RINGKASAN
[DM adalah suatu kelainan alibat gangguan metabolisme karbobidrat yang
litandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) dan jugn dapat
rmeningkatkan kadar glukosa saliva, Glukosa merupekan media yang bak untuk
ppertumbuhan mikroorganisime termasuk C: albicans. Salah satu infeksi yang
paling sering mengenai mukosa mulut penderita DM adalah kandidiasis: Kandidiasis
konis dapat betkembang menjadi Keganasan, Penolitian ini bertyjuan untuk
rmengetthui (1) hubungan aniara kadar ylukosa darah dengan kadar glukosa saliva,
Qyhubungan antara kadar glukosa darah dengan keberadaan koloni C. albicans
ronggn mulut, (3) perbedaan kadar glukosa darah pada penderita DM tidak
‘teregulasi, DM teregulas! dan kelompok kontrol, (4) perbedaan kadar glukosa saliva
pada penderita DM tidak teregulasi, DM teregulasi dan kelompok kontrol,
(5) perbedaan Keberadaan C: albicans pada penderita DM tidak teregulasi, DM
{eregulasi dan kelompok kontrol (non DM), dan (6) hubungan antara kadar glukosa
saliva dengan keberadaan C. albicans pada penderita DM tidak teregulasi, DM
‘teregulasi dan kelompok konto
PPenelitian observasional analitik ini dilakukan melalui penentuan kadar
lukosa sestat dan kadar glukosa saliva dengan metode “GOD PAP enzymatic
‘Photomatric test", penentuan kadar glukosa darah (Axe) dengan metode “Blo-Rad
Diastat Haemoglobin Aye". Penentuan keberadaan C: albicans dengan pembenitan
“Saboround agar”, pengecatan gram dan tes gula-gula, Sampel sebanyak 8 penderita
DM tidak teregul
| $ penderita DM teregulasi dan_8 orang Non DM (konto).Pada peneltan untok mengetahuihubungan antara Aye dan glukosa salva,
data danatisis dengan menggunakan ui regres pada tngkstKepeeayaan 95% (a=
005), Hasilnya menunjubkan nila probabilts p~ 0,290 (p> 0,08) untuk DM tidak
teregulasi, DM toregulasi(p = 0,448, p> 0.05) dan kontrol (P = 0481, p > 0.05).
Hubungan antra Ac dan petumbuhan C° albicans tuk Kelompok DM tidak
terequlas, ta dianalisis dengan wt Spearman padotingkat keercayean 95%
(
005) Hasilnya menunjukkan bahwa untuk DM sak teregulasi p = 0.04
( < 0,05), untuk Kelompok DM teregulasi p= 0,540, (p > 008) dan untuk
kclmpok kontrol p= 0,650, (p> 0,08) Perbedan Ax dar ketigaKelompok samp
smenggunakan ui Kruskal Wallis Haslnya menunjukkan pade tingkat kepereayean
= 0,000, (90,05), Untuk mengetau’ perbedaan antara masing-masing kelompok
dilakukan ji LSD. Hasilnya menanjobhanterdapatperbedaan bermakna adr Ay
nara masing-masing Kelompok. Perbedaan glukoss sliva pada ketiga kelompok
rmenggunskan ui Levene fest (menunjukkan data homogen) Kemudian dilanjutkan
dengan ujt Anava satu arab, Haslnys p = 0,707, (p > 0,05). Untuk: mengetaui
pevbedaan_ masingasing Kelompok dilakukan uji LSD. Perbedaan keberadaan
albicans dengan menggunakan uji Kruskel Wallis hasilny-menunjukkan
= 0487 (p > 0,05). Untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok