Professional Documents
Culture Documents
Data Pemasangan CCTV Di Simpang Di Kota Bandar Lampung - Skripsi
Data Pemasangan CCTV Di Simpang Di Kota Bandar Lampung - Skripsi
Oleh
SIGIT PRASETYO
ABSTRACT
THE PERFORMANCE OF TRANSPORTATION OFFICE OF BANDAR
LAMPUNG IN CONDUCTING AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM
(ATCS) IN BANDAR LAMPUNG
(A Study in Transportation Office of Bandar Lampung)
By
SIGIT PRASETYO
ABSTRAK
Oleh
SIGIT PRASETYO
Kemacetan merupakan suatu permasalahan yang sering terjadi di kota-kota yang ada di
Indonesia. Kota Bandar Lampung merupakan salah satu dari sekian kota besar yang ada di
Indonesia yang tidak luput dari permasalahan ini. Untuk mengatasi kemacetan ini pemerintah
Kota Bandar Lampung menunjuk Dinas Perhubungan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Salah satu terobosan terbaru dari Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung adalah dengan
menyelenggarakan program ATCS (AreaTraffic Control System).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja SATGAS (Satuan Tugas) ATCS (Area Traffic
Control Sytem) dalam menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Kota Bandar
Lampung. Model pengukuran kinerja yang digunakan yaitu menurut Mahsun, meliputi 1)
Masukan (Input), 2) Proses (Process), 3) Keluaran (Output), 4) Hasil (Outcome). Metode
yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara, dokumentasi dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung
masih dirasakan kurang optimal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kurang
optimalnya kinerja Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan program
ATCS ini, yaitu kurang memadainya jumlah pegawai dalam pelaksanaan operasional ATCS,
beberapa persimpangan belum terpasang alat ATCS, kurang memadainya jumlah sarana dan
prasarana khususnya kendaraan bermotor dalam pelaksanaan program ATCS. Untuk itu,
Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung harus meningkatkan lagi kinerja pegawainya
dengan menambah jumlah pegawai khususnya pada bagian urusan operasional ATCS,
mengoptimalkan pemasangan alat ATCS pada seluruh persimpangan jalan yang menjadi titik
rawan kemacetan. Dan menambah sarana dan prasarana kendaraan bermotor.
Kata Kunci : Kinerja, Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, ATCS (Area Traffic
Control Sytem).
Skripsi
Pada
Jurusan Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
RIWAYAT HIDUP
Penulis.
MOTO
Pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan
kegigihan
(Samuel Jhonson)
Apapun yang tengah kamu hadapi, percaya bahwa Tuhan akan memberi jalan
keluarnya, bahkan dengan cara yang tak pernah kamu bayangkan
PERSEMBAHAN
SANWACANA
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Pada
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dan
perkuliahan selama ini. Terimakasih tersebut penulis ucapkan kepada :
1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan FISIP Unila.
2. Bapak Dr.Dedy Hermawan S.Sos., M.si., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Negara.
3. Bapak Dr. Bambang Utoyo S., M.si., selaku Dosen Pembimbing Utama
atas kesediaanya dan kesabarannya dalam membimbing penulis selama
9. Kakak, Mbak Ipar dan adik ipar : Mbak Tini, Mbak Puji, Mbak Retno,
Mas Ikar, Mas Suraji, Mas Joko, Mas Kukuh, Mas Aan, Mas Yanto, Mas
Agung, Billa, Hafiz, Shilla, Qnan, Rensi, dan Agil Terima Kasih atas
dukungan dan nasehat yang kalian berikan, kalian sangat berati untuk
saya.
10. Seluruh Dosen yang telah berbagi ilmu dan pengetahuan selama penulis
menjalani masa studi di FISIP UNILA.
11. Segenap Karyawan FISIP UNILA yang telah memberi kelancaran dan
kenyamanan selama peneliti menimba ilmu dan beraktifitas di kampus ini.
