You are on page 1of 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2016, pukul 08.00 wita di
Kemuning dengan menggunakan teknik wawancara
1. Pengumpulan data
a. Identitas Ibu
Nama
: Ny. SP
Umur
: 23 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status
: Kawin
Suku Bangsa
: Indonesia
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Br. Mengening, Tabanan

Penanggung
Bpk. ND
21 Tahun
Laki-Laki
Kawin
Indonesia
Hindu
SMP
Swasta
Br.
Mengening,

No. CM
Tanggal MRS

: 289706
: 17 Oktober 2016

Tabanan
-

b. Keluhan Utama
1) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Ny. SP mengatakan sakit perut hilang timbul dari pagi jam
08.00 wita tanggal 16 Oktober 2016.
2) Keluhan Utama Saat Pengkajian
Ny. SP mengatakan nyeri pada luka jaritan saat persalinan
normal (episiotomy)
c. Riwayat Obstetrik
1) Riwayat Menstruasi
Ny. SP menstruasi pertama kali saat kelas 6 SD, siklus teratur
28 hari, menstruasi ibu teratur 4-5 hari, terkadang ibu dulu
menstruasi merasakan nyeri haid, konsistensi cair bau khas
darah.
2) Riwayat Perkawinan
Ny. SP mengatakan kawin 1 kali, umur saat kawin berumur 23
tahun, dan sudah berlangsung 6 bulan.
3) Riwayat kontrasepsi

Ny. SP mengatakan sebelumnya tidak pernah memakai


kontrasepsi,

setelah

melahirkan

anak

pertama

ini

ibu

mengatakan memakai KB yaitu KB IUD. Selama pemakaian


KB ini ibu tidak mempunyai keluhan seperti nyeri dan kurang
nyaman setelah memakai KB tersebut.

4) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang dulu.


Ket: ini merupakan kehamilan pertama dan anak pertama.
5) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sekarang
Ny. SP mengatakan ini merupakan

kehamilan

pertamanya, ibu memeriksakan kehamilannya ke bidan swasta


sebanyak 8 kali dan ke puskesmas Kediri 3 sebanyak 1 kali,
selama kehamilannya ibu imunisasi TT sebanyak 2 kali. Pada
trisemester 1 ibu merasakan mual dan merasa pusing, disertai
dengan adanya penurunan nafsu makan, trisemester 2 ibu
sering merasa pegal-pegal pada bagian kaki dan pinggang, dan
pada trisemester 3 ibu mengatakan kaki tampak bengkak, dan
terasa pegal-pegal. Pukul 00.37 wita Tanggal 14 Oktober 2016
ibu datang ke VK dengan keluhan sakit perut hilang timbul,
gerak bayi aktif, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
diperoleh Tekanan Darah: 120/70mmHg, Suhu: 36,70C,
respirasi: 25x/menit, nadi: 80x/menit, dilakukan palpasi TFU 3
jari dari prossesus xifoideus, teraba kepala masuk kedalam
pintu atas panggul, kesan melenting, dan letak punggung kiri
kesan teraba datar, Kala I: Pasien datang pukul 00:37 dengan
keluhan nyeri hilang timbul dari pagi jam 08:00 wita, gerak
bayi aktif. Pada saat pasien datang langsung dilakukan
pemeriksaan dalam (VT) bukaan 4 cm, dengan denyut jantung
janin 135x/menit, his 2-3x selama 10 menit dengan durasi 20-

30 detik. Setelah 4 jam pukul 05.00 kembali dilakukan


pemeriksaan dalam (VT) bukaan 8 cm, setelah 1,5 jam pasien
sudah tidak bisa menahan sakit nyeri pada perut kemudian
dilakukan kembali pemeriksaan dalam (VT) bukaan lengkap.
Kala II: Pada pukul 05.25 dilakukan pemeriksaan denyut
jantung janin 140-145x/menit. Saat dilakukan persalinan ibu
diminta untuk melakukan peneranan yg baik dan benar. Terlihat
ibu kooperatif. Setelah 3 menit dilakukannya persalinan, kepala
janin tampak terlihat, ibu diminta untuk meneran lagi, setelah
beberapa menit kepala janin tampak belum bisa di keluarkan,
tampak perinium kaku dan di lakukanlah episiotomi pada jalan
lahir. Pukul 06:40 wita bayi lahir spontan segera menangis,
kulit kemerahan, gerak bayi aktif. Kala III: Pukul 06:45 wita
dilakukan penjahitan pada luka episiotomy grade II, plasenta
lahir lengkap. Kala IV: Setelah 2 jam post persalinan pasien
terihat masih lemas, kontraksi uterus baik, ibu terlihat cemas
karena ini merupakan anak pertama dan persalinan pertama
yang dilakukan. Pasien terihat meringis kesakitan karena jaritan
luka epistomi. Nyeri yang dirasa 7 dari 0-10 yang diberikan,
nyeri yang dirasa pada perinium, Nyeri dirasakan seperti teirisiris. Nyeri yang dirasakan hilang hilang timbul. Ibu melahirkan
di VK tanggal 17 Oktober 2016 jam 06.40 wita. Ibu melahirkan
normal, ibu tidak mengalami pendarahan aktif, kondisi bayi
baik, berat bayi 2800 gr, panjang bayi 50 cm, lingkar kepala 32
cm lingkar dada 33 cm gerak bayi aktif dan tangis bayi kuat
saat melahirkan. Setelah itu ibu di lakukan observasi di ruang
VK selama 2 jam, dan jam 11.00 wita tanggal 14 Oktober 2016
Ny. SP di rawat inap di ruang kemuning (nifas) bersama
dengan bayinya.
Diagnosa Medis: P1001 P SPT B hari ke-1
Terapi saat pengkajian:
a) Amoxicilin 3x500mg

b)
c)
d)
e)

Asam Mefenamat 3x500mg


Metil Ergo 3x1 tablet
SF 1x1 kapsul
Vit. A 1x200.000 iu

Saat pengkajian diruang kemuning ibu dirawat gabung dengan


bayinya, dan mencoba untuk menyusui anaknya, namun ibu
mengeluh kalau ASInya tidak keluar secara maksimal, di
ruangan ibu mendapatkan perawatan luka untuk menghindari
terjadinya infeksi pada luka episiotomy.
d. Riwayat penyakit yang pernah di derita
Ny. SP mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit yang
berhubungan dengan kandungan ibu, dan ibu mengatakaan tidak
pernah mempunyai penyakit terjangkit menular seperti TBC dan
HIV/AIDS maupun penyakit keturunan seperti DM dan Hipertensi.
e. Riwayat penyakit keluarga
Ny. SP mengatakan dikeluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular dan penyakit keturunan.
f. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1) Data Biologis
a) Bernafas
Sebelum dan Saat pengkajian: ibu mangatakan tidak merasa
sesak atau merasa tidak nyaman dengan pernafasannya,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada suara nafas
tambahan, tidak ada retraksi dada, RR: 24x/menit.
b) Makan dan minum
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan saat masa kehamilan
ibu mengatakan kurang nafsu makan karena ibu merasa
mual dan pusing, tapi ibu mengatakan makan teratur 3 kali
sehari, dengan lauk lengkap beserta mengkonsumsi susu.
Saat pengkajian: ibu mengatakan merasa tidak mual lagi
setelah melahirkan, nafsu makan ibu bertambah, ibu merasa
lapar, ibu mengkonsumsi makanan yang di berikan di

