You are on page 1of 46

Aditya Baharudin, Eka Syaeful

Bahri, Sri Anggi Wahyuni dan


Rosyanti.
Modul Matematika SMP Kelas VII

OPERASI HITUNG BENTUK

ALJABAR

KATAPENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
swt karna berkat rahmat dan karunia Nya kami
bisa menyelesaikan buku ini. Buku ini di buat
untuk

mempermudah

siswa

kelas

VII

dalam

mempelajari operasi hitung bentuk aljabar.


Selain buku ini di susun bertujuan untuk
meningkatkan

pemahaman

siswa

dalam

mempelajari operasi hitung bentuk aljabar, buku


ini juga berisi tentan cara menggunkan Quis Maker

Cv. Ekadityanggiyoz

yang berisi tentang soal-soal latihan.


Denagan demikian, buku ini kami susun.
Kami menyadari dalam
penyusan buku ini masih
Cv. Ekadityanggiyoz
memiliki berbagai kekurangan. Namun mudahmudahan buku ini dapat membantu pemahaman
siswa dalam mempelajari operasi hitung bentuk
aljabar. Selamat membaca dan semoga sukses.
Cirebon, 30 Oktober
2012

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
...................................................

DAFTAR PUSTAKA
...................................................
TUJUAN

ii

PEMBELAJARAN

...................................................

OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR ......................


2
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
.......

24

SOAL LATIHAN
...................................................

26

DAFTAR PUSTAKA
..................................................

28

QUIS MAKER
..................................................

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

29

BIODATA

KELOMPOK

..................................................

30

DESKRIPSI KERJA
..................................................
PERAN

KOMPUTER

MATEMATIKA
.......

DALAM

31

PEMBELAJARAAN

..........................................

32

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa
diharapkan dapat:
Menjelaskan pengertian Koefisien, Variabel,
Konstanta, suku satu, suku dua, dan suku
tiga

dalam

variabel

yang

sama

atau

berbeda,
Menyelesaikan operasi tambahan, kurang,
kali, bagi dan pangkat dari suku satu dan
suku dua,
Menyelesaikan

pembagian

dengan

suku

sejenis atau tidak sejenis,


Memfaktorkan suku bentuk aljabar sampai
dengan suku tiga,
Menyederhanakan pembagian suku,
Menyelesaikan perpangkatan konstanta dan
suku,
Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali,
bagi, dan pangkat dari pecahan bentuk
aljabar dengan penyebut suku satu dan suku
dua,
Menyederhanakan pecahan bentuk aljabar.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR


Sebelum kalian mempelajari materi pada
bab ini, kalian harus menguasai konsep mengenai
faktor

sekutu,

kelipatan

persekutuan

terkecil

(KPK), dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari


dua bilangan atau lebih. Konsep mengenai bentuk
aljabar dan operasi hitungnya selanjutnya akan
sangat

bermanfaat

dalam

mempelajari

bab

berikutnya. Perhatikan uraian berikut.


A. Variabel, Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x 6y
+ 9. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y
disebut

variabel.

Variabel

adalah

lambang

pengganti suatu bilangan yang belum diketahui


nilainya

dengan

jelas.

Variabel

disebut

juga

peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan


huruf kecil a, b, c, ..., z.
Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di
atas disebut konstanta. Konstanta adalah suku

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan


dan tidak memuat variabel.
Perhatikan koefisien masing-masing suku
pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x 6y + 9.
Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y
adalah 3, pada suku 8x adalah 8, dan pada suku
6y adalah 6.
B. Pengertian Suku pada Bentuk Aljabar
1. Suku Tunggal dan Suku Banyak
Bentuk

aljabar

adalah

suatu

bentuk

matematika yang dalam penyajiannya memuat


huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum
diketahui.
5a ,

5 a 2 b ,

2 p+5, 7 p pq , 8 x4 y+ 9, dan 6 x +3 xy8 y

disebut

Bentuk-bentuk

seperti

bentuk aljabar.
Bentuk aljabar seperti

4 a dan5 a 2 b

disebut

bentuk aljabar suku satu atau suku tunggal.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Bentuk

aljabar

seperti

7 p 2 pq dan 2 p+5

disebut bentuk aljabar suku dua atau binom.


