You are on page 1of 60
Support to Community Health Services (¢ TMi eT ApSCeO SU LUE MUO ae ek Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI 362.11 Ind Indonesia. Departemen Kesehatan RI h Housekeeping manual, policy & procedures for puskesmas. -- Jakarta : Departemen Kesehatan, 2007 I. Judut 1. COMMUNITY HEALTH SERVICES 2. COMMUNITY HEALTH CENTERS-FACILITY REGULATION AND CONTROL PRAKATA Atas berkat dan Rahmat serta izin Allah SWT kami bisa melaksanakan tugas yang diberikan oleh SCHS dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan housekeeping di Puskesmas. Buku panduan yang ada di tangan Bapak / Ibu dan sedang dibaca kami beri judul “ Housekeeping Manual, Policy & Procedures ” karena buku ini berisi peraturan dan tata tertib, standar penampilan karyawan, standar Kinerja, standar kebersinan, rincian tugas dan tanggung jawab, pengetahuan alat dan standar operasional prosedure (SOP). Sesuai dengan misi mulia SCHS maka buku ini disusun dengan tujuan : 1. Karyawan Puskesmas yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan pemeliharaan kebersihan serta yang berkaitan dengannya mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan oleh bagian housekeeping. 2. Karyawan bukan hanya bisa atau terampil dalam bekerja tetapi mereka juga harus memahami ilmu pengetahuannya, juga karyawan harus bisa menunjukkan perilaku yang baik pada saat melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta menyadari pentingnya memperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. 3. Puskesmas memiliki panduan mulai dari memilih karyawan, melakukan ikatan dengan karyawan serta memberikan bimbingan terhadap karyawan housekeeping. 4. Sebagai bahan dalam memberikan bimbingan dan pelatihan. 5. Tumbuh pemahaman yang baik tentang housekeeping sehingga semua menyadari bahwa housekeeping bukan hanya pelengkap dari Puskesmas tetapi merupakan bagian dari Puskesmas seperti bagian yang lainnya yang perlu pengakuan, fasilitas dan biaya karena terbukti bahwa hasil kinerja housekeeping sangat mempengaruhi semua bagian yang ada di Puskesmas. Selain menjelaskan secara rinci hal yang berkaltan langsung dengan kinerja housekeeping, dalam buku ini dijelaskan pula mengenai pengendalian infeksi (Infection Controll) yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh khususnya karyawan housekeeping, serta sebagai tambahan pengetahuan buku ini juga menjelaskan apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran (Fire Emergency Plan ). Buku panduan ini harus dimiliki oleh semua karyawan housekeeping setelah terlebih dahulu menjalani pelatihan dan diikuti dengan mengisi dan menandatangani formulir Catatan Orientasi Karyawan yang sudah disiapkan. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada SCHS yang telah memberikan tugas mulia ini, para kepala puskesmas dan para petugas housekeeping (CSO) beserta penangungg jawabnya, juga staff lainnya serta semua pihak yang telah banyak membantu selama kegiatan pelatihan dan tersusunnya buku panduan ini termasuk Ms Annette McCafferty, Domestic Services Expert dari Scotlandia. Sebagai kelengkapan panduan dan untuk mempermudah pemahaman dalam pekerjaan, dilampirkan pula CD Video tentang pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan standar. Akhimya walaupun dengan segala kekurangan dan jauh dari kesempurnaan kami berharap buku panduan ini ada manfaatnya dan Puskesmas dapat mengembangkan lebih baik lagi. Wallahu’alam, Hormat penyusun, Anis Muzakkir SCHS, National STE ‘SCHS, Housekeeping /2007 itt KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Buku Housekeeping Manual, Policy & Procedures untuk Puskesmas (Manual Housekeeping, Kebijaksanaan & Prosedur for Puskesmas), sebagai hasil kerja konsultan yang bekerja pada Proyek SCHS (Support to Community Health Services). SCHS adalah proyek hibah dari Uni Eropa untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat, terutama bagi masyarakat kurang mampu, melalui perbaikan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan, utamanya di Puskesmas. Perbaikan pelayanan keschatan di Puskesmas yang dilakukan oleh SCHS, meliputi perbaikan bangunan, penambahan peralatan medis dan non medis, peningkatan manajemen, serta peningkatan kapasitas petugasnya. Salah satu aspek yang sering terabaikan adalah KEBERSIHAN PUSKESMAS. Oleh karenanya proyek SCHS mendatangkan Ms Annette Mc Cafferty, seorang konsultan ahli Domestic Services and Waste Disposal dari Scotlandia. Ms Annette didampingi oleh Sdr. Anis Muzakkir, seorang abli kebersihan rumah sakit, hotel dan restaurant selaku Ketua IHKA (Indonesian Housekeeper Association) DKI Jakarta yang berhasil menjadi pelatih dalam —_melakukan houseKeeping/kebersihan di Puskesmas dengan sangat baik. Buku ini adalah hasil suntingannya dalam melakukan pelatihan petugas Puskesmas di wilayah kerja Proyek SCHS, Jambi, Sumatera Selatan dan Papua. Mengingat kebutuhan reference (rujukan) di setiap Puskesmas seluruh Indonesia dan manfaat buku ini (dilengkapi dengan VCD), maka kami menyambut baik dan menganjurkan penggunaannya di setiap Puskesmas di seluruh tanah air. Akhir kata, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempura, sehingga kritik, saran dan masukan untuk penyempurnaannya sangat diharapkan. Jakarta, Oktober 2007 Direktur Jenderal Bina Keselmatan Masyarakat, IP. 140 061 067 ‘SCHS, Housekeeping /2007 v DAFTAR IS! PRAKATA.. KATA PENGANTAR.. Catatan Orientasi |. Grooming & Performance 1 Struktur Organisasi Puskesmas.... II Peraturan dan Tata Tertib ... IV. Standar Kinerje V. Job Description : VI. Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4. Penanganan Kebakaran.... 2. Pengendalian Infeksi : Vil. Standard Kualitas Kebersihan VII. Nema Alat dan Perlengkapan 0X. Istilah pekerjaan Housekeeping. . Standard Operating Procedures ‘Sopan Santun Bertelepon... Log Book.... Serah Terima Kunci : Penanganan Barang-Barang Temuan Menouci Tanga sn... Membersihkan Kamar Pasien Perawatan kamar mandi Pembersihan tempat sampah .. Pembersihan Jendela / Kaca. Pembersihan wastafel Perawatan Kloset Pembersihan Kran aif...nesiensesenn Light Fitting / Electric Swithces cleaning . Pembersihan furniture Pembersihan langit-tangit.. Mencuci permukaan Perawatan permukaan..... Perawatan Lanta... Pembersihan debu dengan mesin vacuum... Pembersinan air /kotoran cair dengan mesin vacuum .. Cara Pengangkutan Sampah... Kebersihan Troi XI, Formulir-formulir, ll CLEANING CHECK LIST. LOST & FOUND FORNM..... LOST & FOUND RECORD. SCHS, Housekeeping / 2007 vii Catatan Orientasi ) support to Community Health Services in Jom, South Sumatra ond Pop Puskesmas ‘ Tanggal : Revisi Hal : Catatan Orientasi 10 Oktober 2007 00 41 Tujuan: 1. Untuk memperkenalkan kepada karyawan tentang seluruh aspek pekerjaan dan tanggung jawab serta kesehatan dan keselamatan kerja housekeeping 2. Untuk meyakinkan bahwa setiap karyawan housekeeping telah menerima orientasi secara jelas demi mencapai standard yang diinginkan dengan selalu melakukan sesuai dengan standard operating procedure yang ada. 3. Untuk memberikan informasi kepada karyawan mengenai Puskesmas, peraturan, fasilitas yang ada di Puskesmas dan struktur organisasi Puskesmas secara umum. 4. Untuk menciptakan suatu pelayanan yang bersahabat dan sopan kepada semua bagian terutama kepada pasien 5. Untuk menciptakan perilaku dan tanggung jawab secara professional yang harus diberikan kepada Puskesmas. Nama Posisi Dengan ini menyatakan telah membaca, mengerti dan memahami isi “Manual policy & procedures ' ini sesuai dengan posisi saya ». 200... Karyawan : Atasan langsung Kepala Puskesmas : ( Nama & Tanda tangan Nama & Tanda tangan SCHS, Housekeeping (2007 4 1. Grooming & Performance > wnit vi Ba p) Ser iinet! Grooming & Performance Sikap Tanggal : Revisi: | Hal: (Personal Attitude) 10 Oktober 2007 00 Ww Tujuan : Untuk memudahkan operasional, mencapai standard yang diinginkan dengan selalu menunjukkan sikap yang profesional. Prosedur : 4. Selalu menjaga kesopanan baik kepada teman, atasan, pasien dan pengunjung. 2. Selalu bekerja dengan baik dan selalu berusaha mencapai standard bahkan melebihi 3. Selalu bekerja pada area yang ditugaskan dan tidak berada di tempat lain kecuali atas perintah atasan. 4. Menggunakan dan merawat semua perlengkapan dan peralatan Puskesmas dengan penuh rasa tanggung jawab. 5. Hati-hati dalam menggunakan bahan kimia (chemical). 6. Selalu berusaha menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. SCHS, Housekeeping / 2007 5), support to Community Heath Services in Jere, South Sumatta one PopUC| Grooming & Performance Kesehatan dan Kebersihan Tanggal Revisi: | Hal: (Personal hygiene ) 10 Oktober 2007 00 1A Tujuan: Agar seluruh staf housekeeping bisa menjaga kesehatan dan kebersihan diri untuk menjaga penampilan yang selalu rapih dan bersih. Prosedur: | Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh staf housekeeping : 1. 