rumah sakit, ibu menghabiskan 1 porsi makanan yang


diberikan, ibu minum 6 gelas per hari.
c) Eleminasi
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan saat kehamilan BAB
tidak teratur, kadang 1 hari hanya sekali dan terkadang
tidak sama sekali.
Saat pengkajian: ibu mengatakan belum bisa BAB hanya
bisa BAK, dan BAK dibantu dengan adanya selang kateter
pada pasien. Urin yang keluar berwarna merah, konsistensi
encer, bau khas urin, sebanyak 300cc.
d) Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan saat masa kehamilan
ibu biasa istirahat siang hanya 3 jam dan tidur pada malam
hari hanya 8 jam.
Saat pengkajian: ibu mengatakan tidak bisa tidur dengan
nyenyak karena rasa nyeri yang terkadang timbul pada saat
malam hari. Ibu mengatakan hanya bisa tidur sekitar 5 jam
sehari,
e) Gerak dan Aktivitas
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan saat masa kehamilan
bisa melakukan aktivitas kekamar Mandi dan mengerjakan
pekerjaan rumah dengan baik, terkadang ibu merasakan
lelah karena ehamilan yang dialami ibu.
Saat pengkajian: ibu mengatakan susah menggerakkan kaki
dan badannya, setiap menggerakkan kaki dan badannya
disaat berpindah, ibu merasakan nyeri, ibu hanya bisa
berbaring di atas tempat tidur. Aktivitas makan dan minum
pasien lakukan diatas tempat tidur.
f) Pengaturan suhu tubuh
Sebelum dan saat pengkajian: ibu mengatakan saat
kehamilan ibu tidak ada masalah dengan suhu tubuh ibu,
ibu mengatakan suhu badannya tidak terasa panas. ibu
mengatakan ibu tidak merasa panas pada tubuhnya, ibu

tampak berkeringat karena suhu ruangan yang panas, tidak


tampak

pada

kulit

ibu

adanya

kemerahan

karena

peningkatan suhu tubuh.


g) Kebersihan diri
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan ibu selama kehamilan
selalu menjaga kebersihan diri dari menggosok gigi,
memotong kuku, sampai mencuci rambut ibu rutin
seminggu 2 kali.
Saat pengkajian: ibu mengatakan hanya bisa Mandi dengan
menggunakan washlap basah saja karena ketidakmampuan
ibu dalam melakukan aktivitas sendiri. Untuk kebersihan
oral hygiene ibu selalu membersihkan gigi dan mulut setiap
hari.
h) Seksualitas
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan selama kehamilan
tidak pernah melakukan hubungan intim dengan sang
suami.
Saat pengkajian: ibu mengatakan untuk kedepannya ingin
melakukan hubungan setelah keadaan ibu membaik dan
luka episiotomy sudah membaik, ibu mengatakan dokter
memperbolehkan berhubungan jika ibu merasa siap untuk
melakukan hubungan dengan suami.
2) Data Psikologis
a) Rasa nyaman
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan selama kehamilan ibu
merasakan pegal dan terasa tidak nyaman saat perut terasa
mulas.
Saat pengkajiaan: ibu mengatakan selama dirawat di
kemuning

ibu

mengatakan

kurang

nyaman

dengan

keadaannya karena rasa sakit yang di rasakan karena jaritan


episiotomy. Ibu mengatakan saat menggeser badan dan kaki
luka jaritan terasa nyeri dirasakan, skala nyeri yang di
rasakan 4 dari (0-10) skala nyeri yang diberikan.
b) Rasa aman

Sebelum pengkajian: ibu mengatakan merasa aman berada


dirumah,
Saat pengkajian: ibu mengatakan merasa aman saat di rawat
di rumah sakit karena keluarga selalu menemani ibu saat
dirawat di rumah sakit, ibu mengatakan merasa cemas
karena ini merupakan anak yang pertama, ibu mengatakan
merasa cemas karena ASI yang keluar sedikit, ibu
mengatakan takut luka episiotomynya terbuka lagi.
c) Konsep diri
sebelum pengkajian: ibu mengatakan tidak ada gangguan
dalam konsep diri ibu dengan kehamilan nya yang 1 ini.
Saat pengkajian: ibu mengatakan merasa percaya diri
karena bayi yang dilahirkan selamat dan kelahiran yang
sesuai yang diharapkan oleh ibu, ibu mengatakan menerima
keberadaan bayinya yang pertama ini.
3) Data sosial
a) Sosial
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan tidak mengalami
gangguan dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
rumah.
Saat pengkajian:

ibu

mengatakan

tidak

kesulitan

beradaptasi dengan keluarga pasien lainnya yang satu


kamar dengan ibu pada saat dirawat.
b) Pengetahuan atau belajar
Ibu mengatakan kurang mengetahui tentang perawatan
pasca melahirkan, ibu mengatakan pengetahuan ibu tentang
teknik menyusui yang benar.
c) Prestasi
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan

tidak

pernah

mempunyai prestasi apapun.


Saat pengkajian: ibu mengatakan tidak pernah mempunyai
prestasi apapun.
d) Rekreasi
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan saat masa kehamilan
ibu sering diajak berekreasi oleh suami ketaman

Saat pengkajian: ibu mengatakan tidak dapat kemana-mana


karena masi dirawat di ruang kemuning.
4) Data spiritual
Sebelum pengkajian: ibu mengatakan saat kehamilan ibu sering
melakukan persembahyangan di rumah.
Saat pengkajian: ibu mengatakan hanya sembahyang ditemapat
tidur saja.
5) Data Laktasi
Ibu mengatakan bayinya mau menyusui walaupun payudara ibu
sedikit mengeluaran ASI, ibu terus berusaha memberikan ASI
kepada anaknya, tampak ASI keluar dari payudara ibu, warna
ASI putih kekuningan, Ibu mengatakan memberikan ASI yang
keluar pertama kali. Ibu mengatakan ASI yang keluar berwarna
kuning kecoklatan.
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
a) Kesadaran: Compos Mentis, GCS: E4 V5 M6
b) Bangun tubuh: bangun tubuh tegap
c) Postur tubuh: Tegap
d) Keadaan kulit: keadaan kulit baik, tidak ada bekas luka,
tidak ada jejas pada kulit, turgor kulit kembali dalam 2
detik.
2) Gejala cardinal
a) Suhu: 36,5oC
b) Nadi: 80 x/menit
c) Tekanan darah: 120/70 mmHg
d) Respirasi: 25x/menit
3) Gejala ukuran lain
a) BB sebelum hamil: 62 kg
b) BB saat hamil: kg
c) BB saat pengkajian: 70 kg
d) Tinggi Badan: 158 cm
e) LILA: 4) Keadaan Fisik
a) Kepala
Tidak tampak ada luka, tampak kepala ibu bersih, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak terdapat jejas, rambut pasien
hitam, tidak tampak ketombe, rambut pasien sedikit rontok.
b) Mata

