You are on page 1of 6

Hanya dengan modal pekarangan, halaman

depan, belakang rumah, tritisan sudah bisa gajian


tiap bulan.
Tanam
melimpah.

saja

Jahe

Merah,

untungnya

lumayan

Hanya dengan modal pekarangan, halaman depan, belakang rumah,


tritisan anda sekarang sudah bisa gajian tiap bulan.
Tanam saja Jahe Merah, untungnya lumayan melimpah.
Tanaman jahe tak terlalu sulit dalam berbudidayanya. Cukup di selasela tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman buah-buahan ), cukup
ditanam di halaman depan,belakang, tritisan rumah jahe merah sudah cukup
menghasilkan. Petani,pegawai kantoran, maupun ibu rumah tangga
pengangguran sudah mampu membudidayakannya karena cara dan
perawatannya
cukup
mudah.
Media
tanam
bisa
menggunakan
Karung/Glangsing/Polybag yang telah diisi Bokashi dan tanah dengan
perbandingan 1: 3. Pengisian media tanam awalnya hanya perlu diisi
setinggi kira-kira 15 cm.
Berikut saya berikan sedikit analisa budidayanya :
Polybag/sak yang sudah disiapkan bokasi dan tanah (1 :3 ) diisi 2 - 4
tunas bibit Jahe dalam waktu 9 - 12 bulan bisa berkembang menjadi 10-15
kg. (jika menggunakan cara konvensional, estimasi 1 rumpon hanya kisaran
1,5 kg). Setiap batang bibit jahe merah mampu menghasilkan 3 5 Kg jahe
merah (tergantung perawatan dan besarnya sak/polibeg). Dengan luas lahan
2 x 3 meter saja sudah dapat ditanami 200 -250 batang bibit jahe atau
sekitar 100 sak/polibeg.

Ketika artikel ini saya posting harga jahe merah di pasar Agrobis Babat
Lamongan Rp. 30.000,- /kg. Sebagai pertimbangan harga jahe merah
organik mencapai titik termurah adalah Rp. 10.000,- semisal satu polibeg
yang di isi 2-4 batang bibit, maka setiap polibeg mampu menghasilkan 10
15 kg. Sebagai gambaran minimum, ketika panen mampu menjual dengan
harga Rp.15.000/kg saja, dan setiap sak/polibeg menghasilkan 10 kg
rimpang jahe, maka 100 sak/polibeg dapat menghasilkan 1.000 kg. Maka
lahan 2x3 mampu menghasilkan Rp. 15.000.000,-. Untuk mendapatkan gaji
tiap bulannya maka anda bisa membuat banyak pertakan sehingga panenya
akan bergiliran.
Menarik untuk dijalankan bukan ?
Tapi itu baru gambaran minimum, untuk berhasil tidaknya tergantung kemauan
anda anda semua. Yang jelas tanam jahe tidaklah sesulit yang anda bayangkan.
Dengan perawatan sangat sederhana yakni pemupukan berkala dengan
Bokashi dan SOT HCS yang dikocorkan maupun disemprot pada bibit yang ditanam,
penyemprotan dan pengocoran SOT hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan
penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai Polybag terisi
dengan ketinggian 80%. Setelah Polybag terisi Tanah dan Bokashi, maka yang
dilakukan tinggal perawatan sampai panen, antara 9 12 bulan.
Dan seandainya semua mau bergerak memanfaatkan tanah kosong , di pot-pot,
polybag, atau pekarangan kita yang tersisa, meskipun tak begitu luas seperti program
pemerintah Menuju Lamongan Hijau/menuju Lamongan Go Organik pasti akan
tercapai, kampung tempat kita tinggalpun akan mampu swasembada Jahe, bahkan tak
menutup kemungkinan menembus pasar dunia.
PEMBIBITAN

Untuk bibit jahe yang sudah siap tanam /


atau yang sudah bertunas skitar 5-10 cm, namun jika susah memperoleh bibit
tunas kita bisa menyemai sendiri bibit jahe yang akan ditanam. Ada beberapa
teknik penyemaian. Disini saya bahas salah satunya saja yaitu penyemaian jahe
dalam kotak kayu/bisa menggunakan tampa.
Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering),
(jahe yang siap semai berumur 10 12 bulan ) kemudian disimpan sekitar 1-1,5
bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan
memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya sebelum
disemai bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara potongan bakal
bibit tersebut dikemas ke dalam karung lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC
(Pestisida Herbisida E Fungisida O C) selama 5-10 menit lalu keringkan. (Larutkan
1 tutup PHEFOC ke dalam 14 liter air, tambahkan 2 sendok makan gula pasir,
diamkan selama 15 menit, larutan PHEFOC telah siap untuk digunakan).

Rendam kembali dengan zat pengatur


tumbuh SOT sekitar 6 jam. ( Larutkan 5 tutup SOT dengan 14 liter air, tambah 2-3
sendok makan gula pasir, diamkan terlebih dahulu selama 15 menit), larutan siap
digunakan. Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering. Benih telah siap
disemaikan.
Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: isi kotak kayu
dengan tanah+bokashi 3:1 lalu benamkan rimpang jahe tutup dgn tanh/daun
kering tipis-tipis, rawat dengan menyirami 2x sehari.Setelah 2-4 minggu lagi, bibit
jahe tersebut sudah siap dipindah ke karung/polibag/keranjang tanam

PENANAMAN
siapkan alat dan bahan :
cangkul / sekop (untuk mengaduk)
karung / polibag / keranjang (pakai yg bekas )
ember
bokashi
tanah

Ambil rimpang jahe dari kotak penyemaian kemudian patah-patahkan dengan


tangan rimpang jahe tersebut menjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2
mata tunas.
Lalu buat campuran antara tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1 .
Masukkan campuran tanah dan bokashi ke dalam karung/polibag/keranjang dengan
ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu
tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung seperti gambar paling atas
agar ketinggian sesuai.
kemudian masukan tunas bibit jahenya, ( satu karung bisa diisi sekitar 2-3 titik
tanam untuk hasil yang maksimal)
Setelah selesai penanaman keseluruhan siram dengan air . Selama sekitar 3
hari lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.

PERAWATAN / PEMUPUKAN

Sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim
kemarau sebaiknya siram 2 x sehari

Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan


fermentasi SOT. catatan : SOT 5 tutup, Gula 3 sendok makan, Urine 2
liter, Feses 2 liter, difermentasi 24 jam). setelah fermentasi jadi campur
dengan 15 liter air lalu gunakan untuk mengocor/ menyiram.

Lakukan penyemprotan dengan SOT dan PHEFOC secara bergantian


dengan interval 2minggu-4 minggu sekali. Catatan : bahan untuk
menyemprot SOT/PHEFOC 5 tutup, Gula 3sendok, bisa ditambah urine 0,5
liter fermentasi 24jam) kemudian campur air 1 tangki dan siap
disemprotkan

Lakukan pengurukan kembali dengan tanah +


bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat
rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk
sekitar 10cm. Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring
pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung
/polibeg / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.

Dengan teknik pengurukan seperti ini kita akan mendapatkan


hasil yang lumayan melimpah, karung /polibag/keranjang kita
akan terisi penuh dengan rimpang jahe. bahkan ada salah satu

mitra HCS yang panen jahe satu karung/polibag/keranjang


berisi 10kg jahe wooww....dahsyat bukan...???.
Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah
saatnya jahe kita siap dipanen.

You might also like