You are on page 1of 42

Pengertian, Macam dan Jenis Hak Asasi

Manusia / HAM yang Berlaku Umum


Global - Pelajaran Ilmu PPKN / PMP
Indonesia
Submitted by godam64
on Thu, 13/07/2006 - 12:17
Pengertian dan Definisi HAM :
HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai
warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak
asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi
manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran ham di Indonesia memang masih banyak
yang belum terselesaikan / tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia
dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah Munir yang
tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak

- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll


- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan
di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

Contoh2 makalah

1.Tugas Kuliah: MAKALAH KEWARGANEGARAAN HAK ASASI


MANUSIA (HAM)
17 Apr
MAKALAH KEWARGANEGARAAN
HAK ASASI MANUSIA
(HAM)
No one can take away your human right (pembatasan dan pernyataan
bahwa tidak bisa mengambil Hak Asasi yang lain).
DISUSUN OLEH:
NURHIDAYAH
10012101
AKUNTANSI C
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa kehendak-NYA
mungkin saya tidak dapat menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar kita semua dapat memahami seberapa besar dari
makna dari Hak Asasi Manusia yang akan saya tulis berdasarkan dari berbagai

sumber. Makalah ini saya susun tidak mudah seperti membalikkan telapak
tangan banyak tantangan yang saya temukan. Namun dengan usaha, kemauan,
kerja keras dan atas kehendak_NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini memuat tentang HAK ASASI MANUSIA No one can take away
your human right (pembatasan dan pernyataan bahwa tidak bisa
mengambil Hak Asasi yang lain).Sengaja di pilih agar dapat mengajak kita
semua betapa pentingnya hak asasi manusia .
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen dan semua pihak yang
terkaityang telah banyak membantu saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi,
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua, saya tahu
bahwa makalah in mempunyai kelebihan dan kekurangan maka dari itu saya
mohon kritik dan saran yang membangun. Terimkasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I
Pendahuluan
1.

Latar belakang masalah

2.

Identifikasi masalah

3.

Pembatasan masalah

Bab II
Pembahasan
1.

Pengertian HAM

2.

Ruang lingkup Hak Asasi Manusia

3.
No one can take away your human right (pembatasan dan pernyataan
bahwa tidak bisa mengambil Hak Asasi yang lain).
4.

Contoh-contoh pelanggaran HAM

5.

Perkembangan pemikiran HAM

Bab III

Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia

Penutup
1.

Simpulan

2.

Saran-saran

Daftar pustaka
1.

Latar belakang masalah

Hak merupakan sesuatu yang sudah melekat kuat sejak kita lahir, 1Hak
merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan
yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang
sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era
sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik
untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul
Hak Asasi Manusia yang mencakup tentang .
2.

Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul makalah ini HAK ASASI MANUSIA No one can take away
your human right (pembatasan dan pernyataan bahwa tidak bisa
mengambil Hak Asasi yang lain). Maka makalah yang dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1.

Pengertian HAM

2.

Ruang lingkup Hak Asasi Manusia

3. No one can take away your human right (pembatasan dan pernyataan
bahwa tidak bisa mengambil Hak Asasi yang lain).
4.

Contoh-contoh pelanggaran HAM

5.

Perkembangan pemikiran HAM

3.

Pembatsan masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas


dibatasi pada masalah ruang lingkup HAM.
1. Pengertian HAM
[1]Hak-hak dasar melekat sejak lahir. Hak-hak tersebut dimiliki seseorang karena
ia manusia. Hak-hak tersebut berlaku bagi setiap anggota umat manusia tanpa

memperhatikan faktor-faktor pemisah seperti ras, agama, warna kulit, kasta


kepercayaan, jenis kelamin atau kebangsaan.
[2] Hak Asasi Manusia (HAM) menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39
tahun 1999 adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan Anugrah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, dan
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
[3]

Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human
Right, United Nations sebagaimana dikutip Baharudin Lopa menegaskan bahwa
HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap diri manusia, yang tanpanya
manusia mustahil manusia hidup sebagai manusia.
John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi,
1994).
2.

Ruang lingkup Hak Asasi Manusia (HAM)

[4]Hak Asasi Manusia yang diuraikan diatas mempunyai ruang lingkup yang luas
dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Hal itu di ungkapkan sebagai berikut
a. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat dan hak miliknya
b. Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi
dimana saja ia berada.
c. Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
d. Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan
dengan kehidupan pribadi didalam tempat kediamannya.
e. Setiap oarng berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan
komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh di ganggu, kecuali atas
komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah
hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan Undang-Undang.
f. Setiapa orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman, atau
perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, penghilangan paksa dan penghilangan
nyawa.
g. Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditekan, disiksa, dikucilkan, diasingkan,
atau dibuang secara sewenang-wenang.
h. Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang
damai, aman dan tentram, yang menghormati, melindungi dan melaksanankan

