“ MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
16 Desember 2014
Nomor S84 VMK.02/2014
Sifat Segera
Hal Penundaan/Moratorium Pembangunan Gedung Kantor
Yth,
Kementerian Negara/Lembaga
1, Para Menteri Kabinet Kerja:
2. Jaksa Agung RI:
3. Kepala Kepolisian Rl;
4, Panglima Tentara Nasional Indoensia;
5. Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Kementerian;
6. Para Pemimpin Kesekretariatan Lembaga Negara
Jakarta
Menindaklanjuti arahan Presiden pada Sidang Kabinet tanggal 3 Desember 2014 untuk
melakukan moratorium pembangunan gedung baru pemerintah dalam rangka penerapan
reformasi birokrasi yang lebih efektif serta peningkatkan kualitas belanja negara TA 201, maka
erlu diatur hal-hal sebagai berikut
a
b,
Tembusan Yth:
Penundaan atau moratorium pembangunan gedung pemerintahan berlaku untuk
pembangunan gedung kantor baru pemerintah yang akan dibangun mulai tahun 2015.
Penundaan atau moratorium tidak berlaku untuk piembangunan gedung untuk pelayanan
masyarakat (seperti rumah sakit dan gedung sekolah), lanjutan pembangunan dari tahun
sebelumnya, atau pembangunan gedung yang terkena bencana,
Alokasi anggaran untuk pembangunan gedung baru sebagaimana disebut pada butir a agar
dilakukan selfblocking, dan Kementerian/Lembaga dapat _mengusulkan pengalinan
anggaran tersebut untuk kegiatan/output prioritas nasional, dan tidak untuk kegiatan yang
dibatasi sesuai Lampiran | PMK No. 136/PMK.02/2014 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan RKA-KL.
Agar Kementerian/Lembaga menyampaikan usulan selfblocking dan rencana pengalihan
anggaran pembangunan gedung kantor baru kepada Kementerian Keuangan selambat-
lambatnya pada tanggal 22 Desember 2014
Kementerian/Lembaga yang memerlukan gedung kantor agar berkoordinasi dengan Ditjen
Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.
Kementerian/Lembaga yang tetap memerlukan pembangunan gedung kantor baru agar
terlebin dahulu meminta ijin kepada Presiden Rl.
Moratorium ini berlaku hingga ada pengaturan lebih lanjut
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih
1, Presiden Republik indonesia;
2, Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Direktur Jenderal Anggaran
4, Direktur Jenderal Kekayaan Negara;
5. Direktur Jenderal Perbendaharaan.
ecung uence | ana fOr Wanein No saketa 10710