You are on page 1of 12

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN

: REHABILITASI / PEMELIHARAAN TERMINAL / PELABUHAN

PEKERJAAN : REHABILITASI DERMAGA LLASDP KUMAI


LOKASI

: KECAMATAN KUMAI

TAHUN

: 2011

I.

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

II. PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


A. TENAGA AHLI
B. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
D. PELAPORAN
E. PEMBIAYAAN
F. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAN

III. SPESIFIKASI TEKNIS


A. URAIAN PEKERJAAN
B. SITUASI DAN UKURAN
C. PEKERJAAN PERSIAPAN
D. PEKERJAAN GALIAN TANAH
E. PEKERJAAN PEMANCANGAN
F. PEKERJAAN KAYU
G. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH PILIHAN
H. PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH
I.

PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN

J. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR


K. PENUTUP

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya laju era globalisasi, pemerintah daerah berupaya untuk
menjadikan tercapainya kinerja yang optimal dan efektifitas kerja yang berkesinambungan.
Maka salah satu program pemerintah daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
yaitu melalui Kegiatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Terminal / Pelabuhan.
Pada Tahun 2011 ini pemerintah daerah telah menganggarkan dana untuk menambah
fasilitas utama dalam menjaga Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai. Rehabilitasi dermaga
LLASDP merupakan salah satu kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Kotawaringin Barat pada tahun 2011, yang bertujuan untuk menjaga dan mengamankan
area/lahan yang ada. Sehingga jelas batas batasannya, mengingat area tersebut berdekatan
langsung dengan sungai kumai. Yang dikhawatirkan area semakin terkikis dan terjadi
penyusutan lahan. Maka diperlukan pembenahan batas area lahan dermaga, dengan
pembuatan pondasi atau dinding penahan tanah. Dan juga untuk menanggulangi air pasang
yang dapat mengakibatkan banjir.
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai ini adalah :
1. Melaksanakan

Program

dari

Kementerian

Perhubungan,

Komunikasi

dan

Informatika,

khususnnya dalam hal pengembangan sarana utama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Menjaga dan merawat aset daerah, sehingga tetap terjaga dengan baik dan berfungsi optimal.

Sedangkan tujuan dari kegiatan dan pekerjaan ini adalah :


1. Melaksanakan rancang bangun/konstruksi khususnya yang berhubungan dengan pekerjaan
pembangunan sarana utama dengan mengikuti standar-standar/ketentuan yang diberikan.
2. Sebagai fasilitas dalam melakukan proses mengangkut barang lewat sungai atau laut, sehingga
dermaga dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

C. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup Pekerjaan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai ini adalah :
1. Melakukan koordinasi dengan pihak pengelola khususnya dengan Pihak dari Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Kotawaringin Barat.
2. Membuat rancangan kerja/metode pelaksanaan yang sesuai dengan pekerjaan, agar
pekerjaan yang dilaksanakan hasilnya memuaskan.
3. Melaksanakan rancang bangun pekerjaan fisik berupa bangunan-bangunan sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan.
4. Mengkaji dan menyusun kembali rencana detail yang meliputi :
a. Gambar site plan
b. Gambar gamar detail konstruksi ukuran Kertas A3
c. Perhitungan rencana anggaran biaya (RAB).

BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

A.

Tenaga Ahli
Untuk dapat melaksanakan kegiatan Fisik yang sesuai dengan ruang lingkup diatas, dibutuhkan
tenaga ahli sebagai berikut :
1. Ahli Teknik Sipil, yang bertugas mengawasai jalannya pekerjaan atau sebagai pengawas
teknis, yang mempunyai pengalaman minimal 1-3 tahun.
2. Mandor
Bertugas memobilisasi, mengatur dan mengarahkan para tenaga kerja agar pekerjaan fisik
sesuai instruksi dari pengawas teknis.
3. Kepala Tukang dan Tukang
Bertugas melaksanakan pekerjaan fisik sesuai dengan gambar dan spek yang berdasarkan
instruksi dari pengawas ataupun mandor lapangan.

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

4. Operator (Jika diperlukan)


Bertugas menjalankan peralatan yang digunakan apabila pelaksanaan pekerjaan tersebut
menggunakan peralatan khusus.

