You are on page 1of 8

PENGARUH LATIHAN GERAK (STRETCHING) KAKI TERHADAP PENURUNAN

NYERI EKSTREMITAS BAWAH PADA LANSIA ARTRITIS REMATOID


DI PANTIWERDHA MOJOPAHIT BRANGKAL MOJOKERTO
*Enny Virda Yuniarti, Dwi Kristanti
*Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto Jawa Timur
Abstract
Physiological changes that happened by the elderly to the various systems in the
body of one of the musculoskeletal is rheumatoid arthritis, the most frequent complaints in
the elderly that is joint pain in the lower extremities. There are several ways to cope with the
pain, one of which is the motion exercises (stretching) feet. This research to determine the
effect of motion exercises (stretching) feet to the decline in lower extremities pain in the
elderly who suffer from rheumatoid arthritis in nursing homes Mojopahit Mojokerto. The
designused wasa pretest-posttest design. Its population is around the elderly who have
rheumatoid arthritis with a sample of 11 respondents using purposive sampling techniques
and data collection techniques observational pain scale before and aftermotion exercises
(stretching) feet. Data processing, inthe test with the Wilcoxon signed rank test. The results
showed significant results obtained=0.05 which means that H0 is rejected p =0.007 H1 is
accepted, which means there is the influence ofmotion exercises (stretching) feet to the
decline inlower limbpainin the elderly who suffer from rheumatoid arthritis in nursing homes
Mojopahit Mojokerto. Motion exercises (stretching) including the feet in relaxation
techniques. Techniques relaxationcan be use as a control discomfort or lower extremitypainin
the elderly who suffer from rheumatoid arthritis. Motion exercises (stretching) feet a part to
reduce pain can also make the elderly more active.
Key words: Elderly, Pain, Stretching.
PENDAHULUAN

perkirakan

Perubahan fisiologi yang terjadi


pada lansia dapat mengenai
sistem

dalam

tubuh

salah

pada

tahun

2020

akan

meningkat menjadi 11.09% (Yohanita,

berbagai

2010). Organisasi kesehatan dunia (WHO)

satunya

melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia

musculoskeletal, yaitu artritis rematoid

terserang

merupakan penyakit inflamasi sistemik

rematoid.Dimana 5-10% adalah mereka

kronik yang menyebabkan tulang sendi

yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka

destruksi, deformitas, dan mengakibatkan

yang berusia 55 tahun (Dina, 2009). Lebih

ketidakmampuan

2009).

dari 355 juta orang di dunia ternyata

Keluhan yang paling sering muncul pada

menderita penyakit rematik.Hal tersebut

lansia yaitu nyeri sendi pada ekstremitas

berarti, setiap enam orang di dunia satu di

bawah (Yohanita 2010).

antaranya

(Lukman,

penyakit

adalah

penyandang

artritis

artritis

Pada tahun 2005 lansia di Indonesia

rematoid.Pada tahun 2007, jumlah pasien

berjumlah 17,7 juta jiwa atau 7,97% di

artritis rematoid ini mencapai 2 juta orang,

dengan perbandingan pasien wanita tiga

stres fisik dan emosi pada nyeri. Stretching

kali lebih banyak dari pria. Diperkirakan

atau

angka ini terus meningkat hingga tahun

penting

2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan

kehidupan aktif, yang membuat otot tetap

mengalami kelumpuhan. Di Indonesia

lentur,

kedudukan penyakit artritis rematoid 44%

membantu tubuh beralih dari kehidupan

(Dina, 2009).Secara keseluruhan pada

kurang gerak ke aktivitas banyak gerak

tahun 2007 proporsi kasus rematik sebesar

tanpa

17,34 %, meningkat menjadi 29,35% di

(Anderson, 2008).

tahun

2008.

Berdasarkan

peregangan

studi

antara

adalah

penghubung

kehidupan

membuat

siap

statis

bergerak

menimbulkan

dan
dan

ketegangan

Berdasarkan data di atas, peneliti

pendahuluan di Panti Werdha Mojopahit

tertarik

Brangkal Mojokerto di ketahui jumlah

latihan gerak (stretching) kaki terhadap

yang menderita artritis rematoid sebanyak

penurunan nyeri ekstremitas bawah pada

21 lansia.

lansia yang menderita artritis rematoid

Kelainan akibat perubahan sendi


yang banyak terjadi pada lansia salah
satunya adalah artritis rematoid. Kelainan

untuk

dipanti

menganalisa

werdha

Mojopahit

pengaruh

brangkal

Mojokerto.
Penelitian

ini

bertujuan

untuk

latihan

gerak

ini dapat menimbulkan gangguan berupa

Menganalisis

rasa nyeri, bengkak, kekakuan sendi,

(stretching) kaki terhadap penurunan nyeri

keterbatasan luas gerak sendi, gangguan

ekstremitas

berjalan dan aktivitas keseharian lainya,

menderita

dan

Werdha Mojopahit brangkal Mojokerto.

peningkatan

resiko

jatuh.

