Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Kehadiran modul ini sebagai salah satu sumber belajar bagi guru peserta
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang
terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah. Sebagaimana amanat dalam
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mengharuskan bahwa guru
profesional memiliki kualifikasi akademik sekurang-kurangnya S1 atau Diploma
IV dan bersertifikat pendidik. PLPG merupakan salah satu pola yang
diselenggarakan untuk memenuhi guru yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan regulasi tersebut.
Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberi pengayaan
secara substansial maupun pedagogik
kepada guru-guru peserta PLPG,
sehingga selesai mengikuti program pelatihan kompetensi guru meningkat,
sehingga memungkinkan guru dapat mengubah paradigmanya dalam
pembelajaran di kelas yang dalam jangka tertentu dapat meingkatkan mutu
pendidikan di Indonesia.
Modul ini pada bagian awal memuat tentang Kebijakan Pengembangan Profesi
Guru dari sudut pandang akademik. Bahan ajar secara lengkap terkait dengan
Kebijakan Pengembangan Profesi Guru pada tahun 2012 telah ditulis dan
dikembangkan bersama oleh Tim Pusat Pengembangan Profesi Pendidik dengan
editor Prof. Dr. Sudarwan Danim. Pada bab-bab berikutnya dibahas tentang
Model-model dan Perangkat Pembelajaran yang ditulis dalam Bab III (Kegiatan
Pembelajaran I).
Penguasaan dan pemilihan terhadap model-model
pembelajaran akan sangat membantu guru
dalam melaksanakan proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran di kelas tidak membosankan. Sudah
saatnya siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sehingga paradigma
pembelajaran yang teacher oriented harus sudah mulai ditinggalkan. Dengan
menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif maka
pembelajaran menjadi menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan yaitu model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM). Demikian pula dengan atau tanpa pemberlakuan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), membuat perangkat
pembelajaran (silabus, RPP, pengembangkan bahan ajar, pembuatan media, dan
evaluasi) sudah melekat menjadi tanggung jawab dan kewajiban guru.
B. Prasyarat
Dalam mempelajari modul ini tidak memerlukan persyaratan secara spesifik.
Akan tetapi tidak ada salahnya jika para peserta pelatihan memahami dengan
baik terlebih dahulu dalam kaitannya dengan :
1. Regulasi penyelenggaraan PLPG
2. Teori-teori pembelajaran
3. Metodologi penelitian
4. Teknik penilaian.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan para peserta PLPG dapat
meningkatkan kinerjanya menjadi guru yang professional sesuai dengan
tuntutan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang kualifikasi guru,
BAB II
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
A. Tujuan Antara
(Kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan satu kegiatan
belajar tertentu dalam modul)
B. Uraian Materi
1. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru
(.......................................)
2. Hakikat Guru Profesional
a) Pengertian Profesi
Kata profesi adalah kata benda yang diambil dari kata profession,
sedangkan profesional merupakan kata sifat yang berasal dari kata
professional. Menurut Hornby, profession, n. occupation, esp one requiring
advanced education and special training, eg the law, architecture, medicine,
accountancy; professional adj 1. of a profession (1): ~ skill; ~ etiquette, the
special conventions, form of politeness, etc asociated with a certain pofession: ~
men, eg doctors, lawyers. 2. Doing or practising something as a full time
occupation or to make a living.
Page & Thomas (1979) memberikan batasan tentang profesi sebagai
berikut: profession, evaluative term describing the most prestigious
occupations which may be termed professions if they carry out an essential social
service, are founded on systematic knowledge, require lengthy academic and
practical training, have high autonomy, a code of ethics, and generate in-service
growth. Teaching should be judged as a profession on these criteria.
Pengertian profesi pada hakekatnya menunjuk kepada pekerjaan atau
jabatan. Tidak semua pekerjaan disebut sebagai profesi. Ada sejumlah ciri
atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengatakan suatu pekerjaan
sebagai profesi.
b) Karakteristik Profesi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 1, pengertian guru professional sebagai
berikut.
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
1) Ciri Profesi
Menurut Ornstein & Lavine (1984), suatu pekerjaan dikatakan sebagai
profesi apabila memenuhi sejumlah ciri sebagai berikut:
melayani masyarakat, dan pekerjaan tersebut merupakan karier
yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang lama (sepanjang
hayat, tidak mudah berganti).
pekerjaan tersebut membutuhkan bidang ilmu dan keterampilan
yang khusus (tertentu), yang tidak semua orang dapat
melakukannya.
menggunakan hasil penelitian dan aplikasi teori ke dalam praktik.
membutuhkan pelatihan (pendidikan) khusus dalam waktu yang
panjang.
terkendali berdasarkan lisensi baku dan/atau memiliki persyaratan
khusus (izin) untuk menduduki pekerjaan tersebut.
otonomi dalam membuat keputusan dalam lingkup pekerjaannya.
menerima tanggung jawab terhadap keputusan-keputusan yang
diambilnya.
memiliki komitmen terhadap jabatan dan klien, khususnya
berkaitan dengan layanan yang diberikannya.
menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, dan
relatif bebas dari supervisi jabatan (dokter menggunkan tenaga
administrasi untuk mengelola data klien, sementara tidak ada
supervisi dari luar terhadap pekerjaan dokter).
mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesinya.
mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk
mengetahui dan mengakui keberhasilan anggotanya (keberhasilan
pekerjaan dokter dihargai dan diakui oleh IDI dan bukan oleh
departemen kesehatan).
mempunyai kode etik, sebagai pedoman dalam melaksanakan
layanan.
mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan dari
setiap anggotanya.
mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi.
Penulis lain mencoba menggolongkan ciri profesi menjadi dua
kelompok yaitu (1) ciri utama dan (2) ciri tambahan (Sulistiyo-Basuki,
2004). Ciri utama adalah ciri yang mutlak harus ada atau melekat
dalam suatu pekerjaan untuk dikatakan sebagai profesi. Jika ciri utama
ini tidak tampak atau beberapa di antaranya tidak ada, maka sulit
untuk mengelompokkan pekerjaan tersebut ke dalam profesi.
Ciri Utama
Ada tiga ciri utama yang harus dipenuhi oleh suatu jenis pekerjaan
untuk dikatakan sebagai profesi yaitu (1) Sebuah profesi mensyaratkan
suatu pendidikan atau pelatihan yang ekstensif sebelum memasuki
profesi tersebut. Pelatihan ini dimulai sesudah seseorang memperoleh
gelar sarjana; (2) Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual
yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, dan pengrajin
lebih merupakan ketrampilan fisik. Sedangkan pelatihan akuntan,
engineer, dokter lebih didominasi oleh muatan intelektual; (3) Tenaga
yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada
masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi kepada pemberian
layanan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri.
Ciri Tambahan
Ciri tambahan adalah ciri yang kehadirannya tidak mutlak harus ada.
Jika ciri-ciri tambahan ini dipenuhi maka akan semakin memperkokoh
kualitas atau eksistensi profesi dari pekerjaan tersebut. Ada tiga yang
termasuk dalam katagori ciri tambahan, yaitu (1) Adanya proses
lisensi atau sertifikat. Ciri ini lazim pada banyak profesi namun tidak
selalu perlu untuk status profesional. Dokter diwajibkan memiliki
sertifikat praktek sebelum diizinkan berpraktek. Namun pemberian
lisensi atau sertifikat tidak selalu menjadikan sesuatu yang mutlak
sebagai syarat profesi; (2) Adanya organisasi profesi yang mewadahi
para anggotanya sebagai sarana komunikasi dan sarana perjuangan
untuk memajukan profesinya dan kesejahteraan anggotanya; (3)
Otonomi dalam pekerjaannya. Profesi memiliki otonomi atas
penyediaan jasanya dan tindakan-tindakan atas pengambilan
keputusan dalam profesinya. Kode etik juga merupakan ciri tambahan
dalam sebuah profesi. Kode etik disusun oleh organisasi profesi. Jadi
kehadirannya terkait dengan keberadaan organisasi yang juga masuk
dalam katagori ciri tambahan.
2) Guru Sebagai Profesi
Apakah pekerjaan atau jabatan guru sebagai sebuah profesi?
Jawabannya ya. Hal ini didasarkan kepada beberapa karakteristik
sebagai berikut:
Pekerjaan guru memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang
menentukan (penting) dalam masyarakat.
materialistis
Dengan ditetapkannya seperangkat kompetensi guru, masyarakat sangat
berharap terjadi perubahan perilaku mengajar guru di kelas. Menurut
Diaz dkk (2006) keberadaan guru di kelas hendaknya menjadikan ia
sebagai model belajar dari peserta didiknya. Guru sebagai model
diantaranya menunjukkan;
memiliki citra diri positif, maka kita akan mengalami berbagai macam
hal positif sesuai dengan apa yang kita pikirkan.
Banyak ahli percaya bahwa orang yang memiliki citra positif adalah
orang yang beruntung. Citra diri yang positif membuat mereka
menikmati banyak hal yang menguntungkan, diantaranya orang
sering diberi kepercayaan untuk mengemban tugas tertentu dan sering
pula mendapatkan pelayanan secara khusus. Selanjutnya dengan citra
diri positif akan dapat membangun rasa percaya diri dan
meningkatkan rasa juang.
Membangun Percaya Diri. Citra diri yang positif secara alamiah akan
membangun rasa percaya diri, yang merupakan salah satu kunci
sukses. Guru yang mempunyai citra diri positif tidak akan berlamalama menangisi nasibnya yang sepertinya terlihat buruk. Citra dirinya
yang positif mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang masih
dapat ia lakukan. Ia akan fokus pada hal-hal yang masih bisa
dilakukan, bukannya pada hal-hal yang sudah tidak bisa ia lakukan
lagi. Dari sinilah, terdongkrak rasa percaya diri orang tersebut.
Meningkatkan Daya Juang. Dampak langsung dari citra diri positif
adalah semangat juang yang tinggi. Guru yang memiliki citra diri
positif, percaya bahwa dirinya jauh lebih berharga daripada masalah,
ataupun penyakit yang sedang dihadapinya. Ia juga bisa melihat
bahwa hidupnya jauh lebih indah dari segala krisis dan kegagalan
jangka pendek yang harus dilewatinya. Segala upaya dijalaninya
dengan tekun untuk mengalahkan masalah yang sedang terjadi dan
meraih kembali kesuksesan yang sempat. Inilah daya juang yang lebih
tinggi yang muncul dari guru dengan citra diri positif.
Manfaat Citra Diri Positif
Seseorang yang memiliki citra diri yang positif akan mendapatkan
berbagai manfaat, baik yang berdampak positif bagi dirinya sendiri
maupun untuk orang-orang di sekitarnya. Manfaat-manfaat yang
terasakan oleh si empunya citra diri positif dan lingkungannya
tersebut adalah:
Guru akan membawa Perubahan Positif
Guru yang memiliki citra diri positif senantiasa mempunyai inisiatif
untuk menggulirkan perubahan positif bagi lingkungan tempat ia
berkarya. Mereka tidak akan menunggu agar kehidupan menjadi lebih
baik, sebaliknya, mereka akan melakukan perubahan untuk membuat
kehidupan menjadi lebih baik. Perubahan positif tidak hanya
terasakan oleh dirinya, namun juga oleh lingkungannya.
Untuk membangun citra diri yang positif, kita harus berpikir unggul.
Cara berpikir unggul seperti ini akan mendorong kita untuk
senantiasa berusaha menghasilkan karya terbaik. Mereka tidak akan
berhenti sebelum mereka dapat mempersembahkan sebuah
mahakarya. Semua ini dapat diraih guru jika selalu berpikir unggul.
Setiap kali akan berciptakarya , yang dipikirkan guru adalah
kemenangan atas keberhasilan belajar anak didiknya. Selalu berpikir
kreatif dan inovatif.
Belajar Berkelanjutan
Selain melalui persiapan yang tepat serta berpikir unggul, citra diri
positif juga bisa dibangun melalui komitmen pada pembelajaran
berkelanjutan. Hasil belajar akan membawa perubahan positif dengan
menambah nilai bagi orang yang berhasil mendapatkan pengetahuan
ataupun keterampilan baru, yang bisa dijadikannya modal untuk maju
meraih sukses. Tanpa semangat untuk senantiasa mengembangkan
diri, guru yang sudah memiliki citra positif bisa saja lalu kehilangan
citranya tersebut karena tidak dianggap unggul lagi atau tidak
dianggap mampu menambah nilai bagi masyarakat sekitar melalui
karya-karya yangdihasilkannya.
Seringkali guru yang sudah lama mengajar maupun yang berada di
tingkat atas merasa tak perlu lagi untuk belajar. Ia memandang remeh
untuk belajar lagi, ia pikir, Toh, aku sudah sukses. Tambahan, orang
seperti ini lebih enggan lagi untuk belajar pada orang yang lebih
rendah dari dirinya. Hasilnya, ketika ia dirundung masalah,
keberhasilannya pun melorot. Guru yang lebih muda yang terus
belajar akan menggantikannya dan menangani masalah dengan lebih
baik.
Hal yang paling penting juga dalam membahas tentang citra diri ini
adalah konsep diri, atau harga diri. Menurut Bandura, jika selama ini
kita merasa hidup telah sesuai dengan standar-standar yang kita
tentukan dan telah memperoleh imbalan atau penghargaan, itu berarti
kita telah memiliki konsep diri (harga diri).
Guru yang memiliki kemampuan membangun citra diri positif akan
sukses dan mudah membangun karier. Ia selalu melihat kelebihan
diri, bukan kekurangan. Guru mampu membuat dirinya berharga
dimata orang lain. Contohnya antara lain citra kejujuran, kesabaran,
ketegasan, kedisiplinan dan wibawa merupakan citra positif yang
disukai siapapun. Di dalam membangun citra diri ini dibutuhkan
kemauan dan keseriusan dan memang tidak mudah, sering tidak akan
terlihat langsung hasilnya. Karena citra diri merupakan produk
pembelajaran dari orangtua, pengasuh yang memberikan kontribusi
terbesar pada citra diri kita. Pengalaman lain dari guru, teman dan
2) Etika
Seringkali di dalam kehidupan
sehari-hari kita mendengarkan
maupun menggunakan kata etika, etis, etiket, moral, maupun akhlak.
Coba kita perhatikan kalimat-kalimat berikut ini!
Guru PPL itu tidak punya etika, masuk ruangan tidak mengucapkan
salam
Rupanya, moral guru itu rendah. Masak, anak didiknya ditendang
dan dimaki-maki karena tidak ikut upacara
Tidak etislah kalau kita yang menyampaikan perihal kekurangan
bapak pengawas
Mahasiswa supaya memakai pakaian yang pantas di hari wisuda,
jangan kita dikira tidak tahu etiket
Pada kalimat-kalimat di atas kita bisa melihat cara berperilaku dari
manusia yang dianggap tidak baik dan benar. Mengapa kita sebagai
guru perlu memahami tatacara hidup ini? Perlu beretika, bermoral dan
berakhlak baik ?
Seperti yang kita ketahui, bahwa manusia adalah makhluk ciptaan
Allah yang paling sempurna. Manusia diberi akal budi, perasaan dan
kehendak. Dengan akal manusia bisa berpikir, dengan rasa manusia
bisa mengatur keharmonisan hidup ini, dengan kehendak manusia
bisa banyak berbuat amal kebaikan dan membuat karya. Karunia
Allah jua, manusia mampu berbahasa, bisa mendidik dan dididik,
berkehendak untuk menjadikan hidup ini lebih bermakna. Dengan
kelebihan ini, manusia tentunya dapat berperilaku baik (kepribadian)
setiap saat.
Untuk memelihara keseimbangan kehidupan pribadi maupun
kehidupan bersama (sosial), manusia perlu mengetahui aturan-aturan,
nilai-nilai, norma-norma umum, maupun aturan ajaran agamanya.
Manusia yang selalu berpikir kritis akan mampu menimbang perilaku,
mana yang berdampak baik dan berdampak buruk. Kesadaran diri,
harus berperilaku bagaimana ini, yang dikenal dengan ilmu etika.
Berikut ini, akan dibahas tentang etika, moral dan akhlak secara
singkat. Dimulai dari pengertian tentang etika, macam dan hubungan
etika dengan moral, etiket dan akhlak, sehingga membawa kita pada
memantabkan
Etos juga dikenali sebagai kebiasaan, berbasis pada state of mind yang
berhubungan kegiatan produktif.
Etos kerja sebagai seperangkat perlikaku kerja, yang berakar pada
kesadaran yang kuat, keyakinan yangjelas danmantab, serta komitmen
yang teguh pada prinsip,paradigma, dan wawasan kerja yang khs dan
spesifik
Delapan kebiasaan (habitus) dalam bekerja cerdas
4) Komitmen
Makna Komitmen
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan dosen, Pasal 7 menyatakan salah satu prinsip
profesionalitas butir c. Guru memiliki komitmen untuk meningkatkan
mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003, Pasal 40 Ayat (2)butir b.
menyatakan pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban
mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan butir c. memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan kepadanya.
Komitmen adalah janji. Komitmen adalah janji pada diri kita sendiri
atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita.
Komitmen merupakan pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang
sebenarnya yang berasal dari watak yang keluar dari dalam diri
seseorang.
Pilihan jadi guru hendaklah diperkuat dengan komitmen. Komitmen
akan mendororong rasa percaya diri, dan semangat kerja, menjalankan
tugas sebagai guru menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini
ditandai dengan peningkatan kualitas phisik dan psikologi dari hasil
kerja. Sehingga segala sesuatunya menjadi menyenangkanbagi seluruh
warga sekolah.
Komitmen mudah diucapkan. Namun lebih sukar untuk dilaksanakan.
Mengiyakan sesuatu dan akan melaksanakan dengan penuh
tanggungjawab adalah salah satu sikap komitmen. Komitmen sering
dikaitkan dengan tujuan, baik yang bertujuan positif maupun yang
yang bertujuan negative.
Sudah saatnya kita selalu berkomitmen, karena dengan komitmen
sesorang mempunyai keteguhan jiwa. Stabilitas social tinggi,
toleransi,, mampu bertahan pada masa sulit, dan tidak mudah
terprovokasi.
Komitmen yang tinggi untuk mengembangkan pendidikan.
Memenuhi Komitmen (menepati janji sesuai dengan hati nurani)
merupakan sikap dasar guru profesional. Menurut Pugach (2008) ada
lima komitmen yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan oleh
guru, berkaitan dengan gelar profesional yang disandangnya.
- Selalu belajar mengembangkan pengetahuan dari berbagai sumber.
kita berjanji. Apa yang terjadi setelah kita guru memulai dunia kerja,
janji tinggal janji. Komitmen sering terlupakan. Janji akan lebih
mengutamakan tugas Negara daripada kepentingan pribadi, sering
terbalik dalam pelaksanaannya. Beratnya kesalahan kita, kita berjanji
dengan Allah.
Guru diharapkan akan menjadi seseorang yang menepati janji,
memegang ucapannya dan dapat dipercaya dan diandalkan. Guru
akan tampil dalam sikap, perkataan dan perbuatan menepati janji
betapapun kecilnya dan dapat diandalkan, terpercaya, beriman dan
bertakwa.
hal-hal
yang
menakutkan-usahakan
tarik
hal-hal
yang
membahagiakan/menarik hal-hal yang anda inginkan ingin sembuh
focus pada kesehatan senang focus pada kebahagiaan tenang focus
pada kedamaian.
Selanjutnya Sentanu mengaitkan kerja otak dengan keikhlasan dan
pentinya doa. Hidup di dunia berpasangan ada otak kiri dan otak
kanan. Kiri berpikir analitik, logis, bahasa, pengetahuan. Kanan
Intuisi, kuasi, seni, musik dsb. Tiap orang berbeda mana yang
menonjol. Perlu kerja sama (kanan kiri) , menyeimbangkan diri.
Perang besar melawan diri sendiri. Pikiran positif yang rasanya enak
dihati ketika anda beraktivitas, lakukan dengan hati dengan cara
penuh doa kepada Allah SWT/ menyerahkan seluruh kehidupannya
kepada Allah SWT. Kita telah diberikan motivasi yang berbicara Zone
ikhlas High energi syukur, sabar, tenang, Happy perasaan positive
yang berenergi tinggi positive feeling. Kebanyakan manusia melihat
lewat panca indera tetapi belum tentu memahami apa yang dilihat.
Doa adalah senjata orang yang beriman D = Direction Minta yang jelas
O = Obedience = yakin doa akan dikabulkan A= Aceptance = syukur
(menerima perasaan terkabulnya doa).
Malu; rasa salah, malu hati, kesal hasil, sesal, hina, aib, dan hati
hancur lebur.
Guru yang memiliki empati tinggi, mampu membaca dan memahami
kondisi emosi peserta didiknya pada waktu tertentu. Guru akan
berusaha membantu, memberi bimbingan cara mengelola emosi
mereka.
Kecerdasan emosional: kemampuan seperti kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri, dan bertahan menghadapi frustasi,
menendalikan dorongan hati dan tidak berlebih-lebihan dalam
kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress
tidak melumpuhkan kemampuan berpikir; berempati dan berdoa.
Empati adalah kemampuan membaca emosi
Kemampuan menerima sudut pandang orang lain
Kemampuan dalam mendengarkan orang lain
Kemampuan kepekaan akan perasaan oranglain
Goleman menyebut empati sebagaiketerampilan dasar manusia.
Orang memiliki empati kata Goleman adalah pemimpin alamiah yang
dapat mengekspresikan dan mengartikulasikan sentiment kolektif
yang tidak terucapkan, untuk membimbing suatu kelompok menuju
cita-citanya.
irama suara
alis berkerut
senyum lebar
kelopak mata berat
nada suara melengking
cuping hidung mengembang
Artinya
Kepala manggut-manggut
Sangat memahami
Belum mengerti
Mengerutkan dahi
Susah memahami
Guru harus kreatif jika di kelas yang diajarnya ada siswa yang ngobrol
dengan temannya. Tidak melihat ke depan, atau kalau ditanya tidak
menjawab. Teramati tidak semangat mengikuti pelajaran . Lakukan
interaksi dengan memberi umpan balik. Guru harus berusaha mencari
akar permasalahannya, jangan hanya focus menyelesaikan program
pembelajaran hari itu. Sikap empati yang tinggi dari guru akan
mampu mengatasi masalah belajar siswanya.
BAB III
MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
A. Model Pembelajaran
1. Konsep Model Pembelajaran
a) Pengertian Model Pembelajaran
Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran,
tentu diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi
kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar
peserta didik. Modeldiartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalammelakukan kegiatan. Model dapat dipahami sebagai:
(1) suatu tipe atau desain; (2)suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan
untuk membantu proses visualisasisesuatu yang tidak dapat dengan
langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensiinferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara sistematis suatu objek
atau peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja,
suatu terjemahan realitas yang disederhanakan; (5) suatu deskripsidari suatu
sistem yang mungkin atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil
agardapat menjelaskan dan menunjukkan sifat bentuk aslinya (Komaruddin,
2000:152).
Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya, walaupun
model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia yang sebenarnya. Atas dasar
pengertian tersebut, maka model mengajar dapat difahami sebagai kerangka
konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, danberfungsi sebagai pedoman bagi
perencanaan pengajaran bagi para guru dalam melaksanakan aktivitas
pembeiajaran.
Dalam mengajar, guru dapat mengembangkan model mengajarnya yang
dimaksudkan sebagai upaya mempengaruhi perubahan yang baik dalam
perilakusiswa, Pengembangan model-model mengajar tersebut dimaksudkan
untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengenal
siswa dan menciptakan lingkungan yang lebih bervariasi bagi kepentingan
belajar siswa. Salah satu batasan tentang model mengajar adalah :
Model of teaching can be defined as an instructional design which describes
theprocess of specifying and producing particular environmental situations which
causethe students to interact in such a way that that specificchange occurs in their
behavior,(SS Chauhan, 1979:20).
Dengan memperhatikan batasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
model mengajar adalah merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang
yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya
berpikir model apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai
secara efektif dan efisien, Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa
yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Oleh
karena itu, sebelum menentukan model pembelajaran yang dapat
digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan :
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
- Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan
aspek kognitif, afektif, atau psikomotor?
- Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
apakah tingkat tinggi atau rendah ?
- Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan
akademis?
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran
- Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau
teori tertentu?
- Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan
prasyarat tertentu atau tidak?
- Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
Pertimbangan dari sudut siswa
- Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan
siswa?
- Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan
kondisi siswa?
Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
- Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu model
saja?
- Apakah model yang kita tetapkan dianggap satu-satunya model
yang dapat digunakan?
- Apakah model itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?
Pertanyaan-pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan dalam
menerapkan strategi yang ingin diterapkan. Misalkan untuk mencapai
tujuan yang dengan aspek kognitif, akan memiliki model yang berbeda
dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor, Demikian
juga halnya, untuk mempelajari bahan pelajaran yang bersifat fakta akan
berbeda dengan mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain
sebagainya.
Persiapan (Preparation)
Penyajian (Presentation)
Korelasi (Correlation)
Menyimpulkan (Generalization)
Mengaplikasikan (Aplication)
2)
3)
4)
5)
b) Inkuiri
Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses
pembelajaran didasarkan pada pencarian dan peneluan melalui
prosesberpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta
hasildari rnengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.
Dengandemikian dalam proses perencanaan, guru bukanlah
mempersiapkansejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi
merancang pembelajaranyang memungkinkan siswa dapat menemukan
sendiri materi yang harus dipahaminya
Apakah inkuiri hanya bisa dilakukan untuk mata pelajaran tertentu
saja?Tentu tidak. Berbagai topik dalam setiap mata pelajaran dapat
dilakukanmelalui proses inkuiri. Secara umum proses inkuiri dapat
dilakukan melaluibeberapa langkah,yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
Merumuskan masalah
Mengajukan hipotesis
Mengumpulkan data
Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan
Membuat kesimpulan
c) Bertanya
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.
Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap
individu; sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru
tidakmenyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar
siswadapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat
penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing
dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang
dipelajarinya.
Dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan
sangatberguna untuk:
a. Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan
materi pelajaran
b. Membangkitkan motivasi belajar siswa
c. Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu
d. Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan
e. Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu
(4
RT),
berdasarkan
mereka
sesuai
Anda
tangkap
dari
pembelajaran
dengan
LANGKAH KEGIATAN
Secara diagramatik, langkah
digambarkan sebagai berikut:
pembelajaran
dalam
pertemuan
ini
Komponen Pembelajaran
a.
Kegiatan Siswa
b.
c.
a.
Kegiatan Guru
b.
c
.a.
.
b.
c
.a.
Guru
b.
Jenis Pertanyaan
atau Penugasan Yang
Dikerjakan Siswa
Sumber Belajar Yang
Digunakan
Lainnya: .
c
.a.
.
b.
c
a.
b.
.
.
c.
.a.
.
.
b.
c
.
struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada
dalam pikiran sebagai hasil pemahamanterhadap objek yang ada
dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut
berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan
konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses
memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan
objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan
membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi
seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat
membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat
dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya.
Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisa kankarena memang proses
belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan
lingkungannya.
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada
rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar
sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser
dari satu aspek situasi ke aspeklain secara reflektif dan memandang
unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai berpikir secara operasional, (3)
Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan
benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan keterhubungan
aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan
hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume
zat cair,panjang, lebar, luas, dan berat. Memperhatikan tahapan
perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia
sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
a) Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal
yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba,
dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan
bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih
faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
b) Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang
dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu
memilah-milah konsep dariberbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum
ke bagian demi bagian.
c) Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang
secarabertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang
lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu
diperhatikan mengenai urutanlogis, keterkaitan antar materi, dan
cakupan keluasan serta kedalaman materi.
c. Pembelajaran yang Efektif
Kegiatan belajaran yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang
menunjang kompetensi siswa. Kegiatan belajara yang efektif adalah kegiata
belajar yang memahami makna belajaryang sesusngguhnya, pembelajaran
yang berpusat, pembelajaran yang mengalami, mengembangkan
keterampilan sosial, kognitif, dan emosional,
mengembangkan
keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan, pembelajaran yang merupakan
perpaduan kemandirian dan kerja sama, belajar sepanjang hayat.
Makna belajar merupakan proses membangun pemahaman/pemaknaan
terhadap informasi dan atau pengalaman siswa. Siswa sebagai subjek belajar.
Kegiatan pembelajaran harus memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara
dan strategi belajar, motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa.Belajar
mengalami artinya siswa terlibat langsungdalam pembelajaran. Hal ini dapat
dikembangkan melalui pengalaman inderawi: melihat,mendengar,
meraba/menjamah, mencicipi, mencium, Pengalaman simulasi , Audiovisual, Mendengarkan informasi.
Mengembangkan Keterampilan Sosial, Kognitif, dan Emosional dapat
dilakukan dengan mengkomunikasikan gagasan, hasil kreasi, hasil temuan,
berinteraksi dengan lingkungan belajar kelompok, saling mempertajam,
memperdalam, memantapkan, menyempurnakan gagasan.Keterampilan
social dapat dilakukan dengan bersosialisasi dengan menghargai perbedaan
pendapat, sikap, kemampuan, prestasi Bekerja sama dan mengembangkan
empati. Mengembangkan Keingintahuan, Imajinasi, dan Fitrah Ber-Tuhan,
yaitu dengan mengembangkan Rasa ingin tahu, peka, kritis, mandiri, dan
kreatif Fitrah bertuhan,bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa Perpaduan
Kemandirian dan Kerja Sama, berkompetisi , kerja mandiri, kerja sama, dan
solidaritas. Adapun Belajar Sepanjang HayatUntuk bertahan (survive) &
berhasil (success)
Yang dikelola: pajangan (hasil kerja siswa, gambar peta, diagram, model,
benda asli,kumpulan puisi, karangan), meja kursi, perabot sekolah,
sumber belajar
Pengelolaan Siswa
Isi(bycontent)
Pengelolaan Siswa
Arti
Contoh
Terbuka
Pertanyaanya memiliki
lebih dari satu jawaban
benar
Mengapa ibukota
Indonesia Jakarta?
Tertutup
Pertanyaanya memiliki
hanya satu jawaban
benar
Produktif
Tidak Produktif
Imajinatif dan
interpretatif
Faktual
(Diperlihatkan gb gadis
termenung dipinggir
laut). Diajukan
pertanyaan,Apa yang
sedang dipikirkan gadis
itu?
Apa yang dipakai gadis
itu?
Perilaku Siswa
Menurutmu bagaimana?
Meminta penjelasan,Dptkah
kamu jelaskan, mgp demikian?
Berargumentasi
temuan. Mandulnya bangsa Indonesia dalam menghasilkan temuantemuan baru tentu saja menjadi kendala untuk dapat bersaing dengan
bangsa-bangsa yang lain didunia. Oleh karena itu penting bagi siswa
untuk semenjak dini menghasilkan kreasikreasi atau belajar mengkreasi sesuatu.
Guru PAKEM seyogyanya memberikan
kesempatan yang luas kepada siswa untuk
menghasilkan
karya
baik
secara
berkelompok maupun individual.
Pengembangan kreativitas semenjak dini
ini
diharapkan
juga
membentuk
karaktersiswa menjadi pribadi-pribadi kreatif. Kelak ketika mereka
dewasa kreativitas ini diharapkan dapat menjadi terobosan dan
memecahkan berbagai masalah kehidupan diantaranya adalah
menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Konon banyaknya sarjana
yang menjadi antrean pencari kerja disebabkan karena semenjak kecil
mereka tidak terbiasa menciptakan sesuatu. Kebiasaan belajar dengan
menghapalkan dan meniru tidak banyak bermanfaat dalam kehidupan.
3) Perlunya Pembelajaran yang Efektif
Banyak bukti yang menunjukkan
bahwa pendidikandi negara kita
masih jauh tertinggal dari negaranegarayang lain. Salah satu bukti
rendahnyaprestasi
belajar
siswa
Indonesia dapat dicermati dari hasil
Trens in International Mathematics and
Science
Study
(TIMSS)
yang
dilaksanakan oleh IEA. Institusi ini
membandingkan prestasi belajar matematikadan sains siswa Amerika
Serikat dan siswa-siswa di negara yang lain. Hasil rerata untuk sekolah
menengah, Indonesia berada pada urutan ke 36 dari45 negara yang diteliti.
Skor rerata siswa Indonesia adalah 420, jauh di bawah rata-rata
internasional 471 (National Center for Educational Statistics, Desember 2004).
Dengan demikian isu peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas
pembelajaran memang perlu ditindak lanjuti diantaranya dengan
menyelenggarakan pembelajaranyang efektif. Guru harus yakin bahwa
ketika pembelajaran berakhir semua siswa telah menguasai indikator
kompetensi dasar yang diharapkan. Melalui penilaian berbasis kelas
informasi tentang penguasaan topik pembelajaran akan segera diketahui
oleh guru dan informasi ini menjadi bekal untuk merefleksi pembelajaran
yang lebihefektif pada masa berikutnya.
keduannya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru
adalah mengembangkannya, antara lain dengan seringnya memberikan
tugas atau mengajukan pertanyaan yangterbuka. Pertanyaan yang
dimulai dengan kata-kata Apa yang terjadi jika....,lebih baik dari pada
yang dimulai dengan kata-kataApa, berapa. Kapan yangumumnya
tertutup hanya ada satu jawaban yang benar.
- Mengembangkan Ruang Kelas Sebagai Lingkungan Belajar yang
Menarik
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk
memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang
diapajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik
dan menimbulkan inspirasi bagi siswalain. Yang dipajangkan dapat
berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan
dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli,puisi, karangan
dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik dapat membantu guru dalam
KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
- Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan (fisik, sosial atau budaya) merupakan sumber yang sangat
kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai
media belajar,tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar).
Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak
merasa senang dalam belajar.Belajar dengan menggunakan lingkungan
tidak harus selalu keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke
ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan
lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti
mengamati (dengan seluruh indra), mencatat, merumuskan pertanyaan,
berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat trulisan, dan membuat
gambar atau diagram.
- Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan
Belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belaja.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu
bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih
mengungkap kekuatan dari pada kelemahan siswa. Selain itu cara
memberika umpan balik pun harus secara santun.Hal ini dimaksudkan
agar siswa lebih percaya dirim dalam menghadapi tugas-tugas belajar
selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan
memberikkan komentar dan cacatatan. Catatan guru berkaitan dengan
Melakukan Simulasi
Melakukan evaluasi dan produk mengajar
Langkah-langkah:
peserta mendapatkan scenario mengajar yang dipilih oleh
fasilitator pada saat modeling; Peserta mendiskusikan struktur
skenario dan pelaksanaannya (langkah-langkah pembelajaran,
sumber belajar, manajemen kelas, pajangan dan kompetensi )
Diskusi didampingi oleh fasilitator yang menjadimodel pada
kelompok itu.
Kerja Kelompok:
3. Membuat Persiapan Simulasi PAKEM ( 60 menit)
Peserta diberi contoh RP yang dapat diambil dari buku
bestpracticeatau contoh-contoh RP yang lain. Dalam
kelompok yang terdiri dari anggota kelompok 3-5 orang,
peserta mendiskusikan RP yang bernuansa PAKEM tersebut.
Kemudian RP disimulasikan di depan peserta lain. Selanjutnya
peserta memperbaiki RP berdasarkan masukan yang ada. RP
ini akan dipraktikkan di depan siswa di pertemuan berikutnya.
Langkah selanjutnya, peserta menyiapan alat bantu
belajar/mengajar, lembar kerja, bahan ajar, bahan bacaan (jika
diperlukan). Peserta dapat menyesuaikan contoh PAKEM
dengan keadaan setempat dan membuat perbaikan kalau
mereka mempunyai ideyang lebih baik.
4. Simulasi Mengajar ( 120 menit)
Pelaksanaan simulasi dilakukan dengan cara salah satu peserta
menjadi guru di depan peserta lain yang ada dalam
kelompoknya. Simulasi dapat pula dilakukan dengan cara salah
satu peserta dari satu kelompok melakukan simulasi di depan
kelompok yang lain.
Langkah-langkah:
Pada jam yang sama setiap kelompok menampilkan salah
satupeserta untuk melakukan simulasi. Setelah itu peserta lain
jugamelakukan hal yang sama. Simulasi juga dapat
dilaksanakan olehanggota dari kelompok tertentu di depan
kelompok yang lain. (Simulasi tidak perlu sampai tamat: 30 45
menit mungkin cukup.Ingatkan peserta/pengamat agar
mengamati proses simulasi terutama dari segi sejauh mana
pembelajarannya sesuai dengan ciri-ciri PAKEM). Fasilitator
mengamati pelaksanaan semua simulasi sesuai dengan mata
pelajaran yang telah dimodelkannya.
Komponen
Pembelajaran
Percobaan
Diskusi kelompok
Memecahkan masalah
Mencari informasi
Menulis laporan/cerita/puisi
Berkunjung keluar kelas.
Siswa:
Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengembangkan
keterampilan.
Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
gagasannya sendiri
secara lisan atau
tulisan.
Guru menyesuaikan
bahan dan kegiatan
belajar dengan
kemampuan siswa.
Guru mengaitkan
pembelajaran dengan
pengalaman siswa
sehari-hari.
Menilai pembelajaran
dan kemajuan belajar
siswa secara terus
menerus.
Melakukan percobaan,
pengamatan,atauwawancara
Mengumpulkan data/jawaban
danmengolahnya sendiri
Menarik kesimpulan
Memecahkan masalah, mencari
rumus sendiri
Menulis laporan/hasil karya lain
dengan katakata sendiri
Melalui:
Diskusi
Lebih banyak pertanyaan terbuka
Hasil karya yang merupakan
pemikiran anak sendiri
Siswa dikelompokkan sesuai dengan
kemampuan (untuk kegiatan
tertentu)
Bahan pelajaran disesuaikan dengan
kemampuan kelompok tersebutt
Tugas perbaikan atau pengayaan
diberikan
Siswa menceritakan atau
memanfaatkan pengalamannya
sendiri.
Siswa menerapkan hal yang
dipelajari dalam kegiatan sehari-hari
2) Implikasi PAKEM
Dalam implementasi pembelajaran PAKEM di sekolah mempunyai
berbagaiimplikasi yang mencakup:
a) Implikasi bagi guru
Pembelajaran aktif, kretaif, efektif, dan menyenangkan memerlukan
guruyang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman
- Pengalaman Belajar
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui diskusi, lebih
banyak pertanyaan terbuka, hasil karya merupakan pemikiran anak
sendiri.
- Pemilihan Bahan Ajar
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan
kemampuan siswa. Siswa dikelompokkan sesuiai kemampuan
(untuk kegiatan tertentu), bahan pelajaran disesuaikan dengan
kemampuan kelompok tersebut, tugas perbaikkan atau pengayaan
diberikan.
- Pendekatan Pembelajararan Kontekstual
Prinsip pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran
bermakna. (meaningful learning). Salah satu ciri pembelajaran
bermakna adalah pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran
dirasakan terkait dengan kehidupan nyata dan siswa memahami
manfaat dari pembelajaran yang dilaksanakannya dan siswa
merasakan penting untuk belajar demikehidupannya di masa
depan. (Kratf, 2000: 33). Impelementasi dalamkegiatan pebelajaran
terlihat melalui guru mengaitkan KBM dengan pengalaman siswa
sehari-hari. Guru dapat meminta siswa menceritakan atau
memanfaatkan pengalamannya sendiri. Diharapkan siswa dapat
menerapkan hal yang dipelajari dalam kegiatan sehari-hari.
- Penilaian atau Evaluasi
Menilai KBM dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
Guru memantau kerja siswa dan guru memberikan umpan balik.
Penilaian harus dilakukan secara otentik dengan menggunakan
instrumen penilain yang bervariasi. (Kratf, 2000:33)
Tabel Lembar Observasi PAKEM
Uraian/
Aspek
Bagaimana bentuk tugas yang diberikan?
Apa yang dikerjakan siswa untuk melakukan tugas
tersebut?
temuan
Kelas
Ada pajangan yang merupakan hasil karya siswa;
Pajangan dimanfaatkan sebagai sumber belajar;
Penataan tempat duduk memudahkan interaksi guru dengan
siswa,siswa dan siswa;
Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku)
yangdimanfaatkan siswa.
f. Desain Pembelajaran PAKEM
1) Pengantar
Beberapa orang memandang bahwa PAKEM sama dengan kerja
kelompok. Jika dalam suatu kelas sedang berlangsung pembelajaran dan
di sana siswa tetap duduk seperti orang menonton bioskop, semua
menghadap ke depan, duduk berdua dengan satu bangku, maka dengan
mudah dan cepat dikatakan kelas itu tidak PAKEM.
Akan tetapi sebaliknya, jika di suatu kelas siswa sedang duduk
berkelompok, walau mereka hanya duduk dalam kelompok, tetapi tidak
semua siswa bekerja, maka dengan mudah kita mengatakan kelas itu
PAKEM.
Seharusnya menilai PAKEM tidaknya suatu pembelajaran tidak cukup
hanya dengan melihat pengaturan tempat duduk siswa, tetapi harus
diperhatikan pula intensitasketerlibatan siswa dalam belajar.
Usaha-usaha yang menawarkan sebuah pembaharuan, termasuk
penerapan PAKEM dikelas, biasanya akan menemui masalah. Beberapa
masalah yang masih sering ditemukan baik dalam pelatihan maupun
dalam penerapan PAKEM di kelas dapat dilihat di bawah ini.
Beberapa isu-isu penerapan PAKEM di kelas adalah sebagai berikut:
Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran
PAKEM yangbaik;
Guru belum memiliki referensi (buku, video, dll) tentang pembelajaran
PAKEM yangbaik;
Tugas yang diberikan guru kepada siswa masih bersifat tertutup dan
banyakpengisianlembar kerja (LK) yang kurang baik;
Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti modul ini, diharapkan peserta:
- Mampu menidentifikasi sifat-sifat PAKEM tertentu
pembelajaranyang dilaksanakan
- Mampu mengidentifikasi jenis pertanyaan yang efektif
- Mampu mengorganisasikan kelas sesuai dengan
pembelajaran
- Mampu mengembangkan ide pembelajaran
dalam
tugas
Indikator
Ya
Pengelolaan
Kelas
Tidak
Kualitas
Pertanyaan dan
Cara Guru
Bertanya
Refleksi
Keterlibatan
Peserta didik
Sumber
Belajar/Alat
Bantu
Keterlibatan
Peserta didik
Identifikasi
layanan khusus
serta individual
Alternatif
No
1.
Kompetensi Dasar
Menyusun percakapan
tentang berbagai topik
dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan.
Pembelajaran
Benda berbicara
Kegiatan Inti
mendeskripsikan
benda yang dipilih
untuk menentukan
peran dalam
percakapan
menyusun
percakapan dengan
memperhatikan
ejaan
melakukan
percakapan
Percakapan
Rumpang
Menyusun
Percakapan
Acak
bermain
melanjutkan kalimat
percakapan yang
belum selesai
diawali dari satu
kalimat kemudian
dilanjutkan oleh
teman yang lainnya.
melengkapi
percakapan
rumpang
menyusun
percakapan dengan
memperhatikan
ejaan
bermain acak
kalimat tanya-jawab
menyusun
percakapan acak
menyusun contoh
percakapan lainnya.
melakukan
percakapan
Alih Bentuk
Membaca
prosa/cerita pendek.
mengubah prosa ke
dalam bentuk
percakapan (dialog).
melakukan
percakapan/bermai
n peran
Geografi
a. Contoh Rencana Pembelajaran ( RPP )
BAB 3. SUMBER DAYA ALAM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMA/MA..........................................................
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: XI (sebelas)/1 (satu)
Standar Kompetensi
: 2. Memahami sumber daya alam
Kompetensi Dasar
: 2.1. Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Indikator Pencapaian Kompetensi : - Merumuskan pengertian sumber daya alam
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menjelaskan pengertian sumber daya alam
B.
Materi Pembelajaran
Sumber daya
Sumber daya alam
C.
Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, penugasan
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka
D.
1.
2.
Memahami sumber
daya alam
Terstruktur
Mandiri
Mengungkapkan
Mengungkapkan
kembali
pengertian sumber
daya alam dari
beberapa referensi
secara individu
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menjelaskan secara garis besar sumber daya dan sumber daya alam
(hal.57) (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Siswa secara individu mencari pengertian sumber daya alam dari situs internet
atau media lainnya (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling
menghargai.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa membuat karangan hasil temuan dari situs internet atau media lainnya
dengan mencantumkan sumbernya (nilai yang ditanamkan: Kerja keras, Jujur,
saling menghargai.);
Tanya jawab mengenai hasil temuan siswa (nilai yang ditanamkan: Kerja keras,
Jujur, saling menghargai.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang ditanamkan:
Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang ditanamkan:
Kerja keras, Jujur, saling menghargai.)
3. Kegiatan Penutup: 10 menit
Siswa bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti. (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah dibahas. (nilai yang
ditanamkan: Kerja keras, Jujur, saling menghargai.);
F. Penilaian
Penilaian untuk tugas karangan mencari pengertian sumber daya alam dari
situs internet dan media lain.
Penilaian berdasarkan pada rubrik penilaian berikut ini.
Rubrik Penilaian Karangan
Nilai
kualitatif
Nilai
kuantitatif
Deskripsi
(Alasan)
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif
Memuaskan
Baik
Cukup
Kurang
Nilai kuantitatif
4> 80
68
3 - 79
56
2 - 67
1< 55
Mengetahui,
., ..
Kepala Sekolah..
Guru Geografi
____________________________
_________________________
NIP/NIK.
NIP/NIK.
Lampiran-lampiran
LEMBAR KERJA 1
( KELOMPOK )
Tema
: Lingkungan hidup
: Geografi
: 3.1 Mendeskripsikan pemanfaatan
lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan .
Kelas / Semester
: XI / 2
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
.
1. tulislah keadaan lingkungan yang ada di wilayah tempat kalian tinggal !
2. adakah masalah lingkungan yang terjadi di wilayah kalian masing-masing, mengapa bisa
terjadi?
3. buatlah bagan alur perencanaan tentang ide pembangunan yang ada di wilayah kalian
sehingga lingkungan kalian terbebas dari masalah masalah tersebut!
JAWABAN
LEMBAR KERJA 2
( Individu )
Tema
Biosfer
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
:
:
Geografi
1.2 Menganalisis sebaran flora dan fauna.
Kelas / Semester
XI / 1
A.
Oriental
B.
Australis
C.
Paleartik
D.
Neartik
E.
Neotropik
F.
Ethiopian
LEMBAR PENILAIAN
DISKUSI DALAM PERSENTASI KELAS
Nama
Kerja sama
Aktifitas
( 1-40 )
( 1-30 )
Menghargai
Nilai
Pendapat
( 1-30)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LEMBAR PENILAIAN
HASIL MAKALAH SISWA PER KELOMPOK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama
Kelengkapan
Kesesuaian
Ejaan
(4)
(4)
( 2)
Nilai
10
RUBRIK PERSENTASI KELOMPOK
Ada 2 macam penilaian:
24 poin
Tidak aktif
samasekali
30 poin
Sedikit
aktif
38 poin
Aktif (hanya
ikut
membuat
makalah dan
PPT)
Kemampuan
berbicara
Diam saja
Sedikit
berbicara
Mampu
menjelaskan
terbata-bata
Kriteria/Nilai
12 poin
Kekompakan/ker Sangat tidak
jasama
kompak
(kacau)
Ketepatan waktu
mengumpulkan
tugas
Tampilan PPT
Tidak
mengumpulk
an
Sangat tidak
menarik/
polos
Tampilan
makalah
Tidak
mengumpulk
an
15 poin
Tidak
kompak
(hanya
leadernya
saja yang
bicara)
Terlambat
lebih dari 1
hari,
Tidak
menarik
Tipis dan
tanpa
cover
44 poin
Berbicara
pada
persentasi
juga ikut
membuat
makalah
dan PPT
Berbicara
jelas, cukup
jelas
50 poin
Kriteria pada
poin
sebelumnya
juga Aktif
bertanya pada
saat persentasi
kelompok lain
Berbicara
lugas, tegas
dan efektif
serta
bisamenjawab
semua
pertanyaan
dengan analisa
yang tepat
19 poin
Hanya 1 orang
yang pasif
(hampIr semua
dapat peran dan
bicara)
22 poin
Kompak
(semua
dapat
peranan
dan bicara)
25 poin
Aktif dan
atraktif
(menghib
ur)
Terlambat 1
hari
Hari H
Sebelum
hari H
Materinya
kurang, tulisan
kebesaran/keke
cilan,
kepanjangan/
kependekan
Cover dan tipis
Bagus
Menarik
dan ada
peta
konsepny
a
Cukup
Sangat
rapi dan
menarik
gambar,
tabel dan
cover
warna
a. Pengelolaan Kelas
Selama pembelajaran konvensional, meja dan kursi diatur menghadap ke
papan tulis danpeserta didik duduk berjajar. Dalam pembelajaran yang
menggunakan pendekatanPAKEM pengaturan tempat duduk peserta didik
disesuaikan dengan model pembelajaranyang akan dilaksanakan oleh guru,
misalnya pola tempat duduk berpasangan, pola tempatduduk dalam bentuk
U akan memudahkan peserta didik berinteraksi dan melakukan aksidalam
proses pembelajaran. Sebaiknya guru selalu mendesain pola tempat duduk
yangdisesuaikan dengan skenario pembelajaran yang dirancang dalam RPP
Contoh model tempat duduk
M. Penilaian
1) Pengantar
Penilaian dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan
pemerintah. Menurut Masnur Muslich (2007) penilaian dalam KBK
dan KTSP menganut prinsip penilaian berkelanjutan dan
komprehensif guna mendukung upaya memandirikan peserta didik
dalam belajar,bekerja sama, dan menilai dirinya sendiri. Oleh karena
itu, penilaian yang dilaksanakan harus penilaian berbasis kelas (PBK).
Penilaian kelas merupakan kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil
belajar peserta didik. Oleh karena itu,diperlukan data sebagai
informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Keputusan tersebut berhubungan dengan tingkat keberhasilan
pesertadidik dalam mencapai suatu kompetensi.
Alat ukur atau instrumen untuk penilaian kelas harus valid, reliabel,
terfokus pada pencapaian kompetensi, objektif, dan mendidik.
Misalnya alat ukur berupa tes. Alatukur itu harus valid. Sebuah tes
dikatakan valid jika tes tersebut dapat digunakan untukmengukur apa
yang akan diukur. Agar alat ukur valid, dalam menyusun soal sebagai
alat penilaian perlu memperhatikan kompetensi yang diukur dan
menggunakan bahasa yangtidak mengandung makna ganda.
Alat ukur yang reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Artinya,jika alat ukur itu digunakan untuk mengukur di
dua tempat yang memiliki kondisiyang sama, hasil yang diperoleh itu
cenderung mendekati sama. Selain itu, petunjukpelaksanaan dan
penskorannya harus jelas.
Selain harus valid dan reliabel, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi(rangkaian kemampuan), bukan hanya pada
penguasaan materi (pengetahuan).
Penilaian harus menyeluruh/komprehensif dengan menggunakan
beragam cara dan alatuntuk menilai kompetensi peserta didik,
sehingga tergambar profil yang sesungguhnyatentang kompetensi
peserta didik.
Penilaian harus objektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana,
berkesinambungan,dan menerapkan kriteria yang jelas dalam
pemberian skor. Penilaian yang dilakukan jugaharus mendidik.
Artinya, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
5) Penilaian Sikap
Objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran Geografi di
SMA antaralain (1) sikap terhadap materi pelajaran; (2) sikap terhadap
guru/pengajar; (3)sikap terhadap proses pembelajaran; (4) sikap
berkaitan dengan nilai atau normayang berhubungan dengan suatu
materi pelajaran, misalnya kasus atau masalahlingkungan hidup,
berkaitan dengan materi IPA; dan (5) sikap berhubungan
dengankompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata
pelajaran. Penilaianini menggunakan skala sikap dari sangat setuju
hingga sangat tidak setuju.
6) Penilaian Penugasan (Proyek)
Penilaian penugasan atau proyek dilakukan untuk mendapatkan
gambarankemampuan
menyeluruh/umum secara
kontekstual
mengenai kemampuan pesertadidik dalam konsep dan pemahaman
mata pelajaran. Dalam mata pelajaran IPS,teknik ini bermanfaat untuk
menilai (1) ketrampilan peserta didik melakukanpenyelidikan; (2)
pemahaman dan pengetahuan dalam bidang IPS; (3) kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan; dan (4)
kemampuan menginformasikan subjek secara jelas. Contoh tugas
penilaian penugasan: Lakukan penyelidikan mengenai proses pasar di
daerah sekitarmu melalui tinjauan IPS.
7) Penilaian Hasil Kerja atau Produk
Penilaian hasil kerja atau produk adalah penilaian kepada peserta
didik dalamproses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian
produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu tahap (1) persiapan,meliputi penilaian kemampuan
peserta didik dan merencanakan, menggali, danmengembangkan
gagasan serta mendesain produk; (2) pembuatan produk(proses),
meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi
danmenggunakan bahan, alat, dan teknik; dan (3) penilaian produk
(appraisal), meliputipenilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai kriteria yang ditetapkan.
8) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik. Hasil kerja
ini disusunmenjadi sebuah portofolio. Jadi, potofolio merupakan
koleksi pribadi hasil kerjapeserta didik yang mencerminkan tingkat
pencapaian, kegiatan belajar, kekuatan,dan pekerjaan terbaiknya.
Penilaian portofolio ini didasarkan pada kumpulan hasilkerja peserta
didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan(3)
profil perkembangan peserta didik.
Mencari informasi
Memanfaatkan pengetahuan
Menciptakan sesuatu yang baru dan memberikan pendapat
Kegiatan pembelajaran
Klas
klp indv
Alasan
Kegiatan
Belajar
Keterampilan
Bertanya
Pengorganisasian Kelas
Pembelajaran
Kooperatif
9. Lesson Study
a) Landasan Yuridis, teoritis dan empiris perlunya Lesson Study
1)
Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan tercermin dari mutu SDM. SDM kita masih rendah
berarti mutu pendidikan pun masih rendah. Mengapa demikian?
Masyarakat beranganggapan bahwa keberhasilan pendidikan hanya
diukur oleh hasil tes. Apabila hasil nilai ujian nasional (UN) baik maka
dianggap sudah berhasil mendidik anak-anaknya. Atau kalau suatu
Prof. Dr. Kanzawa dan Mr. Higa. Untuk kegiatan piloting dipilih 4
sekolah (2 SMP dan 2 SMA) di masing masing kota di Bandung,
Yogyakarta, dan Malang. Sekolah yang dipilih adalah sekolah-sekolah
yang berdekatan dengan kampus UPI, UNY, dan UM yang mutunya
pada tingkat sedang berdasarkan NEM tetapi sekolah-sekolah tersebut
memperlihatkan keingingan dan komitmen untuk maju. Selanjutnya
sekolah-sekolah tersebut menugaskan guru-guru matematika, IPA Fisika,
dan IPA Biologi untuk SMP sementara guru matematika, fisika, biologi,
dan kimia untuk SMA. Dosen-dosen dan guru-guru sebidang studi
melakukan beberapa kali workshop untuk mendiskusikan permasalahan
yang dihadapi guru-guru di sekolah dan merancang model pembelajaran
sebagai solusi terhadap permasalahan yang ditemukan. Model
pembelajaran yang dikembangkan berbasis hands-on activity, daily life, dan
local materials. Setelah teaching materials yang dibuat dari bahan lokal
tersebut diujicoba di laboratorium maka model pembelajaran diujicoba di
kelas oleh guru sementara dosen menjadi pengamat. Guru beserta dosen
telah mampu mengembangkan teachin gmaterials yang terbuat dari bahanbahan di sekitar siswa dan melakukan pembelajaran berbasis hands-on
activity dan daily life untuk menjelaskan konsep matematika dan IPA
sehingga siswa-siswa menjadi senang belajar matematika dan IPA. Guruguru yang terlibat piloting menjadi termotivasi untuk melakukan inovasi
dalam pembelajaran dan merasa dekat dengan dosen untuk memperoleh
informasi ketika menghadapi kesulitan dalam melakukan inovasi
pembelajaran. Sayangnya guru yang terlibat kegiatan piloting sangat
terbatas pada satu guru per bidang studi per sekolah sehingga diseminasi
pengalaman berharga dalam mengembangkan inovasi pembelajaran
kurang berjalan baik walaupun dalam satu sekolah, apalagi kepala
sekolah tidak terlibat langsung dalam kegiatan piloting. Biaya untuk
kegiatan piloting berasal dari dana pendamping yang dikelola pihak
universitas. Dosen dan guru memperoleh dana transportasi walaupun
jumlahnya sangat kecil. Pada bulan Juli 2003, tim dari JICA (Jepang)
melakukan evaluasi terhadap kinerja proyek dan berkunjung ke sekolah
menyaksikan kegiatan pembelajaran di sekolah. Tim JICA menyimpulkan
bahwa kegiatan piloting berbasis hands-on activity, daily life, dan local
materials sangat potensial untuk meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah. Selanjutnya tim JICA merekomendasikan untuk melanjutkan
Follow-up Program IMSTEP selama 2 tahun. Fase Follow-up IMSTEP
(20032005). FPMIPA UPI, FMIPA UNY, dan FMIPA UM
mengimplementasikan program Follow-up IMSTEP sejak bulan Oktober
2003 sampai dengan September 2005 yang bertujuan untuk meningkatkan
mutu in-service teacher training (pelatihan guru dalam jabatan) dan mutu
pendidikan calon guru (preservice teacher training) dalam bidang
matematika dan IPA di UPI, UNY, dan UM. Dr. Eisuke SAITO dan Isamu
KUBOKI berturut-turut sebagai chief adviser dan coordinator membantu
mengarahkan ketiga universitas mengimplementasikan Follow-up
coba pembelajaran berbasis hands-on activity, daily life, dan local materials
dalam rangka kegiatan Lesson Study di MGMP Matematika dan IPA SMP
di Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Kegiatan Lesson Study pada MGMP
mendapat sambutan baik dari guru-guru terutama guru-guru model.
Guru model merasakan manfaat dari kegiatan Lesson Study, mereka
menjadi lebih percaya diri dalam mengajar dan berpartisipasi dalam
kegiatan ilmiah tingkat nasional. Untuk menjaga keberlanjutan kegiatan
Lesson Study maka dilakukan pendekatan oleh pimpinan fakultas di 3
universitas. Dalam kasus di Bandung, pimpinan FPMIPA UPI
bersilaturrahmi dengan kepala kepala sekolah piloting yang kebetulan
baru terjadi pergantian kepala sekolah untuk berdiskusi tentang
keberlanjutan dari kegiatan kerjasama antara sekolah dan FPMIPA UPI.
Diskusi terfokus pada resource sharing artinya pimpinan FPMIPA UPI
menyediakan nara sumber termasuk kebutuhannya sementara sekolah
piloting mendorong guru-guru termasuk kebutuhannya untuk
berkolaborasi. Selain itu pimpinan FPMIPA UPI meminta kepala sekolah
terlibat dan melibatkan guru-guru lain dalam observasi dan refleksi
pembelajaran. Ajakan pimpinan FPMIPA UPI disambut baik untuk
keberlanjutan kerjasama dalam melaksanakan kegiatan Lesson Study di
sekolah-sekolah piloting. Sebagai wujud keberlanjutan program
kerjasama tersebut, kepala sekolah memfasilitasi kegiatan Lesson Study
dengan memberdayakan MGMP di sekolah tersebut dan melaksanakan
kegiatan Lesson Study secara bergilir dari mata pelajaran ke mata pelajaran
lain. Kepala sekolah juga terlibat dalam kegiatan observasi pembelajaran
dan memandu diskusi untuk merefleksi pembelajaran. Sekarang kegiatan
Lesson Study bukan milik guru MIPA saja tetapi guru non-MIPA pun
melakukan kegiatan Lesson Study. Sebagai contoh, SMAN 9 Bandung telah
melaksanakan kegiatan Lesson Study Biology, PPKn, Sosiologi, dan Bahasa
Indonesia pada semester genap 2005/2006. Pembicaraan tentang
keberlanjutan program kerjasama dalam kegiatan Lesson Study juga
dilakukan dengan pengurus MGMP matematika dan IPA SMP kota
Bandung. Sebagai tindak lanjut, beberapa workshop tentang Lesson Study
telah dilaksanakan untuk MGMP wilayah tenggara, wilayah timur, dan
wilayah barat kota Bandung. MGMP IPA SMP wilayah barat kota
Bandung telah menindaklanjuti workshop Lesson Study tersebut dengan
persiapan perancangan dan pengembangan model pembelajaran berbasis
handson activity, daily life, dan local materials. Selanjutnya MGMP IPA SMP
wilayah barat kota Bandung pada semester genap 2005/2006 telah
mengimplementasikan model pembelajaran tersebut di SMP Miftahul
Iman, SMPN 12 Bandung, SMP Labschool UPI, SMPN 29 Bandung, dan
SMP YWKA. Lesson study berasal dari Jepang yang dimanfaatkan untuk
meningkatkan keprofesionalan guru. Keberhasilan Jepang dalam
pendidikan membuat pakar pendidikan di Amerika Serikat dan
negaranegara Eropa serta Australia belajar lesson study dari Jepang. Kalau
negara-negara maju belajar dari Jepang, mengapa kita tidak? Walau
demikian dasar teori keduanya perlu Anda pahami untuk membentuk pola pikir
dan perilaku berkarya.
a) Desain Sistem Pembelajaran
Dasar teori dalam pengembangan Silabus dan penyusunan RPP adalah
Desain Sistem Pembelajaran. Desain Sistem Pembelajaran dalam kawasan
Teknologi Pendidikan merupakan salah satu solusi mengatasi masalah
belajar bertujuan, dimana guru sengaja menyediakan kondisi eksternal
melalui perencanaan pembelajaran.
Desain sistem pembelajaran memberikan bantuan untuk mencapai tujuan
belajar yang harus diselesaikan oleh peserta didik, dengan jalan
mengembangkan komponen-komponen pembelajaran untuk memudahkan
belajar peserta didik. Untuk memahami apa dan bagaimana desain sistem
pembelajaran, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu sistem
pembelajaran.
Pembelajaran sebagai sebuah sistem dikenal dengan sebutan sistem
pembelajaran, yang menggambarkan sebuah proses yang terdiri dari
komponen-komponen pembelajaran saling berinteraksi satu dengan lainnya
untuk mencapai tujuan.
Contoh: Sistem pembelajaran di kelas
Proses Pembelajaran
Input
Siswa
Ruangan kelas
Media
Silabus, RPP
Guru
Bahan Ajar
Evaluasi
Input
Lulusan
Umpan Balik
Gambar Interaksi Sistem Pembelajaran di Kelas
Indikator
Materi Pembelajaran
P
A
N
B
A
L
I
K
Secara visual model desain sistem pembelajaran Gerlach dan Ely digambarkan
seperti di bawah ini.
Penentuan
Strategi
Pengaturan
Kelompok
Penentuan
Materi
Penilaian
Perilaku Awal
Penyusunan
Tujuan Belajar
Alokasi
Waktu
Alokasi
Tempat
Evaluasi Hasil
Belajar
Pemilihan Sumber
Belajar
Analisis
Umpan Balik
Implikasi lain adalah melalui pendekatan sistem ini adalah setiap komponen
dapat segera diperoleh umpan balik dapat direvisi setiap saat. Hal ini
tampak dalam model sistem dari Filbeck yang menjelaskan bahwa sub sistem
(komponen sistem) saling berhubungan atau berintegrasi dalam menjalankan
fungsinya.
Sebagai contoh dikemukakan adanya sistem
pembelajaran, tampak dalam model berikut ini.
dalam
perencanaan
Interpretasi data
Kegiatan tahap ini siswa diminta untuk melakukan:
Penerapan prinsip
Tahap ini merupakan aplikasi prinsip dan kesimpulan data yang
dirumuskan siswa dengan cara:
mengajukan permasalahan baru.
menjelaskan prediksi atau hipotesis, dan
menjelaskan dasar teori untuk memperkuat argumen hipotesisnya.
Apabila model ini dikuasai guru langkah pembelajaran lebih bervariasi
dan paradigma belajar berorientasi siswa terjawab.
4) Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dari sender kepada receiver. Konsep
komunikasi dari Berlo yang disebut S - M - C- R, Source- Message- Channel Receiver menggambarkan betapa penting saluran penyampaian pesan yaitu
media. Implikasi dari teori ini, dalam perencanaan pembelajaran komponen
media menjadi sub sistem pembelajaran yang berfungsi untuk mengurangi
verbalisme dan dapat membantu pemahaman siswa dengan persepsi yang
sama.
Contoh:
Tujuan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran sebagai suatu sistem dimulai dengan
komponen pertama dan utama yaitu tujuan pembelajaran/kompetensi.
Tujuan pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
ditunjukkan oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
(Bloom, dkk.).
pengarahan
pemilihan
metode
yang
sebaiknya
dan dapat dicapai siswa setelah menyelesaikan satu materi pokok (pokok
bahasan). Jadi tujuan khusus dijabarkan dari tujuan umum. Untuk
mengetahui keberhasilan mencapai tujuan khusus diperlukan indikator
yaitu pernyataan yang merupakan kumpulan dari perilaku yang
menunjang tercapainya tujuan khusus.
Berdasarkan paparan di atas, maka hierarki tujuan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
Tujuan Umum
Tujuan Pembelajaran
Umum/Standar
Kompetensi/
Tujuan Kurikuler
Standar Kompetensi
Kompetensi
Atau
Tujuan Khusus
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Khusus/Kompetensi
Dasar/Sub
Indikator
Kompetensi
Kriteria
Untuk Kerja
Indikator
Meniru
Mengamati
Mencontoh gerak
Menerapkan
Mengikuti
petunjuk
Menampilkan
gerak
Memantapkan
Mencermati
penampilan
Mengoreksi
kesalahan
Merangkai
Mengkoordi
nasikan gerak
Konsistensi
internal
Naturalisasi
Penampilan
alamiah
Efisiensi &
efektivitas
gerak
Menerima
Menyadari
Menampung
Memperhatik
an
Menghargai
Menerima
nilai
Menanggapi
Memihak
Mengikuti
pada nilai
Melibatkan
Memuaskan Komitmen
pada nilai
Mengornisasi
kan
Mengkonsep
tualisasi
Merangkai
sistem
Mengamalkan
Menggeneraal
isasi sistem
nilai
Menginter
nalisasi nilai
dalam hidup
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 2
Tujuan Pembelajaran
Umum/
Kompetensi Umum
- Struktur Pengelompokkan
Pada struktur ini beberapa tujuan/kemampuan khusus yang satu
dengan yang lainnya tidak memiliki ketergantungan, tetapi harus
dimiliki secara lengkap untuk menunjang kemampuan berikutnya.
Tujuan Pembelajaran
Umum/
Kompetensi Umum
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 1
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 1
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 1
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 2
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 3
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 2
Tujuan Pembelajaran
Khusus/
Kompetensi Khusus 1
Tujuan Pembelajaran
Umum/
Kompetensi Umum
Materi Pembelajaran
Komponen materi pembelajaran pada sistem rancangan pembelajaran
merupakan salah satu isi pengalaman belajar, dirancang sebagai bahan kajian
yang disebut mata pelajaran. Hal ini dikemukakan dalam pasal 20 PP RI No
15 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, "setiap perencanaan
pembelajaran akan memuat antara lain materi ajar yang dikelola secara
sistematis setelah perumusan tujuan. Tyler dalam model pengembangan
kurikulum menyebut dengan istilah merinci konten dan mengorganisasikan
konten. Sedangkan Reigeluth menyebut dengan istilah pengorganisasian isi
mata pelajaran.
Materi pelajaran adalah konten atau isi pelajaran yang diorganisasikan sesuai
dengan tujuan pembelajaran/kompetensi ya ng dicapai peserta didik. Isi
pelajaran dalam perencanaan pembelajaran dirinci menjadi bagian-bagian
kecil agar memudahkan siswa untuk menyampaikan, mengolah, dan
menggunakannya kembali. Bagian-bagian kecil isi pelajaran disusun mulai
dari materi pokok (pokok bahasan/topik), kemudian sub materi pokok (sub
pokok bahasan/sub topik) dan terakhir adalah bahan ajar. Dengan demikian,
isi
pelajaran
menjadi
konsisten
dan
memadai
serta
dapat
dipertanggungjawabkan dari segi ontologi, epistimologis, dan aksiologi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merinci dan mengorganisasikan
isi pelajaran menurut Tyler adalah dengan melakukan berikut.
- Pengaturan Horizontal
Sinar depan
Definisi
Sinar samping
Prasya
Prosed
rat
ur
Sinar belakang
Fakta yaitu isi pelajaran berbentuk objek, peristiwa, simbol yang ada
didalam lingkungan nyata/imajinasi dan dapat merupakan asosiasi
antara objek dan lainnya. Contoh: Ki Hajar Dewantara adalah tokoh
Empat tipe isi pelajaran seluruhnya atau sebagian dapat terkandung di dalam
materi pokok, dan biasanya terkait satu dengan lainnya.
Contoh:
Materi pokok
Fakta
Konsep
Prinsip
Prosedur
Konsep
Definisi
Klasifikasi
Ciri
Fungsi
Prinsip
Aturan
Hukum
Syarat
Prosedur
Urutan
Cara kerja
Langkah/tahapan
sendiri
karena
keahliannya
c)
Strategi Pembelajaran
Tidak ada satupun strategi pembelajaran yang jitu untuk mencapai suatu
tujuan
pembelajaran/kompetensi.
Mengapa?
Karena
keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran/kompetensi tergantung kepada banyak
faktor antara lain tipe isi pelajaran, tempat proses pembelajaran berlangsung
atau dari pelaksana pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, unit ini
sebaiknya Anda cermati dengan seksama.
Pembelajaran merupakan proses mengupayakan peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran/kompetensi yang telah ditetapkan atau kegiatan
memfasilitasi peserta didik berinteraksi dengan lingkungan sehingga
diperoleh pengalaman belajar. Upaya dan kegiatan ini direncanakan oleh
guru di dalam komponen strategi pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran dapat dilaksanakan.
Strategi pembelajaran oleh sebagian ahli diidentikkan dengan sebutan
metode pembelajaran atau pendekatan dalam membelajarkan. Metode
pembelajaran oleh Reigeluth didefinisikan adalah cara-cara yang berbeda
dalam mencapai hasil belajar. Cara-cara tersebut dapat meliputi bagaimana
materi pembelajaran disampaikan kepada peserta didik, dan atau bagaimana
peserta didik dapat menerima materi pembelajaran serta bagaimana peserta
didik merespon masukan dari peserta didik lainnya. Berdasarkan definisi ini,
strategi pembelajaran meliputi langkah pembelajaran, media dan interaksi
belajar mengajar.
Ahli Teknologi Pendidikan Yusufhadi Miarso mendefinisikan strategi
pembelajaran sebagai pendekatan menyeluruh dalam pembelajaran berupa
pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang dijabarkan dari pandangan falsafah dan atau teori belajar
tertentu. Berdasarkan definisi ini maka pembelajar dapat merencanakan
pencapaian tujuan pembelajaran atas dasar teori belajar behavioristik,
humanistik, konstruktivistik atau teori dari ahli pembelajaran lainnya
disesuaikan dengan perkembangan kognitif dan lingkungan sosial budaya
siswa.
Dengan demikian, strategi pembelajaran akan dapat bersifat spesifik. Sebagai
contoh guru menganut pada falsafah pilar belajar dari UNESCO maka
pembelajar dapat merencanakan kegiatan pembelajaran dengan tahapan
berikut.
- Learning to know siswa mempelajari konsep
- Learning to do. siswa membuktikan konsep dengan eksperimen, observasi
dan lain-lain.
- Learning to live together. siswa diminta memecahkan masalah secara
berkelompok
Strategi
Pembelajaran
Pembelajaran
Materi Pembelajaran
METODE
Langkah Pembelajaran/ Urutan
Kegiatan Pembelajaran
Interaksi
Belajar Mengajar
Media
Interaksi
Belajar Mengajar
Siswa ditugaskan oleh guru untuk mencari kasus yang baru dan
membuktikan melalui proses yang pernah dilakukannya sebagai
penguatan sehingga pengalaman belajar dapat disimpan lebih lama.
digunakan
untuk
terlaksananya
proses
- Orkestrasi Isi
Strategi ini merupakan langkah menyajikan materi pembelajaran yang
dapat direncanakan oleh guru sehingga proses pelaksanaan pembelajaran
berhasil. Kegiatan yang harus direncanakan adalah:
Penyajian prima
Artinya guru menyampaikan isi pelajaran dengan menggunakan
keterampilan mengajar mulai dari tahap pendahuluan, inti, dan
penutup. Selain itu kemampuan berkomunikasi baik verbal (volume,
kejelasan, kecepatan, jeda, tulisan) maupun nonverbal (ekspresi,
kontak mata, gerakan tubuh pakaian, posisi berdiri, cara bersolek)
sangat menentukan penyajian materi pembelajaran menjadi prima.
De Porter
Aktivitas
belajar
belum
optimal
Tanggung
jawab
kurang
dilatih
Kebutuhan
/
potensi
individu
kurang
dihargai
Ceramah
tanya jawab
Nara
sumber
belajar
Tatap muka
komunikasi
Aktivitas
belajar
optimal
Tanggung
jawab
dilatih
Kebutuhan
/
potensi
individu
Kasus,
diskusi
kerja
kelompok
Tersedia
bahan
ajar/sumbe
r belajar
Deduktif
Ceramah
Guru
adalah
nara
sumber
Siswa pasif
Sumber
belajar
terbatas
Induktif
Suasana
belajar
Pemecahan
masalah
Ruang
kelas
Guru
fasilitator
Komunit
pembelajar
as belajar
an
Siswa aktif
Sumber
belajar tak
terbatas
Keteram
pilan
mengajar
Komunik
asi
Interaksi
belajar
mengajar
Mengumpulkan data
hipotesis/ penelitian.
dan
melakukan
percobaan/pembuktian
2) Sistem sosial
Mengkondisikan belajar dengan situasi masalah.
Menunjukkan perlunya penelitian untuk mengatasi masalah.
Memberikan reaksi pada perilaku siswa dengan informasi yang tepat.
Membantu siswa merumuskan inti masalah penelitian.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan
melaksanakan penelitian.
3) Prinsip reaksi
Membantu siswa untuk bersedia menyelesaikan penelitian.
Memelihara emosi siswa untuk dapat bersifat terbuka terhadap
informasi baru dari siswa lainnya.
Mengendalikan proses penelitian sesuai dengan prosedur yang
sebenarnya.
4) Sistem bantuan
Menyediakan bahan, dan sumber-sumber belajar.
Informasi-informasi yang mendorong pentingnya penelitian berfungsi
sebagai penguatan seperti poster-poster, kata-kata yang bersifat
membangun chart proses penelitian.
pembelajaran
dan
pengaruh/dampak
ikutan
Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri dari tiga kegiatan yakni kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan
pendahuluan, guru memberikan gambaran ringkas tentang keseluruhan
isi bahan pelajaran yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran yang akan
dicapai(kompetensi dasar dan indikator) dan mekanisme pelaksanaan
pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru mulai mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil dan memberikan penugasan yang harus
dikerjakan secara kelompok. Kemudian guru menyajikan pokok-pokok
materi dan tugas-tugas yang harus diselesaikan secara kelompok.
Setelah mendapatkan penugasan, para siswa duduk berkelompok dan
mendengarkan penjelasan guru serta mulai mengerjakan tugas yang
diberikan. Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan tugas
khusus dari kelompok untuk diselesaikan dan kemudian disampaikan
dalam forum yang lebih luas. Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung, para siswa berkesempatan untuk memanfaatkan sumbersumber belajar yang tersedia di sekolah (misalnya mencari rujukan atau
materi
yang
perlu
di
perpustakaan,
bertanya
kepada guru, berdiskusi dengan teman kelompok, dan sebagainya).
Tahap evaluasi
Evaluasi dilakukan secara berkala pada setiap pergantian pokok bahasan.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi secara menyeluruh baik terhadap
proses maupun hasil yang dicapai. Bobot evaluasi hendaknya diberikan
lebih besar kepada aktivitas kelompok. Dengan kata lain, evaluasi
dilakukan berdasarkan kinerja kelompok secara keseluruhan, bukan
berdasarkan kinerja siswa secara individual. Meskipun pada akhirnya tes
akan diberikan secara individual dalam bentuk ujian akhir dan nilai
siswa itu bersifat individual, namun bobot tes untuk kelompok. Ini
dimaksudkan untuk mendorong para siswa agar senantiasa terlibat
dalam proses kelompoknya dan berkompetisi dengan kelompok lain.
Contoh lainnya adalah seorang guru yang merencanakan strategi
pembelajaran dengan metode studi lapangan. Langkah pembelajaran
yang harus dilakukannya adalah sebagai berikut.
1) Persiapan
Merumuskan tujuan studi lapangan.
Menentukan lokasi, waktu dan pembimbing.
Mengkondisikan pengetahuan/keterampilan siswa di lapangan.
Menyiapkan instrumen dan bahan lainnya.
2) Pelaksanaan
Menginformasikan tujuan studi lapangan.
Membagikan bahan tugas dan instrumen.
Mengobseruasi ke lapangan.
Memonitoring kesulitan yang dialami siswa.
Menyusun laporan.
Mempresentasikan laporan.
3) Penutup
Memberi umpan batik.
Tabel Strategi Pembelajaran Beberapa Ahli
Tujuan dari
ahli
Gagne
Dick Carey
Joyce & Weil
Slavin
Ide
Sintesis Kreasi
Peristiwa
pembelajaran
1. Persiapan
Strategi
pembelajaran
3. Evaluasi
2. Pelaksanaan
Model
pembelajaran
Pembelajaran
kooperatif
Uraian:
Metode
Media
Waktu
Contoh:
Latihan:
Tes Formatif:
Penutup
Umpan Balik
Tindak Lanjut.
Sedangkan komponen
di bawah ini.
metode
dan
media
dijelaskan
seperti
tabel
Metode
Ceramah
Dokumentasi
Penampilan
Diskusi
Menganalisis/memecahkan masalah
Studi Mandiri
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/mensistensi
/mengevaluasi/ melakukan sesuatu baik yang
bersifat kognitif, psikomotorik.
Kegiatan
Instruksional
terprogram
Latihan
dengan teman
Simulasi
Sumbang
saran
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis
prinsip, dan prosedur tertentu
10
Studi kasus
Menganalisis/memecahkan masalah
11
Computer
Assisted
Learning
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis/mensistesis
/
mengevaluasi/melakukan
12
Insiden
Menganalisis/memecahkan masalah
13
Praktikum
konsep,
No
14
Metode
Proyek
15
Bermain peran
16
Seminar
Menganalisis/memecahkan masalah
17
Simposium
Menganalisis masalah
18
Tutorial
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis
konsep atau prinsip
suatu
19
Deduktif
Menjelaskan/menerapkan/menganalisis
konsep. Prinsip, prosedur
suatu
20
Induktif
Melakukan
kegiatan
suatu
Evaluasi Pembelajaran
Kata evaluasi pada tulisan ini diidentikkan dengan kata penilaian yaitu
proses kegiatan mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian tujuan.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai peserta didik setelah
diberikan perlakuan dengan alat ukur tertentu. Kemampuan tersebut
meliputi:
-
TPK/Sub
Kompetensi/
Kompetensi
Khusus/
Kompetensi
Dasar
Penilaian
Batas lulus
minimal
60% - 100%
Indikator/
Kriteria Unjuk
Kerja
Pengukuran Tes/
Non Tes
Penilaian Penampilan/Kinerja
-
3)
Penilaian Portofolio
- Menggunakan nontes dengan ragam soal kemampuan hasil kerja
dalam waktu tertentu melalui penilaian diri dan kuesioner.
- Butir soaladalah dokumen/hasil kerja siswa/koleksi pekerjaan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran. penilaiannya dapat dibedakan
dari portofolio kerja, portofolio dokumentasi, dan portofolio
pertunjukkan
4)
Penilaian Sikap
- Menggunakan nontes dengan ragam soal kemampuan siswa dalam
menilai terhadap objek, orang atau masalah tertentu. Kemampuan, ini,
terdiri dari afeksi.(perasaan), kognisi (kepercayaan/keyakinan) dan
konasi (kecenderungan berbuat). Alat penilaiannya adalah skala sikap
dari Likert, observasi (daftar cek).
- Butir soal adalah perilaku afeksi, kognisis, atau konasi (dapat berdiri
sendiri atau gabungan).
Misal:
Kebijakan tentang pembuangan sampah dengan kompetensi siswa
mampu menerima peraturan kesehatan lingkungan.
Penilaian proses dan hasil belajar dimaksudkan untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa terhadap perilaku yang tercantum dalam indikator.
Menurut Depdiknas untuk merencanakan penilaiannya harus diperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini.
o
Validitas (Kesahihan)
Kesesuaian pengukuran (pertanyaan, tes, atau alat ukur lainnya) dengan
tujuan penilaian dan perilaku yang akan dicapai.
Reliabilitas (Keterandalan)
Suatu ukuran konsistensi dari alat ukur menunjukkan hasil yang sarna
dari kondisi yang berbeda (setara untuk diperbandingkan).
sehingga
alat
Kompetensi
Dasar
Indikator
Jenis Tagihan
Tes
Portofolio
Jumlah
Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
sosial, emosional, dan spiritual peserta didik
Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
Identifikasi
Berisi identifikasi satuan pendidikan, kelas, semester dan mata pelajaran
yang akan dikembangkan silabusnya
Standar Kompetensi
Merupakan cuplikan dari standar isi tentang kompetensi siswa yang
akan dicapai.
Kompetensi Dasar
Merupakan cuplikan dari standar isi tentang kompetensi dasar siswa
yang akan dicapai dari beberapa unit pembelajaran.
Materi Pokok
Berisi materi pokok (konsep, fakta, prinsip, prosedur) yang akan
dipelajari untuk mencapai kompetensi dasar.
Indikator
Rumusan penanda ketercakapan tujuan pembelajaran berupa kompetensi
yang lebih khusus.
Kegiatan Pembelajaran
Merupakan aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran untuk
mencapai indikator keberhasilan belajar.
Penilaian
Jenis-jenis penilaian yang akan dilakukan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran baik tes maupun non tes.
Alokasi Waktu
Durasi pembelajaran selama pertemuan berlangsung untuk materi dan
indikator yang telah ditentukan, termasuk alokasi waktu penilaian yang
terintegrasi dengan pembelajaran.
Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dicantumkan disini
disertai bahan dan yang digunakan, misal antara lain: buku teks, alat,
nara sumber.
pengembangan (pokok). Ada tiga bentuk format silabus yang dapat dipilih,
yaitu:
a. Contoh Format Matrik 1
SILABUS
Nama Sekolah
: .
Mata Pelajaran
: .
Kelas/Semester
: .
Standar Kompetensi
: .
Komponen identitas
Kompetensi Materi
Dasar
Pokok
Indikator
Kegiatan
Penilaian
Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Sumber
Bahan/Alat
Komponen pengembangan/pokok
b. Format Matrik 2
SILABUS
Nama Sekolah
: .
Mata Pelajaran
: .
Kelas/Semester
: .
Komponen identitas
Standar Kompete
Kegiatan
Materi
Alokasi
Kompete
nsi
Indikator Pembelaja Penilaian
Pokok
Waktu
nsi
Dasar
ran
Sumbe
r
Bahan/
Alat
Komponen pengembangan/pokok
c. Farmat Naratif
SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Komponen identitas
.
Kelas/Semester
1. Standar Kompetensi
: .
2. Kompetensi Dasar
: .
3. Materi Pokok
: .
4. Indikator
: .
5. Kegiatan Pembelajaran :.
6. Penilaian
: .
7. Alokasi Waktu
:.
8. Sumber/Bahan/Alat
:.
Komponen pengembangan/pokok
Komponen pengembangan/pokok
pengembangan silabus
pendekatan mata pelajaran disusun melalui tahapan berikut:
-
dengan
SMA
Mata Pelajaran
Geografi
Kelas/Semester
X/1
Standar Kompetensi :
..
Kompetensi identitas
SILABUS
Contoh:
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X/1
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
/Bahan/
Alat
2.1...Mendeskrip
sikan jagad
raya dan
tata surya
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X/1
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
2.1...Mendeskrip
sikan jagad
raya
dan
tata surya
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembe
lajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
/Bahan/
Alat
Proses
terjadinya
tata surya
Kriteria indikator:
Penilaian
Teknik/jenis
Bentuk Instrumen
Tes isian
Tes uraian
Tes Pilihan Ganda
Menjodohkan
Jawaban singkat
Benar-Salah
Dan lain-lain
Daftar pertanyaan
Observasi
Tes identifikasi
Tes Simulasi
Uji petik kerja produk
Uji petik kerja prosedur
Tugas rumah
Tugas proyek
Lembar observasi
Wawancara
Pedoman wawancara
Portofolio
Tes Tertulis
Tes Lisan
Penugasan
Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman,
tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar" Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu
rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta
didik yang beragam. Alokasi waktu termasuk alokasi penilaian yang
terintegrasi dalam pembelajaran.
Contoh :
Silabus untuk SMA Geografi
Nama
: SMK X
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: X/1
Standar Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
2.1. Mendeskrip-sikan
jagat raya dan tata surya
Pengertian Jagat
Raya
Mendeskripsikan pengertian
Jagat Raya
Pandangan
Manusia tentang
Jagat Raya
Menjelaskan pandangan
manusia mengenai Jagat Raya
Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian
Menjelaskan pengertian
Jagat Raya dari beberapa
referensi
Secara kelompok,
mendiskusikan tentang
pandangan manusia
mengenai Jagat Raya
Tertulis
Diskusi
Alokasi
Waktu
2 X 45
menit
Tes uraian
Sumber/
Bahan/Alat
Buku sumber
Buku penunjang
lain
OHP/Slide
Proyektor
Gambar proses
pembentukan
Jagat Raya
Internet
Mengetahui
Jakarta, .
Kepala SMA X
____________________
______________________
f)
Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau
semester pada suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi.
-
Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar.
Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran indikator yang telah ditetapkan.
Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi
yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Pendekatan
pembelajaran tematik digunakan untuk peserta didik kelas 1 sampai
kelas 3 SD/MI.
Kegiatan pembelajaran
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan peserta didik. Kegiatan ini dilakukan
secara sistematis melalui proses eksplorasi, elobarasi, dan konfirmasi.
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,
dan tindak lanjut.
Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi
yang lengkap. Artinya sumber belajar yang dipilih, dirancang dan atau
dimanfaatkan tidak dapat terlepas dari silabus dan RPP yang telah Anda
rancang. Guru perlu mempersiapkan sumber pustaka untuk mengembangkan
materi pembelajarannya baik melalui perpustakaan maupun internet.
Perangkat bahan ajar modul dan LKS ini disusun, sejalan dengan kondisi satuan
pendidikan dari berbagai aspek yang berbeda, sehingga modul dan LKS harus
disusun oleh guru.
Pengembangan bahan ajar diarahkan untuk meningkatkan kualitas pemahaman
diri siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa
diarahkan kepada kemampuan belajar mandiri siswa dalam mencapai tujuan
belajarnya. Di bawah ini akan dijelaskan pengembangan bahan ajar modul dan
LKS. Untuk mempermudah Anda dalam mengikuti kegiatan belajar ini pelajari
kembali komponen-komponen desain sistem pembelajaran.
Sumber belajar bahan (perangkat lunak) modul dan LKS merupakan satu
kesatuan dengan desain pembelajaran yang Anda kembangkan. Sebagai sistem
pembelajaran, bahan ajar yang akan dikembangkan saling terkait dengan
komponen lain dalam berproses mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Ketiadaan komponen sumber belajar bahan akan mengakibatkan kegagalan
dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Pengembangan sumber belajar bahan yang dirancang oleh guru terkait dengan
pengolahan isi pelajaran dan aktivitas belajar siswa. Pengolahan isi pelajaran
atau pengetahuan yang akan dipelajari siswa dapat dirancang dalam bentuk
bahan ajar modul dan lembar kerja siswa (LKS).
Bahan ajar adalah isi pelajaran dari suatu bidang ilmu yang disajikan dan
dikemas dalam bentuk cetak atau non cetak. Bahan ajar seperti modul dan LKS
yang sengaja dirancang sebagai sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran, dilakukan melalui tahap perancangan dan tahap pengembangan
materi. Tahap produksi evaluasi dapat dilakukan oleh pihak lain (tenaga
khusus). Tahap perancangan, guru harus menyusun garis besar isi modul dari
jabaran isi modul/LKS. Sedangkan tahap pengembangan, guru harus
mengimplementasikan jabaran isi modul/LKS sesuai sistematika penulisan dan
prinsip-prinsip yang berkaitan dengan keakuratan disiplin ilmu pengetahuan,
bahasa dan ilustrasi.
a) Pengembangan Bahan Ajar Modul
Modul dalam kawasan teknologi pembelajaran merupakan sumber belajar
teknologi cetak. Sumber belajar ini berfungsi sebagai upaya interaksi peseta
didik dengan modul sehingga dapat terjadi perubahan perilaku. Dengan
demikian siswa berinteraksi secara tidak langsung dengan guru melalui
bahan ajar yang dikembangkan sehingga dapat membuat siswa belajar.
Pengembangan modul berbeda dengan LKS dari aspek komponen, fisik dan
gaya bahasa. Bahasa yang digunakan lebih komunikatif, seolah-olah guru
hadir di kelas dan siswa memperhatikannya. Modul merupakan kelengkapan
dari buku teks, karena digunakan untuk keperluan belajar secara mandiri
sesuai dengan kecepatan belajarnya. Sebelum modul dikembangkan, guru
perlu merancang terlebih dahulu garis besar isi modul. Garis besar isi modul
dan jabaran isi modul merupakan acuan guru dalam mengembangkan isi
modul.
- Garis Besar Isi Modul dan Jabaran Isi Modul (GBIM dan JIM)
Langkah pertama dari pengembangan modul, pola pikir Anda tidak boleh
terlepas dari bagaimana Anda melakukan pengembangan tujuan
pembelajaran, mengembangkan materi pembelajaran dan menentukan
pengalaman belajar. Hal-hal yang sudah Anda lakukan pada kegiatan
belajar 1 akan mempermudah penyusunan GBIM dan JIM.
Garis Besar Isi Modul merupakan acuan isi materi yang akan dijabarkan
dan disusun dalam bentuk matriks. Komponen-komponennya terdiri dari
identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
materi, metode, media, waktu, tes dan pustaka. Komponen-komponen ini
dikembangkan tidak berbeda dengan silabus. Yang berbeda hanya pada
bagian tes karena fungsi tes untuk menilai sejauh mana penguasaan siswa
terhadap isi modul. Keterkaitan antara komponen harus diperhatikan.
Langkah-langkah penyusunannya GBIM adalah sebagai berikut:
1) Menuliskan identitas mata pelajaran sama seperti dalam silabus
2) Mengidentifikasi standar kompetensi, dan kompetensi dasar dari
standar isi
3) Menuliskan indikator berdasarkan analisis pembelajaran yang telah
Anda lakukan, mulai dari indikator yang paling.
4) Menuliskan materi pokok dan sub materi pokok.
5) Menentukan metode dan media yang diperlukan untuk pengembangan
isi pelajaran.
6) Menentukan alokasi waktu yang harus digunakan siswa dalam
mempelajarinya. Selain itu harus diperhatikan tingkat kesulitan materi
dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa.
7) Menentukan evaluasi yang akan dikembangkan (latihan dan tes
formatif)
8) Menuliskan sumber pustaka untuk mengembangkan materi.
Kompetensi
Dasar
Indikator
Materi
Pokok dan
Sub
Materi
Pokok
1.
1.1
1.2
1.1
1.2
:
:
:
Metode
Media
Waktu
2 jam
pelaja
ran
Tes
Evaluasi
Sumber
Pustaka
1. Latihan
1.
2. Tes
2.
f
o
4. r
m
5.
a
t
i
f
3.
Contoh:
JABARAN ISI MODUL
Mata Pelajaran
.......................................................................................
Kelas / Semester :
.......................................................................................
Nomor
Kegiatan
Belajar
1
Judul
Modul
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok dan
Sub Materi
Pokok
Uraian
(Materi Esensial)
Evaluasi
(Butirbutir)
1.1
Latihan :
1.2
Tes
formatif 1:
- Bagian Inti terdiri atas unit-unit pelajaran. Masing-masing unit terdiri atas
pendahuluan, kegiatan belajar, dan daftar pustaka.
- Bagian Akhir berisi penutup modul, tes sumatif, glosarium, dan lampiranlampiran yang terkait dengan isi modul.
Bahan belajar mandiri dikembangkan dengan prinsip bahwa i bahan
pelajaran itu:
1.
memberikan tuntunan,
2.
3.
4.
memacu,
5.
mengingatkan,
6.
menanyakan,
7.
8.
9.
- Bagian Awal
Penyusunan dan pengembangan bagian awal dilakukan dengan langkahlangkah berikut.
a. Memberikan penjelasan umum tentang isi bahan pelajaran secara
keseluruhan sehingga memberikan gambaran tentang hal-hal yang
akan dipelajari serta kedalaman dan keluasan bahasannya.
b. Apabila diperlukan, disebutkan perilaku/pengetahuan awal yang
perlu dimiliki pemelajar sebelum mempelajari bahan pelajaran itu.
c. Menyebutkan manfaat bahan pelajaran itu bagi pemelajar. Manfaat
yang dimaksud termasuk untuk belajar lebih lanjut dan/atau dalam
melakukan tugas profesional atau dalam kehidupan sehari-hari.
- Bagian Inti
Bagian inti disusun dalam bentuk unit-unit pelajaran yang masing-masing
berdiri sendiri. Masing-masing unit diberi judul dan terdiri atas
pendahuluan, kegiatan belajar dan daftar pustaka.
a. Pendahuluan
Pendahuluan disusun dengan cara berikut.
1) Menyebutkan cakupan bahan pelajaran dalam unit yang
bersangkutan. Cakupan itu meliputi materi pokok, teori, dan
konsep yang akan dipelajari.
2) Menjelaskan hubungan antara bahan pelajaran yang bersangkutan
dengan bahan pelajaran pada unit sebelumnya
3) Menyebutkan manfaat mempelajari dan menguasai bahan pelajaran
dalam unit yang bersangkutan.
4) Menyebutkan secara operasional dan terukur kompetensi yang
akan diperoleh dengan mempelajari bahan pelajaran dalam unit
yang bersangkutan. Kompetensi yang dimaksud dinyatakan
dalam rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK/TIK) yang
memuat unsur sasaran (audience), perilaku (behavior), kondisi
(condition), dan tingkatan (degree)
5) Bila perlu, menyebutkan kemampuan/perilaku awal yang perlu
dimiliki pembelajar sebelum mempelajari unit tertentu.
6) Menjelaskan cara mempelajari bahan pelajaran termasuk cara
menggunakan media yang melengkapi (kalau ada) dan sumber-
Kegiatan belajar.
Kegiatan belajar memuat uraian yang merupakan bahan pelajaran
untuk unit yang bersangkutan. Kegiatan belajar ini disajikan dalam
bentuk uraian, contoh, latihan, rangkuman, tes formatif, dan kunci
jawaban.
Uraian bahan pelajaran dilakukan dengan cara berikut.
1) Menguraikan konsep-konsep dan teori-teori yang sesuai untuk
mencapai tujuan pembelajaran khusus (TPK).
2) Menyusun urutan konsep-konsep dan teori-teori secara sistematis,
mudah dipahami, serta sesuai dengan teori belajar dan
membelajarkan.
3) Memperjelas konsep-konsep dengan teori-teori, contoh-contoh
dan/atau ilustrasi seperti gambar, grafik, atau tabel.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
Tes formatif
Tes formatif diberikan pada akhir setiap unit atau pokok bahasan
dengan tujuan untuk mengukur Penguasaan pemelajar atas bahan
pelajaran pada unit atau pokok bahasan tertentu dengan mengacu
pada TPK yang telah ditetapkan. Hasil tes formatif i dijadikan sebagai
dasar untuk langkah belajar lebih lanjut, apakah dapat diteruskan ke
unit atau pokok bahasan berikutnya atau memerlukan remedial.
Tes formatif biasanya menggunakan tes objektif yang jawabannya
adalah tunggal dan tidak mungkin bervariasi. Penggunaan jenis tes ini
akan memudahkan pemelajar untuk memeriksa kebenaran
jawabannya dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.
Dalam menyusun butir soal tes objektif, secara umum perlu
diperhatikan berikut.
i. Butir tes mengukur TPK yang sudah ditetapkan.
i. Butir tes hendaknya disusun secara jelas, tepat, dan menggunakan
kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar.
ii. Butir soal dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang sesuai
dengan kemampuan pemahaman Pemelajar. Hendaknya dihindari
penggunaan struktur bahasa yang terlalu mudah atau terlalu sulit.
iii. Semua informasi yang diperlukan untuk memilih jawaban yang
benar seharusnya tersedia dalam butir soal dan menghilangkan
kata-kata dan frase yang tidak berfungsi.
iv. Budi soal yang diangkat langsung dari bahan pelajaran hanya
akan mengukur kemampuan menghafal dan bukan pemahaman.
v. Butir soal yang membantu atau mempersulit menjawab soal
berikutnya hendaknya dihindari. Yang dimaksud dengan
membantu ialah butir soal yang memberikan arah untuk jawaban
butir soal yang berikutnya. yang dimaksud dengan mempersulit
ialah butir soal yang tidak dapat dijawab tanpa dapat menjawab
soal yang sebelumnya dengan benar.
Tes objektif dapat disusun dalam 4 bentuk tes, yaitu (1) jawaban
singkat, (2) padanan/penjodohan, (3) pilihan benar-salah, dan (4)
pilihan ganda.
-
Jawaban Singkat
Tes dalam bentuk ini meminta pemelajar mengisi ruang yang
dikosongkan dalam suatu Pernyataan, dengan kata atau frase yang
benar atau memberikan jawaban yang singkat terhadap suatu
pertanyaan.
Dalam menysusun butir soal ini perlu diperhatikan:
a. Butir soal hendaknya untuk melengkapi pernyataan.
b. Hindari membuat lebih dari dua tempat kosong untuk
dilengkapi dalam satu pernyataan sehingga maknanya secara
keseluruhan tidak jelas.
c. Jika menggunakan pernyataan yang tidak lengkap, hendaknya
tempat yang dikosongkan berada pada akhir pernyataan.
Padanan/Penjodohan
i.
ii.
membingungkan
dan
mengecohkan
2)
Contoh:
Pengembangan isi modul dari penulis Sri Endang R. dan Sri Mulyani untuk
SMK tampak pada daftar isi berikut.
vi
ix
I. PENDAHULUAN ........................................................................................
B. Prasyarat ....................................................................................................
17
26
30
32
37
52
Aktivitas .........................................................................................................
57
65
66
66
67
69
70
71
73
75
78
80
III.
83
88
Aktivitas .........................................................................................................
93
96
EVALUASI
A. Uji Kompetensi Teori ............................................................................... 104
B. Uji Kompetensi Keterampilan ................................................................ 105
LKS berbentuk matriks, begitu juga jabaran isinya. Selanjutnya dalam tahap
pengembangan isi LKS disesuaikan dengan pengalaman belajar siswa.
Prinsip
keakuratan ilmu pengetahuan, bahasa damn ilustrasi harus
diperhatikan oleh guru. Demikian pula desain sistem pembelajaran yang
telah disusunnya. Untuk tahap produksi dan evaluasi dapat dilakukan pihak
lain (tenaga khusus).
1) Garis Besar Isi LKS (GBI LKS) dan Jabatan Isi LKS (JI LKS)
Langkah penyusunannya sama seperti modul, hanya terdapat langkah
menentukan pengalaman belajar sesuai dengan analisis tugas yang harus
dilakukan siswa pada kegiatan inti dan bentuk evaluasinya. Tugas dan
tagihan siswa dapat menentukan isi LKS.
: ..........................................................................................................
Kelas / Semester
: ..........................................................................................................
Standar Kompetensi
: .........................................................................................................
...........................................................................................................
Kompetensi
Dasar
Indikator
1.
Materi Pokok
dan Sub
Materi
1.
1.1
1.1
1.2
1.2
Pengalaman
Belajar
Metode
Penugasan
Media
LKS
Waktu
Evaluasi
30 menit
Laporan
pengamatan
Sumber
Pustaka
Berdasarkan GBI LKS kemudian disusun jabaran isi LKS dengan menguraikan isi dari komponen pengalaman belajar dan
evaluasi. Format JI LKS disusun dalam bentuk matriks. Komponen yang dikembangkan identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar (uraian) dan evaluasi (uraian). Anda dapat
memeriksa kembali perangkat pembelajaran RPP yang telah Anda buat.
Contoh : JI LKS
Mata Pelajaran
: ..........................................................................................................
Kelas / Semester
: ..........................................................................................................
No.
LKS
1.
Judul LKS
Observasi ciriciri makhluk
hidup
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
dan Sub Materi
Pokok
Pengalaman
Belajar
Mengamati ciriciri makhluk
hidup di
lingkungan
sekolah.
Uraian
- Bahan,
Alat
- Prosedur
kerja
Evaluasi
Uraian
Laporan
- Judul
Pengamatan
- Proses
Pengamatan
- Hasil
Pengamatan
- Kesimpulan
Bagian Awal
Judul LKS
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bagian Inti
Pendahuluan
: Rangkuman Materi
Petunjuk belajar
Pengamatan 1. ..
2.
Penutup
: Daftar Pustaka
Proses Pengamatan
2.
Hasil Pengamatan
3.
Kesimpulan
Contoh :
Petunjuk Belajar dalam LKS
Tulislah sebuah cerita pendek. Kamu dapat menuliskan sesuai gaya bahasa kamu masing-masing. Tulislah apa yang
kamu pikirkan.
Contoh :
Kegiatan belajar dalam LKS
Tulislah cerpen yang akan kamu kembangkan pada halaman ini,
Menulislah dengan gaya bahasamu. Ingat! Gaya bahasamu adalah apa yang kamu tulis.
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
Jika LKS dikembangkan dalam bentuk buku biasanya terintegrasi dengan buku pelajaran dan disebut buku kerja.
Di lapangan, buku kerja pada bagian inti berisi tugas-tugas dan bagian akhir berisi evaluasi seperti tes formatif 1.
Kreativitas pengembangan isi LKS oleh guru harus ditingkatkan dengan tetap memperhatikan kesesuaian dengan
kurikulum (Silabus dan RPP).
Contoh:
Lembar kerja siswa untuk menunjang tugas latihan akan pemahaman materi dengan ragam pengalaman prinsip
matematika (sumber skripsi mahasiswa Teknologi Pendidikan). Sebagian prototipe bagian awal dan bagian inti
dari LKS. Bahasa untuk bahan ajar LKS lebih formal.
Info
Faktual
Pengenalan
Visual
Prinsip
Konsep
Prosedur
Keteram
pilan
Visual diam
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Film
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Televisi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Objek 3-D
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rekaman
Audio
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Pelajaran
Terprogram
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Demonstrasi
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Buku teks
cetak
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sajikan lisan
Sedang
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Sikap
Klasifikasi media ini penting dipertimbangkan karena tidak ada satu jenis
media yang terbaik untuk mencapai satu tujuan pembelajaran. Oleh karena itu
masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan. Antara satu media
dengan media lainnya saling melengkapi.
Selain taksonomi media pembelajaran yang harus diperhatikan oleh guru,
kriteria dalam memilih media juga harus diperhatikan. Kriteria tersebut
adalah:
Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Tepat untuk mendukung materi pembelajaran
84
Guru diharapkan tidak memilih media karena suka dengan media tersebut. D
I samping itu, diharapkan juga tidak langsung terbujuk oleh ketersediaan
beragam media canggih yang sudah semakin pesat berkembang saat ini
seperti komputer. Yang perlu diingat, media yang dipilih adalah untuk
digunakan oleh peserta didik kita dalam proses belajar. Jadi, pilihlah media
yang dibutuhkan untuk menyampaikan topik mata pelajaran, yang
memudahkan peserta didik belajar, serta yang menarik dan disukai peserta
didik.
Menurut Bates (1995), pemilihan media berbasis teknologi komputer antara
lain akses, biaya, pertimbangan pedagogis, interaktivitas dan kemudahan
penggunaan, pertimbangan organisasi, kebaruan (novelty), dan kecepatan.
Pertimbangan mengenai akses pada dasarnya mempertanyakan sejauh mana
peserta didik memiliki akses terhadap media yang akan digunakan dalam
mempelajari paket bahan ajarnya? Pertimbangan biaya berlaku bagi sekolah
maupun peserta didik, yaitu seberapa mahal/murah media yang dipilih
untuk digunakan oleh sekolah dan peserta didik sebagai paket bahan ajar
(biaya produksi atau pengadaan oleh sekolah, biaya akses dan daya beli untuk
peserta didik). Pertimbangan pedagogis merupakan pertimbangan yang
berkenaan dengan tujuan pembelajaran serta karakteristik materi keilmuan
yang akan disampaikan dan dipelajari peserta didik. Pertimbangan
interaktivitas dan kemudahan penggunaan pada dasarnya mempertanyakan
sejauh mana media yang dipilih dapat memfasilitasi interaksi yang diperlukan
dalam pembelajaran, dan sejauh mana media tersebut mempermudah peserta
didik dalam belajar? Pertimbangan mengenai organisasi merupakan
pertimbangan manajerial meliputi pengelolaan media dalam proses
pembelajaran, dan pasca proses pembelajaran (penyimpanan, dll).
Pertimbangan novelty berkenaan dengan tingkat kebaruan suatu media
sehingga seringkali menimbulkan antusiasme berlebihan dan atau kesukaran
beradaptasi serta siklus hidup suatu media. Pertimbangan tentang kecepatan
suatu media berkenaan dengan kemampuan suatu media menyampaikan
informasi secara cepat dan tepat (timeliness) kepada didik.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut tidak dapat berdiri sendiri-sendiri
melainkan saling berinteraksi satu sama lain untuk mendapatkan media yang
terbaik, sehingga dapat membantu proses belajar peserta didik secara optimal.
Oleh karena itu, ragam media yang digunakan harus dipilih berdasarkan
pertimbangan yang bijaksana.
85
2)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
4)
Media audio/visual
Kaset audio/CD audio
Siaran radio (radio broadcasts)
Slide (film bingkai)
Film
Kaset video/CD video
Tayangan TV (TV broadcasts)
Video interaktif
Pembelajaran berbantuan komputer
Instruction)
(simulasi,
Computer
Assisted
Media Praktek/Demonstrasi
Flora atau fauna asli yang ada di sekitar sekolah Model atau realita
Laboratorium dan peralatannya
Alat atau model yang dibuat instruktur bersama peserta didik dari
material atau barang bekas yang tersedia di sekitar sekolah
Alat atau model yang tersedia di toko (alat-alat musik, dll)
Laboratorium alam (hutan atau kebun buatan, kebun raya, sawah,
kolam, kandang ternak, dll).
Laboratorium yang ada di sentra industri pabrik, atau perusahaan
Herbarium buatan peserta didik.
Pasar
Museum
Media lainnya
86
Gambar Presiden:
No. 1
No. 2
No. 3
Judul
Lembar Balik
Tujuan
Pembelajaran
Presiden Soekarno
Gambar
Presiden
Gambar
Presiden:
Soeharto
Dan seterusnya
sampai
Presiden SBY
dan
Jasanya
Evaluasi
87
No. 4
No. 5
No. 6
88
89
b.
3. Tindak lanjut
a.
Guru sebagai peserta pelatihan diminta mempraktekkan.
b.
Kepala sekolah memberikan umpan balik.
Contoh:
1. Penyajian media power point. Pada saat penjelasan materi, kepala sekolah
tidak boleh membaca pada laptop tetapi menggunakan pen pointer yang
ditunjukkan pada layar.
2. Materi tidak dibaca tetapi dijelaskan dengan ilustrasi . Tetap menjaga
kontak mata antara kepala sekolah dengan guru pada saat penyajian.
PEMBELAJARAN KUANTUM
(QUANTUM TEACHING)
90
Prosedur Pembelajaran
1. Peserta mengamati penjelasan nara sumber tentang
relevansi materi pelatihan,
2. Peserta aktif berpikir, bertanya tentang materi pelatihan
yang sedang di pelajarinya,
3. Peserta aktif memberikan contoh peragaan sebagai
instruktur yang memanfaatkan pembelajaran kuantum,
4. Peserta menindak lanjuti dengan membaca buku
Quantum Teaching
Definisi
Mengupayakan siswa belajar melalui orkestrasi bermacammacam yang ada di dalam dan
di sekitar momen belajar.
91
Asas
Tujuan
1. Memudahkan proses belajar,
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
1. Konteks
Kegiatan mengubah latar pembelajaran: lingkungan,
suasana, landasan dan rancangan.
2. Isi
Kegiatan menyajikan isi dan fasilitas untuk
mempermudah proses: penyajian, fasilitas, keterampilan
belajar, dan keterampilan hidup.
92
AKU TAHU
KUNCI KEUNGGULAN
1.
2.
3.
jawab)
4.
5.
6.
7.
8.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
Latihan
Instruktur
Siswa
Instruktur
Siswa
: Kami cerdas
Instruktur
: Seberapa cerdas ?
Siswa
: Sangat cerdas ?
Instruktur
Siswa
93
DAFTAR PUSTAKA
94
Mempelajari
buku petunjuk
Jadwal Siaran
Mengikuti
Siaran Televisi
Pendidikan
Televisi
Pendidikan
Memperhatikan
mencatat
T
Menanggapi
Bertanya
E
S
Latihan
Penyusunan perangkat penilaian yang dibuat oleh guru tidak terlepas dari sistem
pembelajaran yang dirancang dalam format silabus dan RPP. Pada unit kegiatan
belajar 1 telah diuraikan bagaimana mengembangkan evaluasi hasil belajar di
dalam sistem pembelajaran. Artinya perangkat penilaian yang dibuat oleh guru
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perangkat penilaian
dalam satu kesatuan desain sistem pembelajaran akan menghasilkan alat
penilaian tes dan non tes yang dilengkapi petunjuk pelaksanaan, sehingga akan
memudahkan proses pengukuran yang dilakukan oleh guru.
Penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa untuk mengukur
tingkat pencapaian kompetensi (tujuan pembelajaran) peserta didik. Penilaian ini
dilakukan secara konsisten dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu
penilaian dilakukan secara sistematik yaitu menggunakan langkah-langkah yang
berurutan dalam perencanaannya.
Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik melalui
berbagai teknik, dan pemberian nilai terhadap hasil belajar berdasarkan standar
tertentu.
Kegiatan menilai hasil belajar siswa tersebut harus terarah dan terprogram. Hal
ini dimaksudkan bahwa menilai hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang
telah dirumuskan di dalam silabus dan RPP. Selain itu metode dan teknik
penilaian dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan dalam silabus dan RPP.
Dengan demikian penilaian yang dilakukan guru merupakan satu rangkaian
yang tidak dapat terpisahkan seperti ilustrasi berikut:
Tujuan pembelajaran/
SK-KD dan Indikator
Komponen penilaian
dalam silabus:
Metode dan
Teknik
SK dan KD
Komponen Penilaian
96
97
98
Contoh :
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI BELAJAR
Sekolah
Komponen
Kelas/Semester
Identitas
Standar Kompetensi
Jenis Soal/Kinerja
Jumlah butir
Komponen
Pokok
No
Kompetensi
Dasar
Materi
Indikator
No.
Soal/
Kinerja
99
100
BAB IV
MATERI PEMBELAJARAN 2
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Analogi Guru-Dokter
Cara yang paling mudah untuk memulai PTK adalah dengan menganalogikan
kegiatan Anda sebagai guru peneliti PTK dengan kegiatan seorang dokter
. Perhatikan Tabel berikut ini.
Tabel Analogi Guru dengan Dokter
No
Dokter
1 Menanyakan gejala penyakit
2 Mendiagnosis penyakit
3 Menulis resep
Menentukan tema pengobatan,
4
misalnya Mengobati sakit perut
Mendeskripsikan Masalah
Apakah Anda ingat pertanyaan dokter ketika Anda sudah berada di
hadapannya? Ia akan bertanya: "Kenapa Pak?" atau "Kenapa Bu?" Maksudnya
adalah untuk meminta Anda mendeskripsikan keluhan-keluhan yang Anda
rasakan. Ia berusaha menggali sebanyak mungkin dengan berbagai
pertanyaan: Bagian mana yang sakit? Waktu-waktu apa saja terasanya?
Sudah berapa lama? Sudah minum obat apa? Bagaimana hasilnya?" Belum
cukup dengan keterangan lisan, ia masih meminta Anda berbaring di dipan.
Kemudian ia menempelkan stetoskop di dada dan perut Anda, menekannekan dan mengetuk-ngetuk perut Anda, melihat telakup mata Anda, melihat
tenggorokan Anda dengan senter, dan sambil lalu ia sudah dapat mengetahui
102
untuk
ingin
untuk
gejala
Dengan cara serupa, masalah yang akan Anda pecahkan melalui PTK harus
dideskripsikan secara rinci; tujuannya adalah agar Anda dapat menemukan
akar masalah penelitian Anda secara tepat. Makin rinci deskripsi masalah
Anda, makin mudah Anda menemukan akar masalah.
Penemuan akar masalah merupakan hal yang sangat penting dalam
melakukan PTK. Sebelum akar masalah ditemukan, Anda sebaiknya tidak
terburu-buru memberikan tindakan. Analoginya dengan dunia kedokteran
adalah dokter yang mengobati rasa pusing berkepanjangan yang dialami
pasien. Mula-mula ia mendiagnosis secara terburu-buru sebagai penyakit
maag; obat yang diberikan adalah promaag. Tentu saja setelah minum obat
selama tiga hari rasa pusing pasien tidak kunjung hilang. Setelah didiagnosis
ulang ternyata penyebabnya adalah lubang kecil yang ada di gigi. Setelah gigi
dirawat, lubang diberi obat kemudian ditambal dan diberi obat yang sesuai,
rasa pusing itupun hilang.
Langkah-langkah berikut ini akan membantu Anda mendeskripsikan
masalah penelitian Anda secara rinci:
1. Mulailah dengan satu kalimat masalah.
2. Elaborasi kalimat itu serinci mungkin dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut ini:
a. Dari mana tahunya?
b. Bagaimana datanya?
c. Upaya apa yang telah dilakukan?
d. Bagaimana hasilnya?
3. Usahakan kalimat masalah dan elaborasinya itu mencapai -- 1 halaman;
setelah itu biasanya Anda akan menemukan akar masalahnya.
Contoh:
(Kalimat masalah) Nilai fisika siswa kelas I SMA X Jakarta pada umumnya
rendah. (Dari mana tahunya?) Mereka tampak mengerti penjelasan dan contoh
soal yang diberikan guru; tetapi ketika soal diganti sedikit saja, mereka
menjadi bingung dan tidak mampu mengerjakan. Seakan-akan mereka hanya
mengerti tentang hal yang sudah dijelaskan; hal-hal yang baru sekecil apapun
akan menimbulkan kebingungan, tidak mampu diatasi. Pada ulangan akhir
standar kompetensi (SK) skor rata-rata siswa 5; pada ulangan akhir-semester
skor rata-rata juga 5. (Bagaimana datanya?) Hal itu dialami oleh sekitar 60%
siswa dalam kelas, terjadi pada hampir seluruh SK, dan sudah berlangsung
103
dari tahun ke tahun. (Upaya yang sudah dilakukan) Agar pemahaman siswa
lebih mantap, guru sering menggunakan alat-alat untuk demonstrasi di kelas
maupun eksperimen di laboratorium. Guru juga sudah menggunakan media
Power Point dalam menerangkan; sekali dua kali penjelasan diselingi dengan
program animasi flash. Siswa-siswa yang bernilai rendah sudah diberi
program remedial; waktunya di luar jam pelajaran tatap muka. (Bagaimana
hasilnya?) Kegiatan demonstrasi/praktikum itu tampaknya belum berhasil
menanamkan konsep-konsep fisika secara mantap kepada siswa. Program
remedial juga tidak banyak menolong karena siswa yang nilainya rendah
pada umumnya berusaha untuk menghindar.
Menemukan Akar Masalah
Deskripsi masalah yang rinci sebanyak 1/2 -- 1 halaman itu biasanya sudah
dapat mengantarkan Anda ke penemuan akar masalah. Dari deskripsi
masalah di atas jelas sekali bahwa akar masalahnya adalah pemahaman
siswa yang kurang mantap.
104
Aspek-aspek
Penelitian
Kalimat Masalah
Akar Masalah
Hipotesis Tindakan
Uraian
Nilai fisika siswa Kelas I SMA X Jakarta pada
umumnya rendah.
Pemahaman siswa kurang mantap ketika
diterangkan.
"Metode concept attainment akan meningkatkan hasil
belajar fisika siswa kelas I SMA X Jakarta."
Tindakan Operasional:
Judul Penelitian
106
Dengan berbekal proposal sederhana ini Anda sudah dapat mulai melakukan
PTK di kelas Anda. Tindakan yang akan Anda lakukan sudah jelas karena
bersifat operasional. Ukuran operasional adalah dapat dilakukan oleh orang lain
yang membaca hipotesis itu. Analoginya dengan dunia kedokteran, hipotesis
tindakan "Metode concept attainment akan meningkatkan hasil belajar fisika siswa
kelas I SMA X Jakarta" adalah sebagai obat, sedangkan tindakan operasional yang
terdiri dari tiga butir itu adalah cara meminum atau dosisnya.
Aspek-aspek
Penelitian
Kalimat Masalah
Akar Masalah
Hipotesis Tindakan
Uraian
Para siswa cepat lupa dalam pelajaran IPS Kelas VII
SMP Y Bekasi.
Siswa kurang berkesan dalam tiap peristiwa
pembelajaran.
"Cerita-cerita yang aneh akan meningkatkan daya ingat
siswa dalam pelajaran IPS Kelas VII SMP Y Bekasi."
Tindakan Operasional:
Judul Penelitian
Aspek-aspek
Penelitian
Kalimat Masalah
Akar Masalah
Uraian
Siswa yang lemah tidak peduli dengan nilai
rendah dalam mata pelajaran matematika di
Kelas VI SD Z Depok.
Persepsi diri siswa rendah, merasa dirinya
107
Hipotesis
Tindakan
"Pemberian
Pengalaman
Sukses
akan
Meningkatkan Kepedulian Siswa terhadap Nilai
Matematika Kelas VI SD Z Depok."
Tindakan Operasional:
Judul Penelitian
a. Dalam
pembelajaran,
guru
memberi
perhatian lebih besar kepada siswa-siswa
yang lemah.
b. Tiap pertemuan tatap muka, satu dua orang
siswa yang lemah diberi tugas yang mudah.
Setelah yakin dapat mengerjakan, mereka
diminta maju ke papan tulis, diikuti dengan
pujian.
c. Siswa yang pandai tetap diberi tugas, seperti
biasanya.
Peningkatan Kepedulian Siswa terhadap Nilai
Matematika melalui Pemberian Pengalaman
Sukses dalam Pelajaran Matematika Kelas VI SD
Z Depok
Profesionalisme Guru
108
b) Metode Penelitian
Anda perlu menegaskan metode penelitian yang Anda gunakan, yaitu PTK,
disertai model yang digunakan. Biasanya PTK di sekolah menggunakan
Model Kemmis & Taggart seperti gambar di bawah ini.
Salah satu ciri khas PTK adalah adanya siklus. Menurut Kemmis dan
McTaggart siklus terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Perencanaan, (2)
Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Analoginya dengan
pengobatan oleh dokter, satu siklus adalah rangkaian empat kegiatan: (1)
Pemberian resep kepada pasien, (2) Peminuman obat oleh pasien, (3)
Pengukuran peningkatan kesehatan pasien ketika kembali lagi ke dokter, dan
(4) Analis dan evaluasi kesehatan pasien. Siklus PTK sebenarnya adalah satu
satuan penelitian yang lengkap, karena komponen-komponennya lengkap
dari perencanaan sampai refleksi. Jadi kalau Anda melakukan PTK dengan
lima siklus, sebenarnya Anda melakukan lima penelitian secara berkelanjutan.
PTK sebaiknya minimal terdiri dari tiga siklus; kalau baru satu siklus sudah
berhasil kemungkinan masalahnya terlalu sederhana.
Satu siklus minimal terdiri dari tiga pertemuan tatap muka dengan perlakuan
yang sama, agar intensif. Misalnya Anda melakukan siklus dengan tiga
pertemuan. Pada pertemuan pertama Anda menggunakan metode concept
attainment pada konsep-konsep penting yang diajarkan, diikuti dengan
pemberian contoh soal yang bervariasi, dan PR yang bervariasi juga. Pada
pertemuan kedua dan ketiga Anda melakukan hal yang sama secara
konsisten. Analoginya adalah proses minum obat oleh pasien; selama tiga hari
ia meminum obat yang sama dengan dosis yang sama, berulang-ulang. Hal itu
dilakukan agar data yang diperoleh bersifat jenuh, artinya lengkap. Kalau
perlakukan hanya dilakukan satu kali dan hasilnya baik, ada kemungkinan
hal itu hanya kebetulan. Tetapi kalau perlakuan sudah dilakukan tiga kali dan
hasilnya baik, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hasil itu memang
benar-benar baik, bukan karena kebetulan.
Perencanaan
Perencanaan pada siklus pertama tidak lain adalah hipotesis-tindakan yang
telah Anda tetapkan sebelumnya. Perencanaan adalah variabel bebas
penelitian Anda. Perencanaan pada siklus kedua, ketiga, dan selanjutnya
belum dapat ditentukan karena harus dibuat berdasarkan hasil refleksi
terhadap siklus sebelumnya. Dalam RPP, hipotesis-tindakan itu harus dapat
dilihat posisinya, bisa di pembelajaran pendahuluan, pembelajaran inti,
dan/atau di pembelajaran penutup. Ada baiknya dalam RPP hipotesis
tindakan itu Anda cetak tebal agar posisinya dalam pembelajaran-biasa
terlihat dengan jelas. Seperti telah disinggung sebelumnya, sebaiknya hanya
bagian tertentu dari pembelajaran yang Anda diperbaiki melalui PTK.
Analoginya dengan badan kita, hanya bagian-bagian tertentu yang diobati
oleh dokter.
Pelaksanaan
110
111
Catatan lapangan tidak lain adalah catatan harian atau diary, untuk
menuangkan hal-hal yang sangat berkesan. Kalau penelitian dilakukan
dengan penuh antusiasme, Anda akan menemukan hal-hal yang sangat
berkesan dan secara mudah dapat dituliskan dalam catatan lapangan.
Agar lebih sederhana kita sepakati dulu bahwa yang dimaksud dengan
instrumen dalam PTK adalah alat untuk mengukur keberhasilan tindakan
pada variabel yang ingin Anda tingkatkan, yaitu variabel terikat. Agar lebih
ilmiah, setiap instrumen yang Anda buat harus dibuat kisi-kisinya dulu; dan
kisi-kisi itu dibuat berdasarkan teori yang ada di bagian Kajian Pustaka. Oleh
karena itu, teori dalam Kajian Pustaka hendaknya sedemikian rupa sehingga
dapat mengarahkan pembuatan instrumen. Sangat kurang baik teori yang
diuraikan secara panjang lebar tetapi tidak memberikan petunjuk apapun
untuk pembuatan instrumen.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Yang sudah Anda kenal dengan baik tentu saja instrumen untuk mengukur
hasil belajar, yang biasa disebut tes. Tes yang baik harus valid, yaitu
mengukur apa yang harus diukur. Validitas tes biasanya didekati dengan kisikisi, yang akan menjamin keterwakilan kompetensi dan tingkat kognisi yang
akan diukur. Validitas seperti itu disebut validitas isi, karena penekanannya
pada keterwakilan isi. Syarat lainnya, tes yang baik harus reliabel atau ajeg,
yaitu jika digunakan dengan cara yang sama hasilnya akan sama. Reliabilitas
tes diketahui setelah tes diuji coba; koefisiennya dihitung dengan rumusrumus statistik, seperti rumus split half test, KR-20, atau Alfa Chronbach.
Dalam PTK uji reliabilitas tes seperti itu tidak dilakukan karena jarang guru
yang mengujicobakan tes sebelum menggunakan. Tetapi penggunaan kisi-kisi
untuk menjamin validitas tes seperti dijelaskan di atas sebaiknya dilakukan
oleh peneliti PTK.
Di samping tes, dalam PTK digunakan berbagai jenis instrumen, di antaranya:
(1) Lembar observasi, (2) Pedoman wawancara, (3) Pedoman telaah dokumen,
(4) Kuesioner, (5) Rating scale, (6) Portofolio, (7) Skala sikap, dan (8) Catatan
lapangan. Seperti halnya tes, instrumen-instrumen itu harus dibuat
berdasarkan kisi-kisi agar validitas-isi nya terjamin. Di samping itu masih ada
validitas lain yang harus dipenuhi oleh instrumen-instrumen itu, yaitu
validitas konstruk. Untuk memperoleh validitas konstruk, kisi-kisi instrumen
harus dibuat berdasarkan teori yang telah dibahas di Kajian Pustaka.
Singkatnya, "Instrumen harus dibuat berdasarkan kisi-kisi, dan kisi-kisi harus
dibuat berdasarkan teori."
Triangulasi
113
Kisi-kisi Instrumen
Yang paling mudah adalah membuat kisi-kisi tentang hasil belajar; Anda
sudah terbiasa melakukannya. Berikut ini diberikan beberapa contoh
instrumen untuk mengukur hasil belajar atau pemahaman siswa.
Menjelaskan
Membandingkan
Menginferensi
Merangkum
Mengklasifikasi
Memberi Contoh
Kompetensi
dan Indikator
Menginterpretasi
KD 1
Indikator 1
Indikator 2
KD 2
Indikator 1
Indikator 2
Kriteria
Sangat
Kurang
Kurang
Baik
Sangat
Baik
KD 1
Indikator 1
Interpretasi tentang
115
Indikator 1
Kemampuan
klasifikasi tentang
indikator 2
Indikator 2
KD 2
Indikator 3
Inferensi tentang
indikator 3
Indikator 4
Kemampuan
membandingkan
tentang indikator 4
Indikator 5
Kemampuan
menjelaskan
tentang indikator 5
Indikator
Pemahaman
Menginterpretasi
Memberi contoh
Mengklasifikasi
Merangkum
Menginferensi
Membandingkan
Menjelaskan
Sangat
Kurang
Kurang
Baik
Sangat
Baik
116
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Bab 2 Kajian Pustaka
A.
B.
C.
D.
Deskripsi Teori
Hasil Penelitian yang Relevan
Kerangka Berfikir
Hipotesis Tindakan
Setting Penelitian
Metodologi Penelitian
Siklus Penelitian
Kriteria Keberhasilan
Instrumen Penelitian
Anallisis Data
Kolaborasi
Jadual Penelitian
Daftar Pustaka
Judul PTK
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, judul penelitian harus singkat
tetapi jelas. Isinya sama dengan hipotesis tindakan tetapi dengan rumusan
yang berbeda. Judul harus mengandung variabel bebas (tindakan yang
diberikan) dan variable terikat (variabel yang akan ditingkatkan). Contohnya
adalah sebagai berikut:
Peningkatan Hasil Belajar Geografi SMA Kelas I SMA X
Jakarta Melalui Metode Concept Attainment
Variabel bebasnya metode concept attainment dan variabel terikatnya hasil
belajar sejarah. Jumlah kata sebaiknya tidak lebih dari 15. Topik atau pokok
bahasan kurang perlu untuk dicantumkan dalam judul karena keterangan
Geografi Siswa Kelas I SMA sudah cukup spesifik. Jika topik dicantumkan,
misalnya Kemagnetan, seolah-olah metode concept attainment itu hanya
berlaku pada topik Kemagnetan. Masalah yang dipecahkan dalam PTK
seharusnya yang bersifat lintas pokok bahasan, seperti: hasil belajar, motivasi,
dan kreativitas. Dengan demikian penggunaan siklus akan lebih leluasa, tanpa
dibatasi oleh topik.
Judul sebaiknya menampilkan hal-hal yang inovatif untuk menarik pembaca;
pertama kali orang membaca hasil penelitian Anda adalah pada judulnya.
PTK pada dasarnya adalah sarana untuk melakukan inovasi pembelajaran.
118
B. Rumusan Masalah
Apakah metode concept attainment dapat meningkatkan hasil
belajar geografi kelas I SMA Negeri X Jakarta?
Bagian terakhir pendahuluan adalah tujuan dan manfaat penelitian. Tujuan
PTK tidak sekedar ingin mengetahui peningkatan variabel terikat (yang
akan ditingkatkan), tetapi lebih pada meningkatkan variabel terikat itu.
Ingin mengetahui peningkatan mempunyai konotasi setelah tahu akan
selesai sehingga peneliti PTK banyak yang kembali ke metode semula setelah
penelitian selesai; sedangkan meningkatkan mempunyai arti ingin
menggunakan metode baru yang ditemukan untuk seterusnya. Manfaat
penelitian sebaiknya dirinci untuk berbagai pihak agar makna penelitian
menjadi labih besar, misalnya bagi siswa, guru, dan sekolah. Inilah contohnya.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar sejarah siswa.
D. Manfaat Penelitian
Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan
pemahamannya. Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan membiasakan diri
menjadi guru yang reflektif, yang senantiasa berusaha
meningkatkan kualitas pembelajaran. Bagi sekolah, penelitian ini
bermanfaat untuk meningkatkan citra sebagai sekolah yang
efektif, yang membimbing siswa menjadi insan yang cerdas dan
komprehensif.
Selain variabel bebas dan variabel terikat, Anda perlu mencari teori yang
berkenaan dengan pembelajaran khusus, untuk mata pelajaran Anda.
Gunanya agar temuantemuan yang Anda peroleh nanti tidak menyimpang
dari karakteristik mata pelajaran yang Anda ampu. Sebaiknya penyajian
hakikat variabel bebas didahulukan agar pembaca langsung dapat
mengetahui inovasi yang ditawarkan pada kesempatan pertama. Berikut ini
adalah contoh deskripsi teori untuk judul Peningkatan Hasil Belajar Geografi
Siswa Kelas I SMA X Jakarta melalui Metode Concept Attainment.
3. Pembelajaran Geografi
Sesuai dengan yang disampaikan Suparno (2005)
bahwa selama proses pembelajaran terjadi interaksi
yang khas antara siswa dan guru, siswa berupaya
menyerap informasi dan guru bertugas mendampingi
siswa dalam belajar. Dalam filsafat pendidikan
modern, siswa dipandang bukan sebagai objek dalam
pembelajaran tetapi juga sebagai subjek. Siswa tidak
dipandang sebagai orang yang tidak tahu, tapi
dipandang sebagai orang yang tahu meskipun belum
sempurna.
Proses pembelajaran geografi selalu berkenaan dengan
kehidupan nyata di permuakaan bumi sehingga perlua
adanya aplikasi dalam materi pembelajaran geografi
yang tidak hanya bersifat abstrak, tetapi dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pakar-pakar geografi pada Seminar dan Lokakarya
Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang
tahun
1988(dalam
Gurniwan
2002:22)
telah
merumuskan konsep geografi yaitu, Geografi adalah
ilmu yangmempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena
geosfer
dengan
sudut
pandang
kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks
keruangan.
Konsep geografi yang diketengahkan diatas secara
jelas menegaskan bahwa yang menjadi objek studi
geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan
bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi
yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara), litosfer
(lapisan batuan kulit bumi), hidrosfer (lapisan air,
perairan) dan biosfer (lapisan kehidupan). Jadi, secara
Garis besar studi geografi berkenaan dengan:
a. Permukaan bumi (geosfer)
b. Alam lingkungan (atmosfer,litosfer, hidrosfer,
biosfer)
c. Umat
manusia
dengan
kehidupannya
(antroposfer)
d. Penyebaran keruangan gejala alam dan
kehidupan termasuk persamaan dan perbedaan
e. Analisis hubungan keruangan gejala-gejala
geografi di permukaan bumi.
Dengan demikian dapat diketengahkan bahwa
penngajaran geografi hakikatnya adalah pengajaran
124
127
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK) model Kemmis dan McTaggart yang
prosesnya disajikan seperti pada Gambar berikut.
Kreasi
Evaluasi
Analisis
Aplikasi
Pemahaman
Kompetensi dan
Indikator
Ingatan
Proses Kognitif
KD 1
Indikator 1.1
Indikator 1.2
KD 2
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Di samping itu peningkatan hasil belajar akan diukur
juga dengan menggunakan lembar observasi dan
pedoman wawancara atau tes lisan. Kedua instrumen itu
129
Minggu Ke
Kegiatan
1
10
11
Persiapan
f. Menyusun RPP
g. Membuat Perangkat
Pembelajaran
h. Membuat Media
i. Menyusun Jadual
j. Menyusun
Instrumen
2
Pelaksanaan
a. Menyiapkan Siklus 1
b. Membuat Laporan
Siklus 1
c. Melaksanakan Siklus
2
d. Membuat Laporan
Siklus 2
e. Melaksanakan Siklus
3
f. Membuat Laporan
Siklus 3
3
Pelaporan
a. Membuat Laporan
Gabungan Siklus 1, 2,
dan 3
b.Membuat Makalah
Seminar
c. Seminar hasil
penelitian
131
d. Merevisi Laporan
Berdasarkan Hasil
Seminar
e. Menulis Artikel
Jurnal
f. Mengirimkan Artikel
Jurnal Ke Pengelola
Jurnal
132
133
D. Hipotesis Tindakan
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. Settin Penelitian
B. Metodologi Penelitian
C. Siklus Penelitian
D. Kriteria Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Analisis Data
G. Kolaborasi
H. Jadual Penelitian
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
ABSTRAK
Abstrak berisi ringkasan permasalahan dan cara pemecahan masalahnya,
tujuan, prosedur, dan hasil penelitian. Abstrak diketik satu spasi dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (lebih baik bila ada). Jumlah kata
dalam abstrak tidak melebihi 200 kata (ada juga yang menetapkan 250
kata) dan dilengkapi dengan kata kunci 3 5 kata
KATA PENGANTAR
134
Penelitian
Tindakan
Kelas
pada
135
OLEH :
BURHANUDDIN SPd.
SOEJOTO, SPd.
BAB I
PENDAHULUAN
136
Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, secara berkelompok seperti bermain, maka
anak menjadi senang, sehingga tumbuhlah minat untuk belajar, khususnya belajar Geografi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN
2.1 Minat
Minat ialah suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang
tergantung dari bakat dan lingkungan (Sujanto Agus : 1981). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian
agar apa yang dipelajari dapat dipahami; Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan.
Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif. Untuk
meningkatkan minat, maka proses pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.
2.2 Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. (Hamalik Pemar
: 2001)
Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Yang menjadi hasil dari belajar bukan penguasan hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku. Karena belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung
menyenangkan dan mencerdaskan siswa.
Suasana kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskansiswa itu salah satunya dapat tercipta
melalui model pembelajaran Group Investigation.
137
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Langkah Utama
1). Guru membagi siswa dalam 4 kelompok
2). Guru menjelaskan maksud pembelajaran yaitu mengamati unsur unsur cuaca secara berkelompok.
3). Guru memanggil ketua kelompok dan masing-masing diberi tugas mengamati : intensitas sinar matahari,
mengukur suhu udara,
mengamati arah dan kecepatan angin, awan dan kelembaban udara di luar kelas.
4). Masing-masing kelompok mengamati dan mendiskusikan materi sesuai dengan tugasnya secara kelompok.
5). Setelah selesai diskusi, ketua kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
C. Langkah Penutup
Guru memberikan penilaian kepada kelompok-kelompok siswa yang melakukan pengamatan dan diskusi itu.
138
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Model pembelajaran Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI IPS SMA MUHAMMADIYAH II
MOJOSARI, karena belum pernah . Tahap awal praktek peneliti agak banyak menjelaskan pada siswa tentang cara
belajar di lapangan untuk memperoleh pengalaman belajar; seperti bagaiman menggunakan alat-alat, bagaimana
mencatat hasil penelitian, membuat kesimpulan, berdiskusi dan menyampaikan hasil pembahasan
(mempresentasikan). SMA MUHAMMADIYAH II MOJOSARI belum mempunyai laboratorium yang memadai,
sehingga siswa kurang diadakn praktikum. Setelah siswa dianggap cukup untuk memahami model pembelajaran
Group Investigation, selanjutnya pembelajaran diberikan pada pertemuan berikutnya.
139
Refleksi I
Dari data observasi minat siswa dalam belajar Geografi diperoleh hasil cukup
baik, hal ini disebabkan karena dalam membuat laporan dan mempresentasikan
hasil penemuannya kurang terbiasa.
Refleksi II
Dari data observasi minat siswa diperoleh hasil baik, hal ini karena siswa sudah
lancar dan mulai senang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS SMA MUHAMMADIYAH II
MOJOSARI dengan menggunkan metode pembelajaran Group Investigation ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada
siklus pertama belum bisa mencapai hasil seperti yang diharapkan, karena siswa masih belum terbiasa. Setelah ada
motivasi maka pada pelaksanaan siklus kedua ada
perubahan yang sangat berarti ke arah yang sangat baik. Siswa sudah menunjukkan peningkatan minat dalam
belajar Geografi.
5.2 Saran
Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran yang berkaitan dengan usaha
peningkatan minat belajar bagi siswa sebaiknya menerapkan model pembelajaran Group Investigation.
140
BAB V
MATERI PEMBELAJARAN 3
GEOGRAFI
A. Konsep, Pendekatan Prinsip dan Aspek Geografi
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi (SK)
Guru mampu memahami konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi
b. Kompetensi Dasar (KD)
Guru mampu menjelaskan konsep geografi
Guru mampu menjelasakan pendekatan geografi
Guru menjelaskan prinsip geografi
Guru mampu mendeskripsikan aspek geografi
c. Indikator
Menjelaskan ruang lingkup geografi
Memahami obyek studi Geografi
Menggunakan metode pendekatan geografi
Menjelaskan prinsip-prinsip geografi
2. Materi : Konsep, Pendekatan Prinsip dan Aspek Geografi
a. Ruang lingkup dan Obyek Geografi
1) Konsep-konsep geografi
Di dalam geogarafi menyajikan pengertian bermakna mengenai bumi sebagai
habitat manusia. Geografi juga menelaah tentang cara memandang bumi dengan
cara yang berbeda. Adapun jenis jenis konsep asasi itu adalah: konsep lokasi,
jarak, nilai kegunaan, keterjangkauan, pertalian wilayah (areal coherence),
interaksi keruangan (spatial interaction), aglomerasi, pola, morfologi,
differensiasi areal.
a) Lokasi
Letak suatu tempat memiliki nilai yang berbeda, baik secara ekonomis,
lingkungan, sumber daya, politis, dan pertahanan keamanan. Perbedaan
potensi yang dapat dimanfaatkan berbagai aktivitas memberikan pengaruh
terhadap sistem, pola penggunaannya baik secara fisis maupun sosial, seperti
berikut ini :
Nilai suatu tempat (kestrategisan). Nilai suatu tempat akan mahal harganya
141
jika berada di pusat kota dibandingkan dengan di pinggiran kota. Sistem dan
pola pengolahan lahan. Sistem dan pola pengolahan pertaniandi lereng
pegunugan akan berbeda dengan di daerah dataran. Sistem budaya. Teknik dan
sistem pengolahan lahan serta adat istiadat di daerah dekat pantai maka akan
berbeda dengan tehnik dan sistem pengolahan
serta adat istiadat di daerah pegunungan.
Lokasi dpat dibagi menjadi dua bagian yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
1). Lokasi Relatif
Adalah lokasi yang artinya bisa berubah-ubah karena dipengaruhi daerah
sekitarnya. Misalnya desa X lebih baik aksesibilitasnya dibandingkan desa Y,
karena desa X berada di tepi jalan, sedangkan desa Y jauh di dalam.
2). Lokasi Absolut
Adalah lokasi berdasarkan garis lintang dan garis bujur (bersifat tetap) misalnya
letak kota Jakarta.
Selain itu juga lokasi dapat ditinjau dari :
1) Tinjauan fisiografis, yaitu letak astronomi dan geografis
a). letak astonomi, berkaitan dengan :
(1) letak suatu Negara
(2) Iklim Contoh: iklim tropis, subtropis
(3) Aktivitas Penduduk
Contoh : masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pantai dominan
bekerja sebagai nelayan
b). Letak geografis, yaitu letak yang ditinjau berdasarkan hubungan tempattempat sekitarnya
Contoh : Indonesia terletak diantara 2 samudera yaitu Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik dan terletak diantara 2 benua yaitu Benua
Asia dan Benua Australia
2) Tinjauan Sosial Ekonomi dan Budaya
Letak yang berdasarkan kondisi ekonomi, politik, dan sosial, budaya yang
ada di sekitarnya.Contoh: Harga tanah yang berada dipinggiran jalan
memiliki harga yang tinggi, hal ini disebabkan karena lokasi yang strategis
untuk kegiatan ekonomi. Lain halnya dengan harga tanah yang berada jauh
dari jalan raya
142
b) Konsep Jarak
Jarak suatu ruang dengan ruang lain serta berbagai aktivitasnya akan berkaitan dengan nilai, kestrategisan,
kemudahan, frekuensi, interaksi dan interpendensi antar ruang. Jarak dipehitungkan karena hal berikut ini :
a) Kestrategisan suatu ruang untuk berbagai aktivitas
Pusat perbelanjaan akan mempunyai nilai strategis apabila terletak di daerahpemukiman yang ramai dan padat
b) Kemudahan terjadimya interaksi antarruang
Jarak tempat aktivitas penduduk dengan pemukiman dekat maka akan
memudahkan terjadinya interaksi
c) Frekuensi interaksi, dan interelasi ruang
Jarak yang dekat dan mudah dengan perbedaan potensi ruang akan
memperlancar dan sering terjadinya interaksi dan interelasinya.
143
Konsep keterjangkauan berkaitan dengan keadaan permukaan bumi dan ketersediaan sarana dan prasarana
angkutam atau komunikasi seperti berikut ini :
a) Kota Jakarta ke kota Surabaya dengan menggunakan keretaapi lebih mudah dan cepat dibandingkan
dengan kendaraan umum, karena jalan raya dari kota Jakarta ke Kota Surabaya sering macet, pada saat-saat
tertentu.
b) Kota Bandung ke Kota Cianjur dengan jarak 60 km akan lebih cepat sampai dibandingkan dari Kota
Bandung ke Kota Garut dengan jarak 50 km, karena seringkali macet.
c) Pada waktu hari raya dari kota Jakarta ke Kota Bandung akan lebih lama dibandingkan dengan dari
Kota Bandung ke Kota Jakarta.
144
8) Konsep Pola
Akibat Proses alam terbentuk karakteristik dari suatu ruang, maka akan terjadi
interaksi, interelasi, dan interpedensi manusia dalam memanfaatkan lingkungan
fisis,maka akan terbentuk pola seperti berkut ini :
a) Pola permukiman di daerah perkotaan, maka jaringan jalan diikuti pola
permukiman, dan jalan sebagai jaringan kehidupan.
b) Pola Pertanian di daerah lereng pegunungan akan mengikuti arah lereng dengan
sistem Sengkedan, sedangkan di di dataran akan mengikuti arah aliran tanah.
145
9) Konsep Morfologi
Hasil proses alam membentuk bentuk permukaan bumi yangberbeda. Bentuk muka
bumi ini terkait dengan aktivitas manusia, seperti berukut ini.
a) Akibat proses alam daerah pantai,maka pola permukiman akan sejajar dengan
pantai dan aktivitasnyaberkaitan dengan laut tambak dan nelayan.
b) Bentuk permukiman bumi di lereng pegunungan dangan sifat tanahnya dan
kondisi air dalam, maka aktivitas pertaniannya berupa tegalan atau perkebunan
c) Bentuk permukaan bumi yang datar memudahkan pembuatan sarana dan
prasarana transportasi, maka terjadi pengelompokan pemukiman
10) Diferensiasi Areal (Perbedaan Keruangan)
Differensiasi areal berkaitan dengan perbedaan corak antar wilayah dipermukaan
bumi, dengan ciri khusus yang dapat dibedakan dengan wilayah lain atau dikenal
dengan istilah Region. Selain itu suatu ruang mempunyai nilai berbeda karena jarak,
kepadatan, mudah, sarana dan prasarana sehingga perbedan ruang ini menimbulkan
terbentuknya differensiasi areal seperti :
1) Perbedaan nilai menimbulkan gejala dan pengelompokkan sebagai berikut :
a) jarak dekat, sedang, dan jauh
b) pemukiman padat, sedang dam jarang
c) rumah/ tanah mahal, sedang dan murah
d) kaya, sedang dan miskin
2) Karakteristik suatu ruang dapat ditinjau dari potensi sember daya dan budaya
masyarakat, sebagai berikut :
a) Daerah pegunungan menghasilkan sayuran, perikanan laut dari daerah pantai,
padi dari daerah dataran rendah, dst
b) Daerah pesantren, kawasan pendidikan dan sebagainya.
c) keterkaitan keruangan (Proses Keruangan)
Oleh karena suatu ruang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri maka akan
terjadi interaksi, interelasi dan interpendensi antar ruang dipernukaan bumi.
Kurangnya potensi suatu ruang akan diikuti dengan pergerakan manusia sehingga
terjadi keterkaitan antar ruang
b. Ruang Lingkup Kajian Geografi
Geografi merupakan ilmu yang menggunakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.Studi
geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan
analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.
146
Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan
hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek
keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal
balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan
area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.
Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas
dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu
diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya,
dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan
antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan
perbedaan arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran,
dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah
yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region
yang berbeda satu sama lain.
Untuk mengungkapkan fenomena atau permasalahan yang terjadi digunakan
pertanyaan-pertanyaan geografi. Untuk pertanyaan what ? Geografi dapat
menunjukkan fenomena apa yang terjadi ? Untuk pertanyaan when, geografi dapat
menunjukkan kapan peristiwa itu terjadi. Untuk pertanyaan where ? Geografi dapat
menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Untuk pertanyaan why ? Geografi dapat
menunjukkan relasi-interelasi-interaksi-integrasi gejala-gejala itu sebagai faktor yang
tidak terlepas satu sama lain. Untuk pertanyaan how? Geografi dapat menunjukkan
kualaitas dan kuantitas gejala dan interelasi/interaksi gejala-gejala tadi dalam ruang
yang bersangkutan. Untuk selanjutnya dalam mengkaji wilayah terdapat geografi
regional.
c. Cabang-Cabang Geografi
1). Geografi Fisik
Geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik permukaan
bumi yang meliputi tanah, air, udara dengan segala prosesnya. Kajian geografi
fisik ditunjang oleh ilmu-ilmu geologi, geomorfologi, pedologi, meteorology,
klimatologi, hidrologi, oseanografi, dan biogeografi. Geografi fisik tidak dapat
dilepaskan dengan factor manusia, hal ini akan menjelaskan tentang perbedaan
geologi dengan geografi. Geologi menekankan kepada gejala dan proses alam dari
bumi, sedangkan geografi fisik selalu terkait dengan kehidupan manusia. Geografi
fisik meninjau gejala dan proses alam dari kulit bumi dalam kaitannya dengan
kehidupan manjusia. Kulit bumi ditinjau sebagai sumberdaya yang bermanfaat
dan mempengaruhi kehidupan manusia.
147
2) Geografi Manusia
Geografi manusia merupakan cabang dari geografi yang obyek kajiannya adalah
aktivitas manusia di permukaan bumi. Geografi manusia terbagi kedalam geografi
penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman, dan geografi
sosial (minor).
a). Geografi penduduk (Population Geography)
Obyek studi geografi penduduk berupa aspek keruangan dari penduduk,
meliputi penyebaran,kepadatan, perbandingan jenis kelamin, angka kelahiran,
angka kematian, migrasi dan sebagainya. Pada geografi penduduk dipelajari
segala aspek keruangan yang berkenaan dengan manusia sebagai penduduk
suatu wilayah. Selain geografi penduduk dikenal juga kajian lain tentang
kependudukan, yaitu demografi. Demografi berbeda dengan geografi
penduduk, demografi lebih terfokus pada kajian dinamika kependudukan tanpa
mengkaji aspek keruangannya. Sedangkan geografi penduduk menekankan
pada aspek perubahan kependudukan dalam kaitan dengan sebab akibat
kondisi ruang tempat tinggalnya.
b). Geografi Politik (Political Geography)
Geografi politik mempelajari tentang aspek keruangan permukiman atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional dengan dasar
kondisi lingkungan geografis.
c). Geografi Sosial (Social Geography)
Geografi social yang dimaksud di sini adalah geografi social minor atau sering
disebut dengan sociological geography/geografi sosiologi. Geografi social
mempelajari aspek keruangan dalam perilaku penduduk, organisasi social dan
unsure kebudayaan dan kemasyarakatan. Geografi social erat hub jungannya
dengan studi sosiologi dan mencakup penekanan pada studi hubungan aspek
ruang dengan permukiman penduduk, bahasa dan religi.
d). Geografi Permukiman (Settlement Geography)
Geografi permukiman mempelajari tentang perkembangan permukiman di
suatu wilayah, mempelajari sejarah kawasan hunian manusia, bentuk dan pola
permukiman, dan faktor-faktor geografis yang mempengaruhi perkembangan
pola permukiman tersebut.
e). Geografi Ekonomi (Economical Geography)
Titik berat studi dalam geografi ekonomi adalah aspek keruangan dalam
hubungannya dengan struktur ekonomi penduduk suatu tempat. Faktor
lingkungan alam ditinjau sebagai factor pendukung (sumberdaya) atau
sebagai penghambat aktivitas ekonomi. Geografi ekonomi dapat diuraikan lagi
menjadi geografi pertanian, geografi industri, geografi perdagangan, geografi
148
149
150
lingkungan pada suatu tempat tertentu. Tentu saja apabila salah satu variabel it
u
berbeda maka lingkungannya akan berbeda pula. Variabel lingkungan itu terdir
i
dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi hewan
dan tumbuhan sedangkan komponen abiotik terdiri dari tanah, air, udara dan
sumber daya alam. Sedangkan variabel manusia juga dipengaruhi oleh uns
ur
kebudayaan yang dipergunakan dan dijadikan pedoman oleh masyarakat dima
na
manusia itu tinggal. Dalam analisis lingkungan ini obyek material geografi yang
terdiri dari atmosfer, litosfer, hidrosfer serta fenomena yang terjadi padany
a
merupakan komponen abiotiknya, sedangkan biosfer dan antrophosfer dengan
segala aktivitasnya dan kehidupannya merupakan komponen biotiknya.
3) Analisis Kompleks wilayah.
Analisis kompleks wilayah mengkaji fenomena geografi dengan memadukan ked
ua
analisis yaitu analisis keruangan dengan analisis lingkungan. Kajian kompl
eks
wilayah antara lain meliputi pada suatu areal yang mempunyai kesamaan varia
bel
aatupun areal yang memiliki komponen sama sehingga merupakan suatu kesatu
an
area atau wilayah dengan ciri khas. Dalam analisis kompleks wilayah didapatka
n
struktur wilayah atas dasar klasifikasi dan kategori wilayah. Klasifikasi wilayah
merupakan gradasi atau tingkatan kelas wilayah baik dari segi kualitas ataupun
kunatitasnya. Sedangkan kategori wilayah merupakan pemisahan wilayah atas
dasar ciri-ciri tertentu
g. Aspek-Aspek geografi
Obyek material geografi adalah fenomena geografi di geosfer dalam
kaitannya dengan kehidupan manusia di permukaan bumi. Geosfer yang
menjadi kajian geografi itu meliputi atmosfer, lithosfer, hidrosfer, antroposfer,
dan biosfer. Dalam telaahnya terhadap obyek material dan obyek formal
tersebut geografi berorientasi pada pendekatan keruangan. Dapat saja satu
obyek ditelaah oleh berbagai ilmu akan tetapi masing-masing ilmu itu
menggunakan pendekatan dan cara pandang yang berbeda-beda.
151
152
GLOSSARIUM
Aglomerasi = Pengelompokkan, pemusatan
Morfologi = Bentuk muka bumi
Interaksi Keruangan = Keterkaitan antar ruang
Differensiasi Area = Perbedaan potensi antar wilayah
Fisiografis = proses atau patern bentukan keadaan alam sekitar mulai dari
keadaan tanah, atmosfer biosfer akibat kegiatan kegiatan di atas bumi yg
menyebabkan perubahan lingkungan sekitar, baik itu karena alami maupun
kegiatan manusia yg berkontribusi dalam perubahan lingkungan
Sistem Sengkedan = Sistem konservasi lahan dengan teras yang berada di
lahan miring
Interdependensi = Saling ketergantungan Antar Wilayah
Regional = Wilayah yang memiliki karakteristik tertentu
3. Latihan
Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan benar ?
1. Jarak menentukan banyak hal dalam aspek kehidupan, jelaskan pembagian
konsep jarak dalam geografi disertai dengan contoh
2. Penentuan lokasi mempengaruhi kondisi keruangan wilayah tersebut
dalam bentuk pemencaran lokasi. Pemencaran lokasi disebut juga dengan
difusi, Jelasakan ?
3. Berikan contoh masing-masing hubungan geografi dengan teknologi dan
seni !
4. Tempat yang strategis adalah tempat yang mudah dijangkau. Tempat yang
terjangkauntidak selalu lebih dekat, kadang tempat yang jauh lebih terjangkau
dibandingkan dengan yang lebih dekat, jelaskan dengan contoh
5. Bedakan obyek formal dan obyek material geografi ?
153
4. Evaluasi
Jawablah pertanyaan dibawah dengan memilih jawaban yang paling benar
1.
Analisis keruangan
b.
Analisis kedaerahan
c.
Analisis kewilayahan
d.
Analisis ekologi
a. Korologi
b. Interelasi
c. Deskripsi
d. Persebaran
6. Bila hasil pertanian di daerah transmigrasi sering mengalami hambatan
dalam pemasarannya, maka perencanaan lokasi daerah transmigrasi dianggap
kurang memperhatikan penerapan konsep ...
a. Jarak
b. Aglomerasi
c. Lokasi
d. Keterjangkauan
7. Kajian geografi terhadap berbagai gejala atau kenampakan di muka bumi adalah
atas dasar...
a. Persebarannya
b. Jumlahnya
c. Frekuensinya
d. Intensitasnya
8. Gejala dalam geosfer berupa peperangan, kelaparan, wabah penyakit,
merupakan contoh kejadian di lapisan........
a. Hidrosfer
b. Atmosfer
c. Antropesfer
d. Lithosfer
9.
Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang
menghasilkan bentuk-bentuk tersebut merupakan ilmu .....
a. Geologi
b. Astronomi
c. Biogeografi
d. Geomorfologi
155
10.
Lapisan atmosfer terdapatnya lapisan ozon yang menyerap sinar ultraviolet
adalah ....
a. Trosposfer
b. Stratosfer
c. Mesosfer
d. Termosfer
5. Kunci Jawaban
Esssay
1. Jarak menentukan banyak hal dalam aspek kehidupan, antara lain waktu
tempuh, biaya transportasi, harga tanah, penentuan lokasi tempat tinggal, lokasi
sekolah dsb. Tanah yang dekat dengan jalan raya biasanya harganya lebih mahal
jika dibandingkan dengan tanah yang jaraknya lebih jauh. Harga tiket bus malam
Jakarta Surabaya lebih mahal dibandingkan dengan tiket bus Jakarta Solo karena
Jakarta Surabaya jaraknya lebih jauh.Jarak terbagi menjadi jarak absoluth dan
jarak relative. Jarak absoluth adalah jarak antara dua titik atau dua tempat yang
ditarik secara garis lurus. Dalam kehidupan sehari- hari jarak absoluth jarang
digunakan. Kita lebih sering menggunakan jarak relatif. Jarak relatif adalah jarak
dua titik atau dua tempat yang diukur dengan ukuran tertentu. Ukuran itu misalnya
panjang jalan, waktu tempuh, biaya transportasi dsb.
2. Pertama difusi menjalar yang terbagi kedalam difusi ekspansi, difusi relokasi
dan gabungan antara keduanya. Difusi ekspansi adalah difusi yang menyebar
makin meluas dari tempat asal, jadi merupakan suatu penambahan areal atau
anggota baru atau perluasan. Difusi relokasi atau difusi penampungan adalah
perluasan yang terjadi dalam bentuk pemindahan lokasi dari tempat asal.
Sedangkan gabungan merupakan merupakan perluasan yang juga sekaligus
prgeseran titik lokasi awal ke tempat lain. Kedua difusi kaskade yang terbagi
menjadi difusi inovasi dan difusi hirarki. Difusi Kaskade adalah proses penjalaran
atau penyebaran melalui tingkatan atau hirarki. Apabila penjalaran dimulai dari
tingkat atas ke bawah, misalnya pemakaian handphone dari kota besar menjalar
hingga ke pelosok desa termasuk difusi pembaruan atau difusi inovasi. Namun
apabila dimulai dari tingkat bawah menjalar ke atas dinamakan difusi.
3. Dalam pemetaan yang termasuk geograf teknik, diperlukan unsur seni yaitu
bagaimana menggambarkan permukaan bumi pada bidang datar, sehingga mudah
dan menarik untuk dilihat. Penginderaan jauh dan Sistem Informasi geografi
memerlukan teknologi yaitu satelit, maupun perangkat komputer yang merupakan
hasil teknologi untuk mengkaji gejala-gejala geografi.
156
4. Misalnya jarak dari Jakarta ke pulau Pramuka lebih dekat dibandingkan dengan
jarak Jakarta Cirebon, akan tetapi Cirebon lebih terjangkau diba ndingkan dengan
pulau Pramuka karena untuk ke pulau Pramuka ada hambatan laut. Pulau Pramuka
adalah salah satu pulau di gususan Kepulauan Seribu Jakarta Utara. Objek material
geografi adalah segala sesuatu yang dipelajari dalam kaitannya dengan fenomena
geosfer yang terdapat dan terjadi di lapisan litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan
antroposfer. Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir mengenai
fenomena geosfer. Cara pandang dan berpikir ini dapat dilakukan melalui analisis
dengan pendekatan keruangan, kelingkungan dan kewilayahan
Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. C
4. D
5. B
6. D
7. A
8. C
9. D
157
1. Tujuan
Standard Kompetensi: Memahami sejarah pembentukan bumi
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan jagat raya dan tata surya
Indikator
159
160
membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima
Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalangumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan- gumpalan itu
membentuk -planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
sehingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan
bumi, yaitu:
a) Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur.
b) Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
c) Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi. Sedangkan perubahan yang terjadi di bumi
disebabkan oleh adanya perubahan iklim dan cuaca.
2) Teori Kabut Kant-Laplace
Teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de
Laplace (1796) dikenal sebagai Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini
dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi
kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang
sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya.
3) Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan
oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya
telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh
sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan
yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian
mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut
planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan
salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,
dimulai dari benda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena
162
proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang
menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam
masih bersuhu tinggi.
4) Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar
mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya
pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan
gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali
radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar
dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gununggunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik
bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan
membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari
tadi dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap planet yang terbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini
berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,
sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relative
lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi
matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu
ketika mereka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan
penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang
baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planetplanet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada
prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet,
seperti telah dibicarakan di atas. Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari
penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
a) Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian
163
kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang
mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
b) Tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk,
diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu
inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
h. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri
atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron
dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan
substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari
bahasa Yunanigalaxias , yang berarti susu, yang merujuk pada galaksi Bima
Sakti (Bahasa Inggris : Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil
dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun (1012)
bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu
bintang di galaksi Bima Sakti : tata surya termasuk bumi dan semua benda yang
mengorbit matahari.
Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam
galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti
kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira
setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya
dari pusat galaksi.
164
Para ahli astronomi mengetahui bahwa selain Bima Sakti terdapat banyak galaksi
lain. Beberapa diantaranya dikenal sebagai galaksi kecil. Sekelompok galaksi
bersama- sama membentuk galaksi besar
Bintang terdekat jauhnya 4,3 tahun cahaya. Pada waktu malam terang dapat dilihat
galaksi Andromeda yang jauhnya sekitar 1900000 tahun cahaya
i. Tata Surya
Sebuah tata surya terdiri dari satu Matahari dan semua benda angkasa yang beredar
mengelilinginya. Matahari adalah bintang yang menghasilkan cahayanya sendiri.
Benda yang mengedari bintang dinamakan planet. Sebagian besar planet memiliki
satelit (bulan) yang berjalan mengelilinginya. Dalam tata surya kita semuanya
terdapat sembilan planet yang mengedari matahari.
Sebuah planet dapat dibagi menjadi dua kelompok: planet besar serta planet
kecil. Merkurius, Venus, Bumi dan mars membentuk kelompok empat planet yang
kecil dan sejenis bumi. Keempat planet ini terdiri dari materi yang kerapatan rataratanya empat atau lima kali kerapatan air. Yupiter, Saturnus dan Neptunus jauh
lebih besar daripada planet-planet sejenis Bumi. Jari-jari Yupiter lebih dari sebelas
kali jari-jari Bumi, dan volumenya kira-kira 1320 kali lebih besar. Saturnus
mempunyai jari-jari 60400 km; ini hampir 10 kali jari-jari Bumi.Yupiter serta
Saturnus mempunyai banyak satelit. Uranus mempunyai jari-jari yang panjangnya
165
23700 km, sedangkan Neptunus mempunyai jati-jari 22300 km. Pluto mempunyai
jari-jari 3200 km; ini berarti bahwa Pluto lebih kecil dari Mars
Gambar 13.
Peredaran panet Nibiru yang berada pada sisi paling luar dari tata surya
j. Planet Nibiru
Nibiru, setidaknya kita pernah mendengar nama tersebut. Itu adalah nama dari
suatu benda luar angkasa yang sering disebut sebagai planet X dan banyak
dikaitkan dengan isu tentang kiamat di tahun 2012. Akhir-akhir ini Tim Ilmuwan
Kobe University, Jepang telah menemukan sebuah planet baru yang mengorbit di
sisi paling luar dari tata surya tempat keberadaan bumi ini, dan diduga kuat planet
tersebut adalah planet X atau Nibiru.
Sebenarnya telah banyak juga para ahli astronomi yang telah memprediksikan
keberadaan planet tersebut dan juga bahaya yang akan terjadi pada bumi ketika
orbit planet tersebut mendekati matahari. Planet Nibiru ini dalam orbitnya akan
berpapasan dengan orbit bumi setiap 3.601 tahun sekali, dan pada saat orbit planet
tersebut berpapasan dengan bumi tercatat berbagai bencana besar terjadi pada bumi
yang memusnahkan peradaban-peradaban besar di bumi akibat pengaruh dari
gravitasi planet tersebut.
166
Pada tahun 1650 SM, adalah tahun dimana planet Nibiru orbitnya mendekati
matahari dan sangat berpengaruh pada peradapan dimuka bumi dimana pada
waktu itu banyak peradaban-peradaban besar musnah dan diperkirakan akibat dari
gravitasi plenet tersebut.Selain itu pada masa periode orbit planet tersebut
mendekati matahari, tercatat berbagai bencana besar yang terjadi dimuka bumi.
a) Pada tahun 3150 SM terjadinya bencana air bah yang memusnahkan sebagian
besar mahluk hidup dibumi.
b) Pada tahun 5310 SM Terjadi pendinginan iklim yang terjadi secara tiba-tiba.
c) Pada tahun 8900 SM Terjadi bencana pemanasan global dan pencairan es kutub.
d) Sekitar pada tahun 12600 SM terjadi pergeseran kutub bumi yang meyebabkan
kepunahan mammounth.
Menurut penelitian saat ini yang telah menggunakan tekhnologi modern,
diperkirakan planet nibiru akan mendekati matahari pada tahun 2012 nanti dimana
saat ini telah banyak beredar bahwa pada tahun tersebut adalah akhir dari
kehidupan dimuka bumi ini
k. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya terdiri dari Matahari, Sembilan
planet (salah satu diantaranya adalah Bumi), dan semua benda lain yang berjalan
mengedari matahari. Matahari adalah suatu bola gas panas. Piringan matahari yang
menyilaukan, tempat asala cahaya dan bahang memancar, disebut Fotosfer.
Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah cemerlang yang disebut Kromosfer.
Untain hidrogen merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer ke
antariksa dari Kromosfer. Untaian ini disebuah Prominensa. Sekeliling kromosfer
terdapat lapisan gas lain yang disebut Korona. Permukaan matahari ditandai
bercak-bercak suram yang disebut bintik matahari. Ini dapat dilihat dengan teleskop
khusus.
Matahari bergaris tengah 1392000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi.
Massa atau berat totalnya 331950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60000 K; dan suhu
dipusat 150000000 K. Bintik matahari adalah bercak suram yang tampak di fotosfer
matahari. Itu disebabkan oleh turunnya suhu dipermukaan matahari. Suhu di
tengah bintik matahari kurang lebih 40000 K. Kecermelangannya kira-kira seperlima
fotosfer normal. Beberapa bintik matahari besar sekali, sekian kali garis tengahBumi.
