You are on page 1of 60

FORUM SILATURRAHMI STUDI EKONOMI ISLAM

Disampaikan:
Rapat Kerja Regional Jatim
Universitas Airlangga

Ekonomi Islam
Inti kehidupan manusia di dunia ini
adalah mencapai falah (kemuliaan
didunia dan di akhirat).

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Pengertian Ekonomi Islam


Ekonomi Islam adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk memandang, menganalisis,
dan akhirnya menyelesaikan permasalahan
ekonomi dengan cara-cara Islami (cara-cara yg
didasarkan atas ajaran Islam yaitu
berlandaskan Al Quran dan Sunah Nabi)

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Difinisi Ekonomi Islam


adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia
untuk mengalokasikan dan mengelola
sumberdaya untuk mencapai falah
berdasarkan pada prinsip-prinsip & nilai-nilai
Al Quran dan Sunnah

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu & Norma


Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal yang
penting dalam memahami terminologi :
1. Positive economics (membahas kenyataan yang
terjadi)
2. Normative economics (membahas apa yang seharusnya
terjadi atau apa yang seharusnya dilakukan
Alfred Marshal

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Pernyataan normatif.
Kemiskinan di negara-negara berkembang
tidak seharusnya semakin memburuk.
Pernyataan positive.
Kemiskinan di negara-negara berkembang
semakin buruk
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Ekonomi konvensional
1. Aspek positif dan aspek normative terpisah.
2. Fakta ekonomi merupakan suatu independen
terhadap norma.
3. Tidak ada kausalitas antara norma dan fakta.
atau realitas ekonomi merupakan suatu yg
bersifat independen, dan karena bersifat
objective dan akhirnya berlaku universal
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Contoh pernyataan :
Hukum penawaran,
jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang
ditawarkan meningkat.
cateris paribus adalah pernyataan positif
Hukum tersebut berlaku karena para produsen
memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah
kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah
mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya
produsen mengharuskan mencari keuantungan maksimum
adalah pernyataan normative
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan


pendekatan integratif antara normative
economics dan positif economics.
Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam
etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika
harus menjadi kerangka awal dalam ilmu
ekonomi (etika lah yg harus menguasai
ekonomi, bukan sebaiknya)
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Metodologi Ekonomi Islam

Konsep Rasionalitas Islam.


Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.
Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Konsep Rasionalitas Islam


Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan
pada pertimbangan rasionalitas.
Argumentasi yg dibangun memenuhi
kaidah-kaidah logika & diterima akal serta
diterima secara universal

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Konsep Rasionalitas Islam


Kaidah umum dan universal, sesuai dengan
universalitas islam dalam konsep ekonomi
Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus :
a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah.
b. tidak melakukan kemubaziran.
c. Berusaha meminimize resiko.
d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Etika & Rasionalitas Enomi Islam


Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional adalah
batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis dipandang
sebagai perilaku yg tidak rasional).
Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku
ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral
perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam bukan
didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh kesepakatan
sosial

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam


Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi islami
untuk mencari informasi agar dapat meraih fallah.
Sumber informasi meliputi dua hal :
1. ayat kauniyah (fakta empiris).
2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung dari sang
pencipta)

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam


Syariah diartikan sebagai seperangkat
peraturan atau ketentuan Allah untuk manusia
yg disampaikan melalui rasulNya
Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal
mendasar :
1. keimanan.
2. moral.
3. fiqh (sumber hukum)
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam


Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang utama/pertama
terdiri dari :
a.
Al Quran.
b. Sunnah.
c.
Ijma (Kesepakatan bersama para ulama)
d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam
Quran & Sunnah)

Al

Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah :


a.
Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum)
b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum)
c.
Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm muncul hukum
baru
d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Kerangka Metodologi Ekonomi Islam


Kebenaran & kebaikan.
Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu
sosial.
Objek ekonomi Islam (bagan terlampir).

