Professional Documents
Culture Documents
Sungai Citarum. Sungai Citarum (Ci Tarum), merupakan sungai terpanjang dan
terbesar di Jawa Barat. Panjang alur sungainya mencapai lebih dari 300 km.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Blacksmith Institute, sungai Citarum
banyak tercemar oleh bahan kimia mulai dari timah, kadmium, kromium, dan
pestisida yang bersumber dari limbah industri maupun rumah tangga. Kadar
polutan ini jauh melebih ambang aman bagi manusia dan lingkungan, seperti:
Kadar timbal 1.000 kali lebih lebih tinggi dari standar air minum USEPA.
Konsentrasi mangan empat kali lipat lebih tinggi dibanding ambang aman.
Konsentrasi aluminium mencapai 97 ppb (ambang aman adalah 32 ppb),
dan kandungan besi di sungai mencapai 194 ppb (ambang aman adalah 66
ppb).
aliran Sungai Citarum tersebut, memang limbah tersebut tidak hanya berasal dari
perusahaan-perusahaan tersebut. Namun sebagian besar limbah tersebut berasal
dari industri-industri manufaktur tersebut. Hal tersebut tentu menyalahi peraturan
perundang undangan yang berlaku seperti Undang-undang nomor 32 tahun 2009
dalam pasal 13 tercantum bahwa pengedalian pencemaran dan / atau kerusakan
lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Maka pemerintah diharapkan dapat memberikan sebuah peringatan atau tindakan
sanksi kepada industri-industri tersebut. Karena secara tidak langsung dengan
tercemar nya aliran Sungai Citarum, maka dapat mengancam kelangsungan
penduduk yang memanfaatkan aliran Sungai Citarum tersebut, bila keadaan
seperti ini tetap dibiarkan maka pencemaran lingkungan yang lebih parah akan
terjadi di masa yang akan mendatang.
Salah satu pabrik PT Marimas yang terdapat di Kota Semarang tepat nya di
Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan telah terbukti melakukan tindakan
pencemaran air. Hal tersebut terungkap dari salah satu penduduk yang bertempat
tinggal di dekat daerah pabrik tersebut mengaku bahwa sumur air rumah nya
sudah tidak dapat digunakan lagi, karena terdapat bau yang menyengat serta
perubahan pada warna air nya.
Hal tersebut diduga karena pembuangan limbah yang dilakukan oleh pabrik milik
PT Marimas tidak sesuai dengan AMDAL Baku Mutu. Sehingga menyebabkan
perubahan pada kualitas air tanah serta sungai yang terdapat disekitar pabrik PT
Marimas tersebut. Padahal penduduk sekitar sering memanfaatkan sumber air
yang terdapat disekitar mereka untuk keperluan sehari-hari.
Pencemaran tersebut telah melanggar ketentuan dalam Pasal 69 ayat (1) UU No.
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
mana setiap orang dilarang untuk:
dan/atau
kerusakan
Pada 26 April 1986 pukul 01.23 dini hari, terjadi kecelakaan nuklir paling
mengerikan di dunia. Kebocoran pada PLTN Chernobyl di utara Ukraina
menyebabkan pelepasan radioaktif berbahaya ke udara. Sekitar 6,6 juta penduduk
yang tinggal di sekitar reaktor nuklir terpapar materi radioaktif , mengakibatkan
berbagai kelainan mulai dari bayi yang lahir cacat hingga kanker ganas.
Efek dari tragedi tersebut membuat kota yang dihuni hingga 50.000 penduduk
jiwa pada saat itu telah berubah menjadi kota mati. Hal tersebut disebabkan
karena bahaya radiasi yang ditimbulkan membuat manusia tidak dapat bertahan
lama apabila terpapar secara terus menerus. Sehingga manusia terpaksa
meninggalkan tempat tersebut demi terhindar dari radiasi nuklir tersebut. Namun
dampak dari radiasi tersebut tetap terbawa hingga generasi selanjut nya. Beberapa
bayi yang lahir dari orang yang terkontaminasi radiasi lahir dengan kelainan.
Sehingga meski tidak terpapar secara langsung radiasi nuklir akan tetap terbawa
hingga ke generasi selanjut nya.
Pencemaran lingkungan terburuk pun muncul dengan terjadinya bencana
kebocoran nuklir tersebut. Sampai saat ini solusi untuk menghilangkan radiasi
nuklir secara cepat tidak lah ada, kita hanya dapat menunggu serta mencegah
radiasi itu menyebar.
