You are on page 1of 198

Operator & Technician Certification

Dasar-Dasar
Keselamatan & Operasi

(Modul 1)

O&TC HR Learning & Development

Operator & Technician Certification

Dasar-Dasar Keselamatan & Operasi


(Modul 1)
Cetakan Pertama, Juni 2004
Cetakan Kedua, Desember 2004
Cetakan Ketiga, April 2006

Tidak dibenarkan untuk memperbanyak, mengkopi, menyiarkan, memamerkan,


mengedarkan, atau menjual kepada umum tanpa memperoleh izin tertulis dari
PT. Chevron Pacific Indonesia

Kata Pengantar
Operator & Technician Certification (O&TC) program dimaksudkan untuk
mempersiapkan para operator dan teknisi untuk mempunyai knowledge
(pengetahuan) dan skill (ketrampilan) yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan. Dengan memiliki knowledge dan skill yang dibutuhkan tersebut,
maka Perusahaan mengharapkan peserta dapat bekerja dengan SELAMAT
karena

mengetahui

secara

tepat

bagaimana

mengoperasikan

dan

memelihara peralatan dengan benar. Hanya dengan keselamatan kita dapat


meningkatkan produktifitas, yang akhirnya mengantarkan kita kepada
Operational Excellence yang terdiri dari aspek HES, Reliability dan
Efficiency.
Program sertifikasi internal ini merupakan program belajar sendiri dengan
waktu dan kecepatan yang diatur oleh masing-masing peserta. Dan metode
yang dipakai adalah skill-based progression system, yaitu sistem kemajuan
berdasarkan skill (ketrampilan).
Setelah peserta menerima buku manual, peserta membaca dan memahami
isinya. Kemudian peserta akan mengikuti written test yang diselenggarakan
oleh team O&TC. Jika lulus, peserta kemudian dapat maju untuk melakukan
checkpoint satu per satu dengan O&TC Qualifier ataupun Unit (Shadow)
Qualifier di tempat kerja masing-masing. O&TC mensyaratkan bahwa
minimal 25% dari total checkpoint harus dilakukan dengan O&TC Qualifier.
Jika peserta berhasil menyelesaikan seluruh checkpoint dari satu manual,
maka selanjutnya Unit Leader (GL or TL) akan melakukan walkthrough untuk
meyakinkan bahwa secara keseluruhan peserta telah menguasai ketrampilan
yang disyaratkan dalam manual tersebut. Setelah itu, peserta dinyatakan
lulus dan pencapaian tersebut akan dicatat dalam data kepegawaian.
Peserta kemudian melanjutkan ke manual berikutnya.

Sepanjang program O&TC ini, jika diperlukan O&TC Qualifier dapat


memberikan hands-on training berupa pembelajaran langsung di lapangan
untuk topik-topik yang belum dipahami. Oleh karena itu diharapkan peserta
secara aktif mendiskusikan hambatan-hambatan yang mereka hadapi dalam
mengikuti program ini dengan O&TC Qualifier. Bahkan O&TC Qualifier dapat
merekomendasikan formal training kepada Unit Leader jika knowledge &
skill gap yang dimiliki kebanyakan peserta cukup besar.
Sebagai pelaksana program O&TC, kami mengharapkan peserta dapat
mengikuti program ini dengan gembira dan optimis. Kami berusaha
membuatkan manual yang mudah dan enak dibaca, dan O&TC Qualifier kami
selalu siap membantu. Mari kita capai hari esok yang lebih baik dari hari ini
dan kemarin.
Team O&TC Human Resources
Duri, May 2004

O&TC Process (endorsed)

Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar isi ..........................................................................................

vii

Daftar checkpoint..............................................................................

xi

BAB I - HES
1. Pokok pembahasan keselamatan .................................................

2. Peraturan keselamatan PT CPI secara umum .................................

3. Fundamental Safe Work Practices (FSWP)......................................

22

BAB II HAND TOOLS


1. Perkakas tangan (hand tools) .....................................................

41

2. Perkakas listrik........................................................................

41

3. Perkakas pendukung.................................................................

42

BAB III PENGETAHUAN DASAR GEOLOGI DAN EKSPLORASI


1. Bumi......................................................................................

57

2. Asal minyak mentah .................................................................

58

3. Berkumpulnya minyak mentah....................................................

58

4. Eksplorasi................................................................................

65

BAB IV PENGETAHUAN DASAR DRILLING & WELL EVALUATION


1. Drilling...................................................................................

69

2. Well evaluation .......................................................................

80

BAB V PENGETAHUAN DASAR PRODUKSI MINYAK DAN GAS


1. Proses pemisahan fluida..........................................................

85

2. Wellhead.............................................................................

87
vii

Daftar Isi

3. Gathering station...................................................................

91

4. Gas operation.......................................................................

94

5. Separator.............................................................................

98

BAB VI PENGETAHUAN DASAR WELLWORK


1. Wellwork operation...............................................................

113

2. Metode/teknik pengangkatan minyak.......................................

117

3. Keselamatan di rig................................................................

121

4. Rig dan komponen.................................................................

123

BAB VII PENGETAHUAN DASAR LISTRIK


1. Pengetahuan dasar listrik.......................................................

137

2. Bahaya listrik.......................................................................

138

3. Nilai arus melalui tubuh.........................................................

139

BAB VIII PENGETAHUAN DASAR MEKANIK


1. Pompa................................................................................

145

2. Sistem pengontrolan pompa....................................................

149

3. Pumping unit.......................................................................

150

BAB IX INSTRUMENTASI DAN KONTROL


1. Pressure gauge.....................................................................

155

2. Temperature gauge...............................................................

158

3. Tank gauge..........................................................................

159

BAB X PERHITUNGAN DASAR


1. Pecahan dan desimal.............................................................

163

2. Pembulatan angka.................................................................

165

3. Persentase...........................................................................

166

4. Volume/isi..................................................................................

166

GLOSSARY..............................................................................................

171

viii

Daftar Checkpoint
CP

TOPIK

Tanggal
II
III

Paraf
Qualifier

Hal

Bab I HES
101

Larangan merokok

102

Obat bius dan alkohol

103

Tindakan seorang pengemudi sebelum


mengemudi

104

Posisi saat mengemudi untuk light vehicle

105

Mundur dengan aman

106

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

107

Tanggung jawab karyawan mengenai cedera

10

108

Tabung gas bertekanan (pressurized cylinder)

11

109

Proses terjadinya kebakaran

12

110

3 (tiga) kelas kebakaran secara umum


dan alat pemadamnya

14

111

Pemeriksaan slang pemadam kebakaran


(fire hose) beserta nozzle-nya

15

112

Penjaga Api (fire watch)

16

113

Windsock

17

114

Confined space

18

115

Penggunaan wadah

19

116

Mengangkat dengan benar

20

117
118
119

Tanggung jawab terhadap kondisi atau


cara kerja yang tidak selamat
Access control (Pemeriksaan memasuki
fasilitas)
Persyaratan masuk ke fasilitas

21
24
26

xi

Daftar Checkpoint

Tanggal

Paraf

CP

TOPIK

120

Izin kerja umum (General work permit)

28

121

Personal Protective Equipment (PPE)

29

122

Proteksi mata

30

123

Proteksi pendengaran

31

124

Proteksi pernapasan

32

125

SOP dan JSA

33

126

Energy isolating device dan Lock Out &


Tag Out (LOTO)

34

127

Kode warna Tag Out

35

128

Pemasangan Lock Out & Tag Out (LOTO)

36

129

Material Safety Data Sheet (MSDS)

130

Housekeeping

II

III

Qualifier

Hal

38
39

Bab II Pengetahuan Dasar Perkakas


201

Pemakaian obeng

49

202

Pemakaian tang

50

203

Menggunakan channellock

51

204

Menggunakan kunci inggris (adjustable wrench)

52

205

Memotong pipa 2 (inch)

53

206

Menggunakan tangga

55

207

Menggunakan bor listrik

56

Bab V Pengetahuan Dasar Produksi Minyak dan Gas


501

Penjelasan mengenai karakteristik fluida

105

502

Definisi dan jenis wellhead

106

503

Flow line, production line, dan test line

107

504

Gathering Station/oil treating plant

108

xii

Daftar Checkpoint

CP

TOPIK

Tanggal
I

II

III

Paraf
Qualifier

Hal

505

Water treating plant

109

506

Definisi dan jenis separator

110

507

Alat pengaman pada separator

111

508

Gas plant

112

Bab VI Pengetahuan Dasar Wellwork


601

Tiga fase pada industri perminyakan

131

602

Sumur baru

132

603

Artificial lift

133

604

Rig unit

134

605

Potential hazard

135

Bab VII Pengetahuan Dasar Listrik


701

Penyebab dan akibat bahaya listrik

140

702

Kecelakaan listrik dan alat-alat listrik


yang berbahaya

141

703

Inspeksi visual motor listrik

143

Bab VIII Pengetahuan Dasar Mekanik


801

Positive Displacement (PD) pump

151

802

Centrifugal pump

152

803

Pumping unit

153

Bab IX Instrumentasi dan Kontrol


901

Pressure gauge

160

902

Temperature gauge

161

903

Tank level gauge

162

Bab X Perhitungan Dasar


1001

Perhitungan dasar

169

xiii

Daftar Checkpoint

xiv

BAB I - HES
KEBIJAKAN KESELAMATAN, PERALATAN DAN PROSEDUR

Sasaran
Setelah menyelesaikan

POKOK PEMBAHASAN KESELAMATAN


1.

Peraturan CPI tentang larangan merokok, obat


bius & alkohol

Bab I HES - Kebijakan


Keselamatan, Peralatan

2.

Pengemudi yang selamat

dan Prosedur, saudara

3.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

4.

Tanggung-jawab karyawan sehubungan dengan

mampu menjelaskan atau


mendemonstrasikan

pelaporan kecelakaan

semua Kebijakan
Keselamatan, Peralatan

5.

Penyimpanan tabung gas bertekanan

dan Prosedur.

6.

Tiga kelas kebakaran, penyimpanan bahan

Ringkasan

yang mudah terbakar, pemeriksaan gulungan

Pengetahuan tentang

slang air penyemprot (fire hose) beserta fire

aturan dan pelaksanaan

nozzle-nya

keselamatan adalah hal-

7.

Tugas seorang penjaga api (fire watcher)

8.

Fungsi dan kegunaan windsock

keselamatan diri sendiri

9.

Confined space

dan orang lain.

10.

Penggunaan wadah yang aman

11.

Cara mengangkat yang benar

12.

Tanggung-jawab karyawan sehubungan dengan

hal pokok yang harus


dilaksanakan untuk

kondisi kerja atau cara kerja yang tidak selamat


13.

FSWP (Access control, work permit, PPE,


SOP/JSA, LOTO, MSDS, dan housekeeping)

PERATURAN KESELAMATAN CPI SECARA UMUM


1.

Semua bentuk bicara kasar dan pertengkaran


dilarang

pada

semua

fasilitas

perusahaan,

termasuk tempat parkir dan tempat ganti pakaian.


2.

Dilarang memasuki daerah yang diperuntukkan


bagi penanganan bahan kimia tanpa alat
pelindung dan pelatihan yang memadai
1

Bab I - HES

3.

Kolam, penurunan atau bagian rendah di tanah yang terdapat


saluran pipa, katup, wadah atau peralatan dapat menimbulkan
bahaya seperti gas yang mudah menyala, uap beracun, kekurangan
oksigen, cairan berbahaya dan kesukaran untuk keluar. Tindakan
pengamanan yang tercantum dalam general entry procedure untuk
confined space harus dilakukan.

4.

Dilarang masuk ke dalam ruang tertutup sebelum anda merasa yakin


bahwa tidak terdapat kalajengking, ular, atau binatang berbisa lain
di dalamnya

5.

Perhatikan semua tanda bahaya dan peringatan

6.

Dilarang memanjat bangunan kecuali dengan menggunakan tangga


yang kokoh, ruangan bertangga (stairwells), atau permukaan
tempat berjalan (walking surfaces) yang standard, jika tidak
menggunakan alat pengaman yang tepat, seperti tali pengaman,
jaring pengaman dan lain lain. Jangan berjalan atau memanjat
pipa, katup, fitting atau peralatan lain yang tidak diperuntukkan
sebagai tempat berjalan.

7.

Turun dari semua lokasi ketinggian melalui tangga. Jangan sekalikali melompat ke bawah.

8.

Perhatikan arah angin dan kemiringan tanah setiap saat jika berada
di daerah yang mengandung H2S atau di daerah bahan kimia. Jika
terjadi kebakaran atau keluarnya gas yang tak terduga, cara
menghindar yang terbaik dari masalah tersebut ialah dengan
menuju ke tempat yang mendaki (ketinggian) dan ke arah
berlawanan dengan arah angin.

9.

Menghindar dari benda yang bergerak

10.

Jangan menanggalkan, memindahkan, mengganggu atau merusak


alat pengaman, tanda peringatan keselamatan kecuali diberi
wewenang untuk itu

11.

Jangan sekali-kali berjalan di bawah beban yang sedang diangkat


dengan derek, kerekan dan lain lain

12.

Jangan menggunakan cairan yang mudah menyala sebagai larutan


pembersih

Bab I - HES

13.

Tidak ada seorang pegawai pun diperbolehkan melakukan suatu


tugas tanpa mendapat pelatihan yang memadai. Contoh itu
mencakup tetapi tidak terbatas pada penggunaan SCBA, alat
pemadam api, forklift, gas detector, dan partisipasi dalam
penguncian/pemberian label (LOTO), ruang tertutup, dan tugas
pengawasan kebakaran.

Bab I - HES

Checkpoint 101
Topik

Larangan merokok
Saudara mampu menjelaskan:

Sasaran

Daerah dilarang merokok sesuai dengan


kebijakan perusahaan
Daerah yang diperbolehkan untuk merokok

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

b.

Daerah dilarang merokok:


1.

Lokasi sumur minyak dan sumur injeksi

2.

Gathering station dan test station

3.

Gedung perkantoran dan di setiap bagiannya

4.

Rumah sakit dan sekolah

5.

Fasilitas umum: Commissary, terminal bus, bar, rumah ibadah

6.

Fasilitas rekreasi: Club, sanggar karyawan, ruangan olah raga

7.

Di dalam kendaraan CPI: Bus, mobil kerja, pesawat udara

Daerah yang diperbolehkan untuk merokok:


Merokok hanya diizinkan di Daerah Merokok yang telah ditentukan

Contoh daerah yang diizinkan untuk merokok


4

Bab I - HES

Checkpoint 102
Topik
Sasaran

Obat bius dan alkohol


Saudara mampu menjelaskan kebijakan perusahaan
tentang obat terlarang dan alkohol

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

Tidak

diizinkan

memakai

obat-obatan

terlarang,

minuman

memabukkan baik di kantor maupun di lokasi kerja


2.

Tidak seorangpun diizinkan berada di bawah pengaruh obat


terlarang, obat perangsang atau minuman beralkohol di daerah
lingkungan milik perusahaan

3.

Obat-obatan dengan resep dokter yang dibawa ke wilayah


perusahaan akan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: Obat
yang mungkin menghambat kinerja dan menimbulkan bahaya harus
dilaporkan pada Team Leader.

4.

Pelanggaran ketentuan di atas termasuk dalam tindakan yang tidak


disiplin

Bab I - HES

Checkpoint 103
Tindakan seorang pengemudi sebelum
mengemudi

Topik
Sasaran

Saudara mampu menjelaskan tindakan yang harus


dilakukan sebelum melakukan perjalanan

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Seorang pengemudi yang baik sebelum mengadakan perjalanan harus
melakukan pemeriksaan antara lain:
1.

Pemeriksaan dan mengetahui kondisi diri sendiri (sehat jasmani dan


rohani untuk mengemudi)

2.

Pemeriksaan kondisi kendaraan yang akan dikendarai, kelengkapan


dokumen (STNK, SIM, driving permit yang masih berlaku) dan
peralatan kendaraan

3.

Rencana perjalanan yang akan dilewati/dilalui

4.

Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Bab I - HES

Checkpoint 104
Topik
Sasaran

Posisi saat mengemudi untuk light vehicle


Saudara mampu menjelaskan dan memperagakan
posisi duduk yang benar pada saat mengemudi

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Cara duduk yang benar saat mengemudi.
Kesiapan dan kesigapan seorang pengemudi dalam menghadapi berbagai
kondisi sangat tergantung dari bagaimana cara dan sikap duduk di belakang
kemudi. Unsur utama yang harus diperhatikan adalah:
1.

Posisi badan normal. Punggung bersandar pada tempat duduk


dengan kemiringan sandaran antara 15 sampai dengan 30 derajat.
Hindarkan tengkuk tertekuk yang dapat menyebabkan kelelahan,
sakit pada leher, punggung, atau lengan atas.

2.

Jarak jangkauan kaki yang tepat terhadap pedal. Lutut ditekuk


antara 15 sampai dengan 60 derajat, telapak kaki yang menekan
pedal membentuk sudut 90 sampai 110 derajat terhadap tungkai.

3.

Posisi tangan pada pegangan jam 10:10 (jarum pendek di angka 10


dan jarum panjang di angka 2) dan dapat menjangkau lingkaran
setir yang paling atas dengan baik tanpa harus menggerakkan
punggung maju mundur.

Bab I - HES

Checkpoint 105
Topik
Sasaran

Mundur dengan aman


Saudara mampu menjelaskan cara mundur dengan
aman

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Hindari kecelakaan waktu
mengemudi defensif berikut:

mundur

dengan

mempraktekkan

prinsip

1.

Jika mungkin JANGAN MUNDUR

2.

Jika masuk fasilitas atau lokasi lapangan, usahakan parkir dimana anda tidak
perlu mundur. Kecuali jika parkir di tempat parkir yang telah ditentukan.

3.

Posisikan kendaraan anda agar gerakan awal anda nantinya adalah


maju ke depan

4.

Jika aman, mundurkan kendaraan anda pada tempat parkir agar anda
dapat maju ketika siap untuk berangkat nanti

5.

Jika gerakan awal anda harus mundur, periksa di sekeliling kendaraan


anda sambil berjalan untuk memastikan bahwa tidak ada penghalang

6.

Bunyikan klakson atau gunakan alat lain untuk memastikan bahwa


orang lain melihat anda dan tidak bergerak ke ruangan yang anda tuju

7.

Mulai mundur dengan segera

8.

Mundur perlahan-perlahan

9.

Gerakkan pandangan anda: gunakan kaca spion, lihat keluar jendela,


dan putar tubuh anda untuk melihat keluar jika mungkin

10.

Mundur secukupnya saja, tidak berlebihan

11.

Gunakan pemandu jika perlu. Pastikan bahwa pemandu tersebut


berdiri di tempat yang aman, dan anda setuju dengan aba-aba tangan
yang dibuatnya, serta anda berdua saling berpandangan.

12.

Sekali lagi, jika mungkin JANGAN MUDUR

Catatan:
Khusus mobil besar yang mempunyai swamper, jika mundur harus dipandu
oleh swamper.
8

Bab I - HES

Checkpoint 106
Topik
Sasaran

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


Saudara mampu mengenali kotak P3K dan meneliti
ketepatan isinya

Prosedur
Mengenali dan memeriksa sebagai berikut:
1.

Memeriksa ketepatan isinya berdasarkan daftar yang tertera di tutup


kotak tersebut

2.

Memastikan perlengkapan yang hilang/habis telah diganti

3.

Membuat dokumen hasil pemeriksaan

Bab I - HES

Checkpoint 107
Topik
Sasaran

Tanggung jawab karyawan mengenai cedera


Saudara mampu menjelaskan hal-hal sehubungan
dengan terjadinya kecelakaan atau cedera

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

Karyawan harus langsung melaporkan semua kecelakaan atau


cedera kepada atasannya

2.

Semua kecelakaan harus dilaporkan tanpa memandang tingkat


keparahannya

Catatan:
Tanggung jawab saudara yang pertama sekali adalah:

10

Merawat luka-luka sesuai dengan petunjuk dan ketentuan penggunaan P3K

Melaporkannya ke atasan anda

Membuat laporan setiap ada yang cedera sesegera mungkin

Bab I - HES

Checkpoint 108
Topik
Sasaran

Tabung gas bertekanan (pressurized cylinder)


Saudara mampu menjelaskan penyimpanan yang
tepat terhadap tabung gas bertekanan (pressurized
cylinder)

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

Tabung oksigen harus disimpan di tempat teduh dengan katup


pengaman terpasang rapi

2.

Tabung oksigen dan tabung hidrokarbon harus disimpan secara


terpisah

3.

Tabung acetylene seharusnya dipakai dan disimpan dengan posisi


selalu tegak lurus

4.

Tabung oksigen dan tabung acetylene harus disimpan terpisah


dalam jarak minimum 20 kaki dan bila disimpan berdekatan harus
dibatasi dengan dinding logam dengan ketinggian 5 kaki, ketebalan
1/4 inci, dan lebarnya sama dengan rak penyimpanan

5.

Tabung yang kosong dan berisi penuh harus disimpan terpisah, dan
diberi identitas yang jelas agar tidak membingungkan

6.

Tabung yang cacat dan rusak harus diberi label dan dipulangkan
dengan segera

Jangan satukan tabung yang


berbeda dalam satu tempat

Dirantai agar tidak


terjatuh

Selalu membaca label

11

Bab I - HES

Checkpoint 109
Topik

Proses terjadinya kebakaran


Saudara mampu menjelaskan proses terjadinya

Sasaran

kebakaran dan pencegahannya

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Proses terjadinya kebakaran dapat digambarkan dalam SEGI-TIGA
KEBAKARAN. Ketiga sisinya adalah:

1.

Bahan bakar

2.

Oksigen

3.

Sumber panas

Memisahkan salah satu dari ketiga unsur kebakaran untuk tidak saling
bereaksi atau berhubungan berarti mencegah kebakaran seperti:
1.

Mengontrol bahan bakar


Secara

praktis

pencegahan

kebakaran

dapat

dilakukan

dengan

memisahkan cairan, gas atau bahan lain yang mudah terbakar dari
sumber panas dan oksigen.

12

Bab I - HES

2.

Mengontrol sumber panas


Memisahkan sumber panas dari oksigen dan bahan bakar. Sumber panas
umumnya didapatkan dalam bentuk oksidasi, pipa uap, atau arc (busur
api) dari kabel listrik, dari listrik statis, bunga api, nyala korek api dan
rokok, juga sinar matahari khususnya dari pantulan kaca.

3.

Mengontrol oksigen

Di dalam udara terdapat 21 % oksigen. Untuk dapat hidup, manusia


memerlukan paling sedikit 16 % oksigen di udara.

Demikian juga agar api dapat menyala, perlu ada minimal 16 %


oksigen di udara. Oleh karena itu untuk memadamkan api, perlu
diturunkan persentase oksigen sampai kurang dari 16 %.

Catatan:
Memisahkan salah satu unsurnya akan memadamkan atau mencegah kebakaran.

13

Bab I - HES

Checkpoint 110
Topik
Sasaran

3 (tiga) kelas kebakaran secara umum dan alat


pemadamnya
Saudara mampu menjelaskan tiga kelas kebakaran
secara umum dan alat pemadam yang dipakai untuk
setiap kelas

Prosedur
1.

Kelas kebakaran A adalah jenis kebakaran yang terjadi pada bahan


yang mudah terbakar seperti: kayu, kain, dan kertas.
Alat pemadamnya: Air dan Zat kimia kering (dry chemical)
Peringatan:
Bahan yang mudah terbakar tersebut jangan disimpan di tempat yang dekat dengan
sumber panas, seperti di dalam ruangan generator.

2.

Kelas kebakaran B adalah jenis kebakaran yang terjadi pada


campuran penguapan udara di atas permukaan cairan yang mudah
terbakar seperti gemuk, bensin, solar, dan minyak pelumas.
Alat pemadamnya:

Zat kimia kering (dry chemical)

Busa (foam)

Karbondioksida (carbon dioxide)

Kabut air (water fog)


Peringatan:
Bahan yang mudah terbakar (kaleng aerosol, cat, atau wadah hidrokarbon)
harus disimpan di dalam peti tertutup atau tempat tertentu dengan label
bahan mudah terbakar (flammable materials); jangan disimpan di ruang
operator.

3.

Kelas kebakaran C adalah jenis kebakaran yang terjadi pada


perangkat listrik dimana alat pemadam non-konduktor harus digunakan.
Alat pemadamnya:

14

Zat kimia kering (dry chemical)

Karbondioksida (carbon dioxide)

Bab I - HES

Checkpoint 111
Topik
Sasaran

Pemeriksaan slang pemadam kebakaran (fire


hose) beserta nozzle-nya
Saudara mampu mendemonstrasikan pemeriksaan
slang pemadam kebakaran (fire hose) beserta
nozzle-nya

Prosedur
Saudara mendemonstrasikan seperti berikut ini.
1.

Memeriksa

nomor

identitas

slang

(hose),

ukuran

discharge

connection, dan gulungan serta kunci khusus slang (female


connector berada di luar gulungan)
2.

Membuka gulungan slang (hose) dan direntang dengan sempurna

3.

Meneliti kondisi ulir pada kedua ujung connector dan kondisi slang

4.

Memeriksa kondisi nozzle seperti berikut ini:

5.

Ulir dan rubber seal

Karet keselamatan nozzle (nozzle safety rubber)

Fog dan straight

Membuka dan menutup nozzle

Gulung slang kembali seperti semula sesuai urutan

15

Bab I - HES

Checkpoint 112
Topik
Sasaran

Penjaga api (fire watch)


Saudara mampu menjelaskan tugas fire watch

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Tugas dan tanggung jawab fire watch:
1.

Harus menggunakan rompi merah atau pakaian yang mudah dikenali

2.

Tidak boleh dibebani dengan tugas lain

3.

Harus berjaga-jaga dengan membawa gas detector

4.

Harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang tepat, dan


yakin peralatannya bisa bekerja dengan baik

5.

Secara rutin memeriksa jalannya pekerjaan atau kondisi bahaya


yang mungkin terjadi

6.

Memastikan bahwa semua bahan atau alat yang mudah terbakar


(seperti kain lap, potongan kayu, tumpahan minyak, dan tali
temali) dipindahkan dari daerah kerja

7.

Memeriksa sumber-sumber gas (seperti: controller, drain, dan


sump) dan mengisolasinya dari sumber api/sumber panas

8.

Tetap siaga sampai 30 menit sesudah hot work selesai untuk


meyakinkan bahwa tidak ada lagi api yang membahayakan
Catatan :
Seorang fire watch diperlukan sewaktu melakukan
pekerjaan hot work dimana fasilitas dan tenaga
terhadap tindakan pencegahan kebakaran tersebut
tidak mencukupi.

