You are on page 1of 20

MAKALAH METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

PENGARUH ENERGI ATAU MATAHARI TERHADAP BUMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Meteorologi dan Klimatologi


Disusun Oleh:
Fitra Arimes
NIM: 1404107010023

PROGRAM STUDI GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahuwataala yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak dan
banyak referensi-referensi lainnya yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Pengaruh Energi
atau Matahari Terhadap Bumi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
serta menambah wawasan terhadap pembaca.

Banda Aceh, 6 November


2016

Fitra Arimes

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..............................................................................................1
1.1..................................................................................................................La
tar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2..................................................................................................................Ru
musan Masalah........................................................................................2
1.3..................................................................................................................Tu
juan Penulisan.........................................................................................2
Bab II Pembahasan.............................................................................................3
2.1................................................................................................................Pe
ngertian/Definisi...................................................................................3
2.2................................................................................................................M
atahari....................................................................................................4
2.2.1 Matahari adalah Sebuah Bintang.................................................4
2.2.2 Lapisan Pada Matahari................................................................5
2.3 Efek Radiasi Matahari Terhadap Keseimbangan
Panas Bumi dan Musim........................................................................6
2.3.1 Keseimbangan Panas Bumi.........................................................6
2.3.2 Musim..........................................................................................8
2.4 Pengaruh Matahari terhadap Kehidupan Manusia................................10
2.5 Dampak Positif Pengaruh Matahari terhadap Bumi.............................10
2.6 Dampak Negatif Pengaruh Matahari terhadap Bumi............................13
Bab III Kesmipulan dan Saran..........................................................................15
3.1................................................................................................................Ke
simpulan................................................................................................15
3.2................................................................................................................Sa
ran.........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan energi semakin meningkat dengan adanya kemajuan
teknologi. Sumber energi yang banyak dipakai sampai saat ini adalah sumber
yang dapat habis yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, batubara
dan gas bumi (energi berbasis fosil). Karena kebutuhan energi meningkat
maka usaha manusia untuk mengeksploitasi sumber energi turut meningkat.
Mengingat terbatasnya persediaan sumber energi tersebut, maka mulai dicari
sumber energi lain seperti energi matahari, energi gelombang, energi angin,
energi pasang surut, dll. Energi surya sebagai sumber energi utama di masa
depan dan merupakan sumber energi terbarukan. Matahari hampir tak terbatas
sebagai sumber energi, dan energi surya tidak dapat habis, tidak seperti bahan
bakar fosil yang akhirnya akan habis. Setelah bahan bakar fosil habis, dunia
akan memerlukan alternatif sumber energi yang baik, dan energi surya jelas
terlihat sebagai salah satu alternatif terbaik.
Mengingat wilayah Indonesia memiliki sinar matahari cukup melimpah,
terletak pada daerah khatulistiwa yang mempunyai iklim tropis dan radiasi
surya hampir sepanjang tahun, sehingga pengembangan teknologi tepat guna
yang memanfaatkan sinar matahari sebagai energi alternatif sangat sesuai
aplikasinya dalam bidang pengering berupa Pengering Tenaga Surya yang
memanfaatkan sinar matahari untuk memanaskan udara pengering.
Matahari merupakan sumber energi utama perubahan kondisi lingkungan
antariksa.
Matahari
terus-menerus
meradiasikan
kalor,
radiasi
elektromagnetik pada seluruh panjang gelombang dan partikel bermuatan
(elektron dan proton). Atmosfer matahari terdiri atas permukaan fotosfer,
lapisan di atasnya sampai ketinggian sekitar 2.000 km disebut kromosfer dan
lapisan terluar yang membentang jauh ke luar angkasa disebut korona. Di atas
daerah aktif matahari terdapat medan magnet kuat yang kaki-kakinya
tertancap di bintik matahari (sunspot).
Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup
semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,
antara lain menyebabkan terbakarnya sel-sel kulit manusia, pigmentasi, dan
penuaan dini pada paparan yang berlebihan (Widji Soerarti, dkk. 2005 : 117).
Terjadinya pemanasan global memungkinkan intensitas sinar UV yang
sampai ke bumi menjadi bertambah karena rusaknya lapisan ozon.
Senyawa tabir surya dibutuhkan untuk melindungi kesehatan kulit
manusia dari pengaruh sinar UV. Senyawa tabir surya adalah senyawa yang
dapat melindungi kulit dari pengaruh sinar ultra violet yang dipancarkan dari
matahari. Mekanisme perlindungan sinar UV dari suatu senyawa tabir surya
1

