Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Erina Zha Zha Aaqila P17120015008
Nur Zakia Tunnisa
Silvia Andriani
Sofi Ramadhanty
P17120015023
P17120015035
P17120015036
JURUSAN KEPERAWATAN
NOVEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb. Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT
yang telah memberi Kami banyak nikmat, berkat, rahmat, serta taufik,
dan hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, Kami mengucapkan syukur
karena kami dapat menyelesaikan Makalah Penugasan Mata Kuliah
Metodelogi dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
EMFISEMA. Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak, karena itu Kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Ani Nuraeni S.Kp,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Jakarta 1
2. Bapak Ns.Tarwoto S.Kep,M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3. Ibu Dr. Tutiany, SKp., M.Kes selaku Dosen Koordinator Mata Ajar
Metodelogi Keperawatan
4. Ibu Amelia Arnis selaku dosen pembimbing
5. Seluruh Staf dan Para Dosen Poltekkes Jakrta 1
6. Kedua Orang tua Kami
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi. Meskipun Kami berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Jakarta,
2016
19
November
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di bumi ini agar dapat bertahan hidup maka diantaranya
harus bernapas, tidak hanya manusia, tetapi semua makhluk hidup lainya
juga memiliki ciri yng sama yaitu memerlukan pernapasan selain dari
pada
makan, berkembang biak, tumbuh Dan lain sebagainya. bernapas
merupakan
suatu kebutuhan yang sangat penting dalam menjalani rentetan- rentetan
kehidupan atau aktivitas yang kita jalani.
Mempelajari sistem pernapasan sangatlah penting karena ilmu dari
sistem pernapasan adalah ilmu yang mepelajari fungsi organ dan tubuh
mahkluk hidup. Yang erat kaitannya denngan kelansungan hidup manusia.
Semua sistem dalam tubuh haruslah seimbang, sama halnya dengan
sistem pernapasan dimana manusia setiap detiknya harus menghirup
oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida dalam hidupnya.
Dengan memelajari sistem pernapasan kita dapat mengetahui apa- apa
saja organ- organ yang terlibat dalam sistem pernapasan, mekanisme
pernapasan, jenis- jenis pernapasan bahkan kelainan- kelainan dan
penyakit
yang sering terjadi pada sistem pernapasan.
B. Tujuan
Adapun beberapa tujuan dan manfaat yang diperoleh dalam penyusunan
makalah ini adalah :
1.
2.
3.
C. Sistematika penulisan
Makalah ini terdiri dari 3 BAB yaitu:
BAB I : Berisi tentang pendahuluan yang menguraikan latar belakang,
tujuan penulisan dan sistematika penulisan
BAB II : Terdiri tentang tinjauan tiori yang terdiri dari :
1. Konsep dasar emfisema
2. Konsep dasar asuhan keperawatan
BAB III :
1. Lampiran asuhan keperawatan, terdiri dari:
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR EMFISEMA
1. DEFINISI
Emphysema (emfisema) adalah penyakit paru kronis yang
dicirikan oleh kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru
kehilangan
keelastisannya.
Gejala
utamanya
adalah
menggelembung
secara
berlebihan
dan
mengalami
abnormal
terminal
ruang-ruang
dengan
udara
desruksi
sebagai
distal
dari
dindingnya.
(Robbins.1994.253).
3) Emfisema adalah penyakit obtruktif kronik akibat kurangnya
elastisitas
paru
dan
luas
permukaan
alveoli.
(Corwin.2000.435).
4) Suatu perubahan anatomis paru yang ditandai dengan
melebarnya secara abnormal saluran udara bagian distal
bronkus terminal, yang disertai kerusakan dinding alveolus.
(The American Thorack society 1962).
Emfisema merupakan gangguan pengembangan paru-paru
yang ditandai oleh pelebaran ruang udara di dalam paru-paru
disertai destruksi jaringan. Sesuai dengan definisi tersebut,
maka dapat dikatakan bahwa, jika ditemukan kelainan berupa
antara
enzim
secara
patologis
dapat
menyebabkan
gangguan
d. Infeksi
Infeksi saluran nafas akan menyebabkan kerusakan paru
lebih hebat sehingga gejalanya lebih berat. Penyakit infeksi
saluran nafas seperti pneumonia, bronkiolitis akut dan asma
bronkiale, dapat mengarah pada obstruksi jalan nafas, yang
pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya emfisema.