B.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Untuk melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai
menggunakan berbagai macam peralatan antara lain sebagai

adalah dengan

berikut :

1. Peralatan pemancangan
2. Peralatan tukang kayu
3. Peralatan tukang batu
4. Angkong
5. Concrete mixer
6. Genset
7. Peralatan galian manual (cangkul, sekop)

C. Jangka Waktu Pelaksanaan


Waktu yang diperkukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah 90 (Sembilan Puluh) hari
kalender,dengan rincian pelaksananaan pekerjaan sebagai berikut :

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


NO

URAIAN PEKERJAAN

BULAN I
1

PEK. PERSIAPAN

II

PEK. GALIAN TANAH

III

PEK. PEMANCANGAN CERUCUK &


TIANG TAMBAT

IV

PEK. TATANAN BATU KOSONG

PEK. PONDASI BATU BELAH

VI

PEK. PLESTERAN

VII

PEK. TIMBUNAN TANAH URUG

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

BULAN II
4

BULAN III
8

10

11

12

KERANGKA ACUAN KERJA

D. Pelaporan
Laporan laporan dalam pekerjaan Fisik Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai di Kecamatan
Kumai menjadi 3 laporan :
1. Laporan Harian, ini berisikan rangkuman kegiatan yang dilaksanakan setiap harinya.
2. Laporan Mingguan, yang berisikan kemajuan pekerjaan setiap minggunya.
3. Laporan Bulanan, yang berisikan rekapitulasi dari laporan kemajuan setiap minggunya yang
dirangkum menjadi laporan bulanan.
4. Asbuilt drawing merupakan gambar pelaksanaan akhir yang disesuaikan dengan kondisi
akhir dilapangan.

D. Pembiayaan
Biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini berasal dari dana PAD, DBH, Penyesuaian.

E. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

DIREKTUR

Pengawas

Logistik/Supply

Mandor

Kepala Tukang
Tukang
Pekerja

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN
1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai .
1.2. Sarana Kerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus tersedia :
1.2.1. Tenaga kerja terampil dan tenaga ahli yang sudah cukup memadai dengan jenis dan
volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
1.2.2. Alat-alat bantu yang benar-benar diperlukan dan dipakai dalam pelaksanaan.
1.2.3. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup, untuk setiap macam pekerjaan yang
akan dilaksanakan paling lambat 4 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud.
1.3. Cara Pelaksanaan
Semua macam pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan penuh keahlian dan keterampilan,
sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar
Bestek, Berita Acara Aanwijzing, petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari produsen untuk pekerjaanpekerjaan tertentu serta petunjuk dari Ahli / Konsultan Pengawas.
1.4. Jenis dan Mutu Bahan
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan Keputusan
Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian dan Menpan No. 472/Kpb/XII/1980, Nomor :
813/MENPAN/1980, Nomor 64/MENPAN/1980 tanggal 23 Desember 1980.

PASAL 2
SITUASI DAN UKURAN
2.1.

Situasi
2.1.1. Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 merupakan Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai , yang
akan dilaksanakan di atas tanah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Kotawaringin barat.
2.1.2. Kondisi tanah bangunan di mana bangunan akan didirikan adalah lahan terbuka bebas dari
tanaman-tanaman keras.
2.1.3. Kontraktor wajib meneliti situasi medan, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim.
2.1.4. Kelalaian atau kekurangtelitian Kontraktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan klaim.

2.2.

Ukuran
2.2.1. Ukuran-ukuran situasi yang digunakan di sini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali
ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam mm.
2.2.2. Titik duga bangunan (dasar lantai) ditentukan 0,00 sesuai bangunan yang telah ada
(dermaga existing).