Mata

simetris,

sklera

berwarna

putih,

tidak

ada

pembengkakan pada palpebral, konjungtiva berwarna


merah muda, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan tidak ada
tanda-tanda anemis.
c) Hidung
Hidung pasien simetris, tidak ada polip, hidung tampak
bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas dan luka
d) Telinga
Telinga simetri, tidak ada luka, tidak ada secret, telinga ibu
bersih, tidak ada nyeri tekan pada telinga
e) Mulut
Mulut ibu tampak simetris, tidak ada luka, tidak ada jejas,
mukosa bibir lembab, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
bau mulut, kebersihan gigi terjaga.
f) Leher
Leher ibu simetris, tidak terdapat luka, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelanjar tiroid, tidak ada
edema.
g) Thorax
Paru-paru: suara normal vesikuler, pergerakan dada
simetris, tidak ada nyeri tekan dan luka pada dada ibu.
Jantung: Suara regular S1 S2 tunggal, tidak ada nyeri
dirasakan pada jantung ibu, perkusi jantung terdengar suara
dullness.
h) Payudara
Payudara ibu simetris, puting ibu terlihat menonjol keluar,
areola berwarna kehitaman, tampak payudara ibu bersih,
tidak ada luka, tampak payudara ibu bengkak, tampak
pengeluaran ASI pada puting susu ibu, teraba payudara ibu
terasa lebih kencang dan padat.
i) Abdomen
Tampak terdapat linea nigra pada bagian tengah perut ibu,
terdapat strie pada bagian perut, ibu mengatakan keram
pada bagian perutnya, TFU 2 jari dibawah pusar ada

kontraksi pada perut, ibu mengatakan terkadang terasa


kram, bising usus normal 6 x/menit.
j) Ekstermitas
- Atas: tangan ibu tidak ada luka, tidak ada jejas, kuku
tangan ibu bersih, turgor kulit ibu baik kembali 2 detik,
tidak ada edama. Tangan ibu simetris, tidak ada nyeri
-

tekan.
Bawah: kaki ibu simetris, tidak ada jejas, tidak ada luka,
tampak kaki ibu bengkak, tidak ada edema, tidak ada
nyeri tekan.

555

555

555

555

k) Genetalia
Genetalia ibu bersih, tampak jaritan pada luka episiotomy,
luka tampak memerah, tidak ada nanah pada luka, tampak
ada jaritan pada luka, tampak tidak terdapat bulu-bulu
rambut pada genetalia, ada nyeri tekan pada bagian luka
episiotomy, terdapat pengeluaran lochea lubra 1
pembalut.
l) Anus
Anus ibu tampak bersih, tidak ada hemoroid.
h. Pemeriksaan penunjang.
Tanggal 16-10-2016, pukul: 01.09 wita
PEMERIKSAAN

KE
T

DL lengkap 5 diff
Hemoglobin
Hematocrit
H

HASIL

SATUAN

14.0
43.6
14.9
162.
4.75

gr/dL
%
103 / uL
103 / uL
106 / uL

NILAI
RUJUKAN
11.5 16.5
35.0 49.0
4.0 10.0
150 500
4.4 6.0

METODE
Spectrophotometr
i
Kalkulasi
Optical count
Optical count

72.8
18.7
6.81
0.806
0.897

91.8
29.5
32.1
12.4
11.4
2.00
8.00

%
%
%
%
%

Optical count
Kalkulasi
Kalkulasi

40.0 74.0
19.0 48.0
3.40 9.00
0.6 7.0
0.0 1.5

fl
pg
g/dL
%
fL
Menit
Menit

Kalkulasi
Kalkulasi
Kalkulasi
Optical Count
Kalkulasi

82 92
27 31
32- 36
11.6 14.8
6.8 10.0
14
7 - 12

Kalkulasi
Kalkulasi
Ivy
Duke

2. Analisa Data
Data Subjektif
Data Objektif
1. Ibu mengatakan
1. Ibu
nyeri

pada

bagian perut
2. Ibu mengatakan
nyeri pada luka
episiotomy
3. Ibu mengatakan
saat

menggeser

Masalah Keperawatan
tampak Nyeri
b/d
luka

meringis
episiotomy
2. Ibu
tampak
kurang nyaman
3. TTV: TD: 120/70
mmHg,

Suhu:

36,50C,
Respirasi:

badan dan kaki

24x/menit, Nadi:

luka

90x/menit

jaritan

terasa

nyeri

dirasakan, skala
nyeri

yang

di

rasakan 4 dari (010) skala nyeri


yang diberikan
1. Ibu mengatakan
ada

luka

pada

1. Tampak

luka Resiko

Infeksi

episiotomy pada trauma jalan lahir

b/d

bagian genetalia

genetalia.
2. Tampak

luka

memerah.
3. Tampak

ada

jaritan pada luka


1. Ibu mengatakan

episiotomy.
1. Ibu tampak susah Hambatan mobilitas fisik

susah melakukan

untuk

aktivitas

memiringkan

nyeri

karena
yang

dirasakan
2. Ibu mengatakan
terasa

nyeri

disaat melakukan
mobilisasi
1. ibu mengatakan
merasa

cemas

karena

ini

merupakan anak
yang pertama.
2. ibu mengatakan
merasa

cemas

karena ASI yang


keluar sedikit
3. ibu mengatakan
takut

luka

b/d Nyeri

badannya
2. Ibu
tampak
dibantu

saat

memiringkan
badannya

di

tempat tidur
1. ibu
tampak Ansietas b/d perubahan
cemas
dalam
status
2. ibu tampak terus
dalam keluarga
bertanya-tanya
bagaimana

peran

cara

agar ASI cepat


keluar
3. ibu

tampak

masih

bingung

saat

bayinya

menangis

episiotomynya
terbuka lagi
1. ibu mengatakan
belum

benar.

