Professional Documents
Culture Documents
SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 08.00 wita di
Kemuning dengan menggunakan teknik wawancara
1. Pengumpulan data
a. Identitas Ibu
Nama
: Ny. SP
Umur
: 23 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status
: Kawin
Suku Bangsa
: Indonesia
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Br. Mengening, Tabanan
Penanggung
Bpk. ND
21 Tahun
Laki-Laki
Kawin
Indonesia
Hindu
SMP
Swasta
Br.
Mengening,
No. CM
Tanggal MRS
: 289706
: 17 Oktober 2016
Tabanan
-
b. Keluhan Utama
1) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Ny. SP mengatakan sakit perut hilang timbul dari pagi jam
08.00 wita tanggal 16 Oktober 2016.
2) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Ny. SP mengatakan nyeri pada luka jaritan saat persalinan
normal (episiotomy)
c. Riwayat Obstetrik
1) Riwayat Menstruasi
Ny. SP menstruasi pertama kali saat kelas 6 SD, siklus teratur
28 hari, menstruasi ibu teratur 4-5 hari, terkadang ibu dulu
menstruasi merasakan nyeri haid, konsistensi cair bau khas
darah.
2) Riwayat Perkawinan
Ny. SP mengatakan kawin 1 kali, umur saat kawin berumur 23
tahun, dan sudah berlangsung 6 bulan.
3) Riwayat kontrasepsi
setelah
melahirkan
anak
pertama
ini
ibu
kehamilan
b)
c)
d)
e)
pada
kulit
ibu
adanya
kemerahan
karena
ibu
mengatakan
kurang
nyaman
dengan
ibu
mengatakan
tidak
kesulitan
tidak
pernah
Mata
simetris,
sklera
berwarna
putih,
tidak
ada
tekan.
Bawah: kaki ibu simetris, tidak ada jejas, tidak ada luka,
tampak kaki ibu bengkak, tidak ada edema, tidak ada
nyeri tekan.
555
555
555
555
k) Genetalia
Genetalia ibu bersih, tampak jaritan pada luka episiotomy,
luka tampak memerah, tidak ada nanah pada luka, tampak
ada jaritan pada luka, tampak tidak terdapat bulu-bulu
rambut pada genetalia, ada nyeri tekan pada bagian luka
episiotomy, terdapat pengeluaran lochea lubra 1
pembalut.
l) Anus
Anus ibu tampak bersih, tidak ada hemoroid.
h. Pemeriksaan penunjang.
Tanggal 16-10-2016, pukul: 01.09 wita
PEMERIKSAAN
KE
T
DL lengkap 5 diff
Hemoglobin
Hematocrit
H
HASIL
SATUAN
14.0
43.6
14.9
162.
4.75
gr/dL
%
103 / uL
103 / uL
106 / uL
NILAI
RUJUKAN
11.5 16.5
35.0 49.0
4.0 10.0
150 500
4.4 6.0
METODE
Spectrophotometr
i
Kalkulasi
Optical count
Optical count
72.8
18.7
6.81
0.806
0.897
91.8
29.5
32.1
12.4
11.4
2.00
8.00
%
%
%
%
%
Optical count
Kalkulasi
Kalkulasi
40.0 74.0
19.0 48.0
3.40 9.00
0.6 7.0
0.0 1.5
fl
pg
g/dL
%
fL
Menit
Menit
Kalkulasi
Kalkulasi
Kalkulasi
Optical Count
Kalkulasi
82 92
27 31
32- 36
11.6 14.8
6.8 10.0
14
7 - 12
Kalkulasi
Kalkulasi
Ivy
Duke
2. Analisa Data
Data Subjektif
Data Objektif
1. Ibu mengatakan
1. Ibu
nyeri
pada
bagian perut
2. Ibu mengatakan
nyeri pada luka
episiotomy
3. Ibu mengatakan
saat
menggeser
Masalah Keperawatan
tampak Nyeri
b/d
luka
meringis
episiotomy
2. Ibu
tampak
kurang nyaman
3. TTV: TD: 120/70
mmHg,
Suhu:
36,50C,
Respirasi:
24x/menit, Nadi:
luka
90x/menit
jaritan
terasa
nyeri
dirasakan, skala
nyeri
yang
di
luka
pada
1. Tampak
luka Resiko
Infeksi
b/d
bagian genetalia
genetalia.
2. Tampak
luka
memerah.
3. Tampak
ada
episiotomy.