sepenuhnya hak asasi manusia dan kewajiban dasar mausia sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang.
3. No one can take away your human right (pembatasan dan
pernyataan bahwa tidak bisa mengambil Hak Asasi yang lain).
[5]Kewajiban negara terhadap warganya pada dasarnta memberikan
kesejahteraan hidup dan keamanan lahir batin sesuai demokrasi yang di anutnya
serta turut serta melindungi hak asasinya sebagai manusia secara individual
(HAM) berdasarkan ketentuan internasional yang dibatasi oleh ketentuan agama,
etika moral dan budaya yang berlaku dinegara Indonesia serta sistem
kenegaraan yang digunakan.
[6]HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorang pun mempunyai hak untuk
membatasi, atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM. (Mansyur Fakih, 2003).
Sebagai manusia dan sebagai mahkluk yang paling mulia didunia yang dibekali
akal, akhlak, dan tentunya mempunya Hak sejak lahir. Seperti halnya pengertian
HAM itu sendiri, bahwa Hak itu sudah melekat pada setiap individu tanpa
terkecuali. Tapi kenapa sampai sekarang masih banyak diantara kita saudarasaudara kita yang Hak nya diambil atau dirampas. Banyak yang merampas hak
orang lain, kenapa kita tidak menyadari itu? Berjuta rakyat bersimbah luka,
mereka yang dirampas haknya, banyak rumah-rumah yang digusur, anak yang
tak bisa sekolah, kelaparan. Dan masih sangat banyak. Maka dari itu mengapa
pernyataan bahwa setiap manusia tidak boleh mengambil Hak dari orang lain.
Sekecil apapun itu, karena dasarnya kita telah memiliki Hak sendiri-sendiri yang
sudah ada pada diri kita sejak lahir dan bahkan Hak itu dibawa hingga akhir
hayat.
Pentingnya kita memahami apa itu HAM, bagaimana HAM itu, apa saja HAM itu,
sudahkah kita memahami semua itu?
Karena minimnya pengetahuan, kurang tegasnya hukum, kurang tegasnya
pemimpin, sehingga masih banyak sekali terjadi pelanggaran HAM disekitar kita.
4.

Contoh-contoh pelanggaran HAM

[7]Pelanggaran HAM sering terjadi disekeliling kita entah disadari atau tidak,
contoh saja pembunuhan, kekerasan terhadap perempuan dan masih banyak
lagi hal ini bukanlah satu hal yang asing dikalangan kita.
Selain itu masih banyak juga pelanggaran HAM yang terjadi disekitar kita yang
sudah sangat melampaui batas.
[8]Berikut ini akan di tampilkan beberapa contoh pelanggaran HAM di Indonesia
selama orde baru sepanjang tahun 1990-1998, seperti yang dikutip dari
http//:www.sekitarkita.com, adalah sebagai berikut:
1991:

Pembantaian dipemakaman santa cruz, Dili terjadi oleh ABRI terhadap pemuda.
Pemuda timor yang mengikuti prosesi pemakaman rekannya 200 orang
meninggal.
1992:
Keluar Kepres tentang Monopoli perdagangan oleh perusahaan tommy
Suharto.
Penagkapan Xanana Gusmao.
1993:
Pembunuhan terhadap seorang aktifis buruh perempuan, Marsinah. Tanggal 8
Mei 1993.
1996:
Kerusuhan anti kristen di Tasikmalaya. Peristiwa ini dikenal dengan kerusuhan
Tasimalaya. (26 Desember 1996).
Kasus tanah Balongan.
Sengketa antara penduduk setempat dengan pabrik pabrik kertas Mucura
Enim mengenai pencemaran lingkungan.
Sengketa tanah Manis Mata.
Kasus Waduk Nipoh di Madura, dimana korban jatuh karena ditembak aparat.
Ketika memprotes penggusuran tanah mereka.
Kerusuhan Situbondo, puluhan Gereja dibakar.
Kerusuhan Sambas Sangvaledo. (30 Desember 1996).
1997:
Kasus tanah Kemayoran.
Kasus pembantaian mereka yang diduga pelaku dukun santet di Ja-Tim.
1998:
Kerusuhan Mei dibeberapa kota meletus. Aparat keamanan bersikap pasif dan
membiarkan. Ribuan jiwa meniggal, puluhan perempuan diperkosa dam harta
benda hilang. Tanggal 13-15 Mei 1998).
Pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa Trisakti di Jakarta, dua hari
sebelum kerusuhan Mei.pembunuhan terhadap beberapa mahasiswa dalam
demonstrasi menentang sidang istimewa 1998. Peristiwa ini terjadi pada 13-14
November 1998 dan dikenal denagn Tragedi Semanggi, dan lain-lain.

Contoh-contoh ini hanyalah sebagian kecil dari pelanggaran HAM yang terjadi
disekeliling kita masih banyak contoh-contoh yang tidak dapat semuanya ditulis
disini. Hanya bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut.
5.

Perkembangan pemikiran HAM

[9]Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :

Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat


pada bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada
bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II,
totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk
menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.

Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan
juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi
kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi
manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan
sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan
hak politik.

Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi


ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik
dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga
mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi
dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak
lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hakhak rakyat lainnya yang dilanggar.

Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat


dominant dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan
ekonomi dan menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek
kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak
berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi
kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh
Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak
asasi manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and
Government.

1.

Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:


Magna Charta

Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di


kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat
pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang
dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta
pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur Effendi,1994).

1.

The American declaration

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American


Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu.
Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut
ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.
1.

The French declaration

Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi


Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan
tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent,
artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak
dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
1.

The four freedom

Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan
memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa
berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi
penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan
untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:

Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada


Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan
perlakukan yang sama hak kemerdekaan.

Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku


3 UUD dalam 4 periode, yaitu:
Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945.
Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi
Republik Indonesia Serikat.
Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950.
Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945.
BAB III
PENUTUP
A.

Simpulan

Perjuangan bagi hak-hak asasi manusia merupakan suatu perjalanan dan bukan
suatu perjalanan dan bukan suatu tujuan karena hak-hak asasi manusia itu tidak
statis. Teori hak-hak asasi manusia perlu terus menerus dinilai kembali dari sudut
pandang para moralis maupun para rasionalis.
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya.
Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal
yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang
lain.
Dari fakta dan paparan dari contoh-contoh pelanggaran diatas dapat disimpulkan
bahwa HAM di Indonesia masih sangat memprihatinkan. seperti yang kita samasama ketahui HAM yang diseru-serukan sebagai Hak Asasi Manusia yang paling
mendasarpun hanya merupakan suatu wacana saja dalam suatu teks dan
implementasi pun (pengalamannya) tidak ada. Banyak HAM yang secara terangterngan dilanggar seakan-akan hal tersebut adalah sesuatu yang legal.
Dan banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi hal itu bisa disebabkan beberapa
faktor, misalkan telah terjadi krisis moral, aparat hukum yang berlaku sewenagwenang, kurang adanya penegakkan hukum yang benar, dan lain sebagainya.
B.

Saran-saran

Maka itu marilah kita menegakkan HAM umumnya di dunia Khususnya di


Indonesia negara kita sendiri. Maka dari itu kita perlu kesadaran rasa
kemanusiaan yang tinggi, aparat hukum yang bersih, yang tidak sewenangwenang, sanksi yang tegas bagi para pelanggar HAM, penanman nilai-nilai
keagamaan pada masyarakat khususnya Indonesia.
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak
oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi
antara HAM kita dengan HAM orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia
(Human rightsand The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
2.

Wahidin. 2008. Makalah PKn Tentang Hak Asasi Manusia(HAM).

3.
Prof. Dr. H. Zainudin Ali, M.A. 2006. Sosiologi Hukum. Jakrta : Sinar
Grafika.
4.

Drs. S. Sumarsono. Dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan.

5.

http//:www.sekitarkita.com

6.

http//:www.blogger.com

2.

MAKALAH
HAK ASASI MANUSIA ( HAM )
Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Eko Suprapto Spd.

Disusun Oleh:
1. Sumarto

Nim : B.3.4.12.0029

2. Peni Aria Wimanti

Nim : B.3.4.12.0031

3.Dhanu Ariyanto

Nim : B.3.4.12.0024

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. A.

Latar Belakang Masalah

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat
makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul Hak Asasi Manusia.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan
dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang
beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

1. B.

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian Hak Asasi Manusia (HAM).
2. Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM).
3. Tantangan dan hambatan dalam Penegakan HAM di Indonesia.
4. Peradilan Internasional HAM.
BAB II
ISI
1. A.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah
Tuhan yang melekat pada setiap diri manusia sejak lahir (hak hidup, hak merdeka, dan hak
memiliki).
Hak asasi manusia dalam pengertian hukum, tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi
manusia itu sendiri, bahkan tidak dapat dicabut oleh suatu kekuasaan atau oleh sebab-sebab
lainnya, karena manusia dapat kehilangan martabatnya.
Menurut Undang-Undang No 39 tahun 1999 tentang HAM dalam pasal 1 Hak Asasi Manusia
adalh seperangkat hak yang melekat pada hakikt dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan
perlindungan harkat dan martabat manusia.
1. 1.
John Locke, Hak asasi manusia adalah hak yang dibawa sejak lahir yang secara
kodrati melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat (bersifat mutlak).
Dengan demikian, maka : a.Hak asasi harus dikorbankan untuk kepentingan
masyarakat, sehingga lahir kewajiban. b.Semakin berkembang meliputi berbagai
bidang kebutuhan, antara lain hak dibidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
2. 2.
Koentjoro Poerbapranoto (1976), Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi.
Artinya, hak-hak yang dimiliki manusia nenurut kodratnya yang tidak dapat
dipisahkan dari hakikatnya sehingga sifatnya suci.

Ruang lingkup HAM meliputi:


1. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain
2. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada

3. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
4. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi
manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan
kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak
Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah
(Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang
beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
4. B.