Bentuknya bermacam- macam. Bila dilihat dengan telescop khusus, tiap- tiap bintik
matahari terdiri dari petak suram ditengah serta dikelilingi daerah yang lebih
terang. Bintik matahari sebenarnya adalah badai massa gas elektrik yang berpusatpusat. Dalam gerakannya melintasi permukaan matahari, bintik tersebut
167
l. Bintang
Sebagian terbesar bintang-bintang adalah matahari. Kesemuanya itu bersinar
dengan cahaya sendiri. Beberapa bintang malah lebih besar dan lebih cemerlang
daripada matahari kita. Tetapi karena jaraknya demikian jauh bintang-bintang itu
hanya nampak sebagai bintik di langit. Didalam Bima Sakti massa terbesar terdiri
dari gas atau sebagian gas tampak di sekitar bintang-bintang. Ini dinamakan kabut.
Ada kabut lain yang terdapat di luar galaksi kita, misalnya kabut andromeda.
Ada berbagai ukuran bintang pada jarak yang berbeda-beda. Betelgeuse, di rasi
Orion, garis tengahnya 550 kali garis tengah matahari. Karena berupa bintang
merah yang sangat besar, Betelgeuse dikelompokkan sebagai Raksasa Merah.
Antares di rasi scorpio, besarnya kira-kira 230 kali besar matahari. Suhu bintang168
bintang ini lebih rendah dari pada suhu matahari; Betelgeus suhunya 40000 C dan
Antares 35000 C. Suhu permukaan matahari sekitar 60000 C. Suhu pusatnya
150000000 C.
GLOSSARIUM
Tata Surya = Sistem benda langit yang terdiri dari matahari, planet, satelit, asteroid,
meteoroid dan komet
Teori Heliosentris = Teori yang meyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari
Teori Geosentris = Teori yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi
Rasi Bintang = sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu
konfigurasi khusus
Galaksi = Gugusan bintang bintang
Planet = Benda langit yang mengorbit suatu bintang dan tidak memiliki cahaya
sendiri
Asteroid = Planetoid, benda langit dengan ukuran kecil dan banyak yang mengorbit
matahari yang terletak di antara orbit planet Mars dan Jupiter
Satelit = Benda langit yang mengorbit sebuah planet
Bintang = Benda langit yang memiliki cahaya sendiri
Alam Semesta = Kumpulan galaksi, bintang-bintang, di dalam suatu ruang yang
tanpa batas
Orbit = Suatu garis edar suatu benda langit
Poros Bumi =Garis khayal yang ditarik dari kutub Utara ke Kutub Selatan Bumi
169
3. Latihan
1.
2.
3.
4.
4. Evaluasi
1. Bima sakti merupakan salah satu contoh dari benda angkasa yang berupa
a. Bintang
b. Planet
c. Galaksi
d. Meteor
2. Calon tata surya semula merupakan terdiri atas debu dan gas kosmos
diperkirakan berbentuk piring adalah inti dari teori..
a. Nebula
b. Pasang surut
c. Bintang kembar
d. Planetesimal
170
3. Jagat raya terbentuk dari hasil ledakan karena adanya reaksi pada inti massa.
Pernyataan ini adalah inti dari teori ....
a. Big Bang Theory
b. Oscillating Theory
c. Nebulae Theory
d. Planetesimal Theory
4. Kabut, debu, dan gas yang ber cahaya dalam suatu kumpulan yang sangat luas
disebut ....
a. Nebulae
b. Galaksi
c. Prominensa
d. Korona
5. Tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan
bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Tokoh yang menge mukakannya ialah
....
a. Immanuel Kant
b. Moulton dan Chamberlain
c. Jeans dan Jeffreys
d. Lyttleton
6. Berikut adalah inti Teori Alfred Wegener dalam teorinya mengemukakan bahwa
pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut ....
a. Pangea
b. Gondwana
c. Green Land
d. Amerika
7. Planet X Nibiru yang telah diketahui oleh para ahli astronom baerkaitan dengan
ramalan suku maya yang mengatakan bahwa kiamat terjadi pada tahun 2012.
Pernyataan tersebut oleh ahli astronom karena
a.Planet tersebut akan menaikan suhu matahari
b.Dalam peredarannya akan terbentur dengan planet bumi
171
c. Planet bumi akan kehilangan gravitasi pada saat planet tersebut memasuki tata
surya
d. Planet bumi berputar berlawanan arah
5. Jawaban
Latihan
1. Anda harus membandingkan dari teori-teori yang ada berkaitan terbentuknya
planet
2. Teori big bang mungkin saja dianggap yang paling mendekat kebenarannya,
anda perlu mengurutkan tahapannya
3. planet ini yang selalau dihubungkan dengan terjadinya kiamat
4. Anda harus membandingkan benda-benda diangkasa yang memikili cahaya dan
tidak
6. Evaluasi
1. C
2. D
3. A
4. A
5. A
6. A
7. B
172
1. Tujuan Pembelajaran:
a. Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
b. Kompetensi Dasar : Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan
litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
c. Indikator : - Mengidentifikasi struktur dan pemanfaatan litosfer
- Menjelaskan berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga endogen dan eksogen
- Menjelaskan faktor pembentuk tanah
- Menjelaskan jenis tanah dan persebarannya
- Menjelaskan upaya mengurangi tingkat erosi tanah
Materi ini akan membahas tentang dinamika litosfer dan pedosfer. Litosfer
merupakan bagian dari kerak bumi yang mengalami perubahan-perubahan dari
waktu ke waktu menurut hitungan secara geologis dengan adanya kegiatan gempa
bumi dan gunungapi. Materi pedosfer akan mengkaji faktor-faktor pembentuk
tanah, baik itu jenis-jenis tanah, persebarannya dan bagaimana dampaknya
terhadap kehidupan di muka bumi.
bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3
bagian). Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumiyang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh
astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam
dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya
terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif
lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer
berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan
terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep
litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh
Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep
itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di
atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia
sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia
sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah
diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan
astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun
1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah
(astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudera dan berada di
dasar samdura
Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki
kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karenake
beradaan lapisan Mohorovicic. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan
selubung yang tebalnya sekitar 50-100km. litosfer merupakan lempeng yang
bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan
mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar
yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam
litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa,
feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit,
dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan
mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses
pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan
bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan
utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan
mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat.
Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen.
Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses
desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen
terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan
(tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang
tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan
malihan). Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan
tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur
menjadi calon batuan beku lagi.
175
2) Pelapukan secara kimia: beberapa jenis larutan kimia dapat bereaksi dengan
batuan seperti contohnya larutan HCl akan bereaksi dengan batu gamping. Bahkan
air pun dapat bereaksi melarutan beberapa jenis batuan. Salah satu contoh yang
nyata adalah hujan asam yang sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan secara
kimia.
3) Pelapukan secara biologi: Selain pelapukan yang terjadi akibat proses fisikan dan
kimia, salah satu pelapukan yang dapat terjadi adalah pelapukan secara biologi.
Salah satu contohnya adalah pelapukan yang disebabkan oleh gangguan dari akar
tanaman yang cukup besar. Akar-akar tanaman yang besar ini mampu membuat
rekahan-rekahan di batuan dan akhirnya dapat memecah batuan menjadi bagian
yang lebih kecil lagi.
Setelah batuan mengalami pelapukan, batuan-batuan tersebut akan pecah menjadi
bagian yang lebih kecil lagi sehingga mudah untuk berpindah tempat.
Berpindahnya tempat dari partikel-partikel kecil ini disebut erosi. Proses erosi ini
dapat terjadi melalui beberapa cara:
1) Akibat grafitasi: akibat adanya grafitasi bumi maka pecahan batuan yang ada bisa
langsung jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui tebing sampai
akhirnya terkumpul di permukaan tanah.
2) Akibat air: air yang melewati pecahan-pecahan kecil batuan yang ada dapat
mengangkut pecahan tersebut dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu
contoh yang dapat diamati dengan jelas adalah peranan sungai dalam
mengangkutpecahan-pecahan batuan yang kecil ini.
3) Akibat angin: selain air, angin pun dapat mengangkut pecahan-pecahan batuan
yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini terjadi di daerah gurun.
4) Akibat glasier: sungai es atau yang sering disebut glasier seperti yang ada di
Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-pecahan batuan yang ada.
Pecahan-pecahan batuan yang terbawa akibat erosi tidak dapat terbawa selamanya.
Seperti halnya sungai akan bertemu laut, angin akan berkurang tiupannya, dan juga
glasier akan meleleh. Akibat semua ini, maka pecahan batuan yang terbawa akan
176
terendapkan. Proses ini yang sering disebut proses pengendapan. Selama proses
pengendapan, pecahan batuan akan diendapkan secara berlapis dimana pecahan
yang berat akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diikuti pecahan yang
lebih ringan dan seterusnya. Proses pengendapan ini akan membentuk perlapisan
pada batuan yang sering kita lihat di batuan sedimen saat ini.
Pada saat perlapisan di batuan sedimen ini terbentuk, tekanan yang ada di
perlapisan yang paling bawah akan bertambah akibat pertambahan beban di
atasnya. Akibat pertambahan tekanan ini, air yang ada dalam lapisan-lapisan
batuan akan tertekan sehingga keluar dari lapisan batuan yang ada. Proses ini
sering disebut kompaksi.
Pada saat yang bersamaan pula, partikel-partikel yang ada dalam lapisan
mulai bersatu. Adanya semen seperti lempung, silika, atau kalsit diantara partikelpartikel yang ada membuat partikel tersebut menyatu membentuk batuan yang
lebih keras. Proses ini sering disebut sementasi. Setelah proses kompaksi dan
sementasi terjadi pada pecahan batuan yang ada, perlapisan sedimen yang ada
sebelumnya berganti menjadi batuan sedimen yang berlapis-lapis. Batuan sedimen
seperti batu pasir, batu lempung, dan batu gamping dapat dibedakan dari batuan
lainnya melalui adanya perlapisan, butiran-butiran sedimen yang menjadi satu
akibat adanya semen, dan juga adanya fosil yang ikut terendapkan saat pecahan
batuan dan fosil mengalami proses erosi, kompaksi dan akhirnya tersementasikan
bersama-sama.
Pada kerak bumi yang cukup dalam, tekanan dan suhu yang ada sangatlah tinggi.
Kondisi tekanan dan suhu yang sangat tinggi seperti ini dapat mengubah mineral
yang dalam batuan. Proses ini sering disebut proses metamorfisme. Semua batuan
yang ada dapat mengalami proses metamorfisme. Tingkat proses metamorfisme
yang terjadi tergantung dari:
Apakah batuan yang ada terkena efek tekanan dan atau suhu yang tinggi.
Apakah batuan tersebut mengalami perubahan bentuk.
Berapa lama batuan yang ada terkena tekanan dan suhu yang tinggi.
Dengan bertambahnya dalam suatu batuan dalam bumi, kemungkinan batuan
yang ada melebur kembali menjadi magma sangatlah besar. Ini karena tekanan dan
suhu yang sangat tinggi pada kedalaman yang sangat dalam. Akibat densitas dari
magma yang terbentuk lebih kecil dari batuan sekitarnya, maka magma tersebut
akan mencoba kembali ke permukaan menembus kerak bumi yang ada. Magma
juga terbentuk di bawah kerak bumi yaitu di mantle bumi. Magma ini juga akan
177
berusaha menerobos kerak bumi untuk kemudian berkumpul dengan magma yang
sudah terbentuk sebelumnya dan selanjutnya berusaha menerobos kerak bumi
untuk membentuk batuan beku baik itu plutonik ataupun vulkanik.
Kadang-kadang magma mampu menerobos sampai ke permukaan bumi melalui
rekahan atau patahan yang ada di bumi. Pada saat magma mampu menembus
permukaan bumi, maka kadang terbentuk ledakan atau sering disebut volcanic
eruption. Proses ini sering disebut proses ekstrusif. Batuan yang terbentuk dari
magma yang keluar ke permukaan disebut batuan beku ekstrusif. Basalt dan pumice
(batu apung) adalah salah satu contoh batuan ekstrusif. Jenis batuan yang terbentuk
akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada.
Umumnya batuan beku ekstrusif memperlihatkan ciri-ciri berikut:
Butirannya sangatlah kecil. Ini disebabkan magma yang keluar ke
permukaan bumi mengalami proses pendinginan yang sangat cepat sehingga
mineral-mineral yang ada sebagai penyusun batuan tidak mempunyai banyak
waktu untuk dapat berkembang.
Umumnya memperlihatkan adanya rongga-rongga yang terbentuk akibat gas
yang terkandung dalam batuan atau yang sering disebut gas bubble.
Batuan yang meleleh akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi sering membentuk
magma chamber dalam kerak bumi. Magma ini bercampur dengan magma yang
terbentuk dari mantle. Karena letak magma chamber yang relatif dalam dan tidak
mengalami proses ekstrusif, maka magma yang ada mengalami proses pendinginan
yang relatif lambat dan membentuk kristal-kristal mineral yang akhirnya
membentuk batuan beku intrusif. Batuan beku intrusif dapat tersingkap di
permukaan membentuk pluton. Salah satu jenis pluton terbesar yang tersingkap
dengan jelas adalah batholit
seperti yang ada di Sierra Nevada USA yang merupakan batholit granit yang
sangatbesar. Gabbro juga salah satu contoh batuan intrusif. Jenis batuan yang
terbentuk akibat proses ini tergantung dari komposisi magma yang ada. Umumnya
batuan beku intrusif memperlihatkan ciri-ciri berikut:
Butirannya cukup besar. Ini disebabkan magma yang keluar ke permukaan bumi
mengalami proses pendinginan yang sangat lambat sehingga mineral-mineral yang
ada sebagai penyusun batuan mempunyai banyak waktu untuk dapat berkembang.
Biasanya mineral-mineral pembentuk batuan beku intrusif memperlihatkan
angular interlocking.
Proses-proses inilah semua yang terjadi dimasa lampau, sekarang, dan yang
akan datang. Terjadinya proses-proses ini menjaga keseimbangan batuan yang ada
di bumi. Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi,
178
yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan
sejarah geologinya.
Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macammacam dan sifat batuan adalah sangat penting. Batuan didefinisikan sebagai semua
bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan)
mineral-mineral yang telah menghablur.
1) kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan
ini.
2) tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam
batu;
3) struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4) proses pembentukan
Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya,
yaitu:
a) Batuan igneus atau Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, api) yaitu batuan yang
terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil penghabluran
magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku merupakan jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan
magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari
dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi.
Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada,
baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah
satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan,
sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Seperti telah diketahui bahwa pembekuan magma menjadi batuan beku dapat
terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan
ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Batuan beku yang membeku sebelum
magma keluar dan terjadi pada saat lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika
membeku ditengah perjalanan disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika
magma telah keluar dan membeku di permukaan bumi, disebut batuan beku luar
atau efusif.
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga ciri utama,
yaitu :
179
2) Sedimen
non-klastik
yang terbentuk
karena proses
kimiawi, Batuan sedimen
kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut
181
e). Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari
1/256 mm
c. Tenaga Geologi
Bentuk-bentuk permukaan bumi terbentuk lewat proses pembentukan dan
perombakan permukaan bumi yang berlangsung cukup lama. Perubahan
permukaan bumi terjadi oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan
tenaga eksogen.
1) Tenaga Endogen
Tenaga Endogaen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses
183
diatropisme dan proses vulkanisme dan gempa bumi. Tenaga Endogen sering
menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer)
a) Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan
dan patahan tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
(1) Proses lipatan
Kalau tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan
bertumpukan yang mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan
terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk permukaan bumi dari hasil proses ini ada
dua, yaitu : puncak lipatan (antiklin) lembah lipatan (sinklin)
(2) Proses Patahan
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retakretak dan patah. Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang
mengalami pemerosotan yang membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat
membentuk puck patahan. Lembah patahan disebut slenk atau graben
sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
b) Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme
berhubungan dengan aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya
magma ke permukaan bumi disebut erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi
karena adanya magma yang keluar dari zona tumbukan antarlampang. Beberapa
gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang disebsbkan oleh tersumbatnya
panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para ilmuan menduga
aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
(1) Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
(2) Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang
terdapat di lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
(3) Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan
bumi. Erupsi sebuah gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada
lapisan-lapisan batu. Dan ledakan sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau
corong gunung api.
(4) Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan
batuan, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma
membeku maka akan terbentuk batuan intrusiva.
184
185
air di
fumarola)
solfatara)
(mofet)
e) Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi,
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk
dapat ditahan.
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya,
gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
(1) Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi
oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang
merambat sampai ke permukaan bumi.
186
(2) Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini
hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan,
dan beberapa saat setelah letusan.
(3) Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan
mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya
dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.
Menurut bentuk episentrumnya, ada dua jenis gempa.
(1) Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
(2) Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.
Bukti Paleoiklim
189
Gambar 18.Energi getaran gempa yang merambat keseluruh lapisan kulit bumi
h) Kekuatan Gempa
Kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut antara lain kekuatan gempa, letak hiposentrum, struktur
tanah, dan standar kekuatan atau magnitudo gempa biasa dinyatakan dalam skala
Richter atau skala lain yang merupakan pengembangan skala Richter. Gempa
diukur dengan alat yang disebut seismograf. Alat ini mencatat getaran yang
ditimbulkan oleh pergerakan permukaan tanah dalam bentuk garis-garis zig-zag
yang menunjukkan variasi amplitudo gelombang yang ditimbulkan oleh gempa.
Kenaikan satu unit magnitudo (misalnya dari 4.6 ke 5.6) menunjukkan 10 kali lipat
kenaikan besar gerakan yang terjadi di permukaan tanah atau 30 kali lipat energi
yang dilepaskan. Jadi gempa berkekuatan 6.7 skala Richter menghasilkan 100 kali
lipat lebih besar gerakan permukaan tanah atau 900 kali lipat energi yang
dilepaskan pada gempa berskala 4.7. Gempa besar berskala 8 atau lebih secara
statistik terjadi rata-rata satu kali tiap tahun di dunia. Gempa berskala sedang (55.9) terjadi rata-rata 1319 kali dalam setahun di dunia. Gempa berskala 2.5 atau
kurang terjadi jutaan kali dan biasanya tidak dapat dirasakan oleh manusia. Selain
dinyatakan dalam magnitudo besaran gempa juga sering dinyatakan dalam
intensitas. Intensitas gempa adalah ukuran efek gempa di suatu tempat terhadap
manusia, tanah dan struktur atau bangunan. Standar intensitas yang sering
digunakan adalah Modified Mercalli. Dalam standar ini skala I adalah gempa yang
tidak terasa, skala II gempa yang dirasakan oleh beberapa orang yang sedang dalam
posisi istirahat, terutama di bangunan tinggi, demikian seterusnya sampai
meningkat ke skala VII untuk gempa yang merusakkan bangunan yang tidak
dibangun dengan struktur yang baik tetapi hanya sedikit merusakaan bangunan
yang dibangun dengan baik, dan skala XII untuk gempa yang menyebabkan
kerusakan total, dan melemparkan benda-benda ke udara.
(1) Skala Richter
Skala Richter atau SR, skala ukuran kekuatan gempa yang diusulkan oleh
fisikawan Charles Richter, didefinisikan sebagai logaritma dari amplitudo
maksimum yang diukur dalam satuan mikrometer (m) dari rekaman gempa
oleh alat pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, IT Knowledge
Sharing Blogpada jarak 100 km dari pusat gempa. Sebagai contoh, Misal kita
mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang
sejauh 100 km dari pusat gempanya. Jika amplitude maksimumnya sebesar 1 mm,
maka kekuatan gempa tersebut adalah log (103) m sama dengan 3,0 skala Richter.
190
Skala Richter ini hanya cocok dipakai untuk gempa-gempa dekat dengan
magnitudo gempa di bawah 6,0. Di atas magnitudo itu, perhitungan dengan teknik
Richter ini menjadi tidak representatif lagi.
Skala Richter Efek Gempa
< 2.0 Gempa kecil , tidak terasa
2.0-2.9 Tidak terasa, namun terekam oleh alat
3.0-3.9 Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan
4.0-4.9 Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh
bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.
5.0-5.9 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil.
Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik
- Tidak terasa
- Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
- Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.
- Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, benda
tergantung bergoyang.
- Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak
mampu jatuh.
- Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
- Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.
- Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
- Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.
- Jambatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor.
- Rel kereta api rusak.
- Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur
i) Tips Menghadapi Gempa Bumi
(1). Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi
tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi
kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera
untuk mencegah terjadinya kebakaran.
(2). Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda
berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari
jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan
menggunakan tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.
(3). Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan
menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari
pegawai atau satpam.
(4). Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa
bumi atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di
dalam lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat
keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas
gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
(5). Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada
tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara
192
193
Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan
juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti
Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan
baterai akan sangat berguna disaat bencana.
Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.
Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan
Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah
dibangun jalurnya.
Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan
oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa
dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika
terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2
peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda
Tsunami, Sirine Banjir dsb.
194
Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran
gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka. Jika ya,
lakukanlah pertolongan pertama.
Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh.
j) Tsunami
Tsunami(bahasajepang:;tsu=pelabuhan,nami= gelombang,secara harafiah berarti
ombak besar di pelabuhan) adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan
laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan
gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam
gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di
laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per
jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam
hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal
yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa
masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang
terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material
yang terbawa olehaliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang
mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih
terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
(1) Penyebab Terjadi Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan
sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun
meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah
laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau. Gerakan vertikal pada kerak bumi,
dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai
195
Gambar 19. Proses terjadi tsunami di daerah pantai pada saat terjadi gempa bumi di
dasar laut
196
Analisa tentang gempa bumi dari teori lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960an, dan hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis,
seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang
bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Gempa yang disusul
Tsunami di Jepang ini disebabkan benturan lempeng tektonik yang disebut
Subduksi. Benturan ini terjadi antara lempeng samudra dengan lempeng benua.
197
Ada tiga lempeng yang saling bertemu pada saat terjadi gempa dan kemudian
tsunami di Jepang pada 11 maret 2011, yaitu lempeng tektonik, lempeng erasia,
dan lempeng pasifik. Gambar dibawah ini menunjukkan posisi lempeng diantara
ketiganya.
mbar 20. Pertemuan tiga lempeng yang menimulkan tsunami di Jepang pada 11
Maret 2011
Subduksi di Jepang terjadi karena penghunjaman lempeng pasifik di bawah negara.
Teori ini sangat bisa diterima karena posisi Jepang dikenal sangat rawan dengan
gempa. Teori Gaya Tarik Bulan. Teori ini mencoba mengaitkan dengan fenomena
supermoon yang akan terjadi pada 19 Maret 2011. Fenomena Supermoon adalah
posisi bulan yangberada dekat dengan bumi. Penganut teori ini menyakini bahwa
Supermoon atau Lunar Prugee dapat menyebabkan Moonageddon Richard Nolle,
astronom Amerika Serikat (AS), seperti dilansir ABC Radio mengatakan kenyataan
yang tengah dihadapi adalah Supermoon sedang dalam perjalanan mendekati
bumi. Jika dilihat lebih mendalam Supermoon memiliki keterkaitan historis dengan
bencana angin kencang, gelombang tinggi, serta gempa bumi. Sejarah pernah
mencatat bencana di Bumi terjadi saat fenomena lunar perigee, Misalnya, badai
di New England 1938, banjir di Lembah Hunter tahun 1955, Bencana Siklon Tracy di
tahun 1974, serta badai Katrina di 2005 diyakini juga terkait Fenomena SuperMoon.
Namun, lagi-lagi penganut Teori Moonageddon kembali dibantah oleh para
ilmuwan. seperti dilansir The Telegraph, ilmuwan ini menyatakan tidak punya
bukti bahwa Supermoon bisa memicu bencana alam. Kalaupun kehadiran
Supermoon member efek terhadap bumi,itu hanyalah air pasang yang lebih tinggi
atau air surut yang lebih rendah dari biasanya.
d. Tenaga Eksogen
Proses eksogen merupakan tenaga dari luar.
1) Pelapukan
Pelapukan merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur.
Proses pelapukan dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan
melalui media penghancuran, berupa:
a). Sinar matahari
b). Air
c). Gletser
d). reaksi kimiawi
e). kegiatan makhluk hidup (organisme)
Proses pelapukan terbagi jadi tiga, yaitu :
199
tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/
mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
(c) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah
beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk
tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah,
sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak
kandungan bahan organis yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
(d) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh
terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi unsur-unsur kimia
seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara
derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.
(4) Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a). Tebal atau tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya lebih tipis
karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi
sedimentasi.
b). Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya
menjadi asam.
203
(5) Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjad semakin tua dan
kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami
pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses
pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut
menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
(a).Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak
pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur
bahan induknya. Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.
(b).Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah mudah
dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan horison B.
Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, grumosol.
(c).Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi
proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya
terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis
tanah podsolik dan latosol tua (laterit).
Lamanya waktu yang diperlukan untuk pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan
induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun
untuk membentuk tanah muda, dan 1000 10.000 tahun untuk membentuk tanah
dewasa.
204
(1). gambut ombrogen: terletak di dataran pantai berawa, mempunyai ketebalan 0.5
16 meter, terbentuk dari sisa tumbuhan hutan dan rumput rawa, hamper selalu
tergenang air, bersifat sangat asam. Contoh penyebarannya di daerah dataran pantai
Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua);
(2). gambut topogen: terbentuk di daerah cekungan (depresi) antara rawa-rawa di
daerah dataran rendah dengan di pegunungan, berasal dari sisa tumbuhan rawa,
ketebalan 0.5 6 meter, bersifat agak asam, kandungan unsur hara relatif lebih
tinggi. Contoh penyebarannya di Rawa Pening (Jawa Tengah), Rawa Lakbok
(Ciamis, Jawa Barat), dan Segara Anakan (Cilacap, Jawa Tengah); dan
(3). gambut pegunungan: terbentuk di daerah topografi pegunungan, berasal dari
sisa tumbuhan yang hidupnya di daerah sedang (vegetasi spagnum). Contoh
penyebarannya di Dataran Tinggi Dieng.
Berdasarkan susunan kimianya tanah gambut dibedakan menjadi:
(1). gambut eutrop, bersifat agak asam, kandungan O2 serta unsur haranya lebih
tinggi;
(2). gambut oligotrop, sangat asam, miskin O2 , miskin unsur hara, biasanya selalu
tergenang air; dan
(3). mesotrop, peralihan antara eutrop dan oligotrop.
b). Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan
induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur , konsistensi
dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang hingga
tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan
daerah cekungan (depresi).
c). Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir,
struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan
sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai.
Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan
gumuk-gumuk pasir pantai.
d). Litosol
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan induknya batuan
beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan
kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah
beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur,
terdapat kandungan batu, kerikil dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat
205
daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap
erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
j). Mediteran Merah Kuning
Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna
coklat hingga merah, mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga lempung,
struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga
agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan
peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis bersifat
basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan
kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst dan
lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah kuning
di daerah topografi Karst disebut terra rossa.
k). Hodmorf Kelabu (gleisol)
Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu
topografi merupakan dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air,
solum tanah sedang, warna kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh hingga
lempung, struktur berlumpur hingga masif, konsistensi lekat, bersifat asam (pH 4.5
6.0), kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya lapisan glei kontinu
yang berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari
profil tanah selalu jenuh air. Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub
humid, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun.
l). Tanah sawah (paddy soil)
Tanah sawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun)
dipersawahkan memperlihatkan perkembangan profil khas, yang menyimpang dari
tanah aslinya. Penyimpangan antara lain berupa terbentuknya lapisan bajak yang
hampir kedap air disebut padas olah, sedalam 10 15 cm dari muka tanah dan
setebal 2 5 cm. Di bawah lapisan bajak tersebut umumnya terdapat lapisan
mangan dan besi, tebalnya bervariasi antara lain tergantung dari permeabilitas
tanah. Lapisan tersebut dapat merupakan lapisan padas yang tak tembus perakaran,
terutama bagi tanaman semusim. Lapisan bajak tersebut nampak jelas pada tanah
latosol, mediteran dan regosol, samara-samar pada tanah aluvial dan grumosol.
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi
kemampuannya dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah
tererosi.
(2) Proses kimiawi air hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses
perubahan kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanis.
(3) Proses mekanis air hujan
Air hujan yang turun sangat deras dapat mengikis dan menggores tanah di
permukaannya sehingga bisa terbentuk selokan. Pada daerah yang tidak
bervegetasi, hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik. Air hujan
dapat pula menghanyutkan lumpur sehingga terjadi banjir lumpur.
(4) Tanah longsor
Tanah longsor adalah turunnya atau ambruknya tanah dan bebatuan kebawah
bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan
berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan
tanah.
(5) Erosi oleh air hujan
Pergerakan tanah dapat disebabkan oleh air hujan, misalnya tanah labil yang ada di
pinggir-pinggir sungai apabila tertimpa hujan lebat akan lepas dan jatuh ke sungai.
(6) Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran.
(7) Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi).
(8) Penjenuhan tanah oleh air (waterlogging) dan erosi.
(6) Kadang-kadang polusi sedimen dapat memberi pengaruh baik yaitu bila terjadi
pengendapan tanah-tanah subur, misalnya tanah-tanah aluvial di sekitar sungai.
parit. Adanya gejala meander dari alirannya dapat meningkatkan pengikisan tebing
di tempat-tempat tertentu.
(7). Longsor
Tanah longsor terjadi karena gaya gravitasi. Biasanya karena tanah di bagian bawah
tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air (sukar ketembus air) seperti batuan
liat. Dalam musim hujan tanah diatasnya menjadi jenuh air sehingga berat, dan
bergeser ke bawah melalui lapisan yang licin tersebut sebagai tanah longsor.
pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan aliran permukaan meningkat
yang berarti erosi juga akan meningkat.
(c) Daya infiltrasi tanah
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam tanah,
sehingga aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.
(d) Kandungan bahan organik
Kandungan bahan organik menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena
bahan organik mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah yang mantap
tahan terhadap erosi.
e). Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila
lereng makin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga
kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng yang semakin panjang
menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar.
f). Vegetasi (tumbuhan)
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
(1). Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah, sehingga
kekuatan untuk menghancurkan tanah dapat dikurangi.
(2) Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi.
(3) Penyerapan air kedalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan) melalui
vegetasi. Hutan paling efektif dalam mencegah erosi karena daun-daunnya dan
rumputnya rapat. Untuk pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup
vegetasi.
g). Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau
buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah berlereng curam merupakan pengaruh
baik manusia, karena dapat mengurangi erosi. Sebaliknya penggundulan
hutan di daerah pegunungan merupakan pengaruh yang jelek karena dapat
menyebabkan erosi dan banjir.
Metode Pengawetan Tanah
Metode pengawet tanah pada umumnya dilakukan untuk:
(1). Melindungi tanah dari curahan langsung air hujan.
(2). Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
212
GLOSSARIUM
Litosfer = Lapisan kulit bumi/lapisan batuan
Pedosfer = Lapisan tanah
Astenosfer = Lapisan di antara litosfer dengan barisfer/Mantel bumi
Magma =Cairan pijar yang ada di perut bumi
214
Siklus Batuan = Perubahan bentuk batuan dari magma menjadi batuan dan suau
saat akan kembali mejadi magma
Hujan Asam = segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami
bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang
larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah
Erosi = Penghancuran massa batuan
Pengendapan = Pelapisan material yang berasal dari pelapukan yang berlapis-lapis
Kompaksi = Pelapisan batuan sedimen
Erupsi = Letusan Gunung Api
Batolit = Batuan yang membeku di dapur magma
Mineral = suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia
yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat
kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan
di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal
Fosil = sisa-sisa organisme yang pernah hidup di waktu silam, yang diawetkan oleh
alam
Kristal = padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara
teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair
membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan
Travertin = bentuk batu kapur yang didepositkan oleh mata air mineral, terutama
air panas
Vulkanologi = Ilmu yang mempelajari tentang gunung api dan proses
pembentukannya
Vulkanisme = Kegiatan yang berhubungan dengan naiknya magma di dalam
gunung api
Episentrum = Pusat gempa di permukaan bumi
Hiposentrum = Pusat gempa di dalam bumi
Tsunami = bencana yang disebabkan oleh pasang/naiknya air laut ke permukaan
darat disertai dengan gelombang tinggi
Subduksi = Zona pertemuan antara kedua lempeng konvegen/bertubrukan
Mitigasi = pengurangan, pencegahan atau bisa dikatakan sebagai proses
mengupayakan berbagai tindakan preventif untuk meminimalisasi dampak negatif
dari sesuatu
215
3. Latihan
1. Jelaskan perbedaan antara batuan plutonik dan batuan vulkanik
2. Jelaskan tsunami yang terjadi di jepang yang berkaitan dengan lempeng teknonik
3. Jelaskan tujuh faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah
4. Mengapa keadaan relief suatu daerah berperan dalam membentuk komposisi
tanah
5. metode manakah yang paling baik terhadap pengawetan tanah pada suatu
lereng
yang terjal
4. Evaluasi
1. Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan ledakan secara bergantian,
bahan nya berlapislapis merupakan ciri gunung api......
a. maar
b. strato
c. perisai
d. perret
2. Air yang banyak mengandung CO2 (zat asam arang) dengan mudah dapat
melarutkan batu kapur (CaCO3). Contoh tersebut merupakan jenis pelapukan......
a. organis
216
b. mekanis
c. kimiawi
d. mekanis-kimiawi
3. Bahan-bahan silikat pijar dalam wujud padat, cair, dan gas dinamakan ....
a. lava
b. lahar
c. magma
d. solfatar
4. Terjadinya gerak turunnya daratan sehingga ter lihat per mukaan air laut yang
naik disebut ....
a. epirogenetik positif
b. epirogenetik negatif
c. orogenetik positif
d. orogenetik negatif
5. Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan
induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi
dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, dan kesuburan sedang sampai
tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, aluvial pantai, dandaerah
ce kungan (depresi) adalah ciri tanah...
a. regosol
b. multisol
c. ultisol
d. aluvial
6. Jalur pegunungan Sirkum Pasifik terbentang ....
a. Mulai dari Pantai Pasifik Amerika, Jepang, Filipina, Papua, Australia,
sampai Selandia Baru
b. Mulai dari Jepang, Pantai Pasifik Amerika, Filipina, Papua, Australia,
sampai Selandia Baru.
c. Mulai dari Filipina, Pantai Pasifik Amerika, Papua, Australia, Jepang,
sampai Selandia Baru.
217
d. Mulai dari Pantai Pasifik Amerika, Papua, Filipina, Australia, Jepang, sampai
Selandia Baru.
7. Peristiwa letusan gunungapi di mana magma yang terkandung keluar melalui
retakan yang memanjang dinamakan erupsi ....
a. linear
b. areal
c. maar
d. strato
8. Proses penghancuran tanah (detached) dan pemin dahan ke tempat lain oleh
kekuatan air, angin, gletser, atau gravitasi disebut ....
a. pengendapan
b. masswasting
c. lipatan
d. erosi
9. Berikut ini yang merupakan cara untuk mengawetkan tanah dengan
menggunakan metode mekanik, adalah ....
a. penghijauan
b. buffering
c. contour village
d. strip cropping
10. Jenis tanah yang paling dominan terdapat di Di daerah Bogor dan sekitarnya
adalah
....
a. regosol
b. andosol
c. grumosol
d. latosol
5. Kunci Jawaban
218
Latihan :
Jawaban berupa rambu-rambu adapun deskripsinya dapat anda jelaskan dengan
gaya bahasa sendiri
1. Anda harus melihat warna, kepadatan dan kristal yang terbentuk
2. Ada tiga lempeng yaitu pasifik, erasia dan pilipina
3. Faktor tersebut berkaitan dengan alam sekitarnya dan keadaan relief setempat
serta batuan induknya
4. Relief merupakan keadaan bentuk muka bumi dengan ketinggiannya dan
perbedaan suhu
5. Lereng terjal memiliki kemiringan lebih dari 45%, metode lainnya kimia dan
mekanik kurang berperanan
6. Evaluasi
1. B
2. C
3. C
4. B
5. D
6. D
7. A
8. D
9. B
10. D
219
1. Tujuan
a. Stndar Kompetensi
b. Kompetensi Dasar
kehidupan
di muka bumi.
c. Indikator :
manusia
manusia
2. Materi : Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dankembali atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi
dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci
proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan
batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju
bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh
yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang
berbeda:
menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air
yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
celah- celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat
bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.
Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran
utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka
aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya
pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk
sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran
sungai menuju laut
Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus menerus pada
arah tertentu, berasal dari air tanah, air hujan, dan atau air permukaan yang
akhirnya bermuara ke laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan
lebak, kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk ke dalam kategori
sungai.
Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan luas permukaan
air berfluktuasi kecil, yang kedalamannya dangkal atau sangat dalam, mempunyai
atau tidak mempunyai sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan,
terbentuk secara alami dan terisoiasi dari laut. Situ dan telaga termasuk kedalam
kategori danau.
Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena pembendungan aliran sungai
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa),
dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam
komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran
Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah
adalah wujud dan tempatnya. Jenis Perairan, kita melihat bahwa dipermukaan bumi
bumi ada suatu perairan yang sangat luas sekali dan terbentuk milyaran tahun yang
lalu yaitu laut. Namun di daratan ada beberapa perairan yang kita ketahui
diantaranya:
Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus menerus pada
arah tertentu, berasal dari air tanah, air hujan, dan atau air permukaan yang
akhirnya bermuara ke laut atau perairan terbuka yang luas. Sungai mati, perairan
lebak, kanal dan saluran irigasi yang dibuat manusia termasuk ke dalam kategori
sungai.
Danau adalah genangan air yang luas dengan tinggi dan luas permukaan
air berfluktuasi kecil, yang kedalamannya dangkal atau sangat dalam, mempunyai
atau tidak mempunyai sungai yang mengalir ke dalam atau ke luar perairan,
terbentuk secara alami dan terisoiasi dari laut. Situ dan telaga termasuk kedalam
kategori danau.
Waduk adalah genangan air yang terbentuk karena pembendungan aliran sungai
oleh manusia.
Rawa adalah perairan yang cukup luas yang terdapat di dataran rendah dengan
sumber air dari air hujan, air laut dan atau berhubungan atau tidak berhubungan
dengan sungai, relatif tidak dalam, berdasar lumpur dan atau tumbuhan
membusuk, banyak terdapat vegetasi baik yang mengapung dan mencuat maupun
tenggelam.
Genangan air lainnya adalah perairan umum selain kategori di atas.
222
Gambar22.
Daerah aliran sungai dengan aliran berupa run off mulai dari hulu menuju ke
sungai-sungai dan berakhirnya di muara sungai pada suatu out let utama.
Pembagian Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai terbagi menjadi tiga daerah yaitu bagian hulu, bagian tengah,
dan bagian hilir.
1. DAS Bagian Hulu (Upperland)
DAS bagian hulu mempunyai ciri-ciri:
a) Merupakan daerah konservasi.
223
dapat dirasakan oleh bagian hilir adalah dalam bentuk penurunan kapasitas
tampung waduk ataupun sungai yang dapat menimbulkan resiko banjir sehingga
akan menurunkan luas lahan irigasi (Asdak, 1995:12).
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di Sumatera
Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan Selatan.
Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam tinggi)
seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan lain-lain.
Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau terjadi
penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau tersebut
biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain. Berdasarkan
proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau:
Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau Bendungan.
a) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa tektonik
seperti gempa Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada permukaan
tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles
(subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles
tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau Poso,
danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau Singkarak,
danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
b)Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada kawah
lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan
yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana.
Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Contoh danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo, danau
gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di Sumatera
Barat serta Kawah gunung Kelud.
c)Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses gabungan antara
proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi meletus, sebagian
tanah / batuan yang menutupi gunung patah dan merosot membentuk cekungan.
Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Contoh danau jenis
ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
d) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang terdapat di
daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi atau pelarutan
batu kapur. Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi air sehingga
terbentuklah danau.
e) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser. Pencairan es
akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau.
Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika dengan Kanada yaitu
danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
f) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia.
Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik
226
tenaga air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya
Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di
Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa
Tengah.
2. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar tempat
tinggal Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai timur
pulau Sumatera dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu
tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai
maupun dari sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu
tergenang. Sedang kan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga
airnya berganti.
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi
tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai
4,5.
b) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun
tumbuh-tumbuhan) yang hidup.
c) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal. Sedangkan rawa
yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:
a) Airnya tidak terlalu asam.
b) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan
rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
c) Dapat diolah menjadi lahan pertanian. Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi
kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
227
a) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan
biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding
dan lain-lain,
b) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
c) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
d) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga
kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara
antara lain:
a) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh di rawa.
b) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan
organism di dalamnya.
3. Air Tanah
Air tanah (groundwater) adalah bagian dari air yang ada di bawah permukaan
tanah (sub- surface water), yakni hanya yang berada di zona jenuh (zone of
saturation) (Gambar 23).
Penyebaran vertikal air bawah permukaan dapat dibagi menjadi zona tak-jenuh
(zone of aeration) dan jenuh. Zona tak-jenuh terdiri dari ruang antara yang sebagian
terisi oleh air dan sebagian terisi oleh udara, sementara ruang antara pada zona
jenuh seluruhnya terisi oleh air.
228
229
Akuifer karena sifatnya seperti yang telah disebutkan di muka, merupakan lapisan
batuan yang sangat penting dalam usaha penyadapan airtanah. Litologi atau
penyusun batuan dari lapisan akuifer di Indonesia yang penting adalah:
Endapan aluvial: merupakan endapan hasil rombakan dari batuan yang telah
ada. Endapan ini terdiri dari bahan-bahan lepas seperti pasir dan kerikil. Airtanah
pada endapan ini mengisi ruang antar butir. Endapan ini tersebar di daerah dataran.
Endapan volkanik muda: merupakan endapan hasil kegiatan
gunungapi, yang terdiri dari bahan-bahan lepas maupun padu. Airtanah pada
endapan ini menempati baik ruang antar butir pada material lepas maupun mengisi
rekah-rekah/rongga batuan padu. Endapan ini tersebar di sekitar wilayah
gunungapi.
Batu gamping: merupakan endapan laut yang mengandung karbonat, yang
karena proses geologis diangkat ke permukaan. Airtanah di sini mengisi terbatas
pada rekahan, rongga, maupun saluran hasil pelarutan (Gambar 25.). Endapan ini
tersebar di tempat-tempat yang dahulu berwujud lautan. Karena proses geologis,
fisik, dan kimia, di beberapa daerah sebaran endapan batuan ini membentuk suatu
morfologi khas, yang disebut karst.
230
di mana v = kecepatan aliran (tanda negatif artinya aliran air menuju ke energi yang
rendah). Kelulusan suatu material geologi (batuan) sangat tergantung pada ukuran
besar butiran serta sistem bukaan yang ada. Suatu lapisan batuan yang mempunyai
angka kelulusan K dan tebal zona jenuh air b, maka dapat dikatakan lapisan batuan
ini mempunyai angka keterusan T (transmissivity) :
T = K * b = (m/hari)*(m)= m2/hari
Keterusan dapat didefinisikan sebagai kecepatan air yang dilakukan lewat satu
satuan lebar dari suatu akuifer, di bawah landaian hidrolika sama dengan satu.
Makin tinggi nilai T dapat diartikan bahwa litologi batuan merupakan akuifer
dengan potensi airtanah yang tinggi.
c. Jenis Aquifer
Ada beberapa jenis akuifer:
1) Akuifer tak-tertekan (unconfined aquifer): adalah lapisan pembawa air, di mana
kedudukan muka airtanah merupakan bagian atas dari akuifer itu sendiri. Airtanah
di dalam akuifer ini disebut airtanah tak-tertekan ataubebas, karena tekanan air di
sini sama dengan tekanan udara luar (Gambar 26.).
kedudukan ini disebut pisometri), dapat berada di atas atau di bawah muka tanah.
Apabila tinggi pisometri berada di atas muka tanah, maka air sumur yang
menyadap akuifer jenis ini akan mengalir secara bebas. Airtanah dalam kondisi
demikian disebut artois atau artesis. Tergantung dari kelulusan lapisan
pengurungnya, akuifer tertekan dapat dibedakan menjadi akuifer setengah tertekan
(semi-confined aquifer) atau tertekan penuh. Akuifer terangkat(perched aquifer):
merupakan kondisi khusus, di mana airtanah pada akuifer ini terpisah dari airtanah
utama oleh lapisan yang relatif kedap air dengan penyebaran terbatas, dan terletak
di atas muka airtanah utama (Gb. 6).
Air tanah memerlukan energi untuk dapat bergerak mengalir melalui ruang
antar butiran. Tenaga penggerak ini bersumber dari energi potensial.Energi
potensial air tanah dicerminkan dari tinggi muka airnya (piezometric) pada tempat
yang bersangkutan. Airtanah mengalir dari titik berenergi potensial tinggi ke arah
titik berenergi potensial lebih rendah; antara titik-titik yang berenergi potensial
sama tidak terdapat pengaliran airtanah. Garis khayal yang menghubungkan titiktitik yang sama energi potensialnya disebut garis kontur muka airtanah atau garis
232
isohypse. Sepanjang garis kontur tersebut tidak terdapat aliran airtanah, karena arah
aliran air tanah tegak lurus dengan gariskontur (Gambar 28.).
233
235
Ratio), sangat lazim dipakai untuk analisis airtanah untuk keperluan pertanian Ada
bermacam-macam jenis air tanah.
a) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah
permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
(1) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan
tanah /batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur,
sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
(2) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan
yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus
dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur
yang airnya berasal dari air tanah dalam.
b) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari
atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
(1) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanah
berasal dari hujan dan pencairan salju.
(2) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (yaitu air tanah
yang ter simp an di dalam batuan sedimen) dan air tanah juvenil yaitu air tanah
yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
a) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari permukaan
bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya berat
(gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah. Tumbuh-tumbuhan
memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan hidupnya.
b) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah kedalaman
sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah dan musim.
c) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah
terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari proses
kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
d) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah
tanah/batuan yang tidak tembus air.
237
1. Faktor yang mempengaruhi air untuk tinggal di suatu tempat sehingga air
mendapat kesempatan untuk terinfiltrasi (oppurtunity time).
2. Faktor yang mempengaruhi proses masuknya air ke dalam tanah. Selain dari
beberapa factor yang menentukan infiltrasi diatas terdapat pula sifat-sifat khusus
dari tanah yang menentukan dan membatasi kapasitas infiltrasi (Arsyad, 1989)
sebagai berikut:
a. Ukuran pori
Laju masuknya hujan ke dalam tanah ditentukan terutama oleh ukuran pori dan
susunan pori-pori besar. Pori yang demikian itu dinamakan pori aerasi, oleh karena
pori-pori mempunyai diameter yang cukup besar yang memungkinkan air keluar
dengan cepat sehingga tanah beraerasi baik.
b. Kemantapan pori
Kapasitas infiltrasi hanya dapat terpelihara jika porositas semula tetap tidak
terganggu selama waktu tidak terjadi hujan.
c. Kandungan air
Laju infiltrasi terbesar terjadi pada kandungan air yang rendah dan sedang.
d. Profil tanah
Sifat bagian lapisan suatu profil tanah juga menentukan kecepatan masuknya air ke
dalam tanah. Ketika air hujan jatuh di atas permukaan tanah, maka proses infiltrasi
tergantung pada kondisi biofisik permukaan tanah, sebagian atau seluruh air hujan
tersebut akan mengalir masuk ke dalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah.
Proses mengalirnya air hujan ke dalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi
dan gaya kapiler tanah. Oleh karena itu, infiltrasi juga biasanya disebut sebagai
aliran air yang masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler dan gravitasi. Laju
air infiltrasi yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dibatasi oleh besarnya diameter
pori-pori tanah. Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai kapasitas lebih kecil
dibandingkan dengan tanah dalam keadaan kering (Asdak, 2002). Dibawah
pengaruh gaya gravitasi, air hujan mengalir vertikal kedalam tanah melalui profil
tanah. Dengan demikian, mekanisme infiltrasi melibatkan tiga proses yang tidak
saling mempengaruhi (Asdak, 2002):
a. Proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah.
b. Tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah.
c. Proses mengalirnya air tersebut ke tempat lain (bawah, samping dan atas).
239
mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin
dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun
pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.
Kehidupan di Bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the
ocean). Namun demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini.
Pada hasil penemuan geologis di tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang
diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosilseukuran
beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di
dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan tentang saat-saat awal kehidupan
dan di bagian lautan yang mana terjadi awal kehidupan tersebut. Sedangkan
kelautan itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari berbagai biota atau makhluk
hidup di laut yang perlu dimanfaatkan melalui usaha perikanan.
b. Samudra dan Laut
Tabel di bawah ini merupakan lautan dunia dan laut dengan kedalaman rata-rata,
termasuk Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Samudra Selatan,
Laut Mediterania, Samudra Arktik, Laut Karibia, Laut Bering, dan banyak lagi.
Tabel 15. Daftar kedalaman lautan di dunia
Daerah
Nama
mil persegi.
km persegi
Rata-rata
Paling
Tempat
kedalaman
dalam
terbesar yang
paling mendalam
ft
ft
155.557.000
13.215
4.028
36.198
Samudra
Atlantik
29.637.900
76.762.000
12.880
3.926
30.246
9.219
Samudra India
26.469.500
68.556.000
13.002
3.963
24.460
7.848.300
20.327.000
13,100-
4,000-
16,400
5,000
23.736
7.235
5.427.000
14.056.000
3.953
1.205
18.456
1.144.800
2.965.800
4.688
1.429
15.197
4.632
1.049.500
2.718.200
8.685
2.647
22.788
6.946
Samudera
Antartika
Samudra Arktik
Laut
Mediterania
Laut Karibia
Palung Sandwich
Selatan
Matapan Cape,
Yunani
Kepulauan
Cayman
Laut Cina
Selatan
895.400
2.319.000
5.419
1.652
16.456
Laut Bering
884.900
2.291.900
5.075
1.547
15.659
241
Teluk Meksiko
615.000
1.592.800
4.874
1.486
12.425
Laut Okhotsk
613.800
1.589.700
2.749
838
12.001
3.658
482.300
1.249.200
617
188
9.126
Hudson Bay
475.800
1.232.300
420
128
600
Laut Jepang
389.100
1.007.800
4.429
1.350
12.276
Laut Andaman
308.000
797.700
2.854
870
12.392
3.777
Laut Utara
222.100
575.200
308
94
2.165
660 Skagerrak
Laut Merah
169.100
438.000
1.611
491
7.254
Laut Baltik
163.000
422.200
180
55
1.380
146 10>E; 46
50>N
2.782 25 16>N, 125 E
Dekat pintu
183
masuk
Mobil Pulau
Nikobar
Di bawah ini menunjukkan persebaran samudera di dunia mulai dari kutub uta
ra sampai kutub selatan
c. Lapisan samudra
242
Para ilmuwan telah membagi lautan menjadi lima lapisan utama. Lapisan ini,
yang dikenal sebagai zona, membentang dari permukaan ke kedalaman paling
ekstrim di mana cahaya tidak dapat lagi menembus. Dalam zona ini adalah di mana
beberapa makhluk paling aneh dan menarik di laut dapat ditemukan. Seperti yang
kita menyelam lebih ke tempat-tempat ini sebagian besar belum dijelajahi, tetes
suhu dan meningkatkan tekanan pada tingkat yang mengagumkan. Diagram
berikut daftar masing-masing zona dalam rangka kedalaman
1) Zona Epipelagic - Lapisan permukaan laut dikenal sebagai zona epipelagic dan
meluas dari permukaan sampai 200 meter (656 kaki). Ia juga dikenal sebagai zona
sinar matahari karena ini adalah di mana sebagian besar cahaya tampak ada.
Dengan cahaya datang panas. Panas ini bertanggung jawab atas berbagai
temperatur yang terjadi di zona ini.
2) Mesopelagic Zona - zona epipelagic Berikut adalah zona mesopelagic,
membentang dari 200 meter (656 kaki) dengan 1000 meter (3.281 kaki). Zona
mesopelagic kadang- kadang disebut sebagai zona senja atau zona midwater.
Cahaya yang menembus ke kedalaman ini sangat lemah. Dalam zona ini bahwa kita
mulai melihat lampu- lampu berkelap-kelip dari bercahaya makhluk.Sebuah
keragaman besar dan aneh ikan aneh dapat ditemukan di sini
3) Zona Batipelagis - Lapisan berikutnya disebut zona Batipelagis. Kadang-kadang
244
menggunakan alat tersebut ikan yang masih kecil akan ikut terjaring.
e). Adanya pelarangan merusak terumbu karang.
f). Menanam pohon bakau di sepanjang pantai.
g). Adanya larangan mengambil karang laut dalam jumlah besar. Apabila kalian melihat
banyak sampah berserakan. Bila memungkinkan ambil dan buah di tempat sampah.
Beberapa pantai menurut proses terjadinya :
a). Pantai Fyord, yaitu pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan tebingnya curam.
Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer.
b). Pantai Ria, pantai ini menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai Ria pada bagian
muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih curam, pantai ini terbentuk karena
lembah sungai yang tergenang air.
c). Pantai Sekaren, pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya terdapat banyak
pulau pulau kecil.
d). Pantai berbukit pasir. Pantai yang terjadi karena perbedaan pasang naik dan pasang
surut yang besar.
e). Pantai berdanau (half) atau disebut pantai laguna (etang) adalah danau pantai yang
terpisah dari laut oleh Nehrung (lidah tanah) dan ke dalamnya ada sungai yang
bermuara.
f). Pantai Liman ialah teluk kecil pada muara sungai yang terajadi karean penurunan
dasar sungai dan karean erosi sungai.
g). Pantai estuarium, mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya lebar (berbentuk
corong) bedanya adalah dasarnya lebih dalam karena terjadi pengikisan pasang naik
dan pasang surut.
h). Pantai Delta, adalah pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi karena hasil erosi sungai
bertumpuk tumpuk di muara sungai (sedimentasi).
i). Pantai Karang, pantai yang mempunyai banyak pulau pulau atau batu karang di
sepanjang pantai.
Kedalaman laut dapat diukur dengan berbagai cara yaitu :
a).Batu Duga
Pada cara ini digunakan kawat panjang yang ujungnya dikaitkan dengan batu duga,
kemudian diturunkan ke dasar laut dari atas kapal
b).Gema Duga
Cara ini menggunakan suara dan hydrofone sebagai alat ukurdari buritan kapal
dipancarkan gelombang, setelah sampai ke dasar laut bunyi itu dipantulkan dan di
tangkap kembali oleh kapal.
