Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR MIKROBIOLOGI
Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt
Disusun Oleh :
Yatin Dwi Rahayu
1006578
CCP atau Titik Kendali Kritis didefinisikan sebagai suatu titik, langkah atau
prosedur dimana pengendalian dapat diterapkan dan bahaya keamanan pangan
dapat dicegah, dihilangkan atau diturunkan sampai ke batas yang dapat diterima.
Pada setiap bahaya yang telah diidentifikasi dalam proses sebelumnya, maka
dapat ditentukan satu atau beberapa CCP dimana suatu bahaya dapat
dikendalikan.
Masing-masing titik penerapan tindakan pencegahan yang telah ditetapkan diuji
dengan menggunakan CCP decision tree untuk menentukan CCP. Decision tree ini
berisi urutan pertanyaan mengenai bahaya yang mungkin muncul dalam suatu
langkah proses, dan dapat juga diaplikasikan pada bahan baku untuk
mengidentifikasi bahan baku yang sensitif terhadap bahaya atau untuk
menghindari
kontaminasi
silang.
Suatu
CCP
dapat
digunakan
untuk
mengendalikan satu atau beberapa bahaya, misalnya suatu CCP secara bersamasama dapat dikendalikan untuk mengurangi bahaya fisik dan mikrobiologi.
Critical limit (CL) atau batas kritis adalah suatu kriteria yang harus dipenuhi
untuk setiap tindakan pencegahan yang ditujukan untuk menghilangkan atau
mengurangi bahaya sampai batas aman. Batas ini akan memisahkan antara yang
diterima dan yang ditolak, berupa kisaran toleransi pada setiap CCP. Batas
kritis ditetapkan untuk menjamin bahwa CCP dapat dikendalikan dengan baik.
Penetapan batas kritis haruslah dapat dijustifikasi, artinya memiliki alasan kuat
mengapa batas tersebut digunakan dan harus dapat divalidasi artinya sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan serta dapat diukur. Penentuan batas kritis ini
biasanya dilakukan berdasarkan studi literatur, regulasi pemerintah, para ahli di
bidang mikrobiologi maupun kimia, CODEX dan lain sebagainya.
Untuk menetapkan CL maka pertanyaan yang harus dijawab adalah : apakah
komponen kritis yang berhubungan dengan CCP? Suatu CCP mungkin memiliki
berbagai komponen yang harus dikendalikan untuk menjamin keamanan produk.
Secara umum batas kritis dapat digolongkan ke dalam batas fisik (suhu, waktu),
batas kimia (pH, kadar garam). Penggunaan batas mikrobiologi (jumlah mikroba
Verifikasi harus dilakukan secara rutin dan tidak terduga untuk menjamin bahwa
CCP yang ditetapkan masih dapat dikendalikan. Verifikasi juga dilakukan jika ada
informasi baru mengenai keamanan pangan atau jika terjadi keracunan makanan
oleh produk tersebut.
Dokumentasi program HACCP meliputi pendataan tertulis seluruh program
HACCP sehingga program tersebut dapat diperiksa ulang dan dipertahankan
selama periode waktu tertentu. Dokumentasi mencakup semua catatan mengenai
CCP, CL, rekaman pemantauan CL, tindakan koreksi yang dilakukan terhadap
penyimpangan, catatan tentang verifikasi dan sebagainya. Oleh karena itu
dokumen ini dapat ditunjukkan kepada inspektur pengawas makanan jika
dilakukan audit eksternal dan dapat juga digunakan oleh operator.
YOGHURT
Walaupun terlihat sulit, pembuatan yoghurt sebenarnya sangat sederhana. Alat-alat
yang kita butuhkan tidaklah terlalu rumit, seperti panci berukuran kira-kira 40 cm,
sendok pengaduk, toples kaca dengan tutup. Semua peralatan ini dapat diperoleh
dengan mudah dipasar-pasar atau pusat pembelanjaan. Bahan utama yang
dibutuhkan untuk pembuatan yoghurt hanyalah susu. Susu ini dapat berupa susu
cair langsung tetapi yang perlu diperhatikan susu yang digunakan harus susu
putih.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Sterilisasi alat-alat dan wadah yang digunakan untuk pembuatan yoghurt.
2. Siapkan susu yang sudah dicairkan dengan air matang sebanyak 1 liter lalu
tambahkan susu krim sebanyak 15%.
3. Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit tetapi jangan
sampai mendidih sekitar 90C. Hal ini hanya bertujuan untuk menguapkan
air sehingga nantinya akan terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.
4. Jika sudah, solid yoghurt lalu diangkat dan didinginkan kira-kira sampai
43C
5. Kemudian ditambahkan bibit yoghurt (Lactobacillus bulgaricus dan
belum diberikan tambahan rasa ini dapat juga dijadikan bibit yoghurt
untuk pembuatan selanjutnya.
8. Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan sirup atau gula bagi yang
tidak kuat asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan perasa tambahan
makanan seperti rasa jeruk, strawberry dan leci yang dapat kita peroleh di
apotek-apotek. Yoghurt dapat disajikan tidak hanya sebagai minuman,
tetapi juga dapat disajikan bersama salad buah sebagai sausnya ataupun
sebagai bahan campuran es buah.
9. Yoghurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik ataupun kaca.
Jika ingin menggunakan wadah plastik sebaiknya yang agak tebal, akan
tetapi bila ingin menyimpan yoghurt untuk waktu yang lebih lama
sebaiknya menggunakan wadah kaca.
Susu murni
Dipanaskan sampai 90C
selama 15-30 menit, sambil
diaduk
Pengemasan
Tahap
Bahaya
Kontaminasi dari
Susu murni
Pemanasan
Pendinginan
Inokulasi
Sumber Bahaya
Cara Pencegahan
Tempat penyimpanan
Udara (mikroba)
yang tidak
diperlukan)
Kontaminasi alat
yang digunakan
Kontaminasi
Pengemasan
akan digunakan
Ditutup selama
Udara (mikroba)
lingkungan
Kontaminasi dari
pendinginan
Penerapan hygiene
Kebersihan pekerja
untuk menyimpan
peralatan yang
bibit yoghurt
Inkubasi
Kontaminasi
Udara(mikroba) dan
lingkungan
Kontaminasi wadah
yang digunakan
digunakan
Sterilisasi wadah yang
digunakan untuk
inkubasi
Sterilisasi wadah yang
digunakan untuk
pengemasan
Tahap
Sterilisasi
No.
CCP
1
Monitoring
Jenis Bahaya
Batas Kritis
Tindakan
Metode
Frekuensi
Koreksi
Biologi
Suhu:
Pengukura
Setiap
Lanjutkan
alat dan
(Bakteri dan
121C (air
n suhu dan
proses
proses bila
wadah
Kapang)
mendidih)
waktu
masih kurang
yang
selama
ketika
waktunya
digunakan
20C
sterilisasi
Langsung
angkat dan
tiriskan
segera
dengan alat
dan wadah
yang akan
digunakan
(untuk wadah
segera
dibalikan)
Sesuaikan
Biologi
Pemanasan
(bakteri dan
kapang yang
tak diperlukan)
Pengukura
Suhu 90C
n suhu dan
selama 15-
waktu
30 menit
ketika
suhu, aduk
Setiap
proses
terus ketika
pemanasan,
pemanasan
jangan
sampai
mendidih
Tahap
No.
CP
Monitoring
Jenis Bahaya
Batas Kritis
Metode
Frekuensi
Tindakan
Koreksi
Suhu harus
Pendinginan
Biologi
Suhu menurun
sampai 43C
Pengukuran
secara
terukur
sesuai agar
Setiap
bibit yoghurt
proses
tidak mati
jika suhu
terlalu tinggi
Inokulasi
Biologi
2-5%
Pengukuran
Setiap
Perbandinga
campuran bibit
secara
proses
n antara susu
yoghurt dari
terukur
dengan
susu murni
bahan
yang
yoghurt
digunakan
Lanjutkan
waktu
Pengukuran
Inkubasi
Biologi
inkubasi jika
3 jam sampai
secara
Setiap
pH masih
pH (4,0-4,5)
terukur dan
proses
kurang
visual
sesuaikan
yang
diinginkan
Sesuaikan
suhu agar
Pendinginan
(Penyimpana
Pengukuran
4
Biologi
Suhu 5C
n)
secara
terukur
tidak
Setiap
terjadinya
proses
pertumbuhan
mikroba
yang tak
diinginkan
Wadah tidak
Kurangi isi
terisi penuh
(head space
Pengemasan
Biologi
10% dari
volume botol)
wadah jika
Pemeriksaa
n secara
visual
Tidak bocor
(tertutup rapat)
http://cahyawan.net/2008/06/27/membuat-yoghurt-sendiri/
Setiap
proses
terlalu penuh
Ganti wadah
yang
rusak/bocor