with an
overall rate of return of 15%.

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD 231.211.939.

The amortized cost of this loan as


of
December 31, 2010 amounted to
USD231,211,939 .

e. Fasilitas Deutsche Bank AG 2010

e. Deutsche Bank AG 2010 Facility


On April 30, 2010, the Company (the
Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Limited, Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte.
Ltd.
(the
Original
Subsidiary
Guarantors),
Financial Institutions (the
Original Lenders), Deutsche Bank AG,
Singapore branch (the Original Arranger),
Deutsche Bank AG, Hong Kong branch (the
Facility Agent) and DB Trustees (Hong
Kong) Limited (the Security Agent) entered
into Credit Agreement, under which the
Original Lenders agreed to provide to the
Company credit facility amounting to USD50
million, with a term of 24 months and interest
rate of LIBOR plus 4.95% per annum.

Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan


(Peminjam) dan Anak-anak perusahaan,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Limited,
Sangatta Holdings Limited dan Forerunner
International Pte. Ltd. (the Original Subsidiary
Guarantors), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana), Deutsche Bank AG, cabang Singapura
(the Original Arranger), Deutsche Bank AG,
cabang Hong Kong (the Facility Agent) dan
DB Trustees (Hong Kong) Limited (the
Security Agent) menandatangani Perjanjian
Kredit dimana Pemilik Dana setuju untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD50 juta, dalam waktu
24 bulan dengan suku bunga pinjaman
sebesar LIBOR ditambah dengan 4,95% per
tahun.

86
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

291

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk


pelunasan biaya-biaya transaksi terkait
dengan fasilitas kredit ini, pembayaran
pinjaman Perusahaan atau Anak perusahaan
dan keperluan operasional Perusahaan
termasuk
pendanaan
pre-export
atau
kebutuhan modal kerja.

The proceeds of the loan will be used for the


payment of transaction expenses related to
this facility, repayment of existing financial
indebtedness of the Company or its
Subsidiaries and other general corporate
purposes, including any pre-export financing
or working capital requirements.

Pada tanggal 13 Mei 2010, Facility Agent dan


Bank of India, cabang Singapura dan Bank of
India, cabang Tokyo (the Additional Lenders)
menandatangani Perjanjian Kerjasama dimana
Additional Lenders setuju untuk menambah
pinjamannya sebesar USD50 juta.

On May 13, 2010, the Facility Agent and


Bank of India, Singapore branch and Bank of
India, Tokyo branch (the Additional Lenders)
entered
into
Additional
Commitments
Certificate, wherein the Additional Lenders
agreed to provide additional commitments
amounting to USD50 million.

Pada tanggal 21 Juli 2010, Facility Agent,


Deutsche Bank AG, cabang Singapura (the
existing Lender) dan WestLB AG, cabang
Singapura
(the
Additional
Lender)
menandatangani
Perjanjian
Kerjasama
lanjutan dimana Existing Lender dan Additional
Lender setuju untuk menambah jumlah
pinjamannya efektif pada tanggal 23 Juli 2010
sejumlah USD25 juta.

On July 21, 2010, the Facility Agent,


Deutsche Bank AG, Singapore branch (the
existing Lender) and WestLB AG, Singapore
branch (the Additional Lender) entered into
a Additional
Commitments Certificate,
wherein the existing Lender and Additional
Lender agreed to provide additional
commitments amounting to USD25 million
effective July 23, 2010.

Pada tanggal 13 September 2010, Facility


Agent, Deutsche Bank AG, cabang Singapore
(the existing Lender) dan China Development
Bank Corporation (the Additional Lender)
menandatangani
Perjanjian
Kerjasama
lanjutan dimana Existing Lender dan Additional
Lender setuju untuk menambah pinjamannya
sebesar USD75 juta.

On September 13, 2010, the Facility Agent,


Deutsche Bank AG, Singapore branch (the
existing Lender) and China Development
Bank Corporation (the Additional Lender)
entered into a Additional Commitments
Certificate, wherein the existing Lender and
Additional Lender agreed to provide
additional commitments amounting to USD75
million.

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD196.935.702.

The amortized cost of


of
December 31, 2010
USD196,935,702.

f. Fasilitas Credit Suisse 2010 - 2

f. Credit Suisse 2010 Facility - 2

Pada tanggal 19 Augustus 2010, Perusahaan


(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd.,
Sangatta Holdings Limited and Forerunner
International Pte. Ltd. (sebagai Original
Guarantors), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapura
(the Arranger, Facility Agent dan Security
Agent), menandatangani Perjanjian Kredit
dimana
Pemilik
Dana
setuju
untuk
menyediakan
fasilitas
kredit
kepada
Perusahaan sebesar USD150 juta.

292

this loan as
amounted to

On August 19, 2010, the Company (the


Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte. Ltd. (the Original Guarantors), Financial
Institutions (the Original Lenders) and Credit
Suisse, Singapore branch (the Arranger,
Facility Agent and Security Agent) entered
into a Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD150 million.

87
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali


seluruhnya pada tahun 2013.
Namun
demikian, pinjaman wajib dilunasi apabila
terjadi perubahan pengendalian. Perubahan
pengendalian
terjadi
apabila
terdapat
seseorang atau sekelompok orang yang
bertindak dengan persetujuan (selain dari
sekelompok orang yang terdiri hanya dari
salah satu atau lebih anggota keluarga Bakrie)
memperoleh pengendalian atas Perusahaan.

The loan facility shall be repaid in full upon its


maturity in 2013. However, the loan must be
mandatorily repaid if a change in control
occurs. Change in control occurs if any
person or group of persons acting in concert
(other than a group of persons consisting
solely of any one or more members of the
Bakrie family) gains control of the Company.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar


LIBOR ditambah 11% per tahun.

The interest rate of the loan is LIBOR plus


11% per annum.

Pinjaman hanya dapat digunakan oleh


Enercoal Resources Pte Ltd, Anak perusahaan
yang dimiliki secara penuh, untuk penebusan
atas
obligasi konversi (Catatan 28) dan
pembayaran atas biaya transaksi.

The loan will be lent to Enercoal Resources


Pte Ltd, a wholly-owned Subsidiary, for the
redemption of its convertible bonds (Note 28)
and payment of transaction expenses.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang


sama
seperti
yang
tercantum
pada
Guaranteed Senior Secured Note (Catatan
27c).

This facility was secured by the same security


instruments as stated in the Guaranteed
Senior Secured Note (Note 27c).

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD144.359.919.

The amortized cost of


of
December 31, 2010
USD144,359,919.

g. Fasilitas Pinjaman Nomura

this loan as
amounted to

g. Nomura Loan Facility

Pada tanggal 18 Oktober 2010, Bumi


Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), Anak
perusahaan (Peminjam), PT Bumi Resources
Minerals Tbk (BRM), Anak perusahaan,
(the Guarantor), Nomura International plc
(the Lender (Pemilik Dana), Facility Agent dan
Security Agent) dan Nomura Singapore
Limited (the Arranger) menandatangani
Perjanjian Pinjaman dimana Pemilik Dana
setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman
kepada BRJ sebesar USD21 juta, dalam waktu
27 bulan setelah penarikan pertama.

On October 18, 2010, Bumi Resources Japan


Co. Ltd. (BRJ), a Subsidiary (the Borrower)
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), a
Subsidiary, (the Guarantor), Nomura
International plc (the Lender, Facility Agent
and Security Agent) and Nomura Singapore
Limited (the Arranger) have entered into
Loan Agreement, under which the Lender
agreed to provide to BRJ loan facility
amounting to USD21 million, with a term of 27
months after the initial drawdown.

Sehubungan dengan pinjaman dari Nomura,


BRJ dan BRM menandatangani pinjaman
antar perusahaan dimana BRJ setuju
meminjamkan kepada BRM sebesar USD21
juta pada tanggal 18 Oktober 2010 yang akan
dibayarkan secara angsuran sampai dengan
tanggal jatuh tempo pinjaman dari Nomura.
Pinjaman antar perusahaan ini dikenakan suku
bunga sebesar 8% per tahun.

In relation to the loan from Nomura, BRJ and


BRM entered into an intercompany loan
wherein BRJ agreed to grant BRM a USD21
million loan dated October 18, 2010 payable
in periodic installment until the maturity date
of the loan from Nomura. The intercompany
loan accrued interest at 8% annually

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD20.837.339.

The amortized cost of


of
December 31, 2010
USD20,837,339.

88
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

this loan as
amounted to

293

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

h. PT Bank CIMB Niaga Tbk

unless

h. PT Bank CIMB Niaga Tbk

Pada tanggal 28 Desember 2009, PT Fajar


Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan,
menandatangani Perjanjian Kredit dengan
PT CIMB Niaga Tbk (Pemilik Dana) sebesar
USD4,5 juta. Fasilitas ini akan digunakan
untuk membiayai pembelian tug boat ships
dan tug barge ships. Berdasarkan perjanjian
ini, pinjaman ini dijamin oleh hak fidusia atas
aset tersebut.

On December 28, 2009, PT Fajar Bumi Sakti


(FBS), a Subsidiary, entered into Credit
Agreement with PT CIMB Niaga Tbk (the
Lender) amounting to USD4.5 million. This
facility will be used to finance tug boat ships
and tug barge ships. Under the terms of the
agreement, the loan is guaranteed by the
fiduciary rights over these assets.

Pinjaman ini akan diangsur dalam 36 kali


pembayaran sampai dengan tahun 2012
dengan tarif bunga sebesar 9% per tahun.

The loan is payable in 36 equal installments


until 2012 with a 9% interest rate per annum.

Biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini


pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar USD3.557.916.

The amortized cost of


of
December 31, 2010
USD3,557,916.

i. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG

this loan as
amounted to

i. Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG

Pada tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan


(Peminjam) dan Anak-anak perusahaannya,
PT Sitrade Coal, Kalimantan Coal Ltd.,
Sangatta Holdings Limited dan Forerunner
International Pte. Ltd. (sebagai Original
Guarantors), Lembaga Keuangan (Pemilik
Dana) dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich
AG, cabang Singapura (the Arranger, Facility
Agent dan Security Agent) menandatangani
Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Perusahaan sebesar USD80 juta, yang akan
terhutang sepenuhnya dalam kurun waktu
18 bulan sejak penarikan dana.

On December 14, 2009, the Company (the


Borrower) and its Subsidiaries, PT Sitrade
Coal, Kalimantan Coal Ltd., Sangatta
Holdings Limited and Forerunner International
Pte. Ltd. (the Original Guarantors), Financial
Institutions (the Original Lenders) and
Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG,
Singapore branch (the Arranger, Facility
Agent and Security Agent) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Company a
credit facility amounting to USD80 million,
which is payable in full after 18 months
following the utilization date.

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk


pelunasan biaya-biaya transaksi terkait
dengan fasilitas kredit tersebut, mendanai
pemberian pinjaman yang dimaksud dalam
Perjanjian Pinjaman MDB (Catatan 45ee) yang
akan digunakan untuk memperoleh saham
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) serta
untuk melunasi dan membayar kembali atau
membayar di muka tanpa syarat pinjaman
yang telah ada atau yang diperoleh
Perusahaan sehubungan dengan perolehan
saham NNT.

The proceeds of the loan will be used for


payment of transaction expenses related to
this facility, funding a loan to be made in
pursuant to the MDB Loan (Note 45ee)
wherein the proceeds will be used to acquire
the shares of PT Newmont Nusa Tenggara
(NNT) and fully and unconditionally repaying
or prepaying any existing financing entered
into or incurred by the Company in
connection with the acquisition of the shares
of NNT.

Tingkat suku bunga yang digunakan adalah


LIBOR ditambah dengan 8% per tahun untuk
12 bulan pertama dan 10% per tahun untuk
bulan-bulan selanjutnya hingga tanggal jatuh
tempo terakhir.

The interest rate of the loan is LIBOR plus 8%


per annum for the first 12 months and 10% for
the succeeding months until the final maturity
date.

294

89
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang


sama
seperti
yang
tercantum
pada
Guaranteed Senior Secured Note (Catatan
27c).

This facility was secured by the same security


instruments as stated in the Guaranteed
Senior Secured Note (Note 27c).

Pada tanggal 31 Desember 2010,


pinjaman telah dilunasi.

As of December 31, 2010, the outstanding


loan was fully paid.

saldo

j. Rio Tinto Limited

j. Rio Tinto Limited

Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra


Palu Mineral (CPM), Anak perusahaan,
menandatangani perjanjian pinjaman dengan
Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana
Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman
kepada CPM, untuk mendanai aktivitas
eksplorasinya di Indonesia

On September 1, 1998, PT Citra Palu Mineral


(CPM), a Subsidiary, entered into a loan
agreement with Rio Tinto Limited, Australia
(Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to
provide loan advances to fund CPM in
undertaking certain exploration activities in
Indonesia.

Pada bulan Januari 2004, perjanjian pinjaman


telah diubah sebagai berikut, antara lain:

In January 2004, the loan agreement was


amended to effect the following, among
others:
Rio Tinto shall not make any other future
advances to CPM in addition to the
outstanding balance of the loan amounted
to USD8,027,348 at the time of variation.
The outstanding loan balance will not bear
interest except on the failure of CPM to
repay the amount on the date by which
the payment is due.
The first repayment amounting to
USD5,500,000 will be due on the
commencement of CPMs operating
period and the balance will be payable on
the successive quarters calculated based
on a certain percentage of
CPMs
production and sale.

Rio Tinto tidak akan memberikan pinjaman


lainnya di masa mendatang kepada CPM
sebagai tambahan atas pinjaman sebesar
USD8,027,347.
Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak
dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal
membayar kembali pinjaman pada tanggal
jatuh tempo.
Pembayaran
pertama
sebesar
USD5.500.000 dan akan jatuh tempo pada
saat CPM mulai beroperasi dan sisanya
akan dilunasi setiap tiga bulan dihitung
berdasarkan persentase tertentu atas
produksi dan penjualan dari CPM.

Tidak ada aset yang digunakan sebagai


jaminan dalam perjanjian ini.

There were no assets pledged as collateral


under the loan agreement.

k. VFS International AB

k. VFS International AB

Pada tahun 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS),


Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian
Kredit dengan VFS Internasional AB (Pemilik
Dana),
dimana
Pemilik
Dana
akan
memberikan tiga (3) fasilitas pinjaman kepada
FBS dengan jumlah USD1.959.742, yang
seluruhnya akan jatuh tempo dalam waktu
24 bulan yaitu pada tahun 2010. Fasilitas
pinjaman ini akan digunakan untuk pembelian
kendaraan bermotor.

During 2008, PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a


Subsidiary, entered into Credit Agreements
with VFS International AB (the Lender),
wherein the Lender provides three (3) loan
facilities to FBS with a total amount of
USD1,959,742, all of which will mature in
24 months i.e., in 2010. These facilities will be
utilized for the procurement of motor vehicles.

90
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

295

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

27. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)

27. LONG-TERM LOANS (Continued)

unless

Pinjaman ini dijamin dengan Perjanjian


Fiduciary Transfer yang ditandatangani antara
FBS dan Pemilik Dana. Berdasarkan perjanjian
ini, FBS setuju untuk mengalihkan seluruh hak
milik, kepemilikan dan kepentingan atas
peralatan tersebut, sesuai dengan peraturan
dan undang-undang Republik Indonesia, dan
tidak ada penjualan, sewa atau pengalihan lain
yang akan dilakukan, ataupun gadai atau
jaminan atau tuntutan hak atas kendaraan
bermotor tersebut yang dilakukan tanpa
persetujuan tertulis dari Pemilik Dana.

The loans are secured by the Fiduciary


Transfer Agreement entered into between
FBS and the Lender. Under this agreement,
FBS agreed to transfer by way of fiduciary
transfer to the Lender, all its proprietary
rights, ownership and interest in the
equipment, pursuant to the laws and
regulations of the Republic of Indonesia, and
no sale, lease or other transfer may be made,
nor any lien or security interest or privileged
claim granted, with respect to this motor
vehicle without the prior written consent of the
Lender.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar


8,25% dan 9% per tahun.

The interest rates of the loans are 8.25% and


9% per annum.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember


2010 dan 2009 masing-masing sebesar nihil
dan USD349.369.

The outstanding balance of these loans as of


December 31, 2010 and 2009 amounted to
nil and USD349,369, respectively.

l. Fasilitas Deutsche Bank AG 2008

l. Deutsche Bank AG 2008 Facility

Pada
tanggal
12
September
2008,
PT Mitratama Perkasa (Mitratama), Anak
perusahaan, (Peminjam), Lembaga Keuangan
(Pemilik Dana) dan Deutsche Bank AG,
cabang Singapura (the Arranger, Facility
Agent dan Security Agent) menandatangani
Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju
untuk menyediakan fasilitas kredit kepada
Peminjam sebesar USD60 juta yang akan
jatuh tempo dalam tiga puluh enam (36) bulan
setelah tanggal penarikan dana yaitu pada
tahun 2011.

On September 12, 2008, PT Mitratama


Perkasa (Mitratama), a Subsidiary, (the
Borrower),
Financial
Institutions
(the
Original Lenders) and Deutsche Bank AG,
Singapore branch (the Arranger, Facility
Agent and Security Agent) entered into a
Credit Agreement, wherein the Original
Lenders agreed to provide to the Borrower a
credit facility amounting to USD60 million that
will mature 36 months after the utilization date
in 2011.

Fasilitas pinjaman akan dibayar kembali


secara bulanan, dengan pembayaran pertama
dimulai pada hari ke-5 setelah tanggal
penarikan pertama.

The loan facility shall be repaid on a monthly


basis with the first repayment commencing on
the 5th day of the month after first utilization
date.

Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk


mendanai belanja modal, modal kerja dan
berbagai keperluan operasional lainnya dan
biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan
fasilitas ini.

The credit facility will be used for financing of


capital expenditures, working capital and
other general purposes and payment of any
fees and expenses due to the facility.

Fasilitas
ini
dijamin
dengan
saham
Perusahaan dan kas di bank yang dibatasi
penggunaannya pada Deutsche Bank AG
(Catatan 5).

This loan facility is secured by the Company


pledge of shares and restricted cash in
Deutsche Bank AG (Note 5).

Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar


LIBOR ditambah 3,5% per tahun.

The interest rate of the loan is LIBOR plus


3.5% per annum.

Saldo pinjaman ini pada tanggal 31 Desember


2009 sebesar USD35 juta.

The outstanding balance of this loan as of


December 31, 2009 amounted to USD35
million.

296

91
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

28. OBLIGASI KONVERSI

28. CONVERTIBLE BONDS

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:

2010
Obligasi Konversi II
Obligasi Konversi yang dijamin I
(setelah dikurangi diskonto obligasi
yang belum diamortisasi
sebesar USD16,300,820
pada tahun 2010)
Obligasi Konversi yang dijamin II
(setelah dikurangi diskonto obligasi
yang belum diamortisasi
sebesar USD42.752
pada tahun 2010)
Jumlah
Dikurangi: Biaya emisi obligasi
yang belum diamortisasi
Jumlah

unless

2009
-

358.699.180

102.500.000

375.000.000

7.857.248
366.556.428

300.000.000
777.500.000

366.556.428

(13.300.000)
764.200.000

a. Obligasi Konversi II

Convertible Bond II
Guaranteed Convertible Bond I
(net of unamortized
bond discount of
USD16,300,820 in 2010)
Guaranteed Convertible Bond II
(net of unamortized
bond discount of)
USD42,752 in 2010)
Total
Less: Unamortized bond
issuance cost
Total

a. Convertible Bonds II

Pada tanggal 1 Oktober 2007, Perusahaan


melalui Enercoal Resources Pte. Ltd., Anak
perusahaan, menerbitkan obligasi konversi
tanpa bunga (zero coupon convertible bonds)
sebesar USD150 juta (Obligasi Konversi II)
yang akan jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober
2012. Obligasi tersebut terdaftar pada Bursa
Efek Singapura (Singapore Exchange Trading
Limited).

On October 1, 2007, the Company through


Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), a
Subsidiary, issued Zero Coupon Convertible
Bonds in the amounts of USD150 million
(Convertible Bond II) maturing on October 1,
2012, respectively. The Bonds are listed on
the Singapore Exchange Securities Trading
Limited.

Hasil bersih penerbitan obligasi konversi


tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk
melunasi seluruh fasilitas tahun 2006 yang
masih ada dari Credit Suisse dan untuk
keperluan operasional.

The net proceeds from bonds issuance were


used by the Company to repay all amounts
outstanding under the 2006 loan facility from
Credit Suisse and for general corporate
purposes.

92
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

297

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

28. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)

28. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

unless

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010,


Perusahaan telah menerima pemberitahuan
konversi
masing-masing
sebesar
USD47.500.000 menjadi 137.223.846 lembar
saham atas Obligasi Konversi II.

As of December 31, 2010, the Company has


received conversion notices representing the
conversion of USD47,500,000 of Convertible
Bond II into 137,223,846 shares.

Saham yang diserahkan kepada pemegang


obligasi konversi berasal dari saham
Perusahaan yang dibeli kembali (Catatan 34).

The shares to be delivered to the


bondholders upon conversion were provided
from the Companys treasury stock (Note 34).

Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perusahaan


telah menebus Obligasi Konversi Tanpa
Bunga II seluruhnya sebesar USD94 juta
dengan harga penebusan USD119,4 juta.

On October 1, 2010, the Company has


redeemed in full the outstanding balance of
the Zero Coupon Convertible Bonds II
amounting to USD94 million with redemption
price of USD119.4 million.

b. Obligasi Konversi yang Dijamin I

b. Guaranteed Convertible Bonds I

Pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan


(Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte.
Ltd.,
Anak
perusahaan
yang
dimiliki
seluruhnya
(Penerbit)
menandatangani
Perjanjian Pembelian berkaitan dengan
USD375 juta 9,25% Obligasi Konversi yang
Dijamin (Obligasi yang Dijamin) dengan Credit
Suisse Limited, Singapura, yang bertindak
sebagai Placement Agent tunggal.

On August 5, 2009, the Company (the


Guarantor), through Enercoal Resources
Pte. Ltd, a wholly-owned Subsidiary of the
Company (the Issuer) entered into a
Purchase Agreement relating to USD375
million 9.25% Guaranteed Convertible Bonds
(Guaranteed Bonds) with Credit Suisse
Limited, Singapore acting as the sole
Placement Agent.

Obligasi yang Dijamin ini, akan jatuh tempo


pada tanggal 5 Agustus 2014, merupakan
obligasi yang pada awalnya dapat dikonversi
menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai
Rp3.366,90 per saham. Harga konversi ini
dapat berubah, tergantung pada penyesuaian
yang dilakukan sehubungan dengan, antara
lain, perubahan nilai nominal saham,
konsolidasi
atau
reklasifikasi
saham,
kapitalisasi laba atau cadangan laba ditahan,
distribusi modal, penawaran umum terbatas
dan peristiwa lainnya yang mempunyai efek
dilutif.

These Guaranteed Bonds, maturing on


August 5, 2014 are initially convertible into
ordinary shares of the Company at
Rp3,366.90 per share. The Conversion price
will be subject to adjustment for, among other
things, subdivisions, consolidations or
reclassifications of shares; capitalization of
profits or reserves; capital distribution; right
issues and other standard dilutive events.

Obligasi yang Dijamin dengan nilai nominal


sebesar USD100.000 per lembar dapat
dikonversi setiap saat dalam periode empat
puluh satu (41) hari setelah tanggal penerbitan
sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum
tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah
ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau
dibatalkan.

The Guaranteed Bonds with par value of


USD100,000 each are convertible any time
on or forty-one (41) days after the closing
date, until the close of business on the date
that falls ten (10) business days prior to
maturity, unless previously redeemed,
converted, purchased or cancelled.

Hasil penerimaan bersih dari penerbitan


obligasi
digunakan
Perusahaan
untuk
mendanai Equity Swap sebesar USD115 juta
dan premi atas transaksi Capped Call sebesar
USD51.276.947 dan sisanya untuk keperluan
operasional Perusahaan.

The net proceeds from bonds issuance were


used by the Company to fund the Equity
Swap deposit amounting to USD115 million
and premium on the Capped Call transactions
amounting to USD51,276,947 and the
remainder for general corporate purposes.

298

93
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

28. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)

28. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

c. Obligasi Konversi yang Dijamin II

unless

c. Guaranteed Convertible Bonds II

Pada tanggal 25 November 2009, Perusahaan


(Penjamin) melalui Enercoal Resources Pte.
Ltd.,
Anak
perusahaan
yang
dimiliki
seluruhnya oleh Perusahaan (Penerbit)
menandatangani
Perjanjian
Pembelian
berkaitan dengan USD300 juta 5% Obligasi
Konversi yang Dijamin (the Firm Bonds)
dengan Credit Suisse Limited, Singapura,
yang bertindak sebagai Manajer yang akan
jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016.
Obligasi tersebut memiliki hak opsi untuk
menerbitkan tambahan USD50 juta 5%
Obligasi Konversi yang Dijamin yang akan
jatuh tempo pada tanggal 25 November 2016
(the Option Bonds, bersama-sama the Firm
Bonds, 5% Obligasi Konversi yang Dijamin).
Option Bonds dapat dilaksanakan, secara
keseluruhan maupun sebagian dalam waktu
30 hari setelah tanggal penerbitan Firm Bonds,
sesuai dengan perjanjian dengan Penerbit,
Penjamin dan Manajer.

On November 25, 2009, the Company (the


Guarantor) through, Enercoal Resources
Pte. Ltd., a wholly-owned Subsidiary of the
Company (the Issuer) issued USD300
million 5% Guaranteed Convertible Bonds
due November 25, 2016 (the Firm Bonds)
with Credit Suisse Limited, Singapore, acting
as the sole Manager. The Firm Bonds have
an option to issue up to an additional
USD50 million 5% Guaranteed Convertible
Bonds due on November 25, 2016 (the
Option Bonds, and together with the Firm
Bonds, the 5% Guaranteed Covertible
Bonds). The Option Bonds is exercisable, in
whole or in part at anytime for 30 days
following the issue date of the Firm Bonds,
upon mutual agreement of the Issuer, the
Guarantor and the Manager.

Kecuali sebelumnya ditebus, dibeli, dibatalkan


atau dikonversi, 5% Obligasi Konversi yang
Dijamin ini akan ditebus pada tanggal
25 November 2016 sebesar 106,45% dari nilai
nominal, ditambah dengan bunga terhutang
dan masih harus dibayarnya. Pemegang
obligasi ini memiliki opsi untuk memerintahkan
Penerbit untuk menebus semua atau sebagian
dari obligasi yang dimiliki pada tanggal
25 November 2010, 25 Mei 2012 dan
25 November 2014 (masing-masing adalah
Put Option Date), masing-masing sebesar
100,77%, 102,01% dan 104,33% dari nominal
beserta bunga terhutang dan masih harus
dibayar. Obligasi ini juga dapat ditebus
berdasarkan opsi dari Penerbit, secara
keseluruhan maupun sebagian, tergantung
kebijakan Penerbit. Selanjutnya, dalam
beberapa situasi, Obligasi ini harus dilunasi
secara tunai saat dikonversi.

Unless previously redeemed, purchased,


cancelled or converted, these 5% Guranteed
Convertible Bonds, will be redeemed on
November 25, 2016, at 106.45% of their
principal amount, plus accrued and unpaid
interest thereof. Holders of these bonds
have the option to require the Issuer to
redeem all or some of the holders bonds on
November 25, 2010, May 25, 2012 and
November 25, 2014 (each a Put Option
Date), at 100.77%, 102.01% and 104.33%,
respectively, of the principal amount together
with the accrued and unpaid interest thereof.
These bonds may also be redeemed at the
option of the Issuer, in whole or in part,
at the Issuers sole discretion under
certain circumstances. Moreover, in certain
circumstances, these bonds are subject to
automatic cash settlement on conversion.

Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan


untuk melunasi fasilitas kredit dengan Credit
Suisse senilai USD100 juta, untuk membiayai
Equity Swap senilai USD25 juta sementara
sisanya akan digunakan untuk membiayai
Investasi Multi Capital sesuai dengan
persyaratan didalam Multi Capital Investment
Agreement dimana hasil dari investasi tersebut
harus digunakan oleh PT Multi Capital untuk
membiayai akuisisi atas 10% kepemilikannya
atas PT Newmont Nusa Tenggara.

The net proceeds from bonds issuance were


used to repay the USD100 million credit
facility with Credit Suisse, to fund Equity
Swap deposit amounting to USD25 million
and the remainder to be used for funding
Multi Capital Investment in accordance with
the terms of the Multi Capital Investment
Agreement wherein the proceeds of such
investment must be used by PT Multi Capital
to fund its share of the acquisition of the 10%
interest in PT Newmont Nusa Tenggara.

94
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

299

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

28. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan)

28. CONVERTIBLE BONDS (Continued)

unless

Persyaratan dari obligasi tersebut meliputi


pembatasan yang membatasi Perusahaan,
Enercoal dan beberapa Anak perusahaan
dari Perusahaan untuk melakukan atau
mengizinkan untuk meraih kepentingan
penjaminan untuk menjamin pembayaran
kembali atas setiap investasi sekuritas
internasional kecuali pemegang obligasi
menerima hak yang sama dari penjaminan
tersebut jika penerbitan dari investasi sekuritas
internasional dapat mempengaruhi rasio
keuangan tertentu.

The terms of the bonds include a negative


pledge clause which restricts the Company,
Enercoal and certain Subsidiaries of the
Company from creating or permitting to
subsist any security interests to secure the
repayment of any international investment
securities unless the bondholders receive a
pro rata interest in any such security if the
issuance of such international investment
securities would result in a certain financial
ratio.

Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan


telah menebus 5% atas Obligasi Konversi
Yang Dijamin II.

On January 25, 2011, the Company has


redeemed in full the outstanding balance of
the 5% Guaranteed Convertible Bonds II.

29. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN

29. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, KPC


dan FBS, Anak perusahaan, memiliki hutang
sewa pembiayaan kepada:

As of December 31, 2010 and 2009, KPC and


FBS, the Subsidiaries, have obligations under
finance leases to:

Perusahaan Sewa Pembiayaan


PT Hitachi Construction Machinery
Finance Indonesia
Liebherr France SAS
PT Austindo Nusantara
Jaya Finance
PT Mitsubishi UFJ Lease and
Finance Indonesia
PT Chandra Sakti Utama Leasing
PT Komatsu Astra Finance
PT Dipo Star Indonesia
PT Orix Indonesia Finance
PT Caterpillar Finance Indonesia
PT Intan Baruprana Finance
Jumlah
Dikurangi: Bagian jangka pendek

2009

Bagian jangka panjang

300

Jenis

2010

Category

Mesin Pabrik
Mesin Pabrik

88.881.507
58.034.582

81.429.115
88.205.023

Machinery
Machinery

Mesin Pabrik

27.491.971

41.814.584

Machinery

Mesin Pabrik
Mesin Pabrik
Mesin Pabrik
Mesin Pabrik
Mesin Pabrik
Mesin Pabrik
Mesin Pabrik

27.364.326
14.593.352
8.502.342
6.741.384
4.927.864
3.208.299
2.115.221
241.860.848
102.008.384

49.412.403
13.862.966
3.738.084
766.281
2.663.456
281.891.912
93.174.677

Machinery
Machinery
Machinery
Machinery
Machinery
Machinery
Machinery

139.852.464

188.717.235

Lessors
PT Hitachi Construction Machinery
Finance Indonesia
Liebherr France SAS
PT Austindo Nusantara Jaya
Finance
PT Mitsubishi UFJ Lease and
Finance Indonesia
PT Chandra Sakti Utama Leasing
PT Komatsu Astra Finance
PT Dipo Star Indonesia
PT Orix Indonesia Finance
PT Caterpillar Finance Indonesia
PT Intan Baruprana Finance
Total
Less: Current portion
Non-current portion

95
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

29. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan)

29. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES


(Continued)

Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa


mendatang, serta nilai sekarang atas pembayaran
minimum sewa pembiayaan pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
Pembayaran minimum sewa yang
akan jatuh tempo
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah pembayaran minimum
sewa pembiayaan
Dikurangi: Beban bunga
akan datang
Nilai sekarang atas pembayaran
minimum sewa pembayaran
Dikurangi: Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

Future minimum lease payments under finance


leases, together with the present value of net
minimum lease payments, as of December 31,
2010 and 2009 were as follows:

2010

2009

113.981.384
98.434.475
43.261.641
5.661.845

109.869.540
96.502.523
81.503.053
24.514.954
-

Minimum lease payment due in


2010
2011
2012
2013
2014

261.339.345

312.390.070

Total minimum lease payment

(19.478.497)

(30.498.158)

241.860.848
102.008.384

281.891.912
93.174.677

Less: Future finance charges


Present value of minimum
lease payment
Less: Current portion

139.852.464

188.717.235

Non-current portion

30. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN


REHABILITASI

30. FOR RESTORATION AND REHABILITATION

Akun ini terdiri dari:


Saldo awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
Beban restorasi yang telah
dibayar pada tahun berjalan
Saldo akhir tahun
Dikurangi: Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang

This account consists of:


2010
210.145.050
29.061.250

2009
180.197.042
44.346.112

(19.501.378)
219.704.922
16.091.008
203.613.914

(14.398.104)
210.145.050
15.807.424
194.337.626

96
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

Balance at the beginning of year


Current year provision
Restoration expenses paid
during the year
Balance at the end of year
Less: Current portion
Non-current portion

301

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

30. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN


REHABILITASI (Lanjutan)

30. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION


AND REHABILITATION (Continued)

Mutasi untuk taksiran kewajiban restorasi dan


rehabilitasi lingkungan berdasarkan area of
interest pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Anak Perusahaan
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Mulia
Batulicin
Asam Asam
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Fajar Bumi Sakti
Kutai Kertanggara

Lokasi/
Location
Satui
Senakin
Mulia
Batulicin
Asam Asam
Sangatta
Kutai Kertanggara

Jumlah

Changes in the estimated liability for restoration


and rehabilitation based on area of interest in
2010 are:

Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi/


Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation
Saldo Awal/
Beginning
Penambahan/
Pengurangan/
Balance
Additions
Deductions

49.150

102.314

151.464

210.145.050

29.061.250

19.501.378

219.704.922

Total

37.839.062
32.577.604
9.566.874
8.631.399
5.714.403

202.459
986.006
449.623
2.332.874
2.553.121

2.304.586
3.978
1.250.313
21.818

35.736.935
33.559.632
10.016.497
9.713.960
8.245.706

115.766.558

22.434.853

15.920.683

122.280.728

31. FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan


taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan yang
dicatat di neraca konsolidasian pada tanggal 31
Desember 2010:

Pinjaman yang diberikan dan piutang


Kas dan bank
Kas di bank yang dibatasi
penggunaannya
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset keuangan lancar lainnya
Piutang hubungan istimewa
Wesel tagih
Uang muka dan uang jaminan
Piutang pinjaman
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Sub-jumlah
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Jumlah Aset Keungan

302

Saldo Akhir/
Ending
Balance

Subsidiaries
PT Arutmin Indonesia
Satui
Senakin
Mulia
Batulicin
Asam Asam
PT Kaltim Prima Coal
Sangatta
PT Fajar Bumi Sakti
Kutai Kertanggara

31. INSTRUMEN KEUANGAN

Aset Keuangan
Aset keuangan pada FVTPL
Aset Derivatif

unless

The following table sets forth the carrying values


and estimated fair values of financial instruments
that are carried in the consolidated balance sheet
as of December 31, 2010:

Nilai Tercatat/
Carrying Amount

Nilai Wajar/
Fair value

464.742.902

464.742.902

Financial Assets
Financial asset at FVTPL
Derivatives assets

253.414.451

253.414.451

Loans and receivables


Cash on hand and in banks

207.332.649
265.534.289
497.195.945
147.252.559
37.788.830
111.262.598
94.865.476
374.821.206
52.058.457

207.332.649
265.534.289
497.195.945
147.252.559
37.788.830
111.262.598
94.865.476
374.821.206
52.058.457

2.041.526.460

2.041.526.460

Sub-total

230.313.935

230.313.935

Available-for-sale financial assets

2.736.583.297

2.736.583.297

Restricted cash in banks


Trade receivables
Other receivables
Other current financial assets
Due from related parties
Notes receivable
Advances and deposits
Loans receivable
Other non-current financial assets

Total Financial Assets

97
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

31. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

31. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Kewajiban keuangan
Pinjaman dan hutang
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Kewajiban derivatif
Pinjaman jangka panjang - bagian
jangka pendek
Hutang sewa pembiayaan - bagian
jangka pendek
Hutang hubungan istimewa
Pinjaman jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan - bagian
jangka panjang
Obligasi konversi
Jumlah Kewajiban Keuangan

Carrying Amount

Fair value

165.538.903
112.070.641
283.708.018
61.512.102

165.538.903
112.070.641
283.708.018
-

9.261.038

9.261.038

102.008.384
93.220
3.563.325.440

102.008.384
93.220
4.271.365.899

unless

Financial liabilities
Loans and borrowings
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Derivative liabilities

139.852.464

139.852.464

Long-term loans - current


Obligations under finance lease
- current
Due to related parties
Loans - non - current
Obligations under finance lease
- non - current

366.556.428

386.437.500

Convertible bonds

4.803.926.638

5.470.336.066

Total Financial Liabilities

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk


mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen keuangan sepanjang nilai tersebut
dapat diestimasi:

The following methods and assumptions were


used to estimate the fair value of each class of
financial instrument for which it is practicable to
estimate such value:

Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek:

Short-term financial assets and liabilities:

Instrumen keuangan jangka pendek dengan


jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan
setara kas, piutang usaha dan piutang
lainnya, aset keuangan lancar lainnya, hutang
usaha, beban masih harus dibayar, uang
muka pelanggan dan kewajiban keuangan
lancar lainnya).

Instrumen keuangan ini diperkirakan sebesar


nilai tercatat mereka karena sebagian besar
merupakan jangka pendek.
x

These financial instruments approximate their


carrying amounts largely due to their shortterm maturities.

Instrumen keuangan derivatif

Equity swaps dan capped call option dinilai


sebesar nilai wajar yang dihitung berdasarkan
harga pasar yang dapat diamati dan
menggunakan tehnik penilaian.

Long-term financial assets and liabilities:

Kewajiban keuangan jangka panjang dengan


suku bunga tetap dan variabel (hutang jangka
panjang dan hutang obligasi yang tidak
dikuotasikan).

98
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Derivative financial instruments


Equity swaps and capped call option are
measured at their fair values in reference to
observable prices from current market
transactions and using valuation techniques.

Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang:


x

Short-term
financial
instruments
with
remaining maturities of one year or less (cash
and cash equivalents, trade and other
receivables, other current financial assets,
trade payables, accrued expenses, deposits
from customers and other current financial
liabilities).

Long-term fixed-rate and variable-rate


financial liabilities (unquoted loans and bonds
payable).

303

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

31. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

31. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Nilai wajar dari kewajiban keuangan ini


ditentukan dengan mendiskontokan arus kas
masa datang menggunakan suku bunga yang
berlaku dari transaksi pasar yang dapat
diamati untuk instrumen dengan persyaratan,
risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
x

The fair value of these financial liabilities is


determined by discounting future cash flows
using applicable rates from observable
current market transactions for instruments
with similar terms, credit risk and remaining
maturities.

Aset dan kewajiban keuangan jangka


panjang lainnya (aset dan kewajiban
keuangan jangka panjang lainnya).

Estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai


diskonto dari arus kas masa datang yang
disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak
lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit
Perusahaan dan Anak perusahaan (untuk
kewajiban keuangan) dan menggunakan
suku bunga bebas risiko (risk-free rates) dari
instrumen yang serupa.
x

Instrumen keuangan
dalam pasar aktif

yang

unless

Other long-term financial assets and liabilities


(other non-current financial assets and
liabilities).
Estimated fair value is based on discounted
value of future cash flows adjusted to reflect
counterparty risk (for financial assets) and the
Companies own credit risk (for financial
liabilities) and using risk-free rates for similar
instruments.

dikuotasikan

Nilai wajar dari obligasi yang diterbitkan oleh


Perusahaan yang diperdagangkan di pasar
aktif ditentukan dengan mengacu pada harga
pasar kuotasi.

Financial instruments quoted in an active


market
The fair value of the bonds issued by the
Company which are traded in an active
market is determined with reference to their
quoted market prices.

32. MODAL SAHAM

32. CAPITAL STOCK

Susunan
pemegang
saham
Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
berdasarkan
catatan
yang
dibuat
oleh
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
adalah sebagai berikut:

Composition of shareholders as of December


31, 2010 and 2009 based on registration by
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) was
as follows:
2010

Pemegang Saham
Credit Suisse AG, Singapura
Masyakarat
Sub-jumlah
Saham Beredar yang
dibeli kembali
Jumlah

304

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of Shares
Issued and Fully
Paid
1.048.468.439
19.251.718.954
20.300.187.393

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
5,16
94,84
100,00

Jumlah/
Total
74.509.416
1.368.123.525
1.442.632.941

Shareholders
Credit Suisse AG, Singapore
Public
Sub-total

473.212.607

34.159.759

Treasury stock

20.773.400.000

1.476.792.700

Total

99
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

32. MODAL SAHAM (Lanjutan)

32. CAPITAL STOCK (Continued)

unless

2009

Pemegang Saham
PT Bakrie and Brothers Tbk
Masyarakat
Sub-jumlah

Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of Shares
Issued and Fully
Paid
1.276.742.686
17.654.044.707
18.930.787.393

Saham Beredar yang


dibeli kembali
Jumlah

Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
(%)
6,74
93,26
100,00

Jumlah/
Total
92.164.117
1.274.391.046
1.366.555.163

Shareholders
PT Bakrie and Brothers Tbk
Public
Sub-total

473.212.607

34.159.759

Treasury stock

19.404.000.000

1.400.714.922

Total

Perubahan susunan pemegang saham tersebut


timbul karena transaksi jual beli saham yang
dilakukan di bursa saham.

Changes in the composition of shareholders are


due to the sale and purchase transactions of
shares carried out on the stock exchange.

Undang-Undang Perusahaan Terbatas Republik


Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan pada bulan
Maret 1995, dan telah diubah dengan
Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan
pada bulan Agustus 2007, mengharuskan
pembentukan cadangan umum dari laba bersih
sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada
batasan waktu untuk membentuk cadangan
tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010,
Perusahaan belum membentuk cadangan umum
tersebut.

The Limited Liability Company Law of the


Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in
March 1995, and amended by Law No. 40/2007
that was issued in August 2007, requires the
establishment of a general reserve from net
income amounting to at least 20% of a
companys issued and paid-up capital. There is
no time limit on the establishment of that reserve.
As of December 31, 2010, the Company has not
yet established its general reserve.

33. TAMBAHAN MODAL DISETOR

33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini terdiri dari:


Kelebihan nilai tukar
non-preemptive rights issuance
atas nilai nominal saham
Kelebihan nilai tukar obligasi konversi
atas nilai nominal saham
dibeli kembali
Pembelian kembali saham Perusahaan
Biaya emisi saham
Tambahan Modal disetor - Bersih

This account consists of:


2010

2009

283.922.222

273.139.707
(200.318.190)
(1.830.367)
354.913.372

100
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

273.139.707
(200.318.190)
(1.830.367)
70.991.150

Excess of non-preemptive
rights issuance price
over par value of shares
Excess of bond's conversion
price over par value of
treasury stock
Buy-back of Company's shares
Share issuance cost
Additional Paid-in Capital - Net

305

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

34. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH


KEMBALI

unless

34. TREASURY STOCK

Transaksi saham beredar yang dibeli kembali


adalah sebagai berikut:

Transactions regarding treasury stock are as


follows:

2010 dan / and 2009


Realisasi/
Keterangan
Disetujui Rapat Umum
Pemegang saham
Luar Biasa
(Pembelian kembali
saham yang pertama)
(Catatan 1c)
Pembelian kembali
Pembelian kembali

Periode/
Period

2006
2007

885.734.500
479.231.500

45,65
24,70

1.364.966.000

70,35

2007
2008

Saldo

2008
2008

Description

63.938.442
34.594.243
98.532.685

Buy-back
Buy-back
Sub-total

(1.068.857.428)
(235.809.465)

(76.353.023)
(17.826.856)

Conversion of bonds
Conversion of bonds

(1.304.666.893)
60.299.107

(94.179.879)
4.352.806

Sub-total
Total

582.120.000
412.913.500

70,93

473.212.607

29.806.953
34.159.759

Sebagian saham beredar yang dibeli kembali


digunakan untuk obligasi konversi (Catatan 28).

306

Harga Nominal/
Par Value

Approved at Extraordinary
General Meeting of
Shareholders
(1st Buy-back) (Note 1c)

1.940.400.000

Sub-jumlah
Jumlah
Disetujui Rapat Umum
Pemegang saham
Luar Biasa
(Pembelian kembali
saham yang kedua)
(Catatan 1c)
Pembelian kembali

Realization
(%)

2006

Sub-jumlah
Konversi Obligasi
Konversi Obligasi

Jumlah Saham/
No. of Shares

Approved at Extraordinary
General Meeting of
Shareholders
(2nd Buy-back) (Note 1c)
Buy-back
Balance

A portion of treasury stock was used for


convertible bonds (Note 28).

