You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN
Perlu diketahui bahwa sistem pencernaan merupakan bagian yang sangat penting yang
perlu diperlihara agar berfungsi maksimal karna tubuh manusia mendapatkan nutrisi melalui
sistem pencernaan. Jika sistem pencernaan baik, maka sistem penyerapan nutrisi didalam
tubuh menjadi sehat. Tetapi apabila sistem pencernaan buruk, maka timbul berbagai penyakit
yang menyerang sistem pencernaan manusia.
Gaya hidup yang berkaitan dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi merupakan
penyumbang terbesar masalah kesehatan yang tidak hanya merugikan sistem pencernaan.
Pola hidup yang tidak sehat seperti konsumsi makanan kaleng, makanan cepat saji, makanan
instan, junk food, dan makanan yang diawetkan merupakan pemicu masalah tersebut.
Masalah pencernaan yang seringkali dianggap remeh ini tetap memberikan dampak yang
negatif bagi sistem kerja organ lain. Sebagaimana fungsi pada tubuh, jika terdapat masalah
pada sistem pencernaan, maka sel dalam tubuh akan kekurangan nutrisi sehingga lamakelamaan tubuh akan terasa lelah dan lemas.
Yang termasuk kelompok gangguan sistem pecernaan adalah : Antasida dan Antiulcer,
Digestiva, Antidiare, Pencahar, Antispasmodik, Kolagoga, Hepato Rotektor.
Sindroma dispepsia lebih dikenal masyarakat umum sebagai penyakit maag (walaupun
sebenarnya kurang tepat, karena maag berasal dari bahasa Belanda, yang berarti lambung).
Padahal keluhan yang muncul pada penyakit maag tidak selalu berasal dari lambung). Suatu
survey menyebutkan, sekitar 30% orang yang berobat ke dokter umum disebabkan gangguan
saluran cerna terutama dyspepsia. Dan 40 50 % yang datang ke specialis disebabkan
gangguan pencernaan, terutama dyspepsia.. Kata dispepsia berasal dari bahasa Yunani yang
berarti pencernaan yang jelek.
Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak
enak/sakit, rasa penuh dan panas di perut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan keluhan rasa nyeri dan panas pada ulu hati.
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
1

makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan,
yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Adapun gangguan pada sistem pencernaan seperti
gastritis, hepatitis, diare, konstipasi, apendiksitis dan maag. Masalah pencernaan dari kategori
ringan hingga berat harus segera diatasi jika tidak akan dapat memperburuk keadaan.
Salah satu cara untuk mengatasi sistem pencernaan adalah dengan mengkonsumsi obat.
Obat ialah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati, yang dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit. Yang termasuk dalam kategori obat
sistem pencernaan diantaranya Antasida, H2 reseptor antagonis, Antiemetik, Antikolinergik,
Hepatoprotektor, Antibiotik, Proton pump inhibitor, Prokinetik, Antidiare, Laksatif. Seperti
yang diketahui dalam pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena
diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom
dari suatu penyakit, obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat
menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak
diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu, penyediaan informasi obat
yang benar, objektif dan lengkap akan sangat mendukung dalam pemberian pelayanan
kesehatan yang terbaik kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemanfaatan dan
keamanan penggunaan obat.
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung
usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu pencernaan, disebut juga obat-obat
pencernaan. Sementara antiulcer adalah Obat yang digunakan untuk mengurangi atau
menghambat produksi asam lambung.
Sistem pencernaan memiliki fungsi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Menerima makanan;
Memecah makanan menjadi zat-zat gizi ( suatu proses yang disebut pencernaan );
Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah;
Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

BAB II
2

PEMBAHASAN

Digestive
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu proses
pencernaan lambung usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu pencernaan,
atau disebut juga obat-obat pencernaan. Obat pencernaan jenis ini biasanya berisi
enzim-enzim atau campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
Enzym pencernaan yang sering digunakan adalah asam klorida (HCL), enzym
lambung (pepsin), dan enzym pankreas (pancreatin).
Digestiva adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi
enzim-enzim atau campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan.
Digestan bermanfaat pada defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna
makanan di saluran cerna. Proses pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (asam
lambung), enzim pencernaan dan empedu.
Penggolongan
Enzim Pencernaan
Yang sering digunakan adalah :
Asam Klorida (HCl)
Asam klorida (HCl) adalah suatu cairan yang dikeluarkan oleh dinding lambung
yang memiliki fungsi utama: Lipase, kegunaanya:
Mengubah pepsinogen yang dihasilkan selaput lambung menjadi pepsin
Membuat suasana lambung menjadi asam sehingga mempermudah penguraian
protein menjadi peptide
Membantu proses absorbsi garam kalsium dan besi
Membantu merangsang pengeluaran getah lambung, pancreas dan hati.
Pada keadaan kekurangan asam lambung disebabkan aklorhidri, sehingga
sebagai pengganti perlu diberikan HCl dari luar. Pemakaian HCl tersebut harus dalam
keadaan cukup encer agar tidak menghancurkan selaput lendir lambung.
Enzim Lambung(pepsin)
Pepsin adalah enzym yang disekresi mukosa lambung berfungsi menguraikan
protein menjadi peptida, enzym ini disebut juga protease.
Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim
pankreas. Pada defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi
pepsin total ditemukan pada pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi
pepsin dan asam dengan rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering
terjadi pada pasien anemia pernisiosa dan karsinoma lambung.
3