tampak Kurang Pengetahuan b.d

kebingungan saat keterbatasan kognitif

mengetahui cara
menyusui

1. Ibu

yang

menyusui
2. Ibu tampak terus
menanyakan
kepada

bidan

karena
payudaranya
sedikit
mengeluarkan
ASI
3. Rumusan Masalah

P: Nyeri
E: Luka Episiotomi
S: Ibu mengatakan nyeri pada bagian perut, Ibu mengatakan nyeri pada
luka episiotomy, Ibu mengatakan saat menggeser badan dan kaki luka
jaritan terasa nyeri dirasakan, skala nyeri yang di rasakan 4 dari (0-10)
skala nyeri yang diberikan, Ibu tampak meringis, Ibu tampak kurang
nyaman, TTV: TD: 120/70 mmHg, Suhu: 36,50C, Respirasi: 24x/menit,
Nadi: 90x/menit.
Proses terjadinya:
Nyeri muncul dikarenakan adanya stimulus dikarenakan adanya perlukaan
maupun benturan yang merangsang saraf untuk menghantarkan impuls ke
otak.
Jika tidak ditangani: Nyeri kronis
P: Resiko Infeksi
E: Trauma Jalan Lahir.
S: Ibu mengatakan ada luka pada bagian genetalia, Tampak luka
episiotomy pada genetalia, Tampak luka memerah, Tampak luka
episiotomy sedikit bengkak.
Proses terjadinya:
Luka yang terbuka yang langsung terpapar dengan lingkungan luar dapat
memudahkan kuman untuk masuk keluka yang terbuka tersebut,
kebersihan dari luka yang kurang juga dapat menyebabkan luka menjadi
mudah infeksi, ini dikarenakan adanya proses perlawanan dari antibody
yang dimiliki tubuh untuk mempertahankan kondisi luka agar tidak terjadi
infeksi, kuman pathogen ini lah yang sering menyebabkan luka menjadi
infeksi dan menjadi lebih memburuk lgi karena kebersihan luka yang tidak
terjaga dengan baik.
Jika tidak ditanggulangi: infeksi terjadi pada luka.

P: Hambatan mobilitas fisik


E: Nyeri
S: Ibu mengatakan susah melakukan aktivitas karena nyeri yang dirasakan,
Ibu mengatakan terasa nyeri disaat melakukan mobilisasi, Ibu tampak
susah

untuk

memiringkan

badannya,

Ibu

tampak

dibantu

saat

memiringkan badannya di tempat tidur.


Proses terjadinya:
Hambatan mobilitas fisik terjadi dikarenakan adanya hambatan yang tidak
memungkinkan orang untuk bergerak, ini dikarenakan rasa takut dan
perasaan kurang nyaman yang menyebabkan kita untuk enggan melakukan
aktivitas, seperti halnya nyeri yang menyebabkan orang tidak berani
menggerakkan salah satu bagian tubuh yang mengalami benturan maupun
luka, karena nyeri yang dirasakan sangat kuat.\
Jika tidak ditanggulangi: kelemahan otot pada bagian tubuh tertentu.
P: Ansietas
E: Perubahan dalam status peran dalam keluarga
S: ibu mengatakan merasa cemas karena ini merupakan anak yang
pertama, ibu mengatakan merasa cemas karena ASI yang keluar sedikit,
ibu mengatakan takut luka episiotomynya terbuka lagi, ibu tampak cemas,
ibu tampak terus bertanya-tanya bagaimana cara agar ASI cepat keluar, ibu
tampak masih bingung saat bayinya menangis.
Proses terjadinya: perasaan takut yang disebutkan oleh antisipasi terhadap
bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan
individu akan adanya bahaya dan kemampuan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman.
Jika tidak ditanggulangi: ketakutan yang berlebihan.\
P: Kurang Pengetahuan.
E: Keterbatasan kognitif
S: ibu mengatakan belum mengetahui cara menyusui yang benar, Ibu
tampak kebingungan saat menyusui, Ibu tampak terus menanyakan kepada
bidan karena payudaranya sedikit mengeluarkan ASI.
Proses terjadinya: ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang
berkaitan dengan topik tertentu. Ini di pengaruh juga karena kurangnya
pengetahuan dan pendidikan yang di dapatkan oleh ibu, selain pendidikan

koping diri ibu masih belum cukup kuat untuk meyakinkan diri ibu untuk
mengatasi kecemasan yang dirasakan ibu.
Jika tidak ditanggulangi: kurang pengetahuan dapat terjadi.
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b/d luka episiotomi
b. Resiko Infeksi b/d trauma jalan lahir
c. Hambatan mobilitas fisik b/d Nyeri
d. Ansietas b/d perubahan dalam status peran dalam keluarga
e. Kurang Pengetahuan b.d keterbatasan kognitif.
B. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri b/d luka episiotomi
b. Resiko Infeksi b/d trauma jalan lahir
c. Hambatan mobilitas fisik b/d Nyeri
d. Ansietas b/d perubahan dalam status peran dalam keluarga
e. Kurang Pengetahuan b.d keterbatasan kognitif.

2. Rencana keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016

N
O
1.

Diagnosa
Keperawata
n
Nyeri
b/d

Tujuan

dan Rencana

Kriteria Hasil

akut Setelah dilakukan


Luka asuhan

episiotomy

Keperawatan
1. Kaji sifat dan

Rasional
1. Untuk

derajat

mengetahui

keperawatan

ketidaknyama

seberapa

selama 3x24 jam

nan

besar

diharapkan nyeri
terkontrol dengan

nyeri

yang
dirasakan.
2. Untuk

kriteria hasil:
1. Pasien

2. Beri

dapat

kontrol nyeri
2. Pasien tampak
tidak meringis
3. Skala

nyeri

berkurang

memberikan

informasi

informasi

yang

kepada

tepat

ibu

tentang

tentang

perawatan

perawatan

selama

yang

periode

diperolehnya.

pascapartum

3. Untuk
memberikan

3. Lakukan
tindakan
kenyamanan

kenyaman
pada klien.
4. Untuk
meringankan

4. Anjurkan
penggunaan
teknik
relaksasi dan
distraksi
5. Beri analgesic
sesuai
kemampuan

rasa

nyeri

yang
dirasakan.
5. Untuk
mengurangi
rasa

nyeri

yang
dirasakan
klien.

2.

Resiko
Infeksi

Setelah dilakukan
b/d asuhan

1. Bersihkan

1. Untuk

lingkungan

menghindari

trauma jalan keperawatan

setelah

terjadinya

lahir

selama 3x24 jam

dilakukan

kontak

diharapkan resiko

tindakan.

dengan

infeksi

tidak

terjadi

dengan

kriteria hasil:
1. Pasien

bebas

luka

lingkungan
2. Batasi
pengunjung
jika perlu

yang kotor
2. Untuk
memberikan
kenyamanan

dari tanda dan

klien

gejala infeksi
2. Menunjukan

saat

beristirahat
3. Untuk

3. Ajarkan

kemampuan

pasien

dan

untuk

keluarga

mencegah

tanda

timbulnya

gejala infeksi

memberikan
informasi

dan

tentang
tanda-tanda
terjadinya

infeksi

infeksi
4. Untuk

3. Menunjukan
prilaku hidup

4. Ajarkan cara

sehat

menghindari

4. Luka

infeksi

menghindari
terjadinya
infeksi pada

episiotomy

luka klien.
5. Untuk

mengering
5. Ajarkan

menghindari

pasien

dikubitus

bagaimana

pada

klien

merubah

karena

tidur

posisi

dan

berikan

dengan posisi
yang sama.

bantuan jika
diperlukan.
3.