12. Bapak Iskandar Z.ATD SH.MT , selaku Kepala Bidang Lalu Lintas dan
Kepala Satuan Tugas ATCS Kota Bandar Lampung, terimakasih telah
bersedia menjadi informan, meluangkan waktunya dan membagikan
pengalamannya serta memberikan dokumen dokumen tentang pelaksanaan
Program ATCS kepada saya.
13. Bapak Drs. M Hasis, selaku Kepala Urusan Operasional ATCS,
terimakasih atas kesediaanya meluangkan waktu untuk berbagi informasi
seputar pelaksanaan Program ATCS .
14. Bapak Indra Novianto, S.ik selaku Kepala Satuan Lalu Lintas Kota Bandar
Lampung, terimakasih atas kesediaannya meluangkan waktu untuk
wawancara seputar keadaan rawan kemacetan yang ada di Kota Bandar
Lampung.
15. Bapak Feko Stia Raya, S.S.T (TD) selaku Kepala Regu C Operasional
ATCS,
terimakasih
atas
kesediaannya
meluangkan
waktu
untuk
21. Penghuni Kantin 337 dan Kantin GSG : Emak Kantin Fisip, Bu Bos, Mbak
Las, Mbak Mei, Ibu Kantin GSG, Bapak Kantin GSG Terimakasih atas
racikan makanan dan minuman yang selalu disiapkan setiap kekantin.
22. Teman seperjuangan Administrasi 2011 ANTI MAPIA Coco, Dede, Deo,
Ibnu, Yori, Panggo, Rendi, Aji, Faizal, Vike, Kristi, Nindia, Ezha, Amelia,
Jeny, Eka, Renita, Okta, Toto, Wahyu, Deni, Akbar, Fauzi, Kiyo, Fredy,
Ririn, David, Devin,Upil, Laras, Widi, Rio, Raras, Hesti, Leni, Lisa, Novi,
Pebie, Watik, Rano, Frendy, dan lain-lain yang penulis tidak dapat
sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungan, semangatnya yang sudah
diberikan selama ini dan terimakasih untuk kekerabatannya.
23. Buat Yuli Kurnia Sari, dan teman temannya Arum Nilla Sari, Nita Riana,
Lintang, Mas Dodi terima kasih atas dukungannya selama ini.
24. Adik Tingkatku Administrasi Negara dan Fisip Unila: Binter, Adi, Taufik
012, Akbar 012, Rezki, Mamad, Berry, Novi, Bayu, Nadiril, Fajar, Aris,
Serli, Satria, Rahmat, Denis, Maya, Taufik 013, Reavardo, Dewi, Endru,
Fajri, Ubay, Adi Black, Maaruf, Bety, Ana, Primadya, Anolita, Meilika,
Sugeng, Irfan, Olle, Zirwan, John, dan lain-lain yang penulis tidak dapat
sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungan, semangatnya yang sudah
diberikan selama ini dan terimakasih untuk kekerabatannya.
25. Buat Kawan-Kawan HMI Komsospol dan FS LDK Fisip Unila. Kalianlah
kawan terbaik dalam berpolitik di Fisip. Terimakasih atas pembelajaran
yang kalian berikan, walau kita selalu berpegang teguh dalam pilihan yang
terkadang berbeda.
26. Buat teman teman di Unila dan yang lain, Asido, Adrian, Gozak ,Fadel,
Pandu, terimakasih atas semuanya yang kalian berikan untuk saya.
27. Buat teman teman KKN saya Nano, Rina, Tiwi, dan Linda terimakasih
atas pengalaman luar biasa yang kalian berikan kepada saya.
