Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri punggung bawah sudah dikenal beribu-ribu tahun yang lalu
didiskripsikan sebagai lumbago dan sciatica didalam Al-kitab, sering akibat nyeri
punggung ini seseorang terganggu melakukan aktivitas sehari-hari.
Asuransi kesehatan nasional Swedia dari data analisis statistik melaporkan
53% pada populasi dengan aktivitas biasa sehari-hari mengalami nyeri punggung
bawah dan 64% pada populasi yang melakukan aktivitas sebagai pekerja berat.
Diperkirakan 60% sampai 80% populasi dewasa pernah mengalami LBP, kirakira 2% sampai 5% terkena setiap tahunnya. Orang yang waktu bekerja
melakukan gerakan membungkuk yang berulang-ulang atau berjongkok dan
duduk lama mempunyai frekuensi LBP lebih tinggi, masalah psikososial juga
penting sebagai faktor pencetus terjadinya nyeri punggung bawah.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui konsep medis dan konsep keperawatan dari Low Back
Pain (LBP)
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui Pengertian dari LBP
b. Untuk mengetahui Etiologi dari LBP
c. Untuk mengetahui Manifestasi Klinik dari LBP
d. Untuk mengetahui Patofisilogi dari LBP
e. Untuk mengetahui Komplikasi dari LBP
f. Untuk mengetahui Pemeriksaan Diagnostic dari LBP
g. Untuk mengetahui Penatalaksanaan dari LBP
h. Untuk mengetahui Pengkajian pada pasien LBP
i. Untuk mengetahui Diagnosa yang muncul pada pasien dari LBP
j. Untuk mengetahui Intervensi pada pasien dari LBP
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR MEDIS
1. Pengerian LBP
Nyeri punggung
lumbosakral
bawah
adalah
perasaan
nyeri
di
daerah
2. Etiologi
Umumnya nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai
masalah musculoskeletal ,
a. Regangan lumbosakral akut
b. Ketidakstabilan ligament lumbosakral dan kelemahan otot
c. Osteoarthritis tulang belakang
d. Stenosis tulang belakang
e. Masalah diskus intervertebralis
f. Fraktur tulang belakang
g. Osteoporosis
h. Metastasis tulang
3. Patofisiologi
Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastic
yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit fleksible (discus
intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh komplek sendi faset, berbagai
ligament dan otot paravertebralis.
Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas
sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan yang maksimal
terhadap sumsum tulang belakang. Lengkungan tulang belakang akan
menyerap goncangan vertical pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh
membantu menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal dan torak
sangat penting pada aktivitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai
akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur, masalah
struktur, dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat
berakibat nyeri punggung.
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia
bertambah tua. Pada orang muda diskus terutama tersusun atas fibrokartilago
dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat
dan tak teratur. Degenerasi diskus merupakan penyebab nyeri punggung yang
biasa diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1, menderita stress mekanis
paling berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus (herniasi
nucleus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat mengakibatkan penekanan
pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis yang mengakibatkan nyeri
yang menyebar sepanjang saraf tersebut. Sekitar 12% orang dengan nyeri
punggung bawah menderita hernia nucleus pulposus ( Brunner & Suddarth,
2002 : 2321 ).
4. Manifestasi klinik
a. Keluhan nyeri punngung akut ataupun kronis, berlansung lebih dari dua
bulan tanpa perbaikan
b. Kelemahan
c. Nyeri bila tungkai ditinggikan dalam keadaan lurus, indikasi iritasi serabut
saraf
d. Deformitas tulang belakng
e. Berjalan terasa kaku.
f. Tidak bias memutar punggun
5. Pemeriksaan diagnostic
a. Sinar X vertebra ; mungkin memperlihatkan adanya fraktur, dislokasi,
infeksi, osteoartritis atau scoliosis.
b. Computed tomografhy ( CT ) : berguna untuk mengetahui penyakit yang
mendasari seperti adanya lesi jaringan lunak tersembunyi disekitar
kolumna vertebralis dan masalah diskus intervertebralis.
c. Ultrasonography : dapat membantu mendiagnosa penyempitan kanalis
spinalis.
d. Magneting resonance imaging ( MRI ) : memungkinkan visualisasi sifat
dan lokasi patologi tulang belakang.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas dan istiraha
Gejala : Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat benda berat, duduk,
mengemudi dalam waktu lama, membutuhkan papan/matras waktu tidur,
penurunan rentang gerak dari ekstrimiter pada salah satu bagian tubuh, tidak
mampu melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan
Tanda
b.
berjalan.
Eliminasi
Gejala : Konstribusi, mengalami kesulitan dalam defekasi, adanya
inkontenensia/retensi urine
c. integritas Ego
Gejala : Ketakutan akan timbulnya paralysis, ansietas masalah pekerjaan,
finansial keluarga.
Tanda
d. Neurosensori
Gejala
Tanda
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri seperti tertusuk pisau yang akan semakin memburuk dengan
adanya
batuk,
bersin,
membengkokan
badan,
mengangkat
defekasi,
mengangkat kaki, atau fleksi pada leher, nyeri yang tidak ada hentinya atau
adanya episode nyeri yang lebih berat secara interminten; nyeri menjalar ke
kaki, bokong (lumbal) atau bahu/lengan; kaku pada leher (servikal),
keterbatasan untuk mobilisasi/membungkuk kedepan
Tanda
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen injuri (fisik, kelainan muskuloskeletal dan system
syaraf vaskuler
b. Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri, kerusakan muskuloskeletal, kekakuan
sendi atau kontraktur
c. Gangguan pola tidur b.d nyeri, ketidaknyamanan
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen injuri (fisik, kelainan muskuloskeletal dan system
syaraf vaskuler
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri
berkurang / hilang dengan kriteria :
- Melaporkan nyeri berkurang / hilang
-
mobilitas
fisik
b.d
nyeri,
kerusakan
keadaan pasien
Berikan pengutan positif selama aktifitas
Berikan diet tinggi kalsium dan tinggi protein
menyebabkan
kurang tidur
c. Jelaskan tentang pentingnya tidur yang cukup
selama sakit dan terapi.
d. Diskusikan pada klien dan keluarga tentang
tehnik peningkatan pola tidur
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatann dilakukan saat implementasi selesai dilakukan.
Adapun evaluasi mencakup perkembangan dari keluhan pasien setelah
pemberian implementasi yang meliputi keluhan atau diagnose yang di
tegakkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nyeri punggung bawah adalah perasaan nyeri di daerah lumbosakral
dan sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini sering disertai penjalaran ketungkai
sampai kaki. Manifestasi klinik dari LBP adalah keluhan nyeri punngung akut
ataupun kronis, berlansung lebih dari dua bulan tanpa perbaikan, Kelemahan, nyeri
bila tungkai ditinggikan dalam keadaan lurus, indikasi iritasi serabut saraf,
deformitas tulang belakang. Masalah keperawatan yang biasa muncul pada kasus
LBP adalah nyeri akut ataupun nyeri kronik, Hambatan mobilitas fisik, gangguan
pola tidur,dll.
B. Saran
Informasi yang adekuat dan pendidikan kesehatan sangat bermanfaat bagi
klien, agar klien mampu mengatasi masalahnya secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
NANDA International. 2012. Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi 20122014. Jakarta : EGC
Harsono. 2000. Buku Ajar Neurologi Klinis. Edisi 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Brunner and Suddarth. 2000. Medical Surgical Nursing.
Wilkinson, (2012). Buku saku diagnosis keperawatan. Ed. 9. EGC: Jakarta.
Muttaqin, Arief. 2013. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
persarafan. Jakarta : EGC