You are on page 1of 245
AN |.Sus/2013/PN Plw DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Pelalawan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dengan Acara Pemeriksaan Biasa pada peradilan tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap Didirikan Jangka Waktu Berdirinya Perseroan Tempat Kedudukan / Alamat Perseroan Kegiatan Usaha Perseroan PT. ADEI PLANTATION & INDUSTRY Berdasarkan Berita Negara RI. tanggal 18 Pebruari 1955 Nomor 14 Tambahan No. 168 dengan nama Perseroan Terbatas “NV. ADE] TRADING COMPANY LIMITED," yang telah diubah dengan Akta Pemnyataan Keputusan Rapat No. 187 tanggal 30 Juli 1992, yang telah diubah dengan Akta Penegasan Nomor 84 tanggal 11 Pebruari 2009. ASPeqybahan Anggaran Dasar tersebut telah (gee persetujuan dan pengesahan dari 4 iiteri Hukum dan HAM RI dengan Surat “T. ADE! juga bersedia membangun kebun kelapa sawit pola KKPA atas | ahan masyarakat Bahwa dalam tahun 1399 itu, di Desa Batang Nilo Kecil sudah terdapat Koperasi Petani Sejahtera dengan jumlah anggota sebanyak 220 orang, sebagaimana akta perdiriannya No. : 339/BH/KDH. AIMXI4999 dan telah mendapat pengesahar: dari Kepala Dinas Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah Kabupaten Dati II Kampar, tanggal 06 Desember 1999 Bahwa karena lahan yang tumpang tindih dengan HGU terdakwa PT. ADE! yang akan dijacikan lahan kemitraan dengan pola KKPA tersebut, merupakan tanah milik tiga persukuan (Piliang, Melayu dan Pelabi) ; maka mamak adat yang ada di Desa Batang Nilo Kecil melalui Kepala Desa bernama ZULKIFLI nienyerahkan lahan yang luasnya sekira 540 ha kepada Koperasi Peta ii Sejahtera, Selanjutnya Koperasi Petani Sejantera fiéfalui Surat Pernyate annya No. : 01/Koptan-S/BNKIVIN2002, tanggal 08 yang ditan ja-tangani oleh Pengurusnya, Kepala Desa dan dat, menyerahkan lahan 540 ha kepada terdakwa PT. ADE! {002 untuk dikalola terdakwa PT. ADE! secara kemitraan bersama i Petani Sejahtera dengan Pola KKPA menggunakan tenaga ahli cakap dan terampil _ Adapun batas-batas s2mpadan lahan untuk perkebunan pola KKPA yang semula seluas 540 ha kemudian dikurangi dengan pembuatan akses jalan dan parit kanal sehing ja lahan untuk perkebunan menjadi seluas 520 ha, adalah : FeNGn “ARIE > On « Sebelah Utara bert atasan dengan Desa Saring ; © Sebelah Selatan berbatasan dengan kebun Inti_terdakwa PT. ADE! eet Sa er RR Rah mr © Sebelah Timur ber!:atasan dengan lahan KKPA Telayap * Sebelah Barat bert atasan dengan Desa Batang Nilo Kecil Dan didalam lahan Kel bahan bakar terbakar di atas permukaan lahan yang telah dibakar yang didominasi oleh rumput. - Pengambilan sampel rumput hijau yang tumbuh ditanah mineral bersebelahan dengan lahan terbakar yang memiliki jenis yang sama yang ditemukan pada permukaan lahan bekas terbakar. = Pengambilan same! tanah komposit yang terbakar dipermukaan - Pengambilan sam)el tanah utuh yang telah terbakar. - Pengambilan ranti1g dari semak belukar yang terbakar. - Pengambilan samipel tumbuhan bawah yang tumbuh pada lahan bekas terbakar. - Penghitungan voli me bahan bakar yang telah terbakar. - Pengambilan samel tanah / gambut permukaan yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Pengambilan sam el tanah / gambut utuh yang tidak terbakar sebagai kontrol. No, Perk 228/Pid.Sus/2013/PN.PLW = Pengambilan sanipel di permukaan tanah / gambut yang tidak terbakar sebagai kontrol - Pengambilan sampel contoh daun hutan alam yang tidak terbakar sebagai kontrol - Bahwa dari sampel-sampel yang diambil kemudian secara diskriptif dilakukan analisis untuk mendapatkan gambaran lebih detail yang dilakukan di Laborator um Pengaruh Hutan, Fakultas Kehutanan IPB dan untuk menghitung gas emisi rumah kaca yang dihasilkan selama pembakaran berlangs.ing digunakan persamaan Seiler_dan_ Crutzen Tahun 1980, Untuk mengetahui hal itu dibutuhkan beberapa parameter seperti Iuasan areal yang terbakar, kedalaman gambut / tanah yang terbakar serta bahan bakar yang terbakar. Asgal kosong yan¢ terbakar didalam kebun kelapa sawit pola KKPA a 2 29 dikelola terdakwa PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. ae Pelalawan, Kab. Pclalawan seluas + 304,703 M2 % Areal yang terbakar berupa tanaman kelapa sawit pola KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADE] di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab, Pelalawan seluas + 7.925 M2. * Daerah Aliran Surgai Jiat yang terbakar di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pelalawan jika daerah aliran sungai tersebut adalah 50 meter Bada PoKokhya Rebel atari rheitanig taljaatdl afeat Bhan RRP tetdakive PT. ADE! di Desa Ba‘ang Nilo Kecil. -25- No, Perk. : 228/Pid Susi2013/PN.PLW - Bahwa setelah api nerambat dan membakar tanaman kelapa sawit produktif tersebut, SARDIMAN SARAGIH dan SUTRISNO baru menghubungi beberaza orang mandor KKPA untuk bersama-sama ikut memadamkan api dengan menggunakan ember yang aimya diambil dari Sungai Jiat yang har ya tinggal kolam-kolam. Oleh karena pemadaman -yang dilakukan-seadanya ity tidak efektif,-lalu- SARBIMAN:- SARAGH} dan .< « SUTRISNO menghutungi Ir. ZULHAM (Senior Manager Kebun Inti Nilo Barat Il PT. ADEI yar g juga sebagai Ketua Tim Pemadaman Kebakaran Kebun Nilo Complex) untuk meminjam satu-satunya mesin air pemadam api milik terdakwa PT ADEI. - Bahwa kedudukan Ir ZULHAM sebagai Ketua Tim Pemadaman Kebakaran Kebun Nilo Complex hanya merupakan penunjukan lisan pada saat rapat pemahasan audit RSPO (Roundtable and Sustainable Palm Oil | Pembangunan Kelapa Sawit Berkelanjutan) dan tidak pernah _fpleh Terdakwa PT. ADEL. 3ahwa kemudian SUTRISNO menjemput mesin air tersebut ke Divisi III *Kebun Nilo Barat II yang merupakan kebun Inti. Selanjutnya SUTRISNO dan SARDIMAN SARAGIH membentuk shift siang malam untuk melakukan pemadaman api, lalu SUTRISNO dan SARDIMAN SARAGIH dengan dibantu beberapa orang mandor KKPA, bergantian memadamkan api de gan menggunakan satu mesin air itu. Oleh karena semakin meluasnya api membakar tanaman sawit produktif di blok 20 dan blok 21, dan pen3gunaan satu mesin air saja tidak cukup, maka GO KENG EE selaku Se tior Manager Kebun Nilo Barat | (Kebun Inti) pada tanggel 21 Juni 2013 membeli dan mengantar 1 (satu) unit mesin air lagi kelokasi tanaman sav it produktif yang terbakar. - Bahwa setelah meng:stahui terjadinya kebakaran tanaman sawit produktif dibagian ujung blok 20 dan blok 21, DANESUVARAN K.R. SINGAM melalui SUTRISNO inemerintahkan agar operator alat berat excavator roling ke lokasi kebaxaran di blok 20 dan biok 21 yang tanaman kelapa sawit produktifnya te!bakar tersebut, untuk membuat isolasi dan kantong air di Hutan Desa Sering yang berdekatan dengan ujung blok 21, guna =26- No, Perk, : 228/PId, Sus/2012/PN.PLW mencegah meluasnya kebakaran tanaman sawit produktif. Namun Terdakwa PT. ADE! idak mengambil tindakan untuk memadamkan api ketika pada tanggal 17 dan 18 Juni 2013, terjadi kebakaran lahan areal KKPA Desa Batang ‘Nilo Kecil yang belum ditanami kelapa sawit, yang nyata-nyata termasu< di dalam batas wilayah studi AMDAL yang pengelolaan lingkungan hidupnya merupakan tanggung jawab terdakwa PT. ADEL. - Bahwa oleh karena semakaian 2 (dua) unit mesin air tidak memadai untuk memadamkan api yang membakar tanaman sawit produktif, maka pada tanggal 22 Juri 2013 dibeli lagi 2 (dua) unit mesin air. Dengan menggunakan 4 (empat) mesin air tersebut, sampai dengan tanggal 30 Juni 2013 dilakukan pemadaman api pada blok 20 dan blok 21 yang merupakan tanaman awit produktif. - Bahwa Abli Kebakaran Hutan dan Lahan dari Fakultas Kehutanan IPB yakni Prof. DR. Ir. Bembang Hero Saharjo, MAGR, pada tanggal 16 Juli “2013 mendatangi temoat kejadian kebakaran lahan dan melakukan : Qbservasi terhadep lahan yang telah terbakar termasuk melakukan x akon apakah sarana dan prasarana pengendalian kebakaran AS2 rsedia atau tidak di lokasi yang telah terbakar. Pengambilan sam el bahan bakar terbakar di atas permukaan lahan yang didominasi o eh