101
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

35. SELISIH NILAI TRANSAKSI


RESTRUKTURISASI ENTITAS
SEPENGENDALI

35. DIFFERENCES IN VALUE FROM


RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF
ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, akun


ini terdiri dari:

Aset
Blok R2
Blok 13
Jumlah Nilai Buku
Nilai perolehan
Selisih
Pelepasan investasi
(Catatan 3m)

Tanggal/
Date
21 Oktober 1999/
October 21, 1999
21 Oktober 1999/
October 21, 1999

unless

As of December 31, 2010 and 2009, this


account consists of:

2010 dan / and 2009


Entitas Asal/
Entities Tujuan/
Original
Destination
Entities
Entity
Minarak
Labuan Ltd
Minarak
Labuan Ltd

PT Bumi
Resources Tbk
PT Bumi
Resources Tbk

Nilai Buku/
Book Value

Assets

25.182.155

Block R2

12.042.693
37.224.848
1.270.925.504
1.233.700.656

Block 13
Total book value
Acquisition cost
Difference
Sale of investment
(Note 3m)

(246.740.131)

Saldo

986.960.525

36. DIVIDEN

Balance

36. DIVIDENDS

a. Berdasarkan
Rapat
Umum
Pemegang
Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni
2009, pemegang saham setuju untuk
membagikan dividen final tahun 2008
sebesar Rp957.897.842.085 (setara dengan
USD97.069.781) atau Rp50,60 (setara dengan
USD0,0048) per lembar saham.

a. Based on the Annual General Meeting of


Shareholders dated June 26, 2009, the
shareholders approved the distribution of
final dividends for the year 2008 amounting to
Rp957,897,842,085
(equivalent
to
USD97,069,781) or Rp50.60 (equivalent to
USD0.0048) per share.

b. Berdasarkan
Rapat
Umum
Pemegang
Saham Tahunan pada tanggal 24 Juni
2010, pemegang saham setuju untuk
membagikan dividen kas tahun 2009
sebesar Rp536.585.148.648 (setara dengan
USD59.200.044) atau Rp27,68 (setara dengan
USD0,0031) per lembar saham.

b. Based on the Annual General Meeting of


Shareholders dated June 24, 2010, the
shareholders approved the distribution of
cash dividends for the year 2009 amounting
to Rp536,585,148,648
(equivalent to
USD59,200,044) or Rp27.68 (equivalent to
USD0.0031) per share.

37. PENDAPATAN

37. REVENUES

Akun ini terdiri dari:


Penjualan batubara (Catatan 44a)
Ekspor
Pihak ketiga
Lokal
Pihak ketiga
Hubungan istimewa (Catatan 42f)
Sub-jumlah

This account consists of:


2010

2009

3.918.783.648

3.140.136.026

414.720.422
-

275.110.851
249.654.838

414.720.422

524.765.689

102
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Coal sales (Note 44a)


Export
Third parties
Local
Third parties
Related party (Note 42f)
Sub-total

307

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

37. PENDAPATAN (Lanjutan)

37. REVENUES (Continued)

Jasa
Lokal
Pihak ketiga
Hubungan istimewa (Catatan 42f)
Sub-jumlah
Jumlah

2010

2009

36.416.795
-

121.380

36.416.795

121.380

4.369.920.865

unless

Service
Local
Third parties
Related party (Note 42f)
Sub-total

3.665.023.095

Total

Tidak ada pelanggan dengan lebih dari 10% dari


jumlah penjualan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

There were no customers with more than 10% of


total sales for the years ended December 31,
2010 and 2009.

Hutang atas penjualan batubara yang menjadi hak


Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 disajikan sebagai Hutang kepada
Pemerintah Indonesia pada neraca konsolidasian
(Catatan 25).

The payables relating to the GOIs coal


entitlements as of December 31, 2010 and 2009
were presented under Due to Government of
Indonesia in the consolidated balance sheets
(Note 25).

38. BEBAN POKOK PENDAPATAN

38. COST OF REVENUES

Akun ini terdiri dari:


Beban pengupasan dan
penambangan
Produksi batubara
Beban proses penambangan
Beban penyusutan dan
amortisasi
Sub-jumlah
Persediaan batubara awal
Persediaan batubara akhir
Jumlah

308

This account consists of:


2010

2009

1.768.869.328
533.770.012
267.148.727

1.949.050.186
445.748.889
88.410.319

133.009.686

99.396.611

2.702.797.753
118.347.226
76.780.261
2.744.364.718

2.582.606.005
85.069.670
118.347.226
2.549.328.449

Stripping and mining costs


Coal entitlement
Coal processing
Depreciation and amortization
expenses
Sub-total
Beginning coal inventory
Ending coal inventory
Total

103
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

38. BEBAN POKOK PENDAPATAN (Lanjutan)

38. COST OF REVENUES (Continued)

Rincian pemasok yang mempunyai transaksi lebih


dari 10% dari jumlah beban pokok pendapatan
pada tahun 2010 dan 2009:

PT Petromine Energy Trading


PT Thiess Contractors Indonesia
PT Mahakam Nusa Energi
Jumlah

unless

Details of suppliers having transactions more


than 10% of total cost of revenues in 2010 and
2009:

2010
551.242.927
516.148.893
1.067.391.820

39. BEBAN USAHA

2009

544.407.522
284.064.671
828.472.193

PT Petromine Energy Trading


PT Thiess Contractors Indonesia
PT Mahakam Nusa Energi
Total

39. OPERATING EXPENSES

Akun ini terdiri dari:

This account consists of:


2010

2009

Penjualan
Beban dan komisi pemasaran
(Catatan 45n)
Pengangkutan
Lain-lain (masing-masing dibawah
USD100.000)

260.005.658
75.658.569

211.491.567
60.573.321

Selling
Marketing commissions and
expenses (Note 45n)
Freight

868.398

1.482.414

Others (each below USD100,000)

Sub-jumlah

336.532.625

273.547.302

Sub-total

60.000.000
19.284.174
24.150.213
15.919.826
12.000.000
7.265.341
2.819.434
8.966.442
2.923.912
2.568.614

Umum dan administrasi


Beban jasa manajemen
(Catatan 42e dan 45z)
Jasa profesional
Gaji dan upah
Mess dan penginapan
Beban jasa (Catatan 45v)
Asuransi
Perjalanan dinas
Penyusutan (Catatan 13)
Perlengkapan kantor
Transprotasi dan komunikasi
Lain-lain (masing-masing dibawah
USD2.000.000)
Sub-jumlah
Eksplorasi
Jumlah

20.144.327

40.088.831

General and Administrative


Management service fee
(Notes 42e and 45z)
Professional fees
Salaries and wages
Housing and guest house
Technical service fee (Note 45v)
Insurance
Traveling
Depreciation (Note 13)
Office supplies
Transportation and communication
Others (each below
USD2,000,000)

187.800.099

195.986.787

Sub-total

2.507.372

7.912.938

Exploration

526.840.096

477.447.027

Total

60.000.000
23.721.625
28.481.740
19.143.364
12.000.000
9.019.963
4.551.783
4.729.093
3.293.919
2.714.285

104
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

309

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

40. LABA PER SAHAM

40. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham adalah sebagai


berikut:
Laba bersih untuk
tahun berjalan
Jumlah rata-rata tertimbangan
saham dasar
(angka penuh)
Jumlah rata-rata tertimbangan
saham dilusian
(angka penuh)
Laba per saham dasar
per 1.000 saham
Laba per saham dilusian
per 1.000 saham

unless

The computation of earnings per share was as


follows:

2010

2009

311.179.547

19.260.944.105

21.071.915.980

190.448.692

18.930.787.393

19.277.848.008

16,16

10,06

14,77

9,88

41. PERPAJAKAN

Net income for the year


Weighted average
number of ordinary
shares (full amount)
Weighted average
number of diluted
shares (full amount)
Basic earnings
per 1,000 shares
Diluted earnings
per 1,000 shares

41. TAXATION

a. Tagihan Pajak Pertambahan Nilai

a. Value-Added Tax Recoverable

Tagihan Pajak Pertambahan Nilai merupakan


tagihan
kepada
Pemerintah
Indonesia
(Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral) sehubungan dengan Tagihan Pajak
Pertambahan Nilai Masukan (PPN Masukan)
yang dibayar oleh KPC dan Arutmin, Anak
perusahaan, dalam pembelian impor maupun
lokal atas bahan baku, perlengkapan
dan
lainnya
yang
diperlukan
bagi
produksi batubara. Dengan diberlakukannya
Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal
22 Desember 2000, terdapat ketidakpastian
apakah PPN Masukan tersebut dapat
direstitusi atau dikreditkan ke hutang pajak
lainnya. Namun demikian, manajemen KPC
dan Arutmin berkeyakinan bahwa PPN
Masukan yang telah dibayarkan tersebut akan
dapat ditagih kembali, sesuai dengan yang
diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan
Batubara
(PKP2B)
(Catatan 46b).

Value-Added
Tax
(VAT)
recoverable
represents claims to the GOI (Department of
Energy and Mineral Resources) in connection
with Value-Added Tax-In (VAT-In) that was
paid by KPC and Arutmin, the Subsidiaries,
in relation to imports and local purchases of
materials, supplies, and other items
necessary to produce coal. After Government
Regulation No. 144/2000 dated December
22, 2000 became effective, there is
uncertainty as to whether the VAT-In is
refundable or creditable against other tax
liability. The management of KPC and
Arutmin, however, believe that based on the
Coal Contract of Work (CCOW), the VAT-In is
recoverable (Note 46b).

Nilai tagihan
PPN Masukan masingmasing adalah USD814.487.587
dan
USD667.252.569 pada tanggal 31 Desember
2010
dan 2009, berdasarkan nilai tukar
Rupiah yang berlaku ketika PPN Masukan
tersebut ditagihkan. KPC dan Arutmin
menggunakan nilai tukar historis karena
Pemerintah Indonesia belum menentukan nilai
tukar yang seharusnya digunakan dalam
penyelesaian masalah ini. Apabila nilai tukar
pada tanggal neraca yang digunakan untuk
menjabarkan tagihan PPN Masukan ini,
nilainya akan menjadi masing-masing sebesar
USD 853.106.806 dan USD676.503.530 pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

The carrying value of the VAT-In recoverable


computed based on Rupiah exchange
rates prevailing when the VAT-In was claimed
amounted to USD814,487,587
and
USD667,252,569, as of December 31, 2010
and 2009, respectively. KPC and Arutmin
used the historical exchange rate as the GOI
has not yet clarified the exchange rate that
would be used in the settlement of this matter.
Had the exchange rate at balance sheet date
been used to translate the VAT-In
recoverable, the value would have been
USD853,106,806 and USD676,503,530 as of
December 31, 2010 and 2009, respectively.

310

105
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

unless

41. TAXATION (Continued)

b. Tagihan Pajak

b. Claims for Tax Refund

Tagihan pajak terdiri dari klaim pajak


berdasarkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat
Tagihan Pajak yang diterbitkan oleh Direktur
Jenderal Pajak, yang sebagian telah
diselesaikan oleh Perusahaan dan Anak
perusahaan melalui proses keberatan dan
banding (Catatan 41c), dan pajak penghasilan
badan lebih bayar sejumlah USD57.736.186
dan USD28.455.268
masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Claims for tax refund consist of claims based


on the Tax Assessment Letters and Tax
Collection Letters issued by the Director
General of Tax, which have been partially
settled by the Company and its Subsidiaries
through the process of objection and appeal
(Note 41c), and overpayments of corporate
income tax with total amounting to
USD57,736,186
and USD28,455,268 as
of
December 31, 2010 and 2009 ,
respectively.

c. Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan


Pajak

c. Tax Assessments Letters and Tax


Collection Letters

Perusahaan dan Anak perusahaan telah


menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan
Surat Tagihan Pajak (STP) sebagai berikut:

The Company and its Subsidiaries received


Tax Assessment letters (SKP) and Tax
Collection Letters (STP) as follows:

Perusahaan

The Company

Pada
tanggal
15
Februari
2008,
Perusahaan menerima Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak
Penghasilan
pasal
23,
26,
Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan
Badan untuk tahun pajak 2006 masingmasing sebesar Rp33.041.431.422 (setara
dengan USD3.515.045), Rp46.490.286.487
(setara dengan USD4.945.775) dan
Rp26.629.145.251
(setara
dengan
USD2.770.541) dan USD650.237. Pada
tahun 2008, Perusahaan telah membayar
seluruh
pajak
kurang
bayar
dan
pajak terhutang tersebut. Selanjutnya
Perusahaan
menyampaikan
surat
keberatan yang menyatakan bahwa tidak
terdapat kurang bayar dan pajak terhutang
untuk seluruh pajak tersebut. Pembayaran
atas SKPKB yang disampaikan surat
keberatannya, diakui Perusahaan sebagai
bagian dari Tagihan Pajak.

106
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

On February 15, 2008, the Company


received Tax Assessment Letters of
Underpayment (SKPKB) relating to
Income Tax articles 23, 26, Value-Added
Tax and Corporate Income Tax for the
fiscal year 2006 confirming underpayment
of Rp33,041,431,422 (equivalent to
USD3,515,045),
Rp46,490,286,487
(equivalent
to
USD4,945,775)
and
Rp26,629,145,251
(equivalent
to
USD2,770,541),
and
USD650,237,
respectively. During 2008, the Company
paid all those underpayments of taxes and
tax payables. Subsequently, objection
letters were issued claiming that there was
no underpayment and tax payable for
those taxes. Payments of SKPKB in
respect of which the objection letter has
been issued, have been recognized as
part of Claims for Tax Refund.

311

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

41. TAXATION (Continued)

Pada tanggal 17 Maret 2009, Kantor Pajak


memutuskan menolak keberatan yang
diajukan Perusahaan. Pada tanggal 12 Juni
2009, Perusahaan mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak. Selanjutnya, pada
tanggal 31 Januari 2011, Pengadilan Pajak
memutuskan untuk menerima sebagian
permohonan Perusahaan atas Pajak
Penghasilan
Badan
dan
menolak
permohonan Perusahaan atas Pajak
Penghasilan Pasal 23, 26 dan Pajak
Pertambahan Nilai. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian,
Perusahaan
masih
menunggu salinan putusan pengadilan
yang diumumkan pada tanggal 31 Januari
2010 tersebut.
x

On March 17, 2009, the Tax Office


decided to decline the objection issued by
the Company. On June 12, 2009, the
Company filed its appeal to the Tax Court.
Subsequently, on January 31, 2011, the
Tax Court has decided to granted the
Companys appeal on Corporate Income
Tax partially and denied the appeal for
Income Tax article 23, 26 and Value
Added Tax. As of the completion date of
the consolidated financial statements, the
Company is still waiting for the copy of the
Decision Letter from the Tax Court
announced on January 31, 2010.

Pada tanggal 14 Mei 2007, Perusahaan


menerima SKPKB atas Pajak Penghasilan
pasal 23, 26, Pajak Pertambahan Nilai,
Pajak Penghasilan Badan dan STP
Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun
pajak 2005 masing-masing sebesar
Rp38.160.920.778
(setara
dengan
USD4.229.294), Rp22.994.468.174 (setara
dengan USD2.548.428), Rp5.612.250.171
(setara
dengan
USD621.994),
Rp99.656.931.702
(setara
dengan
USD11.024.765) dan Rp27.708.351.108
(setara dengan USD3.065.297). Pada
tahun 2007, Perusahaan telah membayar
seluruh pajak kurang bayar di atas, kecuali
STP Pajak Pertambahan Nilai. Selanjutnya,
Perusahaan
menyampaikan
surat
keberatan yang menyatakan bahwa pajak
terhutang atas Pajak Pertambahan Nilai
adalah sebesar Rp5.244.784.641 (setara
dengan USD581.268) dan tidak terdapat
kurang bayar untuk Pajak Penghasilan
Badan. Sedangkan Perusahaan tidak
mengajukan keberatan untuk SKPKB
lainnya. Pembayaran atas SKPKB dan STP
yang
disampaikan
melalui
surat
keberatannya, diakui Perusahaan sebagai
bagian dari Tagihan Pajak.

Pada bulan Desember 2007, Kantor Pajak


memutuskan untuk menolak keberatan
yang diajukan Perusahaan. Selanjutnya,
pada tanggal 15 Januari 2008, Perusahaan
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak
menerima permohonan banding atas STP
Pajak Pertambahan Nilai dan SKPKB Pajak
Penghasilan
Badan
dengan
hasil
keputusan seperti di bawah ini :

312

unless

On May 14, 2007, the Company received


SKPKB relating to the Income Tax
articles 23, 26, Value-Added Tax,
Corporate Income Tax and STP relating to
the
Value-Added
Tax
for
the
fiscal
year
2005
claiming
an
underpayment
of
Rp38,160,920,778
(equivalent
to
USD4,229,294),
Rp22,994,468,174
(equivalent
to
USD2,548,428),
Rp5,612,250,171
(equivalent
to
USD621,994),
Rp99,656,931,702
(equivalent
to
USD11,024,765) and Rp27,708,351,108
(equivalent
to
USD3,065,297),
respectively. During 2007, the Company
has fully paid the underpayments stated
above, except for STP Value-Added Tax.
Subsequently, the Company issued
objection letters claiming that the
Companys payable on Value-Added Tax
amounted to Rp5,244,784,641 (equivalent
to USD581,268) and there is no
underpayment for Corporate Income Tax.
Meanwhile, the Company did not issue
any objection letter for the other SKPKB.
Payments of SKPKB and STP, in which
the objection letter has been issued, have
been recognized as part of Claims for Tax
Refund.
In December 2007, Tax Authorities
decided to decline the objection issued
by the Company. Subsequently, on
January 15, 2008, the Company filed its
appeal to the Tax Court. In 2009, the Tax
Court has accepted the appeal of STP
on Value-Added Tax and SKPKB on
Corporate Income Tax with the decision
below:

107
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

unless

41. TAXATION (Continued)

Pada tanggal 25 Maret 2009, Direktorat


Jenderal Pajak menerima permohonan
banding Perusahaan atas STP Pajak
Pertambahan Nilai tahun pajak 2005 yang
semula
sebesar
Rp27.708.351.108
(setara dengan USD3.065.297) menjadi
Rp5.244.784.641
(setara
dengan
USD581.268). Selanjutnya, pada tanggal
8 April 2009, Direktorat Jendral Pajak
menetapkan
pengembalian
kelebihan
pembayaran Pajak Pertambahan Nilai
tersebut sebesar Rp22.463.566.467 (setara
dengan USD2.498.657).

On March 25, 2009, the Director General


of Tax approved the Companys appeal on
STP on Value-Added Tax for the fiscal
year 2005, which previously amounted to
Rp27,708,351,108
(equivalent
to
USD3,065,297) into Rp5,244,784,641
(equivalent
to
USD581,268).
Subsequently, on April 8, 2009, the
Director Generel of Tax declared the
refund of overpayment of Value-Added
Tax amounting to Rp22,463,566,467
(equivalent to USD2,498,657).

Pada tanggal 14 Mei 2009, Direktorat


Jenderal Pajak menerima permohonan
banding
Perusahaan
atas
kurang
bayar
Pajak
Penghasilan
Badan
tahun
2005
yang
semula
kurang
bayar sebesar Rp99.656.931.702 (setara
dengan USD11.024.765) menjadi lebih
bayar sebesar Rp31.259.675.346 (setara
dengan USD3.113.824). Selanjutnya, pada
tanggal 1 Juni 2009, Direktorat Jenderal
Pajak
menetapkan
pengembalian
kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan
Badan sebesar Rp130.916.607.048 (setara
dengan USD13.040.802).

On May 14, 2009, the Director General of


Tax approved the Companys appeal on
the underpayment of Corporate Income
Tax 2005, which previously amounted to
Rp99,656,931,702
equivalent
to
USD11,024,765) into an overpayment of
Rp31,259,675,346
(equivalent
to
USD3,113,824). Subsequently, on June 1,
2009, the DGT declared the refund of
overpayment of Corporate Income Tax
amounting
to
Rp130,916,607,048
(equivalent to USD13,040,802).

Direktorat Jenderal Pajak telah melaksanakan


pemeriksaan terhadap kewajiban perpajakan
Perusahaan untuk tahun pajak 2007. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan konsolidasian, Perusahaan belum
menerima hasil pemeriksaan tersebut.
x

The Tax Authorities conducted a tax


examination of the Companys corporate
income tax for fiscal year 2007. As of the
completion date of the consolidated financial
statements, the Company has not yet
received the result of the said examination.

Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan


menerima Surat Tagihan Pajak (STP)
sehubungan
dengan
kewajiban
Perusahaan untuk membayar denda
administrasi
atas
keterlambatan
pembayaran Pajak Badan tahun 2008
sebesar USD25.779.006. Pada tanggal
5 Juli 2010, Perusahaan mengajukan surat
permohonan
penghapusan
sanksi
administrasi atas STP Pajak Penghasilan
Badan tahun 2008. Dalam suratnya
Perusahaan menjelaskan bahwa mereka
telah mengakui melakukan kekhilafan
karena tidak melaporkan keuntungan dari
anak perusahaan diluar negeri. Pada
tanggal 25 November 2010, Perusahaan
menerima surat Keputusan Dirjen Pajak
yang menolak permohonan Perusahaan.
Perusahaan mengakui beban pajak di
tahun berjalan.

108
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

On June 7, 2010, the Company received


Surat Tagihan Pajak
(STP) (Tax
Collection
Letter)
regarding
the
Companys liability to pay administration
fines for late payment of Corporate
Income Tax for the year 2008 amounting
to USD 25,779,006. On July 5, 2010, the
Company filed a request for the waiver of
administrative penalty on the STP for
Corporate Income Tax for the year 2008.
Based on the letter, the Company
admitted it has made an oversight by not
reporting profits of overseas subsidiaries.
On November 25, 2010, the Company
received a Decision Letter from the
Director General of Tax declining the
Companys demand. The Company
recognized tax expense in the current
year.

313

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

41. TAXATION (Continued)

PT Arutmin Indonesia
x

unless

PT Arutmin Indonesia

Pada tahun 2009, Arutmin menerima Surat


Tagihan Pajak (STP) sehubungan dengan
kewajiban Arutmin untuk membayar denda
administrasi
atas
keterlambatan
pembayaran Pajak Penghasilan Badan
tahun 2008 sebesar USD16.746.105.
Pada tanggal 18 Januari 2010, Arutmin
memperoleh persetujuan dari Direktorat
Jenderal
Pajak
untuk
mengangsur
pembayaran STP sampai bulan Januari
2011. Pada tanggal 31 Desember 2010,
saldo denda administrasi yang belum
dibayar sebesar USD1.165.652 disajikan
sebagai bagian dari akun Hutang Pajak
pada neraca konsolidasian.

PT Kaltim Prima Coal

In 2009, Arutmin received Surat Tagihan


Pajak (STP) (Tax Collection Letter)
regarding Arutmins liability to pay
administration fines for late payment of
Corporate Income Tax for year 2008
amounting
to
USD16,746,105.
On
January 18, 2010, Arutmin obtained an
approval from the Directorate General of
Tax to settle the payments on installment
basis until January 2011. As of December
31, 2010, the outstanding balance of the
administration
fines
amounted
to
USD1,165,652 presented as part of the
Taxes
Payable
account
in
the
consolidated balance sheets.

PT Kaltim Prima Coal

Pada bulan April 2009, KPC menerima


Surat Tagihan Pajak (STP) sehubungan
dengan pembayaran denda administrasi
atas keterlambatan pembayaran pajak
pasal 21, 23 dan 4 ayat (2) tahun 2006
sebesar Rp41.788.679.443 (setara dengan
USD3,6 juta). Pada tahun 2009, STP
tersebut telah dilunasi.

In April 2009, KPC received Surat Tagihan


Pajak (STP) (Tax Collection Letter)
regarding administration fines for late
payment of tax articles 21, 23 and
4 (2) of tax year 2006 amounting to
Rp41,788,679,443 (equivalent to USD3.6
million). In 2009, the STP has been fully
paid.

Pada bulan Desember 2009, KPC


menerima STP sehubungan dengan
denda
administrasi
bunga
atas
keterlambatan
pembayaran
Pajak
Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar
USD21.807.545. Pada tanggal 18 Januari
2010, KPC memperoleh persetujuan dari
Direktorat
Jenderal
Pajak
untuk
mengangsur pembayaran STP selama
tahun 2010. Pada tahun 2010, STP
tersebut telah dilunasi.

In December 2009, KPC received STP


regarding
KPCs
liability
to
pay
administration fines for late payment
of Corporate Income Tax for year 2008
amounting
to
USD21,807,545.
On
January 18, 2010, KPC obtained an
approval from the Directorate General of
Tax to settle the payments on installment
basis during 2010. In 2010, the STP has
been fully paid.

314

109
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)


x

41. TAXATION (Continued)

Pada tanggal 18 Maret 2008, KPC


menerima Surat Tagihan Pajak (STP)
sehubungan dengan denda administrasi
bunga atas keterlambatan pembayaran
Pajak Penghasilan Badan tahun 2006
sebesar Rp63.760.232.089. Pada tanggal
14 April 2008, KPC mengirimkan surat
permohonan pembetulan STP atas denda
admistrasi bunga kepada Kantor Pajak.
Pada tanggal 1 September 2008, KPC
menerima surat tanggapan dari Kantor
Pajak, dimana dijelaskan bahwa STP yang
dikeluarkan oleh Kantor Pajak sudah
sesuai dengan Undang-undang No.16
tahun 2000, pasal 9 ayat (2) dan tidak
diketemukan adanya kesalahan tulis,
kesalahan hitung dan atau kekeliruan
penerapan ketentuan tertentu dalam
peraturan
perundangan
perpajakan.
Selanjutnya, pada tanggal 9 Agustus 2010,
KPC menerima surat dari Kantor Pajak
dimana dalam surat tersebut dinyatakan
bahwa KPC telah melakukan penunggakan
atas STP. Pada tanggal 3 September 2010,
KPC mengirimkan surat kepada Kantor
Pajak agar dilakukan pembatalan atas STP
tersebut dimana dalam suratnya KPC
menjelaskan bahwa seharusnya tidak
dikenakan denda administrasi karena atas
SPT tahun 2006, KPC telah melakukan
pembetulan
dalam
rangka
program
sunset policy. Sampai dengan tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan
konsolidasian, KPC masih menunggu
tanggapan dari Kantor Pajak.

Sehubungan dengan STP tersebut, KPC


mengakui
penyisihan
atas
denda
administrasi sebesar USD7,091,562 yang
disajikan sebagai bagian dari Hutang
Pajak pada neraca konsolidasian tanggal
31 Desember 2010.

On March 18, 2008, KPC received STP


regarding administration fines for late
payment of Annual Corporate Income Tax
year
2006
amounting
to
Rp63,760,232,089. On April 14, 2008,
KPC sent a letter to the Tax Office to
apply for rectification of the STP. On
September 1, 2008, KPC received a
response letter from the Tax Office, stating
that the STP has been issued in
accordance with Law No.16 year 2000,
article 9 (2) and does not have any
typographical or mathematical errors or
other mistakes. Subsequently, on August
9, 2010, KPC received another letter from
the Tax Office, wherein the letter stated
that KPC had made claim in arrears of
STP. On September 3, 2010, KPC sent
letter to the Tax Office requesting
cancellation of the STP as KPC
maintained
that
there
were
no
administration fines for those taxes
because KPC filed the revised SPT year
2006 under the sunset policy. As of the
completion date of the consolidated
financial statements, KPC is still awaiting
response from the Tax Office.

In relation to this STP, KPC recognized a


provision amounting to USD7,091,562,
which was presented as part of Taxes
Payable in the consolidated balance
sheet as of December 31, 2010.

110
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

315

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)


x

41. TAXATION (Continued)

Pada tanggal 28 Juli 2010, KPC menerima


Surat Himbauan Pemenuhan PPN Impor
sehubungan
dengan
terdapatnya
kekurangan penyetoran atas PPN Impor
untuk tahun pajak 2006 sampai dengan
Juni 2010 sebesar Rp344.263.410.842.
Pada tanggal 5 Oktober 2010, KPC
menjawab surat dari Kantor Pajak, dimana
KPC menjelaskan bahwa KPC memliki
fasilitas
pembebasan
PPN
Impor
berdasarkan Surat dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat
Pembinaan Pengusahaan Mineral dan
Batubara (DPPMB) serta sudah sesuai
dengan yang dinyatakan dalam PKP2B.
Dalam hal Kantor Pajak akan memaksa
KPC untuk membayar PPN Impor, maka
KPC akan mengkompensasikan antara
VAT Impor dengan DHPB.

d. Hutang Pajak

Bunga atas keterlambatan


pembayaran pajak
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Jumlah

d.

2010

On July 28, 2010, KPC received Surat


Himbauan Pemenuhan VAT import
regarding KPC liability for underpayment
of VAT import for fiscal year 2006
until
June
2010
amounting
to
Rp344,263,410,842. On October 5, 2010
KPC answered letters from the Tax Office,
wherein KPC explained that they have
facilities exemption for VAT import based
on letter from Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) and Direktorat
Pembinaan Pengusahaan Mineral dan
Batubara (DPPMB) and as arrange in
CCoW. In case the Tax Office compels
KPC to pay the VAT import, the Company
shall offset the VAT import to Coal
Production Proceeds.

Taxes Payable

2009

8.257.214
1.142.509

38.553.650
1.520.358

4.949
1.220.959
12.196
17.589.427
1.718.980
19.903.238
333.787.939
383.637.411

1.850.504
35.576.359
147.871
266.700.911
344.349.653

e. Beban Pajak Penghasilan

2010

2009

(13.843.057)
(368.533.327)

(33.514.652)
(196.573.075)

Jumlah pajak kini

(382.376.384)

(230.087.727)

Pajak tangguhan:
Perusahaan
Anak perusahaan

25.051.653
(98.808.807)

613.970
(4.524.588)

316

Total

Income tax expense of the Company and its


Subsidiaries was as follows:

Pajak kini:
Perusahaan
Anak perusahaan

Jumlah pajak tangguhan

Interest on late payment of tax


Value-Added Tax
Income Taxes:
Article 4 (2)
Article 21
Article 22
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29

e. Income Tax Expense

Beban pajak penghasilan Perusahaan dan


Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah beban pajak penghasilan

unless

(73.757.154)

(3.910.618)

(456.133.538)

(233.998.345)

Current tax:
Company
Subsidiaries
Total current tax
Deferred tax:
Company
Subsidiaries
Total deferred tax
Total income tax expense

111
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

41. TAXATION (Continued)

Rekonsiliasi antara laba komersial dengan


laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:

Laba sebelum beban (manfaat)


pajak penghasilan menurut
laba rugi konsolidasian
Dikurangi laba sebelum beban
(manfaat) pajak penghasilan
Anak perusahaan
Laba Perusahaan sebelum
beban (manfaat) pajak
penghasilan

unless

Reconciliation between accounting profit and


fiscal income for the years ended December
31, 2010 and 2009 was as follows:

2010

2009

999.132.686

517.655.112

662.954.470

288.194.724

336.178.216

229.460.388

Consolidated income
before income tax
expense (benefit)
Less Subsidiaries' income
before income tax
expense (benefit)
The Company's income
before income tax
expense (benefit)

Beda temporer:
Amortisasi beban emisi pinjaman
dan hutang obligasi, biaya
keuangan dan diskonto
Penyusutan aset tetap
Penyisihan manfaat karyawan
Sewa

125.245.947
(55.383)
67.700

(215.211)
256.896
-

Jumlah beda temporer

125.258.264

41.685

Total temporary differences

51.527.815
17.999.961

48.898.826
17.343.902

Permanent differences:
Gain on investments
Amortization of goodwill

37.838.935
423.634
74.969

8.896.059
962.075
30.093

Temporary differences:
Amortization of debt and bonds
issuance cost, financing
cost and discount
Depreciation of fixed assets
Provision for employee benefits
Rent

Beda tetap:
Keuntungan Investasi
Amortisasi goodwill
Pajak dibayar dimuka yang
diapuskan
Denda pajak
Sumbangan dan jamuan
Beban komunikasi
Bagian atas laba bersih
Anak perusahaan
Pendapatan bunga
Lain-lain

(502.644.936)
(121.024)
2.679.450

(159.904.596)
(159.564)
147.012

Prepaid tax written off


Tax penalty
Donation and entertainment
Communication
Equity in net income of
Subsidiaries
Interest income
Others

Jumlah beda tetap

(392.221.196)

(83.786.193)

Total permanent differences

69.215.284
69.215.284

145.715.880
145.715.880

13.843.057

33.514.652

Laba sebelum kompensasi


kerugian
Kompensasi kerugian
Laba fiskal
Beban Pajak Penghasilan
Perusahaan

112
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Income before loss


carry forward
Loss carry forward
Fiscal income
Income Tax Expense for
the Company

317

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

41. TAXATION (Continued)

Perhitungan
beban
(manfaat)
pajak
penghasilan tangguhan Perusahaan dan Anak
perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:

Beban (manfaat) pajak penghasilan


tangguhan - Perusahaan
Amortisasi beban emisi pinjaman
dan hutang obligasi, biaya
keuangan dan diskonto
Penyusutan
Sewa pembiayaan
Penyisihan manfaat karyawan
Sub-jumlah
Beban pajak penghasilan tangguhan
anak perusahaan
Beban (manfaat) Pajak
Tangguhan - Bersih

Calculation
of
deferred
income
tax
expense (benefit) of the Company and its
Subsidiaries for the years ended December
31, 2010 and 2009 was as follows:

2010

2009

25.049.189
(11.077)
13.541
25.051.653

(498.265)
(18.379)
(97.326)
(613.970)

(98.808.807)

4.524.588

(73.757.154)

3.910.618

Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan


Perusahaan dan Anak perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:

Aset pajak tangguhan Perusahaan


Kewajiban manfaat karyawan
Piutang
Kewajiban sewa pembiayaan
Amortisasi beban emisi pinjaman
dan hutang obligasi, biaya
keuangan dan diskonto
Sub-jumlah
Kewajiban pajak tangguhan Perusahaan
Penyusutan aset tetap
Aset (kewajiban) pajak
tangguhan - Perusahaan
Aset pajak tangguhan Anak perusahaan
Aset Pajak Tangguhan Bersih
Kewajiban Pajak Tangguhan Anak perusahaan

318

unless

Deferred income tax expense


(benefit) - Company
Amortization of debt and bonds
issuance cost, financing
cost and discount
Depreciation
Finance leases
Provision for employee benefits
Sub-total
Deferred income tax expense
Subsidiaries
Deferred Income Tax Expense
(Benefit) - Net

Details of deferred tax assets and liabilities of


the Company and its Subsidiaries as of
December 31, 2010 and 2009 were as
follows:

2010

2009

285.070
251.795
13.540

285.070
251.795
-

25.049.189
25.599.594

536.865

(59.940)

25.539.654
(25.539.654)

(48.863)

488.002
3.300.975

3.788.977

199.405.033

165.867.011

Deferred tax assets Company


Employee benefits obligation
Accounts receivable
Obligation under finance leases
Amortization of debt and bonds
issuance cost, financing
cost and discount
Sub-total
Deferred tax liabilities Company
Depreciation fixed assets
Deferred tax assets
(liabilities) - Company
Deferred tax assets Subsidiaries
Deferred Tax Assets - Net
Deferred Tax Liabilities
Subsidiaries

113
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

41. PERPAJAKAN (Lanjutan)

unless

41. TAXATION (Continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak


tangguhan dapat direalisasikan pada periode
mendatang.

Management believes that the deferred tax


assets are recoverable in future periods.
f. Government Regulation

f. Peraturan Pemerintah
Pada bulan September 2008, Undang-undang
No. 7
Tahun
1983
mengenai
Pajak
Penghasilan diubah untuk keempat kalinya
dengan Undang-undang No.36 Tahun 2008.
Perubahan
tersebut
juga
mencakup
perubahan tarif pajak penghasilan badan dari
sebelumnya
menggunakan
tarif
pajak
bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28%
untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun
fiskal 2010 dan seterusnya.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983


regarding Income Tax was revised for the
fourth time with Law No. 36 Year 2008. The
revised Law stipulates changes in corporate
tax rate from a marginal tax rate to a single
rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for
fiscal year 2010 onwards.

Berdasarkan
perubahan Undang-undang
terakhir
tersebut
beserta
peraturan
pelaksanaannya, perusahaan terbuka dapat
memperoleh
penurunan
tarif
Pajak
Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif
tertinggi,
jika
memenuhi
persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan.

Based on the last revision of the law and the


related regulation, a public company could
obtain discount of about 5% of higher tariff of
income tax after fulfilling the requirements
determined.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010,


Perusahaan telah menggunakan tingkat
pengurangan pajak sebesar 5% dalam
penghitungan pajak penghasilan untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan
2009. Aset dan kewajiban pajak tangguhan
juga telah dihitung dengan menggunakan tariftarif tersebut.

As of December 31, 2009 and 2010, the


Company has effected the 5% tax rate
reduction in its corporate income tax
computation for the years ended December
31, 2010 and 2009. Accordingly, the deferred
tax assets and liabilities have been also
calculated using these enacted tax rates.

42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK


HUBUNGAN ISTIMEWA

42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH


RELATED PARTIES

Sifat Hubungan Istimewa

Hubungan istimewa/
Related parties

Nature of Related Parties


Sifat
Hubungan
istimewa/
Nature of
relationship

Sifat transaksi/
Nature of transactions

Enercorp Ltd.

Afiliasi /
Affiliate

Penjualan batubara /
Sales of coal

PT Petromine Energy Trading

Afiliasi /
Affiliate

Hutang sehubungan dengan bahan bakar /


Payables relating to purchases of fuel.

114
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

319

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK


HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH


RELATED PARTIES (Continued)

Hubungan istimewa/
Related parties

Sifat
Hubungan
istimewa/
Nature of
relationship

unless

Sifat transaksi/
Nature of transactions

PT Mitratama Perkasa, PT
Artha Widya Persada, PT Visi
Multi Artha, PT Energi Mega
Persada Tbk. dan/and PT
Petrocom

Afiliasi /
Affiliate

Beban-beban tertentu perusahaan afiliasi yang


dibayar dimuka oleh Perusahaan dan Anak
perusahaan /
Certain expenses paid in advance by the Company
and its Subsidiaries in behalf of affiliated companies.

PT Darma Henwa Tbk

Afiliasi /
Affiliate

Uang muka untuk alat berat dan modal kerja, dan


hutang untuk kontraktor pertambangan /
Advances for acquisitions of heavy machinery and
working capital and payables as mining contractor.

Westside Corporation Ltd.,


dan/and PT Energi Timur Jauh

Afiliasi /
Affiliate

Beban-beban tertentu Perusahaan dan Anak


perusahaan yang dibayar dimuka oleh perusahaan
afiliasi /
Certain expenses relating to the Company and its
Subsidiaries that were paid in advance by affiliated
companies.

PT Bakrie Swasakti Utama

Afiliasi /
Affiliate

Uang muka untuk pembelian ruang kantor /


Advances for acquisition of office space.

Perusahaan
afiliasi
merupakan
entitas
sepengendali yang memiliki pemegang saham
dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris
yang sama dengan Perusahaan atau Anak
perusahaan.

The affiliated companies are under common


control of the same shareholders and/or same
members of the boards of directors or
commissioners as the Company or Subsidiaries.

Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini


memungkinkan syarat dan kondisi transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa tidak sama jika transaksi tersebut
dilakukan dengan pihak ketiga.

Because of these relationships, it is possible that


the terms and conditions of these transactions
are not the same as those that would result from
transactions with third parties.

Transaksi Hubungan Istimewa

Transactions with Related Parties

a. Piutang karyawan (Aset Lancar)

a. Employee Receivables (Current Assets)

KPC, Arutmin dan BRI, Anak perusahaan,


memberikan pinjaman tanpa bunga kepada
para karyawan. Pinjaman ini akan dilunasi
melalui pemotongan gaji setiap bulan.
Pinjaman ini disajikan sebagai bagian dari
Piutang
Lain-Lain
dalam
neraca
konsolidasian (Catatan 9).

320

KPC, Arutmin and BRI, the Subsidiaries,


granted non-interest bearing loans to their
employees. The loans will be collected
through monthly salary deduction. These
loans are presented as part of Other
Receivables in the consolidated balance
sheets (Note 9).

115
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK


HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH


RELATED PARTIES (Continued)

b. Piutang hubungan istimewa

PT Mitratama Perkasa
PT Darma Henwa Tbk
PT Artha Widya Persada
PT Visi Multi Artha
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Petrocom
PT Energi Mega Persada Tbk
Jumlah
Dikurangi: Bagian jangka pendek
PT Darma Henwa Tbk
Bagian jangka panjang

unless

b. Due from related parties

2009

Persentase Terhadap
Jumlah Aset/
Percentage Against
Total Assets
2010
2009
0,222%
0,136%
0,033%
0,040%
0,047%
0,031%
0,038%
0,001%
0,000%
0,002%

2010
19.459.871
11.944.084
3.543.776
2.729.350
105.633
6.116
-

2.455.816
3.443.776
2.829.350
101.064
6.116
120.323

37.788.830

8.956.445

0,431%

0,122%

11.116.724
26.672.106

1.428.456
7.527.989

0,127%
0,304%

0,019%
0,103%

Piutang hubungan istimewa merupakan


piutang tanpa bunga dan tidak memiliki jangka
waktu pembayaran tetap.

Total
Less: Current portion
PT Darma Henwa Tbk
Non-Current portion

Due from related parties represent noninterest-bearing receivables with no fixed


repayment schedule.

c. Investasi pada saham (Aset Tidak Lancar)


(Catatan 12)

2010

PT Mitratama Perkasa
PT Darma Henwa Tbk
PT Artha Widya Persada
PT Visi Multi Artha
PT Bakrie Capital Indonesia
PT Petrocom
PT Energi Mega Persada Tbk

c. Investment in shares (Non-Current Assets)


(Note 12)

2009

Persentase Terhadap
Jumlah Aset/
Percentage Against
Total Assets
2010
2009

Investasi pada perusahaan


asosiasi
Metode ekuitas:
PT Newmont Nusa Tenggara
Zurich Assets International Ltd.
Westside Corporation Ltd.
PT Mitratama Perkasa
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Sub-jumlah

978.409.008
170.562.648
9.084.649
8.232.041
27.574
27.574
1.166.343.494

637.806.500
199.573.355
11.108.121
27.574
27.574
848.543.124

11,152%
1,944%
0,104%
0,094%
13,294%

8,673%
2,714%
0,151%
11,539%

Investment in associated
companies
Equity method:
PT Newmont NusaTenggara
Zurich Assets International Ltd.
Westside Corporation Ltd.
PT Mitratama Perkasa
PT Visi Multi Artha
PT Artha Widya Persada
Sub-total

Metode biaya:
Avocet Mining PLC
PT Coalindo Energy
Sub-jumlah
Jumlah

1.166.343.494

8.006.272
98.875
8.105.147
856.648.271

13,294%

0,109%
0,001%
0,110%
11,649%

Cost method:
Avocet Mining PLC
PT Coalindo Energy
Sub-total
Total

116
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

321

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK


HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH


RELATED PARTIES (Continued)

d. Hutang usaha hubungan istimewa


(Kewajiban Lancar) (Catatan 23)

PT Petromine Energy Trading


PT Darma Henwa Tbk
Jumlah

d. Trade payables from related parties


(Current Liabilities) (Note 23)

2010
54.122.340
15.164.397
69.286.737

2009
21.571.094
4.409.130
25.980.224

e. Hutang hubungan istimewa

PT Energi Timur Jauh


PT Bakrie Capital Indonesia
Westside Corporation Ltd.
Jumlah

74.312
18.908

2009
74.312
18.085

1.306.500

93.220

1.398.897

Hutang hubungan istimewa lainnya merupakan


hutang tanpa dikenakan bunga dan tidak
memiliki jangka waktu pembayaran tetap.

PT Petromine Energy Trading


PT Darma Henwa Tbk
Total

Due to related parties

Persentase Terhadap
Jumlah Kewajiban/
Percentage Against
Total Liabilities
2010
2009
0,001%
0,001%
0,001%

PT Energi Timur Jauh


PT Bakrie Capital Indonesia

0,022%

Westside Corporation Ltd.

0,023%

Total

Due to other related parties represent noninterest bearing payables with no fixed
repayment schedule.

f. Pendapatan (Catatan 37)

Penjualan batubara
Enercorp Ltd.
Jasa
Enercorp Ltd.

Persentase Terhadap
Jumlah Kewajiban/
Percentage Against
Total Liabilities
2010
2009
0,825%
0,367%
0,231%
0,075%
1,056%
0,442%

e.

2010

unless

f. Revenues (Note 37)

2010

2009

121.380

0,003%

Coal Sales
Enercorp Ltd.
Service
Enercorp Ltd.

