You are on page 1of 5

BAB 3

PEMBAHASAN
3.1Alat dan bahan
3.1.1 Alat
3.1.1.1 mesin gergaji besi

Gambar mesin gergaji besi


3.1.1.2 mesin bubut

Gambar mesin bubut


3.1.1.3 Mesin Frais

Gambar mesin frais

3.1.1.4 Taps

Gambar Taps
3.1.1.5 Snei

Gambar snei

3.3 langkah kerja


1.
2.
3.
4.

siapkan peralatan / perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan.


potong benda kerja sepanjang 145 mm menggunakan mesin gergaji besi.
Kemudian pasang benda kerja pada chuck pada mesin bubut.
Lalu lakukan pembubutan pada bagian yang di potong dengan mesin

gergaji.
5. Setelah di finishing bagian tadi, kemudian di beri titik pada tengah-tengah
diameter benda kerja.
6. Lakukan pembubutan rata benda kerja sampai diameter 20 mm sepanjang
19 mm,kemudian di potong di mesin gergaji besi pada bagian yang telah
dibubut tadi, sehingga benda kerja terbagi dua buah bagian, kemudian
benda yang panjang 19 mm dan diameter 20 mmdi beri lubang sepanjang 15
mm dengan diameter lubang 8.5 mm dengan menggunakan mesin bubut,
kemudian di beri champer di diameter lubang 8.5 mm dan diameter 19 mm.
7. Setelah itu jepit benda kerja dengan ragum, kemudian buat ulir pada benda
kerja yang berdiameter lubang 8.5 mm dengan menggunakan alat Taps
M 10 x 1.25 sepanjang 15mm.
8. Melakukan taps harus di posisi lurus terhadap benda kerjanya untuk ulirnya
lebih bagus, taps harus dilakukan berulang-ulang dan di beri oli agar
melakuakan pengetapan lebih mudah.
9. Setelah di beri ulir, kemudian letakan benda kerja pada ragum mesin frais.
kemudian frais kedua sisi benda kerja yang diameter 20 mm. Setiap sisi
dilakukan pengefraisan sebanyak 1 mm.
10. Setelah selesai pengefraisan benda kerja sudah menjadi mur.
11. Setelah selesai pembuatan mur. Kemudian lakukan pembubutan pada benda
kerja yang satu lagi.
12. Pembubutan benda kerja yang mula-mula berukuran, panjang 123 mm dan
diameter 22 mm, pembubutan benda kerja di lakukan berulang-ulang hingga
berdiameter 14 mm sepanjang 40 mm.
13. Setelah itu jepit benda kerja yang berdiameter 14 mm dengan panjang 40
mm pada chuck mesin bubut,lakukan pembubutan benda kerja sepanjang 80
mm degan diameter 10 mm secara berulang-ulang pemakanan pada mesin
bubut.
14. Kemudian beri champer pada ujung benda kerja.
15. Kemudian jepit benda kerja tersebut di ragum perkakas tangan.
16. Pada bagian yang berukuran diameter 10 mm di buat ulir sepanjang 15 mm
dengan menggunakan Snei M 10X1,25
17. Me snei dilakukan pada posisi yang lurus terhadap posisi benda kerja.
18. Lakukan Snei berulang-ulang dan beri oli saat melakukan snei.

19. Setelah ulir terbuat pada benda kerja(baut), di coba pasangkan dengan mur
yang telah di buat tadi.

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Semua mahasiswa di haruskan dapat bekerja menggunakan mesin dan harus dapat
menggunkan semua peralatan berupa perkakas mesin maupun perkakas tangan. Hal ini
penting karena masing-masing perkakas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Selain
keterampilan dalam menggunakan peralatan tangan, mahasiswa harus dapat menggunakan
alat ukur yang baik. peralatan ukur yang digunakan harus presisi, guna menghasilkan
pengukuran yang presisi. Maka peralatan ukur, cara megang alat ukur dan cara membaca
alat ukurnya harus tahu.
Pengunaan alat kerja, alat ukur, serta mesin inilah yang diaplikasikan dalam praktikum
pemesinan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jobsheet yang diberikan
oleh dosen pembimbing. Karena pratikum pemesinan merupakan pekerjaan yang harus
dikuasai dalam mengerjakan benda kerja dalam bidang teknik mesin.maka praktikum
pemesinan sangat dibutuhkan untuk melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat
kerja serta mesin yang baik dan benar. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan
pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktik
pemesinan.
4.2 Saran
1. dalam pratikum pemesinan para mahasiswa harus lebih bertanggung jawab dalam
penggunaan alat-alat kerja.
2. Perlunya ketelitian dan kehati-hatian dalam melaksanakan pratikum pemesinan
sehingga tidak menimbulkan bahaya bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
3. Perlunya kedisplinan dalam melaksanakan pratikum.
4. Mahasiswa harus menjaga kebersihan lingkungan kerja.
5. Demi keamanan pratkum mahasiswa diharapkan menerapkan prinsip keselammatan
kerja.

You might also like