You are on page 1of 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang
digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka
pemikiran yang telah dirancang. Adapun metode penelitian yang dimaksud
adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data (Arikunto, 2009:100).
Metode yang digunakan pada penelitian adalah eksperimen semu
(quasy experimental design). Metode ini memiliki kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen yang diambil secara tidak random (Sugiyono,
2006:14). Kedua kelas dalam penelitian ini diberikan perlakuan yang setara
yaitu keduanya melakukan pembelajaran konvensional (peranan guru lebih
dominan dalam menjelaskan dan menyampaikan materi). Perbedaannya
terletak pada pembuatan mind map. Pada kelas eksperimen dengan membuat
mind map sedangkan pada kelas kontrol tidak. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan pretest dan posttest. Hasil penelitian disajikan dalam
bentuk grafik dan tabel.

B. Desain penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Pembuatan Mind Map sebagai variabel bebas dan
ketercapaian KKM siswa merupakan variabel terikat.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control


Group Design (Sugiyono, 2006:16), dimana subjek penelitian ada yang
diberi perlakuan (kelas eksperimen) dan ada yang tidak diberikan perlakuan
(kelas kontrol). Pada penelitian ini akan diberikan pretest dan posttest.
Pretest diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi
yang akan digunakan dalam penelitian dan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa terhadap materi yang akan digunakan dalam penelitian dan untuk
mengetahui kemampuan siswa pada dua kelompok (kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol). Posttest diberikan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa pada kedua kelompok (kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol). Secara umum desain penelitian yang akan digunakan
dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design


Kelompok
Eksperimen
Kontrol

Pretest
O
O

Perlakuan
X

Posttest
O
O

Keterangan :
O = Pemberian pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol
X = Perlakuan pada kelas eksperimen dengan membuat mind map
(Sugiyono, 2006 : 116)

Pretest dan posttest pada kelas eksperimen dilaksanakan bertujuan


untuk melihat peningkatan (gain) siswa setelah mendapatkan perlakuan,
yakni pembuatan Mind Map.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Pasundan
7 Bandung Bandung.
2. Sampel
Sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling,
teknik ini digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbanganpertimbangan

tertentu

dalam

pengambilan

sampelnya

atau

pengambilan sampel untuk tujuan tertentu. Berdasarkan pertimbangan


tersebut peneliti memilih kelas X-1 untuk dijadikan kelas kontrol dan
X-2 sebagai kelas eksperimen.

Lokasi dan waktu penelitian

Bulan

JADWAL PENELITIAN DAN PENYUSUNAN SKRIPSI


16 April 30 Juni
2012
No.

Nama Kegiatan

Minggu ke1

April

D.

1.

Merumuskan Masalah

2.

Pengajuan Judul

3.

Pembuatan Proposal

4.

Seminar Proposal

Mei

Juni

5.

Menyusun Skripsi Bab I

6.

Menyusun Skripsi Bab II

7.

Menyusun Skripsi Bab III

8.

Penelitian pendidikan

9.

Menyusun Skripsi Bab IV

10.

Menyusun Skripsi Bab V

11.

Rencana Lanjutan

Keterangan:
Lokasi penelitian: Di SMA Pasundan 7 Bandung
= Kurun waktu

= Bulan

= Minggu

= Waktu Pelaksanaan penelitian

E. Instrumen penelitian
Pada penelitian ini menggunakan instrumen penelitian sebagai alat
pengumpulan data, yaitu bentuk tes. Tes digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa yang terdiri dari jenjang C1, C2, dan C3.
Menurut Rustaman, et al. (2005), aspek kognitif ini dapat diukur dengan
menggunakan taksonomi tujuan pembelajaran bloom yang telah direvisi. Tes
yang digunakan berupa tes kognitif (pilihan berganda) sebanyak 19 soal.
Nilai dari tes ini didapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai =

x 100
Sedangkan nilai maksimal dari tes ini adalah 100. Tes ini dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu pretest dan postest. Pretest diberikan kepada

siswa sebelum siswa mendapatkan perlakuan, tes ini bertujuan untuk


melihat pengetahuan awal siswa tentang materi sebelum adanya
pembelajaran dengan pembuatan mind map. Sedangkan posttest berfungsi
untuk melihat peningkatan ketercapaian KKM setelah diberi perlakuan.
Tes dilakukan terhadap dua kelas yang berbeda yaitu kelas kontrol dan
kelas eksperimen.
F. Prosedur penelitian
1. Tahap persiapan
a. Pembuatan proposal.
b. Pelaksanaan seminar proposal.
c. Perbaikan proposal sesuai dengan saran dosen pembimbing.
d. Mengurus surat perizinan ke Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, permohonan izin kepada Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat Daerah Kota Bandung (KESBANG), dan
Dinas Pendidikan Kota Bandung.
e. Perizinan ke SMA Pasundan 7 Bandung.
f. Penyusunan instrumen dan persiapan pembelajaran yaiu membuat
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelas
kontrol dan eksperimen.
g. Uji instrumen di SMA Pasundan 7 Bandung.
h. Analisis butir soal (instrumen), menggunakan rumus :
1) Validitas
Soal dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang
besar terhadap skor total, karena akan menyebabkan skor total
menjadi tinggi atau rendah. Pengukuran butir soal penelitian
ini menggunakan rumus korelasi sebagai berikut :