adalah penyerapan sinar UV oleh senyawa tersebut. Senyawa tabir surya yang
banyak digunakan adalah senyawa turunan alkil sinamat. Efek perlindungan
sinar UV dari senyawa tersebut diakibatkan bagian cincin benzena yang
mengalami transisi elektronik. Satuan tabir surya adalah SPF (Sun Protection
Factor), lazim digunakan untuk menunjukkan berapa lama kita bisa terpapar
sinar matahari tanpa kulit jadi terbakar (Fernando Gazali. 2007 : 1).
Tanpa matahari, mungkin dunia akan gelap gulita. Pada malam hari saja,
ketika bulan nampak penuh dan memantulkan sinar matahari, kita sulit sekali
melihat tanpa penerangan. Bagaimana jika matahari benar-benar tidak ada.
Mungkin tidak ada kehidupan di bumi, tumbuhan tidak dapat hidup dan
mungkin bumi akan membeku.
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana sinar matahari dapat mencapai bumi?
2 Apa manfaat yang kita terima dari energi matahari?
3 Adakah dampak negatif yang disebabkan oleh matahari dalam
kehidupan di bumi?
1.3 Tujuan
1 Memberikan informasi serta wawasan tambahan kepada pembaca
mengenai pengaruh energi atau matahari terhadap bumi.
2 Mengetahui dampak positif serta dampak negatif yang disebabkan oleh
energi matahari terhadap bumi.
3 Memenuhi kewajiban penulis sebagai tugas untuk mata kuliah
meteorologi dan klimatologi.
1.4 Manfaat
1 Bagi penulis, diharapkan hasil penulisan makalah ini menambah serta
meningkatkan wawasan tentang pengaruh energi matahari terhadap
bumi.
2 Bagi institusi, dapat menambah bahan kepustakaan dalam ilmu
kebumian.
3 Bagi pembaca, dapat janabah pengetahuan dan meningkatkan
kewaspadaan terhadap dampak negatif matahari.
4 Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian,
pengerjaan tugas, dll.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian/Definisi
Menurut Kamaluddin, 2010 matahari merupakan sumber energi utama
bagi kehidupan. Pengaruh radiasi matahari sangat banyak meliputi
penggunaan untuk pemanasan, pengeringan, penguapan, dan pencahayaan
alami dalam bangunan di saing hari, pertanian, kehutanan, perikanan,
peternakan, lingkungan hidup, kesehatan dan berbagai kegunaan yang
sangat praktis.
Matahari juga mengandung pancaran sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kerusakan pada kulit dan mata. Pancaran energi matahari
yang paling berbahaya adalah saat terjadi ledakan pada korona di matahari.
Radiasi dari matahari akan sampai dalam jumlah yang besar dalam waktu
8 menit, dapat mengubah keadaan luar dari atmosfer Bumi dan merusak
komunikasi radio jarak jauh.
Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan
sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar
ruangan sehingga mendapatkan banyak paparan sinar matahari bahkan
pada saat matahari sedang terik. Sinar matahari sendiri sebenarnya terdiri
dari sinar terlihat dan sinar tidak terlihat. Sinar yang terlihat adalah antara
sinar merah ke violet ungu. Pada saat kita melampaui sinar ini kita
menghadapi sinar yang tidak terlihat yaitu sinar ultraviolet. Sinar
ultraviolet (UV) merupakan suatu radiasi elektromagnetik (Amelia, 2010).

