Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
CHERLINE ANINDYA PUTRI BUDIONO
Notar : 12.I.0079
2016
ii
iii
PERNYATAAN
Notar
: 12.I.0079
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika di kemudian
hari terbukti bahwa skripsi saya merupakan hasil jiplakan maka saya bersedia
untuk menanggalkan gelar sarjana yang saya peroleh.
iv
PERSEMBAHAN
Bissmillahirohmanirrohim
Segala ucap syukur tak henti-hentinya ku ucap padaMu ya Rabb, yang Maha
Agung. Berkat ridhoMu dan segala limpahan rahmatMu karya tulis ini yang
menjadi tugas akhir dapat terselesaikan dengan baik. Tanpa ridhoMu tentu
semua ini tak akan berjalan dengan baik. Karna sebaik-baiknya rencana dan
usaha tetap yang terbaik adalah dari Engkau.
Sebuah karya yang amat sangat sederhana ini ku persembahkan teruntuk
kedua orangtuaku tercinta, Bapak Budiono dan Ibu Sri Utami. Berkat kasih
sayang, bimbingan, nasehat, dan semangat akhirnya dapat kulampaui masa-masa
pendidikan ini dengan baik. Memang kasih sayang orang tua akan selalu
sepanjang masa terutama kau ibuku karna surgaku ada di telapak kakimu.
Teruntuk adikku tersayang Nidya Rahma Hutami Budiono yang selalu
senantiasa memberikan semangat tanpa henti, serta seluruh keluarga besar
Yuswadji.
Teman sekamar ku Dea, Arum, Apria terimakasih telah mendampingi aku
saat susah, taruni angk.23 flamboyan 45 yang selalu menghibur saat aku terjatuh,
dan Tim PKP Madiun (Farhan,berlian,Khapid,Tyo,Dhani). Untuk Kak Iqbal
maulan terimakasih dan maaf sudah merepotkan kakak.Untuk surveyorku Nabil,
Tara, Putri serta teman-teman yg tlah membantu terimakasih atas bantuannya
tanpa kalian tugas akhirku ini tak akan berjalan. Serta semua teman-teman ku
angk.23 PKTJ, kalian is the best.
Tak lupa untuk sahabat-sahabatku Jegeg (Yesi, Dila, Dewi, Gita, Wieke, dan
istiq) terimakasih telah menjadi sahabatku selama 10 tahun ini.
Dan teruntuk kamu Bima Ghofar N.I terimakasih, berkat kamu aku tau
rasanya berjuang dan menyemangati diri saat sedang terpuruk.
Hanya ucapan terimakasih yang dapat kuberikan untuk kalian semua. Maaf
jikalau selama ini saya belum bisa mempersembahkan yang terbaik untuk kalian.
Tapi saya yakin berkat doa kalian lah nantinya dapat membawaku dalam
kesuksesan
v
ABSTRAK
Konflik merupakan permasalahan yang sering ditemui pada suatu ruas jalan.
Pada suatu ruas jalan yang bermedian memiliki titik-titik konflik yang rawan
menimbulkan kecelakaan. titik-titik tersebut adalah pada lokasi fasilitas putaran
balik (U-turn). Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konflik dan gap
acceptance pada lokasi fasilitas putaran balik (u-turn) yang terdapat di depan
Kantor Polisi PJR, Kota Tegal. Dimana lokasi tersebut memiliki volume
pergerakan yang melakukan pergerakan putaran balik terbanyak. Sehingga pada
ketiga lokasi tersebut memiliki tingkat kejadian konflik yang tinggi.
Dalam penelitian ini menggunakan metode TCT untuk analisis konflik dan
metode raff untuk menentukan gap kritis pada ruas jalan ini. Pengambilan data ini
dilakukan dengan cara mengambil video pada lokasi dengan menggunakan 3
kamera video di tiga titik.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah kejadian konflik yang terjadi
sebesar 26 kejadian dengan konflik tertinggi dialami oleh kendaraan sepeda motor
dengan jumlah sebanyak 13 kendaraan.konflik serius memiliki prosentase sebesar
64% dan konflik non serius sebesar 36%. Dari penelitian juga didapatkan nilai
gap kritis sebesar 4,77 detik.
Kata kunci : Bukaan Median, Konflik lalu lintas,TCT & Metode Raff, gap kritis
vi
ABSTRACT
Traffic Conflicts is one of the problems that often found in a road section. On the
road using median, its common to have a potential conflict points that lead to an
accident. Those points are located on U-Turn. The purpose of this study was to
determine conflict and gap acceptance in median opening at front of PJR Police
Station , Tegal city. In addition, its have the highest number of traffic movementturn. So it can be implied that from 3 locations that have been done, its have a
high rate of traffic conflicts.
The method used in this study is the swedish traffic conflict technique for traffic
conflicts and raff method to determine critical gap in this study site. The data has
been taken by using a handycam at 3 different point locations in the study site.
The result showed that from 26 conflict incidents, the highest conflict is done by
motorcycle with the number of conflict are 13 vehicles. Serious conflicts have a
percentage of 64% and non-serious conflict by 36%. This research also found
critical gap value of 4.77 seconds.