N x 2

x2

xy =

N XY ( X ) (Y )

(Arikunto, 2005: 72)


Keterangan :
rxy

Validitas butir soal

= Jumlah peserta tes

= Nilai suatu butir soal

= Nilai total Soal

X2

= Jumlah kuadrat skor tiap butir soal

Y2

= Jumlah kuadrat skor total

(X)2

= Kuadrat jumlah skor semua butir soal

(Y)2

= Kuadrat jumlah skor total


Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan harga product

moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika rxy >
r tabel

maka item soal tersebut dikatakan valid (Arikunto,

2009: 72)
Kriteria sebagai acuan untuk validitas suatu soal adalah
sebagai berikut :

Tabel 3.2 : KRITERIA VALIDITAS


ANGKA KORELASI
KETERANGAN
0,8 - 1,00
Sangat tinggi
0,6 - 0,80
Tinggi
0,4 - 0,60
Cukup
0,2 - 0,40
Rendah
0,0 - 0,20
Sangat rendah
(Arikunto, 2009:75)
2) Reliabilitas
Realiabilitas soal adalah taraf kepercayaan suatu soal,
sebuah soal dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketetapan atau tidak berubah-ubah (Arikunto,
2005: 60). Untuk menghitung reliabilitas ini digunakan rumus:
n
S 2 pq
r11 = [ n1 ][ S 2 ]
(Arikunto, 2009 : 100)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsisi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsisi subjek yang menjawab dengan salah ( q= 1-1)
pq = Jumlah hasil perkalian p dan q
N = Banyaknya item
S = Standar kesukaran soal
Adapun nilai koefisien reabilitas dapat dilihat pada tabel 3.3
Tabel 3.3 : KLASIFIKASI NILAI REABILITAS BUTIR SOAL
Rentang
0,8 - 1,00
0,6 - 0,79
0,4 - 0,59
0,2 - 0,39
0,0 - 0,19

Keterangan
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah

3) Daya Pembeda
Daya pembeda disini yaitu dimana kemampuan soal
tersebut untuk membedakan antara siswa yang pintar dengan

siswa yang kurang pintar. .(Cartono, 2010:47). Pada daya


pembeda menggunakan rumus sebagai berikut:

DP=

S AS B
IA

Keterangan :
DP

= daya pembeda

SA

= jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah

SB

= jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah

IA

= jumlah skor ideal salah satu kelompok (Atas/Bawah)


pada butir soal yang sedang diolah
adapun kriteria acuan daya pembeda dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini:
Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Pembeda
Koefesien Korelasi
Kriteria
DP < 0.00
Sangat jelek
0.00 0.19
Jelek
0.20 0.39
Cukup
0.40 0.69
Baik
0.70 1.00
Sangat baik
(Arikunto, 2010)
4) Tingkat kesukaran
Perhitungan tingkat kesukaran ini dimaksudkan untuk
mengetahui sukar atau mudahnya soal yang digunakan. Soal
yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan
rumus:

P=

B
JS

Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2010)
Klasifikasi tingkat kesukaran yang digunakan dapat dilihat seperti
pada Tabel dibawah ini.
Tabel 3.5. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Koefesien Korelasi
0.00 0.29
0.30 0.69
0.70 1.00
(Arikunto, 2010)

Kriteria
Sukar
Sedang
Mudah

5) Analisis Pengecoh
Pokok uji bentuk pilihan berganda yang baik harus
mempunyai pengecoh (distraktor) yang betul-betul berfungsi
sebagai contoh, yakni menarik perhatian siswa yang tidak
menguasai bahan pelajaran yang ditanyakan oleh pokok uji
1)

tersebut. Ciri pengecoh yang berfungsi ialah :


Ada yang memilih, khususnya dari kelompok rendah daripada

2)

kelompok tinggi.
Dipilih lebih banyak oleh kelompok rendah daripada kelompok

3)

tinggi.
Jumlah pemilih dari kelompok tinggi pada pengecoh itu tidak
menyamai jumlah kelompok tinggi yang memilih kunci

jawaban (Cartono , 2010 : 163).