2. Segera periksa ke dokter jika ada masalah kesehatan. Untuk kesehatan gigi dan mulut sebaiknya periksa ke dokter gigi tiap 6 bulan. . Istirahat (tidur) yang cukup. . Segera lapor ke atasan jika ada masalah kesehatan atau kecelakaan yang akan menggangu operasional. . Mandi dan gosok gigi setiap hari. . Rambut biasa dicuci (keramas). Berusaha menjaga agar badan tidak bau. . Kuku tidak panjang dan selalu bersih. . Memakai seragam yang bersih dan rapih. SCHS, Hovsekeering (2007 3 Suppor! fo Community Health Services inflam South Sumo‘ one 'op Grooming & Performance 7 Etika Berpakaian Tanggal : Revisi: | Hal: (Grooming) 10 Oktober 2007 00 42 Tujuan : Boat seca staf housekeeping bisa menjaga penampilan yang selalu rapih dan ersi Prosedur: ~RAMBUT UNTUK PEREMPUAN : 1, Rambut dikeramas secara rutin supaya sehat dan tidak bau. 2. Dilarang memakai mode! rambut yang berlebihan. 3. Dilarang mewarnai rambut kecuali hitam. 4, Rambut panjang harus selalu diikat. 5. Rambut selalu disisir rapih dan tidak menutupi muka. RAMBUT UNTUK LAKI-LAKI: 1. Rambut selalu dikeramas secara rutin supaya sehat dan tidak bau. 2. Rambut tidak boleh melebihi kerah baju. 3. Tidak menutupi telinga 4, Dilarang memakai model rambut yang berlebihan. 5. Dilarang mewarnai rambut keouali hitam. TANGAN DAN KUKU : 4. Kuku selalu dipotong pendek dan bersih. 2. Dilarang memakai kutek kecuali warna lembut. 3. Dilarang menggunakan jam tangan dengan model dan ukuran yang berlebihan yang dapat mengganggu bekerja. 4. Untuk perempuan boleh memakai 2 buah cincin dan untuk laki-laki 1 buah cincin, dilarang menggunakan cincin ukuran besar atau cincin dengan batu besar. 5. Untuk mencegah terjadinya infeksi sebaiknya tidak memakai perhiasan pada waktu bekerja “ SCHS, Housekeeping / 2007 Support to Community Health Services - Etika Berpakaian Tanggal : Revisi: | Hal: (Grooming) 40 Oktober 2007 00 22 Prosedur: SERAGAM 4. Seragam selalu bersih dan diseterika rapih. 2. Tanda pengenal harus selalu dipakai selama bekerja. 3. Dilarang memakai parfum dengan bau menyengat. KAKI: 1. Dilarang menggunakan gelang kaki 2. Memakai sepatu mengkilat dan berwarna_gelap ( hitam ). 3. Memakai kaos kaki berwarna gelap. MULUT : 4. Menggosok gigi secara rutin agar mulut tidak bau. 2. Dianjurkan untuk mengecek gigi/mulut setelah makan untuk menghindari adanya sisa makanan yang terselip. 3. Hindari memakan makanan yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol sebelum berangkat dan pada saat bekerja. MUKA: 1. Dilarang memakai ‘make-up’ yang berlebihan. 2. Dilarang memakai gincu dengan warna menyolok. 3. Untuk laki-laki dilarang memakai kumis dan jambang. TELINGA dan HIDUNG 4. Bulu hidung dipotong agar tidak keluar hidung. 2. Telinga dan lubang telinga selalu bersih. 3. Wanita diperbolehkan memakai anting tapi berukuran kecil dan wajar. 4, Laki-laki dilarang memakai anting. SCHS, Housekeeping / 2007 5 dl. Struktur Organisasi Puskesmas EY] Support to Community Heolth Services Puskesnias Te I: Revisi: | Hal: Struktur Organisasi Housekeeping iCneGs OU gal leeat00 hallastil Tujuan: Agar karyawan mengetahui urutan organisasi sehingga mengerti akan tugas yang dilakukan sehubungan dengan tanggung jawabnya Struktur : Kepala Puskesmas Housekeeping Supervisor , cso (Cleaning Service Officar ) Note : Struktur organisasi di atas adalah yang diusulkan sehingga Housekeeping memiliki posisi yang jelas dan kesamaan dengan bagian yang lainnya. 6 SCHS, Housekeeping / 2007 Wl. Peraturan dan Tata Tertib 7 Support to Community Heath services eee ____| Peraturan dan Tertib Te i Revisi: | Hal: Peraturan dan Tertib Puskesmas siOneronorae to || aA Tujuan: — Karyawan mengetahui peraturan yang berlaku di Puskesmas, sehingga tahu apa yang harus dilakukan pada saat menjadi karyawan housekeeping. 4. Penampilan | Prosedur 10. 1. * Wanita, tidak memakai make-up berlebihan + Tidak memakai cat kuku warna menyolok. + Tidak memakai perhiasan yang berlebihan, bagi pria hanya memakai jam tangan dan cincin kawin. * Bagi pria rambut selalu disisir rapih, tidak melebihi kerah baju, tidak menutupi telinga dan tidak berkumis dan berjenggot, bagi wanita rambut diikat (ka panjang) dan dilarang dicat berwarna kecuali hitam. + Kuku dipotong pendek dan bersih. + Tidak memakai parfum dengan bau menyengat. + Pakaian (seragam )selalu bersih dan rapih + Selalu memakai tanda pengenal yang telah disediakan oleh Puskesmas + Selalu menjaga kesopanan dan keramahan. + Dilarang memakai gelang kaki. * Sepatu hitam mengkilat dan kaos kaki berwarna gelap. Harus mentaati jadwal kerja yang ditentukan oleh atasan dan melakukan absensi dengan benar dan tidak menyuruh orang lain untuk melakukan absen. Dilarang menggunakan fasilitas pasien misainya toilet di kamer, telephon kecuali untuk keperluan kerja. Tidak membiasakan menerima tamu pribadi kecuali untuk hal-hal darurat. Jam istirahat bisa berubah sesuai dengan kebutuhan dinas. Sewaktu bekerja dilarang merokok kecuali pada saat istirahat dan ditempat khusus yang telah disediakan. Pada jam kerja harus selalu ada di area kerja yang ditugaskan kecuali ada tugas lain dari atasan. Diluar jam dinas dilarang berada di lingkungan Puskesmas kecuali atas izin atau tugas dari atasan. Menjaga barang-barang Puskesmas dengan penuh rasa tanggung jawab. Bila tidak masuk kerja karena sakit, karyawan atau keluarganya wajib memberi tahu Puskesmas. Mentaati semua peraturan yang berlaku di Puskesmas. SCHS, Housekeeping / 2007 7 IV. Standar Kinerja T Support to Community Health Services in Jombi, South Sumatra cng cp: Standard Kinerja T Tanggal Revisi: | Hal: Standar Kinerja Housekeeping aOGhoeroore iy | aA Tujuan: — Seluruh staf housekeeping mengetahui standar kinerja yang harus dilakukan. Standar: e@ JYJUR HONEST TANGGUNG JAWAB RESPONSIBLE ¢ SOPAN SANTUN POLITE MENGHARGAI RESPECT * RAPIH dan BERSIH TIDY & CLEAN ¢ LOYAL ¢ KERJA TIM TEAM WORK ¢ BERKESINAMBUNGAN CONTINUOUS ¢ KOMUNIKATIF COMMUNICATIVE * KOORDINASI COORDINATION * SOLIDER SOLIDARITY 8 SCHS, Housekeeping / 2007. V. Job Description 'y Health Services Posisi Atasan langsung : Kepala Puskesmas inom Sou sun's nc Fp Job Description F Tanggal Revisi: | Hal Housekeeping Supervisor 40 Oktober 2007 00 4 Tujuan: Untuk mengetahui semua aturan, tanggung jawab, prosedur dan standard pelayanan housekeeping Ringkasan kerja: Bertanggung jawab atas kinerja housekeeping sesuai tuntutan, standard dan perkembangan Puskesmas. Tugas dan 1, Menyusun rencana kerja untuk memelihara dan meningkatkan kualitas fanegung pelayanan housekeeping kepada Puskesmas. jawab : 2. Menyakinkan semua pekerjaan yang dilakukan CSO (Cleaning Service Officer) sesuai dengan standard. 3. Mengembangkan dan mengevaluasi standard housekeeping. 4, Memberikan dan mengidentifikasi training yang diperlukan oleh Housekeeping 5. Bisa menangani masalah operasional, complaint dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal yang sama. 6. Membantu Personalia dalam melakukan perekrutan karyawan Housekeeping sesuai dengan standard. 7. Mampu berkoordinasi dengan unit atau bagian lain. 8. Membuat anggaran tahunan untuk Housekeeping. 9. Membantu mengontrol dan mengarahkan kinerja kontraktor. 40. Bekerjasama dengan bagian pembelian untuk menyakinkan semua barang yang diminta oleh Housekeeping sesuai klasifikasi 11. Harus mengetahui, mempelajari dan mengerti semua tehnik pekerjaan housekeeping. 42, Harus mengerti job description dan standard pelayanan housekeeping, 13, Mengetahui semua prinsip-prinsip dasar operasional, struktur organisasi dan peraturan Puskesmas. 14. Mempunyai kemampuan untuk mengatur orang/bawahan. 15. Siap melakukan tugas dalam keadaan emergency, patuh terhadap atasan dan peraturan-peraturan Puskesmas. SCHS, Housekeeping / 2007 9 Support to Community Health Services p23 | in lero South Sumaiva ena rope Job Description Posi : CSO (Cleaning Service Officer) Tanggal | Revisi: | Hal Atasan langsung_: Housekeeping Supervisor 10 Oktober 2007 | 00 | 1M Tujuan > Untuk mengetahui semua aturan, tanggung jawab, prosedur dan standard pelayanan housekeeping. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kebersihan dan sanitasi ruang perawatan, ruang medis dan non medis dan area umum Puskesmas sesuai dengan standard yang telah ditentukan. Ringkasan kerja : Tugas dan 1, Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang perawatan, ruang medis dan tanggung non medis serta area umum. jawab : 2, Meyakinkan area / section-nya selalu bersih dan terpelihara selamanya 3. Melakukan pembersihan sesuai standard. 4, Meyakinkan dan memelihara semua alat dan perlengkapan dalam keadaan siap pakai, bersih sebelum dan sesudah kerja. 