You are on page 1of 10

Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tanpa banyak bicara Mardanis, Kepala Dinas Kependudukan Catatan
Sipil Kota Batam, saat tiba di kantornya pada Senin (17/10/2016) malam.
Mardanis memilih langsung menuju ruangan di mana tiga pegawai Disdukcapil Kota Batam diamankan
anggota Polda Kepulauan Riau. Ketiganya diduga terlibat praktik pungutan liar dalam proses pembuatan
KTP.
Sesampai di ruangan tempat ketiga bawahannya diperiksa, Mardanis lalu keluar kembali. Ia menuju
ruangan kerjanya diikuti beberapa penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Kepri.

Anggota Polda Kepulauan Riau memeriksa sejumlah pegawai Dinas Kependudukan dan catatan
Sipil Kota Batam pada Senin (17/10/2016) sore. Penggeledahan ini menyusul temuan uang Rp 100
ribu di balik map pengaju pembuatan KTP. Sudah dua orang diamankan dalam kasus ini.
TRIBUN BATAM/EKO SETIAWAN
Sebelum Mardanis tiba di kantor, petugas Polda Kepri lalu lalang di ruangan untuk mencari berkas-berkas
yang dibutuhkan mengungkap praktik pungli di Disdukcapil Kota Batam.
Pantauan Tribun Batam, ruangan yang digeledah polisi ditempati Kepala Seksi Pendaftaran dan Informasi
serta dan Kabid Pencatatan Sipil Disdukcapil Kota Batam. Mereka tampak memeriksa berkas menyusul
dua orang yang sudah diamankan berinisial NS dan JA.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
Sumber: Tribun Batam
http://www.tribunnews.com/regional/2016/10/17/disdukcapil-batam-digeledah-polisi-kepala-dinas-takbanyak-bicara

Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan


TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Anggota Polda Kepulauan Riau memeriksa sejumlah pegawai Dinas
Kependudukan dan catatan Sipil Kota Batam pada Senin (17/10/2016) sore.
Informasi yang diperoleh Tribun Batam di lapangan, pemeriksaan tersebut terkait adanya pungutan liar
pegawai Disdukcapil terhadap masyarakat.
Beberapa petugas kepolisian hilir mudik di ruangan Kepala Seksi Pendaftaran dan Informasi serta di
ruang Kabid Pencatatan Sipil Disdukcapil Kota Batam. Mereka tampak memeriksa berkas menyusul dua
orang yang sudah diamankan berinisial NS dan JA. Dan satu lainnya belum diketahui.
Informasi tangkap tangan kedua orang ini oleh anggota Polda Kepri bermula dari adanya penyalahgunaan
wewenang saat pengurusan KTP.
Polisi menemukan uang pecahan Rp 100 ribu diselipkan di sebuah map berisi data untuk pengajuan
perekaman KTP. Sejauh ini, belum ada yang bisa menceritakan secara rinci praktik pungli tersebut.
"Kita sedang melakukan pemeriksaan, tunggu saja dulu," pinta seorang polisi dari Polda Kepri saat
dimintai keterangan wartawan di lokasi.
Sebagian petugas Disdukcapil Kota Batam masih terlihat bekerja kendati hari sudah mulai gelap. Begitu
juga petugas Polda Kepri masih berseliwiran di kantor Disdukcapil untuk mengumpulkan berkas.
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Y Gustaman
Sumber: Tribun Batam
http://www.tribunnews.com/regional/2016/10/17/uang-rp-100-ribu-terselip-di-map-pembuatan-ktp-polisigeledah-disdukcapil-kota-batam

Polda Kepri OTT PNS Disduk Kota Batam, Ini BB dan Jabatannya di Disduk
October 17, 2016

