You are on page 1of 2

A.

Pengelola
1. Secara umum akhlaq baik dari segi sikap, etika bergaul maupun etika
berpakaian, mengalami dekadensi ditilik dari sudut pandang agama
maupun adat budaya. Standar baik buruknya akhlaq sesorang saat ini
mulai bergeser pada pola hidup yang kebarat-baratan.
2. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan model
pendidikan berasrama, tetap menjadikan moral, akhlaq, serta ubudiyah
peserta didiknya sebagai tujuan utama pendidikan. Sebab, tingkat
keimanan dan ketaqwaan seseorang akan nampak dari sikap moral,
akhlaq, serta ubudiyahnya.
3. Untuk meningkatkan kualitas akhlaq santri, pondok pesantren Nurul
Bayan meletakkan pendidikan akhlaq pada hampir seluruh kegiatan
santri. Materi pembinaan akhlaq dimasukkan dalam materi yang yang
diajarkan didalam kelas melalui beberapa materi diantaranya mahfuzhat,
yaitu materi yang berisikan kata-kata mutiara dalam bahasa Arab yang
mengandung nilai-nilai kehidupan dalam rangka pembinaan akhlaq,
pembinaan kepribadian, kepemimpinan. Selain mahfuzhat santri juga
mendapatkan materi yang sama dalam bahasa Inggris yaitu materi
wisewords. Pembinaan akhlaq juga terkandug dalam materi muthalaah
(berbahasa Arab) dan Reading (berbahasa Inggris) yang mengandung
cerita inspiratif serta mengandung nilai-nilai kehidupan serta filsafat hidup
yang diperlukan santri dalam kehidupan mereka dalam masyarakat.
Materi akhlaq juga diberikan kepada santri dalam bentuk pengajianpengajian rutin, yaitu materi Irsyadul Ibad yaitu materi pembinaan akhlaq
untuk meningkatkan ubudiah santri, materi etiket yaitu materi pembinaan
akhlaq yang menekankan pada sikap dalam kehidupan bermasyarakat,
dan juga materi talim mutaallim yaitu pembinaan akhlaq yang terkait
dengan bagaimana bersikap dalam belajar, sikap terhadap ilmu, sikap
terhadap guru, dll.
Pendidikan akhlaq juga dilakukan lewat keteladanan, dimana pondok
pesantren meletakkan proses transper nilai yang paling utama adalah
melalui keteladanan.
Dalam proses praktis dari materi-materi tersebut, maka seluruh guru
merupakan model bagi santri baik dalam dalam sikap moral, akhlaq, serta
ubudiyah sebagaiman juga santri senior terhadap yang lebih senior. Dan
seluruh sikap tersebut tertian dalam aturan-aturan serta disiplin yang
harus dijalankan oleh seluruh warga yang ada dalam lingkungan pondok
pesantren. Seluruh pelanggaran terhadap aturan-aturan tersebut memiliki
konsekwensi terhadap sanksi mendidik yang akan diberikan. Dan yang
terpenting adalah model peringatan yang dijalankan adalah perbaikan
langsung yaitu pelanggar terhadap aturan tersebut akan diingatkan
seketika oleh siapa saja yang melihat pelanggaran tersebut dari seluruh
kalangan.
4. Pelaksanaan program tersebut diatas dilakukan secara konperhensif dan
melibatkan seluruh warga yang ada dalam pondok pesantren. Hal ini

karena proses yang terpenting dalam pembentukan akhlaq adalah proses


pembiasaan. Santri dipaksa untuk membiasakan diri dalam bersikap dan
beretika sesuai dengan ajaran-ajaran agama serta adat-istiadat dan
budaya masyarakat. Sehingga selama masa pendidikan selama 6 tahun
sikap-sikap tersebut diharapkan sudah menyatu dalam diri santri, bukan
merupakan sikap yang hanya menjalankan aturan-aturan pendidikan
dalam lingkungan pondok pesantren
5. Perlu diingat bahwa sejak didirikan, pondok pesantren Nurul Bayan tidak
membedakan antara ekstra kurikuler dan intra kurikuler. Seluruh kegiatan
di dalam maupun di luar kelas merupakan kurikulum yang tidak
terpisahkan, sehingga tidak ada satu kegiatanpun yang boleh ditinggalkan
oleh santri, baik kegiatan sekolah, pramuka, pidato, olehraga, dll. Dengan
demikian maka seluruh model pendidikan yang dijalankan dalam pondok
pesantren akan terserap oleh seluruh santri. Dengan demikian seluruh
santri pondok pesantren akan memiliki akhlaq sesuai dengan tuntutan
agama.
6. Sementara ini belum ditemukan hambatan-hambatan yang berarti dalam
menjalankan pendidikan akhlaq di pondok pesantren Nurul Bayan. Hal ini
hanya merupakan proses pembiasaan, dimana santri-santri baru tentunya
memerlukan waktu untuk membiasakan diri untuk menjalankan proses ini.
Namun seiring berjalannya waktu maka dalam waktu yang tidak begitu
lama, dalam satu atau dua bulan santri sudah terbiasa dengan proses
pembinaan yang ada dalam pondok pesantren.
B.

You might also like