Kapal supertanker Exxon Valdes yang mengangkut 12 juta galon minyak mentah
karam pada 23 Maret 1989 di perairan Alaska. Dampak pada manusia tidak
terlihat, namun pada hewan dan biota laut sangat parah. Lebih dari 250.000 ekor
burung dan biota laut yang tak terhitung jumlahnya mati.
Lebih dari 11.000 relawan dikerahkan untuk membersihkan perairan Alaska dari
tumpahan minyak dengan menghabiskan dana sekitar 2,1 milyar dolar yang
semua ditanggung Exxon. Perusahaan ini juga diwajibkan membayar ganti rugi
sebesar 125 juta dolas AS.
Dengan terjadinya tragedi karam tersebut. Pencemaran air laut terparah pada
masanya terjadi. Minyak yang menempel pada air laut sulit untuk dihilangkan
sehingga tidak menjamin pencemaran tersebut akan 100% pulih dari kejadian
minyak tumpah tersebut.
Bila melihat jumlah kematian, tragedi pencemaran bahan kimia yang terjadi di
Bhopal India merupakan yang terburuk. Pada Desember 1984, 40 ton gas
asosianat bocor dari sebuah pabrik pestisida di tengah kota yang berpenduduk 1,8
juta jiwa.
Insiden itu menewaskan hampir 4.000 orang seketika dan meningkat menjadi
15.000 jiwa pada pekan-pekan berikutnya. "Sudah lebih dari 26 tahun setelah
insiden itu. Tapi ribuan warga di Bhopal masih menderita dan meninggal akibat
penyakit-penyakit kronis. Sebanyak 500.000 orang mengidap berbagai penyakit
kronis akibat insiden tersebut.
Pada 1989, Union Carbide (perusahaan yang bertanggung jawab) telah menyetujui
ganti rugi dan menyelesaikan kerugian keuangan. Namun sebagian besar korban
tidak mendapat ganti rugi yang cukup untuk menutupi biaya pengobatan. Tempat
tersebut juga pernah benar-benar dibersihkan dan tetap menahan penguapan
limbah beracun yang dibuang. Air tanah yang terkontaminasi racun dalam jumlah
tinggi juga menyebabkan bayi-bayi dilahirkan dengan cacat bawaan dan
kerusakan otak. Sementara penduduk yang meminum air yang terkontaminasi
terkena penyakit kulit, saluran pernafasan, dan pencernaan.
Terlihat dari pencemaran lingkungan oleh pabrik kimia tersebut, efek yang
ditimbulkan tidaklah sebentar, melainkan berjangka panjang. Hal tersebut
diakibatkan karena bahan-bahan kimiawi yang terlepas kedalam lingkungan tidak
dapat sepenuhnya diambil. Maka pencemaran lingkungan pun akan tetap terjadi
hingga beberapa masa yang akan datang. Seperti contoh diatas, meskipun setelah
20 tahun bencana tersebut terjadi, namun efeknya masih tetap terlihat.
Menurut laporan World Bank, Linfen merupakan kota dengan polusi udara yang
terburuk. Kota ini berada di Provinsi Shanxi, merupakan pusat industri batubara di
Cina. Emisi dari kendaraan dan industri batubara di tempat ini akan membuat
penduduk tersedak debu batubara.
Tingginya tingkat polusi terdiri dari debu yang bertebangan, karbon monoksida,
sulfur dioksida dan arsenik yang memakan korban hingga angka 3 juta jiwa.
Klinik kesehatan di kota ini banyak menerima pasien yang menderita bronkitis,
pneumonia, penyakit paru-paru, dan keracunan pada anak-anak yang
mengkhawatirkan.
Bila suatu polusi udara dapat dilihat secara kasat mata hingga menutupi jarak
pandang, maka dapat dipastikan pencemaran udara yang terdapat didaerah
tersebut cukup parah. Hal tersebut dapat dipastikan tingginya karbon monoksida
serta sulfur yang terkandung di udara. Bila tetap dibiarkan maka kesehatan
manusia yang bertempat tinggal dapat terganggu, karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti penyakit ispa dan lain sebagainya.
TUGAS
Oleh:
Adityadarma Bagus P.S.P
145010100111033
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016