16

Bab I - HES

Checkpoint 113
Topik
Sasaran

Windsock
Saudara mampu menjelaskan tentang windsock
dan fungsinya

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.

Windsock adalah alat yang dirancang sebagai penunjuk arah angin

Windsock dibuat dari bahan kain yang halus dan ringan, menyerupai
sarung yang mengecil di bagian ujungnya dengan warna jingga
(oranye) agar mudah terlihat dari jauh. Pada bagian depan (arah
angin masuk) diberi bingkai bulat.

Windsock dipasang di bagian atas sebuah tiang yang dapat berputar


bebas

Fasilitas yang direkomendasikan untuk pemasangan windsock:


a.

Gathering station, gas plant dan test station

b.

Sumur produksi yang banyak mengandung gas H2S

Gerakan putar 360 derajat

Arah angin

WINDSOCK

17

Bab I - HES

Checkpoint 114
Topik
Sasaran

Confined space
Saudara mampu menjelaskan istilah confined space,
dan menerangkan tindakan keselamatan sebelum
memasukinya

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

2.

Confined space adalah ruangan dan fasilitas yang memiliki:

Ventilasi yang tidak cukup (kekurangan oksigen)

Jalan keluar/masuk yang sulit dilalui karena letak dan ukurannya

Tindakan yang selamat sebelum memasuki confined space sebagai


berikut:
a.

Pahami petunjuk khusus yang sesuai untuk jalan masuk yang aman
dan letak pintu daruratnya. Bila perlu memasang blower atau
exhaust fan.

b.

Persiapkan izin memasuki confined space

c.

Tugaskan orang untuk mengawasi keadaan di sekeliling, yang


mampu memberi tahu pekerja yang berada di dalam, bila situasi
menjadi tidak normal atau darurat

Sepakati isyarat yang akan dipakai

Adakan kontak verbal/visual secara terus menerus dengan orang


di dalam confined space

18

d.

Gantung permit yang telah disetujui di sekitar confined space

e.

Pasang LOTO

Bab I - HES

Checkpoint 115
Topik
Sasaran

Penggunaan wadah
Saudara mampu menjelaskan praktek yang aman
tentang penggunaan wadah

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Praktek yang aman penggunaan wadah
1.

Sebaiknya digunakan wadah logam dengan pegangan logam.


Pegangan plastik atau kayu akan menghalangi proses penghilangan
muatan elektro statis.

2.

Wadah plastik tidak boleh dipakai untuk menampung hidrokarbon,


karena muatan elektro statis yang timbul akibat guncangan pada
saat diisi maupun dibawa, tidak dapat dihilangkan dan dapat
menimbulkan kebakaran.

19

Bab I - HES

Checkpoint 116
Topik
Sasaran

Mengangkat dengan benar


Saudara

mampu

mendemonstrasikan

teknik

mengangkat beban dengan benar

Prosedur
Saudara mendemonstrasikan seperti berikut ini.
Teknik mengangkat beban dengan benar
1.

Tekuk lutut

2.

Posisikan punggung nyaris lurus

3.

Tempatkan objek sedekat mungkin ke tubuh

4.

Renggangkan kaki tidak melebihi lebar bahu

5.

Eratkan pegangan dan luruskan lutut (punggung harus tetap lurus


dan tegak)

6.

20

Tarik beban sedekat mungkin ke perut

Bab I - HES

Checkpoint 117
Topik
Sasaran

Tanggung jawab terhadap kondisi atau cara


kerja yang tidak selamat
Saudara mampu menjelaskan tanggung jawab
saudara sehubungan dengan kondisi atau cara kerja
yang tidak selamat

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Tanggung jawab saudara untuk memperbaiki dan melaporkan, secara lisan
maupun tulisan setiap kondisi atau cara kerja yang tidak selamat kepada
atasan.
Contoh kondisi atau cara kerja yang tidak selamat:
a.

Terjadi kebocoran/kerusakan pada fasilitas produksi sehingga


menimbulkan polusi

b.

Peralatan

keselamatan

yang

disediakan

tidak

berada

pada

tempatnya
c.

Alat produksi yang sedang diperbaiki tidak dipasang Lock-Out TagOut (LOTO)

d.

Peralatan/fasilitas produksi tidak berfungsi sebagaimana mestinya

e.

Terjadi pelanggaran lalu lintas di daerah operasi

21

Bab I - HES

FUNDAMENTAL SAFE WORK PRACTICES (FSWP)


Prakata
Safe Operation (SO) adalah salah satu elemen dari Operational Excellence
(OE). SO diterapkan pada semua jenis pekerjaan yang dilakukan di CPI dan
kepada semua orang yang terlibat dalam melakukan semua jenis pekerjaan
tersebut. Setiap orang dari kita berkeinginan untuk menyelesaikan
pekerjaan tanpa terjadi kecelakaan yang menimpa rekan-rekan sekerja
ataupun kepada diri kita sendiri.
Checkpoint

FSWP

menjadi

latihan

praktis

untuk

pegawai

dalam

melaksanakan fundamental safety yang berhubungan dengan tugas pegawai


sehari-hari, mengembangkan kompetensi pegawai, dan menetapkan suatu
lingkungan kerja dimana setiap pekerja bertanggung-jawab (responsible)
dan bertanggung-gugat (accountable) terhadap kebiasaan dan praktek kerja
yang selamat.
Melaksanakan checkpoint FSWP ini dalam tugas pegawai sehari-hari di
tempat kerja adalah bukti komitmen kita terhadap fundamental safety
dalam mencapai visi OE untuk tempat kerja yang bebas dari kecelakaan.
Latar belakang
Hasil inspeksi dan audit yang dilakukan oleh ChevronTexaco, CPI Management
dan Tim HES menunjukkan bahwa dalam beberapa hal di bidang keselamatan
kita seharusnya bisa lebih baik. Temuan-temuan, dan hasil pengamatan itu
memberikan peluang untuk perbaikan terutama di bagian dasar-dasar
keselamatan. Berdasarkan inilah kemudian Management mencanangkan fokus
perbaikan di bidang fundamental safety. Lebih lanjut kemudian fundamental
safety didefinisikan sebagai 7 elemen keselamatan. Fundamental safety ini
selanjutnya dimasukkan sebagai fokus untuk Operational Excellence (OE).
Definisi umum
Safe work practices: Segala praktek/aktifitas yang berhubungan dengan
pekerjaan di tempat kerja yang mengikuti peraturan keselamatan umum
dan berperilaku sebagai pekerja yang selamat.
Fundamental safety: Merupakan bagian kecil tapi mendasar dari keseluruhan
yang ada dalam kerangka praktek kerja selamat safe work practices.
22

Bab I - HES

Dengan demikian safe work practices mencakup fundamental safety dan


elemen-elemen keselamatan lainnya (seperti keselamatan mengemudi,
keadaan darurat, pelaporan kecelakaan, dan lain-lain).
Di dalam melakukan pekerjaan, setiap penanggung jawab pekerjaan di
dalam merencanakan pekerjaannya perlu melihat keseluruhan elemen dari
fundamental safety untuk melihat elemen mana yang berlaku untuk
pekerjaannya. Namun demikian, penerapan fundamental safety tidak
berarti diabaikannya keselamatan lain di luar fundamental safety.
Melaksanakan 7 Elemen FSWP
1.

Elemen access control


Melengkapi persyaratan sebelum memasuki sebuah fasilitas seperti:

2.

Mengisi buku tamu

Menukar tanda pengenal

Melengkapi syarat lain yang diwajibkan pemilik fasilitas

Elemen work permit


Mengisi work permit, memahami seluruh isinya, dan menandatangani
sebelum memulai pekerjaan (non rutin).

3.

Elemen Personal Protective Equipment (PPE) atau Alat Pelindung Diri (APD)
Menggunakan PPE minimum dan/atau PPE tambahan lainnya.

4.

Elemen SOP/JSA
Mempunyai dan menjalankan SOP/JSA untuk setiap jenis pekerjaan
yang akan dilakukan.

5.

Elemen Lock Out Tag Out (LOTO)


Menggunakan LOTO untuk jenis pekerjaan dimana pelepasan energi
sangat mungkin terjadi.

6.

Elemen Material Safety Data Sheet (MSDS)


Membaca dan memahami MSDS untuk jenis pekerjaan yang mengandung
bahan kimia.

7.

Elemen housekeeping
Membuat daerah tempat saudara bekerja menjadi bersih dan teratur.

23

Bab I - HES

Checkpoint 118
Topik
Sasaran

Access control (pemeriksaan memasuki fasilitas)


Saudara mampu menjelaskan tujuan access control

Prosedur
Access control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang dengan
kriteria berikut yang dapat memasuki dan/atau bekerja di dalam fasilitas:

Berwenang dan punya alasan yang sah

Terkait dengan operasi dan bisnis CPI

Mendapat izin

Memahami dan memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk


masuk fasilitas operasi

Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan operasi fasilitas, dan
orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin.

3
3

Access control dengan penjagaan

Pagar (fencing) facilitas rusak

Access control tanpa penjagaan security, dibiarkan terbuka

24

Bab I - HES

Access control tanpa penjagaan security harus tertutup

25

Bab I - HES

Checkpoint 119
Topik
Sasaran

Persyaratan masuk ke fasilitas


Saudara mampu menjelaskan persyaratan masuk ke
fasilitas

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Persyaratan masuk ke fasilitas
Setiap pengunjung diharuskan memahami dan mematuhi persyaratan masuk
ke fasilitas yang ditentukan. Penanggung jawab fasilitas (facility owner)
dapat mengembangkan persyaratan masuk sesuai dengan kondisi dan situasi.
Namun demikian, semua pengunjung diwajibkan memenuhi persyaratan
minimum untuk masuk ke fasilitas sebagai berikut:
1.

Mengisi log book, menyerahkan tanda pengenal untuk ditukar dengan


visitor badge, menggunakan, dan mengembalikannya ketika meninggalkan
fasilitas.
Pengunjung
mengisi log book
sebelum memasuki
fasilitas

2.

Menggunakan Personal Protective Equipment (PPE) termasuk alat pelindung


diri tambahan yang diperlukan selama berada di dalam area fasilitas

3.
26

Tidak merokok dan membuat api di dalam fasilitas

Bab I - HES

4.

Menjaga kebersihan dan kerapian fasilitas

5.

Sesegera mungkin menuju ke lokasi evakuasi (muster location) ketika


terjadi keadaan darurat

6.

Memahami dan mematuhi semua peraturan keselamatan yang berlaku


di fasilitas tersebut

27

Bab I - HES

Checkpoint 120
Topik
Sasaran

Izin Kerja Umum (General Work Permit)


Saudara mampu menjelaskan tujuan izin kerja
umum (general work permit)

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
General Work Permit (Izin Kerja Umum) merupakan sarana dimana
Penanggung Jawab Operasi Fasilitas/Facility Owner (FO) memberikan izin
kepada petugas (karyawan CPI/Mitra Kerja) untuk melakukan pekerjaan
tidak rutin di suatu tempat kerja.
Tujuan utama dari izin kerja umum (general work permit) adalah:
1.

Membentuk komunikasi di antara kelompok kerja lintas-fungsi di


suatu tempat kerja

28

2.

Mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul

3.

Memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan

Bab I - HES

Checkpoint 121
Topik
Sasaran

Personal Protective Equipment (PPE)


Saudara mampu menjelaskan PPE minimal yang
harus dipakai selama bekerja di lapangan

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Peralatan berikut ini adalah peralatan minimal yang harus dipakai oleh
setiap karyawan selama bekerja di lapangan:
1.

Pakaian kerja lapangan (celana panjang, kemeja berlengan)

2.

Sepatu keselamatan lapangan yang standar

3.

Topi keselamatan (tanpa perlakuan seperti dibor, dicat, digores,


dan dipahat)

4.

Kaca mata keselamatan

Catatan:
Tergantung dari jenis pekerjaan atau lokasinya, PPE minimal bisa
ditambahkan seperti pelindung mata, telinga dan pernapasan

Personal Protective Equipment (PPE) atau alat pelindung diri:


Suatu alat yang secara total atau sebagian mampu memberikan
perlindungan terhadap pemakainya dari kemungkinan terpapar bahan
berbahaya di tempat kerja

29

Bab I - HES

Checkpoint 122
Topik
Sasaran

Proteksi mata
Saudara mampu menjelaskan kapan dan dimana
pelindung mata harus dipakai

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

Pelindung mata (safety eyewear) dipakai bila bekerja atau


memasuki lokasi dimana ada potensi bahaya terhadap mata

2.

Kaca

mata

keselamatan

(safety

goggles)

harus

dipakai

bila

mengerjakan hal-hal seperti pengetokan, penggerindaan, penanganan


zat kimia
3.

Karyawan yang memakai kacamata resep diharuskan memakai


kacamata pengaman dengan resep selama berada di lapangan

4.

Bila mengoperasikan alat penggerinda (grinder), goggles atau


pelindung seluruh wajah (faceshield) yang disesuaikan dengan
kondisi/resiko bahaya harus dipakai

5.

Goggles atau kacamata pengaman dengan pelindung sisi harus dipakai


ketika mengerjakan hal-hal seperti pengetokan, penggerindaan, dan
penanganan zat kimia

Goggles

30

Face shield

Bab I - HES

Checkpoint 123
Topik
Sasaran

Proteksi pendengaran
Saudara mampu menjelaskan dua macam tipe
pelindung pendengaran dan menjelaskan kenapa
pelindung pendengaran tersebut harus dipakai

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

Tipe pelindung pendengaran yaitu:

Peredam suara jenis earmuff


2.

Penyumbat telinga (ear plug)

Menjelaskan bahwa pelindung pendengaran sangat perlu dan harus


dipakai di area dengan tingkat kebisingan tinggi untuk mencegah
terjadinya gangguan pendengaran.

Memilih alat pelindung telinga


a.

Perhatikan kemampuan alat tersebut dalam menurunkan tingkat


kebisingan

b.

Kenyamanan

c.

Alasan psikis/fisik
Catatan:
Di fasilitas yang sangat bising seperti steam generator, gas compressor, dan
air compressor; diwajibkan memakai alat pelindung pendengaran

31

Bab I - HES

Checkpoint 124
Topik
Sasaran

Proteksi pernapasan
Saudara mampu menjelaskan dan memperagakan
praktek keselamatan dalam memakai alat pelindung
pernapasan

Prosedur
1.

Pelatihan tentang proteksi pernapasan akan diberikan sebelum


bekerja di daerah gas beracun, uap air/asap dan kekurangan oksigen

2.

Memperagakan cara pemakaian alat pelindung pernafasan seperti:


Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), dust foe dan artificial
respirator lainnya

SCBA

Dust foe

Catatan:
Pelatihan harus diberikan kepada pegawai untuk penggunaan SCBA dengan
tepat dan benar

32

Bab I - HES

Checkpoint 125
Topik
Sasaran

SOP danJSA
Saudara mampu menjelaskan tujuan dan definisi
SOP dan JSA

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Tujuan
Setiap pekerjaan harus mempunyai Standard Operating Procedure
(SOP) dan Job Safety Analysis (JSA). Dengan menjalankan proses ini
maka dihasilkan pekerjaan yang benar, memenuhi standar mutu,
dengan tetap memperhatikan keselamatan pekerja.

b.

Definisi
1.

Standard Operating Procedure (SOP):


Langkah kerja yang tertulis dan terarah pada pelaksanaan
pekerjaan untuk mengurangi resiko kerugian atau pengulangan
pekerjaan serta mempertahankan keselamatan.

2.

SOP harus tersedia dan dilaksanakan saat bekerja

Setiap pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan langkah


kerja yang ada dalam SOP

Dalam suatu SOP terdapat batasan operasional peralatan, unsur


keselamatan, prosedur menghidupkan, mengoperasikan, dan
mematikan peralatan

Dasar dari pembuatan SOP mengacu pada perhitungan desain,


spesifikasi pabrik, peraturan dan perundangan yang berlaku
dengan mengutamakan masalah keselamatan baik untuk operator,
lingkungan maupun peralatan

Job Safety Analysis (JSA):


Pendekatan struktural untuk mengidentifikasi potensi bahaya dalam
suatu pekerjaan dan memberikan langkah pencegahan. Dalam formulir
JSA terdapat informasi pekerjaan, pihak yang terlibat, langkah dasar
pekerjaan, potensi bahaya, dan rekomendasi tentang prosedur yang
selamat. Informasi detail dapat dilihat di HES Guideline, Volume III, OS.34
33

Bab I - HES

Checkpoint 126
Topik
Sasaran

Energy isolating device dan lock out & tag out


Saudara mampu menjelaskan istilah energy isolating
device dan lock out & tag out

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
1.

Energy isolating device adalah alat mekanis yang secara fisik dapat
mencegah aliran listrik atau pelepasan energi, seperti:
a.

Pemutus arus listrik manual (sakelar, breaker)

b.

Blind atau block valve dan alat sejenis yang dipakai untuk
menghambat/menyekat energi

2.

Lock out adalah pemasangan gembok atau sejenisnya pada sumber


energi untuk mencegah orang lain menghidupkan peralatan sebelum
pekerjaan selesai

3.

Tag out adalah pemasangan label khusus pada sakelar/keran pengontrol


mesin dan penggerak utama, agar orang lain tidak menghidupkan
peralatan tersebut sebelum pekerjaan selesai

Tempat penyimpanan lock out & tag out


34

Bab I - HES

Checkpoint 127
Topik
Sasaran

Kode warna tag out


Saudara mampu menjelaskan warna label yang
harus dipakai oleh setiap jenis pekerjaan dalam
prosedur tag out

Prosedur
Warna label tag out untuk mengenali setiap jenis pekerjaan:

DANGER

Warna kuning untuk operator

OPERATOR
F. 038-New 05/97

DO NOT OPERATE
DO NOT REMOVE THIS TAG
JANGAN DIJALANKAN
LABEL INI JANGAN DILEPAS

SEE OTHER SIDE


LIHAT SEBELAH

DANGER
ELECTRICIAN
F. 038-New 05/97

Warna pink untuk electrician

DO NOT OPERATE
DO NOT REMOVE THIS TAG
JANGAN DIJALANKAN
LABEL INI JANGAN DILEPAS

SEE OTHER SIDE


LIHAT SEBELAH

DANGER
MECHANIC
F. 038-New 05/97

DO NOT OPERATE
DO NOT REMOVE THIS TAG

Warna biru untuk mechanic

JANGAN DIJALANKAN
LABEL INI JANGAN DILEPAS

SEE OTHER SIDE


LIHAT SEBELAH

DANGER
CONFINED SPACE
F. 038-New 05/97

DO NOT OPERATE
DO NOT REMOVE THIS TAG

Warna putih untuk confined space

JANGAN DIJALANKAN
LABEL INI JANGAN DILEPAS

SEE OTHER SIDE


LIHAT SEBELAH

35

Bab I - HES

Checkpoint 128
Topik
Sasaran

Pemasangan Lock Out & Tag Out (LOTO)


Saudara mampu menjelaskan maksud pemasangan
lock out/tag out dan mengetahui siapa yang
boleh memindahkan gembok dan label tersebut

Prosedur
1.

Pemasangan lock out/tag out dipakai untuk menghindari tersengat


listrik atau cedera akibat tekanan, dan lain-lain

2.

Gembok dan label boleh dipindahkan oleh:

Karyawan yang memasang sebelumnya

Team leader yang telah dikomunikasikan oleh karyawan yang


memasang sebelumnya

Pemasangan LOTO pada fasilitas shipping pump

Terpasang pada push button

Terpasang pada
circuit breaker

36

Bab I - HES

Pemasangan LOTO pada pumping unit

Terpasang pada safety pawl

Terpasang pada disconnect switch

37

Bab I - HES

Checkpoint 129
Topik
Sasaran

Material Safety Data Sheet (MSDS)


Saudara mampu menjelaskan pengertian dan
tujuan MSDS

Prosedur
Pengertian
Bahan kimia, disamping bermanfaat juga berbahaya terhadap kesehatan di
tempat kerja. Beberapa jenis bahan kimia bersifat iritatif terhadap kulit,
mata dan dapat membahayakan kalau termakan atau terhirup. Para pegawai
dan mitra kerja harus menyadari bahaya tersebut di atas sehingga mereka
dapat bekerja dengan selamat dalam menggunakan bahan kimia tersebut.

Material Safety Data Sheet (MSDS)


Lembaran tertulis yang berisi informasi
mengenai bahaya potensial bahan kimia
dan cara penanganan yang selamat atas
bahan

yang

digunakan.

MSDS

menyediakan keterangan tentang nama


bahan, komposisi, pengaruh fisik dan
MSDS tidak standar

kesehatan,

pertolongan
khusus

prosedur

darurat

pertama,
dan

dan

perlindungan

masalah-masalah

keselamatan dan lingkungan dari bahan


tersebut.
Tujuan
MSDS bertujuan untuk menjamin bahwa
Sebelum bekerja dengan bahan kimia baca
dan mengerti terlebih dahulu MSDS

resiko bahan berbahaya secara kimia


dan fisik yang ada di tempat kerja, dan

cara penanganannya dikomunikasikan secara baik kepada pegawai dan


mitra kerja, sehingga baik pegawai maupun mitra kerja dapat bekerja
dengan selamat dalam menggunakan bahan tersebut.
38

Bab I - HES

Checkpoint 130
Topik
Sasaran

Housekeeping
Saudara mampu menjelaskan tujuan housekeeping
dan peralatan pendukungnya

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Tujuan
Housekeeping bertujuan untuk memastikan fasilitas operasi berada dalam
keadaan bersih, rapi, dan teratur. Keadaan tersebut akan memberikan
manfaat seperti:
1.

Menghilangkan kemungkinan cedera dan kebakaran

2.

Mencegah pemborosan energi

3.

Mengoptimalkan pemanfaatan ruangan

4.

Membantu pengendalian limbah dan kerusakan asset

5.

Menjamin kerapian tempat kerja

6.

Mendorong kebiasaan kerja yang lebih baik

7.

Mencerminkan tempat kerja yang dikelola dengan baik

Peralatan pendukung housekeeping


1.

Peralatan penanganan limbah


Limbah yang dihasilkan dari suatu kegiatan di fasilitas baik limbah
domestik maupun limbah industri hendaknya ditangani secara baik
dengan:

Menyediakan wadah penampungan terpisah sementara di fasilitas

Wadah penampungan hendaknya dibuat dari bahan yang kokoh,


tahan cuaca, tidak menyebabkan genangan air, dan mudah
dikosongkan

Menyediakan
ditentukan

sarana

pengangkutan

limbah

ke

tempat

yang

39

Bab I - HES

2.

Peralatan pendukung lain


Peralatan yang disebutkan di bawah ini hendaknya disediakan oleh
pemilik fasilitas (facility owner) untuk mendukung tercapainya keadaan
yang bersih dan teratur:

Tempat penyimpanan peralatan

Akses ke peralatan, pemadam api

Papan peringatan, petunjuk, label nama

Sistem pencahayaan yang memadai sesuai dengan Safety in Design

Platform, stairway, atau tangga untuk akses ke peralatan/


instrument, yang memenuhi standar Safety in Design

Peralatan lain yang diperlukan untuk melakukan pembersihan (tong


sampah, sapu, dan lain lain)

Housekeeping yang tidak baik (tidak teratur dan tidak bersih)

Housekeeping yang baik (teratur dan bersih)

40

BAB II BASIC TOOLS


PENGETAHUAN DASAR PERKAKAS
Sasaran

PERKAKAS TANGAN (HAND TOOLS)

Setelah menyelesaikan

Dalam dunia perminyakan banyak dipergunakan

bab II Basic Tools ini,

perkakas

saudara mampu

melakukan berbagai aktivitas. Sering dijumpai

menjelaskan dan

perkakas tangan dipergunakan secara tidak tepat.

memperagakan pemakaian

Penggunaan perkakas atau alat yang benar dan

perkakas yang benar.

perawatan yang baik akan mencegah terjadinya

Ringkasan

kecelakaan serta menambah umur pemakaiannya.

1 Perkakas tangan
Penggunaan perkakas
yang benar dan perawatan yang baik akan

tangan

yang

berbeda-beda

untuk

Bab ini akan membicarakan beberapa macam


perkakas, diantaranya:

Obeng (screwdriver)

mencegah terjadinya

Digunakan untuk melonggarkan atau me-

kecelakaan.

ngetatkan sekrup; bukan untuk keperluan

2 Perkakas listrik

mencongkel,

Seluruh peralatan

dan

menusuk.

Pergunakanlah obeng yang sesuai dengan

listrik harus

ukuran sekrup.

ditanahkan
(grounding).

memahat,

Tang (pliers)
Dipergunakan untuk memotong kabel atau

3 Perkakas pendukung
Perkakas pendukung

kawat. Kacamata pengaman harus selalu

diperlukan untuk

dipakai saat menggunakannya.

menyelesaikan pekerjaan dengan cepat


dan aman.

Kunci Inggris (adjustable wrench)


Digunakan untuk melonggarkan atau mengetatkan

mur. Cara yang benar saat

mengetatkan mur adalah menarik kunci


inggris ke arah pemakai.

PERKAKAS LISTRIK
Yang perlu diingat adalah seluruh alat listrik
harus ditanahkan( grounding). Grounding ini ber41

Bab II Basic Tools

fungsi untuk membuang muatan listrik statis atau jika terjadi hubungan pendek
(short circuit). Untuk peralatan listrik portable yang digunakan di daerah yang
berpotensi terjadi kebakaran, tidak boleh menggunakan peralatan listrik yang
berlabel Warning: Source of ignition when in use (Awas Ada percikan api
bila digunakan). Contoh: bor listrik, gerinda, dan lain-lain.

PERKAKAS PENDUKUNG
Perkakas pendukung sangat diperlukan pada saat perkakas tangan perlu
dukungan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Contoh: tangga, safety
belt, dan lain-lain.
Petunjuk keselamatan dasar pemakaian obeng
1.

Yakinkanlah bahwa ujung obeng cocok dengan celah sekrup, tidak


terlalu longgar dan juga tidak terlalu ketat

2.

Jangan menggunakan obeng untuk memahat atau melubangi logam

3.

Jangan biarkan obeng di tempat panas yang berlebihan

4.

Kikirlah ujung obeng yang sudah aus untuk mendapatkan kembali


sudut yang baik, ganti obeng bila sudah tidak memadai lagi

5.

Buanglah obeng yang sudah aus atau rusak handle-nya

6.

Jangan gunakan tangan sebagai penahan bila memakai obeng. Bila


obeng tersebut tergelincir akan melukai tangan. Gunakan clamp
atau jepitan untuk pengamanan kerja.