249.776.218

6,815%

Total

Jumlah

Persentase Terhadap
Pendapatan/
Percentage Against
Total Revenues
2010
2009

249.654.838

g. Beban pokok pendapatan (Catatan 38)

2010

6,812%

g. Cost of revenues (Note 38)

2009

Persentase Terhadap
Jumlah Beban
Pokok Pendapatan/
Percentage Against
Total Cost of Revenues
2010
2009

PT Petromine Energy Trading


PT Darma Henwa Tbk

551.242.927
182.928.100

25.698.513
152.687.857

20,086%
6,666%

1,008%
5,989%

PT Petromine Energy Trading


PT Darma Henwa Tbk

Jumlah

734.171.027

178.386.370

26,752%

6,997%

Total

Beban pokok pendapatan dari KPC dan


Arutmin yang berhubungan dengan DEWA
masing-masing sebesar USD153.626.710 dan
USD29.301.391 pada tahun 2010, dan
masing-masing sebesar USD141.269.427 dan
USD11.418.430 pada tahun 2009.

322

Cost of revenues from KPC and Arutmin


related
to
DEWA
amounted
to
USD153,626,710 and USD29,301,391 in
2010, respectively, and USD141,269,427 and
USD11,418,430 in 2009, respectively.

117
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

42. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK


HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

42. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH


RELATED PARTIES (Continued)

h. Beban lain-lain bersih

h. Other expenses net

2010
PT Petromine Energy Trading
PT DHE Technical & Services
Jumlah

unless

10.541.422
1.314.803
11.856.225

2009
966.623
966.623

Persentase Terhadap
Jumlah Beban
Lain-lain - Bersih/
Percentage Against
Total Other Expenses - Net
2010
2009
10,586%
1,320%
11,906%

0,802%
0,802%

PT Petromine Energy Trading


PT DHE Technical & Services
Total

i. Perusahaan memiliki uang muka kepada


PT Bakrie Swastika atas pembelian ruangan
kantor di Bakrie Tower masing-masing sebesar
nihil dan 0,13% dari jumlah aset pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 21).

i. The Company has advances to PT Bakrie


Swastika for office space purchase in Bakrie
Tower comprising nil and 0.13% of total
assets as of December 31, 2010 and 2009,
respectively (Note 21).

j. Anak perusahaan memiliki komitmen dan


perjanjian penting dengan pihak hubungan
istimewa sebagaimana dijelaskan dalam
Catatan 45.

j. The Subsidiaries have commitments and


agreements with related parties as disclosed
in Note 45.

43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN

43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Perusahaan
dan
Anak
perusahaan
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti
untuk seluruh karyawan tetapnya yang memenuhi
syarat.

The Company and its Subsidiaries have defined


contribution pension plans covering substantially
all of their eligible permanent employees.

a. Kewajiban manfaat karyawan Perusahaan


dihitung oleh aktuaris independen (PT Ricky
Leonard Jasatama) dalam laporannya tanggal
11 Februari 2011 dengan menggunakan
metode
Projected
Unit
Credit
dan
mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai
berikut:

a. Employee benefits obligation of the Company


was calculated by an independent actuary
(PT Ricky Leonard Jasatama) whose report
dated February 11, 2011 used the Projected
Unit Credit method with consideration of the
following assumptions:

Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Tingkat pensiun normal

Tingkat kemungkinan cacat


Tingkat pengunduran diri

9,5% per tahun/9.5% per annum


12% per tahun/12% per annum
Tabel Mortalitas Indonesia 2/
Indonesian Mortality Table 2
55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usai
normal)/
55 years old (all employees are assumed to retire at
normal retirement age)
5% dari Tabel Mortalitas/ 5% from Mortality Table
7.3% sampai dengan usia 40 tahun, dan kemudian
menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/
7.3% up to age 40, then linearly decreasing to 0% at age
55 years

118
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Discount rate
Salary growth rate
Mortality rate
Normal retirement age

Disability rate
Resignation rate

323

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)

unless

43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION


(Continued)

b. Pada tanggal 29 November 1995, KPC


menerima persetujuan dari Menteri Keuangan
untuk menyelenggarakan program pensiun
pasti bagi para karyawannya. Iuran program ini
ditanggung oleh KPC dan dikelola Dana
Pensiun Kaltim Prima Coal.

b. On November 29, 1995, KPC received


approval from the Ministry of Finance for its
defined pension plan for its employees.
Contributions to the plan are borne by KPC
and administered through Dana Pensiun
Kaltim Prima Coal.

Kewajiban manfaat karyawan KPC dihitung


oleh aktuaris independen (Watson Wyatt
Worldwide)
dalam
laporannya
tanggal
20 Januari 2011 dengan menggunakan
metode
Projected
Unit
Credit
dan
mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai
berikut:

Employee benefits obligation of KPC was


calculated by an independent actuary
(Watson Wyatt Worldwide) whose report
dated January 20, 2011 used the Projected
Unit Credit method with consideration of the
following assumptions:

Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Tingkat pensiun normal

Tingkat kemungkinan cacat


Tingkat pengunduran diri

9,5% per tahun / 9.5% per annum


8% per tahun / 8% per annum
Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMII '99)/
Indonesian Mortality Table 1999(TMII '99)
55 tahun (semua pekerja diasumsikan
pensiun pada usia normal)/ 55 years (all employees are
assumed to retire at normal retirement age)
10% dari TMII '99/ 10% of TMII '99
15% per tahun pada usia 20 tahun, dan menurun secara
linier sampai 0% pada usia 45 tahun/ 15% per annum at
age 20 and reducing linearly to 0% per annum at age 45

c. Kewajiban manfaat karyawan Arutmin dihitung


oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo) dalam laporannya tanggal
3 Januari 2011 dengan menggunakan metode
Projected
Unit
Credit
dan
mempertimbangkan beberapa asumsi sebagai
berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas

Tingkat pensiun dini

Tingkat kemungkinan cacat


Tingkat pengunduran diri

324

Discount rate
Salary growth rate
Mortality rate
Normal retirement age

Disability rate
Resignation rate

c. Employee benefits obligation of Arutmin was


calculated by an independent actuary
(PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) whose
report dated January 3, 2011 used the
Projected Unit Credit method with
consideration of the following assumptions:

8,5% per tahun/8.5% per annum


8,5% per tahun/8.5% per annum
Tabel Mortalitas USA - Commissioner Standard Ordinary
(CSO) - 1980/ USA Table of Mortality - Commissioners
Standard Ordinary 1980 - (CSO) '80)
55 tahun (semua pekerja diasumsikan
pensiun pada usia normal)/ 55 years (all employees are
assumed to retire at normal retirement age)
10% dari tingkat mortalitas/10% of mortality rate
5% per tahun pada usia 20 tahun dan menurun secara
linier sampai 1% pada 45 tahun dan seterusnya/5% at
age 20 reducing linearly to 1% at age 45 years and
thereafter

Discount rate
Salary growth rate
Mortality rate

Normal retirement age

Disability rate
Resignation rate

119
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)

43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION


(Continued)

d. Kewajiban manfaat karyawan FBS dihitung


oleh aktuaris independen (PT Rileos Pratama)
dalam laporannya 26 Februari 2010 dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit
dan mempertimbangkan beberapa asumsi
sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Tingkat pensiun dini

Tingkat kemungkinan cacat


Tingkat pengunduran diri

unless

d. Employee benefits obligation of FBS was


calculated by an independent actuary
(PT Rileos Pratama) whose report dated
February 26, 2010 used the Projected Unit
Credit method with consideration of the
following assumptions:

9,5% per tahun/9.5% per annum


5% per tahun/ 5% per annum
Tabel Mortalitas Indonesia 2/ Indonesian Mortality Table
2
55 tahun (semua pekerja diasumsikan pensiun pada usia
normal)/ 55 years old (all employees are assumed to
retire at normal retirement age)
5% dari Tabel Mortalitas/ 5% from Mortality Table

Discount rate
Salary growth rate
Mortality rate
Normal retirement age

Disability rate
Resignation rate

10% sampai sengan usia 40 tahun, kemudian menurun


secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 10% up to
age 40, then linearly decreasing to 0% at age 55 years

e. Kewajiban manfaat karyawan BRM dan Dairi


dihitung oleh PT Ricky Leonard Jasatama and
PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen,
dalam laporannya masing-masing pada
tanggal 11 Februari 2011 dan 12 Februari
2011, menggunakan metode Projected Unit
Credit dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat mortalitas
Tingkat pensiun dini
Tingkat kemungkinan cacat
Tingkat pengunduran diri

e. Employee benefits obligation of BRM and


Dairi were calculated by PT Ricky Leonard
Jasatama and PT Sentra Jasa Aktuaria,
independent actuarial firms, in their reports
dated February 11, 2011 and February 12
2011, respectively, using the projected unit
credit method with the following assumptions:

9% - 9.5% per tahun/ 9% - 9.5% per annum


7% - 10% per tahun/ 7%-10% per annum
Tabel Mortalitas Indonesia 1999 (TMII '99)/
Indonesian Mortality Table 1999(TMI '99)
55-56 tahun/ 55-56 years
5%-10% dari Tabel Mortalitas/
5%-10% from Mortality Table

Discount rate
Salary growth rate
Mortality rate
Normal retirement age
Disability rate
Resignation rate

5% dan 6% sampai sengan usia 40 dan 30 tahun,


kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 5256 tahun/5% and 6% up to age 40 and 30,respectively,
then linearly decreasing to 0% at age 52-56 years

120
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

325

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

43. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)

43. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION


(Continued)

Kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai


berikut:
Nilai Kini Kewajiban manfaat
karyawan
Nilai wajar Aset program
Manfaat Karyawan
Status Pendanaan
Kerugian aktuarial belum diakui
Beban jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak
Nilai Bersih Kewajiban
Manfaat Karyawan

unless

Employee benefits obligation was as follows:

2010

2009

102.521.370

73.515.094

(42.279.487)
60.241.883
(1.096.226)

(31.603.419)
41.911.675
(4.671.742)

(16.697.043)

(1.406.016)

42.448.614

35.833.917

Mutasi kewajiban manfaat karyawan adalah


sebagai berikut:

Present value of employee


benefits obligation
Fair value of employee benefits
plan assets
Funding status
Unrecognized actuarial loss
Unrecognized past service
cost-non-vested benefits
Employee Benefits
Obligation - Net

Movements of employee benefits obligation


were as follows:

Saldo awal
Beban manfaat karyawan
Realisasi pembayaran manfaat
Selisih kurs

2010
36.280.924
12.461.934
(7.520.773)
1.226.529

2009
22.599.064
17.339.096
(7.927.269)
3.823.026

Beginning balance
Employee benefits expense
Actual benefits payment
Effect of foreign exchange

Saldo Akhir

42.448.614

35.833.917

Ending Balance

Beban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

Beban jasa kini


Beban bunga
Hasil yang diharapkan atas
aset program
Amortisasi beban jasa lalu yang belum
diakui yang belum menjadi hak
Kerugian akturial yang diakui
Dampak perubahan pembatasan
aset program
Pembebanan atas beban jasa lalu
Jumlah Beban Manfaat Karyawan

Employee benefits expense was as follows:

2010
6.530.514
8.601.332

2009
4.899.298
7.270.729

(3.602.452)

(2.702.791)

567.050
297.161

859.804
6.958.772

68.329
12.461.934

53.284
17.339.096

Current service cost


Interest cost
Expected return on plan assets
Amortization of past service
cost-unvested
Amortization of actuarial loss
Change in the effect of
the asset ceiling
Recognition of past service cost
Total Employee Benefits Expense

121
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

44. INFORMASI SEGMEN USAHA

44. SEGMENT INFORMATION

a. Segmen Usaha

unless

a. Business segment

Perusahaan dan Anak perusahaan membagi


usahanya dalam empat (4) segmen utama
yaitu usaha penambangan batubara, jasa,
minyak dan gas bumi serta emas.

The Company and its Subsidiaries classify


their products and services into four (4) core
business segments: coal mining, services, oil
and gas and gold.

Informasi tentang Perusahaan dan Anak


perusahaan menurut segmen usaha adalah
sebagai berikut:

Information concerning the Company and its


Subsidiaries business segments is as
follows:

Segmen
Penambangan
batubara

Aktivitas / Activities
Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara
(termasuk penambangan dan penjualan batubara)
/ The coal mining activities comprise exploration
and exploitation of coal deposits (includes mining
and selling coal).

Jasa

Aktivitas jasa merupakan jasa pemasaran dan


manajemen / The activity of services represents
marketing and management services.

Minyak dan gas bumi

Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi masih


dalam tahap eksplorasi / The activity of oil and gas
is under exploration stage.

Emas

Usaha dibidang emas masih dalam tahap


eksplorasi / The activity of gold is under
exploration stage.

b. Informasi menurut segmen usaha


USD / USD
Jumlah Aset
Perusahaan induk
Batubara
Minyak dan gas bumi
Emas
Jasa
Lain-lain

Segment
Coal mining

Services

Oil and gas

Gold

b. Information by business segment


2010

6.865.644.921
5.921.402.835
355.463.634
12.354.357
61.168.100
600.268.872
13.816.302.719

USD / USD

%
49,69
42,86
2,57
0,09
0,44
4,32
100,00

2009

5.716.133.035
5.304.291.991
324.000.704
112.766.520
27.735
1.616.098.983
13.073.318.968

%
43,72
40,57
2,48
0,86
0,00
12,37
100,00

Total Assets
Holding company
Coal
Oil and gas
Gold
Service
Others

Eliminasi

(5.043.141.707)

(5.719.452.524)

Eliminations

Jumlah

8.773.161.012

7.353.866.444

Total

122
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

44. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2010

Batubara/
Coal

Jasa/
Services

Eliminasi/
Eliminations

unless

Konsolidasian/
Consolidated

2010

PENDAPATAN
Pihak ekstrernal
Antar segmen

4.339.307.559
2.556.739.938

30.613.306
10.543.142

(2.567.283.080)

4.369.920.865
-

REVENUES
External
Inter-segments

Jumlah Pendapatan

6.896.047.497

41.156.448

(2.567.283.080)

4.369.920.865

Total Revenues

5.927.853.602

(2.692.471.209)

3.235.382.393

Cost of revenues and


Operating expenses

Beban pokok
Pendapatan dan
Beban usaha
Beban yang tidak
dialokasikan
Laba usaha
Laba atas pelepasan investasi
Laba selisih kursbersih

35.822.421
1.098.716.051
141.317.098
47.589.856

Bagian atas laba


bersih perusahaan
asosiasi
Penghasilan bunga
Beban bunga dan
keuangan
Beban amortisasi
Laba atas transaksi
derivatif
Bunga keterlambatan
pembayaran pajak
Beban lain-lain - bersih
Laba sebelum beban
pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan

235.795.011
107.665.844
(630.339.475)
(57.332.412)
177.843.172
(35.449.600)
(86.672.859)
999.132.686
(456.133.538)

Laba sebelum hak


minoritas atas
laba bersih
Anak perusahaan
yang dikonsolidasi

542.999.148

Hak minoritas
atas laba bersih
Anak perusahaan
yang dikonsolidasi

(231.819.601)

Laba bersih

311.179.547

328

Unallocated expenses
Operating income
Gain on sale of investments
Gain on foreign
exchange - net
Equity in net income of
associated companies
Interest income
Interest expenses and
finance charges
Amortization expenses
Gain on derivatives
transactions
Interest on payment of tax
Others charges - net
Income before income
tax expense
Income tax expense
Income before minority
interest in net income
of consolidated
Subsidiaries
Minority interest
in net income of
Consolidated
Subsidiaries
Net income

123
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

44. SEGMENT INFORMATION (Continued)

2009

Batubara/
Coal

Jasa/
Services

Eliminasi/
Eliminations

unless

Konsolidasian/
Consolidated

2009

PENDAPATAN
Pihak eksternal
Antar segmen

3.664.901.715
2.380.805.379

121.380
60.883

(2.380.866.262)

3.665.023.095
-

REVENUES
External
Inter-segments

Jumlah Pendapatan

6.045.707.094

182.263

(2.380.866.262)

3.665.023.095

Total Revenues

5.526.320.705

54.539

(2.520.701.779)

3.005.673.465

Cost of revenues and


Operating expenses

21.102.011
638.247.619
76.916.064

Unallocated expenses
Operating income
Gain on sale of investments

Beban pokok
Pendapatan dan
Beban usaha
Beban yang tidak
dialokasikan
Laba usaha
Laba atas pelepasan investasi
Bagian atas laba
bersih perusahaan
asosiasi
Penghasilan bunga
Laba selisih kurs-bersih
Beban bunga dan
keuangan
Laba atas transaksi
derivatif
Beban amortisasi
Bunga keterlambatan
pembayaran pajak
Beban lain-lain - bersih
Laba sebelum beban
pajak penghasilan
Beban pajak penghasilan

83.008.059
5.583.069
57.107.045
(186.506.833)
(63.367.940)
(50.919.584)
(42.236.684)
(175.703)
517.655.112
(233.998.345)

Laba sebelum hak


minoritas atas
laba bersih
Anak perusahaan
yang dikonsolidasi

283.656.767

Hak minoritas
atas laba bersih
Anak perusahaan
yang dikonsolidasi

(93.208.075)

Laba bersih

190.448.692

c. Informasi menurut segmen geografis


USD / USD
Jumlah Aset
Eropa
Asia
Indonesia
Afrika
Aset yang tidak
dialokasikan

2010

2.777.141.476
2.168.051.821
3.173.520.683
745.615.940

Equity in net income of


associated companies
Interest income
Gain on foreign exchange - net
Interest expenses and
finance charges
Gain on derivatives
transactions
Amortization expenses
Interest on late payment of tax
Others charges - net
Income before income
tax expense
Income tax expense
Income before minority
interest in net income
of consolidated
Subsidiaries
Minority interest
in net income of
consolidated
Subsidiaries
Net income

c. Information by geographical segment


USD / USD

%
14,09
11,00
16,11
3,78

2009

709.520.393
1.999.704.348
4.521.236.090
556.631.968

%
4,59
12,94
29,25
3,60

Total assets
Europe
Asia
Indonesia
Africa
Unallocated assets

10.840.419.740

55,00

7.668.569.731

49,61

19.704.749.660

100,00

15.455.662.530

100,00

Eliminasi

(10.931.588.648)

(8.101.796.086)

Eliminations

Jumlah

8.773.161.012

7.353.866.444

Total

124
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

329

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

44. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

44. SEGMENT INFORMATION (Continued)


2010

Indonesia

Asia

Amerika
Serikat/
America

Eropa/
Europe

Jumlah/
Total

PENDAPATAN
Penjualan batubara
Lain-lain

419.911.813
36.416.795

3.445.625.456
-

467.966.801
-

4.333.504.070
36.416.795

REVENUES
Coal sales
Others

Jumlah

456.328.608

3.445.625.456

467.966.801

4.369.920.865

Total

2009

Indonesia

Asia

Amerika
Serikat/
America

Eropa/
Europe

Jumlah/
Total

PENDAPATAN
Penjualan batubara
Lain-lain

247.239.721
121.380

2.888.622.331
-

516.096.960
-

12.942.703
-

3.664.901.715
121.380

REVENUES
Coal sales
Others

Jumlah

247.361.101

2.888.622.331

516.096.960

12.942.703

3.665.023.095

Total

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING
a.

unless

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS

Perjanjian Karya Pengusahaan


Pertambangan Batubara (Kontrak
Karya/PKP2B) - Arutmin dan KPC

a.

Pada tanggal 2 November 1981 dan


8 April 1982, Arutmin dan KPC, Anak
perusahaan,
menandatangani Perjanjian
Karya
Pengusahaan
Pertambangan
Batubara (PKP2B) dengan PN Tambang
Batubara yang kemudian dialihkan kepada
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
(PTBA) dimana Arutmin dan KPC ditunjuk
sebagai
kontraktor
tunggal
untuk
melaksanakan
operasi
penambangan
batubara selama tiga puluh (30) tahun sejak
dimulainya
periode
operasi
di
area
pertambangan tertentu di bagian Tenggara
dan Timur Kalimantan yang pada awalnya
masing-masing
meliputi
area
seluas
1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B
memberikan hak kepada Arutmin dan KPC
sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang
diproduksi dari proses produksi akhir, dan
sisanya sebesar 13,5% merupakan milik
PTBA.

330

Coal Agreement/Coal Contract of Work


(CCOW) - Arutmin and KPC
On November 2, 1981 and April 8, 1982,
respectively, Arutmin and KPC, the
Subsidiaries, entered into Coal Contracts of
Work (CCOW) with PN Tambang Batubara
and
subsequently
transferred
to
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
(PTBA) whereby Arutmin and KPC were
appointed as sole contractors for coal
operations for thirty (30) years from the start
of operations with respect to specific mining
areas in the eastern and southeastern part
of Kalimantan, initially covering 1,260,000
hectares
and
790,900
hectares,
respectively. The CCOW gives the right to
Arutmin and KPC to take 86.5% of the coal
produced from the final production process
and the balance of 13.5% shall be retained
by PTBA.

125
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Dalam PKP2B tersebut, diatur bahwa Arutmin


dan KPC, antara lain, berkewajiban untuk
membiayai kegiatan operasi penambangan
batubara termasuk pembelian material, suku
cadang dan aset tetap yang diperlukan.
Namun demikian semua aset tetap dan
persediaan suku cadang akan menjadi milik
PTBA sejak barang-barang tersebut tiba di
pelabuhan Indonesia atau pada saat dibelinya
untuk barang-barang yang dibeli secara lokal.

As consideration for such CCOW, Arutmin


and KPC shall, among other conditions,
finance the acquisition costs of materials,
spare parts, and fixed assets required in the
contract of work. However, all fixed assets
and spare parts inventories shall become
the property of PTBA upon arrival at the
Indonesian port of import or when purchased
locally.

Berdasarkan PKP2B, Arutmin dan KPC


tetap berhak untuk menggunakan aset tetap
dan persediaan tersebut untuk aktivitas
penambangan sepanjang diperlukan, tetapi
selain itu juga bertanggung jawab atas
pemeliharaannya.
Selanjutnya,
biaya
perolehan tersebut dicatat sebagai aset
dalam laporan keuangan Arutmin dan KPC.

Under the CCOW, Arutmin and KPC


continue to have the right to use such fixed
assets and inventories for coal operations as
long as Arutmin and KPC require, but they
are responsible for the maintenance thereof.
Accordingly, these costs are reflected as
assets in Arutmin and KPC financial
statements.

Arutmin dan KPC bertanggung jawab penuh


untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan
kegiatan
selanjutnya
di
wilayah
pertambangan, kemudian pada akhirnya
tergantung dari ditemukannya cadangan
kandungan batubara yang memadai. Arutmin
dan KPC juga berkewajiban untuk membayar
sewa atas wilayah pertambangan kepada
Pemerintah Indonesia melalui PTBA.

Arutmin and KPC are fully responsible for


financing the exploration and subsequent
operation of the mining area, the latter being
dependent on the discovery of adequate
coal deposits. Arutmin and KPC are also
obligated to pay the rent on the mining area
to Government of Indonesia (GOI) through
PTBA.

Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa


apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi
tidak ditemukan cadangan batubara yang
secara komersial dapat ditambang, Arutmin
dan KPC diizinkan untuk menyerahkan
kembali wilayah pertambangan tersebut
kepada PTBA. Sejak tahun 1999, luas
wilayah pertambangan Arutmin dan KPC
telah berkurang sebesar 1.889.809 hektar
atau 92% dari wilayah pertambangannya.
Pada tanggal 31 Desember 2010, luas
wilayah pertambangan Arutmin dan KPC
adalah masing-masing sebesar 70.153 dan
90.938 hektar.

As further stipulated in the CCOW, in the


event that any part of the area to be
explored does not contain any commercially
viable coal deposits, Arutmin and KPC may
relinquish such area to PTBA. Accordingly,
since 1999, Arutmin and KPC have
relinquished 1,889,809 hectares or 92% of
the mining area. As of December 31, 2010 ,
the mining areas are 70,153 and 90,938
hectares for Arutmin and KPC, respectively.

Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan


kewajiban PTBA yang tertuang dalam PKP2B
dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang
diwakili oleh Menteri Pertambangan dan
Energi, sesuai dengan perubahan kontrak
tanggal 27 Juni 1997, yang ditandatangani
oleh Arutmin dan KPC serta PTBA dan
disahkan oleh Menteri Pertambangan dan
Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.

Effective July 1, 1997, all rights and


obligations of PTBA under the CCOW were
transferred to the GOI represented by the
Ministry of Mines and Energy, based on the
contract amendment dated June 27, 1997
executed by Arutmin and KPC and PTBA
and approved by the Ministry of Mines and
Energy on October 7, 1997.

126
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

331

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

b.

c.

Kontrak Karya - PT Dairi Prima Mineral

b.

unless

Contract of Work - PT Dairi Prima Mineral

Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Dairi


Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan,
menandatangani sebuah Kontrak Karya
dengan Pemerintah Indonesia. Berdasarkan
Kontrak
Karya,
Pemerintah
Republik
Indonesia menunjuk Dairi untuk menjadi
Kontraktor tunggal dan memberikan hak
eksklusif kepada Dairi untuk mengeksplorasi,
menambang,
serta
mengolah
dan
memasarkan setiap mineral yang terdapat di
dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada
awalnya seluas 27.520 hektar. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan konsolidasian, kegiatan Kontrak
Karya Dairi telah sampai pada tahap akhir
Periode Konstruksi dengan wilayah yang
dipertahankan seluas 27.520 hektar.

On February 19, 1998, PT Dairi Prima


Mineral (Dairi), a Subsidiary, signed a
Contract of Work (COW) with the GOI. In
accordance with the COW, the GOI
designated Dairi as the sole Contractor and
conferred exclusive rights on Dairi to
explore, mine, as well as process and
market any and all minerals existing in the
COW Area which initially measured 27,520
hectares. As of the completion date of the
consolidated financial statements, activities
under Dairis COW have entered the final
stage of the Construction Period with total
area maintained measuring 27,520 hectares.

Pada tanggal 11 Oktober 2010, PT Dairi Prima


Mineral (Dairi), Anak perusahaan, memperoleh
surat keputusan dari Menteri Kehutanan
Republik Indonesia yang memberi izin pinjam
pakai kepada Dairi untuk kegiatan eksplorasi
bahan galian emas dan mineral pengikutnya
pada kawasan hutan lindung dan hutan
produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan
Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera
Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar.

On October 11, 2010, PT Dairi Prima Mineral


(Dairi), a Subsidiary, received a decision
letter from Ministry of Forestry of the Republic
Indonesia that granted Dairi a land-use permit
to undertake exploration of gold and other
supplemental minerals in a protected forest
(kawasan hutang lindung dan hutan produksi
terbatas) in Dairi and Pakpak Bharat, North
Sumatera province, with on area of
approximately 23,000 hectares.

Kontrak Karya - PT Citra Palu Minerals

c.

Pada tanggal 28 April 1997, PT Citra Palu


Minerals
(CPM),
Anak
perusahaan,
menandatangani Kontrak Karya dengan
Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan
Kontrak
Karya,
Pemerintah
Republik
Indonesia menunjuk CPM untuk menjadi
Kontraktor tunggal dan memberikan hak
eksklusif kepada CPM untuk mengeksplorasi,
menambang,
serta
mengolah
dan
memasarkan setiap mineral yang terdapat di
dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada
awalnya seluas 561.050 hektar. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan
konsolidasian,
CPM
telah
mengajukan permohonan masuk pada tahap
studi kelayakan berdasarkan surat CPM
kepada Direktur Jenderal Mineral, Batubara
dan Panas Bumi No.06/CPM/II/2010 tanggal
8 Februari 2010 terkait permohonan untuk
memasuki tahap studi kelayakan. Pada
tanggal 1 Juni 2010, CPM memperoleh
permohonan masuk pada tahap studi
kelayakan selama 12 bulan mulai tanggal
29 Januari 2010 sampai dengan tanggal
28 Januari 2011.

332

Contract of Work - PT Citra Palu Minerals


On April 28, 1997, PT Citra Palu Minerals
(CPM), a Subsidiary, signed a COW with the
GOI. In accordance with the COW, the GOI
designated CPM as the sole Contractor and
conferred exclusive rights on CPM to
explore, mine, as well as process and
market any and all minerals existing in the
COW Area which initially measured 561,050
hectares. As of the completion date of the
consolidated financial statements, CPM has
proposed a request to entering feasibility
study level based on letter to Directorate
General of Mineral, Coal and Geothermal
No.06/CPM/II/2010 dated February 8, 2010
regarding request to entering feasibility
study level. On June 1, 2010, CPM obtained
a request to entering feasibility study level
for 12 months period started from January
29, 2010 until January 28, 2011.

127
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

d.

Kontrak Karya - PT Gorontalo Minerals

d.

Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Gorontalo


Minerals
(GM),
Anak
perusahaan,
menandatangani Kontrak Karya dengan
Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan
Kontrak
Karya,
Pemerintah
Republik
Indonesia menunjuk GM untuk menjadi
Kontraktor tunggal dan memberikan hak
eksklusif kepada GM untuk mengeksplorasi,
menambang,
serta
mengolah
dan
memasarkan setiap mineral yang terdapat di
dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada
awalnya seluas 51.570 hektar. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan
konsolidasian,
GM
belum
memperoleh izin perpanjangan tahap studi
kelayakan. Namun demikian, GM telah
mengajukan
permohonan
perpanjangan
tahap studi kelayakan melalui surat GM
No.08/GM/III/2010 tanggal 26 Maret 2010
yang ditujukan kepada Direktur Pembinaan
Pengusahaan Mineral dan Batubara.
e.

Contract of Work - PT Gorontalo Minerals


On February 19, 1998, PT Gorontalo
Minerals (GM), a Subsidiary, signed a COW
with the GOI. In accordance with the COW,
the GOI designated GM as the sole
Contractor and conferred exclusive rights on
GM to explore, mine, as well as process and
market any and all minerals existing in the
COW Area which initially measured 51,570
hectares. As of the completion date of the
consolidated financial statements, GM has
not obtained extension permit of feasibility
study level. However, GM has proposed
extension of feasibility study level through
GMs letter No.08/GM/III/2010 dated March
26, 2010 which directed to Director of
Development of Mineral and Coal.

Perjanjian Karya Pengusahaan


Pertambangan Batubara (Kontrak
Karya/PKP2B) - PT Pendopo Energi
Batubara

e.

Pada
tanggal
20
November
1997,
PT Pendopo Energi Batubara (PEB), Anak
perusahaan,
menandatangani Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) dengan Pemerintah Republik
Indonesia dimana PEB ditunjuk sebagai
kontraktor tunggal untuk melaksanakan
aktivitas penambangan batubara selama 30
tahun sejak dimulainya periode operasi pada
area pertambangan tertentu di Sumatera
Selatan yang pada awalnya meliputi area
seluas 97.330 hektar. PEB memulai aktivitas
operasinya pada tanggal 5 Mei 2009. PKP2B
memberikan hak kepada PEB sebesar 86,5%
atas jumlah batubara yang diproduksi dari
proses produksi akhir, dan sisanya sebesar
13,5%
merupakan
milik
Pemerintah
Indonesia.

Coal Agreement/Coal Contract of Work


(CCOW) - PT Pendopo Energi Batubara

On November 20, 1997,


PT Pendopo
Energi Batubara (PEB), a Subsidiary,
entered into a Coal Contract of Work
(CCOW) with the Government of the
Republic of Indonesia (GOI) whereby PEB
was appointed as sole contractor for coal
operations for 30 years from the start of
operations with respect to specific mining
areas in South Sumatera, initially covering
97,330 hectares. PEB commenced its
operations on May 5, 2009. The CCOW
gives the right to PEB to take 86.5% of the
coal produced from the final production
process and the balance of 13.5% shall be
retained by GOI.

128
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

333

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

f.

unless

PEB memiliki tanggung jawab dalam hal


membiayai operasi penambangan batubara
di area konsensi dan diharuskan untuk
memelihara kecukupan modal terhadap
kewajiban sesuai dengan PKP2B. PEB juga
berkewajiban untuk membayar atas sewa
wilayah pertambangan kepada Pemerintah
Indonesia.

PEB has the sole responsibility for the


financing of its coal operations in the
concession areas and must maintain
sufficient capital to carry out its obligations
under the CCOW. PEB is also obligated to
pay the rent on the mining area to GOI.

Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B bahwa


apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi
tidak ditemukan cadangan batubara yang
secara komersial dapat ditambang, PEB
diizinkan untuk menyerahkan kembali wilayah
pertambangan tersebut kepada Pemerintah
Indonesia.
Selanjutnya,
pada
tanggal
20 November 1998, PEB telah menyerahkan
24.330 hektar atau 25% dari area konsesi
kepada Pemerintah Indonesia. Pada tahun
2004, PEB juga menyerahkan 55.160 hektar
kepada Pemerintah Indonesia. Pada tanggal
31
Desember
2010,
luas
wilayah
pertambangan PEB meliputi 17.840 hektar.

As further stipulated in the CCOW, in the


event that any part of the area to be
explored does not contain any commercially
viable coal deposits, PEB may relinquish
such area to the GOI. Accordingly, on
November 20, 1998, PEB relinquished
24,330 hectares or 25% of the initial
concession area, to the GOI. In 2004, PEB
relinquished a further 55,160 hectares to the
GOI. As of December 31, 2010 , the mining
area consists of 17,840 hectares.

Kuasa Pertambangan - PT Fajar Bumi


Sakti

f.

Coal Mining Rights - PT Fajar Bumi Sakti

PT Fajar Bumi Sakti (FBS), Anak perusahaan,


memperoleh Kuasa Pertambangan (KP)
No.3221/SK-DJ/395 DUP 1981, yang pada
tanggal 21 Januari 1989 telah diubah dengan
No. 217K/2014/DDJP/1989
untuk
jangka
waktu sepuluh (10) tahun sejak tahun 1981
sampai dengan 1991 dengan wilayah
pertambangan sebesar 988,34 hektar.

PT Fajar Bumi Sakti (FBS), a Subsidiary,


obtained its initial coal mining rights or
Kuasa Pertambangan (KP) No. 3221/SKDJ/395 DUP 1981, which was revised by No.
217K/2014/DDJP/1989 dated January 21,
1989 for ten (10) years from 1981 to 1991
with a concession area of 988.34 hectares.

FBS beroperasi berdasarkan izin KP


No. 721 K/23.01/DJP/1999 yang diberikan
oleh Pemerintah Indonesia (Pemerintah)
pada tanggal 11 Oktober 1999. Berdasarkan
KP tersebut, FBS diberikan hak untuk
mengeksploitasi dan menambang batubara di
Loa Ulung, Kutai Kertanegara, Kalimantan
Timur, dengan
wilayah
pertambangan
sebesar 988,34 hektar. KP ini berlaku dengan
jangka waktu sepuluh (10) tahun sejak
tanggal 7 Mei 1999.

FBS operates by virtue of KP No. 721


K/23.01/DJP/1999
issued
by
the
Government of Indonesia (GOI) on October
11, 1999. Under this KP, FBS has been
granted the right to exploit and mine coal in
Loa Ulung, Kutai Kartanegara, East
Kalimantan with a concession area of
988.34 hectares. The KP is valid for a period
of ten (10) years commencing May 7, 1999.

Pada tanggal 10 Juni 2008, FBS memperoleh


perpanjangan KP dari Pemerintah untuk
wilayah pertambangan sebesar 984,50 hektar
dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun
sejak tanggal 10 Juni 2008.

On June 10, 2008, FBS obtained a new


extension of KP for a concession area of
984.50 hectares from the GOI for ten (10)
years commencing June 10, 2008.

334

129
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

g.

Perjanjian Penjualan Batubara Bersama

g.

unless

Joint Coal Sales Agreement

Pada tanggal 30 September 1991 dan


1 November 1999, Arutmin dan KPC, Anak
perusahaan,
menandatangani Perjanjian
Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan
PTBA dimana kedua pihak setuju untuk
bekerjasama dalam penyediaan batubara
sesuai dengan PKP2B, untuk jangka waktu
lima tahun, sampai tanggal 1 Januari 1997
dan 31 Desember 2004, yang kemudian
diperpanjang secara tertulis oleh kedua belah
pihak. Seperti yang ditentukan dalam PPBB,
nilai setiap pengapalan dari masing-masing
pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu
seperti yang tercantum dalam PPBB.

On September 30, 1991 and November 1,


1999, respectively, Arutmin and KPC, the
Subsidiaries, entered into a Joint Coal Sales
Agreement (JCSA) with PTBA whereby both
parties agreed to participate jointly in
supplying coal produced, based on
the CCOW, for a five years period until
January 1, 1997 and December 31, 2004,
which were subsequently extended by both
parties as agreed to in writing. As stipulated
in the JCSA, the amount of each shipment
deemed to be from each party shall be
determined based on a specific formula set
forth in the JCSA.

Pemerintah Indonesia menunjuk Arutmin dan


KPC sebagai agen tunggal untuk menjual
batubara yang menjadi bagian Pemerintah
sesuai dengan PPBB dan untuk itu
Pemerintah diharuskan untuk membayar
biaya jasa administrasi penjualan sebesar
1,5% dari nilai FOB untuk porsi setiap
pengapalan yang menjadi hak Pemerintah.

The GOI appointed Arutmin and KPC as its


sole agents to sell its coal entitlement
pursuant to the JCSA and the GOI is
required to pay a sales administration fee of
1.5% from FOB price for the portion of each
shipment to which the GOI is entitled.

Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB,


Arutmin dan KPC bertanggung jawab untuk
mengelola dan melaksanakan seluruh kontrak
baik yang disepakati oleh PTBA maupun
Arutmin dan KPC dalam penjualan batubara.
Seluruh hasil penjualan harus ditagih dan
semua biaya pengiriman dibayarkan terlebih
dahulu oleh Arutmin dan KPC. Namun, PTBA
akan menanggung biaya yang telah dibagi
secara proporsional yang menjadi bagiannya,
seperti dijelaskan pada PPBB, atas setiap
pengapalan dalam rasio yang berlaku untuk
setiap pengapalan.

As provided in the JCSA, Arutmin and KPC


are responsible for administering and
performing all contracts entered into by
either PTBA or Arutmin and KPC for the sale
of coal. All sales revenue with respect to
shipments must be collected and all costs
with respect to shipments must be paid by
Arutmin and KPC. However, PTBA shall
bear its share of the apportionable
expenses, as defined in the JCSA, of each
shipment in the ratio applicable to such
shipments.

Sesuai dengan perubahan kontrak, semua


hak dan kewajiban PTBA yang telah diatur
dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah
Indonesia yang diwakili oleh Menteri
Pertambangan dan Energi efektif sejak
tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PTBA tidak
lagi terikat maupun menjadi pihak yang terkait
dengan PPBB.

In accordance with the contract amendment,


all rights and obligations of PTBA under the
JCSA were transferred to GOI represented
by the Ministry of Mines and Energy effective
July 1, 1997. Henceforth, PTBA shall no
longer be bound or considered to be a party
to the JCSA.

130
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

335

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

Pada tanggal 30 November 2001 dan 1 Juli


2005, Arutmin dan KPC menandatangani
perjanjian baru berkaitan dengan penyediaan
batubara yang diproduksi sesuai dengan
PKP2B yang mencakup seluruh jenis
batubara yang tersedia untuk dijual oleh
Arutmin dan KPC, dalam periode lima tahun
masing-masing sampai dengan tanggal
1 Oktober 2006 dan 31 Desember 2009.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian, perubahan dari
perjanjian Arutmin dan KPC tersebut masih
dalam proses.
h.

unless

On November 30, 2001 and July 1, 2005,


Arutmin and KPC entered into a new
agreement relating to the supply of coal
produced under the CCOW that covers all
types of coal available for sale by Arutmin
and KPC, with five-year terms until
October 1, 2006 and December 31, 2009,
respectively. As of the completion date of the
consolidated financial statements, the
renewal of Arutmins and KPCs agreement
is still in process.

Sulawesi Joint Venture Agreement

h.

Sulawesi Joint Venture Agreement

Pada tanggal 12 Februari 1986, IMC (dahulu


bernama Utah Sulawesi Inc.), Anak
perusahaan, menandatangani Joint Venture
Agreement
(Sulawesi
JVA)
dengan
PT Aneka Tambang (Antam) dan Placer
Development Indonesia Limited (Placer)
dengan tujuan kerjasama eksplorasi dan
eksploitasi mineral di Sulawesi.

On February 12, 1986, IMC (formerly Utah


Sulawesi Inc.), a Subsidiary, signed a Joint
Venture Agreement (Sulawesi JVA), a
Subsidiary, with PT Aneka Tambang
(Antam)
and
Placer
Development
Indonesia Limited (Placer) for the purpose
of cooperation in the exploration and
exploitation of minerals in Sulawesi.

Berdasarkan Sulawesi JVA, IMC memiliki


tanggung jawab kepada Antam untuk
memenuhi semua kewajiban terkait dengan
wilayah Paleleh-Sumalata. Tanggung jawab
tersebut meliputi:

Pursuant to the Sulawesi JVA, IMC shall be


responsible to Antam for fulfilling any and all
obligations relating to the Paleleh-Sumalata
area. Such responsibilities shall include:

a. menyediakan dana dalam bentuk hutang


atau modal untuk biaya eksplorasi dengan
ketentuan bahwa sejumlah USD1.000.000
akan dianggap sebagai kontribusi modal
dan setiap kontribusi dalam bentuk hutang
tidak akan dikenai bunga sebelum
berakhirnya masa Studi Kelayakan;

a. advancing funds in the form of loan or


capital allocated for exploration costs on
the condition that an amount of
USD1,000,000 will be deemed as capital
contribution and every contribution in the
form of loan shall not be charged with
interest prior to the expiration of the
Feasibility Study period;

b. menyediakan dana yang diperlukan oleh


setiap perusahaan yang akan dibentuk
dalam rangka pengembangan wilayah
tambang;

b. advancing funds needed by each and


every company that will be set up for the
development of the mining area;

c. membebaskan Antam dari setiap kewajiban


untuk berkontribusi dalam persiapan
eksploitasi
dan
pengembangan
sehubungan dengan kepemilikan sebesar
20% pada perusahaan, sampai dengan
fasilitas penambangan mineral telah
terbangun;

c. releasing and discharging Antam from


each and every obligation to contribute in
the preparation of exploitation and
development in connection with its 20%
ownership until mineral mining facilities
have been constructed;

336

131
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

d. menanggung setiap biaya yang dikeluarkan


dalam
rangka
mendapatkan
dan
mempertahankan Kuasa Eksplorasi atau
Kuasa Eksploitasi dengan ketentuan bahwa
untuk daerah yang telah ditentukan
sebagai wilayah Kontrak Karya, biaya
tersebut akan ditanggung oleh perusahaan
yang menandatangani Kontrak Karya.

d. bearing any and all costs incurred from


the obtainment and maintenance of the
exploration license provided, however,
that on any area determined as the COW
area, such costs will be borne by the
company holding the COW.

Berdasarkan Sulawesi JVA, Antam memiliki


hak-hak sebagai berikut:

Based on the Sulawesi JVA, Antam has


certain rights as follows:

a. memasuki wilayah eksplorasi;


b. menunjuk wakilnya untuk menginspeksi;
c. mendapatkan data eksplorasi apabila
perjanjian ini dihentikan;
d. menunjuk calon untuk menduduki suatu
posisi yang diperlukan dalam operasi.

a. to enter the exploration area;


b. to designate its representative to conduct
inspection;
c. to obtain exploration data in the event of
termination of the agreement;
d. to designate its candidate to sit on a
position needed in operations.

Para pihak sepakat untuk membentuk


GM untuk menjadi pihak dalam Kontrak
Karya. Seluruh hasil eksplorasi yang telah
dilakukan, akan dialihkan kepada GM setelah
GM dibentuk, 80% saham akan diambil
bagian oleh IMC dan 20% oleh Antam.
Direksi dan dewan komisaris GM tersebut
berjumlah lima (5) orang dan Antam dari
waktu ke waktu dapat menunjuk minimal satu
(1) orang pada direksi dan dewan komisaris.
Pembiayaan dalam operasi disediakan oleh
IMC.

The
parties
agreed
to
establish
GM to become a party to the COW. The
results of exploration will be transferred to
GM upon establishment of GM, IMC will take
80% of the shares while Antam will
take the remaining 20%. Directors and
commissioners of GM shall consist of five (5)
persons and Antam, from time to time, may
appoint a minimum of one (1) person to
serve on the boards of directors and
commissioners. The funding for operations
shall be provided by IMC.

Apabila memungkinkan, seluruh emas dan


perak yang diproduksi akan dimurnikan oleh
Antam. Mineral lainnya akan dimurnikan oleh
GM dan apabila GM tidak memurnikan,
Antam dapat memilih untuk memurnikan
mineral tersebut.

If possible, all gold and silver produced shall


be refined by Antam. Other minerals shall be
refined by GM and if GM shall not conduct
the refinement, Antam may opt to refine
such minerals.

Apabila kepemilikan atas 50% hak suara


dalam IMC dipegang oleh juridical entity,
maka induk IMC harus menyampaikan pada
Antam pernyataan tertulis.

If 50% of the voting rights in IMC are held by


a juridical entity, the parent company of IMC
must submit to Antam a written guarantee.

Pada tanggal 22 Oktober 1987, Sulawesi


JVA diperbaharui untuk menginkorporasi
persetujuan Menteri Keuangan No. S-1194/
MK.011/1987 tanggal 22 Oktober 1987.