Bentuk

aljabar

seperti

8 x4 y+ 9 dan 6 x2 +3 xy8 y disebut bentuk aljabar


suku tiga atau trinom.
Bentuk aljabar yang terdiri dari beberapa
suku disebut suku banyak atau polinom, misalnya:

2 a5 ab+ 4 ac

suku tiga

p3 +2 p2 7 p8

suku empat

Suku banyak

2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis


a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya
atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Suku-suku

sejenis

adalah

suku

yang

memiliki variabel dan pangkat dari masingmasing variabel yang sama.


Contoh: 5x dan 2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

b) Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki


variabel dan pangkat dari masing-masing
variabel yang tidak sama.
Contoh: 2x dan 3x2, y dan x3, 5x dan
2y, ...
c) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak
dihubungkan

oleh

operasi

jumlah

atau

selisih.
Contoh: 3x, 2a2, 4xy, ...
d) Suku dua adalah bentuk

aljabar

yang

dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau


selisih.
Contoh: 2x + 3, a2 4, 3x2 4x, ...
e) Suku tiga adalah bentuk aljabar

yang

dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau


selisih.
Contoh: 2x2 x + 1, 3x + y xy, ...
f) Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari
dua suku disebut suku banyak.
Contoh:
Tentukan koefisien dari x2 dan faktor dari masingmasing bentuk aljabar berikut.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

7 x2

a.

3 x2 +5

b.

c.

2 x +4 x3
Penyelesaian:
a.

7 x2

=7

b.

3x

x2

Koefisien dari
7x

adalah 7. Faktor dari


x

adalah 1, 7, x,
+5=3

Koefisien dari
2

3x

x
x

, 7x, dan

x+5

adalah 1, 3, x,

, 3x, dan

3x

x3

Koefisien dari
2 x2

adalah 3. Faktor dari

Faktor dari 5 adalah 1 dan 5.


2 x 2 +4 x3 = 2 x x + 4
c.

7x

x2

adalah 1, 2, x,

adalah 2. Faktor dari


x2

dan 2x. Koefisien

dari 4x adalah 4. Faktor dari 4x adalah 1, 4,

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

x, dan 4x. Faktor dari 3 adalah 3, 1, 1,


dan 3.
C. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar
1. Penjumlahan
dan
Pengurangan
Bentuk Aljabar
Untuk

menentukan

hasil

penjumlahan

maupun hasil pengurangan pada bentuk aljabar,


perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Suku-suku yang sejenis.
b. Sifat
distributif
perkalian

terhadap

penjumlahan pengurangan, yaitu:


ab+ ac=a(b+c ) atau a ( b+ c ) =ab+ ac
i.
ii.

abac=a (bc)

atau

a ( bc )=abac

c. Hasil perkalian dua bilangan bulat, yaitu:


i. Hasil perkalian dua bilangan bulat positif
adalah bilangan bulat positif.
ii. Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif
adalah bilangan bulat positi.
iii. Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
negatif.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Dengan menggunakan ketentuan-ketentuan


di atas, maka hasil penjumlahan maupun hasil
pengurangan

pada

bentuk

aljabar

dapat

dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana


dengan memperhatikan suku-suku yang sejenis.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar berikut.
a. 4ax + 7ax
2
2
b. 2 x ( 3x + 2) + ( 4 x
2

c. ( 3 x

+ 5) ( 4 x

5x + 1)

3a + 2)

Penyelesaian:
a. 4ax + 7ax = (4 + 7)ax = 3ax
2
2
b. ( 2 x 3x + 2) + ( 4 x 5x + 1)
=

2x

2x

3x + 2 +
+ 4x

4x

5x + 1

3x 5x + 2 + 1

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

2
= (2 + 4) x

+ (3 5) x + (2 + 1)
6x

(kelompokkan suku-suku sejenis) =


8x + 3
2
2
c. ( 3 x + 5) ( 4 x

4 x2

3a + 2) =

3x

+5

+ 3a 2

3 x2

= (3 4)

4 x2
a2

+ 3a + 5 2

2
+ 3a + (5 2) = a

+ 3a +

3
2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada
perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a
c) = (a

b) + (a

b) (a

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

(b +

c) dan sifat distributif

perkalian terhadap pengurangan, yaitu a


c) = (a

(b

c), untuk setiap bilangan

bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada


perkalian bentuk aljabar.
a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk
aljabar
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan
bentuk aljabar suku satu dan suku dua dinyatakan
sebagai berikut.
k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
contoh:
Jabarkan

bentuk

aljabar

berikut,

kemudian

sederhanakanlah.
a.
b.
c.
d.