5. Selalu memakai seragam dengan rapih dan bersih dan selalu menjaga keramahan dan kesopanan. 6. Siap lembur jika diminta. 7. Siap mengikuti perintah dan tugas pekerjaan dari atasan tanpa banyak alasan. 8. Siap mengikuti jadwal shift yang ditentukan. 9. Bisa bekerjasama dengan atasan, teman sekerja dan bagian lain di rumah sakit. 10. Melaporkan apabila menemukan kerusakan atau masalah diluar kebiasaan pada waktu bekerja. 41. Siap melakukan tugas dari housekeeping pada waktu emergency, patuh terhadap atasan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit 40 SCHS, Housekeeping / 2007 VI. Kesehatan dan Keselamatan Kerja ®@ Support fo Community Heolth Ser vices in Jom, South Sumo ond Poo Kesehatan & Keselamatan Kerja Tanggal Revisi: | Hal: Petunjuk Umum 10 Oktober 2007 00 1A PERINTAH LARANGAN +. Pakailah selalu alat-alat pengaman. (2 Perhatikan dan pahami cara-cara pemakaian sebelum menggunakan alat atau chemical. Jangan menggunakan alat-alat listrik jika kabel ada yang terbuka. 4. Pasang rambu peringatan (cautionary |" sign) bila bekerja di area umum. ry Simpan chemical di tempat yang telah ditentukan. Buka ventilasi (pintu, jendela) pada waktu menggunakan chemical yang keras. o 7. Periksa kondisi kabel sebelum dan setelah pemakaian alat "8. Jaga ruang kerja dan peralatan kerja agar selalu bersih. @ Selalu memakai alas kaki setiap menggunakan alat-alat listrik. Menyimpan chemical disembarang tempat. Menggunakan alat atau chemical tanpa mengetahui caranya. Menggunakan —alat-alat tangan basah. listrik dengan Membiarkan kabel listrik terbuka dan berantakan. Merokok, makan dan minum pada waktu bekerja. Membiarkan / menyimpan mesin-mesin disembarang tempat dalam _kondisi terhubung ke listrik. SCHS, Housekeeping /2007 1. Penanganan Kebakaran Support to Community Hecith Services ‘Zarnot Soutn Sumatra and Posue Kesehatan & Keselamatan Kerja Tanggal : Revisi: | Hal: Prosedur Penanganan Kebakaran FradeeooT come eta Tujuan: Untuk meyakinkan seluruh karyawan khususnya housekeeping mengetahui prosedur sesuai dengan tanggung jawabnya pada waktu terjadi kebakaran. 1. Dapat mengontrol saat terjadinya kebakaran sedini mungkin. 2. Dapat memadamkan api secepat mungkin. 3. Dapat melakukan evakuasi secepat mungkin dengan memperhatikan keselamatan pasien dan dirinya sendiri. Aturan 1. Prosedur Penanganan Kebakaran disusun agar seluruh staf housekeeping mengetahui langkah-langkah tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran 2. Pada saat yang tidak memungkinkan (tidak ada penanggung jawab / person in-charge) seluruh karyawan tetap siap dan mengerti apa yang harus dilakukan karena sudah mengerti semua prosedur. 3. Seluruh karyawan, termasuk karyawan baru harus mengerti Prosedur Penanganan Kebakaran dengan mengikuti training yang diadakan oleh Puskesmas. Karyawan harus mengetahui ruangan-ruangan dan emergency exit dan letak-letak fire extinguisher (APAR / Alat Pemadam Api Ringan) 4. Karyawan yang berwenang dalam bidang K3 harus melakukan pengecekan rutin terhadap barang atau alat-alat pemadam kebakaran serta menginformasikan kepada unit masing- masing tentang kondisinya Prosedur pada waktu terjadi kebakaran 1. Tetap tenang, bereaksi dengan cepat dan hati-hati Jangan berteriak “kebakaran”. 2. Lakukan evakuasi secepat mungkin. 3. Hubungi Penanggung jawab Puskesmas dan informasikan : Lokasi kebakaran Bahan yang terbakar Kondisi api pada saat itu (penyebarannya) 5. Tutup pintu ruangan yang terbakar untuk mencegah penyebaran api 6. Gunakan fire extinguisher atau APAR (alat pemadam api ringan) terdekat, jangan menggunakan air untuk memadamkan api yang timbul pada konsleting listrik. 7. Berusaha mengendalikan api sambil menunggu bantuan dengan tetap menjaga keselamatan pribadi 8. Jika api sudah tidak terkendali cepat evakuasi ke emergency exit (pintu keluar). Prosedure ini bisa berubah sesuai dengan kondisi api ! 12 SCHS, Housekeeping / 2007 ) Support to Community Heclth Services . Ba » in tomb South Sumatra ond Fo Ta Kesehatan dan Keselamatan Kerja Te I i: I: Picaeally ReNaingaian HOSuCAEET een | Ra | a 1 Tip pada waktu melakukan evakuasi. 4. Jangan panik. 2. Keluar dengan cepat, jangan rebutan atau saling mendorong. 3. Jika anda sudah tertangkap asap, jangan berapas terlalu sering dan hindari bernapas lewat mulut. 4. Jika anda berada di ruangan yang sudah penuh asap merunduk ke lantai dan keluar dengan cara merayap, jika memungkinkan cari jendela dan berikan tanda untuk mendapat pertolongan. a . Untuk menghindari panas api, masukkan sprei, handuk atau linen lainnya ke dalam air (jika ada kamar mandi ) selimutkan ke tubuh, lewati api jika mampu. 6. Raba pintu sebelum membuka, jika panas jangan dibuka. 7. Untuk menghindari kepanikan, carilah jalan yang betul-betul anda ketahui terusannya. 8. Jangan pernah kembali hanya untuk menyelamatkan harta benda. Instruksi Umum Jika Alarm bunyi dan melihat kebakaran : 4. Tetap tenang tanpa berteriak. Ingatkan letak APAR, serta cara penggunaannya. Ketahuilah posisi dimana lokasi anda dan ada dimana emergency exit (jalan keluar), hweN Pastikan semua emergency exit dan koridor bebas dari barang-barang yang mengganggu lalu lintas. 5. Lakukan prosedur evakuasi. Latihan Pemadam Kebakaran ( Fire Drill ) Tujuan +. Supaya semua karyawan selalu siap dalam menghadapi situasi yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan. 2. Meyakinkan bahwa semua karyawan mengerti dan memahami cara penanggulangan bahaya kebakaran. 3. Agar dapat memberikan masukan apabila ada kerusakan-kerusakan pada alat-alat pemadam kebakaran. SCHS, Housokooping / 2007 13 2. Pengendalian Infeksi (G2) Support to Community Health Services [pee ee ee | Pengendalian Infeksi | Tanggal : Revisi: | Hal (Infection Control ) |__10 Oktober 2007 00 44 Tujuan: Agar semua staf housekeeping dapat melakukan atau biasa mempraktekkan cara- cara untuk menghindari atau mengurangi resiko infeksi atau tertularnya penyakit dari para pasien dan lingkungan kerja. 1, RANGKAIAN INFEKSI Proses penularan atau penyebaran penyakit merupakan suatu rangkaian antara jenis penyebab infeksi (infectious agent), cara penularan atau penyebarannya (means of tranmission) dan yang tertular oleh penyakit (host). 2. JENIS - JENIS PENYEBAB INFEKSI (Infectious agent ). Mata rantai pertama dalam rangkaian penularan dan penyebaran infeksi adalah penyebab infeksi diantaranya adalah 1. Virus 2, Bakteri 3. Jamur 3. CARA PENULARAN (means of transmission ) Mata rantai kedua dalam penularan dan penyebaran infeksi adalah cara penyebaran atau penularannya. Cara -cara tersebut adalah : 1. Kontak langsung ( direct contact ), dari orang ke orang contchnya antara perawat dengan pasien. Penularan disebabkan adanya darah atau cairan tubuh yang keluar dari pasien pada waktu memberikan pelayanan. 2. Kontak tidak langsung ( indirect contact ), antara pasien dengan petugas housekeeping atau antara perawat dengan karyawan rumah sakit lainnya. Penularan atau penyebaran terjadi ketika menangani alat atau perlengkapan yang selesai dipakai pasien. 3. Kontak cipratan ( droplet contact ), misalnya pada waktu orang yang punya penyakit berbicara, bersin, batuk di hadapan kita. 4. Kontak udara ( airbome contact ), penularan melalui udara yang tercemar oleh debu atau partikel dan micro organisme yang disebabkan oleh sistem tata udara. 5. Kontak serangga atau binatang ( vector contact ), penularan yang disebabkan oleh serangga atau tikus Di bawah ini beberapa contoh penyebaran atau penularan penyakit : Penyakit : Cara penularan : Cacar air Direct, indirect atau droplet contact Rubbela Droplet contact TBC Airborne, droplet contact Malaria Vectors AIDS Directe contact ( darah atau cairan tubuh ) 14 SCHS, Housekeeping / 2007 supp fe Communty Heath Services | inom Souih Sunate ond Fo 2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengendalian Infeksi Tanggal : Revisi: | Hal : (Infection Control ) 10 Oktober 2007 00 24 | CARA-CARA PENCEGAHAN UMUM. Beberapa cara pencegahan yang penting dilakukan oleh staff housekeeping untuk mencegah penularan penyakit adalah : + Semua karyawan mempunyai rasa kepentingan terhadap Kesehatan diri misalnya dengan membiasakan mencuci tangan dan menggunakan alat bantu pencegahan yang disediakan oleh Puskesmas. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan penuh perhatian, hati-hati dan mengikuti prosedur. * Mempunyai kesadaran yang tinggi untuk saling menjaga agar ruangan, sarana kerja dan peralatan selalu dalam keadaan bersih. PENCEGAHAN PRIBADI 5.1. Kesehatan diri. Menjaga Kesehatan diri adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh semua karyawan. Misalnya mandi setiap hari, menjaga kebersihan rambut dan kuku serta menjaga pakaian dan perlengkapan yang digunakan selalu bersih. Menutup mulut dan memalingkan muka pada waktu bersin atau batuk dan membiasakan mencuci tangan pada waktu mulai dan selesai bekerja 5.2. Mencuci tangan. Dalan pencegahan penularan penyakit mencuci tangan dengan baik adalah hal yang sangat penting. Begitu banyak penyakit yang menular pada diri kita sebagai akibat dari mekanisme kerja, tetapi beruntung sekali mikro organisma yang menempel pada tangan dapat dihilangkan dengan mencuci tangan yang baik ( memakai detergent yang mengandung disinfectant ). Mencuci tangan yang baik dapat mencegah penularan penyakit dari pasien ke pasien, dari pasien ke kita dan dari kita ke teman kita 5.3. Alat-alat pencegahan. a. Hand gloves ( sarung tangan ). Sarung tangan harus selalu dipakai pada waktu pembersihan toilet, tempat sampah medis, mengangkat dan membakar sampah medis membersihkan permukaan yang terdapat darah atau cairah tubuh, pemisahan linen dil. Penggunaan sarung tangan dapat mencegah tertulamya penyakit dan dapat melindungi tangan dari luka karena sentuhan dengan barang juga dari efek chemical. Sarung tangan selalu dibuka setelah seselai bekerja disatu tempat dan langsung membuang apabila memakai sarung tangan disposible. SCHS, Housekeeping / 2007 15 ) Supper io Communiy Heath Services iénb South Sonate ond cr. cemmm| Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengendalian Infeksi Tanggal : Revisi: | Hal: (infection Control ) 10 Oktober 2007 00 3/4 b. Masker. Masker digunakan untuk mencegah penularan melaui udara. Penting sekali digunakan di area yang beresiko tinggi, misalnya ruang operasi, laundry, tempat pengumpulan dan pembakaran sampah dan di ruang perawatan yang diberi tanda penyakit menular. Masker harus diganti jika sudah berbau, masker harus menutupi hidung dan mulut. Masker disposible lebih baik digunakan dari pada masker bahan cotton yang biasanya bersifat re-used. ©. Apron. Digunakan pada waktu mengerjakan suatu pekerjaan yang akan menimbulkan cipratan kotoran atau cairan ke seragam atau pakaian kerja. 6. SANITASI ( Kebersihan ) Menjaga kebersihan dan melaksanakan disinfeksi terhadap semua permukaan dan peralatan sangat membantu dalam mengurangi kontaminasi mikro organisme. 4. Memilih bahan pembersih. Pilihlah bahan pembersih yang mengandung disinfectant. 2. Kebersihan lingkungan Kebersihan lingkungan dapat mencegah penyebaran penularan penyakit. Maka pembersihan secara rutin dan sesuai prosedur terhadap dinding dan lantai sangat diperlukan. 2.4. Lantai. Membersihkan lantai dengan sapu biasa mengakibatkan berterbangannya mikro organisma ke udara, maka menggunakan lobby duster akan lebih baik. Dan untuk menangkap mikro organisma yang ada di debu permukaan lantai maka harus dilakukan wet mopping (mengepel) dengan memakai chemical disinfectant. Mencuci mop head setiap hari di laundry yang menggunakan steam dan disinfectant dapat menjaga kualitas kebersihan dengan baik juga membantu mencegah penularan kepada para karyawan. Vacuum cleaning dibutuhkan untuk memelihara kebersihan lantai berkarpet. Vacuum cleaner yang baik adalah yang mempunyai water trap yang dapat menangkap partikel atau mikro organisme supaya tidak terbang lagi ke udara. Perawatan lain yang diperiukan adalah extracting dan shampooing. 2. & Dinding, Gorden dan black out. Dinding harus dibersihkan secara rutin dengan disinfectant, lakukan spot cleaning jika diperiukan. Lakukan pencucian rutin untuk gorden, vitrage dan black out, tetapi harus langsung dicuci apabila ruangan habis dipakai pasien berpenyakit berbahaya atau menular. 16 SCHS, Housekeeping / 2007 Support to Community Health Services Jambi, South Sumatra and Papuc: Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pengendalian Infeksi Tanggal : i: | Hal: (Infection Control ) 10 Oktober 2007 00 44 2.3. Penanganan Linen. 24. 25. Linen kotor harus ditangani dengan hati-hati untuk mencegah penyebaran penyakit. Linen infeksius harus dipisahkan dari linen kotor biasa. Pengiriman linen dari dan ke laundry harus tertutup. Laundry operator harus selalu menggunakan sarung tangan, apron dan masker pada waktu menangani linen kotor dan proses pencuciannya. Pembuangan Sampah. Sampah-sampah berbahaya harus dibuang secepatnya dalam wadah yang tepat dan tertutup untuk langsung dikirim ke incinerator (dibakar) Sampah infeksius yang potensial harus diberi tanda atau keterangan oleh ruangan asal sampah untuk membantu mempermudah penanganan sampah. Untuk mencegah terjadinya pemakaian ulang atau tercecernya suntikan maka housekeeping harus menyediakan galon plastik (atau box khusus yang tidak bisa dibuka) dan ditempatkan diseliap ruangan yang menggunakan suntikan. Selalu memperhatikan warna plastik dalam penanganan sampah karena sangat membantu dan dapat mengurangi resiko penularan penyakit. Petugas incinerator, pengangkut dan pengumpul sampah harus selalu memakai masker dan sarung tangan pada saat melaksanakan tugas. Pengendalian serangga dan tikus. Serangga dan tikus punya peranan dalam penyebaran dan penularan penyakit. Walaupun ada petugas khusus ( Pest dan Rodent Control ) peranan housekeeping tetap sangat menunjang. Beberapa tindakan yang dapat membantu pengendalian serangga dan tikus supaya mengurangi penyebaran dan penularan penyakit adalah : 4. Menjaga ruang pasien dan ruangan yang berdekatan selalu bersih. 2, Segera menambal apabila ditemukan keretakan pada dinding atau lantai untuk mencegah perkembang biakan serangga.. 3. Insfeksi setiap ruangan agar tidak menyimpan atau membuang sampah sisa makanan sembarangan. 4, Sebaiknya semua tempat sampah tertutup. 5. Dilarang membuka jendela pada sore dan malam hari. 6. Tidak membiasakan menyimpan barang-barang yang tidak terpakai. SCHS, Housekeeping / 2007 7 Vil. Standard Kualitas Kebersihan Community Health Servi Puskesmas Standard Kualitas Kebersihan | Revisi: 00 Hal: 112 ‘Tanggal 10 Oktober 2007 Tujuan : Semua staf housekeeping mengetahui standard kebersihan yang harus dicapai dan dipertahankan oleh housekeeping. Obyek yang dibersihkan Frekwensi Standard } embersihan } Tempat sampah + Ruang pasien 3x sehari Bersih bagian luar dan dalam dan + Area umum Lihat kondisi selalu memakai kantong plastik. * Area Karyawan 1x sehari Kantong palstik hitam untuk sampah + Ruang kantor pribadi 1x sehari umum, kuning untuk sampah medis. 2. Langit -langit (plafon) = Langit-langit 1x sebulan Bersih tidak ada plek-plek hitam, + Boks lampu 1x sebulan debu dan sarang laba-laba. 3. Gorden / curtains = Cuci Kamar pasien 1x3 bulan Bersih bebas noda, debu dan Staff room / adm 1x6 bulan kotoran lainnya. + Spot clean Lihat kondisi * Rel gorden 1x seminggu 4. Dinding + Wall Painted (di cat) Bersih bebas noda dan debu * Dusting 1x sebulan * Spot clean Lihat kondisi + Jam, lukisan, electric | 1 x seminggu switch, dll. 6. Pintu — pintu * Pint kaca (pintu masuk) | Lihat kondisi Bersih, bebas noda tangan dan debu. + Pintu ruangan 1x sehari Bersih, bebas noda, tidak lengket. 6. Lantai * Area pasien = Mopping 2x sehari Bersih termasuk nat-natnya dan = Spot clean Lihat kondisi tidak lengket. + Brushing 1x sebulan 18 'SCHS, Housekeeping / 2007 EERE © siceescrct Puskesmas Standard Kualitas Kebersihan Paceopee 7 Furniture dan alat elektronik. table, kursi, _lampu, bed, telepon, TY, dll = Office area Public area Ruang pasien Ruang staff Meeting room Termasuk meja, lemari, overbed Frekwensi pembersihan 1x sehari Lihat kondisi 1x sehari 1xsehari Sebelum dan sesudah meeting Standard Bersih, bebas debu dan tidak lengket. &.Cermin : * Wash cleaning 1 x sehari Bersih, bebas noda air dan = Spot clean Lihat kondisi tidak berbayang $. Wastafel, kran-kran = Public area Lihat kondisi Bersih, bebas noda air dan _ = Ruang pasien 1 x sehari sabun termasuk _pipa- __ = Ruang praktek 1 x sehari pipanya. _ 10. Skirting board (lis lantai) _ © Spot clean Lihat kondisi Bersih, bebas noda dan = Mopping / dusting 4x sehari kotoran "44. Toilet bowl, Urinal 4. Wash cleaning * Public area 1x sehari Bersih luar dalam termasuk * Staff area 1xsehari water tank dan bowlnya, * Ruang pasien 1x sehari bebas dari water ring dan flushing trim. 2. Spot clean Lihat kondisi 42. Floor drain (saluran air) Sehari sekali Bersih, bebas kotoran dan rambut. 