rumput. - Pengambilan sampel rumput hijau yang tumbuh ditanah mineral bersebelahan dengan lahan terbakar yang memiliki jenis yang sama yang ditemukan pada permukaan lahan bekas terbakar. - Pengambilan sampel tanah komposit yang terbakar dipermukaan. Pengambilan sampel tanah utuh yang telah terbakar. - Pengambilan ranti 1g dari semak belukar yang terbakar. - Pengambilan sanipel tumbuhan bawah yang tumbuh pada Jahan bekas terbakar. - Penghitungan voli me bahan bakar yang telah terbakar. - Pengambilan sarrpel tanah/gambut permukaan yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Pengambilan sam2el tanah/gambut utuh yang tidak terbakar sebagai kontrol ° sions No. Perk, : 228/Pid Sus/2013/PNPLW - Pengambilan sam2el di permukaan tanahigambut yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Pengambilan sar pel contoh daun hutan alam yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Bahwa dari sampel-sampel yang diambil kemudian secara diskriptif dilakukan analisis untuk mendapatkan gambaran lebih detail yang dilakukan di Laboratcrium Pengaruh ‘Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan untuk menghitung cas emisi rumah kaca yang dihasilkan selama pembakaran berlangsung digunakan persamaan Seiler dan Crutzen Tahun 1980. Untuk rengetahui hal itu dibutuhkan beberapa parameter seperti luasan areal yang terbakar, kedalaman gambut / tanah yang terbakar serta bahan >akar yang terbakar. asil pengukuren lokasi yang terbakar diketahui luas areal yang | kosong yan terbakar didalam kebun kelapa sawit pola KKPA 8} dikelola tercakwa PT. ADEI di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. _f/Pélalawan, Kab. Palalawan seluas + 304.703 M2 aes Areal yang terbakar berupa tanaman kelapa sawit pola KKPA yang dikelola terdakna PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pelalawan seluas + 7.925 M2. * Daerah Aliran Sungai Jiat yang terbakar di Desa Batang Nilo Kecil adalah 50 meter «isisi kiri dan kanannya, maka luasannya + 211.115 M2, - Bahwa berdasarkan Siurat Keterangan Ahli Kebakaran Hutan dan Lahan, Prof. DR. Ir. Bambarg Hero Saharjo, MAGR, tertanggal 31 Juli 2013, pada poin Kesimpulan dapat diketahui antara lain sebagai berikut ~~ e--Solama peitbakararmeiattuilepaskalt 270 tarr-Karbort “243 ton CO2, 0,78 ton CH«; 0,5" ton NOx; 0,22 ton NHs; 1,17 ton O3 dan 20,65 ton CO serta 24 tor partikel. Gas-gas rumah kaca yang dilepaskan selama kebakarar berlangsung dengan pendekatan persamaan Seiler dan Crutzen tahtn 1980, telah_melewati_batas ambang_terjadinya pencemaran, yanj berarti banwa gas-gas yang dihasilkan selama pembakaran felali_mencemarkan_lingkungan dilahan terbakar dan -28- No, Perk. : 228/Pid Sus/2013/PN.PLW _sekitarnya, selgin tugambut yang terbekar tidals.mungkia.-kembali lagi karena telah rusah - Dalam rangka pe nulihan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan seluas 40 ha melalui pemberian kompos, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memfungsikan faktor ekologis yang hilang maka dibutuhkan biaya siebesar Rp.15,794.238.630,- - Bahwa berdasarkan 3urat Keterangan Ahli Kerusakan Lingkungan, DR. I Basuki Wasis, (V.SI dari Fakultas Kehutanan IPB. tertanggal 12 Agustus 2013, sesua dengan Berita Acara Pengambilan Sampel tanggal 43 Juli 2013, telah diambil sampel tanah di areal kebakaran pada lahan areal terdakwa PT. ADEI, yang dianalisa di Laboratorium Pengaruh Hutan Bagian Ekolog. Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, ditarik suatu kesimpulan, pada pokoknya + Hasil pengamatan lapangan dan analisa sampel tanah di laboratorium gaunjukan bahwa memang benar pada lokasi penelitian memang ley TELA TERJAD! PERUSAKAN TANAH dan LINGKUNGAN di lahan PERUSAKAN TANAH dan LINGKUNGAN Feral | PT. ADI2I Kab. Pelalawan, Propinsi Riau melalui kegiatan embakatan dalain penyiapan lahan (land clearing) untuk pembuatan ‘kebiin kelapa saw t agiZanalisa tanah menunjukan bahwa memang ditanah yang ®. tecbakarstersebut telat teriadi-kerusakan-tirtgkungansifat-Kimia fanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untu’ parameter subsidence pH tanah, C organic, dan nitrogen tanah * Hasil analisa tanah menunjukan bahwa memang ditanah yang terbakar tersebut telah terjadi_kerusakan lingkungan sifat biologi fanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk total mikroorganisme, total fungsi dan respirasi tanah. ® Hasil analisa tarah menunjukan bahwa memang ditanah yang terbakar tersebut felah_terjadi_kerusakan_lingkungan sifat fisik tanah, karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk porositas dan bobot isi tanah. * Hasil pengamaten lapangan dan analisa vegetasi menunjukkan bahwa memang ditanah yang terbakar tersebut telah _terjadi -20- No. Perk, -226/Pid Sus!201/PN.PLW kerusakan lingkungan aspek flora karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Ncmor : 4 tahun 2001) untuk keragaman spesies dan populasi, * Hasil analisa tanah menunjukan bahwa ditanah tersebut, memang telah terjadi peninykatan kadar Ca, dan Mg tanah. _ Bahwa Terdakwa PT. ADEI, dalam melakukan kegiatan membuka dan/atau mengolah lahan dalam rangka penyiapan lahan perkebunan pada blok-blok lahen areal KKPA Desa Batang Nilo Kecil, tidak melakukan upaya-upaya dan tidak menyediakan sarana yang diperlukan, untuk mengantisipasi guna mencegah terjadinya kebakaran lahan dan atau memadamkan kebakaran yang terjadi pada blok-blok yang termasuk di dalam areal kegia'an usaha yang menjadi tanggung jawab terdakwa ZEGBE ADEL, apalagi ciseat fu situasi setempat musim kemarau. Oleh 4S/-—Rarena kelalaian Tercakwa PT. ADEI yang tidak melakukan upaya-upaya “aby ‘Flak menyediakan sarana yang diperlukan, untuk mengantisipasi “ging iftencegah terjadinya kebakaran lahan dan atau memadamkan %». KBbaKaran yang terjadi di lahan yang diperuntukkan sebagai lahan wéebunan kelapa sawit pola KKPA tersebut, sebagaimana yang ditentukan dalam RIL dan RPL AMDAL terdakwa PT. ADEl, telah menyebabkan terjadinya kebakaran lehan yang menimbulkan v pencemaran dan ken sakan fungsi Jingkungan hidup. Perbuatan terdakwa PT. ADE! sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 49 «yat (1) jo pasal 26 UU. RI. No. : 18 Tahun 2004, Tentang Perkebunan. ATAU KEDUA Bahwa terdakwa PT. ADEI PLANTATION & INDUSTRY (PT. ADE!), Badan Usaha yang didrikan berdasarkan Berita Negara RI. tanggal 18 Pebruari 1955 No, 14 Tambahan No. 168 dengan nama PERSEROAN TERBATAS “NV. ADE! “-RADING COMPANY LIMITED,” yang telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 187 tanggal 30 Juli 1992, yang telah diubah denge Akta Penegasan No. 84 tanggal 11 Pebruari 2008 | Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menter Hukum dan HAM RI. dengan Surat Keputusan No. AHU-09771.AH.01.02 taggal 27 Maret 2009, terakhir diubah dengan Akta -30- No. Perk. 228/Pid Sus!2013/PN.PLW Pemyataan Keputusan Femegang Saham No. 24 tanggal 18 Pebruari 2013 yang telah mendapat persetujuan penerimaan dari Menteri Hukum dan HAM RI dengan Surat Kepu.usan No. AHU-AH.01.10-10170 tanggal 20 Maret 2013, pada hari Senin tanggal 17 Juni 2013 sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Juni 2013 atau setidak tidaknya masin dalam bulan Juni 2013 atau setidak-tidaknya pada waktu waktu tertentu dalam tahun 2013, bertempat di lahan arec! KKPA (Kredit Koperasi Primer Anggota) Desa Batang Nilo Kecil, tepatiya areal sejajar Blok 19, Blok 20 dan Blok 21 di sekitar aliran Sungai Jia! yang masuk didalam Batas Wilayah Studi AMDAL terdakwa PT. ADEI di Desa Batang Nilo Kecil, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Pelalawan berwenang mengadilinya, melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf h, yakni melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Perbuatan tersebut terdakwa aE dengan cara-car sebagai berikut : 437 = Bahwa sebagai suaiu badan usaha yang memiliki kegiatan dibidang Eo ‘Peikebunan Kelapa € awit dan industri, terdakwa PT. ADE! PLANTATION <” %g INBUSTRY (PT.ALE!) memiliki lahan Hak