4(p + q)
5(ax + by)
3(x 2) + 6(7x + 1)
8(2x y + 3z)

Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x 2) + 6(7x + 1) = 3x 6 + 42x + 6

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

10

= (3 + 42)x 6 + 6 = 45x
d. 8(2x y + 3z) = 16x + 8y 24z
b. Perkalian antara dua bentuk aljabar
Sebagaimana

perkalian

suatu

konstanta

dengan bentuk aljabar, untuk menentukan hasil


kali

antara

dua

bentuk

aljabar

kita

dapat

memanfaatkan sifat distributif perkalian terhadap


penjumlahan
terhadap

dan

sifat

pengurangan.

distributif
Selain

perkalian

dengan

cara

tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua


bentuk aljabar, dapat menggunakan cara sebagai
berikut. Perhatikan perkalian antara bentuk aljabar
suku dua dengan suku dua berikut.
(ax + b) (cx + d) = ax
cx + b

cx + ax

d+b

d
=

ac x

+ (ad + bc) x + bd

Selain dengan cara skema seperti di atas,


untuk mengalikan bentuk aljabar suku dua dengan

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

11

suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti


uraian berikut.
a.

( ax +b ) ( cx +d )
ax ( cx+ d )+ b ( cx +d )
=

ax cx +ax d +b cx+ b d

ac x +adx +bcx +bd

ac x 2 + ( ad +bc ) x +bd

Contoh:
Tentukan hasil perkalian bentuk aljabar berikut
dalam bentuk jumlah atau selisih.
1.
2.
3.
4.

(2x + 3) (3x 2)
(4a + b) (4a + 2b)
(2x 1) (x2 2x + 4)
(x + 2) (x 2)

Penyelesaian:
1. Cara (1) dengan sifat distributif.
(2x + 3) (3x 2) = 2x(3x 2) + 3(3x 2)
= 6x2 4x + 9x 6
= 6x2 + 5x 6
Cara (2) dengan skema.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

12

3x + 2x

(2x + 3) (3x 2) = 2x
3x + 3

+3
=

6x

6 x2

(2)

(2)

4x + 9x 6
+ 5x 6

2. Cara (1) dengan sifat distributif.


(4a + b) (4a + 2b) = 4a(4a + 2b) + b(4a +
2b)
=

16 a2 8ab + 4ab +

2
= 16 a 4ab +

2 b2

Cara (2) dengan skema.


(4a + b) (4a + 2b)
= (4a) 4a + (4a)
+b

2 b2

2b + b

2b

2
= 16 a

8ab + 4ab +

2
= 16 a

4ab +

2 b2

2 b2

3. Cara (1) dengan sifat distributif.


(2x 1) (x2 2x + 4)
2
2
= 2x ( x 2x + 4) 1( x 2x + 4)
3
=2 x

2
4 x

+ 8x

3
=2 x

2
4 x

=2 x

5 x

x2

x2

+ 2x 4

+ 8x + 2x 4

+ 10x 4

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

13

4a

Cara (2) dengan skema.


2
(2x 1) ( x 2x + 4) = 2x
(2x) + 2x

=2 x

4 x

=2 x

4 x

=2 x

5 x

4 +(1)

(2x) + (1)

+2x

+ ( 1)

+ 8x

+ 2x 4

+ 8x + 2x 4

+ 10x 4

3. Perpangkatan
a. Arti Pemangkatan Bentuk Aljabar
Pemangkatan suatu bilangan diperoleh dari
perkalian berulang untuk bilangan yang sama.
Jadi,

untuk

sebarang

a ,

bilangan

maka

a2=a a . Dalam pemangkatan bentuk aljabar,


perlu dibedakan pengertian-pengertian berikut ini:
i).