1. Ibu tampak susah Hambatan mobilitas fisik
susah melakukan
untuk
aktivitas
memiringkan
nyeri
karena
yang
dirasakan
2. Ibu mengatakan
terasa
nyeri
disaat melakukan
mobilisasi
1. ibu mengatakan
merasa
cemas
karena
ini
merupakan anak
yang pertama.
2. ibu mengatakan
merasa
cemas
luka
b/d Nyeri
badannya
2. Ibu
tampak
dibantu
saat
memiringkan
badannya
di
tempat tidur
1. ibu
tampak Ansietas b/d perubahan
cemas
dalam
status
2. ibu tampak terus
dalam keluarga
bertanya-tanya
bagaimana
peran
cara
tampak
masih
bingung
saat
bayinya
menangis
episiotomynya
terbuka lagi
1. ibu mengatakan
belum
benar.
mengetahui cara
menyusui
1. Ibu
yang
menyusui
2. Ibu tampak terus
menanyakan
kepada
bidan
karena
payudaranya
sedikit
mengeluarkan
ASI
3. Rumusan Masalah
P: Nyeri
E: Luka Episiotomi
S: Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut, Ibu mengatakan nyeri pada
luka episiotomy, Ibu mengatakan saat menggeser badan dan kaki luka
jaritan terasa nyeri dirasakan, skala nyeri yang di rasakan 4 dari (0-10)
skala nyeri yang diberikan, Ibu tampak meringis, Ibu tampak kurang
nyaman, TTV: TD: 120/70 mmHg, Suhu: 36,50C, Respirasi: 24x/menit,
Nadi: 90x/menit.
Proses terjadinya:
Nyeri muncul dikarenakan adanya stimulus dikarenakan adanya perlukaan
maupun benturan yang merangsang saraf untuk menghantarkan impuls ke
otak.
Jika tidak ditangani: Nyeri kronis
P: Resiko Infeksi
E: Trauma Jalan Lahir.
S: Ibu mengatakan ada luka pada bagian genetalia, Tampak luka
episiotomy pada genetalia, Tampak luka memerah, Tampak luka
episiotomy sedikit bengkak.
Proses terjadinya:
Luka yang terbuka yang langsung terpapar dengan lingkungan luar dapat
memudahkan kuman untuk masuk keluka yang terbuka tersebut,
kebersihan dari luka yang kurang juga dapat menyebabkan luka menjadi
mudah infeksi, ini dikarenakan adanya proses perlawanan dari antibody
yang dimiliki tubuh untuk mempertahankan kondisi luka agar tidak terjadi
infeksi, kuman pathogen ini lah yang sering menyebabkan luka menjadi
infeksi dan menjadi lebih memburuk lgi karena kebersihan luka yang tidak
terjaga dengan baik.
Jika tidak ditanggulangi: infeksi terjadi pada luka.
untuk
memiringkan
badannya,
Ibu
tampak
dibantu
saat
koping diri ibu masih belum cukup kuat untuk meyakinkan diri ibu untuk
mengatasi kecemasan yang dirasakan ibu.
Jika tidak ditanggulangi: kurang pengetahuan dapat terjadi.
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b/d luka episiotomi
b. Resiko Infeksi b/d trauma jalan lahir
c. Hambatan mobilitas fisik b/d Nyeri
d. Ansietas b/d perubahan dalam status peran dalam keluarga
e. Kurang Pengetahuan b.d keterbatasan kognitif.
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b/d luka episiotomi
b. Resiko Infeksi b/d trauma jalan lahir
c. Hambatan mobilitas fisik b/d Nyeri
d. Ansietas b/d perubahan dalam status peran dalam keluarga
e. Kurang Pengetahuan b.d keterbatasan kognitif.
2. Rencana keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
N
O
1.
Diagnosa
Keperawata
n
Nyeri
b/d
Tujuan
dan Rencana
Kriteria Hasil
episiotomy
Keperawatan
1. Kaji sifat dan
Rasional
1. Untuk
derajat
mengetahui
keperawatan
ketidaknyama
seberapa
nan
besar
diharapkan nyeri
terkontrol dengan
nyeri
yang
dirasakan.
2. Untuk
kriteria hasil:
1. Pasien
2. Beri
dapat
kontrol nyeri
2. Pasien tampak
tidak meringis
3. Skala
nyeri
berkurang
memberikan
informasi
informasi
yang
kepada
tepat
ibu
tentang
tentang
perawatan
perawatan
selama
yang
periode
diperolehnya.
pascapartum
3. Untuk
memberikan
3. Lakukan
tindakan
kenyamanan
kenyaman
pada klien.