Gambar2.1.1 Ilustrasi pengaruh sinar matahari


2.2 Matahari
Matahari merupakan sebuah bintang yang paling dekat dengan Bumi.
Mempelajari Matahari dengan teliti dapat mengetahui karakter bintang-bintang
yang lain.
2.2.1

Matahari adalah Sebuah Bintang


3

Kita tinggal di bumi yang jari-jarinya 6370 Km dengan panjang


keliling khatulistiwa 40.000 Km. Bumi salah satu planet anggota tata
surya (sistem Matahari). Bersama-sama dengan Merkurius, Venus, Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto; Bumi beredar mengelilingi
matahari. Jarak matahari dengan bumi adalah 149.600.000 Km disebut 1
Satuan Astronomi (SA) atau 1 Astronomical Unit (AU). Jarak Pluto
dengan matahari = 5.872.000.000 Km atau hampir 40 SA. Tata surya
terdiri atas matahari dengan planet-planet, satelit-satelit, komet, meteor,
hanyalah satu dari jutaan bintang yang berkelompok yang disebut
galaksi.

Gambar 2.2.1 Foto Matahari dengan sinar infra merah


Bagian luar matahari yang tampak seperti piringan berwarna emas
disebut fotosfer. Bagian ini tidaklah selicin yang tampak dari bumi,
melainkan terdiri atas gelembung seperti permukaan air yang sedang
mendidih. Garis tengah sebuah gelembung itu sekitar 1000 km. Di atas
fotosfer ada atmosfer matahari yang disebut kromosfer dengan bagian
luarnya terdapat lapisan korona. Di fotosfer terjadi semburan material
matahari ke arah luar kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari
dinamakan prominensa. Juga terdapat bagian yang suhunya lebih rendah
daripada suhu di sekitarnya dinamakan bintik matahari (sunspots). Di
tengah antara bintik-bintik terdapat bagian yang memancar lebih terang
dinamakan flare.
2.2.2

Lapisan pada Matahari


Lapisan Matahari terdiri dari:
1. Inti, bersuhu 1,5 x 107 K
Disebut juga lapisan radiatif. Berada di bagian dalam / pusat
matahari. Suhunya antara 10.000.000C sampai 15.000.000C. Di
tempat ini terjadi reaksi nuklir / reaksi inti Hidrogen - Helium.
Energi yang dipancarkan keluar dari permukaan matahari dalam
bentuk gelombang elektromagnetik.
4

2. Fotosfer, bersuhu 5700 K


Disebut juga lapisan cahaya. Cahaya yang dipancarkan
fotosfer sangat kuat. Cahaya dari fotosfer inilah yang sampai ke
Bumi. Fotosfer terdiri dari gas dan merupakan lapisan permukaan
matahari. Suhu di fotosfer 6000oC, warnanya putih menyilaukan.
3. Kromosfer, bersuhu 10.000 K
Disebut juga lapisan bawah atmosfer matahari. Sinar kromosfer
tidak seterang fotosfer. Warnanya merah lemah. Warna merah itu
dipancarkan oleh atom-atom hidrogen. Tebal kromosfer 10.000
km. Kromosfer sering memunculkan lidah api. Suhu kromosfer
5.000C, makin keluar bisa mencapai 20.000C.
4. Korona, bersuhu 2 x 106 K
Disebut juga mahkota, merupakan lapisan atmosfer matahari
yang paling luar. Korona mudah dilihat ketika terjadi gerhana
matahari total, sebab pada saat itu bagian matahari yang paling
menyilaukan tertutup oleh bulan. Bentuk korona berubah-ubah.
Batas korona tidak sejelas seperti pada batas kromosfer, sekitar
berjuta-juta km.

Gambar 2.2.2 Lapisan pada belahan Matahari


2.3 Efek Radiasi Matahari Terhadap Keseimbangan Panas Bumi dan
Musim
Keseimbangan panas Bumi (temperatur Bumi sepanjang tahun tidak
meningkat atau tidak menurun) akan tercapai jika radiasi Matahari yang
diserap oleh sistem atmosfer Bumi seluruhnya diradiasikan kembali oleh Bumi
ke angkasa. Untuk menuju keadaan tersebut, Bumi memancarkan radiasi ke
angkasa dalam bentuk dan kuantitas pancaran seperti berikut; 14 % hilang ke
ruang angkasa dan tidak memanasi atmosfer, 6 % radiasi Bumi diserap
atmosfer yang disebut radiasi efektif, 9 % diterima atmosfer melalui panas
yang dibawa oleh arus turbulensi dan konveksi. 19 % diterima atmosfer
5