Macam-macam HAM

Pandangan dari berbagai tokoh yang mengidentifikasi macam-macam hak asasi


manusia
HAM menurutJohn Locke,Aristoteles,Montesquieu,J.J. Rousseau:
1. Hak kemerdekaan beragama,
2. Hak kemerdekaan berkumpul,
3. Hak kemerdekaan atas diri sendiri,
4. Hak menyatakan kebebasan warga negara dari pemenjaraan sewenang-wenang
(bebas dari rasa takut), dan
5. Hak kemerdekaan pikiran dan pers
Menurut Brierly,
1. Hak mempertahankan diri (self reservation),
2. Hak kemerdekaan (independence),
3. Hak persamaan pendapat (equality),
4. Hak untuk dihargai (respect),dan

5. Hak bergaul satu dengan lain (intercourse)


Perkembangan Pemaknaan Terhadap HAM :
1. Hak-hak Asasi Pribadi (personal rights),
2. Hak-hak Asasi Ekonomi (property rights),
3. Hak-hak Asasi Politik (politicalrights),
4. Hak-hak Asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan (rights of legal equality).
5. Hak-hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (social and cultural rights),
Istilah hak dasar atau hak asasi manusia antara lain, tercantum dalam UUD 1945, Konstitusi
RIS 1949, UUD sementara 1950, Ketetapan MPRS No. XIV/MPRS/1966, dan Ketetapan
No. XVII/MPR/1998.
Bahwa setelah dikeluarkannya TapMPR No. XVII/MPR/1998, UU No. 39/1999 tentang Hak
Asasi Manusia, dan UU No. 26/2000 tentang Pengadilan HAM. Hak-hak Asasimanusia untuk
mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights).
Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM
Salah satu tonggak dalam upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, adalah
ketika organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk Komisi PBB untuk Hak Asasi
Manusia pada 1946.
Langkah untuk pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM, ketika Majelis Umum PBB
mengeluarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human
Rights) pada 10 Desember 1948.
Perkembangan upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan hak asasi manusia dari
berbagai sumber atau dokumen:
1. Pada tahun 2500 s.d. 1000 SM dalam Hukum Hamurabi Perjuangan Nabi Ibrahim
melawan kelaliman Raja Namrud yang memaksakan harus menyembah patung
(berhala). Nabi Musa, memerdekakan bangsa Yahudi dari perbudakan Raja Firaun
(Mesir).
2. Pada tahun 600 SM Di Athena (Yunani), Solon telah menyusun undang-undang yang
menjamin keadilan dan persamaan bagi setiap warganya.
3. Pada tahun 527 s.d. 322SM dalam Corpus Luris Kaisar Romawi F.A. Justinianus
menciptakan peraturan hukum modern yang terkodifikasi yang Corpus Luris sebagai
jaminan atas keadilan dan hak asasi manusia.
4. Pada tahun 30 SM s.d. 632 M dalam Kitab Suci Injil Kitab Suci Al-Quran Dibawa
oleh Nabi Isa Almasih sebagai peletak dasar etika Kristiani dan ide pokok tingkah

laku manusia agar senantiasa hidup dalam cinta kasih, baik kepada Tuhan maupun
sesama manusia. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW banyak mengajarkan
tetang toleransi, berbuat adil, tidak boleh memaksa, bijaksana, menerapkan kasih
sayang, memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta, dan sebagainya.
5. Pada tahun 1215 dalam Magna Charta (Masa Pem. Lockland di Inggris). Raja tidak
boleh memungut pajak kalau tidak dengan izin dari Great Council. Orang tidak boleh
ditangkap, dipenjara, disiksa atau disita miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum
negara.
6. Pada tahun 1629 dalam Pettion of Rights (Masa Pemerintahan Charles I di Inggris).
Pajak dan hak-hak istimewa harus denga izin parlemen. Tentara tidak boleh diberi
penginapan di rumah-rumah penduduk. Dalam keadaan damai, tentara tidak boleh
menjalankan hukum perang. Orang tidak boleh ditangkap tanpa tuduhan yang sah.
7. Pada tahun 1679 dalam Habeas Corpus Act (Masa Pemerintahan Charles II di
Inggris). Jika diminta, hakim harus dapat menunjukan orang yang ditangkapnya
lengkap dengan alasan penangkapan itu. Orang yang ditangkap harus diperiksa
selambat-lambatnya dua hari setelah ditangkap.
8. Pada tahun 1689 dalam Bill of Rights (Masa Pemerintahan Willwem III di Inggris).
Membuat undang-undang harus dengan izin parlemen.Pengenaan pajak harus atas izin
parlemen.Mempunyai tentara tetap harus dengan izin parlemen.Kebebasan berbicara
dan mengeluarkan pendapat bagi parlemen.Parlemen berhak mengubah keputusan
raja.
9. Pada tahun 1776 dalam Declaration of Independence (Amerika Serikat) Bahwa semua
orang yang diciptakan sama. Mereka dikaruniai oleh Tuhan ; hak hidup, hak
kebebasan, dan hak mengejar kebahagiaaan (life, liberty, and pursuit of happiness).
Amerika Serikat dianggap sebagai negara pertama yang mencantumkan hak asasi
dalam konstitusi (dimuat secara resmi dalam Constitusi of USA tahun 1787) atas jasa
presiden Thomas Jefferson.
10. Pada tahun 1789 dalam Declaration des Droits de Lhomme et du Citoyen (Perancis)
Pernyataan hak-hak asasi manusia dan warga negara sebagai hasil revolusi Perancis di
bawah pimpinan Jendral Laffayete, antara lain menyebutkan: a.Manusia dilahirkan
bebas dan mempunyai hak-hak yang sama. b.Hak-hak itu ialah hak kebebasan, hak
milik, keamanan dan sebagainya.
11. Pada tahun 1918 dalam Rights of Determination Tahun-tahun berikutnya,
pencantuman hak asasi manusia dalam konstitusi diikuti oleh Belgia (1831),
Unisoviet (1936), Indonesia (1945), dan sebagainya.Naskah yang diusulkan oleh
Presiden Woodrow Wilson yang memuat 14 pasal dasar untuk mencapai perdamaian
yang adil.
12. Pada tahun 1941 dalam Atlantic Charter (dipelopori oleh Franklin D. Rooselvt)
Muncul pada saat berkobarnya Perang Dunia II, kemudian disebutkan empat
kebebasan (The Four Freedoms) antara lain:
1. Kebebasan berbicara, mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan berorganisasi.

2. Kebebasan untuk beragama dan beribadah.


3. Kebebasan dari kemiskinan dan kekurangan.
4. Kebebasan seseorang dari rasa takut.
5. Pada tahun 1948 dalam Universal Declaration of Human Rights Pernyataan
sedunia tentang hak-hak asasi manusia yang terdiri dari 30 pasal. Piagam
tersebut menyerukan kepada semua anggota dan bangsa di dunia untuk
menjamin dan mengakui hak-hak asasi manusia dimuat di dalam konstitusi
negara masing-masing.
Peran Serta Dalam Upaya Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di
Indonesia
Peran serta dan upaya pemajuan, penghormatan dan penegakan HAM di Indonesia, telah
dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Peran Serta Pemerintah :
1. Pada tanggal 7 Juni 1993, telah diupayakan berdirinya Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia (Komnas HAM).
2. Disahkannya Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia pada
tanggal 13 November 1998.
3. Dalam amandemen UUD 1945, persoalan HAM mendapat perhatian khusus, yaitu
dengan ditambahkannya Bab XA tentang Hak Asasi Manusia yang terdiri atas pasal
28 A hingga 28 J.
4.

Berdirinya pengadilan HAM yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 26


tahun 2000.

5. Pembentukan Komisi Penyelidik Pelanggraan (KPP) HAM tahun 2003 yang


mempunyai tugas pokok untuk menyelidiki kemungkinan terjadinya pelanggaran
HAM, antara lain kasus di Tanjung Priok dan Timor-Timur.
Peran Serta LSM :
Berbagai LSM, telah melakukan advokasi thd para korban keja-hatan HAM, antara lain
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum In-donesia (YLBHI), Komisi untuk Orang Hilang dan
Tindak Keke-rasan (KonTras), Lembaga Studi dan Advokasi Hak Asasi Manu-sia (Elsham).
Mereka berperan dalam memberikan bantuan hukum kepada korban kejahatan HAM serta
menyebarluaskan pentingnya perhatian thd persoalan HAM.
Tantangan dan hambatan dalam Penegakan HAM di Indonesia.
1. 1.

Perkembangan HAM di Indonesia :

1. Era 1945 s.d. 1955, bangsa Indonesia banyak disibukkan oleh perjua-ngan
untuk mempertahankan kemerdekaan dan terjadinya rongrongan oleh berbagai
pemberontakan sehingga masalah HAM masih terabaikan.
2. Era Orde Lama (1955-1965) hingga peristiwa G 30S PKI 1965, masih terjadi
krisis politik & kekacauan sosial sehingga persoa-lan HAM tidak memperoleh
perhatian.
3. Era Orde Baru (1966-1998), dalam perjalanannya rezim ini ku-rang konsisten
terhadap masalah HAM. Meskipun telah berhasil membentuk Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
4. Era Reformasi, telah banyak melahirkan produk peraturan perundangan
tentang hak asasi manusia :
1)

Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia

2)
UU No. 5 Tahun 1998 tentang pengesahan Konven-si menentang penyiksaan dan
perlakuan atau peng-hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat
manusia.
3)
Keppres No. 181 Tahun 1998 tentang Komisi Nasio-nal Anti Kekerasan terhadap
perempuan.
4)
Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia
Indonesia.
5)
Inpres No. 26 Tahun 1998 tentang Menghentikan penggunaan istilah pribumi dan
nonpribumi dalam semua perumusan dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program,
ataupun pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
6)

UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

7)

UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

8) Amandemen kedua UUD 1945 (2000) Bab XA Pasal 28A-28J mengatur secara eksplisit
Pengakuan dan Jaminan Perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia.
1. 2.

