Professional Documents
Culture Documents
150 160 Imam PDF
150 160 Imam PDF
ABSTRACT
PT. Gunung Madu Plantations is one of the companies operating in the area of farming industry
with the main product of sugar. In order to exist, the company needs to increase the work
effectiveness and efficiency in using the farming tools through the planning of maintenance scheduling
in order that the machines or units that are going to be used can operate well, and do not experience
the damage while used.
Intention of this reseach is indentified flaw of electric and mechanic component heavy equipment
excavator PC200-6, calculate and analize rapid value electric and mechanic component flaw heavy
equipment excavator PC200-6, establish a good time for preventive replacement action, and establish
preventive interval timing schedule expectation which is optimazed.
The product that get an envelope acquirement electric component performation and mechanic
difference, that mirrored from timer mean beetween flaw and down time. As a whole reliability level
has decreasing while timer operation period, so that flaw rapid as long as utilizing each compenent
has increasing. Interval timer even electric component flaw timer is 9.99 days. While mechanic
compnent is 10.18 days. Even down time electric component is 0.885 hours, while mehanic
component is 1.98 hours. Timer even preventive ekectric component treatment is 0.86 hours, while
mechanic component 1.02 hours. Flaw probabilty for electric component are 1.82 % - 34.92%, while
mechanic component are 2.27%-32.58%. absolute value down time component which minimum for
electric compnent is 0.8172 hours 0.1452 hours, while mechanic component is 0.9840 hours
0.2064 hours. Absolute valuer down time which minimum for electric component is tp = 8 days with
down time total 0.1542 hours, while absolute total value of down time which minimum for mechanic
component are on tp = 8 days with down time total 0.2064 hours
Key words: Preventive maintenance, electric component, mechanic component, Jardine Model
INTISARI
PT. Gunung Madu Plantations merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
industri pertanian dengan hasil utamanya berupa gula. Peralatan produksi yang digunakan adalah
alat-alat pertanian dan alat-alat bantu pertanian. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan
operasi adalah kesiapan mesin-mesin produksi dalam melaksanakan tugasnya, maka diperlukan
suatu sistem perawatan yang baik. Perusahaan perlu meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja di
dalam penggunaan alat-alat pertanian tersebut melalui perencanaan penjadualan perawatan agar
mesin atau unit yang akan digunakan dapat beroperasi dengan baik, dan tidak mengalami gangguan
kerusakan pada saat digunakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kerusakan dari komponen elektrik dan
mekanik alat berat excavator seri PC200-6, menghitung dan menganalisis nilai laju kerusakan
komponen elektrik dan mekanik alat berat excavator seri PC200-6, menentukan waktu yang baik
untuk tindakan preventive replacement, dan menentukan ekspektasi jadual interval waktu perawatan
preventif yang optimal.
Hasil yang diperoleh meliputi performansi komponen elektrik dan mekanik berbeda, yang tercermin
dari rata-rata waktu antar kerusakan dan down timenya. Secara keseluruhan tingkat keandalan
mengalami penurunan selama periode waktu operasi, sehingga laju kerusakan selama penggunaan
masing-masing komponen mengalami peningkatan. Rata-rata interval waktu kerusakan komponen
elektrik adalah 9,99 hari, sedangkan untuk komponen mekanik adalah 10,18 hari. Rata-rata down time
komponen elektrik adalah 0,885 jam, sedangkan komponen mekanik adalah 1,98 jam. Rata-rata
waktu perawatan preventif komponen elektrik adalah 0,86 jam, sedangkan komponen mekanik adalah
1,02 jam. Probabilitas banyaknya kerusakan komponen elektrik adalah 1,82 % s/d 34,92 %,
sedangkan komponen mekanik adalah 2,27 % s/d 32,58 %. Nilai total down time komponen elektrik
150
adalah 0,8172 jam s/d 0,1452 jam, sedangkan komponen mekanik adalah 0,9840 jam s/d 0,2064
jam. Total nilai down time yang minimum untuk komponen elektrik adalah pada tp = 8 hari dengan
total down time 0,1452 jam, sedangkan total nilai down time yang minimum untuk komponen mekanik
adalah pada tp = 8 hari dengan total down time 0,2064 jam.
Kata kunci: Perawatan preventif, komponen elektrik, komponen mekanik, Model Jardine
A. PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi
yang
semakin pesat, memacu industri-industri terus
berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk yang dihasilkannya. Dalam bidang
industri saat ini, kualitas produk sangat
menentukan tingkat persaingan. Industri yang
tidak mampu menghasilkan kualitas produk
yang baik, akan dapat dengan mudah
tersingkirkan oleh industri pesaingnya yang
mampu menghasilkan produk lebih baik.