Keywords : Median Opening, Traffic Conflict, TCT & Raff Methhod, Critical Gap
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan Tuhan Yang Maha Esa karena, karena atas
rahmat dan kasihNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul Analisis Konflik dan Gap Acceptance pada Bukaan Median (Studi
Kasus Depan Kantor Polisi PJR, Kota Tegal) sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
Yudi
Karyanto
ATD,
M.Sc
selaku
Direktur
Politeknik
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................................vi
ABSTRACT ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................xv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
Batasan Masalah............................................................................................ 2
1.4
1.5
Keaslian Penelitian......................................................................................... 3
1.6
Sistematika Penulisan..................................................................................... 4
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
ix
3.2
BAB V : KESIMPULAN
5.1Kesimpulan.......................................................................................................... 71
5.2 Saran ................................................................................................................... 71
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Contoh gap yang diterima dan ditolak.......................................................... 18
Tabel IV.1 Data dan Kelas Jalan ..................................................................................... 32
Tabel IV.2 Data Inventarisasi Jl.Kolonel Sugiono.......................................................... 32
Tabel IV.3 Kecepatan Kendaraan Kolonel Sugiono jalur utara ...................................... 34
Tabel IV.4 Kecepatan Kendaraan Kolonel Sugiono Jalur selatan .................................. 35
Tabel IV.5 Jumlah kendaraan dari arah timur ................................................................. 42
Tabel IV.6 Jumlah kendaraan dari arah barat ................................................................. 45
Tabel IV.7 Jumlah kendaraan yang melakukan gerakan putaran balik dari arah
barat ............................................................................................................................... 49
Tabel IV.8 Jumlah kendaraan yang melakukan gerakan putaran balik dari arah
timur ............................................................................................................................... 51
Tabel IV.9 Jumlah konflik menurut Jenis Kendaraan..................................................... 56
Tabel IV.10 Jumlah gap diterima dan gap ditolak .......................................................... 59
Tabel IV.11 Distribusi Headway per 15 menit pengamatan ........................................... 61
Tabel IV.12 Distribusi Headway per 100 kendaraan ...................................................... 61
Tabel IV.13 Jumlah Kendaraan dan waktu tunggu kendaraan........................................ 62
Tabel IV.14 Jumlah kendaraan dan waktu tunggurata-rata............................................. 62
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Putaran balik tanpa penambahan lajur .......................................................... 8
Gambar II.2 Putaran balik dengan penambahan lajur ....................................................... 9
Gambar II.3 Jenis Pertemuan Gerakan Arus Lalu Lintas................................................ 10
Gambar II.4 Jenis Pertemuan Gerakan Arus Lalu Lintas................................................ 10
Gambar II.5 Jenis Pertemuan Gerakan Arus Lalu Lintas................................................ 11
Gambar II.6 Jenis Pertemuan Gerakan Arus Lalu Lintas................................................ 11
Gambar II.7 Time to Accident ........................................................................................ 12
Gambar II.8 Grafik serius dan non serius ....................................................................... 13
Gambar II.9 Headway dan gap........................................................................................ 14
Gambar II.10 contoh kurva distribusi kumulatif untuk gap/lag yang diterima dan
ditolak .............................................................................................................................. 18
Gambar III.1 Bagan alir .................................................................................................. 22
Gambar IV.1 Lokasi Jalan Kolonel Sugiono, Tegal ....................................................... 28
Gambar IV.2 Kondisi eksisting Jl.Kolonel Sugiono ....................................................... 29
Gambar IV.3 Kondisi Marka Jalan ................................................................................. 30
Gambar IV.4 Kondisi Rambu Lalu Lintas ...................................................................... 30
Gambar IV.5 Kondisi Perkerasan kaku yang digunakan di lajur Tegal Brebes .............. 31
Gambar IV.6 Kondisi Perkerasan lentur yang digunakan di lajur Brebes Tegal ............ 31
Gambar IV.7 Penampang melintang Jl.Kolonel Sugiono ............................................... 32
Gambar IV.8 Kondisi eksisting lokasi penelitian............................................................ 33
Gambar IV.9 Grafik Kecepatan Sepeda motor .............................................................. 36
Gambar IV.10 Grafik Kecepatan Kendaraan Berat ........................................................ 37
Gambar IV.11 Grafik Kecepatan Kendaraan Ringan...................................................... 37
Gambar IV.12 Jalan Kolonel Sugiono ............................................................................ 38
Gambar IV.13 Kondisi Median Jl.Kolonel Sugiono ....................................................... 39
Gambar IV.14 Kondisi Lapak tunggu di Jl.Kolonel Sugiono ......................................... 39
Gambar IV.15 Kondisi Lokasi Putaran Balik Jl.Kolonel Sugiono ................................. 40
Gambar IV.16 Kondisi Beda Tinggi pada bukaan median Jalan Kolonel Sugiono ........ 40
Gambar IV.17 Kondisi Lalu Lintas di Jalur utara Jl.Kolonel Sugiono ........................... 42
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu penyebab kecelakaan yang disebabkan oleh jalan adalah
dimana tidak adanya pengaturan-pengaturan khusus guna untuk mengatur
kelancaran dan keselamatan pada sebuah jalan. Salah satu cara untuk
meminimalisir permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pembuatan
median. Dalam perencanaan median disediakan pula bukaan median yang
memungkinkan kendaraan merubah arah perjalanan berupa gerakan putar
balik arah atau diistilahkan sebagai gerakan u-turn. Bukaan median dengan
fasilitas u-turn ini tidak secara keseluruhan mengatasi masalah, u-turn
sendiri
akan
menimbulkan
masalah
konflik
hambatan terhadap arus lalu lintas searah dan juga arus lalu lintas yang
berlawanan arah. Salah satu pengaruh ketika melakukan gerakan u-turn
yaitu terhadap kecepatan kendaraan di mana kendaraan akan melambat dan
berhenti. Hal ini disebabkan karena gerakan u-turn jauh lebih rumit dari
pada dengan gerakan belok kanan atau belok kiri, karena median dan
bukaannya, serta arus lalu lintas yang ada pada jalur yang searah maupun
jalur berlawanan arah yang menjadi tujuan dari kendaraan u-turn. Pada
kendaraan tertentu, untuk melakukan gerak u-turn tidak bisa secara
langsung melakukan perputaran dikarenakan kondisi kendaraan yang tidak
memiliki radius perputaran yang cukup
Rumusan masalah
Dengan
maka
Batasan Masalah
Pada Penelitian ini terdapat pembatasan masalah sehingga penelitian ini
dapat berfokus dan terarah pada tujuan penelitian. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini mencakup beberpa hal, yaitu pada titik depan Kantor
Polisi PJR Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan pada saat jam sibuk
(pick hour) di sore hari. Penelitian dilakukan pada jalan dengan tipe 4/2 D.
1.4
2.
Untuk
mengetahui
upaya
perbaikan
sebagai
tindakan
untuk
berikut :
1.
Bagi
peneliti
diharapkan
dapat
menambah
wawasan
dalam
3.
1.5
Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelusuran terhadap judul penelitian yang ada di Indonesia,
ditemukan beberapa judul penelitian yang terkait dengan Lokasi Putaran
Balik (U-turn). Beberapa judul tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Pada Putaran Arus Lalulintas (U-Turn) di Jalan Achmad Yani
Palembang oleh Yusri.