Hambatan

Setelah dilakukan 1. Memonitor

mobilitas

asuhan

fisik
Nyeri

vital

sign

mengetahui

b/d keperawatan

tanda-tanda

selama 3x24 jam


diharapkan

2. Kaji kemampuan

hambatan
mobilitas
dengan

1. Untuk

pasien
fisik
kriteria

mobilisasi

dalam

vital klien
2. Untuk
mengetahui
sampai mana
kemampuan
klien

untuk

hasil:

melakukan

1. Pasien

mobilitasi
3. Agar
klien

meningkat
dalam aktivits 3. Latih

pasien

fisik

dalam pemenuhan

2. Mengerti

kebutuhan secara

tujuan

dari

peningkatan

mandiri

sesuai

mandiri
dalam
melakukan
pemenuhan
kebutuhanny

kemampuan

mobilitas
3. Memverbalisa

4. Untuk

sikan perasaan
dalam

4. Dampingi pasien

meningkatkan

dan

bantu

kekuatan dan

mobilisasi

saat

menjaga
klien

agar

tidak terjatuh
saat

kemampuan

melakukan

berpindah

mobilisasi
5. Agar
membiasakan
5. Ajarkan

pasien

bagaimana
posisi
berikan

bantuan

jika

diperlukan.
4.

Ansietas b/d Setelah


perubahan

dilakukan asuhan

dalam status keperawatan

1. Identifikasi

n tubuh nya
agar

tidak

kaku.
1. Untuk
mengetahui

kecemasan

tingkat
kecemasan

diharapkan
ansietas

menggerakka

tingkat

peran dalam selama 3x24 jam


keluarga

klien

dalam

merubah
dan

diri

2. Dorong

klien
2. Untuk
memberikan

berkurang
dengan

pasien untuk

perasaan

mengungka

yang

pkan

dengan

perasaan,

mengungkap

mampu

ketakutan,

kan perasaan

mengiden

persepsi

dan

kriteria

hasil :
1. Pasien

lega

tifikasi

ketakutan

dan

yang

mengung

3. Instruksikan

kapkan

pasien

gejala

menggunaka

cemas
2. Mengiden

teknik

relaksasi

tifikasi,

kan
teknik
untuk

dalam
batas
normal
4. Postur
tubuh,
ekspresi
wajah,
bahasa

rasa

rileks

mengungkap
4. Gunakan
pendekatan
yang
menenangka
n

mengontr
ol cemas
3. Vital sign

memberikan

mau

kapkan
menunjuk

klien.
3. Untuk

pada klien
4. Agar
klien

mengung
dan

dirasakan

kan
kecemasan
yang
dirasakan
5. Agar
memberikan
rasa

5. Temani
pasien untuk
memberikan
keamanan
dan
mengurangi
takut

aman

dan nyaman
pada klien.

tubuh dan
tingkat
aktivitas
menunjuk
kan
berkurang
nya
kecemasa
n
5.

Kurang

Setelah dilakukan

1. Kaji

1.

Mempermudah

Pengetahuan

asuhan

pengetahuan

dalam

b.d

keperawatan

klien tentang

memberikan

keterbatasan

selama 3x 24 jam

penyakitnya.

penjelasan

kognitif.

diharapkan

pada

klien.

kurang

2. Jelaskan

2.

Meningkatan

pengetahuan

tentang

pengetahuan

dapat

proses

mengurangi

penyakit

cemas.

teratasi

dengan KH:
1. Pasien

(tanda

dan

menyatakan

gejala),

paham

identifikasi

tentang

kemungkinan

kondisi,

penyebab.

prognosis

Jelaskan

dan

kondisi

program
pengobatan.
2. Pasien

dan

tentang klien.
3. Jelaskan
tentang

mampu

program

melaksanak

pengobatan

an prosedur

dan alternatif

3. Mempermudah
intervensi

yang

pengobantan

dijelaskan
secara
benar.
3. Pasien
mampu
menjelaska
n
apa

kembali
yang

dijelaskan
perawat
atau

tim

kesehatan
lainnya.

C. IMPLEMENTASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
TGL/
HARI/
JAM
Jumat,
14
Oktobe
r 2016

DX.

IMPLEMENTASI
EVALUASI
PARAF
KEPERAWATAN
Dx1, Dx2, Dx3, Mengobservasi
keadaan DS:
- ibu mengatakan nyeri
Dx4, Dx5
umum
pada
bagian
luka
-

episiotomy
Ibu mengatakan nyeri

08.00

yang dirasakan 4 dari

Wita

0-10 skala nyeri yang


-

diberikan.
Ibu mengatakan cemas
dengan kelahiran yang

pertamanya.
Ibu mengatakan susah

melakukan mobilisasi.
Ibu mengatakan belum
mengetahui

cara

menyusui yang benar.


DO:
-

Ibu tampak meringis


Ibu tampak cemas.
Ibu tampak terus
menanyakan
informasi

tentang

pemberian susu ASI


Dx.2

Melakukan perawatan luka

yang benar.
Ibu tampak dibantu
untuk

episiotomy
-

melakukan

mobilisasi
TTV: N: 90x/menit, S:
36,50C, TD: 120/70
mmHg,

Dx.1

RR:

24x/menit

Mengkaji skala nyeri yang


dirasakan

DS: DO:
10.00
wita

Luka

tampak

masi

basah
Tidak ada tanda-tanda

infeksi
Luka tampak bersih.

DS:
Dx. 1

Delegasi dalam memberikan

wita

yang dirakan 4 dari 0-

Obat analgetik
- Asam Mefenamat 500

11.00
Dx. 3

mg

Ibu mengatakan nyeri


10 skala nyeri yang

diberikan
Ibu mengatakan nyeri
saat

Mengajarkan
miring

kiri

mobilisasi
dan

miring

kanan

melakukan

mobilisasi
DO:
-

Ibu tampak meringis


Ibu tampak tidak
nyaman

saat

melakukaan

Dx. 4

mobilisasi
DS: DO:
Mengidentifikasi
13.00
Wita

tingkat

Obat masuk
Tidak ada tanda-tanda
alergi.

kecemasan
Dx. 5

DS:
-

Ibu mengatakan nyeri


saat

melakukan

mobilisasi
14.00

DO:

Wita

Ibu

melakukan mobilisasi
Ibu tampak dibantu
dalam

Dx. 1

tampak

susah

melakukan

miring kanan dan kiri


Memberikan

HE

tentang

cara pemberian ASI yang DS:

baik.