3a

dengan

3 a 2

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

14

Pada

3 a2 ,

bentuk

hanya

yang

a , sedangkan pada bentuk

yang dikuadratkan adalah

tidak sama dengan

3 a2=3 a a

ii).

3 a 2

dan

dengan

Pada bentuk
hanya

dikuadratkan

3a ,

3 a . Jadi,

3a

3 a2 ,

3 a 2
.

3 a 2=( 3 a ) (3 a)

3 a 2

3 a 2
, yang dikuadratkan
sedangkan

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

pada

15

bentuk

3 a 2
, yang dikuadratkan adalah

3 a 2

Jadi,

tidak sama dengan

3 a .

3 a 2
.

3 a 2=(3 a 3 a)

dan

3 a 2=(3 a) (3 a)

b. Pemangkatan Suku Dua


Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua,
koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga
Pascal.

Misalkan

kita

akan

menentukan

pola

koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku


n

dua (a + b

, dengan n bilangan asli. Perhatikan

uraian berikut.

a+b 1=( a+b )

a+b 2

koefisiennya 1 1

= (a + b) (a + b)

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

16

a2

+ ab + ab+
+ 2ab+

b koefisiennya 1 2 1

a+b 3
= (a + b)

b2

a+b 2

= (a + b) (a2 + 2ab + b2)


3
2
2
= a + 2 a b + a b +

a2 b + 2a b2

b3
=

a3

2
2
+ 3 a b + 3a b

b3

koefisiennya 1 3 3 1
dan seterusnya. Adapun pangkat dari a (unsur
pertama)

pada

a+b

dimulai

dari

an

kemudian berkurang satu demi satu dan terakhir


a

pada suku ke-n. Sebaliknya, pangkat dari b

(unsur kedua) dimulai dengan

pada suku ke-2

lalu bertambah satu demi satu dan terakhir


pada suku ke-(n +1).

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

17

bn

Perhatikan pola koefisien yang terbentuk


a+b

dari penjabaran bentuk aljabar


a+b 0
Pola koefisien
tersebut

segitiga Pascal berikut.


a+b

a+b

a+b

ditentukan

di atas.
1
menurut

1
1

1
1
1
1

3
4

5
6

1
1
3
6

10
15

1
4

10
20

1
5

15

a+b 4

Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang


berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan
bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.
Contoh:
1) Tentukan hasil perpangkatan bentuk aljabar
berikut.
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

18

1
6

2 p 2
a.
2

3 3

3x yz
b .

3 p2 q 2
c.
2) Jabarkan bentuk aljabar berikut.
2

3 x+5
a.

2 x 3 y 2
b.
x+ 3 y 3
c .
x4 4
d .
1) Penyelesaian:
2 p 2
a.
= (2p)

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

(2p) =

4 p2

19

3 x2 y z 3 3
=

b.

( 3 x 2 y z3 ) ( 3 x 2 y z 3 ) (3 x 2 y z 3 )
=
3 p2 q 2

c.

27 x 6 y 3 z 9

(3 p 2 q ) (3 p 2 q )=9 p4 q 2

2) Penyelesaian
3 x+5 2
3 x 2
a.
=
1

+2

3x

+ 2(2x) (3y) + 1

3 y 2

4x

12xy +

9y

2
1

3 y
x+ 3 y 3
3
(x)
1 x +3
=
c .
4 x 2 +3

3 y 2
3 y 3
+1
=

x3

5+

52

= 9x2 + 30x + 2
2 x 3 y 2
2 x 2
b.
=
1

2
2
+ 9 x y + 27x y

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

3
+ 27 y

20

a4 4
d.

=1 a

4 3

+1

a4

16

4a

a4

+4

a2

+ 6

+ 4

4 4

a3

(64) + 1
3
16 a

4 1

2
+6 a

16 +

256

2
+ 96 a

256a + 256

4. Pembagian Bentuk Aljabar


Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian
peroleh
faktor

dengan
sekutu

menentukan

terlebih

dahulu

masing-masing

bentuk

aljabar

tersebut, kemudian melakukan pembagian pada


pembilang dan penyebutnya.