Metrobatam.com, Batam Penyidik Ditreskrimum Polda Kepri melakukan operasi tangkap tangan
(OTT) terhadap pegawai Dinas Kependudukan Kota Batam, Senin (17/10/2016).
Setelah melakukan penyelidikan selama 3 hari, anggota Ditreskrimum Polda Kepri menemukan adanya
pungutan liar (Pungli) untuk pembuatan Akte Kelahiran, Surat Kematian dan Surat Keterangan pindah
kenegaraan (WNI) oleh 3 orang pegawai Disduk Kota Batam.
3 pelaku berinisial Js selaku Kabid Catatan Sipil, Io Staf Catatan Sipil dan Nh Kasi Perpindahan
Penduduk.
Dari pengakuan pelaku oleh anggota Ditreskrimum Polda Kepri, Dalam kepengurusan penerbitan surat
terkait kependudukan, seperti surat akta lahir, surat pindah dan KTP tidak dilakukan sesuai prosedur
dengan cara menerima titipan langsung dari masyarakat atau calo yang mengurus dengan memberikan
sejumlah uang yang bervariasi untuk pungutan liar terhadap pelaku dan setelah menerima uang pungli
baru akan diproses.
Penyidik Ditreskrimum Polda Kepri mengamankan sejumlah barang bukti berupa akta kelahiran 43
lembar dan Surat kematian 6 lembar serta uang berjumlah Rp 5.284.000.
Kepada 3 pelaku akan dikenai hukuman berdasarkanpasal 368 KUHP dan Pasal 45 huruf B UURI No. 23
tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan bahwa setiap pejabat danpetugas pada Desa/kelurahan,
kecamatan, UPT instansi pelaksana dan Instansi pelaksana yang memerintahkan dan atau memfasilitasi
dan atau melakukan pungutan biaya kepada penduduk dalam pengurusan dan peneribitan dokumen
kependudukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 79.a dengan ancaman pidana 6 tahun dan denda
paling banyak Rp 75.000.000.
Mb/Batamraya
http://metrobatam.com/polda-kepri-ott-pns-disduk-kota-batam-ini-bb-dan-jabatannya/

Polisi Temukan Uang di Setiap Map Pengurusan Dokumen, Ini Nominal Uangnya
Senin, 17 Oktober 2016 18:20

TRIBUNBATAM/LEO HALAWA
Ilustrasi. Suasana perekaman data e-KTP di Disdukcapil Batam, Kamis (15/9/2016)
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM-Polda Kepri geledah kantor Disdukcapil Batam, Senin
(17/10/2016). Saat penggeledahan, menurut sumber dari kepolisian yang ikut penggeledahan, ditemukan
sejumlah uang diduga pungutan liar di setiap map pengurusan dokumen kependudukan milik warga.
"Jadi ditaruh dalam map. Ada serarus ribu rupiah dalam pecahan lima puluh ribu rupiah. Ada juga
selembaran duit Rp 100 ribu. Dalam satu map duit bervariasi jumlahnya," kata seorang polisi yang
meminta namanya tidak ditulis lantaran masih ada atasannya yang berhak bicara.
Sampai berita ini dikirim, personel polisi masih menggeledah ruang kantor kerja Disdukcapil. Termasuk
ruang Kepala Dinas Catatan Sipil Batam, Kabid Catatan Sipil, Kabid Pendaftaran dan Informasi
Kependudukan, lantai II gudang berkas, dan beberapa lainnya.
Terpantau hingga petang hari, polisi masih memeriksa intensif ruangan Kabid Catatan Sipil dan Kasi
Pendaftaran dan Informasi Kependudukan.
Sumber lain mengatakan, Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian akan menyembangi kantor
Disdukcapil malam ini. (*)
Penulis: Leo Halawa
Editor: Agoes Sumarwah
http://batam.tribunnews.com/2016/10/17/polisi-temukan-uang-di-setiap-map-pengurusan-dokumen-ininominal-uangnya

Polisi Tangkap Tangan Kepala Dinas Dukcapil dan 4 Pegawainya


Gusti Yennosa
Selasa, 18 Oktober 2016 04:03 WIB

Ilustrasi/SINDOnews
BATAM - Direktorat Kriminal Umum Polda Kepri melakukan operasi tangkap tangan terhadap empat
pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Batam, Senin (17/10/2016) Sore.
Selain keempat pegawai, polisi juga mengamankan Kepala Dukcapil Kota Batam yakni Maramis.
Dari tangan keempat pelaku polisi mengamnakan uang tunai Rp 5 juta, namun saat penggeledeahan polisi
kembali menemukan uang dalam jumlah besar yang diperkirakan sekitar Rp30 juta.
Saat terjadi operasi tangkap tangan, Maramis sempat kabur karena ketakutan, namun akhirnya berhasil
diamankan polisi.
Menurut Kapolda Kepri Brigjen Sam Budigusdian operasi tangkap tangan yang dilakukan bawahan
merupakan laporan dari masyarakat.
"Pungli di Dukcapil sudah berlangsung lama. Untuk satu buah KTP para pegawai Dukcapil mematok
harga antara Rp150 ribu hingga Rp200 ribu pada para calo," ujarnya.
Sementara usai menggeledah ruangan, polisi langsung membawa keempat pelaku ke Mapolda Kepri
untuk penyidikan lebih lanjut.
http://daerah.sindonews.com/read/1147982/194/polisi-tangkap-tangan-kepala-dinas-dukcapil-dan-4pegawainya-1476729196

