You are on page 1of 8

BAHASA INDONESIA

MACAM MACAM DIKSI


Dosen Pengampu:
Mahfud Anshori, S.sos, M.si.

Disusun Oleh :
NOORRIDLO ALIF SETYAWAN
NIM : D1316022
JURUSAN : PERIKLANAN

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik


Universitas Sebelas Maret Surakarta

PEMBAHASAN
A. Macam-macam Diksi dan Penggunaanya
1. Antonim
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya
dianggap kebalikan dari makna/ungkapan lain.
Penggunaan dalam kalimat :
Canggih dan Kuno :
Perkembangan teknologi Jepang sudah sangat canggih.
Koleksi uang kuno terdapat di Museum Bank Indonesia.
Ringan dan Berat :
Pekerjaan itu terasa ringan sehingga cepat selesai.
Muatan itu sangat berat sehingga truk tidak bisa berjalan cepat.
Lautan dan Daratan :
Di lautan terdapat terumbu karang yang indah.
Daratan di dunia semakin sempit.

2. Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan/kemiripan makna. Sinonim
sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang
lebih sama dengan makna ungkapan lain.
Penggunaan dalam kalimat :
Bohong dan Dusta :
Dia mendapat karma karena sering berbohong.
Dia mendapat karma karena sering berdusta.
Sebab dan Karena :
Diana sangat populer di sekolah sebab dia, anak yang pintar.
Diana sangat populer di sekolah karena dia, anak yang pintar.
Sangat dan Amat :
Anak-anak sangat menyukai film kartun.
Anak-anak amat menyukai film kartun.
3. Polisemi
Merupakan sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki
makna lebih dari satu.
Penggunaan dalam kalimat :
Raja :
Michael Jackson sang raja musik pop di dunia.
Singa dikenal sebagai raja rimba.
Raja Bhumibol penguasa Thailand telah meninggal.

Jatuh :
Jujur saja aku sedang jatuh hati kepada dia.
Jatuh cinta terkadang tidak berbuah manis.
Dulu jatuh bangun kini dia telah sukses.
Naik :
Jenis musik EDM (electronic music dance) sedang naik daun.
Dia pergi ke Surabaya naik kereta api.
Ayahku telah naik pangkat.

4. Hiponim
Merupakan suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain,
sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap
merupakan bagian dari makna suatu ungkapan.
Penggunaan dalam kalimat :
Mawar dan Melati (mewakili bunga) :
Wajahmu cantik bagaikan melati yang harum.
Secantik apapun mawar ia tetap, memiliki duri.
Matahari dan Bulan (mewakili planet) :
Sinar matahari terasa hangat di pagi hari
Malam ini bulan sangat indah.
Kucing dan Anjing (mewakili hewan) :
Anjing Husky rupanya seperti serigala.
Ariyani sangat menyukai kucing.
5. Hipernim
Merupakan kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat
menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya.
Penggunaan dalam kalimat :
Ikan (mewakili lumba-lumba, hiu, tengiri dan lainya) :
Perairan di Indonesia memiliki banyak jenis ikan.
Banyak ikan-ikan segar yang dijual di Cilacap.
Tumbuhan (mewakili tanaman hias, pepohonan dan lainya) :
Tumbuhan tropis banyak tersebar di Indonesia.
Banyak tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat.
Makanan (mewakili nasi, roti, sayur dan lainya :
Makanan yang sehat dari lingkungan yang sehat.
Indonesia memiliki banyak makanan yang lezat.

6. Homonim

Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun


berbeda arti.
Penggunaan dalam kalimat :
Malang (bisa berarti nasib atau nama kota) :
Malang sekali nasib seorang anak jalanan.
Di Malang sedang musim panen apel.
Muka (bisa berarti wajah atau depan) :
Mukanya sangat manis bagaikan permen kapas.
Anista malu karena menyanyi di muka umum.
Bagi (bisa berarti pembagian atau untuk) :
Makanan itu harus di bagi rata.
Bagi warga harap mengikuti kerja bakti.

