You are on page 1of 5

TUGAS

TEKNIK TEGANGAN TINGGI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Tegangan Tinggi.
Dosen : Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, ST. , MSIE.
Hasbullah, S. Pd., MT.

Neris Peri Ardiansyah

(0900689)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012

Soal :
1. Jelaskan konsep anda tentang tegangan tinggi, ekstra tinggi dan ultra tinggi
dalam sistem ketenagalistrikan !
2. Fenomena dari tegangan tinggi yang sering terjadi adalah korona dan
gangguan radio. Jelaskan proses terjadinya fenomena tersebut dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhinya ?
3. Sebutkan beberapa tiang transmisi dan konduktor berikut fugsinya yang
banyak digunakan pada tegangan tinggi ?
4. Bagaimana pengaruh radiasi medan listrik dan medan magnet pada manusia
serta gambarkan daerah/ ruang bebas dan daerah berbahaya pada menara
transmisi SUTET ?
5. Apa anda ketahui tentang voltage sags, partial discharge, break down
voltage, transient over voltage dan harmonisa ?
Jawaban :
1. Tegangan Tinggi yaitu tegangan generator yang dinaikkan oleh transformator
guna melakukan transmisi daya, tegangan tinggi dengan nilai tegangannya
yaitu 30, 66, 70, 150, 138 kV.
Tegangan ekstra tinggi (Extra Hgh Voltage EHV) yaitu penaikkan tegangan
dari untuk jarak yang cukup jauh dari jangkauan dengan nilai tegangannya
mulai dari 220, 500, 765 kV.
Tegangan Ultra Tinggi (Ultra High Voltage - UHV) yaitu untuk melakukan
kenaikkan tegangan yang dibutuhkan dalam penyaluran transmisi jarak yang
sangat jauh guna meminimalisir rugi-rugi daya, dengan nilai tegangan lebih
dari 765 kV.
2. Proses terjadinya Korona yaitu bila dua kawat sejajar yang mempunyai
penampang kecil bila dibandingkan dengan jarak kedua kawat tersebut,
kemudian diberikan pada tegangan bolak-balik yang dinaikkan secara
perlahan-lahan, maka gradien tegangan pada permukaan tegangan akan naik
sehingga pada saat tegangan mencapai tegangan maksimum, yakni 30 kV/cm,
udara di sekitar konduktor segera menjadi konduktor pula. Kemudian
terdengar suara mendesis, bersamaan dengan itu konduktor pun bergetar hebat.
Selanjutnya bila hal ini terjadi di udara yang gelap, maka akan terlihat gejala
ini yang disebut dengan gejala korona.

Faktor-faktro yang mempengaruhi korona yaitu:


a. Penampang kawat konduktor, korona akan tampak pada kawat yang
mempunyai peampang kasar, kusam atau kotor
b. Jenis kawat yang memiliki karakteristik tertentu. Yang mempengaruhi
timbulnya gejala korona
c. Kondisi permukaan konduktor
d. Kondisi cuaca sekitar, seperti hujan, kabut, dll
e. Medan listrik bumi yang mempunyai medan listrik yang besar kecilnya
bergantung pada medan listrik bumi
Gangguan radio (interference radio) yaitu Implikasi dari gejala korona adalah
timbulnya gangguan pada radio. Adanya frekuensi harmonisa dengan
amplitude yang besar di saluran tegangan tinggi akan mempengaruhi
komunikasi radio dan televise, karena saluran akan berfungsi sebagai
pemancar dengan frekuensi-frekuensi harmonisa. Gangguan ini harus ditekan
dengan filter harmonisa sehingga harmonisa tersaring.
3. beberapa tiang transmisi dan konduktor berikut fugsinya yang banyak
digunakan pada tegangan tinggi, yaitu :
a. Dead end tower (tiang akhir), yaitu tiang penegang yang direncanakan
sedemikian rupa sehingga kuat menahan gaya tarik kawat penghantar dari
satu arah saja. Tiang ini berlokasi di dekat Gardu induk.
b. Section tower, yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga
dengan sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat
pembangunan (penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut belokan
yang kecil.
c. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya
menanggung gaya berat dan harus kuat terhadap gaya berat dari peralatan
listrik yang terpasang pada tiang tersebut. Umumnya tidak mempunyai
sudut belokan.
d. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik
dari kawat saluran yang lebih besar daripada gaya berat, umumnya
mempunyai sudut belokan.
e. Transposision tower, yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat
melakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impedansi
transmisi.

4. Kuat medan listrik yang tinggi akan membahayakan manusia, apalagi bila
lama berada dalam kuat medan kurang dari 8 kV/m.
Jarak yang diizinkan antara saluran udara tegangan ekstra tinggi dengan
bangunan dan benda-benda lain, misalnya pada persilangan dengan jalan
umum, jaringan telekomunikasi, yang dapat menimbulkan bahaya terhadap
keselamatan umum, ini diperlukan teknis keamanannya.
Pengaruh bangunan di bawah transmisi SUTET:
a. Terkena radiasi induksi dari tenaga yang membahayakan manusia dan
bangunan tersebut, misalnya mudah terjadi kebakaran akibat listrik
b. Frekuensi alat komunikasi disekitar akan berpengaruh atau terganggu
c. Akan mempengaruhi daya isolasi sistem transmisi tersebut (pembocoran
kapasitansi).
5. Voltage sags adalah penurunan tegangan dalam waktu singkat biasanya
berlangsung satu samap satu detik.
Partial Discharge atau peluahan sebagian menurut IEC 60270 adalah
peluahan listrik local yang hanya menjembatani sebagian isolasi di antara
konduktor dan yang mungkin tejadi dekat dengan konduktor.
Break down voltage yaitu dimana tegangan dinaikkan sampai pada
keadaan tegangan itu menjadi gagal.
Transient overvoltages adalah kenaikan tegangan dalam waktu singkat
dengan frekuensi tinggi pada catu daya AC.
Harmonisa didefinisikan sebagai cacat gelombang sinus yang terjadi yang
disebabkan oleh interaksi antara bentuk gelombang sinus sistem dengan
gelombang lain yang mempunyai frekuensi kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi fundamentalnya. Frekuensi dasar suatu sistem tenaga listrik adalah
50 Hz, harmonic kedua adalah gelombang dengan frekuensi 100 Hz, dan
harmonic gelombang ketiga adalah gelombang dengan frekuensi 150, dan
seterusnya
Referensi :

Arismunandar dan Kuwahara. (2004). Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik II


Gardu Induk. Jakarta : Pradnya Paramita.
Arismunandar dan Kuwahara. (1979). Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik Jilid
III Gardu Induk. Jakarta : Pradnya Paramita.
Hasbullah, M.T. (2009). Dasar Teknik Tegangan Tinggi. (24 Maret 2012)
Hasbullah M.T. (2012). High Voltage (equipment and testing). (24 Maret 2012)
Hasan, Bachtiar. (2002). Peralatan Teknik Tegangan Tinggi. Bandung: Pustaka
Ramadhan.
Hasan, Bachtiar. (2010). Teknik Tegangan Tinggi, edisi 2. Bandung: Pustaka
Ramadhan.

You might also like