Terlibat Pungli, Polisi OTT Oknum Dinas Kependudukan Batam

Foto: Ilustrasi
Gusti Yennosa
Jurnalis
BATAM - Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Kepri menggrebek aksi pungli di kantor Dinas
Kependudukan dan catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam. Penangkapan ini terkait aksi pungli di sekitar
Disdukcapil.
Pantauan di lapangan, beberapa petugas kepolisian berpakain preman terlihat sibuk mondar-mandir
masuk ke dalam sebuah ruangan Kasi Pendaftaran dan Informasi serta diruang Kabit pencatatan Sipil
Disdukcapil Kota Batam. Ada dua orang yang diamankan dengan inisial NS dan JA.
Tangkap tangan bermula dari informasi penyalahgunaan wewenang saat pengurusan KTP. Pasalnya, di
dalam setiapmap ditemukan uang pecahan seratus ribu.
"Kita sedang melakukan pemeriksaan, tunggu saja dulu," sebut seorang petugas dari Polda Kepri saat
dimintai keterangan.
http://news.okezone.com/read/2016/10/17/340/1517381/terlibat-pungli-polisi-ott-oknum-dinaskependudukan-batam

Kronologi Tiga PNS Disduk Batam Terjaring OTT Pungli Polda Kepri
Selasa, 18 Oktober 2016 - 11:48 WIB

Kasi Perpindahan Penduduk Discapil Kota Batam Nasibah dan Staf Bidang Catatan Sipil Disduk Kota
Batam diamankan Tim Operasi Tangkap Tangan Merah Putih Polda Kepril di kantor Disduk Kota Batam
di Sekupang, Senin (17/10/2016). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos
batampos.co.id Operasi tangkap tangan (OTT) oleh Tim Polda Kepri terkait pungli yang menjaring tiga
PNS Disduk Bata, Senin (17/10/2016) diawali dengan pengintaian proses pengurusan dokumen
kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil) Batam di Sekupang.
Menurut beberapa pegawai Disduk Capil Kota Batam, sejumlah polisi berpakaian sipil sudah melakukan
pengintaian sejak pukul 13.00 WIB. Namun baru pada pukul 15.30 WIB polisi melakukan OTT.
Di ruang sebelah beliau (Nasibah, red) sedang ditanyai tiga orang berpakaian biasa sambil memegang
uang pecahan lima puluh, dua puluh, dan ratusan ribu, ujar seorang pegawai Disduk Capil yang enggan
ditulis namanya, kemarin.
Dia menggambarkan wajah panik Nasibah yang terlihat jelas ketika tiga orang yang diduga polisi itu
meminta keterangan soal uang yang berada di laci mejanya. Beliau kaget, dan raut mukanya begitu
panik, kata dia.
Operasi tangkap tangan ini menyita perhatian sejumlah warga yang tengah mengurus dokumen
kependudukan. Sementara sejumlah pegawai lainnya memilih tidak meninggalkan ruangan meski sudah
jam pulang.
Belum boleh pulang, masih nunggu kadis (kepala dinas, red) dulu, kata seorang pegawai.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Mardanis, baru muncul di kantornya sekitar pukul
18.44 WIB. Raut wajahnya terlihat tegang saat menuju ke ruangan Kabid Capil. Di dalamnya, Kabid
Capil, Jamaris, dan stafnya, Irwanto, tengah menjalani pemeriksaan bersama Kasi Perpindahan Penduduk,
Nasibah.
Sekitar pukul 19.10 WIB, ketiganya keluar ruangan bersama sejumlah anggota Polda Kepri. Jamaris yang
pertama kali keluar diikuti stafnya, Irwanto, dan Nasibah. Ketiganya langsung masuk ke dalam mobil
Daihatsu Xenia berwarna silver dengan nomor polisi BP 1562 IH. Mereka dibawa ke Mapolda Kepri.
Di belakang ketiga pegawai tersebut terlihat beberapa polisi membawa ratusan berkas pengurusan
dokumen kependudukan milik warga, terlihat dimasukkan dalam map berwarna kuning dan biru.
Sebelumnya satu anggota polisi juga membawa beberapa amplop coklat yang diduga berisikan uang hasil
pungli. (ska/cr17/spt)
http://batampos.co.id/2016/10/18/kronologi-tiga-pns-disduk-batam-terjaring-ott-pungli-polda-kepri/