Infeksi pernapasan bagian atas pasien bronkitis kronik selalu
menyebabkan infeksi paru bagian dalam, serta menyebabkan
kerusakan paru bertambah. Bakteri yang di isolasi paling
banyak adalah haemophilus influenzae dan streptococcus
pneumoniae.
e. Polusi
Polutan industri
dan
udara
juga
dapat
menyebabkan
selalu
lebih
tinggi
di
daerah
yang
padat
pada
golongan
sosial
itu
mungkin
disebabkan
faktor
lingkungan
dan
di
dalam
lumen
dengan
reaksi
local,
tumor
3. MANIFESTASI KLINIS
Emfisema paru adalah suatu penyakit menahun, terjadi sedikit
demi sedikit bertahun-bertahun. Biasanya mulai pada pasien
perokok berumur 15-25 tahun.Pada umur 25-35 tahun mulai
timbul perubahan pada saluran nafas kecil dan fungsi paru. Umur
35-45 tahun timbul batuk yang produktif. Pada umur 45-55 tahun
terjadi sesak nafas, hipoksemia dan perubahan spirometri. Pada
umur
55-60
tahun
sudah
ada
kor-pulmonal,
yang
dapat
otot
otot
aksesori
pernafasan
(sternokleidomastoid)
3) Pada perkusi : hiperesonans dan penurunan fremitus pada
seluruh bidang paru .
4) Pada aukultasi : terdengar bunyi nafas dengan krekels ,
ronkhi ,dan perpanjangan ekspirasi
5) Anoreksia , penurunan berat badan , dan kelemahan umum
6) Distensi vena leher selama ekspirasi.
4. PATOFISIOLOGI
Emfisema merupakan kelainan di mana terjadi kerusakan
pada dinding alveolus yang akan menyebebkan overdistensi
permanen ruang udara. Perjalanan udara akan tergangu akibat
dari
perubahan
terjadinya
ini.
kekurangan
Kerja
nafas
fungsi
meningkat
jaringan
dikarenakan
paru-paru
untuk
mengalami
pertukaran
gas
atau
darah.
Emfisema
juga
pada
enzim
proteolitik.
Didalam
paru
terdapat
supaya
tidak
terjadi
kerusakan.
Perubahan
yang
menarik
jaringan
paru
keluar
yaitu
yang
menjadi
lebih
sukar
dari
pemasukannya.
Dalam
diafragma;
retrosternal;
penurunan
peningkatan
tanda
area
udara
vaskularisasi/bula
atau
disfungsi
dan
restriksi,
untuk
untuk
memperkirakan
mengevaluasi
efek
derajat
terapi,
mis.,
bronkodilator.
3. TLC: peningkatan pada luasnya bronkitis dan kadangkadang pada asma; penurunan emfisema.
4. Kapasitas Inspirasi: menurun pada emfisema.
5. Volume Residu: meningkat pada emfisema, bronkitis
kronis, dan asma.
6. FEV1/FVC: rasio volume ekspirasi kuat dengan kapasitas
vital kuat menurun pada bronkitis dan asma.
7. GDA: memperkirakan progresi proses penyakit kronis
inspirasi,
kollaps
bronkial
pada
ekspirasi
kuat
dilakukan
untuk
patogen;
pemeriksaan
sitolitik
untuk
berat);
disritmia
atrial
(bronkitis),
peninggian
untuk
mendilatasi
jalan
nafas
karena
ini
(metaproterenol,
aminofilin),
mencakup
agonis
isoproterenol
dan
betha-adrenergik
metilxantin
(teofilin,
medikasi
dideposisikan
dalam-dalam
di
Pneumonia,
H.
atautrimetroprim-sulfametoxazol
(bactrim)
melebarkan
Prednison
biasa
bronkiolus
diresepkan.
dan
membuang
Dosis
sekresi.
disesuaikan
untuk
termasuk
peningkatan
nafsu
gangguan
makan.
gastrointestinal
Jangka
panjang,
dan
mungkin
diatasi
dengan
konsentrasi
oksigen
rendah
untuk
penyakit,
hal-hal
yang
harus
dihindarkan
dihentikan
dan
meskipun
pneumokokus.