Enzim Pankreas(pancreatin)
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase.
Kedua zat tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase. Pankrelipase
berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebih tinggi daripada
pankreatin.
Pankrelipase diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya
pada pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam lambung sehingga
harus dibuat dalam bentuk tablet enteral.
Enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat
menyebabkan mual dan diare dan juga hiperuricemia.
Penggantian enzym pankreas (pankreatin suplemen) diperlukan bila sekresi
pankreas terganggu (dapat karena pembedahan pankreas, tersumbatnya pankreas atau
karena kancer pankreas). Enzym ini terdiri dari :
Amylase (pencernaan K-hidrat)
Tripsin-Kemotripsin (pencerna protein)
Lipase (pencerna lemak dengan bantuan empedu)
Contoh obat :
1. BENOZYM
Komposisi : Pancreatin 150 mg, bromelain 50 mg, ox bile 30 mg
Indikasi : Gangguan pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein yang
menimbulkan gejala kembung dan rasa penuh yang abnormal pada perut. Terapi
pengganti pada difisiensi enzim-enzim pencernaan, pankreatik, dan cairan
empedu.
Sediaan : Tablet salut gula
2. BERZYMPLEX
Komposisi : Pancreatin 112,5 mg, ox bile 30 mg, dimethylpolysiloxane 25 mg, vit.
B1 10mg, Vit.B2 5 mg, Vit.B12 5 mcg, Capantothenate 5 mg, niainamide 10 mg
Indikasi : Difisiensi enzim pancreas dan cairan empedu saluran cerna yang disertai
difisiensi vitamin dan perut kembung dan kembung.
Sediaan : tablet salut gula
3. ELSAZYM
Komposisi : Pancreatin 170 mg, bromelain 50 mg, dimethylpolysiloxane 80 mg
Indikasi : Dispepsia, rasa penuh abnormal pada epigastrium. Terapi supplemental
sesudah operasi gastro intestinal.
Sediaan : Tablet4.
4. ELSAZYM FOR CHILDREN
Komposisi : Pancreatin 580 mg, vit.A 2.000 iu, vit.B12 1 mcg, folic acid 400 mcg
Indikasi : Gangguan pencernaan pada anak
Sediaan : Serbuk dalam sachet
4

5. ENZYPLEX
Komposisi : Amylase 10,000 u, protease 9,000 u, lipase 240 u, desoxycholic acid
30 mg, dimethylpolysiloxane 25 mg, vit B1 10 mg, vit B2 5 mg, vit B6 5 mg, vit
B12 5mcg, niacinamide 10 mg, Capantothenate 5 mg
Indikasi : gangguan pencernaan seperti muntah, kembung, rasa tidak nyaman
dalam perut.
Sediaan : Tablet
6. EXCELASE-E
Komposisi : Amylase, samactase 50 mg, protease 60 mg, lipase 20 mg, meicelase
50mg, pancreatin 167,74 mg
Indikasi : Terapi pengganti pada defisiensi enzim pancreas
Sediaan : Kapsul
7. FLAZYMEC
Komposisi : Pancreatin 170 mg, simethicone 80 mg
Indikasi : Untuk membantu pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein pada
pasien dengan gangguan fungsi hati, penyakit empedu, dan defisisensi pankreas
misalnya pada pankreatitis dan fibrokistik pankreas, gangguan gastro intestinal
dengan gejala rasa sebah, perut kembung, mual, rasa tidak enak pada lambung.
Meteorismus pasca operasi dan pada persiapan pemeriksaan radiografi abdomen.
Sediaan : Kapsulsalut enteric
8. GASFLAT
Komposisi : Pancreatin 170 mg, activated dimethylpolysiloxane (simethicone) 80
mg
Indikasi : Meteorismus; gangguan pankreas, hati, empedu, lambung, danusus,
meteorismus pascaoperasi, kembung, sindrom gastrokardiak (sindrom Roemheld).
Persiapan pasien untuk pemeriksaan radiografi abdomen
Sediaan : Tablet salut selaput
9. L-BIO
Komposisi : Rice starch, meltodextrin, Lactobacillus acidophillus, Lactobacillus
casei, Lactobacillus salivarius, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium lactis,
Bifidobacterium longum, Lactobacillus lactis
Indikasi : Memelihara kesehatan fungsi pencernaan pada anak dan dewasa,
membantu mengembalikan fungsi normal pencernaan selama diare, sembelit,
dispepsia, dan intoleransilaktosa; membantu keseimbangan flora normal selama
mengomsumsi antibiotika; membantu mengembalikan fungsi normal pencernaan
pada pasien yang mengalami kemoterapi, tukak peptid; membantu fungsi
fermentasi usus pada bayi
Sediaan : Serbuk10.
10. LAKTOBION
Komposisi : Lactiferin 100 mg, lactulose 100 mg, bifidobcteria 100 million cells