Peningkatan hasil industri yang terus-menerus
memerlukan proses produksi yang lancar.
Kelancaran proses produksi dipengaruhi oleh
keandalan dan ketersediaan (avaibility) mesin
yang dipergunakan. Mesin yang rusak secara
mendadak dapat mengganggu rencana
produksi yang telah ditetapkan. Untuk
menanggulangi hal tersebut diperlukan
perencanaan perawatan mesin yang terjadual
(preventive maintenance), untuk mengurangi
kerusakan
mesin
mendadak
(failure
maintenance). Tujuan utama dari kegiatan ini
adalah untuk menjaga mesin atau fasilitas
lainnya agar dalam keadaan siap pakai ketika
diperlukan. Akan tetapi tiap perusahaan
memiliki perbedaan kebijakan yang diterapkan.
Hal ini didasari karena perbedaan konsep
dalam memelihara mesin atau fasilitas lainnya.
Perusahaan menilai pemeliharaan mesin ini
sangat
penting
diperhatikan.
Sistem
pemeliharaan yang benar berpengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan. Hal ini
disebabkan dengan sistem pemeliharaan yang
benar maka akan berpengaruh terhadap
kelancaran proses produksi. Kelancaran
proses produksi membutuhkan mesin-mesin
atau peralatan produksi yang berada dalam
keadaaan baik. Untuk menjaga kondisi agar
mesin-mesin tersebut tetap dalam keadaan
andal adalah dengan melakukan proses
perawatan. Perawatan mesin yang dilakukan
terdiri dari 3 macam perawatan yaitu:
preventive
maintenance,
corrective
maintenance, dan break down maintenance.
Masalah sistem perawatan merupakan
salah satu masalah penting dalam industri.
Alasan utamanya adalah karena sistem
perawatan merupakan faktor utama untuk
kelangsungan hidup suatu sistem produksi.
Jika mesin tidak dirawat, maka akan
mengalami kerusakan yang lebih parah
sehingga perusahaan akan mengeluarkan
Sodikin, Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik Dan Komponen Mekanik
151
152
maka
peralatan
disentralisasi
penempatannya di unit-unit perawatan
sesuai dengan tempat dan macam
perawatan yang dilakukan.
Laju kerusakan suatu produk mengikuti suatu
pola dasar atau kurva yang disebut Bathub
Curve , dan dari kurva ini masa pakai suatu
produk dapat dibagi menjadi 3 periode waktu
atau phase seperti pada gambar berikut ini:
Laju
kegagalan
A
T0
T1
C
T2
Gambar 1. Bathtub Curve
waktu
F(t)=
[ ( t )dt ]
..
(2)
R(t)= e
t ....................................(3)
f (t )
.............................. (4)
R(t )
Sodikin, Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik Dan Komponen Mekanik
153
154
T p 1
[1 + H (tp
i=0
i +1
1 i )] f (t )dt ..(5)
i
Keterangan:
H(tp) = banyaknya kerusakan kegagalan
dalam interval waktu (0, tp), merupakan
nilai harapan.
f(t) dt = fungsi kepekaan peluang (p.d.f)
tp
= interval waktu kerusakan.
Penetapan interval pencegahan (tp) yang
optimal
mempergunakan
persamaan
(Jardine, 1987):
D(t p ) =
(6)
Keterangan :
Downtime akibat kegagalan = ekspektasi
jumlah kegagalan dalam interval (0, tp) x
waktu untuk penggantian kegagalan
= H(tp) x Tf ................................................ (7)
Downtime akibat penggantian pencegahan
= Tp
(8)
tP + TP
Keterangan:
Tf = waktu yang diperlukan untuk
penggantian komponen karena
kerusakan
Tp = waktu yang diperlukan untuk
penggantian komponen karena tindakan
preventif (komponen belum rusak)
tp + Tp = panjang satu siklus
6. Perangkat Electrical Equipment dan
Mechanical Equipment pada Komatsu seri
PC200-6
Perangkat sistem elektrik pada
Komatsu seri PC200-6 selain sebagai
perangkat standar dalam alat-alat berat,
komponen elektrik pada seri PC200-6 juga
berfungsi sebagai alat pemantau atau
memonitor kerja dari sistem mesin atau
engine dan sistem hidrolik. Ketiga sistem
tersebut saling berhubungan atau saling
berkaitan, jika terjadi gangguan pada
sistem mesin atau sistem hidrolik maka
pada panel monitor akan menyala sebagai
tanda peringatan terjadinya gangguan dari
salah satu sistem. Sehingga dapat
mempermudah
melakukan
tindakan
perawatan dan dapat mempermudah
operator
dalam
menjalankan
atau
pengoperasian unit di lapangan (Wijaya,
2005).