i. Menyiapkan soal pretest dan posttest dari instrumen yang sudah
dianalisis.
2. Tahap pelaksanaan

Langkah langkah dalam penggunaan metode mind map diurutkan


menjadi : a. Pengkondisian awal, b. Penyusunan rancangan
pembelajaran, c. Pelaksanaan pembuatan Mind Map, dan d. Evaluasi.
a. Pengkondisian Awal
Tahap pengkondisian awal dimaksudkan untuk mengkondisikan
siswa diawal pembelajaran dan menyiapkan mental siswa untuk
mengikuti pembelajaran.
b. Penyusunan Rancangan Pembelajaran
Tahap ini digunakan untuk menyiapkan alat dan pengdukung
pembelajaran, penentuan kegiatan selama proses pembelajaran dan
penyusunan evaluasi.
c. Pelaksanaan pembuatan Mind Map
Kelas Eksperimen
Pertemuan ke 1
1) Pengkondisian kelas dengan mengabsen kehadiran siswa
terlebih dahulu.
2) Melakukan pretest.
3) Menjelaskan materi vertebrata dengan menggunakan media
powerpoint.
4) Menunjukan gambar hewan beserta nama ilmiah hewan
tersebut dari contoh spesies hewan vertebrata pada kelas
amphibia.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang
ditanyakan.
6) Guru memberikan tugas siswa membaca kembali materi yang
sudah disampaikan dan membawa alat bantu berupa spidol,
pensil warna, penghapus, penggaris dan pensil yang akan
digunakan minggu depan pada pembuatan Mind Map.
Pertemuan ke 2

1) Pengkondisian kelas dengan mengabsen kehadiran siswa


terlebih dahulu.
2) Guru sedikit mengulang

kembali

materi

yang

sudah

disampaikan pada minggu sebelumnya.


3) Mempersiapkan siswa untuk melaksanakan pembuatan Mind
Map.
7) Siswa melaksanakan kegiatan pembuatan Mind Map, dengan
langkah-langkah sebagai berikut. :
(a) Guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS).
(b) Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada murid untuk
membaca dan mempelajari materi.
(c) Setelah selesai membaca materi

pelajaran,

murid

diperintahkan untuk menutup buku.


(d) Pemberian Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengetahui
hasil Mind Map yang dibuat oleh siswa.
(e) Guru memberikan kesimpulan.
(f) Melakukan evaluasi.
(g) Menutup pelajaran.
8) Melakukan posttest.
Kelas Kontrol
1) Pengkondisian kelas dengan mengabsen kehadiran siswa
terlebih dahulu.
2) Melakukan pretest.
3) Menjelaskan materi vertebrata dengan menggunakan media
powerpoint.
4) Menunjukan gambar hewan beserta nama ilmiah hewan
tersebut dari contoh spesies hewan vertebrata pada kelas
amphibia.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa jika ada yang
ditanyakan.
6) Menyimpulkan materi pelajaran.
7) Melakukan posttest.

d. Evaluasi
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini:
1) Data yang dikumpulkan meliputi data utama berupa pretest dan
posttest
2) Data hasil penguasaan pembuatan Mind Map melalui LKS.
4. Teknik pengolahan data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari hasil data
berupa pretest dan posttest, dan Lembar Kerja Siswa. Pengolahan data
dilakukan dengan membandingkan hasil analisis penguasaan tiap
kategori konsep pada pretest dengan hasil analisis pada posttest.
Selain itu, setelah data diperoleh dari hasil penelitian, maka data
tersebut diolah secara statistik. Tahap pengolahan data dilakukan
dengan cara mengumpulkan data menggunakan pretest dan posttest.
Setelah data pretest dan posttest terkumpul, maka dilakukan
pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan rata-rata skor pretest dan postest.
b. Uji normalitas dilakukan dengan chi kuadrat dengan langkahlangkah
1) Menghitung rentang (r) : data terbesar-data terkecil
2) Menghitung banyak interval kelas
3) Menentukan banyak kelas (k)
k = 1 + 3,3 log N
4) Menentukan panjang kelas (p)
r
p=
k
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
6) Menghitung rata-rata gain ( x )
x =

X
N

7) Mencari nilai standar deviasi (SD)