Ada

pengaruh

bawah pada lansia


artritis

rematoid

di

yang
Panti

beberapa cara untuk mengatasi nyeri


tersebut, salah satunya adalah dengan

METODE PENELITIAN

latihan gerak (stretching) kaki (Yohanita,

Desain penelitian
Desain penelitian ini adalah pre

2010). Upaya untuk mengatasi nyeri sendi


pada lansia, dapat dilakukan dengan
relaksasi.Salah satu teknik relaksasi yang
digunakan adalah olah raga ringan seperti
latihan gerak (stretching) kaki (Yohanita,
2010). Latihan gerak (stretching) kaki
termasuk dalam teknik relaksasi.Teknik
relaksasi memberikan individu kontrol diri
terhadap rasa tidak nyaman atau saat nyeri,

eksperimen, dengan menggunakan pretestpostest design. Teknik sampling yang


digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability

sampling

dengan

jenis

purposive sampling.Cara yang digunakan


untuk mengumpulkan data penelitian ini
yaitu teknik pengumpulan data observasi,
dengan mengukur skala nyeri

sebelum

dan sesudah latihan gerak (stretching) kaki


selama 2 minggu. Pengambilan data

2) Bersedia menjadi respoden.


Variabel Penelitian
Variabel
independen

dalam

Februari 2014. Tempat penelitian adalah di

penelitian

gerak

Panti Werdha Mojopahit Mojokerto


.
Populasi, Sampling, dan Sampel
Populasi
merupakan
wilayah

(stretching)

dilaksanakan

pada

bulan

Januari

generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek


yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya

(Setiadi,

2013).Pada

penelitian ini populasinya adalah seluruh


lansia dengan artritis rematoid di Panti
werdha Mojopahit Mojokerto sebanyak 21
lansia.
Teknik sampling yan g digunakan
adalah non probability sampling dengan
jenis

purposive

sampling.Purposive

sampling adalah suatu teknik penetapan


sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai yang dikehendaki
peneliti

(tujuan/

masalah

dalam

penelitian), sehingga sampel tersebut dapat


mewakili karakteristik populasi yang telah
dikenali sebelumnya (Nursalam, 2003).
Sampel dalam penelitian adalah 11
lansia yang mengalami nyeri ekstremitas
bawah dengan artritis rematoid di Panti
werdha

Mojopahit

Mojokerto

yang

memenuhi kriteria sebagai berikut:


Kriteria Inklusi :
1) Lansia yang mengalami artritis
rematoid
bawah.

dengan

nyeri

ini

yaitu

kaki.

latihan

Sedangkan

variabel

dependen pada penelitian ini yaitu tingkat


penurunan nyeri ekstremitas bawah.
Pengumpulan Data
Cara
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data penelitian ini yaitu
teknik

pengumpulan

data

observasi,

dengan mengukur skala nyeri

sebelum

dan sesudah latihan gerak (stretching) kaki


selama 2 minggu. Frekuensi latihan yang
dianjurkan adalah 3 atau 5 kali per minggu
secara teratur dan terus-menerus, latihan
dilakukan selama 15-30 menit dengan
pengukuran sekala nyeri sebelum dan
setelah 2 minggu perlakuan (Yohanita,
2010). Penelitian ini dilakukan selama 8
kali latihan selama 2 minggu dan selama
melakukan

latihan

diberikan

obat

dilakukan

secara

berkumpul

responden

anti

nyeri,

bersama-sama

dengan

tidak
latihan
atau

menggunakan

instruktur yang sudah disedikan peneliti.