4. Untuk
meringankan
4. Anjurkan
penggunaan
teknik
relaksasi dan
distraksi
5. Beri analgesic
sesuai
kemampuan
rasa
nyeri
yang
dirasakan.
5. Untuk
mengurangi
rasa
nyeri
yang
dirasakan
klien.
2.
Resiko
Infeksi
Setelah dilakukan
b/d asuhan
1. Bersihkan
1. Untuk
lingkungan
menghindari
setelah
terjadinya
lahir
dilakukan
kontak
diharapkan resiko
tindakan.
dengan
infeksi
tidak
terjadi
dengan
kriteria hasil:
1. Pasien
bebas
luka
lingkungan
2. Batasi
pengunjung
jika perlu
yang kotor
2. Untuk
memberikan
kenyamanan
klien
gejala infeksi
2. Menunjukan
saat
beristirahat
3. Untuk
3. Ajarkan
kemampuan
pasien
dan
untuk
keluarga
mencegah
tanda
timbulnya
gejala infeksi
memberikan
informasi
dan
tentang
tanda-tanda
terjadinya
infeksi
infeksi
4. Untuk
3. Menunjukan
prilaku hidup
4. Ajarkan cara
sehat
menghindari
4. Luka
infeksi
menghindari
terjadinya
infeksi pada
episiotomy
luka klien.
5. Untuk
mengering
5. Ajarkan
menghindari
pasien
dikubitus
bagaimana
pada
klien
merubah
karena
tidur
posisi
dan
berikan
dengan posisi
yang sama.
bantuan jika
diperlukan.
3.
Hambatan
mobilitas
asuhan
fisik
Nyeri
vital
sign
mengetahui
b/d keperawatan
tanda-tanda
2. Kaji kemampuan
hambatan
mobilitas
dengan
1. Untuk
pasien
fisik
kriteria
mobilisasi
dalam
vital klien
2. Untuk
mengetahui
sampai mana
kemampuan
klien
untuk
hasil:
melakukan
1. Pasien
mobilitasi
3. Agar
klien
meningkat
dalam aktivits 3. Latih
pasien
fisik
dalam pemenuhan
2. Mengerti
kebutuhan secara
tujuan
dari
peningkatan
mandiri
sesuai
mandiri
dalam
melakukan
pemenuhan
kebutuhanny
kemampuan
mobilitas
3. Memverbalisa
4. Untuk
sikan perasaan
dalam
4. Dampingi pasien
meningkatkan
dan
bantu
kekuatan dan
mobilisasi
saat
menjaga
klien
agar
tidak terjatuh
saat
kemampuan
melakukan
berpindah
mobilisasi
5. Agar
membiasakan
5. Ajarkan
pasien
bagaimana
posisi
berikan
bantuan
jika
diperlukan.
4.
dilakukan asuhan
1. Identifikasi
n tubuh nya
agar
tidak
kaku.
1. Untuk
mengetahui
kecemasan
tingkat
kecemasan
diharapkan
ansietas
menggerakka
tingkat
klien
dalam
merubah
dan
diri
2. Dorong
klien
2. Untuk
memberikan
berkurang
dengan
pasien untuk
perasaan
mengungka
yang
pkan
dengan
perasaan,
mengungkap
mampu
ketakutan,
kan perasaan
mengiden
persepsi
dan
kriteria
hasil :
1. Pasien
lega
tifikasi
ketakutan
dan
yang
mengung
3. Instruksikan
kapkan
pasien
gejala
menggunaka
cemas
2. Mengiden
teknik
relaksasi
tifikasi,
kan
teknik
untuk
dalam
batas
normal
4. Postur
tubuh,
ekspresi
wajah,
bahasa
rasa
rileks
mengungkap
4. Gunakan
pendekatan
yang
menenangka
n
mengontr
ol cemas
3. Vital sign
memberikan
mau
kapkan
menunjuk
klien.
3. Untuk
pada klien
4. Agar
klien
mengung
dan
dirasakan
kan
kecemasan
yang
dirasakan
5. Agar
memberikan
rasa
5. Temani
pasien untuk
memberikan
keamanan
dan
mengurangi
takut
aman
dan nyaman
pada klien.
tubuh dan
tingkat
aktivitas
menunjuk
kan
berkurang
nya
kecemasa
n
5.