8) Menentukan nilai Z score
batas kelasx
Zscore=
s

9) Menentukan luas interval


10) Menentukan panjang frekuensi diharapkan (Ei)
11) Menentukan frekuensi pengamatan (Oi)
12) Menghitung nilai chi kuadrat (X2)
(O iEi )2
2
X =
Ei
13) Membandingkan nilai X2 hitung dengan X2 tabel dengan dk= k3 dan taraf kepercayaan 95 % (0,01), jika X 2 hitung < X2 tabel
maka populasi berdistribusi normal, jika sebaliknya maka
populasi berdistribusi tidak normal.
c. Setelah dilakukan uji normalitas, data pretest dan posttest
kemudian dilakukan uji homogenitas
Vb
1) F hitung = Vk
Ket:
Vb = variasi besar
Vk = variasi kecil
2) Menentukan homogenitas: jika F hitung < F tabel maka
populasi tersebut homogen. Sedangkan jika F hitung > F tabel
maka populasi tersebut tidak homogen.
3) Menentukan derajat kebebasan
db1 = n1 1
db2 = n2 2
ket:
db1 = derajat kebebasan pembilang
db2 = derajat kebebasan penyebut

n1 = ukuran sampel yang variansinya besar


n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil
d. Uji hipotesis dilakukan setelah uji prasyarat, data berdistribusi
normal dan homogen maka pengujian dilakukan secara parametrik
dengan menggunakan uji t tidak berpasangan dengan langkahlangkah
1) Mencari standar deviasi gabungan dengan rumus
( n1 1 ) v 1+ ( n21 ) v 2
SDgab=
n1 +n22

Keterangan :
SDgab
= standar deviasi gabungan
n1
= jumlah sampel yang variansinya besar
n2
= jumlah sampel yang variansinya kecil
v1
= Varian besar
v2
= Varian kecil
2) Menentukan nilai t dengan rumus
x 1x 2
t=
1 1
SDgab
+
n1 n2

Keterangan :
x 1=ratarata kelompok eksperimen
x 2=ratarata kelompok kontrol
3) Menentukan derajat kebebasan
db1 = n1 1
db2 = n2 2
keterangan :
db1 = derajat kebebasan pembilang
db2 = derajat kebebasan penyebut
n1 = ukuran sampel yang variansinya besar
n2 = ukuran sampel yang variansinya kecil
4) Membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel sesuai dengan
tingkat kepercayaan yg dipilih yaitu 99 %.
5) Pengujian hipotesis
1=2
Ho :

Jika tidak ada peningkatan signifikan antara siswa yang diberi


perlakuan metode talking stick dengan yang tidak diberi
perlakuan.
1 2
Ho :
Terdapat ada peningkatan signifikan antara siswa yang diberi
perlakuan metode talking stick dengan yang tidak diberi
perlakuan.
6) Kriteria pengujian
Pengujian akan diperoleh thitung. Kemudian dibandingkan
dengan ttabel, jika thitung terletak antara (-ttabel & ttabel) atau thitung <
ttabel maka tidak berbeda secara signifikan, jika thitung terletak
diluar interval (-ttabel + ttabel) atau thitung > ttabel maka terdapat
perbedaan yang sangat signifikan (Suhaerah,2009:38)
7) Menghitung Nilai N-Gain yang Dinormalisasi
Mencari indeks gain nilai siswa menggunakan rumus sebagai
berikut :

G=

Skor PosttestSkor Pretest


Skor MaksimalSkor Pretest
(Sumber: Melzer dalam Syahfitri, 2008:33)
Keterangan :
Spost

= skor tes akhir

Spre

= skor tes awal

Smak

= skor maksimal

Kriteria tingkat N-gain ditunjukkan pada Tabel 3.10


Tabel 3.6 KLASIFIKASI NILAI N-GAIN
Nilai
G 0,7

Kriteria
Tinggi

0,3 G < 0,7


G < 0,3

Sedang
Rendah

8) Pengolahan data Lembar kerja Siswa (LKS)


Pengolahan data Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cara
membuat mind mapping dinilai dengan bantuan Rubrik
Assesment

Mind

Map

dari

Barbara

Martinson

(2004:http://dmc.umn.edu/activities/mindmap/).
Dalam menganalisis data ini akan dilakukan langkah
sebagai berikut :
a) Hasil penelitian Mind Map tersebut akan dituliskan pada
tabel dan dianalisis serta digenegeralisasikan.
b) Hasil Mind Map siswa ini dapat dibuat perbandingan
peningkatan hasil belajar siswa dalam belajar.

Tabel 3.7 Contoh Rubrik Assesment Tugas Mind map

Acuan Standar Penilaian Tugas Mind Map Siswa


Nama
:
No. Urut :
Skor Total : 16

Kriteria

Total Point

Poin

Komentar

Mind Map
Struktur (S)
Hubungan dengan ide (H)
Relevansi teks (R)
Komunikasi (C)

Keterangan :
a) Mind map (total poin 16) sesuai dengan rubrik assesment mind map.

You might also like