73. Keset (Floor matting) * Public area = Vacuum cleaning 1x sehari = Wash cleaning 4x seminggu Bersih, bebas kotoran. = Spot clean Lihat kondisi = Ruang pasien & Staff area = Vacuum cleaning = Wash cleaning 1x seminggu Bersih, bebas kotoran. = Spot clean 1x sebulan Lihat kondisi SCHS, Housekeeping /2007 19 vill. Nama Alat dan Perlengkapan Support to Community Health Services Ba @) Bese ccna sev Puskesmas Oy ore Se ree ‘Tanggal : Revisi: | Hal: Nama Alat dan Perlengkapan a0Cheta or oo | ie Tujuan: —Seluruh staff housekeeping mengetahui sebagian nama atau istilah populer alat dan perlengkapan yang biasa dipakai oleh housekeeping Nama : lah / nama lain Fungsi / kegunaan Floor Machine (standard speed ) Floor polisher atau mesin poles Mesin untuk membersihkan lantai yang areanya luas. Bisa digunakan untuk —mengkilatkan (polishing), menyikat (brushing), _ menggosok (scrubbing) dan mencuci karpet (dengan shampoo brush atau bonet). Mengangkat pelapis lantai seperti wax (stripping). Floor Machine (high speed) High speed polisher, high speed atau buffing machine. Khusus digunakan untuk buffing Hand Polisher Hand polish atau mesin poles tangan Untuk cleaning atau polishing dinding, meja marmer dan bagian yang tidak mungkin menggunakan floor polisher. Dry Vacuum cleaner Vacuum cleaner, Vacuum atau mesin sedot. Untuk menyedot kotoran kering, debu, mesin ini biasanya dipakai untuk membersihkan karpet dan fabric. Wet Vacuum cleaner Wet vacuum, mesin sedot air. Khusus untuk menyedot kotoran basah atau air. Wet & Dry vacuum cleaner # < Wet & dry Dapat digunakan untuk menyedot kotoran kering, debu (dengan memasang dust filter/saringan debu), juga dapat menyedot kotoran basah atau air (dengan melepas dust filter) Water pressure cleaner High pressure cleaner atau jet cleaner Untuk membersihkan kotoran dengan, mengandalkan kekuatan tekanan air. Steam cleaner Pembersih uap Untuk membersihkan kotoran yang mengandung minyak atau lemak dengan mengandalkan _semprotan uap yang dihasilkan mesin tersebut. 20 SCHS, Housekeeping / 2007) ‘Suppor! to Community Health Services Spray Machine | Press Bucket Extraction yang (ember) Carpet extractor Single bucket satu Double bucket yang dua bucket Mop atau pel inter Soith mara cp Puskesmas Nama Alat dan Perlengkapan fee ene amen | et untuk bucket untuk Fungsi / kegunaan Untuk membersihkan karpet atau | fabric dengan sistem setengah basah. Untuk menyimpan air dan mencuci mop pada waktu mopping, alat ini _ dilengkapi dengan alat peras. Alat untuk membersihkan / mengepel (mopping) yang dilengkapi dengan alat peras, yang memiliki 1 ember disebut single bucket yang memiliki dua disebut double bucket, dalam kondisi tertentu bisa menggunakan | mber tanpa alat peras. | ales migsin|poles:yeng blasalcapelea untuk polishing, scrubbing, stripping, | buffing. _ Brush Pad Scrubbing brush atau sikat Untuk menyikat atau membersihkan mesin lantai dengan menggunakan mesin. Shampoo Brush Bonnet Floor Squeegee Sikat shampoo | Wiper atau tarikan air Untuk membersihkan karpet dengan menggunakan sikat. Untuk membersihkan karpet sistem kering. Untuk — menarik air atau mengeringkan lantai. > Untuk mengumpulkan chemical pada waktu stripping atau polishing. Window Washer V2 -» Wetter | pembasah atau kain Untuk membasahi atau meratakan chemical pada waktu pembersihan kaca. 21 ort to Community Health Services [= Bl ® aigret south somata ord ‘TT Puskesmas Nama Alat dan Perlengkapan {eae ahinge | a Istilah / nama lain : Fungsi / kegunaan Rubber Squeegee | Window wiper atau tarikan aca. | Untuk -menank kotoran dan mengeringkan kaca. Window Cleaning Window bucket atau ember. ‘Ember khusus untuk window cleaner. ess) Bucket Ember ini terdiri dari satu bagian untuk air dan satu bagian untuk perlengkapan. . | _* | Scrapper Kape ‘Untuk menghilangkan kotoran yang \ melekat di lantai / permukaan keras Broom Sapu Untuk menyapu atau mengumpulkan kotoran. Ceiling Broom d Sapu panjang/ long stick broom Sapu untuk membersihkan langit- langit (plafon) dari sarang laba-laba dan kotoran lain. Dust Pan - Pengki atau serokan Untuk mengangkat kotoran yang telah dikumpulkan sapu. | Lobby Duster ‘Sapu lobby Untuk menyapu atau mengumpulkan. kotoran pada area yang luas misalnya area lobby. Caddy Cai | Untuk = menyimpan = alat —& perlengkapan kebersihan 22 SCHS, Housekeeping / 200i support to Community Hecith Services in Jambi, South Sumetta and —— Puskesmas Tanggal : Revisi: 10 Oktober 2007 00 Hal: Nama Alat dan Perlengkapan Fungsi / kegunaan : Tanda peringatan atau | Untuk mengingatkan orang agar cautionary sign / wet floor sign. _ berhati-hati jika melewati area yang ada tanda tersebut. Floor Sign a Cleaning Cloth Lap atau kain pembersih : Untuk membersihkan atau Dry cloth (lap kering) mengeringkan permukaan Damp cloth (lap lembab) Glass cloth (lap gelas) Soft cloth (lap lembut) Floor Cloth (lap lantai) “Toilet brush atau sikat WC Untuk menyikat atau _membersihkan bagian dalam toilet bowl atau urinal. ‘atau Sikat tangan [Untuk menyikat lanai | permukaan yang sempit. Sikatpanjang == Untuk menyikat area yang lebih luas. Gloves atau sarung tangan. _| Untuk melindungi tangan dari kotoran dan pengaruh chemical. Hand Gloves ‘Sponge ~ | Busa atau sepon Untuk membersihkan kotoran ringan | dan untuk menyerap air. ‘Scouring pad | Tapas Untuk membersihkan (menggosok) | kotoran ringan (busanya) dan agak | ____ berat (tapasnya) a ‘Ladder | Step ladder atau tangga Membantu untuk pekerjaan yang a | tinggi misalnya ceiling cleaning. Gun Sprayer ‘Semprotan Untuk menyimpan dan | menyemprotkan chemical. | Pad Holder Pegangan pad Untuk menempelkan pad pada waktu scrubbing, polishing atau buffing. Janitor Cart Trolley cleaning service Untuk menyimpan —periengkapan eRe =| ‘Catatan : Nama alat yang dicetak tebal (bold) dan berwarna biru adalah alat yang dimiliki Puskesmas Nipah Panjang & Puskesmas Pamenang | SCHS, Housekeeping /2007 23 IX. Istilah pekerjaan Housekeeping Support to Community Health Services Ba @) inom South sums 0nd? Puskesmas Istilah Pekerjaan Housekeeping 10 Oktaber 2007 co | (42 Tanggal : Revisi: | Hal: Nama Pekerjaan : Shampooing / shampoo Tujuan: Seluruh staf housekeeping mengetahui sebagian nama atau istilah populer pekerjaan yang biasa dilakukan oleh housekeeping. Arti atau uraian pekerjaan : Pekerjaan pembersihan karpet, fabric. Scrubbing Pekerjaan pembersihan lantai dengan menggunakan floor machine dilengkapi dengan scrubbing brush atau pad. Brushing Pekerjaan pembersihan lantai dengan menggunakan sikat, bisa secara manual atau dengan mesin floor polisher yang dilengkapi brush pad atau scrubbing brush. Polishing Pekerjaan untuk mengkilatkan suatu permukaan contoh lantai, dinding atau barang-barang yang berstandard penampilan mengkilat. Stripping Pekerjaan pembongkaran atau pengelupasan wax atau lapisan yang ada di permukaan, biasanya menggunakan_ stripper. Pekerjaan ini bisa dilakukan secara manual atau mesin. Sealing / Coating Pekerjaan mengkilatkan lantai atau permukaan dengan cara melapisi lantai atau permukaan dengan wax atau sealer. Buffing Pekerjaan pembersihan untuk menjaga agar lantai_mengkilat dengan menggunakan floor polisher, bersifat kering. Spray Buffing Buffing dengan menggunakan chemical yang disemprotkan. Resurfacing Pekerjaan mengkilatkan lantai dengan cara mengupas permukaan lantai dan membuat permukaan baru. Biasanya dilakukan untuk lantai marble dan granit. SCHS, Housekeeping / 2007) in Jambi. South Sur e Suppor! to Community Health Services ‘and Puskesmas Nama Pekerjaan : Spotting Istilah Pekerjaan Housekeeping Tanggal : Hal: 10 Oktober 2007 Arti atau uraian pekerjaan : Pekerjaan untuk membersihkan kotoran atau noda-noda kecil di area tertentu ( tidak secara keseluruhan ). Dusting Membersihkan debu atau kotoran ringan yang ada di suatu permukaan dengan menggunakan kain pembersih kering. Damp Dusting Membersihkan debu atau kotoran ringan yang ada di suatu permukaan dengan menggunakan kain pembersih yang lembab. Mopping Membersihkan lantai atau ngepel. ‘Sweeping Menyapu lantai dengan menggunakan sapu (broom) / Lobby duster Window / glass Cleaning Pembersihan kaca/ cermin General Cleaning Pembersihan secara keseluruhan atau deeply cleaning. Weekly Cleaning Pembersihan rutin setiap minggu. Daily Cleaning Pembersihan rutin setiap hari. tan : Nama istilah peker} SCHS, Housekeeping / 2007 jaan yang dicetak tebal (bold) dan berwarna biru adalah pekerjaan yang sering dilakukan di Puskesmas 25 X. Standard Operating Procedures support to Community Health Services HQ es: Se Tanggal : Revisi: | Hal: Sopan Santun Bertelepon | 10 Oktober 2007 00 4 Tujuan: — Seluruh staf housekeeping mengetahui cara dan sikap yang harus dilakukan dalam menangani telepon dan menyadari bahwa suara di telepon merupakan cerminan dari sikap dan kemampuannya. Prosedur: 1. Selalu berusaha untuk menjawab telepon sebelum 3 kali berdering. 2, Tersenyumlah ( bersikap ramah ). 3. Sebutkan salam ( selamat pagi, siang dst..), bagian dan tawaran bantuan Contoh : Selamat pagi, housekeeping, bisa dibantu ? 4. Bicaralah dengan nada yang wajar tetapi jelas. 5. Gunakan nama penelepon bila kita mengenalnya. 6. Berikan perhatian penuh pada pembicaraan. 7. Pastikan bahwa_ penelepon mengetahui bahwa anda mengikuti pembicaraannya dengan menyebutkan : baik, ya , emh. 8. Ulangi kata-kata penting atau kata-kata yang kurang jelas, catat jika perlu. 9. Tawarkan pelayanan ekstra. 