melalui kondensasi dari uap air, di mana panas laten kondensasi dilepaskan.
Jumlah ini pas sama dengan radiasi Matahari yang diserap sistem atmosferBumi.
Pergerakan semu Matahari menyebabkan adanya variasi radiasi matahari
di seluruh permukaan Bumi, sehingga menyebabkan adanya varisi musim di
belahan bumi pada kurun-kurun waktu tertentu. Di bumi terdapat empat jenis
musim, yaitu ; musim dingin, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan
Desember, Januari, dan Februari, sedangkan di belahan bumi bagian selatan
terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus; musim semi, di belahan bumi bagian
utara terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei, sedangkan di belahan bumi
bagian selatan terjadi pada bulan September, Oktober, dan November; musim
panas, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus,
sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Desember,
Januari, dan Februari; dan musim gugur, di belahan bumi bagian utara terjadi
pada bulan September, Oktober, dan November, sedangkan di belahan bumi
bagian selatan terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei.
Di Indonesia ke empat musim ini tidak dijumpai, karena variasi
temperatur sepanjang tahun di Indonesia sangat kecil. Hal ini terjadi berkaitan
dengan letak Indonesia di khatulistiwa.
2.3.1

Keseimbangan Panas Bumi


Diperkirakan bahwa 35 % dari radiasi Matahari yang diterima pada
batas atas atmosfer Bumi dikembalikan kembali ke ruang angkasa dalam
bentuk gelombang pendek oleh proses hamburan, dan pemantulanpemantulan oleh awan, oleh partikel-partikel debu, oleh molekul-molekul
udara, dan oleh permukaan Bumi, dengan perincian; 2 % dipantulkan
oleh permukaan Bumi, 6 % dipantulkan atau dihamburkan oleh atmosfer,
dan 27 % dipantulkan oleh awan. Sisanya sebesar 65 % diserap oleh
atmosfer Bumi dan permukaan Bumi. Atmosfer menyerap sebesar 14 %
radiasi Matahari dan permukaan Bumi menyerap sebesar 51 % radiasi.
Karena temperatur rata-rata tahunan Bumi secara keseluruhan
konstan, artinya Bumi tidak bertambah panas atau bertambah dingin,
maka 65 % dari radiasi Matahari yang diserap atmosfer dan permukaan
Bumi harus dipancarkan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi
gelombang panjang. Tidak boleh ada radiasi yang menumpuk di Bumi.
Bentuk dan kuantitas pancaran radiasi sistem atmosfer Bumi adalah: 14
% hilang ke ruang angkasa dan tidak memanasi atmosfer, 6 % radiasi
Bumi diserap atmosfer yang disebut radiasi efektif, 9 % diterima
atmosfer melalui panas yang dibawa oleh arus turbulensi dan konveksi.
19 % diterima atmosfer melalui kondensasi dari uap air, di mana panas
laten kondensasi dilepaskan.
6

RADIASI GELOMBANG PENDEK


(MATAHARI)

-6

-29

Radiasi matahari total


(100 %)

Dihamburkan ke

Dipantulkan ke

angkasa

Angkasa

-17
-2
-6
Awan

+14
Diserap atmosfer

+17

+34

Diserap bumi

Diserap bumi

Gambar 2.3.1 Keseimbangan radiasi Matahari


Jadi jumlah radiasi yang dipancarkan ke ruang angkasa oleh
atmosfer sama dengan 14 + 6 + 9 + 19 = 48 %, dan jumlah yang
dipancarkan langsung oleh permukaan Bumi ke ruang angkasa adalah 17
%. Sehingga jumlah total radiasi yang pancarkan kembali oleh sistem
atmosfer-Bumi ke rung angkasa adalah 48 + 17 = 65 %. Jumlah ini tepat
seimbang dengan radiasi Matahari yang diserap oleh sistem atmosferBumi, yaitu 65 % (Tjasyono, 2006).