Guna Usaha (HGU) seluas aia ha yang terletak dibeberapa desa dalam Kabupaten Pelalawan $masuk kewilayaha1 Desa Batang Nilo Kecil, Untuk mengeiola luas kebun HGU terdakwa PT. ADE! tersebut Struktur Kepengurusannya dijabat TAN KEI YOONG selaku Regional Direktur, sedangkan Direktur Produksi dijabat DANESUVARAN K.R. SINGAM, yang memimpin beberapa orang Senor Manager, In Charge Humas, In Charge RSPO dan beberapa orang | hanager Divisi serta para Asisten Manager. = Bahwa disamping mengelola HGU Kebun Kelapa Sawit seluas 12.860 ha yang merupakan kebuin Inti itu, terdakwa PT. ADE! juga mengelola kebun Plasma dengan menalin kemitraan melaui Pola Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKP/), diantaranya bersama Koperasi Petani Sejahtera dengan luas lahan + 520 Ha yang berlokasi di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan Kab. ?elalawan. - Bahwa adapun Strukiur Kepengurusan Kebun Kelapa Sawit Pola KKPA antara terdakwa PT. ADE! dengan Koperasi Petani Sejahtera adalah TAN KEI YOONG solaku Regional Direktur dan DANESUVARAN KR. SINGAM selaku Ge eral Manageratau Pimpinan Kebun KKPA, yang donee anne cee ott -31- No, Perk; 228\PId Sus/201/PN.PLW jabatan DANESUVARAN K.R. SINGAM itu membawahi Asisten (SUTRISNO) dan dibantu seorang Staf Asisten (SARDIMAN SARAGIH) yang memimpin beberapa orang Mandor KKPA dibawahnya Bahwa TAN KEI YOONG adalah Direksi (Regional Direktur) terdakwa PT. ADEI yang berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan. Bahwa terbentuknya aik namun sudah menyempit dari kondisi awalnya sehingga penamrakannya tampak seperti kolam ikan yang airnya menggenang . - Pada gambar 4.1 ; Peta Lokasi Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit PT ADEI, dike:ahui bahwa lahan bekas terbakar tersebut sesungguhnya adalah anak sungai yang masih hidup yang berujung pada sungai Kampar. - Hasil verifikasi nienunjukan bahwa kegiatan pembakaran dilahan bekas terbakar ‘ersebut sengaja_dibiarkan_tanpa_ada_upaya pemadaman_atas pencegahan. HAL _TERSEBUT DIPERTEGAS LAGI DENGAN HADIRNYA_TIANG PANJANG YANG TAMPAK JARAKNYA_ BE?ATURAN YANG MENANDAKAN KEGIATAN TERSEBUT TERENCANA SEBELUM PEMBAKARAN. -38- No. Perk, : 228/Pid.Susi2012/PN.PLWY — Garana dan Prasarana pengendalian kebakaran diseputar wilayah terbakar, termasul: pada lahan PT. ADE! tidak teriihat kehadirannya B. HASIL ANALISA - Pembakaran lahin sengaja dilakukan DALAM RANGKA UNTUK MEMBERSIHKAN LAHAN SEHINGGA MUDAH DIKERJAKAN. - Lahan_bekas_terbakar_tersebut_sesungguhnya_adalah_anak sungai_yang se igaja_ditimbun yang kemudian akan digunakan sebagai lahan unt 1k pembangunan kebun kelapa sawit, hal tersebut tampak_sekali_dari_jenis tanaman {rumput)_yang_terdapat dipermukaannya _dan_jenis tanah yang _terdapat dibawah permukaan RUM2UT YANG DITANAM kemudian dibakar tersebut 2UT YANG DITANAM kemudian dibakar tersebut TERNYATA ADAi.AH TANAH MINERAL DAN BUKAN GAMBUT. -AH TANAH MINERAL DAN BUKAN GANSUr. Basathei VET iRSST aan Ga TRATION Dawe peminibutar | Runa untuk pe tuasan_areal penanaman tanaman kelapa sawit “Bi Memang_telah_direncanakan dan. dilakukan secara_sengaja > =i IENGAN MAKSUD MENYATUKAN LAHAN MENJADI SATU. & HAlIPARAN) termasuk_kegiatan_penyiapan_lahannya_dengan ‘pembakaran dar_penanamannya_ dengan rumput untuk bagian ‘pammKaaAva yinig diBUat Seolah-olah gambut tips. C. KESIMPULAN Berdasarkan fakta lazangan yang berhasil diungkap selama investigas! dilakukan serta diduk ing oleh data hasil analisa laboratorium maka dapat disimpulkan beberape: hal ; - Penimbunan anak _sungai untuk diqunakan_sebagai_areal perluasan_penaiaman_kelapa_sawit telah direncanakan_dan dilakukan secare_matang dan sistematis dan diyakini hanya dapat dilakukan oleh oreng-orang yang paham dan dengan maksud-maksud tertentu. Hal itu dipertegas lagi dengan kehadiran rumput dipermukaan tana timbun sehingga tampak seolah-olah seperti lahan gambut dengan ketebalan yang tipis. Masyarakat _biasa_tidak mungkin melakukan rekayasa seperti ini_dan tentu saja_hal_ini dilakukan oleh o; ang yang memiliki kemampuan ang yang memiliki kemampuan -39- serene we wun «NO, Path; 22BIBKLSUG2OKUPHPLW - Pada lahan timbunan tersebut telah pula dilakukan pembakaran secara sengaja dan dibiarkan sehingga telah pula menghasilkan gas rumah kaca selaria pembakaran berlangsung dan tentu saja telah membakar lapisai) permukaan tanah timbun tersebut, kedua hal tersebut tentu saje tidak dibenarkan. - Selama pembakaran telah dilepaskan 270 ton karbon ; 243 ton CO2; 0,78 ton CHa; 0,5° ton NOx; 0,22 ton NHs; 1,17 ton O3 dan 20,65 ton CO serta 24 ton partikel. Gas gas rumah kaca yang dilepaskan selama kebakara berlangsung telah_melewati_batas_ambang terjadinya pencemaran, yang berarti bahwa gas-gas yang dihasilkan selama pembakeran telah mencemarkan_lingkungan dilahan terbakar dan selitarnya, selain itu gambut yang terbakar tidak ungkin kembali lagi karena telah rusak. EG! JE cam rangka peinulinan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan ‘selyas 40_ha_.me.alui pemberian.kompos,.. sera biaya. yang. 3 ‘i eluarkan untulk_memfungsikan_ faktor ekologis yang hilang /maka dibutuhkan biaya sebesar Rp.15.794.238.630,- nwa berdasarkan 3urat Keterangan Anli Kerusakan Lingkungan dari Fakultas Kehutanan IPB. OR. Ir. Basuki Wasis, M.SI. tertanggal 12 Agustus 2013, sesuai dengan Berita Acara Pengambilan Sampel tanggal 43 Juli 2013, telah diambil sampel tanah di areal kebakaran pada lahan areal terdakwa PT. ADEI, yang dianalisa di Laboratorium Pengaruh Hutan Bagian Ekolog Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, ditarik suatu kesi npulan * Hasil pengamatan lapangan dan analisa sampel tanah di laboratorium menunjukan bahwa memang benar pada lokasi penelitian memang TELAH TERJADI PERUSAKAN TANAH dan LINGKUNGAN di lahan PT. ADEI Kab. Pelalawan, Prop. Riau melalui kegiatan pembakaran dalam penyiapan !ahan (land clearing) untuk pembuatan kebun kelapa sawit » Hasil analisa tarah menunjukan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi_kerusakan lingkungan sifat_kimia_tanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk pararieter subsidence pH tanah, C organic, dan nitrogen tanah. -40- No, Perk, : 228/Pid, Sus/201S/PN.PLW * Hasil analisa tanah menunjukan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi_kerusakan lingkungan_sifat_biologi tanah karena telah mas.k kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk total miikroorganisme, total fungsi dan respirasi tanah. * Hasil analisa tanah menunjukan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi kerusakan lingkungan sifat fisik tanah, karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk porositas dan bobot isi tanah. « Hasil pengamatan lapangan dan analisa vegetasi_ menunjukkan bahwa memang :anah tersebut dibakar telah _terjadi kerusakan lingkungan aspel; flora karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk keragaman spesies dan populasi * Hasil analisa tanal: menunjukan bahwa memang tanah itu dibakar hal KES tersebut ditunjukan terjadinya peningkatan kadar Ca, dan Mg tanah. a 6 — Babiia.