Hambatan Penegakan HAM :

Hambatan umum dalam pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia


1. a.

Faktor Kondisi Sosial-Budaya.

2. b.

Faktor Komunikasi dan Informasi,

1)

Letak geografis Indonesia yang luas

2)

Sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang belum terbangun secara baik

3)

Sistem informasi untuk kepentingan sosialisasi yang masih sangat terbatas.


1. c.

Faktor Kebijakan Pemerintah.

1) Tidak semua penguasa memiliki kebijakan yang sama tentang pentingnya jaminan hak
asasi manusia.
2) Ada kalanya demi kepentingan stabilitas nasional, persoalan hak asasi manusia sering
diabaikan.
1. d.

Faktor Perangkat Perundangan.

1)
Pemerintahan tidak segera meratifikasi hasil-hasil konvensi internasional tentang hak
asasi manusia.
2)

Kalaupun ada, peraturan perundang-undangannya masih sulit untuk diimplementasikan.


1. e.

Faktor Aparat danPenindakannya (Law Enforcement).

1)
Masih adanya oknum aparat yang secara institusi atau pribadi mengabaikan prosedur
kerja yang sesuai dengan hak asasi manusia.
2) Tingkat pendidikan dan kesejahteraan sebagian aparat yang dinilai masih belum layak
sering membuka peluang jalan pintas untuk memperkaya din.
3)
Pelaksanaan tindakan pelanggaran oleh oknum aparat masih diskriminatif, tidak
konsekuen, dan tindakan penyimpangan berupa KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
1. 3.

Tantangan Penegakan HAM :

Tantangan dlm penegakan HAM di Indonesia untuk masa-masa yang akan datang, telah
digagas oleh Presiden Soeharto pada saat akan menyampaikan pidatonya di PBB dalam
Konfrensi Dunia ke-2 (Juni 1992) dengan judul Deklarasi Indonesia Tentang HAM.
1. Prinsip Universlitas,
2. Prinsip Pembangunan Nasional,
3. Prinsip Kesatuan Hak-Hak Asasi Manusia (Prinsip Indivisibility),
4. Prinsip Objektifitas atau Non Selektivitas,
5. Prinsip Keseimbangan,
6. Prinsip Kompetensi Nasional,
7. Prinsip Negara Hukum.

8. Tantangan lain, adalah berkaitan adanya pelanggaran berat sebagaimana


dimaksudkan dalam UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia, yaitu Kejahatan Genosida dan Kejahatan Kemanusiaan.
1)

Kejahatan Genosida

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok
agama, dengan cara:
a)

membunuh anggota kelompok;

b)
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok;
c)
menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh atau sebagiannya;
d) memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok;
atau
e)

memindahkan secara paksa anak-anak dan kelompok tertentu ke kelompok lain.

2)

Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dan serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan langsung terhadap penduduk
sipil, berupa:
a)

pembunuhan

b)

pemusnahan

c)

perbudakan;

d)

pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;

e)
perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenangwenang
f)

penyiksaan;

g)
perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang
setara;
h)
penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, tau alasan
lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum
internasional;

i)

penghilangan orang secara paksa; atau

j)

kejahatan apartheid.
1. 4.

Rencana Aksi Nasional HAM Indonesia

Kepres No.129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia
(RANHAM) Indonesia yg kemudian diubah dengan Kepres No. 61 Tahun 2003. Merupakan
upaya nyata untuk menjamin peningkatan penghormatan, pemajuan, pemenuhan, dan
perlindungan HAM di Indonesia dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama, adat-istiadat,
dan budaya bangsa yg berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
6(enam) Program Utama RANHAM 2004 2009 :
1. Pembentukan dan pengua-tan institusi pelaksanaan RANHAM,
2. Persiapan ratifikasi instru-men HAM Internasional,
3. Persiapan harmonisasi pera-turan perundang-undangan,
4. Diseminasi dan pendidikan Hak Asasi Manusia,
5. Penerapan norma dan standar HAM, dan
6. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

1. C.

Peradilan Internasional HAM.