7. Homofon
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya
berbeda.
Penggunaan dalam kalimat :
Tank (kendaraan tempur) dan Tang (perkakas) :
Indonesia membeli beberapa tank dari Rusia.
Tito membeli tang di toko sebelah.
Sah (resmi) dan Syah (raja):
Kini aku dan dia sah menjadi suami istri.
Syah Shalik memiliki hati yang baik.
Rok (pakaian) dan Rock (jenis music):
Rok Diana berwarna hijau toska.
Nirvana adalah band rock terbaik.

8. Homograf
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan
artinya berbeda.
Penggunaan dalam kalimat :
Rendang (nama makanan) dan Rendang (pohon yang lebat) :
Rendang menjadi makanan kesukaanku.
Pohon itu daunnya rendang sekali.
Mental (watak) dan Mental (terpental):
Aisya memiliki mental seperti bunga putih.
Peluru itu mental terkena rompi anti tembak.
Serak (suara) dan Serak (tidak teratur):
Walau suara Diana serak tetapi dia seksi.
Daun itu berserakan di halaman rumah.

9. Makna Denotasi
Merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau
sesuai dengan makna kamus.
Penggunaan dalam kalimat :
Keras :
Baja memiliki struktur yang keras.
Tank terbuat dari baja yang keras.

Manis :
Es krim itu rasanya sangat manis.
Gula memiliki rasa yang manis.
Busuk :
Kamar mandimu baunya busuk sekali.
Nasi akan busuk jika dibiarkan 3 hari lebih.
Kambing Hitam :
Paman menjual kambing hitam miliknya.

10. Makna Konotasi


Makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Disebut juga
makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi
dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.
Penggunaan dalam kalimat :
Keras :
Dodi seorang anak yang keras kepala.
Sifa memiliki hati yang keras.
Manis :
Yani selain cantik wajahnya juga manis.
Manis sekali sikap seorang putri.
Busuk :
Tercium busuk tingkah lakumu.
Busuk sekali para koruptor di Indonesia.
Kambing Hitam :
Janganlah menjadikan seseorang kambing hitam.
11. Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata
yang acuannya lebih sempit atau khusus.
Penggunaan dalam kalimat :
Burung :
Kata Umum : burung.
Kata Khusus : burung merpati, burung greja, burung murai.
Bunga :
Kata Umum : bunga.
Kata Khusus : bunga mawar, bunga melati, bunga kamboja.
Gadget :
Kata Umum : gadget.
Kata Khusus : handphone, laptop, komputer.
Kendaraan :
Kata Umum : kendaraan.
Kata Khusus: mobil, motor, kapal, pesawat.

12. Kata Konkrit dan Kata Abstrak


Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra sedangkan,
kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra.
Penggunaan dalam kalimat :
Kata Konkrit : harum.
Harum sekali baju yang kau pakai.
Kata Abstrak : penciuman.
Anjing memiliki penciuman yang tajam.
Kata Konkrit : indah.
Gunung Slamet memang sangat indah.
Kata Abstrak : angan-angan.
Dody berangan-angan pergi ke Gunung Slamet.
Kata Konkrit : keren.
Negara Dubai sangat keren.
Kata Abstrak : keinginan.
Adit memiliki keinginan yang tinggi.
13. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh
kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya
tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acaraacara resmi.
Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.
Penggunaan dalam kalimat :
Kata Ilmiah : adaptasi.
Hewan harus beradaptasi dengan lingkungannya.
Kata Populer : menyesuaikan.
Hewan harus menyesuaikan dengan lingkungannya.
Kata Ilmiah : persepsi.
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda.
Kata Populer : pandangan.
Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda.
Kata Ilmiah : distrosi.
Jaringan internet Speddy mengalami distrosi .
Kata Populer : gangguan.
Jaringan internet Speddy mengalami gangguan.

You might also like