28. Dan semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu per satu terimakasih banyak.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
namun harapan penulis semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Sigit Prasetyo
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................. i
DAFTAR TABEL .......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Kinerja................................................................................. 9
2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja .......................... 10
2.2 Manajemen Kinerja.......................................................................... 12
2.3 Pengukuran Kinerja.......................................................................... 13
2.3.1 Tujuan Pengukuran Kinerja .................................................... 14
2.3.2 Elemen Pokok Pengukuran Kinerja ........................................ 15
2.3.3 Manfaat Pengkuran Kinerja .................................................... 16
2.4 Kinerja Organisasi............................................................................ 17
2.4.1 Indikator Kinerja Organisai Dan Birokrasi ............................. 18
2.5 ATCS (Area Traffic Control Sytem) ................................................ 22
2.5.1 Fungsi ATCS.................................................................. .........22
2.5.2 Manfaat ATCS ........................................................................ 23
2.5.3 Pengoperasian ATCS ............................................................. 23
2.5.4 Sistem ATCS........................................................................... 24
2.6 Kerangka Pikir ................................................................................. 24
III. METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian ....................................................... 27
3.2 Lokasi Penelitian.............................................................................. 27
3.3 Fokus Penelitian ............................................................................... 28
3.4 Informan........................................................................................... 30
3.5 Teknik Pengumpulan Data............................................................... 31
3.6 Teknik Analisis Data........................................................................ 32
3.7 Teknik Keabsahan Data ................................................................... 33
ii
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Informan................................................................................................. 30
4.1 Jumlah Karyawan di DISHUB Berdasarkan Golongan Tahun 2015..... 42
4.2 Jumlah Titik Pemasangan ATCS ........................................................... 49
5.1 Kondisi Pegawai SATGAS ATCS di Dishub Kota Bandar Lampung .. 53
5.2 Jumlah Titik Pemasangan ATCS ........................................................... 56
5.3 Kondisi Sarana Dan Prasarana Kegiatan Program ATCS di Kota Bandar
Lampung ................................................................................................ 60
5.4 Data Daerah Rawan Kemacstan Lalu Lintas Wilayah Hukum (WILKUM)
Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung Tahun 2016 .................. 70
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Lalu lintas dan angkutan jalan dewasa kini merupakan hal yang sangat penting
dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat. Setiap waktu masyarakat terus
bergulat dengan Angkutan Jalan dengan bermacam-macam kepentingan. Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan pun telah melewati berbagai kondisi zaman dibarengi
dengan berbagai kemajuan di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sampai
perubahan pola tingkah laku masyarakat.
Peranan lalu lintas yang signifikan tersebut memiliki hal positif bagi masyarakat,
tetapi juga ada beberapa hal negatif yang dapat terjadi dalam sirkulasi harian
penggunaan jalur lalu lintas. Ketika luas jalur lalu lintas yang digunakan tidak
sebanding dengan volume kendaraan yang ada, maka akan terjadi kemacetan lalu
lintas. Selain itu, masyarakat yang kurang memiliki jiwa kedisiplinan yang baik
kerap kali melanggar aturan lalu lintas. Sebagai contoh, masih adanya para
pengendara lalu lintas yang melanggar rambu lalu lintas. Bahkan tindak kejahatan
jalanan juga sering terjadi di beberapa jalur lalu lintas.
Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang terletak di titik yang
sangat strategis. Berada di tengah-tengah jalur lintas Pulau Sumatera dan Pulau
Jawa, selain itu merupakan ibukota Provinsi Lampung. Berdasarkan data dari Biro
Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, tahun 2014 penduduk Kota Bandar
Lampung sebesar 960.695 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk selama
2010-2014 mencapai angka 2,16%. Persentase tersebut mengalami peningkatan
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2006-2010 yang mencapai
angka 1,68%. (Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Lalu Lintas jalan, di Teluk
Betung Selatan, Bandar Lampung 10 April 2015).
Sebagai salah satu daerah strategis, Kota Bandar Lampung memiliki jalan yang
banyak dilintasi oleh kendaraan dari Pulau Jawa dan menuju daerah Sumatera
yang salah satunya adalah Jalan Soekarno Hatta. Jalan ini relatif sangat padat dan
dilintasi oleh berbagai macam kendaraan seperti Angkutan Penumpang Antara
Kota Propinsi (AKAP) yang berasal dari Pulau Jawa menuju Daerah-daerah di
Pulau Sumatera atau sebaliknya, Angkutan Penumpang Antarkota Dalam Provinsi
(AKDP) dari Kota Bandar Lampung menuju daerah-daerah kabupaten di Provinsi
Lampung atau sebaliknya, karena Jalan Soekarno Hatta juga dilintasi oleh
kendaraan yang keluar dari terminal mobil rajabasa, dan Angkutan Penumpang
Kota (AK) / Angkutan pedesaan (AP) yang menghubungan kota-kota kecil di
sekitar Kota Bandar Lampung .