Instrumen Hukum dan Peradilan HAM Internasional


1. Instrumen Hukum HAM Internasional
Piagam PBB menyatakan bahwa salah satu tujuan didirikannya adalah untuk
menyebarluaskan dan mendorong penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan
dasar bagi semua tanpa memandang perbedaan ras, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
Instrumen mengenai HAM dalam Piagam PBB yaitu:Lahirnya Konvensi tentang Hak-hak
Politik Perempuan(1958 ). Covenants of Human Rights telah diratifikasi oleh negaranegara .Anggota PBB, isinya mencakup : a.The International on Civil and Pilitical Rights,
yaitu memuat tentang hak-hak sipil dan hak-hak politik pria dan wanita. B.Optional Protocol,
yaitu adanya kemungkinan seorang warga negara mengadukan pelanggaran hak assi kepada
PBB setelah melalui upaya pengadilan di negaranya. C.The International Covenant of
Economic, Social and Cultural Rights, yaitu berisi syarat-syarat dan nilai-nilai bagi sistem
demokrasi ekonomi, sosial, dan budaya(1966). Konvensi Internasional tentang Hak-hak
Khusus(1976). Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskrimansi Terhadap

Wanita(1984). Konvensi tentang Hak-hak Anak(1990). Konvensi Anti-Apartheid


Olahraga(1993). Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman lain yg
kejam, tidak manusiawi, & merendahkan martabat manusia(1998).Konvensi Tentang
Penghapusan Segala Bentuk Diskrimansi Rasial(1999).
Sejarah mencatat bahwa dari masa ke masa, terdapat berbagai kejahatan kemanusiaan yang
membawa banyak korban manusia, baik yang meninggal maupun yang dilukai hak-hak
dasarnya sebagai manusia. Berikut ini adalah beberapa catatan tentang peristiwa-peristiwa
pelanggaran hak asasi manusia yang sempat menjadi isu internasional.
Setelah kemenangan pemilu melalui Partai Buruh Jerman Sosialis, Adolf Hitler mendirikan
negara totaliter. Lawan-lawan politiknya ditangkapi dan berbagai kejahatan kemanusiaan
dilakukannya, dari gerakan pembasmian orang-orang Yahudi, agresi ke Austria dan
Cekoslowakia (1938), hingga meletupkan Perang Dunia II dengan menyerbu Polandia
(1939).Jerman,1923.
85.000 tentara Uni Soviet, mengadakan invansi (penyerbuan) ke Kabul (Afganistan) yang
mendukung pemerintahan Babrak Karmal melalui kudeta sehingga menimbulkan korban
perang berkepanjangan sampai tahun 1990-an.Uni Soviet,1979.
Idi Amin yang menjadi presiden Uganda pada 1971-1979 telah menjalankan
pemerintahannya dengan otoriter, lalim dan penuh teror. Mulai dengan pengusiran 80.000
keturunan Asia, penangkapan semena-mena, hingga tidak kurang 300.000 orang korban
pembunuhan tanpa proses peradilan. Uganda,1971.
Pembantaian anak-anak, pelakunya Patrick Edward P. Ia memberondong murid SD di
Cleveland (California) dengan korban 5 tewas dan 30 luka-luka. Semua korban adalah anak
Asia sehingga diduga unsur rasialisme. Peristiwa serupa pernah terjadi antara tahun 19851988 di Alabama, Illionis, Chicago, Philadelphia, dan Florida.Amerika Serikat,1989
1. Peradilan Internasional HAM
Pemeriksaan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat, dilakukan oleh majelis
hakim pengadilan HAM yang berjumlah lima orang terdiri atas dua orang hakim pada
Pengadilan HAM yang bersangkutan dan tiga orang hakim ad hoc. Hakim ad hoc adalah
hakim yang diangkat dan luar hakim karier yang memenuhi persyaratan profesional,
berdedikasi tinggi, menghayati cita-cita negara hukum dannegara kesejahteraan yang
berintikan keadilan, memahami dan menghormati hak asasi manusia dan kewajiban dasar
manusia.
1948 PBB mengeluarkan Dekiarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of
Human Rights) yang menjadi dasar hukum internasional baru bagi persoalan HAM.Lembaga
bernama International Criminal Court mulai bekerja pada 2002 untuk mengadili kejahatan
perang, pembersihan etnik (genosida), kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi
PBB telah membentuk komisi untuk Hak Asasi Manusia (The United Nations Commission on
Human Rights).Dengan demikianmemiliki kekuasaan untuk mengadili dan menghukum para
penjahat kemanusiaan Internasional (pelanggar HAM berat). Terdiri dari 18 negara anggota,
berkembang menjadi 43 anggota. Indonesia diterima tahun 1991.