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Pembersihan Lokasi.
Pohon-pohon serta semak-semak yang terdapat pada lokasi harus ditebang dan dibersihkan
sampai akar-akarnya kemudian disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Pemotongan pohon-pohon dan
Pembersihan lokasi pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Pengawas / Direksi.
3.2. Pembuatan Papan Nama Proyek
Kontraktor diwajibkan membuat papan Nama Proyek yang terbuat dari kayu dan papan dicat dan
ditulis rapih sesuai dengan contoh terlampir.
3.3. Pengukuran Lokasi Pekerjaan
Kontraktor diwajibkan melakukan Pengukuran Persiapan Lokasi dengan Instrumen Waterpass
atupun Theodolite, termasuk dalam pekerjaan pengukuran persiapan ini adalah :
Pengukuran site dan elevasi.
Pemasangan patok - patok.
3.4. Pembongkaran
Kontraktor harus membongkar bagian bangunan yang akan direhab dengan persetujuan pengawas
sesuai dengan ketentuan dalam RAB dan gambar perencanaan.

PASAL 4
PEKERJAAN GALIAN TANAH

4.1

Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan galian pondasi untuk mencapai kedalaman yang
diinginkan disesuaikan dengan gambar yang ada.

4.2

Hasil galian tanah dibuang sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran kerja pada tahap
berikutnya.

4.3

Permukaan hasil galian harus bebas dari segala kayu untuk menghindari dari pelapukan kayu
yang akan mengakibatkan penurunan dasar pondasi.

4.4

Level permukaan dasar hasil galian harus rata untuk mendapatkan permukaan dasar pondasi
yang rata.

PASAL 5
PEKERJAAN PEMANCANGAN
Pekerjaan pancang terdiri dari pemancang tiang-tiang untuk dasar pondasi, dinding penahan tanah
dan pemancangan tiang tambat ukuran 20x20 cm. ketentuan ketentuan pelaksanaannya sebagai
berikut :

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

5.1

Sebelum

pemancangan

tiang

dimulai

harus

terlebih

dahulu

diberitahukan

kepada

Direksi/pengawas teknik untuk mendapat izin memulai pemancangan.


5.2

Tiang pancang untuk dasar pondasi menggunakan cerucuk kayu galam ukuran 10-12 cm,
dengan panjang 4 m. Pemancangan dilakukan sesuai gambar dan ketentuan-ketentuan yang
ada.

5.3

Pemancangan tiang tambat menggunakan kayu ulin ukuran 20x20cm, dipancang 2 titik sesuai
dengan gambar dan ketentuan yang ada.

5.4

Perancah tumbuk (heil stelling) harus dibuat cukup kuat.

5.5

Bila tedapat kelainan keadaan tanah sehinggga tiang dengan mudah masuk kedalam tanah atau
apabila lapisan bawah tanah terdiri dari batu-batu kerikil yang sulit untuk ditembus tiang, maka
pelaksana fisik harus segera memberitahukan kepada Direksi/pengawas teknik untuk
mendapatkan petunjuk dan penyelesaian pekerjaan dengan cepat.

PASAL 6
PEKERJAAN KAYU
6.1

6.2

Lingkup Pekerjaan
6.1.1

Meliputi pengadaan, pemasangan, dan pengerjaan tenaga kerja, alat-alat, dan bahanbahan sehubungan dengan pekerjaan kasar, kayu halus dan mill work sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam gambar.

6.1.2

Melaksanakan pekerjaan kayu kasar, yaitu rangka, klos-klos dan pekerjaan kayu lain yang
tidak diisyaratkan secara khusus dalam persyaratan ini.

6.1.3

Mengadakan hubungan dan koordinasi kerja dengan bidang-bidang lain.

Persyaratan dan Bahan-Bahan


6.2.1 Kayu yang dipakai harus sesuai PPKI 1961 (NI 5) lampiran 1, dari kayu belian, kelas I dan
kelas II. Kayu kualitas baik, tua, kering, dan tidak bercacat, tidak pecah-pecah tidak terdapat
kayu mudanya (spint), sesuai pasal III PPKI 1961 mutu A.
6.2.2 Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu, harus dijaga dengan penyimpanannya
ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas terutama kayu-kayu untuk kosen dan
rangka pintu, jendela yang sudah distel.
6.2.3 Sebagai bahan perekat untuk sambungan, antara kayu dapat dipakai minimal setaraf AICA
AIBON putih atau bahan lain yang setaraf, sedangkan untuk penempelan lembaran tripleks
dipakai perekat setaraf Herferin dengan bahan pengencer yang sesuai untuk itu, yang
disetujui Konsultan Pengawas.
6.2.4

Penggunaan kayu untuk konstruksi dan pekerjaan lainnya menggunakan jenis kayu seperti
di bawah ini :

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

No

Kelas Kayu

Ulin

II

Jenis Kayu

III

Tekam
Penyauk
Tembesuk
Bengkirai

Mabang
Keladan
Simpur
Meranti

Penggunaan
1.
2.
3.