Selain itu, jalan lain di Kota Bandar Lampung yang juga relatif padat dan
terkadang mengalami kemacetan adalah Jalan Teuku Umar yang terletak di pusat
kota dan berada dekat dengan pusat perdagangan. Jalan Teuku umar dilintasi oleh
kendaraan yang berasal dari pusat kota (Central Business District) dan pusat
perdagangan menuju luar kota dan sebaliknya. Lalu lintas yang padat dan
pemakaian jalan dengan waktu yang bersamaan di jalan Soekarno Hatta dan
Teuku Umar menyebabkan kemacetan lalu lintas sering terjadi di kedua jalan ini.
(Hasil wawancara dengan Kepala Bidang Lalu Lintas jalan, di Teluk Betung Selatan,
Bandar Lampung 10 April 2015).
Dengan ATCS, penataan siklus lampu lalu lintas dilakukan berdasar input data
lalu lintas yang diperoleh secara real time melalui kamera CCTV pemantau lalu
lintas pada titik-titik persimpangan. Penentuan waktu siklus lampu persimpangan
dapat diubah berkali-kali dalam satu hari sesuai kebutuhan lalu lintas paling
efisien yang mencakup keseluruhan wilayah tersebut. Penataan ritme lalu lintas
akan lebih baik apabila pemerintah kota menerapkan teknologi ATCS pada semua
persimpangan lalu lintas yang ada di kota tersebut.
pelaksanaan ATCS di kota Bandar Lampung harapan yang ingin dicapai salah
satunya adalah mengurangi beban petugas lalu lintas dan menangani kemacetan.
(Sumber: http://kupastuntas.com, diakses tanggal 14 Mei 2015).
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa website yang digunakan masyarakat
untuk mengetahui kondisi daerah yang akan dilalui tidak berfungsi dengan baik.
Sebagai sarana informasi publik yang digunakan masyarakat, hal tersebut
mengindikasikan bahwa pada operasionalisasi program ATCS terdapat suatu
masalah.
Berdasarkan latar belakang ini, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pelaksanaan program ini lebih jauh dengan judul :
Kinerja Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan
Program ATCS (Area Traffic Control Sytem) di Kota Bandar Lampung
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan kinerja Dinas Perhubungan dalam pelaksanaan
Program ATCS di Kota Bandar Lampung.
2. Untuk menganalisa kendala-kendala kinerja Dinas Perhubungan dalam
pelaksanaan Program ATCS di Kota Bandar Lampung.
2. Secara praktis, Hasil penelitian ini mampu memberikan masukan dan saran
kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Dinas Perhubungan Kota Bandar
Lampung dalam pelaksanaan Program ATCS, agar kinerja organisasi dapat
berjalan efektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Beberapa definisi kinerja dari beberapa tokoh. definisi
tersebut antara lain:
a. Menurut Mahsun dalam Sembiring (2012:81) Kinerja adalah adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam
strategic planning.
b. Menurut Sembiring (2012:82) Kinerja merupakan hasil kerja dari suatu
proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumber-sumber daya, data dan informal, kebijakan, dan waktu tertentu
yang digunakan disebut sebagai masukan.
gambaran
mengenai
tingkat
pencapaian
pelaksanaan
suatu
10
individu atau organisasi dalam menjalankan apa yang menjadi wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
B. Otoritas (Wewenang)
Menurut Sembiring (2012:27) Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi
atau perintah dalam suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota
organisasi kepada anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai
dengan kontribusinya.
C. Disiplin
Menurut Sembiring (2012:27) Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan
yang berlaku. Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang
bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia
bekerja.
11
D.
Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Menurut
Anwar P. Mangkunegara (2006:16), terdapat dua faktor yang mempengaruhi
kinerja yaitu :
1. Faktor Individu.
Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas
yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan adanya
integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik maka individu tersebut
memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal
utama individu manusia untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi
dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja seharihari dalam mencapai tujuan organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
individu tenaga kerja, yaitu:
a) Kemampuan mereka
b) Motivasi
c) Dukungan yang diterima
d) Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan
e) Hubungan mereka dengan organisasi.
12
jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola
komunikasi yang efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja yang respek
dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
Menurut Fahmi (2011:2) manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan
seni didalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki
tingkat fleksibelitas yang representative dan anspiratif guna mewujudkan visi,
misi perusahaan dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi
tersebut secara maksimal. Sedangkan Mangkunegara (2010:19) manajemen
kinerja adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian terhadap pencapaian kinerja dan di komunikasikan secara terusmenerus oleh pimpinan kepada karyawan, antara karyawan dengan atasannya
langsung.
Menurut Dharma (2005:1) manajemen kinerja adalah suatu proses yang dirancang
untuk meningkatkan kinerja organisasi, kelompok, dan individu yang digerakan
oleh para manajer. Pada dasarnya manajemen kinerja adalah suatu proses yang
dilaksanakan secara sinergi antara manajer, individu, dan kelompok terhadap
suatu pekerjaan di dalam organisasi. Secara khusus manjemen kinerja ditujukan
untuk meningkatkan aspek-aspek kinerja meliputi :
13
Hasil akhir pengukuran kinerja adalah informasi tentang kinerja, apakah kinerja
individu, kinerja kelompok atau unit dan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Kejelasan informasi tentang hal-hal yang akan diukur baik bagi individu,
kelompok maupun organisasi secara keseluruhan, haruslah menjadi kesepakatan
bersama, maka dengan demikian hal itu berpengaruh pada motivasi, sikap dan
perilaku setiap anggota organisasi, selanjutnya hal tersebut berdampak pada
kinerja organisasi. Penyebab sukses dan kurang sukses organisasi dalam mencapai
kinerja di klasifikasikan oleh Bacal dalam Sembiring (2012:83) menjadi dua
yaitu:
a. Faktor-faktor individual.
b. Faktor-faktor sistem.
Faktor-faktor individual adalah semua faktor yang bersumber dari individu
pegawai termasuk pimpinan. Faktor-faktor sistem yaitu semua faktor yang berada
14
dan besumber di luar kendali para pegawai secara individual. Untuk itu, Bacal
dalam Sembiring (2012:83) mengemukakan langkah-langkah diagnosa atau
peningkatan kinerja sebagai berikut :
a. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja
b. Mengenali kekurangan itu dan tingkat keseriusannya
c. Mengidentifikasikan hal-hal yang memungkinkan menjadi penyebab
kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang
berhubungan dengan itu sendiri.
d. Mengembangkan rencana tindakan, untuk menanggulangi penyebab
kekurangan itu
e. Melaksanakan rencana tindakan tersebut
2.3.1 Tujuan Pengukuran Kinerja
Tujuan Pengukuran Kinerja
15
16
17
18
dan
kemudian
General
Accounting
Office
(GAO)
mencoba
19
seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah
satu indikator kinerja yang penting.
20
21
22
ATCS adalah gabungan sistem Closed Circuit Television (CCTV) dan kontrol
lampu lintas di sejumlah titik. Alat ini berfungsi sebagai pusat data lalu lintas
yang berguna merekam, mengontrol lalu lintas, hingga mengetahui secara cepat
kejadian di lapangan. (Sumber: http://harianlampung.com, diakses tanggal 03 April
2015).
Area Traffic Control System atau yang lebih dikenal dengan istilah ATCS adalah
suatu sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pada suatu
kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui
optimasi dan koordinasi pengaturan lampu lalu lintas di setiap persimpangan.
(Hasil wawancara dengan Bapak M.Hasis, Seksi Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas
Dan Kepala Urusan Operasional ATCS di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung 10
April 2015).