Penelitian ini bertempat di Jl.Achmad Yani Palembang di jalan bertipe
4/2 D dengan tata guna lahannya adalah komersil. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan
survei di lapangan. Sedangkan analisis yang dilakukan antara lain adalah
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini, disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
batasan masalah, manfaat penulisan, keaslian penelitian, serta sistematika
penulisan.
Bab ini berisi teori-teori yang terkait dengan lalu lintas, konflik lalu lintas,
gap acceptance, dan metode penanganannya.
BAB III METODE PENELITIAN
Bagian ini membahas tentang metode yang digunakan untuk melakukan
penelitian ini yaitu mulai dari desain penelitian, tahapan penelitian, sumber
data penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data penelitian,
dan metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menampilkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dan
pembahasan berdasarkan teori-teori yang disampaikan sebelumnya.
BAB V PENUTUP
Pada bagian ini merupakan kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang
telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
A.D., 1965; Drew, D., 1968, Wardrop, 1962, Roess, Meshane Crowley, Lee,
1975) :
1. Tahap Pertama, kendaraan yang melakukan gerakan balik arah akan
mengurangi kecepatan dan akan berada pada jalur paling kanan.
Perlambatan arus lalu-lintas yang terjadi sesuai teori car following
6
mengakibatkan
terjadinya
antrian
yang
ditandai dengan
panjang
macam median
yaitu
tanpa
10
lalu lintas yang melibatkan interaksi dua atau lebih pengguna jalan yang
saling mendekati satu sama lain dalam ruang dan waktu yang sama
sedemikan rupa sehingga memungkinkan terjadinya benturan adalah mereka
saling dekat dan tidak memungkinkan berubah dua arah.
Sedangkan
konflik
lalu
lintas
banyak
dikembangkan
sebagai indikator
11
12
merubah
arah
laju
kendaraannya.
perkiraan jarak (d) dan kecepatan kendaraan (v) yang diperoleh dari hasil
survei. Berikut nilai TA dapat dihitung dengan persamaan :
= v x TA
TA
= d/v
Keterangan :
d
Selain itu, untuk menentukan konflik lalu lintas dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
13
Gambar II.8 Grafik antara konflik serius dan konflik non serius
Keterangan:
TA
= Time to accident
= jarak
= kecepatan
Sebuah kejadian konflik dapat dikatakan serious conflict atau nonserious conflict dapat dilihat dari kecepatan para pengguna jalan yang
terlibat konflik ketika sesaat sebelum terjadinya konflik hingga saat
terjadinya konflik serta selang waktu antara para pengguna jalan yang
terlibat konflik seandainya terjadi kecelakaan.
(1982)
mendefinisikan
gap
kedatangan dua kendaraan pada jalan mayor (yaitu headway jalan mayor)
yang dimulai setelah kedatangan kendaraan jalan minor pada garis stop
(atau pejalan kaki pada kerb). Sementara itu Traffic Control System
Handbook dalam Gattis & Low (1998) mendefinisikan Gap sebagai waktu
14
kendaraan
dihadapkan
kepada
keputusan
menerima
atau
menolak gap. Suatu gap diterima (disebut dengan gap acceptance) jika
kendaraan dari jalan samping yang melewati atau masuk ke dalam gap
antara kedatangan dua kendaraan di jalan utama. Untuk menghindari bias
dalam pengukuran gap acceptance karena pengaruh pengemudi yang lambat
bereaksi, sekali seorang pengemudi menolak gap maka perilaku pengemudi
tersebut berikutnya dalam menerima gap akan diabaikan/ditolak (Salter,
1976). Atau dapat diartikan dengan apabila gap terlalu kecil, maka
pengemudi harus menunggu dan gap seperti ini disebut gap yang ditolak,
dan apabila gap yang ada memungkinkan bagi pengemudi untuk bergabung
atau memotong dengan selamat, maka gap tersebut dinamakan gap yang
diterima (Velan dan Aerde, 1996).
1. Gap Acceptance
Dalam
penerimaan
beberapa
gap
penelitian
acceptance
terdahulu
juga
diketahui
bahwa
perilaku
pengemudi jalan minor, arus lalu lintas jalan mayor, jarak pandang (siang
atau
malam),
adanya
antrian
di jalan
minor,
perilaku berhenti di
15
a. Raff Method
Metode ini adalah metode deterministik. Definisi asli dari Raff
Method
hanya
menggunakan
data
lag
acceptance
dan rejection.
16
diterima (bernilai positif) atau gap yang ditolak (bernilai negatif) dari
rentang gap yang ditentukan, dan sumbu axis horizontal mewakili jarak
gap yang ditentukan. Critical gap diidentifikasikan pada rentang gap
yang mempunyai jumlah gap yang diterima dan ditolak yang sama.
Mason et. al., (1990) mengingatkan bahwa hasil critical gap dengan
metoda ini tidak akan efektif untuk jumlah data gap yang sedikit (Gattis
& Low, 1998).
c. Siegloch Method
Metode
ini merupakan
satu-satunya
metode
probabilistik
yang
Hitung ukuran gap rerata untuk tiap gap yang diterima oleh n
pengemudi;
distribusi
.......................................................................(1)
headway
yang
paling
umum
adalah
distribusi
17
arus
= waktu (sec)
Dimana :
Pi
Di
2. Gap Kritis
Menurut HCM 2000 gap kritis adalah headway minimum arus di jalan
utama dimana kendaraan jalan minor dapat melakukan pergerakan untuk
menyeberang jalan. Konsep tentang gap kritis yang digunakan oleh Raff, dia
menggambarkan banyaknya gap yang diterima lebih pendek dibandingkan
dengan banyaknya gap yang ditolak lebih panjang. Dalam cara metode
grafis, dua kurva kumulatif, salah satunya merupakan yang menghubungkan
panjangnya waktu gap/lag t dengan banyaknya gap yang diterima kurang
dari t detik, dan yang lainnya menghubungkan t dengan banyaknya gap
yang ditolak lebih besar dari t. persilangan dua kurva ini memberikan nilai t
untuk gap kritis. Dengan menggunakan metode aljabar, pertama adalah
18
detik)
0,0
116
1,0
103
2,0
12
66
3,0
32 = m
38 = r
4,0
57 = n
19 = p
5,0
84
6,0
116
Gambar II.10 contoh kurva distribusi kumulatif untuk gap/lag yang diterima
dan ditolak
Sumber : Nicholas J.G, 2002
dimana:
19
.........................................................(4)
Dengan menggunakan bentuk segitiga yang sebangun dapat dituliskan :
...............................................................(5)
...............................................................(6)
.............................................................(7)
3. Distribusi Headway
Distribusi headway didasarkan pada asumsi bahwa kedatangan kendaraan
yang
acak
tanpa
adanya
ketergantungan
waktu
dengan kedatangan
20
............................................................(9)
Sehingga persamaan 7 dapat dituliskan :
..............................................................(10)
Rumus 3 merupakan perhitungan peluang kedatangan pada arus utama
yang
harus
dipertimbangkan
kendaraan
dari
jalan
minor
untuk
Terlihat bahwa t dapat diterima untuk semua nilai dari 0 (nol) sampai
dengan , oleh karena itu membuat rumus 9 dan 10 merupakan fungsi
kontinu. Fungsi probabilitas digambarkan pada rumus 9 yang dikenal
sebagai distribusi eksponensial.