Fisioterapi dan Rehabilitasi, tujuan fisioterapi dan
social,
emosional
dan
vokasional.
Program
duduk tinggi
Dispnea pasa saat istirahat atau respon terhadap aktivitas
atau latihan
Tanda :
Keletihan
Gelisah, insomnia
Kelemahan umum/kehilangan massa otot
b. Sirkulasi
Gejala :
- Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda :
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan frekuensi jantung
- Distensi vena leher
- Edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit
-
jantung
Bunyi jantung
redup
(yang
berhubungan
dengan
- Edema dependen
- Berkeringat
e. Hygene
Gejala :
- Penurunan
kemampuan/peningkatan
kebutuhan
Tanda :
Kebersihan buruk, bau badan
Pernafasan
Gejala :
- Nafas pendek (timbul tersembunyi dengan dispnea sebagai
gejala menonjol pada emfisema) khususnya pada kerja;
cuaca atau episode berulangnyasulit nafas (asma); rasa
-
kronis)
Episode batuk hilang timbul, biasanya tidak produksi pada
pada
malam
hari
secara
terus-
menerus.
Tanda :
- Pernafasan : biasanya cepat,dapat lambat; fase ekspresi
-
ekspirasi
mengi
kemungkinan
selama
inspirasi berlanjut
sampai
bunyi
pekak
pada
area
paru
sekaligus.
Warna : pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku; abbuabukeseluruhan; warna merah (bronchitis kronis, biru
mengembung). Pasiendengan
emfisema
sedang
sering
2. Diagnosa Keperawatan
nutrisi
kurang
dengan
kebutuhan
dari
kebutuhan
3. Recana Keperawatan
NO
.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Bersihan jalan
napas tidak
efektif b.d
bronkokontriksi,
peningkatan
produksi sputum,
batuk tidak efektif,
kelelahan/berkura
ngnya tenaga dan
infeksi
bronkopulmonal.
NOC
NIC
NOC :
v Respiratory status
: Ventilation
v Respiratory status
: Airway patency
v Aspiration Control
Kriteria Hasil :
v
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
v Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
nafas abnormal)
v Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah
factor yang dapat
menghambat jalan
nafas
NOCv Respiratory
status : Airway
patencyv Vital sign
StatusKriteria
Hasil :v
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)v
Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal,
tidak ada suara
nafas abnormal)v
Tanda Tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah (sistole 110130mmHg dan
diastole 7090mmHg), nad (60100x/menit)i,
pernafasan (1824x/menit))
1.
Ajarkan klien
latihan bernapas
diafragmatik dan
pernapasan bibir
dirapatkan.2.
Berikan dorongan
untuk menyelingi
aktivitas dengan
periode istirahat.3.
Biarkan pasien
membuat keputusan
tentang perawatannya
berdasarkan tingkat
toleransi pasien.4.
Berikan dorongan
penggunaan latihan
otot-otot pernapasan
jika diharuskan.
Gangguan
pertukaran
gasberhubungan
dengan
ketidaksamaan
ventilasi perfusi
v Respiratory
status : Ventilation
Kriteria Hasil :
v Frkuensi nafas
normal (1624x/menit)
v Itmia
v Tidak terdapat
disritmia
v Melaporkan
penurunan dispnea
v Menunjukkan
perbaikan dalam
laju aliran ekspirasi
1.
Deteksi
bronkospasme
saatauskultasi .
2.
Pantau klien
terhadap dispnea dan
hipoksia.
3.
Berikan obatobatan bronkodialtor
dan kortikosteroid
dengan tepat dan
waspada kemungkinan
efek sampingnya.
4.
Berikan terapi
aerosol sebelum waktu
makan, untuk
membantu
mengencerkan sekresi
sehingga ventilasi paru
mengalami perbaikan.
5.