7.

Bila membawa obeng ke tempat kerja, bawalah dalam tool box.


Begitupun jika diperlukan membawa obeng di tangan, bawalah
dengan ujung menghadap ke bawah.

8.

Untuk pekerjaan yang berkaitan dengan listrik, yakinkan bahwa


pegangan terisiolasi dengan baik. Bila mata obeng terbuat dari
logam, sebaiknya tidak seluruhnya sampai ke pegangan.

Jenis-jenis obeng (srewdriver)


a.

No.1 obeng tumpul untuk kerja jarak dekat

b.

No. 2 obeng dengan tangkai persegi dimana kunci inggris bisa dipakai
untuk memutar sekrup yang susah dibuka

c.

No. 3 obeng bunga (Philips Screwdriver)

d.

No. 4 obeng kabinet dengan tangkai kecil untuk menjangkau sekrup


yang dalam lubang bor

42

Bab II Basic Tools

Gbr. 2.1 Contoh jenis obeng

Jenis kepala sekrup


Kepala sekrup reed & prince agak mirip dengan type phillips (atas), tapi
ada perbedaan. Celah pada sekrup phillips bersilang dalam kurva,
sementara reed & prince alurnya bertemu pada sudut yang tepat.

Phillips

Reed & Prince

Gbr. 2.2 Pasangan yang tepat antara obeng dan sekrup


43

Bab II Basic Tools

Gbr. 2.3 Contoh tipe kepala sekrup


44

Bab II Basic Tools

Pemakaian obeng
Beberapa contoh pemakaian obeng yang benar dan salah:

Ujung yang benar. Ujung ini sangat cocok dengan


alur sekrup dan tidak akan mempengaruhi kepala
sekrup.

Ujung obeng ini terlalu kecil untuk alur sekrup,


obeng akan bengkok atau patah bila dipaksakan

Ujung bulat atau rusak, ujung ini akan mengikis


alur sekrup

Ujung ini terlalu tebal, dan hanya akan mengikis


atau merusak alur sekrup

Ujung pahat/obeng runcing juga akan merusak


alur sekrup, sebaiknya dibuang

Ujung ini cocok tetapi terlalu lebar dan akan


merusak obyek yang dipasang sekrup

Gbr. 2.4 Pemakaian obeng yang benar

dan salah
45

Bab II Basic Tools

Gambar 2.5 memperlihatkan obeng


dengan penahan sekrup diperlukan
untuk bekerja di celah atau ruang
sempit.
Tipe yang sebelah kiri menunjukkan
pemakaian clips untuk menahan
sekrup. Tipe yang sebelah kanan,
ujung obeng memiliki celah penahan
untuk memegang sekrup. Setelah
sekrup masuk dengan tepat, langkah
berikutnya bisa dilakukan dengan
obeng lain.
Gbr. 2.5 Obeng dengan penahan sekrup

Bagian-bagian obeng:
1.

Handle (tangkai)

2.

Shank (batang) atau length of blade

3.

Blade (mata obeng)

Ukuran obeng
Contoh:
A = 6 inch
B = 2.25 inch
C = 3.75 inch

C
A

46

Bab II Basic Tools

Jenis-jenis tang (pliers)


Linemans side cutting
pliers
Digunakan untuk
memotong kabel dan
melepaskan secara
paksa.
Linemans side cutting pliers

Long nose pliers


Digunakan untuk
membengkokkan dan
penempatan benda
benda kecil.

Long nose pliers

Utility pliers

Utility pliers
Digunakan untuk
range yang lebih
besar, pemakaian
cengkraman,
pemutaran, dan
pembengkokan. Tang
jenis ini disebut juga
channellock.

Diagonal cutting pliers


Digunakan untuk
memotong kabel dan
wire yang sulit bagi side
cutting pliers.
Diagonal cutting pliers

Gbr. 2.6 Contoh jenis tang


47

Bab II Basic Tools

Jenis-jenis tang (pliers)


Locking pliers

Locking pliers

Digunakan untuk mengclamp benda kecil,


menggerakkan baut yang
sudah lecet. Biasanya
disebut vise grips.

End cutting pliers


Digunakan untuk
memotong wire, paku,
rivets dan sebagainya.

End cutting pliers

Slip joint pliers


Digunakan untuk
mengunci box
connectors , lock
nuts dan small
conduit coupling.
Slip joint pliers

Gbr. 2.7 Contoh jenis tang

Catatan:
Sebelum dipakai, semua alat harus diperiksa untuk meyakinkan bahwa semuanya
berada dalam kondisi yang baik. Hal ini harus dipertimbangkan sebagai salah satu
praktek pengoperasian yang aman sebelum memakai alat apapun.

48

Bab II Basic Tools

Checkpoint 201
Topik
Sasaran

Pemakaian obeng
Saudara mampu menjelaskan 8 (delapan) peraturan
keselamatan dasar pemakaian obeng

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Delapan peraturan keselamatan dasar pemakaian obeng:
1.

Yakinkan bahwa ujung obeng cocok dengan sekrup, tidak terlalu


longgar dan tidak terlalu sempit

2.

Jangan gunakan obeng untuk memahat atau melubangi

3.

Jangan biarkan obeng di tempat panas berlebihan

4.

Kikirlah ujung obeng yang sudah aus untuk mendapatkan sudut yang
baik kembali atau ganti obeng bila sudah tidak memadai lagi

5.

Buanglah obeng yang sudah aus atau rusak handle-nya

6.

Jangan gunakan tangan sebagai penahan bila memakai obeng. Bila


obeng tersebut tergelincir akan melukai tangan. Gunakan clamp
atau jepitan untuk pengamanan kerja.

7.

Bila membawa obeng ke tempat kerja, bawalah dalam tool box. Bila
perlu membawa obeng di tangan, bawalah dengan ujung menghadap
ke bawah.

8.

Untuk pekerjaan yang berkaitan dengan listrik, yakinkanlah bahwa


pegangan obeng terisolasi dengan baik. Bila mata obeng terbuat
dari logam, sebaiknya tidak seluruhnya sampai ke pegangan.

49

Bab II Basic Tools

Checkpoint 202
Topik
Sasaran

Pemakaian tang
Saudara mampu menjelaskan 10 (sepuluh) peraturan
keselamatan dasar pemakaian tang

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Sepuluh peraturan keselamatan dasar pemakaian tang:
1.

Tang sebaiknya tidak dipakai untuk memotong kabel-kabel keras


jika tidak dirancang untuk itu. Gunakanlah tang yang sesuai.

2.

Jangan meletakkan tang di tempat panas yang berlebihan. Hal ini


bisa merusak alat itu.

3.

Selalu memotong pada sudut yang tepat. Jangan memukulkannya sisi


ke sisi atau membengkokkan kabel bolak balik dengan mata pemotong.

4.

Jangan bengkokkan kabel keras dengan tang ringan seperti needle


nose pliers. Hal ini akan merusak tang. Pakailah tang yang kokoh,
seperti linemans pliers.

5.

Jangan menggunakan tang untuk memukul. Juga, jangan pukulkan


handel-nya karena ia bisa retak atau pecah; lagi pula matanya bisa
meliuk karena ini.

6.

Jangan memperpanjang handel-nya. Pakailah tang yang lebih besar


atau pemotong baut.

7.

Tang sebaiknya tidak dipakai pada mur atau baut. Kunci inggris akan lebih
baik dipakai dengan resiko yang lebih ringan terhadap pemakaian alat.

8.

Sesekali lumasilah tang. Setetes pelumas akan memperpanjang


daya tahan tang dan memudahkan pemakaian.

9.

Kaca mata pengaman harus dipakai bila memotong kabel dan sebagainya,
untuk melindungi mata dari lentingan ujung benda yang dipotong.

10.

Pembalut handel plastik dirancang untuk kenyamanan bukan untuk


isolasi arus listrik. Alat untuk isolasi arus tegangan tinggi tersedia
dan bisa dibedakan. Jangan keliru dengan alat yang dua ini.

50

Bab II Basic Tools

Checkpoint 203
Topik
Sasaran

Menggunakan channellock
Saudara mampu memperagakan 3 (tiga) cara
menggunakan channellock

Prosedur
Saudara memperagakan seperti berikut ini.
Tiga cara menggunakan channellock:
1.

Menyetel lubang tang sehingga bila ditempatkan pada nipple,


rahang-rahangnya sejajar (gambar 2.8)

2.

Menempatkan tang pada nipple untuk memberikan daya putar


dengan menarik pemegang yang ada pada rahang bawah

3.

Memegang handle tang dengan kuat dan mendorongnya berlawanan


arah jam untuk melepaskan nipple

Gbr. 2.8 Tongue dan groove pliers

Catatan:
Tang tidak dianjurkan untuk membuka mur atau baut yang bersegi enam. Hal
ini bisa merusak permukaan mur atau kepala baut.
51

Bab II Basic Tools

Checkpoint 204
Topik

Menggunakan kunci inggris (adjustable wrench)

Sasaran

Saudara mampu memperagakan cara menggunakan kunci inggris

Prosedur
Saudara memperagakan seperti berikut ini.
Dua cara menggunakan kunci inggris:
1.

Menyetel kunci sehingga rahang-rahangnya pas pada bidang mur


dengan memutar tombol pemutar

2.

Memutar kunci sehingga kekuatannya ada pada rahang tetap (fixed


jaw), baik pada saat diketatkan atau dilonggarkan

Gbr. 2.9 Adjustable wrench

52

Bab II Basic Tools

Checkpoint 205
Topik
Sasaran

Memotong pipa 2 (inch)


Saudara

mampu

memperagakan

(delapan)

langkah memotong pipa 2 dengan pipe cutter

Prosedur
Saudara memperagakan seperti berikut ini.
Delapan langkah memotong pipa dengan pipe cutter:
Jepit pipa dengan rantai ragum (vise) (gbr. 2.10) yang dipasang pada

1.

bangku
2.

Beri tanda pada pipa yang akan dipotong.

3.

Tempatkan pipe cutter pada pipa dengan bilah pemotongnya


berada pada tanda yang telah dibuat

4.

Putar pemegang pipe cutter ke arah jarum jam untuk memperkuat


rahang-rahang pemotong (cutter) pada pipa

5.

Putar pipe cutter di sekeliling pipa untuk memulai pemotongan dan


gunakan sedikit oli untuk melancarkan roller

Peringatan:
Jika pipe cutter mempunyai tiga roller, pastikan pemotong telah berjalan
dengan lancar pada putaran pertama.
6.

Meneruskan proses memutar pipe cutter dengan menjaga tekanan


pada pipa. (Untuk memberikan tekanan, putar pemegang pipe
cutter ke arah jarum jam)

Peringatan:
Tekanan yang berlebihan akan merusak roller pemotong.
7.

Bila sudah mendekati ujung potongan, peganglah potongan pipa


yang akan lepas

8.

Bersihkanlah ujung potongan pipa dengan sikat kawat

53

Bab II Basic Tools

Gbr. 2.10 Ragum (vise)

Peringatan :
Jangan menyentuh ulir atau mata cutter. Logam ini sangat tajam dan bisa dengan
mudah melukai.

54

Bab II Basic Tools

Checkpoint 206
Topik

Menggunakan tangga
Saudara mampu menjelaskan tiga pemeriksaan

Sasaran

sebelum menggunakan tangga, memperagakan


lima cara menggunakan tangga dan menjelaskan
dua cara penggunaan tangga yang tidak benar

Prosedur
Saudara menjelaskan/memperagakan seperti berikut ini.
a.

b.

Tiga pemeriksaan sebelum menggunakan tangga:


1.

Anak tangga yang bengkok atau rusak

2.

Kaki yang tanggal atau rusak

3.

Bagian yang retak atau rusak

Lima cara menggunakan tangga:


1.

Tangga tunggal dan tarik harus ditempatkan di sudut yang benar


(Dasar tangga harus di luar tembok kira-kira seperempat panjangnya).

2.

Tangga yang mudah dibawa harus ditempatkan pada dasar yang


kuat (termasuk tangga berengsel)

c.

3.

Tangga tunggal dan tarik harus diikat diujungnya

4.

Karyawan harus menghadap tangga bila naik atau turun

5.

Hanya satu orang yang diperbolehkan berada di tangga

Dua cara penggunaan tangga yang tidak dibenarkan:


1.

Tangga jangan digunakan sebagai kuda-kuda

2.

Tangga logam jangan digunakan bila bekerja dengan peralatan


listrik

55

Bab II Basic Tools

Checkpoint 207
Topik
Sasaran

Menggunakan bor listrik


Saudara mampu memperagakan sepuluh langkah
mengebor sepotong plat baja berukuran
dengan menggunakan bor listrik

Prosedur
Sepuluh langkah cara menggunakan bor listrik:
1.

Mesin bor harus dilengkapi plug tiga kabel dengan ground


terpasang, atau label pabrik yang menyatakan bahwa peralatannya
dilengkapi dengan internal ground atau penyekat ganda

2.

Pastikan bahwa plat telah terpasang dengan benar pada ragum


(vise) sebelum mulai pengeboran

3.

Pergunakan drip (penitik) untuk membuat takikan kecil pada lubang


yang harus dibor. Takikan berguna untuk menandai lokasi yang akan
dibor dan mencegah larinya ujung mata bor.

4.

Pasangkan mata bor sebelum menghubungkan bor pada sumber listrik

5.

Mata bor harus berhubungan dengan sasaran (takikan) sebelum bor


dihidupkan

6.

Jaga mata bor tetap pada tempatnya dalam seluruh proses


pengeboran. Jika lubangnya harus tegak lurus dengan permukaan
pengeboran, pastikan mata bor tetap pada sudut 90 terhadap
permukaan kerja. Mengubah sudut pengeboran bisa merusak mata bor.

7.

Memberikan tekanan secukupnya pada bor untuk menjaga mata bor


tetap memotong. Jika tekanan terlalu kecil, mata bor tidak akan
mampu melubangi. Terlalu banyak tekanan, bisa mengakibatkan
mata bor lecet dikarenakan panas gesekan dan regangan.

8.

Menahan mesin bor ketika mata bor mendekati dasar lubang. Bila
mata bor menembus, ia cenderung akan memakan landasan dan juga
bisa mematahkan mata bor atau bor bisa terlepas dari tangan anda.

9.

Lepaskan hubungan bor listrik dari sumber listrik sebelum mencoba


melepaskan mata bor dari sambungan

10.
56

Membersihkan dan menyimpan peralatan

BAB III GEOLOGI & EKSPLORASI


PENGETAHUAN DASAR GEOLOGI DAN EKSPLORASI
BUMI

Sasaran
Dengan mempelajari bab III

Bumi terbentuk sekitar 4 atau 5 billiun

Geologi dan Eksplorasi

tahun yang lalu dari pengentalan abu cosmic.

saudara dapat mengerti

Terdiri dari:

tentang struktur geologi,


asal minyak mentah, jenis
perangkap (trap), reservoir
drive dan eksplorasi.

Core tebalnya 6371 km

Mantle tebalnya 2900 km

Crust tebalnya 30 sd. 70 km

Ringkasan
1 Pengetahuan tentang
struktur geologi sangat
diperlukan untuk
mengetahui keberadaan
minyak mentah.

2 Minyak mentah berasal


dari bangkai binatang
dan tumbuh-tumbuhan.

3 Tiga syarat minyak


mentah dan gas dapat

Gbr. 3.1 Core, mantle, dan crust

berkumpul adalah
adanya: source rock,
reservoir rock, dan
penghalang (trap).

4 Tiga jenis reservoir

Crust merupakan lapisan paling atas dari bumi,


di

mana

terdapat

merupakan

jenis

kumpulan

batuan

yang

bermacam-macam

drive: solution, gas cap

mineral yang telah mengalami pemadatan atau

dan water drive

kompaksi. Ketiga jenis batuan itu adalah


igneous

rock,

metamorphic

rock

dan

sedimentary rock.
Mineral adalah suatu komposisi kimia unorganic
yang terbentuk secara alami seperti; mineral
kwarsa, kalsit, dan lain-lain.
57

Bab III Geologi dan eksplorasi

Bumi mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh gempa bumi,


gunung meletus, tanah longsor, dan erosi.
Erosi adalah suatu proses pengikisan terhadap permukaan lapisan batuanbatuan yang biasanya disebabkan oleh aliran air, embusan angin dan lainlain yang mengakibatkan timbulnya endapan. Endapan bila mendapatkan
tekanan akan berubah menjadi batuan sedimen (sedimentary rock).
Dari sekian banyak variasi batu-batuan sedimen ada 2 macam yang paling
penting dalam menghasilkan minyak mentah (crude oil), yaitu:
a.

b.

Clastic

Sandstone

Shale

Carbonate

Limestone

Dolomite

Dalam industri perminyakan, pengetahuan tentang struktur geologi sangat


diperlukan karena akan mempengaruhi pertimbangan dalam

keberadaan

minyak mentah.
Asal minyak mentah
Teori yang bisa diterima mengenai asal minyak mentah adalah teori organik
yang mengemukakan, bahwa minyak mentah berasal dari bahan-bahan
organik yang membusuk dan terkubur di lapisan tanah beberapa juta tahun
lalu, kemudian membentuk sedimen. Di sedimen ini tumbuh bakteri yang
menjadikan bahan organik tersebut berubah menjadi substansi yang kaya
akan karbon dan hidrogen. Sehubungan dengan itu akibat adanya
penekanan, proses kimia, dan panas merubah unsur-unsur tersebut menjadi
minyak mentah.
Berkumpulnya minyak mentah
Minyak mentah baru menguntungkan untuk diproduksi bila ia terkumpul
dalam jumlah yang cukup banyak. Untuk itu perlu adanya:
a.

58

Source rock (batuan asal)

Clastic

Carbonate

Bab III Geologi dan eksplorasi

b.

c.

Reservoir Rock

Ber-porosity

Ber-permeability

Trap

Structural trap

Stratigraphic trap

Gbr. 3.2 Proses berkumpulnya minyak mentah

Reservoir rock
Merupakan sub-surface batuan dalam tanah dimana minyak dan gas
tersimpan. Batuan ini memiliki daya serap (porosity) dan daya tembus
(permeability). Walaupun dengan mata telanjang batuan ini kelihatan
padat, namun dengan mikroskop akan terlihat memiliki celah-celah (pore)
yang sangat kecil. Semakin besar daya serap sebuah batuan, semakin
banyak fluida yang bisa disimpannya.
Fluida harus mampu mengalir melalui celah-celah (pore) yang saling
berhubungan tersebut menuju wellbore (sumur minyak). Potensial aliran
fluida dipengaruhi oleh ukuran celah dan hubungannya satu sama lain. Bila
celah-celah tidak saling berhubungan, maka batuan tersebut tidak memilki
permeability

walaupun

memiliki

banyak

porosity.

Porosity

adalah

perbandingan dari bagian yang berpori-pori dengan total volume dan


dihitung dalam %.

Gbr. 3.3 Porosity

59

Bab III Geologi dan eksplorasi

Permeability adalah kemudahan fluida mengalir dalam suatu reservoir dan


dihitung dalam satuan darcy atau milidarcy.

Gbr. 3.4 Permeability

Trap
Trap (perangkap) adalah susunan dari lapisan batuan yang terbentuk dari
lipatan atau patahan kerak bumi; dan oleh intrusi dari kecepatan bebatuan
garam menjadi bagian luar dari kerak bumi. Di sinilah minyak dan gas
terperangkap.
Ada dua tipe dasar perangkap (trap):
a.

Structural trap

b.

Stratigrafic trap

Structural trap terbentuk dari lipatan atau patahan lapisan batuan yang
berisi hidrokarbon yang diakibatkan oleh perubahan bentuk lapisan bumi.
Contoh: anticlines, faults, dan salt domes.

Gbr. 3.5 Structural trap


60

Bab III Geologi dan eksplorasi

Fault trap terbentuk dari pecahan dan pergantian formasi. Jalan keluar
minyak dan gas dari trap dicegah oleh formasi non-porous. Minyak dan gas
terkurung dalam trap karena kemiringan dan patahan lapisan baru.

Gbr 3.6 Fault trap

Dome dan plug trap adalah formasi porous pada daerah sekeliling plug
atau kepadatan garam dan menyerupai batu yang harus ditembus, lapisan
batu yang cacat atau terangkat (deformed or lifted overlying rock layers).
Garam dan material lain sekitarnya membentuk sebagai tutup up-dip yang
efisien; dimana hidrokarbon tak dapat berpindah tempat ke atas atau
keluar dari reservoir karena tertutup oleh garam. Pada beberapa kasus,
akumulasi minyak biasanya terpecah menjadi beberapa bagian.

Gbr 3.7 Dome trap & plug trap

Stratigrafic trap adalah trap yang terjadi ketika dasar air dirembesi atau
ditembus sampai ke dasar air itu sendiri. Trap ini disebabkan oleh
pengendapan itu sendiri.
61

Bab III Geologi dan eksplorasi

Gbr 3.8 Stratigrafic trap

Reservoir drive
Gas alam ada yang terproduksi bersamaan dengan minyak dan tanpa
minyak sama sekali. Gas alam yang ditemukan dari reservoir yang
mengandung minyak disebut associated gas. Dan gas alam yang ditemukan
dari reservoir yang tidak mengandung minyak disebut non-associated gas.
Oil reservoir mengandung associated gas dalam dua bentuk :

Solution gas (gas yang terlarut dalam minyak)

Free gas (gas bebas)

Primary recovery adalah produksi cairan hidrokarbon dengan hanya


menggunakan tenaga alam yang tersedia dalam reservoir. Tenaga alam
tersebut dikenal dengan reservoir drive yang berfungsi sebagai mekanisme
untuk menggerakkan fluida (sumber cairan minyak) dari reservoir menuju
wellbore dan permukaan. Tenaga tersebut umumnya berasal dari ekspansi
fluida, yang dibantu oleh gravitasi, tekanan hidrostatik dan kepadatan batuan.
Reservoir drive dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam bentuk, yaitu :

a.

Solution gas drive

Gas-cap drive

Water drive

Solution gas drive


Tenaga berasal dari gas yang larut dalam minyak. Apabila sumur dibuka,
tekanan

reservoir

akan

berkurang

karena

keluarnya

gelembung-

gelembung gas yang membawa minyak menuju sumur minyak (wellbore).

62

Bab III Geologi dan eksplorasi

Gbr. 3.9 Solution gas drive

b.

Gas cap drive


Tenaga berasal dari gas yang terkumpul sebagai free gas pada bagian
atas zona minyak. Akibat penurunan tekanan, maka minyak terdorong
oleh gas ke wellbore. Gas cap drive umumnya lebih efisien dan
menghasilkan banyak energi dibandingkan dengan solution gas drive.

Gbr. 3.10 Gas cap drive

c.

Water drive
Air terdapat pada formasi porous dan permeable yang sama dengan
minyak. Air pada reservoir bottom water dan edge water berada pada
tekanan yang sangat tinggi, karena tekanan hidrostatic dan tekanan
batuan yang melapisinya. Bila produksi dimulai, air akan bertambah
dan mendorong minyak ke wellbore.
63

Bab III Geologi dan eksplorasi

Gbr. 3.11 Bottom water drive

Gbr. 3.12 Edge water drive

d.

Kombinasi water drive dan gas cap drive


Tenaga berasal dari desakan air dari bawah dan ekspansi gas-cap dari
atas mendorong minyak ke wellbore.

Gbr. 3.13 Gas cap dan water drive


64

Bab III Geologi dan eksplorasi

EKSPLORASI
Ketika Kolonel Drake melakukan pengeboran sumur minyak pada tahun
1851, tidak seorangpun yang menduga akan mendapatkan minyak mentah.
Keberhasilan yang diperolehnya pada waktu itu hanyalah semata-mata
karena keberuntungan.
Pada tahun 1885 I.C. White mengeluarkan pendapat bahwa minyak dan gas
itu berkumpul pada anticline. Dari teori ini mulailah ahli-ahli geologi dan
geophisika mengadakan penyelidikan dan penelitian-penelitian tentang
hubungan antara minyak mentah dan bumi.
Hasil dari penelitian ini membuahkan suatu tuntunan dan kesimpulan
kepada industri-industri perminyakan sbb:

Minyak mentah umumnya hanya terdapat pada batu-batuan


sedimentary saja. Jarang sekali terdapat pada batuan metamorphic
dan igneous.

Untuk berkumpulnya minyak mentah pada batuan sedimen haruslah


ada source rock (batuan asal), reservoir rock dan cap rock

Minyak mentah terperangkap dengan dua cara: structural trap dan


stratigraphic trap

Dengan diketahuinya hal-hal tersebut di atas, maka beberapa metode


dikembangkan untuk mendeteksi faktor-faktor yang berhubungan dengan
minyak mentah.
Eksplorasi merupakan kegiatan penting dalam industri energi pada
umumnya, dan industri minyak dan gas bumi pada khususnya.
Tahap operasi eksplorasi
Ada 4 tahap yang perlu kita ketahui:

Penyelidikan sepintas lalu

Detail Survey

Penilaian dan ramalan prospek (prospect prognosis)

Pengeboran eksplorasi

65

Bab III Geologi dan eksplorasi

Penyelidikan sepintas lalu


Suatu survey yang dilakukan dalam waktu singkat untuk mendapatkan
gambaran geologi yang luas, sehingga dapat dipilih beberapa daerah
prospek untuk dilakukan penelitian secara detail, antara lain:
a.

Pemotretan dari udara

b.

Pemetaan geologi permukaan (surface geology)

c.

Areal mapping

Field geological mapping

Subsurface geology

Paleontological method

Metode geophisika

Metode seismic

Metode magnetic

Metode gravity

Dalam buku ini kita hanya menyinggung sedikit masalah metode seismic.
Metode ini menggunakan semacam gelombang suara yang dibangkitkan
oleh vibrator (dinamit), kemudian refleksi ataupun refraksi dari suara
tersebut, setelah melalui batu-batuan ditangkap dengan suatu alat yang
disebut geophone.

66

Gbr. 3.14 Contoh hasil seismic

Bab III Geologi dan eksplorasi

Bergeraknya suara dari vibrator ke geophone akan memerlukan waktu yang


ditentukan oleh jenis batu-batuan yang dilalui oleh suara tersebut. Metode
ini merupakan metode yang paling teliti dan selalu harus dilaksanakan untuk
penentuan kedalaman sasaran pengeboran, batuan dasar, dan yang akan
menghasilkan minyak mentah. Hal ini dilakukan karena kita tidak bisa
melihat keadaan geologi bawah permukaan secara langsung.
Secara detail survey

Geology survey permukaan

Seismic survey

Gravity survey secara detail

Pengeboran stratigrafi

Penilaian dan ramalan prospek


Hasil detail survey dikerjakan dan disusun menjadi suatu laporan untuk
memproses pengeboran.
Pengeboran Eksplorasi
Sering disebut dengan wildcat untuk sumur yang pertama kali dilakukan
untuk suatu daerah. Ini merupakan puncak seluruh kegiatan eksplorasi, dan
biasanya dilakukan kerja sama dengan bagian pengeboran.