Kurang
Setelah dilakukan
1. Kaji
1.
Mempermudah
Pengetahuan
asuhan
pengetahuan
dalam
b.d
keperawatan
klien tentang
memberikan
keterbatasan
selama 3x 24 jam
penyakitnya.
penjelasan
kognitif.
diharapkan
pada
klien.
kurang
2. Jelaskan
2.
Meningkatan
pengetahuan
tentang
pengetahuan
dapat
proses
mengurangi
penyakit
cemas.
teratasi
dengan KH:
1. Pasien
(tanda
dan
menyatakan
gejala),
paham
identifikasi
tentang
kemungkinan
kondisi,
penyebab.
prognosis
Jelaskan
dan
kondisi
program
pengobatan.
2. Pasien
dan
tentang klien.
3. Jelaskan
tentang
mampu
program
melaksanak
pengobatan
an prosedur
dan alternatif
3. Mempermudah
intervensi
yang
pengobantan
dijelaskan
secara
benar.
3. Pasien
mampu
menjelaska
n
apa
kembali
yang
dijelaskan
perawat
atau
tim
kesehatan
lainnya.
C. IMPLEMENTASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
TGL/
HARI/
JAM
Jumat,
14
Oktobe
r 2016
DX.
IMPLEMENTASI
EVALUASI
PARAF
KEPERAWATAN
Dx1, Dx2, Dx3, Mengobservasi
keadaan DS:
- ibu mengatakan nyeri
Dx4, Dx5
umum
pada
bagian
luka
-
episiotomy
Ibu mengatakan nyeri
08.00
Wita
diberikan.
Ibu mengatakan cemas
dengan kelahiran yang
pertamanya.
Ibu mengatakan susah
melakukan mobilisasi.
Ibu mengatakan belum
mengetahui
cara
tentang
yang benar.
Ibu tampak dibantu
untuk
episiotomy
-
melakukan
mobilisasi
TTV: N: 90x/menit, S:
36,50C, TD: 120/70
mmHg,
Dx.1
RR:
24x/menit
DS: DO:
10.00
wita
Luka
tampak
masi
basah
Tidak ada tanda-tanda
infeksi
Luka tampak bersih.
DS:
Dx. 1
wita
Obat analgetik
- Asam Mefenamat 500
11.00
Dx. 3
mg
diberikan
Ibu mengatakan nyeri
saat
Mengajarkan
miring
kiri
mobilisasi
dan
miring
kanan
melakukan
mobilisasi
DO:
-
saat
melakukaan
Dx. 4
mobilisasi
DS: DO:
Mengidentifikasi
13.00
Wita
tingkat
Obat masuk
Tidak ada tanda-tanda
alergi.
kecemasan
Dx. 5
DS:
-
melakukan
mobilisasi
14.00
DO:
Wita
Ibu
melakukan mobilisasi
Ibu tampak dibantu
dalam
Dx. 1
tampak
susah
melakukan
HE
tentang
baik.
Ibu
mengatakan
Dx. 2
16.00
Wita
tentang
keadaan
bayinya
DS:
Dx. 2
Mengkaji tanda-tanda vital
Ibu
mengatakan
mengerti
penjelasan
dengan
yang
diberikan
DO:
18.00
wita
Dx. 4
Asam
yang diberikan
Ibu tampak mencoba
untuk
obat oral:
penjelasan
menyusui
bayinya.
Mefenamat
500 mg
DS: DO:
-
TTD: S: 36,50C, N:
85x/menit,
TD:
24x/menit
20.00
Wita
DO:
-
Obat masuk
Tidak ada
tanda-
Memberi
KIE
tentang
DS: DO:
-
Genetalia
bersih
Tidak
tampak
ada
tanda-
tanda infeksi
Dx. 1
Sabtu,
15
Oktobe
DS:
r 2016
05.00
Ibu
mengatakan
mengerti
Wita
penjelasan
-
Dx 1
dengan
yang
diberikan
Ibu
mengatakan
mengerti cara untuk
07.30
mengatasi
Wita
Memberikan
Dx 2
mengkonsumsi
HE
dalam
cemas
makanan
rasa
yang
dirasakan
penjelasan
yang diberikan
Ibu tampak lebih
tenang.