Ibu

mengatakan

cemas karena ini anak


pertamanya.
DO:

Dx. 2
16.00

Wita

Ibu tampak cemas


Ibu tampak terus
menanyakan
bagaimana

tentang
keadaan

bayinya
DS:

Dx. 2
Mengkaji tanda-tanda vital

Ibu

mengatakan

mengerti
penjelasan

dengan
yang

diberikan
DO:

18.00
wita

Dx. 4

Ibu tampak mengerti


dengan

Delegatif dalam pemberian


-

Asam

yang diberikan
Ibu tampak mencoba
untuk

obat oral:

penjelasan

menyusui

bayinya.
Mefenamat

500 mg

DS: DO:
-

TTD: S: 36,50C, N:
85x/menit,

TD:

110/70 mmHg, RR:


Dx. 5

24x/menit

20.00
Wita

Melakukan Vulva hygiens


DS: -

DO:
-

Obat masuk
Tidak ada

tanda-

tanda alergi terhadap


obat
22.00
Wita
Dx. 2

Memberi

KIE

tentang

penanganan rasa cemas

DS: DO:
-

Genetalia

bersih
Tidak

tampak

ada

tanda-

tanda infeksi
Dx. 1
Sabtu,
15
Oktobe

DS:

r 2016

05.00

Ibu

mengatakan

mengerti

Wita

penjelasan
-

Dx 1

dengan
yang

diberikan
Ibu
mengatakan
mengerti cara untuk

07.30

mengatasi

Wita

Memberikan
Dx 2

mengkonsumsi

HE

dalam

cemas

makanan

rasa
yang

dirasakan

yang sehat selama menyusui DO:


-

Ibu tampak mengerti


dengan

penjelasan

yang diberikan
Ibu tampak lebih

tenang.
DS:
-

Dx. 1

Ibu

mengatakan

mengerti

dengan

penjelasan
-

mengkonsumsi

Melakukan perawatan luka


Wita

diberikan
Ibu
mengatakan
sudah

Dx. 2
08.00

yang

makanan

episiotomy

yang

disediakan
Dx 1

rumah

sakit
DO:
-

Ibu tampak mengerti


dengan

penjelasan

yang diberikan

Mengajarkan
distraksi dan relaksasi

tehnik

DS: DO:
-

Luka tampak bersih


Tidak ada tanda-

tanda infeksi.
Luka tampak sudah

Dx 3 dan Dx 4

mulai mengering.

09.00

DS:

Wita

Ibu

mengatakan

mengerti
menangani nyeri
Delegasi dalam pemberian DO:

cara

obat oral:
-

Asam Mefenamat 500

dengan

mg

yang diberikan
Ibu tampak mencoba

penjelasan

melakukan distraksi

10.00
Wita

Ibu tampak mengerti

Mengajarkan

dan relaksasi.

kepada

keluarga dan pasien untuk


mencegah terjadinya infeksi

DS: DO:
-

Obat masuk
Tidak ada

tanda-

tanda alergi

DS:
-

Ibu

mengatakan

mengerti
12.00

dengan

penjelasan

Wita
Mengkaji tanda-tanda vital

yang

diberikan
Keluarga
dengan

mengerti
penjelasan

yang diberikan.
DO:
-

14.00

Ibu tampak mengerti


dengan

Wita

penjelasan

yang diberikan.
Delegatif dalam pemberian
DS: -

obat analgetik
-

Asam Mefenamat 500

DO:
-

mg

TTV: S: 36,50C, N:
80x/menit,

Mengkaji

nyeri

yang

TD:

120/70 mmHg, RR:

dirasakan klien

24 x/menit.
DS: DO:
-

17.00
Wita

Obat masuk
Tidak ada

tanda-

tanda alergi
DS:
-

Ibu mengatakan nyeri


yang dirasakan mulai

berkurang.
Ibu mengatakan skala

22.00

nyeri yang dirasakan

Wita

2 dari 0-10 skala


nyeri yang diberikan.
Mengajarkan pasien untuk DO:
mobilisasi

Minggu
16

dan

mengkaji

Ibu

tampak

tidak

meringis lagi.
Ibu tampaak

lebih

nyaman

saaat

rasa cemas yang dirasakan

Oktobe

beristirahat.

r 2016
05.00
wita

DS:
-

Ibu
sudah

mengatakan
mulai

bisa

menggerakkan
badannya
-

untuk

miring kanan dan kiri


Ibu
mengatakan
sudah mulai mengerti
dengan

penjelasan

yang diberikan
Ibu
mengatakan

08.00

sudah mulai tenang

Wita

dan

tidak

merasa

cemas lagi
DO:
-

Ibu

tampak

lebih

tenang
Ibu tampak

tidak

gelisah
Ibu tampak

bisa

melakukan

miring

kanan dan kiri secara


mandiri.

D. EVALUASI
1. FORMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. SP
DENGAN P1001 PARTUS SPONTAN BELAKANG KEPALA
HARI KE-1 + PP 2 JAM
DI RUANG NIFAS BRSU TABANAN
TANGGAL 14-16 OKTOBER 2016
N

HARI/TGL/JAM

DIAGNOSA

O
1.

Jumat, 14 Oktober

KEPERAWATAN
Nyeri b/d luka episiotomy S:

2016
08.00 wita

EVALUASI RESPON

berhubungan dengan Ibu


mengatakan
bagian

perut,

mengatakan
luka

nyeri

pada
pada

episiotomy,

Ibu

skala

bagian

episiotomy
Ibu mengatakan
skala

luka jaritan terasa nyeri


dirasakan,

mengatakan

nyeri
luka
nyeri

yang dirasakan 4 dari 0-10

saat

menggeser badan dan kaki

ibu
pada

Ibu

nyeri

mengatakan

PARAF

nyeri

yang

diberikan.
Ibu mengatakan nyeri saat
melakukan mobilisasi

nyeri

yang di rasakan 4 dari (0- O:


10) skala nyeri yang - Ibu tampak meringis
- TTV: N: 90x/menit, S:
diberikan, Ibu tampak
36,50C,
TD:
120/70
meringis, Ibu tampak
mmHg, RR: 24x/menit
kurang nyaman, TTV: TD: - Ibu tampak tidak nyaman
120/70

mmHg,

36,50C,
24x/menit,
90x/menit.

Suhu:

Respirasi:
Nadi:

saat

melakukaan

mobilisasi
Tidak ada

tanda-tanda

alergi terhadap obat.