67

Bab III Geologi dan eksplorasi

68

BAB IV - DRILLING
DRILLING DAN WELL EVALUATION
DRILLING
Sasaran
Setelah menyelesaikan bab
IV-Drilling dan Well
Evaluation, saudara mampu
memahami dan mengerti:

; Sistem utama pada


Drilling Operation

Sistem pengeboran sumur minyak yang dipakai


sekarang ini adalah berdasarkan ide yang
sudah dikembangkan oleh bangsa China untuk
mencari sumber air minum pada musim kering
beberapa ribu tahun yang lalu.
Pada tahun 1859 Edwin Drake dengan cable

; Fungsi pokok dan

tool rig melakukan pengeboran sumur minyak

karakteristik dari

yang pertama dengan kedalaman 69 kaki di

setiap sistem pada

Pennsylvania Amerika Serikat.

Drilling Operaion

; Mengapa perlu
melakukan evaluasi
terhadap batu-batuan

; Jenis evaluasi yang


dilakukan

; Cara mengevaluasi
secara tepat dan
benar

Ringkasan
1 5 (lima) sistem pada
Drilling Operation.

2 Peralatan drilling rig

Semenjak itu mulailah berkembang pengeboran


sumur minyak di daratan dan lepas pantai.
Pada umumnya ada 5 (lima) sistem yang
digunakan pada operasi pengeboran, yaitu:
a.

Hoisting system

b.

Rotating system

c.

Circulating system

d.

Power system

e.

BOP system

Persiapan pengeboran sebuah sumur minyak:

3 7 tujuan utama coring

a.

Siapkan lokasi pengeboran

dan core analysis

b.

Tentukan drilling crew dan rig yang


akan digunakan

c.

Pindahkan peralatan pengeboran ke


lokasi dan tempatkan sesuai dengan
keperluan masing-masing

d.

Persiapkan rig dan dirikan mast


69

Bab IV Drilling dan well evaluation

e.

Persiapkan drilling fluid

f.

Lakukan pemeriksaan terhadap semua peralatan yang akan


digunakan Pengeboran siap untuk dimulai

Komponen rig
(Untuk mengetahui definisi dan komponen rig, dapat saudara baca bab VIII
Dasar Wellwork)
5 (lima) sistem pada drilling operation
1.

Hoisting system

2. Rotating system
3. Circulating system
4. Power system
5. BOP system

4
2

Gbr. 4.1 Drilling rig


70

Bab IV Drilling dan well evaluation

1.

Sistem pengangkat (hoisting system)

Kegunaan
Membantu rotating system ketika melakukan pengeboran sumur minyak
dengan

menyediakan

tempat

dan

peralatan

untuk

mengangkat,

menurunkan, atau menahan beban.


Hoisting system terdiri dari 2(dua) komponen:
a.

b.

Kerangka pendukung (supporting structure)

Tiang (mask atau derrick)

Substructure

Rig floor

Peralatan pengangkat (hoisting equipment)

Drawwork

1.

Crown block

2.

Drilling line

3.

Traveling block

4.

Hook

5.

Elevator

6.

Drawwork

7.

Rig floor

8.

Substructure

9.

Drilling tower
(Derrick atau
mast)

Gbr. 4.2 Hoisting system

71

Bab IV Drilling dan well evaluation

2.

Sistem pemutar (rotating system)

Kegunaan
Untuk memutar drill stem dan bit ketika pengeboran sumur minyak
sedang berlangsung.
Swivel

Komponen swivel:

1.

Traveling block hook

2.

Rotary or kelly hose

3.

Bail

4.

Washpipe assembly

5.

Bonnet

6.

Housing

7.

Rotary swivel stem

8.

Pin

5
6

7
8

Gbr. 4.3 Swivel


72

Bab IV Drilling dan well evaluation

Rotary assembly dan kelly

Komponen rotary assembly:

1.

Kelly bushing

2.

Rotary slips

3.

Bowl insert

4.

Master bushing

5.

Rotary table

Gbr. 4.4 Rotary assembly

Komponen kelly:
2
3
4

1.

Box connection (left


hand)

2.

Top upset

3.

Fillet

4.

Drive surface

5.

Fillet

6.

Bottom upset

7.

Pin connection (right


hand)

Gbr. 4.5 Kelly


73

Bab IV Drilling dan well evaluation

Drilling bit

Gbr. 4.6 Drilling bit

3.

Sistim sirkulasi (circulating system)

Kegunaan
Untuk membantu rotating system ketika melakukan pengeboran sumur
minyak sedang berlangsung serta menjaga dan memperbarui drilling
fluid dalam lubang sumur.
74

Bab IV Drilling dan well evaluation

Gbr. 4.7 Circulating system


75

Bab IV Drilling dan well evaluation

4.

Sistem tenaga (power system)

Kegunaan
Untuk membantu operasi pengeboran sumur dengan menyediakan
tenaga yang dibutuhkan oleh peralatan pengeboran.
1.

Prime movers

2.

Transmission system

2
1

Gbr. 4.8 Power system


76

Bab IV Drilling dan well evaluation

5.

Sistem pencegahan semburan liar (blow out prevention system)

Kegunaan
Untuk menutup lubang annulus secara cepat bila terjadi kick (fluid
formasi masuk ke dalam sumur karena tekanan formasi lebih besar dari
tekanan

hidrostatik

lumpur dalam lubang sumur) atau blow out

(semburan formation fluid yang tidak terkontrol ke permukaan).

Gbr. 4.9 Ram type BOP

Gbr. 4.10 Spherical BOP

Komponen BOP
1.

Bell nipple flow stack

2.

Annular preventer

3.

Pipe ram preventer

4.

Drilling spoll

5.

Kill line (from mud pump)

6.

Choke line (to manifold)

7.

Pipe ram (double ram preventer)

8.

Blind ram

77

Bab IV Drilling dan well evaluation

6.

Drilling crew

Tool Pusher
Pengawas langsung dari
head driller dan crew
dan bertanggung jawab
kepada company man

Head Driller
Pengawas langsung dari
pekerjaan yang harus
berada secara terus
menerus bersama
seluruh crew

Lead Driller
Sebagai wakil dari head
Gbr. 4.11 Drilling crew

driller yang bekerja di


atas menara

Company Man

Driller

Bertanggung jawab sebagai pengawas

Crew yang berada

operasi sehingga pekerjaan dapat

paling dekat dengan

berlangsung tanpa membahayakan

daerah kerja dan

crew rig, peralatan dan sumur

berpotensi terjadinya
kecelakaan.

78

Bab IV Drilling dan well evaluation

7.

Specialty crewmen
Mud Logger
Membantu mud engineer
untuk mempersiapkan
mud yang akan digunakan
untuk pengeboran sumur

Head Mechanic
Bertanggung jawab untuk
memastikan peralatan
pendukung seperti:
engine, pompa tetap
dalam kondisi baik dan
bekerja

Mechanic
Gbr. 4.12 Specialty crewmen

Membantu head
mechanic untuk
memperbaiki peralatan
mekanik yang rusak

Mud Engineer

Electrician

Bertanggung jawab menganalisa dan

Memperbaiki peralatan

memberikan rekomendasi untuk

listrik yang rusak

penggunaan mud pada pengeboran


sumur

79

Bab IV Drilling dan well evaluation

WELL EVALUATION
Bila suatu cekungan yang diperkirakan mengandung minyak mentah sudah
ditemukan, terlebih dahulu harus dilakukan pengeboran cekungan tersebut
untuk memastikan apakah cekungan tersebut betul-betul mengandung
minyak mentah dalam jumlah yang cukup besar.
Pertanyaan-pertanyaan yang sering timbul sebelum memulai proses
pengeboran:

Jenis batuan apa yang ada di dalam reservoir?

Apakah reservoir tersebut ada mengandung hydrocarbon?

Apakah jenis hydrocarbon yang ada gas, minyak atau kondensat?

Berapa banyak hydrocarbon yang ada dan dapat diambil?

Bagaimana sifat-sifat, keadaan batuan, serta fluida yang terkandung


di dalamnya?

Ada 4 evaluasi yang dilakukan seperti:


a.

Cutting evaluation

b.

Coring

c.

Well logging

d.

Perforating

Dari hasil penelitian tersebut, akan dapat diketahui jenis dan jumlah
minyak mentah dan gas yang terkandung di dalamnya. Maka selanjutnya
akan dilakukan pengeboran sejumlah sumur sesuai dengan perencanaan
pengeboran.
1.

Cutting evaluation
Ada 3 data yang biasa dipakai sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui
kandungan minyak di dalam sumur yang sedang di bor:

80

a.

Drill cutting

b.

Drilling log

c.

Mud log

Bab IV Drilling dan well evaluation

a.

Drill cutting
Merupakan potongan batuan sedimen yang didapat dari dalam
sumur sedang di bor. Dari drill cutting tersebut dapat diperoleh
data kandungan mineral dalam sumur (minyak atau gas, atau
kering).

b.

Drilling log
Merupakan catatan waktu yang diperlukan untuk mengebor suatu
lapisan pada kedalaman tertentu.

c.

Mud log
Memberikan informasi tentang urutan formasi yang di bor serta
petunjuk bagi adanya minyak dan gas.

Dari hasil evaluasi drill cutting dan mud log kita akan mendapat
informasi untuk menentukan:

2.

Urutan formasi

Keberadaan minyak dan gas

Jenis batu-batuan

Coring
Coring atau core sampling, adalah suatu cara untuk mengevaluasi
keadaan suatu formasi secara langsung dengan jalan mengambil contoh
formasi dari dalam sumur, kemudian dianalisa di laboratorium.
Cara pengambilan core dari dalam sumur dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Conventional core sampling (core barrel)
Pengambilan dilakukan di dasar sumur dengan menggunakan core
barrel tool assembly pada saat pengeboran berlangsung.
b. Side wall core
Pengambilan dilakukan di dinding sumur dengan menggunakan side
wall core tool assembly.
Tujuan utama dilakukannya coring dan core analysis adalah untuk :

Mengetahui porosity dan permeability

Mengetahui residual fluid saturation


81

Bab IV Drilling dan well evaluation

Lithology dari core formasi

Mengetahui jenis fluida dari formasi

Mengetahui contact zone dari fluida

Mengetahui perkiraan cadangan minyak dalam reservoir

Pemilihan terhadap suatu interval dapat dilakukan

Side wall barrel

Core barrel

Gbr. 4.13 Core barrel dan side wall core


3.

Well logging
Kemajuan dalam ilmu Geology dan Geophisica berlangsung selama dekade
1920 1930. Corrad dan Marcel Schlumberger mengembangkan teknik
electrical untuk menentukan lapisan formasi yang mengandung minyak.
Well logging atau electric line survey adalah salah satu cara untuk
menganalisa

keadaan

formasi

di

dalam

memasukkan logging tool ke dalam wellbore.


82

sebuah

well

dengan

Bab IV Drilling dan well evaluation

Alat-alat logging mampu mendeteksi lapisan formasi di dalam sumur,


kemudian mengirim signal melalui wire line ke sebuah recorder di
permukaan.

Gbr. 4.14 Contoh well logging dengan menggunakan


electric logging
4.

Perforating
Setelah diketahui bahwa suatu sumur mengandung minyak dan gas yang
akan diproduksi, maka well completion perlu dilakukan pada sumur
tersebut.
Ada 3 macam well completion, yaitu:
a.

Casing cemented and perforated hole completion

b.

Open hole completion

c.

Open hole with liner and gravel pack completion

Untuk menentukannya ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan


seperti keadaan formasi.
83

Bab IV Drilling dan well evaluation

Dalam proses casing cemented and perforated hole completion, casing


dipasang sampai pada pay zone dan disemen, sehingga tidak ada
komunikasi baik antara satu formasi dengan formasi yang lain, maupun
antara satu formasi dengan lobang sumur (wellbore). Agar minyak atau
gas bisa diproduksi, maka casing harus dilobangi (perforated).
Pada saat melakukan pelobangan dinding sumur (perforating job)
diperlukan alat lain untuk memastikan bahwa yang ditembak adalah
lapisan yang benar dan tidak pada casing collar, contoh: casing collar
locator dan gamma ray.
Jenis eksplosif yang dipakai untuk pekerjaan perforate ini ada dua
macam, yaitu :

Tipe bullet (bullet type)

Tipe jet (shaped charge type)

Gbr. 4.15 Perforating


84

BAB V - PRODUCTION
PENGETAHUAN DASAR PRODUKSI MINYAK DAN GAS

Sasaran
Setelah menyelesaikan bab V
Production - Pengetahuan
Dasar Produksi Minyak dan
Gas ini, saudara mampu
menjelaskan:

; Proses pemisahan
fluida

;
;
;
;

PROSES PEMISAHAN FLUIDA


Fluida (gas, minyak mentah, air, dan padatan)
dihasilkan dari sumur-sumur produksi yang
ada di lapangan minyak (oil field). Semua zat
tersebut melalui suatu sistem perpipaan akan
dikirim ke unit pengolahan produksi yang
disebut gathering station. Fungsi gathering

Wellhead

station secara umum adalah sebagai tempat

Gathering Station

pengumpulan

Gas Operation

terkandung di dalamnya dapat dipisahkan

Separator

menurut kebutuhan.

Ringkasan
1 Karakteristik fluida
berperan dalam
proses pemisahan
fluida itu sendiri

2 Wellhead merupakan
bagian terpenting dari
sebuah sumur

3 Gathering station
adalah sarana yang
sangat penting dalam
proses minyak mentah

4 Gas merupakan suatu


yang penting dalam
menunjang produksi
sebagai bahan bakar
pembangkit listrik

fluida

agar

zat-zat

yang

Selain dari peralatan yang ada di gathering


station, karakteristik dari fluida juga berperan
dalam

membantu

proses

pemisahannya.

Karakteristik dari fluida tersebut adalah:


a.

Gravitasi

b.

Tekanan (pressure)

c.

Suhu (temperature)

Gravitasi
Semua benda memiliki berat tertentu (specific
gravity). Semakin berat suatu benda, semakin
besar

kemungkinan

benda

tersebut

akan

bergerak ke bawah akibat pengaruh gravitasi.


Gas lebih ringan dari minyak, minyak lebih
ringan dari air;

oleh karena itu air akan

berada di tempat yang paling bawah, minyak


berada diantara air dan gas, sedangkan gas
berada ditempat yang paling atas. Sifat-sifat
inilah

yang

dimanfaatkan

dalam

proses

pemisahan fluida.
85

Bab V - Production

Gbr. 5.1 Proses pemisahan fluida secara gravitasi

Tekanan (pressure)
Tekanan yang datang dari sumur minyak dan gas dimanfaatkan untuk proses
pemisahan. Setiap vessel seperti separator beroperasi pada tekanan
tertentu yang menggerakkan cairan di dalamnya. Adanya gerakan ini
mengakibatkan cairan saling beradu dan selanjutnya membantu proses
pemisahan.
Suhu (temperature)
Pemanasan dan pendinginan, jika digunakan dengan benar, akan membantu
proses pemisahan fluida. Temperatur fluida yang datang dari reservoir ke
vessel membantu proses pemisahan.
Dengan menggunakan metode ini pada proses gas, dapat mengeringkan gas
secara maksimal. Memanaskan gas kemudian diikuti dengan mendinginkannya
juga mengakibatkan liquid terpisah secara sempurna dari gas.

86

Bab V - Production

WELLHEAD
Bagian terpenting dari sebuah sumur adalah wellhead. Sebuah wellhead
terdiri dari beberapa komponen yang digunakan sebagai sarana untuk
mengontrol aliran dari fluida yang dihasilkan sumur tersebut baik pada saat
fase pengeboran atau produksi, juga sebagai penghubung dari dalam sumur
ke fasilitas yang ada di permukaan.
Wellhead dapat dirangkai dengan wellhead connection jenis Electric
Submersible Pump (ESP) atau Rod Pump, Flowing Well atau Gas Well,
Water atau Steam Injection Well, Disposal well, dan Water Source Well.

Gbr. 5.2 Jenis wellhead yang umum digunakan untuk oil producer

Wellhead

connection

menghubungkan

wellhead

dengan

kemudian

flow

menghubungkan

wellhead

connection

line

flow

line,

dengan

production line atau test line. Selanjutnya production line diarahkan


menuju gathering station.

87

Bab V - Production

Jenis-jenis wellhead

Gbr. 5.3
Oil producer wellhead dengan
menggunakan Electric
Submergible Pump (ESP)

Gbr. 5.4
Water Injector
Wellhead

88

Bab V - Production

Gbr. 5.5
Oil producer wellhead
dengan menggunakan
pumping unit

Gbr. 5.6
Steam injector
wellhead

89

Bab V - Production

Gbr. 5.7
Gas producer
wellhead

Sistem perpipaan

Gbr. 5.8 Header di lapangan

90

Gambar 5.9 Manifold di HO test station

1.

Test line

1.

Sour manifold

2.

Production line

2.

Production manifold

3.

Water injection main line

Bab V - Production

GATHERING STATION
Di bagian awal sudah disinggung bahwa fungsi dari sebuah gathering
station adalah sebagai tempat pengumpulan dan pemisahan fluida agar
minyak, air, gas, dan padatan lain yang terkandung di dalammya, dapat
dipisahkan sesuai dengan kebutuhan operasi. Untuk mendukung proses ini,
gathering

station

dilengkapi

dengan

berbagai

sarana

antara

lain:

separator, gas boot, flow splitter, dan lain-lain.

2
3

Gbr. 5.10
1

Bekasap gathering station


dengan sarana
pendukungnya

1. Separator
2. Gas boot
3. Wash tank
4. Shipping tank

5
3

Gbr. 5.11
CGS 5 DSF dengan sarana
pendukungnya

1. Wash tank
2. Slurry tank
3. FWKO tank
4. Steam generator
2

5. Water treating

91

Bab V - Production

Fluida dari production line akan diarahkan ke separator yang akan


memisahkan gas dari liquid. Dari outlet separator, liquid yang masih
mengandung gas diarahkan ke gas boot, proses pemisahan gas dari liquid
kembali terjadi. Proses berikutnya, liquida dari gas boot masuk ke wash
tank, secara gravitasi minyak dan air akan terpisah. Minyak akan mengalir
ke shipping tank, kemudian dipompakan dengan shipping pump ke HCT. Air
dikirim ke unit pengolahan, diproses dan digunakan untuk air injeksi atau
diproses di pit.
Pit (kolam) digunakan untuk menampung air dari wash tank dan juga
menampung semua air buangan atau minyak dari semua peralatan yang ada
di dalam gathering station. Air tersebut masih panas dan mengandung
minyak, sehingga proses pemisahan secara gravitasi kembali terjadi.
Minyak yang mengapung di permukaan, disirkulasikan menggunakan pit
pump kembali ke wash tank. Dengan demikian air yang keluar dari pit
tidak lagi mengandung minyak dan tidak menimbulkan polusi.

Gbr. 5.12 Duri gathering station


92

Bab V - Production

Gbr. 5.13 Minas gathering station

93

Bab V - Production

GAS OPERATION
Dalam industri perminyakan seperti PT CPI, gas termasuk yang penting
untuk menunjang produksi sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik.
Sebelum didistribusikan ke gas turbine melalui jaringan pipa, gas tersebut
harus memenuhi standar kemurnian.
Proses penanganan gas
Sumur gas (gas well) menghasilkan gas yang masih mengandung air dan
partikel padat yang halus, yang disebut sebagai non-associated gas. Gas
yang dihasilkan mempunyai tekanan bervariasi, bila mempunyai tekanan
rendah yang tidak memungkinkan mengalir sampai ke gas turbine maka
tekanannya harus dinaikkan. Gas yang keluar dari sumur minyak (oil well)
yang bercampur dengan minyak, air, dan padatan lainnya disebut
associated gas. Proses pemisahan antara gas dan liquid terjadi di
separator atau boot, biasanya tekanan gas yang keluar dari kedua alat
tersebut sangat rendah.
Proses pembersihan/pemurnian gas dari kandungan zat lainnya dan
penambahan tekanan dengan tujuan untuk mengalirkannya ke gas turbine,
menggunakan sarana antara lain:
a.

Dehydration plant

b.

Gas compressor plant

Adanya perbedaan proses pemurnian gas antara satu lapangan dengan


lapangan lainnya tergantung kebutuhan operasi, seperti Sumatra Light
North (SLN), produksi gas dari gas well masih memiliki tekanan tinggi dan
memungkinkan untuk mengalir ke gas turbine setelah melalui dehydration
plant. Contoh untuk ini adalah sebagian lapangan Pematang dan Waduk.
Untuk lapangan Pinang, Pagar, Libo dan Sebanga, tekanan dari gas well
sudah menurun dan tidak memungkinkan mengalir ke gas turbine tanpa
penambahan tekanan. Alat yang digunakan untuk menaikkan tekanan
adalah gas compressor.
Begitu juga dengan gas yang terproduksi bersama minyak, air dan padatan
lainnya, proses pemisahan gas jenis ini berbeda antara SLN dan SLS
(Sumatra Light South). Proses pemisahan gas yang dihasilkan sumur minyak
94

Bab V - Production

di SLS dilakukan dengan menggunakan gas boot dan langsung dialirkan ke


gas compressor. Di daerah SLN seperti Bekasap dan Petani, gas yang
terproduksi dari sumur minyak dipisahkan di separator kemudian dialirkan
ke gas compressor.
Pada lapangan minyak tertentu seperti Petani, Pematang, dan Bekasap, gas
dipisahkan di separator dan gas boot. Dari gas boot, gas langsung dibakar di
flare stack atau dimanfaatkan sebagai penambah tekanan dan volume dari
inlet gas compressor dengan menggunakan Vapor Recovery Unit (VRU).

Gbr. 5.14 Bekasap gas plant

95

Bab V - Production

Proses produksi gas di SLN (Bekasap)

HIGH PRESSURE

DRY GAS

Dehydration
LOW PRESSURE

DRY GAS

GAS WELL

GAS COMPRESSOR

IF GC & VRU OFF

SEPARATOR
LIQUID

FLARE STACK

LIQUID

VAPOR

VAPOR RECOVERY UNIT

OIL WELL

GAS BOOT

GAS TURBINE

Gbr. 5.15 Proses aliran (flow) gas di SLN

96

Bab V - Production

Proses Produksi Gas di SLS (Minas)

IF GC OFF

GAS

FLARE STACK

OIL WELL

GAS BOOT

GAS COMPRESSOR (GC)

DRY GAS

GAS TURBINE

Gbr. 5.16 Proses aliran (flow) gas di SLS

97

Bab V - Production

SEPARATOR
Separator dipasang di gathering station bertujuan untuk memisahkan gas
dari liquida atau antara satu liquida dengan liquida yang lain. Banyaknya
jumlah gas di dalam fluida yang akan diproses menjadi faktor penentu
dipasang atau tidak separator tersebut. Apabila jumlah gas di dalam fluida
kecil, separator tidak dipakai dan untuk pemisahan gas yang ada di dalam
fluida tersebut cukup dengan menggunakan gas boot.
Bentuk umum dari crude oil adalah campuran antara minyak, air dan gas.
Apabila campuran ini ditempatkan pada suatu tabung gelas dan dibiarkan
beberapa saat, maka air akan berada di tempat paling bawah, minyak akan
berada di atas air, sedangkan gas akan berada di tempat yang paling atas.
Pemisahan ini terjadi karena adanya perbedaan berat jenis dari tiap-tiap
unsur tersebut.
Pada prinsipnya cara kerja dari production separator sama dengan proses
diatas, hanya separator dilengkapi dengan beberapa internal devices yang
mempunyai keuntungan sebagai berikut:

Mempercepat proses pemisahan

Mengurangi biaya

Mengurangi ukuran separator

Jenis separator
Separator dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kepada bentuk dan
fase pemisahan dari fluida yang melewatinya.
a.

Separator secara umum dapat dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu:

Horizontal separator
Separator ini sangat sesuai digunakan apabila sumur produksi
memiliki Gas Oil Ratio (GOR) yang tinggi dan membutuhkan waktu
penyimpanan yang lama untuk pemisahan gas dan liquid.

Vertical separator
Digunakan untuk fluida dengan GOR yang rendah.

Spherical separator
Digunakan pada lokasi yang berproduksi kecil.

98

Bab V - Production

b.

Berdasarkan fase pemisahannya separator dibedakan menjadi:

Separator dua fase


Separator dua fase memisahkan gas dari cairan. Gas mengalir
keluar dari gas outlet. Cairan (minyak dan air) keluar melalui outlet
yang sama.

Gas out
Inlet

Liquid

Liquid out
Gbr. 5.17 SEPARATOR 2 FASE

Separator tiga fase


Separator tiga fase memisahkan gas dari cairan dan air dari minyak.
Gas keluar melalui gas outlet, air dan minyak keluar melalui outlet
yang berbeda.

Gbr. 5.18 SEPARATOR 3 FASE

99

Bab V - Production

Gambar berikut memperlihatkan contoh dari separator vertikal maupun


horizontal yang bisa dijumpai di beberapa gathering station.

Gbr. 5.19
Separator vertikal di Casing Vapor
Collection Station (CVCS) DSF
untuk memisahkan uap atau vapor
dengan cairan yang terbawa oleh
steam dari casing.

Gbr. 5.20
Separator horizontal di Bekasap gathering station untuk memisahkan gas dari cairan
100

Bab V - Production

Gbr. 5.21
Separator horizontal (flow splitter) di central gathering stationDSF untuk memisahkan
gas, cairan, dan pasir.

Gbr. 5.22 Spherical separator


101

Bab V - Production

Problem di Separator
1.

High liquid level /liquid over flow


Suatu keadaan dimana cairan keluar dari separator melalui gas outlet.
Kemungkinan penyebabnya:

2.

Cairan yang masuk lebih besar dari pada cairan yang keluar

Control valve di liquid outlet tidak bekerja (close)

Block valve di dekat control valve tertutup

Terjadi penyumbatan di pipa liquid outlet

Low liquid level/gas blowby


Suatu keadaan dimana gas keluar dari separator melalui liquid outlet.
Kemungkinan penyebabnya:

3.