< dari kegiatan peigolahan lahan pada blok-blok lahan areal KKPA. terdakw va PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kecil tempat terjadinya kebakaran, memamg Terdakwa PT ADEI sengaja dan tidak mempunyai itikad baik untuk “melindungi areal kegiatan usaha yang menjadi tanggung jawabnya dari “Sgicaman bahaya kebalaran, karena kebakaran tersebut sesungguhnya memang diharapkan oeh terdakwa PT. ADE! dalam rangka penyiapan lahan Perbuatan terdakwa PT. ADEI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 108 jo pasal 69 ayat (1) huruf (h), jo pasal 116 ayat (1) huruf (a) UU. RI. No. ; 32 Tahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. ATAU KETIGA PRIMAIR: Bahwa terdakwa PT. ADEI PLANTATION & INDUSTRY (PT. ADE), Badan Usaha yang didrikan berdasarkan Berita Negara RI. tanggal 18 Pebruari 1955 No. 14 Tambahan No. 168 dengan nama PERSEROAN TERBATAS ‘NV. ADE! ~RADING COMPANY LIMITED,” yang telah diubah dengan Akta Pernyataar Keputusan Rapat No. 187 tanggal 30 Juli 1992, yang tetah diubah denga. Akta Penegasan No, 84 tanggal 11 Pebruari 2009; Perubahan Anggaran Lasar tersebut telah mendapat persetujuan dan -41- No, Perk. :2281PIid. Sus/2013/PN.PLW Ea pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI. dengan Surat Keputusan No. AHU-09771.AH.01.02 tariggal 27 Maret 2009, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Femegang Saham No. 24 tanggal 18 Pebruari 2013 yang telah mendapat per setujuan penerimaan dari Menteri Hukum dan HAM RI dengan Surat Kepuiusan No. AHU-AH.01.10-10170 tanggal 20 Maret 2013, pada hari Senin tanggal 17 Juni 2013 sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Juni 2013 atau setidak tidaknya masih dalam bulan Juni 2013, atau setidak-tidaknya fada waktu waktu tertentu dalam tahun 2013, bertempat di lahan are:l KKPA (Kredit Koperasi Primer Anggota) Desa Batang Nilo Kecil, tepatnya areal sejajar Blok 19, Blok 20 dan Blok 21 di sekitar aliran Sungai Jiat yang masuk didalam Batas Wilayah Studi AMDAL terdakwa PT. ADEI di Desa Batang Nilo Kecil, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Pelalawan berwenang mengadilinya dengan sengaia melakukan perbuatan : ~ yeig;mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, ) ete “mnutu air laut atau k“iteria baku kerusakan lingkungan hidup. Perbuatan crt! lersebut terdakwa lakuka1 dengan cara-cara sebagai berikut : wey fhwa pada tanggal 17 Desember 2012 antara terdakwa Badan Usaha T, ADE! PLANTATION & INDUSTRI (PT. ADE!) dengan KOPERASI PETANI SEJAHTERS. dibuat dan ditanda-tangani Perjanjian Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kemitraan dengan Model KKPA di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pelalawan. Dalam Perjanjian No. : AD- KN/PK/XI1/201 2/004 tarsebut, terdakwa PT. ADE! diwakili oleh TAN KE! YOONG (Regional_Direktur) DANESUVARAN (Direktur) dan RIZA ADAMI NASUTION (Humas), sedangkan KOPERASI PETANI SEJAHTERA diwakili oleh LABORA BANCIN (Ketua Koperasi), ADI FIRDAUS (Sektretaris) dan ARIFIN (Bendahara), yang diketahui oleh SURYANTO (Kepala Jesa Batang Nilo Kecil). - Bahwa Struktur Kepengurusan Kebun Kelapa Sawit Pola KKPA antara terdelya PT. ADEL.cengan Koperas| Patani Seiehtera adalah TAN KEL YOONG selaku Regional Direktur, sedangkan Sdr. DANESUVARAN K.R. SINGAM selaku General Manageratau Pimpinan Kebun KKPA, yang jabatan Sdr. DANES JVARAN K.R. SINGAM membawahi Asisten yang dijabat SUTRISNO dan dibantu seorang Staf Asisten bernama -42- No, Perk: 228Pid.Sus/2013/PN.PLW SARDIMAN SARAGIH yang memimpin beberapa orang Mandor. Diantara jabatan Mandor itu ada yang dipercayakan kepada pengurus Koperasi Petani Sejantera, yaitu Sdr. LABORA BANCIN, selaku Ketua Koperas] Petani Sejah tera ~"!"" Bghwa TAN KEI YOONG adalah direksi ( Regional Direkt PT. ADE! yang berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan. Penanda-tanganan MoU tersebut diatas sebagai tindak lanjut upaya penyelesaian perselisinan lahan masyarakat tiga persukuan di Desa _Batang Nilo Kecil yang | tumpang tindih dengan sebagian lahan Hak Guna “Usaha (iu) terdakva PT ‘ADE! dari luas seluruhnya 2 860, sehingga Koperasi Petani Sejehtera yang mewadahi masyarakat tiga persukuan esa Batang Nilo Kecil, melalui Surat Pernyataan No. : 01/Koptan- ja 2 dimaksud id kep ada terdakwa PT F ADE! untuk cikelola terdakwa PT. leflara kemitrae n bersama Koperasi Petani Sejahtera dengan Pola = a Kiba, srenggunakan tenaga ail yang cakap dan terampil -" Bahwa ‘kemudian terhadap lahan areal KKPA yang sebelumnya seluas 540 ha itu, namun setelah dikelola terdakwa PT ADE! melalui jasa pemborongan PT. GOH MITRA MANDIRI dalam tahun 2006 dan dilanjutkan di tahun 2007, maka setelah pengerjaan pembuatan parit-parit kanal keliling dan pe nbuatan akses jalan sehingga areal kebun KKPA menjadi 520 ha. yarg terbentuk menjadi 24 blok. Sejak pengelolaan Pembangunan Perkelsunan Kelapa Sawit Pola KKPA ditahun 2006 yang kemudian dilanjutkari ditahun 2007 melalui jasa pemborongan PT. LOGOH MITRA MANDIR! tadi, sampai dengan keadaan per awal bulan Juni 2013, terhadap lahan KKPA diatas lahan seluas 520 ha yang ssudah menjadi blok-dlok sebanyak 24 Blok tersebut, telah ada tanaman kelapa sawitnya sekira seluzs 488 ha dengan umur tanaman minimal 2 tahun tahun, sehingga mgsin_ada_diantara, blokblok yang belum ada tanaman k2lapa sawit, yaitu : Untuk Blok 1, 2 dan Blok 3 sedari awal memang belum dilakukan penanaman kare 1a ketiga blok tersebut masih bersengketa dengan masyarakat. = 43- No, Perk, :228)PId, Sus/201/PN,PLW © Sedangkan seluruh Blok 19, sebagian blok 20 dan Blok 21 yang sejajar dengan a1ak Sungat Jiat per kondisi awal bulan Juni 2013 i ditumbuhi serriak | belukar dan masih terdapat t beberapa: ipehes - Bahwa terhadap biol: 49, sebagian blok 20 dan blok 21 yang sejajar dengan anak Sunga: Jiat termasuk lahan areal KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADE! dain tidak pernah ada sengketa dengan pihak lain. Bahwa lahan areal KKPA blok 19, pernah dilakukan stacking oleh terdakwa PT ADEI dengan menggunakan alat berat dan kemudian terdakwa PT. ADE! melakukan penanaman kelapa sawit, tetapi seluruh tanaman sawitnya mati karena banjir, sedangkan terhadap blok 20 dan 21 yang sejajar dengen anak Sungai Jiat, pernah pula dilakukan stacking, namun terhadap lokasi itu belum dilakukan penanaman karena pada lokasi tersebut sering banjir. Bahwa anak Sungai .liat yang membelah antara sejajar Blok 19, 20 dan 21 disatu sisi yang dipisahkan sebagian blok 19, 20 dan blok 21 - oes lain, pada bayian hulunya telah dipotong terdakwa PT. ADE! dengan membuat kanal parit, sehingga menyebabkan anak Sungai Jiat it ‘ndiu anak Sungai Jia: itu, yang berbatasan langsung dengan Kebun Inti * terdakwa PT. ADEI s.idah tidak ada lagi Anak Sungai Jiat tersebut dan telah ditumbuhi tanar an kelapa sawit milik kebun Inti terdakwa PT. ADEI. - Bahwa berdasarkar Lampiran Peta didalam Dokumen AMDAL diantaranya Peta Baias Wilayah Studi, Peta Lokasi Sampling dan Peta jendangkal dan siapat dikatakan menjadi sungai mati Pada bagian Lokasi Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit terdakwa PT. ADEI, dinyatakan bahwa bok 19, blok 20 dan blok 21 disatu sisi ; yang posisinya sejajar denyjan anak Sungai Jiat dan blok 419, blok 20 dan biok 21 diseberangnya disisi lain (termasuk daerah sempadannya) adalah masuk dalam wilaya? areal KKPA terdakwa PT. ADE! dan menjadi tanggung jawab terdakwa PT. ADE! dalam Pengelolaan Lingkungannya. - Bahwa sekira tangga 14 dan 15 Juni 2013, didalam lokasi blok 20 dan blok 21 yang termasu’ lahan areal KKPA terdakwa PT. ADE! yang belum ditanam kelapa sawit dan masih terdapat tegakan kayu hutan alam, ada kegiatan penebangari-penebangan kayu hutan alam tersebut dengan menggunakan mesir chain saw, dan kayu-kayu hasi! tebangannya ditumpuk dilokasi blot 20 dan blok 21 tersebut. -44- No. Perk, :226/Pid.Susi2013/PN.PLW - Bahwa selanjutnya p:da tanggal 17 Juni 2013 areal sejajar blok 19 dan blok 20, tepatnya paca sekitar Sungai Jiat yang telah mati ; telah terjadi kebakaran di sebagien lahan itu, lalu pada tanggal 18 Juni 2013 areal sejajar blok 21 denijan Sungai Jiat, juga terjadi kebakaran. Seluruh tumbangan kayu alant yang dibiarkan menumpuk di blok 20 dan blok 21 yang beberapa hari sebelumnya ada kegiatan penebangan pohon tersebut ikut terbakar bersamaan dengan kebakaran lahan di blok 20 dan 21, sedangkan pada tanggal 18 Juni 2013 tersebut hampir seluruh blok 19 sudah hangus menyisakan debu pembakaran. Terjadinya kebakaran lahan pada tanggal 17 dan 18 Juni 2013 itu terpantau oleh Peta Hotspot JFire Location (Grount Survey). Bahwa terdakwa PT ADEI tidak melakukan upaya pemadaman kebakaran yang terjacli di lahan areal KKPA blok 19, blok 20 dan blok 21, Eu Saugchingca kebakaran lahan itu terus merambat, yaitu pada tanggal 19 Juni 2013, api mulai membakar tanaman kelapa sawit produktif