10. Biasakan menggunakan magic words misalnya : maaf, terima kasih, silahkan. Biarkan si penelepon menutup telepon lebih dahulu. 26 SCHS, Housekeeping / 200i Support to Community Health Services limes Scuinsumota creo mmmmm| Standard Operating Procedures Tanggal : Revisi: | Hal: Log Book 10 Oktober 2007 00 Ww Untuk memberikan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing shift untuk saling menindak lanjuti, Sebagai sarana untuk memberikan instruksi dari atasan dan laporan dari bawahan. 1. Selalu menulis hari, tanggal dan tahun di atas setiap tulisan. 2. Tuliskan nama atau shift yang dimaksud jika ada hal-hal yang perlu ditindak lanjuti oleh orang atau shift tertentu 3. Tulis informasi dengan jelas dan lengkap. 4, Setelah menulis atau membaca informasi harus membubuhkan_ tanda tangan. 5. Setiap shift harus membaca log book dan mencatatnya bila ada yang harus ditindak lanjuti sebelum mulai bekerja. 6. Semua harus menjaga kerapihan dan kebersihan log book. SCHS, Housekeeping / 2007 27 @)) Support to Community Health Services ig (GP) cmb. South Sumatra and Pou Standard Operating Procedures Serah Terima Kunci Tanggal : Revisi: | Hal: (Key control ) 10 Oktober 2007 00 "1 Tujuan: Agar seluruh staf housekeeping menyadari pentingnya serah terima kunci untuk menghindari penyalahgunaan kunci yang akan merugikan balk untuk dirinya sendiri maupun untuk Puskesmas. Prosedur: 1, Setiap orang yang mengambil / meminjam kunci dari kotak kunci ( key box ) dicatat pada buku kunci ( key book record ). Yang harus dicatat yaitu : = Nama kunci (nama ruangan ) Nama peminjam = Tanggal Peminjaman = Jam peminjaman. 2. Setiap orang yang mengembalikan kunci ke kotak kunci, dicatat pada buku kunci : = Jam pengembalian kunci. = Nama yang mengembalikan kunci. = Paraf yang mengembalikan kunci. 3. Jika ada pembagian shift maka harus dilakukan serah terima antar shift 4. Key box harus selalu dalam keadaan terkunci. 5. Buku kunci ( key book record ) selalu ada di dalam key box. 28 SCHS, Housekeeping / 200 Support to Community Health Services “rv Souintonone cns'tor. mm Standard Operating Procedures Penanganan Barang-Barang Temuan Tanggal : Revisi: | Hal: (Lost & Found Procedure ) 10 Oktober 2007 oo | 4 Agar seluruh karyawan Puskesmas mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan apabila menemukan barang-barang yang di temukan di area lingkungan Puskesmas. ur: 4, Bila menemukan barang dari kamar pasien, informasikan segera ke perawat dan ke housekeeping office dengan menyebutkan : = Nama penemu. = Lokasi ditemukannya barang = Jenis barang yang ditemukan 2. Serahkan barang yang ditemukan secepat mungkin ke Housekeeping untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (hilang ). 3. Petugas Housekeeping akan mencatat pada Formulir “Kehilangan & Penemuan Barang’ , Formulir asli untuk penemu dan salinan akan ditempelkan di barang. 4, Housekeeping akan menyimpan barang-barang dengan ketentuan : 4. Jenis makanan dan minuman baik dalam kemasan terbuka ataupun tertutup, disimpan selama 24 jam. 2.. Barang sejenis pakaian dan barang-barang elektronik, disimpan selama 1 bulan 3. Barang berharga sejenis perhiasan ( mas, berlian dan sejenisnya), jam tangan, disimpan selama 6 bulan. 4, Semua barang dicatat di buku lost & found (lost & Found record ) dengan data yang lengkap seperti pada Formulir “ Kehilangan & Penemuan Barang” 5. Jika dalam batas waktu yang ditentukan tidak ada klaim terhadap barang- barang temuan tersebut, maka housekeeping akan mengembalikan ke penemunya ( founder ). 6. Kunci tempat barang-barang lost & found dipegang oleh Housekeeping ‘Supervisor. 7. Barang yang ditemukan di public area mempunyai prosedur yang sama kecuali tidak periu melapor ke perawat. SCHS, Housekeeping / 2007 29 G2) Support to Community Health Services y) ner. sou Snot creer. iam Standard Operating Procedures Mencuci Tangan Tanggal : Revisi: | Hal- ( Hand Washing) 10 Oktober 2007 00 Ww Tujuan : Mencegah atau mengurangi penularan penyakit akibat infeksi nosokomial. Peralatan: — Sabun yang mengandung disinfectant Prosedur: Kapan harus cuci tangan : 1. Sebelum dan sesudah bekerja 2, Setelah kontak dengan alat / barang yang digunakan oleh pasien. 3. Sebelum makan / minum. 4. Sebelum dan sesudah menggunakan toilet. 5. Setelah kontak dengan chemical 6. Sebelum pulang. Bagaimana caranya : 1. Buka perhiasan yang menempel di jari tangan. 2. Beri jarak antara badan dengan wastafel untuk menghindari cipratan air. 3, Basahi tangan. 4, Tuangkan sabun ke tangan, ratakan dan digosokkan diseluruh permukaan termasuk celah-celah antara jari. 5. Keringkan tangan dengan tissue. 6. Tutup kran dengan lap jika memungkinkan. 30 ‘SCHS, Housekeeping /200 Support to Community Heatth Services ineme, South sumat ovs rep Cm Standard Operating Procedures Membersihkan Kamar Pasien Tanggal Revisi: | Hal ( Patient Room Cleaning) 10 Oktober 2007 00 | qt n Seluruh Staf housekeeping mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu membersihkan kamar pasien secara keseluruhan. ur: 1. Ketuk pintu , ucapkan salam ( selamat pagi, siang ) untuk kamar isi. 2. Informasikan kepada pasien bahwa akan dilakukan pembersihan di ruangannya. 3. Angkat semua tempat sampah dan sampah yang besar-besar ( tercecer ) dan bersihkan di luar. 4, Dusting semua peralatan furniture & fixture searah jarum jam, untuk kamar isi bagian dalam lemari (jika penuh barang) tidak perlu di-dusting. 5. Sweeping dengan lobby duster. 6. Masukkan tempat sampah, lengkapi guest supplies (jika ada) dan rechecked. 7. Mopping. 8. Bersihkan kamar mandi. 9. Untuk kamar isi, setelah selesai kerja informasikan bahwa kita telah selesai mengerjakan kamar, biasakan untuk mengucapkan salam (greeting). Perhatian : 4. Untuk kamar isi ( occupied ) harus lebih hati-hati dalam mengerjakan pekerjaan diatas, jangan sampai mengganggu atau merusak barang pasien. 2. Jangan pernah membuang barang-barang pasien yang ada di meja-meja pasien ( over bed, bed side table, writing desk, dinning table ) walaupun sudah habis / kosong, cukup merapihkannya. 3. Jangan pernah mencoba atau menggunakan barang-barang pasien walaupun pasien tidak ada. 4, Catat di log book jika menemukan hal-hal atau barang-barang yang tidak biasa ditemukan di kamar. 5. Jika menemukan barang pasien ( kamar check out /pasien sudah pulang) laporkan ke perawat atau Karu kemudian simpan barang tersebut di housekeeping, ( lost & found procedure ) SCHS, Housekeeping / 2007 3 = Sibatl ie conrroniy Heath servi . Ea @ inion. ScuinSomava ond*c00 mms Standard Operating Procedures Perawatan kamar mandi ‘Tanggal : Revisi: | Hal: ( Bath Room Cleaning ) 10 Oktober 2007 00 1A Tujuan: —Seluruh CSO mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu membersihkan kamar mandi pasien. Prosedur: 1. Ketuk pintu. 2. Nyalakan lampu jika gelap. 3. Bersihkan semua sampah. 4, Bersihkan wastafel dan countemya (jika ada). 5. Bersihkan dinding. 6. Bersihkan kran-kran shower. 7. Bersihkan kloset. 8. Bersihkan ember / bak mandi. 9. Bersihkan tempat sampah dan perlengkapan di kamar mandi ( alat-alat untuk pasien ) misainya tempat urine dil 40, Keringkan dinding dank kran-kran. 11. Bersihkan lantai. Perhatian : 4. Untuk kamar isi ( occupied ) harus lebih hati-hati dalam mengerjakan pekerjaan diatas, jangan sampai mengganggu atau merusak barang pasien. 2. Jangan pemah membuang barang-barang pasien yang ada di wastafel counter walaupun sudah habis / kosong, cukup merapihkannya. 3. Jangan pernah mencoba atau menggunakan barang-barang pasien. 4, Jika menemukan barang pasien ( pasien sudah pulang ) laporkan ke perawat atau Karu kemudian simpan barang di housekeeping. ( lost & found procedur ) 32 'SCHS, Housekooping / 200 Support to Community Health Services indombs South Sumatfa ana em Standard Operating Procedures Pembersihan tempat sampah | Tanggal Revisi: | Hal (Waste Bin Cleaning ) |__10 Oktober 2007 00 14 Memelihara dan menjaga kebersinan tempat sampah supaya selalu bersih, bebas debu dan kotoran baik bagian luar maupun dalam. tan: 1. Bucket / Caddy carry . Gun sprayer dengan Chemical ( Multi purpose cleaner / disinfectant) Sponge / scouring pad . Cleaning cloth ( Damp cloth ) Hand gloves ARON s dur: 1, Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Angkat kantong plastik yang ada di dalam tempat sampah dan buang ke penampungan sampah. 3. Bersihkan bagian dalam dan luar tempat sampah, gunakan sponge atau pad jika ada kotoran yang agak susah. 4. Keringkan dengan damp cloth. 5. Pasang kantong plastik dengan rapih. 