A: Kriteria no 1, 2, 3 belum
tercapai,

masalah

keperawatan nyeri belum


teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

Resiko Infeksi b/d trauma S: O:


jalan lahih Ibu mengatakan
- Luka tampak masi basah
ada luka pada bagian - Tidak ada tanda-tanda
genetalia,

Tampak

luka

episiotomy pada genetalia,


Tampak

luka

memerah,

Tampak

luka

episiotomy

sedikit bengkak.

infeksi
Luka tampak bersih.
TTD: S: 36,50C,
85x/menit,

TD:

N:

110/70

mmHg, RR: 24x/menit


Obat masuk
Tidak ada tanda-tanda
alergi terhadap obat

A: Kriteria 2 teratasi, kriteria


1, 3, 4 belum teratasi,
masalah
resiko

keperawatan
infeksi

teratasi

sebagian
P: lanjutkan Intervensi 1, 3, 4

S:
Hambatan mobilitas fisik
berhubungan dengan nyeri

ditandai
mengatakan

dengan

mengatakan

susah

melakukan mobilisasi.
- Ibu mengatakan nyeri saat

Ibu
susah O:

melakukan aktivitas karena

Ibu

melakukan mobilisasi

nyeri yang dirasakan, Ibu


mengatakan

terasa

disaat

Ibu
Ibu

melakukan mobilisasi
Ibu tampak tidak nyaman
saat

tampak

susah untuk memiringkan


badannya,

Ibu tampak dibantu untuk

nyeri

melakukan

mobilisasi,

mobilisasi
Ibu
tampak

melakukan mobilisasi
Ibu tampak dibantu dalam

tampak

dibantu saat memiringkan

melakukaan

badannya di tempat tidur.

susah

melakukan miring kanan


dan kiri
A: Kriteria 1, 2, 3 belum
teratasi, masalah hambatan
mobilitas

fisik

belum

teratasi.
P: Lanjutkan intervensi 1, 2, 3

S:

Ansietas

Ibu tampak dibantu untuk

melakukan mobilisasi
Ibu tampak tidak nyaman

berhubungan

saat

dengan perubahan dalam


status peran dalam keluarga
ditandai

dengan

ibu

mengatakan merasa cemas


karena ini merupakan anak
yang

pertama,

ibu

melakukaan

mobilisasi
Ibu
tampak

melakukan mobilisasi
Ibu tampak dibantu dalam

susah

melakukan miring kanan


dan kiri

mengatakan merasa cemas O:


karena ASI yang keluar - Ibu tampak cemas.
- Ibu
tampak
terus
sedikit, ibu mengatakan
menanyakan
tentang
takut luka episiotomynya

terbuka lagi, ibu tampak

bagaimana

cemas, ibu tampak terus

bayinya

bertanya-tanya

bagaimana

cara agar ASI cepat keluar,

keadaan

A: Kriteria 1, 2, 3, 4 belum

ibu tampak masih bingung


saat bayinya menangis.

tercapai,

masalah

keperawatan

Ansietas

belum teratasi.
P: Lanjutkan Intervensi 1, 2, 3,
4.

S:
-

Ibu

mengatakan

belum

mengetahui cara menyusui


yang benar.
Ibu mengatakan mengerti

Kurang

Pengetahuan

berhubungan

dengan

Keterbatasan

kognitif

ditandai

dengan

mengatakan

ibu
belum

dengan

O:
-

tampak

terus

Ibu

tampak

mengerti

dengan penjelasan yang


-

diberikan
Ibu tampak

untuk menyusui bayinya.


Ibu
tampak
terus

kebingungan saat menyusui,


Ibu

yang

diberikan

mengetahui cara menyusui


yang benar, Ibu tampak

penjelasan

mencoba

menanyakan kepada bidan

menanyakan

informasi

karena payudaranya sedikit

tentang pemberian susu

mengeluarkan ASI.

ASI yang benar


A: kriteria 1, 2, 3 tercapai,
masalah

keperawatan

kurang pengetahuan teratasi


P:

Pertahankan

dalam

pemberian informasi bagi


keluarga dan klien
2.

Sabtu, 15 Oktober
05.00

Nyeri b/d luka episiotomy S:


- Ibu mengatakan mengerti
berhubungan dengan Ibu
cara menangani nyeri
mengatakan nyeri pada

Wita

bagian

2016

perut,

mengatakan
luka

Ibu O:

nyeri

pada

episiotomy,

Ibu

mengatakan

skala

nyeri

yang di rasakan 4 dari (010)

skala

diberikan,

nyeri
Ibu

mengerti

diberikan
Ibu tampak

mencoba

melakukan distraksi dan

luka jaritan terasa nyeri


dirasakan,

tampak

dengan penjelasan yang

saat

menggeser badan dan kaki

Ibu

relaksasi.
TTV: S:

36,50C,

N:

80x/menit, TD: 120/70

yang

mmHg, RR: 24 x/menit.

tampak

tampak A: Kriteria 1 teratasi, kriteria 2


dan 3 belum teratasi,
kurang nyaman, TTV: TD:
masalah keperawatan nyeri
120/70 mmHg, Suhu:
teratasi sebagian
36,50C,
Respirasi:
meringis,

Ibu

Nadi: P: Lanjutkan Intervensi

24x/menit,
90x/menit.

S:
Resiko Infeksi b/d trauma

Ibu mengatakan mengerti

jalan lahih Ibu mengatakan

dengan penjelasan yang

ada

diberikan
Keluarga

luka

genetalia,

pada
Tampak

bagian
luka

mengerti

episiotomy pada genetalia,

dengan penjelasan yang

Tampak

luka

diberikan.

Tampak

luka

sedikit bengkak.

memerah,
episiotomy O:
-

Genetalia tampak bersih


Tidak ada tanda-tanda

infeksi
Luka tampak bersih
Tidak ada tanda-tanda

infeksi.
Luka tampak

mulai mengering.
Ibu tampak mengerti

sudah

dengan penjelasan yang


diberikan.
A: kriteria 1, 2, 3 teratasi,
masalah keperawatan resiko
infeksi dapat dicegah.
P: Pertahankan kondisi klien
S:
-

Ibu

mengatakan

sudah

mulai bisa menggerakkan


Hambatan mobilitas fisik

badannya untuk miring

berhubungan dengan nyeri

ditandai

dengan

Ibu

kanan dan kiri


Ibu mengatakan

sudah

susah

mulai mengerti dengan

melakukan aktivitas karena

penjelasan yang diberikan

mengatakan

nyeri yang dirasakan, Ibu O:


mengatakan

terasa

disaat
mobilisasi,

nyeri

melakukan
Ibu

tampak

susah untuk memiringkan


badannya,

Ibu

tampak

dibantu saat memiringkan


badannya di tempat tidur.