Rumus 4 dapat digunakan untuk menentukan jumlah gap acceptance
yang diharapkan terjadi pada lokasi konflik antara kendaraan arus minor
atau pejalan kaki dengan kendaraan arus utama selama periode T. Jika arus
di jalan utama diasumsikan berdistribusi poisson dan volume (qp) juga
diketahui, dengan mengasumsikan T sama dengan 60 menit pada arus jalan
utama, ketika (qp-1) gap terjadi antara qp kendaraan berturut-turut di dalam
arus kendaraan, maka jumlah gap dapat lebih besar atau sama dengan t yang
fi harapkan dari :
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Bagan Alir
Mulai
Perumusan Masalah
Data Primer :
Data Sekunder :
1. Data Geometrik
Jalan
2. Data Tata Guna
Lahan
Tidak
Layak
Ya
1. Analisis TCT
2. Analisis Gap
Rekomendasi
Selesai
Gambar III.1 Bagan Alir Penelitian
3.2 Metode Pengumpulan Data
22
23
: 16.30-17.30 WIB.
24
15 menit dalam
periode tertentu;
3) Tulis jumlah kendaraan yang telah disurvei dalam formulir yang sudah
tersedia;
4) Survei dilakukan selama 2 jam untuk masing-masing periode waktu
sibuk (peak hour) pagi, siang, dan sore selama 3 hari (hari kerja, jumat,
dan minggu)
b. Survei konflik
1) Menentukan titik lokasi survei
2) Merekam kejadian konflik dengan menggunakan kamera video
3) Mengamati kejadian konflik dan kemudian mencatat setiap kejadian
konflik yang terjadi.
3.2.2Pengumpulan data skunder untuk menunjang penelitian
Data tersebut didapatkan dari dokumen yang dimiliki oleh beberapa
instansi yang terkait. Data skunder tersebut meliputi :
a. Data Geometrik jalan
b. Data tata guna lahan
3.3 Metode Analisis Data
3.3.1 Analisis Konflik Lalu Lintas
Metode yang digunakan untuk menganalisis konflik adalah TCT (Traffic
Conflict Technique). Adapun penerapan metode ini dengan menganalisa
jumlah kecelakaan yang diperkirakan akan terjadi (preventive) bukan
merupakan yang sudah terjadi (curative). Langkah pertama yang harus di
lakukan
adalah
menentukan
lokasi.
Kemudian
dilanjutkan
dengan
mencegah terjadinya
kecelakaan. Hasil akhir analisis TCT ini dapat berupa larangan atau
peringatan yang berupa rambu, bangunan, maupun fasilitas lain.
Analisis konflik yang dilakukan lebih difokuskan kepada frekuensi
konflik yang terjadi di masing-masing titik konflik pada lokasi penelitian.
Analisis yang dimaksudkan untuk mengetahui tipikal konflik dan tingkat
25
konflik pada masing-masing titik dan katerogi konflik lalu lintas. Sehingga
dengan mengenali frekuensi dan penyebarannya akan lebih membantu
upaya
meminimumkan
konflik
pada
titik-titik
konflik
yang
dinilai
konflik,
dapat
per
titik
diberikan dalam tingkat konflik (conflict rate) per periode yaitu jumlah
konflik per jumlah kendaraan dengan menggunakan persamaan:
................................................(16)
dengan
CRLi : Tingkat konflik pada titik konflik Li
FLi
Vi
................................................................(17)
Dimana :
x
= 0, 1, 2
P (x)
= 2,71828
Apabila V menggambarkan jumlah total kedatangan kendaraan pada
26
............................(18)
Sehingga persamaan diatas dapat pula dituliskan
..........................................................(19)
Formula
Sehingga ;
P ( h < t ) + P ( h t ) = 1.......................................................................(23)
Terlihat bahwa t dapat diterima untuk semua nilai dari 0 sampai dengan
, oleh karena itu membuat formula 9 dan 10 merupakan fungsi kontinu.
Fungsi probabilitas digambarkan pada formula 9 dikenal sebagai distribusi
exponensial. Formula 9 dapat dipergunakan untuk menentukan jumlah gap
acceptance yang diharapkan terjadi pada lokasi konflik antara penyeberang
jalan pada jalan mayor selama periode T, jika arus di jalan utama di
asumsikan berdistribusi Poisson dan volume V juga diketahui, dengan
mengasumsikan bahwa T sama dengan 1 jam dan V adalah volume
kendaraan per-jam pada arus jalan utama, ketika ( V 1) gap terjadi antara
V kendaraan berturut-turut di dalam arus kendaraan, maka jumlah gap lebih
besar atau sama dengan t yang diharapkan, didapat dari ;
27
Frek (h t ) = ( V 1 ) e t...................................................................(24)
Dan jumlah gap kurang dari t yang diharapkan, didapat dari ;
Frek (h < t ) = ( V 1 ) ( 1 - e
) ........................................................(25)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
29
30
31
32
33
34
e. Kecepatan Kendaraan
Pada Jalan Kolonel Sugiono rata-rata kendaraan memiliki kecepatan
yang tinggi. Hal ini dikarenakan Jalan Kolonel Sugiono merupakan jalan
nasional yang menurut standar dalam PP 34 tahun 2006 tentang jalan
memiliki kecepatan rencana sebesar 60 km/jam.