DS:
-
Dx. 1
Ibu
mengatakan
mengerti
dengan
penjelasan
-
mengkonsumsi
diberikan
Ibu
mengatakan
sudah
Dx. 2
08.00
yang
makanan
episiotomy
yang
disediakan
Dx 1
rumah
sakit
DO:
-
penjelasan
yang diberikan
Mengajarkan
distraksi dan relaksasi
tehnik
DS: DO:
-
tanda infeksi.
Luka tampak sudah
Dx 3 dan Dx 4
mulai mengering.
09.00
DS:
Wita
Ibu
mengatakan
mengerti
menangani nyeri
Delegasi dalam pemberian DO:
cara
obat oral:
-
dengan
mg
yang diberikan
Ibu tampak mencoba
penjelasan
melakukan distraksi
10.00
Wita
Mengajarkan
dan relaksasi.
kepada
DS: DO:
-
Obat masuk
Tidak ada
tanda-
tanda alergi
DS:
-
Ibu
mengatakan
mengerti
12.00
dengan
penjelasan
Wita
Mengkaji tanda-tanda vital
yang
diberikan
Keluarga
dengan
mengerti
penjelasan
yang diberikan.
DO:
-
14.00
Wita
penjelasan
yang diberikan.
Delegatif dalam pemberian
DS: -
obat analgetik
-
DO:
-
mg
TTV: S: 36,50C, N:
80x/menit,
Mengkaji
nyeri
yang
TD:
dirasakan klien
24 x/menit.
DS: DO:
-
17.00
Wita
Obat masuk
Tidak ada
tanda-
tanda alergi
DS:
-
berkurang.
Ibu mengatakan skala
22.00
Wita
Minggu
16
dan
mengkaji
Ibu
tampak
tidak
meringis lagi.
Ibu tampaak
lebih
nyaman
saaat
Oktobe
beristirahat.
r 2016
05.00
wita
DS:
-
Ibu
sudah
mengatakan
mulai
bisa
menggerakkan
badannya
-
untuk
penjelasan
yang diberikan
Ibu
mengatakan
08.00
Wita
dan
tidak
merasa
cemas lagi
DO:
-
Ibu
tampak
lebih
tenang
Ibu tampak
tidak
gelisah
Ibu tampak
bisa
melakukan
miring
D. EVALUASI
1. FORMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1 + PP 2 JAM
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
N
HARI/TGL/JAM
DIAGNOSA
O
1.
Jumat, 14 Oktober
KEPERAWATAN
Nyeri b/d luka episiotomy S:
2016
08.00 wita
EVALUASI RESPON
perut,
mengatakan
luka
nyeri
pada
pada
episiotomy,
Ibu
skala
bagian
episiotomy
Ibu mengatakan
skala
mengatakan
nyeri
luka
nyeri
saat
ibu
pada
Ibu
nyeri
mengatakan
PARAF
nyeri
yang
diberikan.
Ibu mengatakan nyeri saat
melakukan mobilisasi
nyeri
mmHg,
36,50C,
24x/menit,
90x/menit.
Suhu:
Respirasi:
Nadi:
saat
melakukaan
mobilisasi
Tidak ada
tanda-tanda
A: Kriteria no 1, 2, 3 belum
tercapai,
masalah
Tampak
luka
luka
memerah,
Tampak
luka
episiotomy
sedikit bengkak.
infeksi
Luka tampak bersih.
TTD: S: 36,50C,
85x/menit,
TD:
N:
110/70
keperawatan
infeksi
teratasi
sebagian
P: lanjutkan Intervensi 1, 3, 4
S:
Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan nyeri
ditandai
mengatakan
dengan
mengatakan
susah
melakukan mobilisasi.
- Ibu mengatakan nyeri saat
Ibu
susah O:
Ibu
melakukan mobilisasi
terasa
disaat
Ibu
Ibu
melakukan mobilisasi
Ibu tampak tidak nyaman
saat
tampak
nyeri
melakukan
mobilisasi,
mobilisasi
Ibu
tampak
melakukan mobilisasi
Ibu tampak dibantu dalam
tampak
melakukaan
susah
fisik
belum
teratasi.
P: Lanjutkan intervensi 1, 2, 3
S:
Ansietas
melakukan mobilisasi
Ibu tampak tidak nyaman
berhubungan
saat
dengan
ibu
pertama,
ibu
melakukaan
mobilisasi
Ibu
tampak
melakukan mobilisasi
Ibu tampak dibantu dalam
susah
bagaimana
bayinya
bertanya-tanya
bagaimana
keadaan
A: Kriteria 1, 2, 3, 4 belum
tercapai,
masalah
keperawatan
Ansietas
belum teratasi.