Ibu

tampak

bisa

melakukan miring kanan


dan kiri secara mandiri.
A: Kriteria 1, 2, 3 teratasi,
masalah

keperawatan

hambatan mobilitas fisik


teratasi
P: Pertahankan Kondisi klien

S:
-

Ibu mengatakan mengerti


dengan penjelasan yang

Ansietas

berhubungan

dengan perubahan dalam

diberikan
Ibu mengatakan mengerti

cara

status peran dalam keluarga


ditandai

dengan

rasa

ibu

untuk

mengatasi

cemas

yang

dirasakan

mengatakan merasa cemas


karena ini merupakan anak O:
yang

pertama,

ibu

Ibu

mengatakan merasa cemas


ibu

mengatakan

mengerti

dengan penjelasan yang

karena ASI yang keluar


sedikit,

tampak

diberikan
Ibu tampak lebih tenang.

takut luka episiotomynya A: Kriteria 1, 2, 3, 4 Teratasi,


terbuka lagi, ibu tampak

Masalah ansietas teratasi

cemas, ibu tampak terus P: Pertahankan kondisi dan


bertanya-tanya

bagaimana pertahankan dalam pemberian

cara agar ASI cepat keluar, informasi

yang

dibutuhkan

ibu tampak masih bingung klien


saat bayinya menangis.

S:
-

Ibu mengatakan mengerti


dengan penjelasan yang

Kurang

Pengetahuan

diberikan
Ibu mengatakan sudah

berhubungan

dengan

mengkonsumsi makanan

Keterbatasan

kognitif

yang disediakan rumah

ditandai

dengan

mengatakan

ibu
belum

mengetahui cara menyusui


yang benar, Ibu tampak

sakit
O:
-

Ibu

tampak

mengerti

dengan penjelasan yang

kebingungan saat menyusui,


Ibu

tampak

diberikan

terus

menanyakan kepada bidan A: Kriteria 1, 2, 3 tercapai,


Masalah
Kurang
karena payudaranya sedikit
pengetahuan dapat teratasi

mengeluarkan ASI.

P: Lanjutkan Tingkatkan lagi


dalam pemberian informasi
kepada klien

2. SUMATIF
N
O

HARI/TGL/JAM

DIAGNOSA

EVALUASI
PARAF
KEPERAWATAN
Sabtu, 15 Oktober Nyeri b/d luka episiotomy S:
- Ibu mengatakan mengerti
2016
berhubungan dengan Ibu
05.00 Wita
cara menangani nyeri
mengatakan
nyeri
pada
bagian

perut,

Ibu O:

mengatakan nyeri pada luka

episiotomy, Ibu mengatakan

dirasakan, skala nyeri yang

tampak

mengerti

dengan penjelasan yang

saat menggeser badan dan


kaki luka jaritan terasa nyeri

Ibu

diberikan
Ibu tampak

mencoba

melakukan distraksi dan

di rasakan 4 dari (0-10) skala


nyeri yang diberikan, Ibu

80x/menit, TD: 120/70

tampak meringis, Ibu tampak

mmHg, RR: 24 x/menit.

kurang nyaman, TTV: TD:


120/70

mmHg,

36,50C,

relaksasi.
TTV: S: 36,50C, N:

Suhu: A: Kriteria 1 teratasi, kriteria


Respirasi:

2 dan 3 belum teratasi,

24x/menit, Nadi: 90x/menit.

masalah keperawatan nyeri


teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi

Resiko Infeksi b/d trauma


jalan lahih Ibu mengatakan
ada

luka

genetalia,

pada

bagian S:

Tampak

luka

Ibu

episiotomy pada genetalia,

mengerti

Tampak

luka

memerah,

penjelasan

Tampak

luka

episiotomy
-

sedikit bengkak.

mengatakan

diberikan
Keluarga

dengan
yang
mengerti

dengan penjelasan yang


diberikan.
O:
-

Genetalia tampak bersih


Tidak ada tanda-tanda

infeksi
Luka tampak bersih
Tidak ada tanda-tanda

infeksi.
Luka tampak

mulai mengering.
Ibu tampak mengerti

sudah

dengan penjelasan yang


diberikan.
Hambatan

mobilitas

fisik

berhubungan dengan nyeri A: kriteria 1, 2, 3 teratasi,


ditandai

dengan

mengatakan

Ibu

masalah

susah

resiko

melakukan aktivitas karena

keperawatan
infeksi

dapat

dicegah.

nyeri yang dirasakan, Ibu P: Pertahankan kondisi klien


mengatakan

terasa

nyeri

disaat melakukan mobilisasi, S:


Ibu tampak

susah

untuk

Ibu mengatakan sudah

memiringkan badannya, Ibu

mulai bisa menggerakkan

tampak

badannya untuk miring

dibantu

saat

memiringkan badannya di
-

tempat tidur.

kanan dan kiri


Ibu mengatakan sudah
mulai mengerti dengan
penjelasan

yang

diberikan
-

O:
Ibu

tampak

bisa

melakukan miring kanan


dan kiri secara mandiri.
Ansietas

berhubungan

dalam A: Kriteria 1, 2, 3 teratasi,


masalah
keperawatan
status peran dalam keluarga
hambatan mobilitas fisik
ditandai
dengan
ibu
teratasi
mengatakan merasa cemas
dengan

perubahan

karena ini merupakan anak P: Pertahankan Kondisi klien


yang

pertama,

ibu

mengatakan merasa cemas


karena

ASI

yang

keluar

sedikit, ibu mengatakan takut S:


luka episiotomynya terbuka

Ibu

lagi, ibu tampak cemas, ibu

mengerti

tampak terus bertanya-tanya

penjelasan

mengatakan
dengan
yang

bagaimana cara agar ASI


cepat keluar, ibu tampak

diberikan
Ibu
mengerti

masih bingung saat bayinya

mengatakan
cara

untuk

mengatasi rasa cemas

menangis.

yang dirasakan
O:
-

Ibu

tampak

mengerti

dengan penjelasan yang


Kurang

Pengetahuan

berhubungan

dengan

Keterbatasan

kognitif

ditandai

dengan

mengatakan

diberikan
Ibu
tampak

lebih

tenang.

ibu A: Kriteria 1, 2, 3, 4 Teratasi,


Masalah ansietas teratasi
belum

mengetahui cara menyusui P: Pertahankan kondisi dan


pertahankan
dalam
yang benar, Ibu tampak
kebingungan saat menyusui,

pemberian informasi yang

Ibu

dibutuhkan klien

tampak

terus

menanyakan kepada bidan


karena payudaranya sedikit S:
mengeluarkan ASI.

Ibu

mengatakan

mengerti
penjelasan
-

dengan
yang

diberikan
Ibu mengatakan sudah
mengkonsumsi
makanan

yang

disediakan rumah sakit


O:
-

Ibu

tampak

mengerti

dengan penjelasan yang

diberikan
A: Kriteria 1, 2, 3 tercapai,
Masalah

Kurang

pengetahuan dapat teratasi


P: Lanjutkan Tingkatkan lagi
dalam

pemberian

informasi kepada klien

You might also like