RADIASI GELOMBANG PANJANG (BUMI)

Diradiasikan ke
angkasa oleh
Atmosfer

Diradiasikan ke
angkasa oleh
permukaan bumi

-48
-17
+19
+6
Turbulensi
dan
Konveksi

+9
kondensasi

-23

-19

-9

Radiasi dari
bumi

Penguapan

Gambar 2.3.2 Keseimbangan Radiasi Bumi


2.3.2

Musim
Bagaimanakah pengaruh musim terhadap lamanya siang dan
malam? Musim mempengaruhi lamanya siang hari dan lamanya insolasi.
Di ekuator, lamanya siang dan malam hari sama yaitu 12 jam, sedangkan
di daerah kutub, 6 bulan siang dan 6 bulan berikutnya malam. Pada
tempat-tempat di lintang lain, lamanya siang dan malam hari tidak sama,
seperti ditunjukkan pada Tabel 2.3.2.
Lintang tempat

Lamanya siang hari

0o (ekuator)

12 jam

17o

13 jam

41o

15 jam

49o

16 jam
8

63o

20 jam

66o30

24 jam

67o21

1 bulan

69o51

2 bulan

78o11

4 bulan

90o (kutub)

6 bulan

Tabel 2.3.2 Tabel posisi lintang dan lamanya siang


Di bumi terdapat empat jenis musim, yaitu : (Tjasyono, 2006).
1.

2.

3.

4.

Musim dingin, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan


Desember , Januari, dan Februari. Sedangkan di belahan bumi
bagian selatan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus
Musim semi, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan
Maret, April, dan Mei. Sedangkan di belahan bumi bagian
selatan terjadi pada bulan September, Oktober, dan November.
Musim panas, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan
Juni, Juli, dan Agustus. Sedangkan di belahan bumi bagian
selatan terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari.
Musim gugur, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan
September, Oktober, dan November. Sedangkan di belahan
bumi bagian selatan terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei.

Karena variasi temperatur sepanjang tahun sangat kecil, di


Indonesia tidak lazim disebut musim panas dan musim dingin, dan lebih
lazim disebut musim kering dan musim basah atau disebut musim
kemarau dan musim hujan, karena variasi musiman curah hujan sangat
besar. Musim yang terdapat di Indonesia adalah musim hujan yang biasa
terjadi pada bulan-bulan Desember, Januari, dan Februari; musim
pancaroba ke satu yang terjadi pada bulan-bulan Maret, April, dan Mei;
musim kemarau yang terjadi pada bulan-bulan Juni, Juli, dan Agustus;
dan musim pancaroba ke dua yang terjadi pada bulan-bulan September,
Oktober, dan November.
2.4 Pengaruh Matahari Terhadap Kehidupan Manusia
9

Matahari sesungguhnya adalah sebuah bintang, tidak jauh berbeda


dengan bintang-bintang lain yang kelihatan di langit malam, yang membedakan
dari bintang-bintang lain adalah jaraknya dari bumi. bintang di langit berjarak
jutaan, bahkan miliaran kali jarak matahari ke bumi sehingga cahaya bintang
yang sampai di bumi sudah sangat lemah.
Sebagai pusat tata surya Matahari tentunya memberikan banyak
pengaruh kepada planet planet yang mengelilinginya. Termasuk juga Bumi kita
ini. Dan tentu saja matahari pun memberikan pengaruh kepada Bumi, dan
isinya, yaitu berpengaruh kepada keberlangsungan tumbuh tumbuhan, hewan,
dan tentu saja manusia sebagai penghuni Bumi.
Sinar matahari yang terpancar ke bumi menghantarkan panas yang pas
untuk menjaga suhu di permukaan bumi. Hal inilah yang memungkinkan bumi
menjadi satu-satunya planet yang berpenghuni. Selain itu, jarak antara matahari
dan bumi merupakan jarak yang paling ideal sehingga bumi tidak menjadi
tempat yang terlalu dingin atau terlalu panas untuk makhluk hidup.
2.5 Dampak Positif Pengaruh Matahari Terhadap Bumi
Perlu kita ingat, kita telah banyak menikmati manfaat dari sinar matahari
di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh paling sederhana dari
pemanfaatan cahaya matahari adalah ketika kita menjemur pakaian setelah
mencucinya. Anda tentu pernah mendengar orang terdekat anda sedikit
mengeluh karena hari sedang mendung sehingga pakaian yang dijemur tidak
kunjung kering. Selain untuk menjemur pakaian, kita juga dapat melihat
bagaimana cahaya matahari ini sangat berperan dalam kegiatan ekonomi
seperti pada produksi kerupuk, pengeringan ikan, tembakau, dan banyak lagi.
1. Membantu proses fotosintesis
Cahaya matahari merupakan sumber utama kehidupan makhluk
hidup, salah satunya adalah kehidupan bagi tanaman atau tumbuhan
untuk membantu proses fotosintesis. Tanpa adanya matahari sendiri,
maka tanaman atau tumbuhan di bumi akan mati. Sebagai timbal
baliknya, ketika tidak ada tumbuhan di bumi ini maka manusia akan
musnah akibat tidak adanya suplai oksigen dari tumbuhan.
Bisa kita simpulkan, bahwa siklus kehidupan makhluk hidup
termasuk manusia sendiri begitu tergantung pada sinar matahari. Proses
fotosintesis pada tumbuhan sendiri akan menghasilkan oksigen, yang
sangat penting bagi pernafasan manusia. Dengan begitu, kehidupan
manusia pun tergantung dari asupan oksigen yang terhirup. Maka wajar,
jika matahari ini memiliki peranan yang begitu penting sama halnya
dengan peranan air untuk kehidupan manusia.