245
Geografi SMA
GLOSSARIUM
Hidrologi = Ilmu yang mempelajari tentang air di muka bumi
Evaporasi = Proses Penguapan air
Kondensasi = Terkumpulnya uap air di udara
Presipitasi = Titik titik air yang turun ke muka bumi hasil kondensasi yang mencapai titik jenuh
Drainase = lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik yang terbentuk secara alami
maupun dibuat oleh manusia
DAS = Daerah yang yang dibatasi oleh pembatas topografi yang menampung air lalu mengalirkan ke sungai
utama
Siklus Hidrologi = Proses perputaran air dari air laut menjadi awan lalu turun dalam bentuk hujan dan kembali ke
laut
Subsidence = turunnya permukaan tanah sebagai akibat dari perubahan yang terjadi di bawah permukaan tanah
Groundwater = Air yang berada dalam tanah
Akuifer = formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air
melalui kondisi alaminya
Karst = Daerah kapur
Permeabilitas = cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah
Garis Isohypse = garis untuk ketinggian geopotensial yang sama pada peta cuaca tekanan konstan
Intrusi = Proses masuknya air laut ke dalam tanah
Freatik = Air tanah dangkal
Artesis = Air tanah dalam di antara dua lapisan impermeable
Pesisir = daerah pertemuan antara darat dan laut
Gletser = sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi
endapan salju
Estuaria = Daerah pertemuan antara air asin dengan air tawar
3. Latihan
1. Mengapa air tanah di Jakarta penurunan baik kuantitas mapun kualitasnya
246
2. Jelaskan perbedaan air tanah tertekan (unconfined aquifer) dan air tanah bebas
(unconfined aquifer)
3. Mengapa permukaan laut selalu mengalami turun naik selamanya
4. Perairan Laut di Indonesia mana saja yang termasuk dalam comtinental shelf
5. Berilah pencirian DAS hulu, DAS tengah dan DAS hilir
4. Evaluasi
1. Suatu daerah di dasar laut yang secara geologis dan geomorfologis merupakan
kelanjutan dari benua disebut batas ...
a. Laut teritorial
b. Zona Ekonomi Ekslusif
c. Landas kontinen
d. Wilayah perairan
2. Gelombang air laut terjadi karena tenaga ....
a. Angin dan tsunami
b. Arus dan tsunami
c. Arus laut dan pasang surut
d. Pasang surut dan pasang naik
3. Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut adalah adalah ....
a. Penguapan
b. Vegetasi laut
c. Aktivitas
d. Alat nelayan manusia
4. Bagian permukaan bumi yang airnya mengalir ke dalam suatu lapisan tanah kemudian
terkumpul dalam suatu formasi batuan hujan disebut ....
a. Akifer
b. Perkolasi
c. Banjir
d. Run
247
dari laut yang terletak antara garis air pasang dan surut disebut zona ....
a. Batial
b. Abbisal
c. Neritik
d. Lithoral
6. Menurut letaknya laut-laut di Indonesia termasuk laut ....
a. Dangkal
b. Pedalaman
c. Ingresi
d. Transgresi
7. Daerah Aliran Sungai (DAS) Ci Tarum meng andung pengertian, yaitu ....
a. Daerah yang dialiri Sungai Ci Tarum
b. Daerah yang dilewati oleh Sungai Ci Tarum
c. Daerah yang pembuangan airnya menuju sungai induk, yaitu Sungai Ci Tarum.
d. Sungai Ci Tarum merupakan induk sungai
8. Arus yang timbul karena terjadinya perbedaan kadar garam dan suhu air laut adalah
arus....
a. Up-welling
b. Down-welling
c. Thermohaline
d. Labrador
9. Palung laut Mindanau dan Mariana me rupakan palung terdalam di dunia. Palungpalung tersebut termasuk laut ....
a. Regresi
b. Ingresi
c. Transgresi
d. Dalam
10. Air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tidak jauh,
disebut ....
a. meteoric water
b. connate water
c. juvenil water
d. fossil water
301
248
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban
Latihan
Di bawah merupakan rambu-rambu, pernyataan sesuai dengan gaya bahasa sendiri
1. anda harus perkembangan penduduk Jakarta dari waktu ke giatan dan tata guna
lahan yang ada
2. perbedaan terletak pada lapisan impermeabelnya
3. dapat anda ketahui dengan kedudukan bumi terdahap bulan
4. anda harus lihat dipeta kedalaman lautnya
5. pencirian ditandai dengan bentuk penampang sungainya
Evaluasi
1. C
2. A
3. A
4. A
5. D
6. D
7. C
8. A
9. B
10. A
11.
12.
13.
302
249
250
Geografi SMA
E. Biosfer dan Aspek Sebaran Hewan dan Tumbuhan
1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis fenomena biosfer
b. Kompetensi Dasar :
Setelah selesai mengkaji modul, guru mampu :
Menganalisis sebaran hewan di permukaan bumi
Menganalisis sebaran tumbuhan di permukaan bumi
Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan Indonesia berdasarkan region
Asiatis, Australis dan peralihan
Mengidentifikasi usaha pelestarian tumbuhan dan hewan
c. Indikator :
Menjelaskan sebaran hewan di permukaan bumi
Menjelaskan sebaran tumbuhan di permukaan bumi
Mengidentifikasi sebaran hewan dan tumbuhan Indonesia berdasarkan region
Asiatis, Australis dan peralihan
Menjelaskan usaha pelestarian hewan dan tumbuhan di permukaan bumi
2. Uraian Materi :
a. Biosfer Dan Aspek Sebaran Hewan Dan Tumbuhan
Secara etimologi, biosfer terdiri dari dua kata, yaitu bios yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer artinya lapisan hidup, lapisan tempat
mahluk hidup atau organisma. Lapisan biosfer meliputi tanah, air, dan udara yang
merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 Km kea rah atmosfer dan 9 Km kea rah
kedalaman laut. Dalam skala yang lebih sempit, terdapat Bioma, yaitu suatu unitunit geografis yang memiliki berbagai perbedaan atas dasar tipe iklim dan vegetasi
yang dominan di kawasan tersebut. Beberapa bioma adalah; (1) gurun dan setengah
gurun; (2) padang rumput; (3) hutan hujan tropis; (4) hutan musim tropis; (5) hutan
lumut;(6) hutan gugur; (7) hutan taiga; (8) tundra; (9) hutan mangrove.
Daerah Biogeografi.
Untuk kepentingan mengkaji sebaran fauna yang tersebar di atas permukaan bumi,
para ahli Biogeografi membuat regionalisasi/pewilayah fauna dunia menjadi 6
daerah, yaitu sebagai berikut : (1) Australia, (2) Oriental, (3) Ethiopia, (4) Neotropika,
(5) Paleartik dan (6) Neartik. Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka
kedua daerah biogeografi ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan peta di bawah ini.
303
251
Geografi SMA
252
Geografi SMA
Gambar 40.
Hutan belantara
(sumber http://archive.kaskus.us)
5. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah iklim sedang, hutan gugur terbentuk di sebabkan
oleh hal-hal berikut ini.
a. Curah hujan merata di sepanjang tahun yaitu antara 750 1000 mm.
Serta adanya musim dingin dan musim panas yang membuat tumbuhan
mengugurkan daunnya untuk beradaptasi
b. Pada musim gugur tumbuhan yang menahun pertumbuhannya berhenti dan
akan tumbuh lagi pada musim panas. Di hutan gugur kepadatan pohonnya
tidak terlalu rapat seperti di hutan basah.
6. Taiga
Merupakan hutan pinus yang daunnya seperti jarum. Jenis pohon yang terdapat
di hutan taiga seperti conifer, spurce (picea). Hutan taiga terdapat di belahan
bumi bagian utara (Siberia utara, Rusia, Kanada Tengah dan Utara), masa
pertumbuhannya yaitu pada musim panas.
Sebagai sebuah ilustrasi mengenai sebaran berbagai vegetasi serta pengaruh garis
lintang di permukaan bumi, perhatikan gambar di bawah ini.
7. Hutan Mangrove
Mangrove atau orang awam sering menyebutnya sebagai hutanbakau, atau hutan
payau merupakan suatu ekosistem hutan yang tumbuh di daerah pertemuan
air tawar dengan air asin. Dengan demikian hutan mangrove banyak ditemukan
dimuara-muara sungai, di pantai yang landai, dan di teluk-teluk yang gelombangnya
tidak begitu tinggi. Beberapa persyaratan tumbuhnya hutan mangrove adalah;
pantai terlindung, gelombang tidak terlalu tinggi, salinitas tidak terlalu tinggi,
aliran sungaibanyak membawa material. Hutan mangrove banyak tersebar di
Pantai Timur Sumatera, Kalimantan, Kep. Maluku, dan papua. Sedangkan hutan
253
306
Geografi SMA
b. Penyebaran Hewan Di Permukaan Bumi
Di setiap wilayah memiliki perbedaan jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di
wilayah tersebut. Misalnya hewan yang ada di Pulau Sumatera dengan hewan yang
ada di kutub utara memiliki perbedaan, tahukah kamu mengapa terjadi perbedaan
itu. Penyebabnya antara lain karena fator iklim, yang mempengaruhi keadaan fauna
di tiap daerah. Secara langsung atau tidak langsung, iklim mempengaruhi munculnya
fauna pegunungan, fauna dataran rendah, fauna padang rumput, dan fauna hutan
tropis. Beberapa jenis fauna yang khas di berbagai tipe iklim antara lain :
a. Fauna di Daerah Padang Rumput
Hewan yang hidup di daerah ini seperti; kuda, kangguru di Australia, sapi, bison di
Amerika yang merupakan konsumen primer padang rumput. Sedangkan predator
dari fauna tersebut dapat berupa singa dan anjing liar. Untuk hewan tidak bertulang
belakang yang hidup di padang rumput seperti belalang dan capung
b. Fauna di Daerah Gurun
Jenis hewan yang hidup di daerah gurun seperti unta memiliki cadangan air pada
perut nya. Kebanyakan hewan yang hidup di daerah gurun mencarimangsa pada
malam hari. Contoh lain hewan yang hidup di gurun adalah ular derik, kadal gurun,
tikus gurun.
c. Fauna di Daerah Tundra
Hewan hewan yang hidup di daerah tundra memiliki ciri yang khas yaitu mempunyai
bulu dan rambut yang tebal karena berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari
cuaca dingin, warna bulu putih, kelabu, memiliki kuku dan taring yang tajam. Hewan
yang hidup di daerah ini jumlahnya sedikit misalnya beruang kutub, kelinci kutub.
Sedangkan serangga sangat banyak seperti lalat yang telurnya tahan cuaca dingin.
d. Fauna di Daerah Hutan Basah
Hewan yang hidup di daerah ini seperti babi hutan, kera, burung, kucin hutan dan
sebagainya. Jenis hewan karnivora atau pemakan daging contohnya di daerah Asia
dan Afrika adalah macan tutul, sedangkan di Amerika adalah jaguar.
c. Penyebaran Hewan Di Indonesia
Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang terletak di antara 2 daerah biogeografi
besar, yaitu antara daerah biogeografi Oriental dan daerah biogeografi Australian.
Didasarkan kepada sejarah geologis dan letak astronomis wilayah Kepulauan Nusantara
beberapa pakar antara lain Wallacea dan Weber, membagi wilayah Indonesia menjadi
beberapa kawasan. Pembagian kawasan ini lebih dikenal dengan garis Wallacea, dan
garis Weber.
308
254
Geografi SMA
Kawasan-kawasan tersebut adalah:
1) Region Indonesia Barat yang bersifat Asiatis
Meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan. Hewan-hewannya menyerupai hewan
daerah oriental, misalnya: gajah, harimau, orang utan, dan lain-lain.
2) Region Indonesia Timur yang bersifat Australis
Meliputi Irian Jaya dan sekitarnya. Hewan-hewannya menyerupai hewan di
daerah Australia. Beberapa contoh fauna: burung kasuari, kangguru pohon, tikus
berkantung, burung cenderawasih, burung kakatua berjambul merah.
3) Region Wallacea atau Indonesia Tengah atau Endemik
Meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok
dan Timor. Memiliki hewan-hewan khas (terutama di Pulau Sulawesi) tidak sama
dengan hewan oriental dan hewan Australia, misal: Anoa, burung Maleo, kera
hitam, komodo, tapir
Gambar 43.
Pembagian Garis Wallacea dan Weber
Kedua garis tersebut merupakan garis hayal/imajiner yang batas-batas sebenarnya di
Kepuluan tidak pernah bisa ditemukan secara mutlak. Artinya, hewan dan tumbuhan
di kedua kawasan sebenarnya masih seringkali berada di kawasan yang berbeda.
Penentuan batas garis ini didasarkan kepada jenis hewan dan tumbuhan yang paling
dominan yang terdapat di kawasan tersebut, dimana hewan-hewan tersebut umumnya
memiliki ciri khas, unik dan berbeda dengan di wilayah lainnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan Junghuhn pembagian daerah iklim di Jawa ditetapkan
secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Menurut Junghuhn pembagian daerah iklim dapat dibedakan sebagai berikut
1. Daerah panas/tropis
Tinggi tempat antara 0 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3 22C. Tanamannya
309
255
Geografi SMA
seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
2. Daerah sedang
Tinggi tempat 600 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22 -17,1C. Tanamannya
seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
3. Daerah sejuk
Tinggi tempat 1500 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1 11,1C. Tanamannya
seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
4. Daerah dingin
Tinggi tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1 6,2C. Tanamannya
tidak ada tanaman budidaya.
d. Kerusakan Hewan dan Tumbuhan dan Upaya Pelestariannya
Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar belum dikelola secara benar
sampai memberikan nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat secara berkelanjutan.
KeanekaragamAn hayati tersebut berupa berbagai spesies hewan dan tumbuhan
yang tersebar di berabagai wilaya pulau besar dan kecil di kawasan Nusantara yang
sangat luas ini.
Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara pemilik keanekaragaman hayati
terbesar di dunia selain Brasil dan Zaire. Ketidakmampuan untuk menilai jumlah
dan nilai kekayaan keanekaragaman hayati membuat pemanfaatan kekayaan alam
dilakukan dengan berorientasi kepada kepentingan jangka pendek. Langkah itu
dalam jangka panjang merusak lingkungan dan membutuhkan biaya lebih besar untuk
memperbaikinya. Kondisi ini diperparah dengan belum siapnya sistem pendukung
untuk menilai kekayaan hayati, baik dari aspek riset, sistem keuangan, hingga kebijakan
pemerintah yang belum mendukung sepenuhnya. Padahal, jika memiliki data lengkap
dan mampu menghitung nilai dari setiap kekayaan keanekaragaman hayati yang ada,
Indonesia bisa memperoleh dana triliunan rupiah setiap tahun, yang nilainya jauh
lebih besar daripada nilai ekonomis dari pemanfaatan sumber daya hayati secara
serampangan seperti yang dilakukan selama ini.
Keanekaragaman hayati Indonesia terancam akibat :
1) Pengabaian kaidah konservasi, yang bermuara pada kehancuran sumber daya alam,
sebagai akibat eksploitasi yang berlebihan dan pencemaran lingkungan.
2) Eksploitasi berbagai tumbuhan dan hewan terutama yang memiliki nilai ekonomi
tinggi menyebabkan beberapa jenis tumbuhan dan hewan saat ini semakin langka,
bahkan sudah terancam punah.
3) Semakin banyaknya spesies asing yang mengancam spesies lokal dan budidaya
yang tidak memperhatikan kelestarian
310
256
Geografi SMA
4)Secara global kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan iklim yang serba tidak
menentu.
Menurut dokumen nasional Rencana Aksi Strategi Keanekaragaman Hayati Indonesia
2003-2020, Indonesia merupakan rumah bagi 515 spesies mamalia (12 persen dunia),
1.531 spesies burung (17 persen dunia), 511 spesies reptil (7,3 persen dunia), 270 jenis
amfibi, 2.827 spesies ikan tak bertulang belakang, dan 90 jenis ekosistem.
Berdasarkan catatan Wildlife Conservation Society (WCC) Indonesia, setiap tahun
sekitar 25.000 primata dari Sumatera diselundupkan, 5.000 orangutan hilang karena
perburuan dan pembalakan hutan secara liar, 1.000 ekor burung paruh bengkok dari
Halmahera Utara diperjual belikan dan diselundupkan ke luar negeri.
Sebagai Negara berkembang yang masih memiliki ketergantungan terhadap sumber
daya alam yang tinggi, sudah saatnya pemerintah Indonesia secara serius melindungi
berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan antara
lain melalui :
Penegakkan hukum dan menerapkan sanksi yang keras terhadap pelaku perusakan
lingkungan
Mengawasi secara lebih ketat terhadap taman nasional, suaka margasatwa, dan
cagar alam agar tidak menjadi sasaran para perambah hutan, illegal loging
Melibatkan warga masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional
untuk ikut aktif menjaga kelestarian kawasan taman nasional tanpa mengabaikan
kesejahteraan warga masyarakat sekitar
Melakukan upaya sosialisasi pentingnya menjaga keanekaragaman hayati melalui
jalur pendidikan formal maupun informal
Melibatkan berbagai mitra seperti perusahaan, lembaga swadaya masyarakat
(LSM) untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman
hayati
GLOSSARIUM
Biosfer = Lapisan kehidupan di permukaan bumi
Bioma = Suatu unit vegetasi yang dominan menempati suatu wilayah
Tundra = Bioma yang berada di kutub yang ditumbuhi lumut
Biogeografi = Ilmu yang mempelajari tenatang persebaran flora dan fauna
Praire = Jenis stepa yang berada di Amerika Selatan
Mangroove = Tumbuhan menjalar yang berada di daerah pantai
257
258
Geografi SMA
6. Faktor morfologik yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi adalah .
a. Cuaca, angin, temperature
b. Manusia, jenis tanah, curah hujan
c. Ketinggian tempat, kemiringan lereng
d. Angin, kesuburan tanah, air
7. Pernyataan yang tepat mengenai karakterisik flora gurun adalah .
a. Memiliki akar yang panjang, kantung air, warna kelabu
b. Memiliki pohon rindang, akar pendek, warna hijau
c. Memiliki daun gugur, tumbuh sepanjang tahun, warna hijau
d. Memiliki tajuk daun (canopy), akar pendek, warna hijau
8. Warna bulu putih dan abu-abu dan tebal, memiliki kuku dan taring tajam, adalah ciri
fauna dari .
a. Taiga
b. Gurun
c. Tropik
d. Tundra
9. Di bawah ini merupakan tindakan yang menyebabkan rusaknya keanekaragaman hayati
di Indonesia, kecuali.
a.Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
b. Pencemaran lingkungan
c. Budidaya yang memperhatikan kelestarian
d. Perubahan iklim yang serba tidak menentu
10. Alasan yang paling tepat mengenai pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman
hayati bagi keberlangsungan kehidupan adalah ....
a. Hewan dan tumbuhan sumber utama bahan pangan
b. Hewan dan tumbuhan memiliki fungsi hidro-orologis
c. Hewan dan tumbuhan memiliki nilai pariwisata
d. Hewan dan tumbuhan memiliki nilai jual tinggi
313
259
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban
Essay :
1. Termasuk region Etiopik, dengan didominasi hewan yang aktif pada malam hari
2. Faktor yang mempengaruhi penyebaran flora di permukaan bumi ada 3 yaitu: faktor
klimatik, faktor edafik, dan faktor morfologik
3. Wilayah yang termasuk region Wallacea; P.Sulawesi, Kep. Maluku, Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau disekitarnya
4. Beberapa contoh hewan khas region Wallacea atau peralihan: anoa, burung Maleo, kera
hitam, komodo, tapir
5. Faktor penyebab semakin berkurangnya keanekaragaman hayati (hewan dan tumbuhan)
di Indonesia; ; a) mengabaikan konservasi; b) eksploitasi yang berlebihan; c) perubahan
iklim global
Pilihan Ganda :
1) B
2) A
3) C
4) D
5) B
6) C
7) A
8)
9) C
10) A
314
260
Geografi SMA
1) Dampak Peledakan Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat menimbulkan berbagai masalah,
antara lain :
a. Persaingan di dalam lapangan pekerjaan
Negara yang memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan semakin ketat, dikarenakan pertambahan penduduk
usia kerja setiap tahun meningkat dan mereka memerlukan pekerjaan.
b. Persaingan untuk mendapat permukiman
Seperti kita ketahui orang sulit untuk mendapatkan permukiman yang layak
khususnya di daerah perkotaan yang banyak penduduknya. Hal ini akan
berdampak tumbuhnya pemukiman-pemukiman kumuh.
c. Kesempatan pendidikan
Setiap tahunnya angka kelahiran bayi tinggi, hal ini menyebabkan kesempatan
anak untuk sekolah semakin rendah jika tidak disertai penambahan berbagai
fasilitas pendidikan yang memadai.
2) Pengendalian Peledakan Penduduk
Untuk mengendalikan jumlah penduduk yang semakin banyak, maka setiap Negara
memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Kebijakan yang dikeluarkan dapat berupa
insentif, sanksi atau pendidikan keluarga berencana. Kebijakan-kebijakan tersebut
kiranya dapat menyelesaikan permasalahan pertumbuhan penduduk ini.
a. Insentif dan sanksi
China merupakan contoh Negara yang menerapkan kebijakan insentif dan
sanksi. Insentif akan diberikan kepada pasangan yang memiliki anak sedikit.
Sedangkan sanksi akan diberikan kepada pasangan yang memiliki banyak anak,
dapat berupa kewajiban membayar pajak yang lebih besar.
b. Pendidikan keluarga berencana (KB)
Di beberapa Negara pasangan suami istri diberikan pendidikan yang berkaitan
dengan pengendalian jumlah penduduk. Dengan adanya penyuluhan
diharapkan mereka dapat mengatur jumlah ana. Di Indonesia, pengendalian
jumlah penduduk dilakukan dengan melakukan penyuluhan mengenai keluarga
berencana (KB).
3) Menghitung Jumlah Penduduk
Untuk mengetahui jumlah penduduk dalam sebuah daerah, provinsi, atau Negara
dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti sensus penduduk, registrasi atau
pencatatan, dan survey.
a. Sensus Penduduk
Sensus dilakukan dengan cara mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun
316
261
Geografi SMA
data penduduk baik penduduk asli maupun pendatang pada waktu tertentu
dan wilayah tertentu. Sensus dapat dibedakan atas dua macam yakni sensus
de facto dan de jure . Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau
pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu
diadakan berada dalam wilayah sensus. Sedangkan sensus de jure merupakan
pencacahan yang dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat
tinggal sesuai wilyah tersebut.
b. Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian
dan segala kejadian penting manusia misalnya perkawinan, perceraian, dan
perpindahan penduduk. Kumpulan tentang keadaan penduduk tersebut dapat
digunakan untuk menghitung jumlah penduduk. Registrasi penduduk biasanya
dilakukan di Desa atau Kleurahan melalui Rukun Warga (RW) dan Rukun
Tetangga (RT).
c. Survei
Kegiatan survey nerupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil
contoh daerah. Jadi pencacahan penduduk dengan metode ini tidak dilakukan
di seluruh wilayah Negara melainkan hanya daerah2 tertentu yang dianggap
mewakili seluruh wilayah.
4). Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk atas dasar criteria
tertentu. Pengelompokkan data dan criteria ini disesuaikan dengan tujuan tertentu.
Misalnya secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi.
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk
laki-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur penduduk dapat
dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun,
lima tahun atau dua puluh lima tahun. Dengan mengetahui komposisi penduduk
berdasarkan jenis kelamin dapat menunjukkan jumlah tenaga kerja produktif dan
non produktif, pertambahan penduduk dan angka ketergantungan. Sehingga
di dalam mengambil kebijakan pemerintah mengetahui jumlah pengangguran,
jumlah lapangan kerja dan lain-lain.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk
tabel atau dalam bentuk grafik. Piramida penduduk atau grafik susunan penduduk
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan
perempuan, jumlah tenaga kerja, dan struktur penduduk suatu negara secara
cepat. Piramida penduduk dapat digolongkan dalam tiga macam, yaitu piramida
penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.
262
317
Geografi SMA
a. Piramida penduduk muda dapat menunjukkan bahwa penduduk di suatu
Negara sedang mengalami pertumbuhan. Piramida ini juga menunjukkan
bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda, dengan
angka kelahiran dan kematian yang tinggi. Contoh Negara yang tergolong
poramida ini adalah Indonesia.
Gambar 44.
Piramida Penduduk Muda (Ekspansif)
b. Piramida Penduduk stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu
Negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini
menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang. Contoh Negara
yang tergolong ke dalam piramida ini adalah Swedia.
Gambar 45.
Piramida penduduk Stasioner
c. Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu
Negara tersebut berada pada kelompok usia tua. Contoh Negara yang memiliki
piramida penduduk tua adalah Amerika Serikat
263
Geografi SMA
ambar46.
Piramida Penduduk Tua
5). Menghitung Pertumbuhan Penduduk Di Suatu Wilayah
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis. Ada beberapa
factor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian,
dan migrasi. Factor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan kematian disebut faktor
alami, sedangkan migrasi disebut faktor non-alami. Kelahiran bersifat menambah,
sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Factor migrasi dapat
menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah
disebut migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi disebut
migrasi keluar (emigrasi).
Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk pada suatu Negara atau daerah
ditentukan oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Perubahan penduduk tersebut
baik pertambahan maupun penurunannya disebut pertumbuhan penduduk.
a) Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan atas pertumbuhan penduduk alami
dan pertumbuhan penduduk total.
(1) Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan
jumlah kematian. Dalam pertumbuhan penduduk alami, jumlah imigran dan
emigrant tidak dihitung. Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk
alami adalah sebagai berikut:
T= (L-M)
Keterangan:
T= Pertumbuhan penduduk
L= jumlah kelahiran
M= jumlah kematian
264
Geografi SMA
Contoh soal:
Misalkan Pada tahun 2009 angka kelahiran kasar penduduk P. Sumatera
50.000 jiwa dan angka kematiannya 10.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan
penduduk alami Pulau Sumatera?
T= L M
= 50.000 10.000
= 40.000
Jadi, pertumbuhan penduduk alami pulau Sumatera tahun 2009 adalah
40.000 jiwa
(2) Pertumbuhan Penduduk Total
Pada pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan
emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L M) + (I E)
Keterangan:
T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Contoh Soal:
Misalkan jumlah kematian kasar penduduk pulau Sumatera tahun 2009
adalah 50.000 jiwa dan kematian kasar 10.000 jiwa. Diketahui pula jumlah
imigrasi ada 10.000 dan emigrasi ada 5.000. berapakah pertumbuhan
penduduk total Pulau Sumatera pada tahun 2009.
T = (L M) + (I E)
= (50.000 10.000) + (10.000 5.000)
= 40.000 + 5.000
= 45.000
Jadi, pertumbuhan penduduk total pulau Sumatera pada tahun 2009 adalah
45.000
b)
Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan.
Informasi mengenai jumlah penduduk di masa yang akan datang sangat
penting. Misalnya untuk merencanakan segala sesuatu yang bekaitan dengan
penyediaan sarana dan prasarana, untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk.
320
265
Geografi SMA
Rumus proyeksi penduduk adalah sebagai berikut.
Pn = Po (1 + r)n
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po = jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar (diketahui)
n = jumlah tahun antara o dan n
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
c)
Kelahiran (natalitas)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah
jumlah penduduk. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir
mati. Bayi dikatakan lahir hidup apabila sewaktu lahir mempunyai tanda-tanda
kehidupan misalnya bernapas, gerakan-gerakan otot ataupun ada denyut
jantung. Apabila sewaktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan
maka disebut lahir mati.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pronatalitas)
(1) Faktor-faktor pronatalitas; (a) kawin usia muda; (b) Tingkat kesehatan; (c)
Anggapan banyak anak banyak rezeki
(2) Faktor faktor antinatalitas; (a) Pembatasan umur menikah; (b) Program
Keluarga Berencana; (c) Pembatasan tunjangan anak; (d) Anak merupakan
beban
d)
Kematian (mortalitas)
Tingkat kematian penduduk kelompok tertentu berbeda dengan tingkat
kematian penduduk kelompok lainnya. Biasanya tingkat kematian laki-laki
lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Di Negara maju umumnya
tingkat kematian lebih rendah dibandingakan di Negara berkembang. Tingkat
kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi sosial, ekonomi,
pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan dan jenis kelamin. Semua faktor menurut
sifatnya, dapat dibedakan menjadi faktor pendukung kematian (pronatalitas)
dan fakto penghambat kematian (antimortalitas).
(1) Faktor-faktor yang termasuk antimortalitas:
Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai
Lingkungan yang bersih dan teratur
Adanya ajaran agama yang melarang bunuh diri, dan
Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduknya tidak
mudah terserang penyakit
266
Geografi SMA
(2) Faktor-faktor yang promortalitas
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumah
sakit peralatan kesehatan, dan obat-obatan
Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas
Adanya bencana alam yang memakan korban jiwa
Terjadinya peperangan
Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara.
1). Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate/CDR) adalah angka yang
menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun dengan
rumus sebagai berikut.
CDR = D x k
P
Keterangan:
D = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
k = konstanta (1.000)
2). Angka kematian Menurut Umur
Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate/ASDR) adalah
angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur
tertentu setiap 1.000 penduduk Apabila dibandingkan dengan CDR, maka
ASDR lebih teliti, sebab sudah memperhitungkan golongan umur. Adapun
rumus yang digunakan adalah.
ASDR = Dx x k
Px
Keterangan:
Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur x
Px = jumlah penduduk pada kelompok umur x
k = konstanta (1.000)
6. Persebaran dan Kepadatan Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk di suatu wilayah maupun negara sangat tidak
merata. Artinya ada wilayah yang memiliki penduduk sangat padat, padat, dan
jarang. Faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk antara
lain;
1) Faktor Fisiografis. Wilayah yang strategis, subur, relatif landai, cukup air, akan
267
Geografi SMA
memiliki penduduk yang padat
2) Faktor Biologi. Perbedaan penduduk suatu wilayah dipengaruhi oleh tingkat
kelahiran, kematian dan angka perkawinan
3) Faktor kebudayaan dan teknologi. Daerah yang teknologinya maju, memiliki
pola berpikir yang bagus, pembangunan fisiknya maju akan memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki ciri-ciri
sebaliknya
Terdapat dua jenis kepadatan penduduk yaitu; 1) kepadatan penduduk aritmatis; 2)
kepadatan penduduk agraris. Kepadatan penduduk aritmatis adalah jumlah ratarata penduduk setiap km. Rumus :
Kepadatan Penduduk Aritmatis = Jumlah penduduk (jiwa)
Luas Wilayah (km)
Sedangkan kepadatan penduduk agraris adalah rata-rata penduduk petani pada
setiap satuan luas lahan pertanian. Rumus kepadatan penduduk agraris adalah :
Kepadatan Penduduk Agraris : Jumlah penduduk petani
Luas lahan pertanian (km)
7. Masalah Kependudukan Di Indonesia
Penduduk sebagai sumberdaya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam
kemajuan suatu negara. Selain kuantitas, diperlukan kualitas SDM yang baik yang
ditentukan oleh faktor pendidikan, keterampilan, kesehatan yang baik.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat setelah Cina, India,
Amerika Serikat. Beberapa ciri kependudukan Indonesia adalah:
Jumlah penduduk yang sangat banyak, saat ini penduduk Indonesia lebih dari
234 juta jiwa
Pertumbuhan penduduk yang cepat, sebagai akibat masih tingginya angka
kelahiran sedangkan angka kematian sudah turun
Persebaran penduduk yang tidak merata. Sekitar 60 % penduduk Indonesia
tinggal di Pulau Jawa, sisanya tersebar secara tidak merata di pulau-pulau lain.
Pemerintah Orde Baru pernah menggalakan program transmigrasi, tetapi saat
ini program tersebut kurang mendapat perhatian.
Komposisi penduduk didominasi oleh usia muda, hal ini menyebabkan angka
ketergantungan sangat tinggi
Urbanisasi yang masih tinggi yang terjadi sebagai akibat tidak meratanya
pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, antara Pulau Jawa
dengan luar Jawa, antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan
Timur Indonesia (KTI)
268
Geografi SMA
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan penduduk
Indonesia antara lain:
1) Membuat perencanaan, pengaturan, dan pembatasan usia minimal perkawinan
2) Meningkatkan program KB yang fungsinya antara lain merencanakan, mengatur
dan membatasi kelahiran
3) Meningkatkan kembali program transmigrasi
4) Memperluas kesempatan kerja, meningkatkan berbagai fasilitas pendidikan,
kesehatan, transportasi, perumahan
5) Membuat kebijakan pemerataan pembangunan antara kota dengan desa, Jawaluar Jawa, Kawasan Barat-Kawasan Timur Indonesia
6) Meningkatkan ilmu pengetahuan teknologi untuk meningkatkan berbagai
produksi barang dan jasa yang dibutuhkan
7) Rasio jenis kelamin
Rasio jenis kelamin anak adalah jumlah perempuan per seribu laki-laki dalam
populasi manusia antara kelompok usia 0-6 tahun. Istilah ini mirip dengan rasio
jenis kelamin, tetapi dibatasi oleh faktor kelompok usia. Demografis pola jenis
kelamin dalam satuan anak-anak sampai dengan umur 6 tahun dapat digunakan
sebagai indikasi untuk generasi masa depan.
8) Angka beban ketergantungan(Dependency Ratio)
Perbandingan jumlah penduduk usia tidak produktif dengan penduduk usia
produktif, ekonomi tidak produktif akan menjadi beban / tanggungan usia
produktif.
GLOSSARIUM
Population Exploition =Ledakan Penduduk
Keluarga Berencana = Keluarga bahagia dan sejahtera yang terdiri ibu, bapak dan dua anak
Sensus De Facto =Sensus yang dikenakan kepada penduduk yang pada saat itu berada di suatu tempat
Sensus De Jure = Sensus penduduk yang hanya dikenakan kepada penduduk yang benar benar bertempat tinggal
di wilayah tersebut
Registrasi = Sistem pencatatan penduduk
Survey =Penghitungan pada beberapa sampel penduduk
Piramida Penduduk = Grafik yang menunjukkan perbandingan antara jumlah usia penduduk dengan jenis
kelamin yang menggambarkan keadaan penduduk suatu negara
Imigrasi =Perpindahan dari luar kedalam negeri
Emigrasi =Perpindahan penduduk dari dalam ke luar negeri
269
Proyeksi Penduduk = Penggambaran jumlah penduduk yang terjadi pada masa yang akan datang dengan
perhitungan tertentu
Natalitas = Angka kelahiran
Urbanisasi = Perpindahan penduduk dari desa ke kota
3. Latihan
Petunjuk : jawab pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Ledakan penduduk akan menimbulkan berbagai permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Coba jelaskan permasalahan apa saja yang muncul akibat ledakan
penduduk!
2. Jelaskan perbedaan antara sensus de jure dengan sensus de facto!
3. Piramida penduduk suatu negara berbeda-beda, ada yang berbentuk piramida muda,
stationer, dan tua. Coba jelaskan ciri-ciri dari piramida penduduk muda!
4. Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki jumlah penduduk keempat
terbanyak di dunia. Coba jelaskan 4 ciri kependudukan Indonesia!
5. Sebagai negara kepulauan, kebijakan kependudukan apa saja yang paling tepat untuk
Indonesia?
270
Geografi SMA
5. Depencency ratio/angka ketergantungan adalah ..........
a. Jumlah penduduk sekolah ditanggung penduduk bekerja
b. Jumlah penduduk tidak bekerja dan sekola ditanggung penduduk bekerja
c. Jumlah penduduk usia produktif menanggung usia nonproduktif
d. Jumlah penduduk bekerja menanggung penduduk tidak bekerja
6. Akibat besarnya angka ketergantungan penduduk Indonesia di lapangan social
ekonomi adalah .
a. Sulit mencari pekerjaan
b. Upah kerja sangat rendah
c. Adanya perbedaan tingkat sosial antara buruh dan majikan
d. Mutu produksi barang-barang turun
7. Di bawah ini merupakan faktor-faktor antimortalitas, kecuali ...
a. Fasilitas kesehatan yang memadai
b. Ajaran moral yang melarang menggugurkan kandungan
c. Lingkungan yang sehat
d. Kurangnya penghargaan terhadap nilai-nilai kehidupan
8. Lokasi yang strategis, tanahnya subur, morfologi relatif landai, cukup air, akan
berpengaruh terhadap ....
a. sebaran penduduk
b. kepadatan penduduk
c. kualitas penduduk
d. kreatifitas penduduk
9. Pencacahan penduduk yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar
bertempat tinggal di wilayah sensus disebut
a. sensus de jure
b. sensus de facto
c. sensus sample
d. registrasi penduduk
271
Geografi SMA
10. Di bawah ini merupakan masalah-masalah kependudukan di Negara sedang berkembang
seperti Indonesia, kecuali.
a. pendapatan per kapita rendah
b. korupsi yang semakin berkurang
c. pertambahan penduduk tinggi
d. meningkatnya pencemaran lingkungan
5. Kunci Jawaban
Latihan
1) Persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, pemukiman, dan kesempatan pendidikan
yang rendah jika tidak disertai penambahan berbagai fasilitas.
2) Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang
dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu diadakan berada dalam wilayah
sensus. Sedangkan sensus de jure merupakan pencacahan yang dikenakan pada
penduduk yang benar-benar bertempat tinggal sesuai wilyah tersebut.
3) Ciri-ciri penduduk piramida muda yaitu; sebagian besar penduduk berada pada
kelompok umur muda, angka kelahiran dan kematian yang masih tinggi
4) Ciri kependudukan Indonesia adalah: (a) Jumlah penduduk yang sangat banyak,
saat ini penduduk Indonesia lebih dari 234 juta jiwa, (b) Pertumbuhan penduduk
yang cepat, (c) Persebaran penduduk yang tidak merata, (d) Komposisi penduduk
didominasi oleh usia muda.
5) Kebijakan yang tepat antara lain; menyebarkan pemerataan pembangunan
ke
berbagai
pulau, menggiatkan kembali program
transmigrasi.
Evaluasi
1) C
2) D
3) D
4) A
5) C
272
Geografi SMA
G. Sumber Daya Alam Di Indonesia
1. Tujuan pembelajaran
a. Standar Kompetensi : Guru mampu menganalisis sumber daya alam di Indonesia
b. Kompetensi Dasar :
Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Mengidentifikasi Jenis-jenis sumber daya alam
Menjelaskan persebaran sumber daya alam di Indonesia
Menjelaskan kerusakan sumber daya alam
c. Indikator :
Menjelaskan pengertian sumber daya alam
Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam
Menjelaskan persebaran sumber daya alam di Indonesia
Menjelaskan kerusakan sumber daya alam
2. Materi :
....... Data Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser menunjukkan bahwa Aceh Tamiang
merupakan salah satu kabupaten di Aceh dengan tingkat kerusakan hutan yang sangat
tinggi. Keruskan hutan diakibatkan karena penebangan liar (illegal loging), perambahan
hutan untuk kepentingan perladangan dan perkebunan. Dari 79.701 hektar KEL di kabupaten
tersebut, 20 persen yang masih berupa hutan primer, itupun dalam kondisi mengalami
ancaman yang cukup serius. Adapun sebanyak 60 persen lainnya rusak dan selebihnya
rusak berat dan hanya berupa semak belukar, padang alang-alang yang kondisinya kian
menghawatirkan...........
Bagaimana tanggapan saudara terhadap ilustrasi di atas?. Coba deskripsikan ilustrasi
tersebut dari aspek kependudukan dan lingkungan hidup. Keseluruhan deskripsi
dari ilustrasi di atas menggambarkan kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam
Indonesia, khususnya hutan yang setiap hari kondisinya semakin kritis. Sebagai guru
Geografi, apakah kita bisa menyumbangkan ide, pemikiran untuk membantu menjaga
kelestarian sumber daya alam? Jawabannya sangat bisa. Sebagai pendidik kita merupakan
ujung tombak dalam menyampaikan pesan-pesan pendidikan melalui materi yang kita
sampaikan.
a. Hakekat Sumber Daya Alam
Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah,
misalnya tanah, air dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral, bentang alam,
panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut, arus laut. Singkatnya, sumberdaya
328
273
Geografi SMA
alam adalah semua kekayaan berupa benda mati (abiotis) maupun benda hidup
(biotis) yang hidup di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumberdaya alam dibagi
menjadi :
1) Sumber daya alam materi. Contohnya mineral magnetit, hematit, pasir kuarsa
2) Sumber daya alam hayati. Adalah sumberdaya alam yang berbentuk makhluk hidup
yaitu hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati)
3) Sumber daya alam energi. Bahan bakar minyak, gas alam, batu bara, kayu bakar
4) Sumber daya alam ruang. Yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia untuk
beraktifitas sehari-hari.
5) Sumber daya alam waktu. Waktu merupakan sumberdaya alam yang terikat dengan
pemanfaatan sumber daya alam lain.
Berdasarkan pembentukannya, sumberdaya alam dapat digolongkan menjadi dua
yaitu
1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources). Secara alamiah
sumberdaya jenis ini akan mengalami pembentukan dan penggantian dalam waktu
relatif cepat. Contoh tumbuhan, hewan
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Adalah
jenis sumberdaya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang sangat
lama, jumlahnya relatif statis. Contohnya bahan mineral, batu bara, gas alam, dan
bahan fosil lainnya.
Sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui kebanyakan berupa bahan galian.
Menurut cara terbentuknya, bahan galian dibedakan menjadi :
Bahan galian magmatik, yaitu bahan galian yang terjadi dari magma dan bertempat
di dalam atau berhubngan dan dekat dengan magma
Bahan galian pematit, yait bahan galian yang terbentuk di dalam diatrema dan
dalam bentukan instrusi (gang dan apofisal)
Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena
pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses pelarutan ataupun
tidak.
b. Persebaran Sumber Daya Alam Di Indonesia
1) Sumber daya alam Biotik (Hayati) berupa tumbuhan dan hewan tersebar di seluruh
Wilayah Indonesia, baik di darat maupun di laut. Setiap wilayah memiliki kekhasan
sumber daya alam hayati sesuai dengan tipe iklim, curah hujan, jenis tanah,
morfologi
329
274
Geografi SMA
2) Persebaran Hasil tambang:
Beberapa daerah penghasil tambang di Indonesia antara lain:
minyak bumi terdapat di pantai Utara Pulau Jawa seperti Cirebon, Cepu,
Wonokromo. Pulau Sumatera seperti Plaju, Sungai Gerong Dumai. Pulau
Kalimantan seperti Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, Balikpapan. Papua seperti
Sorong;
Gas Alam. Merupakan produk penting Indonesia yang banyak diekspor ke luar
negeri. Penghasil antara lain Arun dan Badak;
Batu Bara. Batu bara merupakan fosil tumbuh-tumbuhan tropis masa karbon
yang mengalami proses pengarangan secara bikomia dan metamorfosis. Banyak
ditemukan di Sumatera seperti Ombilin, Bukit Asam, Tanjung Enim. Berbagai
tempat di Pulau Kalimantan, Banten Selatan;
Bauksit, terdapat di Pulau Bintan dan Riau;
Timah, banyak di Pulau Bangka, Belitung, Singkep;
Nikel, banyak ditemukan di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan Kolaka di
Sulawesi Selatan;
Emas dan Perak, banyak ditemukan di Tembagapura Papua, Batu Hijau di NTB,
Simau di Bengkulu, Logos di Riau.
c. Kerusakan Sumber Daya Alam
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan berbagai kebutuhan hidup terus
bertambah, dengan demikian semakin banyak berbagai sumber daya alam yang
dieksploitasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Apabila eksploitasi
sumber daya alam dilakukan secara serampangan dan tidak sesuai dengan kemampuan
alam untuk memulihkan kondisi kerusakan, maka dapat menimbulkan berbagai
bencana alam yang merugikan kehidupan.
Berbagai jenis kerusakan sumberdaya alam antara lain berupa;
1) Kemerosotan kualitas tanah akibat penggundulan hutan oleh kegiatan penebangan
yang dilakukan secara legal maupun ilegal, pembakaran hutan untuk perkebunan;
2) Rusaknya ekosistem terumbu karang dan laut sebagai akibat penangkapan ikan dan
hasil laut secara serampangan seperti penggunaan bahan peledak, penggunaan
pukat harimau;
3) Berbagaipencemaranudara,air,tanah,suaradari industriyangtidak memperhatikan
dampak industri terhadap lingkungan;
4) Banjir, yang diakibatkan berbagai faktor kompleks seperti penggundulan hutan di
bagian hulu sungai, semakin berkurangnya daerah resapan air akibat pembangunan
perumahan, meningkatnya volume sampah yang dibuang ke sungai.
275
330
G
Pafi SMA
Kerusakan sumber daya alam ada yang disebabkan oleh tenaga alam sendiri, antara
lain berupa : (a) gunung meletus; (b) gempa bumi; (c) tsunami; (d) badai/angin topan
; (e) musim kemarau; (f) serangan berbagai hama tanaman, dll.
Beberapa upaya pengelolaan sumberdaya alam dengan memperhatikan prinsip
pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan antara lain berupa; (a)
reboisasi hutan yang gundul, (b) penghijauan di daerah pemukiman dan kawasan
industri, (c) membuat terasering di daerah pertanian yang memiliki kemiringan
lereng, (d) membuat pengolahan air limbah di setiap pabrik sebelum limbah dibuang
ke saluran air, (e) penertiban pembuangan sampah.
Bumi dengan segala kekayaan sumberdaya alam bukan milik generasi sekarang, tetapi
harus diwariskan kepada generasi yang akan datang, maka diperlukan berbaga upaya
dalam pemanfaatan sumberdaya alam agar terus mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
Upaya tersebut antara lain berupa :
1) Menyamakan persepsi mengenai upaya konservasi biosfer dan sumberdaya alam
2) Menegakkan hukum dan berbagai peraturan mengenai pengelolan sumberdaya
alam
3) Memperhitungkan eksploitasi sumberdaya alam secara cermat
4) Mengembangkan dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan
Dengan demikian, diperlukan berbagai pihak untuk mendukung terwujudnya
sumberdaya alam yang berkesinambungan. Salah satunya yaitu pendidikan. Peran
dunia pendidikan dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan sangat
strategis, antara lain berupa penanaman sikap untuk menjaga lingkungan melalui
pengintegrasian ke dalam materi pembelajaran yang sesuai seperti geografi, biologi,
kewarganegaraan, ekonomi, pendidikan agama. Seorang guru terlebih lagi guru
Geografi sudah seharusnya menjadi figur penting dalam menanamkan kecintaan
terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian sumberdaya alam melalui sikap,
perbuatan dan contoh konkrit di kelas dan di lingkungan masyarakat tempat tinggal.
276
GLOSSARIUM
3. Latihan
Jawab pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan mengapa kita perlu menjaga sumber daya alam?
2. Jelaskan perbedaan anatara sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan
yang tidak dapat diperbaharui. Berikan contohnya!
3. Jelaskan bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam yang disebabkan oleh
tindakan manusia!
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
331
277
Geografi SMA
4. Dampak apa yang akan muncul apabila eksploitasi sumberdaya alam tidak
memperhatikan ketersediaan cadangan?
5. Apa yang bisa dilakukan kita sebagai guru dalam membantu keberlanjutan sumber
daya alam di Indonesia?
4. Evaluasi
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau d!
1. Salah satu sifat dari sumber daya alam di permukaan bumi adalah ....
a. Beragam dengan penyebaran yang merata
b. Beragam sesuai dengan lapisan batuan
c. Beragam dan penyebarannya tidak merata
d. Beragam sesuai jumlah penduduk
2. Dalam mengeksploitasi sumber daya alam, hendaknya memperhatikan aspek ....
a. Menguras habis semua, dan pindah ke tempat lain
b. Mengurangi sebagian dan menyisakan cadangan
c. Tidak perlu memikirkan dampak pada lingkungan
d. Mengeksploitasi secara besar-besaran
3. Berdasarkan bahan bacaan pada halaman 28, yang tidak menjadi penyebab
kerusakan sumber daya alam hutan di Taman Nasionasal Leuser, adalah ....
a. Permukiman
b. Illegal loging
c. Perambahan hutan
d. Perladangan
4. Pernyataan yang paling tepat mengenai dampak langsung dari kerusakan hutan
adalah ....
a. Berkurangnya kawasan pertanian dan perkebunan
b. Meningkatnya kerusakan lahan akibat laju erosi
c. Meningkatnya penduduk yang merambah kawasan kehutanan
d. Meningkatnya pemanfaatan kawasa hutan untuk eko
278
5. Sumber daya alam yang dapat menghasilkan tenaga atau energi adalah ....
a. Besi
b. Emas
c. Tmah
d. Batu bara
6. Magnetit, hematit dan pasir kuarsa termasuk sumber daya alam ....
a. Materi
b. Hayati
c. Energi
d. Ruang
7. Sumber daya alam yang apabila dipergunakan akan habis dan tidak dapat
diperbaharui lagi adalah ....
a. Hewan
b. Batu bara
c. Tumbuhan
d. Hutan
8. Di bawah ini merupakan penyebab banjir yang banyak menimbulkan dampak
merugikan kecuali ....
a. Semakin bertambahnya kawasan industri
b. Semakin meningkatnya permukiman
c. Semakin bekurangnya kawasan hutan
d. Semakin bertambahnya kawasan hijau
9. Fungsi tidak langsung dari hutan antara lain fungsi orologis berupa ....
a. Mencegah erosi
b. Mengatur air tanah
c. Udara segar
d. Membentuk humus
10. Upaya yang tepat untuk mempertahankan kualitas sumberdaya air dan udara di
perkotaan adalah....
a. Reboisasi dan pengjijauan hutan yang gundul
b. Penghijauan di daerah pemukiman dan kawasan industri
c. Membuat terasering di daerah pertanian
d. Penertiban pembuangan sampah.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
279
Geografi SMA
5. Kunci Jawaban :
Essay :
1) Karena persediaan sumber daya alam terbatas, dan beberapa jenis sumber daya
alam tidak dapat diperbaharui.
2) Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)adalah sumber
daya alam yang secara alamiah akan mengalami pembentukan dan penggantian
dalam waktu relatif cepat. Contoh tumbuhan, hewan. Sedangkan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) adalah jenis sumber
daya alam yang pembentukannya memerlukan waktu yang sangat lama, jumlahnya
relatif statis. Contohnya bahan mineral, batu bara, gas alam.
3) Penggundulan hutan, pengeboman terumbu karang, banjir.
4) Suatu saat cadangan sumber daya alam akan habis dan dampaknya lingkungan
semakin rusak.
5) Guru bisa memberi contoh cara menghemat sumber daya alam, misalnya cara
menghemat air, menghemat listrik tidak membuang sampah sembarangan.
Pilihan Ganda :
1) C
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
B
A
B
D
A
B
D
9) B
10) B
334
280
Geografi SMA
H. Lingkungan Hidup Untuk Pembangunan Berkelanjutan
1. Tujuan Pembelajaran :
a. Standar Kompetensi : Guru memahami lingkungan hidup untuk pembangunan
berkelanjutan
b. Kompetensi Dasar : Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
Mengidentifikasi arti pentingnya lingkungan bagi kehidupan
Menjelaskan hakikat pembangunan berkelanjutan
Menjelaskan penerpan pembangunan berkelanjutan
c. Indikator :
Pengertian lingkungan hidup
Pentingnya lingkungan bagi kehidupan
Hakikat pembangunan berkelanjutan
Penerapan pembangunan berkelanjutan
2. Uraian Materi :
a. Hakekat Lingkungan Hidup
Baca dan cermati wacana di bawah ini :
Salah satu penyebab kerusakan lingkungan di Kalimantan adalah kegiatan
pertambangan terbuka yang tidak terkontrol, pertambangan batu bara di Kalimantan
merupakan salah satu kegiatan tambang yang izinnya harus dibatasi.
Sejumlah pertambangan yang telah berjalan hampir 30 tahun mengakibatkan vegetasi
hutan di Kalimantan banyak yang rusak. Sebab, penambangannya dilakukan secara
terbuka, bahkan penggundulan hutan sering terjadi di sekitar lokasi akibat proses
penambangan. Selain hutan menjadi gundul, banyak lahan berubah menjadi cekungan
danau.
Kerusakan lingkungan lain adalah pembabatan hutan bakau untuk pertambakan
dan permukiman yang telah menghancurkan Delta Mahakam, Kabupaten Kutai
Kertanegara, Kalimantan Timur. Kerusakan mencapai 91.906 hektar dari 108.125 hektar
luas Delta Mahakam atau 85 persen luas wilayah itu. Delta Mahakam hancur, rusak
akibat hutan bakau terus dibabat oleh masyarakat untuk usaha pertambakan.
Kerusakan Delta Mahakam amat serius sebab dibiarkan. Namun, tidak terlambat untuk
menyelamatkan kawasan itu. Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), 70
persen Delta Mahakam harus menjadi kawasan konservasi bakau. Yang 30 persen
untuk pertambakan dan permukiman.
281
Geografi SMA
Data lain menyebutkan, bahwa makin habisnya hutan di perbatasan Kabupaten Kutai
Kertanegara dan Kutai Timur meyebabkan sedikitnya 900 orangutan hidup di hutan
tanaman industri milik suatu PT di Kalimantan Timur. Ratusan orangutn itu bertahan
hidup dengan memakan kulit pohon dan daun akasia muda.
Bacaan di atas menggambarkan betapa lingkungan hidup di Indonesia, saat ini
dalam kondisi menghawatirkan sebagai akibat pembangunan yang tidak terkontrol
dan tidak memperhitungkan keberlanjutannya.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan,
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya (UU No 4/1982 tentang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu wilayah yang
disebut dengan ekosistem. Di dalamnya meliputi lingkungan alam hayati, nonhayati,
dan lingkungan buatan serta lingkungan sosial. Ilmu yang mempelajari tentang
lingkungan adalah ekologi. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu; (1) lingkungan hidup alamiah; (2) lingkungan hidup buatan.
1) Lingkungan hidup alamiah dapat diartikan sebagai semua benda, keadaan,
makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik lainnya, dimana kondisinya
masih serba alamiah dan tanpa atau sedikit campur tangan manusia. Contoh;
hutan primer, daerah aliran sungai (DAS), hutan mangrove
2) Lingkungan Hidup Buatan atau Buatan
Adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia.
Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan hidup manusia
dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia mengubah
lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup binaan
ini, manusia menghasilkan limbah. Lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh
timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak
fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
Unsur-Unsur Lingkungan adalah
1) Unsur abiotik
Abiotik berasal dari kata a dan biotik. A artinya tidak, biotik artinya bersifat hidup.
Jadi abiotik berarti tidak hidup. Komponen-komponen ekologi abiotik meliputi air,
udara, dan tanah.
2) Unsur Biotik
Unsur biotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud
makhluk hidup (organisme). Misalnya hewan dan tumbuhan. Kelompok ekologi
336
282
Geografi SMA
biotik meliputi bermacam-macam jenis dan spesies makhluk hidup. Ekosistem
biotik dibedakan menjadi dua yaitu produsen dan konsumen.
3) Unsur Sosial dan Budaya
Manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur ekosistem yang tidak mungkin
dapat dipisahkan. Oleh karena itu, seperti halnya dengan organisme lainnya,
kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya.
b. Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan
Lingkungan hidup merupakan tempat segala aktifitas kehidupan berlangsung.
Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan sebagai; (a) penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan,
dan papan); (b) arena untuk berinteraksi, beraktifitas (c) sumber energi; (d) sumber
bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup
manusia; serta (e) media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna yang perlu
dilindungi untuk dilestarikan.
Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan
1) Kerusakan Akibat Proses Alam
Bumi tidak statis, selalu berubah, dan sampai saat ini perubahan tersebut masih
berlangsung. Misalnya, benua yang dapat bergerak, gunung meletus, gempa
bumi, angin topan, terjadi penyimpangan musim antara kemarau dan hujan.
Kejadian tersebut terjadi di luar pengaruh kegiatan manusia dan manusia pun
tidak mampu mencegahnya.
2) Kerusakan Lingkungan Akibat Aktivitas Manusia
Masalah lingkungan saat ini telah menjadi masalah global. Kerusakan lingkungan
di suatu negara dampaknya tidak hanya dirasakan oleh negara yang bersangkutan,
tetapi juga oleh negara lain, seperti kebakaran hutan di Indonesia, asapnya
sampai ke negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Salah satu bentuk kerusakan lingkungan yang saat ini telah menjadi gejala global
adalah pencemaran. Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup oleh kegiatan umat manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat yang menye-babkan lingkungan hidup tidak berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena
aktivitas manusia.
Beberapa contoh kerusakan lingkunganhidup karena aktivitas manusia:
1) Kebakaran hutan,
2) Pencemaran air, udara, tanah, dan suar
3) Kerusakan hutan
283
Geografi SMA
c. Usaha-Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Mengingat kondisi lingkungan kita yang sudah tercemar parah, maka sudah
sewajarnya kalau kita semua ikut bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup agar kualitas lingkungan tidak semakin menurun. Tanggung
jawab dalam menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja,
melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.
Dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, pemerintah sudah
mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum
bagi aparat pemerintah dan masyarakat. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan
pemerintah tersebut, antara lain meliputi hal-hal berikut ini :
1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2) Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/ 4/1985 tentang
Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan Industri.
3) Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4) Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun 1991.
Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain
berupa:
Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan, serta
mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak tergenang
Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari
lingkungan.
Reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan gundul
Melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar kelestarian hutan, sumber
air kawasan pesisir/pantai, dan fauna yang ada di dalamnya dapat terjaga.
Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah
lingkungan.
Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para pemegang Hak
Pengusahaan
Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
d. Hakikat Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan pembangunan antara lain meningkatkan kesejahteraan sekaligus martabat
manusia. Dengan demikian, pembangunan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi
beberapa kondisi, yang sesuai dengan indikator pembangunan. Beberapa indikator
284
Geografi SMA
1) Meningkatnya kejahteraan kehidupan masyarakat
2) Memiliki fungsi dan peruntukan yang tepat
3) Memiliki dampak yang minimum terhadap kerusakan lingkungan
Mengingat pembangunan selalu memakai sumber daya alam, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap
keseimbangan lingkungan hidup. Agar kerusakan lingkungan yang disebabkan
pembangunan dapat ditekan ke tingkat yang rendah, maka kita harus mampu
meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut. Salah satu upaya tersebut dengan
melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) adalah pembangunan yang dalam perencanaan,
pelaksanaan, danpascapelaksanaan memperhatikan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup (AMDAL). Hal ini dimaksudkan agar generasi mendatang dapat
pula menikmati kualitas dan kuantitas sumber daya alam sebagai-mana yang kita
nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan kerusakan dan pencemaran
kepada generasi penerus kita.
Dasar hukum pelaksanaan AMDAL di Indonesia diatur dalam Pasal 16 UndangUndang Lingkungan Hidup tahun 1982 yang berbunyi: Setiap rencana yang
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi
dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan
peraturan pemerintah.
Isi pasal tersebut menekankan pentingnya sikap yang harus diambil dalam
pelaksanaan pembangunan, berupa :
1) Setiap kegiatan pembangunan pada dasarnya berpotensi menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan hidup yang perlu diperkirakan pada perencanaan
awal, sehingga sejak dini dapat diambil langkah pencegahan, penanggulangan
dampak negatif, serta mengembangkan dampak positif dari kegiatan tersebut.
2) Analisis mengenai dampak lingkungan diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup.
3) Pembangunan perlu dilakukan secara bijaksana agar mutu kehidupan dapat dijaga
secara berkesinambungan sehingga keserasian hubungan antarberbagai kegiatan
perlu dijaga. Menjaga kemampuan lingkungan untuk mendukung pembangunan
merupakan usaha untuk mencapai pembangunan jangka panjang yang mencakup
jangka waktu antargenerasi yaitu pembangunan yang terlanjutkan (sustainable
development).
285
Geografi SMA
4) Pembangunan yang dilaksanakan bukan untuk generasi kita saja, melainkan juga
untuk anak cucu kita. Agar pembangunan dapat berkelanjutan, pembangunan
haruslah berwawasan lingkungan dengan menggunakan sumber daya secara
bijaksana. Slogan yang mengatakan bahwa sumberdaya alam dan lingkungan
ini bukan warisan nenek moyang, tetapi merupakan pinjaman anak cucu, mesti
membuat berbagai pihak pelaku pembangunan menyadari bahwa sumber daya
alam dan lingkungan memiliki keterbatasan dalam mendukung pembangunan.
Oleh sebab itu sikap yang paling baik adalah merencanakan pembangunan
dengan secermat mungkin agar pemakaian sumber daya tidak dihabiskan untuk
saat ini saja, tetapi masih bisa dipergunakan untuk generasi yang akan datang.
e. Ciri-Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan di Indonesi sudah berjalan sejak kemerdekaan, meskipun berbeda
dalam hal program dan sasarannya, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama
yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai sebuah ideologi, pembangunan berwawasan lingkungan sudah dicoba
pemerintah Indonesia sejak jaman Orde Baru (Orba), meskipun beberapa kalangan
menganggapnya hanya sebagi sebuah rencana idealis yang tidak pernah terwujud.
Pembangunan yang dilaksankan pada era orde baru yang dikenal dengan TRILOGI
pembangunan lebih menekankan kepada aspek; pertumbuhan, pemerataan, dan
kestabilan. Pada prakteknya, model yang cukup ideal ini banyak dikritik karena
ternyata hasil pembangunan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, sementara
itu sebagian besar warga masyarakat Indonesia masih tetap berada dibawah
kemiskinan. Sementara itu, pembangunan ternyata banyak menyedot sumber daya
alam dengan modal pinjaman dari Negara maju yang harus dibayar dalam jangka
panjang. Kondisi membuat perekonomian Indonesia seolah-olah tumbuh dengan
sangat tinggi, padahal dalam kenyataannya, Indonesia tumbuh dengan pinjaman
modal, teknologi asing yang harus dibayar mahal.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu suatu bentuk pembangunan
yang tetap memerhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya
alam. Pembangunan berwawasan lingkungan akan menghasilkan pembangunan
yang berkelanjutan dan seimbang. Pembangunan yang berwawasan lingkungan
harus memerhatikan dan melaksanakan konsep serta analisis SWOT (strenght,
weakness, opportunity, and threats atau kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) sehingga mampu mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada serta
dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak yang mungkin
ditimbulkan. Untuk dapat mendukung pelaksanaan analisis SWOT, maka partisipasi
340
286
Geografi SMA
segenap lapisan masyarakat sangat diperlukan sehingga hasil-hasil pembangunan
dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan bersama. Berdasarkan uraian tersebut,
secara ringkas ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain:
1) Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin
timbul di belakang hari;
2) Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung
kesinambungan pembangunan;
3) Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan; serta
4) Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnyamasyarakat yang berada di
sekitar lokasi pembangunan.
f. Penerapan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) didefinisikan sebagai
pembangunan atau perkembangan yang meme nuhi kebutuhan masa sekarang
tanpa membahayakan kemam puan generasi mendatang untuk memenuhi kebu
tuhannya.
Tujuannya diarahkan untuk mengelola sumber daya alam sebijaksana mungkin.
Konsep pembangunan berkelanjutan muncul mana kala terjadi berbagai kegagalan
dalam pembangunan. Proses yang berlangsung bersifat monoton dari atas ke bawah.
Dalam pelaksanaannya, konsep pembangunan berkelanjutan diperkuat lagi oleh para
pemimpin bangsa melalui berbagai kesepakatan antara lain Deklarasi Rio pada KTT
Bumi tahun 1992, Deklarasi Milenium PBB tahun 2000, dan Deklarasi Johanessburg
pada KTT Bumi tahun 2002. PBB telah merencanakan tujuan pembangunan abad
milenium (Milennium Goals) yang harus dicapai oleh 191 negara anggotanya pada
2015 melalui berbagai target yang harus dicapai, yaitu sebagai berikut :
1) Meniadakan kemiskinan dan kelaparan ekstrem.
2) Mencapai pendidikan dasar secara universal.
3) Meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan wanita.
4) Mengurangi kematian bayi.
5) Memperbaiki kesehatan ibu.
6) Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakitpenyakit lainnya.
7) Menjamin kelestarian lingkungan hidup.
8) Membentuk sebuah kerja sama global untuk pembangunan
g. Faktor Pendukung Pembangunan Berkelanjutan
Faktor lingkungan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
adalah sebagai berikut:
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
287
Geografi SMA
1) Terjaganya proses ekologi. Kerusakan pada system ekologi sudah barang tentu
akan membahayakan kehidupan manusia.
2) Ketersediaan sumber daya. Pada hakikatnya, proses pembangunan merupakan
usaha yang disengaja untuk meningkatkan fungsi dan nilai sebuah sumber daya.
Peningkatan fungsi dan nilai tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
sumber daya, menaikkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan mencari sumber
daya alternatif.
3) Dukungan lingkungan sumber daya. Pembangunan dilakukan oleh dan untuk
manusia pada suatu lingkungan sosial budaya tertentu.
Untuk mendukung berjalannya faktor pengaruh tersebut, diusahakan
setiap pembangunan yang di laksanakan agar tidak merusak lingkungan.
GLOSSARIUM
Reboisasi = Penanaman hutan kembali/penghijauan
Tebang Pilih = Sistem untuk memanfaatkan hasil hutan dengan menebang pohon yang usianya tua
AMDAL = Analisa mengenai dampak suatu lingkungan sebelum pembangunan dilaksanakan
Pembangunan Berkelanjutan = Pembangunan yang memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang
SWOT = singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats
(ancaman). Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi
organisasi; caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi. Tujuan
analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis
3. Latihan
288
289
Geografi SMA
3. Segala sesuatu yang terdapat di sekitar kita yang berwujud makhluk hidup (organisme)
disebut
a. Unsur biotik
b. Unsur abiotik
c. Unsur biologi
d. Unsur abiologi
4. Konsumen primer (herbivore) adalah.
a. Memakan langsung tanaman atau jenis produsen
b. Memakan konsumen primer
c. Hanya memakan binatang pemakan binatang
d. Memakan tanaman dan binatang
5. Lingkungan hidup juga dimanfaatkan sebagai kecuali.
a. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan)
b. Sumber energi
c. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan
hidup manusia
d. Wahana belajar
6. Berikut ini beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia
kecuali
a. Terjadinya perubahan iklim mikro
b. Terjadinya pencemaran lingkungan
c. Adanya reboisasi
d. Kerusakan hutan
7. Hidup dapat dilakukan dengan usaha-usaha pelestarian lingkungan cara-cara
berikut
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan
b. Membiarkan limbah tanpa diolah terlebih dahulu
c. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industry semabarangan
d. Menebang pohon secara terus menerus
290
Geografi SMA
8. Bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut kecuali.
a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil
b. Menggunakan bahan stereofom
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang
9. Yang bukan merupakan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan, antara lain
a. Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat
kesinambungan pembangunan;
mendukung
344
291
Geografi SMA
I. Prinsip Dasar Pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan
Pertanian
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
b. Kompetensi Dasar
Guru mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
Guru mampu mempraktekan ketrampilan dasar peta dan pemetaan
Guru mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan memanfaatkan
peta
c. Indikator
Mendeskripsikan prinsip dasar pemetaan
Menpaktekan pembuatan peta
Menjelaskan klasifikasi industri
Menentukan lokasi industri
Mengidentifikasi faktor penyebab aglomerasi
Menjelaskan penyebaran lokasi pertanian
2. Uraian Materi :
Prinsip dasar pemetaan dan Penerapannya pada Kawasan Industri dan Pertanian
a. Prinsip Dasar Pemetaan
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Peta mulai ada dan digunakan manusia, sejak manusia
melakukan penjelajahan dan penelitian. Walaupun masih dalam bentuk yang sangat
sederhana yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat. Ilmu yang
membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta
disebut kartografer.
Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap
suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya
maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut.Jika dilihat dari
jenisnya peta yang digunakan sangat beragam. Secara umum peta dapat digolongkan
berdasarkan isi dan skalanya. peta berdasarkan isinya.
1) Peta berdasarkan isinya
Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan
khusus.
a) Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum
292
Geografi SMA
Peta umum ini memuat semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik
kenampakan fisik (alam) maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis
misalnya sungai, gunung, laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya
misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta umum ada
2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi. Peta topografi yaitu peta yang
menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta
topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama.
Kelebihan peta topografi:
Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat.
Untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.
Makin rapat jarak kontur yang satu dengan yang lainnya menunjukkan daerah
tersebut semakin curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara kontur
menunjukkan daerah tersebut semakin landai.
Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian
permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih.
Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara,
benua bahkan dunia. Dalam peta chorografi digambarkan semua kenampakan
yang ada pada suatu wilayah di antaranya pegunungan, gunung, sungai, danau,
jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah, kota, garis pantai, rawa dan lain-lain.
Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata
warna. Berikut ini adalah contoh peta chorografi.
b) Peta Khusus atau Tematik
Peta khusus atau tematik karena peta tersebut hanya menggambarkan satu atau
dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin ditampilkan. Dengan kata
lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta khusus adalah peta yang
menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu, baik
kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusus/tertentu: peta kepadatan
penduduk, peta curah hujan, peta penyebaran hasil pertanian, peta penyebaran
hasil tambang.
346
293
Geografi SMA
2) Berdasarkan Skala
Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah.
Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,
misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai
1: 500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang
agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 :
1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah
yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
b. Unsur-Unsur Peta
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta
dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.Syaratsyarat peta
1) Peta harus rapi dan bersih
2) Peta tidak boleh membingungkan
3) Peta harus mudah dipahami
4) Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya
Peta memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu : judul peta, legenda, tanda arah/orentasi,
skala, insert, sumber dan tahun pembuatan, simbol dan warna, proyeksi.
1) Judul Peta
Dari judul peta, dapat diketahui data yang digambarkan dalam peta. Judul harus
singkat jelas dan tidak membingungkan. Misalnya Peta Curah hujan di DKI Jakarta
tahun 2004-2006. Menggambarkan dengan jelas data curah hujan, lokasinya dan
kurun waktunya.
2) Legenda / keterangan
Peta merupakan penggambaran dari wujud sesungguhnya tiga dimensi dirubah
kedalam bidang datar/dua dimensi, maka diperlukan simbol-simbol. Untuk
menjelaskan arti dari simbol-simbol maka diperlukan legenda. Jadi legenda adalah
keterangan-keterangan simbol yang digunakan dalam peta. Simbol-simbol ini
sudah menjadi kesepakatan bersama para ahli (konvensi). Sehingga penggunaan
simbol harus disesuaikan dengan yang berlaku secara umum.Legenda biasanya
diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga diletak
294
Geografi SMA
pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara
keseluruhan.
3) Tanda arah / Orientasi
Pengenalan tanda diperlukan untuk menentukan kedudukan suatu tempat, dengan
demikian tidak terjadi kesalahan menentukan arah/orentasi. Pada peta yang tidak
ada petunjuk arahnya, maka secara umum, bagian atas peta menunjukan arah
utara. Tanda arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke
arah Utara. Petunjuk ini diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak
mengganggu kenampakan peta.
348
295
Geografi SMA
b) Skala Verbal yaitu skala yang dinyatakan dengan kalimat atau kata-kata
Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil yang dalam bahasa Inggris disebut
Inch Mile Scale. Misal : skala dalam suatu peta dinyatakan dalam 1 inch to 4
miles, ini berarti jarak 1 inci di peta menggambarkan jarak 4 mil di lapangan atau
jarak sebenarnya.
c) Skala Garis /Skala Grafik/ Skala Batang
Untuk skala ini dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa
bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut harus dicantumkan ukuran
jarak yang sesungguhnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilometer.
Dengan penyajian grafik tersebut maka dapat dibaca bahwa jarak antara dua
angka di peta = 1 km di lapangan, jadi kalau antara jarak masing-masing = 1cm
maka artinya 1 cm pada peta = 1 km di lapangan.
5) Insert
Peta merupakan gambaran permukaan bumi baik seluruh atau sebagian saja. Pada
peta dengan skala besar tentunya akan kesulitan untuk mentukan posisi peta yang
ditampilkan. Insert membantu menunjukan lokasi pada peta dengan gambaran
peta yang sudah banyak diketahui oleh umum. Insert merupakan gamabaran
posisi peta yang lebih besar untuk memudahkan si pembanca peta. Insert biasanya
diletakan di salah satu pojok peta baik atas maupun bawah. Penempatan tentunya
tidak mengganggu informasi yang disampaikan pada peta.
6) Sumber dan Tahun pembuatan peta
Sumber yang dimaksud adalah sumber data diperoleh. Sumber menunjukan
keabsahan dari data yang ada dalam peta yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat
mempercayai data/informasi tersebut . Hal ini akan menentukan sejauh mana si
pembaca peta dapat mempercayai data/informasi tersebut Sumber data bisa
berasal dari lembaga/intansi pemerintah. Misal data kependudukan sumbernya
BPS, curah hujan sumbernya BMG.
Tahun pembuatan dimaksudkan untuk menunjukan kapan data tersebut dibuat.
Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk
digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu
lama. Pada fenomena-fenomena sosial selalu dinamis perubahannya, sehingga
perlu diketahui tahun pembuatannya. Misalnya jumlah penduduk akan selalu
berubah dari tahun ketahun. Sedangkan untuk fenomena alamiah lebih statis atau
perubahannya lebih lama, misalnya kenampakan danau, sungai gunung lebih lama
296
Geografi SMA
perubahan waktunya.
7) Simbol dan Warna
Simbol dan warna pada peta memiliki makna tertentu. Penggunaannya sudah
lazim digunakan secara umum/konvensional. Simbol peta berdasarkan bentuknya
dapat dibedakan menjadi : simbol titik, garis, area/wilayah. Berdasarkan sifatnya
simbol dibedakan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif. Warna pada peta
dapat dibedakan menjadi dua yaitu kulaitatif dan kuantitatif
Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti
simbol kota, pertambangan, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari
permukaan laut dan sebagainya.
297
Geografi SMA
jenis tanah, penduduk dan lainnya.
298
Geografi SMA
Dilihat dari sifatnya, warna pada peta dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: warna bersifat kualitatif dan yang bersifat kuantitatif. Warna yang bersifat
kualitatif hanya membedakan unsurnya saja, sedangkan yang bersifat kuantitatif
terutama dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah atau nilai gradasinya, meskipun
juga untuk membedakan unsurnya.
299
Geografi SMA
e) Peta Navigasi. Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f) Peta Aplikasi (Technical Application Map).Contohnya: peta penggunaan tanah,
peta curah hujan.
g) Peta Perencanaan ( Planning Map).Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan,
peta pertambangan.
Peta sangat diperlukan oleh manusia. Dengan peta manusia dapat mengetahui
atau menentukan lokasi yang dicari, walaupun belum pernah mengunjungi tempat
tersebut. Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi
Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan
bumi. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti.
Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah
Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan
Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena
(gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Proyeksi peta adalah cara memindahkan garis lintang dan garis bujur dari bola
bumi/globe ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar
ini akan menjadi peta. Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan
akurat. Agar tidak terjadi distorsi/kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan.
Beberapa wilayah cocok untuk satu proyeksi tetapi pada bagian bumi yang lain
tidak cocok/mengalami distorsi yang besar dalam penggambarannya di muka bumi.
Proses pemindahan harus memperhatikan beberapa persyaratan yaitu conform,
equivalent, equidistance.Conform maksudnya bentuk-bentuk di permukaan
bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap), persis seperti pada gambar peta
di globe bumi Equivalent maksudnya luas permukaan yang diubah harus tetap.
Equidistance maksudnya jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan
bumi yang diubah harus tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas
sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi
satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin,
yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk
sebagian kecil dari muka bumi.
300
Geografi SMA
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat
menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta
yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi
harus menggabungkan antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi
tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi
mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian
mukabumi yang digambarkan.
8) Klasifikasi proyeksi peta
a) Berdasarkan kedudukan sumbu simetris
Proyeksi normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
Proyeksi miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap
sumbu bumi.
Proyeksi transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu
bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga proyeksi
ekuatorial.
b) Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan
(1) Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang
datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan
berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan
menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal
dibedakan 3 macam, yaitu:
Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan
ekuator.
Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah
satu tempat antara kutub dan ekuator.
(2) Proyeksi Kerucut (Conical Projection).
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis bujur dan lintang dari
suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk
memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi kerucut
diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung
atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan
oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah
daerah di lintang 45.
(3) Proyeksi silinder atau tabung
Proyeksi silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang
proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.
354
301
Geografi SMA
Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua
garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis
lurus vertikal.
(4) Proyeksi gubahan (proyeksi arbitrary)
Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang dijumpai
sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.
Proyeksi Bonne (equal area) proyeksi dengan sifat sama luasnya. Sudut dan
jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari
meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Proyeksi ini baik untuk
menggambarkan Benua Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.
Proyeksi Sinusoidal
Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah
dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula
jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana
saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa.
Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
Proyeksi Mercator
Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh
muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola
bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.
c. Kawasan Industri dan pertanian
1) Klasifikasi Industri
Indonesia memiliki berbagai sumberdaya alam. Sumberdaya alam tersebut
tersebar di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia. Sumberdaya alam tersebut
diolah dan dirubah menjadi produk yang akan disebut industri.
Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai
berikut.
a) Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada
apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku
yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari
alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri
hasil kehutanan.
Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil
industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, d
a
302
Geografi SMA
Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya
adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:
perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
b) Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan
menjadi:
Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang
dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas,
tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola
industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya.
Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan
industri makanan ringan.
Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai
19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga
kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara.
Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup
besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan
memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri
bordir, dan industri keramik.
Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif
dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan
khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan
(fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi
baja, dan industri pesawat terbang.
c) Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan
tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri
anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.
Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.
Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri
tekstil.
356
303
Geografi SMA
Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda
yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak
langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau
membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri
perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
d) Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng,
Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang
berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja,
industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat
mempermudahdan meringankanbebanmasyarakattetapimenguntungkan.
Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata,
industri transportasi, industri seni dan hiburan.
e) Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan
menjadi:
Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri
yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu
industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri
semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk
di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri
BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan
industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan
laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.
Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry),
yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
304
Geografi SMA
ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan
pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri
elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
f) Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi
barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku
untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri
alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi
barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau
dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri
konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
g) Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat
produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri
percetakan.
Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk
dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri
minuman.
h) Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang
memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional
(dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri
makanan dan minuman.
Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya
berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri
perminyakan, dan industri pertambangan.
Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya
berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri
otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
i) Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,
358
305
Geografi SMA
misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara
yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk,
industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri
transportasi.
j) Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti:
modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan
cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil,
teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari
kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya
masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri
makanan ringan.
Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative
besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200
orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas
(berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri
mainan anak-anak.
Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar,
teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah
banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional.
Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri
transportasi, dan industri persenjataan.
k) Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian
industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/
I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
Industri Kimia Dasar (IKD)
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang
besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun
industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
- Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan
kimia tekstil.
- Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat,
dan industri kaca.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
306
Geografi SMA
- Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida.
- Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan
industri ban.
Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam
menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang
termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
- Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor,
mesin hueler, dan mesin pompa.
- Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu,
buldozer, excavator, dan motor grader.
- Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji,
dan mesin pres.
- Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer.
- Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator.
- Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong.
- Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku
cadang kendaraan bermotor.
- Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter.
- Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri
alumunium, dan industri tembaga.
- Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal.
- Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan
pabrik, the blower, dan kontruksi.
Aneka Industri (AI)
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan
bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang
termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
- Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi.
- Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin
jahit, televisi, dan radio.
- Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik,
obatobatan, dan pipa.
- Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam
dan makanan kemasan.
- Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis,
dan marmer.
360
307
Geografi SMA
Industri Kecil (IK)
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit,
dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga,
misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan
dari tanah (gerabah).
Industri pariwisata
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari
kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya:
pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan,
arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam
(misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan
kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat
perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
2) Menentukan Lokasi Industri
Teori lokasi yang dikemukakan oleh Alfred Weber berawal dari tulisannya yang
berjudul Uber den Standort der Industrien pada tahun 1909. Prinsip teori Weber
adalah :
bahwa penentuan lokasi industri ditempatkan di tempat-tempat yang resiko
biaya atau ongkosnya paling murah atau minimal (least cost location) .
Asumsi Weber yang bersifat prakondisi antara lain :
Wilayah yang seragam dalam hal topografi, iklim dan penduduknya. Keadaan
penduduk yang dimaksud adalah menyangkut jumlah dan kualitasnya.
Ketersediaan sunberdaya bahan mentah. Invetarisasi sumberdaya bahan
308
Geografi SMA
jenis alat transportasi.
Untuk membangun suatu industri apalagi membangun industri modern perlu
adanya faktor-faktor yang mendukung terjadinya industri tersebut. Faktorfaktor yang utama untuk membangun suatu industri adalah sebagai berikut :
Sumber tenaga, Bahan-bahan mentah (SDA= Sumber Daya Alam), Buruh (Sumber
Daya Manusia), Transportasi, Iklim pendukung, Modal, Pemasaran dan Lokasi
a) Sumber Tenaga
Sumber tenaga yang besar adalah batubara, minyak bumi dan air, suplai
batubara di dunia lebih dari separuh tenaga mekanis, minyak bumi semakin
bertambah penting, tenaga air sebagai ranking ketiga, dan merupakan sumber
tenaga terpenting pada daerah yang kekurangan batubara. Daerah yang
seperti itu adalah Selandia Baru, Bagian Timur Kanada, Swiss, Swedia dan Brasil.
Negara-negara yang menambang batubara, minyak dan menggunakan tenaga
air dengan skala lebih besar adalah bangsa-bangsa yang telah memiliki industri
besar pula.
Tiap-tiap wilayah yang membangun industri besar selalu menggunakan tenaga
mekanik.
Jadi sumber tenaga yang penting untuk membangun industri, terutama industri
dengan skala besar adalah batubara, minyak bumi dan sumber tenaga air.
b) Bahan-Bahan Mentah
Jenis bahan mentah yang dibutuhkan untuk membangun sebuah industri
adalah bijih besi, minetral-mineral lainnya, hasil hutan, fiber, hasil-hasil tambang
lainnya. Semua bahan-bahan mentah itu adalah merupakan faktor yang
mendukung terbentuknya industri. Didaerah-daerah yang kaya bahan mentah
itu maka besar kemungkinan di daerah tersebut dibangun kegiatan industri .
Daerah-daerah yang kegiatan industrinya maju maka daerah tersebut akan
mempunyai kesempatan untuk menjadi negara yang mengekploitasi hasil
industri nya. Misalnya wilayah-wilayah industri modern memungkinkan menjadi
wilayah pengeksport hasil industri. Kalau industrinya maju maka banyaklah
negara itu menyerap tenaga kerja.
c) Buruh
Yang dimaksud dengan buruh adalah tenaga kerja yang bekerja pada suatu
industri baik itu industri kecil maupun industri besar. Buruh tersebut akan
bekerja pada jenis tugas masing-masing. Tenaga manusia tidak tidaklah selalu
dapat diganti dengan mesin buruh tersebut. Hendaknya dimanapun dia bekerja
harus bersemangat mempunyai kecerdasan dan perkerja-pekerja itu harus
sehat, serta juga di lindungi undang-undang perburuhan kalau suatu wilayah
362
309
Geografi SMA
jarang penduduknya maka daerah tersebut tidak akan mempunyai industri yang
besar. Misalnya wilayah Eropa Tengah dan Barat dan wilayah Amerika Utara
Tengah Bagian Timur mempunyai penduduk yang padat untuk permil/persegi,
sehinggga tanah untuk dimiliki penduduk amatlah sempit. Di daerah-daerah ini
penduduk menjadi buruh pada pabrik-pabrik besar.
Di wilayah Asia Tenggara yang padat penduduknya membangun industri modern
pada saat-saat ini, karena tak memiliki modal yang besar, sulit mendapatkan
batubara, bijih besi, juga fasilitas transportasi tidak memadai dan daya beli
penduduk yang sangat rendah.
d) Transportasi
Transportasi dibutuhkan untuk membawa bahan bahan baku industri, produk
industri dan tenaga kerja yang akan bekerja disuatu pabrik untuk memasarkan
hasil produksi suatu industri transportasi tidak kalah penting funngsinya. Jenis
trasnportasi yang dibutuhkan misalnya : pelayaran, kerera api, jalan , jalan raya.
Hendaknya transportasi memerlukan perhatian yang tidak kalah pentingnya
untuk membangun suatu industri.
e) Ikim Mendukung
Banyak iklim yang mendukung yang harus diperhatikan kalau akan
mengembangkan suatu industri. Iklim pendukung yang biasa ada misalnya :
Iklim, curah hujan, temperatur, angin, sinar matahari, kelembaban udara yang
berubah dari hari kehari.
Situasi lingkungan pabrik yang aman tentram, nyaman, akan mendukung
suasana bekerja buruh yang mengerjakan pekerjaan di pabrik tempat mereka
bekerja.
Pekerja akan dapat bekerja keras kalau suasana lingkungan tempat bekerja
mendukung situasi tempat bekerja.
Pada waktu musim di negara yang panjang, pekerja akan dapat menyiapkan
makanan, dan sebelumnya akan menghemat pemakaian makanan sehingga
dapat menyimpan makanan apabila musim dingin tiba.
Tidak kalah penting pekerja akan dapat menghemat dalam pemakain keuangan
untuk masa mendatang.
f) Modal
Untuk dapat membedakan antara industri sederhana dengan industri modern
salah satunya adalah melihat modalnya atau uang yang diperlukan untuk
industri tersebut. Pabrik-pabrik yang kecil hanya dibangun dengan dana dari
masyrakat yang menabung. Tetapi pada pabrik-pabrik yang besar membuang
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
310
Geografi SMA
dengan dana besar tidak dari menabung. Wilayah dunia seperti Amerika Serikat
dan Eropa Barat berkembang cepat.
g) Lokasi
Penempatan lokasi didalam menentukan suatu industri berpengaruh besar
terhadap laju pertumbuhan suatu pabrik. Setiap industri atau pabrik dapat
ditentukan secara ekonomi. Bahan pabrik tersebut akan memberikan
keuntungan maksimal, keuntungan tertinggi akan di peroleh apabila biaya
terndah, sedangkan pendapatan yang tertinggi. Tetapi jarang ditentukan dua
hal, sekaligus dalam waktu yang sama.
Lokasi yang dipilih hendaknya tersedia transportasi yang baik, tersedia juga
bahan mentah, cukup tenaga kerja, dan dapat dipasarkan dari tempat industri
tersebut.
h) Pemasaran
Pemasaran terhadap hasil/produk industri penting karena hasil dari pabrik
tidak menumpuk digudang tanpa dipasarkan. Hasil produksi akan sampai
kepada konsumen jika dipasarkan kemana dipasarkan adalah ketempat kemana
hasil produksi dibutuhkan oleh konsumen. Ada produk industri yang mudah
dipasarkan seperti roti, minuman (contoh: air minum isi ulang), mebel, pakaian
(karena mode dapat berubah, oleh karena itu pemasaran menjadi salah satu
syarat untuk dapat membentuk industri.
3) Faktor Penyebab Gejala Aglomerasi Industri
Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu
dengan tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan
pengelompokkan beberapa industri dalam suatu daerah atau wilayah sehingga
membentuk daerah khusus industri. Aglomerasi juga bisa dibagi menjadi dua
macam, yaitu aglomerasi primer di mana industri yang baru muncul tidak ada
hubungannya dengan industri lama, dan aglomerasi sekunder jika industri yang
baru beroperasi adalah industri yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan
pada industri yang lama. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh:
Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak
Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri
Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi
Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri
Kemudahankcontrol dalam hubungan tenaga kerja
Persiapan menyongsong perdagangan bebas di kawasan ASIA pasifik yang
dimulai tahun 2020
Pemerataan lokasi industri sesuai gengan jumlah secara tepat dan berdaya
364
311
Geografi SMA
guna serta menyediakan industri yang berwawasan lingkungan
a) Kawasan Industri dan Kawasan Berikat
Untuk mewujudkan usaha-usaha pembangunan dan pengembangan
industri Indonesia maka setiap pemerintah propinsi dibentuklah kawasan
kawasan industri dan kawasan berikat.
(1) Kawasan Industri (industrial Estate)
Kawasan industri atau sering pula disebut industrial estate adalah suatu
kawasan atau tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana seperti lahan dan lokasi yang
strategis serta fasilitas penunjang lainnya, seperti listrik, air, telepon, jalan,
tempat pembuangan limbah, yang telah disediakan oleh perusahaan
pengelola kawasan industri. Kawasan Industri merupakan daerah yang
khusus disediakan pemerintah pusat maupun daerah untuk kegiatan
industri. Kawasan ini umumnya merupakan suatu bagian dalam tata
rencana kota atau daerah yang tersedia sarana lengkap untuk kegiatan
industri. Semula, perusahaan pengelola kawasan industri tersebut hanya
dikuasai oleh pemerintah (BUMN), tetapi sekarang perusahaan swasta
pun telah banyak diberi izin untuk membuka atau mengelola kawasan
industri tersebut.
Adapun tujuan dibentuknya suatu kawasan industri, antara lain sebagai
berikut:
- Mempercepat pertumbuhan industri
- Member kemudahan pada kegiatan industri
- Mendorong kegiatan industri supaya berlokasi dikawasan industri
- Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan
Hak dan Kewajiban pengawasan industri.
Perusahaan kawasan industri berhak memindahkan hak atau
menyewakan bagian-bagian tanah kawasan industri kepada
perusahaan industri yang berlokasi di kawasan industri
Perusaan industri berhak mendapat imbalan atau pendapatan dari
jasa mengelola kawasan industri
Perusahaan kawasan industri berkewajiban membantu mengurus
pemerintahan dan penyelesaian Hak guna bangunan
Perusahaan kawasan industri wajib mematuhi ketentuan dalam
rencana pengelolaan lingkungan serta rencana pemantauannya.
312
Geografi SMA
b) Kawasan Berikat (Bounded zone)
Definisi kawasan berikat adalah kawasan yang terletak di dalam daerah
pabean ,tetapi memiliki peraturan dan tata cara pemasukan barang yang
berbeda dengan cara pemasukan barang ke daerah pabean biasa. Fungsi
kawasan berikat adalah sebagai tempat penyimpanan dan pengelolaan
produksi yang berasala dari luar negeri sebelum barang tersebut di pasarkan
Kawasan berikat di setiap negara memiliki kesamaan dalam hal:
Bebas bea impor baku,bahan penunjang dan peralatan
Keringanan atau penundaan pajak (3 sampai 10 tahun )
Penyederhanaan perizinan dan administrasi
Infrastruktur penunjangan berupa prasaranan dan sarana lengkap
Subsidi tarif jasa pelayanan umum
c) Relokasi Industri
Relokasi Industri adalah perpindahan atau pemindahan lokasi industri dari
negara maju ke negara berkembang dengan alasan menekan upah buruh,
tekanan politis atau hukum di negara maju, syarat pendirian industri di
negara maju, dan lain sebagainya. Negara maju yang biasanya melakukan
relokasi industri adalah seperti Amerika Serikat , Jerman, Jepang, Prancis,
Korea, dan sebagainya. Negara yang menerima relokasi industri adalah
Cina, India, Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Meksiko, dan lain-lain.
Alasan relokasi Industri antara lain :
Mencari upah buru yang lebih murah
Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran dinegara maju
Memperbesar dan memperluas usaha industry
Memperluas pemasaran hasil industri
Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju adalah:
1) Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan
2) Menambah pendapatan negara dari sektor pajak
3) Alih teknologi dari negara maju
4) Permodalan langsung dari negara yang memindakan industri
4) Penyebaran Lokasi Pertanian dan Macam-Macamnya
Penduduk adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal di suatu tempat
dalam kurun waktu yang cukup lama. Dalam memenuhi kebutuhan hidup seharihari manusia berupaya untuk dapat bertahan hidup dengan melakukan berbagai
aktivitas (kegiatan) yang bersifat ekonomi disesuaikan dengan kondisi geogafisnya
masing-masing.
366
313
Geografi SMA
Misalnya:
Penduduk pantai akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan laut/pantai, misalnya: menjadi nelayan, petambak
ikan, pengelola wisata.
Penduduk desa, mereka akan melakukan kegiatan ekonominya dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam pedesaan, misalnya: menjadi petani,
penggarap sawah, beternak.
Penduduk perkotaan melakukan kegiatan ekonominya dengan menjadi
karyawan, pedagang pasir, buruh, usaha jasa, dan lain-lain.
Penduduk yang tinggal di pegunungan melakukan kegiatan ekonominya dengan
berladang, petani tegalan, perkebunan, dan lain-lain.
Mata pencaharian penduduk dibagi ke dalam dua bagian, yaitu bidang pertanian
dan di luar pertanian. Berikut ini uraiannya.
a) Bidang Pertanian
Bidang pertanian meliputi pertanian rakyat, perikanan, kehutanan, dan
peternakan.
(1) Pertanian Rakyat
Pertanian adalah segala upaya manusia di dalam mengolah tanah untuk
dimanfaatkan dalam bidang bercocok tanam, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan kehutanan. Berikut ini adalah uraian mengenai pertanian
rakyat. Pertanian rakyat, artinya usaha-usaha pertanian yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh rakyat. Biasanya, pertanian jenis ini dikhususkan hasilnya
hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ciri-ciri pertanian rakyat adalah:
Lahan pertanian rakyat;
Modal kecil;
Peralatan manual (sederhana), dan
Sistem pengolahan secara tradisional.
Adapun yang termasuk pada kegiatan pertanian rakyat ada tiga macam,
yaitu:
(a) Sawah
Sawah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tanah basah atau
tanah yang memiliki cadangan air cukup banyak. Sistem pertanian sawah
termasuk sistem yang lebih baik daripada cara lain. Karena, selain sudah
menetap, teknik cara pengolahannya pun sudah dianggap sempurna.
314
Geografi SMA
Pertanian sawah berdasarkan sistem pengairannya dibedakan menjadi
dua, yaitu:
Sawah irigasi. Sawah jenis ini tidak pernah berhenti produksi sekalipun
pada musim kemarau, karena pengairannya tetap.
Sawah tadah hujan. Sawah jenis ini hanya dapat diproduksi setiap
musim hujan tiba. Jadi, pengairannya hanya tergantung pada saat
musim hujan tiba.
Gambar 52.
Sawah irigasi (sumber : http://pahalahutapea.wordpress.com)
Gambar 53.
Sawah tadah hujan (sumber : http://blogs.unpad.ac.id/)
(b) Ladang
Berladang adalah kegiatan pertanian yang dilakukan di tempattempat yang tidak memiliki banyak persediaan air. Berladang biasanya
dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat, dan sistem ini masih
368
315
Geografi SMA
mengandalkan air hujan sebagai sumber bagi tanaman.
316
Geografi SMA
Pupuk organik, artinya pupuk yang berasal dari pupuk kandang, pupuk
hijau, kompos dan guana (kotoran yang berasal dari burung). Pupuk
anorganik, artinya pupuk yang berasal dari buatan pabrik, misalnya:
ZA, urea, TSP, DS, NPK, dan lain-lain.
- Pemberantasan hama.
Mekanisasi pertanian
Mekanisasi pertanian, artinya upaya peningkatan hasil pertanian
dengan penggunaan mesin-mesin modern di dalam pengolahannya.
Diversifikasi pertanian
Diversifikasi per tanian, artinya upaya peningkatan hasil dengan
penanaman lebih dari satu macam tanaman pada satu lahan pertanian.
Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi pertanian, artinya upaya untuk meningkatkan produksi
dengan cara mengganti tanaman yang kurang produktif dengan
tanaman yang produktif, termasuk memperbaiki cara-cara bercocok
tanam.
b) Perikanan
Perikanan adalah usaha mengambil (memanfaatkan) ikan atau membudidayakan
ikan, baik yang dilakukan di laut, sungai, waduk, kolam, tambak, sawah, dan
lain-lain.
Berdasarkan medianya, perikanan dibedakan menjadi:
(1) Perikanan darat
Perikanan darat merupakan kegiatan perikanan yang dilaksanakan di air
tawar, misalnya: di sungai, danau, waduk, kolam, dan lain-lain. Ada juga yang
dilakukan di sawah yang disebut Minapadi (yaitu perikanan saat padi baru
ditanam sampai airnya dikeringkan karena akan diberi pupuk). Perikanan
darat ini biasanya pemanfaatannya hanya sebagai usaha sampingan,
tetapi perikanan darat ini juga diusahakan secara besar-besaran dengan
menggunakan teknik running water atau istilah lain perikanan air deras.
Daerah perikanan darat di Pulau Jawa yang terkenal, misalnya: di Jawa Barat
(Cisaat-Sukabumi, Danau Saguling), Jawa Tengah, Sumatra Selatan, dan
Jawa Timur. Adapun jenis ikannya, antara lain: ikan mas, bawal, mujair, nila,
lele, dan gurame. Selain jenis-jenis ikan tadi, terdapat pula budidaya ikan hias
yang hampir di setiap daerah di Pulau Jawa terdapat jenis ikan tersebut.
(2) Perikanan laut
Perikanan laut merupakan kegiatan penangkapan ikan di laut, baik secara
tradisional maupun modern. Kegiatan ini juga meliputi pembudidayaan ikan
370
317
Geografi SMA
di daerah pantai ataupun di lautan lepas sebagai sumber mata pencaharian
masyarakat. Penangkapan secara tradisional tersebar luas di seluruh wilayah
Nusantara dan dilakukan oleh penduduk, terutama yang tinggal di pesisir
pantai dengan menggunakan perahu layar bercadik. Tetapi, ada pula yang
telah menggunakan perahu motor dengan peralatan yang masih sederhana,
misalnya: pancing, jala, sero, rawai, dan pukat. Penangkapan secara modern
dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Perlengkapannya sudah
lebih maju dibandingkan dengan tradisional yang menggunakan kapal besar
dilengkapi dengan mesin pendingin (pengawet) serta pengolahan ikan. Jenis
ikan yang ditangkap, antara lain: cakalang, tuna, cumi, kembung, kerapu,
kakap, teri, dan lemuru. Bahkan, ada ikan hasil tangkapan nelayan yang
memiliki nilai ekspor, yaitu ikan tuna yang wilayah tangkapannya meliputi
laut selatan Pulau Jawa, sebelah Barat Sumatra, Laut Banda, dan sebelah
Utara Papua. Berikut ini adalah contoh-contoh hasil tangkapannya.
Cakalang, wilayahnya di laut Maluku dan Flores.
Ikan kembung, wilayahnya perairan Sumatra Utara dan bagian Selatan
Papua.
GLOSSARIUM
Mental Map =
Peta Tematik = Peta yang berisikan tema tema tertentu
Peta Kadaster = Peta yang berskala 1:100 - 1:5000
Skala = Perbandingan antara jarak dipeta dengan jarak sebenarnya
Legenda =Kumpulan simbol-simbol keterangan pada peta
Inset = Peta sisipan yang memperlihatkan peta pada daerah yang lebih luas
Titik Triangulasi = Titik puncak
Proyeksi Peta = Penggambaran peta pada bidang datar
Industri = usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang
jadi
Industri Ekstraktif = industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Industri Non Ekstraktif =industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar
318
Teori Lokasi = ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi. Selain itu, Teori Lokasi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari tentang lokasi secara geografis
3. Latihan
1. Berdasarkan skalanya peta dibedakan beberapa klasifikasi, jelaskan dengan
contohnya ?
2. Setiap orang memiliki mental map yang berbeda, jelaskan ?
3. Jelaskan klasifikasi Industri berdasarkan pada lokasi unit usahanya ?
4. Apa yang dimaksud dengan aglomerasi industri ? mengapa terjadi hal tersebut ?
5. Jelaskan perbedaan intensifikasi dengan ekstensifikasi pertanian ?
4. Evaluasi
1. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah,
memiliki skala peta 1 : 100 sampai 1 : 5.000......
a. Peta skala besar
b. Peta skala sedang
c. Peta skala kecil
d. Peta kadaster
2. Jarak dilapangan antara jarak antara kota A dan B 400 km sedangkan jarak pada peta
dibuatnya 5 cm, berapakah skala peta yang dibuat ?...
a. 1 : 8.500.000
b. 1 : 8.000.000
c. 1 : 2.500.000
d. 1 : 2.000.000
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
371
319
Geografi SMA
3. Rawa, Hutan dan padang pasir menurut bentuknya menggunakan simbol peta
berupa...
a. Simbol titik
b. Simbol polygon
c. Simbol bulat
d. Simbol luasan
4. Untuk menghindari kesalahan dalam membuat peta , harus terpenuhi fungsi conform,
yaitu...
a. Jarak dipeta harus sesuai denga jarak sebenarnya dilapangan.
b. Bentuk daerah yang dipetakan harus sesuai dengan bentuk asli
c. Daerah yang dipetakan sama luasnya dengan apa yang ada di alam
d. Bidang lengkung dibumi digambarkan sama dengan sebenarnya
5. Suatu tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana seperti lahan dan lokasi yang strategis serta fasilitas penunjang
lainnya, disebut...
a. Zona Industri
b. Industri kecil
c. Kawasan Industri
d. WPPI
6. Perhatikan pernyataan dibahwah ini.
i. Memicu pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar
ii. Perizinan mudah dan penyerapan tenaga kerja lebih banyak
iii. Pengolahan limbah lebih banyak
iv. Dapat kebebasan pajak
v. Erat hubungannya antar tenaga kerja.
Dari pernyataan diatas yang termasuk dari keuntungan aglomerasi industri adalah...
a. i,ii,iii dan iv
b. i,ii,iii dan v
c. i,ii dan iv
d. i,ii dan v
372
320
Geografi SMA
7. Pada peta topografi, permukaan bumi digambarkan dalam wujud garis kontur. Suatu
wilayah yang digambarkan dengan garis kontur rapat dapat menunjukkan daerah
yang...
a. Datar
b. Bergunung-gunung
c. Bergelombang
d. Landai
8. Jenis ikan yang dibudidayakan di air tawar antara lain ....
a. ikan mas, bawal, mujair, nila, lele, dan gurame.
b. ikan cakalang, tuna, cumi, kembung, kerapu
c. ikan bawal, mujair, cakalang, kerapu
d.ikan nila, ikan bawal, ikan kerapu
9. Kegiatan pertanian yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak memiliki banyak
persediaan air, dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat disebut.....
a. Berladang
b. Huma
c. Tadah hujan
d. lebak
10.Industri berdasarkan tingkat produksinya dibedakan menjadi .....
a. industri agraris dan non agraris
b. industri primer, sekunder, tersier
c. industri kecil, sedang dan besar
d. industri ringan dan berat
5. Kunci jawaban
Latihan
1. Peta berdasarkan skalanya dapat digolongkan menjadi :
a) Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1
: 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam
sertifikat tanah.
b) Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit,
misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.
c) Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1:
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
321
Geografi SMA
500.000. Peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak
luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah, peta propinsi Jawa Barat.
d) Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000
atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif
luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.
2. Mental map merupakan kemampuan seseorang untuk menggambarkan dan
menjelaskan suatu wilayah. Setiap orang memiliki gambaran yang beragam terhadap
suatu wilayah yeng pernah di jumpai, semakin lengkap seseorang menjelaskannya
maka semakin baiklah mental map terhadap wilayah tersebut.
3. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a). Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b). Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c). Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri
yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di
Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang
(dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan
Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d). Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri
tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan
industri gula berdekatan lahan tebu.
e). Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat
didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat
luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri
otomotif, dan industri transportasi.
4. Aglomerasi industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan
tujuan agar pengelolaannya dapat optimal. Aglomerasi merupakan pengelompokkan
beberapa industri dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah
khusus industri.. Gejala Aglomerasi Industri disebabkan oleh:
a. Persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak
b. Pelaksanaan segala bentuk efisien dalam penyelenggaraan industri
c. Peningkatan produktivitas hasil industri dan mutu produksi
d. Pemberian kemudahan bagi kegiatan industri
374
322
Geografi SMA
e. Kemudahankcontrol dalam hubungan tenaga kerja
5. Ekstensifikasi pertanian merupakan upaya untuk meningkatkan produksi pertanian
dengan menambah areal pertanian. Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk
melipatgandakan produksi pertanian dengan menggunakan lahan yang sudah
ada tanpa menambah areal. Intensifikasi pertanian biasanya dilakukan dengan
menerapkan panca usaha tani, di antaranya adalah:
a. Pengolahan tanah pertanian dengan baik.
b. Pemilihan bibit unggul,
c. Pengairan yang teratur
d. Pemupukan
e. Pemberantasan hama.
Evaluasi
1. D
2. B
3. D
4. B
5. D
6. C
7. B
8. A
9. A
10. B
323
Geografi SMA
J.
376
324
Geografi SMA
(Sutanto, 1990).
Penginderaan jauh adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi
mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung
dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam
objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang
elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
Pengertian tanpa kontak langsung di sini dapat diartikan secara sempit dan luas.
Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada kontak antara objek dengan analis,
misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi
temperatur permukaan pada saat perekaman. Secara luas berarti bahwa kontak
dimungkinkan dalam bentuk aktivitas ground truth, yaitu pengumpulan sampel
lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada
wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.
Penginderaan jauh di dalam lingkup luas berarti setiap metodologi yang digunakan
untuk mempelajari karakteristik obyek dari jauh. Contoh sederhana, penglihatan,
penciuman, dan pendengaran manusia. Interpretasi fotografik dipandang sebagai
bentuk penginderaan jauh karena interpretasi tersebut digunakan untuk identifikasi
obyek dan menilai arti pentingnya tanpa bersentuhan secara fisik dengan obyek
tersebut (Sutanto, 1983).
a) Arti Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem yang memiliki fungsi
pengumpulan, pengaturan, pengelolaan, penyimpanan sampai penyajian
segala jenis data (informasi) yang berkaitan dengan geografi. Sitem informasi
ada beberapa macam yaitu sebagi sistem informasi ilmu dan teknologi, sistem
informasi manajemen dan sistem sumber daya lingkungan.
Menurut Linden (1987), SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait
dengan muka bumi. Berry (1988) mengemukakan bahwa SIG adalah sistem
informasi, referensi internal serta otomatisasi data keruangan.
2) Sistem Penginderaah Jauh
Secara umum proses dan elemen yang terkait di dalam sistem penginderaan jauh
dengan energi elektromagnetik untuk sumberdaya alam meliputi pengumpulan data
dan analisis data. Data rujukan tentang sumberdaya yang dipelajari (seperti peta
tanah, data statistik tanaman, atau data uji medan) digunakan untuk membantu
analisis data. Hasil interpretasi disajikan dalam bentuk peta, tabel, atau laporan.
325
Geografi SMA
Analisa data penginderaan jauh memerlukan data rujukan seperti peta tematik,
data statistik dan data lapangan. Hasil nalisa yang diperoleh berupa informasi
mengenai bentang lahan, jenis penutup lahan, kondisi lokasi dan kondisi
sumberdaya lokasi. Informasi tersebut bagi para pengguna dapat dimanfaatkan
untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan dalam mengembangkan
daerah tersebut. Keseluruhan proses pmulai dari pengambilan data, analisis data
hingga penggunaan data tersebut disebut Sistem Penginderaan Jauh (Purwadhi,
2001)
Untuk dapat memahami prinsip penginderaan jauh harus mengetahui sistem
penginderaan jauh yang terdiri dari dua yaitu pertama pengumpulan data terdiri :
sumber energi, perjalanan sinar melalui atmosfer, interaksi energi dengan obyek,
sensor, hasil/data (citra atau non-citra). Kedua analisis data: pengujian data dengan
alat interpretasi dan alat pengamatan untuk citra, komputer untuk data numerik
326
Geografi SMA
melekulnya. Energi yang dilepaskan ini semakin besar apabila temperaturnya
makin tinggi.
Di dalam penginderaan jauh terdapat sistem aktif dan sistem pasif. Sistem aktif
sumber tenaganya berupa buatan, misalnya radar. Penginderaan jauh sistem
pasif sumber tenaganya alami, yaitu dari matahari.
Spektrum elektromagnetik bisa dibedakan dengan tiga ukuran yakni panjang
gelombang () dengan satuan mikron () 1= 10 mm , frekuensi gelombang
(f) dengan satauan Hertz (Hz) 1 Hz = 1 siklus/ detik, dan kecepatan gelombang.
Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagain spektrum dan tiap
bagian spektrum dibagi atas saluran (band) sebagai berikut (Sutanto: 1979: 6)
0,003 0,3
= sinar gamma
0,3 30
= sinar x
30 0,4
= sinar ultra violet
Bagian spektrum tampak mata
0,4 - 0,5
= biru
0,5 - 0,6
= hijau
0,6 - 0,7
= merah
Bagian spektrum infra merah
0,7 - 1,5
= inframerah dekat
1,5 - 15
= inframerah sedang/termal
15 - 100
= inframerah jauh/termal
100 - 1000
= inframerah sangat jauh
Bagian spektrum microwave
0,1 cm 30 cm
30 cm 3 cm
30 m 300 cm
= radar
= UHF (Ultra High frequency)
= radio
327
Geografi SMA
Gambar 56.
Gambar Gelombang elektromagnetik
Gambar 57.
Spektrum elektromagnetik
380
328
Geografi SMA
b) Atmosfer sebagai medium
Atmosfer bumi menyerap, memantulkan, menghamburkan dan melewatkan
radiasi elektromagnetik. Banyak bagian spektrum yang tidak dapat digunakan
untuk penginderaan jauh. Bagian dari spektrum yang sampai kepermukaan
bumi disebut Jendela Atmosfer (atmospheric window). Spektrum yang sampai
kepermukaan bumi dan digunakan untuk penginderaan jauh seperti: bagian
spektrum tampak mata, spektrum inframerah dekat dan ultraviolet, bagian
spektrum inframerah sedang, dan bagian spektrum microwave (1.000 mikron
atau lebih).
Pada jendela atmosfer ini masih terjadi gangguan atmosfer yakni terutama
hamburan (scattering) pada bagian spektrum tampak mata dan penyerapan
pada bagian spektrum inframerah. Gangguan atmosfer ini dapat mengurangi
radiasi energi yang dapat mencapai sensor.
