Professional Documents
Culture Documents
akan
Melihat dari kondisi site dan orientasinya, pada iklim panas dan
lembab sebaiknya pada daerah yang berketinggian, menghadapkan
bangunan kearah datangnya angin agar mendapatkan pergerakan udara
secara optimal, pada arah kemiringan utara/ selatan lebih menguntungkan
dibanding timur/barat karena mendapatkan pengaruh radiasi matahari lebih
rendah. Kedua, jarak antar rumah dibuat lebar memungkinkan pergerakan
udara dengan lancar. Ketiga, menanam tanaman yang tinggi-tingi dengan
kerapatan yang kecil, bertujuan menurunkan suhu karena memberikan
daerah bayang-bayang dan mengaktifkan udara. Keempat, menghindari
genangan air hujan di sekitar bangunan, sehingga harus dibuat saluran
irigasi yang baik agar air hujan segera masuk kedalam tanah.
Untuk proses perancangan denah bangunan, hal yang perlu diperhatikan
pada daerah beriklim panas dan kering adalah dalam penataan denah atau
masa bangunan saling berpengaruh dengan faktor iklim mikro. Kedua,
bangunan cenderung menerima radiasi panas, karena itu dibutuhkan caracara untuk mendinginkan bangunan seperti menjauhkan ruang kegiatan
manusia dari sisi barat. Ketiga, sebaiknya bentuk-bentuk bangunan yang
kompak sepanjang aksis timur-barat karena penataan ruang-ruang dalam
dapat untuk lebih mendinginkan udara interior terhadap suhu/radiasi panas
di luar bangunan.
Sedangkan pada
iklim
panas
dan
lembab,
perancangan
denah
bangunan sebaiknya memperhatikan adanya ruang transisi/ruang antara
yang menghubungkan antara ruang luar dan dalam. Kedua, mengingat
kelembapan udara yang tinggi, dibutuhkan ventilasi udara yang maksimal
yang dapat dicapai melalui rumah bertingkat, bangunan panggung,
bangunan bertingkat yang susunan masanya bebas dan tidak padat. Ketiga,
radiasi matahari yang kuat dari arah timur dan barat, menuntut bentuk
bangunan yang langsing/pipih dan panjang. Keempat, perkerasan diluar
bangunan dihindari/dikurangi, sedangkan untuk ruang-ruang terbuka diluar
bangunan sebaiknya dapat ternaungi dengan baik dan tertutup oleh kawat
kasa untuk menghindari serangga. Kelima, pada bagian yang berdekatan
dengan struktur bangunan harus dijauhkan dari kelembapan karena akan
merusak kekuatan bangunan. Terakhir, ruang-ruang arsip, penyimpanan alat
dan bahan, serta gudang makanan maupu tekstil dijauhkan dari uap,
serangga, dan kelembapan.
Atap bangunan pada bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya
memperhatikan insulasi/penyekatan pada atap bangunan dari pengaruh
matahari, malalui bahan isolasi atap yang tebal, pendingin dengan
penguapan diluar bangunan atau dengan tirai radiasi dengan ventilasi pada
bagian yang berbatasan dengan atap, misalnya atap ganda, atap tahan
lembab atau atap tunggal berwarna putih yang mengurangi pengaruh panas.
Kedua penyimpanan panas karena lapisan atap yang tebal merugikan karena
pendinginan pada malam hari tidak cukup untuk menjadikan suhu udara
yang nyaman di dalam bangunan.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan atap
bangunan yang beriklim panas dan lembab adalah pengaruh suhu udara dan
radiasi matahari sangat kuat, sehingga diharapkan adanya atap ganda
berventilasi dan puncak atap terlindungi dari matahari. Atap tersebut harus
kedap air, terisolasi, dan harus memantulkan radiasi/cahaya matahari.
Tritisan yang lebar sangat dibutuhkan untuk melindungi pengaruh hujan.
Pada iklim panas dan lembab fungsi dinding agak sedikit berkurang
dibanding pada daerah panas-kering, karena cenderung untuk pembatas
privat dan melindungi dari serangga ketimbang untuk penahan pengaruh
suhu dinding. Kedua, Suhu dan kelembapan yang tinggi dibutuhkan untuk
menyesuaikan aliran udara tidak terlindungi pada waktu-waktu hujan.
Ketiga, Harus diperhatikan perlindungan terhadap pengaruh air/cairan pada
bagian struktur bangunan. Keempat, Bahan bangunan untuk dinding dan
atap sebaiknya tidak menghisap air dan tidak mudah ditumbuhi jamur dan
lumut. Kelima, membuat tritisan yang lebar dapat menghindari dari
pengaruh panas matahari yang mengenai dinding.
Perencanaan pembukaan bangunan seperti pintu dan jendela pada
bangunan beriklim panas dan kering sebaiknya memperhatikan bukaan
harus dapat ditutup dengan rapat untuk melindungi pengaruh panas yang
tinggi. Kedua, sudut radiasi matahari yang rendah dapat memberikan radiasi
kedalam bangunan melalui jendela pada sisi timur atau barat bangunan.
Ketiga, jendela yang terbuka ke arah barat dan timur dibuat sekecil-kecilnya.
Hindarkan bidang-bidang yang luas dan bertabir kaca. Jendela sebaiknya
lebar ketimbang tinggi. Tritisan dan pelindung terhadap pengaruh radiasi
matahari kearah timur dan barat sangat penting. Usahakan menghindari
adanya jendela ke arah barat. Keempat, perlengkapan pelindung terhadap
radiasi matahari sebaiknya terpisah dari struktur.
Perencanaan pembukaan bangunan seperti pintu dan jendela pada
bangunan beriklim panas dan lembab sebaiknya memiliki ventilasi, untuk
memudahkan aliran udara dan memberikan perlindungan terhadap pengaruh
matahari dibutuhkan kerai, kisi-kisi, jalusi,grill, ataupun tritis yang
dilengkapi dengan perlengkapan untuk menghalangi matahari. Kedua,
penutup yang mudah dibuka/ditutup dibutuhkan apabila terjadi hujan
badai/lebat. Ketiga, jendela harus terlindungi dari radiasi langit dan silau
dengan memperhatikan ketinggian dan arah matahari.
Perencanaan ruang dalam (interior) pada bangunan beriklim panas dan
kering sebaiknya memiliki bidang-bidang yang terbuka/menerima cahaya