On October 22, 1987, the Sulawesi JVA


was amended to incorporate the approval of
the Minister of Finance No. S-1194/MK.011/
1987 dated October 22, 1987.

132
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

337

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

i.

unless

Selanjutnya, pada tanggal 1 Juli 1992,


Sulawesi JVA kembali diperbaharui untuk :

Furthermore, on July 1, 1992, the Sulawesi


JVA was amended in order to:

a. membuat IMC satu-satunya mining party


dalam Sulawesi JVA;
b. menambahkan beberapa wilayah Kontrak
Karya di Kabupaten Gorontalo dan
Kabupaten Bolaang Mangondow sebagai
wilayah Sulawesi JVA;
c. menambahkan ketentuan bahwa IMC
bertanggungjawab seluruhnya atas wilayah
Kotamobagu dan Kwandang-Buroko.

a. make IMC the sole mining party to the


Sulawesi JVA;
b. add some COW areas in the Regency of
Gorontalo and Regency of Bolaang
Mangandow;
c. make IMC wholly responsible for areas of
Kotamobagu and Kwandang-Buroko.

Mauritania Joint Venture Agreement

i.

Mauritania Joint Venture Agreement

Pada
bulan
Juli
2007,
Forerunner
International Pte. Ltd. (Forerunner) dan Rubis
International Limited (Rubis) menandatangani
Joint Venture Agreement (Mauritania JVA)
untuk mengatur manajemen dan operasi BH
dan BM, Anak perusahaan.

In July 2007, Forerunner International Pte.


Ltd. (Forerunner) and Rubis International
Limited (Rubis) signed a Joint Venture
Agreement (Mauritania JVA) over the
management and operations of BH and BM,
Subsidiaries.

Berdasarkan Mauritania JVA, para pihak


sepakat untuk membentuk BH dengan porsi
kepemilikan saham 40% pada Rubis dan
60% pada Forerunner. Modal BH adalah
EUR37.000 terdiri atas 3.700 lembar saham.

In accordance with the Mauritania JVA, the


parties agree to set up BH with ownership
portion of 40% by Rubis and 60% by
Forerunner. BHs capital shall amount to
EUR37,000 consisting of 3,700 shares.

Forerunner dan Rubis juga sepakat


membentuk BM dengan modal 5 juta
Ouguiyas
(MRO)
dimana
BH
akan
memegang 99% atas saham BM.

Forerunner and Rubis also agree to set up


BM with capital of Mauritania Ouguiyas
(MRO) 5 million where BH shall hold 99% of
the shares of BM.

Forerunner dan Rubis setuju bahwa BH


didirikan khusus untuk melakukan eksplorasi
dan eksploitasi mineral melalui BM. Terkait
dengan ini, Forerunner bertanggung jawab
membantu BM dalam melakukan eksplorasi
dan
eksploitasi
serta
menyediakan
manajemen yang diperlukan untuk operasi
tersebut.
Sedangkan
Rubis
bertanggungjawab
atas
perizinan
dan
persetujuan yang diperlukan BM dalam
operasi.

Forerunner and Rubis agree that BH is


specifially set up to explore and exploit
minerals through BM. In relation thereto,
Forerunner shall be responsible for providing
BM with assistance in conducting such
exploration and exploitation, as well as
providing the management needed for such
operations. In the meantime, Rubis shall be
responsible for any and all licenses and
approvals needed by BM in operations.

338

133
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

j.

unless

Berdasarkan Mauritania JVA, modal kerja BM


dapat diperoleh dari kas Perusahaan atau
pinjaman pemegang saham. Sedangkan
modal kerja BH dapat diperoleh dari
penempatan
saham
baru,
pinjaman
pemegang saham secara proporsional atau
pinjaman bank. Para pemegang saham tidak
dapat mengalihkan tagihan atas pinjaman
kepada pihak ketiga tanpa mengalihkan
seluruh sahamnya dalam BH kepada pihak
ketiga tersebut. Apabila ada pemegang
saham yang tidak dapat berpartisipasi dalam
pemberian pinjaman, pemegang saham
lainnya dapat menanggung terlebih dahulu
kewajiban tersebut.

In accordance with the Mauritania JVA, BMs


working capital may be obtained from the
Companys cash or shareholders loan. BHs
working capital may be obtained from the
placement of new shares, proportional
shareholders
loan
or
bank
loans.
Shareholders may not assign claims over
the loan to any third party without assigning
all of its shares in BH to such third party. In
the event of the inability of a shareholder to
participate in the grant of the loan, other
shareholders may bear such obligation first.

Jangka waktu operasi BH adalah 99 tahun


dan dapat diperpanjang dengan persetujuan
para pihak enam (6) bulan sebelumnya.

The operating period of BH shall be 99 years


and is extendable with the approval of the
parties six (6) months beforehand.

Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang


KPC dan Arutmin

j.

KPC and Arutmins Long-term Supply


Agreements

Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan ICRL;


Arutmin and ICRL menandatangani Perjanjian
Pengadaan Jangka Panjang (PPJP), dimana
KPC dan Arutmin setuju untuk menyediakan
batubara bagi ICRL, dengan harga fixed
forward price USD34,30 per ton berdasarkan
nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang disesuaikan
dengan variasi nilai kalori). Perjanjian ini akan
berakhir saat PKP2B Arutmin dan KPC
berakhir (Catatan 45a).

On July 6, 2005, KPC and ICRL; Arutmin


and ICRL entered into Long-term Supply
Agreements (LTSAs) under which KPC and
Arutmin agreed to provide coal supply to
ICRL, at a fixed forward price of USD34.30
per tonne based on a calorific value of 6,322
kcal/kg (as adjusted for variations in the
calorific values). The agreement will expire
at the termination of Arutmins and KPCs
CCOWs (Note 45a).

Berdasarkan perjanjian ini, ICRL harus


menjamin bahwa agen pemasarannya akan
memperhitungkan produksi batubara dari
KPC dan Arutmin (termasuk, tanpa terbatas,
berkenaan dengan kuantitas, jenis, kualitas
dan biaya) dan melakukan perundingan
dengan
KPC
dan
Arutmin,
apabila
menandatangani kontrak dengan konsumen,
dan/atau agen pemasaran akan selalu
memberitahukan KPC dan Arutmin mengenai
perincian
setiap
kontrak
dan
pembaharuannya,
variasinya
atau
penghentiannya.

Under the agreement, ICRL shall secure that


its marketing agents will take into account
KPC and Arutmins coal productions
(including, without limitation, in respect of
quantity, type, quality and cost) and consult
with KPC and Arutmin, when entering into
contracts with customers, and/or shall
procure that its marketing agents will keep
KPC and Arutmin notified at all times of the
details of each contract and any renewal,
variation or termination thereof.

Pada tanggal 26 Juni 2007, PPJP dari KPC


dan Arutmin diubah dan disajikan kembali
sehubungan dengan divestasi saham KPC,
Arutmin, ICRL, IndoCoal Kaltim dan IndoCoal
Kalsel sebesar 30%.

On June 26, 2007, KPCs and Arutmins


LTSAs were amended and restated as part
of the 30% Share Divestment of KPC,
Arumin, ICRL, IndoCoal Kaltim and IndoCoal
Kalsel.

134
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

339

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

k.

unless

Pada tanggal 1 Juli 2008, PPJP diubah


dengan mengganti harga fixed forward
USD34,30 per ton menjadi USD60,80 per ton
berdasarkan nilai kalori 6.322 kcal/kg (yang
disesuaikan dengan variasi nilai kalori
batubara). Harga fixed forward sebesar
USD34,30 per ton dan USD60,80 per ton
ditetapkan
berdasarkan
Index
Harga
Batubara bulan Mei 2005 dan Mei 2008 dari
Barlow Jonker, perusahaan milik Wood
Mackenzie, yang digunakan Perusahaan
untuk
memberikan
jasa
konsultasi
sehubungan dengan penetapan harga
batubara jenis thermal yang diproduksi
Indonesia untuk batubara bituminous dan
sub-bituminous.

On July 1, 2008, these LTSAs were


amended changing the Fixed Forward Price
of USD34.30 per tonne to USD60.80 per
tonne based on a calorific value of 6,322
kcal/kg (as adjusted for variations in the
calorific value of the coal). The fixed forward
prices of USD34.30 per tonne and
USD60.80 per tonne were based on the
Index Pricing Advice dated May 2005 and
May 2008, respectively, from Barlow Jonker,
a Wood Mackenzie company, which was
retained by the Company to provide
consulting services with respect to thermal
coal pricing outcomes in Indonesia for
bituminous and sub-bituminous coal.

Pada tanggal 21 Desember 2009, PPJP


diperbaharui untuk merubah harga beli
batubara antara KPC, Arutmin dan ICRL, dari
harga fixed forward menjadi harga pasar yang
wajar untuk setiap pengiriman. Amandemen
ini berlaku sejak 1 Januari 2009.

On December 21, 2009, these LTSAs were


amended to change the coal purchase price
between KPC, Arutmin and ICRL, from a
fixed forward price to that of applicable
market price for each shipment. This
amendment is effective January 1, 2009.

Perjanjian Distribusi Kas

k.

Cash Distribution Agreement

Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan, Tata


Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim,
ICRL, KPC dan Arutmin (Perusahaan
Batubara), Bank of New York, Standard
Chartered Bank dan Kontraktor Utama
(PT
Thiess
Contractors
Indonesia,
PT Pamapersada Nusantara, PT Darma
Henwa Tbk dan PT Cipta Kridatama) dan
Agen Marketing Utama (Glencore Coal
(Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP
Billiton Marketing AG dan Enercop Ltd.)
menandatangani Perjanjian Distribusi Kas
(CDA). Berdasarkan Perjanjian ini, pihakpihak tersebut setuju menerapkan rekening
administrasi dan pengelolaan kas dalam
kaitannya dengan pendapatan KPC dan
Arutmin
dan
pengaturan
pembayaran
tertentu, termasuk jumlah yang terhutang oleh
KPC dan Arutmin berdasarkan Perjanjian
Kontraktor Utama dan Perjanjian Pemasaran.

On June 27, 2007, the Company, Tata


Power, IndoCoal Kalsel, IndoCoal Kaltim,
ICRL, KPC and Arutmin (the Coal
Companies), Bank of New York, Standard
Chartered Bank, Principal Contractors
(PT
Thiess
Contractors
Indonesia,
PT Pamapersada Nusantara, PT Darma
Henwa Tbk and PT Cipta Kridatama) and
Principal Marketing Agents (Glencore Coal
(Mauritius) Ltd., Mitsubishi Corporation, BHP
Billiton Marketing AG and Enercop Ltd.)
entered into Cash Distribution Agreement
(CDA). Under this agreement, the parties
have agreed to implement certain account
administration and cash management
arrangements in relation to the revenue of
KPC and Arutmin and certain payment
arrangements, including the amounts owed
by KPC and Arutmin pursuant to the
Principal Contractor Agreements and the
Marketing Agreements.

Perjanjian ini akan berakhir saat mana yang


lebih dulu, antara saat berakhirnya PKP2B
Arutmin dan KPC (Catatan 45a) dan
perpanjangannya, atau penghentiannya.

This agreement will end on the date at which


the CCOW of Arutmin and KPC (Note 45a)
or any extention thereof expires or is
terminated, whichever is earlier.

340

135
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

l.

Fasilitas Pinjaman antar Perusahaan

l.

unless

Inter-Company Loan Facility

Pada tanggal 26 Juni 2007, ICRL (Pemberi


Pinjaman) dan Forerunner, Anak perusahaan,
dan Bhivpuri Investments Ltd. (Bhivpuri)
(dahulu bernama Tata Power (Cyprus) Ltd.)
(Peminjam)
menandatangani
Perjanjian
Fasilitas Pinjaman antar perusahaan, dimana
Pemberi Pinjaman setuju untuk menyediakan
sejumlah dana kepada Peminjam yang
nilainya setara dengan jumlah surplus arus
kas setelah pembayaran yang diperlukan
sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas
(Catatan 45k).

On June 26, 2007, ICRL (Lender) and


Forerunner, the Subsidiaries, and Bhivpuri
Investments Ltd. (Bhivpuri) (formerly known
as Tata Power (Cyprus) Ltd.) (Borrowers)
entered into an Inter-Company Loan Facility,
wherein the Lender agreed to provide to the
Borrowers the amount that is equal to the
aggregate amount of surplus cashflows after
meeting the payments required to be made
pursuant to the Cash Distribution Agreement
(Note 45k).

Fasilitas ini tidak dikenai bunga dan akan


dibayar kembali melalui pembagian dividen
oleh ICRL kepada para pemegang saham,
Forerunner dan Bhivpuri.

This facility is non-interest bearing and will


be repaid from dividends declared by ICRL
to the shareholders, Forerunner and
Bhivpuri.

Pada tanggal 2 Februari 2009, direksi ICRL


menyetujui pengumuman dan pembagian
dividen kas sebesar USD459.490.869 dan
USD196.924.229 masing-masing kepada
Forerunner dan Bhivpuri, yang digunakan
untuk membayar saldo yang belum dilunasi
atas fasilitas pinjaman pada tanggal
31 Desember 2008.

On February 2, 2009, the directors of ICRL


approved the declaration and distribution of
cash
dividends
amounting
to
USD459,490,869 and USD196,924,229 in
favor
of
Forerunner
and
Bhivpuri,
respectively, which were used to repay the
outstanding balances of the said facility as of
December 31, 2008.

Saldo piutang kepada Bhivpuri pada tanggal


31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar USD13.456.227 dan USD73.881.362
(Catatan 9).

The outstanding receivables from Bhivpuri


as of
December 31, 2010 and 2009
amounted to USD13,456,227
and
USD73,881,362, respectively (Note 9).

m. Perjanjian Operasi

m. Operating Agreements

1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin,


Anak
perusahaan,
menandatangani
perjanjian
operasi
untuk
jasa
penambangan
dengan
PT
Thiess
Contractors Indonesia (Thiess) untuk
pengoperasian
dan
pemeliharaan
tambang Satui dan Senakin. Berdasarkan
perjanjian ini, Thiess akan menyediakan
aset tetap, perlengkapan, fasilitas, jasa,
material, bahan pembantu (selain dari
barang yang akan disediakan sendiri oleh
Arutmin seperti yang disebutkan dalam
perjanjian), serta tenaga kerja dan
manajemen yang dibutuhkan. Sebagai
kompensasi, Arutmin akan membayar
biaya jasa kepada Thiess yang besarnya
dihitung sesuai dengan tarif dan rumus
seperti yang disebutkan dalam perjanjian.

1. On October 19, 2000, Arutmin, a


Subsidiary,
signed
an
operating
agreement for mining services with
PT Thiess
Contractors
Indonesia
(Thiess)
for
the
operation
and
maintenance of the Satui and Senakin
mines. Under this agreement, Thiess
provides fixed assets, equipment,
facilities, services, materials, supplies
(other than the items to be provided by
Arutmin itself as listed in the agreement),
as well as labor and management
required. As compensation, Arutmin pays
Thiess service fees, the amount of which
are calculated in accordance with the
rates and formula set forth in the
agreement.

136
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

341

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian


operasi untuk jasa penambangan diubah
untuk melibatkan IndoCoal Kalsel, Anak
perusahaan, dalam perjanjian operasi
tersebut dimana Thiess setuju untuk
menyediakan jasa penambangan kepada
IndoCoal Kalsel jika pada suatu saat
PKP2B
Arutmin
dialihkan
kepada
IndoCoal Kalsel. Kemudian, berdasarkan
perubahan perjanjian operasi ini, Arutmin
menyerahkan haknya kepada Bank of
New York, sebagai security trustee, dan
untuk mengubah syarat penyelesaian dan
pembayaran.

On July 6, 2005, the operating


agreement for mining services was
amended to make IndoCoal Kalsel, a
Subsidiary, a party to the operating
agreement wherein Thiess has agreed to
provide mining services for IndoCoal
Kalsel in the event that Arutmins CCOW
is transferred to IndoCoal Kalsel. In
addition, the agreement was amended to
permit Arutmin to assign its rights under
the operating agreement to the Bank of
New York, as security trustee, and to
modify the termination and payment
provisions.

Pada tanggal 9 Februari 2009, perjanjian


operasi di atas diubah dan dinyatakan
kembali terkait dengan penyesuaian harga
untuk
pekerjaan
yang
sedang
berlangsung, pengenaan harga interim
untuk pekerjaan yang baru, revisi
komponen eskalasi dan pembobotan.

On February 9, 2009, the above


operating agreement was amended and
restated in regards to price adjustment
for existing work, interim pricing for the
new
work,
revised
escalation
components and weightings.

2. Pada tanggal 1 Juli 2006, Arutmin


menandatangani
perjanjian
jasa
penambangan
dengan
PT
Cipta
Kridatama Mining (CKM) untuk membuka
lokasi penambangan di daerah Batulicin.
Sesuai dengan kontrak yang berhubungan
dengan perjanjian ini, CKM akan
menangani
seluruh
aktivitas
penambangan,
meliputi
aktivitas
penyediaan tenaga kerja, bahan, pabrik,
peralatan, supervisi dan administrasi
apabila
diperlukan.
CKM
bertanggungjawab terhadap perawatan
properti dan semua material yang diambil
atau ditarik dari tambang (termasuk
batubara) dari tanggal di mulainya sampai
pengiriman menjadi tanggung jawab
Perusahaan. Pada tanggal 18 November
2009, Perjanjian CKM Mining Service
telah diubah pada pit shell dan rasio
pengupasan.

2. On July 1, 2006, the Arutmin entered into


an agreement with PT Cipta Kridatama
Mining (CKM) regarding the open-cut
mining project in the Batulicin area. As
stipulated in the agreement, CKM will be
responsible for supplying all labor, plant,
materials, equipment, supervision and
administration necessary to carry out the
work under the contract. CKM is also
responsible for the care of property and
all produce, materials, and other items
taken or extracted from the site
(including coal) from the commencement
date until delivery into the possession or
control of the Company. On November
18, 2009, the CKM Mining Service
Agreement was amended for changes in
the pit shell and strip ratio.

Kontrak tersebut akan dilanjutkan selama


umur tambang di Batulicin (ATA dan
Mangkalapi) kecuali dihentikan.

The contract will continue throughout the


life of mine in Batulicin (ATA and
Mangkalapi)
unless
otherwise
terminated.

342

137
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

3. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC,


Anak
perusahaan,
menandatangani
perubahan perjanjian operasi untuk jasa
penambangan
dengan
PT Thiess
Contractors Indonesia (Thiess) untuk
pengoperasian
dan
pemeliharaan
tambang di Melawan dan Sangatta.
Berdasarkan perjanjian ini, Thiess akan
menyediakan
bangunan,
peralatan,
fasilitas, jasa, material, bahan pembantu
(selain
dari
barang-barang
yang
disediakan oleh KPC seperti yang
disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja
dan
manajemen
yang
dibutuhkan.
Sebagai
kompensasi,
KPC
akan
membayar kepada Thiess biaya jasa,
yang besarnya dihitung sesuai dengan
tarif dan rumus seperti yang disebutkan
dalam perjanjian.

3. On October 10, 2003, KPC, a Subsidiary,


signed
an
amendment
to
the operating agreement for mining
services with PT Thiess Contractors
Indonesia (Thiess) for the operation and
maintenance of the Melawan and
Sangatta mines. Under this agreement,
Thiess will provide plant, equipment,
facilities, services, materials, supplies
(other than the items to be provided by
KPC as listed in the agreement), labor
and
management
required.
As
compensation, KPC will pay Thiess
service fees, the amount of which are
calculated in accordance with the rates
and formula set forth in the agreement.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian


operasi untuk jasa penambangan diubah
untuk melibatkan IndoCoal Kaltim, Anak
perusahaan, dalam perjanjian operasi.
Berdasarkan
amandemen
perjanjian
operasi tersebut, Thiess setuju untuk
menyediakan jasa penambangan kepada
IndoCoal Kaltim jika pada satu saat
PKP2B KPC dialihkan kepada IndoCoal
Kaltim.
Kemudian,
berdasarkan
perubahan perjanjian operasi ini, KPC
menyerahkan haknya kepada Bank of
New York, sebagai security trustee, dan
untuk mengubah syarat penyelesaian dan
pembayaran.

On July 6, 2005, the operating


agreement for mining services was
amended to make IndoCoal Kaltim, a
Subsidiary, a party to the operating
agreement.
Under
the
amended
operating agreement, Thiess has agreed
to provide mining services for IndoCoal
Kaltim in the event that KPCs CCOW is
transferred to IndoCoal Kaltim. In
addition, the operating agreement was
amended to permit KPC to assign its
rights under the operating agreement to
the Bank of New York, as security
trustee, and to modify the termination
and payment provisions.

Perjanjian
operasi
untuk
jasa
penambangan akan berakhir saat mana
yang
lebih
dahulu,
antara
saat
penghentian PKP2B KPC atau saat
seluruh cadangan ekonomis tambang
batubara telah habis.

The mining service agreement will expire


upon the termination of the KPCs
CCOW or when all of the economical
coal reserves at the mine are exhausted,
whichever is earlier.

138
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

343

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

4. Pada tanggal 8 April 2004, KPC


menandatangani
perjanjian
operasi
dengan
PT Pamapersada
Nusantara
(PAMA), sebagaimana telah dimodifikasi
dengan Addendum perjanjian tanggal 8
April 2004, dimana PAMA setuju untuk
menyediakan jasa penambangan untuk
KPC di wilayah Bendili. Selanjutnya,
melalui Contract Variation No.1, tanggal
14 Juli 2007, wilayah penyediaan jasa
diganti menjadi di wilayah Pelikan. Dalam
perjanjian
operasi,
PAMA
akan
menyediakan
bangunan,
peralatan,
fasilitas, jasa, material, bahan pembantu
(selain dari barang yang akan disediakan
oleh KPC, seperti yang disebutkan dalam
perjanjian), serta tenaga kerja dan
manajemen yang dibutuhkan. Sebagai
kompensasi, KPC akan membayar
kepada PAMA biaya jasa yang besarnya
dihitung sesuai dengan tarif dan rumus
seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
Perjanjian jasa penambangan ini berlaku
untuk jangka waktu sebelas (11) tahun
sejak tanggal 1 Juli 2004.

4. On April 8, 2004, KPC entered into


an
operating
agreement
with
PT Pamapersada Nusantara (PAMA), as
mofified under the Addendum agreement
dated 8 April 2004, under which PAMA
agreed to provide contract mining
services to KPC in the Bendili area .
Furthermore, through Contract Variation
No.1, dated July 14, 2007, the service
area switched into Pelikan areas.. Under
this operating agreement, PAMA shall
provide plant, equipment, facilities,
services, materials, supplies (other than
the items to be provided by KPC as listed
in
the
agreement),
labor
and
management required. As compensation,
KPC is required to pay PAMA service
fees, the amount of which shall be
calculated in accordance with the rates
and formula set forth in the agreement.
The mining service agreement is valid for
a period of eleven (11) years,
commencing from July 1, 2004.

5. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC


menandatangani
perjanjian
operasi
dengan PT Darma Henwa Tbk (DEWA)
dimana DEWA setuju untuk menyediakan
jasa penambangan di area tambang
Bengalon. Dalam perjanjian operasi,
DEWA akan menyediakan bangunan,
peralatan, fasilitas, jasa, material, bahan
pembantu (selain dari barang yang akan
disediakan oleh KPC, seperti yang
disebutkan dalam perjanjian), serta
tenaga kerja dan manajemen yang
dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC
akan membayar kepada DEWA biaya jasa
yang besarnya dihitung sesuai dengan
tarif dan rumus seperti yang disebutkan
dalam perjanjian. Perjanjian operasi ini
akan berakhir dalam jangka waktu
sepuluh (10) tahun sejak tanggal dimulai.

5. On May 27, 2004, KPC entered into an


operating agreement with PT Darma
Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA
agreed to provide mining services in the
Bengalon mine site. Under the operating
agreement, DEWA shall provide plant,
equipment, facilities, services, materials,
supplies (other than the items to be
provided by KPC as listed in the
agreement), labor and management
required. As compensation, KPC is
required to pay DEWA service fees, the
amount of which are to be calculated in
accordance with the rates and formula
set forth in the operating agreement. The
term of the operating agreement will
expire in ten (10) years from the
commencement date.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian


operasi dengan DEWA diubah untuk
melibatkan
IndoCoal
Kaltim
dalam
perjanjian operasi. Berdasarkan perjanjian
tersebut,
DEWA
setuju
untuk
menyediakan jasa penambangan untuk
IndoCoal Kaltim jika pada suatu saat
PKP2B KPC dialihkan ke IndoCoal Kaltim.
Kemudian,
berdasarkan
perubahan
perjanjian operasi ini, KPC menyerahkan
haknya kepada Bank of New York,
sebagai security trustee, dan untuk
mengubah syarat penyelesaian dan
pembayaran.

On July 6, 2005, the operating


agreement with DEWA was amended to
make IndoCoal Kaltim party to the
operating
agreement.
Under
the
amended operating agreement, DEWA
has agreed to provide mining services to
IndoCoal Kaltim in the event that KPCs
CCOW is transferred to IndoCoal Kaltim.
In addition, the operating agreement was
amended to permit KPC to assign its
rights under the operating agreement to
the Bank of New York, as security
trustee, and to modify the termination
and payment provisions.

344

139
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Selanjutnya, pada tanggal 9 Maret 2007,


DEWA dan KPC menandatangani Variasi
Kontrak 1 dan 2 terkait dengan perjanjian
jasa penambangan masing-masing di
area
tambang
Bengalon
dan
pengembangan Pit B dan C.

Subsequently, on March 9, 2007, DEWA


and KPC signed the Contract Variations
1 and 2 relating to the mining service
agreement in Bengalon mine site and
Pits B and C development, respectively.

Dalam Variasi Kontrak 2, DEWA akan


menyediakan seluruh infrastruktur yang
diperlukan
untuk
melaksanakan
pekerjaan, termasuk pengembangan pit,
pra-pengupasan tanah dan tambahan
fasilitas lainnya yang diperlukan.

Under the Contract Variation 2, DEWA


will provide all infrastructure necessary
for performing the work, including pit
development work, pre-stripping work
and any necessary additional facilities.

KPC akan membayar DEWA untuk


pekerjaan ini berdasarkan biayanya
ditambah 15% untuk setiap pekerjaan,
kecuali
untuk
jalan
pengangkutan,
pengembangan tambang, dan prapengupasan tanah, yang pembayarannya
berdasarkan tarif per unit.

KPC shall compensate DEWA for this


work based on costs plus 15% for all
items except for the haulage road and pit
development and pre-stripping, which
shall be compensated based on a unit
rate basis.

6. Pada tanggal 1 Maret 2006, Arutmin


menandatangi
perjanjian
jasa
penambangan dengan PT Bokormas
Wahana Makmur (Bokormas) untuk
melakukan penambangan di Batulicin
selama dua tahun. Dalam perjanjian ini,
Bokormas menyediakan tenaga kerja,
dana, material, peralatan, transportasi dan
akomodasi, penyeliaan, serta administrasi
untuk melaksanakan pekerjaan menurut
perjanjian ini.

6. On March 1, 2006, Arutmin signed a twoyear cooperation agreement for mining


services with PT Bokormas Wahana
Makmur (Bokormas) in the Batulicin
mine. Under this agreement, Bokormas
shall provide labor, funds, materials,
equipment,
transportation
and
accommodation,
supervision
and
administration to carry out the work
under the agreement.

Pada tanggal 26 Juni 2007, perjanjian


jasa diperbaharui dengan bertambahnya
Perusahaan Daerah Bersujud (PDB)
sebagai kontraktor untuk melakukan
penambangan di area pertambangan milik
Arutmin sesuai PKP2B di wilayah DU306/Kalsel
(ATA),
DU-310/Kalsel
(Mangkalapi) dan DU-309/Kalsel (Mereh)
di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan,
Indonesia dan memperpanjang kontrak
hingga tanggal 31 Desember 2008.

On June 26, 2007, the cooperation


agreement
was
amended
adding
Perusahaan Daerah Bersujud (PDB) as
a contractor to mine Arutmins mining
lease areas at PKP2B (CCOW) DU306/Kalsel
(ATA),
DU-310/Kalsel
(Mangkalapi) and DU-309/Kalsel (Mereh)
in the District of Tanah Bumbu, South
Kalimantan, Indonesia and to extend the
contract period to December 31, 2008.

Perjanjian kerjasama ini telah mengalami


beberapa kali perpanjangan, yang terakhir
akan berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 atau sampai dengan kewajiban dari
pihak-pihak tersebut telah dipenuhi
sebagaimana yang telah disepakati
bersama, yang mana yang lebih dulu

Subsequently,
the
cooperation
agreement has been extended several
times, the latest expiring on December
31, 2011 or until the obligations of the
parties have been completed as mutually
agreed, whichever occurs first.

140
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

345

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

n.

unless

7. Pada tanggal 22 Maret 2007, Arutmin


menandatangi perjanjian operasi dengan
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dimana
DEWA setuju untuk menyediakan jasa
penambangan serta penanganan dan
pengangkutan batubara di area tambang
Asam Asam. DEWA akan menyediakan
seluruh fasilitas peralatan, tenaga kerja
dan bahan pembantu lainnya yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan jasajasa tersebut. Berdasarkan perjanjian ini,
DEWA diharuskan untuk mencapai tingkat
produksi
minimum
tertentu
yang
disyaratkan.
Sebagai
kompensasi,
Arutmin diharuskan membayar biaya jasa
kepada DEWA yang besarnya akan
dihitung sesuai dengan tarif dan rumus
seperti yang disebutkan dalam perjanjian.

7. On March 22, 2007, Arutmin signed an


operating agreement with PT Darma
Henwa Tbk (DEWA) under which DEWA
agreed to provide coal mining and
handling services and transport in the
Asam Asam mine area. DEWA will
provide all plant, equipment, labour and
other supplies necessary for performing
the services. Under the agreement,
DEWA is required to meet certain
minimum production requirements. As
compensation, Arutmin is required to pay
DEWA service fees, calculated in
accordance with the rates and formula
set forth in the agreement.

8. Pada bulan Desember 2007, Arutmin dan


PT Wahana Baratama Mining (WBM),
menandatangani perjanjian kerja sama
penambangan
batubara
di
daerah
perbatasan penambangan Satui untuk
memaksimalkan
eksploitasi
terhadap
cadangan batubara yang terdapat di
daerah perbatasan ini dan menyelesaikan
beberapa masalah operasional yang
timbul di daerah perbatasan.

8. In December 2007, Arutmin and


PT Wahana Baratama Mining (WBM),
entered into an agreement for the mining
of coal on the common boundary in
Satui concession site to maximize the
exploitation of the coal reserve near this
boundary area and to address some
operational issues that have arisen as a
result of the common boundary.

Perjanjian ini berakhir sampai dengan


saat yang lebih dahulu terjadi antara
penghentian
perjanjian
kerjasama
penambangan batubara WBM atau
PKP2B Arutmin.

This agreement is valid until the earlier


occurrence of termination of WBMs work
agreement for coal mining or Arutmins
CCOW.

Perjanjian Pemasaran

n. Marketing Agreements

Perusahaan

The Company

Sesuai dengan persyaratan yang diatur


didalam Perjanjian Bukit Mutiara (Catatan
20a), pada tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan
menandatangani
sebuah
Sub-Agency
Marketing Agreement dengan Maple Holding
Limited (Maple) yang berkaitan dengan
Perjanjian Jasa Pemasaran tertanggal 30
Desember 2009 antara Maple dan PT Berau
Coal (Berau).

In accordance with the terms of the Bukit


Mutiara Loan (Note 20a), on June 11, 2010,
the Company entered into a Sub-Agency
Marketing Agreement with Maple Holding
Limited (Maple) in relation to the Marketing
Service Agreement dated December 30,
2009 between Maple and PT Berau Coal
(Berau).

346

141
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Berdasarkan Sub Agency Agreement, Maple


menunjuk Perusahaan sebagai wakil untuk
bertindak atas nama Maple dengan hak dan
kewajiban yang diatur didalam Perjanjian
Pemasaran dengan Berau. Dengan demikian,
Perusahaan berperan sebagai penyedia jasa
untuk mengumpulkan hutang komisi dari
Berau kepada Maple berdasarkan Perjanjian
Pemasaran
dan
mengeluarkan komisi
tersebut sesuai dengan instruksi dari Maple.

Based on the Sub-Agency Agreement,


Maple appoints the Company as sub-agent
to act in all respect and behalf of Maple with
regard to its rights and obligations under the
Marketing
Agreement
with
Berau.
Accordingly, the Company shall act as a
servicer to collect the Commission payable
by Berau to Maple under the Marketing
Agreement and disburse such commission in
accordance with Maples instructions.

Didalam Perjanjian Pemasaran, Maple


berperan sebagai Agen Pemasaran Berau
dimana Maple telah setuju untuk bertindak
sebagai
agen pemasaran eksklusif bagi
Perusahaan atas penjualan batubara kecuali
produk batubara yang dijual ke beberapa
negara berdasarkan perjanjian pemasaran
yang ada. Perjanjian akan mulai efektif sejak
tanggal
30
Desember
2009
hingga
30 Desember 2019 dan dapat diperpanjang
selama
sepuluh
(10)
tahun
dengan
kesepakatan
bersama.
Sebagai
kompensasinya, Berau harus membayar
komisi sebesar 2% dari penjualan kepada
Maple. Pada tanggal 4 Oktober 2010, SubAgency Agreement telah berakhir.

Under the Marketing Agreement, Maple will


act as the Marketing Agent of Berau under
which Maple has agreed to act as the
exclusive marketing agent of the Company
for all coal sales except those coal products
it sells in certain countries under existing
marketing arrangements. The agreement
shall become effective from December 30,
2009 to December 30, 2019 and can be
renewed for a further period of ten (10) years
by mutual agreement. As compensation,
Berau is required to pay Maple a
commission of 2% of the sales. On October
4, 2010, the Sub-Agency Agreement was
terminated.

PT Arutmin
perusahaan

PT Arutmin
Subsidiary

Indonesia

(Arutmin),

Anak

Indonesia

(Arutmin),

1. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin


menandatangani
perjanjian
jasa
pemasaran dengan Enercorp, dimana
Enercorp setuju untuk bertindak sebagai
agen pemasaran batubara untuk seluruh
wilayah Indonesia bagi Arutmin. Sebagai
kompensasi
Arutmin
diharuskan
membayar komisi sebesar 4% dari nilai
penjualan.

1. On October 6, 2003, Arutmin entered


into a marketing services agreement with
Enercorp under which Enercorp has
agreed to act as the exclusive marketing
agent of Arutmin for coal sales within
Indonesia. As compensation, Arutmin is
required to pay Enercorp a commission
of 4% of the sales.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian jasa


pemasaran dengan Enercorp diubah
untuk
mengikutsertakan
ICRL
dan
IndoCoal Kalsel dalam perjanjian jasa
pemasaran yang berlaku untuk jangka
waktu lima (5) tahun sejak tanggal
perubahan perjanjian. Sesuai dengan
perubahan perjanjian jasa pemasaran
tersebut,
Enercorp
setuju
untuk
menyediakan jasa pemasaran kepada
Arutmin, ICRL dan (jika suatu saat PKP2B
Arutmin dialihkan ke IndoCoal Kalsel)
IndoCoal Kalsel.

On July 6, 2005, the Enercorp marketing


service agreement was amended and
restated in order to make ICRL and
IndoCoal Kalsel parties to the marketing
services agreement effective for a period
of five (5) years from the date of the
amendment. Under the amended and
restated marketing service agreement,
Enercorp agreed to provide marketing
services for Arutmin, ICRL and (following
a transfer of CCOW to IndoCoal Kalsel)
IndoCoal Kalsel.

142
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

347

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

2. Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin, BHP


Billiton Marketing AG (BHPB), ICRL, dan
IndoCoal
Kalsel
menandatangani
perjanjian jasa pemasaran yang baru.
Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju
untuk menyediakan jasa pemasaran bagi
Arutmin, ICRL serta (jika suatu saat
PKP2B Arutmin dialihkan ke IndoCoal
Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB berhak
untuk menerima komisi sebesar 4% dari
penjualan
ekspor
batubara
diluar
penjualan Arutmin ke ICRL berdasarkan
Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang
atau yang dijual IndoCoal Kalsel ke ICRL,
berdasarkan
Perjanjian
Penyediaan
Jangka Panjang Bersyarat. Perjanjian ini
akan berakhir pada tanggal 29 November
2011.

2. On July 6, 2005, Arutmin, BHP Billiton


Marketing AG (BHPB), ICRL, and
IndoCoal Kalsel entered into a new
marketing services agreement. Under
the new marketing services agreement,
BHPB agreed to provide marketing
services for Arutmin, ICRL, and
(following a transfer of CCOW to
IndoCoal Kalsel) IndoCoal Kalsel. BHPB
is entitled to receive a commission of 4%
of the sale proceeds of all export coal
sold, other than coal sold by Arutmin to
ICRL under the Long-term Supply
Agreement or coal sold by IndoCoal
Kalsel to ICRL under the Conditional
Long-term Supply Agreement. The term
of
this
agreement
expires
on
November 29, 2011.

PT Kaltim
perusahaan

PT Kaltim Prima Coal (KPC), a Subsidiary

Prima

Coal

(KPC),

Anak

1. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC


menandatangani
perjanjian
dengan
Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore),
dimana Glencore akan bertindak sebagai
agen pemasaran batubara KPC diluar
wilayah Jepang. Sebagai kompensasi,
KPC diharuskan membayar komisi
sebesar 5% dari nilai penjualan.
Perjanjian pemasaran berlaku untuk
periode dua belas (12) tahun sejak
tanggal perjanjian.

1. On October 10, 2003, KPC entered into


an agreement with Glencore Coal
Mauritius Ltd. (Glencore), under which
Glencore agreed to act as the exclusive
marketing agent for sales of KPCs coal
outside Japan. As compensation, KPC is
required to pay a commission of 5% of
sales. The marketing agreement is
effective for a period of twelve (12) years
from the date of the agreement.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian


pemasaran dengan Glencore diubah dan
disajikan kembali untuk melibatkan ICRL
dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian
pemasaran. Sesuai dengan perjanjian
yang diubah dan disajikan kembali
tersebut,
Glencore
setuju
untuk
menyediakan jasa pemasaran untuk KPC,
ICRL dan (jika suatu saat PKP2B KPC
dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal
Kaltim.

On July 6, 2005, the Glencore marketing


agreement was amended and restated in
order to make ICRL and IndoCoal Kaltim
parties to the marketing agreement.
Under the amended and restated
marketing services agreement, Glencore
agreed to provide marketing services for
KPC, ICRL, and (following a transfer of
KPCs CCOW to IndoCoal Kaltim)
IndoCoal Kaltim.

348

143
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

2. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC


menandatangani
perjanjian
dengan
Mitsubishi
Corporation
(Mitsubishi),
dimana Mitsubishi setuju untuk bertindak
sebagai agen pemasaran batubara
KPC untuk wilayah Jepang. Sebagai
kompensasi, KPC diharuskan membayar
komisi sebesar 5% dari nilai penjualan.
Perjanjian pemasaran ini berlaku untuk
periode dua belas (12) tahun, dan dapat
diperbaharui berdasarkan kesepakatan
bersama.

2. On January 9, 2004, KPC entered into


an
agreement
with
Mitsubishi
Corporation (Mitsubishi), under which
Mitsubishi agreed to act as the exclusive
marketing agent of KPC in Japan. As
compensation, KPC is required to pay a
commission of 5% of sales. The
marketing agreement is valid for a period
of twelve (12) years, and may be
renewed based on a new joint
agreement.

Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian


pemasaran dengan Mitsubishi diubah dan
disajikan kembali untuk melibatkan ICRL
dan IndoCoal Kaltim dalam perjanjian
pemasaran ini. Sesuai dengan perjanjian
yang diperbaharui dan disajikan kembali
tersebut,
Mitsubishi
setuju
untuk
menyediakan jasa pemasaran untuk KPC,
ICRL, dan (jika suatu saat PKP2B KPC
dialihkan ke IndoCoal Kaltim) IndoCoal
Kaltim.

On July 6, 2005, the Mitsubishi


marketing services agreement was
amended and restated in order to make
ICRL and IndoCoal Kaltim parties to the
Mitsubishi
marketing
services
agreement. Under the amended and
restated marketing services agreement,
Mistubishi agreed to provide marketing
services for KPC, ICRL, and (following a
transfer of the KPCs CCOW to IndoCoal
Kaltim) IndoCoal Kaltim.

Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), Anak


perusahaan

Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), a


Subsidiary

Pada tanggal 1 September 2010, BRJ


menandatangani
perjanjian
penasehat
pemasaran dengan Mitsubishi Corporation
(Mitsubishi) (Marketing Advisory Agreement)
dimana BRJ setuju untuk melakukan berbagai
aktivitas pemasaran, penasehat dan jasa
lainnya untuk membantu Mitsubishi dalam
memasarkan batubara yang diproduksi oleh
PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak
perusahaan, sebagaimana yang dijelaskan
pada perjanjian pemasaran antara Mitsubishi
dan KPC pada tanggal 9 Januari 2004 yang
telah diubah (Perjanjian Pemasaran KPC).
Mitsubishi setuju untuk membayar BRJ
sebesar 45% dari komisi pemasaran aktual
yang diterima oleh Mitsubishi dari KPC atas
jasa yang dilakukan. Marketing Advisory
Agreement berlaku sampai dengan tanggal 8
Januari 2016, tanggal dimana Perjanjian
Pemasaran KPC berakhir atau tanggal
berakhirnya Marketing Advisory Agreement
yang disetujui oleh BRJ dan Mitsubishi.

On September 1, 2010, BRJ entered into a


marketing advisory agreement with Mitsubishi
Corporation (Mitsubishi) (the Marketing
Advisory Agreement) whereby BRJ agreed to
undertake various marketing, advisory and
other services to assist Mitsubishi to market
coal produced by PT Kaltim Prima Coal
(KPC), a Subsidiary, as contemplated by the
marketing agreement between Mitsubishi and
KPC dated January 9, 2004 as amended (the
KPC Marketing Agreement). Mitsubishi
agreed to pay BRJ 45% of the actual
marketing
commissions
received
by
Mitsubishi from KPC as consideration for the
services rendered. The Marketing Advisory
Agreement continues until the earliest of
January 8, 2016, the date on which the KPC
Marketing Agreement is terminated or the
date the Marketing Advisory Agreement is
terminated as agreed by the BRJ and
Mitsubishi.

144
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

349

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

o.

Perjanjian Kerjasama

o. Cooperation Agreement

Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin


menandatangani
Perjanjian
Kerjasama
dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura
(Puskopad) untuk mengurangi aktivitas
penambangan liar di area penambangan
Satui dan Senakin. Masa berlaku perjanjian
telah dirubah beberapa kali, terakhir sampai
dengan tanggal 21 September 2010. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan konsolidasian, Arutmin masih
menunggu
untuk
pembaharuan
atas
perjanjian tersebut untuk diperpanjang
sampai dengan tanggal 21 September 2011.
p.

unless

On December 12, 2001, Arutmin entered


into a Cooperation Agreement with
Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura
(Puskopad) to reduce illegal mining activities
in the Satui and Senakin mine areas. The
term of agreement has been amended
several times, the most recently being until
September 21, 2010. As of the completion
date
of
the
consolidated
financial
statements, Arutmin is still awaiting for the
renewal of the agreement to extend the term
until September 21, 2011.

Perjanjian Kerjasama

p. Collaboration Agreement

Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan


menandatangani
perjanjian
kerjasama
dengan Kobe Steel Ltd. (KSL), dimana KSL
akan menyelesaikan pengembangan atas
proses peningkatan kalori pada batubara
rendah
kalori
(UBC)
melalui
pabrik
percontohan.
Perusahaan
berpartisipasi
dalam pengembangan proses peningkatan
batubara kalori rendah (UBC) untuk
selanjutnya
memanfaatkan
hasil
dari
pengembangan tersebut untuk memproduksi
dan menjual produk UBC di bawah lisensi
yang diterima dari KSL.

On May 19, 2006, the Company and Kobe


Steel
Ltd.
(KSL),
entered
into
a
Collaboration Agreement, whereby KSL will
complete the development of the Upgraded
Brown Coal (UBC) process by utilizing a
demonstration plant. The Company will
participate in the development of the UBC
Process, and further utilize the established
UBC Process to produce and sell the UBC
Products, under license from KSL.

Atas lisensi yang diberikan KSL ini,


Perusahaan akan membayar KSL sebesar
Yen1.100.000.000 yang akan dibayar dalam
empat (4) cicilan.

Under the license given by KSL, the


Company is required to pay KSL amounting
to JPY1,100,000,000, which is payable in
four (4) installments.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan


2009, Perusahaan telah membayar masingmasing sebesar Yen1.100.000.000

As of December 31, 2010 and 2009 ,


contributions paid by the Company
amounted to JPY1,100,000,000.

350

145
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

q.

Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH)


antara Gallo dan Kementerian Sumber
Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman

unless

q. Production Sharing Agreement (PSA)


between Gallo and Ministry of Oil and
Mineral Resources (MOMR) of the
Republic of Yemen

Pada tanggal 25 Februari 1999, Gallo, Anak


perusahaan,
menandatangani
perjanjian
penyerahan
dengan
Minarak
Labuan
Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo
mengambil
alih
kuasa
penambangan
(participating interest) atas Perjanjian Bagi
Hasil Produksi (PBH) dengan Kementerian
Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik
Yaman.

On February 25, 1999, Gallo, a Subsidiary,


entered into an assignment agreement with
Minarak Labuan Company Ltd. of Malaysia
under which Gallo took over the participating
interest
in
the
Production
Sharing
Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and
Mineral Resources of the Republic of
Yemen.

Ketentuan-ketentuan utama
adalah sebagai berikut:

The major provisions under the PSA are as


follows:

dalam

PBH

1. Ruang Lingkup

1. Scope

Gallo (sebagai Kontraktor) hendak


mengambil
alih
kewajiban
yang
dipersyaratkan berdasarkan PBH sebagai
Kontraktor sehubungan dengan kegiatan
eksplorasi, pengembangan, produksi,
penyimpanan dan pengangkutan minyak
mentah dalam wilayah PBH, dan
menguasai sumber pendanaan yang
dibutuhkan serta kemampuan teknis dan
profesional untuk melakukan usaha
perminyakan sesuai dengan PBH.

Gallo (as Contractor) is willing to


undertake the obligations provided under
this PSA as a Contractor with respect to
the
exploration,
development,
production, storing and transporting of
crude oil in the PSA Area, and
possesses all the necessary financial
resources and the technical and
professional competence to carry out the
petroleum operations according to PSA.

2. Royalti

2. Royalties

Pemerintah Yaman berhak mendapatkan


royalti dari jumlah minyak mentah yang
diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH
dan tidak digunakan dalam operasi
perminyakan sebelum dikurangi biaya
perminyakan, jumlah yang tidak dapat
diperoleh kembali dari minyak mentah
setara dengan sepuluh persen (10%) dari
minyak mentah tersebut dimulai sejak
barel pertama diproduksi dan disimpan
dari wilayah PBH dan tidak digunakan
dalam operasi perminyakan.

The Government of Yemen shall own


and be entitled to take royalty from the
total crude oil produced saved from PSA
area and not used in petroleum operation
prior to the deduction of cost oil, a nonrecoverable amount of crude oil equal to
ten percent (10%) of such crude oil
commencing with the first barrel
produced and saved from PSA area (s)
and not used in petroleum operations.

146
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

351

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

3. Jangka Waktu

unless

3. Term

Jangka waktu dari PBH meliputi periode


pertama dan kedua dari periode
eksplorasi dan periode pengembangan.
Periode eksplorasi akan menjadi empat
puluh dua (42) bulan periode eksplorasi
pertama yang dimulai dari tanggal efektif,
terbagi dalam dua (2) tahap: Tahap I
untuk dua puluh satu (21) bulan dari
tanggal efektif; Tahap II untuk dua puluh
satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya
tahap I dari periode pertama eksplorasi.
Periode eksplorasi yang kedua untuk
empat puluh dua (42) bulan.

The term of PSA shall include first and


second exploration periods and a
development period. Exploration periods
shall be a first exploration period of fortytwo (42) months commencing from the
effective date, divided in two (2) phases:
Phase I of twenty-one (21) months,
commencing from the effective date;
Phase II of twenty-one (21) months,
commencing from the end of Phase I of
the first exploration period. The second
exploration shall be of forty-two (42)
months.

Periode pengembangan akan dimulai


pada tanggal ditemukannya minyak
pertama kali secara komersial dan
berlanjut untuk periode dua puluh (20)
tahun dan dapat diperpanjang sampai
dengan lima (5) tahun. Periode penemuan
minyak secara komersial dapat terdiri dari
satu tempat penampungan produksi atau
dalam suatu kelompok penampungan
produksi yang layak dikembangkan
secara komersial.

The development period shall commence


on the date of the first commercial
discovery of oil and shall continue for the
period of twenty (20) years and can be
extended up to a further five (5) years.
The commercial discovery of oil may
consist of one producing reservoir or a
group of producing reservoirs that are
worthy of being developed commercially.

4. Penyerahan Wilayah

4. Relinquishments of Areas

Pada akhir masa eksplorasi pertama,


kontraktor harus melepaskan dua puluh
lima persen (25%) dari wilayah yang
dikembangkan. Jika memilih untuk tidak
masuk ke dalam masa eksplorasi kedua,
Kontraktor akan menyerahkan seluruh
wilayah PBH kecuali wilayah yang
dikembangkan.

352

At the end of the first exploration period,


the Contractor shall relinquish a total of
twenty-five percent (25%) of the original
development area. If it does not elect to
enter into second exploration period, the
Contractor shall relinquish the whole of
the PSA Area except those areas
categorized as in the development stage.

147
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

5. Penggantian Biaya Operasi

5. Recovery of Operating Cost

Kontraktor dapat memperoleh kembali


semua
biaya-biaya,
ongkos
dan
pengeluaran-pengeluaran yang timbul dari
semua kegiatan operasi perminyakan
dengan maksimum empat puluh persen
(40%) per kuartal dari semua minyak
mentah yang diproduksi dan disimpan di
wilayah
pengembangan
dan
tidak
digunakan dalam kegiatan operasi dan
setelah pembayaran royalti kepada
Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang
timbul dan dibayar setelah tanggal
produksi komersial dapat diperoleh
kembali dalam tahun pajak dimana biaya
dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan
dibayarkan.

The Contractor shall recover all costs,


expenses and expenditures incurred for
all petroleum operations out of and to the
extent of a maximum of forty percent
(40%) per quarter of all the crude oil
produced
and
saved
from
the
development area and not used in
petroleum operations and after royalty
payments to the State. Operating
expenses incurred and paid after the
date of initial commercial production shall
be recoverable in the tax year in which
such costs and expenses are incurred
and paid.

6. Signature Bonus

6. Signature Bonus

Signature bonus telah dibayarkan Gallo


kepada Kementerian Sumber Daya
Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman
sebesar USD4,5 juta pada tahun 1997.

As a signature bonus, Gallo paid


USD4.5
million
to
the
MOMR
of the Government of Yemen in 1997.

7. Bonus Produksi
Persyaratan

unless

7. Production Bonuses
Jumlah (USD)/
Amounts (USD)

Conditions

Dalam 30 hari setelah tanggal pertama


produksi secara komersial dari Blok
R2 dan Blok 13.

1.000.000

Within 30 days after the date of first


commercial production from Block R2
and Block 13.

Dalam 30 hari setelah produksi minyak


kumulatif dari wilayah kerja telah
berjalan dengan rata-rata produksi
50.000 barel per hari.

2.000.000

Within 30 days after cumulative oil


production from agreement area has
been sustained at the rate of 50,000
barrels per day.

Dalam 30 hari setelah produksi minyak


kumulatif dari wilayah kerja telah
berjalan dengan rata-rata produksi
100.000 barel per hari.

3.000.000

Within 30 days after cumulative oil


production from agreement area has
been sustained at the rate of 100,000
barrels per day.

Dalam 30 hari setelah produksi minyak


kumulatif dari wilayah kerja telah
berjalan dengan rata-rata produksi
150.000 barel per hari.

3.000.000

Within 30 days after cumulative oil


production from agreement area has
been sustained at the rate of 150,000
barrels per day.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan


2009, bonus produksi belum dapat
diberlakukan
karena
Gallo
belum
berproduksi.

As of December 31, 2010 and 2009 ,


production bonuses are not yet
applicable since Gallos production has
not yet commenced.

148
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

353

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan


Sosial

8. Training,
Institutional
Contributions

Kontraktor harus membayar secara


tahunan kepada Kementerian Sumber
Daya Minyak dan Mineral Pemerintah
Yaman
untuk
biaya
pelatihan,
kelembagaan dan sosial masing-masing
sebesar USD150.000, USD150.000 dan
USD300.000, dalam waktu tiga puluh
(30) hari setiap awal tahun, dimulai dari
tanggal efektif pada awal tahun kalender
selama
jangka
waktu
PBH
dan
perpanjangannya jika ada.

Social

The Contractor shall pay annually to the


MOMR for training, institutional and
social costs amounting to USD150,000,
USD150,000
and
USD300,000,
respectively, within thirty (30) days from
the start of each year, starting on the
effective date and at the beginning of
each calendar year thereafter during the
term of this PSA and any extension.

9. Bagi Hasil Produksi Minyak

9. Production Sharing of Oil

Berdasarkan PBH, bagian Kementerian


Sumber Daya Minyak dan Mineral
Pemerintah Yaman dan Kontraktor
ditentukan berdasarkan kuantitas minyak
mentah yang tersisa setelah dikurangi
dengan royalti dan biaya perolehan atas
jumlah minyak mentah yang diproduksi
dan yang disimpan di dalam wilayah
pengembangan, dan tidak digunakan
dalam operasional perminyakan. PBH
mengatur jumlah persentase tertentu
untuk masing-masing pihak berdasarkan
kuantitas produksi.
r.

and

unless

Based on the PSA, the MOMR and the


Contractors shares are computed based
on the remaining quantity of crude oil
after deducting royalty and oil costs from
the total crude oil produced and saved
from the development area, and not used
in petroleum operations. The PSA also
provides specific percentages for each
partys share based on the production
quantity.

Perjanjian Jual Beli dengan Zurich Assets


International Ltd.

r.

Share Purchase Agreement with Zurich


Assets International Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB)


tanggal 23 Desember 2008, Perusahaan,
melalui Anak perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment (BRI), setuju untuk
membeli dari Goodrich Management Corp.
(Goodrich) sebanyak 8.000 lembar saham
yang merupakan 80% kepemilikan saham di
Zurich Assets International Ltd. (Zurich),
suatu perusahaan yang didirikan di Republik
Seychelles dengan harga beli senilai Rp2,412
trilyun (setara dengan USD218 juta) pada
tanggal penyelesaian transaksi.

Pursuant to the Share Purchase Agreement


(SPA) dated December 23, 2008, the
Company, through its Subsidiary, PT Bumi
Resources Investment (BRI), has agreed to
buy from Goodrich Management Corp.
(Goodrich) 8,000 shares representing 80%
ownership in Zurich Assets International Ltd.
(Zurich), a company established in the
Republic of Seychelles for a total purchase
price of Rp2.412 trillion (equivalent to
USD218 million) on completion date.

Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan


sebagai berikut:
1. Pembayaran pertama sebesar Rp492
milyar akan dibayar seluruhnya pada
tanggal perjanjian, yaitu 23 Desember
2008;

The purchase price will be paid in 3 tranches


as follows:
1. The initial payment amounting to Rp492
billion shall be payable in full at the
agreement date, which is December 23,
2008;

354

149
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

s.

unless

2. Angsuran per triwulan masing-masing


sebesar Rp89.773.715.000 tiap angsuran,
dan;

2. Quarterly installments in the amount of


Rp89,773,715,000 per installment and;

3. Pembayaran insentif sebesar Rp1,561


trilyun akan dibayar jika persyaratan
dalam PJB dipenuhi pada tanggal
22 Desember 2011.

3. The incentive payment in the amount of


Rp1.561 trillion shall be payable if the
conditions as set forth in the SPA are
satisfied at December 22, 2011.

Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan


oleh BRI kepada Goodrich jika DEWA
mencapai tingkat produksi batubara sebesar
dua belas (12) juta ton pada akhir tahun
ketiga sejak tanggal penyelesaian transaksi.

The incentive payment shall only be payable


by BRI to Goodrich if DEWA has achieved a
coal production rate of twelve (12) million
tonnes by the end of the third year after the
completion date.

Pada bulan 1 Oktober 2009, bagian dari


pinjaman CFL (Catatan 27a) digunakan
sebagai pelunasan atas sisa pinjaman.

On October 1, 2009, part of the proceeds of


the CFL Loan (Note 27a) was used to repay
in full the outstanding balance of this loan.

Selain PJB, BRI, Goodrich dan Quest


Corporation
(Quest)
(Para
Pihak)
menandatangani
Perjanjian
Pelaksanaan
(Undertaking Agreement) sehubungan dengan
operasional dan manajemen PT Darma Henwa
Tbk (DEWA).

In addition to the SPA, BRI, Goodric) and


Quest Corporation (Quest) (the Parties)
entered into an Undertaking Agreement
relating to the operation and management of
PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Dalam Perjanjian Pelaksanaan tersebut, para


pihak menyetujui bahwa Quest akan menjadi
pemegang saham pengendali atas DEWA
melalui Zurich Assets International Ltd.
(Zurich) tanpa mengindahkan fakta bahwa BRI
telah mengakuisisi 80% dari jumlah saham
yang diterbitkan oleh Zurich. Quest memiliki
2.000 lembar saham yang merupakan 20%
dari jumlah saham yang diterbitkan oleh
Zurich.

As stipulated under the Undertaking


Agreement, the parties have acceded that
Quest will remain as the controlling
shareholder of DEWA through Zurich Assets
International Ltd. (Zurich) regardless of the
fact that BRI has acquired 80% of the total
issued shares of Zurich. Quest owns 2,000
shares representing 20% of the total issued
shares of Zurich.

Perjanjian Jual Beli dengan Leap-Forward


Finance Ltd.

s. Share Purchase Agreement with LeapForward Finance Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB)


tanggal 26 Desember 2008, Perusahaan,
melalui Anak perusahaannya, PT Bumi
Resources Investment (BRI), setuju untuk
membeli dari Ancara Properties Limited
(Ancara) sebanyak 769 lembar saham yang
merupakan 76,9% kepemilikan saham di
Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward),
suatu perusahaan yang didirikan di Republik
Seychelles dengan harga beli sebesar
Rp2,475 trilyun (setara dengan USD222 juta)
pada tanggal penyelesaian transaksi.

Pursuant to the Share Purchase Agreement


(SPA) dated December 26, 2008, the
Company, through its Subsidiary, PT Bumi
Resources Investment (BRI) agreed to buy
from Ancara Properties Limited (Ancara) 769
shares representing 76.9% ownership in
Leap-Forward Finance Ltd. (Leap-Forward),
a company established in the Republic of
Seychelles for a total purchase price of
Rp2.475 trillion (equivalent to USD222
million) on completion date.

Leap-Forward secara tidak langsung memiliki


99,9% saham PT Fajar Bumi Sakti (FBS),
dengan demikian BRI secara tidak langsung
memiliki 49,85% saham FBS.

Leap-Forward indirectly owns 99.9% shares


of PT Fajar Bumi Sakti (FBS), thereby BRI
indirectly owns 49.85% shares of FBS.

150
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

355

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Harga beli akan dibayar dalam 3 tahapan


sebagai berikut:

The purchase price will be paid in 3 tranches


as follows:

1. Pembayaran
pertama
sebesar
Rp156.615.962 akan dibayar seluruhnya
pada tanggal perjanjian;
2. Angsuran
bulanan
masing-masing
sebesar Rp35.792.435.000 per bulan
sampai Desember 2009; dan
3. Pembayaran insentif dalam jumlah
Rp2,045 trilyun akan dibayar jika
persyaratan seperti yang tertera dalam
PJB telah dipenuhi pada tanggal
22 Desember 2010.

1. The initial payment amounting to


Rp156,615,962 shall be payable in full at
the agreement date;
2. Monthly installments in the amount of
Rp35,792,435,000 per installment until
December 2009; and
3. The incentive payment in the amount of
Rp2.045 trillion shall be payable if the
conditions as set forth in the SPA are
satisfied at December 22, 2010.

Pembayaran insentif tersebut akan dilakukan


oleh BRI kepada Ancara jika PT Fajar Bumi
Sakti (FBS) telah mencapai tingkat produksi
batubara sebesar 4 juta ton pada akhir tahun
kedua sejak tanggal penyelesaian transaksi.

The incentive payment shall only be payable


by BRI to Ancara if PT Fajar Bumi Sakti
(FBS) has achieved a coal production rate of
4 million tonnes by the end of the second
year after the completion date.

Pada tanggal 10 Juni 2009, BRI meminta


Ancara untuk melakukan penyesuaian atas
harga pembelian, menurut pendapat BRI,
adanya perubahan material yang tidak
menguntungkan dari yang diatur dalam PJB.

On June 10, 2009, BRI has requested


Ancara to make an adjustment to the
purchase price due to, in BRIs opinion, a
material adverse change having occurred to
that set out in the SPA.

Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni 2009, BRI


dan Ancara menandatangani Amandemen
PJB dimana mereka bersepakat untuk
merubah syarat dan ketentuan PJB sebagai
berikut :

Accordingly, on June 29, 2009, BRI and


Ancara entered into an SPA Amendment
wherein they have agreed to amend the
terms and conditions of the SPA as follows:

1. Ancara hanya akan menjual 500 saham


atau 50% kepemilikan saham LeapForward menggantikan yang sebelumnya,
yaitu sebanyak 769 lembar saham atau
76,9% seperti yang sekarang diatur dalam
PJB;
2. Jumlah harga beli akan menjadi sebesar
Rp952.516.058.415 menggantikan yang
sebelumnya, yaitu sebesar Rp2,475
triliyun;
3. Jumlah pembayaran insentif berkurang
menjadi Rp795.031.257.839 dari Rp2,045
triliyun; dan

1. Ancara shall sell only 500 shares or 50%


of the shares of Leap-Forward instead of
769 shares or 76.9% as currently
contemplated in the SPA;

356

2. The total purchase price shall be


Rp952,516,058,415 instead of Rp2.475
trillion;
3. The total incentive payment was reduced
to Rp795,031,257,839 from Rp2.045
trillion; and

151
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

t.

unless

4. Hak untuk membeli kembali saham


ditambahkan, dimana BRI setuju untuk
memberikan Ancara hak untuk membeli
seluruh saham yang dijual namun tidak
lebih cepat dari 270 hari dari tanggal
perjanjian pada harga yang sama dengan
jumlah harga pembelian, yaitu dihitung
dari pembayaran oleh BRI kepada Ancara
ditambah biaya keuangan BRI.

4. Right to repurchase the shares was


added wherein BRI has agreed to grant
Ancara the right to purchase all of the
sale shares, but not earlier than 270
days as of the date of the agreement at a
price equal to the total purchase price, by
calculating the payment made by BRI to
Ancara plus BRIs financing cost.

Pada bulan 30 September 2009, bagian dari


pinjaman CFL (Catatan 27a) digunakan
sebagai pelunasan atas sisa pinjaman.

On September 30, 2009, part of the


proceeds of the CFL Loan (Note 27a) was
used to repay in full the outstanding balance
of this loan.

Perjanjian Jual Beli dengan Pendopo Coal


Ltd.

t.

Share Purchase Agreement with Pendopo


Coal Ltd.

Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli (PJB)


tanggal 5 Januari 2009, Perusahaan, melalui
Anak perusahaannya, PT Bumi Resources
Investment (BRI) setuju untuk membeli dari
Indomining
Resources
Holding
Ltd.
(Indomining) sebanyak 89 lembar saham
yang merupakan 89% kepemilikan saham di
Pendopo Coal Ltd. (PCL), suatu perusahaan
yang didirikan di Republik Seychelles dengan
harga pembelian sebesar Rp1,304 trilyun
(setara dengan USD119 juta) pada tanggal
penyelesaian transaksi.

Pursuant to the Share Purchase Agreement


(SPA) dated January 5, 2009, the Company,
through its Subsidiary, PT Bumi Resources
Investment (BRI) agreed to buy from
Indomining
Resources
Holding
Ltd.
(Indomining) 89 shares representing 89%
ownership in Pendopo Coal Ltd. (PCL),
a company established in the Republic
of the Seychelles for a total purchase
price of Rp1.304 trillion (equivalent to
USD119 million) on completion date.

Harga beli akan dibayar dalam tiga (3) tahap


sebagai berikut:

The purchase price will be paid in three (3)


tranches as follows:

1.

Pembayaran
pertama
sebesar
Rp813.780.000 akan dibayar seluruhnya
pada tanggal perjanjian;
Angsuran bulanan masing-masing dengan
jumlah Rp18.852.435.000 per bulan dan
harus dilakukan tidak lebih dari 22 hari
kalender setiap bulannya dimulai dari
Januari 2009 sampai Desember 2009;
dan
Pembayaran insentif dalam jumlah
Rp1,077 trilyun akan dibayar jika
persyaratan seperti yang tertera dalam
PJB telah dipenuhi pada tanggal
22 Desember 2010.

1. The initial payment amounting to


Rp813,780,000 shall be payable in full at
the agreement date;
2. Monthly installments in the amount of
Rp18,852,435,000 per installment and
must be made not later than the 22nd
calendar day each month starting
January 2009 until December 2009; and

Pembayaran insentif harus dibayarkan


melalui BRI kepada Indomining apabila PCL
telah menandatangani Power Purchase
Agreement pada hari jadi dibulan kedua puluh
empat (24).

The Incentive Payment shall only be payable


by BRI to Indomining if PCL has entered
into a Power Purchase Agreement by the
24-month Anniversary Date.

2.

3.

3. The incentive payment in the amount of


Rp1.077 trillion shall be payable if the
conditions as set forth in the SPA are
satisfied at December 22, 2010.

152
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

357

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

Pada bulan 1 Oktober 2009, bagian dari


pinjaman CFL (Catatan 27a) digunakan
sebagai pelunasan atas sisa pinjaman.
u.

On October 1, 2009, part of the proceeds of


the CFL Loan (Note 27a) was used to repay
in full the outstanding balance of this loan.

Perjanjian Penyediaan Jasa antara KPC


dan Enercorp

u. Service Agreement between KPC and


Enercorp

Pada 1 April 2006, KPC menandatangani


perjanjian penyediaan jasa dengan Enercorp,
perjanjian tersebut akan berakhir pada
tanggal 31 Maret 2016. Dalam perjanjian
tersebut, KPC menunjuk Enercorp untuk
melakukan pekerjaan (a) mengawasi bongkar
muat batubara di tempat tujuan, (b)
menyiapkan dokumentasi yang diperlukan
untuk
penyerahan
batubara
ke
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
(PLN), (c) menyimpan faktur penjualan
batubara yang dilakukan KPC kepada PLN,
(d) memfasilitasi kelancaran pembayaran dari
PLN, dan (e) mendukung usaha KPC dalam
menjaga hubungan baik dengan PLN.
v.

On April 1, 2006, KPC entered into a service


agreement with Enercorp, which will be
terminated on March 31, 2016. Under the
agreement KPC appoints Enercorp for the
scope of work; (a) to supervise the unloading
of coal at the destination points, (b) to
prepare documentation necessary for
delivery of coal to PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) (PLN), (c) to file invoices
of coal sold by KPC to PLN, (d) to take
actions necessary to facilitate smooth
payments by PLN, and (e) to support KPCs
efforts in maintaining good relations with
PLN.

Perjanjian Jasa Teknis dengan Bhira


Investments Ltd. (dahulu bernama Tata
Power (Mauritius) Ltd.)

v. Agreement for Provision of Technical


Services with Bhira Investments Ltd.
(formerly
known
as
Tata
Power
(Mauritius) Ltd.)

Pada bulan April 2008, KPC dengan Bhira


Investments Ltd. menandatangani perjanjian
penyediaan jasa tehnik. KPC berkeinginan
untuk meningkatkan pemahamannya tentang
tekhnologi pembakaran batubara yang
digunakan sebagai tenaga pembangkit di
negara-negara berkembang dan peremukan,
pencucian
dan
persiapan
batubara
berkualitas rendah yang digunakan sebagai
tenaga
pembangkit;
membantu
KPC
memaksimalkan pendapatan dari persediaan
batubara
kualitas
rendah;
dan
mengembangkan keahlian dalam bongkar
muat dan transportasi batubara melalui darat
dan laut.

In April 2008, KPC and Bhira Investments


Ltd. entered into an agreement for provision
of technical services. KPC wants to improve
its understanding of coal burning technology
for use in power generation in developing
countries and the crushing, washing and
preparation of low quality coal for use in
power generation generally; to assist KPC in
maximizing the potential revenue from low
quality coal deposits it mines; and to improve
its
expertise
in
the
loading
and
transportation of coal both on land and by
sea.

w. Perjanjian Jual Beli Batubara

w. Coal Sale and Purchase Agreement

Pada tanggal 1 Januari 2007, Enercorp


(Pembeli)
dan
ICRL
(Penjual),
menandatangani
Perjanjian
Jual
Beli
Batubara, sementara KPC dan Arutmin setuju
untuk menjamin kewajiban ICRL kepada
Enercorp. Perjanjian ini berlaku hingga
tanggal 31 Desember 2016 atau pada saat
seluruh kewajiban ICRL dan Enercorp telah
dipenuhi, mana yang lebih dulu.

358

unless

On January 1, 2007, Enercorp (the Buyer)


and ICRL (the Seller), entered into a Coal
Sale and Purchase Agreement while KPC
and Arutmin agree to guarantee the
obligations of ICRL to Enercorp. This
agreement will expire on December 31,
2016, or when all obligations of ICRL and
Enercorp have been completed, whichever
is earlier.

153
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

x.

y.

Perjanjian Jual Beli Batubara

unless

x. Coal Sales Agreement

Pada tanggal 30 Maret 2007, ICRL, Anak


perusahaan, (Pemasok) menandatangani
perjanjian penjualan batubara dengan Tata
Power (Pembeli) sebesar 89,5 juta ton
batubara, untuk tiga pembangkit listrik yang
dimiliki oleh Tata Power yaitu Mundra,
Coastal dan Trombay, dengan variasi sebesar
20% dari jumlah tersebut.

On March 30, 2007, ICRL, a Subsidiary, (the


Supplier) entered into a Coal Sales
Agreement with Tata Power (the Buyer) of
89.5 million tonnes of coal for 3 power plants
owned by Tata Power consisting of Mundra,
Coastal and Trombay, with 20% variation
from this amount.

Perjanjian ini berlaku efektif mulai tanggal


26 Juni 2007 dan berlaku untuk 20 tahun bagi
Mundra dan Coastal dan 10 tahun bagi
Trombay atau berakhirnya PKP2B KPC
(Catatan 45a), yang mana yang lebih dahulu.

The agreement effectively commenced on


June 26, 2007 and is valid for 20 years for
Mundra and Coastal and 10 years for
Trombay or the end of KPCs CCOW
(Note 45a), whichever is earlier.

Kontrak dengan PLN untuk Batubara Mutu


Rendah (LRC)

y. PLN Contract Agreement for Low Rank


Coal (LRC)

Pada tanggal 15 Desember 2006, Arutmin,


PT Darma Henwa Tbk (Pemasok) dan
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
menandatangani
Perjanjian
Jual
Beli
Batubara Rendah Kalori (PJBB LRC). Arutmin
akan memperoleh kontrak pengadaan
batubara selama dua puluh (20) tahun untuk
tiga belas (13) lokasi Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) yang dimiliki oleh PLN.

On
December
15,
2006,
Arutmin,
PT Darma Henwa Tbk (the Supplier) and
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
entered into a Sale Purchase Agreement for
Low Rank Coal (SPA LRC). Arutmin will be
obtaining a 20 years contract for supplying
coal to 13 locations of Steam Fired Power
Plant (PLTU) owned by PLN.

Dalam
rangka
memenuhi
permintaan
pasokan batubara di PLTU Suralaya terkait
dengan masalah kekurangan pasokan dan
juga pengujian kontrak perjanjian sebelum
memasuki kontrak perjanjian jangka panjang,
mereka menandatangani perjanjian PJBB
LRC jangka pendek. PJBB LRC jangka
pendek tersebut akan menyediakan batubara
untuk PLTU Suralaya Unit 1-7 selama
satu (1) tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2007. Perubahan perpanjangan
masa PJBB LRC sampai dengan tanggal
31 Oktober 2008 dan pengalihan 160.000 ton
batubara ke PLTU Asam Asam dari jumlah
yang telah disetujui untuk dikirim ke PLTU
Suralaya yaitu 800.000 ton telah disepakati
oleh semua pihak berdasarkan notulen rapat
yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret
2008.

In order to meet the demands of coal


supplies in PLTU Suralaya in relation to the
shortage in supplies issue and also to test
the contract before entering into long-term
contract agreement, an initial short-term
agreement was arranged instead. This shortterm SPA LRC to supply coal to PLTU
Suralaya Unit 1-7 was valid for one (1) year
and ended on December 31, 2007.
Subsequent amendment to extend the terms
of SPA LRC to October 31, 2008, as well as
the diversion of 160,000 tonnes of coal to
PLTU Asam Asam from the agreed 800,000
tonnage of shipments to PLTU Suralaya was
agreed upon by all the parties based on the
minutes of meeting held on March 12, 2008.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan


keuangan konsolidasian, semua pihak telah
sepakat atas 10 dari 13 kontrak, sementara
untuk ketiga kontrak lainnya masih berada
dalam proses.

As of the completion date of the


consolidated financial statements, all parties
have come to an agreement on 10 out of
13 contracts, while the remaining 3 contracts
are still under process.

154
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

359

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

z.

Perjanjian Jasa Manajemen

z. Management Service Agreement

Pada tanggal 20 November 2008, KPC dan


Arutmin menandatangani Perjanjian Jasa
Manajemen dengan Bhivpuri Investment Ltd.
(Bhivpuri).
Dalam
perjanjian
tersebut
Bhivpuri diharuskan untuk memberikan jasa
manajemen kepada KPC dan Arutmin dengan
biaya jasa manajemen masing-masing
USD3.333.333 dan USD1.666.667 per bulan,
mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan
berakhirnya perjanjian tersebut melalui
persetujuan tertulis dari para pihak.

On November 20, 2008, KPC and Arutmin


entered
into
Management
Service
Agreement with Bhivpuri Investment Ltd.
(Bhivpuri). Under the agreement, Bhivpuri
shall provide certain management support
services to KPC and Arutmin in
consideration of management service fee of
USD3,333,333
and
USD1,666,667,
respectively, payable monthly, starting
July 1, 2008 until the termination of the
agreement, which is subject to further mutual
written consent of the parties.

aa. Kontrak untuk Pasokan Bahan Bakar Solar

aa. Contract for the Supply of Fuel

Pada tanggal 24 Agustus 2009, Arutmin dan


KPC (Pembeli) dan Bakrie Petroleum
International
Pte.
Ltd.
(Penjual)
menandatangani perjanjian kontrak untuk
pasokan bahan bakar solar, dimana Penjual
bersedia mengirim dan menjual kepada
Pembeli, dan Pembeli bersedia untuk
membeli, menerima, dan membayar atas
bahan bakar solar sesuai dengan Kontrak.
Selama masa perjanjian, Arutmin menjamin
seluruh kewajiban Penjual kepada Pembeli
sesuai dengan kontrak. Perjanjian berlaku
sampai dengan tanggal 24 Agustus 2014 dan
dapat diperpanjang sampai 5 tahun ke depan
setelah syarat dan kondisi dapat diterima dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak.

On August 24, 2009, Arutmin and KPC


(Purchasers)
and
Bakrie
Petroleum
International Pte. Ltd. (Seller) entered into a
Contract for the Supply of Diesel Fuel,
wherein the Seller agrees to deliver and sell
to the Purchasers, and the Purchasers
agree to purchase, take delivery, and pay for
diesel fuel as required by the Contract.
During the term of the agreement, the
Arutmin guarantees all of the Sellers
obligations to the Buyer under the Contract.
The agreement is valid until August 24, 2014
and can be extended for another five (5)
years upon mutually accepted terms and
conditions signed by the parties.

bb. Transaksi Derivatif

bb. Derivative Transactions

1. Enercoal Resources Pte. Ltd. (Penerbit),


Anak
perusahaan,
memiliki
dua
penerbitan
obligasi
konversi
yang
terhutang pada tanggal 31 Desember
2010 (Catatan 28). Obligasi tersebut
dapat dikonversikan menjadi saham
Perusahaan
pada
opsi
pemegang
obligasi. Meskipun, hak konversi ada pada
tiap pemegang obligasi, Penerbit tetap
mempertahankan
opsi
untuk
menyelesaikan secara kas. Dengan
demikian, opsi konversi yang melekat
pada obligasi diklasifikasikan sebagai
kewajiban dengan perubahan nilai wajar
yang diakui pada laporan laba rugi. Pada
tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar
opsi tersebut adalah sejumlah USD49,5
juta.

360

unless

1. Enercoal Resources Pte. Ltd. (the


Issuer), a subsidiary, has two
issuances
of
convertible
bonds
oustanding as of December 31, 2010
(Note 28). These bonds are convertible
into the equity shares of the Company at
the
option
of
the
bondholder.
Notwithstanding the conversion right of
each bondholder, the Issuer retains the
option to settle the option in cash.
Accordingly, the conversion option
embedded in the bonds is classified as
liability with fair value changes
recognized in the statement of income.
As of December 31, 2010, the option
has fair value of USD49.5 million.

155
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

2. Pembayaran di muka sejumlah USD700


juta atas 10,75% wesel Guaranteed
Senior Secured Notes yang diterbitkan
pada tahun 2010, USD300 juta 12% wesel
Guaranteed Senior Secured Notes yang
diterbitkan pada tahun 2009 dan USD1.9
milyar
pinjaman
berjangka
yang
dijaminkan (Senior Secured Term Loan)
(Catatan 27a, 27b dan 27c). Pada tanggal
31 Desember 2010, opsi atas nilai wajar
adalah USD194.295.034.

2. Prepayment options within the terms of


USD700 million 10.75% Guaranteed
Senior Secured Notes issued in 2010,
USD300 million 12% Guaranteed Senior
Secured Notes issued in 2009 and
USD1.9 billion Senior Secured Term
Loan (Notes 27a, 27b and 27c). As of
December 31, 2010, the option has fair
value of USD194,295,034. .

3. Equity Swaps

3. Equity Swaps

i.

Sehubungan dengan terbitnya 9,25%


Obligasi Konversi yang dijamin Pada
tanggal 5 Agustus 2009, Enercoal
menandatangani perjanjian Equity
Swap
dengan
Credit
Suisse
International. Nilai nosional transaksi
Equity Swap ini adalah sebesar
USD115 juta. Perjanjian ini akan jatuh
tempo pada tanggal 5 Agustus 2014.

i.

In connection with the issuance of


9.25%
Guaranteed
Convertible
Bonds, on August 5, 2009, Enercoal
entered into an Equity Swap
Agreement with Credit Suisse
International. The notional amount of
this Equity Swap is USD115 million.
This agreement will mature on
August 5, 2014.

Berdasarkan ketentuan Equity Swap,


(a) jika harga akhir lebih tinggi dari
harga awal yaitu USD0,26029, Credit
Suisse harus membayar Enercoal
sebesar sejumlah nilai yang dihitung
berdasarkan selisih tersebut dan (b)
jika harga akhir lebih rendah dari
harga awal, Enercoal akan membayar
Credit Suisse International sejumlah
nilai yang dihitung berdasarkan selisih
tersebut. Harga awal dan harga akhir
berdasarkan harga pasar referensi
saham pada awal dan akhir perjanjian
Equity Swap.

Under the terms of the Equity Swap,


(a) if the final price is higher than the
initial price of USD0.26029, Credit
Suisse will have to pay Enercoal an
amount calculated by reference to the
difference and (b) if the final price is
lower than the initial price, Enercoal
will pay Credit Suisse International an
amount calculated in reference to the
difference. The initial price and the
final price will be based on market
price references at the beginning and
the end of the term of the Equity
Swap.

Sebagai bagian dari transaksi Equity


Swap, Enercoal akan menempatkan
USD115 juta pada Credit Suisse
selama jangka waktu transaksi Equity
Swap.

As part of the Equity Swap


transaction, Enercoal will deposit
USD115 million in Credit Suisse
during the term of the Equity Swap
transaction.

156
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

361

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

ii. Sehubungan dengan terbitnya 5%


Obligasi Konversi yang dijamin,
Enercoal menandatangani perjanjian
Equity Swap dengan Credit Suisse
International
pada
tanggal
25
November
2009.
Nilai
nosional
transaksi Equity Swap ini adalah
sebesar USD25 juta. Perjanjian ini
akan jatuh tempo pada tanggal 25
November 2016.

ii. In connection with the issuance of the


5% Guaranteed Convertible Bonds,
Enercoal entered into an Equity Swap
Agreement with Credit Suisse
International on November 25, 2009.
The Notional amount of this Equity
Swap is USD25 million. This
agreement will mature on November
25, 2016.

Berdasarkan ketentuan Equity Swap,


(a) jika harga akhir lebih tinggi dari
harga awal yaitu USD0,28505, Credit
Suisse harus membayar Enercoal
sebesar sejumlah nilai yang dihitung
berdasarkan selisih tersebut dan (b)
jika harga akhir lebih rendah dari
harga awal, Enercoal akan membayar
Credit Suisse International sejumlah
nilai yang dihitung berdasarkan selisih
tersebut. Harga awal dan harga akhir
berdasarkan harga pasar referensi
harga saham pada awal dan akhir
perjanjian Equity Swap.

Under the terms of the Equity Swap,


(a) if the final price is higher than the
initial price of USD0.28505, Credit
Suisse will have to pay Enercoal an
amount calculated by reference to the
difference and (b) if the final price is
lower than the initial price, Enercoal
will pay Credit Suisse International an
amount calculated in reference to the
difference. The initial price and the
final price will be based on market
price references at the beginning and
the end of the term of the Equity
Swap.

Sebagai bagian dari transaksi Equity


Swap, Enercoal akan menempatkan
USD25 juta pada Credit Suisse
selama jangka waktu transaksi Equity
Swap.

As part of the Equity Swap


transaction, Enercoal will deposit
USD25 million in Credit Suisse during
the term of the Equity Swap
transaction.

4. Capped Call dan Call Option


i.

362

4. Capped Call and Call Option

Pada tanggal 5 Agustus 2009,


Enercoal menandatangani Perjanjian
Capped Call dengan Credit Suisse
International. Nilai nosional transaksi
Capped Call ini adalah sebesar
USD288.461.538. Perjanjian ini akan
jatuh tempo pada berbagai tanggal
pada bulan Desember 2013, Februari
2014, April 2014, Juni 2014 dan
Agustus 2014. Harga pelaksanaan per
setiap
opsi
adalah
sebesar
USD0,33838 sementara harga cap
sebesar USD0,45551.

i.

On August 5, 2009, Enercoal entered


into a Capped Call Agreement with
Credit Suisse International. The
notional amount of the Capped Call is
USD288,461,538. This agreement
will mature on various dates in
December 2013, February 2014, April
2014, June 2014 and August 2014.
The strike price per option is
USD0.33838 while the cap price is
USD0.45551.

157
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Berdasarkan ketentuan dalam Capped


Call Option, Enercoal akan membeli
opsi beli sejumlah lembar saham
Perusahaan ketika obligasi dikonversi.
Setiap opsi berhak atas satu (1)
lembar saham. Jika sampai dengan
tanggal berakhirnya Capped Call
Option, harga pasar saham lebih tinggi
dari harga pelaksanaan sebesar
USD0,33838, Credit Suisse akan
membayar Enercoal sebesar jumlah
yang dihitung berdasarkan selisih
antara harga pasar saham dengan
Cap. Capped Call Option secara
efektif akan menaikan premi konversi
atas obligasi sampai dengan 75% dari
premium kepada penerbit obligasi.

Under the terms of the Capped Call


Option, Enercoal will purchase call
options on the number of shares of
the Company into which the bonds
are convertible. Each option is
entitled to one share. If on the
expiration date of the Capped Call
Option, the market price of the shares
is higher than the strike price of
USD0.33838, Credit Suisse will pay
Enercoal an amount calculated by
reference to the difference between
the market price of the shares subject
to a cap. The Capped Call Option
effectively increases the effective
conversion premium under the bonds
up to 75% premium to the bond
issuer.

ii. Pada tanggal 23 October 2009,


Enercoal menandatangani Perjanjian
Capped Call dan Call Option dengan
Credit Suisse International. Berkaitan
dengan perjanjian tersebut, Enercoal
membayar premium sebesar USD95
juta kepada Credit Suisse. Perjanjian
ini akan jatuh tempo pada berbagai
tanggal pada bulan Oktober 2011,
Oktober 2013, Oktober 2014 dan
Oktober
2015
dengan
harga
pelaksanaan per opsi masing-masing
sebesar USD0,36806, USD0,36806,
USD0,41407
dan
USD0,46008.
Sedangkan cap price per opsi pada
saat jatuh tempo pada bulan Oktober
2013, Oktober 2014 dan Oktober 2015
masing-masing sebesar USD0,58277,
USD0,62878 dan USD0,67478.

ii. On October 23, 2009, Enercoal


entered into a Capped Call and Call
Option Agreement with Credit Suisse
International.
Enercoal
paid
a
premium of USD95 million to Credit
Suisse relating to this agreement.
This agreement will mature on
various dates in October 2011,
October 2013, October 2014 and
October 2015 with strike price per
option of USD0.36806, USD0.36806,
USD0.41407
and
USD0.46008,
respectively. Meanwhile, the cap
price per option upon each maturity in
October 2013, October 2014 and
October
2015
amounted
to
USD0.58277,
USD0.62878
and
USD0.67478, respectively.

Berdasarkan ketentuan dalam Capped


Call Option, Enercoal akan membeli
opsi beli sejumlah saham Perusahaan
sejumlah yang akan diperlukan untuk
melakukan konversi atas obligasi
tersebut. Setiap opsi berhak atas satu
(1) lembar saham. Jika sampai dengan
tanggal berakhirnya Capped Call
Option, harga penyelesaian lebih tinggi
dari harga pelaksanaan, Credit Suisse
akan membayar Enercoal sebesar
jumlah yang dihitung berdasarkan
selisih antara harga pasar saham
sampai dengan harga Cap dan harga
pelaksanaan.

Under the terms of the Capped Call


Option, Enercoal will purchase call
options on the number of shares of
the Company into which the bonds
are convertible. Each option is
entitled to one (1) share. If on the
expiration date of the Capped Call
Option, the settlement price of the
shares is higher than the strike price,
Credit Suisse will pay Enercoal an
amount calculated by reference to the
difference between the market price
of the shares subject to a cap and the
strike price.

158
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

363

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Transaksi ini dilakukan Perusahaan


untuk
mengurangi
kelebihan
pembayaran
atas
kewajiban
guaranteed internal rate of return dari
pinjaman CFL (Catatan 27a).

These transaction were entered into


in order to mitigate the Companys
exposure to the payment obligation of
the guaranteed internal rate of return
of the CFL Loan (Note 27a).

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


transaksi equity swap dan capped call option
memiliki nilai wajar sebesar USD270.447.867
dan USD222.909.006.
Kenaikan belum
direalisasi dan rugi yang belum direalisasikan
atas penyesuaian nilai wajar pada tanggal 31
Desember 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar USD47.538.860 dan USD63.367.940
dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian.

As of December 31, 2010 and 2009 , the


equity swap and capped call option
transactions
have
fair
value
of
USD270,447,867
and
USD222,909,006,
respectively. The unrealized gain and
unrealized loss on fair value adjustmenst
amounting
to
USD47,538,860
and
USD63,367,940 as of December 31, 2010 and
2009 were charged to the consolidated
statements of income.

5. Pada tanggal 7 November 2008,


Perusahaan menandatangani sebuah call
option agreement dengan Credit Suisse,
cabang Singapura, (Call Option Holder
dan Calculation Agent). Berdasarkan
perjanjian, Perusahaan memberikan call
options kepada Call Option Holder
sebesar 420.810.578 saham Perusahaan,
sehubungan dengan fasilitas kredit yang
telah diberikan oleh Credit Suisse sebesar
USD75 juta. Call Option Holder dapat
menggunakan call options sejak tanggal
perjanjian hingga tanggal kalender ke-36
sejak tanggal penggunaan fasilitas kredit
dari Credit Suisse sebesar USD75 juta
yang jatuh pada tanggal 19 Desember
2008. Selanjutnya, perjanjian mengatur
unexercised call options yang telah
diberikan masih tetap berlaku walaupun
fasilitas kredit telah dilunasi. Pada tanggal
31 Desember 2010 call option memiliki
nilai wajar sebesar USD12.012.102

5. On November 7, 2008, the Company


entered into a call option agreement with
Credit Suisse, Singapore Branch, (the
Call Option Holder and Calculation
Agent). Based on the agreement, the
Company granted to the Call Option
Holder call options in respect of
420,810,578 shares of the Company, in
connection with the USD75 million credit
facility with Credit Suisse. The Call
Option Holder may exercise the call
options commencing on the date of the
agreement until the 36th calendar date
from the utilization date of the USD75
million credit facility on December 19,
2008. Furthermore, the agreement
provides that the unexercised call
options which have been granted
remains valid although the credit facility
had been repaid. As of December 31,
2010, the call option has fair value of
USD12,012,102.