Pantau
pemberian oksigen
Intoleransi
aktivitasberhubun
gan dengan
ketidakseimbanga
n antara suplai
dengan kebutuhan
oksigen
NOC :v Energy
conservationv Self
Care : ADLsKriteria
Hasil :v
Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi
dan RRv Mampu
melakukan aktivitas
sehari hari (ADLs)
secara mandiri
tidur sampai 15
menit/hari sebanyak 3
x/hari.
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan:
- dispnea,
kelamahan,
- efek samping
obat,
- produksi sputum
dan
- anoreksia, mual
muntah
NOC :
v Nutritional
Status : food and
Fluid Intake
Kriteria Hasil :
v Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
v Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
v Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
v Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
1.
Kaji kebiasaan
diet, masukan
makanan saat ini.
Catat derajat kesulitan
makan. Evaluasi berat
badan dan ukuran
tubuh.
2.
Auskultasi bunyi
usus
3.
Berikan
perawatan oral sering,
buang sekret.
4.
Dorong periode
istirahat I jam sebelum
dan sesudah makan.
5.
Pesankan diet
lunak, porsi kecil
sering, tidak perlu
dikunyah lama.
6.
Hindari makanan
yang diperkirakan
dapat menghasilkan
gas.
7.
Timbang berat
badan tiap hari sesuai
indikasi.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebuh
baik yang menggambarkan kriteria hasil yang di harapkan
(Gordon,1994,dalam Potter dan Perry,1997).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang
diberikan untuk tujuan yang telah di tetapkan (Potter dan
Perry,2005)
Evaluasi di artikan sebagai : selalu menjaga suatu tujuan ketika muncul
hal hal baru dan memerlukan penyesuaian perencanaan (Steven,
F;2000).
BAB III
LAMPIRAN
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Tanggal Pengkajian
: 30 Agustus 2016
Tanggal Masuk
: 30 Agustus 2016
Ruang/Kelas
: Edelwais / 3
Nomor Register
: 144001
Diagnosa Medis
: Emfisema
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien
Usia
Status Perkawinan
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Bahasa yang digunakan
Pekerjaan
Alamat
Sumber Biaya
Sumber Informasi
: Tn. D
: 45 Tahun
: Menikah
: Islam
: Jawa
: SD
: Indonesia
: Kuli bangunan
: Jl. Damai no.7, Jakarta
: BPJS
: Pasien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama : Sesak napas
b. Kronologis keluhan
1) Faktor Pencetus
: Kelelahan
2) Timbulnya keluhan : Tiba-tiba
3) Lamanya
: 2 hari yang lalu
4) Cara Mengatasi : Beristirahat
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat Alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan ) : Tidak ada
b. Riwayat kecelakaan
: Tidak ada
c. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (kapan, alasan, dan berapa lama ) : 3 tahun
yang lalu, TB paru, 3 hari
d. Riwayat pemakaian obat
: Obat TB selama 6 bulan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)
: Laki-laki
X
------
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal dalam 1 rumah
: Klien
4. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor resiko :
Tidak ada
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Adakah orang yang terdekat dengan pasien
anaknya
b. Interaksi dalam keluarga
Pola komunikasi
: Baik
Pembuat keputusan
: Baik
Kegiatan kemasyarakatan
: Baik
c. Dampak pasien terhadap keluarga
: Tidak ada pemasukan uang untuk
kebutuhan sehari-hari
d. Masalah yang mempengaruhi pasien
e. Mekanisme koping terhadap stress
(-) Pemecahan Masalah
(-) Makan
(-) Tidur
() Lain-lain : Merokok
: Cukup baik
POLA KEBIASAAN
Waktu : ...
Warna : ..
Konsistensi : ...
Penggunaan Laxatif : ..