Jenis instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan lembar
observasi adalah daftar pengecek beris
nama subjek dan beberapa gejala atau
identitas lainnya dari sasaran pengamatan.
Peneliti tinggal menuliskan hasil observasi
yang telah disediakan.

ektremitas
Analisis Data dan Uji Statistik

Analisis

data

merupakan

proses

Jumlah

11

100 %

pengolahan data setelah data terkumpul

Tabel diatas menunjukkan bahwa

dari hasil pengumpulan data (Arikunto,

sebagian besar reponden mengalami nyeri

2006). Pada penelitian ini uji statistik yang

ringan dan nyeri sedang setelah melakukan

digunakan

latihan

adalah

ujiwilcoxon.Uji

wilcoxon atau yang dikenal dengan uji


tanda

merupakan

suatu

uji

setelah perlakuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daftar distribusi frekuensi skala nyeri
artritis
rematoid
pre
(sebelum)
melaksanakan
latihan
gerak
(stretching) kaki dipanti werdha
mojopahit mojokerto januari 2014
Tingkat Nyeri
Jumlah
Prosentase
Tidak nyeri
Nyeri ringan
Nyeri sedang
6
54.6 %
Nyeri berat
5
45.4%
Nyeri sangat berat
Jumlah
11
100 %
Sumber : Lembar observasi penelitian, Januari
2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa


11

mengalami

reponden
nyeri

paling

berat

(stretching)

kaki

yaitu

sebanyak 5 responden (45.5%).

untuk

membandingkan pengamatan sebelum dan

dari

gerak

banyak

sebanyak

Pengaruh latihan gerak (stretching) kaki


terhadap penurunan nyeri ekstremitas
bawah pada lansia yang menderita
artritis rematoid di Panti Werdha
Mojopahit Mojokerto Februari 2014.
Tingkat
Nyeri
Tidak nyeri
Nyeri ringan
Nyeri sedang
Nyeri berat
Nyeri sangat

Pre latihan
gerak
(stretching)
kaki
6
5
-

Post latihan
gerak (str
etching)
kaki
5
5
1
-

berat
Jumlah
11
11
Sumber : Lembar observasi penelitian, JanuariFebruari 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa


setelah

melakukan

(stretching)

kaki

mengalami

nyeri

latihan
responden
ringan

gerak
yang

meningkat

sebanyak 5 responden (45.4%), responden

responden (54.6%) sebelum melakukan

yang mengalami nyeri sedang menurun

latihan gerak (stretching) kaki.

dari 6 responden (54.6 %) menjadi 5

Daftar distribusi frekuensi skala nyeri


artritis
rematoid
post
(setelah)
melaksanakan
latihan
gerak
(stretching) kaki dipanti werdha
mojopahit mojokerto januari 2014
Tingkat Nyeri
Tidak nyeri
Nyeri ringan
Nyeri sedang
Nyeri berat
Nyeri sangat berat

Jumlah
5
5
1
-

Prosentase
45.4%
45.4%
9.2%
-

reponden (45.4%), yang mengalami nyeri


berat menurun dari 5 responden (45.4%)
menjadi 1 responden (9.2%).
Berdasarkan hasil uji

statistic

Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat


signifikan = 0,05 didapatkan hasil p =
0,007 yang berarti H1 diterima yang artinya
ada pengaruh latihan gerak (stretching)

kaki terhadap penurunan nyeri ekstremitas

dengan cara latihan gerak stretching kaki

bawah pada lansia yang menderita artritis

untuk mengatasi nyeri ektremitas bawah

rematoid di Panti Werdha Mojopahit

pada

Mojokerto.

rematoid. Jika keadaan ini berlangsung

lansia

yang

mengalami

artritis

selama beberapa hari atau beberapa tahun


PEMBAHASAN

tanpa mengetahui cara mengatasi masalah

Nyeri ektremitas bawah pada lansia

tersebut dapat menyebabkan gangguan

yang

atau cacat yang lebih parah.

menderita

artritis

rematoid

sebelum latihan gerak (stretching) kaki


Hasil pengukuran skala nyeri yang

Nyeri ektremitas bawah pada lansia

diambil sebelum melakukan penelitian

yang

(pre test) pada tanggal 29 Januari 2014,

sesudah latihan gerak (stretching) kaki

pada

lansia

yang

mengalami

nyeri

menderita

artritis

rematoid

Hasil pengukuran skala nyeri yang

ektremitas bawah dengan artritis rematoid

diambil sesudah

berdasarkan tabel hasil peenelitian dapat

(post test) yang dilakukan selama 2

disimpulkan bahwa dari 11 reponden

minggu pada tanggal 12 Februari 2014,

mengalami

pada

nyeri

berat

sebanyak

lansia

melakukan penelitian

yang

mengalami

nyeri

responden (54.6%) dan mengalami nyeri

ektremitas bawah dengan artritis rematoid.

sedang sebanyak 5 responden (45.4%)

Berdasarkan tabel hasil peenelitian dapat

sebelum

gerak

disimpulkan bahwa responden mengalami

rematoid

nyeri berat 1 reponden (9.2%), nyeri

merupakan penyakit inflamasi sistemik

sedang 5 responden (45.5%), nyeri ringan

kronik yang menyebabkan tulang sendi

5 responden (45.5%) setelah melakukan

destruksi, deformitas, dan mengakibatkan

latihan gerak (stretching) kaki. Upaya

ketidakmampuan

untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia,

(stretching)

melakukan
kaki.

latihan
Artritis

(Lukman,

2009).