329
Geografi SMA
dua ekstrim tersebut, tergantung pada kekasaran permukaan. Contoh yang
lebih spesifik adalah pemantulan radiasi energi matahari dari daun dan air. Sifat
klorofil adalah menyerap sebagian besar radiasi dengan panjang gelombang
merah dan biru dan memantulkan panjang gelombang hijau dan inframerah
dekat. Sedangkan air menyerap radiasi dengan panjang gelombang nampak
tinggi dan inframerah dekat lebih banyak daripada radiasi nampak dengan
panjang gelombang pendek (biru).
Pengetahuan mengenai perbedaan spectral dari berbagai bentuk di permukaan
bumi memungkinkan kita untuk menginterpretasi citra.
d) Radiasi yang dipantulkan/dipancarkan
Apabila sinar mengenai obyek dipermukaan bumi, maka banyaknya sinar
yang diterima sama dengan banyaknya sinar yang diserap dan dipantulkan.
Penginderaan jauh menggunakan sinar yang dipantulkan obyek. Jumlah
energi yang dipantulkan berbanding lurus terhadap pangkat empat dari pada
temperaturnya. Karena tiap obyek mempunyai temperatur yang berbeda,
jumlah energi yang dipancarkan dan direkam oleh alat pengindera akan berbeda
pula. Perbedan inilah yang merupakan kunci pengenalan bagi tiap obyek
penginderaan jauh.
3) Wahana
Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan
ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa
ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft),
dengan ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan
bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar
18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan
multispectral scanner data.
Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan
bumi.
Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
382
330
Geografi SMA
331
Geografi SMA
Gambar 60. Ukuran energi yang dipantulkan dan dipancarkan oleh sensor
penginderaan jauh (Karle, el al., 2004)
Sensor menerima dan merekam radiasi spektrum elektromagnetik yang datang
dari obyek. Alat pengindera atau sensor pada dasarnya dapat dibedakan atas dua
bagian, yakni kamera atau sensor fotografi dan sensor non-fotografi. Kamera
bekerja pada spektrum tampak mata, sedangkan sensor non-fotografi dapat
beroperasi pada bagain spektrum yang jauh lebih luas, yakni dari sinar X hingga
panjang gelombang radio. Kamera menghasilkan citra foto, sedang sensor nonfotografi menghasilkan citra non-foto.
Interprestasi citra merupakan proses untuk memperoleh informasi dengan citra
sebagai sumber atau sebagai perantaranya. Interprestasi citra merupakan perbuatan
mengamati citra dengan maksud untuk identifikasi obyek dan menilai pentingnya
obyek tersebut (Estes, J.H & Simonet dalam Sutanto, 1979: 1).
Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan
maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.
Interprestasi citra berbeda dari pengamatan biasa karena lingkup pengamatannya
lebih luas dan juga karena hubungan temporalnya. Ketelitian hasil interprestasi
citra sangat tergantung atas latihan, penguasaan ilmu dibidang tertentu dan
keadaan bentang yang diamati. Pada dasaranya kedudukan interprestasi citra
terhadap fotogrametri dapat disamakan dengan kedudukan statistik dalam
matematika. Fotogramteri bersifat lebih eksak karena ilmu ini mempergunakan
citra terhadap untuk memperoleh ukuran-ukuran seperti jarak, tinggi, lereng, luas,
volume dan sebaginya. Interprestasi citra lebih bersifat statistik karena dalam
mengenali obyek lewat citra masih terdapat beberapa kemungkinan seperti tidak
tahu dengan ragu-ragu, tahu dengan pasati dan sebagainya (Sutanto, 1979: 3)
384
332
Geografi SMA
Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
interpretasi secara manual dan interpretasi secara digital (Purwadhi, 2001).
Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang
mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan..
Interpretasi secara digital adalah evaluasi kuantitatif tentang informasi spektral
yang disajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital berupa klasifikasi citra
pixel berdasarkan nilai spektralnya dan dapat dilakukan dengan cara statistik.
Dalam pengklasifikasian citra secara digital, mempunyai tujuan khusus untuk
mengkategorikan secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi spektral
yang sama dengan mengikutkan pengenalan pola spektral, pengenalan pola
spasial dan pengenalan pola temporal yang akhirnya membentuk kelas atau tema
keruangan (spasial) tertentu.
Pendekatan pada intrepretasi citra dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual
dan komputer. Dalam intrepretasi manual Menurut Vink dalam Sutanto, secara
umum dilaksanakan lewat tahap-tahapan sebagai berikut :
a) Deteksi
Juru tafsir citra mengukur obyek pada citra dengan skala dan alat-alat ukur
lainnya. Pengukuran ini dapat berupa penaksiran secara visual tentang ukuran
relatif serta bentuk Secara selektif menemukan obyek atau elemen pada foto .
deteksi berhubungan dengan :
jenis foto
jenis disiplin
jenis skala dan kwalitas dari pada foto udara
Pekerjaan ini sering digabungkan dengan pengenalan (recognition),
dimana obyek tidak sekedar dilihat, melainkan sekaligus diusahakan untuk
mengenalinya.
b) Pengenalan dan Identifikasi
Pengenalan dan identifikasi secara bersama sering disebut pembacan foto
(photo reading). Identifikasi foto lebih dekat ke mengeja foto, yakni klasifikasi
daripada obyek yang langsung nampak berdasarkan pengetahuan lokal atau
pengetahuan tertentu. Identifikasi merupakan pengejaan ciri-ciri obyek yang
dikaji. Tiap obyek mempunyai ciri-ciri atau karakteristik tersendiri dimana
karakteristik ini dapat dilacak pada citra. Berdasarkan pengenalan atas
karakteristik inilah pengenalan obyek pada citra dilakukan; dan ini pulalah yang
menjadi dasar dari interprestasi citra
c) Analisa
Istilah analisa sering digunakan untuk arti yang berbeda-beda oleh juru tafsir
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
333
Geografi SMA
foto udara. Kadang-kadang dipakai untuk seluruh proses interprestasi foto
udara. Analisa berarti proses untuk delineasi kelompok-kelompok obyek yang
mempunyai kekhususan tersendiri. Identitas tiap obyek ditentukan kemudian
didalam klasifikasi.
d) Deduksi
Deduksi merupakan proses yang mendasrkan atas bukti-bukti yang mengarah
kesatu titik. Bukti-bukti yang mengarah kestu titik diperoleh dari obyek yang
nampak langsung pada foto udara. Untuk obyek yang luas dan nampak langsung
pada foto, deduksi ini dapat membuat hipotesa kerja maupun konklusi atas
dasar kesamaan dan perbedaan.
e) Klasifikasi
Klasifikasi citra menurut Lillesand dan Kiefer (1990), dibagi ke dalam dua
klasifikasi yaitu klasifikasi terbimbing (supervised classification) dan klasifikasi
tidak terbimbing (unsupervised classification). Proses pengklasifikasian
klasifikasi terbimbing dilakukan dengan prosedur pengenalan pola spektral
dengan memilih kelompok atau kelas-kelas informasi yang diinginkan dan
selanjutnya memilih contoh-contoh kelas (training area) yang mewakili setiap
kelompok, kemudian dilakukan perhitungan statistik terhadap contoh-contoh
kelas yang digunakan sebagai dasar klasifikasi.
Pada klasifikasi tidak terbimbing, pengklasifikasian dimulai dengan
pemeriksaan seluruh pixel dan membagi kedalam kelas-kelas berdasarkan pada
pengelompokkan nilai-nilai citra seperti apa adanya. Hasil dari pengklasifikasian
ini disebut kelas-kelas spektral. Kelas-kelas spektral tersebut kemudian
dibandingkan dengan kelas-kelas data referensi untuk menentukan identitas
dan nilai informasi kelas spektral tersebut.Klasifikasi meliputi diskripsi daripada
kenamapakan yang dibatasi (dealinasi) oleh analisa, susunannya kedalam
sistem untuk pengkajian medan (kalau pengkajian medan telah dilakukan
terlebih dahulu, susunannya untuk publikasi akhir), dan kodifikasi untuk
menyatakan sistem tersebut. Dalam banyak hal klasifikasi merupakan tahap
akhir interprestasi foto udara, karena pada tahap inilah kesimpulan-kesimpulan
dan hipotesa-hipotesa dapat ditarik. Penentuan identitas kenampakan dalam
tiap deliniasi dilakukan dalam tahap klasifikasi ini.
Pemecahan masalah dimulai dari pengenalan obyek sampai pada analisa hasil
interprestasi. Dalam mengambil obyek juru tafsir sering mengalami kesulitan
untuk mengenali obyek yang sifatnya kompleks. Juru tafsir harus memiliki
pengetahuan tentang interpretasi citra untuk memecahkan masalah ini harus
memiliki pengetahuan yang relevan serta penalaran (reasoning) dengan
386
334
Geografi SMA
deduksi maupun induksi. Untuk mengenali obyek pada foto udara, diperlukan
unsur-unsur interpretasi citra.
f) Idealisasi
Idealisasi merupakan pekerjaan kartografi, yakni penyajian hasil interprestasi
kedalam bentuk peta-peta. Langkah-langkah dalam produksi foto beserta
interprestasinya disajikan ke dalam bentuk peta-peta.
Pendekatan manual dalam interpretasi citra kurang baik dalam hal
ketidakmampuannnya untuk menangani dengan cepat jumlah data citra yang
besar. Kelemahan ini jelas terlihat, khususnya bila menganalisis citra penyiam
multispektral atau foto multisaluran.
Rujukan silang nilai rona daerah demi daerah dnb kenampakan demi
kenampakan sangat sulit untuk menanganinya secara manual. Instrumen
analog sepertipengamat aditif atau metode penajaman citra speerti perincian
rona (density slicing) dapat membantu memudahkan interpretasi ada tingkat
tertentu, namun kecepatan masih belum cepat untuk memngimbangi tingkat
masukan data penginderaan jauh setiap harinya dari wahana ruang angkasa
luar. Komputer elektronik merupakan satu satunya pemecahan masalah itu
Karena interpretasi citra ada dasarnya merupakan proses klasifikasi, maka
identifikasi dan pengenalan daat dilakukan secara matematik, apabila tersedia
data citra dalam bentuk digital
Pendekatan denganbantuan komputer meliuti sejumlah langkah pertama data
citra analog harus dikonversikan dulu kedalam bentuk digital. Hal ini dikerjakan
dengan cara penyiaman TV untuk digitasi atau mikrodensitometer. Untuk data
citra yang dikirim dari satelit yang dulu, tingkat sinyal pantulan atau emisi energi
telah diterima dalam bentuk digital. Langkah kedua adalah pemrosesan data,
yang merupakan sekelompok prosedur untuk merapikan data masukan mentah,
seperti koreksi geometrik dan distrosi radiometrik Kemudian dilanjutkan
dengan penyadapan kenampakan. Tipe-tipe kenampakan atau pengukuran
yang penting untuk klasifikasi data citra, diseleksi pada tingkat ini Kenampakan
yang mungkin digunakan ialah kenampakan spasial, spektral dan temporal.
Hasil pendekatan dengan komputer dapat berupa keluaran seperti peta-peta
printer garis atau tayangan pada tabung sinar katoda. Informasi numerik atas
daerah yang kelas-kelasnya terpetakan atau frekuensi peristiwa setiap kelas
dan data statistik lain yang bermanfaat dapat ditayangkan dikomputer, apabila
diperlukan.
335
Geografi SMA
Ada enam unsur interprestasi yang biasa digunakan yakni : rona dan warna,
bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, site, asosiasi, dan resolusi (Sutanto,
1979 : 20).
(1) Rona dan warna
Rona menunjukan adanya tingkat keabuan yang teramati pada foto udara
hitam putih dan dapat diwujudkan dengan nilai densitas secara logaritmik
antara hitam dan putih, dengan berpedoman pada skala keabuan (Sutanto,
1996).
Rona ialah kecerahan relatif obyek pada foto (Lillisand/Kiefer, 1990). Rona
adalah gelap terangnya citra berdasarkan atas proporsi radiasi atau emisi
elektromagnetik yang datang dari obyek dan ditangkap oleh sensor. Tiap
obyek dimuka bumi mempunyai karakteristik tersendiri dalam memantulkan
sinar yang mengenainya yang disebut karakteristik spektral. Rona cerah
ialah daerah dengan toografi tinggi dan kering, sedangkan rona gela
mengisyaratkan daerah dengan topografi rendah dan basah.
Rona dan warna merupakan unsur pengenal utama atau primer terhadap
suatu obyek pada citra penginderaan jauh. Fungsi utama adalah untuk
identifikasi batas obyek pada citra. Penafsiran citra secara visual menuntut
tingkatan rona bagian tepi yang jelas, hal ini dapat dibantu dengan teknik
penajaman citra(enhacement). Permukaan obyek yang basah akan
cenderung menyerap cahaya elektromagnetik sehingga akan nampak lebih
hitam disbanding obyek yang relative lebih kering.
Pada citra foto rona ditentukan oleh jumlah sinar yang dipantulkan oleh
obyek. Pada citra inframerah termal, rona bergantung pada jumlah energi
yang dipancarkan oleh obyek. Pada citra radar, rona bergantung pada
energi yang dipantulkan kembali ke sensor oleh obyek dimuka bumi.Rona
bergantung antara lain pada :
Obyek
- Permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap
- Warna gelap cenderung menimbulkan rona gelap
- Tanah basah/lembab cenderung menimbulkan rona gelap
Bahan yang digunakan
Tiap jenis film mempunyai kepekaan yang tidak sama terhadap spektrum
eletromagnetik. Silver halide (AgCl, AgBr, AgFl) yang biasa digunakan
sebagai emulsi film hanya peka terhadapn spektrum ultraviolet dan biru,
sehingga negatifnya hanya merekam obyek yang memantulkan s
336
P grafi SMA
dengan panjang gelombang yang relatif pendek. Akibatnya banyak obyek
yang dapat dapat terlihat di medan tetapi pada citra foto nampak dengan
rona yang lemah sekali.
Kombinasi film dan filter yang berbeda juga menyebabkan perbedaan
rona pada citra. Nilai pantulan sinar tidak sama bagi tiap obyek. Hal inilah
yang menyebabkan obyek dapat dikenal melalui perbedaan ronanya.
Pengaruh lingkungan alamiah
Jumlah sinar yang diterima tergantung pada hambatan cuaca dan sudut
datang sinar yang mengenai obyek. Hamburan Raleigh terjadi pada
ketinggian 10 km dan Hamburan Mie hingga ketinggian 5 km. Hamburan
ini bersifat mengurangi kontras dan ketajaman citra.
Sudut datang sinar yang mengenai obyek mempengaruhi jumlah
sinar yang dipantulkan sensor. Sudut datang ini bergantung atas jam
pemotretan, letak tempat berdasarkan garis lintangnya dan musim pada
saat dilakukan pemotretan
Warna merupakan ujud yang yang tampak mata dengan menggunakan
spectrum sempit, lebih sempit dari spectrum elektromagnetik
tampak ( Sutanto, 1986). Contoh obyek yang menyerap sinar biru dan
memantulkan sinar hijau dan merah maka obyek tersebut akan tampak
kuning. Dibandingkan dengan rona , perbedaaan warna lebih mudah
dikenali oleh penafsir dalam mengenali obyek secara visual. Hal inilah
yang dijadikan dasar untuk menciptakan citra multispektral.
Warna pada citra foto dapat dibedakan atas dua jenis, yakni :
- Warna asli (true colour), yakni warna yang terdapat pada citra foto
pankromatik berwarna
- Warna semu (false colour), yakni warna yang terdapat pada citra
foto inframerah berwarna. Disebut warna semu karena warna yang
tergambar pada citra berlainan dengan warna obyeknya di medan.
337
Geografi SMA
390
338
Geografi SMA
(2) Ukuran
Ukuran merupakan bagian informasi konstektual selain bentuk dan letak.
Ukuran merupakan atribut obyek yang berupa jarak ,luas ,tinggi, lereng dan
volume (sutanto, 1986). Ukuran merupakan cerminan penyajian penyajian
luas daerah yang ditempati oleh kelompok individu.
Ukuran memiliki dua aspek dan biasanya memerlukan sebuah stereoskop
untuk pengamatan tiga demensional. Ukuran sangat bermanfaat di dalam
pengenalan obyek, seperti luas daerah, besar obyek ukuran meliputi dimensi
panjang, luas, tinggi, kemiringan, dan volume dari suatu subyek. Ukuran rumah
merupakan kunci pengenalan penting, yang dapat dibedakan ukurannya
dengan sekolah, kantor, industri dan lain-lain. (Sutanto, 1996).
(3) Bentuk
Bentuk dan ukuran merupakan asosiasi sangat erat. Bentuk menunjukkan
konfigurasi umum suatu obyek sebagaimana terekam pada citra
penginderaan jauh . Bentuk mempunyai dua makna yakni :
Bentuk luar / umum
Bentuk rinci atau susunan bentuk yang lebih rinci dan spesifik.
Bentuk dan ukuran sering berasosiasi, terutama pada foto udara skala besar.
Bentuk menunjuk pada konfigurasi umum suatu obyek sebagaimana terekam
pada citra penginderaan jauh. Contohnya bentuk lembah sering memberikan
petunjuk penting terhadap proses pelapukan dan usia lembah tersebut, dan
dapat merupakan indikasi terhadap jenis batuan penyusunnya (Sutanto, 1996).
Bentuk merupakan konfigurasi umum dari pada suatu obyek. Bentuk
merupakan kunci pengenalan yang penting kerana banyak obyek yang
bentuknya spesifik sehingga pengenalannya pada citra dapat dilakukan
berdasarkan bentuknya. Pada dasarnya bentuk budaya lebih teratur dari pada
bentukan alamiah. Contohnya saluran irigasi lebih teratur dibanding dengan
sungai.
339
Geografi SMA
Gambar 63.
Bentuk bentang budaya jalan dengan air mancur di jalan Thamrin Jakarta
(4) Tekstur
Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona dalam citra ( Kiefer, 1979).
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona di dalam citra foto. Tekstur dihasilkan
oleh kelompok unit kenampakan yang kecil, tekstur sering dinyatakan
kasar,halus, ataupun belang-belang (Sutanto, 1986).
Tekstur dihasilkan oleh sekelompok unit kenampakan yang terlalu kecil untuk
dapat diamati secara jelas satu persatu. Tekstur merupakan hasil dari rona,
ukuran, bentuk, pola, bayangan, dan kualitas pantulan obyek. Tekstur bervariasi
menurut skala citra foto (Sutanto, 1996). Contoh hutan primer bertekstur
kasar, hutan tanaman bertekstur sedang, tanaman padi bertekstur halus.
Tekstur merupakan frekuensi perubahan rona didalam citra. Tekstur dibedakan
atas :
kasar atau halus
seragam atau tidak seragam
glunulair atau lineair
Contoh pada foto skala besar : pasir bertekstur halus dan seragam, tanah
hutan bertekstur kasar, tanah rumput bertekstur seragam dan mottled (tidak
seragam).
392
340
Geografi SMA
Gambar 64.
Testur pegunungan merapi
(5) Bayangan
Bayangan kadang-kadang membantu di dalam identifikasi jenis obyek,
terutama obyek berupa tegakan, seperti pohon, menara, tiang, dan
sebagainya. Bayangan dapat juga sebagai penghambat di dalam pengenalan
obyek, terutama obyek kecil yang tertutup oleh bayangan obyek yang lebih
besar (Sutanto, 1996).
Bayangan mencerminkan kondisi dimana ada obyek yang menghalangi sinar
matahari yang seharusnya mengenai obyek tertentu pada foto. Misalnya
menara tinggi, cerobong asap. Bayangan penting untuk menentukan beda
tinggi secara relatif, karena perbedaan panjang bayangan kurang lebih
mencerminkan beda tinggi daripada obyeknya.
Bayangan sangat membantu untuk penelitian geologi/geomorfologi,
panjangnya bayangan bahkan dapat membantu memperjelas bentukbentuk bentang di muka bumi. Sebaliknya bayangan dapat menutupi obyek
sehingga menyulitkan pengenalan pada citra. Oleh karena itu sering dilakukan
pemotretan sekitar dua jam sebelum tengah hari.
341
Geografi SMA
Gambar 65.
Gambar Tugu Monas dengan bayangan ada disebelah kiri
(6) Pola
Pola merupakan sebuah karakteristik makro yang digunakan untuk
mendeskripsi tata ruang pada citra, termasuk di dalamnya kenampakankenampakan alami. Pola sering dapat diasosiasikan dengan geologi, topografi,
tanah, iklim, dan komunitas tanaman. Pemahanan terhadap pola sangat
membantu di dalam evaluasi kualitas lahan dan di dalam menilai kualitas situs
hutan. Terutama di dalam mempelajari penggunaan lahan, pola sangat penting untuk membedakan antara pola alami dan kenampakan-kenampakan
hasil budidaya manusia (Sutanto, 1996).
Pola adalah susunan keruangan (spatial arrangement) dari suatu obyek.
Pola atau pengulangan dari pada bentuk umum atau hubungan tertentu
merupakan karakteristik bagi banyak obyek bentukan manusia dan beberapa
obyek alamiah. Contoh : pola aliran sungai dendritik menunjukan homogenitas
batuan, pola aliran trelis menunjukan daerah lipatan.
(7) Situs
Situs memiliki dua buah arti yang berbeda. Pertama, kata situs banyak
digunakan di dalam kajian foto udara untuk menjelaskan tentang posisi muka
bumi dari citra yang diamati dalam kaitannya dengan kenampakan-kenampakan di sekitarnya. Arti yang lebih penting, ialah berkonotasi terhadap
gabungan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
pohon. Lereng, topografi, geologi, tanah, dan karakteristik alami dari vegetasi,
394
342
Geografi SMA
semuanya merupakan faktor yang penting di dalam mengkaji situs hutan pada
citra. Tiga hal pertama dapat digolongkan sebagai karakteristik makro, dan
dua terakhir ditambah dengan kelembaban tanah dan ukuran pohon dapat
dikatakan sebagai karakteristik mikro (Sutanto, 1996).
Situs merupakan konotasi suatu obyek terhadap faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi pertumbuhan atau keberadaan suatu obyek. Situs
bukan ciri suatu obyek secara langsung, tetapi kaitannya dengan faktor
lingkungan. Contoh hutan mangrove selalu bersitus pada pantai tropik,
ataupun muara sungai yang berhubungan langsung dengan laut (estuaria).
(8) Asosiasi
Asosiasi adalah istilah lain yang memiliki dua arti. Dalam lingkup ekologi,
asosiasi menunjuk pada suatu komunitas tanaman yang memiliki komposisi
floristik tertentu, memiliki sifat fisiognomi seragam dan tumbuh pada kondisi
habitat yang sama. Selain itu, istilah asosiasi digunakan bila beberapa obyek
berdekatan secara erat, dimana masing-masing membantu keberadaan
yang lain Beberapa obyek sering dapat dikenal lewat hubungnya dengan
atau adanya obyek lain. Misalnya : gedung sekolah yang berasosiasi dengan
lapangan olahraga, tempat parkir (Sutanto, 1996).
Asosiasi menunjukkan komposisi sifat fisiognomi seragam dan tumbuh pada
kondisi habita yang sama. Asosiasi juga berarti kedekatan erat suatu obyek
dengan obyek lainnya. Contoh permukiman kita identik dengan adanya
jaringan tarnsportasi jalan yang lebih kompleks dibanding permukiman
pedesaan.
Gambar 66.
Gambar Stasiun berasosiasi dengan rel kereta api dan gerbong
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
343
Geografi SMA
(9) Resolusi
Resolusi dapat digunakan sebagi ukuran yang terpercaya bagi kualitas foto.
Makin tinggi resolusinya, makin baik kualitas foto, karena foto tersebut
dapat menggambarkan obyek yang lebih kecil yang masih dapat dikenal atau
dibedakan terhadap obyek lainnya
Resolusi berbanding terbalik terhadap :
butir-butir film
jumlah gerakan relatif obyek terhadap film pada saat pemotretan
jumlah ganguan cuaca (kabut) antara obyek dengan lensa.
Pada pelaksanaannya, untuk mengenali obyek tidak mesti semua unsur
diperlukan. Ada obyek yang hanya dengan beberapa unsur sudah dapat
dikenali, tetapi ada juga obyek yang meskipun semua unsur sudah diterapkan
tetapi belum dapat dikenali. Pengenalan obyek sangat dipengaruhi dengan
pengenalan daerah (lapangan) oleh pengamat. Pengamat yang samasekali
belum pernah mengenali daerah yang akan diinterpretasi, akan mengalami
kesulitan dibandingkan dengan pengamat yang sudah mengenali daerah
tersebut.
Proses interpretasi foto udara sering diermudah dengan menggunakan
kunci interpretasi. Kunci interpretasi mempermudah enafsir dalam
menyajikan informasi yang disajikan. Kunci interpretsi menyajikan petunjuk
tentang engena;an kenamakan atau kondisi pada obyek. Ada dua jenis
umum kunci intepretasi yaitu kunci selektif dan kunci eliminasi Kunci
selektif berisi sejumlah besar contoh foto denga keterangannya penafsir
memilih sebuah kenampakan kunci yang mirip dengan kenamakan atau
kondisi obyek pada foto udara yang dikaji. Kunci eliminasi disusun agar
interpretasi berlanjut langkah demi langkah dari yang umum ke yang khusus
dan kemudian menyisihkan semua kenampakan atau kondisi kecuali yang
terinterpretasikan. (Lillisand, 1990).
2) Pengoperasian SIG
Dalam perencanaan wilayah dan berbagai penelitian geografis telah banyak
dipergunakan Sistem Informasi Geografi. Data-data geografis terdiri dari data
lingkungan fisik dan data lingkungan sosial. Data-data lingkungan fisik antara
lain data geologi, topografi, hidrologi, iklim, sumberdaya alam dan sebagainya.
Sedangkan data lingkungan sosial antara lain berupa data kependudukan, data
permukiman, persebaran penganut agama, tempat pariwisata, persebaran mall,
suku bangsa, jaring transportasi, daerah epidemi penyakit dan sebagainya
396
344
Geografi SMA
Tahapan dalam pengelolaan data SIG terdiri dari sistem yang terdiri dari beberapa
bagian yaitu : masukan, penyimpanan, pengolahan dan pengkajian, dan penyajian.
a) Masukan (data input)
Subsistem ini berfungsi mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan
atribut dari berbagai sumber, melakukan konversi atau transformasi formal
data-data asli kedalam format-format yang digunakan dalam SIG.
b) Penyimpanan (data manajemen)
Berfungsi untuk mengorganisasikan data kedalam basis data yang dinamakan
bank data. Dengan bank data, data yang diperlukan mudah dipanggil, diedit
maupun diperbaharui.
c) Pengolahan dan pengkajian (manipulasi dan analisis)
Berfungsi untuk pengolahan data dan membuat mlodel data untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan atau yang diinginkan.
d) Penyajian (output)
Berfungsi untuk menampilkan data dan hasil pengolahan serta hasil analisis
yang telah dilakukan. Keluaran informasi ini dapat berupa peta, tabel maupun
grafik.
Hasil atau keluaran atau penyajian dari komputer lalu diinterpretasikan untuk
mengambil suatu keputusan atau kesimpulan guna dimanfaatkan dalam
berbagai keperluan.
Sistem Informasi Geografi mempunyai empat komponen yaitu perangkat lunak
(software), perangkat keras (hardware), sumberdaya manusia (brain ware) dan
data input.
a) Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak adalah program komputer yang dipergunakan untuk
mengoperasikan SIG. Perangkat lunak berfungsi untuk mengoperasikan SIG.
Pertangkat lunak berfungsi untuk input data, mengecek data, menyimpan data,
memproses dan memanipulasi data serta mengeluarkan dan mempresentasikan
data. Program perangkat lunak antara lain ERDAS, ILWIS, SPANS, Mapinfo,
Arcinfo, Arc View dan lain-lainnya. Program ini pada dasarnya sama dengan
paket software Microsoft Word, Exel dan sebagainya, hanya saja fungsi dan
kemampuannya yang berbeda.
b) Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras adalah unit komputer yang seperti biasa dipakai umum, terdiri
dari komponen antara lain:
345
Geografi SMA
CPU
: Alat untuk mencetak data maupun peta hasil proses pada CPU.
398
346
Geografi SMA
347
Geografi SMA
d) Data input.
Data yang dipergunakan dalam SIG dapat berupa data peta, data lapangan,
dan citra. Pemasukan data dapat dilakukan dengan menggunakan scanner,
digitizer, dan CD room. Banyakna data yang dapat dimasukkan terkait dengan
kemampuan program dan perangkat lunaknya.
3) Tahapan kerja SIG
SIG dapat menyajikan data pada layer monitor computer dalam bentuk data
digital. Tahapan kerja SIG meliputi tahap masukan data (in put), proses dan hasil
(out put) .
a) Masukan (input)
Tahapan SIG memerlukan data (in put) yang dimasukkan dalam kom;puter
untuk diproses. Dalam masukan ini perlu diperhatikan sumber data dan proses
memasukan data.
(1) Sumber Data
Sumber data yang diproses dalam SIG terdiri dari data peta, data teristris
(data lapangan), dan data citra (penginderaan jauh).
Data Peta: yaitu data yang telah terekam dalam bentuk peta kertas atau
film. Untuk keperluan SIG melalui komputerisasi data dalam peta diubah
(dikonversi) kedalam bentuk digital.
Data Teristris (data lapangan): yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil
pengukuran di lapangan. Contohnya: Jumlah curah hujan, pH tanah dan
persebaran penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta,
tabel, grafik atau hasil perhitungan tertentu.
Data Citra (penginderaan jauh): yaitu berbentuk citra, baik citra foto
ataupun citra non foto. Apabila sumber data berupa foto udara maka
harus diolah terlebih dahulu dengan cara interpretasi, kemudian dapat
ditampilkan dalam bentuk peta. Akan tetapi apabila citra satelit sudah
dalam bentuk data digital maka dapat langsung dipergunakan setelah
melalui koreksi seperlunya.
(2) Proses Pemasukan Data
Bentuk data secara umum dapat dibagi menjadi data keruangan (spasial)
dan data atribut.
DataSpasial:yaitudatayangmenunjukkanruang,lokasi,atautempat-tempat
di permukaan bumi. Data ini merupakan data grafis yang mengidentifikasi
kenampakan lokasi geografi berupa titik, garis dan polygon. Data spasial
diperoleh dari peta dalam bentuk peta digital (numerik). Peta digital
400
348
Geografi SMA
inilah yang diproses dan dibaca dalam computer. Alat untuk mengubah
data digital disebut dititizer sedang pengerjaannya disebut digitasi. Selain
proses digitasi, untuk merubah data spasial ke dalam SIG digunakan juga
system scaning, yang dilakukan dengan alat detector elektronik.
Data spasial mempunyai bentuk titik, garis dan polygon (area), berikut ini
contohnya:
Model terestris
titik
jalan
area/luasan
garis
area
+3
Model digitasi
kode titik
kode garis
poligon
Gambar 72. Contoh visualisasi simbol terestris dan digital.
Data keruangan dapat disajikan dalam bentuk model raster dan model
vektor.
Model data raster, yaitu data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau
pixel (picture element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat
digambarkan dalam suatu citra. Pada model raster ini semua obyek disajikan
dalam bentuk sel-sel yang disebut pixel tadi. Setiap sel mempunyai kordinat
dan informasi tertentu. Data raster yang memiliki bentuk pixel contohnya
adalah foto udara, citra satelit, dan peta klasifikasi lahan.
Model data vektor, yaitu model data yang dapat digunakan untuk
menggambarkan informasi geografis secara tepat. Model ini menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titikPLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
349
Geografi SMA
titik, garis atau poligon serta atributnya. Bentuk dasar model data vektor
ditampilkan dalam sistem kordinat meliputi dua sumbu dengan notasi x
dan y.
Dalam data spasial vektor ini, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan
titik- titik berurutan yang dihubungkan satu sama lain. Titik-titik akan diikat
oleh satu kordinat (x, y) garis diikat oleh dua atau lebih sistem kordinat.
Untuk poligon atau bidang diikat oleh beberapa kordinat.Contoh data
vektor yang berupa garis atau poligon adalah peta topografi, batas
lahan, peta kapling tanah, peta jalan, peta jaringan listrik dan peta lokasi
perumahan
402
350
Geografi SMA
b) Proses
Dalam SIG proses data meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis
data yang tersimpan dalam komputer.Memanggil data adalah menampilkan
atau mengambil data yang telah tersimpan dalam komputer. Manipulasi
data adalah merupakan kegiatan membuat data dasar, melengkapi data,
menyempurnakan data, membuat tabel, menyempurnakan tabel, editing,
menyusun indeks dan sebagainya. Manipulasi data dapat dipergunakan
untuk keperluan klasifikasi ulang, memperoleh ukuran atau parameter,
konversi struktur data dan analisis. Contoh dalam perencanaan tata guna
lahan menggunakan kriteria kemiringan lereng 0 % - 14 % untuk permukiman
penduduk, 15 % - 29 % untuk daerah perkebunan dan pertanian, 30 % - 44 % untuk
hutan produksi, dan lebih dari 45 % untuk hutan lindung dan taman nasional.
Ada bermacam-macam analisis data, di antaranya :
(1) Analisis garis dan bidang, dapat digunakan dalam menentukan wilayah
dalam radius tertentu. Contoh; daerah potensial banjir, potensial longsor
dsb.
(2) Analisis penjumlahan aritmatika, menghasilkan penjumlahan dan dapat
menangani peta dengan klasifikasi atau kriteria tertentu.
(3) Analisis lebar, mengasilkan daerah tepian sungai dengan lebar tertentu.
c). Keluaran (output)
Data yang telah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada
pengguna. Tahap keluaran data merupakan tahapan pelaporan atau penyajian
hasil analisis. Penyajian dapat dalam bentuk tampilan pada layar monitor atau
dicetak dengan printer atau menggunakan plotter. Semua data dan informasi
hasil overlay diupayakan agar dapat menampilkan informasi yang menarik,
misalnya pewarnaan, layout, tehnik penyajian dan lain-lain. Data keluaran ini
dapat berupa peta, tabel, grafik ataupun berbagai tampilan hasil perhitungan.
Berdasarkan kepada keluaran atau output ini maka lalu dilakukan interpretasi
dan penentuan kebijakan. SIG dengan komputer pada dasarnya hanya
membantu pengolahan berbagai data untuk memperoleh suatu kesimpulan
tertentu. Kejelian, kecermatan dan keahlian orang yang menginterpretasi data
keluaran sangat penting. Suatu keluaran yang akurat dapat menjadi masukan
yang keliru apabila orang menafsirkan dan membuat kesimpulan yang salah.
Demikian sebaliknya data yang salah akan dapat menghasilkan kesimpulan yang
salah juga walaupun yang menginterpretasi orangnya cermat, teliti dan ahli.
Jadi sebagai suatu sistem semua harus sinkron dan menjadi satu kesatuan yang
utuh dan semua komponen berfungsi sesuai proporsinya.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
351
Geografi SMA
4) Penerapan Penginderaan Jauh dan SIG
Ada dua manfaat utama citra penginderaan jauh didalam penelitian geografi, yaitu
sebagai : (1) sumber data, dan (2) alat analisa data (Lo,1979) Citra merupakan alat
yang efisien didalam inventarisasi dan pemetaan sumber daya dan lingkungan,
suatu bidang yang merupakan lapangan pekerjaan utama bagi geografiwan
(Jensen dan Dahhlberg,1986) Inventarisasi sumberdaya ialah identifikasi
sumberdaya disuatu daerah geografik tertentu serta penentuan kuantitas dan
kualitas masing-masing sumberdaya tersebut (Conant et al, 1983) Pekerjaan ini
dapat pula diartikan sebagai pencacahan sumberdaya suatu daerah tertentu
secara rinci dan teliti yang hasilnya disajikan dalam bentuk peta dan pemerian
seperlunya.
Istilah efisiensi sering diukur dengan jumlah masukan tertentu untuk
mencapaikeluaran terbesar atau masukan terkecil bagi keluaran tertentu.
Masukan dapat berupa dana, tenaga, dan biaya yang kesemuannya dapat
diterjemahkan kebiaya. Efisiensi penggunaan citra didalam inventtarisasi sumber
daya dan lingkungan terletak pada pengurangan biaya dalam arti dana, tenaga,
maupun waktu pelaksanaan yang sangat berarti Sebagai contoh untuk Amerika
Serikat maka biaya pemetaan secara umum dengan menggunakan foto udara
hanya sebesar 3% hingga 10% biaya pemetaan dengan cara teristrial. Tentang
biaya pemetaan banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang
besar pengaruhnya ialah luas lahan daerah yang dipetakan. Untuk pemetaan
hutan di Amerika Serikat dengan skala 1: 20.000 misalnya, biaya pemetaan
persatuan luas bagi daerah seluas 25 km : 100 km : 5000 km berbanding sebagai
100:37:10. Disamping luas daerah, skala peta besar pula pengaruhnya terhadap
biaya pemetaan. Biaya untuk pemetaan tinjau skala 1:25.000 biaya pemetaan
planimetrik hanya 10 % hingga 15 % biaya topografik (Haggett, 1972) Biaya ini lebih
dipermurah lagi bila untuk pemetaannya digunakan citra SPOT maka biayanya
menjadi sebesar 65% biaya pemetaan menngunakan foto udara (Pannetier, 1987).
Citra meyajikan gambaran permukaan bumi secara relatif lengkap Semua benda
yang tidak terlalu kecil ukurannya dan terlindungi oleh obyek lain, tergambar pada
citra. Gambaran yang lengkap ini mirip wujud dan letak sebenarnya di permukaan
bumi sehingga citra merupakan alat yang baik sekali bagi analisa geografi, baik
yang berupa analisa spasial komplek regional. Karena citra dapat dibuat secara
cepat pada kondisi cuaca yang memungkinkan, citra yang dibuat pada saat yang
berbeda merupakan alat yang baik sekali bagi analisa temporal.
Meskipun citra menyajikan gambaran yang relatif lengkap, teknik penginderaan
404
352
Geografi SMA
jauh tidak dimaksudkan untuk mencetak geografiwan yang bertengger dibelakang
meja, melainkan untuk membuat pekerjaan geografiwan lebih efisien. Arti lengkap
tersebut ialah karena citra menyajikan berbagai data tentang lahan, bentuklahan,
penggunaan lahan, hidrologi, vegetasi, tanah, penduduk, transportasi, dsb. Tidak
seperti peta yang hanya menyajikan data tertentu yang lebih terbatas istilah
lengkap bukan berarti semua data yang kita perlukan dapat diperoleh dari citra.
Karena citra menyajikan berbagai gambaran yang ujud dan letaknya mirip
ujud dan letak sebenarnya dipermukaan bumi, citra merupakan alat yang baik
didalam penentuan daerah contoh (sampel) didalam penelitian geografi. Dari
keanekaragaman atau keseragaman ujudnya, peneliti dapat menentukan apakah
ia akan mengambil daerah contoh secara bertingkat (stratified), dapat ditentukan
secara jelas pada citra masing-masing stratumnya sehingga memudahkan
penentuan besarnya daerah contoh seandainya akan diambil secara proposional.
Melalui analisis unsur interpretasi foto udara (topografi, pola aliran dan tekstur
aliran, erosi, vegetasi, dan pengunaan lahan), penafsir dapat mengenali kondisi
lahan yang berbeda-beda dan dapat menentukan batas antaranya. Pada mulanya
penafsir foto udara perlu mempertimbangkan dengan seksama unsur-unsur
tersebut di atas satu-persatu dan dalam kombinasi untuk maksud memperkirakan
kondisi lahan. Sesudah memperoleh beberapa pengalaman, unsur tersebut sering
terpakai bersama-sama secara tak sengaja pada saat penafsir mengembangkan
untuk mengenali pola foto udara tertentu yang terulang. Pada daerah yang rumit,
penafsir harus secara seksama memperhatikan karakteristik topografi, pola aliran
dan tekstur, erosi, vegetasi, dan penggunaan lahan yang terdapat pada foto udara
(Sutanto, 1990).
Sistem Informasi Geografi menyimpan data seperti apadanya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Data keruangan yang dimiliki SIG disimpan dalam
bentuk digital. Data dalam bentuk digital dapat memakan tempat penyimpanan
karena banyak data yang harus disimpan. Kemajuan teknologi komputer dapat
menyimpan data digital dengan kemampuan yang sangat besar. Komputer
dapat memanipulasi data untuk berbagai kepentingan, tanpa merubah data
aslinya. Beberapa peta dapat di overlaykan untuk berbagai kepentingan. Dengan
kemampuan memanipulsi data, analisa data, model suatu peta yang dapat
menginventaris sumber daya alam dan dapat dilakukan untuk perencanaan
pemabngunan. SIG mempunyai kemampuan dalam berbagai bidang.
405
353
Geografi SMA
GLOSSARIUM
Spektrum = Tingkat kecerahan warna pada citra
Objek = sasaran dalam penginderaan jauh
Wahana = Alat untuk membawa sensor
Sensor = Alat perekam dalam foto udara
Interpretasi Citra =kegiatan untuk menentukan bentuk dan sifat obyek yang tampak pada citra
Deduksi = Merupakan kegiatan pemrosesan citra berdasarkan obyek yang terdapat pada citra ke arah yang lebih
khusus
Idealisasi =penyajian hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap pakai
Citra Satelit = Citra yang berasal dari hasil pemotretan dari wahana satelit
Rona =Tingkat kecerahan suatu objek
Asosiasi = keterkaitan antara obyek satu dengan obyek lain
Situs = letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya
Resolusi =tingkat ketajaman suatu objek gambar
Input Data = proses masukan data spasial dan data non-spasial
Output Data = menayangkan informasi geografi sebagai hasil analisis data dalam proses SIG
Software = Perangkat lunak dalam komputer
Hardware = Perangkat keras dalam komputer
Plotter =Alat untuk mencetak peta dalam ukuran besar
Digitizer = Alat untuk merubah data spasial menjadi data raster
Brainware = Pelaksana dalam SIG
Data Vektor = Data yang berbentuk titik, garis dan polygon.
Data Raster = Data yang berbentuk pixel
Data Atribut = Data pelabelan
C. Latihan
1. Sistem penginderaan jauh terdiri dari dua komponen ? jelaskan
354
2. Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagian spektrum dan tiap bagian
spektrum dibagi atas saluran (band), jelaskan ?
3. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, pemotretan dari angkasa dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, jelaskan ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan data spatial dan data atribut ?
5. Berdasarkan prinsipnya, SIG terdiri dari tiga sistem. Jelaskan
D. Evaluasi
1. Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari sebagai tenaganya disebut .....
a. Sistem pasif
b. Sistem terpadu
c. Sitem aktif
d. Sistem reaktif
2. Hasil atau citra penginderaan jauh yang memiliki cir yang bekaitan dengan waktu
disebut .....
a. Ciri spasial
b. Ciri temporal
c. Ciri digital
d. Ciri fotografik
3. Berdasarkan spektrum elektromagnetiknya , citra hasil foto udara dapat dikelompokan
menjadi .....
a. Ultraviolet, pankromatik, inframerah, ortokromatik
b. Ortho photograph, oblique photogrpah
c. True colour , false colour
d. Inframerah,ortho photograph, ortokromatik
406
355
Geografi SMA
4. Data spatial menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data
ini bukan merupakan data spatial yang mengidentifikasi kenampakan lokasi geografi......
a. Polygon
b. Pixel
c. Titik
d. Garis
5. Dari pernyataan dibawah ini, manakah yang tidak termasuk manfaat penginderaan
jauh, dibidang oceangrafi adalah...
a. Pengamatan sifat fisik air laut
b. Pengamatan iklim suatu daerah dengan mengamati tingkat kondensasi
c. Pengamatan pasang surut dan gelombang laut
d. Mencari lokasi suhu permukaan
6. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan tahapan kerja sistem informasi geografi
adalah...
a. Data input, manajemen , data atribut dan data temporal
b. Data input, manajemen , manipulasi dan analisi data dan data out put
c. Data input, manajemen , data atribut dan data spesial
d. Data input, data spesial dan data temporal
7. Manakah contoh manfaat SIG dalam perencanaan pola pembangunan
a. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan
b. Pemekaran kota Surabaya
c. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk
d. Untuk pendapatan dan pengembangan jaringan transpotasi
e. Mudah dalam mengolah
8. Brain ware dalam komponen SIG yaitu ..................
a. Perangkat keras
b. Perangkat lunak
c. Data geografi
d. Operator
356
Geografi SMA
9. Salah satu komponen SIG berupa perangkat keras (hardware). Bagian-bagian dari
perangkat keras itu di antaranya adalah.....
a. data masukan, data keluaran, dan perubahan data
b. unit komputer, CD room drive, dan printer
c. digitizer, manajemen basis data, dan disket
d. plotter, keping CD, dan operator
10. Keunggulan dari sistem informasi berbasis komputer dibandingkan dengan sistem
informasi konvensional adalah.....
a. tidak membutuhkan pemikiran rumit
b. lebih banyak membutuhkan waktu
c. tidak mengutamakan kecepatan dan akses
d. lebih efisien dalam menangani masalah data yang kompleks
E. Kunci jawaban
Latihan
1. Sistem penginderaan jauh yang terdiri dari dua yaitu pertama pengumpulan data terdiri
: sumber energi, perjalanan sinar melalui atmosfer, interaksi energi dengan obyek,
sensor, hasil/data (citra atau non-citra). Kedua analisis data: pengujian data dengan alat
interpretasi dan alat pengamatan untuk citra, komputer untuk data numerik
2. Spektrum elektromagnetik dibagi atas berbagai bagain spektrum dan tiap bagian
spektrum dibagi atas saluran (band) sebagai berikut sinar gamma, sinar x, sinar ultra
violet
Bagian spektrum tampak mata : biru, hijau, merah
Bagian spektrum infra merah: inframerah dekat, Inframerah sedang/termal,
inframerah jauh/termal, inframerah sangat jauh
Bagian spektrum microwave: radar, UHF (Ultra High frequency), radio
3. Dibedakan tiga :
a. Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft), dengan
ketinggian antara 1000 meter sampai 9000 meter dari permukaan bumi. Citra yang
dihasilkan adalah citra foto (foto udara).
b. Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar
18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan
multispectral scanner data.
c. Satelit, dengan ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi.
Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
408
357
Geografi SMA
4. Data spasial yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di
permukaan bumi. Data ini merupakan data grafis yang mengidentifikasi kenampakan
lokasi geografi berupa titik, garis dan polygon. Data spasial diperoleh dari peta dalam
bentuk peta digital (numerik). Data keruangan dapat disajikan dalam bentuk model
raster dan model vektor.
Data Atribut yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut memberikan
keterangan informasi tertentu misalnya sawah, ladang, kota, kolam.dsb. Kadang dalam
atribut terdapat informasi tambahan seperti di kota terdapat gedung-gedung, menara
dsb.
5. a) masukan (in put)
Tahapan SIG memerlukan data (in put) yang dimasukkan dalam komputer untuk
diproses. Dalam masukan ini perlu diperhatikan sumber data dan proses memasukan
data.
b) Proses
Dalam SIG proses data meliputi memanggil, memanipulasi, dan menganalisis data
yang tersimpan dalam komputer.
c) Keluaran (out put)
Data yang telah dianalisis dalam SIG dapat memberikan informasi kepada pengguna.
Tahap keluaran data merupakan tahapan pelaporan atau penyajian hasil analisis.
Penyajian dapat dalam bentuk tampilan pada layar monitor atau dicetak dengan
printer atau menggunakan plotter.
Evaluasi
1. A
2. B
3. A
4. B
5. B
6. B
7. B
8. D
9. B
10 D
358
Geografi SMA
K. Pola Persebaran Spasial Desa dan Kota
1. Tujuan Pembelajaran :
a. Standar Kompetensi : Guru memahami pola persebaran spasial desa dan kota
b. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini, guru mampu :
Menjelaskan hakekat desa dan kota
Menjelaskan potensi desa
Mengidentifikasi struktur spasial desa dan kota
Mengidentifikasi interaksi spasial desa dan kota
c. Indikator :
Hakekat desa dan kota
Potensi Desa
Struktur spasial desa dan kota
Pola perkotaan
Interaksi spasial antara desa dengan kota
2. Uraian Materi
a. Pola Persebaran Spasial Desa Dan Kota
Baca wacana di bawah ini. ........... Hamparan kebun wortel, buncis, bawang daun,
sledri dan berbagai jenis sayuran pegunungan lainnya terlihat berderet-deret mengikuti
kontur lahan di lereng sebelah timur Gunung Gede-Pangrango. Kebun tersebut milik
petani Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur-Jawa Barat. Setiap
sore sayuran tersebut dikumpulkan pada pedagang pengepul, oleh pengepul, sayuran
tersebut dibersihkan, disortir berdasarkan ukuran dan kualitasnya, setelah ditimbang,
sayuran tersebut dimasukan ke dalam karung, dan siap dibawa ke pasar di Kota
Cianjur, Bogor, Bandung, dan Jakarta.. H. Mamad, salah seorang pedagang pengepul
yang sudah puluhan tahun berdagang sayur-sayuran, ketika pulang dari kota kembali
ke desanya dengan membawa berbagai barang kebutuhan sehari-hari penduduk desa
Cibeureum. Sementara Mang Darman salah seorang pedagang ternak, setiap dua hari
sekali membeli kambing, ayam, kelinci dari penduduk sekitar Cibeureum untuk dijual
ke kota.Setiap pulang dari kota Mang Darman selalu membawa pesanan berbagai
barang dari tetangganya. Salah satu kendala di Desa Cibeureum adalah jalan yang
menghubungkan desa dengan jalan raya menuju kota Kabupaten yang sudah lama
dalam kondisi rusak berat, sehingga kendaraanyang masuk ke desa hanya kendaraan
jenis pich-up/bak terbuka dan motor. Kondisi ini berdampak kepada tingkat pendidikan
penduduk Cibeureum yang rata-rata hanya tamat Sekolah Dasar, alasan mereka, untuk
bisa masuk ke SMP harus keluar desa dan harus mengeluarkan ongkos yang cukup besar,
41
359
Geografi SMA
sehingga sebagian besar penduduk tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya....
sumber:.
Bagaimana pendapat Ibu/Bapak mengenai bacaan di atas?. Model interaksi apa yang
terjadi antara desa penghasil sayuran tersebut dengan kota disekitarnya? Bagaimana
peran jalan sebagai penunjang kelancaran transportasi dalam interaksi desa dengan
kota?. Apakah transportasi mempengaruhi pendidikan penduduk pedesaan?
Pertanyaan tersebut akan membawa kita memudahkan untuk mengkaji interaksi
antara kawasan pedesaan dengan perkotaan beserta pengaruh dari interaksi
tersebut.
1) Hakekat Desa dan Kota
Undang-undang terbaru tentang pemerintahan daerah yaitu UU no. 32/2004 yang
menggantikan Undang-undang sebelumnya yaitu UU no 22/1999 mengamanatkan
bahwa desa adalah sistem pemerintahan terkecil yang diberikan kewenangan
mengatur urusan pemerintahan sendiri. Kedua undang-undang tersebut memiliki
semangat tentang otonomi daerah dan desa sebagai salah satu konsep sistem
tata-pengaturan pemerintahan Indonesia. Secara implisit dan eksplisit kedua UU
tersebut memiliki ciri untuk :
Menegakkan kesetaraan, kesejajaran, etika-egalitarianisme
Pemerintahan desentralisasi
Menghargai prakarsa dan hak politik masyarakat lokal
Memperjuangkan kemandirian dan kedaulatan sistem sosial-ekonomi lokal
Dari perspektif ilmu sosial, pengertian desa memiliki multi-makna dan ditafsirkan
berbeda-beda tergantung kepada kepentingan dan logika penggunaannya.
Misalnya, dari geografi-kultural, desa diartikan sebagai ruang yang terbentuk dari
kesatuan lokalitas-spasial, dimana didalamnya terdapat sebuah kehidupan sosial,
sebagai akibat adanya interaksi antara unsur fisik dengan unsurr sosial. Unsur fisik
seperti letak, curah hujan, jenis tanah, ketersediaan air ikut menentukan karakteristik
sekaligus kemajuan suatu desa. Sedangkan unsur sosial yang dimaksud adalah
manusia yang menjadi penduduk desa dengan segala potensi dan kemampuannya
seperti pendidikan, keterampilan, jumlah penduduk.
Sebagai bagian dari pemerintahan yang berada di bawah kecamatan, desa memiliki
ciri-ciri:
a) Memiliki wilayah tertentu
b) Mempunyai pemerintahan sendiri, dengan kepala desa sebagai pemimpin yang
dipilih langsung oleh warga desa
c) Mempunyai sistem masyarakat se
360
Geografi SMA
d) Mempunyai adat istiadat dan budaya sendiri
Perbedaan antara desa dengan kelurahan terletak pada otonominya untuk
mengurus rumah tangganya sendiri. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai
perangkat daerah kabupaten dan / atau daerah kota di bawah kecamatan.
2) Potensi Desa
Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda berupa sumber daya alam (SDA)
dan sumberdaya manusia (SDM) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
a) Potensi sumberdaya alam desa bisa berupa :
(1) Lokasi. Lokasi desa yang strategis, mudah dijangkau dari pusat-pusat
pembangunan jelas sangat menguntungkan terhadap kemajuan desa
tersebut. Berdasarkan lokasinya, besa dibedakan menjadi empat kategori,
yaitu :
Desa kategori I, adalah desa yang lokasinya dekat ibu kota propinsi
atau kota. Desa kategori I biasanya sudah memiliki berbagai fasilitas
perkotaan seperti pasar, bank, pendidikan yang lengkap, terdapat
kawasan industri.
Desa kategori II, merupakan desa yang lokasinya berada di sekitar ibu
kota kabupaten. Biasanya sudah memiliki terminal antarkota, industri
ringan, pasar, bank, pendidikan sampai tingkat menengah.
Desa kateori III, merupakan desa yang lokasinya berada di sekitar kota
kecamatan atau kota-kota kecil. Mempunyai terminal subregional,
pendidikan menengah pertama, pasar lokal, ada bank pembantu/
capang pembantu.
Desa kategori IV adalah desa yang lokasinya terpencil, kurang memiliki
hubungan yang lancar dengan pusat fasilitas pembangunan, beberapa
desa bahkan belum bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat
maupun roda dua.
(2) Luas desa. Wilayah desa berbeda-beda, ada desa yang sangat luas, luas,
sempit. Desa-desa di Pulau Jawa umumnya sempit, sedangkan di luar Jawa
memiliki wilayah yang luas. Luas desa berpengaruh terhadap penggunaan
lahan seperti lahan untuk pemukiman, lahan pertanian.
(3) Kesuburan tanah. Kesuburan tanah yang dimiliki suatu desa akan
mempengaruhi terhadap kemajuan dan kesejahteraan warga desa. Desa
yang terletak di lereng Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan tanah
vulkanis yang subur akan berbeda dengan desa yang terletak di pelosok
412
361
Geografi SMA
Kemadang Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki
batuan karst.
(4) Iklim. Iklim yang meliputi curah hujan, kelembaban, temperatur, penyinaran
matahari akan mempengaruhi kehidupan pendiuduk pedesaan. Saudar
bisa mengambil ilustrasi yang kontras antara desa di Nusa Tenggara Timur
dengan desa yang terletak di sekitar Danau Maninjau Sumatera Barat.