Berkurang atau tidak ada fluida yang masuk

Control valve di liquid outlet tidak bekerja (open)

Bypass valve pada liquid outlet terbuka

Drain valve terbuka

Control valve di gas outlet tidak bekerja (close)

High pressure
Suatu keadaan dimana tekanan di separator melebihi dari setting yang
telah ditentukan.

4.

Low pressure
Suatu keadaan dimana tekanan di separator kurang dari setting yang telah
ditentukan.

Safety devices
Umumnya separator dan bejana bertekanan lainnya dilengkapi dengan
beberapa safety devices agar peralatan tersebut tidak rusak dan juga tidak
membahayakan operator dan peralatan lain disekitarnya. Safety devices
yang sering dipasang di separator adalah safety relief valve dan rupture
disk. Pada satu separator bisa saja dipasang dua safety relief valve atau
satu safety relief valve dan satu rupture disk.

102

Bab V - Production

Gbr. 5.23
Safety Relief Valve
Alat ini untuk membuang tekanan di
dalam separator secara otomatis
apabila tekanan separator melebihi
tekanan yang telah di set pada safety
relief valve, dan akan menutup
kembali setelah tekanan di separator
turun (kembali normal).

Gbr. 5.24
Rupture Disk
Alat ini akan pecah/robek
apabila tekanan di dalam
separator melewati setting
pabrik dari rupture disk.
Gambar sebelah kiri
rupture disk yang masih
bagus /berfungsi.
Gambar sebelah kanan
rupture disk dalam
kondisi robek/pecah.

Safety relief valve bekerja dengan cara me-release atau membuang


tekanan lebih yang ada di dalam separator secara otomatis. Jika tekanan
di dalam separator turun kembali, yaitu lebih rendah dari setting pressure
pada safety relief valve, maka safety relief valve akan menutup kembali
secara otomatis.
Rupture disk melindungi separator dengan cara yang sedikit berbeda bila
dibandingkan dengan safety relief valve. Rupture disk dibuat dari plat tipis
yang dirancang untuk pecah pada pressure tertentu. Jadi cara rupture disk
103

Bab V - Production

membuang pressure adalah apabila pressure di dalam separator melewati


batas kemampuan rupture disk, maka rupture disk tersebut akan pecah
sehingga gas akan terbuang ke gas stack.

Gbr. 5.25 Tempat pemasangan safety relief valve di separator

Gbr. 5.26 Tempat pemasangan rupture disk di separator

Rupture disk dipasang sebagai pengaman tambahan, apabila safety relief


valve tidak bekerja atau tidak membuka pada setting pressure yang
dikehendaki, maka rupture disk akan bekerja untuk melindungi separator.
Oleh karena itu rupture pressure dari rupture disk di set lebih tinggi dari
setting pressure safety relief valve. Hal ini dimaksudkan agar separator
benar-benar terlindungi.

104

Bab V - Production

Checkpoint 501
Topik
Sasaran

Penjelasan mengenai karakteristik fluida


Saudara mampu menjelaskan 3 (tiga) karakteristik
fluida sumur produksi

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Tiga karakteristik fluida yang membantu prosess pemisahan
a.

Berat jenis (specific gravity)


Semakin berat suatu cairan, semakin cepat gerakannya ke dasar
tanki.

b.

Tekanan (pressure)
Tekanan adalah daya atau tenaga yang membawa fluida pada
kecepatan aliran, yang dapat membantu pemisahan di dalam
tangki. Gerakan ini menciptakan turbulensi yang mengakibatkan
fluida beradu dengan bagian-bagian dalam tanki, yang membantu
proses pemisahan.

c.

Suhu (temperature)
Temperature mempengaruhi spesifik gravity dan tekanan aliran
sumur, perubahan ini mempengaruhi proses pemisahan.

105

Bab V - Production

Checkpoint 502
Topik
Sasaran

Definisi dan jenis wellhead


Saudara mampu menjelaskan:
Definisi wellhead
Jenis-jenis wellhead

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Wellhead
Wellhead adalah peralatan seperti: casing head, tubing head, dan
lain-lain yang dipasang di atas lubang sumur.

b.

106

Jenis-jenis wellhead:
1.

Wellhead oil well (ESP type)

2.

Wellhead oil well (PU type)

3.

Wellhead water injection/disposal well

4.

Wellhead steam injection well

5.

Wellhead gas well/flowing well

Bab V - Production

Checkpoint 503
Topik

Flow line, production line, dan test line


Saudara mampu menjelaskan:

Sasaran

Flow line
Production line
Test line

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Flow line
Pipa aliran yang

menghubungkan

wellhead

connection dengan

production line.
b.

Production line
Pipa aliran dengan ukuran lebih besar dari flow line yang
menghubungkan flow line dengan gathering station.

c.

Test line
Pipa aliran yang menghubungkan flow line dengan test station atau
fasilitas well test.

107

Bab V - Production

Checkpoint 504
Topik
Sasaran

Gathering station/oil treating plant


Saudara mampu menjelaskan:
Gathering station
Sarana pendukung gathering station

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Gathering station
Adalah stasiun pengumpul atau tempat memproses pemisahan
fluida dan memompakan minyak bersih ke shipping line menuju
fasilitas pengapalan.

b.

108

Sarana pendukung gathering station


1.

Separator

2.

Gas boot

3.

Wash tank

4.

Shipping tank

5.

Shipping pump

6.

Pit

Bab V - Production

Checkpoint 505
Topik
Sasaran

Water treating plant


Saudara mampu menjelaskan:
Water treating plant
Sarana pendukung water treating plant

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Water treating plant


Water treating plant adalah tempat dimana terdapat peralatan yang
diperlukan untuk mengolah dan mengirim raw water ke steam
station/water injector.

b.

Sarana pendukung
Untuk Heavy Oil (HO)
1.

Surge tank

2.

Generate feed water tank

3.

Mechanical floatation unit

4.

Oil Removal filter

5.

Softener

Untuk Sumatra Light Oil (SLO)


1.

Skim tank

2.

Surge tank

3.

Filter unit

4.

Balance tank

109

Bab V - Production

Checkpoint 506
Topik
Sasaran

Definisi dan jenis separator


Saudara mampu menjelaskan:
Separator
Jenis-jenis separator

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Separator
Adalah bejana atau vessel bertekanan yang berisi fluida yang tidak
dapat larut satu dengan lainnya.

b.

110

Jenis-jenis separator
1.

Horizontal separator

2.

Vertical separator

3.

Spherical separator

Bab V - Production

Checkpoint 507
Topik
Sasaran

Alat pengaman pada separator


Saudara mampu menjelaskan:
Alat pengaman pada Separator
Contoh alat pengaman pada separator

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Alat pengaman separator


Separator

atau

bejana

bertekanan

dilengkapi

dengan

alat

pengaman. Alat ini sangat berguna untuk menjaga agar peralatan


tersebut tidak rusak, tidak membahayakan operator, dan peralatan
sekitarnya dari tekanan berlebih di separator tersebut.
b.

Contoh alat pengaman pada separator

Safety relief valve

Rupture disk

111

Bab V - Production

Checkpoint 508
Topik
Sasaran

Gas plant
Saudara mampu menjelaskan:
Gas plant
Sarana pendukungnya

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Gas plant
Adalah tempat dimana terdapat peralatan yang diperlukan untuk
memproses gas dari sumur minyak dan sumur gas sebelum dialirkan
ke gas turbine.

b.

112

Sarana pendukung gas plant


1.

Gas compressor

2.

Gas dehydration

3.

Vapor Recovery Unit (VRU)

BAB VI - WELLWORK
PENGETAHUAN DASAR WELLWORK

Sasaran
Dengan mempelajari bab VI
wellwork - Pengetahuan
dasar well work operation,
saudara dapat mengerti 3
(tiga) hal:

Sebelum mempelajari Wellwork Operation, kita


perlu mengetahui beberapa fase seperti telah
disingggung dalam bab III Dasar Geologi dan
Ekplorasi seperti berikut ini:
1.

; Peranan wellwork
team dalam operasi
lapangan

; Tujuan wellwork

2.

operation

; Potential hazard

Ringkasan
1 3 (tiga) fase pada

3.

Fase pengumpulan data

Geological method

Geophysical method

Fase pengeboran

Wild cat (exploratory) drilling

Development drilling

Fase produksi
Pada fase ini sumur mulai berproduksi setelah

industri perminyakan

2 Wellwork operation

diuji dan dipersiapkan oleh wellwork team.

3 Jenis pekerjaan

Untuk pemeliharaan serta pengujian berkala

wellwork

selanjutnya dikerjakan oleh production team.

4 Metoda/teknik
pengangkatan minyak

5 Keselamatan di rig
6 Rig dan peralatn

WELLWORK OPERATION
Suatu aktivitas persiapan, pemeliharaan dan
perbaikan sumur meliputi pengujian produksi dan
pemasangan pompa serta perubahan karakteristik
sumur; yang bertujuan untuk mempertahankan
atau meningkatkan produksi sumur.
1.

Persiapan sumur baru (initial completion)


Setiap sumur baru mempunyai kondisi yang
berbeda-beda (kedalaman, zona yang akan
diproduksi, jenis rangkaian casing/tubing,
dan jenis kepala sumur) yang disesuaikan
dengan sumur yang akan disiapkan:
113

Bab VI - Wellwork

Oil producer well

Gas producer well

Water source well

Water injection well

Tahapan pekerjaan yang dilakukan adalah:


a.

Pelubangan dinding sumur (perforation) dilakukan oleh service


company dengan alat:

b.

c.

Casing gun

Tubing gun

Pengujian produksi

Swabbing test

Flowing test

Injection rate test

Penentuan jenis dan ukuran artificial lift atau down hole


equipment serta pemasangannya.

2.

Pemeliharaan sumur (well service)


Pemeliharaan rutin dengan waktu yang relatif singkat untuk merawat
sumur agar tetap memproduksi minyak dengan normal tanpa mengubah
kondisi dari sumur.
Pemeliharaan rutin adalah:

3.

Pump stuck (sanded up)

Low production

Reda failure (zero megger, high/low ampere)

Size up/down pump

Not pumping

Perbaikan sumur (workover)


Pekerjaan ulang/perbaikan sumur bertujuan untuk mempertahankan
atau menaikkan produksi dengan mengubah kondisi sumur tersebut,
diantaranya adalah:

114

Penambahan perforasi (add perforation/re-perforation)

Swabbing job

Bab V - Wellwork

Stimulation (fracturing, acidizing, chemical/ball sealer pumping)

Zone isolation (cup packer/bridge plug/squeeze cementing)

Revise liner

Convert to production well

Convert to injection well

Jenis wellwork
1.

Pengujian sumur (swabbing job)


Swabbing job adalah suatu aktifitas pengangkatan atau pemindahan
sejumlah fluida dari dalam sumur ke permukaan (swab/test tank), melalui
rangkaian pipa dengan memakai sand line, swab tool dan down hole tool
dengan berbagai tujuan.

2.

Pembersihan pasir (clean out sand job)


a.

Bailling job
Adalah suatu pekerjaan untuk membersihkan endapan pasir atau lumpur
di dasar sumur yang keluar dari formasi bersama dengan fluida. Alat
yang dipakai disebut bailer atau sand pump yang dimasukkan dengan
sand line.

b.

Foaming job
Adalah suatu pekerjaan mengeluarkan pasir dengan cara memompakan
chemical (foamer) ke dalam sumur.

3.

Stimulasi sumur (stimulation job)


Adalah

suatu

berproduksi

pekerjaan
kembali

untuk menstimulasi suatu

dengan

membersihkan

sumur untuk

perforasi

melalui

pemompaan chemical, diesel fuel, dan slurry (bubur) dengan metode


fracture dan squeeze.
4.

Pengisolasian zona (zone isolation job)


Apabila suatu zona/lapisan pada sebuah sumur produksi dianggap tidak
produktif (karena tingginya kandungan air atau penyebab lain), maka
dilakukan zone isolation supaya zona yang masih produktif tidak terganggu.
Alat Pengisolasi (zone isolator): Cup packer, bridge plug (temporary dan
permanen), dan cement squeeze
115

Bab VI - Wellwork

Potential hazard sewaktu operasi wellwork


1.

Pipa bertekanan

2.

Temperatur fluida

3.

Komponen rig yang selalu bergerak (turun/naik, berputar)

4.

Kebisingan

5.

Lantai kerja yang licin

6.

Sumur bertekanan

7.

Kondisi udara yang tercemar (H2S, flammable gas)

8.

Radio active

9.

Zat kimia

10.

Peralatan kerja yang licin

11.

Peralatan kerja yang dapat menimbulkan bunga api

12.

Wind guy line terhadap kendaraan yang keluar/masuk lokasi

13.

Gelombang listrik (radio komunikasi) vs prime cord/ explosion (perforating


gun)

116

14.

Kondisi alam (hujan, petir, dan panas terik)

15.

Kabel listrik (di permukaan/bawah tanah)

16.

Peletakan barang (equipment lay out)

17.

Kondisi fisik pekerja

Bab V - Wellwork

METODE/TEKNIK PENGANGKATAN MINYAK


1.

Flowing well
Adalah sebuah sumur yang mempunyai tekanan formasi (reservoir)
yang mampu mengangkat fluida ke
permukaan dan terus ke stasiun
pengumpul.

2.

Artificial lift
Adalah alat yang dipergunakan untuk
mengangkat fluida ke permukaan
ketika

tekanan

formasi/reservoir

dari sebuah sumur hanya mampu


mendorong fluida ke dalam well
bore saja. Yang termasuk Artificial
lift diantaranya adalah:

Electric Submergible Pump (ESP)

Tubing pump/rod pump

Progressive Cavity Pump (PCP)

Gas Lift

Gbr. 6.1
Artificial lift menggunakan
electric submergible pump

117

Bab VI - Wellwork

5
5

6
7

Keterangan :
1 = Horse Head
2 = Polished Rod
3 = Stuffing Box

4 = Pumping Tee
5 = Well Head
6 = Casing
7 = Sucker Rod
8 = Tubing
9 = Fluid Level
10 = Pump
Gbr. 6.2 Pumping unit dan rangkaian sucker rod pump

118

Bab V - Wellwork

Gbr. 6.3 Progresive cavity pump

Gbr. 6.4 Gas lift

119

Bab VI - Wellwork

3.

Secondary recovery
Pada saat tekanan formasi/reservoir sudah sangat rendah dan tidak
sanggup mendorong fluida memasuki wellbore, maka diperlukan metode
lain untuk mendorongnya yang disebut dengan secondary recovery,
dengan mempergunakan :

120

Injeksi air (water injection) untuk light oil

Injeksi uap (steam injection) untuk heavy oil

Bab V - Wellwork

KESELAMATAN DI RIG
Keselamatan di rig dibagi menjadi tiga kelompok:

Keselamatan manusia

Keselamatan alat

Keselamatan lingkungan

Untuk mencapai 3 (tiga) hal tersebut di atas ada beberapa hal yang harus
dipatuhi/diikuti:
1.

Mempergunakan

peralatan

keselamatan

(pakaian

kerja,

sepatu

keselamatan, topi, sarung tangan, safety eyewear, dan ear plug)


2.

Mematuhi larangan yang berlaku

3.

Mengikuti SOP/JSA

4.

Tidak melakukan pekerjaan yang belum dimengerti/diketahui

5.

Melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab

6.

Mengenali dan memahami alat yang akan dipergunakan

7.

Dapat mengidentifikasi potential hazard dan mengetahui jalan keluar


apabila terjadi hal yang tidak diinginkan

8.

Mengerti akan arti pemasangan LOTO

9.

Team work

10.

Berbadan sehat

11.

Berperilaku selamat

Pertemuan keselamatan
1.

Pre job meeting


Pertemuan yang diadakan di rig setiap shift (aplusan) dengan topik:

2.

Pekerjaan yang akan dilakukan

Kondisi sumur

Kemungkinan bahaya yang akan terjadi

Tail gate meeting


Pertemuan yang diadakan secara periodik dengan topik:

Pesan keselamatan mengenai kecelakaan yang terjadi dan


langkah pencegahannya

Usulan keselamatan
121

Bab VI - Wellwork

Peralatan Keselamatan
Alat Pelindung Diri/ Personal Protective Equipment (PPE)
1.

Work clothes

2.

Safety hat + chin strap

3.

Safety shoes

4.

Hand gloves

5.

Safety glass

6.

Masker

7.

Safety belt

8.

Tail rope

9.

Ear plug

Alat Keselamatan Rig

122

1.

Fire extinguisher

2.

Ground cable

3.

Spark arrestor

4.

Safety valves

5.

First aid kit

6.

Breathing apparatus

7.

Gas detector

8.

Non sparking tools

9.

Anti fall device

10.

Climbing device

11.

Escape chair/line

12.

Eye wash

13.

Warning signs

14.

Material Safety Data Sheet (MSDS)

Bab V - Wellwork

RIG & KOMPONEN


1

Definisi Rig
Rig adalah suatu alat yang sangat vital pada
operasi WELLWORK dan DRILLING untuk melakukan
aktifitas cabut/masuk dan memutar rangkaian pipa
pada pekerjaan initial completion, well service,

Keterangan:

1.

Crown block sheaves

2.

Upper mast

3.

Wind guy lines

4.

Outsite load guy lines

5.

Rod basket hanger

6.

Rod basket

7.

Monkeyboard hanger

8.

Monkeyboard /racking

4
6

platform
9.

Stabilizing guy lines

10. Locking pawl

10

11. Midle mast


12. Telescoping ram

13. Base mast


14. Operator console
21

15. Working platform


16. Leveling jack
17. Rig cabin
18. Engine & transmission

12

19. Drawwork
20. Erection ram
21. Insite load guy lines
17

11

20

19

13

18
14

15
16

Gbr. 6.5 Rig dan komponen


123

Bab VI - Wellwork

Gbr. 6.6 workover rig & equipment lay out


124

Bab V - Wellwork

Komponen Rig
1.

2.

3.

4.

Power sources (sumber tenaga)

Tenaga mekanis

Tenaga hydraulic

Tenaga angin (pneumatic)

Tenaga listrik

Tenaga manusia

Mast

Crown block

Upper mast

Middle mast

Lower/bottom mast

Drawwork dan carrier

Tubing drum

Sand drum

Cat head

Winch

Operator console

Engine dan transmission

Frame/chassis

Front tandem dan driving axle

Cabin

Mast support (Head rest dan samson post)

Leveling jack

125

Bab VI - Wellwork

Tenaga Manusia

Tenaga Mekanis

Tenaga Hydraulic

Tenaga Listrik

Tenaga Angin
Gbr. 6.7 Sumber tenaga rig
126

Bab V - Wellwork

Peralatan Rig
1.

2.

Rig Pump

Duplex pump

Triplex pump

Tank

Storage tank

Circulating tank

Mud tank

Swab/test tank

3.

Power swivel, substructure/rotary table

4.

Accumulator

5.

Generator

6.

Pipe rack

Tubing

Drill pipe

Drill collar

Casing

Port a camp/dog house

Radio/telepon

Personal computer

Contingency plan

Kill sheet

Safety equipment

Safety bulletin board

Crew rest house

Wellwork guidline book

Stretcher

127

Bab VI - Wellwork

Power slip

Rod elevator dan rod hook

Closed head tubing tong

Open head tubing tong

Sucker rod tong

Tubing elevator
Gbr. 6.8 Peralatan Rig

128

Bab V - Wellwork

Weight Indicator

Visco Meter

Depthometer

Gas Detector

Mud Balance

Measuring Tape

Gbr. 6.9 Peralatan ukur


129

Bab VI - Wellwork

Power Swivel

Ram Type BOP

Mud Pump

Anular Type BOP

Generator Set
BOP Accumulator

Gbr. 6.10 Rig dan peralatannya


130

Bab V - Wellwork

Checkpoint 601
Topik
Sasaran

Tiga fase pada industri perminyakan


Saudara mampu menjelaskan 3 (tiga) fase pada
industri perminyakan

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Tiga fase yang dilalui pada industri perminyakan:
1.

Fase pengumpulan data bertujuan untuk mencari kemungkinan


adanya kandungan minyak mentah di dalam perut bumi

2.

Fase

pengeboran

bertujuan

untuk

membuat

sumur

dengan

mempergunakan drilling rig pada lapangan baru


3.

Fase produksi dimana sebuah sumur mulai berproduksi setelah diuji


dan dipersiapkan oleh wellwork team, selanjutnya untuk pengujian
dan perawatan dikerjakan oleh production team

131

Bab VI - Wellwork

Checkpoint 602
Topik
Sasaran

Sumur baru
Saudara mampu menjelaskan 3 (tiga) hal yang
harus dilakukan agar sumur baru dapat berproduksi

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Tiga hal yang dilakukan agar sumur baru dapat berproduksi:

132

1.

Pelubangan dinding sumur (perforation)

2.

Pengujian sumur (well test)

3.

Penentuan jenis dan ukuran pompa (pump design) serta pemasangannya

Bab V - Wellwork

Checkpoint 603
Topik
Sasaran

Artificial lift
Saudara mampu menyebutkan 4 (empat) jenis
artificial lift yang biasa dipakai di PT CPI

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Empat jenis artificial lift:
1.

Electric Submersible Pump (ESP)

2.

Tubing Pump & Rod Pump

3.

Progressive Cavity Pump (PCP)

4.

Gas Lift

133

Bab VI - Wellwork

Checkpoint 604
Topik
Sasaran

Rig unit
Saudara mampu menjelaskan definisi rig unit

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Definisi rig unit:
Rig unit adalah suatu alat utama pada operasi wellwork dan drilling untuk
melakukan aktifitas cabut/masuk dan memutar rangkaian pipa sewaktu
melakukan pekerjaan initial completion, well service, workover, dan
drilling.

134

Bab V - Wellwork

Checkpoint 605
Topik
Sasaran

Potential hazard
Saudara mampu menjelaskan potential hazard di
wellwork

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
10 (sepuluh) potential hazard di wellwork:
1.

Pipa bertekanan

2.

Temperatur fluida

3.

Komponen rig yang selalu bergerak (turun/naik, berputar)

4.

Kebisingan

5.

Lantai kerja yang licin

6.

Sumur bertekanan

7.

Kondisi udara yang tercemar (H2S, flammable gas)

8.

Radio active

9.

Zat kimia

10.

Peralatan kerja yang licin

135

Bab VI - Wellwork

136

BAB VII - ELECTRICAL


PENGETAHUAN DASAR LISTRIK

Sasaran
Setelah mempelajari bab VII
Electrical - Pengetahuan
Dasar Listrik ini saudara
mampu menjelaskan:

; Penyebab timbulnya
bahaya listrik dan
akibat yang
ditimbulkannya pada
tubuh manusia

; Penggunaan alat listrik

Listrik adalah aliran (perpindahan) elektronelektron melalui suatu media penghubung, dan
aliran ini bisa diibaratkan sama seperti aliran
fluida di dalam pipa.
Seperti kita ketahui, untuk mendorong fluida
agar

bisa

mengalir

diperlukan

tekanan

(pressure). Dalam hal ini harus ada perbedaan


tekanan di antara satu titik dengan titik yang
lain di dalam pipa agar fluida bisa mengalir.
Demikian juga dengan aliran elektron diper-

yang berbahaya

lukan suatu perbedaan tekanan diantara dua

; Inspeksi motor listrik

titik agar elektron dapat mengalir. Lebih jelas

dan pentingnya
memasang safe guard

Ringkasan
1 Listrik dapat
menyebabkan luka
bakar dan shock

2 Alat-alat listrik yang


dipasang tidak
memenuhi aturan
standar menyebabkan
kecelakaan

3 Motor listrik tanpa


dipasang safe guard
pada penggeraknya
dapat menimbulkan
kecelakaan serius

hubungannya adalah seperti ini:

Tekanan disebut tegangan atau voltage

Aliran adalah arus atau current

Fluida

yang

melewati

pipa

dimana

pergesekan fluida dengan dinding pipa


menyebabkan turunnya tekanan (pressure
loss) adalah hambatan (friction) sama
dengan tahanan atau resistance
Jika muatan listrik di dalam media penghubung
bergerak maka akan terjadi aliran muatan. Arus
listrik merupakan besaran fisika yang menyatakan
laju aliran muatan. Sebagian besar penerapan
kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan arus listrik, misalnya untuk
memanaskan
mengeluarkan

filamen
cahaya,

pada

lampu

memanaskan

sehingga
filamen

seterika, menggerakkan motor, dan lain-lain.


137

Pegetahuan Dasar Listrik

Pengertian yang lain mengenai listrik terhadap pekerjan kita sehari-hari


dapat dianalogikan seperti berikut:

Hidraulik

Listrik

Pompa

dianalogikan dengan

Generator

Valve

dianalogikan dengan

Switch

Tekanan

dianalogikan dengan

Voltage

Aliran

dianalogikan dengan

Arus

Pipa

dianalogikan dengan

wires/kabel

Motor hidraulik

dianalogikan dengan

Motor listrik

BAHAYA LISTRIK

Listrik tidak dapat dilihat, didengar atau dirasa kecuali dengan akibat
yang ditimbulkannya. Dengan adanya sifat yang demikian itu menyebabkan peralatan listrik sangat berbahaya dan perlu kewaspadaan dalam
penggunaannya.

Pegawai dari bagian pemeliharaan peralatan listrik harus bertanggung


jawab untuk pemasangan dan pemeliharaan peralatan listrik tersebut

Pegawai harus mengenal betul fungsi peralatan listrik dan melaporkan


kepada atasannya bila mengetahui/menemukan adanya bahaya listrik
yang timbul

Inspeksi visual motor listrik sangat diperlukan untuk membantu


pemeliharaan agar kerusakan yang lebih besar dapat dihindari

Operator dan teknisi bagian pemeliharaan listrik harus memastikan


apakah motor listrik yang akan mereka hidupkan mempunyai safe
guard pada penggeraknya

Catatan:
Listrik telah membantu kita dalam pekerjaan sehari-hari, sebaliknya listrik
dapat menjadi ancaman dan berpotensi menimbulkan kecelakaan bila tidak
ditangani secara benar.
138

Pegetahuan Dasar Listrik

NILAI ARUS MELALUI TUBUH


KONDISI

NILAI ARUS MELALUI TUBUH

EFFECT

Selamat

1 mA atau kurang

Tidak merasa shock tidak merasa sakit

Selamat

1 sampai 8 mA

Merasa shock - tidak merasa sakit

Tidak selamat

8 sampai 15 mA

Shock menyakitkan korban dapat


melepaskan diri

Tidak selamat

15 sampai 20 mA

Shock menyakitkan korban tidak dapat


melepaskan diri

Tidak selamat

20 sampai 50 mA

Menyakitkan kontraksi otot yang hebat,


sukar bernaafs

Tidak selamat

100 sampai 200 mA

Ventricular Fibrillation (Kondisi jantung yang


mengakibatkan kematian)

Tidak selamat

200 mA atau lebih

Terbakar, kontraksi otot yang hebat,


menghentikan jantung selama terjadi shock
(meninggal)

Kulit kering 100.000 600.000


110 Volt
Kurang dari 1 MA
3500.000 =

Bahaya akibat sengatan

Telinga ke telinga 100


110 Volt
= 1.1 AMP
100

Tangan ke kaki 400 600


110 Volt
= 220 MA
500

listrik tidak ditentukan oleh


tingginya tegangan, tapi:
1.