10

2. Membantu penerangan
Tanpa adanya cahaya matahari, dunia akan gelap gulita. Sehingga
kita tak akan bisa melihat apapun yang ada di lingkungan sekitar kita.
Dengan adanya energi cahaya matahari ini, maka kita bisa melihat
lingkungan sekitar. Maka dari itu, cahaya sangat penting peranannya
sebagai media penerangan. Selain cahaya matahari, cahaya dari lampu
juga berfungsi sebagai penerangan saat malam hari. Cahaya dari lampu
juga membantu Anda untuk dapat belajar di malam hari.
3. Menjemur pakaian
Dengan adanya cahaya matahari sendiri, maka pakaian yang dicuci
bisa langsung kering tanpa mesin pengering. Cahaya matahari sebagai
media untuk menjemur pakaian dengan mudah dan alami, dengan
bantuannya inilah pakaian akan mudah kering saat dijemur di bawah
terik sinar matahari. Memakai bantuan sinar matahari ini tentu tak perlu
membayar mahal untuk membeli mesin cuci sekaligus pengering
pakaiannya, karena matahari ini bisa kita dapatkan secara gratis.
4. Menghasilkan energi listrik
Sebagai sumber dari cahaya, matahari juga bisa menghasilkan
energi listrik. Energi listrik inilah yang nantinya dipergunakan untuk
cahaya di malam hari. Selain itu dengan energi listrik, kita bisa
menggunakan elektronik dan alat-alat rumah tangga dengan nyaman.
Energi listrik yang berasal dari bantuan matahari atau sel surya ini
tentunya lebih ramah lingkungan. Tak hanya itu saja, matahari juga
termasuk energi terbarukan yang ketersediaannya tidak terbatas.
5. Membantu proses pertumbuhan kecambah
Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, energi cahaya juga
sangat bermanfaat untuk tumbuhan. Jika kecambah kekurangan cahaya,
maka tanaman tersebut akan kering, kurus, daunnya berwarna kuning
pucat dan juga tipis. Berbeda dengan kecambah yang cukup cahaya
matahari, maka tanaman tersebut akan memiliki daun yang tebal, hijau
dan tumbuh subur. Hal ini dikarenakan kecambah tersebut akan lebih
maksimal dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan dan
zat energi.
6. Sebagai sumber nutrisi terbaik
Manfaat energi cahaya berikutnya adalah sebagai sumber nutrisi
terbaik. Pada sebuah percobaan, tumbuhan yang disimpan di dalam
ruang tertutup dengan bantuan cahaya buatan, memiliki energi dan

