You are on page 1of 6
ASKEP PASIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH Oleh Ike mardiati A 8.Kep Ns I, PENGERTIAN HARGA DIRI RENDAH adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya , pesimis,tidak ada harapan dan putus asa, (DEPKES RI, 1996) HARGA DIRT RENDAH merupakan evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Tonsend, 1992) KONSEP DIRI adalah semua pikiran kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dengan lama berhubungan dengan orang Jain (Stuard , Sundeent 1991) Tl. RENTANG RESPON HARGA DIRI RENDAH Rentang respon hdr berfluktuasi dari rentang adaftif sampai rentang maladaptive (Stuard dan Sundeent 1998) Respon adaptif Respon maladaptive Fe ‘Aktualisasi Konsep Hargadiri _ Kekacauan Depersonalisasi Dirt Diri + Rendah ——_Identitas Respon adapif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma. Respon adaptif meliputi : a. Aktualisasi diri Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman yang sukses. b. Konsep diri positf. Klien mampu pengalaman yang positif’ dalam perwujudan dirinya, dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan secara jujur dalam menilai suatu masalah sesuai norma — norma sosial dan kebudayaan suatu tempat jika menyimpang merupakan respon maladaptive, = Respon Maladaptif : a. HARGA DIRI RENDAH ‘Transisi antara adaptif dan maladaptive schingga individu cenderung berfikir kearah negatif. b. Kekacauan Identitas. Kegagalan individu mengintegrasi aspek-aspek masa kanak-kanak dalam pematangan aspek psikologis, kepribadian pada masa dewasa secara harmonis. ¢. Depersonalisasi. Perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan,dan tidak dapat membedakan dirinya dari orang lain sehingga tidak dapat mengenali dirinya sendiri. Il. ETIOLOGI Tonsen 1998 mengemukakan bahwa penyebab hdr adalah : ~® Kurangnya umpan balik positif “As Perasaan ditolak oleh orang terdekat. “A Sejumlah kegagalan dan ketidakberdayaan. “A Ego yang belum berkembang menghakimi super ego. ‘Menurut Stuard dan Sundeent factor predisposisinya adalah penolakan orang tua atau hharapan orang tua yang tidak realistic, kegagalan berulang-ulang, tanggung jawab personal, ketergantungan kepada orang Jain dan ideal diri tidak realistis. Sedangkan factor presipitasinya adalah dapat bersumber dari internal ataupun ekstemal yaitu : 1. Trauma. Seperti penganiayaan, syok psikolog maupun fisik. 2. Ketegangan peran b.d peran atau posisi yang diharapkan dimana individu ‘mengalami frustasi ‘Ada tiga transisi peran : © Transisi peran perkembangan, Perubahan normative yang berkaitan dengan pertumbuhan, termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dengan norma-norma budaya, nilai-nilai dan tekanan untuk penyesuaian diri. © Transisi peran situasi. Terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian, © Transisi peran sehat sakit Terjadi akibat penggeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini dibentuk olel Kehilangan bagian tubuh, @ Perubahan penampilan fungsi tubuh, @ Perubahan fisik atau tumbang tidak normal. 1 Prosedur medis dan keperawatan. IV. MANIFESTASI KLINIS- Tanda dan gejala yang mungkin muncul pada klien dengan HARGA DIRT RENDAH adalah mengkritik diri sendiri atau orang Jain, penurunan produktivitas, destruktif pada diri dan orang lain, perasaan tidak mampu, merasa bersalah, mudah tersinggung, adanya ketegangan peran yang dirasakan. Tanda lainnya adalah pendangan hhidup yang pesimis, mengurung diri, menarik diri secara sosial, penyalah gunaan dan perasaan khawatir. V. POHON MASALAH. Isolasi Sosial : Menarik diri IARGA DIRI RENDAH Tidak Efektifnya Koping Individu VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Isolasi sosial : Menarik diri b. d HARGA DIRI RENDAH 2. Gangguan konsep diri HARGA DIRI RENDAH b. d tidak efektifnya koping individu. Dx1 Isolasi sosial menarik diri b .d HARGA DIRI RENDAH TUM : Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal. a. TUKI Klien dapat membina hubungan saling percaya. Kriteria Evaluasi. Ekspresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, klien ‘mau berjabat tangan,menyebutkan nama, menjawab salam dan mengatakan ‘masalahnya. % Intervensi. BHSP dengan menggunakan prinsip terapeutik. 4 Sapa klien dengan ramah. % Perkenalkan diri dengan sopan. 4 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan. 4 Jelaskan tujuan pertemuan dan menepati janji, 4 Tunjukan sikap empati. . TUK TT. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. > Kriteria evaluasi. Klien mengidentifikasi kemampuan dari aspek positif yang dimiliki. Intervensi. ® Diskusikan aspek positif yang dimiliki Klien. # Utamakan memberikan pujian yang realistis. ‘TUK Ill. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan, > Kriteria evaluasi. Klien menilai kemampuan yang digunakan. © Intervensi : 4 Diskusikan bersama Klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya. TUKIV. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, © Kriteria Evaluasi. Klien membuat rencana harian. Intervensi. %# Rencanakan bersama Klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan, # Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi. 4 Beri contoh cara pelaksanaan yang telah direncanakan. TUK V. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan. Kriteria evaluasi. Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya, ® Intervensi. % Anjurkan pada Klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan. % Beri pujian atas keberhasilan klien, ‘® Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah, f, TUK VI. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada. > Kriteria Evaluasi. Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga. © Intervensi. % Beri pendidikan kesehatan pada keluraga tentang cara perawatan lien HARGA DIRI RENDAH. + Bantu keluarga dalam memberi dukungan. 4 Bantu keluarga dalam menyiapkan lingkungan di rumah Sumber Pustaka Keliat, B, A., 1996, Hubungan Terapeutik Perawat ~ Klien, EGC, Jakarta ‘Nurjanah, I.,2005. Komunikasi Keperawatan : Dasar — Dasar Komunikasi Bagi Perawat, Mecomedika , Yogyakarta Potter,A.P&Perry,G,A.,2005, Fundamental of Nursing : Concepts, Process and Practice, Mosby Year Book, St. Louis Stuart W.G&Sundeen.J.S.,1998, Principles and Practise of Nursing.. Mosby Year Book, St. Louis. Direktorat Jenderal pelayanan Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan; 1988,Pedoman Perawatan Psikiatrik,DEPKES Rl,Jakarta Keliat BA.,Dkk.1997,Proses Keperawatan Jiwa Ed LEGC.Jakarta Carpenito,L.J.1998.Buku Saku Keperawatan(Terjemahan).EGC.Jakarta Rasmun.2001.Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatrik Terintegrasi Dengan Keluarga.Fd ICV Sagung Seto Jakarta Stuart.G.W & Sundeen.S.J .1998.Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan).Ed 3.EGC.Jakarta Townsend.M.C.1998.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatrik(Terjemahan).Bd 3.EGC.Jakarta

You might also like