Besarnya arus yang


mengalir di badan

2.

Bagian badan mana


yang dialiri

3.

Kulit basah 1000


110 Volt
110 MA
1.000 =

Lamanya waktu
mengalir di badan

139

Pegetahuan Dasar Listrik

Checkpoint 701
Topik
Sasaran

Penyebab dan akibat bahaya listrik


Saudara mampu menjelaskan penyebab dan akibat
bahaya listrik terhadap manusia

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
Penyebab dan akibat bahaya listrik:

Terbakar dapat disebabkan oleh aliran listrik melalui tahanan tubuh


atau disebabkan oleh busur api antara tubuh dan sumber listrik
tersebut

Shock listrik dapat menyebabkan kelumpuhan pada pusat syaraf yang


mengatur aktifitas jantung dan pernapasan

Besarnya arus listrik yang mengalir adalah suatu faktor yang


menyebabkan luka-luka atau shock listrik

Data-data dari percobaan menunjukkan bahwa arus listrik AC sebesar


0.1 ampere pada 60 cycle dapat menyebabkan fatal jika melalui
organ tubuh yang vital

Juga diperkirakan bahwa 0.01 ampere adalah batas bagi seseorang


dapat melepaskan diri dari suatu objek yang dipegang oleh tangan

Tingkat dari shock listrik dapat ditentukan dari jumlah arus yang
mengalir

Faktor lain yang juga penting adalah besarnya bagian tubuh yang
terkena aliran listrik dan lamanya arus mengalir melalui tubuh

140

Pegetahuan Dasar Listrik

Checkpoint 702
Topik

Kecelakaan listrik dan alat-alat listrik yang berbahaya


Saudara mampu menjelaskan:

Sasaran

Penyebab dan akibat bahaya listrik terhadap


manusia
Penggunaan alat-alat listrik yang berbahaya

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Kecelakaan listrik yang menimbulkan luka-luka atau kematian pada


umumnya disebabkan oleh:

Menggunakan alat yang kurang baik, dan tidak ada kawat tanahnya
(grounding) atau instalasi listrik yang tidak memenuhi prosedur
standar

Periksa kawat tanahnya (grounding) apakah terpasang sempurna,


minta instruksi dari team leader dan dari bagian pemeliharaan listrik
bila menghadapi keraguan

Kegagalan mematikan arus listrik dari alat tersebut

Kenali pemutus utamanya terletak dimana

Menggunakan alat listrik dengan cara yang tidak tepat

Merasa mampu dan mengandalkan pengetahuan sendiri meski belum


mempunyai pelatihan yang cukup

Bekerja didalam daerah yang membahayakan, umpamanya dengan


alat listrik yang tidak kedap air dalam daerah basah

Hindari bekerja dengan peralatan listrik saat hujan dan basah, minta
instruksi dari team leader dan dari bagian pemeliharaan listrik bila
menghadapi keraguan

141

Pegetahuan Dasar Listrik

b.

142

Penggunaan alat-alat listrik yang berbahaya

Pegetahuan Dasar Listrik

Checkpoint 703
Topik

Inspeksi visual motor listrik


Saudara mampu memeriksa motor listrik:

Sasaran

Alignment yang sesuai pada alat penggeraknya


Pemasangan yang tepat dan pelindung yang aman
Keadaan pengoperasian yang tidak normal
Menjelaskan fungsi dan jenis safe guard

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Alignment yang sesuai pada alat penggeraknya.


Pada unit belt drive, memeriksa apakah pulley penggerak sejajar
dengan pulley yang digerakkan, dan apakah belt cukup tegang atau tidak.
Pada unit drive langsung (seperti tipe penyambungan Love-joy),
memeriksa unit apakah shaft dan bushing pada posisi yang tepat/lurus.

b.

Pemasangan yang tepat (seperti, semua baut ada pada tempatnya) dan
pelindung yang aman (seperti, pelindung pada belt, pulley, dan shaft)

c.

Kondisi pengoperasian yang tidak umum:

Bearing berisik atau bergetar ketika berputar

Putaran shaft tidak sentris (oleng) ketika dihentikan

Temperatur bearing dan motor melebihi batas yang tercantum


pada name plate

d.

Menjelaskan fungsi safe guard (tutup pengaman).


Motor listrik disambungkan ke penggerak yang berputar dan harus
dipasang safe guard (tutup pengaman). Berfungsi seperti pagar,
untuk mencegah anggota badan masuk ke bagian yang berputar.

143

Pegetahuan Dasar Listrik

Berbagai jenis safe guard

V-Belt guard

Coupling safe guard

Air compressor guard

Guard yang mudah dibuka

144

BAB VIII - MECHANICAL


PENGETAHUAN DASAR MEKANIK

Sasaran
Setelah menyelesaikan
bab VIII Mechanical Pengetahuan Dasar
Mekanik ini, saudara
mampu menjelaskan:
;

Positive displacement
pump

Mechanical merupakan salah satu alat bantu


yang dapat mempermudah dan meringankan
pekerjaan kita sehari-hari, terutama pada
industri.
adalah

Definisi
suatu

digerakkan

mekanikal

alat

atau

memutar

atau

secara

umum

komponen
maju

yang

mundur

sehingga menimbulkan energi kinetik. Ruang

Centrifugal pump

lingkup mekanikal pada dasarnya cukup luas

Sistem pengontrolan

jika kita rinci, namun dalam bab ini kita akan

pompa

membahas tentang dasar-dasar pompa.

Mengidentifikasi
komponen pumping
unit

Ringkasan
1 Positif displacement
pumps memindahkan
fluida pada tiap
langkah atau
gerakkan elemen
(piston)

Pompa
Pompa adalah alat mekanis yang berguna untuk
memindahkan atau mendorong fluida dari suatu
tempat ke tempat yang diinginkan melalui pipa
saluran.

3 Sistem pengontrolan
pompa automatic dan
manual

4 Pumping unit terdiri dari


22 (duapuluh dua) bagian
komponen utama

umumnya

pompa

yang

dioperasikan atau dipergunakan dalam aktifitas


sehari-hari di lapangan minyak, adalah:

2 Centrifugal pump
memindahkan fluida
dengan bantuan
impeller yang berputar
pada kecepatan tinggi

Pada

a.

Positive displacement pump

Centrifugal pump

Positive displacement pump


Positive Displacement (PD) pump adalah
pompa yang dapat menggerakkan volume
fluida secara terukur dalam setiap gerakan
atau maju mundur piston/plunger di dalam
close-fitting housing dengan gaya dorong.
PD pump terdiri dari reciprocating pump
dan rotary pump.

145

Bab VIII - Mechanical

Reciprocating pump adalah suatu pompa yang elemen-elemennya


bergerak

maju

mundur

dalam

suatu

silinder.

Elemen-elemen

reciprocating diantaranya adalah plunger/piston dan diafragma pompa.


Berdasarkan cara kerja reciprocating pump terbagi atas single acting dan
double acting.

Single-acting, piston pompa menghisap fluida pada saat gerakan


mundur dan mendorong fluida pada saat gerakan maju

Double acting, yang

mana piston pompa menghisap dan

mendorong fluida setiap langkah atau pergerakan elemen


Positive displacement pump jenis reciprocating harus dilengkapi dengan
pulsation dampener, untuk menstabilkan tekanan pada discharge line
dan melindungi alat pendukung (instrument) dari goncangan. Jika
pulsation dampener tidak bekerja secara normal akan mengakibatkan
kerusakan pada pompa dan komponennya.

1.

Pulsation dampener

2.

Discharge

3.

Suction

Gbr. 8.1 Positive displacement pump

Rotary pump, pada dasarnya terdiri dari dua roda gigi yang saling
berhubungan dan berputar di dalam tight-fitting casing. Fluida masuk
melalui inlet port kemudian terperangkap diantara roda gigi dan casing
selanjutnya terdorong ke arah discharge oleh putaran roda gigi. Contoh tipe
pompa ini adalah gear, screw, vane, lobe, dan progressive cavity pump.
146

Bab VIII - Mechanical

b.

Centrifugal pump
Centrifugal pump adalah pompa yang sangat sederhana yang terdiri dari
impeller, shaft dan casing. Pompa digerakkan oleh alat penggerak (prime
mover) dengan putaran atau kecepatan tinggi, bila shaft berputar maka
impeller akan ikut berputar dan mendorong liquid dengan volume cukup besar.
Jika centrifugal pump dibiarkan bekerja tidak memompa, pompa menjadi
panas dan lama kelamaan akan terjadi kerusakan pada mechanical seal.
Sistem pelumasan poros pompa (shaft) dilengkapi gelas pengukur minyak
pelumas. Alat ini sangat penting digunakan untuk memonitor ketinggian
permukaan dan kondisi minyak pelumas (bersih atau kotor).

1.

Casing

2.

Impeller

3.

Outlet

Gbr. 8.2 Penampang impeller dan casing

Gbr. 8.3 Centrifugal pump

Impeller
Kegunaan impeller pada centrifugal pump adalah untuk memberikan
energi kinetik kepada fluida yang akan dipompakan, selanjutnya energi
tersebut dirubah menjadi tekanan (pressure) dalam casing.
Ada tiga jenis impeller yang digunakan pada centrifugal pump, yaitu:
Open impeller, partially open impeller, dan closed impeler.
147

Bab VIII - Mechanical

Open impeller
Digunakan untuk fluida bertekanan rendah
dengan kekentalan yang tinggi.
1.

Vane

2.

Hub

3.

Shroud

Partially open impeller


Digunakan untuk tekanan menengah dengan
volume fluida yang tinggi.
1.

Curved vanes

2.

Rear stiffening shroud

3.

Hub

Closed impeller
Digunakan untuk tekanan tinggi dengan
volume lebih kecil.
1.

Vanes

2.

Stiffening shrouds

3.

Entrance eye ring

4.

Hub

Gbr. 8.4 Jenis-jenis Impeller

148

Bab VIII - Mechanical

Sistem pengontrolan pompa


Dua cara untuk menghidupkan dan mematikan pompa automatic dan manual.

Automatic
Hidup atau matinya pompa dikontrol oleh
level switch yang diaktifkan oleh tinggi
rendahnya liquida di dalam tanki. Proses ini
dilakukan tanpa operator.

Manual
Menghidupkan pompa dengan menekan
tombol ON pada local push button.
Untuk

mematikan

dengan

menekan

tombol OFF. Proses ini dilakukan oleh


operator.

Gbr. 8.5 Sistem pengontrolan pompa

149

Bab VIII - Mechanical

Pumping unit
Pumping unit dibentuk dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan,
berfungsi untuk menggerakkan pompa yang terpasang di dalam wellbore
sebagai penghisap fluida dari dalam formasi dan dialirkan melalui pipa
saluran sampai ke tempat yang telah ditentukan. Sebagian dari komponenkomponen pumping unit mempunyai gerak putar dan sebagian lagi gerak
turun naik.
Gerak mekanis dari unit ini, sangat berbahaya bagi para pekerja yang sedang
bekerja di sekitarnya. Para pekerja (mekanik) yang akan bekerja maupun
yang akan mengoperasikan unit ini, terlebih dahulu harus mengetahui posisiposisi yang berbahaya di sekitar unit tersebut. Dan bagi yang akan
mengoperasikan harus mengikuti SOP menghidupkan pumping unit.

Gbr. 8.6 Komponen pumping unit


150

Bab VIII - Mechanical

Checkpoint 801
Topik

Positive Displacement (PD) pump


Saudara mampu menjelaskan:
Definisi mekanikal secara umum

Sasaran

Lima elemen yang dipakai PD pump


Jika pulsation dampener tidak bekerja

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Definisi mekanikal secara umum:


Suatu alat atau komponen yang digerakkan memutar atau maju
mundur sehingga menimbulkan energi kinetik.

b.

Lima elemen pada positive displacement pump:


Positive displacement pump memindahkan fluida dengan bantuan 5
(lima) elemen yang terletak di dalam close-fitting housing, yaitu:

c.

Piston

Plunger

Diaphragm

Vane

Gear

Pulsation dampener tidak bekerja


Jika

pulsation

dumpener

tidak

bekerja

secara

normal

akan

mengakibatkan pompa dan alat istrument-nya akan cepat rusak.

151

Bab VIII - Mechanical

Checkpoint 802
Topik

Centrifugal pump
Saudara mampu menjelaskan:

Sasaran

Kegunaan impeller
Akibat centrifugal pump tidak memompa
Level pelumasan

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Kegunaan impeller
Untuk memindahkan cairan dengan putaran yang cukup tinggi di dalam
close-fitting case sehingga cairan bisa terlempar dengan cukup besar.

b.

Apabila centrifugal pump tidak memompa


Bila pompa dibiarkan bekerja dalam kondisi tidak memompa, pompa
akan panas, mengakibatkan mechanical seal rusak.

c.

Gelas pengukur oli (oil level sight glass)


Gelas ini sangat penting dalam operasional dan digunakan untuk:

152

Memonitor level oli di dalam pompa/mesin

Memonitor kondisi oli (bersih atau kotor)

Bab VIII - Mechanical

Checkpoint 803
Topik

Pumping unit
Saudara mampu menyebutkan/menjelaskan:

Sasaran

Komponen pumping unit di permukaan


Posisi bekerja dekat pumping unit
Dua cara menghidupkan pumping unit

Prosedur
a.

Komponen-komponen pumping unit


Komponen-komponen dari pumping unit di permukaan yang menjadi
perhatian petugas dalam pemeliharaan untuk kelancaran operasi.
(Lihat gambar 8.6 halaman 150)

b.

Posisi bekerja dekat pumping unit


Ketahui posisi bekerja yang selamat dan bahaya yang mungkin
menimpa sewaktu bekerja dekat ataupun di sekitarnya

c.

Dua cara menghidupkan pumping unit


Menghidupkan pumping unit ada dua cara, dengan memutar selector
Switch pada posisi BY HAND atau AUTOMATIC

153

Bab VIII - Mechanical

154

BAB IX - INSTRUMENTATION
INSTRUMENTASI DAN KONTROL

Sasaran
Setelah menyelesaikan bab IX
Instrumentation - Instrumentasi

Definisi Instrumentasi adalah instalasi dan


penggunaan

peralatan

proses atau data.

mampu menjelaskan fungsi,

Gauge dan Indikator

Pressure gauge

Temperatur gauge tipe


bimetallic

; 2 (dua) jenis Tank


gauge

Ringkasan
1 Pressure gauge

mendeteksi,

mengukur, mengolah, dan menganalisa nilai

dan Kontrol ini, saudara akan


satuan ukur, dan instalasi dari:

untuk

Pengukuran hanya salah satu bagian dari


instrumentasi. Pengukuran dan pendeteksian ini
melibatkan penggunaan sensor dan display,
hingga penggunaan alat pengubah lainnya agar
data dapat dibaca/diolah.
Bab ini hanya membahas pengukuran 3 (tiga)
jenis proses secara langsung (visual), yaitu:

digunakan untuk

tekanan, suhu, dan tinggi cairan (liquid level).

mengukur tekanan

a.

ruang tertutup.

2 Gauge valve harus


terpasang pada setiap
pressure gauge.

3 Thermowell harus

Pressure gauge
Pressure gauge berfungsi sebagai alat ukur
tekanan. Biasanya dipasang permanen pada
pipa, tanki, atau separator untuk membaca
tekanan proses. Satuan ukur yang umum

terpasang pada

dipakai di lapangan adalah psi (pound/in2)

Temperatur gauge

dan water column (in H2O).

sebagai isolasi bulb

Dengan mengetahui tekanan suatu bejana

dari proses.

atau pipa, proses dapat dimonitor dan

4 Float cable dan sight


glass dipakai sebagai
level sensor pada
visual tank gauge.

pegawai dapat bekerja lebih hati-hati.


Ingat! Ketika membuka/menutup sebuah
valve, pastikan saudara mengetahui tekanan
dari proses yang saudara tangani agar
tehindar dari kecelakaan. Begitu pula jika
hendak melakukan pengosongan (bleeding)
sebuah tanki atau pipa, pastikan pressure
155

Bab IX - Instrumentasi

gauge menunjukkan nilai 0 psi, sebelum saudara melanjutkan pekerjaan


membuka tanki atau pipa tersebut.
Ingat: Jika ini diabaikan akan menimbulkan bahaya atau kecelakaan
yang tidak kita inginkan.

Gbr. 9.1 Pressure gauge

Instalasi dan pemilihan pressure gauge:


1.

Batasan (range) kerja


Pemilihan batasan kerja maksimum adalah 2 (dua) kali tekanan
operasi normal.
Contoh: Tekanan operasi normal adalah 50 psi, maka pilihlah
pressure gauge dengan batasan 0 100 psi.

2.

Getaran (vibration)
Getaran proses dapat diredam dengan menggunakan gauge yang berisi
cairan khusus. Cairan yang biasa dipakai adalah glycerin/silicone oil.
Contoh: Gauge yang dipasang pada discharge line pompa.

3.

Pelindung thermal (thermal protection)


Pada aplikasi suhu sangat ekstrim (misal: steam), harus digunakan
syphon atau pigtail berisi air yang dipasang antara gauge dengan
fluida proses.

156

Bab IX - Instrumentasi
4.

Suhu udara operasi normal

40 sd. 70o C untuk jenis kering

25 sd. 65o C untuk jenis berisi cairan

Syphon

Gauge valve

Snubber

Gbr. 9.2 Protection devices

5.

Pulsation effect
Osilasi proses dimana penunjukan tekanan naik-turun dengan cepat,
dapat dikurangi dengan memakai snubber/pulsation dampener.
Contoh: Pemasangan gauge pada discharge line pompa piston.

6.

Gauge valve
Selalu terpasang sebagai isolator untuk kemudahan penggantian/
perawatan.

Penanganan pressure gauge:


1.

Tidak dianjurkan untuk pemakaian berpindah-pindah (sering dipasang


dan dilepas)

2.

Simpan di dalam kotak tersendiri, jangan dicampur dengan perkakas


lain agar tidak merusak kaca dan komponen di dalamnya.

3.

Ganti/tukar pressure gauge jika tidak menunjukkan 0 psi ketika


dilepas. Hal ini untuk keselamatan pekerja dan juga menghindari
kesalahan pembacaan.
157

Bab IX - Instrumentasi

b.

Temperature gauge
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur, juga dikenal
sebagai thermometer. Setiap industri perminyakan menggunakan alat ini
pada berbagai proses di lapangan. Satuan ukurnya adalah derajat Celcius
(o C) atau derajat Fahrenheit (o F).
Seperti halnya pressure gauge, pemilihan batasan (range) kerja maksimum
untuk sensor bimetallic adalah 2 (dua) kali temperatur normal operasi
dan temperatur maksimum tidak boleh melebihi 75% skala penuh (full
scale). Jika batasan ini dilanggar maka logam bimetallic akan kehilangan
sifat lentur dan akurasinya.
Thermowell harus dipasang pada aplikasi untuk mencegah terjadinya
kontak langsung antara sensor temperatur (bulb) dengan fluida bersuhu
tinggi, bertekanan tinggi, korosif, dan abrasif.

Thermowell juga

memberikan kemudahan pada teknisi untuk mengganti gauge tanpa perlu


mematikan proses.
Pada pemilihan thermowell perlu diperhatikan sifat/jenis fluida dimana
temperature gauge akan digunakan. Untuk aplikasi fluida korosif biasa
digunakan material dari stainless steel.

Pointer

Bulb

Dial

Gbr. 9.3 Temperature gauge & Thermowell

Ingat! Pada aplikasi suhu tinggi (misal: distribusi steam), perhatikan temperature
gauge ketika membuka aliran dari pipa bersuhu tinggi menuju pipa bersuhu
rendah atau sebaliknya. Suhu kedua pipa harus disamakan dengan membuka valve
sedikit demi sedikit untuk menghindari guncangan yang diakibatkan oleh
bertemunya suhu panas dan dingin. Bila hal ini terjadi dapat mengakibatkan
pecahnya pipaatau kecelakaan.
158

Bab IX - Instrumentasi

c.

Tank gauge
Ada 2 (dua) metoda pengukuran tinggi liquid secara langsung di dalam
tangki. Kedua cara ini berlaku untuk tanki terbuka dan tanki tertutup
bertekanan rendah.

Float cable
Yaitu sebuah pelampung (floating) yang diikat pada seutas kabel baja
ke luar tanki. Indikator dengan pemberat di luar tangki menunjukkan
ketinggian cairan dan terbaca pada skala.

Sight glass
Yaitu sebuah tabung transparan yang terbuat dari gelas atau plastik
yang dipasang diluar tangki. Jika level liquida di dalam tanki berubah,
maka perubahan ini akan terlihat melalui sight glass.

Satuan ukur yang umum dipakai adalah feet (ft) dan inch (in)
Tank gauge sangat penting dan umum digunakan di stasiun pengumpul.
Pada beberapa aplikasi, operator harus memonitor tinggi cairan di dalam
tangki untuk menghindari terjadinya limpahan (spill). Pada aplikasi yang
lain, operator tidak diizinkan menginjak atap tanki untuk mengukur
level. Hal ini bertujuan untuk menghindari kecelakaan karena konstruksi
atap tanki yang tidak mendukung atau adanya korosi.

Sight Glass

Gbr. 9.4 Float cable & sight glass


159

Bab IX - Instrumentasi

Checkpoint 901
Topik

Pressure gauge
Saudara mampu menjelaskan:
Fungsi pressure gauge

Sasaran

Satuan ukur lapangan


Instalasi dan keselamatan

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Fungsi:
Sebagai alat ukur tekanan

b.

Satuan ukur:
Psi (pound/in2) dan water column (in H2O)

c.

Instalasi dan keselamatan:


1.

Selalu berusaha mengetahui tekanan yang ada


(dengan

membaca

pressure

gauge)

ketika

hendak membuka/menutup valve


2.

Memastikan tekanan 0 psi pada pressure gauge


ketika me-release (bleeding)

3.

Setiap

pemasangan

pressure

dilengkapi dengan gauge valve

Gbr. 9.5
Instalasi pressure gauge

160

gauge

harus

Bab IX - Instrumentasi

Checkpoint 902
Topik

Temperature gauge
Saudara mampu menjelaskan:

Sasaran

Fungsi temperature gauge


Satuan ukur lapangan
Instalasi dan keselamatan

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Fungsi:
Alat yang digunakan untuk mengukur temperatur

b.

Satuan ukur:
Derajat Celcius (o C) atau derajat Fahrenheit (o F)

c.

Instalasi dan keselamatan:


1.

Setiap pemasangan temperatur gauge


harus dilengkapi dengan thermowell,
untuk melindungi bulb dari proses dan
memudahkan teknisi dalam perawatan

2.

Mengetahui dengan pasti temperatur


operasi sebelum membuka/menutup
valve

Gbr. 9.6
Instalasi temperature gauge &
thermowell

161

Bab IX - Instrumentasi

Checkpoint 903
Topik

Tank level gauge


Saudara mampu menjelaskan:

Sasaran

Fungsi tank gauge


Satuan ukur
Keuntungan penggunaan tank gauge

Prosedur
Saudara menjelaskan seperti berikut ini.
a.

Fungsi:
Mengetahui ketinggian liquida di dalam tanki secara visual.

b.

Satuan ukur:
Feet (ft) atau Inch (in)

c.

Keuntungan:
1.

Level tangki dapat dimonitor dengan mudah agar tidak terjadi


limpahan (spill)

2.

Tidak perlu memanjat tanki untuk mengukur ketinggian liquida

Cable
Weight/
Indicator

Float

Gbr. 9.7 Float cable & sight glass


162

BAB X PERHITUNGAN DASAR


PECAHAN DAN DESIMAL
Gambar lingkaran di samping

Sasaran

ini terdiri dari 4 bagian.

Setelah menyelesaikan bab X

Bagian yang diarsir adalah

Perhitungan Dasar ini,

dari

saudara mampu

Pecahan dan Desimal

Pembulatan angka

; Persentase
; Volume/isi

Ringkasan
1 Untuk melakukan

lingkaran,

sedang kan daerah yang tidak

menjelaskan:
;

seluruh

di arsir adalah dari seluruh


lingkaran.

Sebelum

melakukan

penghitungan

pecahan dan desimal, kita memerlukan Kelipatan


Persekutuan

Terkecil

(KPK)

dan

Faktor

Persekutuan Terbesar (FPB).

KPK

diperlukan

untuk

menyamakan

penghitungan

penyebut dari pecahan, terutama dalam

pecahan dan desimal

pejumlahan dan pengurangan pecahan yang

diperlukan Kelipatan

penyebutnya tidak sama.

Persekutuan Terkecil
dan Faktor
Persekutuan terbesar.

2 Bilangan desimal bisa


dibulatkan ke bawah
atau atas.

3 Tabel konversi sangat


bermanfaat untuk

FPB diperlukan untuk menyederhanakan


pecahan.

Contoh 1:
Mencari KPK dari 3 dan 4 adalah:
Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 18, 21, 24, ..
Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, .

merubah dari satu

Kelipatan persekutuan dari 3 dan 4 = 12,24,

satuan ke satuan lain.

Jadi KPK dari 3 dan 4 adalah 12

4 Rumus memudahkan
perhitungan dasar.

Contoh 2:
Mencari FPB dari 12 dan 18 adalah:
Faktor dari 12 adalah: 1, 2, 3, 4, 6, 12
Faktor dari 18 adalah: 1, 2, 3, 6, 9, 18
Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, 6
Jadi FPB dari 12 dan 18 adalah 6
163

Bab X Perhitungan dasar

Jenisjenis pecahan
Pecahan biasa:

7
8

Pecahan campuran: 1

15

dsb.

16

, 3 , 11, dsb.

Pecahan desimal: 0,25 ; 1,75 ; 7,05 , dsb.

Pecahan persen: 125 %, 325 %, 500 %, dsb.

Sebuah pecahan mempunyai berbagai bentuk yang nilainya sama.


Contoh:

dst.