Sebelum Sakit
Di rumah sakit
3x/hari
Baik
-
3x/hari
Tidak
Mual
4 porsi / 1x makan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Diet makanan lunak
Ada, Ranitidine
Tidak
Tidak
6x/hari
Kuning jernih
Tidak ada
Tidak
2x sejak datang ke rs
Kuning jernih
Tidak ada
Ya, pakai pispot
1x/hari
Tidak tentu
Coklat
Padat
Tidak pernah
Belum BAB
Tidak pernah
2x/hari
Pagi dan sore
2x/hari
Belum membersihkan
mulut sejak datang ke rs
-
Tidak pernah
5 jam/hari
Minum air hangat
Pagi
Tidak bekerja
Tidak
Tidak ada
Tidak pernah
Sesak setelah
beraktivitas
Tidak
Tidak ada
Tidak pernah
Ya
8x/hari
8 batang/hari
Sejak usia
Tidak pernah
Tidak
Tidak merokok
Tidak merokok
Tidak pernah
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Berat badan
: 48 Kg,
Tinggi Badan : 160 cm
Tekanan darah
: 125/75 mmHg
Nadi
: 106 x/menit, Irama : Tidak teratur
Frekuensi Nafas
: 30 x/menit
Suhu tubuh
: 36,2oC
Keadaan umun
: (-) Ringan () Sedang
(-) Berat
Kesadaran
: Compos mentis
Pembesaran kelenjar getah bening : (-)Ya
() Tidak
i.
2. Sistem Penglihatan
a. Posisi mata
: () Simetris
(-) Asimetris
b. Kelopak mata
: () Normal
(-) Ptosis
c. Pergerakan bola mata : () Normal
(-) Abnormal......................
d. Konjungtiva
: () Merah muda
(-)Anemis
j.
(-) Sangat merah
e. Kornea
: () Normal
(-) Keruh/Berkabut
k.
(-)Terdapat pendarahan
f. Sklera
: (-) Ikterik
() Anikterik
g. Pupil
: () Isokor 2mm
(-) Anisokor
l.
(-) Midriasis
(-) Miosis
h. Otot-otot mata
: () Tidak ada kelainan
(-) Juling keluar
m.
(-) Juling ke dalam
(-) Berada di atas
i. Fungsi penglihatan : () Baik
(-) Kabur
n.
(-)Dua bentuk/diplopia
j. Tanda-tanda radang : Tidak ada
k. Pemakaian kaca mata : Tidak
l. Pemakaian lensa kontak : Tidak
m. Reaksi terhadap cahaya : Baik
o.
3. Sistem pendengaran
a. Daun telinga
: () Normal (-) Tidak, kanan/kiri
b. Karakteristik serumen ( warna, konsistensi, bau) : Tidak ada serumen
c. Kondisi telinga dalam
: () Normal (-) Kemerahan
p.
(-)Bengkak (-)Terdapat lesi
d. Cairan dari telinga
: () Tidak
( ) Ada
e. Perasaan penuh ditelinga : ( ) Ya() Tidak
f. Tinitus
: ( ) Ya() Tidak
g. Fungsi pendengaran
: () Normal ( ) Kurang
q.
( ) Tuli, kanan/kiri
h. Gangguan keseimbangan : () Tidak
( ) Ya
i. Pemakaian alat bantu
: ( ) Ya() Tidak
r.
4. Sistem wicara
: () Normal (-) Tidak normal
s.
t.
u.
(-) Aphasia
(-) Dysatria
(-) Aphonia
(-) Dyphasia
(-) Anarthia
5. Sistem pernafasan
a. Jalan nafas
: (-) Bersih
() Ada sumbatan : sekret
b. Pernafasan
: (-) Tidak sesak
() Sesak
c. Menggunakan otot bantu nafas
: () Ya
(-) Tidak
d. Frekuensi
: 30 x/menit
e. Irama
: (-) Teratur
() Tidak teratur
f. Jenis pernafasan
: Wheezing/mengi
g. Kedalaman
: (-) Dalam
() Dangkal
h. Batuk
: (-) Tidak
() Ya
i. Sputum
: (-) Tidak
() Ya
j. Konsistensi
: () Kental
(-) Encer
k. Terdapat darah
: (-) Ya
() Tidak
l. Palpasi dada
:
m. Perkusi dada
:
n. Auskultasi dada
: Terdengar suara wheezing saat klien bernapas
o. Suara nafas
: (-) Vesikuler
(-) Ronchi
v.
() Whezzing (-) Rales
p. Nyeri saat bernafas
: (-)Ya
() Tidak
q. Penggunaaan alat bantu nafas
: (-) Tidak
() Ya : O2 nasal kanul 3
liter
w.