yang tumbuh 5 Oe blok 20 dan bick 21 yang berlokasi diseberang parit kanal sejajar pies Sungai Jiai yang menimbulkan kabut asap sebagaimana ntau juga oleh Pata Hotspot MODIS (NASA). jahwa pantauan titik-titik api atau Hotspot tersebut diatas, di verifikasi oleh Badan Lingkurgan Hidup Propinsi Riau yang pada pokoknya kebakaran memang ierjadi di areal lahan KKPA terdakwa PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kacil. Kebakaran lahan dan gangguan kabut asap tersebut dapat menirbulkan gangguan stabilitas lokal, regional, nasional dan internasional. Bahwa selanjutnya karena kebakaran lahan mulai merambat dan membakar tanaman kelapa sawit produktif, baru dilakukan upaya pemadaman api yang membakar tanaman kelapa sawit produktif tersebut dengan menggunaka ember yang airnya diambil dari Sungai Jiat yang hanya tinggal kolam-lolam. Karena pemadaman yang dilakukan dengan peralatan seadanya itu tidak efektif, lalu Asisten (SUTRISNO) menghubungi Senior Vianager Kebun Inti Nilo Barat II terdakwa PT. ADEI yang juga sebagai Fetua Tim Pemadaman Kebakaran Kebun Inti (Ir. ZULHAM) untuk meriinjam satu-satunya mesin air pemadam api milik terdakwa PT. ADEI. -45- No. Perk, | 228/Pid Sus/2019/PN.PLWW - Bahwa setibanya mesin air pemadam api dilokasi tanaman kelapa sawit produktif yang terbaxar tersebut, lalu Asisten (SUTRISNO) dan Staf Asisten (SARDIMAN 3ARAGIH) dengan dibantu beberapa orang mandor KKPA membentuk shift siang malam bergantian menggunakan satu mesin air tersebut urtuk memadamkan api yang membakar tanaman kelapa sawit produktf pada tanggal 19 Juni 2013. Selanjutnya karena semakin meluasnya oi membakar tanaman kelapa sawit produktif di blok 20 dan blok 21, sedaigkan penggunaan satu mesin air saja tidak cukup, maka Senior Manager Kebun Nilo Barat | (GO KENG EE) membeli dan mengantar 1 (satu) unit mesin air lagi kelokasi tanaman kelapa sawit produktif yang terbaker. - Bahwa selanjutnya cada tanggal 21 Juni 2013 General Manageratau Pimpinan Kebun KKf'A Desa Batang Nilo Kecil (DANESUVARAN K.R. GAM) melalui Asisten (SUTRISNO) memerintahkan agar operator SR I. ae at berat excavator oling ke lokasi kebakaran di blok 20 dan blok 21 oN a fg tanaman kelape sawit produktifnya terbakar tersebut. Atas perintah “SCEDANESUVARAN KR, SINGAM itu, alat berat milk Kebun Inti terdakwa a PY ‘ADE! digunakan untuk membuat isolasi dan pembuatan kantong air ee ji Hutan Desa Serirg yang berdekatan dengan ujung blok 21 untuk mencegah kebakarar' tidak semakin meluas menghanguskan tanaman kelapa sawit produktif, - Bahwa pada tanggal :2 Juni 2013 terdakwa PT. ADE! membeli lagi 2 unit mesin air dan dengan kekuatan 4 mesin air tersebut dilakukan pemadaman pada blok 20 dan 21 sampai pada tanggal 30 Juni 2013 kare a ketika ity dilokasi tanaman sawit yang terbakar tadi terjadi turun hujan. - Bahwa atas terjadinya kebakaran lahan KKPA Desa Batang Nilo Kecil tersebut, Ahli Kebakeran Hutan dan Lahan dari Fakultas Kehutanan IPB. Prof, DR. Ir. Bamban3 Hero Saharjo, M.AGR pada tanggal 16 Juli 2013 mendatangi lokasi ke)akaran lahan dan melakukan : - Observasi terhadap lahan yang telah terbakar termasuk melakukan pengecekan apakah sarana dan prasarana pengendalian kebakaran tersedia atau tidak di lokasi yang telah terbakar. - Pengambilan samoel bahan bakar terbakar di atas permukaan lahan yang telah dibakai yang didominasi oleh rumput. -46- No, Perk. :228/Pid Sus/2013/PN. PLU - Pengambilan sanipel rumput hijeu yang tumbuh ditanah mineral bersebelahan dengan lahan terbakar yang memiliki jenis yang sama yang ditemukan pada permukaan lahan bekas terbakar. - Pengambilan sampel tanah komposit yang terbakar dipermukaan. - Pengambilan samjel tanah utuh yang telah terbakar. - Pengambilan rantiig dari semak belukar yang terbakar. - Pengambilan san.pel tumbuhan bawah yang tumbuh pada lahan bekas terbakar. - Penghitungan vol. me bahan bakar yang telah terbakar. - Pengambilan sarrpel tanah/gambut permukaan yang tidak terbakar sebagai kontrol - Pengambilan sam>el tanah/gambut utuh yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Pengambilan sam el di permukaan tanah/gambut yang tidak terbakar sebagai kontrol. Pergambian sarrpel contoh daun hutan alam yang tidak terbakar ‘dilakukan di Laboratoium Pengaruh Hutan, Fakultas Kehutanan IPB dan untuk menghitung cas emisi rumah kaca yang dihasilkan selama pembakaran berlangsung digunakan persamaan Seiler dan Crutzen Tahun 1980 Untuk nengetahui hal itu dibutuhkan beberapa parameter seperti luasan area yang terbakar, kedalaman gambut/tanah yang terbakar serta bahan 2akar yang terbakar. - Dari hasil pengukuren lokasi yang terbakar diketahui luas areal yang terbakar : * Areal kosong yanj terbakar didalam kebun kelapa sawit pola KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. F elalawan seluas + 304.703 M2. * Areal yang terbaar berupa tanaman kelapa sawit pola KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. F elalawan seiuas £ 7.925 M2. « Daerah Aliran Surgai Jiat yang terbakar di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pelalawan jika daerah aliran sungai tersebut 47+ No, Perk, : 228/PId Sus!2013/PN.PLW adalah 50 meter cisisi kiri dan kanannya, maka luasannya + 211.115 M2. - Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Anti Kebakaran Hutan dan Lahan yang dibuat dan ditaida-tangani Prof. DR. Ir, Bambang Hero Saharjo, M.AGR, tanggal 31 Juli 2013, pada pokoknya sebagai berikut A. FAKTA LAPANGAN - Lokasi lahan yang terbakar ini berada diantara tanaman kelapa sawit milik PT, ADEI dan tanaman kelapa sawit milik KKPA Batang Nilo Kecil - Pada bagian lain dari lahan yang terbakar tampak ditemukan aliran sungai seperti bacian dari anak sungai yang masih ada namun tidak mengalir dengan baik namun sudah menyempit dari kondisi awalnya sehingga penampakannya tampak seperti kolam ikan yang airnya AD thenggenang. fie Pada’ gambar 4.1 ; Peta Lokasi Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit Son 44 AGT. ADE, dike'anui behwa Iehan bekas _terbakar tersebut Ke ésungguhnya adalah anak sungai yang masih hidup yang berujung ida dlingal Kamar. - Hasil verifikasi menunjukan bahwa kegiatan pembakaran dilahan bekas terbakar ‘ersebut sengaja_dibiarkan_tanpa_ada_upaya pemadaman _atai_pencegahan. HAL TERSEBUT DIPERTEGAS LAGI DENGAN 4ADIRNYA TIANG PANJANG YANG TAMPAK JARAKNYA BERATURAN YANG MENANDAKAN KEGIATAN TERSEBUT TERE NCANA SEBELUM PEMBAKARAN. - Sarana dan Prasarana pengendalian kebakaran diseputar wilayah terbakar, termasul. pada lahan PT. ADE! tidak terlihat kehadirannya. B. HASIL ANALISA - Pembakaran_latian_sengaja_dilakukan dalam rangka untuk membersihkan lahan sehingga mudah dikerjakan. - Lahan_bekas_terbakar_tersebut_sesungguhnya_adalah_anak sungai_yang seligaja_ditimbun yang kemudian akan digunakan sebagai lahan unt 1k pembangunan kebun kelapa sawit, hal tersebut tampak_sekali_dari_jenis_tanaman_(rumput) yang terdapat dipermukaannya _dan__jenis_tanah_yang terdapat__dibawah No, Perk. : 28/Pid.Susi201/PN.PLW permukaan RUM!UT YANG DITANAM kemudian dibakar tersebut ternyata adalah t:nah mineral dan bukan gambut. - Berdasarkan veri‘ikasi lapangan diketahui bahwa penimbunan sungai_untuk perluasan areal penanaman tanaman kelapa sawit memang_ telah direncanakan .dan_dilakukan_secara sengaia (dengan maksud menyatukan Iahan menjadi satu hamparan) termasuk kegiatzn penyiapan lahannya dengan pembakaran dan penanamannya _Jengan_rumput_untuk _bagian permukaannya yang dibuat seol:ih-olah gambut tipis. C. KESIMPULAN Berdasarkan fakta lapangan yang berhasil diungkap selama investigasi dilakukan serta didukung oleh data hasil analisa laboratorium maka dapat disimpulkan beberape hal : Ay Peioounan anak_sungai untuk digunakan sebagai areal dy perluasan_penaraman kelapa_sawit_telah_direncanakan_dan A Kakan secara matang dan sistematis dan diyakini hanya dapat 8 ‘aia Gipuigin oleh oreg-orang yang paham dan dengan maksud-maksud “adeftentu. Hal itu. dipertegas iagi dengan