11

nutrisi yang buruk tidak sebaik nutrisi dan energi yang dihasilkan oleh
cahaya matahari langsung.
7. Membantu pertumbuhan bunga dan daun
Selanjutnya adalah energi cahaya dapat membantu pertumbuhan
bunga dan juga daun. Seperti yang Anda ketahui panjang gelombang
energi matahari memiliki warna merah. Warna merah yang ada di
gelombang matahari tersebut akan diserap oleh tumbuhan yang pada
akhirnya hal ini akan berdampak pada pertumbuhan bunga. Sehingga
tanaman yang sering terpapar sinar matahari akan cepat berbunga dan
tumbuh tinggi serta lebat.
8. Menjaga temperatur tumbuhan
Cahaya matahari juga dapat menjaga temperatur tumbuhan agar
tetap seimbang dan stabil. Jika temperatur tumbuhan rendah maka
proses penguapan akan menjadi lama, hal ini tentu saja dapat membuat
tumbuhan mati lemas. Dan sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka
proses penguapan akan dipercepat. Hal ini akan menyebabkan
tumbuhan menjadi kering.

9. Mengeringkan tanah
Pada beberapa tumbuhan, cahaya matahari sangat bermanfaat
dalam proses perkembangbiakan. Cahaya matahari diperlukan dalam
proses pengeringan tanah. Sehingga biji bunga yang jatuh ke tanah yang
kering akan tumbuh dengan subur. Contohnya yaitu biji bunga
matahari. Meskipun begitu, tak berarti biji bunga matahari tidak bisa
tumbuh di tanah yang lembab, tetapi ia akan cepat layu dan akhirnya
akan mati.
2.6 Dampak Negatif Pengaruh Matahari Terhadap Bumi
Matahari memang merupakan elemen utama yang diperlukan makhluk
hidup terutama manusia, misalnya untuk mengeringkan pakaian, dll. Namun,
dibalik banyaknya sisi positif adanya radiasi matahari, juga terdapat sisi
buruknya yang juga disebabkan ulah manusia itu sendiri. Perilaku manusia
yang dapat memperburuk keadaan suhu radiasi matahari terhadap bumi,
beberapa di antaranya :
1. Membangun Rumah Kaca
Kaca adalah suatu materi yang dapat memantulkan cahaya. Bila
penggunaan kaca pada bangunan sangat berlebihan kemungkinan besar
12

akan terjadi pemantulan suhu dan cahaya matahari yang luar biasa
menuju langit dan kembali menembus atmosfer. Bila itu terus terjadi
atmosfer akan semakin menipis dan suhu matahari yang dirasakan di
bumi akan semakin panas (pemanasan global).

Gambar 2.6.1 Bangunan rumah kaca


2. Menggunakan kendaraan mesin
Kendaraan mesin khususnya kendaraan berasap akan membuat udara
menjadi kotor dan udara akan terus berpolusi yang pada hakikatnya asap
kendaraan itu juga dapat membuat atmosfer bumi semakin menipis
sedikit demi sedikit dan membuat bumi semakin panas.

Gambar 2.6.2 Kendaraan mesin


3. Penebangan dan Pembakaran Hutan secara Besar-Besaran
Hutan merupakan suatu daerah di mana terdapat komunitas makhluk
bumi berupa tumbuh tumbuhan yang dapat menghasilkan kandungan
gas oksigen yang berfungsi sebagai suatu materi untuk kehidupan alat
pernafasan makhluk lainnya di bumi terutama manusia dan juga sebagai
komposisi atmosfer bumi. Jika hutan di rusak, populasi hutan di dunia
akan habis secara perlahan termasuk gas oksigen yang akan ikut habis.
Dan jika dibakar udara akan semakin tercemar dan akan berujung kepada
13