6. Sistem Kardiovaskuler
a. Sirkulasi perifer
1) Nadi 160x/menit
: Irama
: (-)Teratur
x.
Denyut: (-) Lemah
2) Tekanan darah
: 175/25 mmHg
3) Distensi vena jugularis : Kanan
: (-) Ya
y.
4)
5)
6)
7)
Kiri
: (-) Ya
() Tidak
() Kuat
() Tidak
() Tidak
ad.
berat
Skala nyeri
ae.
af.
7. Sirkulasi Hematologi
ag.Gangguan Hematologi
Pucat
Pendarahan
: Tidak ada
: () Tidak
: () Tidak
ah.
(-) Ya
(-) Ya
(-) Ptechie
(-) Purpura
(-)
Mimisan
ai.
aj.
V:
an.d.
ao.
M:
(-) Ya
(-) Muntah
proyektil
ap.
(-) Nyeri
kepala
aq.
(-) Papil
edema
ar. e. Gangguan system persyarafan
:
as. (-) Kejang
(-) Pelo
at. (-) Mulut mencong
(-) Kesemutan / polyneuritis
au.
(-) Kelumpuhan
(-) Disorientasi
av.
aw.
f. Pemeriksaan reflek
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
: () Normal
: ( ) Tidak
(-) Tidak
( ) Ya
ax.
9. Sistem Pencernaan
a. Keadaan Mulut
ay.
: 1.
Gigi
: (-) Caries
2.
() Tidak
Gigi Palsu
() Tidak
: (-) Ya
az.
3.
Stomatitis
: (-) Ya
4.
Lidah kotor
: (-) Ya
() Tidak
ba.
() Tidak
bb.
5.
Salifa
: (-) Normal
(-) Abnormal
b.
c.
d.
e.
Muntah
: () Tidak
(-) Ya
Nyeri daerah perut
: (-) Ya
() Tidak
Skala nyeri
: Tidak ada
Lokasi dan Karakteristik : Tidak ada
bc.
(-) Seperti ditusuk
(-) Melilit
(-) Cramp
bd.
(-) Panas
(-) Setempat
(-) Menyebar
be.
(-) Berrpindah-pindah
(-) Kanan/Kiri bawah
bh.
: 10 x/menit
: () Tidak
(-) Ya
: (-) Kuning (-) Putih seperti air cucian
beras
bi.
() Coklat
bj. i. Konsistensi Feses : () Setengah Padat
bk.
bl. j. Konstipasi
bm.
k. Hepar
Teraba
bn.
l. Abdomen
bo.
bp. 10. Sistem Endokrin
a. Pembesaran kelenjar tiroid
(-) Hitam
(-) Cair
(-) Berdarah
(-) Ya, lamanya .......... hari
: (-) Teraba () Tidak
(-) Ya
bq.
(-) Exoptalmus
br.
(-) Tremor
bs.
(-) Diaporesis
: (-) Ya
() Tidak
bt.
(-) Poliuri
(-) Polidipsi
bu.
(-) Polipagia
: () Tidak
(-) Ya
bv.
bw.11.Sistem Urogenital
bx.
a.
Balance Cairan
1450cc = +50cc
(-) Dempul
by.b.
: (-) Retensi
(-) Urgency
(-) Disuria
bz.
ca.
cb. c.
kental
cc.
cd.d.
ce.e.
cf.
BAK
: (-) Ya
: (-) Ya
cg.
: () Baik
(-) Buruk
(-)
(-) Lesi
(-)
cq.
(-) Tidak
cr.
cs.
ct.
(-) Alopesia
- Kebersihan : () Ya(-) Bau
cv.
cw.
cx.
cy.
cz.
Bengkak
da.
f. Kelainan struktur tulang belakang
: (-) Skoliosis
(-)
Lordosis
db.
dc.
g. Keadaan tonus otot
(-) Kifosis
: (-) Baik
()
Hipotomi
dd.
de.
df.
dg.
dh.
di.
dj.
(-) Hipertoni
(-) Atoni
h. Kekuatan otot
du.
No
dw.
6000 ml
ea.
1800 ml
ed.
4200 ml
TLC
dz.
RV
ec.
VC
ef.
eg.
