Professional Documents
Culture Documents
dua
pertiganya
disebabkan
oleh
Penyakit
Tidak
Menular.
hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi. Menurut Khancit, pada 2011
WHO mencatat ada satu miliar orang yang terkena hipertensi. Di Indonesia, angka
penderita hipertensi mencapai 32 persen pada 2008 dengan kisaran usia di atas 25
tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7 persen, sedangkan 39,2 persen adalah
wanita. Pada tahun 2005, secara global diestimasikan 17,5 juta penduduk
meninggal karena Penyakit Jantung Pembuluh Darah (PJPD),dan 7,6 juta
disebabkan serangan jantung. Penyakit (Diabetes Melitus) DM merupakan
ancaman serius bagi pembangunan kesehatankarena dapat menimbulkan
kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi,
penyakit jantung dan stroke. DM menduduki peringkat ke-6 sebagai penyebab
kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan 4 persenmeninggal
sebelum usia 70 tahun. Pada Tahun 2030 diperkirakan DM menempati urutan ke-7
penyebab kematian dunia. Sedangkan untuk di Indonesia diperkirakan pada tahun
2030 akan memiliki penyandang DM (diabetis) sebanyak 21,3 juta jiwa.
Berdasarkan data dari www.ino.searo.who.int/ pada tulisan yang berjudul Risiko
Sakit dan Belanja Kesehatan Perokok dan Bukan Perokok . Didalam tulisan
tersebut disampaikan bahwa penduduk yang berobat rawat jalan rumah tangga
perokok dalam waktu sebulan sebelum survei dilakukan adalah bahwa ada sekitar
1,5 juta orang yang berobat penyakit hipertensi dengan biaya yang dihabiskan
mencapai Rp 219 milyar sebulan atau Rp 2,6 triliun lebih setahun, dan penyakit
jantung Rp 2,6 triliun.
Pada rumah tangga perokok mengeluarkan belanja rawat inap di rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lain sebanyak Rp 1,1 Triliun setahun untuk penyakit hipertensi.
Penyakit saluran nafas lain mencapai Rp 1,1 triliun dan untuk penyakit jantung
mencapai Rp 1,1 triliun setahun.
Berdasarkan kondisi di atas dapat kita lihat PTM yang meningkat, dan penderita
berada di usia produktif. Meningkatnya kejadian PTM disebabkan perilaku
daripada masyarakat: perubahan pola makan, kebiasaan merokok, kurangnya
aktivitas dan masih banyak lagi.
Pengendalian penyakit tidak menular dapat dilakukan dengan upaya preventif dan
promotif sehingga besarnya beban rumah tangga dapat dikurangi serta kejadian
PTM dapat disikapi. Perlu adanya gerakan untuk mengurangi peningkatan
penyakit menular.
Sumber : Beberapa http://www.depkes.go.id dan www.ino.searo.who.int