6. Jika sudah selesai, kembalikan barang dan perlengkapan ke tempat semula dalam keadaan bersih. SCHS, Housekeeping /2007 33 2) Support to Community Heolth Services - ) nemo SouinSumec onc?s>2 mmm Standard Operating Procedures Pembersihan Jendela / Kaca ‘Tanggal Revisi: | Hal= ( Window / Glass Cleaning ) 10 Oktober 2007 00 1A Tujuan: Memelihara dan menjaga kebersihan kaca supaya selalu bersih, bebas debu: dan tidak berbayang. Peralatan: 1, Caddy Cary 6. Cleaning cloths ( Damp cloth / dry 2. Telescopic (untuk tempat tinggi) cloth) 3. Window washer 4. Chemical ( Glass cleaner / MPC ) 5. Rubber squeegee Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai 2. Bersihkan frame (kusen) jendela atau pintu dengan cleaning cloth 3. Basahi window washer. 4, Semprotkan chemical ke window washer kemudian ratakan ke kaca yang akan dibersihkan. 5. Bersihkan atau tarik air dengan rubber squeegee mulai dari atas ke bawah atau membentuk huruf 'S’. 6. Bersihkan sisa air di ujung rubber squeegee dengan chamois setiap selesai tarikan, 7. Setelah selesai keringkan sisa air yang menempel di kaca dan frame dengan chamois / damp cloth. 8. Jika sudah selesai, kembalikan barang dan perlengkapan ke tempat semula dalam keadaan bersih. Catatan: Jika menggunakan glass cleaner yang asli, langkah 3 & 4 bisa diganti dengan cara: - Semprotkan glass cleaner ke kaca, kemudian langsung ratakan dengan window washer. 34 SCHS, Housekeeping / 200 Support to Community Heelth Services infcmoi Sovin sumeta or'op vc mmm] Standard Operating Procedures Pembersihan wastafel Tanggal : Revisi: | Hal: (Wash Basin & Counter Cleaning ) 10 Oktober 2007 00 "1 Agar wastafel dan mejanya selalu bersih dan pengunjung / pengguna lainnya nyaman menggunakannya. 4. Caddy Carry 2. Gun sprayer & Chemical ( MPC / disinfectant ) 3. Sponge / scouring pad 4. Cleaning cloth (damp cloth) 5._Hand gloves ur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Bersihkan sampah / kotoran yang besar. 3. Basahi wastafel dengan merata. 4. Semprotkan chemical ke meja (wastafel counter) dan wastafel dan krannya, kemudian gosok dengan sponge, (pad hanya digunakan jika ada kotoran berat) 5. Bilas dengan air, kemudian keringkan. 6. Bersihkan pipa-pipa bagian bawah meja. 7. Jika sudah selesai, kembalikan barang dan perlengkapan ke tempat semula dalam keadaan bersih. SCHS, Housekeeping /2007 35 &@}) support to Community Heclth Services be GP) inicmbs Socih Sumatra anc Papua Standard Operating Procedures Perawatan Kloset | Tanggal : Revi Hal= (Toilet Bowl / Closed Set Cleaning) 10 Oktober 2007 00 wt Tujuan = Memelihara dan menjaga kebersihan toilet bow! / kloset dan mencegah tumbuhnya jamur atau bakteri. Peralatan: 1. Caddy Carry 5. Toilet bowl brush 2. Cleaning cloths ( damp cloth) 6. Hand brush 3. Sponge / scouring pad 7. Hand gloves 4. Gun sprayer & Chemical ( MPC / toilet bow! cleaner ) Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Gunakan hand gloves 3. Bilas kolset dengan merata, untuk membuang kotoran yang tersisa. 4. Semprotkan chemical ke bagian dalam toilet bowl / kloset dengan merata dan biarkan sejenak agar bereaksi 5. Gosok bagian dalam dengan toilet brush dan dengan sponge untuk bagian luar, gunakan pad atau hand brush jika ada kotoran lebih berat dan untuk bagian luamya. 6. Bilas dengan dengan air sampai bersih, gunakan cleaning cloth untuk bagian luar. ( Jika kloset duduk ) 7. Jika sudah bersih kembalikan semua perlengkapan ke tempat semula. 36 SCHS, Housekeeping / 2007, @ Support to Community Health Services in Jom South Sumotra onc Pop. a Standard Operating Procedures Pembersihan kran air (Water Tap Cleaning ) Tanggal : 10 Oktober 2007 Revisi : 00 Hal 4 Memelihara dan menjaga kebersihan kran-kran supaya selalu bersih, bebas debu dan mengkilat (ika terbuat dari stainless). latan : 1. Caddy Carry 2. Gun sprayer & Chemical ( MPC) 3. Sponge / Scouring pad 4, Cleaning cloth ( damp & dry cloth) 5. Hand gloves Prosedur: 4, Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai 2. Semprotkan chemical ke kran, biarkan sejenak. 3. Gunakan multi purpose cleaner untuk daily cleaning dan gunakan metal polish untuk weekly cleaning. 4. Gosok dengan sponge, gunakan pad jika ada noda berat 5. Bilas dengan air kemudian dengan cleaning cloth (damp) kemudian keringkan dengan dry cloth. 6. Jika sudah selesai, kembalikan barang dan perlengkapan ke tempat semula dalam keadaan bersih. SCHS, Housekeeping / 2007 37 {Snb. Sou sunatccrs 'ocvs mmm — Standard Operating Procedures support to Community Health Services Light Fitting / Electric Swithces cleaning Tanggal : Revisi : | Hal: ( Perawatan permukaaan ) 10 Oktober 2007 00 10 Tujuan Menciptakan permukaan tempat lampu dan perlengkapan listrik yang bel debu dan kotoran. Peralatan: 1. Caddy Carry 2. Cleaning cloths 3. Gun sprayer & Chemical (MPC ) 4. Step ladder (untuk tempat tinggi) 5. Floor sign Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakal. 2. Jika memungkinkan ( tidak mengganggu penerangan ) matikan listrik / lampu terlebih dahulu atau mencopot lampu di daerah yang akan dibersihkan, 3. Pasang floor sign jika pekerjaan ada di public area. 4. Siapkan tangga untuk membersihkan ceiling lamp / tempat yang tinggi. 5, Gunakan dry cleaning cloth lipat dengan baik dan rapih untuk menghemat pemakaian. 6. Semprotkan sedikit chemical ke cleaning cloth untuk yang tidak dapat dibersihkan dengan dry cloth. 7. Lakukan dengan penuh perhatian, ingat anda berhadapan dengan arus Histrik. 8. Jangan pernah membersihkan dengan cleaning cloth terlalu basah. 9. Balikkan / ganti cleaning cloth jika sudah kotor. 10. Pastikan permukaan bersih dan kering. 11. Setelah selesai rapihkan dan bersihkan semua alat & perlengkapan dan kembalikan tempat semula. 38 SCHS, Housekeeping / 2007 to Community Health Services : inarba Soutn Sumatva ond Pasva Standard Operating Procedures Pembersihan furniture | Tanggal : Revisi: | Hal (Dry Dusting ) 40 Oktober 2007 00 in Menciptakan permukaan yang bebas debu dan kotoran. latan : . Caddy Carry Cleaning cloths (dry cloth) . Gun sprayer & Chemical (MPC) . Furiture polish . Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. . Lipat cleaning cloth dengan baik dan rapih untuk menghemat pemakaian. Semprotkan sedikit chemical (MPC) ke cleaning cloth untuk menangkap debu agar tidak terbang atau pindah. . Lakukan dusting dengan cara - Searah jarum jam - Dari bagian atas ke bawah - Dari bagian dalam keluar - Dari bagian yang terjauh ke yang terdekat. .. Usahakan jalur membersihkan (me-lap) satu arah. Balikkan / ganti cleaning cloth jika sudah kotor. .Pastikan permukaan bersih dan kering . Gunakan furniture polish untuk mengkilatkan permukaan kayu. . Setelah selesai rapihkan dan bersihkan semua alat & perlengkapan dan kembalikan tempat semula SCHS, Housekeeping / 2007 39 )\ Support to Community Health Services inombi Soutnsumerconcoplcmmmmms Standard Operating Procedures Pembersihan langit-langit Tanggal: Revisit; | Hal: (Ceiling Cieaning ) 10 Oktober 2007 00 1 Tujuan : — Menciptakan permukaan ceiling ( langit-langit / plafon ) bersih dari sarang laba- laba dan jenis kotoran lainnya. Peralatan 1. Ceiling broom 4. Floor sign 3 2. Broom 5. Masker 3. Dust pan 6. Helmet Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Pasang floor sign. 3. Gunakan alat pelindung diri ( jika ada) 4. Siapkan ceiling broom, mulai dari bagian yang paling tinggi, lakukan berurutan searah jarum jam atau mengikuti jalur plafond, 5. Jangan menyapu terlalu kencang. 6. Bersihkan bagian yang terkena kotoran dari atas. 7. Sapu kotoran yang jatuh ke lantai dengan broom dan dust pan 8. Setelah selesai rapihkan dan bersihkan semua alat & perlengkapan dan kembalikan tempat semula. 40 SCHS, Housekeeping /:2007 2) Support to Community Health Services : y) iiero\ Sou'n Sumotte ond 'op.¢ mmm Standard Operating Procedures Mencuci permukaan Tanggal Revisi: | Hal: (Wash Cleaning) 10 Oktober 2007 oo | 4 Tujuan : Menghilangkan kotoran di permukaan yang tidak bisa hilang dengan dusting. Peralatan: 1. Caddy Carry / Pail 2. Cleaning cloths (damp cloth & dry cloth) 3. Sponge / Scouring pad 4, Gun Sprayer & Chemical Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakal. 2. Masukkan / semprotkan chemical kedalam bucket . 3. Basahi permukaan barang yang akan dibersihkan kemudian gosok dengan sponge atau pad mulai dari bagian dalam: 4. Setelah kelihatan bersih keringkan dengan cleaning cloth. 5. Jika sudah selesai, kembalikan barang dan perlengkapan ke tempat semula dalam keadaan bersih. SCHS, Housekeeping /2007 a ))\ Support to Community Health Services inlomoi South Sunes andPoovc mmm Standard Operating Procedures Perawatan permukaan Tanggal : Revisi: | Hal: (Damp Dusting) 10 Oktober 2007 00. 14 Tujuan : Menghilangkan kotoran di permukaan yang tidak bisa hilang dengan dusting. Peralatan : 4. Caddy Carry & Pail 2. Cleaning cloths (damp & Dry cloth) 3. Sponge / Scouring pad 4, Chemical (MPC ) Prosedur : 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. N Masukkan chemical kedalam bucket . @ Masukkan cleaning cloth ke dalam bucket. x Peras cleaning cloth agar tidak terlalu basah. a Lakukan damp dusting dengan cara : - Searah jarum jam - Dari bagian atas ke bawah - Dari bagian dalam keluar - Dari bagian yang terjauh ke yang terdekat. 