Keluhan yang paling sering muncul pada

dapat

dilakukan

dengan

lansia yaitu nyeri sendi pada ektremitas

Relaksasi adalah suatu tindakan untuk

bawah (Yohanita 2010). Penyakit artritis

membebaskan

rematoid suatu penyakit dimana terjadi

ketegangan dan stress sehingga dapat

proses peradangan pada selaput bagian

meningkatkan toleransi terhadap nyeri.

dalam kapsul pembungkus sendi, sehingga

Periode

sendi membengkak dan terasa nyeri. Ada

membantu untuk melawan keletihan dan

beberapa teknik untuk mengatasi nyeri

ketegangan otot yang terjadi dengan nyeri

salah satunya dengan tehnik relasasi

kronis dan yang meningkatkan nyeri

mental

relaksasi

yang

relaksasi.
fisik

teratur

dari

dapat

(Andarmoyo, 3013). Salah satu teknik

Berdasarkan tabel hasil peenelitian

relaksasi yang digunakan adalah olah raga

didapatkan

ringan seperti latihan gerak (stretching)

latihan gerak (stretching) kaki dari 11

kaki (Yohanita, 2010). Latihan yang

responden

dilaksanakan mampu menurunkan tingkat

sebanyak

nyeri yang dirasakan oleh responden,

mengalami nyeri sedang sebanyak 5

namun ada juga responden yang tingkat

responden (45.4%). Setelah melakukan

nyerinya tetap. Ada 3 responden yang

latihan gerak (stretching) kaki di dapatkan

mengalami penurunan sekala nyeri tapi

hasil nyeri berat 1 reponden (9.2%), nyeri

masih dalam rentang nyeri yang sama. Hal

sedang 5 responden (45.5%), nyeri ringan

ini terjadi karena teknik pelaksanaan

5 responden (45.5%). Dapat disimpulkan

latihan

yang

lansia yang mengalami nyeri berat dari 5

kurang tepat dan

reponden menjadi 3 responden, nyeri

penyakit artritis rematoid yang diderita

sedang 1 responden nyeri ringan dan 1

sudah terlalu parah, ada juga beberapa

responden menetap nyeri berat. Dan yang

faktor

tingkat

mengalami nyeri sedang dari 6 responden

penurunan nyeri antara beberapa lansia

menjadi 4 responden nyeri ringan, dan 2

yaitu

responden menetap nyeri sedang.


Stretching atau peregangan adalah

gerak

(stretching)

dilakukan responden

yang

kaki

membedakan

motivasi lansia dalam mengikuti

latihan dan tingkat aktifitas yang dilakukan

hasil

sebelum

mengalami
6

responden

melakukan

nyeri

berat

(54.6%)

dan

penghubung penting antara kehidupan

lansia yang berbeda

statis dan kehidupan aktif. Peregangan


membuat otot tetap lentur, membuat siap
Pengaruh

latihan

latihan

gerak

(stretching) kaki terhadap penurunan


nyeri ektremitas bawah pada lansia
yang menderita artritis rematoid
Hasil analisis menunjukkan adanya
pengaruh latihan gerak (stretching) kaki
terhadap

penurunan

nyeri

ektremitas

bawah pada lansia yang menderita artritis


rematoid. Hal ini juga didukung dengan
hasil Uji Statistik Wilcoxon Signed Rank
Test dengan tingkat signifikan = 0,05
didapatkan hasil p = 0,007.

bergerak, dan membantu beralih dari


aktivitas kurang gerak ke aktivitas banyak
gerak tanpa menimbulkan ketegangan
(Anderson,
menemukan

2008).