Contoh:

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

21

Sederhanakanlah

pembagian

bentuk

aljabar

berikut.
1. 3xy : 2y
3 2
2
2. 6 a b : 3 a b
3.

x3 y : ( x2 y2
2

: xy)

2
q + 18p q ) : 3pq

4. (24 p

Penyelesaian:
1.

3x y 3
= x
2y 2
3

(faktor sekutu y)
2

2. 6 a b

: 3 a

b =

6 a3 b2
3 a2 b

2
(faktor sekutu 3 a b )

=
3.

2ab

x 3 y ( x2 y 2 : x y )=x 3 y :

=
=

x3 y :

x2 y2
xy

( )

( xyxy xy )

x 3 y : x y=

x3 y x y x2
=
=x 2
xy
xy

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

22

3 a 2 b 2 ab
3 a2

24 p 2 q+ 18 p q 2
4. (24 p q+18 p q :3 pq=
3 pq
2

6 pq ( 4 p +3 q )
3 pq

2(4 p+ 3 q)

5. Substitusi pada Bentuk Aljabar


Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan
dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan
pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.
Contoh:
a. Jika m = 3, tentukan nilai dari 5 2m.
b. Jika x = 4 dan y = 3, tentukan nilai dari 2
x2

2
xy + 3 y .

Penyelesaian:
a. Substitusi nilai m = 3 pada 5 2m, maka
diperoleh
5 2m = 5 2(3) = 5 6 = 1
b. Substitusi x = 4 dan y = 3, sehingga
diperoleh

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

23

2
2 x

2
xy + 3 y

2
= 2(4

(4) (3) +

2
3(3

2(16) (12) + 3(9)


= 32 + 12 + 27 = 71

D. PECAHAN BENTUK ALJABAR


Di bagian depan kalian telah mempelajari
mengenai

bentuk

hitungnya.

Pada

aljabar

beserta

bagian

ini

operasi

kalian

akan

mempelajari tentang pecahan bentuk aljabar,


yaitu pecahan yang pembilang, atau penyebut,
atau

kedua-duanya

memuat

bentuk

aljabar.

Misalnya

a 4 3 a m+ 3
x
, ,
,
, dan
2 p 7 bc n
x+ y .

1. Menyederhanakan

Pecahan

Bentuk

Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan
paling

sederhana

apabila

pembilang

dan

penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan


kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama dengan
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

24

nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk


aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi
pembilang
dengan

dan

FPB

penyebut

dari

pecahan

keduanya.

Konsep

tersebut
dalam

pecahan, yaitu:
a. Penyebut suatu pecahan tidak boleh nol
b. Suatu pecahan tidak boleh disederhanakan
dengan

cara

membagi

pembilang

dan

penyebut dengan nol, karena pembagian


dengan nol tidak didefinisikan.
Contoh:
2x
2x
=
2
x 4 ( x +2 )( x2 )

1.

=
=
2.

( x2 )
( x +2 ) ( x2 )
1 1
=
x +2 x+ 2

2
2
x 41 ( x +1 ) ( x 1 )
=
22 x 2
2 ( 1x 2 )

( x2 +1 ) ( x 21 )
2 ( x 21 )

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

25

x 2 +1 x 2 +1
=
2
2

2. Penjumlahan

dan

Pengurangan

Pecahan Aljabar
Pada

bab

sebelumnya,

kalian

telah

mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan


pengurangan pada pecahan diperoleh dengan
cara

menyamakan

menjumlahkan

penyebutnya,
atau

kemudian

mengurangkan

pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat


bahwa

untuk

pecahan,

menyamakan

tentukan

KPK

penyebut
dari

kedua

penyebut-

penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu


juga

berlaku

pada

operasi

penjumlahan

dan

pengurangan bentuk pecahan aljabar.