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Kerangka Metodologis Ekonomi Islam


Quran & Sunah
Ushul Fiqh & Qawaid

Akidah

Syariah

Akhlak

Fiqh Muamalah

Sejarah
Islam

-Nilai Ekonomi Islam


-Prinsip Ekonomi Islam

Konsumsi

Metode
Deduksi

Produksi
Realitas
ekonomi

Metode
Induksi

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Teori
Ekonomi

Distribusi
Makro Ekonomi

Karakteristik Ekonomi Islam

Tujuan ekonomi Islam.


Moral sebagai pilar ekonomi Islam
Nialai-nilai dasar ekonomi Islam
Prinsip ekonomi dalam Islam
Basis kebijakan ekonomi islam
Paradigma ekonomi islam

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Tujuan ekonomi Islam.

Fallah (bahagia dunia akhirat)


Hayyah thayibah (baik & terhormat)
Mashlahah al ibad (kesejahteraan
hakiki)

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Moral sebagai pilar ekonomi Islam


Nilai ekonomi Islam.
konsisten, jujur, adil, santun,
transparan dll.
Prinsip ekonomi Islam.
memenuhi kaedah-kaedah fikih baik
rukun, syarat dan implementasinya

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Adl

Nilai-nilai dasar ekonomi Islam

1. persamaan kompensasi.
2. persamaan hukum.
3. moderat.
4. proporsional

Khilafah (tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka bumi yg


meliputi tanggung jawab :
1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar.
2. mewujudkan mashlahah maksimum
3. perbaikan kesejahteraan setiap individu

Takaful (penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan :


1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu.
2. menikmati hasil pembangunan untuk setiap individu.
3. membangun keluarga sakinah bagi setiap individu.
4. amar maruf nahi munkar
Arthaloka Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Prinsip ekonomi dalam Islam

Kerja.
Kompensasi.
Efisiensi.
Profesionalisme.
Kecukupan.
Pemerataan kesempatan.
Kebasan.
Kerjasama
Persaingan.
Keseimbangan.
Solidaritas.
Informasi simetri

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Basis kebijakan ekonomi islam

Penghapusan riba.
Pelembagaan zakat.
Pelarangan gharar.
Pelarangan yang haram

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Paradigma ekonomi islam


Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour paradigm).
adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu nilai-nilai
ekonomi Islam

Paradigma umum (grand patern)


adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu masyarakatyg berpegang
teguh pada paradigma perilaku.
Misalnya : Paradigma yg terbentuk dari kapitalisme adalah individu meterialisme
dalam berpikir & mekanisme pasar

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

Karakteristik ekonomi Islam

Tujuan :
Fallah

Nilai : Adl, Khilafah, Takaful

Prinsip Ekonomi Islam

Paradigma : Adil & Harmoni

Arthaloka Building 2nd Floor


Jl. Jend. Sudirman No 2 Jakarta 10220

ANATOMI SISTEM
EKONOMI ISLAM

PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI

Ekonomi
Kapitalis

Ekonomi
Islam

Ekonomi
Sosialis

Paradigma
Materialisme

Paradigma
Syariah

Paradigma
Dialektika

Seluruh aktivitas
ekonomi bernilai
materi / bermanfaat
boleh dilakukan

Liberalisme ekonomi

Seluruh aktivitas
ekonomi
berdasarkan
syariah Islam

Seluruh aktivitas ekonomi


mengikuti dialektika
masyarakat yang
ditetapkan negara

Otoriterianisme negara

PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI

Ekonomi Islam

Ilmu Ekonomi
Teknik/upaya mengadakan
dan meningkatkan
produktivitas

Universal, tidak terkait


ideologi tertentu

Sistem Ekonomi Islam


Pengaturan cara kepemilikan,
pengelolaan dan distribusi
kekayaan

Terkait dengan Ideologi Islam


dan diatur oleh Syariah
Mengikat individu, masyarakat
dan negara

POLITIK EKONOMI ISLAM


Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer tiap
individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap
orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder
dan tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya.
Tercapai karena :
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu
2. Tanggungan ahli warisnya
3. Kewajiban Negara
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin

PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM


1

KEPEMILIKAN
Jenis
Kepemilikan
Individu
Umum
Negara

DISTRIBUSI

Cara
Kepemilikan
Halal
Haram

PENGELOLAAN
Pembelanjaan
Halal
Haram

Pengembangan
Halal
Haram

PILAR EKONOMI ISLAM


PENGELOLAAN KEPEMILIKAN
K. INDIVIDU
INDIVIDU
Ekonomi Privat
Konsumsi

K. NEGARA

NEGARA
Ekonomi Negara

Pertanahan
(al Aradhi)

KEPEMILIKAN
PENGELOLA
SEKTOR
PENGELOLAAN

Produksi
PERTANIAN

Konsumsi

K. UMUM

PERDAGANGAN

Jual Beli (al Bai)


dan Syarikah

PERINDUSTRIAN

Industr &,
Ketenagakerjaan

BIDANG

HUKUM

PERAN NEGARA
Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan
kebutuhan primer individu
Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi
Kebijakan Pertanian
Kebijakan Industri
Kebijakan Perdagangan
Kebijakan Moneter
Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul
maal
Menjaga mekanisme pasar
Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi
Menciptakan SDM unggul

DISTRIBUSI KEKAYAAN

Setiap Individu harus memperoleh jaminan


pemenuhan kebutuhan primer
Upaya mencapai keseimbangan ekonomi
(equilibrium)

Tercapai jika :
1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat
2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam

DISTRIBUSI KEKAYAAN

Perbedaan kemampuan pikiran dan fisik


Kesenjangan Ekonomi

Distribusi kekayaan
1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan
menimbun emas dan perak
2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris

TEORI EKONOMI MIKRO


ISLAMI

Disampaikan:
Dalam Temilreg Jatim
Universitas Negeri Malang 2008

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Maslahah dalam Konsumsi


Hukum Utilitas dan Maslahah
Optimal Solution
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Konsumsi ?

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Konsumsi dalam Islam mengatur bagiamana manusia


dapat melakukan kegiatan konsumsi yang membawa
manusia berguna bagi kemaslahatan hidupnya.

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Tujuan konsumsi dalam


islam adalah untuk
mewujudkan maslahah
duniawi dan ukhrawi.

Maslahah
duniawi ialah
Kebutuhan
dasar manusia

Kemaslahatan
akhirat ialah
terlaksananya
kewajiban
agama

Artinya manusia makan dan minum agar bisa beribadah kepada Allah SWT
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

KESEJAHETERAAN*

Al Dien

Agama

Al NAFS

Kehidupan atau Jiwa

Al NASL

Keluarga/Keturunan

Al MAAL

Harta/Kekayaan

Al AQL

Intelek/Akal

* Dasar Maslahah atau Kesejahteraan menurut Al Ghazali


TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Terbatas kehalalan &


keharaman (Al Maidah 87)

KARAKTER
KONSUMSI

Rasional, Sesuai Kebutuhan


( An Nisa 5)

Utility
Kemampuan
Pilihan

Keseimbangan Konsumsi /
Ukuran
Prioritas Konsumsi /
Ukuran

Al Dien
Daruriyat
Pemenuhan paling
mendasar
Hajiyat Kebutuhan
Penunjang
Takmiliyat
Kebutuhan
pelengkap

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

An Nafs
Al Nasl
Al Maal

Al Aql

Syariat
Kuantitas
PRINSIP
KONSUMSI

Akidah
Ilmu
Amaliyah

Sosial
Lingkungan = Sesuai
kondisi & tdk merusak Lk

Islam tidak hanya memperhatikan aspek halal-haram tetapi pula


diperhatikan yang baik, cocok, bersih, tidak menjijikan, larangan israf
dan larangan bermegah-megahan. Islam tidak melarang untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan selama tidak melampaui batas
kewajaran
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

KARAKETRISTIK

KEINGINAN

KEBUTUHAN

Sumber

Hasrat (Nafs)

Fitrah Manusia

Hasil

Kepuasan

Manfaat & Berkah

Ukuran

Preferensi/Selera

Fungsi

Sifat

Subjektif

Objektif

Tuntunan Islam Dibatasi/dikendalikan


TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Dipenuhi

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Utilitas

Completeness

Individu dapat menentukan keadaan


yang lebih di sukai diantara dua
keadaan

A>B

Aksioma

Transitivity

B>C

Kepastian dalam konsisten


mengambil keputusan

Jadi A > C

Contuinity

Aksioma di terjemahkan bentuk geometris


yang sering disebut Indefferent Curve
melambangkan tingkat kepuasan konstan
atau melambangkan berbagai macam
komoditas