Berikut dibawah ini merupakan kecepatan kendaraan yang terdapat pada
Jl.kolonel Sugiono :
1. Jalur Utara
Tabel IV.3 Kecepatan kendaraan pada Jl.Kolonel Sugiono arah BrebesTegal
Utara
Jenis Kendaraan
km/jam
LV
72
HV
32
MC
66
LV
53
MC
42
MC
68
MC
81
MC
46
MC
77
LV
70
HV
62
HV
34
HV
43
HV
39
HV
41
MC
66
MC
72
MC
72
MC
68
MC
73
MC
72
LV
61
LV
60
LV
56
LV
48
LV
48
LV
52
HV
36
35
Jenis Kendaraan
HV
LV
MC
Utara
km/jam
41
56
72
36
Jenis Kendaraan
LV
HV
HV
HV
HV
HV
Selatan
Km/jam
52
44
42
46
48
44
37
38
adalah 4/2 D yaitu jalan yang terdiri dari 4 lajur dua arah dipisahkan dengan
median.
(depressed), atau median rata (flush). Median sendiri digunakan pada jalan
yang bertipe minimal 4/2 D seperti Jalan Kolonel Sugiono. Selain sebagai
pemisah arus lalu lintas, fungsi lain dari median adalah untuk menghalangi
lalu lintas belok kanan, sebagai tempat tunggu sementara bagi penyebrang
jalan jalan, serta dapat difungsikan sebagai tempat fasilitas pendukung jalan
lainnya.
Median di jalan Kolonel Sugiono memiliki lebar 90 cm . Tinggi median
pada Jalan Kolonel Sugiono memilik tinggi yang berbeda jika diukur dari
kedua sisi jalur. Pada sisi selatan median memiliki tinggi 45 cm sedangkan
pada sisi utara memiliki tinggi 70,8 cm.
39
40
c.
Gambar IV.16 Kondisi Beda tinggi pada bukaan median di Jalan Kolonel
Sugiono
41
Pada bukaan median di depan Kantor Polisi PJR ini memiliki beda tinggi
sebesar 25 cm. Dimana kondisi ini dapat membahayakan para pengguna
jalan yang akan melakukan gerakan putaran balik. Selain itu dengan adanya
beda tinggi ini juga dapat memengaruhi waktu pengguna jalan dalam
melakukan gerakan putaran balik tersebut.
bermotor),
42
a.
Arah Tegal-Brebes
Pada jalur selatan Jl.Kolonel Sugiono merupakan jalan dari arah Tegal
menuju Brebes. Pada jalur ini dipadati oleh berbagai jenis kendaraan yang
melintasi seperti sepeda motor, mobil penumpang, dan truk. Jalan Kolonel
Sugiono merupakan jalur pantura yang sering dilintasi oleh kendaraan luar
kota.
LV
111
99
135
177
522
MC
215
233
278
301
1027
HV
51
57
66
87
261
UM
2
6
4
3
15
43
ke barat atau dari arah Tegal ke Brebes pada sore hari yaitu pada pukul 16.3017.30 WIB. Pada sore hari kendaraan yang mendominasi melintas adalah
sepeda motor dengan jumlah kendaraan tertinggi berjumlah 301 kendaraan
pada pukul 17.15-17.30 WIB. Kendaraan kedua yang memiliki jumlah
tertinggi adalah LV (kendaraan ringan) dengan jumlah kendaraan pada
sebesar 177 kendaraan pada pukul 17.15-17.30 WIB.
b. Komposisi Jumlah kendaraan yang melintas di Jl.Kolone Sugiono (TegalBrebes)
Berikut di bawah ini merupakan komposisi jumlah kendaraan yang
melintas di Jl.Kolonel Sugiono arah Tegal-Brebes.
44
didominasi
oleh
kendaraan
berat
pengangkut
barang
memiliki
45
LV
MC
HV
UM
16.30-16.45
87
199
50
16.45-17.00
101
213
55
17.00-17.15
121
259
63
17.15-17.30
159
271
70
46
47
didominasi
oleh
kendaraan
berat
pengangkut
barang
memiliki
48
Gambar IV.24 Kondisi kendaraan yang melakukan putaran balik dari arah
barat
Berikut di bawah ini merupakan tabel dan grafik jumlah kendaraan yang
melakukan gerakan putaran balik dari arah barat atau dari arah Brebes ke
Tegal menuju ke Tegal Brebes di Jalan Kolonel Sugiono :
49
LV
MC
HV
UM
16.30-16.45
11
75
16.45-17.00
14
110
10
17.00-17.15
21
111
17.15-17.30
18
115
50
Gambar IV. 26 Prosentase Jumlah kendaraan putaran balik dari arah barat
atau dari arah Brebes
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa kendaraan yang melakukan
gerakan putaran balik dari arah barat. Kendaraan yang mendominasi adalah
sepeda motor dengan prosentase sebesar 81%. Untuk prosentase terbesar
kedua adalah LV atau kendaraan ringan yang di dominasi oleh mobil pribadi
dengan prosentase sebesar 13%. Sedangkan untuk kendaraan HV yang
didominasi oleh kendaraan berat pengangkut barang memiliki prosentase
sebesar 9%. Untuk UM atau kendaraan tak bermotor memiliki prosentase
terkecil yaitu sebesar 6 %.