3.
4.

Tiang Tongkat
Keep
Penyanggah Kuda-kuda
(Tiang Utama )
Tiang Selasar
Papan lisplank
Rangka badan selain
tersebut pada lajur 1.3
Gelegar
Ventilasi / Jalusi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sengkang - sengkang
Balok Penutup
Pagar selasar
Dinding partisi
Papan lantai, perabung/ jurai
Rangka kuda-kuda (kap)
Gording
Penggantung Plafond

1.
2.

Bouwplank
Acuan Beton

4.
1.
2.

Keterangan
Ukuran
dan
Bentuk sesuai
dengan
Gambar
Ukuran
dan
Bentuk sesuai
dengan
Gambar

Ukuran
dan
Bentuk sesuai
dengan
Gambar

6.2.5 Jika ada perbedaan yang menyolok antara ukuran di lapangan dan ukuran dalam gambar
rencana, hendaknya dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
untuk disetujui cara-cara pemecahannya.
6.3

Cara Pengerjaan
6.3.1 Sebelum memulai pekerjaan, periksalah pekerjaan ini di lapangan terhadap semua bagian
yang berhubungan dengan pekerjaan kayu ini.
6.3.2 Setiap perbaikan, pemindahan atau pembongkaran dari pekerjaan ini, karena tidak cocok
dengan pekerjaan di lapangan, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
6.3.3 Semua pekerjaan kayu yang tampak (exposed), sisi bawah rangka langit-langit harus
diserut rata, khususnya kayu rangka plafond, bagian yang diexposed dan bidang-bidang
tampak kayu yang diplitur / teak oil harus benar-benar rata, licin dan diselesaikan dengan
baik dan rapi.
6.3.4 Semua sambungan-sambungan kusen & rangka, harus dikerjakan dengan penuh keahlian,
rapat dan rapi. Semua sambungan kayu memanjang, lubang dan pen harus dimeni dan
diberi baut paling sedikit dua baut.
6.3.5 Semua pekerjaan kayu kasar yang dalam penyelesaiannya akan tersembunyi harus diberi
cat dasar / meni sebelum dipasang.
6.3.6

Semua pekerjaan kayu halus yang akan mendapat transparant finish seperti plitur/teak oil
harus dipilih dasar warna dan serat kayu yang sama (uniform). Agar kayu yang telah
dipasang, tidak terkotori oleh adukan coaltar/solignem dan lain-lain, dianjurkan agar
sebelum pelaksanaan, dilindungi dari kemungkinan terkotori oleh bahan-bahan yang sulit
dihilangkan.

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

KERANGKA ACUAN KERJA

PASAL 7
PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH PILIHAN
7.1. Urugan
7.1.1 Umum
1.

Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, mengangkut, penempatan dan memadatkan tanah
atau bahan berbutir. Yang disetujui untuk penimbunan dibawah lantai yang ditentukan atau
disetujui.

2.

Definisi

a.

Urugan yang dicakup oleh persyaratan persyaratan bab ini dibawah satu atau dua
katagori.
i.
ii.

b.

Urugan biasa
Urugan pilihan

Urugan dalam hal ini adalah tanah pilihan digunakan untuk kondisi konstruksi dibawah
lantai bangunan utama dimana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas rendah
(bahan berbutir).

PASAL 8
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

8.1

Pondasi dibuat dari pasangan batu kali campuran 1PC:3PP , ukuran disesuaikan dengan gambar
dan peil bangunan yang ada disekitar lokasi.