364

159
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

cc. Intercreditor Agreement

unless

cc. Intercreditor Agreement

Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan


dan Anak perusahaan, PT Sitrade Coal,
Kalimantan Coal Limited, Sangatta Holdings
Limited dan Forerunner International Pte. Ltd.
(the Original Subsidiary Guarantor) (sebagai
initial obligors), Bank of New York Mellon,
sebagai adminstrative agent dan security
agent berdasarkan Pinjaman CFL, offshore
account bank dan offshore common security
agent (the Offshore Common Security
Agent), dan Standard Chartered Bank,
cabang Jakarta, sebagai onshore account
bank dan onshore common security agent
(the Onshore Common Security Agent
bersama-sama dengan Offshore Common
Security Agent, the Common Security
Agents)
menandatangani
intercreditor
agreement yang mengatur pembagian
jaminan untuk kepentingan para pemilik dana
berdasarkan Pinjaman CFL (the Intercreditor
Agreement) dan bersama-sama dengan
kreditor lainnya yang telah menyediakan dana
kepada Anak perusahaan lainnya (yang
selanjutnya diperbaharui dan dinyatakan
kembali pada tanggal 29 Oktober 2009
sebagai tambahan atas CFL, para pemilik
dana (the original lender) berdasarkan
Pinjaman CFL, sebagai pihak yang dijamin
dan untuk menyediakan resolusi atas
beberapa pertikaian berdasarkan Intercreditor
Agreement melalui abritrase).

On October 1, 2009, the Company and its


Subsidiaries, PT Sitrade Coal, Kalimantan
Coal Limited, Sangatta Holdings Limited and
Forerunner International Pte. Ltd. (the
Original Subsidiary Guarantors) (as initial
obligors), Bank of New York Mellon, as
administrative agent and security agent
under the CFL Loan, offshore account bank
and offshore common security agent (the
Offshore Common Security Agent), and
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch,
as onshore account bank and onshore
common security agent (the Onshore
Common Security Agent, and together with
the Offshore Common Security Agent, the
Common Security Agents) entered into an
intercreditor agreement governing the
sharing of collateral for the benefit of the
lender under the CFL Loan (the Intercreditor
Agreement) and other creditors who have
provided financial indebtedness to other
Subsidiaries of the Company (which was
subsequently amended and restated on
October 29, 2009 to add CFL, the original
lender under the CFL Loan, as a secured
party and to provide for the resolution of
certain disputes under the Intercreditor
Agreement by arbitration).

Intercreditor Agreement mengatur hak suara


para kreditor yang terlibat didalam perjanjian
sebagai Secured Creditors dan instruksiinstruksi yang dapat mereka berikan kepada
Common Security Agents yang berkenaan
dengan, antara lain:

The Intercreditor Agreement sets forth the


voting rights of creditors who are parties to
the agreement as Secured Creditors and
the instructions they may give to the
Common Security Agents regarding, among
other things:

Tingkat yang sama (pari passu) untuk


beberapa hutang Perusahaan dan Anak
perusahaan
yang
tunduk
pada
Intercreditor Agreement sebagai obligor
yang baru (Bumi Obligors);
penegakkan batasan-batasan;
pemulihan kembali;
jaminan;
penambahan hutang;
hutang lindung nilai; dan
pemeliharaan akun-akun bank yang
terdapat didalam Intercreditor Agreement
dan pembayaran atas Intercreditor Debt.

160
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

the pari passu ranking of certain debts


of the Company and any of its
Subsidiaries which accedes to the
Intercreditor Agreement as a new
obligor (the Bumi Obligors);
enforcement restrictions;
application of recoveries;
enforcement of security;
incurrence of additional debt;
incurrence of hedging debt; and
maintenance of bank accounts under
the
Intercreditor
Agreement
and
payments of Intercreditor Debt.

365

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Pada
tanggal
31
Desember
2010,
Intercreditor Debt meliputi Pinjaman CFL
(Catatan 27a), Fasilitas pinjaman Deutsche
Bank AG 2010 senilai USD200 juta (Catatan
27d), Fasilitas pinjaman- 2 Credit Suisse 2010
senilai USD150 juta (Catatan 27f), 12%
Guaranteed Senior Secured Notes senilai
USD300 juta dan 10.75% Guaranteed Senior
Secured Notes senilai USD700 juta (Catatan
27c dan 27b). Berdasarkan fasilitas kredit,
para pemilik dana dan pemegang surat
hutang serta administrative agents, security
agents dan trustees mereka, memiliki hak
atas pengaturan jaminan didalam Intercreditor
Agreement, termasuk diantaranya tingkat
yang sama (pari passu) dengan Common
Security dan berbagi manfaat sama rata atas
Common Security.

As of December 31, 2010, the Intercreditor


Debt consist of CFL Loan (Note 27a), the
USD200 million Deutsche Bank AG 2010
Facility (Note 27d), the USD150 million
Credit Suisse 2010 Facility-2 (Note 27f,) the
USD300 million 12% Guaranteed Senior
Secured Notes and USD700 million 10.75%
Guaranteed Senior Secured Notes (Notes
27c and 27b). The lenders under the credit
facilities and holders of the notes and their
administrative agents, security agents and
trustees, as the case may be are entitled to
the
security
arrangements
of
the
Intercreditor Agreement, which include
among others the pari passu ranking with
respect to the Common Security and share
in the benefit of the Common Security on a
pro rata basis.

Golongan hutang lainnya dapat mengikuti


Intercreditor Agreement sewaktu-waktu di
masa yang akan datang, tergantung pada
prosedur dan batasan-batasan yang telah
diatur didalam Intercreditor Agreement.

Other classes of debt may accede to the


Intercreditor Agreement from time to time in
the future, subject to the procedures and
limitations provided in the Intercreditor
Agreement.

dd. Multi Daerah Bersaing Loan

dd. Multi Daerah Bersaing Loan

Pada
tanggal
16
November
2009,
Perusahaan
(Pemberi
Pinjaman)
menandatangani perjanjian fasiltas pinjaman
sebesar USD850 juta (Pinjaman MDB),
dengan Anak perusahaannya yaitu PT Multi
Daerah Bersaing (MDB) (Peminjam),
dimana Perusahaan setuju untuk memberikan
fasilitas pinjaman dengan nilai pokok USD850
juta kepada MDB sehubungan dengan
Perjanjan Penjualan Saham atas akuisisi 24%
kepemilikan saham PT Newmont Nusa
Tenggara (NNT), sebuah perusahaan
tambang emas dan tembaga di Indonesia,
yang dilakukan oleh MDB (Catatan 12, 45ff
dan 45gg).

On November 16, 2009, the Company (the


Lender) entered into a USD850 million
credit facility agreement (the MDB Loan),
with its Subsidiary, PT Multi Daerah
Bersaing (MDB) (the Borrower), under
which the Company agreed to grant a loan
facility in the principal amount of up to
USD850 million to MDB in connection with
the Share Sale Agreement on the acquisition
by MDB of up to 24% interest in
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), a gold
and copper mining company in Indonesia
(Notes 12, 45ff and 45gg).

Pinjaman MDB tanpa jaminan dan akan


dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah
tetap dimulai sejak 3 bulan setelah tanggal
perjanjian ini sampai dengan tanggal jatuh
tempo pada bulan November 2014.

The MDB Loan is unsecured and shall be


repaid in 16 equal quarterly installments
commencing 3 months after the agreement
date until its maturity in November 2014.

Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per


tahun dan akan terhutang setiap tahunnya.
Selanjutnya, Perusahaan memiliki hak, atas
kebijakannya, untuk melakukan penyesuaian
tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan
pasar.

The interest rate of the loan is 12% per


annum and is payable every year. Moreover,
the Company has the right, at its sole
discretion, to adjust the interest rate in view
of the prevailing market conditions.

366

161
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Untuk mendanai fasilitas pinjaman yang


diberikan
kepada
MDB,
Perusahaan
menggunakan perolehan pinjaman sebesar
USD300 juta dari Guaranteed Secured Notes
yang diterbikan oleh Bumi Capital Ltd.
(Catatan 27c), USD100 juta dari fasilitas
pinjaman bridge yang diperoleh dari Credit
Suisse dan USD300 juta dari Obligasi
Konversi yang Dijaminkan yang diterbitkan
oleh Enercoal Pte. Ltd. (Catatan 28c).

The Company used the proceeds from the


USD300 million Guaranteed Senior Secured
Notes issued by Bumi Capital Pte Ltd. (Note
27c), USD100 million bridge loan facility
from Credit Suisse and USD300 million
Guaranteed Convertible Bonds issued by
Enercoal Pte Ltd. (Note 28c) to finance this
loan facility to MDB.

Perjanjian Pinjaman MDB ini kemudian


diperbaharui dengan akta amendemen pada
tanggal 8 Maret 2010 dengan perubahan
antara lain :

The MDB Loan was subsequently amended


on March 8, 2010 under a deed of
amendment to effect the following, among
others:

The availability period of the loan was


extended from three (3) months to four
(4) months from the agreement date;

The final maturity date was amended


from being November 2014 to a date that
will be determined by the parties in
writing; and
The repayment will be made by periodic
installments, whereby the Company may
repay the facility at any time, instead of a
fixed quarterly payment of 16 equal
installments commencing three (3)
months after the agreement date.

Fasilitas pinjaman dapat digunakan dari


paling lambat tiga (3) bulan menjadi
empat (4) bulan sejak tanggal perjanjian.
telah diperpanjang hingga empat (4) bulan
setelah tanggal perjanjian;
Tanggal jatuh tempo telah diubah dari
November 2014 menjadi tanggal yang
akan ditentukan kemudian oleh para pihak
secara tertulis; dan
Pelunasan pinjaman akan dilakukan
dalam
angsuran
berkala,
dimana
Perusahaan dapat melakukan pelunasan
pinjaman setiap saat, menggantikan
membayar dalam 16 angsuran tetap yang
dimulai sejak tiga (3) bulan dari tanggal
perjanjian.

Pada
tanggal
16
November
2010,
Perusahaan telah mengalihkan piutangnya
kepada MDB sebesar USD547.655.701 pada
tanggal 31 Desember 2010 kepada BRM
setelah memenuhi beberapa persyaratan
seperti yang dijelaskan pada Conditional Sale
and Purchase of Receivable Agreement.
Saldo yang ditransfer termasuk piutang bunga
sebesar USD33.479.985.

On November 16, 2010, the Company


transferred its receivable from MDB
amounting to USD547,655,701
as of
December 31, 2010 to BRM after complying
with certain conditions as stated in the
Conditional
Sale
and
Purchase
of
Receivable
Agreement.
The
balance
transferred includes interest receivable
amounting to USD33,479,985.

162
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

367

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

ee. Perjanjian Jual Beli Saham 2006 dan 2007

unless

ee. Shares Sale Agreement 2006 and 2007

Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan


melalui Anak perusahaannya, PT Multi
Daerah Bersaing (MDB) menandatangani
Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan
Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa
Tenggara Mining Corporation (NTMC)
sehubungan dengan jual beli saham
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar
10% yang terdiri dari 683,407 lembar saham
(Penjualan Saham 2006 dan 2007), dengan
harga perolehan sebesar USD391 juta. NIL
dan NTMC menjual saham tahun 2006 dan
2007 miliknya kepada MDB sehubungan
dengan kewajiban divestasi yang tercakup
dalam Kontrak Karya yang ditandatangani
oleh NNT dan Pemerintah Indonesia kepada
NNT untuk tambang Batu Hijau (Kontrak
Karya Batu Hijau).

On November 6, 2009, the Company,


through its Subsidiary, PT Multi Daerah
Bersaing (MDB) signed a Shares Sale
Agreement (SSA) with Newmont Indonesia
Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining
Corporation (NTMC) regarding the sale and
purchase of 10% interest in PT Newmont
Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407
shares (the 2006 and 2007 Sale Shares),
for a total acquisition price of USD391
million. NIL and NTMC sold the 2006 and
2007 Sale Shares to MDB in connection with
their divestiture obligations under the
Contract of Work granted by the Indonesian
Government to NNT for the Batu Hijau mine
(the Batu Hijau Contract of Work).

Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak


untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan
saham tahun 2006 dan 2007 tersebut belum
menjadi efektif sampai dengan diperolehnya
persetujuan
dari
Badan
Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat
Jendral Batubara dan Panas Bumi (DJBPB).

Under the SSA, the parties obligation to


complete the sale and purchase of the 2006
and 2007 Sale Shares does not become
effective until the approval of the Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and
Directorate General of Minerals, Coal and
Geothermal (DGMCG) have been obtained.

Pada tanggal 16 November 2009, setelah


persetujuan dari BKPM dan DJBPB diperoleh,
MDB membayar harga perolehan dan Akta
Pemindahan Hak atas 10% saham yang
diserahkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.

On November 16, 2009, after the approvals


of the BKPM and DGMCG have been
obtained, MDB paid the acquisition price and
Deeds of Transfer of the 10% shares were
issued by NIL and NTMC to MDB.

ff. Perjanjian Jual Beli Saham 2008 dan 2009

ff. Shares Sale Agreement 2008 and 2009

Pada
tanggal
23
November
2009,
Perusahaan melalui Anak perusahaannya,
MDB, menandatangai PJBS kedua dengan
NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli
14% kepemilikan saham tambahan yang
terdiri dari 956.770 lembar saham di NNT
(Penjualan Saham 2008 dan 2009), dengan
harga perolehan sebesar USD493,6 juta.

On November 23, 2009, the Company,


through its Subsidiary, MDB signed a
second SSA with NIL and NTMC regarding
the sale and purchase of additional 14%
ownership consisting of 956,770 shares in
NNT (the 2008 and 2009 Sale Shares), for
a total acquisition price of USD493.6 million.

Penjualan saham 2008 terdiri dari 478.385


lembar saham atau untuk kepemilikan
sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar
USD246.806.500.

The 2008 Sale Shares consists of 478,385


shares or 7% interest with the acquisition
price being USD246,806,500.

368

163
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

Penjualan saham 2009 terdiri dari 478.385


lembar saham atau untuk kepemilikan
sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar
USD246.806.500 setelah dikurangi dengan
jumlah
penyesuaian
dividen.
Jumlah
Penyesuaian dividen adalah jumlah dividen
yang dibayarkan untuk saham tahun 2009
sebesar 7% dari jumlah dividen yang
diumumkan
oleh
NNT,
berdasarkan
keputusan pemegang saham pada Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB).

The 2009 Sale Shares consists of 478,385


shares or 7% interest with the acquisition
price being USD246,806,500 less the
dividend adjustment amount. The Dividend
Adjustment Amount is the amount of
dividends paid on the 2009 Sale Shares
being 7% of the dividends declared by NNT,
as a consequence of the resolution of
shareholders at the Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS).

Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak


untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan
saham tahun 2008 and 2009 tersebut belum
menjadi efektif sampai dengan diperolehnya
persetujuan
dari
Badan
Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat
Jendral Batubara dan Panas Bumi (DJBPB).

Under the SSA, the parties obligation to


complete the sale and purchase of the 2008
and 2009 Sale Shares does not become
effective until the the approval of the BKPM
DGMCG have been obtained.

Khusus untuk penyelesaian jual beli atas


saham tahun 2009, harus memenuhi syaratsyarat di bawah ini untuk menjadi efektif,
yaitu:

In addition, the parties obligation to


complete the sale and purchase of the 2009
Sale Shares does not become effective until:

1. RUPSLB setuju atas pembelian saham


tahun 2009 oleh MDB dan;

1. the EGMS has given approval to the


purchase of the 2009 Sale Shares by
MDB and;
2. NIL and NTMC have given notice to
MDB of the Dividend Adjustment Amount
within 2 business days from the date of
EGMS.

2. NIL dan NTMC memberitahukan kepada


MDB mengenai jumlah penyesuaian
dividen dalam waktu 2 hari kerja sejak
tanggal RUPSLB.
Pada tanggal 14 Desember 2009, setelah
persetujuan dari BKPM dan DGCMG
diperoleh atas 7% saham sehubungan
dengan penjualan saham tahun 2008, MDB
membayar
harga
perolehan
sebesar
USD246.806.500 dan Akta Pemindahan Hak
atas saham tersebut telah diberikan oleh NIL
dan NTMC kepada MDB.

On December 14, 2009, after the approvals


of the BKPM and DGCMG have been
obtained on the 7% shares relating to the
2008 Sale shares, MDB paid the acquisition
price amounting to USD246,806,500 and
Deeds of Transfer of the shares were issued
by NIL and NTMC to MDB.

Pada tanggal 15 Maret 2010, setelah


ketentuan penyelesaian transaksi jual beli
saham sebesar 7% yang terdiri dari 478.385
lembar saham sehubungan dengan penjualan
saham PT Newmont Nusa Tenggara tahun
2009 terpenuhi, Perusahaan membayar harga
perolehan sebesar USD246,8 juta dikurangi
dengan
penyesuaian
dividen
sebesar
USD17,4 juta. Selanjutnya Akta Pengalihan
saham tersebut diterbitkan oleh Newmont
Indonesia Limited dan Nusa Tenggara Mining
Corporation kepada MDB (Catatan 12a).

On March 15, 2010, after the conditions to


complete the sale and purchase of the 7%
interest consisting of 478,385 shares relating
to the 2009 sale share in PT Newmont Nusa
Tenggara had been completed, the
Company paid the acquisition price
amounting to USD246.8 million less the
dividend adjustment amount of USD17.4
million. Subsequently, the Deeds of Transfer
of the shares were issued by Newmont
Indonesia Limited and Nusa Tenggara
Mining Corporation to MDB (Note 12a).

164
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

369

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

Sehubungan dengan jual beli saham tahun


2008 dan 2009, MDB menandatangani
Perjanjian Operator Tambang dengan NNT,
NIL dan NTMC yang akan menjadi efektif
setelah penyelesaian penjualan saham tahun
2009 (Catatan 45hh).

unless

In conjunction with the sale and purchase of


2008 and 2009 Sale Shares, MDB entered
into a Mine Operator Agreement with NNT,
NIL and NTMC, which will become effective
upon completion of the sale of the 2009 Sale
Shares (Note 45hh).

gg. Perjanjian Operator Tambang

gg. Mine Operator Agreement

Sesuai dengan Perjanjian Penjualan Saham


(PJBS) antara PT Multi Daerah Bersaing
(MDB), Newmont Indonesia Limited (NIL) dan
Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC)
atas penjualan saham PT Newmont Nusa
Tenggara (NNT) tahun 2008 dan 2009
(Catatan 45ff), maka pada tanggal 23
November 2009, MDB menandatangani
Perjanjian Operator Tambang dengan NNT,
NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah
selesainya transaksi atas penjualan saham
tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian Operator
Tambang ini akan mengatur operasi tambang
Batu Hijau serta tambang masa depan yang
tercakup dalam konsesi pertambangan
berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau (KK
Batu Hijau).

In connection with the Share Sale


Agreement (SSA) between PT Multi Daerah
Bersaing (MDB), Newmont Indonesia
Limited (NIL) and Nusa Tenggara Mining
Corporation (NTMC) on the 2008 Sale
Shares and the 2009 Sale Shares of
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) (Note
45ff), on November 23, 2009, MDB entered
into a Mine Operator Agreement with NNT,
NIL and NTMC, which will become effective
upon completion of the sale of the 2009
Shares. This Mine Operator Agreement will
govern the operation of the Batu Hijau mine
and any future mine within the mining
concession area under the Batu Hijau
Contract of Work (Batu Hijau CoW).

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam


Perjanjian Operator Tambang, NNT akan
tetap menerapkan kebijakan, prosedur,
praktek dan standar dari NlL dan NTMC yang
akan diterapkan setiap saat untuk keperluan
perusahaan
dan
operasional
kegiatan
tambang Batu Hijau.

Under the terms of the Mine Operator


Agreement, NNT will maintain all of NILs
and NTMCs policies, procedures, practices
and standards applying from time to time in
respect of corporate and operational matters
for the operation of the Batu Hijau mine.

Selanjutnya, MDB setuju bahwa selama NIL


dan NTMC (atau pihak terafiliasinya) adalah
pemegang saham NNT untuk:

Furthermore, MDB will agree that for so long


as NIL and NTMC (or any of their affiliates)
are shareholders in NNT :

(i) mengoperasikan tambang Batu Hijau


serta setiap tambang masa depan dalam
area konsensi kontrak karya batu hijau
akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan
standar NIL dan NTMC;
(ii) mengambil tindakan yang memadai untuk
mendukung operasi tambang Batu Hijau
dan setiap tambang masa depan sesuai
dengan standar dan saran dari NIL dan
NTMC;

(i) the operation of the Batu Hijau mine and


any future mine within the Batu Hijau
CoW concession area will be performed
by NNT in accordance with NILs and
NTMCs standards;
(ii) it will take all necessary actions to give
effect to the operation of the Batu Hijau
mine and any such future mine in line
with NILs and NTMCs standards and
under the advice of NIL and NTMC;

370

165
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

(iii) tidak akan mengubah dan tidak akan


berusaha untuk membuat perubahan
terhadap cara NNT atau tambang Batu
Hijau atau setiap tambang masa depan
yang
dioperasikan
yang
dapat
mengakibatkan tambang Batu Hijau atau
setiap tambang masa depan atau yang
dioperasikan oleh NNT dengan cara yang
tidak konsisten dengan Standar NIL dan
NTMC, dengan memperhatikan dan
tunduk pada ketentuan Kontrak Karya
Batu Hijau, anggaran dasar NNT, serta
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; dan
(iv) akan terus mendukung dan mengambil
segala tindakan untuk mendukung
pengoperasian oleh NNT atas setiap
tambang masa depan sesuai dengan
standar NIL dan NTMC. MDB juga
bersepakat untuk memastikan bahwa
pembiayaan atau pengaturan-pengaturan
lain yang disepakati oleh MDB atau
pemerintah daerah untuk pembiayaan
pembelian saham NNT dari NIL atau
NTMC tidak akan mengandung kewajiban,
ketentuan atau persyaratan yang akan
mengharuskan MDB atau pemerintah
daerah untuk mengubah cara NNT,
tambang Batu Hijau atau tambang masa
depan
yang
dapat
mengakibatkan
tambang Batu Hijau, tambang masa
depan atau NNT dioperasikan dengan
cara yang tidak konsisten dengan standar
NIL dan NTMC.

(iii) it will not change or seek to make any


change to the manner in which NNT or
the Batu Hijau mine or any such future
mine are operated which could result in
the Batu Hijau mine or any such future
mine or NNT being operated in a manner
that is inconsistent with NILs and
NTMCs standards, observing and
subject to the provisions of the Batu
Hijau CoW, NNTs articles of association
and the applicable laws and regulations;
and

Perjanjian Operator Tambang mulai berlaku


saat telah selesainya transaksi atas penjualan
saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku
untuk jangka waktu yang tidak terbatas,
dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham
MDB (atau pihak terafiliasinya) atas sahamsaham dalam modal yang ditempatkan dan
disetor penuh NNT menjadi sama dengan
atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL
dan NTMC (atau pihak teraffiliasi mereka)
bersama-sama (i) MDB dapat, dengan
pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC
dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri
perjanjian ini; atau (II) NIL dan NTMC dapat,
dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB
dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri
Perjanjian Operator Tambang.

The Mine Operator Agreement will become


effective upon completion of the sale of the
2009 Shares and be applicable for an
indefinite period, provided that if the
shareholding of MDB (or its affiliates) in the
issued and paid up share capital of NNT is
equal to or more than the shareholding of
NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i)
MDB may, by 90 days prior written notice to
NIL and NTMC, terminate the Mine Operator
Agreement or (ii) NIL and NTMC, by 90 days
prior written notice to MDB, terminate the
Mine Operator Agreement.

(iv) it will continue to support and take all


necessary actions to support the
operation by NNT of any such future
mines in accordance with NILs and
NTMCs standards. MDB has also
undertaken to ensure that any financing
or other arrangements that either MDB or
the regional Governments enter into the
finance the purchase of the shares of
NNT from NIL or NTMC will not contain
any obligation, provision or condition
which would require MDB or the regional
governments to make any change in the
manner in which NNT, the Batu Hijau
mine or any such future mine is operated
which could result in the Batu Hijau mine,
such future mine or NNT being operated
in a manner that is inconsistent with
NILs and NTMCs standards.

166
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

371

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

hh. Perjanjian Pengalihan Hutang

ii.

unless

hh. Debt Assignment Agreement

Berdasarkan beberapa Perjanjian Pengalihan


Hutang yang dibuat di tahun 2009 antara
Perusahaan sebagai pengalih dan BRM
sebagai penerima pengalihan, Perusahaan
setuju untuk mengalihkan ke BRM seluruh
hak
yang
dimiliki
oleh
Perusahaan
sehubungan dengan hutang-piutang antara
Perusahaan sebagai pemberi pinjaman
dengan beberapa penerima pinjaman,
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso),
Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington),
PT Gorontalo Minerals (GM), PT Citra Palu
Minerals (CPM), PT Multi Capital (MC),
International Minerals Company LLC (IMC),
Herald Resources Limited, Bumi Holdings
SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), dan
Konblo
Bumi
Inc.
(Para
Penerima
Pinjaman).

In accordance with several Debt Assignment


Agreements entered into in 2009 between the
Company (the Assignor) and BRM (the
Assignee), the Company agrees to assign to
BRM all rights owned by the Company in
relation to the loan between the Company as
lender with several borrowers, Calipso
Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington
Investments Pte. Ltd. (Lemington), GM, CPM,
PT Multi Capital (MC), International Minerals
Company LLC (IMC), Herald Resources
Limited, Bumi Holdings SAS (BH), Bumi
Mauritania SA (BM), and Konblo Bumi Inc.,
Subsidiaries, (collectively referred to as the
Borrowers).

Salah satu hak yang dialihkan oleh


Perusahaan kepada BRM adalah hak untuk
menagih piutang tersebut dengan cara tunai
atau dengan mengkonversi seluruh atau
sebagian piutang tersebut menjadi saham.
Pada bulan Februari 2010, sebagai
pelaksanaan hak yang melekat pada piutang,
BRM
mengkonversi
sebagian
piutang
tersebut menjadi kepemilikan mayoritas atas
saham-saham Calipso, Lemington, CPM, MC
dan IMC. Adapun sisa dari piutang yang tidak
dikonversi menjadi saham, tetap menjadi
tagihan BRM atas Para Penerima Pinjaman
sesuai dengan ketentuan dan syarat Akta
Pengakuan Hutang.

One of the rights transferred by the Company


to BRM is the right to collect such receivables
by cash or by conversion of all or part of such
receivables into shares. In February 2010,
exercising the rights attached to receivables,
BRM converted part of such receivables into
majority share ownerships in Calipso,
Lemington, CPM, MC and IMC. As for the
remaining receivables which are not
converted into shares, they shall continue to
be BRMs claims to the Borrower in
accordance with the terms and conditions of
the Acknowledgement of Indebtedness.

Perjanjian Delegasi dan Perubahannya

ii. Delegation Agreement and Amendment

Pada
tanggal
24
September
2007,
Perusahaan dan Bumi Resources Co. Ltd.
(BRJ), Anak perusahaan, menandatangani
Perjanjian Delegasi dimana Perusahaan
mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan
tanggung jawabnya atas kontrak dengan
pihak ketiga kepada BRJ dengan imbalan
yang besaran setiap bulannya tetap sebesar
JPY4,7 juta.

372

On September 24, 2007, the Company and


Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ), a
Subsidiary,
entered into delegation
agreement wherein the Company delegates
part of its obligations and duties under
another contract with third party to BRJ for a
monthly fixed rate of JPY4.7 million.

167
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

jj.

unless

Pada tanggal 1 Februari 2010, Perusahaan


dan BRJ sepakat untuk mengamandemen
Perjanjian
Delegasi.
Berdasarkan
amandemen perjanjian, BRJ menyediakan
jasa pemasaran kepada Perusahaan atau
salah
satu
afiliasinya
dan
Anak
perusahaannya untuk menjual batubara dan
mineral lainnya. BRJ akan menerima 100%
komisi konsultasi yang diterima Perusahaan
dari pihak ketiga.

On February 1, 2010, the Company and BRJ


agreed to amend the delegation agreement.
According to the amended agreement, BRJ
shall provide marketing assistance to the
Company or any of its affiliates and
subsidiaries to sell coal and other minerals.
BRJ shall receive 100% of the advisory fees
earned by the Company from third parties.

Pada tanggal 1 September 2010, BRJ


mengakhiri perjanjian yang telah diubah
dengan Perusahaan dan menandatangani
Marketing Advisory Agreement dengan
Mitsubishi Corporation (Catatan 45n).

On September 1, 2010, BRJ terminated the


amended agreement with the Company and
entered into a Marketing Advisory Agreement
with Mitsubishi Corporation (Note 45n).

Pengalihan Tagihan dan Penerbitan


Mandatory Convertible Note (MCN)

jj. Transfer of Loan and Issuance of


Mandatory Convertible Note (MCN)

Pada tanggal 23 Juni 2010, Perusahaan


menandatangani Conditional Sale and
Purchase
of
Receivables
Agreement
(Perjanjian) dengan PT Bumi Resources
Minerals Tbk (BRM), Anak Perusahaan.

On June 23, 2010, the Company entered


into a Conditional Sale and Purchase of
Receivable Agreement (the Agreement) with
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM), a
Subsidiary.

Berdasarkan Perjanjian tersebut, Perusahaan


akan mengalihkan piutang yang dimilikinya
terhadap PT Multi Daerah Bersaing (MDB),
Anak perusahaan, kepada BRM dengan
persyaratan tertentu dengan jumlah sebesar
USD547.655.701 paling lambat sebelum
tanggal 30 Juli 2010. Persyaratannya adalah
sebagai berikut:

Based on the Agreement, the Company will


transfer receivables from PT Multi Daerah
Bersaing (MDB), a Subsidiary, to BRM with
certain conditions applied amounting to
USD547,655,701 not later than July 30, 2010.
The conditions are as follows:

a. BRM telah mendapatkan persetujuan dari


pemegang saham untuk penerbitan MCN
dan penawaran umum perdana atas
saham;
b. Perusahaan
telah
mendapatkan
persetujuan diantaranya dari JP Morgan
Chase Bank N.A., Credit Suisse, cabang
Singapura dan RZB Australia;
c. Perusahaan dan BRM telah mendapatkan
persetujuan dari pejabat perusahaan yang
berwenang.
d. MCN tersebut telah dilaksanakan.

a. BRM has obtained the approval of its


shareholders for the issuance of the MCN
and initial public offering of its shares;
b. the Company has obtained approval from,
among others, JP Morgan Chase Bank,
N.A., Credit Suisse, Singapore branch,
RZB Australia;
c. the Company and BRM have obtained
corporate approvals;
d. the MCN has been executed.

168
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

373

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

45. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN


PENTING (Lanjutan)

45. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT


AGREEMENTS (Continued)

unless

BRM akan membayar piutang yang dialihkan


tersebut dengan cara menerbitkan MCN
senilai Rp4.959.032.500 kepada Perusahaan.
Berdasarkan MCN tersebut, Perusahaan
memiliki hak untuk mengkonversikan MCN
dengan sejumlah saham BRM dengan harga
yang sama dengan harga penawaran.
Konversi ini akan dilakukan bersamaan
dengan tanggal distribusi saham secara
elektronik.

BRM will pay the transferred receivable


through the issuance of an MCN amounting
to Rp4,959,032,500 to the Company. Based
on the MCN, the Company has the right to
convert the MCN into BRMs shares at a price
equal to the offering price. This conversion
will be conducted on the electronic share
distribution date.

Pada tanggal 21 Oktober 2010, CSPA telah


diamandemen antara lain sebagai berikut:

On October 21, 2010, CSPA was amended to


effect the following:

1) Pengalihan piutang dari MDB akan tunduk


pada beberapa kondisi sebagai berikut:

1) the transfer of receivables from MDB will


be subject to the following conditions:

i.

ii.
iii.

BRM telah mendapatkan persetujuan


dari
pemegang
saham
untuk
penerbitan Mandatory Convertible Note
(MCN) dan penawaran umum saham
perdana;
Perusahaan
dan
BRM
telah
mendapatkan persetujuan dari pejabat
perusahaan yang berwenang;
Penandatanganan MCN tersebut telah
dilaksanakan.

i.

BRM has obtained the approval of its


shareholders for the issuance of the
Mandatory Convertible Note (MCN)
and initial public offering of its shares;

ii.

the Company and BRM have obtained


corporate approvals;

iii.

the MCN
executed.

subscription

has

been

2) Tanggal konversi dari convertible note


menjadi modal saham akan dilakukan satu
kali untuk seluruh jumlah MCN dalam
periode 3 (tiga) bulan setelah saham BRM
terdaftar di bursa; dan

2) the conversion date of convertible note


into conversion shares will occur only
once for the entire amount of MCN three
(3) months after the date of the listing of
BRMs shares; and

3) Harga konversi sebesar 5% diatas harga


penawaran perdana saham BRM namun
tergantung pada peraturan pasar modal
yang berlaku.

3) the conversion price will be at 5% above


the initial public offering price of the BRMs
shares subject to the capital market
regulation.

46. KONTINJENSI

46. CONTINGENCIES

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai


kewajiban kontinjensi berupa berbagai tuntutan
dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnis
normal, termasuk hasil pemeriksaan perpajakan,
yang kini tertunda hasilnya atau sedang dalam
proses pengadilan, yang hasil akhirnya mungkin
substansial, tetapi belum bisa ditentukan saat ini.
Disamping itu, Anak perusahaan juga melakukan
tuntutan kepada pihak ketiga yang hasilnya belum
dapat ditentukan pada saat ini, menunggu
putusan pengadilan. Berikut adalah kontinjensi
pada tanggal neraca:

374

The Company and its Subsidiaries are


contigently liable for various claims from third
parties arising from the ordinary conduct of
business, including tax assessments, results of
which are either pending or are being processed
by the court, the outcomes of which may be
substantial, but are not presently determinable.
In addition, the Subsidiaries have submitted
various claims to third parties, the outcomes are
not presently determinable pending decision by
the court. The following are the contingencies as
of the balance sheet date:

169
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

a.

Penambangan Tanpa Ijin dalam wilayah


pertambangan
Arutmin
dan
Kuasa
Pertambangan yang tumpang tindih
dengan wilayah pertambangan Arutmin

a.

unless

Illegal Mining in Arutmin's mining


concession and the issuance of other
mining concessions that overlap with
that of Arutmin

Terdapat beberapa kegiatan penambangan


tanpa izin (PETI) dalam wilayah Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) Arutmin, Anak perusahaan, maupun
konsesi pertambangan
yang tumpang
tindih dengan wilayah PKP2B Arutmin
(KP Tumpang Tindih). Keberadaan PETI dan
KP Tumpang Tindih ini telah menyebabkan
kenaikan dalam biaya produksi karena tiga
(3) hal; Pertama, para pelaku PETI dan
KP Tumpang Tindih telah melakukan
penambangan
tanpa
memperhatikan
kewajiban untuk merehabilitasi wilayah
setelah penambangan. Kedua, para pelaku
PETI dan KP Tumpang Tindih menggali
batubara yang lebih mudah diperoleh di
permukaan tanah dengan rasio pengupasan
yang lebih rendah dan meninggalkan area
batubara yang memerlukan biaya yang lebih
tinggi. Ketiga, kegiatan PETI dan KP
Tumpang Tindih mengharuskan Arutmin
untuk mengubah rencana pertambangannya
untuk area yang terkena dampak dan
menimbulkan biaya-biaya tambahan yang
berhubungan dengan kerusakan yang
disebabkan oleh PETI dan KP Tumpang
Tindih, seperti biaya perbaikan jalan dan
rehabilitasi.

Activities of illegal mining (PETI) and


activities of other mining concessions that
overlap with that of Arutmin, a Subsidiary,
(Overlapping Mining Concessions) are
currently occurring in Arutmin's mining
concession. PETI and Overlapping Mining
Concession have increased production costs
of mining coal in the area in three (3) ways.
Firstly, PETI and Overlapping Mining
Concessions miners disturb areas without
regard to the measures necessary to reclaim
and rehabilitate the area properly after
mining is completed. Secondly, PETI and
Overlapping Mining Concessions miners
extract the coal that is most accessible to the
land surface with the lowest strip ratio,
leaving the the area that can be extracted a
higher cost. Thirdly, PETI and Overlapping
Mining Concessions mining requires Arutmin
to alter its mine plans for the area affected
and incur additional incidental costs related
to damage caused by illegal miners, such as
road maintenance and rehabilitation costs.

Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh


laporan
dari
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Teknologi Mineral dan
Batubara di Indonesia, sebuah lembaga
penelitian independen yang berkecimpung
dalam industri penambangan batubara, untuk
memeriksa perhitungan atas penambahan
biaya pertambangan di area PETI. Arutmin
telah menyampaikan laporan tersebut
kepada Pemerintah sebagai bukti adanya
penambahan biaya yang diakibatkan oleh
PETI.

In 2004, Arutmin commissioned a report


from the Center of Research and
Development
of
Mineral
and
Coal
Technology in Indonesia, an independent
research institute involved in the coal mining
industry, to verify its calculation of the
incremental cost of mining in illegally mined
areas. Arutmin has provided a copy of this
report to the GOI as evidence of the
incremental costs it faces due to illegal
mining.

170
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

375

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

b.

unless

Karena Arutmin mempunyai hak untuk


melakukan penambangan di area yang
disebutkan
dalam
PKP2B,
Arutmin
berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat
dari adanya PETI seharusnya ditanggung
oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004,
Arutmin mengajukan permohonan kepada
Pemerintah
untuk
mengkompensasikan
kenaikan biaya tersebut dengan hak batubara
Pemerintah. Permohonan ini ditolak oleh
Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber
Daya Mineral, Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral melalui suratnya
tanggal 23 Juli 2004.

Since Arutmin has the right to mine the


entire area covered by its Coal Mining
Agreement, Arutmin believes that the
incremental costs it will face in mining areas
illegally mined should be borne by the GOI.
On June 30, 2004, Arutmin requested the
GOI to compensate Arutmin for the
incremental cost from the entitlement
payments due to the GOI. This request was
rejected in a letter from the Directorate
General of Geology and Mineral Resources,
Ministry of Energy and Mineral Resources
dated July 23, 2004.

Sejak
itu,
Arutmin
telah
melakukan
serangkaian pertemuan dengan perwakilan
dari Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral dan instansi-instansi Pemerintah
lainnya untuk menyelesaikan masalah PETI.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan
konsolidasian,
pembahasan
mengenai hal ini masih terus berlangsung.

Since then, Arutmin has held numerous


meetings with representatives of the Ministry
of Energy and Mineral Resources and other
Government agencies to resolve the PETI
issue. As of the completion date of the
consolidated financial statements, the
discussions are still ongoing.

Sehubungan
dengan
keberadaan
KP
Tumpang Tindih, Arutmin senantiasa aktif
memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak
terkait
mengenai
batas-batas
wilayah
pertambangan Arutmin serta mengambil
langkah-langkah hukum yang diperlukan
guna melindungi hak-haknya. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, proses hukum terhadap
beberapa KP Tumpang Tindih masih
berlangsung.

With regard to the existence of Overlapping


Mining Rights, Arutmin has always been
active in providing clarification to the relevant
parties concerning the boundaries of
Arutmin's mining concession area and taking
necessary legal action to protect its mining
area. As of the completion date of the
consolidated financial statements, legal
actions against several Overlapping Mining
Rights are still ongoing.

Kompensasi atas Dana Hasil Produksi


Batubara dengan PPN Masukan

b.

Berdasarkan
Peraturan
Pemerintah
No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000
yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2001, batubara yang belum diproses
merupakan barang tidak kena pajak (tidak
dikenakan Pajak Pertambahan Nilai - PPN).
Sebagai akibat dari peraturan ini muncul
ketidakpastian mengenai apakah PPN
Masukan yang dibayar Arutmin dan KPC,
Anak perusahaan, dalam pembelian bahan
baku impor dan lokal, perlengkapan, dan
barang lainnya yang diperlukan untuk
memproduksi batubara dapat dikreditkan
dengan pajak lainnya atau direstitusi. Sejak
tanggal 1 Januari 2001 permohonan Arutmin
dan KPC untuk memperoleh restitusi PPN
Masukan, ditolak oleh Direktorat Jenderal
Pajak.

376

Offset of Coal Production Proceeds with


VAT Input
Based
on
Government
Regulation
No. 144/2000 dated December 22, 2000,
that, effective January 1, 2001, unprocessed
coal is not subject to Value-Added Tax
(VAT). As a result of the VAT Regulation,
uncertainty has arisen as to whether VAT
paid by the Arutmin and KPC, the
Subsidiaries, in relation to imports and local
purchases of materials, supplies and other
items necessary to produce coal are
refundable or creditable against their other
taxes. Since January 1, 2001, Arutmin and
KPCs requests for VAT-in refunds have
been rejected by the tax authorities.

171
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B,


kecuali untuk pajak yang secara tegas
disebutkan dalam PKP2B, Pemerintah telah
setuju untuk mengganti semua pajak, cukai,
sewa dan royalti Arutmin dan KPC yang
dipungut
Pemerintah,
termasuk
PPN.
Pemerintah telah setuju untuk membayar
kembali pajak tersebut dalam waktu enam
puluh (60) hari setelah disampaikan surat
penagihan.

Under the terms of the CCoW, except for


taxes expressly imposed under the terms of
the CCoW, the GOI has agreed to indemnify
Arutmin and KPC against all Indonesian
taxes, duties, rentals and royalties levied by
the Government, including VAT. The GOI
has agreed to reimburse them for the tax
within sixty (60) days after receipt of the
invoice.

Arutmin dan KPC telah menyampaikan


tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi
dan Sumber Daya Mineral (Ditjen ESDM)
untuk semua PPN yang telah berumur lebih
dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut
belum diselesaikan oleh pihak Ditjen ESDM.
Mahkamah Agung, atas permintaan Asosiasi
Pertambangan Batubara Indonesia, suatu
asosiasi perusahaan-perusahaan penghasil
batubara di Indonesia telah mengeluarkan
fatwa pada bulan April 2004 yang
menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah
tentang PPN adalah tidak sesuai dengan
Undang-Undang yang berlaku. Meskipun
pendapat tersebut secara hukum tidak
mengikat Pemerintah Indonesia, namun
Arutmin dan KPC berkeyakinan bahwa
pendapat tersebut dapat mendukung tagihan
yang telah diajukan kepada Pemerintah untuk
memperoleh kembali PPN yang telah dibayar.

Arutmin and KPC have submitted claims to


the Directorate General of Energy and
Mineral Resources for all VAT amounts that
have been outstanding for more than 60
days. Those claims have not been settled by
the Directorate General. The Indonesian
Supreme Court, at the request of the
Indonesian Coal Mining Association, a
federation of coal producers in Indonesia,
has issued an advisory opinion in April 2004
that the VAT Regulation is invalid under
prevailing law. Although this advisory
opinion is not legally binding on the GOI
under Indonesian law, Arutmin and KPC
believe it will provide support to their claims
submitted to the GOI to be reimbursed for
VAT paid.

Arutmin dan KPC berkeyakinan akan dapat


memperoleh kembali semua PPN yang
tercermin dalam laporan keuangan mereka
berdasarkan ketentuan dalam PKP2B dan
fatwa dari Mahkamah Agung di atas.
Keyakinan ini juga merupakan sikap dari
perusahaan batubara lain di Indonesia yang
termasuk dalam PKP2B generasi pertama
yang melakukan langkah yang sama dengan
Arutmin dan KPC.

Arutmin and KPC expect to recover all VAT


amounts reflected in their financial
statements based on the provisions of their
CCOW and the Indonesian Supreme Court
advisory opinion. In addition, the Arutmin
and KPCs management believe that other
coal companies in Indonesia that have
entered into first generation CCOW are
following similar procedures.

172
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

377

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh


perusahaan pertambangan batubara generasi
pertama menerima surat dari Direktorat
Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi
mengenai pembayaran Dana Hasil Produksi
Batubara
(DHPB).
Perusahaan
pertambangan batubara generasi pertama
diwajibkan untuk membayar DHPB yang
terutang ke Pemerintah Indonesia sebesar
jumlah PPN yang telah dikompensasikan
terhadap hutang DHPB pada tahun-tahun
sebelumnya
seperti
yang
disebutkan
dalam Pasal 11 PKP2B. Selanjutnya,
ketidakpatuhan
dalam
hal
ini
akan
mengakibatkan dikeluarkannya surat somasi
wanprestasi oleh Pemerintah (sesuai dengan
Pasal 22 PKP2B).

On May 10, 2006, the first generation coal


producing companies received another letter
from the Directorate General of Mineral,
Coal and Geothermal concerning the
payment of their Coal Production Proceeds
(DHPB). The first generation coal producing
companies are obligated to pay DHPB due
to the GOI equivalent to VAT payments that
were offset against DHPB payables in the
previous years as required under Article 11
of the CCOW. Furthermore, non-compliance
of this would result in the issuance of a
default letter by GOI (in accordance with
Article 22 of the CCOW).

Konsultan hukum Arutmin dan KPC


mengeluarkan pendapat hukum masingmasing pada tanggal 23 Mei 2006 dan 6 Juni
2006 yang menyatakan Arutmin dan KPC
berhak untuk mengkompensasikan DHPB
dengan PPN yang telah dibayar dan bahwa
tindakan Pemerintah yang menyatakan Anak
perusahaan gagal bayar hanya dapat
dilakukan jika telah diselesaikan melalui
arbitrase seperti yang disebutkan dalam
Pasal 23 PKP2B. Selanjutnya semua
konsultan
hukum
dari
perusahaan
pertambangan batubara generasi pertama
mempunyai pendapat hukum yang sama
tentang hal ini.