P: Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3,
4.
S:
-
Ibu
mengatakan
belum
Kurang
Pengetahuan
berhubungan
dengan
Keterbatasan
kognitif
ditandai
dengan
mengatakan
ibu
belum
dengan
O:
-
tampak
terus
Ibu
tampak
mengerti
diberikan
Ibu tampak
yang
diberikan
penjelasan
mencoba
menanyakan
informasi
mengeluarkan ASI.
keperawatan
Pertahankan
dalam
Sabtu, 15 Oktober
05.00
Wita
bagian
2016
perut,
mengatakan
luka
Ibu O:
nyeri
pada
episiotomy,
Ibu
mengatakan
skala
nyeri
skala
diberikan,
nyeri
Ibu
mengerti
diberikan
Ibu tampak
mencoba
tampak
saat
Ibu
relaksasi.
TTV: S:
36,50C,
N:
yang
tampak
Ibu
24x/menit,
90x/menit.
S:
Resiko Infeksi b/d trauma
ada
diberikan
Keluarga
luka
genetalia,
pada
Tampak
bagian
luka
mengerti
Tampak
luka
diberikan.
Tampak
luka
sedikit bengkak.
memerah,
episiotomy O:
-
infeksi
Luka tampak bersih
Tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Luka tampak
mulai mengering.
Ibu tampak mengerti
sudah
Ibu
mengatakan
sudah
ditandai
dengan
Ibu
sudah
susah
mengatakan
terasa
disaat
mobilisasi,
nyeri
melakukan
Ibu
tampak
Ibu
tampak
Ibu
tampak
bisa
keperawatan
S:
-
Ansietas
berhubungan
diberikan
Ibu mengatakan mengerti
cara
dengan
rasa
ibu
untuk
mengatasi
cemas
yang
dirasakan
pertama,
ibu
Ibu
mengatakan
mengerti
tampak
diberikan
Ibu tampak lebih tenang.
yang
dibutuhkan
S:
-
Kurang
Pengetahuan
diberikan
Ibu mengatakan sudah
berhubungan
dengan
mengkonsumsi makanan
Keterbatasan
kognitif
ditandai
dengan
mengatakan
ibu
belum
sakit
O:
-
Ibu
tampak
mengerti
tampak
diberikan
terus
mengeluarkan ASI.
2. SUMATIF
N
O
HARI/TGL/JAM
DIAGNOSA
EVALUASI
PARAF
KEPERAWATAN
Sabtu, 15 Oktober Nyeri b/d luka episiotomy S:
- Ibu mengatakan mengerti
2016
berhubungan dengan Ibu
05.00 Wita
cara menangani nyeri
mengatakan
nyeri
pada
bagian
perut,
Ibu O:
tampak
mengerti
Ibu
diberikan
Ibu tampak
mencoba
mmHg,
36,50C,
relaksasi.
TTV: S: 36,50C, N:
luka
genetalia,
pada
bagian S:
Tampak
luka
Ibu
mengerti
Tampak
luka
memerah,
penjelasan
Tampak
luka
episiotomy
-
sedikit bengkak.
mengatakan
diberikan
Keluarga
dengan
yang
mengerti
infeksi
Luka tampak bersih
Tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Luka tampak
mulai mengering.
Ibu tampak mengerti
sudah
mobilitas
fisik
dengan
mengatakan
Ibu
masalah
susah
resiko
keperawatan
infeksi
dapat
dicegah.
terasa
nyeri
susah
untuk
tampak
dibantu
saat
memiringkan badannya di
-
tempat tidur.
yang
diberikan
-
O:
Ibu
tampak
bisa
berhubungan
perubahan
pertama,
ibu
ASI
yang
keluar
Ibu
mengerti
penjelasan
mengatakan
dengan
yang
diberikan
Ibu
mengerti
mengatakan
cara
untuk
menangis.
yang dirasakan
O:
-
Ibu
tampak
mengerti
Pengetahuan
berhubungan
dengan
Keterbatasan
kognitif
ditandai
dengan
mengatakan
diberikan
Ibu
tampak
lebih
tenang.
Ibu
dibutuhkan klien
tampak
terus
Ibu
mengatakan
mengerti
penjelasan
-
dengan
yang
diberikan
Ibu mengatakan sudah
mengkonsumsi
makanan
yang
Ibu
tampak
mengerti
diberikan
A: Kriteria 1, 2, 3 tercapai,
Masalah
Kurang
pemberian