Sering

berbagai

kali

cara

klien
untuk

mengembangkan koping terhadap efek


fisik dan psikologis nyeri. pentingnya
komunikasi yang baik dengan klien untuk
melakukan latihan atau kegiatan yang
membuat
digunakan

klien

senang

dalam

yang

rencana

dapat
asuhan

keperawatan dalam upaya mendukung

klien dan mengurangi nyeri sampai tingkat


tertentu. Penurunan nyeri artritis rematoid
yang dirasakan lansia dipengaruhi oleh
beberapa hal salah satunya gaya koping
yakni faktor psikis, fisik dan dukungan
sosial (Andarmoyo, 2013). Faktor psikis
secara tidak langsung berpengaruh dalam
penurunan nyeri artritis rematoid, motivasi
dari tiap lansia untuk sembuh atau tidak
meraskan nyeri lagi membuat lansia
bersedia

mengikuti

latihan

rematoid yang dirasakan lansia dapat


berkurang. Lansia yang memiliki fisik
cukup kuat dapat melaksanakan gerakan
secara optimal, sehingga penurunan nyeri
artritis rematoid dapat terjadi sedangkan
lansia yang fisiknya kurang kuat tidak
melaksanakan

pengaruh latihan gerak (stretching) kaki


terhadap

penurunan

latihan

gerak

(stretching) kaki secara optimal sehingga


nyeri artritis rematoid cenderung tidak
berkurang. Lansia yang mengikuti latihan

rematoid di Panti Werdha Mojopahit


Mojokerto.

Dibuktikan

1. Bagi profesi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai tambahan ilmu bagi
profesi

keperawatan

lain, dapat memotivasi lansia yang belum


mengikuti latihan gerak (stretching) kaki
sehingga secara tidak langsung hubungan
sosial antar lansia dapat berpengaruh pada
rematoid.

Sebagian besar nyeri artritis rematoid yang


lansia

berkurang

mengenai

pengaruh latihan gerak kaki terhadap


penurunan nyeri ekstremitas bawah
pada lansia yang menderita artritis
rematoid

dan digunakan sebagai

metode untuk mengatasi masalah nyeri


artritis rematoid pada lansia.
2. Bagi institusi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
untuk pembelajaran.

dirasakan

uji

p= o,oo7
Saran

hubungan sosial yang baik dengan lansia

artritis

dengan

wilcoxon signed rank test didapatkan hasil

digunakan

nyeri

ekstremitas

bawah pada lansia yang menderita artritis

gerak (stretching) kaki dan mempunyai

penurunan

nyeri

gerak

(stretching) kaki sehingga nyeri artritis

dapat

Simpulan
Hasil analisis menunjukkan terdapat

sebagai

bahan

masukan

3. Bagi peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi atau gambaran
untuk

pengembangan

penelitian

selanjutnya.
4. Bagi tempat penelitian

setelah

mengikuti latihan gerak (stretching) kaki.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat


memberi informasi atau gambaran cara

SIMPULAN DAN SARAN

untuk menangani rasa nyeri pada lansia


yang menderita artritis rematoid.
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. 2013. Konsep dan Proses
Keperawatan Nyeri. Jogjakarta: ArRuzz Media.
Anderson. 2008. Stretching (Peregangan).
Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta.

Millar,A. Lynn. 2013. Program Olahraga


Artritis. Jogjakarta: PT. Citra Aji
Parama.
Noor, Zairin. 2012. Buku Ajar Gangguan
Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:
Salemba Medika.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan.


Yogyakarta : Mitra Cendekia

Azizah, LM. 2011. Keperawatan Usia


Lanjut.Yogayakarta : Graha Ilmu

Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik


Penulisan Riset dan Keperawatan
edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu

Dempsy, Patricia Ann. 2002. Riset


keperawatan: buku ajar dan
latihan/ penulisan. Jakarta: ECG

Stanley Mickey, Beare PG. 2002. Buku


Ajar
Keperawatan
Gerontik.
Jakarta : EGC

Dina, D. 2009. Pengaruh teknik relaksasi


nafas dalam terhadap penurunan
persepsi nyeri pada lansia dengan
arthritis rheumatoid. Universitas
Brawijaya, Malang

Yohanita, Pamungkas. 2010. Pengaruh


Latihan Gerak Kaki (stretching)
terhadap penurunan nyeri sendi
ektremitas bawah pada lansia di
posyandu lansian sejahtera GBI
setia bakti Kediri. STIKES RS.
Babtis Kediri

Fajar Ibnu, et al. 2009. Statistika untuk


Praktisi Kesehatan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Hastono SP, Sabri Luknis. 2010. Statistik
Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers
Hidayat, Alimul A. 2007. Metode
Penelitian
Keperawatan
dan
Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika
Lukman, Ningsih, Nurma. 2009. Asuhan
Keperawatan pada Klien dengan
Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Jakarta: Salemba Medika.

You might also like