FE
V
ei.
dv.
Normal
dy.
5800 ml
eb.
1200 ml
ee.
4600 ml
eh.
1100 ml
700 ml
Yang
mengkaji,
ev.
ew.
(...........................
...................)
ex.
ey.
ez.
fa.
fb.
fc.
fd.
fe.
ff.
fg.
fh.
fi.
No. Register :
Data
Fokus
1. DS : Klien
mengeluh adanya
rasa penuh di
tenggorokan
fp.
fq. DO : a).
Sekret
berwarna
kuning
kental
fr.
b).
Ditemukan
suara
napas
ronchi
2. DS : Klien
mengeluh
sesaknapas
fs. DO :
ft. - Terdapat
sianosis
pada
daerah bibir
dan dasar
fn. Faktor
Risiko/
Etiolog
i
fo. Masalahk
eperawat
an
gt.
gu.
gv.Mening
katnya
sekret
atau
produk
si
mukus
gw.
gx.
gy. Ketidaks
eimbang
an
ventilasi
-perfusi
gz.
ha.
hb.
hc.
hd.
he.
hf.
hg. Kurang
asupan
makanan
hx.
hy.
hz.Ketidakef
ektifan
Bersihan
jalannap
as
ia.
ib.
ic.
id. Gangguan
pertukaran
gas
ie.
if.
ig.
ih.
ii.
ij.
ik.
il. Ketidaseim
bangan
nutrisi :
kurang dari
kebutuhan
tubuh
kuku
fu. - Hasil AGD:
fv. a). pO2 :
75 mmHg
fw. b). pCo2 :
50mmHg
fx. c).SaO2 :
100%
3. DS :klienmengatakan
tidak nafsu makan dan
mual.
fy. DO : a).BB
klien menurun.
BB sebelum
sakit 55 kg,
BB setelah
sakit 46 kg
fz.
b). Klien hanya
makan setengah porsi dari
biasanya
ga.
gb.
gc.
gd.
ge.
gf.
gg.
gh.
gi.
gj.
gk.
gl.
gm.
gn.
go.
gp.
gq.
gr.
gs.
iz.
ja.
hh.
hi.
hj.
hk.
hl.
hm.
hn.
ho.
hp.
hq.
hr.
hs.
ht.
hu.
hv.
hw.
im.
in.
io.
ip.
iq.
ir.
is.
it.
iu.
iv.
iw.
ix.
iy.
jb.
jc.
jd.
je.
jf.
jg.
jh.
ji.
jj. DIAGNOSA KEPERAWATAN
jk. Nama
Klien/Umur
D
: Tn.
jl. Ruang/No.Kamar
: Edelweis / 622 D
jm.
No. Register
: 0123456
jo.Diagnos
jn.
jp.
jq.
jr.
Ta
Ta
napas
ju.
jv.
jw.
berhubu
06
08
Ke
ke.
kf.
kg.
06
08
Ke
a
Kepera
watan
jt. Ketidakef
ektifan
bersihan
jalan
ngan
dengan
adanya
secret di
bronki
jy. Ganggua
n
pertukar
an gas
jz. Berhubu
ngan
ka. Dengan
kb. Ketidaks
eimbang
an
kc. Perfusi
ventilasi
kd.
ki. Ketidaks
eimbang
an
nutrisi
kurang
dari
kebutuh
an
berhubu
ngan
dengan
hilangny
a nafsu
makan
dan
mual
km.
kj.
kk.
kl.
06
08
Ke
kn.
INTERVENSI KEPERAWATAN
ko.
Nama
Klien/ Umur :
Tn. D
kq.
No.
Register :
0123456
kp.
Ruang/No.
Kamar :
Edelweis/ 622 D
kr.
ku.
Diag
no
ks.
Ta
sa
kt.
Ke
pe
ra
wa
ta
kv.
T
ujua
n
Dan
ria
Hasil
kx.