6. Cuci dan peras cleaning cloth jika sudah kotor 7. Jika sudah selesai kembalikan perlengkapan ketempat semula 42 SCHS, Housekeeping / 2007 support 0 Community Health Services ; ) Scena South Someta end Papua Standard Operating Procedures Perawatan Lantai Tanggal : | Revisi: | Hal: (Mopping ) 10 Oktober 2007 | 00 | 1/1 Tujuan : Menghilangkan kotoran dan menjaga lantai agar selalu bersih Peralatan: 1. Buckect press (single/double) 2. Mop set 3. Floor cleaner chemical 4. Floor sign 5, Cleaning cloth Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Isi bucket dengan air secukupnya kemudian masukkan chemical sesuai aturan. 3. Pasang floor sign 4. Masukkan mop head ke dalam bucket yang ada ada chemical kemudian peras dengan benar. 5. Mulailah dengan spoting dengan cara mopping di daerah yang lebih kotor (ka ada) kemudian bersihkan mop head dan memerasnya. 6. Teruskan mopping dari bagian pinggir menuju ke bagian yang terjauh, lakukan dengan cara mundur, biasakan posisi tubuh tetap tegap. 7. Bersihkan dan peras mop untuk bagian berikutnya, masukkan ke bucket yg tidak ada chemicalnya, peras kemudian masukkan ke bucket yang ada chemicalnya, peras. Jangan menunggu mop sampai kotor sekall. 8. Biarkan sejenak sampai kering, jika kurang bersih ulangi, 9. Ganti air di bucket jika sudah kotor. 10. Angkat floor sign jika lantai sudah benar-benar kering. 1 . Setelah selesai rapihkan dan bersihkan semua alat & perlengkapan dan kembalikan tempat semula SCHS, Housekeeping /2007 43 5) suoport to Community Health Services ; injombt souinsunore ond For amma Standard Operating Procedures Pembersihan debu dengan mesin vacuum Tanggal | Revisi: | Hal: (Dry Vacuuming) 10 Oktober 2007 | 00 1 Tujuan Menciptakan permukaan bebas debu dan kotoran. Peralatan: 1. Vacuum cleaner 3. Broom 2. Cleaning cloths 4. Dust pan Prosedur: 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Pastikan dust filter terpasang dan bersih. 3. Pastikan nozle (ujung/mulut vacuum) sesuai dengan objek yang dibersihkan 4. Ambil kotoran yang besar-besar (jika ada) dengan broom & dust pan. 5. Lakukan vacuuming dari bagian yang terjauh dengan cara mundur agar objek yang sudah di-vacuum tidak terinjak lagi jika objek berupa lantai Icarpet. 6. Pastikan objek sudah bersih. 7. Setelah selesai rapihkan dan bersihkan semua alat & perlengkapan dan kembalikan tempat semula. 44 SCHS, Housekeeping | 2007 Support to Commun services ea fa ones. South Sumalter ana Papel Standard Operating Procedures Pembersihan air /kotoran dengan mesin vacuum Tanggal: Revisi: | Hal: (Wet Vacuuming ) 10 Oktober 2007 00 1" Tujuan ; Menangani masalah jika terjadi tumpahan air / kotoran atau untuk mengangkat air dengan cepat pada proses pembersihan Peralatan : 4. Vacuum cleaner 4. Dust pan 2. Floor sign 5, Broom 3. Cleaning cloths (damp cloth/ floor /dry cloth) Prosedur : 1. Siapkan semua alat dan perlengkapan , pastikan dalam kondisi bersih dan siap pakai. 2. Pastikan dust filter sudah dikeluarkan 3. Pastikan nozle (ujung/mulut vacuum) sesuai dengan objek yang dibersihkan. 4. Pasang floor sign (jika air /kotoran ada di area umum) 5. Ambil kotoran yang besar-besar jika ada. 6. Lakukan vacuuming dari bagian yang paling basah. 7. Lakukan proses mopping jika diperlukan atau menggunakan floor cloth, atau keringkan objek dengan damp cloth / dry cloth. 8. Angkat floor sign. 9. Setelah selesai rapihkan dan bersihkan semua alat & perlengkapan dan kembalikan tempat semula. SCHS, Housekeeping / 2007 45 upport to Community Health Services in Jombi South Sumeke end Pop C ———— Standard Operating Procedures Cara Pengangkutan Sampah Tanggal : | Revisi Hal (Waste collecting process ) 10 Oktober 2007 00 an Tujuan : Seluruh staf housekeeping khususnya mengetahui cara yang harus dilakukan dalam menangani sampah agar tethindar dari penularan penyakit ( infeksi ) dan bahaya yang lainnya. Peralatan : yo Trolley. Masker. Hand glove. Prosedur : ti Catatan : Prosedur ini merupakan bagian dari tugas CSO pada saat Siapkan trolley sampah, yakinkan dalam keadaan bersih. Gunakan alat pengaman (masker, hand glove). Tutup trolley walaupun masih kosong. Ambil dan masukkan sampah dari ruangan-ruangan kedalam trolley setelah setiap kantong plastik diikat. Pastikan trolley selalu tertutup. Jangan menumpuk sampai ke atas trolley sehingga mengganggu pandangan pada saat dorong. Setelah sampai di tempat pembuangan sampah masukkan sampah non infeksius ( plastik hitam ) ke dalam bak sampah non infeksius dan sampah infeksius ( plastik kuning ) ke bak sampah infeksius untuk dibakar. Pada waktu pengangkutan terutama pada waktu masuk dan keluar ruang perawatan/pelayanan selalu mendahulukan pasien, dan menjaga kesopanan. Kembalikan semua perlengkapan ke tempat yang telah ditentukan. Pastikan trolley dan penutupnya selalu dalam keadaan bersih. melakukan pembersihan ruangan. 46 SCHS, Housekeeping / 2007 Support to Community Heelth Services inom South Sumo‘ro and ?p¢ mmm Standard Operating Procedures Kebersihan Troli Tanggal : Revisi: | Hal: (Janitorial Trolley Cleaning ) 10 Oktober 2007 00 ww Tujuan : Menciptakan kebersihan alat dan perlengkapan kerja dan mencegah penularan penyakit kepada staff housekeeping khususnya CSO. Peralatan 1. Cleaning cloths 2. Gun sprayer & Chemical Prosedur: 1. Keluarkan barang-barang yang ada di trolley dan simpan pada tempatnya masing-masing. 2. Periksa kembali Garbage bag (kantong sampah) untuk meyakinkan bahwa tidak ada sampah yang tertinggal dan cuci jika sudah kotor. 3. Bersihkan mulai dari bagian atas secara keseluruhan, termasuk roda- rodanya 4. Yakinkan bahwa trolley sudah dalam keadaan bersih. SCHS, Housekeeping / 2007 47 XI. Formulir-formulir, dll. SCHS, Housekeeping / 2007 )) Support to Community Health Services CLEANING CHECK LIST in Jambi, South Sumatra end Papua! i re lomor Tanggal: | Lokasi: | Pemeriksa: PUSKESMAS = Objek Baik | Buruk| _ Keterangan ‘Kamar Pasien /Ruang Umum Daun pintu / Door ‘Kusen pintu / Door trame ‘Pegangan, kunci pintu / Door handie Dinding / wail Lukisan / Gambar-gambar di Dinding / Pictures Outlet-outlet listrik / Electric switches Plafon & Lis | Ceiling & comice Pintu lemari | Cupboard door 2) 90] | 9] 8 |0] 00] | Rak-rak lemari / Cupboard shelves 10. | Lantai/ Floor 71._| Lis dinding & Sudut-sudutnya / Skiring board & Comics 12. | Lampu-lampu/ Lamps 13._| Meja tempat makanan / Over bed 14. | Tempat tidur ea 15. | Lampu tempat tidur / Over head ! bed lamp 16. | Gorden 1 Curtain 17__| Jendela & Kusennya i Window & Frame 718_| Tempat sampah / Waste bin KAMAR MANDI & TOILET / sat ROOM & TOLET Daun pintu / Door Plafon & Lis | Ceiling & Comice Dinding 1 wait Lantai / Floor ‘Kioset / Toilet bowd Outlet-outlet listrik / Electric ewitches ‘Meja wastafel / Wash basin counter if 2. a 4. 5._| Nat / Grouting 6. Z. 8. 9. Wastafel & Kran-krannya | Wash basin & Taps 10._| Tempat sabun i Soap dish 14._| Cermin 1 wirror 12_| Saluran air & tutupnya [Drain & Puig 13._| Tempat sampah | Waste bin 14. | Lampu-lampu | Lamps Berusaha lebih baik HK01/0807/01 SCHS, Housekeeping / 2007 49 }) support to Community Health Services ) in Jambi, South Sumatra and Papual o LOST & FOUND FORM Nomor :01/HK/ 07, PUSKESMAS Tanggal Jam Lokasi Telah ditemukan barang berupa : 1 2 3. Ditemukan oleh : Dilaporkan kepada : Nama Jelas & Tanda tangan ‘Nama Jeias & Tanda tangan Diterima oleh : Nama Jelas & Tanda tangan’ Berusaha lebih baik HK02/0807/01 SCHS, Housekeoping /2007 Upport to Community Health Services in Jambi, South Sumatra ond Papua! LOST & FOUND RECORD Dik Nama Barang jaa rembalikan | Tanggal Keterangan 1. Lost & Found Record dapat aibuat dalam buku catatan ukuran kwarto atau A4 dengan hard bcover. 2. Jika ada yang meng-klaim terhadap barang berharga yang ditemukan maka yang bersangkutan harus ‘meninggalkan photocopy KTP setelah dapat menjelaskan barang yang hilang secara detail dan sesual. SCHS, Housekeeping / 2007 51 upport to Community Health Services in Jombi, South Sumatra and ss LOG BOOK [Re] Tanggal | Uraian/masalah | Dilaporkan kepada Keterangan Log book dapat dibuat dalam buku catatan ukuran kwarto atau Ad dengan hard bcover. 52 'SCHS, Housekeeping / 2007 (}) Suppor! to Commur Bal ® float Som Suman ana Py a KEY BOOK Nama Ruang / Kunci Keterangan - Key book dapat dibuat dalam buku catatan ukuran kwarto atau Ad dengan hard beover. = _ Key book harus selalu berade ai dalam kotak kunci (key box) SCHS, Housekeeping / 2007 Toye We re % Afb Ea) 7 __| © Mencuci tangan dengan baik dapat mengurangi resiko Infeksi nosokomial ET ea Reus et oa aes PRES RSTueSar eet al tty 54 BMS a mace lc) Pree ee ee Ur aC)

You might also like