You are on page 1of 2

JAKARTA Bukan hanya manusia, laba-laba ternyata juga memiliki

rumah, yang tak lain adalah jaringnya sendiri. Namun, rumah labalaba tersebut ternyata merupakan rumah yang paling rapuh yang
pernah ada.
Benang yang membangunnya tidak membentuk bayangan yang
memadai, juga tidak melindungi laba-laba dari hujan, angin yang
menyerbu, atau bahaya penyerang. Lemahnya rumah laba-laba ini
sudah dijelaskan Allah SWT di dalam Alquran.
BERITA REKOMENDASI

Techno of The Week: Amankan Daftar Kontak Sebelum Reset


Factory Android
Techno of The Week: Sampah Antariksa & Puing Roket Falcon 9
Techno of The Week: Aplikasi Tambah Penghasilan hingga Cincin Emas di
Mars

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindungpelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah, Q.S. Al-Ankabut (Laba-laba) ayat 41.
Menurut Alquran, kelemahan rumah laba-laba bukan terletak
dari benangnya. Menurut sains, benang laba-laba memang
sangat kuat. Ketebalan setiap benang bisa mencapai satu per
jutaan inci atau lebih tebal dari rambut manusia.
Sutra benang yang membentuk jaring laba-laba bahkan
dianggap lebih kuat dari baja dan kekuatan mereka hanya
dapat dikalahkan kuarsa meleleh. Benang tipis membentang
sampai lima kali panjangnya sebelum dipotong. Oleh karena
itu, para ilmuwan menyebutnya baja biologis atau biobaja.
Mereka dua puluh kali lebih kuat dari baja logam biasa.
Toleransinya terukur 150 ribu kilogram untuk inci persegi.
Lalu mengapa rumah laba-laba sangat rapuh? Laba-laba itu
sendiri adalah jawabannya. Laba-laba memiliki sifat yang
kurang welas asih dan baik. Laba-laba betina selalu
membunuh pejantannya setelah kawin. Tak hanya itu,
mereka juga memakan tubuh pasangannya tersebut.
Segera setelah telur-telur mereka menetas, anak-anak labalaba akan berebutan makanan bahkan memakan saudaranya

hingga hanya beberapa anak laba-laba saja yang akan


tersisa. Cara hidup seperti inilah yang membuat rumah labalaba disebut rapuh, tidak dipenuhi cinta, kebaikan, dan
kerukunan antaranggota keluarga.
Allah SWT meminta umat manusia untuk merefleksikan diri
dengan sifat buruk laba-laba. Manusia yang bersifat seperti
laba-laba adalah orang-orang yang lemah seperti orangorang yang menyembah hal lain selain Allah. Demikian
seperti dilansir Quran Reflection, Minggu (26/6/2016).

You might also like