(5) Bentang alam. Relief suatu desa ikut mempengaruhi maju tidaknya suatu
desa. Ada desa yang terletak di pantai, dataran rendah, perbukitan, lembah
pegunungan dan pegunungan. Bentang alam jelas akan mempengaruhi
mata pencaharian, perilaku dan budaya warga suatu desa. Saudara
bisa membandingkan bagaimana budaya masyarakat desa nelayan di
Muara Eretan Subang Utara dengan budaya masyarakat Suku Tengger di
Pegunungan Bromo pada waktu upacara adat akhir tahun atau setelah
panen. Beberapa perbedaan kondisi fisik tersebut oleh tokoh Geografi
Manusia yaitu Paul Vidal de Blacke disebut sebagai Genre de View
yang berpendapat bahwa kebudayaan, kemajuan suatu masyarakat ikut
dipengaruhi oleh unsur fisik wilayah dan jenis mata pencaharian yang
dikembangkan masyarakat tersebut.
3) Potensi Sumber Daya Manusia Desa
Meskipun wilayah desa memiliki potensi alam yang cukup melimpah, tetapi kalau
tidak didukung oleh manusia yang cukup jumlahnya dan memiliki keterampilan
yang baik, maka desa tersebut akan sulit berkembang. Dengan demikian potensi
sumberdaya manusia desa yaitu penduduk yang mendiami desa tersebut
memegang peranan penting dalam kemajuan desa.
Penduduk desa bisa dilihat dari aspek jumlahnya, tingkat pendidikannya,
kesehatan, adat-istiadat, budayanya. Selain penduduk desa, yang tidak kalah
penting adalah aparat pemerintahan desa yang merupakan elite desa dan
bertugas menjalankan roda pemerintahan desa. Sebagai aparat yang melayani
warga desa sekaligus menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat, aparat desa
harus memiliki pendidikan yang memadai dan keterampilan dalam menjalankan
fungsi administrasi pemerintahan, penggerak ekonomi, sosial budaya masyarakat
desa setempat. Ironisnya, masih banyak desa yang memiliki aparat yang belum
baik sehingga di beberapa wilayah, kehidupan desa masih statis dan belum maju.
Beberapa kendala dalam pembangunan desa antara lain berasal dari kondisi
internal desa seperti rendahnya kualitas penduduk, rendahnya kualitas aparat
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Ne
362
Geografi SMA
desa, letak dan lokasi desa yang terisolir.
4) Struktur Spasial Desa dan Kota
Pola keruangan suatu desa tergantung kepada letaknya. Dengan demikian, pola
keruangan desa di dataran rendah dan daerah pantai akan memiliki kecenderunagn
yang sama dalam hal bentuk desa, pola pemukiman, pusat-pusat pelayanan.
Desa-desa seperti ini umumnya memiliki pola pemukiman yang linier memanjang
sepanjang garis jalan, mengikuti pola garis pantai. Sedangkan desa yang terdapat
di daerah pegunungan dan dataran tinggi cenderung memiliki pola keruangan
yang tidak teratur, pemukiman penduduk cenderung bergerombol.
Sistem transportasi di desa-desa dataran rendah dan pantai lebih lancar
karena mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah, kebalikannya di desa
pegunungan, biaya transportasi akan lebih mahal karena beberapa tempat masih
sukar dijangkau.
Berdasarkan unsur sosial budayanya, ciri-ciri masyarakat desa antara lain:
a) Masih memperlihatkan budaya kelompok yang guyub (gemmeinschaft)
b) Masyarakatnya masih relatif homogen dalam hal mata pencaharian, adat
istiadat, agama
c) Hubungan antara sesama warga masih terjalin erat
d) Kontrol sosial relatif ketat yang ditentukan oleh nilai, moral, hukum adat
e) Dinamika sosial berjalan relatif rendah.
5) Klasifikasi Desa
Klasifikasi suatu desa yang dibuat pemerintah Orde Baru antara lain didasarkan
kepada kemajuan, letak desa. Adapun pengelompokkannya adalah sebagai
berikut:
a) Desa tradisional atau pra desa. Yaitu desa-desa yang berada pada masyarakat
desa yang masih sederhana, terasing. Cirinya; ketergantungan terhadap alam
masih sangat tinggi, masyarakat desa jarang berkomunikasi dengan warga luar,
memiliki sistem sosial yang sederhana dengan pembagian kerja yang didasarkan
kepada jenis kelamin.
b) Desa swadaya. Yaitu tipe desa yang belum maju, penduduk masih sedikit,
tingkat pendidikan masih rendah, ketergantungan terhadap alam masih tinggi,
lokasi relatif terpencil.
c) Desa swakarya. Bisa dikatakan sebagai desa transisi dari desa desa tradisional
kepada desa yang maju. Ciri-cirinya; masyarakat mengalami transisi dalam
414
363
Geografi SMA
berbagai aspek, pengaruh dari luar sudah masuk, mata pencaharian penduduk
mulai heterogen, pemerintahan desa mulai berkembang baik
d) Desa Swasembada. Adalah desa yang sudah maju dengan ciri-ciri; terletak
disekitar kota (kec, kabupaten,kota propinsi), mata pencaharian tidak lagi
kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik, transportasi
sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan warga
desa sudah baik.
Berdasarkan aktifitas mata pencahariannya, desa dapat dikelompokkan menjadi;
(1) desa agraris; (2) desa industri; (3) desa nelayan. Sedangkan pola persebaran
permukiman desa dipengaruhi oleh keadaan tanah, tata air, topografi dan
ketersediaan sumberdaya alam desa tersebut. Terdapat tiga pola persebaran desa
yaitu; (1) pola terpusat; (2) pola tersebar; (3) pola memanjang.
6) Struktur Spasial Ruang Kota
Kota seringkali diartikan sebagai lawan dari desa, hal ini ada benarnya karena
kehidupan di perkotaan hampir bertolak belakang dengan suasana di pedesaan.
Kota dalam batasan Geografi diartikan sebagai suatu tempat dengan sistem
jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan yang tinggi, struktur sosial
ekonomi yang heterogen, dan memiliki corak kehidupan yang mengutamakan
kepada materi atau kebendaaan. Kota juga merupakan hasil interaksi dari unsurunsur alami dengan unsur insani dan teknologi.
Beberapa istilah yang terkait dengan perkotan, yaitu :
a) Urban, adalah suatu kawasan yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan
yang modern
b) City, adalah pusat dari suatu kota. Biasanya ditandai dengan adanya kantorkantor pemerintahan, alun-alun, pusat perdagangan
c) Suburban, yaitu kawasan yang lokasinya dekat dengan pusat kota. Biasanya
merupakan permukiman para pekerja yang bekerja di kota, dan mereka bekerja
dengan cara nglaju (commuter)
d) Suburban fringe yaitu suatu wilayah yang merupakan peralihan atau transisi
antara daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
e) Urban fringe, yaitu suatu wilayah perkotaan yang paling luar atau wilayah kota
yang terletak di perbatasan
f) Rural-urban fringe, yaitu suatu wilayah yang terletak antara kota dan desa yang
ditandai dengan adanya pola penggunaan campuran antara sektor pertanian
dengan non-pertanian
g) Rural adalah wilayah perdesaan yang berbeda sama sekali dengan kota,
misalnya dalam hal mata pencahariannya yang dominan pertanian.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
364
Geografi SMA
7) Pola Perkotaan
Setiap kota memiliki kekhasan tersendiri yang bersifat unik dan berbeda dengan
kota lainnya. Perbedaan ini karena setiap kota memiliki letak, morfologi, sejarah
yang berbeda-beda. Pola kota dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a) Pola konsentris. Kota ini awalnya berkembang dari suatu titik pusat kota, secara
perlahan kota berkembang ke arah luar dan kota semakin membesar. Pusat kota
seolah-olah dikelilingi oleh zona-zona yang berbentuk lingkaran yang berlapis
lapis. Pusat kota seringkali menjadi daerah pusat kegiatan perdagangan (CBD =
central bussiness district).
b) Pola sektoral adalah pola kota yang memiliki sektor-sektor yang menjadi bagian
dari suatu kota dapat berkembang sendiri-sendiri tanpa banyak mendapat
pengaruh dari pusat kota. Kota dapat tumbuh secara horisontal yaitu tumbuh
kearah luar kota. Sebagai akibat semakin berkurangnya lahan kosong di
perkotaan kota juga tumbuh secara vertikal berupa dibangunnya gedunggedung tinggi sebagai pusat perkantoran, perdagangan, dan apartemen. Di
beberapa titik kota tumbuh juga permukiman padat dan kumuh (slums area)
yang dihuni penduduk miskin perkotaan.
c) Pola pusat kegiatan ganda adalah kota yang memiliki bagian-bagian kota yang
mempunyai latar belakang lingkungan yang berlainan, baik lingkungan alami
mapun lingkungan sosial ekonominya. Kota semacam ini biasanya terdapat di
tepi sungai besar atau teluk dan menunjukkan perluasan kota ke arah darat.
Aktifitas penduduk suatu kota akan mempengaruhi pola keruangan, dengan
demikian berbagai fasilitas yang diperlukan warga kota harus tersedia di setiap
kota. Fasiltas tersebut berupa; permukiman penduduk untuk semua kalangan,
gedung perkantoran, fasilitas pendidikan dari berbagai tingkatan pasar,
pertokoan, perbankan, fasilitas kesehatan, pusat pelayanan dan jasa, tempat
rekreasi, sarna transportasi, pengaturan sampah, pelayanan air bersih dan
drainase perkotaan.
8) Sejarah Pertumbuhan Kota
Awalnya sebuah kota berasal dari permukiman kecil berupa desa dengan aktifitas
ekonomi penduduk yang terbatas. Secara historis, beberapa kota di Indonesia
tumbuh menjadi besar berawal dari kota kecil yang berasal dari :
a) Kota yang berasal dari perkebunan. Beberapa kota di Jawa berasal dari
perkebunan tebu yang dikembangkan oleh kolonial Belanda. Kota-kota ini
umumnya tertata dengan baik. Sedangkan kota-kota di Sumatera berasal dari
perkebunan karet yang dirancang hanya untuk beberapa ratus kepala keluarga.
416
365
Geografi SMA
Karena pertumbuhan penduduk dan aktifitas perdagangan, kota-kota yang
berasal dari perkebunan menjadi kota besar, dan tumbuh liar sehingga tidak
sebaik kota lama.
b) Kota yang berasal dari adminsitrasi pemerintahan. Sama halnya dengan kota
perkebunan, kota-kota ini secara sengaja dirancang oleh kolonial Belanda
untuk menjadi pusat administrasi pemerintahan. Ciri yang paling khas, kota ini
memiliki alun-alun sebagai pusat kota yang dikelilingi oleh kantor pemerintahan
(gubernuran, kabupaten), rumah sakit, mesjid agung, kejaksaan, pengadilan,
rumah sakit tang sengaja dibangun di dalam satu komplek.
c) Kota yang berasal dari pelabuhan. Beberapa kota besar di Indonesia seperti
Jakarta, Surabaya, medan, Palembang, Makassar merupakan kota yang terletak
di Muara Sungai dan pelabuhan yang sejak jaman kolonial Belanda sudah
menjadi urat nadi pelayaran antar negara sekaligus menjadi pusat perdagangan
dan penyebaran berbagai budaya, bahasa dan agama dari berbagai belahan
dunia. Kota-kota yang terletak di pelabuhan dan muara sungai umumnya lebih
cepat berkembang jika dibandingkan dengan kota di pegunungan.
d) Kota yang berasal dari pertambangan. Beberapa kota yang terletak dengan
daerah pertambangan seperti tambang minya, batu baru, intan, emas. Beberapa
kota tambang yang sudah habis cadangan barang tambangnya akan banyak
ditinggalkan penduduk kota sehingga cenderung menjadi kota mati.
Suatu kota akan terus mengalami perubahan baik secara fisik kota maupun
lingkungannya. Faktor penyebabnya karena pertambahan penduduk kota,
baik karena pertambahan alami akibat kelahiran dan kematian, maupun karena
pertambahan penduduk yang masuk atau urbanisasi ke perkotaan.
Berdasarkan jumlah penduduknya, kota bisa dibedakan menjadi :
(1) kota kecil, adalah kota yang berpenduduk antara 20.000-100.000 jiwa,
(2) kota besar, adalah kota yang berpenduduk antara 100.000-1 juta jiwa,
(3) kota metropolitan, adalah kota yang memiliki pendudul lebih dari 1 juta jiwa.
9) Interaksi Spasial Antara Wilayah Desa dengan Kota
Interaksi dapat dikatakan sebagai hubungan yang saling mempengaruhi antara
suatu wilayah dengan wilayah lain, atau antara satu individu dengan individu lain,
individu dengan kelompok atau kelomok dengan kelompok. Interaksi desa dengan
kota berarti hubungan antara suatu desa dengan kota yang berada di sekitarnya.
Interaksi antara desa dengan kota terjadi akibat adanya perbedaan sumberdaya
dan perbedaan kebutuhan. Penduduk desa menghasilkan barang kebutuhan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
366
Geografi SMA
pokok sehari-hari dan memerlukan barang-barang yang tidak dihasilkan di desa.
Berbagai barang tersebut dijual ke kota, dan dari kota penduduk desa membeli
berbagai barang untuk kebutuhan warga desa.
Interaksi juga bisa terjadi antara desa dengan desa. Misalnya desa penghasil ikan
di daerah pantai akan berinteraksi dengan desa penghasil beras dan penghasil
sayuran di daerah pegunungan
Para ahli Geografi mengadopsi teori gravitasi dari Isaac Newton (1642-1727) untuk
mengukur jumlah penduduk pada suatu wilayah termasuk perkotaan. Dengan
rumus sebagai berikut :
Interaksi = PW1. Pw2
(JW1. 2)
PW1 = jumlah penduduk wilayah pertama
PW2 = jumlah penduduk wilayah kedua
PW1.2 = jarak antara kedua wilayah tersebut
Contoh, data antar kota dan jumlah penduduk sebagai berikut :
Jarak AB = 80 km
Jarak AC = 60 km
Jarak AD = 70 km
Sedangkan penduduk A = 600 orang
Penduduk B = 100 orang
Penduduk C = 200 orang, dan
Penduduk D = 700 orang
Dengan menggunakan rumus interaksi di atas, maka akan diperoleh nilai interaksi
wilayah sebagai berikut :
A B = (600 x 100)
-------------- = 9.37
(80)
A - C = (600 x 200)
-------------- = 33.3
(60)
418
367
Geografi SMA
A - D = (600 x 700)
---------------- = 85.57
(70)
Dengan demikian bahwa perbandingan besarnya interaksi kota-kota AB, AC, dan
AD = 9.37, 33.3, 85.57. Kesimpulannya, lalu lintas kendaraan, terutama kendaraan
umum dan lalu lintas orang atau barang di antara ketiga kota tersebut kurang lebih
sebanding dengan nilai-nilai tersebut.
GLOSSARIUM
Desa =wilayah yang ditempati sejumlah penduduk dan merupakan organisasi pemerintahan terendah
Kota = kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah yang mendominasi tata
ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri
Desentralisasi =penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi
urusan rumah tangganya sendiri
Otonomi =kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri
Linier =Berbentuk garis lurus/memanjang
Gameinschaft = pola masyarakat yang ditandai dengan hubungan anggota-anggotanya bersifat pribadi, sehingga
menimbulkan ikatan yang sangat mendalam dan batiniah
Slum Area =Kawasan kumuh
Pola Konsentris =Pola memusat
3. Latihan :
Jawab semua pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Desa merupakan bentang budaya sebagai hasil interaksi antara manusia dengan
lingkungan alamnya.Jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan kemajuan
masyarakat desa!
2. Bagaiamana proses terjadinya interaksi spasial antara desa dengan kota? Berikan
contohnya
3. Jelaskan ciri-ciri desa yang sudah maju dan diklasifikasikan ke dalam desa swasembada!
4. Kota-kota besar yang terletak di muara sungai besar atau pelabuhan umumya
berkembang pesat jika dibandingkan dengan kota yang terletak di pedalaman.
368
Mengapa demikian?
5. Jelaskan apa yang dimaksud pola konsentris suatu kota!
4. Evaluasi : Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban
a, b, c, atau d
1. Desa yang memiliki pola permukiman mengikuti daerah aliran sungai termasuk ke
dalam desa dengan pola ....
a. Random
a. Konsentris
b. Linier
c. Sektoral
d. Komunal
419
369
Geografi SMA
2. Kebijaksanaan pembangunan desa disusun berdasarkan pokok-pokok kebijaksanaan
seperti berikut, kecuali ....
a. Pemanfaatan sumber daya manusia dan potensi alam yang ada
b. Pemenuhan kebutuhan masyarakat yang esensial
c. Peningkatan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat
d. Pengembangan tata desa yang modern dan mewah
3. Pembangunan desa dilaksanakan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali ....
a. Harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu
b. Harus bersifat dinamis dan berkelanjutan
c. Harus memperhatikan aspek lingkungan hidup
d. Harus menyertakan unsur modal asing
4. Daerah-daerah pedesaan yang letaknya jauh dari kota dapat juga terpengaruh
melalui faktor utama, yaitu ....
a. Jalan sebagai penghubung
b. Kota dengan pengaruh desa
c. Kegiatan perekonomian
d. Daerah pinggiran kota
5. Di bawah ini merupakan ciri-ciri dari kawasan pedesaan, kecuali ....
a. Mempunyai kekayaan sendiri
b. Memiliki pemerintahan sendiri
c. Memiliki wilayah sendiri
d. Memiliki hukum sendiri
6. Desa yang berada di kawasan strategis, dekat pusat pertumbuhan, akan memiliki
perkembangan yang pesat jika dibandingkan dengan desa yang terisolir. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan desa dipengaruhi oleh faktor ....
a. Lokasi
b. Morfologi
c. Geologi
d. Luas
420
370
Geografi SMA
7. Kawasan kota yang secara intensif digunakan untuk berbagai fungsi urban seperti
perbelanjaan, perkantoran, permukiman, hotel, pendidikan, dan lain-lain disebut ....
a. hinterland
b. metropolis
c. megapolis
d. kumenopolis
e. super blok
8. Permasalahan utama perkotaan adalah permukiman, terutama dalam hal ....
a. Banyaknya anak usia kerja
b. Banyaknya jumlah penduduk
c. Kesulitan mendapat lahan
d. Besarnya arus urbanisasi
9. Kota-kota besar di Indonesia umumnya terletak di muara sungai atau pelabuhan.
Kondisi ini karena terkait dengan pertumbuhan kota, khususnya aspek ....
a. Geografis yang mendukung pertumbuhan kota
b. Historis yang mendukung pertumbuhan kota
c. Pertahanan yang mendorong perkembangan kota
d. Politis yang mendorong perkembangan kota
10. Dibawah ini merupakan dampak positif dari interaksi kota-desa, kecuali ....
a. Dapat mengurangi laju urbanisasi
b. Mengolah sumber daya alam yang tersedia
c. Memperlancar hubungan antar daerah
d. Menciptakan lapangan kerja di pedesaan
Kunci Jawaban :
Essay
1. Kemajuan suatu desa dipengaruhi oleh unsur fisik seperti letak, luas, kesuburan tanah,
ketersediaan air, dan faktor non-fisik yaitu penduduk desa dengan tingkat pendidikan,
keterampilan, semangat untuk maju.
2. Interaksi spasial antara desa dengan kota terjadi karena perbedaan sumberdaya dan
kepentingan. Desa merupakan penghasil bahan pangan yang dibutuhkan warga kota,
sedangkan kota menghasilkan berbagai barang yang tidak dihasilkan warga desa.
3.
Ciri-ciri desa yang sudah maju atau swasembada adalah; mata pencaharian tidak
hanya bertumpu kepada sektor pertanian, tingkat pendidikan penduduk sudah baik,
371
Geografi SMA
transportasi sangat lancar sehingga memudahkan interaksi dengan kota, kesehatan
warga desa sudah baik.
4. Karena kota di muara sungai dan pelabuhan memiliki letak yang sangat strategis dan
memiliki akses yang tinggi, pusat perdagangan dan jalur pelayaran internasional
5. Pola konsentris adalah pola suatu kota yang berkembang ke arah luar kota, pusat kota
seolah-olah dikelilingi zona-zona yang berbentuk lingkaran.
Pilihan ganda :
1) C
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
D
D
A
D
A
B
C
B
10) D
422
372
Geografi SMA
L. Konsep Wilayah dan Perencanaan Pembangunan
1. Tujuan Pembelajaran
a. Standard Kompetensi
Guru mampu menganalisis wilayah dan perwilayahan
b. Kompetensi Dasar
Guru mampu menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan
perencanaan pembangunan
c. Indikator
Wilayah formal dan fungsional
Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional
Perwialayahan berdasarkan fenomena geografis
Identifikasi pusat-pusat pertumbuhan
2. Uraian Materi
a. Wilayah formal dan fungsional
Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah
adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsurr yang terkait
kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif
dan atau aspek fungsional Menurut Rustiadi, et al. (2006) wilayah dapat didefinisikan
sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponenkomponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional.
Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali
bersifat dinamis. Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam,
sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta bentukbentuk kelembagaan.
Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan
sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis
tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey,1977 dalam Rustiadi
et al., 2006) mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam
tiga kategori, yaitu: (1) wilayah homogen (uniform/homogenous region); (2) wilayah
nodal (nodal region); dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming
region).
Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005) berdasarkan
fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi
1) Fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman/
homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam
menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
373
Geografi SMA
politik.
2) Fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan
interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian dalam wilayah
tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari
satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling
berkaitan.
3) Fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau
kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Oleh karena itu, yang dimaksud
dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit
geografisberdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional
(tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu
denganbagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk
tujuan pengembangan/ pembangunan/development.
b. Perwilayahan berdasarkan wilayah formal dan fungsional
Istilah wilayah dalam Geografi sering pula disebut region, yaitu suatu bagian dari ruang
permukaan Bumi yang memiliki karakteristik atau cirri khas yang dapat dibedakan
dengan kondisi ruang di sekitarnya. Wilayah tersebut memiliki keterkaitan secara
internal dalam unsur-unsur tertentu yang tidak dimiliki oleh wilayah lainnya.
Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut
ini:
1) Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
2) Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk,
seperi gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya
bercocok tanam.
3) Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur
fisik dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu.
Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.
1) Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform.
Wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling
berhubungan dengan garis melingkar disebut nodal region.
2) Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya
saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah
klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang
mempunyai ciri-ciri geografi khusus.
3) Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistic deskriptif.
Wilayah sebagai suatu ruang di permukaan bumi secara umum meliputi bidang atau
424
374
Geografi SMA
luasan secara tiga dimensi yang mencakup panjang, lebar, dan tinggi sampai batas
atmosfer tertentu. Contoh dari ruang di permukaan bumi antara lain ruang terbuka
hijau di Kota Jakarta yang mencakup bagian dari Kota Jakarta yang diperuntukkan
secara multifungsi, antara lain sebagai daerah resapan air, penghijauan, prasarana
olahraga dan rekreasi, serta estetika kota. Contoh lainnya dari konsep ruang
secara lebih spesifik adalah ruang kelas sebagai suatu bidang yang memiliki luasan
tertentu dalam pengertian memiliki panjang, lebar, dan tinggi yang berfungsi
sebagai prasarana Proses Belajar Mengajar (PBM).
Karakteristik yang khas dari suatu wilayah atau region dapat ditinjau dari aspek fisik
atau alami dan sosial budaya. Oleh karena itu, wilayah merupakan suatu kompleksitas
tertentu sebagai hasil dari interaksi dan interrelasi berbagai macam unsur yang
terdapat di dalamnya. Contoh dari wilayah ditinjau dari aspek fisik, antara lain wilayah
pesisir, wilayah hutan hujan tropis, wilayah gurun, dan wilayah pegunungan. Adapun
wilayah ditinjau dari aspek sosial budaya meliputi wilayah Amerika Latin (Latin
American Region), wilayah Amerika Anglo (Anglo American Region), wilayah perkotaan,
dan wilayah perdesaan.
Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung
memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah
cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan,
seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan,
dan desa atau kelurahan. Bagian dari wilayah secara horizontal adalah landscape, yaitu
bentangan permukaan bumi (hanya memiliki dimensi panjang dan lebar) yang dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Bentangan Alam (Natural Landscape) adalah bentangan permukaan Bumi yang
didominasi oleh unsur-unsur yang bersifat alami, seperti lereng gunung, lautan,
gurun pasir, dan lembah.
2) Bentangan Budaya (Cultural Landscape or Man Made Landscape) adalah bentangan
permukaan Bumi yang didominasi oleh unsur unsur yang bersifat sosial budaya,
seperti pusat perdagangan dan permukiman penduduk.
c. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan secara definitif diartikan sebagai suatu lokasi wilayah yang
pertumbuhannya sangat pesat dalam berbagai bidang sehingga dapat mempengaruhi
wilayah-wilayah lain sekitarnya. Luas wilayah yang dipengaruhi oleh pusat
pertumbuhan beragam, asa yang berskala lokal, nasional, dan regional.
375
Geografi SMA
Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan :
1) Kondisi fisik
2) Kekayaan sumber daya alam
3) Sarana dan prasarana transportasi
4) Adanya industri
5) Kondisi sosial ekonomi
6) Pertimbangan ekonomi.
Teori mengenai pusat-pusat pertumbuhan
1) Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Pertama kali dikemukakan oleh Walter Chrisstaller tahun 1933. Teori ini mengatakan
bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang melayani berbagai kebutuhan penduduk
harus terletak pada suatu tempat yang sentral, yaitu suatu tempat atau kawasan
yang memungkinkan partisipasi manusia jumlahnya maksimum.
Teori ini dapat diterapkan dengan syarat :
Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi
Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen.
Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata.
Dari model ini, ada 3 penerapan teori tempat central :
Administrasi maksimum apabila seluruh daerah pinggir terlayani daerah pusat
Transportasi maksimum apabila setengah daerah pinggir terlayani oleh pusat
Pasar maksimum apabila sepertiga daerah pinggir terlayani oleh pusat
Christaller pertama kali mempublikasikan studinya yang berkaitan dengan masalah
tentang bagaimana menentukan jumlah, ukuran dan pola penyebaran kota-kota.
Asumsi-asumsi yang dikemukakan antara lain :
Jumlah penduduk yang ada membutuhkan barang dan jasa. Prinsip yang
dikemukakan oleh Christaller adalah
Range : Adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktivitas pasar
yang menjual kebutuhan komoditi atau barang. Misalnya seseorang
membeli baju di lokasi pasar tertentu, range adalah jarak antara tempat
tinggal orang tersebut dengan pasar lokasi tempat dia membeli baju.
Apabila jarak ke pasar lebih jauh dari kemampuan jangkauan penduduk
yang bersangkutan, maka penduduk cenderung akan mencari barang
dan jasa ke pasar lain yang lebih dekat.
Threshold : Adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan
untuk menunjang kesinambungan pemasokan barang atau jasa
426
376
Geografi SMA
yang bersangkutan, yang diperlukan dalam penyebaran penduduk
atau konsumen dalam ruang (spatial population distribution). Dari
komponen range dan threshold maka lahir prinsip optimalisasi pasar
(market optimizing principle). Prinsip ini antara lain menyebutkan
bahwa dengan memenuhi asumsi di atas, dalam suatu wilayah akan
terbentuk wilayah tempat pusat (central place). Pusat tersebut
menyajikan kebutuhan barang dan jasa bagi penduduk sekitarnya.
Apabila sebuah pusat dalam range dan threshold yang membentuk
lingkaran, bertemu dengan pusat yang lain yang juga memiliki range
dan threshold tertentu, maka akan terjadi daerah yang bertampalan.
Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bertampalan akan
memiliki kesempatan yang relatif sama untuk pergi kedua pusat
pasar itu.
Keterbatasan system tempat pusat dari Christaller ini meliputi beberapa kendala,
antara lain : Jumlah penduduk, Pola aksesibilitas, Distribusi.
2) Teori kutub pertumbuhan
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Lerroux pada tahun 1955. Pembangunan
dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu proses secara serentak tetapi
muncul ditempat ditempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas berbedabeda. Tempat/kawasan yang menjadi pusat pembangunan disebut pusat/kutub
pertumbuhan. Dari pusat pertumbuhan pembangunan menyebar ketempat
sekitarnya.
Pengaruh pusat pertumbuhan
a) Pemusatan dan persebaran sumber daya yang berfungsi :
pengelolaan sumber daya alam
penampungan sumber daya manusia
b) Perkembangan sumber daya manusia dari daerah sekitarnya
pendapatan masyarakat meningkat
terciptanya lapangan kerja baru
tumbuhnya pusat pertumbuhan-pertumbuhan perdagangan
munculnya lembaga-lembaga perbankan
berkembangnya badan-badan usaha
c) Perubahan sosial budaya
makin terbukanya wawasan masyarakat
adanya perubahan sistem mata pencaharian
adanya asimilasi budaya masyarakat
perubahan cara berfikir masyarakat.
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
377
Geografi SMA
d. Konsep Core-Periphery (Pusat Pinggiran)
Prebish (1949) melihat ada ketidak seimbangan antara Core (C)-Periphery (P),
akibatnya ada interaksi yang merugikan bagi P, sehingga P menjadi kurang maju.
Beberapa pandangan teoritis :
1) Menurut Myrdal Core Regions sebagai magnet yang dapat memperkuat
pertumbuhan ekonomi secara otomatis. Misalnya arus tenaga kerja, tenaga
terampil, modal mengalir dari P ke C. Di suatu tempat dibanguan industri maka
terjadi konsentrasi penduduk disekitarnya. Penduduk memerlukan pelayanan
sosial-ekonomi, hal ini akan menarik investor, modal mengalir ke tempat tersebut.
Mungkin juga akan menarik industri lainya (menyediakan bahan baku atau
mengolah hasil industri yang pertama tadi). Makin lama pertumbuhan dilokasi
tersebut makin pesat, terjadilah polarization of Growth.. Polarization of Growth
akan menghambat pertumbuhan wilayah lain, menghambat pertumbuhan
modal wilayah lain, menghambat pertumbuhan tenaga terampil diwilayah lain.
Wilayah lain terkena backwash effects makin lama akan makin mundur dan
disebut wilayah pheryphery. Apabila spread effects dari C-P lebih besar,
maka backwash afeects dapat diatasi. Selama masih ada mekanisme pasar,
pertumbuhan P sulit diharapkan. Untuk itu diperlukan campur tangan pemerintah
(pengendalian migrasi/urbanisasi, pencegahan larinya modal, pembangunan
perdesaan). Apabila pemerintah tidak turut campur tangan, back wash affects
akan selalu lebih besar dari ada spread efeects.
Menurut Hirschman investasi yang sangat banyak di Core region mempercepat
pertumbuhan di C dan Polarisasi pembangunan digantikan oleh trickling down
effects pembangunan Harischman lebih optimis, karena perbedaan keruangan
pembangunan merupakan hal yang sementara dan intervensi pemerintah akan
menghilangkan ketimpangan.
2) Teori Pembangunan Regional
Friedmann membuat tipologi wilayah atas dasar konsep C-P dan membedakan
wilayah atas :
a) Core Region, sebagai pusat kegiatan
b) Wilayah transisi yang berkembang wilayah dekat core dan sesuai untuk
pengembangan sumberdaya, misalnya daerah antara Jakarta-Bandung
c) Wilayah yang berdekatan dengan sumberdaya, wilayah pinggiran/permukiman
baru, misalnya lokasi transmigrasi
d) Wilayah transisi yang mundur-wilayah yang mengalami backwash effects
Menurut Friedmann, urbanisasi merupakan proses integritas keruangan yang
mengakibatkan perbedaan keruangan akan semakin berkurang.
428
378
Geografi SMA
3) Teori Marxist
Menurut Karl Marx konsep C-P merupakan eksploitasi C atas P, dimana P sangat
menggantungkan diri pada C.
e. Konsep Growth Pole (Growth Centre)
Peroux (1950) memformulasikan konsep Growth Pole (Kutub Pertumbuhan).
Sebagai kutub, akan memancarkan kekuatan sentrifugal dan menarik kekuatan
sentripetal. Industri manufaktur baja, menimbulkan kekuatan sentripetal, menarik
kegiatan yang langsung berhubungan dengan pembuatan baja (penyediaan bahan
mentah dan penyediaan pasar). Kekuatan sentrifugal, kegiatan baru yang tidak
berkaitan langsung dengan industri baja seperti transportasi karyawan, tampat
makan, tempat tinggal.
Boudevile memformulasikan konsep Growth Center (pusat pertumbuhan).Pusat
pertumbuhan menjadi konsep keruangan secara konkrit (kota atau wilayah perkotaan
yang memiliki suatu industri yang punya pengaruh besar terhadap kegiatan lainnya
(penguasaan pasar, penguasaan teknologi).Tempat/wilayah yang ada industri
baja yang berkaitan dengan industri lainnya, penambangan bijih besi, pelayanan
transportasi bahan mentah/baku dan hasil industri.
Kaitan antara 2 industri dibedakan atas :
1) Backward linkages - kegiatan yang berkaitan dengan input (tanur pembakaran,
penambangan, transportasi bahan mentah/baku)
2) Forward linkages - kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan pasar/proses lebih
lanjut (pembuatan lembaran baja, pipa besi)
3) Lateral linkages - kegiatan yang berkaitan dengan fasiliatas social (penerangan
listrik, saluran pembuangan)
379
Geografi SMA
3. Latihan
1.
2.
3.
4.
5.
4. Evaluasi
1. Berdasarkan kondisi fisik suatu daerah, maka kondisi topografis daerah yang lebih
maju dibanding daerah lainnya ....
a. Dataran tinggi
b. Dataran rendah
c. Plato
d. Daerah perbukitan
2. Berikut ini bukan merupakan faktor yang mempengaruhi suatu wilayah menjadi
pusat pertumbuhan ......
a. Faktor alam
b. Faktor sosial
c. Faktor kebudayaan
d. Faktor industri
3. Penggolongan wilayah yang didasarkan pada kenampakan tunggal seperti iklim,
vegetasi disebut .....
a. Cultural region
b. Formal region
c. Natural region
d. Feature region
4. Menurut Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region seperti propinsi, negara
termasuk .....
a. Multiple feature region
b. Region total
c. Spesifik region
d. Generic region
430
380
Geografi SMA
5. Fungsi pusat pertumbuhan secara umum adalah......
a. Melihat lokasi industri yang ramah
b. Memudahkan koordinasi dan meratakan pembangunan
c. Mengetahui kelemahan dan potensi daerah
d. Memantau distribusi barang.
6. Terjadinya wilayah pheriphery disebabkan......
a. Spread effect lebih besar dari backwash effect
b. Sperad effect lebih kecil dari backwash effect
c. Remitan lebih besar ke periphery
d. Core menarik periphery
7. Terjadinya wilayah pelayanan maksimal untuk daerah adminstrasi apabila, dipenuhi
syarat berikut ini .....
a. semua daerah pinggiran terlayani oleh pusat
b. sepertiga daerah pinggiran terlayani oleh pusat
c. setengah daerah pinggiran terlayani oleh pusat
d. dua pertiga daerah pinggiran terlayani oleh pusat
8. Pertumbuhan wilayah didasarkan kekuatan sentrifugal dan menarik kekuatan
sentripetal. Teori ini di kemukakan oleh
a. W. Cristaler
b. Myrdal
c. Beroux
d. Boudevile
9. Wilayah yang berkenaan dengan keseragaman/homogenitas atau suatu wilayah
geografik yang seragam menurut kriteria tertentu disebut ......
a. Wilayah formal
b. Wilayah fungsional
c. Generic region
d. Polarized region
10. Ekploitasi daerah periperi terhadap core dikemukakan oleh ......
a. W. Cristaler
b. Marxist
c. Beroux
d. Boudevile
PLPG Sertifikasi Guru 2012 Rayon 9 Universitas Negeri Jakarta
381
Geografi SMA
GLOSSARIUM
Region =Wilayah yang memiliki karakteristik tertentu
Wilayah Formal = suatu wilayah geografik yang seragam menurut kriteria tertentu
Wilayah Fungsional = wilayah pen ting yang sangat erat kaitannya dengan objek kejadian di permukaan bumi
Homogenitas = Keseragaman
Bentangan Alam = bentangan permukaan bumi yangdidominasi oleh unsur-unsur yang bersifat alami
Bentangan Budaya = bentangan permukaan bumi yang didominasi oleh unsur yang bersifat sosial budaya
Relief = Tinggi rendahnya permukaan bumi
Range = adalah jarak jangkauan antara penduduk dan tempat suatu aktifitas pasar yang menjual kebutuhan
komoditi atau barang.
Thereshold = adalah jumlah minimum penduduk atau konsumen yang dibutuhkan untuk menunjang
kesinambungan pemasokan barang atau jasa yang bersangkutan
Central Place =Tempat Sentral
Aksesibilitas =Keterjangkauan dilihat dari tinjauan kemudahan mencapai suatu wilayah
Growth Center = Pusat Pertumbuhan
5. Latihan
1. Menurut wittlesey
a. Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga menunjukkan areal saja.
b. Multiple feature region adalah region yang menunjukkan ketampakan majemuk, seperi
gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan dengan budaya bercocok
tanam.
c. Region total atau compage terdiri atas banyak unsur atau gabungan antara unsur fisik
dan manusianya, seperti provinsi, negara, atau kawasan tertentu.
2. Menurut Bintarto
a. Keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region uniform. Wilayah
dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan
dengan garis melingkar disebut nodal region.
b. Generic region adalah klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya
saja sedangkan fungsi dari region itu sendiri diabaikan. Specific region adalah klasifikasi
wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal yang mempunyai
382
ciri-ciri geografi
3. Pengertian wilayah dapatlah dibedakan dengan daerah. Wilayah lebih cenderung
memiliki batas berdasarkan kriteria fisik atau sosial budaya tertentu, sedangkan daerah
cenderung memiliki batas berdasarkan kewenangan administratif pemerintahan,
seperti pembagian daerah waktu di Indonesia, propinsi, kabupaten, kota, kecamatan,
dan desa atau kelurahan.
4. Teori ini dapat diterapkan dengan syarat :
a. Relief muka bumi seragam, terutama dengan dalam hubungan trasnportasi
b. Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduknya juga relatif homogen.
c. Lokasi tersebut mempunyai kesempatan transpor dan komunikasi yang merata
5. Tertariknya modal, tanaga produktif, barang mentah kedaerah core menyebakan
periphery mengalami kemunduran
6. Faktor suatu tempat menjadi pusat pertumbuhan :
a. Kondisi fisik
b. Kekayaan sumber daya alam
c.
d.
e.
f.
383
Geografi SMA
6. Evaluasi
1. C
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C
D
B
B
B
A
A
9. B
10. B
384
Geografi SMA
Daftar Pustaka
Agus Suryantoro, 1990, Penyimpangan Pemanfaatan Ruang TerhadapRencana Induk Kota Kawasan
Kraton-Malioboro Dengan Interpretasi Foto Udara, Tesis S-2, PPS-UGM, Yogyakarta.
Ahmad yani, Mamat Ruhimat, 2008, Geografi untuk kelas XI, Garsindo, Jakarta
Andrew Webster. Introduction to Sociology of Development.
Ankie, MM, Hoogevelt. Alternative Development Strategies.
Bambang Prijambodo, Pokok-Pokok Rencana Pembanguan Jangka Panjang Menengah Tahun
2004-2009 Disampaikan pada kunjungan Kuliah lapangan mahasiswa Jurusan Geografi
27, April 2006
Bintarto,R dan Surastopo, 1998, Metode Analisa Geografi, LP3S , Jakarta
Daldjoeni, N, 1982, Pengantar Geografi, Alumni, Bandung
Dean K.Forbes. Geografi Keterbelakangan. Jakarta: LP3ES. 1984
Dulbahri, 1985. Interpretasi Citra Untuk survey Vegetasi. Puspics Bakorsurtanal UGM,
Yogyakarta.
Erwin Hardika Putra, Shut, 2005, Pemandaatan Teknologi Citra Satelit dan GIS (Geograhic
Informatiom System) untuk Monotoring GNRHL
Irawan. Drs. MBA, Suparmoko M, Dr, M.A., 1992, Ekonomi Pembangunan, BPFE, Yogyakarta
Dickenson J.P, dkk. Geografi Negara Berkembang. Methuen : London and New York. 1983
Jensen, J.R. 2000. Remote Sensing of The Environment an Earth Resource Perspective. Prentice
Hall. New Jersey
Lillesand and Kiefer, 1993. Remote Sensing And Image Interpretation, Jhon Villey and Sons,
New York.
-----------------------, 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. John Wiley and Son. New York
Lo, C.P, 1986. Penginderan Jauh Terapan, UI- Press, Jakarta.
Michael Chisolm. Studies in Human Geography. London. 1984
Nursid Sumaatmadja, 1989, Lingkungan Hidup, Alumni, Bandung
-------------------------1981, Studi Geografi, Alumni, Bandung
Peter Haget. Geography: A Modern Synthesis. Second Edition. Harper International Edition.
Harper & Row, Publisher. New York, Evaston. 1983
Prikandito, Aryono, 1980, Kartografi, PPT UGM, Yogyakarta
Purwadhi, F.S.H. Interpretasi Citra Digital. Grasindo. Jakarta
Resosudarmo Sujiran, 1958, iImu Bumi Alam, Masa Baru, Bandung
-------------------------, 1990, Pengantar Ekologi, Remaja Rosadakarya,Bandung
Sandy, I Made, 1987, Iklim Regional Indonesia, Yakarta, Jurusan Geografi FMIPA
Soni Darmawan, Ishak H. Ismullah, Ketut Wikantika, Firman Hadi, Teknologi Satelit Inderaja
Untuk Pertanian, Pusat Penginderaan Jauh ITB
434
385
Geografi SMA
Sumitro Djoyohadikusumo, 1994, Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Ekonomi
Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan, LP3ES, Jakarta
Suryana, Dr.M.Si, 2000, Ekonomi Pembangunan Problematika dan Pendekatan,
Penerbit
Salemba empat,
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid II, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suwarsono, Alvin Y.So, 2000, Perubahan Sosial dan Pembangunan, LP3ES, Jakarta,
Tim penyusun, 2000, Ilmu pengetahuab Populer, Widyakarya, Jakarta
Wardiyatmoko, 2002, Geografi SMA Kelas IX, Penerbit Erlangga, Jakarta
-----------------, 2002, Geografi SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
-----------------, 2002, Geografi SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta
Bintarto, 1977, Penginderaan Jauh Untuk Studi Kota, Diktat Kuliah Puspics, FGE-UGM, Yogyakarta.
Lillesand dan Kiefer, 2004, Remote Sensing and Image Interpretation, Jhon Wiley & Sons, Inc., USA.
Soenardi Prawirohatmodjo, 1993, Fotografi Udara dan PenafsiranCitra untuk Pengelolaan
Sumberdaya, Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
http://www.calforests.org/glossary.html)
http://www. fwie.fw.vt.edu/tws-gis/glossary.htm
http://www:horeau.dnr.state.mn.us/mis/gis/tools/arcview/Training/WebHelp/Glossary/
Glossary3.htm)
http://www.waterquality.de/hydrobio.hw/RTERMS.HTM)
http://www amsglossary.allenpress.com/glossary/browse)
http:// www.nsc.org/ehc/glossar2.htm)
http://www.agriculture.purdue.edu/ssmc/Frames/newglossery.htm)
http:// www.epa.gov/heatisland/resources/glossary.html)
http://www biology.usgs.gov/s+t/SNT/noframe/zy198.htm)
http://www snowcover.gsfc.nasa.gov/glossary.html)
http://www wikipedia.org/wiki/Remote_sensing)
386
ASSESMENT
A. Assesment Pembelajaran 1
1. Kompetensi Guru
Evaluasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
B. Assesment Pembelajaran 2
1. Teori dan Desain Pengembangan Pembelajaran
Tes Formatif 1:
1.
Teori ilmiah yang melandasi desain silabus dan RPP yang berkaitan
dengan proses belajar.
a. Teori analisis peserta didik
b. Teori pembelajaran
c. Teori belajar
d.Teori komunikasi
387
2.
3.
4.
5.
6.
388
8.
9.
389
Tes Formatif 2
1.
2.
3.
4.
Bagian penting dalam LKS yang membedakan antara LKS satu dan
lainnya adalah:
a. bagian inti
b. bagian penutup
c. bagian awal
d. bagian akhir
5.
7.
8.
9.
391
Tes Formatif 3
1.
2.
4.
5.
c. Kemudahan penggunaan
d. Kecepatan
6.
7.
8.
9.
393
Tes Formatif 4
1.
2.
3.
4.
6.
7.
8.
Bukan deskripsi lembar soal tes uraian yang akan dikerjakan siswa:
a. berisi petunjuk pengerjaan soal
b. berisi pertanyaan terbuka
c. berisi kolom untuk menjawab soal
d. berisi alokasi waktu pengerjaan soal
9.
395
b. membuat kisi-kisi
c. mengidentifikasi tujuan pembelajaran
d. merumuskan tujuan penilaian
10. Kriteria penilaian hasil belajar A, B, C, D atau E diperoleh dari standar
skor berbentuk:
a. interval skor
b. angka
c. skala ordinal
d. skala nominal
396
C. Assesment Pembelajaran 3
1. Penelitian Tindakan Kelas
Evaluasi A:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Evaluasi B:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kunci Jawaban
A. Assesment 1
B. Assesment 2
Evaluasi Formatif 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Evaluasi Formatif 2
1.
2.
3.
4.
5.
398
6.
7.
8.
9.
10.
Evaluasi Formatif 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Evaluasi Formatif 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
399
C. Assesmet 3
PTK Evaluasi A:
1. Guru yang selalu berusaha menemukan kelemahan dalam pembelajaran
yang telah dilakukan, dan berusaha untuk memperbaiki.
2. Guru profesional senantiasa melakukan PTK, walaupun tidak secara
formal.
3. Karena PTK bersifat kontekstual; hal yang ditemukan do satu kelas belum
tentu berlaku di tempat lain.
4. Peneliti tidak akan punya waktu untuk melakukan karena PTK dilakukan
sambil mengajar.
5. Mengidentifikasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi, kemudian
mencari alternatif metode.
6. UUntuk "mendiagnosis penyakit" secara tepat. Padanannya dengan peneliti
PTK adalah "mendeskripsikan masalah secara rinci".
7. Tes hasil belajar, lembar observasi, dan kuesioner
8. Menemukan akar-masalah" dan "menyusun hipotesis-tindakan"
9. Mendeskripsikan masalah secara rinci, menemukan akar masalah secara
seksama, memilih akar masalah yang akan diperbaiki, dan berkolaborasi
dalam menemukan akar masalah maupun merencanakan tindakan untuk
memecahkannya.
10. Masalah mempunyai beberapa kemungkinan penyebab; akar-masalah
adalah salah satu penyebabnya.
11. Jumlah kendaraan bermotor terlalu banyak, tidak sebanding dengan luas
jalan yang tersedia
12. Hasilnya akan mengecewakan. Resep yang tidak berdasarkan diagnosis
yang cermat.
13. Input siswa, sistem UN, dan gaji guru; ketiga-tiganya tidak dapat
dipecahkan melalui PTK.
14. Untuk melokalisir akar-masalah; dalam kasus di atas jelas bahwa
penyebabnya bukan pada metode pembelajaran yang monoton atau media
yang konvensional, karena guru sudah cukup profesional. Jadi akarmasalah berada di luar itu.
15. Sebaiknya jangan; pengalaman mengajar biasanya kurang sistematis,
terutama dalam menerapkan siklus-siklusnya. Pengalaman sukses berarti
masalah sudah berhasil dipecahkan, tidak perlu dilakukan PTK lagi. Guru
yang sukses memperbaiki pembelajaran biasanya banyak menemukan
masalah-masalah baru, sesuai dengan prinsip "pemecahan masalah akan
menimbulkan masalah baru yang lebih banyak". Harusnya ia dengan
400
PTK Evaluasi B :
1. Siklus PTK dapat dianalogikan dengan resep dokter; satu resep adalah satu
siklus penelitian. Jika penyakit belum sembuh akan diberikan resep
berikutnya, sampai pasien sembuh.
2. Agar pembaca yang ingin menduplikasi hasil penelitian merasa yakin
bahwa kondisi kelasmya sama (atau tidak sama) dengan kondisi kelas
penelitian. Jika sama ia akan melanjutkan duplikasi; jika tidak mungkin ia
akan membatalkan.
3. Perencanaan dalam Siklus I tidak lain adalah hipotesis tindakan yang sudah
direncanakan sebelumnya. Perencanaan dalam siklus II dibuat
berdasarkan refleksi pada akhir siklus I; perencanaan dalam siklus III
dibuat berdasarkan refleksi pada akhir siklus II; dst. Analoginya dengan
pengobatan, Perencanaan adalah resep dokter.
4. Perencanaan PTK harus tercermin dalam RPP; tindakan yang diberikan
hendaknya dicetak bold agar jelas posisinya dalam pembelajaran.
5. Pelaksanaan berisi uraian tentang penerapan tindakan, sebagai variabel
bebas. Analoginya dengan pengobatan, Pelaksanaan mendeskripsikan
tentang kelancaran atau hambatan proses meminum obat.
6. Pengamatan berisi data tentang hasil peningkatan variabel yang ingin
ditingkatkan, sebagai variabel terikat, baik data kuantitatif berupa angkaangka maupun kualitatif berupa kata-kata. Analoginya dengan
pengobatan, Pengamatan mendeskripsikan tentang peningkatan kesehatan
pasien.
7. Refleksi berisi analisis terhadap data Pengamatan, tentang keberhasilan dan
kegagalan tindakan. Terutama kegagalan, dianalisis penyebabnya untuk
diperbaiki pada siklus berikutnya. Analoginya dengan pengobatan dokter,
Refleksi adalah analisis dokter ketika pasien datang lagi kepadanya.
8. Tindakan dalam siklus baru harus berbeda secara signifikan dari siklus
sebelumnya.
9. Variabel yang ingin ditingkatlkan, atau variabel terikat.
10. Agar valid, yaitu mengukur yang seharusnya diukur.
11. Disamping akan melelahkan peneliti, instrumen untuk variabel perlakuan
biasanya tidak dibuat berdasarkan kisi-kisi.
401
Daftar Pustaka
Bersama
Bullard, R. et.al. (1994). The Occasional Trainers Handbook. New Jersey: Educational
Technology Publications.
402
Bullard, R. et.al. (1994). The Occasional Trainers Handbook. New Jersey: Educational
Technology Publications.
Cecep Kustandi (2010). Menggunakan Media Pembelajaran di dalam Pelatihan.
(Makalah ToT)
Coghlan, D and Brannick, T. (2005). Doing Action Research in Your Own
Organization. London: SAGE Publications
Dasuki, H.A. Hafizh. (pemred).1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van
Houve
Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14
tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
Diaz, Carlos. Pelletier, Carol Marra. Provendo, Carol. 2006. Touch the Future
Teach. Boston: Pearson
Dick, W., Carey, L & Carey, J.O. (2005). The Systematic Design of instruction. New
York: Pearson Allyn and Bacon.
Dick, W., Carey, L & Carey, J.O. (2005). The Systematic Design of instruction. New
York: Pearson Allyn and Bacon.
DPR RI. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
Ekojatmiko & Winarno. (2003). Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas.
Ekojatmiko & Winarno. (2003). Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Depdiknas.
Era Sentanu.QUANTUM IKHLAS (Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati) The power of
positive feeling
Fernandez, C., and Yoshida, M. (2004). Lesson Study: A Japanese Approach to
Improving Mathematics Teaching and Learning. New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates Publishers.
Fullan, Michael. 2007. The New Meaning of Educational Change. New York: Teacher
College Press
Goleman, Daniel.2000. Kecerdasan Emotional. Terjemahan T. Hermaya. Jakarta:
Gramedia
Goleman, Daniel.2000. Kecerdasan Emotional. Terjemahan T. Hermaya. Jakarta:
Gramedia
403
Hermawan. 1983.Etika Keguruan : Suatu Pendekatan terhadap Profesi dan Kode Etik
Guru Indonesia. Jakarta: Margi Rahayu
Indonesia (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005
Tentang Standar Pendidikan Nasional.
Indonesia (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen.
Isyoni dan Suarman, 2003. Falsafah dan Sistem Pendidikan. Pekanbaru: Unri Press
Khalifah, Mahmud, Usamah Khutub, 2009. Menjadi Guru yang Dirindu: Bagaimana
Menjadi Guru Yang Memikat dan Profesional. Terjemahan Muhadi Kadi.
Surakarta :Ziyad Visi Media
Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Koshy, K. (2005). Action Research for Improving Practice. London: Paul Chapman
Publishing
Lewis, C., Perry, R., and Hurd, J. (2004). A Deeper Look at Lesson Study. Educational
Leadership.
Made Putrawan, 2000. Bahan Ajar Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas.
Universitas Negeri Jakarta.
Masnur Muslich (2008). KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Masnur Muslich (2008). KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mathematics and Science Teacher Education Project. Improving School. 9 (1): 47-59.
McCarty, Andrew. 2006. How to Positive Thingking (Mengembangkan Kepribadian
dengan Berpikir Positif) Terjemahan oleh R. Hikmah. Jakarta : Prestasi
Pustakaraya
McNiff, J and Whitehead, J. (2002). Action Research: Principles ang Practice. London:
Routledge Falmer
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
404
405
406
Stevenson., H.W., and Stigler, J.W. (1999). The Learning Gap. New York:
Touchstone.
Stigler, J.W., and Hiebert, J. (1999). The Teaching Gap: Best Ideas from the Worlds
Teachers for Improving Education in the Classroom. New York: The Free
Press.
Stringer, ET. (2007). Action Research. Third Edition. London: Sage Publication Inc.
Suharsimi Arikunto, suharjono dan Supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bina
Aksara, Jakarta.
Suharsimi, A. (1999). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi, A. (1999). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukadi. 2006. Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu
Sukadi. 2009. Guru Powerful Guru masa depan. Bandung: Kolbu
Suparman. A. (1997). Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI.
Suparman. A. (1997). Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI.
Suprayekti. (2002). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: FIP UNJ (tidak diterbitkan).
Suprayekti. (2002). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: FIP UNJ (tidak diterbitkan).
Suprayekti. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: FIP UNJ (tidak diterbitkan).
Suprayekti. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: FIP UNJ (tidak diterbitkan).
Surajiyo. 2007. filsafat ilmu: Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Suseno. Franz Magnis. 1997. Etika Dasar: Masalah Pokok Filsafat Moral. Jakarta:
Kanisius
Teacher Education Project. Journal of In-service Education. 32 (2): 171-184.
Tim Akhlaq. 2003. Etika Islam. Terjemahan Ilyas Abu Haidar. Jakarta: Al-Huda
Tim Akhlaq. 2003. Etika Islam. Terjemahan Ilyas Abu Haidar. Jakarta: Al-Huda
Tim Akhlaq. 2003. Etika Islam. Terjemahan Ilyas Abu Haidar. Jakarta: Al-Huda
Tim Pengembangan dan kualitas pembelajaran, 2008. Materi Workshop
Pengembangan dan Peningkatan Kualitas Pembelajaran di LPTK (PPKP).
407
Bidang
408