51
Gambar IV.27 Kondisi kendaraan yang melakukan putaran balik dari arah
timur
Berikut di bawah ini merupakan tabel dan grafik jumlah kendaraan yang
melakukan gerakan putaran balik dari arah timur atau dari arah Tegal Brebes
menuju ke Brebes Tegal di Jalan Kolonel Sugiono :
Tabel IV.8 Jumlah kendaraan yang melakukan gerakan putaran balik dari
arah timur
Waktu
LV
MC
HV
UM
16.30-16.45
21
16.45-17.00
13
17.00-17.15
16
17.15-17.30
15
52
Gambar IV.28 Grafik jumlah kendaraan yang melakukan dari arah timur
Pada gambar IV.28 merupakan grafik jumlah kendaraan yang melakukan
pergerakan putaran balik pada lokasi bukaan dari jalur selatan atau dari arah
Tegal Brebes pada sore hari yaitu pada pukul 16.30-17.30 WIB. Pada sore
hari kendaraan yang mendominasi melakukan putaran balik adalah sepeda
motor dengan jumlah kendaraan tertinggi berjumlah 21 kendaraan pada pukul
16.30-16.45 WIB. Kendaraan kedua yang memiliki jumlah tertinggi adalah
LV (kendaraan ringan) dengan jumlah kendaraan pada sebesar 9
kendaraan
53
Gambar IV. 29 Prosentase Jumlah kendaraan putaran balik dari arah timur
atau dari arah Tegal
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa kendaraan yang melakukan
gerakan putaran balik dari arah barat. Kendaraan yang mendominasi adalah
sepeda motor dengan prosentase sebesar 72 %. Untuk prosentase terbesar
kedua adalah LV atau kendaraan ringan yang di dominasi oleh mobil pribadi
dengan prosentase sebesar 24%. Sedangkan untuk HV atau kendaraan berat
tidak ada yang melakukan gerakan putaran balik dari arah timur atau dari arah
Tegal. Untuk UM atau kendaraan tak bermotor memiliki prosentase terkecil
yaitu sebesar 8 %.
j. Jumlah Kendaraan yang melakukan gerakan putaran balik di Jalan Kolonel
Sugiono
Berikut di bawah inimerupakan grafik jumlah kendaraan yang melintas di
Jl.Kolonel Sugiono dari kedua arah;
54
arah, baik
346 kendaraan,
kendaraan dan waktu tempuh kendaraan yang berlawanan arah yaitu arah
Tegal ke Brebes, berdasarkan penjelasan grafik sebelumnya , jumlah
kendaraan arah Tegal ke Brebes menunjukkan volume kendaraan yang
mendominasi untuk setiap jenis kendaraannya.
4.5 Analisis Konflik
Konflik merupakan kejadian lalu lintas yang melibatkan dua atau lebih
pengguna jalan, dimana salah satu pengguna jalan (pengemudi) membuat
tipikal tindakan yang tidak
biasa,
mengubah
55
ini menggunakan
diketahui tingkat keseriusan konflik yang terjadi pada setiap lokasi penelitian.
Tingkat keseriusan konflik dibedakan menjadi dua kategori yaitu konflik non
serius dan konflik serius.
Berikut di bawah ini merupakan grafik dari konflik pada Jalan Kolonel
Sugiono :
56
Serius
Non serius
MC
LV
HV
9
8
1
4
3
1
57
jumlah kendaraan yang paling sering mengalami konflik non serius adalah
sepeda motor denfan jumlah 4 kendaraan. Sepea motor memiliki jumlah yang
paling banyak mengalami konflik disebabkan karena sepeda motor memiliki
kecepatan kendaraan tertinggi di ruas jalan Kolonel Sugiono.
teorinya,
konflik
dibagi
menjadi
jenis
yaitu
crossing
58
Ga
mbar IV. 34 Grafik Prosentase konflik berdasarkan jenis konflik
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa konflik yang paling sering
terjadi adalah konflik merging (bergabung) dengan prosentase sebesar 85%.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan pada lokasi tersebut banyaknya kendaraan
yang melakukan gerakan putaran balik yang emudian ikut bergabung ke jalur
lainnya ditambah dengan volume kendaraan yang terdapat pada jalan tersebut
cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan konflik yang cukup serius.
59
Diterima
0
0
0
13
17
20
21
30
Ditolak
33
27
25
20
15
8
0
0
60
yang
menghasilkan
perpotongan
dimana
perpotongan
tersebut
61
kendaraan.
62
No
1
2
3
4
Waktu
Pengamatan
Volume
kendaraan
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
491
508
585
645
Gap
Kritis
4,77
4,77
4,77
4,77
2,71828
2,71828
2,71828
2,71828
(V-1)
(kend)
490
507
584
644
Kemungkinan
(detik)
.t
0,13639
0,14111
0,1625
0,17917
0,65058
0,6731
0,77513
0,85463
(htc)
(%)
52%
51%
46%
42%
(h<tc)
(%)
48%
49%
54%
57%
Jumlah Gap
Peluang
(htc)
(Kend)
255,655
258,633
269,018
273,985
(h<tc)
(Kend)
234,345
248,367
314,982
370,015
Volume
kendaraan
Gap
Kritis
700
(V-1)
(kend)
(detik)
.t
(htc)
(%)
(h<tc)
(%)
(htc)
(Kend)
(h<tc)
(Kend)
4,77
2,71828
699
0,19
0,93
39%
60%
276
423
600
4,77
2,71828
599
0,17
0,80
45%
55%
270
329
3
4
500
400
4,77
4,77
2,71828
2,71828
499
399
0,14
0,11
0,66
0,53
51%
59%
48%
41%
257
235
242
164
300
4,77
2,71828
299
0,08
0,40
67%
33%
201
98
200
4,77
2,71828
199
0,06
0,27
76%
23%
153
46
100
4,77
2,71828
99
0,03
0,13
87%
12%
87
12
63
1
4
5
1
0
2
7
13
7
16
3
8
6
10
15
4
7
3
6
11
5
4
2
4
2
6
4
6
4
5
7
5
4
0
4
8
2
4
2
3
9
5
4
1
7
10 >10
3
15
4
23
1
31
4
35
Volume
718
768
928
1073
t (detik)
13,12
14,41
14,92
14,96
Gambar IV. 36 Grafik Volume Lalu lintas dengan waktu tunggu kendaraan
64
Hasil persamaan (y) ada dua dari batas bawah pada nilai 13,7 dan
batas atas 15,3 dimana dapat dianalogikan sebagai hasil waktu tunggu dan
kecepatan dengan dua titik dibawah garis linier yaitu pada titik (388,13)
dan (570;14,9) sedangkan
65
(420;14,4). Hal ini dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan pada nilai y
yaitu waktu tunggu berbanding lurus dengan
nilai normal diukur dari batas minimum perhitungan dari grafik scatterplot
di atas.