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Kondisi mendekati posisi yang di


gemari atau di sukai

Barang Y
D

E
A
U2
B
C
U1
Barang X

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Setiap Titik yang ada pada


kurva
Iso
Maslahah
memiliki tingkat maslalah
yang sama meskipun
barang yang terkandung
berbedan di masingmasing titik. Dengan
demikian titik A, B, dan C
memiliki tingkat maslahah
yang setingkat. Tentu hal
ini berlaku kedua barang
yang halal

Tingkat Substitusi Marginal


Barang Y

5
4

Jumlah kompensasi pengurangan


jumlah unit barang y untuk
mendapat barang x.

2
S

3
2

MRS dari kiri ke kanan


menunjukkan nilai MRS tersebut
semakin berkurang

MRStitik P =2/1 = 2

MRStitik Q = 0,5/1 = 0,5

Q
0,5

1
1

MRSXY = =

MRStitik S =1/1 = 1

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

U
4

Barang X

HALAL HARAM
ANALISIS

X Halal (MUX > 0)


Y Haram (Muy < 0)

X Haram (MUX < 0)


Y Haram (Muy < 0)

X
Y
Y

X Haram (MUX < 0)


Y Halal (Muy > 0)

X Halal (MUX > 0)


Y Halal(Muy > 0)

X
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

X Halal (MUX > 0)


Y Haram (Muy < 0)

X Haram (MUX < 0)


Y Haram (Muy < 0)

X Halal (MUX > 0)


Y Halal(Muy > 0)

X Haram (MUX < 0)


Y Halal (Muy > 0)

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Halal Y

Kenaikan Kepuasan
Islam melarang
mencampuradukkan antara
barang atau transaksi yang
halal dengan barang atau
transaksi yang haram

Semakin banyak barang yang


di konsumsi, semakin tinggi
tingkat kepuasan konsumen
U3
U2

U1
Haram X

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Halal X

Islam memerintahkan untuk


mengkonsumsi barang halal,
sehingga akan selalu
menjauhi barang haram

40

Kombine Q
A
B
C
D
E

30

20

40

Pengeluaran
80
80
80
80
80

I = P xX + P y Y

10

Jml Brg Y
40
30
20
10
0

Setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya


dibatasi oleh Budget / anggaran / dana yang
dimiliki untuk membeli kedua jenis barang

20

Jml Brg X
0
20
40
60
80

60

E
80

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

I = Pendapatan
PxX = Harga barang X
PyY = Harga barang Y

Optimal Solution

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Kepurtusan nyang diambil bersifat Rasional, perbandingan antar


berbagai preferensi , peluang, manfaat dan mudharat. Konsumen
yang rasional akan mengkombinasikan berbagai barang guna
memenuhi kebutuhan sehingga akan terjadi kepuasan maksimum


=




=

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Kepuasan maksimum terjadi adanya persinggungan Indifference


Curve dengan Budget Line dengan :
MEMAKSIMALKAN Utility Function pada Budget Line

Kepuasan Seseorang akan


terbatasi dengan adanya
budget line untuk di
konsumsi
IC3
IC2
IC1
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Meminimalkan Budget Line pada Utility Function tertentu

IC2

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Corner Solution Halal Haram dengan memaksimalkan Utility Functiom


Halal Y
Corner
Solution

Haram Y

Budget Line

Haram X
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Corner
Solution
Halal X

Corner Solution Halal Haram dengan minimalisasi Bbudget Line


Halal Y

Haram Y

Haram X
TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Halal X

Meminimalkan Budget Line pada Utility Function tertentu


Halal Y

Haram Y
Corner
Solution
IC

>

>

Corner
Solution

Halal X

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

Halal X

MATUR NUWUN
SUGENG BIBINAU

TEMU ILMIAH REGIONAL JATIM

You might also like