Contoh:
Sederhanakan penjumlahan atau pengurangan
pecahan aljabar berikut.
a)

1
5
+
2 p 3q

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

26

b)

1
2

k3 k + 1

c)

m+2 n1

m
n

Penyelesaian:
a)

1
5
1 3 q
5 2 p
+ =
+
2 p 3 q 2 p 3 q 2 p 3 q
=

3 q 10 p
+
6 pq 6 pq

3 q +10 p
6 pq

1(k+ 1)
2(k3)
1
2

k3 k + 1 ( k 3 ) ( k +1) ( k 3 ) (k +1)

b)
=

2 ( k3 )
k +1
2
k 2 k 3 k 2 k 3

k +12 k 6
k 22 k 3

k +7
k 2 k 3
2

m+2 n1 n (m+ 2) m(n1)

m
n
m n
n m

c)
=

mn+2 n ( mnm )

mn
nm

mn+2 nmn+ m
mn

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

27

mnmn+ 2n+ m
=
mn

2 n+ m
mn

3. Perkalian dan pembagian


Ingat kembali bentuk perkalian bilangan
pecahan yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
a c ac
= ; untuk b , d 0
b d bd
Hal ini juga berlaku untuk perkalian pada
pecahan aljabar.
Contoh:
Tentukan hasil perkalian pecahan bentuk aljabar
berikut.
a.

4 ab

3a 2

b.

x1 y+ 1

y
x

c.

x 2 +1 2 x

5
3

Penyelesaian:
Operasi Hitung Bentuk Aljabar

28

a.

4 ab 4 ab 4 ab 2b
=
=
=
3 a 2 3 a 2 6 a
3

b.

x1 y+ 1 ( x1 ) ( y +1 )

=
=
y
x
y x

xy y + x1
=
yx

xy + x y1
xy
c.

2
x 2 +1 2 x ( x +1 ) 2 x
=
=
5
3
5 3

2 x 3+ 2 x
=
15

2x 2
( x +1)
15
Kalian pasti masih ingat bahwa pembagian
merupakan invers (operasi kebalikan) dari operasi
perkalian. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
membagi dengan suatu pecahan sama artinya
dengan mengalikan terhadap kebalikan pecahan
tersebut.
b
c ac
a : =a = untuk b 0, c 0
c
b b
a
a 1 a
: c= = untuk b 0, c 0
b
b c bc

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

29

a c a d ad
: = = untuk b 0, c 0
b d b c bc
Hal ini juga berlaku untuk pembagian pada
pecahan bentuk aljabar.
Contoh:
Sederhanakan

pembagian

pecahan

aljabar

berikut.
a.

4 p 2q
:
3q 9 p

b.

3a c
:
b 4 b2

c.

ab b 2
:
c ac

Penyelesaian:

a.

4 p 2q 4 p 9 p
:
=

3q 9 p 3q 2q

b.

3a c
3 a 4 b2
: 2=

b 4b
b
c

c.

ab b 2 ab ac
: =
c ac 1 c 1 b2

=
=
=

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

36 p2
6 q2

6 p2
q2

12 a b 2
=
bc
a2 bc
2
b c

a2
b

30

12 ab
c

APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Mungkin saat belajar Matematika di Sekolah
Dasar kelas 1 atau 2 kita akan diberi soal seperti
ini, 2 + Berapa? = 5, bukankah itu serupa
dengan 2+x= 5, berapakah nilai x? Setelah kita
hitung maka akan menemukan jawabannya, yaitu
3. Selanjutnya, berikut adalah salah satu contoh
kejadian yang mengaplikasikan aljabar dalam
kehidupan sehari-hari. Attention please......!!!
Aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah Tangga
Manfaat aplikasi Aljabar bagi Ibu Rumah
Tangga adalah untuk memanajemen uang gaji,
uang saku anak, uang sekolah anak, dll. Contoh
memanajemen uang bagi Ibu Rumah Tangga
adalah sebagai berikut :
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji
sebesar Rp 2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan
dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 perbulan.
Dibutuhkan Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja
perbulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan
uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

31

3.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa uang


saku perorangan yang harus ia berikan untuk
kedua

anaknya

tiap

minggu

tetapi

uang

perbulannya harus masih tersisa Rp 1.000.000,00


untuk ditabung. Jika Ibu itu pintar Aljabar maka Ibu
itu dapat menentukan uang saku tersebut secara
tepat,

tapi

dibayangkan

jika
sendiri

tidak?
sesuai

Hemm

silakan

imajinasi

masing-

masing ya
Cara mengerjakan permasalahan di atas
denganmenggunakan Aljabar:
Kita

anggap

uang

saku

setiap

perminggu sebagai x

( 2.000 .000+ 4.000 .000 )1.000 .000=


1.000.000+ 500.000+ 3.000.000+( 4 2 x)

6.000 .0001.000 .000=4.500 .000+8 x

5.000.0004.500.000=8 x

500.000=8 x

x=

x=62.500

500.000
8

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

32

anak

{Mengapa

(4 2 x)

karena 1 bulan = 4 minggu

dan 2x itu adalah uang saku 2 orang anak}.


Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu
seminggu

adalah

Rp

62.500,00.

Dengan

matematika dan sistem Aljabar, cukup simple kan?


SOLA LATIHAN
A. Pilihan Ganda
1. Hasil dari

(2 x 3)2 adalah..

4 x 212 x9

a.
b.

4 x 212 x +9

2. Bentuk sederhana dari

c.

4 x 2 +12 x9

d.

4 x 2 +12 x+ 9

3 a6 b+2 b5 a

adalah

3.

a.

8 a6 b

c.

2 a+4 b

b.

2 a+ 4 b

d.

2 a4 b

( 3 a+ 4 b2 c ) (3 a+ 4 bc )= ..
a.

6 a+ c

c.

8 b3 c

b.

6 ac

d.

8 b+3 c

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

33

4. Bentuk sederhana dari dari

( 5 x y +2 z )(5 x2 y4 z) adalah ..
a.

10 x3 y2 z

c.

y 6 z

b.

10 x+3 y +2 z

d.

y +6 z

5. Diketahui bentuk aljabar

a +bc +2 bc+ b 10 .

Banyak suku pada bentuk aljabar tersebut


adalah ..
a. 3
b. 4

c. 5
d. 6

6. Hasil kali
a.
b.
7. Jika

(2 x 5)2

adalah

4 x 210 x +25
2

4 x 20 x25

c.

4 x 220 x +25

d.

4 x 10 x25

a=3, b=4, c=5 , maka nilai dari

( 2 a+4 b3 c ) (ab+ c)

adalah

a. 37
c. -15
d. -37
b. 15
8. Bentuk sederhana dari 4(2x - 5y) 5(x + 3y)
adalah
a. 3x 2y
b. 3x 5y

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

c. 3x 23y
d. 3x - 35t

34

9.

p=3

Ditentukan
dari

p23 pq+2 q2

dan

adalah

a. -1
b. 35
10.Jika

q=2 , maka nilai

c. 47
d. 50

A=4 x 2 +3 x

B=5 xx 2 , maka A

dan

2B =.
2

a.

6 x 7 x

b.

4 x 7 x

c.

3 x 7

d.

2 x 7

B. Esai
1. Sederhanakan bentuk aljabar
3

5 x +12 x2 x +3

2. Berapakah banyaknya suku dari bentuk


aljabar
3. Apabila

3 x y 6 xy +9 x
a=3,b=2

dan

c=5 , maka

tentukan nilai dari bentuk aljabar 2 + 3bc !


4. Sederhanakan bentuk aljabar

36 xy 2 +18 x 2 y 3
9 xy

5. Sederhanakan bentuk aljabar (2x 3) (4x +


1) !

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

35

DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono. 2007. MATEMATIKA
untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Banendro. 2010. Buku Ajar Matematika Semester Ganjil Kelas
VII. Solo: Putra Kertonatan.
Nuharini Dewi, Wahyuni Tri. 2008. Matematika Konsep dan
Aplikasinya Untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : CV.
Usaha Makmur.
http://istiyanto.com/soal-dan-pembahasan-aljabaruntuk-smp-kelas-7/
http://masjoker.wordpress.com/2009/10/28/operasialjabar-materi-smp-kelas-viii-semester-1/
http://proofits.blogspot.com/2012/08/berbicaratentang-matematika-tak-akan.html
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d015_0231
49_chapter2.pdf