Bentuk lain suatu pecahan dapat dicari dengan mengalikan atau membagi
pembilang dan penyebut pecahan itu dengan bilangan yang sama.
Contoh:

14

16

14 : 2

16 : 2

7
8

Jika kita mengurangi dua buah pecahan yang penyebutnya berbeda,


terlebih dahulu penyebutnya disamakan. Untuk menyamakan penyebutnya
digunakan KPK.
7

Contoh:

15

= ..

10

Karena KPK dari 15 dan 10 adalah 30, maka:


7

15

10

14

30

9
30

5
30

Untuk mengalikan pecahan dengan pecahan, maka kalikan pembilang dengan


pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Contoh:
4
7

21
29

84
203

Karena FPB dari 84 dan 203 adalah 7, maka bisa disederhanakan menjadi:
84 : 7

12

203 : 7

29

164

Bab X Perhitungan dasar

Untuk merubah pecahan menjadi desimal, bagilah pembilang dengan


penyebut dan hasilnya akan menjadi bilangan desimal.
Contoh:
3
4
1
8
15

= 3 : 4 = 0,75
= 1 : 8 = 0,125
= 15 : 16 = 0,9375

16

Untuk merubah desimal ke pecahan,


75

Contoh: 0,75 =

100

FPB dari 75 dan 100 adalah 25, maka:


75 : 25

100 : 25

PEMBULATAN ANGKA
Bila bilangan desimal lebih kecil dari 5, bulatkan ke bilangan terendah
dengan cara menghilangkan desimalnya. Bila bilangan desimalnya lebih dari
5, bulatkan ke bilangan yang lebih tinggi.

Contoh:
5,9 dibulatkan ke bilangan bulatan terdekat adalah 6
67,3 dibulatkan ke bilangan bulatan terdekat adalah 67

165

Bab X Perhitungan dasar

PERSENTASE
Persentase adalah suatu bilangan yang dibagi oleh bilangan keseluruhan dan
dikalikan dengan 100 %.

Contoh:
Total cairan dalam silinder = 150 ml, terdiri dari 50 ml minyak dan 100 ml
air.
a.

Untuk mencari persentase minyak :


(50 : 150) x 100 % = 33,3 % (dibulatkan ke bilangan terdekat = 33 %)

b.

Untuk mencari persentase air :


(100 :150) x 100% = 66,6 % (dibulatkan ke bilangan terdekat = 67 %)

VOLUME/ISI
Volume adalah ruangan yang diisi dan diukur dalam satuan kubik (in3, cm3),
galon, atau liter.

Contoh:
a.

Volume sebuah tanki persegi panjang 8 ft x 5 ft x 10 ft adalah:

Penyelesaian :
Diketahui :

Panjang

= 8 ft

Lebar

= 5 ft

Tinggi

= 10 ft

Rumus volume kotak persegi adalah

panjang x lebar x tinggi

Jadi isi tanki persegi panjang :

8 ft x 5 ft x 10 ft = 400 ft3

166

Perhitungan Dasar

b.

Volume sebuah tanki silinder yang berdiameter 4 ft dan panjang 10 ft


adalah:

Penyelesaian :
Diketahui: Diameter = 4 ft (maka jari-jari atau r = 2 ft)
Tinggi

= 10 ft

Rumus mencari isi silinder adalah:

(.r2)x t

22/7 = 3,14

Jadi isi silinder adalah :


3,14 x (2 ft)2 x 10 ft = 125,6 ft3
Jika 1 cubic feet = 7,481 galon (lihat tabel konversi) maka:
125,6 ft3 sama dengan 125,6 ft3 X 7,481 = 939 galon

RUMUS
Luas lingkaran................................................ = 3,14 x r

2
2

Isi silinder = 3,14 x r x tinggi


Isi kotak segi empat
Berat air garam

..

= panjang x lebar x tinggi

. =

9,0 pound/galon

Berat air tawar = 8,34 pound/galon


30 API Minyak = 7,31 pound/galon
Gradient

.. =

1440 menit

Psi/feet of fluid column

= 24 jam

167

Bab X Perhitungan dasar

TABEL KONVERSI
Untuk Merubah

Menjadi

Lakukan

Barrel

Galon

x 42

Centimeter

Meter

x 0,01

Cubic Feet

Galon

x 7,481

Sentigrade (Celcius)

Fahrenheit

( C x 9/5) + 32

Cubic Inche

Galon

x 0,004329

Drum

Galon

x 55

Fahrenheit

Sentigrade (Celcius)

5/9 x ( F - 32)

Fahrenheit

Rankine

+ 460

Galon

Cubic Inche

x 231

Galon

Cubic Feet

x 0,337

Galon

Liter

x 3,785

Galon

Pint

x 8

Galon

Barrel

x 0,02381

Galon

Drum

x 0,0181818

Inch of H2O

Psi

x 0,03613

Liter

Mililiter

x 1000

Liter

Galon

x 0,2642

Liter

Quart

x 1,057

Meter

Centimeter

x 100

Mililiter

Liter

x 0,001

Psi

In of H2O

x 27,68

Pint

Galon

x 0,125

Pint/100 bbl

Part per million

x 29,76

Part per million

Pint/100 bbl

x 0,0336

Quart

Liter

x 0,9463

Rankine

Fahrenheit

- 460

168

Perhitungan Dasar

Checkpoint 1001
Topik
Sasaran

Perhitungan dasar
Saudara mampu menyelesaikan soal-soal
perhitungan dasar

Prosedur
Saudara menyelesaikan perhitungan dasar seperti berikut ini.
(gunakan tabel konversi, kertas, pensil, dan kalkulator)
1.

2.

Bulatkan ke angka terdekat.


a.

28,8

b.

32,3

c.

45,0

d.

58,7

Ubah bentuk pecahan berikut ke dalam bentuk desimal.


a.

1
8

b.

3
16

c.

9
12

d.
3.

5
8

Ubah bentuk desimal berikut ke dalam bentuk pecahan.


a.

0,1875

b.

1,9375

169

Bab X Perhitungan dasar

4.

5.

Tambahkan bilangan pecahan berikut ini.


a.

1
3 1
+
+ = .
8 16 2

b.

3
2
+5
= .
8
16

Hitunglah persentase pada soal-soal di bawah ini.


a.

Volume zat cair = 870 ml


Air = 420 ml
Persentase air = . %
Persentase minyak = . %

b.

Besar tenaga atau energi yang dibutuhkan = 750 HP


Yang terpakai 760 HP = ..%

c.

Jumlah Daya tersedia = 1,8 Kw


Daya yang terpakai 1,6 Kw = %

6.

7.

170

Ubah soal-soal berikut ini.


a.

10C

= F

b.

756 galon = . barrel

c.

5 psi

= in H20

Hitung volume (dalam galon) dari masing-masing soal di bawah ini.


a.

Tangki empat persegi panjang: 10 ft x 4 ft x 8 ft

b.

Tangki silinder: 8 ft diameter x 20 ft panjang

c.

Pipa dengan diameter 2 inch dan panjang 5000 ft

Glossary
A-B
Access control: Proses yang dimak-

dipakai disebut bailer atau sand pump

sudkan untuk memastikan bahwa

yang dimasukkan dengan sand line.

hanya orang-orang yang berwenang

Base mast: Rig mast yang berada

dan punya alasan yang absah,

paling

terkait dengan operasi dan bisnis,

dengan pivot dengan kendaraan rig.

mendapatkan izin, memahami, dan

Beam counter balance system:


Sistem pada counter balance dimana
balancing load diatur dan dipasang
pada walking beam pumping unit.

memenuhi

persyaratan

yang

ditentukan untuk masuk ke fasilitas


operasi dan/atau bekerja di dalam
fasilitas tersebut.
Air counter balance system: Jenis
balancing pada BTPU dimana balancing
load memakai udara bertekanan.
Amperemeter load check: Pemeriksaan keseimbangan antara beban
upstroke

dan

pumping

unit

downstroke
dengan

pada

mengukur

besaran beban yang dikonsumsi oleh


motor listrik pada gerakan upstroke
dan downstroke tersebut.
Anti fall device: Peralatan keselamatan kerja yang dirancang untuk
mencegah pekerja jatuh ke bawah
pada saat menaiki tangga/menara rig.

bawah

dan

dihubungkan

Belt guard: Pelindung terhadap bahaya


belt (V belt) yang sedang berputar.
Blind ram: Jenis ram BOPE yang dapat
menutup sumur tanpa ada rangkaian pipa.
Block valve: Valve yang berfungsi
untuk menutup aliran fluida.
Blow-Out Preventer Equipment (BOP/
BOPE): Peralatan yang dipasang pada
wellhead untuk mengkontrol/mencegah kick
(fluida formasi masuk ke dalam sumur) dan
blow-out (semburan liar) dari sumur.
Bonnet: Komponen dari valve yang
berfungsi sebagai penutup bagian
dalam valve yang bergerak dan
langsung ditembus oleh stem.

/hazardous material): Sesuatu zat

BOPE stack: Susunan rangkaian BOPE


sesuai dengan class masing-masing.

yang dapat berakibat buruk bagi

Bottom upset: Komponen dari kelly.

kesehatan dan lingkungan jika tidak

Bourdon tube: Komponen untuk meng-

Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3

ditangani dengan benar.


Bailling job: Pekerjaan membersihkan

ukur

static

merubah

pressure

tekanan

dengan

menjadi

cara
tenaga

dan mengangkat endapan pasir atau

mechanical dengan cara mengembang

lumpur di dasar sumur yang keluar dari

dan

formasi bersama dengan fluida. Alat yg

penggerak switch).

menguncup

(jenis

komponen

171

Glossary

B-C
Brake cable: Rangkaian kabel pada
sistem pengereman.

Casing: Pipa/selubung pipa yang


paling luar di dalam lubang sumur.

Brake drum: Silinder untuk pengereman


dimana brake shoe menekan silinder
tersebut.

Casing collar: Coupling/penyambung


casing.

Brake drum key: Pasak besi di antara


brake drum dan shaft-nya.
Brake lever assembly: Rangkaian
tuas pengereman.
Brake shoe: Komponen yang berbentuk
sepatu yang menekan dan menggesek
drum untuk mengerem.
Breathing
apparatus:
pernapasan bantu.

Peralatan

Bridge plug: Plug/sumbat pada


casing untuk mengisolasi/menutup
total zona yang tidak produktif.
Cabin: Secara umum berarti ruangan
untuk tinggal atau bekerja didalam
suatu bangunan dan kendaraan yang
bergerak.
Cable

clamp:

Clamp/klem

penjepit

kabel/power cable pada rangkaian pipa.


Cable
lay
out:
Gambar
yang
menunjukkan rentangan kabel di bawah
tanah atau rentangan kabel itu sendiri.
Cable spear: Alat yang digunakan
untuk memancing kabel (SPS, wire
rope) yang putus di dalam sumur.
Cage: Salah satu komponen utama
dari globe valve, berbentuk lingkaran
dengan rongga di sekelilingnya.
Carbonate: Jenis batuan sedimen yang
kandungan mineralnya di dominasi oleh
kalsit dan aragonite (CaCO3) dan bisa
menjadi source rock (batuan asal).
Carrier: Pengangkut atau pembawa.
172

Casing gun: Peralatan/gun untuk melakukan perforating pada casing.


Cat head: Komponen pada drawwork.
Cementing (cement squeeze): Proses
memasukkan cement slurry ke dalam
sumur.
Centrifugal pump: Pompa jenis
rotating yang menambahkan energi
kepada liquida yang masuk dengan
melemparkan liquida melalui impeller
ke arah casing sehingga tekanannya
menjadi lebih tinggi dan liquida dapat
mengalir melalui jaringan pipa menuju
tempat yang bertekanan lebih rendah.
Choke: Pengatur debit aliran fluida tetapi
bukan untuk menutup sama sekali.
Circulating system: Sistem sirkulasi
pada rig untuk membantu rotating
system ketika melakukan pengeboran
sumur minyak sedang berlangsung
serta menjaga dan memperbarui
drilling fluid dalam lubang sumur.
Circulating tank: Tanki yang dipergunakan pada proses sirkulasi cairan di rig.
Clastic: Varian bebatuan sedimen dan
bisa menjadi source rock (batuan asal).
Climbing device: Alat bantu pekerja
untuk naik ke atas rig.
Contingency plan: Rencana (plan)
cadangan yang akan dijalankan jika
rencana utama sama sekali tidak efektif.
Control valve: Jenis valve yang
mengatur besar kecilnya aliran fluida.

Glossary

C-D
Conventional core sampling (core
barrel): Pengambilan core pada
dasar sumur pada saat pengeboran
berlangsung.
Convert to injection well: Sumur
produksi yang dikonversikan menjadi
sumur injeksi.
Convert to production well: Sumur
injeksi yang dikonversikan menjadi
sumur produksi.
Core: Inti bumi yang tebalnya 6400 km
Core barrel tool assembly: Peralatan
untuk melakukan conventional core
sampling.
Core drilling: Pemboran sampel batuan
dari sumur menggunakan tool khusus.
Sampel ini kemudian dianalisa di
laboratorium agar dapat diketahui sifat
batuan dan kandungan oil & gasnya.
Coring (core sampling): Pengambilan sample (contoh batuan formasi)
pada saat pemboran sumur untuk
kebutuhan analisa.

Cup packer: Packing element dari


packer yang terbuat dari karet dan
berbentuk mangkok.
Cup packer assembly: Rangkaian
packing element yang terbuat dari
karet yang berbentuk mangkok.
Cutting evaluation: Evaluasi mengenai
drill cutting.
Dayco
tensiometer:
Alat
ukur
tegangan belt ketika sudah terpasang
pada pulley/sheave.
decibel (dB): Satuan ukuran kebisingan.
Defleksi (deflection): Bergeser dari
tempatnya karena suatu pengaruh
dari luar (temperatur dan tekanan)
dan akan kembali lagi ke tempat asal
jika pengaruh tersebut ditiadakan.
Dehydration plant:Fasilitas
melakukan gas dehydration.

untuk

Development drilling: Pemboran sumur


baru pada suatu reservoir yang
dilakukan
untuk
mengoptimalkan
produksi hidrokarbon dari reservoir
tersebut.

Crank arm (crank): Komponen pada


pumping unit yang diputar langsung
oleh reducer/gear box. Disebut crank
karena bentuknya menyerupai engkol.

Development well: Pengembangan


sumur produksi berikutnya.

Crew rest house: Kabin untuk tempat


crew.

Dolomite: Varian bebatuan sedimen.

Crown block: Komponen paling atas


pada (upper) rig mast
Crown block sheaves: Sheave/pulley
pada crown block.
Crust: Merupakan lapisan paling luar
dari bumi, yang tebalnya antara 30 km
sampai 70 km dan terdapat 3 jenis
batuan yang merupakan kumpulan
berma-cam-macam mineral yang telah
mengalami pemadatan atau kompaksi.

Digital signal: Sinyal yang berbasis digital.


Dome & plug trap: Formasi yang porous
pada daerah sekeliling plug atau
kepadatan garam dan menyerupai batu
yang harus ditembus, lapisan batu yang
cacat atau terangkat (deformed or
lifted overlying rock layers).
Double acting (kerja ganda): Proses
kerja pada piston dan rangkaiannya
dimana satu langkah piston (maju saja
atau mundur saja) menghasilkan dua
usaha; hisap dan buang sekaligus.
173

Glossary

D-E
Drawwork:
Kumpulan
komponen
penghasil daya/ tenaga pada kendaraan
rig seperti engine & transmission, winch
dan tubing drum.
Drill bit: Mata bor pada peralatan
pemboran sumur.
Drill collar: Komponen pada rangkaian
pemboran yang
menghubungkan
antara drilling rig dan drill pipe.
Drill pipe: Komponen pada rangkaian
pemboran yang menghubungkan
antara drill collar dan drill bit.
Driller: Crew yang berada paling dekat
dengan daerah kerja pemboran.
Drilling line: Komponen berupa kawat
baja pada rig untuk menurunkan dan
menaikkan travelling block.
Drilling log: Kumpulan catatan waktu
yang diperlukan untuk membor suatu
lapisan pada kedalaman tertentu.
Drilling mud: Lumpur yang digunakan
dalam pemboran sumur yang berfungsi
sebagai pelumas, pendingin, pembawa
cutting ke permukaan dan juga
berfungsi sebagai wall cage.
Drilling spool: Spool yang dipasang
di atas casing head pada waktu
drilling (pemboran sumur).
Drilling tower (derrick atau mast):
Menara pemboran.
Drive coil: Komponen dari flow meter
yang berfungsi untuk menggetarkan
flow tube.
Drive surface: Komponen dari kelly.
Dry chemical: Bahan kimia yang
berbentuk tepung, seperti yang
digunakan pada fire extinguisher/APAR.
Duplex pump: Pompa yang mempunyai
dua plunger/piston seperti wheatley
pump dan pompa 5 X 8.
174

Dust foe: Jenis PPE/APD berbentuk


masker untuk melindungi saluran
pernafasan dari debu.
Dynometer
check:
Pemeriksaan
keseimbangan antara beban upstroke
dan downstroke pada pumping unit
dengan menggunakan dynamometer.
Ear plug: Jenis PPE/APD berbentuk
sumbat/plug untuk melindungi pendengaran dari kerusakan akibat
paparan bunyi yang lama.
Electrician: Teknisi kelistrikan.
Elemen access control: Salah satu
dari 7 elemen FSWP yang mengatur
mengenai access control pada suatu
fasilitas yang menerapkan FSWP.
Elemen housekeeping: Salah satu
dari 7 elemen FSWP yang mengatur
mengenai housekeeping pada suatu
fasilitas yang menerapkan FSWP.
Elemen Lock Out Tag Out (LOTO):
Salah satu dari 7 elemen FSWP yang
mengatur mengenai LOTO pada suatu
fasilitas yang menerapkan FSWP.
Elemen Material Safety Data Sheet
(MSDS): Salah satu dari 7 elemen
FSWP yang mengatur mengenai MSDS
pada suatu fasilitas yang menerapkan
FSWP.
Elemen Personal Protective Equipment
(PPE) atau Alat Pelindung Diri (APD):
Salah satu dari 7 elemen FSWP yang
mengatur mengenai PPE pada suatu
fasilitas yang menerapkan FSWP.
Elemen SOP/JSA: Salah satu dari 7
elemen FSWP yang mengatur
mengenai SOP/JSA pada suatu
fasilitas yang menerapkan FSWP.
Elemen work permit: Salah satu dari 7
elemen
FSWP
yang
mengatur
mengenai work permit pada suatu
fasilitas yang menerapkan FSWP.

Glossary

E-F
Elevator: Penggerak untuk pengangkatan.
Elevator crane: Crane pengangkat yang
mempunyai ruang sebagian tertutup.
Erection ram: Silinder untuk mendorong,
mengangkat, dan menegakkan rig mast
pada kendaraan rig.
Erosion (erosi): Proses pengikisan
terhadap permukaan lapisan batuanbatuan yang biasanya disebabkan oleh
aliran air, embusan angin dan lain-lain
yang
mengakibatkan
timbulnya
endapan. Endapan bila mendapatkan
tekanan akan berubah menjadi batuan
sedimen (sedimentary rock).
Eruption: Keluarnya gas atau fluida dari
dalam tanah (bisa berupa letusan/
rembesan) yang terjadi sekitar sumur
injeksi uap dan bisa disebabkan
pengaturan tekanan steam yang tidak
tepat atau canaling pada formasi.
Escape line: Rentangan kawat untuk
"melarikan" diri dari monkey board.
Escape pole: Tiang untuk memasangkan
escape line dari monkey board.
Eye wash: Fasilitas untuk mencuci
mata di lapangan jika mata terpapar
cairan yang berbahaya.
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB):
Faktor yang diperlukan (dalam kalkulasi)
untuk menyederhanakan pecahan.

Fase produksi: Fase ketiga/terakhir


pada industri perminyakan dimana
sumur-sumur yang dibor sudah mulai
berproduksi dan selanjutnya dirawat
oleh team wellwork.
Fault trap: Trap yang terbentuk dari
pecahan dan pergantian formasi.
Fillet: Komponen dari kelly.
Fire extinguisher (portable): Alat
berbentuk tabung yang berisi tepung
kimia kering untuk memadamkan api
(APAR = Alat Pemadam Api Ringan).
Fire hose: Selang (hose) khusus dari
bahan tahan api yang digunakan pada
pemadaman kebakaran.
Fire hydrant: Keran pemasok air untuk
pemadaman kebakaran.
Fire Monitor (FM): Fire nozzle yang
stasioner (terpasang permanen) tapi bisa
diarahkan ke titik-titik api di sekitarnya.
Fire nozzle: Nozzle pengatur semprotan
air yang digunakan dengan fire hose.
Fire protection: Perlindungan terhadap
bahaya kebakaran.
First aid: Tindakan P3K (pertolongan
pertama pada kecelakaan) atau
tindakan
pertama
yang
segera
dilakukan pada korban kecelakaan/luka
(ditempat
kejadian)
agar
tidak
membahayakan jiwa.

Fase pengeboran: Fase kedua pada


industri perminyakan dimana dilakukan
wild cat drilling (mengambil core
sample) dan development drilling.

First aid kit: Perlengkapan/kit untuk P3K


seperti perban/kasa dan obat luka.

Fase pengumpulan data: Fase pertama


pada industri perminyakan dimana
dilakukan
pengumpulan
informasi
melalui metoda geologi dan metoda
geofisika pada area/wilayah yang diduga
mengandung minyak dan gas bumi.

Float cable: Kabel penghubung antara


suatu pelampung (floating) di dalam
bejana dengan indicator/pemberat di
luar
bejana
agar
menunjukkan
ketinggian cairan dan terbaca pada
skala.

Flammable materials: Bahan yang mudah


terbakar seperti minyak dan kertas.

175

Glossary

F-G
Flowing test: Pengujian pada aliran
fluida atau dilakukan waktu fluida
sedang mengalir.
Fluid level: Ketinggian fluida di dalam
tangki/bejana atau sumur.
Foaming: Berbusa.
Foaming: Pembentukan busa.
Foaming job: Pekerjaan mengeluarkan
pasir dengan cara memompakan
chemical (foamer) ke dalam sumur.
Fog: Kabut/embun. Berarti juga aliran air
dari fire nozzle yang berbentuk payung.
Forklift: Kendaraan khusus untuk
mengangkat
dan
memindahkan
dengan sepasang blade (bilah baja) di
depannya yang dapat dinaik-turunkan.
Formasi (formation): Lapisan-lapisan
batuan kontinu yang sejenis atau
gabungan
dimana
hidrokarbon
terbentuk dan diproduksi. Formasi
tersebut secara lithologi harus sudah
dipetakan.
Frame/chassis: Rangka pada kendaraan/
rig.
Free Water Knock Out (FWKO): Tanki
yang berfungsi sebagai primary wash
tank untuk memisahkan pasir, air,
minyak, dan sedimen terproduksi
secara gravitasi.
Front tandem: Sistem suspensi depan
kendaraan (untuk berbelok) yang
menggunakan dua axle sejajar.
Fundamental Safe Work Practices
(FSWP): Prinsip-prinsip dasar praktek
kerja selamat yang meliputi dasardasar keselamatan dan elemen
keselamatan, seperti: access control,
work permit, PPE, SOP/JSA, LOTO,
MSDS, dan housekeeping.
176

Fundamental safety: Merupakan bagian


kecil tapi mendasar dari keseluruhan
yang ada dalam kerangka praktek
kerja selamat (fundamental safe work
practices). Dengan demikian safe work
practices mencakup fundamental safety
dan
elemen-elemen
keselamatan
lainnya (seperti keselamatan mengemudi, keadaan darurat, pelaporan
kecelakaan, dan lain-lain).
Gallon: Satuan ukuran liquida (1 gallon =
3785 ml.).
Gallon Per Minute (GPM): Satuan
ukuran debit aliran fluida.
Gamma ray (sinar gamma): Jenis
pancaran gelombang electromagnetic
(seperti X-ray) yang berasal dari material
radioaktif atau radioisotop. Mempunyai
panjang gelombang yang lebih pendek
dari X-ray.
Gas boot: Peralatan yang berbentuk
tabung
yang
berfungsi
untuk
memisahkan gas yang tersisa dari
fluida dan menurunkan/menstabilkan
tekanannya sebelum fluida tersebut
masuk ke wash tank.
Gas cap: Lapisan gas yang terbentuk
dan terjebak di bawah cap rock.
Gas cap drive: Daya dorong yang
berasal dari gas yang terkumpul
sebagai free gas pada bagian atas
zona minyak. Akibat penurunan
tekanan, maka minyak terdorong oleh
gas ke wellbore.
Gas compressor: Peralatan mechanical
yang berfungsi untuk memampatkan
gas yang diproduksi dari lapangan
(associated atau non associated gas)
sehingga tekanan gas tersebut
menjadi lebih tinggi dan dapat
ditransportasikan ke tempat lain.

Glossary

G-J
Gas compressor plant: Station yang
terdiri dari beberapa gas compressor
beserta peralatan pendukungnya.

Gravity: Gaya berat.

Gas detector: Peralatan untuk mendeteksi


keberadaan gas tertentu pada suatu
tempat.
Gas Oil Ratio (GOR): Rasio/ perbandingan
(dalam persen) antara gas dan crude oil
yang diproduksi.
Gas producer well: Sumur yang
memproduksi gas.
Gathering Station (GS): Stasiun pengumpul dan pemroses crude oil dari
sumur minyak/gas dan dilengkapi
dengan berbagai sarana antara lain;
wash tank, separator/flow splitter, dan
gas boot.
Gauge valve: Valve yang berfungsi
sebagai isolator untuk kemudahan
penggantian/perawatan.
General entry procedure: Prosedur
yang harus ditempuh ketika akan
memasuki suatu fasilitas.
General Work Permit (GWP/Izin Kerja
Umum): Surat izin dari penanggung
jawab operasi fasilitas/Facility Owner
(FO) kepada petugas (karyawan CPI/
mitra kerja) untuk melakukan pekerjaan
tidak rutin di suatu tempat kerja.
Generator: Peralatan pembangkit dengan
cara mengkonversikan energi yang
dikonsumsinya.
Geological method: Metoda geologis
untuk menentukan suatu parameter
dalam pencarian lokasi crude oil di
dalam perut bumi.
Goose neck: Istilah untuk peralatan yang
mempunyai bagian yang mengecil
seperti leher angsa.

Ground/grounding: Proses menetralkan


enersi potensial pada rangkaian listrik
jika terjadi hubungan pendek di dalam
peralatan listrik. Berarti juga proses
pentanahan suatu peralatan dengan
cara memasukkan copper clad steel
rod sekurang-kurangnya 8 feet ke
dalam tanah.