2. Hubungan waktu tunggu dengan kecepatan
Berikut di bawah ini merupakan hubungan antara waktu tunggu
dengan kecepatan
Gam
bar IV.38 Grafik Hubungan waktu tunggu dengan kecepatan
Hasil persamaan (y) ada dua dari batas bawah pada nilai 13,9 dan
batas atas 14,8 dimana dapat dianalogikan sebagai hasil
kecepatan dan
kepadatan dengan dua titik dibawah garis linier yaitu pada titik (46;13,12)
dan (54;14,41) sedangkan
(48;14,96). Hal ini dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan pada nilai y
yaitu waktu tunggu berbanding lurus dengan
66
kecepatan dan
67
68
Hasil persamaan (y) ada dua dari batas bawah pada nilai 5,9 dan batas
atas 8,1 dimana dapat dianalogikan sebagai hasil
tunggu dengan dua titik dibawah garis linier yaitu pada titik (14,41;6,91)
dan (14,92;6,64) sedangkan
(14,96;10,1). Hal ini dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan pada nilai
y yaitu waktu tunggu berbanding lurus dengan
normal diukur dari batas
atas.
3. Hubungan Waktu dengan Kepadatan
Berikut di bawah ini merupakan hubungan antara waktu dengan
kepadatan ;
kecepatan dan
69
4.7 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, perlu dilakukan beberapa penanganan guna
meningkatkan
keselamatan
bagi
pengguna
jalan.
Dari
hasil
analisis
berputar.
Berikut merupakan upaya-upaya untuk melakukan penanganan tersebut ;
1. Adanya peninggian jalan
Pada lokasi bukaan median terdapat perbedaan tinggi antara jalan dari
arah Brebes dan dari arah Tegal. Perbedaan tinggi dari kedua jalan ini
sebesar 25 cm. Untuk itu, perlu adanya peninggian jalan. Hal ini
dimaksudkan
agar
mengurangi
tingkat
resiko
konflik
yang
dapat
ditimbulkan karena adanya perbedaan tinggi jalan tersebut. Selain itu juga
tidak menghambat para pengguna jalan dalam melakukan gerakan putaran
balik tersebut.
2. Penambahan lebar median jalan.
Median yang terdapat pada ruas jalan tersebut belum sesuai standar.
Pada kondisi eksisting, median mempunyai lebar hanya 90 cm. Kemudaian
membentuk lapak tunggu dengan adanya penyempitan median hingga 45
cm. Untuk menangani hal ini perlu dilakukan penambahan lebar median
jalan sehingga dapat membentuk lapak tunggu yang lebih besar dan aman.
Hal ini dikarenakan agar lapak tunggu yang disediakan saat ini akan lebih
aman karena untuk saat ini lapak tunggu tidak mencukupi bagi pengguna
jalan agar terhindar dari pengguna jalan lainnya.
3. Penambahan fasilitas marka jalan.
Marka jalan selain berfungsi sebagai pemisah lajur kendaraan yang
juga berfungsi untuk mengarahkan dan memberikan informasi kepada
70
pengguna jalan dengan tujuan agar lalulintas dapat berjalan dengan lancar.
Dalam hal ini marka yang perlu ditambahkan adalah maka putus-putus.
4. Peremajaan rambu lalulintas
Perlu dilakukan peremajaan rambu petunjuk lokasi u-turn pada median
sebelah timur. Hal ini dikarenakan kondisi rambu pada tempat tersebut
sudah mulai rusak sehingga perlu segera dilakukan peremmajaan rambu.
71
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.
kendaraan. secara keseluruhan konflik dibagi menjadi dua jenis yaitu konflik
serius dan non serius. Dari hasil menyatakan bahwa koonflik serius pada
lokasi tersebut sebesar 64% dan untuk konflik non serius berjumlah 36%.
2.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah gap kritis pada lokasi tersebut
adalah sebesar 4, 77 detik dengan prosentase peluang gap yang aman sebesar
87 % untuk 100 kendaraan. Didapatkan hasil juga bahwa rata-rata waktu
menunggu untuk setiap kendaraan yang melakukan
sebesar 13,32 detik pada pukul 16.30-16.45 WIB, 14,41 detik pada pukul
16.45-17.00, 14,92 detik pada pukul 17.00-17.30. Sedangkan untuk pukul
17.15-17.30 WIB sebesar 14,96 detik. Meski perbedaan waktunya tidak
terlalu signifikan, dari data tersebut dapat diartikan bahwa semakin banyak
volume
kendaraan
yang
melintas
pada
jalan
tersebut
maka
waktu
5.2 Saran
Sebagaimana diuraikan pada Bab IV serta kesimpulan diatas, terdapat
beberapa saran dari studi ini antara lain;
1.
73
60 km/jam (PP No.34 Tahun 2006, pasal 13). Maka perlu dilakukan
pengkajian ulang untuk pembukaan simpang baru yang terletak tidak jauh
dari lokasi penelitian dengan mempertimbangkan beberapa faktor, diantara
lain agar memudahkan akses menuju Rumah Sakit Mitra Siaga, adanya
pemukiman baru, dan adanya universitas pada lokasi yang berdekatan dengan
persimpangan. Dimana pembukaan simpang baru tersebut dilengkapi dengan
APILL(Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) guna untuk membantu dalam
meminimalisir konflik.
2. Untuk penanganan jangka pendek, perlu dilakukan peninggian jalan sebelah
utara median agar setara dengan jalan sebelah selatan, kemudian penataan
ulang median, dan penambahan rambu lalu lintas dan marka jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Wahyu, (2015). Analisis Tingkat Keselamatan Lalu Lintas Pada Persimpangan
dengan Metode Traffic Conflict Technique. Surabaya : Universitas
Bhayangkara.
Ade Putra Adris dan Sarwono Sarewo Ady, (2008). Pengaruh Pergerakan U-Turn
(Putaran Balik Arah) Terhadap Kecepatan Arus Lalu Lintas Menerus (Studi
Kasus Jalan Brigjen Myoenoes, Kota Kendari), Media Komunikasi Teknik
Sipil
Agah, Heddy R, (2009). Evaluation of Pedestrian Characteristics for Different Type of
Facilities and its Uses; Case Study in the are of Jakarta Indonesia. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Brewer, et al, 2006. Exploration of Pedestrian gap Acceptance Behavior at selected
Locations. Washington D.C : Transportation Research Boards.
Brilion W, Koeniga R, Troubeck RJ 1999. Useful estimation procedures for critical
gaps. Part A 33:161-186. Washington, DC : Transportation Research Board.