kehadiran rumput “Gipermukaan tanaii timbun sehingga tampak seolah-olah seperti lahan gambut dengan ketebalan yang tipis. Masyarakat biasa_tidak mungkin_melakusan rekayasa_seperti ini dan tentu_saja hal ini dilakukan oleh o: ang yang memiliki kemampuan - Pada lahan timbunan tersebut telah pula dilakukan pembakaran secara sengaia dan dibiarkan sehingga telah pula menghasilkan gas rumah kaca selaria pembakaran berlangsung dan tentu saja telah membakar lapisa1 permukaan tanah timbun tersebut, kedua hal tersebut tentu saje tidak dibenarkan. ~ Selama pembakaran telah dilepaskan 270 ton karbon ; 243 ton CO2; 0,78 ton CH«; 0,5% ton NOx; 0,22 ton NHs, 1,17 ton Oz dan 20,65 ton CO serta 24 ton partikel. Gas gas rumah kaca yang dilepaskan selama kebakaren berlangsung telah_melewati_batas. ambang terjadinya pencemaran, yang berarti bahwa gas-gas yang dihasilkan selama pembakaran telah _mencemarkan jingkungan citahan se ronntnecenny seu unt rcpt it ton MO mores te mame mr Ne ce -49- io. Perk, :228/PId Sus/2013/PN.PLW terbakar dan selitarnya, selain itu gambut yang terbakar tidak mungkin kembali |:agi karena telah rusak. - Dalam rangka peinulinan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan seluas 40 ha melalui pemberian kompos, serta biaya yang harus dikeluarkan untulk:_memfungsikan faktor ekologis yang _hilang maka dibutuhkan biaya sebesar Rp.15.794.238.630,- - Bahwa berdasarkan 3urat Keterangan Ahli Kerusakan Lingkungan dari -Fakultas. Kehutanan IPRe-DReInRasuki. Wasis.M-Sla. tartanggabed Qo. Agustus 2013, sesuai dengan Berita Acara Pengambilan Sempel tanggal 13 Juli 2013, telah diambil sampel tanah di areal kebakaran pada lahan areal terdakwa PT. ADEI, yang dianalisa di Laboratorium Pengaruh Hutan Bagian Ekolog Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, ditarik suatu kesi npulan esi pengarhatantapengen dan analise"campettanah dtaboratorium Z| Kab. Pelalawan, Prop. Riau melalui kegiatan pembakaran fenyiapan lahan (land clearing) untuk pembuatan kebun kelapa * Hasil analisa tanah menunjukan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah_terjadi_kerusakan_lingkungan_sifat_kimia_tanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk paranteter subsidence pH tanah, C organic, dan nitrogen tanah. * Hasil analisa tarah menunjukan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjadi_kerusakan lingkungan sifat biologi tanah karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk total mikroorganisme, total fungsi dan respirasi tanah. * Hasil analisa tarah menunjukan bahwa memang tanah tersebut dibakar telah terjzdi kerusakan lingkungan sifat fisik tanah, karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk porositas dan bob»t isi tanah. Hasil Rengamata) lapangan dan analisa ‘eegotasl menunjukkan: bahwa “imemang”tanah tersébut “dibakar Yetah_tériadi “Rariisakan * No, Perk. : 226/Pid.Sus/2013/PN.PLW iY, lingkungan aspel; flora karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untuk keragaman spesies den populasi * Hasil analisa tanal menunjukan bahwa memang tanah itu dibakar hal tersebut ditunjukari terjadinya peningkatan kadar Ca, dan Mg tanah. - Bahwa dari kegiatan engolahan lahan pada blok-blok lahan areal KKPA terdakwa PT. ADEI di Desa Batang Nilo Kecil tempat terjadinya -kebakaran, memang,Terdakwa_PT- ADE! sengaja dan tidak. mempunyai » itikad baik untuk melir:dungi areal kegiatan usaha yang menjadi tanggung jJawabnya dari ancarran bahaya kebakaran, karena kebakaran tersebut sesungguhnya memeng diharapkan oleh terdakwa PT. ADE! dalam rangka penyiapan lah an, sehingga akibat kebakaran lahan areal KKPA itu telah menimbulkan terjadinya pencemaran udara dan/atau kerusakan fungsi lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah . RI Nomor : 4 tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau a y, Pencemaran Lingkunyan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan € dan Lahan. “‘Perbuatan terdakwa PT. ADE! sebagaimana diatur dan diancam bn dalam pasal 98 eyat (1) jo pasal 116 ayat (1) huruf (a) UU. RI. No. 2 Fahun 2009, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. SUBSIDIAIR : Bahwa terdakwa I’T. ADEI PLANTATION & INDUSTRY (PT. ADEI), pelaku usaha perkebunan yakni perusahaan perkebunan yang didirikan “berdasarkan Berita Neyara RI. tanggal 18 Pebruari 1955 Nomor 14 Tambahan No. 168 derigan nama PERSEROAN TERBATAS “NV. ADEI TRADING COMPANY LIMITED,” yang telah diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1£7 tanggal 30 Juli 1992, yang telah diubah dengan Akta Penegasan Nomor :34 tanggal 11 Pebruari 2009 ; Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dan pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI. dengan Surat Keputusan Nomor : AHU- 09771.AH.01,02 tangga 27 Maret 2009, terakhir diubah dengan Akta Peryataan Keputusan Pemegang Saham Nomor : 24 tanggal 18 Pebruari 2013 yang telah mendap at persetujuan penerimaan dari Menteri Hukum dan HAM RI dengan Surat Keputusan Nomor ; AHU-AH.01.10-10170 tanggal 20 Maret 2013, pada hari Senin tanggal 17 Juni 2013 sampai dengan hari Rabu tanggal 19 Juni 2013 atau setidak tidaknya masih dalam bulan Juni 2013 -51- No, Perk, : 228/PId. Sus/2013/PN.PLW atau setidak-tidaknya ada waktu waktu tertentu dalam tahun 2013, bertempat di lahan areal KKPA (Kredit Koperasi Primer Anggota) Desa Batang Nilo Kecil, tepatiya areal sejajar Blok 19, Blok 20 dan Blok 21 di sekitar aliran Sungai Jiat yang masuk didalam Batas Wilayah Studi AMDAL terdakwa PT. ADEI di Desa Batang Nilo Kecil, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau atau setidak-tidaknya Pengadilan Negeri Pelalawan berwenang isengadilinya karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut atau kriteria baku kerusa‘an lingkungan hidup. Perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan prilaku sebagai berikut : - Bahwa ditahun 2002 terdakwa PT. ADEI PLANTATION & INDUSTRI (PT.ADEI), sebagai 2elaku usaha perkebunan menerima penyerahan lahan seluas 540 ha vang terletak di Desa Batang Nilo Kecil, Kecamatan Pelalawan dari Kopevasi Petani Sejahtera untuk dikelola terdakwa PT. ADE! menggunakan tenaga ahli yang cakap dan terampil melalui 8 Kemitraan Pola KKPA (Kredit Koperasi Primer Anggota) bersama skoperasi Petani Sejat.tera. f- al lengan dasar beberapa surat dan persetujuan yang dikeluarkan leh*Pemerintah Davrah Kabupaten Pelalawan, sebagai kelengkapan ~pengurusan Izin Uscha Perkebunan (IUP), maka pada tahun 2006 terdakwa PT. ADEI telah mulai mengelola perkebunan KKPA tersebut dengan mengikat Peijanjian Pemborongan dengan PT. LOGOH MITRA MANDIRI sebagai pelaksana pekerjaan. Kemudian pada tahun 2007 terdakwa PT. ADE! menanda-tangani lagi perjanjian pemborongan dengan PT. LOGOK MITRA MANDIRI untuk pelaksanaan pekerjaan sampai dengan tahun 2008. - Bahwa dari hasil pekerjaan PT. LOGOH MITRA MANDIRI terhadap lahan KKPA seluas 540 ha yang dimulai dengan membuka lahan (land clearing), hingga persiapan tanam beserta pembuatan jalan dan parit kanal, sehingga lahar untuk perkebunan KKPA Batang Nilo Kecil menjadi seluas 520 ha yang terbentuk kedalam 24 blok. - Bahwa pada tanggal 17 Desember 2012 dibuat Perjanjian Kerjasama antara terdakwa PT. ADEI dengan KOPERAS! PETANI SEJAHTERA No.: AD-KN/PK/XI1/2!)12/004, tentang Pembangunan dan Pengelolaan Perkebunan Kelapa awit Pola Kemitraan dengan Model KKPA di Desa -52- (No. Perk. : 228/Pid Susi2013)PN.PLW Batang Nilo Kecil, K2c, Pelalawan, Kab. Pelalawan, Dalam Perjanjian lersebut terdakwa PT. ADEI DIWAKILI oleh TAN KEI YOONG (Regional Direktur), DANESUVARAN (Direktur) dan RIZA ADAMI NASUTION (Humas), sedangkan KOPERAS| PETANI SEJAHTERA diwakili oleh LABORA BANCIN (Ketua Koperesi), ADI FIRDAUS (Sektretaris) dan ARIFIN (Bendahara), yang diketahui oleh Sdr. SURYANTO (Kepala Desa Batang Nilo Kecil) ~ Bahwa Struktur Kepengurusan Kebun Kelapa Sawit Pola KKPA antara terdakwa PT. ADEI dengan Koperasi Petani Sejahtera adalah TAN KEI YOONG selaku Recional