atmosfer bumi yang tidak akan tidak akan dapat menampung radiasi
matahari dan suhu bumi akan memanas (pemanasan global).
Berikut ini dampak negatif dari seluruh perilaku manusia tersebut
terhadap radiasi matahari yang berefek pada suhu permukaan bumi, antara lain:
Suhu permukaan bumi akan terasa sangat panas yang diakibatkan
perilaku-perilaku di atas.
Dapat menimbulkan kanker kulit jika terkena sinar radiasi matahari
langsung.
Jika bumi memanas, penggunaan AC akan berlebihan dan akan
membuat udara semakin tercemar
Dapat menyebabkan katarak pada mata.
Menjadi penyebab penuaan dini.
Menyebabkan Eryth Mea (sengatan matahari).
Sumber air di bumi akan semakin surut karena banyaknya penguapan
akibat suhu panas radiasi matahari.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Matahari merupakan sumber energi utama perubahan kondisi lingkungan
antariksa. Matahari terus-menerus meradiasikan kalor, radiasi elektromagnetik
pada seluruh panjang gelombang dan partikel bermuatan (elektron dan proton).
Sinar matahari dapat mencapai bumi sehingga membuat bumi menjadi hangat
adalah dengan radiasi. Matahari memindahkan energinya melalui radiasi.
Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan media untuk
menghantarkan panasnya. Dan cahaya pun merupakan gelombang
elektromagnetik, sehingga dapat melalui ruang hampa udara (vakum).
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata
149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet
(yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya.
Energi Matahari memiliki dampak positif serta dampak negatif terhadap
bumi dan kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Seperti pergerakan semu
Matahari menyebabkan adanya variasi radiasi matahari di seluruh permukaan
Bumi, sehingga menyebabkan adanya variasi musim di belahan bumi pada
kurun-kurun waktu tertentu. Selain untuk menjemur pakaian, kita juga dapat
melihat bagaimana cahaya matahari ini sangat berperan dalam kegiatan
ekonomi seperti pada produksi kerupuk, pengeringan ikan, tembakau, dan
banyak lagi seperti:
Mengeringkan tanah.
14

Menjaga temperatur tumbuhan.


Membantu pertumbuhan bunga dan daun.
Sebagai sumber nutrisi terbaik.
Membantu proses pertumbuhan kecambah .
Menghasilkan energi listrik .
Membantu penerangan .
Membantu proses fotosintesis.

Dibalik banyaknya sisi positif adanya radiasi matahari, juga terdapat sisi
buruknya yang juga disebabkan ulah manusia itu sendiri, antara lain:

Suhu permukaan bumi akan terasa sangat panas yang diakibatkan


perilaku-perilaku di atas.
Dapat menimbulkan kanker kulit jika terkena sinar radiasi matahari
langsung.
Jika bumi memanas, penggunaan AC akan berlebihan dan akan
membuat udara semakin tercemar
Dapat menyebabkan katarak pada mata.
Menjadi penyebab penuaan dini.

3.2 Saran
Jika radiasi matahari berefek cukup parah bagi kehidupan makhluk hidup
di bumi. Maka, hal ini harus segara diatasi guna memperbaiki semua yang telah
terjadi. Berikut ini beberapa solusi untuk memperbaiki atmosfer bumi guna
menampung radiasi matahari agar tidak menembus ke permukaan bumi, di
antaranya:
1.
Segera melakukan reboisasi besar-besaran di setiap lahan yang
gundul.
2.
Pelarangan memperbanyak pembangunan rumah kaca dan gedunggedung berkaca.
3.
Tidak menggunakan kendaraan mesin berasap.
4.
Tidak melakukan hal-hal yang berkenaan dengan menipisnya lapisan
atmosfer bumi.

15

DAFTAR PUSTAKA
Anawati, Putri. (2014). 8 Manfaat Matahari Bagi Kehidupan Manusia.
http://manfaat.co.id/8-manfaat-matahari-bagi-kehidupan-manusia. Diakses
pada tanggal 6 November 2016.
Faturrahman, Alvin. 2015. Belajar Mengenal Ilmu Pengetahuan Berwawasan.
6 November 2016. http://alvinomozart.blogspot.co.id/2015/10/radiasi
matahari-terhadap-bumi-yang.html.
Fernando Gazali. (2007). Tabir surya. http://www.tanyadokteranda.com (diakses 6
November 2016).
Hutauruk, Nam. (2013). Energi Matahari (Solar Energy).
http://panicatcampus.blogspot.com/2013/06/energi-matahari-solar
energy.html. Di akses pada tanggal 6 November 2016.
Tjasyono, B., 2006, Ilmu Kebumian dan Entariksa, Rosdakarya, Bandung

16

You might also like