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

36

http://www.scribd.com/doc/10320502/MATEMATIKAKELAS-7

QUIS MAKER
Pedoman Penggunaan Quiz Maker :
a. Masukan CD yang sudah berisikan data
Quis Maker ke dalam DVD/CD RW ROM.
b. Tunggu sampi muncul folder DVD/CD RW
Drive (F:).
c. Pilih Flash Player yang bernama Operasi
Hitung Bentuk Aljabar.
d. Jika diminta untuk masukan kata sandi,
masukan kata sandi aljabar.
e. Setelah memasukan kata sandi, pilih
continue.
f. Setelah itu kerjakan setiap soal yang
ada.
g. Di
tampilan

akhir

terdapat

hasil

pengerjaan, jika ingin melihat jawaban


yang benar atau salah. Pilih review.
h. Pilih review feedback pada setiap soal
yang

sudah

dikerjakan,

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

maka

37

akan

ditampilkan jwaban kita yang benar atau


yang salah.

Aditya Baharudinsyah, lahir di Cirebon pada tanggal 12 Agustus 199

BIODATA PENULIS

Sri Anggi Wahyuni, lahir di Majalengka pada tanggal 15 Maret 1993. A

Rosyanti, lahir di Pandeglang pada tanggal 12 November 1992. A

Eka Syaeful Bahri, lahir di Kuningan pada tanggal 31 Agustus 1993

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

38

DESKRIPSI KERJA KELOMPOK

Desain Grafis

: Sri Anggi Wahyuni

Tuan Rumah

: Sri Anggi Wahyuni

Desain Cover

: Eka Syaeful Bahri

Ide dan Kretif

: Aditya Baharudinsyah

Penasehat

: Aditya Baharudinsyah

Editor

: Eka Syaeful Bahri

Penulis

: Aditya B., Eka Syaeful Bahri,


Rosyanti dan Sri Anggi
Wahyuni.

Bank Soal-soal

: Rosyanti

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

39

Bank Kelompok

: Rosyanti

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

40

PERAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Dalam dunia pendidikan saat ini, komputer menjadi peran yang
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehari-hari.
Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit untuk dibayangkan oleh
siswa, kini dapat ditampilkan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja
akan lebih menyederhanakan pemikiran siswa dalam memahami suatu
materi pembelajaran, seperti matematika.
Dalam pembelajaran matematika, komputer banyak digunakan
untuk materi yang memerlukan gambar, animasi, visualisasi dan warna,
misalnya

geometri.

Clements

(1989:267-268)

menyatakan

bahwa

pembelajaran geometri dengan komputer perlu dilakukan. Satu hal yang


paling penting adalah komputer dapat membuat konsep matematika
(khususnya geometri) yang abstrak dan sulit, menjadi lebih konkret dan
jelas. Selain itu masih banyak lagi materi matematika yang dapat diajarkan
dengan menggunakan komputer (Abdussakir & Sudarman, 2000:5).
National Council of Supervisor menyatakan bahwa komputer lebih
baik digunakan untuk mengembangkan 10 kemampuan dasar dalam
matematika, diantaranya yaitu :
a. Problem Solving.
b. Aplikasi Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari
c. Peluang

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

32

d.
e.
f.
g.
h.

Estimasi dan Aproksimasi


Kemampuan Berhitung
Geometri
Pengukuran
Membaca, Menginterpretasi

dan

Mengkonstruksi

Tabel,

Diagram dan Grafik


i. Penggunaan Matematika untuk Prediksi
j. Melek komputer.
Saat ini, teknologi juga mengambil peran sebagai kemajuan bangsa.
Maka secara tidak langsung, kemajuan tingkat pendidikan suatu bangsa
juga diukur dari teknologi. Komputer merupakan suatu teknologi buatan
manusia. Komputer dalam dunia pendidikan digunakan sebagai media
pembelajaran. Biasanya berfungsi untuk menyampaikan materi yang
bersifat abstrak, seperti yang ada pada matematika. Dari hal tersebut,
diharapkan

siswa

lebih

mudah

untuk

menangkap

konsep-konsep

matematika yang sedang diajarkan oleh seorang pengajar. Walaupun


komputer dapat memudahkan seorang siswa untuk memahami materi
pembelajaran, tidak ada satu komputer pun yang dapat mengambil alih
peran seorang guru sebagai pendidik dan pengajar.

Operasi Hitung Bentuk Aljabar

33

You might also like