Direktur, sedangkan DANESUVARAN KR SINGAM selaku General Manageratau Pimpinan Kebun KKPA yang membawahi Asisten (SUTRISNO) dan dibantu seorang Staf Asisten (SARDIMAN SARAG'H) dengan beberapa orang Mandor dibawahnya Diantara jabatan Mandor itu ada yang dipercayakan kepada pengurus Gogeon Petani Sejehtera, yaitu Sdr. LABORA BANCIN, selaku Ketua ‘S15 ERpperasi Petani Sejat tera Batis TAN KEI YOONG adalah dieksi ( Regional Direktur ) terdakwa ; a nd DEI yang berhak mewakili Perseroan didalam dan diluar ~=Pefigadilan. ~ Bahwa sejak PT. LCGOH MITRA MANDIRI mengelola Pembangunan Perkebunan Kelapa awit Pola KKPA sampai dengan keadaan per awal bulan Juni 2013, terhadap lahan KKPA diatas lahan seluas 520 ha yang ~arses ence Sdah meniadi_blake! lok sebanvak..24 blok tersebut. Japan, vang, telah... ditanami kelapa sawit sekira seluas 488 ha dengan umur tanaman minimal 2 tahun dan naksimal 6 tahun, sehingga masih terdapat diantara blok-blok tersebut yar g belum ada tanaman kelapa sawit, yaitu : * Blok 1, 2 dan blok 3 masih bersengketa dengan masyarakat, sehingga sedari awal memayg belum dilakukan penanaman. +. Untule selunth Blond, -eabagian blek-0-dee-Blok Stayang sejajar dengan anak Sunyat Jiat per kondisi awal bulan Juni 2013 ditumbuhi semak belukar dati masih terdapat beberapa pohon alam. - Bahwa blok 19, sebayian blok 20 dan blok 21 yang sejajar dengan anak Sungat Jiat termasuk lahan areal KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADEI dan tidak pernah ada sengketa dengan pihak lain. No. Perk. 228/Pid Sus/201/PN.PLW - Bahwa blok 19, pern:ih dilakukan stacking menggunakan alat berat dan _Kemudian dilakykan 2enanaman Kelapa sawit, tetapi selyuh tanaman sawitnya mati karena banjir, sedangkan terhadap blok 20 dan 21 yang sejajar dengan anak ‘3ungai Jiat, pernah pula dilakukan stacking, namun terhadap lokasi itu belum dilakukan penanaman karena pada lokasi tersebut sering banjir - Bahwa anak Sungai iat yang terdapat didalam lokasi lahan KKPA yang membelah antara sejajar Blok 19, 20 dan Blok 21 disatu sisi yang memisahkan sebagia) blok 19, 20 dan biok 21 disisi lain, pada bagian hulunya telah dipoton3 terdakwa PT. ADE! dengan membuat kanal parit, sehingga menyebabkan anak Sungai Jiat itu mendangkal menyisakan kolam-kolam air. Pada bagian hulu anak Sungai Jiat itu, yang langsung berbatasan dengan Kebun Inti terdakwa PT. ADE! sudah tidak ada lagi aliran Anak Sungai viat Karena telah ditumbuhi tanaman kelapa sawit lik kebun Inti terdak wa PT. ADEL. er berdasarkan Lampiran Dokumen AMDAL diantaranya Peta Batas WWilayah Studi, Peta Lokasi Sampling dan Peta Lokasi Kegiatan Pérk6bunan Kelapa Sawit terdakwa PT.ADEI, dinyatakan blok 19, blok 20 fan lok 21 disatu siti ; yang posisinya sejajar dengan anak sungai Jiat, “=a biok 19, blok 2¢ dan blok 21 diseberangnya disisi lain (termasuk daerah sempadannya) adalah masuk dalam wilayah areal KKPA lerdakwa PT.ADEI... fet natewe ite ett oe. < Bahwa berdasarkan Studi AMDAL sebagaimana yang dibuat oleh Konsultan Penyusun PT. Lingkitang Konsultan dan telah mendapat persetujuan Bupati P¢lalawan Nomor : 660/Bapedalda/2006/1328 tanggal 17 Oktober 2006, diatur ketentuan pengelolaan dampak untuk mengurangi potensi Kebakaran lahan dan gangguan kabut asap dilokasi kegiatan, sebagaimaria tertuang dalam Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), yeitu dengan kegiatan antara lain : « Membangun menara pemantau api setinggi 20 meter yang ditempatkan pada beberapa posisi strategis. « Membuat papan peringatan yang berisi himbauan agar menghindari kegiatan yang menyebabkan terjadinya kebakaran lahan, « Membuat embur.g (kolam persediaan air), untuk kebutuhan pemadaman api saat kebakaran lahan. No. Perk. : 228/Pid.Susi2013/PN,PLW * Membentuk Tim Penanggulangan Bahaya Kebakaran yang dilengkapi dengan fasilitas alat komunikasi dan alat berat yang memadai, serta berkoordinasi dengan dinas terkait. « Membuat tanda lerangan agar tidak membuang puntung rokok atau menghidupkan api unggun. Begitu juga didalam Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) maka alat dan metocie pemantauan dampak meningkatnya kebakaran lahan gambut dan gar gguan kabut asap, antara lain : * Melakukan penganatan langsung kondisi tingkat kekeringan lahan yang berpotensi m idah terbakar. * Mengamati langsung kondisi lahan yang diusahakan oleh perusahaan, mas/arakat dan perusahaan lain yang sejenis dan memiliki potensi sma terhadap kebakaran lahan dan gangguan asap. « Melakukan upaya-upaya preventif yang telah dan akan dilakukan oleh perusahaan dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran lahan. . Memeriksa eksist2nsi embung, sekat baker, menara pantau dan ~ — rambu peringatan at kejadian kebakaran lahan dan melakukan : - Observasi terhadep lahan yang telah terbakar termasuk melakukan pengecekan apakah sarana dan prasarana pengendalian kebakaran tersedia atau tidak di lokasi yang telah terbakar. > péfiganibilan sanisét bahan bakar “terbakar di'aias permukéan lakian yang didominasi o eh rumput. - . Pengambilan samipel rumput hijau yang tumbuh ditanah mineral bersebelahan dengan lahan terbakar yang memiliki jenis yang sama yang ditemukan piida permukaan lahan bekas terbakar. Pengambilan sampel tanah komposit yang terbakar dipermukaan. engambilan sampel tanah utuh yang telah terbakar. - ¢Pefgambilan rantig dari semak belukar yang terbakar. 22- Pengambilan sampel tumbuhan bawah yang tumbuh pada lahan bekas terbakar. - Penghitungan vol. me bahan bakar yang telah terbakar. = Pengambilan sarrpel tanah/gambut permukaan yang tidak terbakar sebagai kontrol - Pengambilan sam3el tanah/gambut utuh yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Pengambilan sam>el di permukaan tanah/gambut yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Pengambilan sarpel contoh daun hutan alam yang tidak terbakar sebagai kontrol. - Bahwa dari sampel-sampel yang diambil kemudian secara diskriptif dilakukan analisis Untuk mendapatkan gambaran lebih detail yang dilakukan di Laboratcrium Pengaruh Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan untuk menghitung gas emisi rumah kaca yang dihasilkan selama pembakaran berlancsung digunakan persamaan Seiler dan Crutzen Tahun 1980. Untuk inengetahui hal itu dibutuhkan beberapa parameter -58- [No Perk: 228/Pid Sus/2013/PN.PLW Ag seperti luasan areal yang terbakar, kedalaman gambut / tanah yang terbakar serta bahan hakar yang terbakar. Dari hasil pengukura. lokasi yang terbakar diketahui luas areal yang terbakar : * Areal kosong yany terbakar didalam kebun kelapa sawit pola KKPA yang dikelola tercakwa PT. ADEI di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. P slalawan seluas + 304.703 M2. * Areal yang terbakar berupa tanaman kelapa sawit pola KKPA yang dikelola terdakwa PT. ADE! di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pslalawan seluas + 7.925 M2. * Daerah Aliran Sungai Jiat yang terbakar di Desa Batang Nilo Kecil, Kec. Pelalawan, Kab. Pelalawan jika daerah aliran sungai tersebut adaiah 50 meter disisi kiri dan kanannya, maka luasannya + 211.115 M2. Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Ahli Kebakaran Hutan dan Lahan, Prof. DR. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.AGR, tertanggal 31 Juli 2013, Spada poin Kesimpulan dapat diketahui antara lain sebagai berikut 2) .Selama pembakaran telah dilepaskan 270 ton karbon ; 243 ton CO2; 5) ,0,78 ton CH; 0,5° ton NOx; 0,22 ton NHs, 1,17 ton O3 dan 20,65 ton “-C@ iserta 24 ton partikel. Gas-gas rumah kaca yang dilepaskan PS alhina kebakarar: berlangsung dengan pendekatan persamaan Seiler dan Crutzen tahin 1980 telah_melewati_batas_ambang terjadinya pencemaran, yan} berarti bahwa gas-gas yang dihasilkan selama pembakaran telal’_mencemarkan_lingkungan dilahan terbakar dan sekitarnya, selain tu gambut yang terbakar tidak mungkin kembali lagi karena telah rusak - Dalam rangka pe nulihan lahan yang rusak akibat kebakaran lahan seluas 40 ha melalui pemberian kompos, serta biaya yang harus dikeluarkan untuk memfungsikan faktor ekologis yang hilang maka dibutuhkan biaya ebesar Rp. 15.794.238.630,- Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Ahli Kerusakan Lingkungan, DR. Ir. Basuki Wasis, N.SI dari Fakultas Kehutanan IPB. tertanggal 12 Agustus 2013, sesua dengan Berita Acara Pengambilan Sampel tanggal 13 Juli 2013, telah diambil sampel tanah di areal kebakaran pada lahan areal terdakwa PT. ADEI, yang dianalisa di Laboratorium Pengaruh -59- No, Perk. : 228/Pid.Susi2013/PN.PLW a &elahun 200° free 2001 [S/_ptandh. [st apeiron: i @ " 2 on “Célerbakar tersebut telah teriadi_kerusakan_lingkungan sifat_fisik chan Hutan Bagian Ekolog) Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, ditarik suatu kesi npulan, pada pokoknya « Hasil pengamatan lapangan dan analisa sampel tanah di laboratorium menunjukan bahwa memang benar pada lokasi penelitian memang TELAH TERJADI 2>ERUSAKAN TANAH dan LINGKUNGAN di lahan terdakwa PT. ADE! Kab. Pelalawan, Propinsi Riau melalui kegiatan pembakaran dalar: penyiapan lahan (land clearing) untuk pembuatan kebun kelapa sawi’. * Hasil analisa tarah menunjukan bahwa memang ditanah yang terbakar tersebut telah terjadi_kerusakan lingkungan sifat_kimia tanah karena teléh masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 tahun 2001) untul. parameter subsidence pH tanah, C organic, dan nitrogen tanah. « Hasi! analisa tarah menunjukan bahwa memang ditanah yang terbakar tersebut ‘elah terjadi kerusakan lingkungan sifat biologi tanah_karena teleéh masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 _mikroorganisme, total fungsl dan. re . oe analisa tarah menunjukan bahwa memang ditanah yang karena telah masuk kriteria baku kerusakan (PP Nomor : 4 un 2004) untuk porositas dan bobot isi tanah. + Hasil pengamatan lapangan dan analisa vegetasi_menunjukkan bahwa memang ditanah yang terbakar tersebut felah_terjadi Age terjad: peningkatan kadar Ca, dan Mg tanah telah Bahwa terdakwa PT. ACEI, dalam melakukan kegiatan membuka dan/atau mengolah lahan dalam rangka penyiapan lahan perkebunan pada blok-blok lahan areal KKPA Desa Eiatang Nilo Kecil, tidak melakukan upaya-upaya dan tidak menyediakan sarana yang diperlukan, untuk mengantisipasi guna mencegah terjadinya kesakaran lahan dan atau memadamkan kebakaran yang terjadi pada blok-tlok yang termasuk di dalam areal kegiatan usaha -60- No, Perk, : 228/Pid Susi2012/PN.PLW - Bahwa sejak PT. LOGOH MITRA MANDIRI sebagai pelaksana jasa pemborongan melal:ukan pengelolaan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola Kk PA ditahun 2006 dan dilanjutkan pada tahun 2007, sampai dengan keacaan per awal bulan Juni 2013, terhadap kebun KKPA diatas lahan seluas 520 ha yang sudah menjadi blok-blok sebanyak 24 blok tersebut, telah ada tanaman kelapa sawitnya sekira seluas 488 ha denga) umur tanaman minimal 2 tahun dan maksimal 6 tahun, sehingga asi’ ada diantara blok-blok yang belum ada tanaman kelapa sawit, yaitu * Pada blok 1, 2 da1 blok 3 tidak pernah dilakukan penanaman karena ketiga biok tersebt.t masih bersengketa dengan masyarakat. * Kemudian pada svluruh blok 19, sebagian blok 20 dan blok 21 yang sejajar dengan arak Sungat Jiat per kondisi awal bulan Juni 2013 masih terdapat belyerapa tumbuhan pohon dan semak belukar. GE@ahiwa terhadap blo! 19, sebagian blok 20 dan blok 21 yang sejajar hots anak Sunga’ Jiat termasuk lahan areal KKPA yang dikelola = etaara PT. ADE! den tidak pernah ada sengketa dengan pinak ian Bahwa' ‘terhadap lahen areal KKPA biok 19, pernah dilakukan stacking "leh terdakwa PT ACE! dengan menggunakan alat berat dan kemudian “SS téfdakwa PT. ADEI melakukan penanaman kelapa sawit, tetapi seluruh tanaman sawitnya miti karena banjir, sedangkan terhadap blok 20 dan 21 yang sejajar dengzn anak Sungai Jiat, pernah pula dilakukan stacking, namun terhadap lokitsi itu belum dilakukan penanaman karena pada lokasi tersebut sering banjir - Bahwa anak Sungai Jiat yang membelah antara sejajar Blok 19, 20 dan Blok 21 disatu sisi yang dipisahkan sebagian blok 19, 20 dan blok 21 disisi lain, pada bayjian hulunya telah dipotong terdakwa PT. ADEI dengan membuat kanal parit, sehingga menyebabkan anak Sungai Jiat itu mendangkal dan Japat dikatakan menjadi sungai mati. Pada bagian hulu anak Sungai Jiat yang berbatasan langsung dengan Kebun Inti terdakwa PT. ADEI sudah tidak ada lagi Anak Sungai Jiat tersebut dan telah ditumbuhi tanan.an kelapa sawit milik kebun Inti terdakwa PT. ADEL. - Bahwa berdasarkar Lampiran Peta didalam Dokumen AMDAL diantaranya Peta Ba‘as Wilayah Studi, Peta Lokasi Sampling dan Peta Lokasi Kegiatan Psrkebunan Kelapa Sawit terdakwa PT. ADEI, -34- No. Perk : 228/Pid Sus/2012/PN.PLW yang menjadi tanggung jawab terdakwa PT. ADEI, apalagi disaat itu situasi setempat musim kemara4. Oleh karena kelalaian Terdakwa PT. ADEI yang tidak melakukan upay:-upaya dan tidak menyediakan sarana yang diperlukan, untuk mengantisipasi guna mencegah terjadinya kebakeran lahan dan atau memaiamkan kebakaran yang terjadi di lahan yang diperuntukkan sebagai lehan perkebunan kelapa sawit pola KKPA tersebut, sebagaimana yang ditentukan dalam RKL dan RPL AMDAL terdakwa PT. ADEI, telah menyebabkiin terjadinya kebakaran lahan yang menimbulkan pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup. Perbuatan terdakwa PT. ADEI sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 99 zyat (1) jo pasal 116 ayat (1) huruf (a) UU. RI. No. : 32 Tahun 2009, Tentang ?erlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti dengan je as dan untuk mengajukan keberatan (eksepsi) atas dakwaan tersebut, selaajutnya terdakwa melalui Penasehat Hukumnya mengajukan keberatan/e Sergambut harus «llakukan tindakan isolasi dan penanganannya yaitu Errntie api bisa disiram, tidak harus cepat-cepat melakukan isolasi |: py dimaiikan itu tidak mungkin karena api berjalan sangat 3 dan beresik«) saksi akan terbakar; Sanco fa karena KHPA berupa lahan gambut, pemadaman dilakukan “dengan cara menciekati api, kemudian menyemprotkan air ke arah api dan juga ke dalam tanah; Bahwa sampai pajamnya api pada tanggal 30 Juni 2013 kurang lebih sekitar 2 (dua) ta areal yang ditanami dengan sawit yang pada akhimya terbakar dengan keadaan tidak habis seluruhnya melainkan hanya terbakar yekni pohon-pohonnya masih berdiri dan bagian lain juga ada areal yang terbakar sehingga total keseluruhan areal yang terbakar sekitar 2£-30 (dua puluh lima sampai tiga puluh) hektar; - Bahwa saksi tidak melinat adanya tunggul kayu atau bekas kayu yang sudah tumbang di atas areal yang terbakar tersebut; Bahwa yang merrbuat kanal/parit dekat DAS (Daerah Aliran Sungai) di areal KKPA Desa Batang Nilo Kecil Kabupaten Pelalawan tersebut adalah PT. Adei cian airnya dialirkan dari wilayah HGU inti PT. Adei yang berasal dari mata air yang digali dari tanah gambut dan saksi pernah menggali sendiri. -72- No, Perk, : 228/Pid Sus/2013/PN.PLW - Bahwa kepada :aksi diperlinatkan peta lokasi areal KKPA Desa Batang Nilo Kecil akaran); Bahwa selain KK?A Desa Batang Nilo Kecil ada juga KKPA lain di Desa Telayap tetapi saksi tidak mengetahui berapa luas KKPA Telayap; Bahwa benar sezengetahuan saksi ada banyak unit mesin yang disediakan di kebun Inti PT ADE; Bahwa saksi periah melihat struktur pemadam api yang tepatnya saksi sebagai koordinator, dan anggota saksi yaitu ada staff, mandor, dan pengawas kerja yang terdiri dari + 12 orang, yang mana saksi tidak ingat lagi kapan struktur tersebut dibentuk; -74- No. Perk :228/Pid Sus/20141PN PLU «+. Bahwa benar jumiah.mander di KKPA ed9-8-delapani-erang , yang mana mandor 8 (< elapan) orang ini bukan anggota _pemadam di Nilo Komplek; Bahwa di KKPA ‘idak ada mempunyai embung air dan yang ada hanya parit-parit, yang mana fungsi parit sebenarnya sama dengan embung air, yaitu untuk persediaan air; Bahwa mesin sibuhura berfungsi untuk kapasitas besar, yang mana mesin bisa diguna

You might also like