Indikasi : Mengatur sistem imun, memperbaiki flora usus, menghambat generasi


dari substansi yang berbahaya (berguna dalam kondisi seperti koma hepaticum),
menekan bakteriumberbahaya
Sediaan : Tablet
11. PANKREON COMP
Komposisi : Pancreatic lipase 8.000 FIP u. Pancreatic amylase 6.500 FIP u,
Pancreaticprotease 450 FIP u, bile dispert 50 mg
Indikasi : Gangguan lambung dan usus, penyakit hati, saluran empedu dan
pankreas, setelah makan terlalu banyak makanan yang sukar dicerna dan pada
usia lanjut yang kemampuan pencernaannya sering kali menurun sehingga timbul
gejala hilangnya nafsu makan, perasaan selalu kenyang, kembung dan diare.
Pankreon mengisi kekurangan getah pencernaan dan memungkinkan pemanfaatan
makanan sebaik-baiknya.
Sediaan : Tablet
12. PANKREON FOR CHILDREN
Komposisi : Pancreatic lipase 17,500 FIP u, pancreatic amylase 10,000 FIP u,
pancreaticprotease 1,000 FIP u, vit A 2,000 iu, Vit b12 1 mcg, folic acid 400 mcg
Indikasi : Gangguan pertumbuhan, hilang nafsu makan, diare kronis berulang,
disatrofi, atrofi karena kurang gizi, dispepsia setelah infeksi, gangguan pencernaan
setelah pemberian antibiotik, meteorisme, fibrosis kistikpadan pancreas
13. PRIMPERAN
Komposisi : Metoclopramide HCl 5 mg, pancreatin 170 mg
Indikasi : Dispepsia karena gangguan fungsi motorik dan sekretorik, gastroduo
denitis dan antroduo denitis, sindroma hipomotilitas lambung primer, pankreatitis
kronik, gangguan gastro intestinal karen obatl ain, setelah gastrektomi dan
kolesistektomi.
Efeksamping : Reaksiekstrapiramidal, pusing, lesu, kelelahan, mengantuk, sakit
kepala,depresi, gangguan gastro intestinal, hipertensi
Kontraindikasi : Kondisi dimana stimulasi motilitas gastro intestinal dapat
membahayakan seperti, obstruksi intestinal, feokromositoma, epilepsi.
14. TRIPANZYM
Komposisi : Pancreatin 170 mg, activated dimethylpolysiloxane 80 mg
Indikasi : Perut kembung seperti pada aerofagia, insufisiensi pankreas, gangguan
hati, empedu, lambung dan usus, perut kembung pasca bedah, flatulensi, sindrom
gastrokardiak. Persiapan untuk radiografi abdomen termasuk kelenjar empedu dan
ginjal, radiografi pada segmen lumen, kolumna vertebra dan pelvis
Sediaan : Kaplet salut enterik gula
15. VITAZYM
Komposisi : Pancreatin 50 mg, papain 10 mg, ox bile 50 mg, curcuma rhizoma 35
mg,liverextr 50 mg, vit, minerals
6

Indikasi : gangguan gastro intestinal; kembung, mual, perih lambung, sulit buang
air besar, gangguan hati dan empedu; merangsang nafsu makan anak
Sediaan : Tablet salut enterik16.