06
ida
menu
kef
njuka
ky.
ekt
20
ifa
bersi
han
ber
jalan
sih
napa
an
jal
yang
an
efekti
na
pa
setel
s
ber
lc. Klien
ah
dilak
Int
ervensi
Krite
n
lb. Ket
kz.
kw.
li.
hu
ukan
bu
tinda
ng
kan
an
keper
de
awat
ng
an
an
sela
ad
ma
an
1x24
ya
jam
sec
deng
ret
an
di
kriter
bro
ia
nki
hasil
:
ld.
le. Mend
emon
strasi
kan
upay
a
batuk
yang
efekti
f dan
penin
gkata
n
pertu
karan
gas.
lf. Menj
elask
an
tenta
ng
rasio
nal
inter
vensi
untuk
lg. meni
ngkat
kan
batuk
.
lj.
06
lm.
ln. Ga
lh.
lt. Klien
ng
menu
gu
njuka
lk.
an
20
per
pertu
tuk
karan
ara
gas
ll.
yang
ga
adek
s
lo. Ber
uat
setel
hu
ah
bu
dilak
ng
ukan
an
tinda
lp. De
kan
ng
keper
an
awat
lq. Ket
an
ida
sela
kse
ma 1
im
x 24
ba
jam
ng
deng
an
an
lr. Per
lu. kriter
fus
ia
hasil
ve
ntil
asi
ls.
berakibat
menurun
nya curah
mo.
jantung.
mp.
mm.
mn.
:
1. Tanda-tanda
mt.
mq.
2.
Beri posisi
semi
Fowler/fo
wler,Ajark
an teknik
Napas
dalam
mr. Rasional :
ms.Memungki
nkan
Ekspansi
paru dan
Memudahk
an
pernapasan
-
meningkatkan ke
vital dalam
Efektifan upaya
batas normal :
lv. TD:
Bernapas vesikular
sistolik(130140mmHg)
diastolik (8090mmHg)
lw.N: 60100x/mnt
lx. RR : 1620x/mnt
ly. S:36.5C37.5C
lz. 2. Memelihara
Kebersihan paru
mu.
3. Kaji suhu
akral dan
Tingkat
pengisian
Kapiler
mv.
Rasional :
Menunjuk
kan
Hipoksemi
a dan
hipoksia
mw.
mx.
4.
Berikan
my.
ungan
yang
3. Perfusi
jaringan Dalam
batas Normal : Akral hangat Capilari refill < 3
detik
mb. 4. Mampu
Mengeluarkan
Sputum, mampu
Bernapas Dengan
mudah
mc.
ns.
nw.
nx. Klien
06
Ketida
menunjukkan
nt.
kse
keseimbangan
im
nutrisi
sesuai
lingk
tena
ng dan
na. nyaman
nb. Tentukan
nc. Kebutuhan
suction
nd. Dengan
mengausku
ltasi ronkhi
ne. Pada jalan
napas
nf. utama
ng. Rasional :
kondisi
nh. psikis yang
stress
ni. merasa
tidak
nj. atau
nk. nyaman
dan
nl. adanya
nm.
peni
ngkatan
nn. aktivitas
melebihi
no. toleransi
akan
np. meningkta
kan
nq. kebutuhan
oksigen
nr.
1. Kaji nutrisi klien
nz.
R/mende
mz.
finisikan
derajat masalah
20
nu.
ba
kebutuhan
ng
tubuh
an
dilakukan
nut
tindakan
risi
keperawatan
kur
selama 3 x 24
an
jam
g
dar
i
ke
but
uh
an
ber
setelah
dengan
kriteria hasil :
oa.
2. Awasi masukan
ob.
makanan
dan cairan.
oc.
R/menguk
ur
od.
keefektifa
n nutrisi
oe.
dan
dukungan cairan
of.
3. Anjurkan klien
og.
makan
porsi
3. BB
meningkat1020%
ny.
dalam porsi
oh.
sedikit
tapi sering
oi.
dengan
hu
makanan TKTP
oj.
R/Memak
bu
simalkan
ng
masukan nutrisi
ok.
sebagai
an
de
ng
an
hil
an
gn
ya
naf
su
kebutuhan energy
ol.
4. Kolaborasi dengan
om.
ahli gizi
on.
R/Membe
rikan
oo.
Bantuan
dalam
op.
perencan
aan diit
oq.
dengan
ma
nutrisi
or.
yang
ka
adekuat
os.
da
n
mu
al
ot.