Ruang Kadisduk Batam Disegel, Penyidik Bawa Tumpukan Dokumen Kependudukan


Selasa, 18 Oktober 2016 - 13:07 WIB

Pintu masuk ruangan Kadisduk Batam masih disegel penyidik Polda kepri usai OTT terkait Pungli, Senin
(17/10/2016). Foto: habibi/posmetro
batampos.co.id -Pelayanan dikumen kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk
capil) Kota Batam tetap buka seperti biasa usai operasi tangkap tangan (OTT) 3 pegawai Disduk, Senin
sore (17/10/2016).
Namun sejumlah dokumen milik warga masih belum bisa diambil. Pasalnya, dokumen-dokumen itu ada
yang dibawa penyidik dan ada yang tertahan di ruang kepala dinas maupun kabid terkait.
Petugas yang masih melayani warga tidak berani masuk ke ruangan tersebut, karena pasca OTT, sejumlah
ruangan dipolice line oleh Satgas Merah Putih Kepolisian Polda Kepri.
Ruangan yang disegel antara lain: ruang Kepala Dinas (Kadis), Kepala Bidang (Kabid) Infomasi dan
Pendaftaran Penduduk, Kepala Seksi (Kasi) pengurusan surat pindah masuk keluar, dan ruang Kabid
Catatan Sipil.
Bapak (Kadis) belum datang yang ada Sekretaris. Masih digaris line kuning dan kuncinya dibawa sama
petugas kepolisian. Semalam baru selesai sekitar pukul 20.00 WIB, semua digeledah termasuk ruang pak
Kadis, ujar seorang pegawai Disdukcapil yang tidak mau ditulis namanya, Selasa (18/10/2016), seperti
dikutip Posmetro.co (grup batampos.co.id).
Ia membenarkan semua berkas yang ada di ruang tersebut sebagian dibawa petugas. Awalnya ia tidak
mengira ada beberapa petugas yang menyamar sebagai warga yang memohon surat pindah, pengurusan
e-KTP, dan Akte.
Ada yang nanya, saya nanggapinya biasa saja. Saya suruh ke loket untuk mendaftar. Tak berapa lama
mereka keluar masuk ke ruang catatan sipil baru ke surat pindah, ujar dia.

Tumpukan dokumen kartu keluarga di salah satu ruangan Disduk Batam yang digeledah saat OTT oleh
Satgas Merah Putih Polda Kepri, Senin (17/10/2016). Foto: Dalil Harahap/batampos
Penggerebekan itu dipimpin langsung Kepala Tim Surveillance Satgas Merah Putih Kepri, AKBP Yos
Guntur bersama tujuh orang anggota.
Polisi menyita sejumlah uang tunai dengan nominal jutaan, terdiri dari mata uang Rupiah (Rp), Ringgit
Malaysia (Rm) dan Dollar Singapura. (hbb/pm)
http://batampos.co.id/2016/10/18/ruang-kadisduk-batam-disegel-penyidik-bawa-tumpukan-dokumenkependudukan/

3 Pejabat Disdukcapil Batam Tertangkap Tangan Tarik Pungli Jutaan


Presiden Jokowi segera membentuk Satgas Anti Korupsi untuk membersihkan praktik korupsi para
pejabat negara.
Liputan6.com, Batam - Tim Satuan Tugas Merah Putih Polda Kepri menciduk tiga pejabat Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Batam pada Senin, 17 Oktober 2016. Ketiganya
tertangkap basah memungut pungli di Kantor Disduk Sekupang Batam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, para tersangka yang ditangkap adalah Kabid
Catatan Sipil Disdukcapil Kota Batam Jamaris, staf Bidang Catatan Sipil Disdukcapil Kota Batam
Irwanto dan Kasi Perpindahan Penduduk Disdukcapil Kota Batam Nasibah.
"Telah dilakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) terhadap pegawai Disduk Kota Batam yang diduga
melakukan pungli yang terjadi di Kantor Dinas Kependudukan Kota Batam," ucap Kapolda Kepri Brigjen
Sambudi Gustian di Haris Hotel saat bertemu dengan BP Batam, Senin malam (17/10/2016).
Sambudi menyebutkan modus ketiga pejabat memungut pungli adalah dengan menerima titipan langsung
dari warga atau calo untuk pengurusan sejumlah dokumen kependudukan, seperti akta lahir, akta nikah,
surat pindah dan KTP.
Warga yang ingin permohonannya diurus segera menyelipkan sejumlah uang di dalam dokumen syaratsyarat kepengurusan.
"Untuk proses pengembangan para tersangka sedang dilakukan penyidikan oleh Direktur Kriminal
Khusus Polda Kepri," kata Sambudi.
Sambudi menerangkan, barang bukti yang diamankan polisi dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu
antara lain uang Rp 5.284.000, 43 lembar akta lahir, enam lembar surat kematian, fotokopi surat-surat
persyaratan pengurusan akta lahir, surat keterangan pindah WNI, 14 lembar e-KTP dan tiga lembar KTP
SIAK.
Atas perbuatannya, ketiga pejabat Disdukcapil dijerat Pasal 368 KUHP dan Pasal 95 huruf B UU RI No
24 Tahun 2013 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
dengan ancaman pidana penjara 6 tahun dan atau denda paling Rp 75 juta.
http://regional.liputan6.com/read/2628917/3-pejabat-disdukcapil-batam-tertangkap-tangan-tarik-punglijutaan

10

You might also like