Arutmin and KPCs legal consultant issued


legal opinions each dated May 23, 2006 and
June 6, 2006, respectively, stating that
Arutmin and KPC have the legal right to
offset VAT payment against DHPB payables
and that action by the GOI in respect of a
default can only be taken after the dispute
has been settled by arbitration, as stated in
Article 23 of the CCOW. Furthermore, all of
the legal consultants to the first generation
coal producing companies shared the same
opinion.

Selanjutnya, pada tanggal 7 September 2006,


sebagai tanggapan terhadap surat yang
dikirim Arutmin dan KPC kepada Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
BKPM menyatakan bahwa menurut UndangUndang No. 11/1994 tentang PPN atas
Penjualan
Barang
dan
Jasa
Kena
Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha
pertambangan minyak dan gas bumi,
pertambangan umum dan pertambangan lain
yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil,
Kontrak Karya, dan perjanjian pertambangan
lainnya yang masih berlaku pada saat tanggal
peraturan ini, masih tetap ditentukan
berdasarkan kontrak-kontrak tersebut sampai
berakhirnya perjanjian yang bersangkutan.

Subsequently, on September 7, 2006, in


response to the letter sent Arutmin and KPC
to the Investment Coordinating Board
(BKPM), BKPM stated that based on Law
No. 11/1994, VAT on Sale of Taxable
Goods and Services, Article 11 (b), VAT for
mining of oil and gas business, general
mining and other mining based on profitsharing contract, CCOW and other
outstanding mining agreements as of the
date of this law, are still determined based
on profit sharing contract, CCOW and other
outstanding agreements until the due date of
the Agreements.

378

173
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Pada bulan September 2007, Arutmin


mengajukan gugatan hukum Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Jakarta untuk
menunda sementara pelaksanaan surat
keputusan yang dikeluarkan oleh Panitia
Urusan Piutang Negara (PUPN) sehubungan
dengan Piutang Negara dari Arutmin beserta
salinan Surat Berita Acara Pemberitahuan
Surat
Paksa
terkait.
Pada
tanggal
21 September 2007, Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN) Jakarta mengabulkan
gugatan Arutmin.

In September 2007, Arutmin filed a case in


the State Administrative Court of Jakarta for
the temporary postponement of the decree
letters issued by the Committee for State
Collectibles regarding the total amount of
State Collectibles from Arutmin and the
related warrant. On September 21, 2007, the
State Administrative Court of Jakarta ruled in
Arutmins favor.

Pada tanggal 12 September 2007, KPC


mengajukan gugatan hukum Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta
terhadap Ketua Panitia Urusan Piutang
Negara
(PUPN)
sehubungan
dengan
penerbitan: (1) Surat Keputusan PUPN
No. PJPN-429/PUPNC.11.05/2007 mengenai
penetapan jumlah piutang Negara atas KPC
tanggal 20 Juli 2007; dan (2) Surat
Keputusan PUPN No. SP-1177/PUPNC.10/
2007 tanggal 28 Agustus 2007 mengenai
salinan Surat Berita Acara Pemberitahuan
Surat Paksa tanggal 10 September 2007.
Pada tanggal 17 September 2007, KPC
mengajukan
permohonan
penangguhan
sementara atas dua keputusan Ketua PUPN
tersebut. Pada tanggal 21 September 2007,
PTUN
Jakarta
memutuskan
untuk
mengabulkan
permohonan
KPC
dan
memerintahkan ketua PUPN untuk menunda
pelaksanaan dua (2) keputusan Ketua PUPN
itu.

On September 12, 2007, KPC filed a lawsuit


in the State Administrative Court of
Jakarta against the Head of Committee
for State Collectibles regarding the issuance
of: (1) Decree Letter of Committee
for State Collectibles No. PJPN-429/PUPNC.
11.05/2007 regarding notification of the total
amount of state collectibles on KPC dated
July 20, 2007; and (2) the Decree Letter of
Committee for State Collectibles No .SP1177/PUPNC.10/2007 dated August 28,
2007, regarding the copy of the Warrant in
conjunction with the report of notification
thereof dated September 10, 2007. On
September 17, 2007, KPC filed a petition for
temporary postponement of the above
decrees. On September 21, 2007, the State
Administrative Court of Jakarta granted
KPCs claim and ordered the Head of
Committee for State Collectibles to postpone
the execution of the two (2) decrees thereof.

Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta


mengabulkan
gugatan
Arutmin
dan
memerintahkan Ketua PUPN untuk mencabut
keputusan yang diajukan ke Arutmin.

On April 7, 2008, the State Administrative


Court of Jakarta made its decision granting
all of Arutmin claims and ordering the Head
of Committee for State Collectibles to
withdraw the decree letters previously issued
to Arutmin.

Pada tanggal 7 April 2008, PTUN Jakarta


memutuskan: (1) mengabulkan gugatan KPC,
(2) menyatakan bahwa keputusan PUPN
tersebut tidak berlaku, (3) mewajibkan
Tergugat untuk mencabut Keputusan PUPN,
serta (4) menghukum PUPN membayar biaya
perkara sebesar Rp469.000. Atas keputusan
ini, Ketua PUPN mengajukan banding kepada
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(PTTUN).

On April 7, 2008, the State Administrative


Court of Jakarta decided to: (1) approve
KPC's claim; (2) declare that the decision of
the Committee for State Collectibles is null
and void; (3) order the Defendant to
withdraw the Decision of the Committee for
State Collectibles, and (4) sentence the
Committee for State Collectibles to pay the
cost of the case in the amount of
Rp469,000. Based on the above decision,
the Committee for State Collectibles filed an
appeal to the High Administrative Court.

174
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

379

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Pada tanggal 14 Agustus 2008, PTTUN


memutuskan: (1) menguatkan putusan PTUN
Jakarta, (2) menghukum Ketua PUPN untuk
membayar biaya perkara. Atas putusan
PTTUN ini, pada tanggal 10 September 2008,
Ketua PUPN menyatakan kasasi kepada
Mahkamah Agung.

On August 14, 2008, the High Administrative


Court decided to: (1) to support the decision
of the State Administrative of Jakarta, (2) to
sentence the Head of the Committee for
State Collectibles to pay the cost of the
case. Based on this decision, on September
10, 2008, the Head of Commitee for State
Collectibles filed a cassation to the Supreme
Court.

Pada tanggal 28 Oktober 2008, Mahkamah


Agung menolak permohonan kasasi yang
diajukan Ketua PUPN dan menghukum Ketua
PUPN untuk membayar perkara. Dengan
adanya
keputusan
Mahkamah
Agung
tersebut, perkara ini telah mempunyai
putusan yang mengikat dan berkekuatan
hukum tetap.

On October 28, 2008, the Supreme Court


declined the request for cassation filed by
the Head of Committee for State Collectibles
and sentenced the Head of the Committee
for State Collectibles to pay the cost of the
case. With the issuance of the decision of
the Supreme Court, the case has acquired
permanent legal force (final and binding
decision).

Sehubungan dengan klaim Pemerintah


terhadap kelebihan DHPB atas PPN,
Pemerintah
meminta
kepada
Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) untuk memeriksa kekurangan dan
kelebihan pembayaran atas DHPB oleh KPC
dan Arutmin dari tahun 2001 sampai dengan
tahun 2007.

In connection with the Governments claim


over DHPB with VAT, the Government
requested Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) to examine the
under- or over-payment of DHPB made by
the KPC and Arutmin from 2001 to 2007.

Pada tanggal 1 Desember 2008, Tim


Optimalisasi Penerimaan Negara yang
berasal dari BPKP telah menerbitkan hasil
audit untuk pemeriksaan tersebut.

On December 1, 2008, Tim Optimalisasi


Penerimaan Negara from BPKP issued the
audit results for those examinations.

Pada tanggal 5 Desember 2008, Arutmin dan


KPC mengirimkan surat kepada Tim
Optimalisasi Penerimaan Negara, yang
menyatakan keberatan atas hasil audit
tersebut.
Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan
konsolidasian, Arutmin dan KPC masih
menunggu tanggapan dari Tim Optimalisasi
Penerimaan Negara.

Arutmin and KPC sent their response letters


on December 5, 2008 where the
management disagreed with the audit result.
As of the completion date of the
consolidated financial statements, Arutmin
and KPC are still awaiting the response from
Tim Optimalisasi Penerimaan Negara.

Pada tanggal 10 Agustus 2009, BPKP


melakukan
pemeriksaan
terhadap
kekurangan pembayaran atas DHPB dan
PPN oleh Arutmin untuk tahun 1984 sampai
dengan 2000 dan untuk tahun yang berakhir
pada
tanggal
31
Desember
2008.
Selanjutnya, pada tanggal 15 Januari 2010,
BPKP mengeluarkan hasil pemeriksaan yang
menyatakan kekurangan pembayaran atas
DHPB
untuk
tahun
2008
sebesar
USD45.043.753 sudah termasuk denda untuk
keterlambatan pembayaran.

On August 10, 2009, BPKP performed an


examination on underpayment of DHPB and
VAT made by Arutmin for the years 1984 to
2000 and the year ended December 31,
2008. Furthermore, on January 15, 2010,
BPKP issued the audit result stating an
underpayment of coal production proceeds
for
the
year
2008
amounting
to
USD45,043,753 including penalties for late
payment.

380

175
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Team OPN melakukan pemeriksaan atas


tahun pajak 2008 yang dinyatakan dalam
Surat No. S-342/OPN.Teknis.315/1/2010
tanggal 15 Januari 2010, di mana biaya
administrasi sejumlah USD8.459.687 yang
dikurangkan
Perusahaan
atas
hak
pemerintah merupakan pengurangan yang
tidak diperkenankan.

Tim OPN performed another assessment for


the year 2008 as stated in the letter No. S342/OPN.Teknis.3.1.5/1/2010 dated January
15, 2010, wherein some administrative costs
amounting to USD8,459,687 deducted by
the Company from the government
entitlement were not allowable deductions.

Pada tanggal 21 Januari 2010, Perusahaan


mengirimkan surat tanggapan kepada team
OPN, atas ketidaksetujuan dengan Notisi
Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban
PNBP tahun 2008 kecuali atas koreksi biaya
pengiriman dan bongkar muat dan sejumlah
USD534.122, termasuk denda, yang dicatat
Perusahaan sebagai biaya yang masih harus
dibayar. Pada tanggal penyelesaian laporan
keuangan, Perusahaan sedang menunggu
tanggapan dari team OPN.

On January 21, 2010, the Company sent a


response letter to Tim OPN, which disagreed
with Notisi Hasil Pemeriksaan Pemenuhan
Kewajiban PNBP tahun 2008 except for the
correction on despatch and demurrage
expense
amounting
to
USD534,122,
including penalties, that the Company
recognized under accrued liabilities. As of
the completion date of the financial
statements, the Company is still awaiting for
the response of Tim OPN.

Kemudian, Badan Pemeriksa Keuangan


(BPK) juga melakukan pemeriksaan lainnya
untuk tahun 2009 yang dinyatakan dalam
surat No. 03/KT/KALTIM/01/2011 tanggal 14
Januari 2011, di mana sebagian biaya
administrasi sejumlah USD3,641,635 yang
dikurangkan
Perusahaan
atas
hak
pemerintah merupakan pengurangan yang
tidak diperkenankan.

Subsequently, Badan Pemeriksa Keuangan


(BPK) also performed another assessment
for the year 2009 as stated in the letter
No.03/KT/KALTIM/01/2011 dated January
14, 2011, wherein some administrative costs
amounting to USD3,641,635 deducted by
the Company from the government
entitlement were not allowable deductions.

Pada tanggal 18 Januari 2011, Perusahaan


mengirimkan surat tanggapan kepada BPK
yang menyetujui temuan audit tahun 2009,
kecuali atas koreksi atas komisi agen lokal
sejumlah USD386,148 yang masih menjadi
perdebatan untuk tahun 2008. Pada tanggal
penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan
sedang menunggu tanggapan dari BPK.

On January 18, 2011, the Company sent a


response letter to BPK accepting the audit
findings for the year 2009, except for the
correction on Local Agent Commission
amounting USD386,148 that is also still in
dispute for the year 2008. As of the
completion date of the financial statements,
the Company is still awaiting for the
response of BPK.

Menanggapi
surat
tersebut,
Arutmin
mengajukan surat keberatan pada tanggal
20 Januari 2010. Sampai dengan tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan
konsolidasian
Arutmin masih menunggu
tanggapan dari Tim Optimalisasi Penerimaan
Negara.

In response to that letter, Arutmin submitted


an objection letter on January 20, 2010. As
of the completion date of the consolidated
financial statements, Arutmin is still waiting
for the response of Tim Optimalisasi
Penerimaan Negara.

Sehubungan dengan Surat Penugasan No.


65/ST/VI-XVII/10/2010 tanggal 18 Oktober
2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
juga melakukan pemeriksaan lainnya atas
laporan keuangan tahun 2008 sampai
dengan kwartal kedua tahun 2010.

In accordance with Assignment Letter No.


65/ST/VI-XVII/10/2010 dated October 18,
2010, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
also performed another examination for the
year 2008 until the second quarter of 2010..

176
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

381

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

c.

unless

Pada tanggal 16 Desember 2010, BPK


mengeluarkan
temuan
audit
yang
menyatakan kurang bayar atas hasil produksi
batubara termasuk denda atas keterlambatan
pembayaran sejumlah USD3.257.183. Pada
tanggal 27 Desember 2010, Perusahaan
mengirimkan surat tanggapan kepada BPK
yang menerima temuan audit untuk tahun
2009, kecuali kurang bayar atas hasil
produksi batubara termasuk denda atas
keterlambatan pembayaran sebagai akibat
beberapa
biaya
gabungan
sejumlah
USD2.486.819
yang
dikurangkan
Perusahaan atas hak pemerintah yang
merupakan
pengurangan
yang
tidak
diperkenan.

On December 16, 2010, BPK issued the


audit finding stating an underpayment of
coal production proceeds including penalties
for
late
payment
amounting
to
USD3,257,183. On December 27, 2010, the
Company sent a response letter to BPK
accepting the audit findings for the year
2009, except for the underpayment of coal
production proceeds including penalties for
late payment as result of several joint costs
amounting to USD2,486,819 deducted by
the Company from the government
entitlement were not allowable deduction.

Pada tanggal 7 Februari 2011, Perusahaan


menerima surat dari Direktorat Jendral
Mineral, Geologi, Batubara dan Geothermal
yang menyatakan bahwa Perusahaan harus
membayar atas kekurangan bayar dari hasil
produksi batubara termasuk denda atas
keterlambatan
pembayaran
sejumlah
USD1.021.233. Kekurangan bayar ini telah
dibayar seluruhnya pada tanggal 21 Februari
2011.

On February 7, 2011, the Company received


a letter from the Directorate General of
Mineral, Geology, Coal and Geothermal
stating that the Company should pay the
underpayment of coal production proceeds
including penalties for late payment
amounting
to
USD1,021,233.
This
underpayment was fully paid on February
21, 2011..

Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar


USD213.632 (setara dengan Rp2,1 milyar)
diajukan oleh Kelompok Tani Bersatu (KTB)
yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri
Sangatta, sesuai dengan perkara perdata
No. 08/Pdt.G/2004/PN.Sgt,
dimana
KTB
mengklaim kepemilikan atas tanah seluas
3.000.000 m2 di area tambang Pit-J milik
KPC. Berdasarkan putusan hakim di tingkat
Pengadilan Tinggi pada tanggal 2 Juni 2006,
KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas
area tanah yang disengketakan oleh KTB
Pada tanggal 23 Januari 2007, KTB
mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung,
Memori Kasasi diajukan pada tanggal
5 Februari 2007 dan pada tanggal 25 Juli
2007 diajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan konsolidasian, perkara tersebut
masih dalam proses kasasi di Mahkamah
Agung.

382

c.

During 2004, a claim for USD213,632


(equivalent to Rp2.1 billion) was lodged in
the Sangatta District Court, being a civil
case registered under the Number
08/Pdt.G/2004/PN.Sgt, by the Group of
Local Farmers, Kelompok Tani Bersatu
(KTB), against KPC claiming 3,000,000 m2
of KPCs Pit-J area. On June 2, 2006, KPC
won the case in the High Court;
consequently, the group of local farmers
lodged an appeal to the Supreme Court. On
January 23, 2007, the KTB filed a cassation
to the Supreme Court, the Memorandum of
Cassation being filed on February 5, 2007
and on July 25, 2007, a ContraMemorandum of Cassation was filed. As of
the completion date of the consolidated
financial statements, the case is still under
the cassation process in the Supreme Court.

177
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

d.

KPC menjadi Tergugat dalam perkara


perdata No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt, kasus
persidangan di Pengadilan Negeri (PN)
Sangatta, sehubungan dengan gugatan Adji
Sapri Bin Adji Bambang Amir, sebagai
Penggugat, mengenai lokasi tambang dan
prasarana KPC dengan jumlah area seluas
33.835.000
m2
dengan
nilai
Rp3.448.731.360.000. Berdasarkan putusan
PN Sangatta, KPC dinyatakan sebagai
pemilik yang sah atas area yang
disengketakan oleh Penggugat. Atas putusan
tersebut, Penggugat mengajukan banding ke
Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur dimana
gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan
Tinggi Kalimantan Timur pada tanggal 7 April
2006, dan pada tanggal 7 Mei 2007 diajukan
Kontra Memori banding. Pengadilan Tinggi
Kalimantan Timur dalam putusannya telah
memenangkan KPC dan menyatakan bahwa
gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Atas
putusan tersebut, Penggugat menyatakan
kasasi dan menyampaikan memori kasasi
kepada Mahkamah Agung pada tanggal
13 November 2009. Kontra memori kasasi
diajukan oleh KPC pada tanggal 27 Januari
2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian, perkara
tersebut masih dalam proses kasasi di tingkat
Mahkamah Agung.

d.

KPC, as Defendant, in Civil Case


No. 06/Pdt.G/2005/PN.Sgt
is
currently
undergoing a litigation case at Sangatta
District Court with Adji Sapri Bin Adji
Bambang Amir, the Plaintiff, against the
mining area and its infrastructure in respect
of an area of 33,835,000 m2 worth
Rp3.448.731.360.000. The decision of the
Court stated that KPC is the legal owner of
the area, the claim of the Plaintiff was
denied. The Plaintiff, however, has lodged
an investigation of jurisdiction to the High
Court of East Kalimantan and which was
subsequently denied by the High Court of
East Kalimantan on April 7, 2006, and on
May 7, 2007 has filed contra memorial for
appeal. Decission of The High Court of East
Kalimantan has not accepted the Plaintiffs
claim, which is brings won to KPC. Based on
this decision, the Plaintiff stated a cassation
and filed the cassation memorial to the
Supreme Court on November 13, 2009. KPC
then filed the contra cassation memorial on
January 27, 2009. As of the completion date
of the consolidated financial statements, the
appeal is still under the cassation process in
the Supreme Court.

e.

KPC (Penggugat) mengajukan gugatan


terhadap Kelompok Tani Pinang Raya (yang
terdiri dari 65 orang) dalam perkara perdata
No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, dimana kelompok
tersebut secara tidak sah telah menempati
lahan infrastruktur milik KPC seluas 3.748,65
hektar yang berlokasi di areal I sampai areal
IV Sangatta, Kutai Timur. Pengadilan Negeri
Sangatta melalui putusannya pada tanggal
8 Juni 2005 menyatakan gugatan Penggugat
tidak dapat diterima. Pada tanggal 1 Agustus
2005, KPC (Penggugat) mengajukan banding
di Pengadilan Tinggi Samarinda, Kalimantan
Timur. Sampai dengan tanggal penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian, perkara
tersebut masih dalam proses banding.

e.

KPC (Plaintiff) filed a lawsuit against


Kelompok Tani Pinang Raya (consisting of
65 individuals) in a civil case under
No. 04/Pdt.G/2005/PN.Sgt, where the group
had unlawfully occupied the state land that is
part of KPCs operation area and constitutes
part of land acquired by KPC measuring
3,748.65 hectares located in area I through
area IV of Sangatta, East Kutai. On
June 8, 2005, the District Court of Sangatta
declared the Plaintiffs claim inadmissable.
On August 1, 2005, KPC filed an appeal
to the High Court of Samarinda, East
Kalimantan. As of the completion date of the
consolidated financial statements, the
dispute is still undergoing an appeal
process.

178
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

383

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

f.

Pada tanggal 5 April 2006, Pemerintah


Propinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim)
mengajukan gugatan kepada KPC, Rio Tinto
Plc., BP Plc., Pacific Resources Investment
Ltd., BP International Limited, Sangatta
Holding Limited dan Kalimantan Coal Limited
pada forum arbitrasi International Center for
Settlement of Investment Disputes (ICSID)
(Gugatan Arbitrasi). Pengajuan Gugatan
Arbitrase ini diajukan terkait dengan adanya
klaim dari Pemprov Kaltim bahwa KPC dan
tergugat
lainnya
tidak
menyelesaikan
kewajiban-kewajiban seperti yang ditentukan
dalam PKP2B yaitu kewajiban pelepasan
51% saham KPC.

f.

unless

On April 5, 2006, the Government of East


Kalimantan Province (Pemprov Kaltim) filed
a suit against KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc.,
Pacific Resources Investment Ltd., BP
International Limited, Sangatta Holding
Limited and Kalimantan Coal Limited in an
arbitration forum called International Center
for Settlement of Investment Disputes
(ICSID) (Arbitration Suit). This Arbitration
Suit is filed in association with the Pemprov
Kaltims assumption that KPC and other
defendants had not fulfilled their obligations
in accordance with CCOW by not carrying
out the obligatory divestment action of 51%
of their shares.

Pada tanggal 24 Juni 2008, Pemprov Kaltim


menyampaikan permintaan kepada Sekretaris
Jendral ICSID untuk mencabut gugatan atas
KPC dan para tergugat lainnya.

On June 24, 2008, Pemprov Kaltim filed an


application to Secretary of General ICSID for
the withdrawal of lawsuit againts KPC and
other defendants.

Pada tanggal 9 Januari 2009, Pemprov


Kaltim menyampaikan surat kepada Tribunal
bahwa Pemprov Kaltim bermaksud untuk
meneruskan proses persidangan di ICSID.
Atas permintaan ini, KPC menyampaikan
kepada Tribunal untuk mencabut masa
penghentian sementara persidangan dan
segera mengeluarkan keputusan mengenai
masalah keberatan atas yurisdiksi yang
diajukan oleh KPC.

On January 9, 2009, Pemprov Kaltim filed a


letter to the Tribunal confirming Pemprov
Kaltim will continue the court process at
ICSID. Upon this request, KPC submitted to
the Tribunal for the withdrawal of the
temporary termination of the lawsuit and the
issuance of a decision regarding the
objection to the jurisdiction that had been
filed by KPC as soon as possible.

Pada tanggal 28 Desember 2009, Tribunal


berpendapat bahwa persyaratan yang ada
pada pasal 25 Konvensi ICSID masih belum
terpenuhi, dan oleh karena itu Tribunal tidak
memiliki yuridiksi atas tuntutan yang telah
dilakukan oleh Pemprov Kaltim sebelum
pengadilan arbitrasi ICSID. Maka, Tribunal
menolak tuntutan yang diajukan oleh
Pemprov Kaltim melawan KPC dan pihak
lainnya.

On December 28, 2009, the Tribunal has


held that the requirements set out in Article
25 of ICSID Convention have not been
satisfied, and therefore the Tribunal lacks
jurisdiction over the dispute filed by the
Pemprov Kaltim before the ICSID arbitral
tribunal. Therefore, the Tribunal declined the
suit filed by the Pemprov Kaltim against KPC
and other respondents.

Dengan dikeluarkannya keputusan dari


Tribunal, maka tuntutan forum arbitrasi ICSID
yang melibatkan KPC dan pihak lainnya telah
dinyatakan selesai.

With the issuance of this Tribunals award,


the dispute at ICSID arbitration forum
involving
the
Company
and
other
respondents has been finally ended.

384

179
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

g.

Pada tanggal 9 Juli 2007, Syimah binti Yahya


serta lima orang ahli waris Midun binti
Abdurrahman lainnya menggugat manajemen
Arutmin (Tergugat I), Menteri Kehutanan
(Tergugat II), Dirjen Mineral, Batubara, dan
Panas Bumi (Tergugat III) dan Berahim
(Tergugat IV). Gugatan ini didasari atas
dugaan bahwa Arutmin telah melakukan
penguasaan secara tanpa hak atas empat (4)
bidang tanah dengan luas total 6.080 meter
milik ahli waris Midun binti Abdurrahman di
daerah Dugan Teluk Barabai, Desa
Sembilang.

g.

Pada sidang mediasi tanggal 27 Agustus


2007, Hakim Pengadilan Negeri (PN)
Kotabaru meminta Syimah binti Yahya
untuk mencabut gugatan. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, perkara ini masih dalam
proses di PN Kotabaru.
h.

On July 9, 2007, Syimah binti Yahya and


five of the estate holders of the late Midun
binti Abdurrahman filed a lawsuit against the
management of Arutmin (as Defendant I),
Ministry of Forestry (Defendant II), Director
General of Mineral, Coal, and Geothermal
(Defendant III) and Berahim (Defendant IV).
This lawsuit is based on the allegation that
Arutmin illegally possesses 4 plots of land of
area of 6,080 meters owned by the estate
holder of the late Midun binti Abdurrahman
in Dugan Teluk Barabai area, Village of
Sembilang.
In the mediation session held on August 27,
2007, the judge in the District Court of
Kotabaru requested Syimah binti Yahya to
withdraw her claim. As of the completion
date
of
the
consolidated
financial
statements, the case is still under process in
District Court of Kotabaru.

KPC mengajukan gugatan kepada Hajar


Siang (Tergugat I) serta 16 orang lainnya
(Tergugat II). KPC memberi kuasa kepada
Ridwan Salam, SH, dkk, dari LBH Karya
Justitia pada tanggal 4 April 2008 untuk
menempuh jalur hukum. Objek gugatan KPC
adalah atas tanah adat yang digunakan untuk
perumahan karyawan KPC dan untuk
pemukiman kontraktor seluas 32 hektar yang
terletak di dusun Kabo Jaya Desa Swarga
Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten
Kutai Timur. Hajar Siang mengklaim
kepemilikan tanah seluas 12 hektar yang
diperoleh dengan cara membeli dari Ruslan.
KPC telah membebaskan lahan tersebut
pada tahun 1989 dari Ruslan, dkk. Namun
Ruslan menolak untuk menyatakan bahwa
tanah tersebut telah dibebaskan oleh KPC.
Berdasarkan keputusan hukum di tingkat
Pengadilan Negeri (PN) Sangatta pada
tanggal 2 April 2009, KPC dinyatakan
sebagai pemilik sah atas area tanah dan
surat tanah yang dimiliki oleh para Tergugat
tidak memiliki kekuatan hukum. Sampai
dengan batas waktu yang ditentukan
Tergugat tidak mengajukan upaya banding
atas putusan tersebut, karenanya putusan PN
Sangatta telah berkekuatan hukum tetap
berdasarkan Surat Pernyataan Perkara a.n
Panitera Pengadilan Negeri Sangatta tanggal
2 Desember 2009.

h.

180
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

KPC has filed a lawsuit against Hajar Siang


(Defendant I) and 16 other persons
(Defendants II). KPC issued a power of
attorney to Ridwan Salam, SH, et. al. from
LBH (Legal Aid Institute) Karya Justitia on
April 4, 2008 to seek legal recourse. The
object of KPC is the Perwatasan Land,
which was intended to be used for employee
housing of KPC and contractor's camp of 32
hectares area located in the hamlet of Kabo
Jaya, village of Swarga Bara, Sub-District of
North Sangatta, Regency of East Kutai.
Hajar Siang claimed that he is the owner of a
plot of land of area of 12 hectares that he
obtained by means of purchase from Ruslan.
KPC had acquired the land in 1989 from
Ruslan, et. al. However Ruslan refused to
confirm that the land had been released to
KPC. Based on the decision of District Court
of Sangatta on April 2, 2009, KPC is the
legal owner of the land and that the land
certificate of the Defendants does not
possess any legal power. As of the time
limit, the Defendants have not lodged an
appeal on the decission, therefore the
decission of District Court of Sangatta
possessed permanent legal power based on
Lawsuit Statement Letter on behalf of
Panitera Distric Court of Sangatta dated
December 2, 2009.

385

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

i.

Pada tanggal 7 Maret 2007, Pengadilan


Negeri Sangatta telah memutuskan perkara
gugatan
KPC
(Penggugat)
terhadap
Kelompok
Tani
Masyarakat
Bengalon
(Tergugat), yang telah melakukan penutupan
jalan sehingga jalan menuju pelabuhan
pengangkutan batubara menjadi terhalang,
dimana PN Sangatta memenangkan KPC
dengan dikabulkannya gugatan Penggugat.
Atas putusan PN Sangatta tersebut,
Kelompok Tani Masyarakat Bengalon telah
mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi
Kalimantan Timur di Samarinda. Sampai
dengan
tanggal
penyelesaian
laporan
keuangan konsolidasian, perkara masih
dalam
proses
di
Pengadilan
Tinggi
Kalimantan Timur.

i.

On March 7, 2007, the District Court of


Sangatta ruled the lawsuit of KPC (Plaintiff)
against the Farmer Group of Bengalon
People (Defendant) for damages resulting
from blockade of road heading to the coal
loading harbor at Bengalon, in which the
District Court of Sangatta ruled in the
Plaintiffs favour. By the decision of the
District Court of Sangatta, the Farmer Group
of Bengalon People lodged an appeal to the
High Court of East Kalimantan in Samarinda.
As of the completion date of the
consolidated financial statements, the case
is still under process at the High Court of
East Kalimantan.

j.

HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini,


M. Zaini dan Utuh Nani (Penggugat)
mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri
Pelaihari atas lahan yang dieksplorasi oleh
Arutmin seluas duabelas (12) hektar.
Penggugat menuntut kompensasi dari
Arutmin sebesar Rp660 milyar untuk batubara
yang ditambang dan sebesar Rp2,4 milyar
untuk
penggunaan
tanah.
Arutmin
menyatakan
bahwa
Penggugat
tidak
mempunyai bukti kepemilikan atas tanah
tersebut. Pengadilan Negeri Banjarmasin
melalui putusan tertanggal 3 April 2007, HM
Rhodi Firdaus dinyatakan pemilik sah atas
tanah sengketa tersebut. Tetapi Arutmin
tidak terbukti melakukan penyerobotan dan
oleh karenanya tidak dikenakan kewajiban
memberikan ganti kerugian. Terhadap
keputusan itu, Arutmin mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi Banjarmasin.

j.

HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi,


Syarbaini, M. Zaini and Utuh Nani (Plaintiffs)
filed a lawsuit at the District Court of
Pelaihari regarding the claim of the land
explored by Arutmin covering 12 hectares.
The Plaintiffs demanded compensation from
Arutmin amounting to Rp660 billion for coal
mined and Rp2.4 billion for the use of the
land. Arutmin argued that the Plaintiffs have
no evidence that they owned the land. The
decision was announced by the Court of
Banjarmasin on April 3, 2007, declaring HM
Rhodi Firdaus the legal owner of the
disputed land. However, Arutmin was not
proven guilty of unlawful occupation of the
land, and hence no obligation to pay
damages was imposed on Arutmin. Arutmin
lodged an appeal with the High Court of
Banjarmasin.

Pada bulan Februari 2008, Pengadilan Tinggi


Banjarmasin
menguatkan
putusan
Pengadilan Negeri Pelaihari. Atas putusan ini,
pada 9 April 2008, Arutmin mengajukan
kasasi ke Mahkamah Agung.

386

In February 2008, the High Court of


Banjarmasin supported the Decision of the
District Court of Pelaihari. Based on this
decision, on April 9, 2008, Arutmin filed
cassation to the Supreme Court.

181
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 11 Desember 2008, Mahkamah


Agung menerbitkan putusan yang menolak
permintaan kasasi Arutmin. Sehingga, posisi
terakhir merujuk kepada hasil keputusan dari
Pengadilan Negeri, yang dimana walaupun
pengadilan memutuskan bahwa HM Rhodi
Firdaus adalah pemilik sah tanah sengketa,
pengadilan juga memutuskan bahwa Arutmin
tidak memiliki kewajiban untuk membayar
kompensasi apapun. Hal ini dikuatkan oleh
penetapan Pengadilan Negeri Pelaihari
tanggal 12 Desember 2009 yang menyatakan
bahwa putusan Pengadilan Negeri, putusan
Pengadilan Tinggi, serta putusan Mahkamah
Agung tidak dapat dieksekusi terhadap
Arutmin.
Namun
demikian,
untuk
menegaskan posisi hukum Arutmin, Arutmin
dalam proses mengajukan permohonan
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian
ini,
proses
pengajuan
peninjauan kembali sedang berjalan.
k.

On December 11, 2008, the Supreme Court


issued a decision which rejected Arutmin's
cassation application. Therefore, the current
standing of the case refers to the decision of
the District Court, wherein although the court
found that HM Rhodi Firdaus is the legal
owner of the disputed land, Arutmin is not
liable for any compensation. This position is
confirmed by the decision of the District
Court of Pelaihari dated December 12, 2009
which stated that the decision of the District
Court, the decision of High Court, and the
decision of the Supreme Court are nonexecutable against Arutmin. However, to
ensure Arutmin's legal position on the case,
Arutmin is in the process of filing application
for judicial review at the Supreme Court. As
of the completion date of the consolidated
financial statements, the process of filing the
application for judicial review is still ongoing.

Pada tanggal 25 September 2007, Thiess


mengajukan gugatan terhadap Arutmin di
Mahkamah Agung Queensland mengenai
biaya overhaul untuk tambang Senakin dan
biaya overhead untuk tambang Senakin dan
Satui.

k.

Atas gugatan tersebut, Arutmin menggugat


kembali dihadapan Mahkamah Agung
Queensland atas dua gugatan tersebut di
atas dengan mengajukan hutang yang
masih belum dibayar oleh Thiess sebesar
USD22 juta. Pada tanggal 21 Januari 2008,
Thiess mengajukan gugatan yang telah
diperbaharui kepada Mahkamah Agung.
Kemudian, Arutmin mengajukan pembelaan
dan gugatan balik kepada Mahkamah Agung
Queensland pada tanggal 27 Juni 2008.

On September 25, 2007, Thiess commenced


proceedings against Arutmin in the Supreme
Court of Queensland with regards to
overhaul claim for Senakin site and
overheads claim for Senakin and Satui sites.
In response to this claim, Arutmin filed a
counter-claim in the Supreme Court of
Queensland by submitting outstanding
debt claim against Thiess amounting to
USD22 million. On January 21, 2008, Thiess
submitted an amended claim to the Supreme
Court. Later on, Arutmin submitted its
defenses and counter-claim to the Supreme
Court of Queensland on June 27, 2008.

182
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

387

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 9 Februari 2009, Arutmin dan


Thiess menandatangani Akta Penyelesaian
selain Pembaharuan Perjanjian Operasi, di
mana masing-masing pihak setuju atas
manfaat
substantif
dari
kelanjutan
penyelesaian, untuk menunda dan kemudian
membatalkan dan menghentikan gugatan
serta menyelesaikan seluruh gugatan dan
final sifatnya. Melalui sebuah surat keputusan
tertanggal 8 Mei dan 11 Mei, 2009, baik
gugatan di Queensland maupun gugatan di
London dihentikan dan gugatan Thiess
dihapuskan tanpa perintah lebih lanjut
mengenai penyelesaian biayanya. Pada
tanggal 19 Mei 2009, dibuat Akta
Pembaharuan untuk Akta Penyelesaian.
l.

On February 9, 2009, Arutmin and Thiess


signed a Deed of Settlement aside from
the Amended and Restated Operating
Agreement, whereby the parties agreed
without admission by either party regarding
the substantive merits of the above
proceedings, to the suspension and
subsequent
withdrawals
from
and
discontinuance of the proceedings and the
full and final settlement of all claims. By a
consent order dated May 8 and May 11,
2009, both the Queensland proceedings and
the London proceedings were discontinued
and Thiess claim was dismissed with no
order as to costs. On May 19, 2009, there
was a Deed of Amendment that sets out the
amendments to the Deeds of Settlement.

Pada tanggal 9 Juni 2009, Arutmin


mengajukan dua tuntutan hukum di
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
Banjarmasin terhadap keputusan Bupati
Tanah Bumbu, mengenai terbitnya izin
eksploitasi
dan
eksplorasi
kepada
PT Anzawara Satria dan CV Putra
Parahyangan Mandiri yang melewati wilayah
PKP2B No. DU 314/KALSEL dan DU
322/KALSEL.

l.

Pada tanggal 30 Juni 2009 melalui putusan


sela, Pengadilan menerima permohonan
PT Anzawara Satria untuk menjadi pihak
intervensi yang selanjutnya diikuti oleh
CV Putra Parahyangan Mandiri pada tanggal
28 Juli 2009.

388

unless

On June 9, 2009, Arutmin filed two lawsuits


in the State Administrative Court of
Banjarmasin against the decrees of the
Regent of Tanah Bumbu District concerning
the issuance of exploration and exploitation
mining rights to PT Anzawara Satria and CV
Putra Parahyangan Mandiri that overlap
Arutmin's CCOW areas of, respectively,
No. DU 314/KALSEL and DU322/KALSEL.
On June 30, 2009, through interlocutory
judgment, the Court granted the request of
PT Anzawara Satria to be the intervening
party of the proceeding, which was
subsequently followed by CV Putra
Parahyangan Mandiri on July 28, 2009.

183
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 4 Agustus 2009, melalui


putusan sela, Pengadilan menolak tuntutan
balik yang diajukan oleh Bupati Tanah Bumbu
dan PT Anzawara Satria. Pada tanggal
11 Agustus 2009, PT Anzawara Satria
melakukan banding pada putusan sela yang
langsung ditolak oleh Pengadilan, yang
menyatakan para pihak harus menunggu
keputusan final. Pada tanggal 3 November
2009, Pengadilan menerbitkan dua putusan
yang
mengabulkan
gugatan
Arutmin.
Putusan-putusan tersebut membatalkan izin
eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari
PT Anzawara Satria dan CV Putra
Parahyangan Mandiri, dan memerintahkan
Bupati Tanah Bumbu untuk mencabut izinizin tersebut. Pada tanggal yang sama
Pengadilan juga menerbitkan dua penetapan
yang menangguhkan keberlakuan izin-izin
eksplorasi dan eksploitasi masing-masing dari
PT Anzawara Satria dan CV Putra
Parahyangan Mandiri. Atas diterbitkannya
putusan
dan
penetapan
tersebut
PT Anzawara Satria dan CV Putra
Parahyangan Mandiri telah mengajukan
permohonan banding ke Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara (PTTUN). Pada tanggal
17 Maret 2010, PTTUN menerbitkan putusan
menguatkan
putusan
PTUN
yang
memenangkan Arutmin terhadap CV Putra
Parahyangan Mandiri. Akan tetapi pada
tanggal 30 Maret 2010 PTTUN menerbitkan
putusan yang memenangkan PT Anzawara
Satria. Pengajuan permohonan kasasi ke
Mahkamah Agung atas setiap putusanputusan tersebut telah diajukan masingmasing oleh CV Putra Parahyangan
Mandiri dan Arutmin. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, perkara-perkara tersebut di
atas masih dalam proses pemeriksaan di
Mahkamah Agung.

On August 4, 2009, through interlocutory


judgement,
the
Court
denied
the
counterclaim proposed by Regent of Tanah
Bumbu District and PT Anzawara Satria. On
August 11, 2009, PT Anzawara Satria
requested an appeal on the interlocutory
judgment that was directly declined by
the Court, which determined the parties to
wait for the final decision instead. On
November 3, 2009, the Court issued two
decisions which approved Arutmin's claim.
The decisions terminated the exploration
and
exploitation
permits
of
each
PT Anzawara Satria and CV Putra
Parahyangan Mandiri, and ordered the
Regent of Tanah Bumbu to revoke such
permits. At the same time, the Court also
issued two decrees which postponed the
validity of the exploration and exploitation
permits of each PT Anzawara Satria and
CV Putra Parahyangan Mandiri. Due to the
issuance of such court decisions and
decrees, PT Anzawara Satria and CV Putra
Parahyangan Mandiri had filed appeals to
the High Administrative Court. On March 17,
2010, the High Administrative Court issued a
decision confirming the decision of the
Administrative Court which in favor of
Arutmin against CV Putra Parahyangan
Mandiri. However, on March 30, 2010, the
High Administrative Court issued decision in
favor to PT Anzawara Satria. The application
of appeal at the Supreme Court for each of
the decisions was filed, respectively, by
CV Putra Parahyangan Mandiri and Arutmin.
As of the completion date of the
consolidated financial statements, the above
cases are still being examined by the
Supreme Court.

184
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

389

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Pada tanggal 3 Juni 2009, Arutmin


mengajukan gugatan pada Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin terhadap
Bupati Kotabaru karena menerbitkan 2 (dua)
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi,
masing-masing terhadap PT Sebuku Batubai
Coal dan PT Sebuku Tanjung Coal. Kedua
IUP Eksplorasi tersebut menumpang dan
menindih salah satu wilayah PKP2B Arutmin
yaitu DU-314/Kalsel (Sungup Sembuluan).
Pada tanggal 30 November 2010, PTUN
Banjarmasin menerbitkan putusan yang
menyatakan gugatan Arutmin tidak dapat
diterima. Sehubungan dengan hal tersebut,
pada tanggal 9 Desember 2010, Arutmin
mengajukan
permohonan
banding
ke
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(PTTUN). Saat ini perkara ini sedang
disidangkan oleh PTTUN.

On 3 June 2009, Arutmin filed 2 (two)


lawsuits at the Administrative Court of First
Instance in Banjarmasin against the Bupati
of Kotabaru, respectively for the issuance of
2 (two) Mining Exploration Permits, each to
PT Sebuku Batubai Coal dan PT Sebuku
Tanjung Coal. The
Mining Exploration
Permits overlap with one of Arutmin CCOW
areas, which is DU-314/Kalsel (Sungup
Sembuluan). On 30 November 2010, the
Administrative Court of First Instance issued
decisions which revoke the lawsuits of
Arutmin. As response to the decisions, on 9
December 2010, Arutmin filed applications of
appeal to the Administrative Court of Appeal.
Currently this case is being examined by the
Administrative Court of Appeal.

Pada tanggal 20 Agustus 2010, PT


Malindojaya Diraja, perusahaan perkebunan
yang mengaku sebagai pemilik lahan yang
menindih 2 (dua) wilayah PKP2B Arutmin
yaitu DU-308/Kalsel (Karuh) dan DU318/Kalsel (Satui), mengajukan gugatan
terhadap Arutmin, Kementerian Energi dan
Sumber
Daya
Mineral,
Kementerian
Kehutanan, dan Gubernur Kalimantan
Selatan, sehubungan dengan diterbitkannya
PKP2B Arutmin, Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan (IPPKH) Arutmin, dan rekomendasi
bagi diterbitkannya IPPKH Arutmin di
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Nilai
keseluruhan gugatan yang diajukan adalah
sebesar Rp 11.066.099.500.000. Saat ini
perkara ini sedang disidangkan oleh PN
Jakarta Selatan.

On 20 August 2010, PT Malindojaya Diraja,


a plantation company claims to own plots of
land that overlap with 2 (two) of Arutmin's
CCOW areas, which is DU-308/Kalsel
(Karuh) dan DU-318/Kalsel (Satui) filed
lawsuit against Arutmin, the Minister of
Energy and Mineral Resources, the Minister
of Forestry, and the Governor of South
Kalimantan, because of the issuance of
Arutmin's mining concession, Arutmin's
Forestry Borrow to Use Permit, and
recommendation for Arutmin's Forestry
Borrow to Use Permit, at the District Court of
South Jakarta.The total amount of the claim
is IDR 11,066,099,500,000. At this moment
the case is being examined by the District
Court of South Jakarta.

Pada tanggal 4 November 2010, Arutmin


mengajukan gugatan terhadap Bupati Tanah
Bumbu di Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) Banjarmasin karena menerbitkan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) terhadap PT
Nawaksara yang menindih salah satu wilayah
PKP2B
Arutmin
yaitu
DU-317/Kalsel
(Sarongga). Pada tanggal 10 Januari 2011,
PTUN Banjarmasin menerbitkan putusan
yang membatalkan IUP tersebut. Pada
tanggal 1 Februari 2011, Bupati Tanah
Bumbu
mengajukan
banding
pada
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
(PPTUN). Saat ini perkara ini sedang
disidangkan di PTTUN.

On 4 November 2010, Arutmin filed lawsuit


against the Bupati of Tanah Bumbu at the
Administrative Court of First Instance in
Banjarmasin for issuing a Mining Permit to
PT Nawaksara, which overlap with one of
the CCOW areas of Arutmin, which is DU317/Kalsel (Sarongga). On 10 January 2011,
the Administrative Court of First Instance in
Banjarmasin issued a decision which
declared the Mining Permit of PT Nawaksara
as null and void. On 1 February 2011, the
Bupati of Tanah Bumbu filed an appeal to
the Administrative Appeal Court. Currently
the case is being examined by the
Administrative Appeal Court.