Anti Ulcer
Antiulcer adalah Obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghambat
produksi asam lambung. Obat yang digunakan untuk menetralisir atau mengikat asam
lambung atau mengurangi produksi asam lambung yang dapat menyebabkan
timbulnya tukak lambung atau sakit maag. Antasida (antacid, antiacid )berasal dari
anti = lawan acidus = asam adalah senyawa yang merupakan basa-basa lemah yang
mempunyai kemampuan menetralkan asam lambung atau mengikatnya. Antasida
bekerja hanya mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung tanpa
mengurangi atau menghambat produksi asam lambung.
Antasida bermanfaat untuk mengobati penyakit saluran cerna. Antasida sering
kali dapat meringankan gejala gejala yang muncul pada penyakit dispepsia tukak
maupun bukan tukak, sertapada penyakit refluks gastroesofageal (gastroesofagitis).
Antasida paling baik diberikan ketika gejala-gejala muncul atau diperkirakan akan
muncul, lazimnya diantara waktu makan dan sebelum tidur. Pemberian antasida
bersama-sama obat lain harus dihindari karena mungkin menggangu absorbsi obat
lain.
Antasida yang merupakan kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium
hidroksida, bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga
rasa nyeri di ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Efek
laksatif dari magnesium hidroksida akan mengurangi gelembung-gelembung gas,
yakni efek konstipasi dari aluminium hidroksida, dalam saluran cerna yang
menyebabkan rasa kembung berkurang. Saat diminum, obat akan segera bereaksi
dengan asam yang ada di lambung, sehingga terbentuk senyawa yang relatif netral.
Penggolongan Antasida
1. Sistemik. Merupakan antasida yang mudah diabsorbsi/diserap oleh tubuh,
contohnya :
Natrium bikarbonat. (pemakaian jangka panjang terjadi retensi cairan dan
berefek negatif bagi penderita penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit
gagal jantung kongesti).
Kalsium karbonat. Pemakaian jangka panjang terjadi (alkalosis/sindroma
alkali-susu).

2. Non sistemik. Merupakan antasida yang diabsorbsi sedikit oleh tubuh,


contohnya adalah aluminium hidroksida, magnesium hidroksida.
Aluminium hidroksida. Merupakan antasida yang relatif aman dan banyak
digunakan. Tetapi aluminium dapat berikatan dengan fosfat didalam saluran
pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan
hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko timbulnya efek samping ini lebih
besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal
(termasuk yang menjalani hemodialisa). Obat ini juga bisa menyebabkan
sembelit.
Magnesium hidroksida. Merupakan antasida yang lebih efektif daripada
aluminium hidroksida. Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak
akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali,
bisa menyebabkan diare. Sejumlah kecil magnesium diserap kedalam darah,
sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang
mengalami kerusakan ginjal. Banyak antasida yang mengandung magnesium
dan aluminium hidroksida. Untuk meniadakan efek sembelit dari antasida
yang mengandung kalsium atau aluminium pada umumnya dikombinasi
dengan garam magnesium.
Penggolongan Anti Ulcer (anti sekresi asam lambung)
1. Proton Pump Inhibitor (PPI) atau Penghambat Pompa Proton memiliki
mekanisme kerja menghambat produksi asam lambung dengan mengurangi
sekresi asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+/K+-ATPase secara
selektif dalam sel-sel parietal lambung. Contohnya : Omeprazol, Lansoprazol,
Pantoprazol, Rabeprazol, dan Esomeprazol.
2. H2 blocker atau Antagonis Reseptor Histamin 2, bekerja dengan menduduki
reseptor/ menempati reseptor histamine-2 (H2) secara selektif dipermukaan
sel-sel parietalsekresi asam lambung dan pepsin dikurangi. Contohnya :
Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine.

BAB III
KESIMPULAN
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi
zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Digestiva adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan
lambung usus terutama pada keadaan defisiensi zat pembantu pencernaan, atau disebut juga
obat-obat pencernaan. Contoh obat : BENOZYM, BERZYMPLEX, ELSAZYM, ELSAZYM
FOR

CHILDREN,

ENZYPLEX,

EXCELASE-E,

FLAZYMEC,

GASFLAT,

L-BIO,

LAKTOBION, PANKREON COMP, PANKREON FOR CHILDREN, PRIMPERAN,


TRIPANZYM, VITAZYM.
Antiulcer adalah Obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghambat produksi
asam lambung.
Proton Pump Inhibitor (PPI) Contohnya : Omeprazol, Lansoprazol, Pantoprazol,
Rabeprazol, dan Esomeprazol. H2 blocker Contohnya : Cimetidine, Ranitidine, Famotidine,
Nizatidine.

DAFTAR PUSTAKA
Freshlifegreen, 2011, antasida, http://freshlifegreen.blogspot.com/2011/02/antasida.html,
diakses tanggal 7 Maret 2013.
http://meidinasinaga.wordpress.com/2009/11/12/obat-antitukak/
http://apotik.medicastore.com/artikel-obat/obat-anxietas
http://id.scribd.com/doc/42559346/OBAT-SISTEM-PENCERNAAN
http://hmkuliah.wordpress.com/2011/04/30/obat-sistem-pencernaan/
http://astutidea.blogspot.com/2012/10/obat-obat-gangguan-sistem-pencernaan.html

10

You might also like