Amelia Umboh, J. T. 2014. Kebutuhan Fasilitas Penyebrangan Pada Ruas Jalan Piere
Tandean Untuk Segmen Ruas Jalan Depan IT Centre Manado Berdasarkan
Gap Kritis. Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, 66-72
Anonim (2014). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.78 tahun 2014
tentang Standar Biaya Tahun 2014 di Lingkungan Kementrian Perhubungan
Sekertariat Negara. Jakarta
DIRJEN BINA MARGA. (2005). Perencanaan Separator. Jakarta: Bina Marga.
DIRJEN Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. (1990). Tata Cara Perencanaan
Pemisah NO. 014/T/BNKT/1990. Jakarta: DIRJEND Bina
Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
DIRJEN Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum. (1997). Manual Kapasitas
Jalan Indonesia. DIRJEN Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum.
Department of Lund University, Swedish Traffic Conflict Technique Observer
Manual, 1970
Gattis and Low. (1998). Gap Acceptance At-Non Standard Stop-Controlled
Intersections. Highway Design and Operation Practices Related To Highway
Safety. Wichita. Kansas
Hydn, C. (1987). The Development of A Method For Traffic Safety Evaluation:
Maria,
Maulana,Iqbal. (2015). Analisis Konflik Lalu Lintas dan Gap Acceptance Pada bukaan
median dan Nukaan Separator (Studi Kasus : RingRoad Selatan,
Yogyakarta). Skripsi Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, Program
Diploma IV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Tegal.
Nicholas, JG dan Lester A.H, 2002. Traffic and Highway Engineering. Totonto :
Univercity of Virginia.
Riharizky,Muhammad. (2015). Studi Penentuan, Penanganan dan Anlisis Biaya
Penanganan Lokasi Titik Rawan Kecelakaan (Studi Kasus di Ruas Jalan
magelang). Skripsi Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan, Program
Diploma IV Manajemen Keselamatan Transportasi Jalan, Tegal.
Timboeleng, J. (2014). Kebutuhan Fasilitas Penyebrangan pada ruas Jalan Piere
Tendean untuk Segmen Ruas Jalan Depan IT Centre Kota Manado
Berdasarkan Gap Kritis. Manado : Universitas SamRatulangi
No
Menit ke
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
SPM
3,6
crossing
Non serius
MP
31,5
32
3,7
crossing
Non serius
00.44
Gambar
No
Menit ke
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
SPM
21
20
3,4
merging
Non serius
SPM
4,1
3,5
merging
Non serius
SPM(tossa)
30
15
1,8
merging
Serius
00.55
01.30
Gambar
No
Menit ke
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
MP
34,2
0,8
merging
Serius
SPM
28,8
1,0
merging
Serius
SPM
8,3
1,7
merging
Serius
MP
38,4
0,8
merging
Serius
MP
21,6
0,5
merging
Serius
SPM
43,2
13
1,1
merging
Serius
02.16
02.54
10
11
02.56
Gambar
No
Menit ke
12
13
04.13
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
MP
3,69
4,1
4,0
merging
Non serius
MP
6,25
3,5
2,0
merging
Non serius
Gambar
No
Menit ke
14
15
06.12
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
SPM
38,4
16
1,5
merging
Serius
SPM
21,6
1,3
merging
Serius
Gambar
No
Menit ke
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
16
SPM
4,92
5,9
merging
Non serius
17
MP
28,8
11
1,4
merging
Serius
MP
28,8
0,4
merging
Serius
06.56
18
Gambar
No
Menit ke
19
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
SPM
38,8
0,4
merging
Seius
SPM
1,2
merging
Non serius
Truk
28,8
1,0
diverging
Serius
MP
43
0,7
diverging
Serius
13.46
20
21
14.45
22
Gambar
No
Menit ke
23
Jenis kendaraan
Jarak
TA
Jenis konflik
Kategori
Truk
7,2
2,5
merging
Non serius
MP
43
0,7
merging
Serius
SPM
57,6
0,5
merging
Serius
MP
4,1
4,4
merging
Serius
14.52
24
25
26
16.51
Gambar
No
Menit ke
Jenis kendaraan
Jarak
KET :
SPM : Sepeda Motor
MP
: Mobil Penumpang
TA
Jenis konflik
Kategori
Gambar
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
16.30-16.45
Jenis Kendaraan
SM
SM
SM
SM
SM
Mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
Mobil
SM
Mobil
Mobil
SM
SM
SM
Mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
Mobil
Mobil
Mobil
Sepeda
Becak
SM
Mobil
SM
SM
Sepeda
SM
SM
Waktu
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
7
7
8
8
9
9
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Sepeda
SM
Sepeda
SM
SM
Truck
SM
SM
SM
SM
Mobil
SM
SM
SM
SM
SM
Pick Up
SM
Sepeda
Mobil
Pick Up
9
9
9
10
10
10
11
11
13
17
20
21
32
41
43
52
54
57
61
62
77
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
16.45-17.00
Jenis Kendaraan
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
becak
mobil
SM
SM
SM
SM
becak
mobil
mobil
mobil
pick up
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
Truck
SM
Waktu
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
5
5
6
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
No
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
16.45-17.00
Jenis Kendaraan
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
sepeda
SM
mobil
mobil
sepeda
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
Waktu
8
8
8
9
9
9
9
10
10
10
10
11
12
13
13
14
16
18
19
22
22
24
24
29
42
45
55
55
57
61
63
66
71
71
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
17.00-17.15
Jenis Kendaraan
SM
SM
SM
pick up
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
Waktu
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
8
8
9
10
11
No
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
17.00-17.15
Jenis Kendaraan
SM
mobil
SM
SM
SM
mobil
sepeda
mobil
pick up
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
pick up
mobil
SM
SM
SM
mobil
Waktu
11
11
11
11
11
11
11
11
11
11
16
18
20
22
22
22
22
25
25
42
42
45
45
45
45
65
65
65
65
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
17.15-17.30
Jenis Kendaraan
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
Waktu
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
sepeda
SM
Truck
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
pick up
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
9
9
9
9
9
9
9
10
10
10
10
12
12
12
12
12
12
14
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
SM
SM
SM
mobil
sepeda
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
mobil
SM
sepeda
mobil
mobil
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
SM
14
14
17
. 17
17
17
17
17
17
18
23
23
23
30
30
30
51
51
51
51
51
78
78
78
78
81
81
81