390

185
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

m. Pada tanggal 28 Maret 2008, PT Thiess


Contractors Indonesia (Thiess) mengirimkan
surat kepada KPC untuk mengajukan
kompensasi atas biaya tambahan yang terjadi
sejak bulan Juli 2007 dan biaya yang akan
terus berlangsung sampai dengan terjadinya
perubahan harga. Thiess menyatakan bahwa
pada saat ini peningkatan harga pada biaya
jasa pertambangan tidak lagi mencerminkan
peningkatan biaya operasional, maka harus
direvisi mulai bulan Juli 2007. Di pihak lain,
KPC berkeyakinan bahwa biaya jasa
pertambangan oleh Thiess masih diatas tarif
rata-rata dibandingkan dengan kontraktor
lainnya. Klaim atas peningkatan harga
yang diajukan oleh Thiess adalah sekitar
USD37,7 juta pada tanggal 31 Desember
2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian, para pihak
telah memulai dengan melakukan proses
arbitrasi.

m. On March 28, 2008, PT Thiess Contractors


Indonesia (Thiess) sent a letter to KPC,
seeking compensation for additional costs
incurred since July 2007 and costs that
would continue to be incurred until a revised
pricing is made. Thiess claimed that the
current escalation rate formula with regards
to mining service fee no longer reflects the
actual increase in its operating costs, hence
must be revised starting July 2007. On the
other hand, KPC believes that the current
mining service fee rate with Thiess is still
above other comparable mining contractors
rate. The claim for this escalation rate
dispute is approximately USD37.7 million as
of December 31, 2010. As of the completion
date
of
the
consolidated
financial
statements, the parties have started with the
arbitration process.

n.

n.

Izin dari Menteri Kehutanan Indonesia

Permit from the Ministry of Forestry of


Indonesia

Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi


Mineral (Dairi) berada pada kawasan hutan
lindung.
Berdasarkan
Undang-undang
No. 41, yang efektif tahun 1999, pada
kawasan hutan lindung dilarang melakukan
penambangan dengan pola penambangan
terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya
yang diberikan sebelum deklarasi.

Certain contract areas under the Contract of


Work (COW) of PT Dairi Prima Mineral
(Dairi) fall within a protected forest. Forestry
Law No. 41, which became effective in 1999,
prohibits open-cast mining within areas of
protected forest, including COWs that were
granted prior to the declaration..

Berdasarkan
surat
keputusan
Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
No.
463.K/40.00/MBP/2005
tanggal
28 Desember 2005, Pemerintah Pusat
menyetujui tahap konstruksi PT Dairi Prima
Mineral (Dairi), Anak perusahaan, efektif
tanggal 8 November 2005 sampai tanggal
7 November 2008. Berdasarkan rencana
pertambangan Dairi, sebuah tambang bawah
tanah dan fasilitas-fasilitas penunjangnya
akan dikembangkan di Kabupaten Dairi,
Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi
Sumatera Utara dan Naggroe Aceh
Darussalam. Namun, beberapa bagian dari
wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan
hutan lindung.

Based on the Ministry of Energy and Mineral


Resources Decision Letter No. 463.K/40.00/
MBP/2005 dated December 28, 2005, the
Central
Government
approved
the
construction phase of PT Dairi Prima Mineral
(Dairi), a Subsidiary, construction phase
effective from November 8, 2005 until
November 7, 2008. Based on Dairis mine
plan, underground mining and related
facilities will be developed in Dairi, West
Pakpak and Aceh Singkil Regencies, North
Sumatra and Nanggroe Aceh Darussalam
provinces. However, certain parts of the
contract area fall within protected forest.

186
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

391

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin


pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan
di area hutan lindung. Pada tanggal
13 Februari 2007, dalam sebuah dengar
pendapat Dairi mempresentasikan rencana
tambangnya dihadapan Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia.

In 2006, Dairi requested a land-use permit to


undertake activities in the protected forest.
On February 13, 2007, a hearing was held
wherein Dairi made a presentation of its
mine plan to the Indonesian Parliament.

Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan


surat kepada Departemen Kehutanan guna
memohon akselrasi izin pinjam pakai hutan
lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar
yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa
Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatera
Utara. Pada tanggal 19 September 2007,
Dairi
menerima
sebuah
surat
dari
Departemen Kehutanan yang menyebutkan
bahwa naskah Keputusan Presiden yang
memuat
persetujuan
atas
kegiatan
penambangan bawah tanah Dairi telah
disampaikan ke Sekretaris Kabinet.

On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the


Ministry of Forestry requesting acceleration
of the land use permit in protected forest
Batu Ardan totaling 37 hectares, which is
located
in
Sopokomil
area,
Silima
Punggapungga sub-district, North Sumatra
province. On September 19, 2007, Dairi
received a letter from the Forestry
Department that said the draft of Presidential
Decree approving Dairis underground
mining activites had been sent to the
Secretary of the Cabinet.

Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan


surat keberatan pada tanggal 29 Oktober
2007, dimana manajemen Dairi yakin bahwa
mereka telah mentaati semua peraturan yang
terkait dan tidak akan memberi dampak
negatif terhadap lingkungan atas kegiatan
penambangan bawah tanah di wilayah hutan
lindung.

In response to the above letter, Dairi


submitted an objection letter on October 29,
2007, as the management of Dairi believes
that they have complied with all related
regulations and there will be no negative
environmental impact from the operation of
underground mining in the protected forest.

Pada bulan April 2009, manajemen Dairi


menghentikan sementara aktivitas konstruksi
Proyek
Dairi
sementara
menunggu
persetujuan final Departemen Kehutanan
yang menyebabkan pemberhentian beberapa
karyawan dan perjanjian dengan para
kontraktor. Untuk mengatasi hal ini,
manajemen berencana untuk melanjutkan
permohonan atas izin pinjam pakai untuk
melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
Selanjutnya, saat ini manajemen berada
dalam proses negosiasi untuk persyaratan
kontrak dengan pemasok dan kontraktor
untuk memangkas keperluan arus kas keluar
jangka pendek serta memulai kembali
kegiatan pengembangan dengan persyaratan
yang lebih baik.

In April 2009, the management of Dairi has


temporarily suspended the construction
activities for the Dairi Project while awaiting
the final Ministry of Forestry approval
resulting in the termination of several
employees and agreements with the
contractors. In response to these matters,
the management plans to continue its
application for the land-use permit to
undertake activities in protected forest. In
addition, management is in the process of
negotiating the contract terms with its
suppliers and contractors to reduce the
short-term cash outflow requirements and to
restart the development activities under
better terms.

392

187
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah


No. 24 Tahun 2010 (PP24) dikeluarkan untuk
pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 undangundang Kehutanan No. 41. Berdasarkan
PP24 tambang bawah tanah dapat dilakukan
dalam kawasan hutan lindung bila tidak
menyebabkan turunnya permukaan tanah,
berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau
kerusakan akuifer air tanah.

In 2010, Government Regulation No. 24


Year 2010 (GR24) was issued to further
implement Article 31 of Forestry Law No. 41.
Under GR24, underground mining shall be
allowed in areas within protected forest
provided that the mining will not cause land
subsidence or lowering of ground surface,
changes or alterations to the main functions
of the forest areas or damage to ground
water aquifers.

Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi


memperoleh izin pinjam pakai dari Menteri
Kehutanan Republik Indonesia (Catatan 45b).

On October 11, 2010, Dairi obtained a landuse permit from Minestry of Forestry of
Republic Indonesia (Note 45b).

o.

Pada tanggal 21 November 2006, Dairi


menandatangani perjanjian rancangan dan
pembangunan fasilitas pelabuhan dengan
Rinkai - PCI Consortium dengan nilai kontrak
sebesar USD24.998.317. Pada tahun 2009,
Dairi memperdebatkan jumlah hutang kepada
Rinkai berdasarkan sertifikat dari Ausenco,
sebagai pengawas proyek, bahwa Rinkai
telah melakukan kelebihan penagihan untuk
pekerjaan dalam proses. Sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, Dairi dan Rinkai masih
bernegosiasi.

o.

On November 21, 2006, Dairi entered into


an agreement with Rinkai - PCI Consortium
(Rinkai) for the design and construction of
port facilities for a total contract value of
USD24,998,317. In 2009, Dairi disputed the
amount payable to Rinkai based on the
certification from Ausenco, the project
superintendent, that Rinkai has over-billed
the work-in-progress. As of the completion
date
of
the
consolidated
financial
statements, discussions between Dairi and
Rinkai are still ongoing.

p.

PT Citrapalu Minerals (CPM), Anak


perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak
Karya yang meliputi sebuah area konsesi
yang terletak di dalam Taman Hutan Raya
Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang
mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang
eksploitasi sumber daya alam di area Taman
Hutan Raya, termasuk wilayah Kontrak Karya
yang diberikan sebelumnya. Saat ini, CPM
masih dalam proses untuk mendapatkan izin
eksplorasi
dari Pemerintah Indonesia.
Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran
eksplorasi di masa mendatang tergantung
pada keberhasilan pengembangan dan
eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal
ini, manajemen berencana untuk melanjutkan
permohonan atas izin pinjam pakai untuk
melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
Oleh karena itu, CPM yakin akan
mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas
di area konsesi.

p.

PT Citrapalu Minerals (CPM), a Subsidiary,


entered into a Contract of Work (CoW) that
includes a concession area located within
Grand Forest Park. Forestry Law 41, which
became effective in 1999, prohibits the
exploitation of natural resources within areas
of Grand Forest Park, including the CoW
that was granted prior to the declaration.
Currently, CPM is in the process of obtaining
special permits to explore from the GOI.
Furthermore, the ultimate recovery of
exploration expenditure carried forward is
dependent on successful development and
commercial exploitation in the future. In
reponse to these matters, management
plans to continue its application for the landuse permit to undertake activities in
protected forest. Hence, CPM believes in its
ability to be granted a permit and continue
its activities in the concession area.

188
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

393

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

unless

q.

PT
Gorontalo
Minerals
(GM),
Anak
perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak
Karya yang meliputi sebuah area konsesi
yang terletak didalam Taman Nasional.
Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang
mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang
eksploitasi sumber daya alam di area Taman
Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya
yang diberikan sebelumnya. Saat ini, GM
masih dalam proses untuk mendapatkan izin
eksplorasi
dari Pemerintah Indonesia.
Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran
eksplorasi di masa mendatang tergantung
pada keberhasilan pengembangan dan
eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal
ini, manajemen berencana untuk melanjutkan
permohonan atas izin pinjam pakai untuk
melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
Oleh karena itu, GM yakin akan mendapatkan
izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.

q.

PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary,


entered into a CoW that includes a
concession area located within a National
Park. Forestry Law 41, which became
effective in 1999, prohibits the exploitation of
natural resources within areas of National
Park, including CoW that was granted prior
to the declaration. Currently, GM is in the
process of obtaining special permits to
explore from the GOI. Furthermore, the
ultimate recovery of exploration expenditure
carried forward is dependent on successful
development and commercial exploitation in
the future. In reponse to these matters,
management
plans
to
continue
its
application for the land-use permit to
undertake activities in protected forest.
Hence, GM believes in its ability to be
granted a permit and continue its activities in
the concession area.

r.

Iuran Kehutanan

r.

Forestry Fee

s.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)


No. 2 tanggal 4 Februari 2008, semua
perusahaan yang memiliki kegiatan dalam
area hutan produksi dan hutan lindung yang
tidak berkenaan dengan kegiatan kehutanan
berkewajiban
untuk
membayar
iuran
kehutanan antara Rp1,2 juta sampai dengan
Rp3 juta per hektar setiap tahunnya dan
berlaku sejak tahun 2008.

Based on Government Regulation (GR) No.


2 dated February 4, 2008, all companies that
have activities in production and protected
forest areas that are not related to forestry
activities will have an obligation to pay a
forestry fee ranging from Rp1.2 million to
Rp3 million per hectare annually effective
from 2008.

Anak
perusahaan
masih
mempelajari
pengaruh peraturan ini terhadap kegiatan
operasionalnya.

The Subsidiaries are reviewing the impact of


the said regulation on their operations.

Perpajakan

s.

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan


yang berlaku di Indonesia, perusahaan
menghitung, menetapkan dan membayar
sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang.
Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat
menetapkan atau mengubah kewajiban pajak
dalam batas waktu sepuluh (10) tahun sejak
saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun
2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru
yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008
dan tahun-tahun selanjutnya menentukan
bahwa DJP dapat menetapkan dan
mengubah kewajiban pajak tersebut dalam
batas waktu lima (5) tahun sejak saat
terhutangnya pajak.

394

Taxation
Under the taxation laws of Indonesia, the
Company submits tax returns on the basis of
self-assessment. The Director General of
Tax (DGT) may assess or amend taxes
within ten (10) years from the time the tax
becomes due, or until the end of 2013,
whichever is earlier. There are new rules
applicable to fiscal year 2008 and
subsequent years stipulating that the DGT
may assess or amend taxes within five (5)
years of the time the tax becomes due.

189
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

46. KONTINJENSI (Lanjutan)

46. CONTINGENCIES (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki
beberapa Surat Ketetapan Pajak yang
masih menunggu hasil pemeriksaan pajak.
Perusahaan dan Anak perusahaan telah
mengajukan keberatan dan/atau banding
yang sampai dengan tanggal penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian, masih
tertunda putusannya atau sedang dalam
proses, yang hasil akhirnya mungkin
substansial, tetapi belum bisa ditentukan
(Catatan 41).

As of December 31, 2010 and 2009 , the


Company and its Subsidiaries have several
Tax Assessment Letters that are still waiting
for the results of the tax assessment. The
Company and its Subsidiaries have filed
objections and/or appeals that as of the
completion date of the consolidated financial
statements are still in process or pending
decision, the outcomes of which could be
substantial
but
are
not
presently
determinable (Note 41).

47. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM


MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA
SERIKAT

47. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES


DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang yang
bukan Dolar Amerika Serikat, sebagai berikut:
Dalam mata
uang asing /
Foreign
Currencies
Aset
Kas dan setara kas

Kas di bank yang dibatasi


penggunaannya
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Tagihan Pajak Pertambahan Nila

At
December 31, 2010 and 2009 , the
Company and its Subsidiaries had monetary
assets and liabilities other than United States
Dollar as follows:
2010

Jumlah / Amount

Hutang lain-lain
Hutang pajak

Assets
Cash and cash equivalents

950.776.860.411
192.873
2.214.182
1.268.276
28

105.747.621
187.087
3.011.287
1.521.931
7.066

IDR
IDR
IDR
IDR

2.842.927.227
263.506.043.187
9.461.633.895
7.670.283.292.746

316.197
29.307.757
1.052.345
853.106.806

Restricted cash in banks


Trade receivables
Other receivables
Value-Added Tax recoverable

994.258.097

Total assets

IDR
SGD
AUD
IDR
IDR

158.991.880.243
2.889
18.830
251.542.933.272
157.792.094.955

Jumlah kewajiban
Aset Bersih

190
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Setara dengan /
Equivalent in
USD

IDR
AUD
EUR
JPY
MRO

Jumlah aset
Kewajiban
Hutang usaha

unless

17.683.448
2.196
18.265
27.977.192
17.550.005

Liabilities
Trade payables

Other payables
Taxes payable

63.231.106

Total liabilities

931.026.991

Net Assets

395

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

47. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM


MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA
SERIKAT (Lanjutan)

47. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES


DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(Continued)

Dalam mata
uang asing /
Foreign
Currencies
Aset
Kas dan setara kas

Kas di bank yang dibatasi


penggunaannya
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Tagihan Pajak Pertambahan Nila
Jumlah aset
Kewajiban
Hutang usaha

Hutang lain-lain
Hutang pajak
Jumlah kewajiban

2009

Jumlah / Amount

Setara dengan /
Equivalent in
USD
Assets
Cash and cash equivalents

IDR
AUD
JPY
EUR
MRO

138.425.687.800
3.643.237
21.537
1.999.147
170

14.726.137
3.278.913
23.260
2.878.772
42.617

IDR
IDR
IDR
IDR

7.484.496.200
169.444.569.200
6.656.412.600
6.359.133.182.000

796.223
18.026.018
708.129
676.503.530
716.983.599

IDR
EUR
SGD
AUD
IDR
IDR

620.531.882.000
7.516
142.493
916.871
278.955.415.200
78.748.838.400

66.014.030
10.823
101.170
825.184
29.676.108
8.377.536
105.004.851

Other payables
Taxes payable
Total liabilities

611.978.748

Net Assets

Aset Bersih

48. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN

Restricted cash in banks


Trade receivables
Other receivables
Value-Added Tax recoverable
Total assets
Liabilities
Trade payables

48. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED


FINANCIAL STATEMENTS

a. Perusahaan menyajikan kembali laporan


keuangan
konsolidasian
tahun
2008
sehubungan
dengan
penyesuaian
atas
perbedaan jumlah pajak yang dilaporkan
dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
atas Pajak Penghasilan Badan dengan jumlah
hutang pajak yang sebelumnya disajikan.
Selanjutnya, Perusahaan mengakui taksiran
dividen atas laba bersih tahun 2007 dari
Kalimantan Coal Limited dan Sangatta
Holdings Limited, Anak perusahaan yang
dimiliki secara penuh yang berlokasi di
Republik Mauritius dan Republik Seychelles
sehubungan dengan Controlled Foreign
Corporation Rule mengenai Taksiran Dividen.

396

unless

a. The
Company
restated
the
2008
consolidated financial statements relating to
adjustments on the difference between the
tax declared in the Annual Corporate Income
Tax Return against the tax payable as
previously reported. Furthermore, the
Company recorded deemed dividend on the
2007 net income of Kalimantan Coal Limited
and Sangatta Holdings Limited, whollyowned Subsidiaries domiciled in the
Republic of Mauritius
and Republic of
Seychelles, respectively, in relation to the
Controlled Foreign Corporation Rule on
Deemed Dividend.

191
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

48. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

48. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED


FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

b. Anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia


(Arutmin) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC),
melaporkan pembetulan SPT atas Pajak
Penghasilan Badan untuk tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007, dan pada bulan
Desember 2009, Arutmin dan KPC telah
melunasi seluruh kewajiban pajak tahun 2008
berdasarkan SPT Pajak Penghasilan Badan
yang sudah dilaporkan secara mengangsur.
Berdasarkan pembetulan SPT untuk tahun
2005 sampai dengan tahun 2007 tersebut,
Arutmin dan KPC harus membayar tambahan
pajak
penghasilan
badan.
Tambahan
pembayaran
tersebut
telah
dilakukan
sehubungan dengan pemeriksaan pajak
pendahuluan oleh Kantor Pajak. Dengan
demikian,
jumlah
keseluruhan
sebesar
USD600 juta telah dibayarkan. Selanjutnya,
pada tanggal 18 Januari 2010, KPC
mengajukan argumentasi praperadilan kepada
Pengadilan
Negeri
Jakarta
Selatan
sehubungan dengan pemeriksaan bukti awal
adanya tindak pidana kewajiban pajak. Pada
tanggal 9 Februari 2010, Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tidak menerima argumentasi
praperadilan yang diajukan KPC. Oleh karena
itu, berdasarkan hasil keputusan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan tersebut, manajemen
memutuskan untuk menyajikan kembali
laporan keuangan KPC untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
untuk menyajikan dampak dari penyesuaian
terhadap akun yang berhubungan dengan
pajak penghasilan badan untuk tahun 2005
sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan
keputusan itu pula, manajemen Arutmin
memutuskan untuk menyajikan kembali
laporan keuangan Arutmin untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008
karena manajemen yakin bahwa kondisi
perpajakan KPC memiliki substansi yang sama
dengan Arutmin.

b. The Subsidiaries, PT Arutmin Indonesia


(Arutmin) and PT Kaltim Prima Coal (KPC),
filed revised Annual Corporate Income Tax
Returns for fiscal years 2005 to 2007, and in
December 2009, Arutmin and KPC, through
several installments, have fully paid the
2008 tax liability based upon the submitted
Annual Corporate Income Tax Return. The
revised Annual Tax Returns for fiscal years
2005 to 2007 required Arutmin and KPC to
pay an additional corporate income tax
expense. The additional payments were
made related to preliminary tax examination
by the Tax Authorities. As a result, total
amount of USD600 million has been paid.
Furthermore, on January 18, 2010, KPC filed
a pretrial argument with the South District
Jakarta Court relating to evidence
investigation for criminal indication on tax
obligation. On February 9, 2010, South
Jakarta District Court has rejected the
pretrial argument of KPC. Hence, based on
the decision of South Jakarta District Court,
the management has decided to restate
KPCs financial statements for the year
ended December 31, 2008 to effect the
adjustments on accounts relating to the
corporate income taxes for the years 2005 to
2008. Based on that decision also, the
management of Arutmin has decided to
restate Arutmins financial statements for the
year ended December 31, 2008 as the
management believes that the tax position in
KPC has the same substance with Arutmin.

192
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

unless

397

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

48. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

48. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED


FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

Aset pajak tangguhan


Hutang pajak
Saldo laba

2009 Dilaporkan
Sebelumnya/ As
Reported
60.851.067
284.188.682
970.469.004

Penyesuaian/
Adjustment
(57.062.090)
60.160.971
(117.223.061)

49. MANAJEMEN RISIKO

2009 Disajikan
Kembali /
As Restated
3.788.977
344.349.653
853.245.943

unless

Deferred tax assets


Taxes payable
Retained earnings

49. RISK MANAGEMENT

Implementasi Manajemen Risiko

Risk Management Implementation

Selama beberapa tahun terakhir, Perusahaan


secara
aktif
melakukan
restrukturisasi,
meningkatkan
sistim
governance,
dan
menempatkan Perusahaan untuk menjadi yang
terkemuka dalam industri pertambangan.

Over the last few years, the Company has


actively restructured its business, improved its
governance systems, and positioned itself to play
a leading role in the mining industry

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh


persaingan, Perusahaan tidak akan mampu
mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan
hanya bersikap pasif.

In a dynamic and competitive world, the Company


cannot manage either strategic or tactical risks by
adopting a passive stance.

Oleh
karena
itu
Perusahaan
telah
mengembangkan berbagai cara dan pendekatan
guna menggali berbagai dimensi risiko yang
dihadapi
terkait
dengan
kegiatan
serta
kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga
Perusahaan mampu mengelola risiko dan
menjadikannya sebagai hal yang menguntungkan
Perusahaan.

Therefore, the Company has developed the


mindset and approaches to explore the many
dimensions of the challenges associated with
each activity and opportunity so that the Company
can balance these against the more obvious signs
of reward.

Penerapan manajemen risiko korporat (Enterprise


Risk Management - ERM) di Perusahaan dimulai
pada tahun 2008. Tahap pertama penerapan
berlangsung dari 30 April 2008 - 8 Juni 2009 dan
difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang lebih
banyak dilakukan untuk meningkatan kesadaran,
pengetahuan serta kemampuan atas pentingnya
manajemen risiko.

The implementation of ERM at the Company


started in 2008. The first phase of implementation
was carried out from April 30, 2008 to June 8,
2009 and was focused on awareness activities of
the importance of risk management to improve
the Companys knowledge and capability in the
area of risk management.

Selanjutnya, implementasi manajemen risiko


dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko
Perusahaan sesuai dengan Kebijakan dan
Prosedur Manajemen Risiko Korporat (ERM) yang
telah disetujui oleh Direksi dan diterbitkan tanggal
30 April 2009. Kebijakan dan prosedur ini
memberikan arahan dalam penerapan praktik
manajemen risiko korporat di Perusahaan dan
seluruh unit usahanya.

Furthermore, risk management at the Company is


carried out by the Companys Risk Management
Division in accordance with the Enterprise Risk
Management (ERM) Systems Policy and
Procedures approved by the Board of Directors
and issued on April 30, 2009. These policies and
procedures
provide
guidance
in
the
implementation of the ERM practices at the
Company and all its business units.

398

193
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

49. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

49. RISK MANAGEMENT (Continued)

unless

Tanggung
jawab
untuk
memantau
dan
mengevaluasi risiko di Perusahaan berada pada
Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif
manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM
termasuk keberadaan komite-komite penunjang di
tingkat Dewan Komisaris dan Direksi (yaitu Komite
Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan
Nominasi serta Komite Audit, Hedge Risk
Management Committee, Sub Komite Ekspansi,
Komite Pedoman Perilaku dan Komite Teknologi
Informasi (yang telah dibentuk 15 Desember
2010).

The responsibility for risk monitoring and


evaluation at the Company lies with the Board of
Commissioners, Board of Directors, and executive
management through an ERM governance
structure that includes a number of committees at
the Boards level (i.e. Risk Management
Committee,
Remuneration
&
Nomination
Committee, and Audit Committee, Hedging Risk
Management
Committee,
Sub
Expansion
Committee, Code of Conduct Committee and
Information Technology Steering Committee
(which wad established on 15 December 2010).

Perusahaan
mengidentifikasi
risiko
secara
berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau
tujuan strategis ditetapkan, risiko yang mungkin
berdampak terhadap pencapaian tujuan bisnis
Perusahaan
diidentifikasi.
Perusahaan
menggolongkaan risiko berdasarkan konsekuensi
atau akibat dan kemungkinan atau frekuensi
terjadinya risiko. Setelah risiko di identifikasi dan
dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan apa
yang harus diambil untuk mengeliminasi,
mengurangi, menerima atau memindahkan risiko
yang telah di identifikasi sehingga risiko masih
dalam tingkat toleransi yang dapat diterima oleh
Perusahaan. Pembuatan rencana mitigasi risiko
akan membantu mengidentifikasi, mengawasi dan
melaporkan
status
tindakan
pengawasan
terhadap
masing-masing risiko. Selain itu,
rencana mitigasi risiko membantu Perusahaan
untuk mengarahkan sumber daya yang tersedia
untuk
mengelola
risiko
yang
utama/signifikan/kritikal.

The
Company
conducts
ongoing
risk
Management tasks of identifying significant
risks.Once business or strategic objectives are
established, significant risks that may have an
adverse effect on the achievement of the
business objectives are identified. The Company
ranks the risks based on consequence or impact
and likelihood or frequency of occurrence. Once
the risk is identified and assessed, management
decide what action can be taken to eliminate,
reduce, accept, or transfer the identified risk such
that the level of risk is still within the tolerable
levels accepted by the Company. Development of
an action plan will help identify, monitor and report
on the status of risk management controls
treatment initiatives related to each risk. In
addition, action plan formulation helps to redirect
resources to key/significant/critical risks.

Pada tahun 2010, Perusahaan mengidentifikasi


dan mengevaluasi risiko berdasarkan 2 tujuan
utama Perusahaan yaitu meningkatkan kapasitas
produksi batubara dan diversifikasi produk
tambang lainnya diluar batubara. Sebagai hasil
dari proses manajemen risiko terhadap dua tujuan
stratejik utama, Perusahaan telah mengidentifikasi
beberapa risiko yang paling utama (Risks That
Matter), dan telah membuat dan melaksanakan
mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

In 2010, the Company identified and assessed


risks based on the 2 main strategic objectives,
which were to increase the coal production and
diversification to other mining areas besides coal.
As a result of the above risk management process
on the two strategic objectives, the Company has
identified several Risks That Matter, and has
prepared and conducted mitigation plans of these
risks as follows:

Risiko Keuangan - Nilai Wajar Kontrak


Derivatif - Perusahaan diwajibkan oleh
pemodal melakukan perjanjian Capped Call.
Berdasarkan
metode
akuntansi
yang
diterapkan, Perusahaan harus menggunakan
nilai wajar untuk pelaporan transaksi tersebut.
Hal ini dapat menimbulkan fluktuasi atas
penghasilan dan beban lain-lain dalam rugi
laba Perusahaan yang nilainya cukup
signifikan.

194
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

Financial Risk - Fair Value Derivative Contract


- The Company is requested to enter into a
Capped Call Agreement. In accordance with
the implemented accounting standards, the
Company has to use fair value to report the
transaction. This condition may create a
significant fluctuation of other income and
expenses in the Companys income statement.

399

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

49. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

49. RISK MANAGEMENT (Continued)

unless

Tidak Terdapat Rencana Suksesi Tidak


adanya rencana suksesi dapat mengakibatkan
terganggunya operasional Perusahaan dalam
hal seorang personil kunci tidak mampu
melaksanakan tugasnya terutama bilamana
personil
tersebut
tidak
memberikan/
membagikan informasi penting kepada yang
lain. Untuk memitigasi risiko ini, Divisi Sumber
Daya manusia sedang dalam proses
mengembangkan suatu sistim rencana suksesi
para anggota Direksi maupun top manajemen
serta secara berkelanjutan mengembangkan
budaya
untuk
membagikan
informasi
(knowledge - sharing) di seluruh Perusahaan.

Lack of Succession Planning - There is a lack


of succession planning which could result the
disruption to the operations of the Company in
case several key personnel are incapacitated
to carry out their duties especially if those
persons
have
not
disseminated
vital
information. In order to mitigate these risks, the
Human Resources Division is currently
developing a succession plan system for the
members of the Board of Directors and top
management and is continuously developing a
knowledge sharing culture throughout the
Company.

Tidak tersedianya sistem pelaporan keuangan


yang terkonsolidasi - Perusahaan masih belum
memiliki sistem pelaporan keuangan yang
terkonsolidasi sehingga laporan keuangan
masih
disusun
secara
manual
dan
memunculkan
kemungkinan
adanya
ketidakakuratan dalam penyusunan laporan
keuangan. Untuk memitigasi risiko ini, BUMI
senantiasa memeriksa semua data keuangan
yang akan dimasukkan ke dalam laporan
keuangan dengan seksama dan teliti sebelum
diaudit oleh auditor independen eksternal.
Untuk menanggulangi ini di masa yang yang
akan datang, sebuah sistem pelaporan
keuangan terintegrasi tengah dikembangkan
dan akan diimplementasikan pada tahun 2011.
Selain itu Perusahaan juga merekrut personil
yang tepat untuk mendukung proses ini.

There is no financial reporting consolidation


system in place The Company has no
financial reporting consolidation system in
place therefore the financial reporting is done
manually which may cause inaccuracy in the
consolidated financial statement. To mitigate
this risk, BUMI has been thoroughly and
prudently checking all the financial data to be
included in the consolidated financial
statements before they were audited by the
external independent auditor. To overcome
this, an integrated financial reporting system
for consolidation purposes has been
developed and will be implemented in 2011.
Furthermore the Company recruited suitable
personnel to support this process.

Ketidakcukupan jumlah tenaga ahli Sehubungan dengan peningkatan ekspansi


usaha Perusahaan dan peningkatan target
produksi Perusahaan, kebutuhan tenaga ahli
pun semakin meningkat. Terdapat risiko
bahwa jumlah tenaga ahli yang ada di
Perusahaan
tidak
mencukupi
untuk
mendukung aktivitas usaha Perusahaan dalam
mencapai target-target usahanya. Untuk
memitigasi risiko ini, Perusahaan secara
konsisten melakukan benchmarking atas
remunerasi pegawainya sehingga dapat
kompetitif
di
pasar
tenaga
kerja,
mengembangkan
sistem
penyebaran
pengetahuan dalam organisasinya, melakukan
program pengembangan berkelanjutan dan
meningkatkan metode perekrutan tenaga ahli.

Insufficient number of skilled professionals In


relation to the increase in the Companys
business expansion and the increase in
production target, the requirement for
additional skilled professionals has also
increased. There is a risk that the current
number of skilled professionals would not be
sufficient for the Company to support its
business activities and to achieve its business
targets. To mitigate this risk, the Company has
been consistently conducting benchmarking on
its employees remuneration packages in order
to stay competitive in the workforce market,
develop a transfer knowledge system in its
organization, conduct continuous development
program and improve its methods in recruiting
skilled professionals.

400

195
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

49. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)

49. RISK MANAGEMENT (Continued)

unless

Tidak adanya program yang terstruktur dalam


hubungan
masyarakat
dan
komunikasi
Perusahaan - Dalam menanggapi berbagai
pemberitaan mengenai Perusahaan yang
berkembang di masyarakat, Perusahaan tidak
memiliki program yang terstruktur dalam
menjalin hubungan dengan masyarakat dan
strategi komunikasi yang efektif. Hal ini
mengurangi kemampuan Perusahaan dalam
membangun citra perusahaan yang baik dan
menangkal pemberitaan negatif di masyarakat.
Untuk memitigasi risiko ini, Perusahaan akan
mengembangkan
program
hubungan
masyarakat yang terstruktur dan strategi
komunikasi perusahaan yang efektif.

No structured program on public relations and


corporate communications - In order to
respond on the various publications which
spread in the public, the Company does not
yet have a structured program in public
relations and an effective communication
strategy. This can reduce the Companys
capabilities in building good corporate image
and countering negative publications in public.
To mitigate this risk, the Company will develop
structured public relation program and effective
corporate communication strategy.

Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam


jangka pendek - Bahan bakar minyak
merupakan sumber energi utama dalam
proses penambangan batu bara sehingga
peningkatan
harganya
akan
memberi
pengaruh
signifikan
bagi
keuangan
Perusahaan. Untuk mengantisipasi dampak
peningkatan harga bahan bakar minyak,
Perusahaan melakukan kontrak jangka
panjang dalam menjamin persediaan minyak,
melakukan transaksi lindung nilai terhadap
harga minyak dan membangun Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan
bakar batu bara sebagai sumber daya
tambahan..

Short term increase in fuel price Fuel is a


main source of energy in the coal mining
process therefore its price increase will have
significant impact on the Companys financial
condition. To mitigate the impact of an
increase in fuel price, the Company enters into
a long term contract in fuel supply to ensure its
supply for production, conducting hedging
transactions on fuel price and build a coal
power plant as a secondary energy source.

50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

50. SUBSEQUENT EVENT

Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory


Convertible Note yang diterbitkan oleh BRM
kepada
Perusahaan
dikonversi
menjadi
7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal
per saham Rp670 (angka penuh). Pada tanggal
tersebut, kepemilikan Perusahaan di BRM
sebesar 87.11%.

On March 9, 2011, the Mandatory Convertible


Note issued by BRM to the Company was
converted to 7,401,541,000 ordinary shares at
Rp670 (full amount) par value per each share. As
of date, the Company has shareholding of
87.11% on BRM.

196
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

401

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

51. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU

unless

51. ACCOUNTING STANDARDS


PRONOUNCEMENTS

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan


revisi atas beberapa standar akuntansi yang
mungkin berdampak pada laporan keuangan
konsolidasian.

The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has


released revisions to several accounting
standards that may have certain impacts on the
consolidated financial statements.

Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan


yang periodenya dimulai pada atau setelah
1 Januari 2011:

The following revisions for financial statements


for the period commencing from on or after
January 1, 2011:

PSAK 1 (Revisi 2010) - Penyajian Laporan


Keuangan.
PSAK 2 (Revisi 2010) - Laporan Arus Kas.

PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan


Interim.
PSAK 4 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan
Konsolidasian
dan
Laporan
Keuangan
Tersendiri.
PSAK 5 (Revisi 2010) - Segmen Operasi.

PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihakpihak Berelasi.


PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah
Periode Pelaporan.
PSAK 12 (Revisi 2010) - Bagian Partisipasi
dalam Ventura Bersama.
PSAK 15 (Revisi 2010) - Investasi pada
Entitas Asosiasi.
PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Takberwujud.
PSAK 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis.

PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan.


PSAK 25 (Revisi 2010) - Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

PSAK 48 (Revisi 2010) - Penurunan Nilai Aset.

PSAK 57 (Revisi 2010) - Provisi, Liabilitas


Kontinjensi dan Aset Kontinjensi.
PSAK 58 (Revisi 2010) - Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan.
ISAK 7 (Revisi 2010) - Konsolidasi Entitas
Bertujuan Khusus.
ISAK 9 - Perubahan atas Liabilitas
Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa.

ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan.


ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas kepada
Pemilik.
ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.
ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs
Web.
ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai.

402

PSAK 1 (Revised 2010) - Presentation of


Financial Statements.
PSAK 2 (Revised 2010) - Statement of Cash
Flows.
PSAK 3 (Revised 2010) - Interim Financial
Reporting.
PSAK 4 (Revised 2010) - Consolidated and
Separate Financial Statements.
PSAK 5 (Revised 2010) - Operating
Segments.
PSAK 7 (Revised 2010) - Related Party
Disclosures.
PSAK 8 (Revised 2010) - Events after the
Reporting Period.
PSAK 12 (Revised 2010) - Interests in Joint
Ventures.
PSAK 15 (Revised 2010) - Investments in
Associates.
PSAK 19 (Revised 2010) - Intangible Assets.
PSAK 22 (Revised 2010) - Business
Combinations.
PSAK 23 (Revised 2010) - Revenue.
PSAK 25 (Revised 2010) - Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors.
PSAK 48 (Revised 2010) - Impairment of
Assets.
PSAK 57 (Revised 2010) - Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Assets.
PSAK 58 (Revised 2010) - Non-Current
Assets Held for Sale and Discontinued
Operations.
ISAK 7 (Revised 2010) - Consolidation Special Purpose Entities.
ISAK
9
Changes
in
Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities.
ISAK 10 - Customer Loyalty Programmes.
ISAK 11 - Distribution of Non-Cash Assets to
Owners.
ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers.
ISAK 14 - Intangible Assets - Web Site Costs.
ISAK 17 - Interim Financial Reporting and
Impairment.

197
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

51. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)

unless

51. ACCOUNTING STANDARDS


PRONOUNCEMENTS (Continued)

Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan


yang periodenya dimulai pada atau setelah
1 Januari 2012:

The following revisions for financial statements


for the period commencing from on or after
January 1, 2012:

PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan


Kurs Valuta Asing.
ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam
Kegiatan Usaha Luar Negeri.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang


mempelajari dampak yang mungkin timbul dari
penerapan standar-standar ini terhadap laporan
keuangan konsolidasian.

The Company and Subsidiaries are evaluating


the potential impact on the consolidated financial
statements as a result of the adoption of the
above new accounting standards.

52. REKLASIFIKASI AKUN

52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa angka perbandingan dalam laporan


keuangan konsolidasian tahun 2009 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan konsolidasian tahun 2010.
Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
2009
Dilaporan
Sebelumnya / As
Reported
Piutang lain-lain-jangka panjang
Aset lancar lainnya
Piutang pinjaman
Biaya eksplorasi dan
pengembangan tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Pendapatan
Beban pokok pendapatan
Beban usaha

Certain comparative figures in the 2009


consolidated financial statements have been
reclassified to conform to the 2010 consolidated
financial
statements
presentation.
These
reclassifications are as follows:

Reklasifikasi /
Reclassification

2009
Setelah
Direklasifikasi /
As Reclassified

250.000.000
48.548.684
-

(250.000.000)
(7.668.418)
250.000.000

40.880.266
250.000.000

837.409.650
371.918.940
3.219.274.206
2.115.579.560
465.447.027

(43.361.912)
51.030.330
445.748.889
433.748.889
12.000.000

794.047.738
422.949.270
3.665.023.095
2.549.328.449
477.447.027

53. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN

Other receivables-non-current
Other current assets
Loans receivable
Deferred exploration and
development costs
Other non-current assets
Revenues
Cost of revenues
Operating expenses

53. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED


FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas


penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
yang diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2011.

The management of the Company is responsible


for the preparation of these consolidated
financial statements that were completed on
March 24, 2011.

198
BUMI RESOURCES ANNUAL REPORT 2010

PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of


Changes in Foreign Exchange Rates.
ISAK 13 - Hedges of Net Investment in a
Foreign Operation.

403

PT BUMI RESOURCES Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)

PT BUMI RESOURCES Tbk


AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in United States Dollar,
otherwise stated)

51. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)


-

unless

51. ACCOUNTING STANDARDS


PRONOUNCEMENTS (Continued)

ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas:


Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.
ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs
Web.
ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai.

ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers.


ISAK 14 - Intangible Assets - Web Site Costs.
ISAK 17 - Interim Financial Reporting and
Impairment.

Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan


yang periodenya dimulai pada atau setelah
1 Januari 2012:

The following revisions for financial statements


for the period commencing from on or after
January 1, 2012:

PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan


Kurs Valuta Asing.
ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam
Kegiatan Usaha Luar Negeri.

Perusahaan dan Anak perusahaan sedang


mempelajari dampak yang mungkin timbul dari
penerapan standar-standar ini terhadap laporan
keuangan konsolidasian.

The Company and Subsidiaries are evaluating


the potential impact on the consolidated financial
statements as a result of the adoption of the
above new accounting standards.

52. REKLASIFIKASI AKUN

52. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa angka perbandingan dalam laporan


keuangan konsolidasian tahun 2009 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
laporan keuangan konsolidasian tahun 2010.
Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
2009
Dilaporan
Sebelumnya / As
Reported
Piutang lain-lain-jangka panjang
Aset lancar lainnya
Piutang pinjaman
Biaya eksplorasi dan
pengembangan tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
Pendapatan
Beban pokok pendapatan
Beban usaha

Certain comparative figures in the 2009


consolidated financial statements have been
reclassified to conform to the 2010 consolidated
financial
statements
presentation.
These
reclassifications are as follows:

Reklasifikasi /
Reclassification

2009
Setelah
Direklasifikasi /
As Reclassified

250.000.000
48.548.684
-

(250.000.000)
(7.668.418)
250.000.000

40.880.266
250.000.000

837.409.650
371.918.940
3.219.274.206
2.115.579.560
465.447.027

(43.361.912)
51.030.330
445.748.889
433.748.889
12.000.000

794.047.738
422.949.270
3.665.023.095
2.549.328.449
477.447.027

53. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN

Other receivables-non-current
Other current assets
Loans receivable
Deferred exploration and
development costs
Other non-current assets
Revenues
Cost of revenues
Operating expenses

53. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED


FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas


penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
yang diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2011.

404

PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of


Changes in Foreign Exchange Rates.
ISAK 13 - Hedges of Net Investment in a
Foreign Operation.

The management of the Company is responsible


for the preparation of these consolidated
financial statements that were completed on
March 24, 2011.

199
BUMI RESOURCES LAPORAN TAHUNAN 2010

DAFTAR ISI
/TABLE OF CONTENTS
Merealisasikan Visi Perseroan
/Implementing the Vision
TENTANG KAMI
/GET TO KNOW US BETTER
Bisnis Kami
/The Business
Peta Operasional
/The Operation Areas
Jejak Langkah
/The Milestones
Road Map 2009-2013
/The 2009-2013 Road Map
Tanggungjawab Sosial
/Social Responsibility
Penghargaan dan Sertifikasi 2010
/The Awards and Certifications in 2010
Visi Misi dan Filosofi Perusahaan
/Our Vision Mission and Company Philosophy
KINERJA PERSEROAN
/THE COMPANY PERFORMANCE
Ikhtisar Keuangan
/Financial Highlights
Ikhtisar Saham
/Stock Highlights
Sasaran Pasar
/Target Markets
MANAJEMEN
/FROM THE BOARD
Laporan Dewan Komisaris
/Report from the Board of Commissioners
Laporan Direksi
/Report from the Board of Directors
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT DISCUSSION & ANALYSIS
Tinjauan Bisnis
/Business Review
Aset Batubara
/Coal Assets
PT Arutmin Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
PT Fajar Bumi Sakti
PT Pendopo Energi Batubara
Aset Non Batu Bara
/Non-Coal Assets

Bumi Mauritania S.A.


Gallo Oil (Jersey) Ltd.
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Newmont Nusa Tenggara (Copper and Gold Mining)
PT Dairi Prima Mineral
Konblo Bumi Inc. (Diamond & Precious Metal
Exploration)

43
44
45
46
47
48
49

4
6
8
10

TINJAUAN KEUANGAN
/FINANCIAL REVIEW
Diskusi dan Pembahasan Manajemen/
Management Discussion and Analysis

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
/CORPORATE GOVERNANCE REPORT

50

57

12
14

16

MANAJEMEN RISIKO BUMI


/RISK MANAGEMENT AT BUMI

118

LAPORAN KOMITE AUDIT


/AUDIT COMMITTEE REPORT

133

LAPORAN MANAJEMEN
/MANAGEMENT REPORT

137

18
20

Pengembangan Sumber Daya Manusia


/Human Resources Development
Teknologi Informasi
/Information Technology
Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
/Health, Safety and Environment

138
146
150

22
26

34
34
35
38
40
41

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


/CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

161

STRATEGI DAN PANDANGAN KE DEPAN


/STRATEGY & FUTURE OUTLOOK

173

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2010


/RESPONSIBILITY FOR 2010 ANNUAL REPORT

178

INFORMASI PERSEROAN
/CORPORATE INFORMATION

179

LAPORAN KEUANGAN
/FINANCIAL REPORT

199

42

Dicetak di atas kertas daur ulang


Printed on recycled paper

2010

2010

Laporan Tahunan
Annual Report

Laporan Tahunan
Annual Report

www.bumiresources.com

Implementing the Vision

PT Bumi Resources Tbk.


Bakrie Tower, 12th Floor
Kompleks Rasuna Epicentrum
Jl. H.R. Rasuna Said
Jakarta 12940
Indonesia
Tel. +62 21 5794 2080
Fax. +62 21 5794 2070

Implementing
the

Vision

Laporan Tahunan

2010

Annual Report

You might also like