You are on page 1of 1

RESUME PENJADWALAN MANUFAKTUR

BENGKEL BUBUT PAK ADAM


Taufik Martha Andrianta Candra Budiono

1. Masalah :
Bengkel Bubut Pak Adam melayani proses manufaktur untuk beberapa pesanan
sparepart dari beberapa costumer. Kebanyakan costumer dari pabrik plastic, pabrik
gula, dan pabrik tekstil. Selama ini, penerapan penjadwalan di Bengkel Bubut Pak Adam
menggunakan metode FIFS (First In First Served) tanpa memperhatikan duedate dan
waktu proses dari pesanan tersebut. Setiap order selesai dikerjakan, karyawan Bengkel
Bubut Pak Adam lapor kepada Pak Adam, lalu Pak Adam menyuruh untuk mengerjakan
order selanjutnya berdasarkan waktu order yang masuk duluan, padahal ada orderan
yang memiliki duedate pendek namun kedatangan order nya belakangan. Hal ini sering
terjadi karena penentuan duedate dari Pak Adam berdasarkan perkiraan, tidak
memperhatikan perhitungan yang pasti. Pak Adam tidak mengharapkan adanya
keterlambatan pengerjaan, karena dapat mempengaruhi kepercayaan dari customer
dan bisa mengurangi jumlah order yang masuk.
2. Metode pengerjaan :
Metode yang digunakan adalah metode EDD (Earlier Due Date) dengan penjadwalan
setiap hari. Urutan pengerjaan penelitian ini adalah:
a. Membuat ghant chart penjadwalan saat ini di Bengkel Bubut Pak Adam
b. Mengetahui job mana saja yang terlambat dan menghitung waktu keterlambatan
setiap job yang terlambat di penjadwalan saat ini
c. Membuat jadwal ulang proses produksi dengan metode EDD
d. Mengetahui job mana saja yang terlambat dan menghitung waktu keterlambatan
setiap job yang terlambat di penjadwalan menggunakan metode EDD
e. Membandingkan waktu keterlambatan penjadwalan saat ini dengan penjadwalan
baru dengan metode EDD
3. Kesimpulan :
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
a. Penggunaan metode EDD (Earlier Due Date) lebih baik jika dibandingan dengan
metode FIFS (First In First Serve) di Bengkel Bubut Pak Adam. Dilihat dari jumlah
keterlambatannya, metode FIFS memiliki waktu keterlambatan sebesar 41 jam,
sedangan dengan metode EDD, waktu keterlambatan sebesar 6.5 jam. Kedua
metode memiliki selisih waktu 34.5 jam
b. Penjadwalan yang optimum dilakukan satu hari sekali atau setiap hari. Pesanan
yang tidak selesai di hari ini, maka akan ikut dijadwalkan di hari selanjutnya
c. Untuk hari senin, penjadwalan pesanan masih menggunakan metode FIFS, agar
mengurangi jumlah mesin yang nganggur

You might also like