8.2

Bahan material batu harus bersih, keras, tanpa alur retak dan harus dari macam yang diketahui
awet, bila perlu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian tipis atau lemah, serta harus rata,
lancip atau lonjong bentuknya dan dapat dipasang saling mengunci bila dipasang bersama.

8.3

Air yang digunakan untuk bahan adukan beton dan pasangan harus bebas dari asam, alkali,
garam dan bahan organik lainnya yang dapat mengurangi mutu beton.

8.4

Pasangan batu belah pada pekerjaan ini dilakukan pada pekerjaan siring batas lahan, berdekatan
dengan sungai/wilayah berair dan bangunan tetangga.

8.5

Jika pemasangan tidak sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan yang telah ditetapkan,
maka pemborong harus membuat lagi sampai betul dengan tanggungan biaya sendiri.

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

10

KERANGKA ACUAN KERJA

PASAL 9
PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN
9.1. Lingkup Pekerjaan
9.1.1. Meliputi pengadaan dan pekerjaan semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan adukan
dan plesteran dengan berbagai komposisi campuran, sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam gambar.
9.1.2. Mengadakan koordinasi dengan disiplin pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan
pekerjaan adukan dan plesteran, yaitu seperti:

Pekerjaan pemasangan dinding plesteran.

Pekerjaan tutup kolong.

9.2. Bahan
9.2.1. Semen Portland (PC)
Semen untuk pekerjaan adukan dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
9.2.2. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras. Kadar lumpur yang
terkandung di dalam pasir tidak boleh lebih dari 5% dan harus memenuhi persyaratan NI 3
PUBB 1970.
9.2.3. Air
Air kerja yang digunakan untuk adukan dan plesteran adalah air dari PDAM setempat.
9.3. Persyaratan
9.3.1. Bahan adukan harus dicampur dalam keadaan kering dan diaduk dengan alat/mesin
pengaduk di atas alas dari papan sehingga campuran benar tercampur, baru kemudian
diaduk dengan air hingga merata dalam warna dan konsistensi. Adukan yang telah mulai
mengeras harus dibuang. Melunakkan adukan yang telah mengeras tidak diperbolehkan.

9.3.2. Proporsi adukan, plesteran harus mengikuti proporsi campuran seperti tersebut di bawah
ini:

Perbandingan

1 PC : 3 PS

Penggunaan
Plesteran pondasi luar

9.4. Cara Pengerjaan


9.4.1. Sebelum pasangan plesteran dimulai, semua bidang yang akan diplester, siar-siarnya harus
dikeruk agar permukaannya menjadi kasar. Pekerjaan plesteran ini harus dilaksanakan
dengan penuh keahlian dan ketelitian. Bidang-bidang plesteran yang tidak rata, berombak
atau retak-retak harus diulangi dan diperbaiki.

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

11

KERANGKA ACUAN KERJA

9.4.2. Plesteran yang baru saja selesai tidak boleh langsung difinish, dan selama diproses
pengeringan plesteran harus disiram air agar tidak terjadi retak-retak rambut akibat proses
pengeringan yang terlalu cepat selama 7 hari.
9.4.3. Bidang-bidang beton yang tampak dan akan diplester, sebelumnya harus dipahat kasar
dahulu, kemudian disiram/dibasahi dengan air semen agar plesteran dapat melekat dengan
baik.

PASAL 10
PEMBERSIHAN AKHIR
10.1 Kontraktor diwajibkan memelihara kebersihan selesai pekerjaan baik berupa sampah-sampah,
gundukan tanah maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi dan lain sebagainya.
10.2 Pembersihan dan kebersihan bangunan setelah proyek selesai sampai dengan penyerahan kedua,
menjadi beban dan tanggung jawab Kontraktor.

PASAL 11
PENUTUP
11.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini pada penjelasan kerja ternyata diperlukan
akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja.
11.2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Pemberi Tugas.

Pangkalan Bun, Juni 2011


Mengetahui :
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Kobar

Dibuat oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen

Drs. BUDASMAN, M.Si


NIP. 19560514 198303 1 012

SUGENG, S.Sos
NIP. 19581231 197803 1 024

Rehabilitasi Dermaga LLASDP Kumai

12

You might also like