23
24
25
A. Indikator Input meliputi jumlah pegawai dan jumlah infra struktur yang di
butuhkan .
B. Indikator Process meliputi peraturan perundang dan proses manajemen
dalam prosedur pelaksanaannya.
C. Indikator Output meliputi jumlah produk yang dihasilkan dan ketepatan
dalam memproduksi barang dan jasa.
D. Indikator Outcome meliputi tingkat kualitas jasa dan produk yang
dihasilkan.
26
Input
Proses
Output
Outcomes
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan
secara
triangulasi
(gabungan),
analisis
data
bersifat
28
tempat tersebut sebagai lokasi penelitian didasari karena instansi tersebut adalah
instansi yang diberikan kewenangan untuk melakukan pelaksanaan program Area
Traffic Control Sytem (ATCS), salah satunya di bidang Lalu Lintas Jalan yang
menjalankan program ATCS ini.
3.3 Fokus Penelitian
29
30
kinerja
Dinas
Perhubungan
Kota
Bandar
Lampung
dalam
melaksanakan program ATCS di Kota Bandar Lampung. Apakah masalahmasalah terkait kemacetan lalu lintas di Kota Bandar Lampung telah ditangani
dengan baik sehingga dapat terciptanya kelancaran lalu lintas pada ruas jalan di
Kota Bandar Lampung.
3.4 Informan
Informan dalam penelitian ini adalah orang yang benar-benar tahu atau pelaku
yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Informan yang dimaksud
adalah:
Tabel 3.1 Informan Penelitian
No
1
Nama Informan
Iskandar Z ATD
SH.MT
Drs. M Hasis
Jabatan
Kepala Bidang Lalu LintasDinas Perhubungan
Kota Bandar Lampung dan Kepala Satuan Tugas
ATCS
Kepala Urusan Operasional Area Traffic Control
Sistem Kota Bandar Lampung
Kasat Lantas Bandar Lampung
Kepala Regu C Operasional Area Traffic Control
Sistem Kota Bandar Lampung
Petugas Dawaspol di lapangan
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
31
32
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan.
Data-data yang dikumpulkan merupakan data yang mempunyai kesesuaian dan
kaitan dengan kebutuhan penelitian yang dilakukan. Data sekunder penelitian ini
diperoleh dengan cara:
1. Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
pada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Terkait penelitian ini, dokumen
yang dibutuhkan antara lain: peraturan-peraturan, data-data mengenai titik ATCS,
data-data mengenai lalu lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas(APILL),
catatan penting mengenai pelaksanaan program ATCS dalam mempelancar lalu
lintas, dan mengurangi kemacetan di Kota Bandar Lampung.
Dalam penelitian ini, aktivitas analisis data yang akan dilakukan peneliti yaitu
data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Data reduksi (Data reduction)
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian, pengabstraksian
dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama
penelitian dilakukan, dari awal sampai akhir penelitian. Kegiatan reduksi data
yang dilakukan peneliti adalah membuat ringkasan tentang hal-hal pokok yang
dilakukan Dinas Perhubungan dalam melakukan pelaksanaan program ATCS,
33
contoh hal pokoknya adalah mengamati proses pelaksanaan program ATCS yang
dilakukan oleh petugas.
data
adalah
sekumpulan
informasi
tersusun
yang
memberi
34
35
metode, penyidik, dan teori. Dalam upaya memeriksa keabsahan data, peneliti
melakukan pengecekan dari berbagai sumber, yaitu dengan mewawancarai
beberapa informan yang berasal dari kalangan berbeda. Wawancara ini dilakukan
dengan pihak Satuan Tugas (SATGAS) ATCS Kota Bandar Lampung, Penikmat
Jasa (Masyarakat). Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi juga dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat.