Gravitasi (gravitation): Berhubungan


dengan gaya tarik bumi.

Ground cable: Kabel di atas tanah atau


untuk keperluan pentanahan/grounding.

Guy line (guy wire): Rangkaian kawat


baja yang berfungsi untuk menahan
suatu struktur yang berdiri tegak (rig
mast atau gas boot) agar tidak goyang
sewaktu ada beban/goncangan.
Horse head: Bagian ujung dari walking
beam yang berbentuk kepala kuda
dimana ujung dari polished rod
dikaitkan.
Housekeeping: Kegiatan yang dilakukan
untuk menjaga/membuat suatu daerah
atau asilitas operasional menjadi
bersih dan teratur.
Housing:
Secara
umum
berarti
perumahan atau rumah-rumah (pada
peralatan).
Instrumentation (instrumentasi): Instalasi
dan penggunaan peralatan untuk
mendeteksi, mengukur, mengolah, dan
menganalisa nilai proses atau data.
Job Safety Analysis (JSA): Pendekatan
struktural
untuk
mengidentifikasi
potensi bahaya dalam suatu pekerjaan
dan memberikan langkah pencegahan. Dalam formulir JSA terdapat
informasi pekerjaan, pihak yang
terlibat, langkah dasar pekerjaan,
potensi bahaya, dan rekomendasi
tentang prosedur yang selamat.
177

Glossary

K-O
Kabut air (water fog): Aliran air
(semprotan) dari fire nozzle yang
berbentuk payung.
Listrik: Aliran (perpindahan) sejumlah
elektron
melalui
suatu
media
penghubung, dan aliran ini bisa
diibaratkan seperti aliran fluida di
dalam pipa.
Lock out: Pemasangan gembok atau
sejenisnya pada sumber energi untuk
mencegah orang lain menghidupkan
peralatan sebelum pekerjaan selesai.
Lock Out Tag Out (LOTO): Proses
penguncian dan pe-label-an terhadap
peralatan dan bertujuan untuk
mencegah seseorang yang tidak
berwenang (tidak berhak) untuk
menghidupkan atau mengoperasikan
peralatan tersebut.
Locking device:
mengunci.

Peralatan

untuk

Lower/bottom mast: Mast dari rig yang


paling bawah.
Manifold: Selang kecil yang menghubungkan flow recorder dengan sisi
upstream. Bisa juga berarti saluran
masuk fluida.
Manifold header: Peralatan yang
berfungsi untuk mengarahkan aliran
fluida dari sumur produksi ke fasilitas
yang diinginkan (main production line,
test line dan foul fluid facilities).
Mantle: Pembalut core
tebalnya 2900 km

bumi

yang

Masker: Alat Pelindung Diri (APD) untuk


melindungi saluran pernafasan dari
debu atau gas yang berbahaya.
Mast (rig mast): Kerangka menara pada
kendaraan rig.
178

Material Safety Data Sheet (MSDS):


Lembaran yang berisikan keterangan
tentang suatu bahan/material (efek
terhadap kesehatan dan prosedur
penanganan termasuk alat pelindung
diri yang harus digunakan). MSDS
harus dicantumkan pada setiap
kemasan bahan yang berbahaya dan
beracun (B-3).
Mechanic: Personil yang memperbaiki
peralatan mekanik yang rusak (juga
sebagai pembantu head mechanic).
Mechanical: Alat bantu yang dapat
mempermudah dan meringankan
pekerjaan manusia, terutama pada
industri.
Pengertian mechanical
secara umum adalah suatu alat atau
komponen
yang
menghasilkan
gerakan memutar atau maju mundur
sehingga menimbulkan energi kinetik.
Metamorphic rock: Bebatuan yang
terbentuk oleh proses alam tertentu.
Middle mast: Rig mast bagian tengah.
Mineral: Komposisi kimia anorganic yang
terbentuk secara alami seperti; mineral
kwarsa, kalsit, dan lain-lain.
Monkeyboard /racking platform: Lantai
tempat derrickman/lead driller bekerja.
Monkeyboard hanger:
monkeyboard.

Pengantung

Non sparking tools: Tools yang bila


digunakan
tidak
menimbulkan
percikan bunga api.
Oil

producer well: Sumur


memproduksi crude oil.

yang

Operator console: Jenis meja kerja


dimana operator melakukan pekerjaan
monitoring.

Glossary

O-P
Oxygen (oksigen): Gas yang tidak
berwarna dan tidak berbau, selalu
terdapat di udara bebas serta mutlak
diperlukan oleh mahluk hidup maupun
proses oksidasi (secara cepat atau
lambat).

Philips screwdriver: Obeng kembang/


obeng bunga.
Pipe rack: Tempat penyusunan pipa
tubing di sekitar drilling rig.

Pakaian kerja (work clothing): Pakaian


yang disahkan oleh perusahaan
sehingga layak untuk dipakai bekerja.

Plier (tang): Perkakas untuk menjepit


dan memotong kabel atau kawat
dengan jenisnya antara lain; linemans
side cutting pliers, long nose pliers,
utility pliers, locking pliers dan slip joint
plier (channellock).

Penjaga api (fire watcher): Personil


yang bertugas untuk mengawasi dan
meniadakan resiko kebakaran ketika
dilakukan pekerjaan hot work.

Polished rod: Rod/batang yang di-polish


halus
dan
berfungsi
sebagai
penyambung/penerus gerakan pumping
unit pada sucker rod.

Perforating gun: Peralatan untuk


melakukan perforating job (melubangi
casing).

Ponsel: Telepon seluler/telepon genggam/


hand-phone.

Perforating job: Pekerjaan untuk melubangi


casing dengan menggunakan perforating
gun. Perforation tersebut dilakukan oleh
service company.

Poor boy: Safety valve yang digunakan


sebagai penutup rangkaian pipa atau
stabbing valve.

Painting: Pengecatan.

Permeability (permeabilitas): Kemampuan


batuan untuk melewatkan fluida, diukur
dalam darcy atau milidarcy. Jika suatu
batuan tidak mampu sama sekali
melewatkan fluida maka batuan
disebut tidak permeable.
Personal Computer (PC): Jenis komputer
untuk pemakaian perorangan.
Personal Protective Equipment (PPE)
atau Alat Pelindung Diri (APD): Alat
bantu sebagai pertahanan terakhir
untuk mengurangi resiko akibat dari
suatu kecelakaan akibat kerja.
Pertolongan
Pertama
Pada
Kecelakaan (P3K atau first aid):
Tindakan pertama yang segera
dilakukan
pada
korban
kecelakaan/luka (di tempat kejadian)
agar tidak membahayakan jiwa.

Pony rod: Sucker rod yang pendek.

Pore volume: Volume pori-pori pada


batuan reservoir.
Porosity (porositas): Rasio (dalam
bentuk persentase) volume pori atau
ruang kosong batuan yang dapat diisi
oleh fluida terhadap volume pori
keseluruhan.
Port a camp/dog house: Kabin tempat
tinggal crew yang dapat dipindahpindah.
Positive Displacement (PD) pump:
Pompa
yang
berfungsi
untuk
menambah energi kepada liquida
dengan cara memampatkan liquida
pada chamber sehingga tekanannya
menjadi lebih tinggi, dan liquida bisa
berpindah secara keseluruhan dari
suatu tempat ke tempat lain.
Potential hazard: Bahaya yang potensial
(sangat mungkin) untuk terjadi.
179

Glossary

P-R
Potential incident: Insiden (incident)
yang berpotensi untuk menjadi
kecelakaan.
Pound per square inch (psi): Satuan
ukuran tekanan, misalnya tekanan 1
psi berarti ada gaya sebesar 1 pound
yang bekerja pada bidang seluas 1
inci persegi.
Power swivel: Komponen dari rotating
system yang menggantung dan
memegang rotary stem dan flowlinenya.
Power system (pada rig): Berfungsi
untuk memasok operasi pengeboran
sumur dengan tenaga yang dibutuhkan
oleh peralatan pengeboran. Power
system meliputi antara lain prime
movers dan transmission system.
Power tong: Peralatan untuk menjepit
pipa/tubing agar bisa di making up/
dikunci dan dibuka lagi.
Power tong jaw: Penjepit pada power
tong yang mempunyai gerigi.
Power-band (banded belt): Belt yang
tipis untuk menyalurkan tenaga antara
pulley.
Pressure (tekanan): Gaya tekan yang
umumnya timbul akibat keberadaan
fluida pada suatu permukaan. Satuan
tekanan yang umum adalah pound per
square inch (psi).

Primary recovery: Tahap pertama dalam


memproduksi hidrokarbon, dimana
energi pendorong alamiah seperti; water
drive, gas drive, dan penggunaan
pompa masih cukup memadai untuk
mengangkat hidrokarbon ke permukaan
dengan atau tanpa artificial lift.
Production line: Rangkaian pipa, yang
berfungsi untuk mengalirkan fluida dari
sumur produksi ke manifold header
atau gathering station.
Pump stuck: Pompa disebut stuck (pada
BTPU dan HPU) apabila rangkaian
sucker rod dan polished rod tidak
bergerak sama sekali (tidak turun/naik
atau berputar) karena plunger (traveling
valve assembly) dari pompa terjepit di
dalam pump barrel. Pada SPS/PCP;
jika impeller/rotor tidak bisa berputar
lagi karena terganjal atau tertahan.
Pump/pompa: Peralatan mekanis yang
berfungsi untuk memindahkan atau
mendorong fluida dari suatu tempat ke
tempat yang diinginkan atau dari
tempat yang lebih rendah ketempat
yang lebih tinggi melalui pipa saluran.
Pumping job: Pekerjaan memompa
pada sistem artificial lift.
Pumping tee/screwed tee: Outlet dari sumur
untuk mengalirkan fluida ke flow line.

Pressure
gauge:
Indicator
yang
menunjukkan tekanan fluida di dalam
bejana (tanki, pipa dan casing).

Pumping unit: Peralatan pompa yang


berfungsi untuk menaikkan hidrokarbon
dari perut bumi ke permukaan tanah.

Pressurized cylinders (tabung gas


bertekanan): Istilah untuk bejana
yang tahan terhadap tekanan di dalam
bejana tersebut.

Radius (jari-jari): Ukuran yang setengah


dari diamater.

Pretrip
inspection:
Pemeriksaan
terhadap peralatan/kendaraan atau
kendaraan rig sebelum melakukan
perjalanan/berpindah.
180

Reciprocating pump: Pompa yang


elemen penekannya (untuk menekan
dan mendorong liquida) bergerak maju
mundur. Elemen-elemen reciprocating
diantaranya adalah plunger/piston dan
diafragma.

Glossary

R-S
Reda failure (Zero megger, high/low
ampere): Kegagalan pompa atau
motor SPS/Reda.
Reservoir drive: Dorongan alamiah
yang berfungsi sebagai mekanisme
untuk menggerakkan fluida (sumber
cairan minyak) dari reservoir/formasi
menuju wellbore dan permukaan.
Dorongan tersebut umumnya berasal
dari ekspansi fluida, yang dibantu oleh
gravitasi, tekanan hidrostatik dan
kepadatan batuan.

Rotary pump: Pompa yang menggunakan


dua
roda
gigi
yang
saling
berhubungan dan berputar di dalam
tight-fitting casing untuk mendesak
dan mendorong fluida.
Rotary Table (RT): Meja kerja yang
digunakan untuk memutar rangkaian
pipa bor.
Rotating system: Rangkaian sistem
untuk memutar drill stem dan bit ketika
pemboran sumur minyak sedang
berlangsung.

Reservoir rock: Merupakan batuan subsurface di dalam tanah di mana


minyak dan gas tersimpan. Batuan ini
memiliki daya serap (porosity) dan
daya tembus (permeability).

Safe clearance (safe distance): Jarak


antara yang selamat (misalnya; antara
power line dengan ujung walking beam).

Residual: Hasil sisa/residu.

Safe work practices: Segala praktek/


aktifitas yang berhubungan dengan
pekerjaan di tempat kerja yang
mengikuti peraturan keselamatan
umum dan berperilaku sebagai
pekerja yang selamat.

Rig cabin: Kabin pada rig dimana


operator rig bekerja.
Rig floor: Lantai rig dimana rig crew
bekerja.
Rig mast:
Struktur yang berbentuk
menara dari rig serta bisa ditegakkan
(rig up) dan direbahkan (rig down).

Safe guard: Secara umum


pelindung keselamatan.

berarti

Safety belt: Belt untuk keselamatan.

Rig pump (pumping rate/pressure):


Kapasitas pemompaan dari pompa rig.

Safety bulletin board: Sarana pemberitahuan


untuk
hal-hal
yang
berhubungan dengan keselamatan.

Rig/hoist: Fasilitas di lapangan minyak


yang menyerupai menara untuk
sarana pemboran sumur atau kerja
ulang (workover) sumur minyak.

Safety can: Wadah bahan bakar minyak


yang telah lewat uji keselamatan yang
berkapasitas maksimum 5 gallon atau
18.9 liter.

Rod: Batang penghubung.

Safety equipment (safety device):


Peralatan/komponen pengaman pada
suatu sistem/proses.

Rod basket: Wadah perletakan komponen


kecil pada rig mast (di atas monkey
board).
Rod basket hanger: Penggantung rod
basket.
Rotary: Gerakan berputar pada sumbu
putar.

Safety eyewear (pelindung mata):


Jenis PPE yang dipakai untuk
melindungi mata bila bekerja atau
memasuki lokasi dimana ada potensi
bahaya terhadap mata.
181

Glossary

S-S
Safety glass: Kacamata keselamatan
Safety goggles (kacamata keselamatan):
Jenis PPE untuk melindungi mata ketika
melakukan suatu pekerjaan.
Safety guard: Pelindung dari komponen
yang berputar.
Safety hat + chin strap: Topi keselamatan
yang dilengkapi dengan pemegang
pada dagu.
Safety shoes: Sepatu keselamatan,
merupakan PPE untuk melindungi
telapak kaki (terutama jari) dan mata
kaki ketika melakukan suatu pekerjaan.
Safety valve: Valve pengaman pada
suatu sistem.
Sand drum: Tabung/drum
kumparan untuk sand line.

sebagai

Sandstone:
Varian batuan sedimen
(campuran clay dan kwarsa) pada
reservoir, tempat terakumulasinya
sebagian besar hidrokarbon.
Sandy well: Sumur yang memproduksikan
fluida yang bercampur pasir.
Sanicheck (rapidcheck): Peralatan untuk
mengukur
kinerja
biocide
(alat
pengujian bakteri).
Sarung tangan (hand gloves): Jenis
PPE untuk melindungi pergelangan,
tapak tangan dan jari ketika
melakukan pekerjaan.
Screwdriver: Obeng. Perkakas yang dipakai
untuk membuka/memasang sekrup.
Sedimentary rock: Bebatuan
terbentuk karena endapan.

yang

Segitiga kebakaran (fire triangle):


Menggambarkan komponen kebakaran
(sumber panas, oksigen dan bahan
bakar) dalam bentuk segitiga.
182

Separator: Peralatan yang berbentuk


bejana untuk memisahkan crude oil
dari air dan fluida hidrokarbon lainnya.
Separator dua fasa: Berfungsi untuk
memisahkan gas dari cairan. Gas
mengalir keluar dari gas outlet. Cairan
(minyak dan air) keluar melalui outlet
yang sama.
Separator tiga fasa: Berfungsi untuk
memisahkan gas dari cairan dan air
dari minyak. Gas keluar melalui gas
outlet, air dan minyak keluar melalui
outlet yang berbeda juga.
Separatory funnel: Corong pengisian
yang berfungsi juga sebagai pemisah.
Serial number: Nomor urut
Shale: Varian bebatuan sedimen, yang
tidak berpori, bertekstur halus dan
merupakan perpaduan dari clay dan silt.
Shipping tank: Tanki pemroses yang
terakhir dan penyimpanan sementara
crude oil yang sudah bersih sebelum
dikapalkan.
Shipping tank over flow: Melimpahnya
crude oil dari shipping tank karena
terlalu penuh.
Shock:
Kondisi
mendadak
menyakitkan korbannya.

yang

Shock load: Beban kejut pada


komponen transmisi daya seperti belt.
Shroud: Komponen yang berbentuk
casing yang dipasang pada rangkaian
SPS mulai dari pump intake sampai
motor dengan tujuan menambah
kecepatan aliran fluida sewaktu
memasuki
pompa,
memberikan
pendinginan terhadap motor dan
mencegah terjadinya fluid cut.
Side wall core: Cara pengambilan core
dari dalam sumur pada dinding sumur.

Glossary

S-S
Side wall core tool assembly: Peralatan
untuk melakukan sample pada side
wall core.
Sight glass: Tabung gelas transparan
yang dipasang di luar tanki untuk
mengamati level fluida.
Silt: Partikel substrate lebih kecil dari
pasir dan lebih besar dari clay.
Single acting (kerja tunggal): Satu
langkah piston (maju saja atau
mundur saja) yang menghasilkan satu
usaha; hisap atau buang.
Size up/size down pump: Memperbesar
atau memperkecil kapasitas pompa.
Slurry tank (cone bottom tank): Tanki
tempat memproses slurry yang bagian
bawahnya berbentuk cone (kerucut).

sumur injeksi dimana uap yang


diinjeksikan menurunkan viskositas
minyak dan menaikkan tekanan
reservoir sehingga mendorong minyak
dari reservoir ke sumur produksi.
Steam generator: Peralatan yang
mengubah energi bahan bakar
menjadi panas sehingga air dapat
diuapkan menjadi uap panas (steam).
Stimulation job: Pekerjaan untuk
menstimulasi suatu sumur untuk berproduksi kembali dengan membersihkan perforasi melalui pemompaan
chemical, diesel fuel, dan slurry (bubur)
dengan metode fracture dan squeeze.
Storage tank:
sementara.

Tanki

penyimpanan

Solution: Campuran dua komponen atau


lebih menjadi satu larutan/fase.
Merupakan tipe campuran yang paling
umum dikenal.

Stratigraphic trap: Trap yang terjadi ketika


dasar air dirembesi atau ditembus
sampai ke dasar air itu sendiri.

Sour manifold: Saluran masuk fluida ke


sour system.

Stretcher: Alat untuk mengangkat/


memindahkan korban yang cedera.

Spark arrester: Komponen untuk


mencegah terjadinya spark (lompatan
bunga api) diluar suatu peralatan atau
saluran buang/muffler.
Spherical separator: Separator yang
berbentuk bola dan digunakan pada
lokasi yang produksinya kecil.

Stroke Length (SL): Panjang langkah


pada gerakan polish rod pada tubing
pump.

Standard Operating Procedure (SOP):


Langkah kerja yang tertulis dan
terarah pada pelaksanaan pekerjaan
untuk mengurangi resiko kerugian
atau pengulangan pekerjaan serta
mempertahankan kehandalan dan
keselamatan.
Steam flooding: Metode menginjeksikan
uap untuk menurunkan viskositas
heavy crude (minyak berat) melalui

Structural trap: Trap yang terbentuk dari


lipatan atau patahan lapisan batuan
yang
berisi
hidrokarbon
yang
diakibatkan oleh perubahan bentuk
lapisan bumi, contohnya; anticlines,
faults, dan salt domes.
Stuffing box: Komponen wellhead yang
memiliki seal (penyekat) dan berfungsi
untuk mencegah terjadinya kebocoran
fluida melalui polished rod (sewaktu
polished rod diam atau bergerak). Atau
bagian dari pompa dimana terdapat
rangkaian packing (packing set) di
dalamnya.
183

Glossary

S-T
menghidupkan peralatan tersebut
sebelum pekerjaan selesai; merupakan
bagian tak terpisahkan dari LOTO.

Submersible Pump System (SPS):


Jenis artificial lift untuk mengangkat
minyak ke permukaan dengan menggunakan centrifugal pump yang
digerakkan oleh motor listrik dan
dipasang di dalam sumur.

Tail bearing: Bearing yang menyangga/


menghubungkan walking beam dengan
equalizer pada pumping unit.

Substructure: Bagian dari struktur utama.

Tang: Plier.

Sucker rod: Batang yang berfungsi penerus


gerakan turun/naik dari polished rod ke
rangkaian travelling valve/plunger.

Tangential:
Secara
kemiringan.

Supporting structure: Kerangka struktur


pendukung.

Test line: Pipa (flow-line) yang digunakan


dalam pengujian produksi sumur.

Swab tools: Peralatan/perkakas untuk


melakukan swabbing job.

Thermal protection: Pelindung panas,


lapisan pelindung agar tidak perambatan
panas secara konveksi dan induksi.

Swabbing job (swab test): Pengujian


Sumur dengan pengangkatan atau
pemindahan sejumlah fluida dari dalam
sumur ke permukaan (swab/test tank),
melalui rangkaian pipa dengan
memakai sand line, swab tool dan
down hole tool.
Swivel lock: Pengunci traveling block
supaya rangkaian pipa yang diangkat
dapat diputar tanpa memutar traveling
block.

miring/dengan

Tensiometer: Alat pengukur beban tarik.

Throat bolt: Baut pemegang pada horse


head.
Tool pusher: Pengawas/penanggung
jawab langsung atas operasional rig.
Top upset: Komponen dari kelly.
Trap (perangkap): Susunan dari lapisan
batuan yang terbentuk dari lipatan
atau patahan kerak bumi; dan oleh
intrusi dari kecepatan bebatuan garam
menjadi bagian luar dari kerak bumi.

Tabung acetylene: Bejana/botol bertekanan tempat gas acetylene ditempatkan sehingga gas tersebut aman
untuk dipergunakan (untuk keperluan
pengelasan).

Travelling block: Block dengan sheave


pada rig mast untuk menaikkan dan
menurunkan tubing/casing.

Tabung oksigen: Bejana/botol bertekanan tempat gas oksigen ditempatkan sehingga gas tersebut aman
untuk dipergunakan (untuk keperluan
pengelasan dan medis).

Triplex pump: Jenis pompa plunger/


piston dengan 3 unit plunger/piston.

Tag line: Bagian dari guy line sebagai


tempat memasang tanda/tag.
Tag out: Pemasangan label khusus pada
sakelar/keran pengontrol mesin dan
penggerak utama, agar orang lain tidak
184

Travelling block hook: Penggantung/


pengait/hook pada travelling block.

Tubing: Komponen di dalam sumur yang


berfungsi sebagai sarana untuk
mengalirkan fluida dari pompa menuju
ke permukaan.
Tubing drum: Peralatan/komponen yang
berbentuk bulat dan berputar untuk
menaikkan dan menurunkan tubing
pada rig/hoist.

Glossary

T-W
Tubing gun: Peralatan/gun
melakukan perforating.

untuk

Upper rig mast: Rig mast bagian atas.


Vacuum gauge check: Pemeriksaan
keseimbangan antara beban upstroke
dan downstroke pada pumping unit
dengan menggunakan vacuum gauge
untuk mengukur kevakuman pada
intake manifold dari prime mover.
Ventricular fibrillation: Kondisi jantung
yang bisa mengarah kepada berhenti
berdenyut.
Vertical separator: Separator yang
posisinya tegak dan umumnya
digunakan untuk fluida dengan GOR
yang rendah.
Vessel: Bejana, seperti tanki.
Vibration:
Getaran
pada
suatu
komponen/peralatan. Vibration yang
berlebihan
dapat
menimbulkan
kerusakan pada komponen tersebut.
Walking beam: Komponen yang
berbentuk batang yang datar pada
sistim BTPU dan bergerak secara
naik-turun.
Walking platform/walking surfaces:
Lantai untuk tempat lewat dari
operator.
Warning sign: Papan tanda/peringatan
terhadap sesuatu bahaya yang
mungkin terjadi.
Wash tank: Tanki pemisahan crude oil
dengan air dan gas.
Washpipe assembly: Rangkaian pipa yang
diturunkan/dimasukkan antara tubing dan
casing untuk "membersihkan".
Water column (in H2O): Kolom/tingginya
kolom air (satuan; inci air).

Water drive: Air terdapat pada formasi


porous dan permeable yang sama
dengan minyak. Air pada reservoir
bottom water dan edge water berada
pada tekanan yang sangat tinggi,
karena tekanan hidrostatic dan
tekanan batuan yang melapisinya.
Water injection main line: Saluran
utama untuk keperluan water injection.
Water injection well: Sumur injeksi air yang
diinjeksikan
diharapkan
membantu
mendorong hidrokarbon pada sumur
didekatnya naik kepermukaan/wellbore.
Water source well (water well): Sumur
sebagai sumber air.
Water Treating Plant (WTP): Fasilitas
pengolahan air untuk mendapatkan
standar air yang dibutuhkan (bebas
dari hardness/kesadahan).
Well completion: Pekerjaan mempersiapkan sumur (setelah drilling) agar
sumur tersebut segera dapat berproduksi.
Well logging atau electric line survey:
Proses/cara
untuk
menganalisa
keadaan formasi di dalam sebuah well
dengan memasukkan logging tool ke
dalam wellbore.
Wellwork guideline book: Buku
panduan untuk pekerjaan wellwork.
Wild cat (exploratory well): Sumur
pertama yang di-bor pada reservoir
baru agar dapat dilakukan aktivitas
coring dengan akurat.
Winch: Jenis peralatan untuk menarik
dengan menggunakan wire/kabel.
Windsock: Selubung kain yang dipasang
pada tiang untuk menentukan arah
angin.
185

Glossary

W-Z
Wire line job: Pekerjaan yang menggunakan sarana wire line seperti
mengambil sample core (coring).
Work clothes: Pakaian kerja yang memenuhi persyaratan untuk jenis
pekerjaan tertentu.
Work permit: Surat izin kerja pada suatu
fasilitas.
Working Platform (WPF): Lantai kerja
tempat crew rig bekerja.
Workover (perbaikan sumur): Pekerjaan
ulang/perbaikan pada suatu sumur
yang bertujuan untuk mempertahankan
atau menaikkan produksi dengan
mengubah kondisi sumur tersebut.

186

Wrist pin bearing: Bearing penahan


pada wrist pin.
Yoke: Penyangga/pemegang gantungan.
Ytrium oxide sensor: Sensor aliran
oksigen yang berbahan ytrium oxide.
Zone isolation job: Pekerjaan mengisolasikan zona produksi; apabila
suatu zona/lapisan pada sebuah
sumur produksi dianggap tidak
produktif (karena tingginya kandungan
air atau penyebab lain), maka
dilakukan zone isolation supaya zona
yang masih produktif tidak terganggu.
Zone isolator: Peralatan untuk mengisolasi zona produksi seperti cup
packer, bridge plug, termasuk juga
squeeze cementing.

You might also like