Sodikin, Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik Dan Komponen Mekanik
155
156
Tabel 1. Nilai rata-rata, dan standar deviasi waktu antar kerusakan dan down time
komponen elektrik
Rata-rata ( )
Standar Deviasi ( )
Uraian
Interval waktu kerusakan
119,89 jam = 9,99 hari
70,21 jam = 5,85 hari
0,885 jam = 0,073 hari
1,01 jam = 0,084 hari
Down Time
Waktu yang diperlukan untuk melakukan
tindakan perawatan preventif yaitu ratarata 0,86 jam, sehingga waktu perawatan
preventif (Tp) adalah 0,072 hari dan waktu
rata-rata down time (Tf) adalah 0,073 hari.
Dengan menggunakan persamaan 5 dan
bantuan tabel distribusi kumulatif Z, maka
dapat dihitung nilai harapan banyaknya
kerusakan yang terjadi H(tp) pada panjang
siklus tertentu, yaitu sebagai berikut:
H(tp) pada tp =1
1
H (1 ) = {1 + H (0 )}
T i 2
(t T i )2
exp ( T )
= 0,0182
Selanjutnya dilakukan pula perhitungan
H(tp) dari tp = 2 hari sampai 8 hari. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
tabe.
Sodikin, Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik Dan Komponen Mekanik
157
D(tp) pada tp = 1
D (tp ) =
= 0,0681
Selanjutnya dilakukan pula perhitungan
D(tp) dari tp = 2 hari sampai 8 hari. Hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
tabel.
Tabel 3.Total down time dari beberapa interval waktu tp untuk komponen elektrik
Tp (hari)
D(tp) (hari)
D (tp) (jam)
1
0,0681
0,8172
2
0,0362
0,4344
3
0,0251
0,3012
4
0,0196
0,2352
5
0,0166
0,1992
6
0,0145
0,1740
7
0,0130
0,1560
8
0,0121
0,1452
Berdasarkan hasil perhitungan D(tp) dari
masing-masing interval yang ada pada
tabel di atas, maka dapat ditentukan
interval perawatan yang optimal yaitu
pada tp = 8 dengan total down time
0,1452 jam.
b Perhitungan rata-rata dan standar
deviasi waktu antar kerusakan untuk
komponen mekanik
Waktu
antar
kerusakan
ini
merupakan kerusakan pada semua
komponen mekanik selama periode
Tabel 4. Nilai rata-rata, dan standar deviasi waktu antar kerusakan dan down time komponen mekanik
Rata-rata ( )
Standar Deviasi ( )
Uraian
Interval waktu kerusakan 122,19 jam = 10,18 hari
90,59 jam = 7,55 hari
1,98 jam = 0,165 hari
1,98 jam = 0,165 hari
Down Time
Waktu yang diperlukan untuk melakukan
tindakan perawatan preventif yaitu ratarata 1,02 jam, sehingga waktu
perawatan preventif (Tp) adalah 0,085
hari dan waktu rata-rata down time (Tf)
adalah
0,165
hari.
Dengan
menggunakan
persamaan
5
dan
158
Tabel 6.Total down time dari beberapa interval waktu tp untuk komponen mekanik
Tp (hari)
D(tp) (hari)
D (tp) (jam)
1
0,0820
0,9840
2
0,0451
0,5412
3
0,0321
0,3852
4
0,0257
0,3084
5
0,0220
0,2640
6
0,0198
0,2376
7
0,0182
0,2184
8
0,0172
0,2064
Berdasarkan hasil perhitungan D(tp)
dari masing-masing interval yang ada pada
tabel di atas, maka dapat ditentukan interval
perawatan yang optimal yaitu pada tp = 8
dengan total down time 0,2064 jam.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan pengolahan data dan analisis
hasil pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan:
1. Performansi
atau
unjuk
kerja
komponen elektrik dan mekanik
berbeda, yang tercermin dari rata-rata
waktu antar kerusakan dan down time.
Secara keseluruhan tingkat keandalan
mengalami penurunan selama periode
waktu
operasi,
sehingga
laju
kerusakan yang menggambarkan
tingkat kerusakan selama penggunaan
masing-masing komponen mengalami
peningkatan sejalan dengan lamanya
waktu operasi.
2. Rata-rata interval waktu kerusakan
untuk komponen elektrik adalah
119,89 jam atau 9,99 hari, sedangkan
untuk komponen mekanik adalah
122,19 jam atau 10,18 hari. Rata-rata
down time untuk komponen elektrik
adalah 0,885 jam atau 0,073 hari,
Sodikin, Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik Dan Komponen Mekanik
159
160