Cara kerja Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk sampai pada proses peradilan
internasional, Melakukan pengkajian (studies) terhadap pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan, baik dalam suatu negara tertentu maupun secara global. Terhadap kasus-kasus
pelanggaran yang terjadi, kegiatan Komisi terbatas pada himbauan serta persuasi. Kekuatan
himbauan dan persuasi terletak pada tekanan opini dunia internasional terhadap pemerintah
yang bersangkutan.
Seluruh temuan Komisi mi dimuat dalam Yearbook of Human Rights yang disampaikan
kepada Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Mahkamah Internasional sesuai dengan tugasnya, segera menindakianjuti baik pengaduan
oleh anggota maupun warga negara anggota PBB, serta hasil pengkajian dan temuan Komisi
Hak Asasi Manusia PBB untuk diadakan penyidikan, penahanan, dan proses peradilan.
Dalam Peradilan HAM Internasional Dibentuk ICC
( INTERNATIONAL
CRIME COURT) 17 Juni 1998 di Roma.Dalam konferensi / sidang Unitet Nations
Diplomatic Conference On Criminal Court. Disepakati bahwa kejahatan kejahatan itu adalah:
1. The Crime Of Genocide (permusuhan masal thd kelompok etnis atau agama tertentu.
2. Crime Against Humanity (kejahatan melawan kemanusiaan)
3. War Crimes (kejahatan perang)
4. The Crimes of Agression (penyerangan suatu bangsa atau negara terhadap Negara
lain).
Beberapa contoh pelaksanaan dan proses pengadilan internasional yang mengadili
pelanggaran HAM :
1. Tahun 1987, Klaus Barbie (Nazi Jerman) dihukum seumur hidup, bersalah karena
telah menyiksa 842 orang Yahudi dan partisan Perancis (343 tewas).
2. Februari 1993, DK PBB mengeluarkan resolusi 808 untuk mengadili para penjahat
perang pelanggar HAM di bekas negara Yugoslavia yang melakukan etnic cleansing.
Pemimpin yang dianggap paling bertanggung jawab adalah Slobodan Milosevic dan
Ratko Mladic.
3. Maret 1993, Komisi HAM PBB telah mempublikasikan sebuah laporan yang
menyatakan bahwa militer El Salvador bertanggung jawab atas pelanggaran HAM
selama perang 12 tahun.
BAB III
PENUTUP
1. A.

Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat

bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam UndangUndang pengadilan HAM.
1. B.

Saran-saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.

3.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat
makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul Hak Asasi Manusia.

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga,
dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara
individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

Apa pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Penjelasan Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global

Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Apa saja contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam
pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Ruang lingkup HAM meliputi:
a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;
b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
2.2 Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global
Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM
,yaitu:
a.Ham menurut konsep Negara-negara Barat
1)Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.
2)Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.

3)Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.


4)Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
b.HAM menurut konsep sosialis;
1)Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat
2)Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.
3)Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c.HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:
1.Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.
2.Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap kepala
keluarga
3.Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban sebagai anggota
masyarakat.
d.HAM menurut konsep PBB;
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor Roosevelt
dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human Rights.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
Hak untuk hidup
Kemerdekaan dan keamanan badan

Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum


Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
Hak untuk mendapat hak milik atas benda
Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan
Hak untuk bebas memeluk agama
Hak untuk mendapat pekerjaan
Hak untuk berdagang
Hak untuk mendapatkan pendidikan
Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.
2.3 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia
Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan
perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan,
baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1
(3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan
melalui sutu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling

menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negaraserta hukum internasional yang


berlaku.
Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan
hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.

7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.
10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2.4 Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan
sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang
artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang
6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika
masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum
nya sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan
misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama
7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat
penganiayaan dari majikannya
8. Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin
diluar nikah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam UndangUndang pengadilan HAM.

3.2 Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan
hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai
kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat
makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul Hak Asasi Manusia.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga,
dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga

keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara
individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

Apa pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Penjelasan Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global

Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia

Apa saja contoh-contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-hak
yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam
pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa Hak Asasi
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Ruang lingkup HAM meliputi:
a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;
b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara.

Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.
2.2 Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global
Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM
,yaitu:
a.Ham menurut konsep Negara-negara Barat
1)Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.
2)Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas.
3)Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
4)Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
b.HAM menurut konsep sosialis;
1)Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat

2)Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada.


3)Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c.HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika:
1.Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya.
2.Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap kepala
keluarga
3.Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban sebagai anggota
masyarakat.
d.HAM menurut konsep PBB;
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor Roosevelt
dan secara resmi disebut Universal Decralation of Human Rights.
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
Hak untuk hidup
Kemerdekaan dan keamanan badan
Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum
Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana
Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara
Hak untuk mendapat hak milik atas benda

Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan


Hak untuk bebas memeluk agama
Hak untuk mendapat pekerjaan
Hak untuk berdagang
Hak untuk mendapatkan pendidikan
Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat
Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.
2.3 Permasalahan dan Penegakan HAM di Indonesia
Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan
perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di pisahkan,
baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan pasal 1
(3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus dilakukan
melalui sutu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negaraserta hukum internasional yang
berlaku.
Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan
hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004-2009
sebagai gerakan nasional
2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga
yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia
3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di depan
hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk memetuhi/
menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen
4. Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi manusia
dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika masyarakat dapat
berjalan sewajarnya.
5. Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi
Nasional Pemberantasan Korupsi.
6. Peningkatan penegakan hukum terhadao pemberantasan tindak pidana terorisme dan
penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.
7. Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara serta
badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.
8. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum
dan HAM.
9. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

10. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan
proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2.4 Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM
1. Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan
yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para
pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan
sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
5. Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang
artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang
6. Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika
masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum
nya sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan
misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama

7. Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat
penganiayaan dari majikannya
8. Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang kawin
diluar nikah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.Dalam kehidupan bernegara
HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu
Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam UndangUndang pengadilan HAM.
3.2 Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita
sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita
dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu
menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.

You might also like