2. Keteralihan Ttranferability)
Konsep validitas keteralihan masyarakat bahwa generalisasi suatu penemuan
dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas
dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili
populasi. Data yang disajikan yakni selain wawancara juga berupa catatan-catatan
lapangan, peraturan, dan lain-lain. Data yang diperoleh kemudian dipaparkan
dihasil dan pembahasan. Pemaparan keseluruhan data agar pemabaca mengetahui
permasalahan yang terjadi terkait dengan kinerja Dishub Kota Bandar Lampung
dan Satuan Tugas (SATGAS) ATCS dalam melancarkan arus lalu lintas pada ruas
jalan di Kota Bandar Lampung.
3. Kebergantungan (Dependability)
Kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian
nonkualitatif. Kebergatungan dapat dicapai dengan cara memeriksa suatu
kebenaran. Berdiskusi dengan dosen pembimbing mengenai semua data yang
diperoleh, kemudian diadakan seminar untuk membahas.
36
4. Kepastian (Confirmability)
Kriteria kepastian berasal dari konsep objetifitas menurut nonkualitatif.
Nonkualitatif menetapkan obyektifitas dari segi kesepakatan antar subyek.
Kepastian pada penelitian kualitatif berupa penekanan pada data. Jika hasil
penelitian ini layak dan dapat memenuhi kriteria/syarat, maka hasil penelitian ini
dapat digantungkan pada peneliti.
BAB IV
GAMBARAN DAN LOKASI PENELITAN
Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus sebagai ibu kota
Provinsi Lampung, Indonesia. Secara geografis, Kota ini merupakan gerbang
utama pulau Sumatra, 165 km sebelah barat laut jakarta, memiliki andil penting
dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari pulau
Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya. Penduduk Bandar Lampung dapat
dibagi menjadi dua jurai yaitu jurai asli yang merupakan penduduk asli bersuku
Lampung dan jurai pendatang, yaitu penduduk dari Provinsi lain dan menetap di
Lampung.
Provinsi Lampung juga merupakan daerah penerimaan migrasi penduduk
Indonesia, dari masa kolonial hingga transmigrasi, sehingga penduduk Lampung
pun terdiri dari beragam etnis. Tak hanya lewat program transmigrasi banyak
pula penduduk dari Provinsi lain merantau ke Bandar Lampung untuk mengadu
nasib. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km yang terbagi
kedalam dua puluh kecamatan dan 126 kelurahan dengan penduduk 1.446.160
jiwa (berdasarkan sensus penduduk 2012), kepadatan penduduk sekitar 5.304
jiwa/km dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada
tahun 2030. Selain itu, Kota Bandar Lampung memiliki adil yang vital dalam
38
4.2 Profil dan Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung
39
5. Tahun 1994 1997 Cabang Dinas LLAJ Kota madya Bandar Lampung di
pimpin oleh Bapak Darwis Ali, SH.
6. Tahun 2005 2006 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung dipimpin
oleh Ruslan HD, SE
7. Tahun 2006 September 2010 Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung
dipimpin oleh Ir. Eddy D. Saleh
8. September 2010 12 Nopember 2012 Dinas Perhubungan Kota Bandar
Lampung dipimpin oleh Drs. Normansyah, M.Si
9. 12 Nopember 2012 sampai dengan saat ini Dinas Perhubungan Kota
Bandar Lampung dipimpin oleh RifaI, SH
(Sumber: Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung 2015)
4.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung
Tugas pokok dan fungsi dan fungsi Dishub Kota Bandar Lampung tertuang di
dalam Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 08 Tahun 2008 (Perwali
Nomor 08 Tahun 2008) tentang fungsi, tugas dan tata kerja Dinas Perhubungan
Kota Bandar Lampung. Di dalam Perwali tersebut dijelaskan bahwa Dishub Kota
Bandar Lampung mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah di
bidang perhubungan darat dan perhubungan laut berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembaharuan.
40
41
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
42
2.
3.
Jumlah pegawai Dinas Perhubungan sebanyak 395 yang dibagi menjadi beberapa
golongan yang terdapat pada bagan berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Di Dinas Perhubungan Berdasarkan Golongan
Tahun 2015
NO
1
UNSUR
PEGAWAI NEGRI SIPIL (PNS)
GOL IV
GOL III
GOL II
GOL I
PEGAWAI TENAGA KONTRAK
(PTK)
JUMLAH
JUMLAH
6 PEGAWAI
82 PEGAWAI
53 PEGAWAI
53 PEGAWAI
112 PEGAWAI
395 PEGAWAI
4.5 Gambaran Umum dan Fungsi Satuan Tugas (SATGAS) Area Traffic
Control Sistem
Satuan Tugas (SATGAS) Area Traffic Control Sistem (ATCS) merupakan unsur
pelaksanaan kebijakan dalam rangka tertib Administrasi dan Kelancaran lalu
lintas pada ruas jalan di Kota Bandar Lampung agar tidak terjadi kemacetan
di Kota Bandar Lampung, Seperti yang tercantum di dalam lembaran kedudukan,
tupoksi, realisasi, dan program kegiatan Satuan Tugas (SATGAS) Area Traffic
Control Sistem (ATCS) tahun 2016 yang peneliti dapatkan, Berdasarkan
Peratusan
Walikota
Bandar
Lampung
No.182/IV.33/HK/2015
43
44
45
Penjabaran terkait tugas dari masing-masing posisi di atas adalah sebagai berikut:
A. Pembina SATGAS ATCS
Mempunyai tugas memberikan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan
pengembangan Satgas Area Traffic Control Sistem Kota Bandar Lampung
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, disesuaikan
dengan dan mengikuti kebijakan Pemerintah Daerah Kota.
B. Pengarah SATGAS ATCS
Mempunyai
tugas
mengarahkan
seluruh
pelaksanaan
tugas
baik
46
E. Administrasi
Mempunyai tugas melaksanakan proses administrasi surat masuk dan
keluar, menyiapkan daftar hadir dan melaksanakan tugas-tugas lain
yang di perintahkan oleh atasan.
F. Perencanaan Pengembangan Dan Pelaporan
Mempunyai
tugas
melaksanakan
pengelolaan
penyusunan
47
G. Petugas Kebersihan
Mempunyai
tugas
melaksanakan
dibidang
kebersihan
dan
J. Ketua Regu
Mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, pengaturan ATCS dari
ruang kendali, melaporkan kondisi yang dianggap penting kepada
koordinator pada kesempatan pertama, berkoordinasi dengan petugas
pengendalian pengawasan operasional di lapangan guna kelancaran
48
laporan
secara
periodic
sesuai
realisasi
kegiatan,
49
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
89
6.2 Saran
pengawasan
atau
monitoring
dapat
berjalan
optimal
dan
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Fahmi, Irham.2011. Manajemen Kinerja teori dan aplikasi. Bandung. Alfabeta.
Fahmi, Irham.2014. Perilaku Organisasi teori, aplikasi dan kasus. Bandung.
Alfabeta
Irawan, P. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta. Departemen Ilmu Administrasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
Mahsun, Mohamad. 2014. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. BPEE.
Mangkunegara, A.P. 2007. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung. PT. Refika Aditama.
Moleong, L.J, 2007, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Pasolong, Harbani. 2011. Teori Administrasi Publik. Bandung. Alfabeta.
Prawirosentono S.1999.Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta. BPFE.
Sembiring, Masana. 2012. Budaya&Kinerja Organisasi. Bandung. Fokusmedia.
Surjadi,2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung. PT Refika
Aditama.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers
Peraturan-Peraturan :
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009. Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011. Tentang Manajemen Rekayasa,
Analisi Dampak serta Manjemen Kebutuhan Lalu Lintas.
Website :
http://harianlampung.com/index.phpg, diakses tanggal 03 April 2015 pukul 15:43
http://lampung.tribunnews.com, diakses tanggal 04 April 2015 pukul 12:34
http://www.atcsbali.info/about/.com, diakses tanggal 17 Mei 2015 pukul 17:17
http://kupastuntas.com, diakses tanggal 14 Mei 2015 pukul 01:14
http://bandarlampung.marktel.co/mplayer, diakses tanggal 19 November 2015
pukul 02:04