Professional Documents
Culture Documents
Fasisme 1
Fasisme 1
FASISME
Dasar Teoritis
Setiap diskusi tentang Fasisme harus memusatkan diri pada tujuh gagasan
dasar yang ditemukan dalam fasisme. Walaupun tekanannya bervariasi, gagasan
ini hampir selalu ditemukan dalam tulisan kaum Fasis yang terdiri dari:
1. Irasionalisme
2. Darwinisme Sosial
3. Nasionalisme
4. Negara
5. Prinsip Kepemimpinan
6. Rasisme (Lebih penting dalam sosialisme nasional daripada fasisme)
7. Antikomunisme.
Dua ide pertama paling baik dilihat sebagai tema-tema dasar yang secara
eksplesit jarang dinyatakan. Semua konsep ini saling berhubungan, tetapi kita
perlu menganalisanya secara terpisah dapat memahaminya secara baik sempurna.
Irasionalisme menembus pendekatan fasisme tetapi karena sifatnya, kita
agak sulit menganalisanya. Yang lebih penting lagi, irasional melahirkan
penolakan atas pendekatan abad 19 terhadap masalah-masalah sosial. pendekatan
ini pada dasarnya bersifat rasionalis, baik marxis maupun demokrasi liberal. ia
melihat masalah-masalah sosial yang dapat diidentifikasikan yang dapat
dipecahkan melalui penerapan nalar dan ilmu pengetahuan. Konters dengan
pendekatan ini, fsisme menolak penerapan dan ilmu pengetahuan pada maslahmasalah soal dan cendrung menggunakan mitos, appeal yang bersifat emosional,
dan kebencian sebagai alat manipulasai. Anggapan dasarnya adalah bahwa
manusia bukanlah makhluk rasional. Mereka tidak perlu dan tidak dapat
bermusyawarah; mereka hanya dapat dipimpin dan manipulasi.
Secara kontras, ini merupakan bagian dari imbauan fasisme dan sosialisme
nasional. Bila anda merasa terancam secara finansil, sosial, dan emosional,
imbauan yang berdasarkan pada kebencian ras dan nasionalisme yang hebat, yang
menimbulkan perasaan harga diri dan martabat sebagai anggota bangsa atau ras
yang lebih unggul dibanding orang lain yang dianggap sebagai ras yang inferior
akan sangat efektif.
Fasisme dan sosialisme nasional menimbulkan rasa kebersamaan,
superioritas dan keamanan pad mereka yang merasa tersisih, inferior dan
terancam. Dan hal ini berjalan sedemikian rupa sehingga persamaan tidak perlu
dipersoalkan.
Darwinisme sosial. Darwinisme sosial adalah sebutan yang secraa umum
diberikan pada toeri-teori sosial yang memandang kehidupan sebagai perjuangan
untuk hidup lebi lama dalam setiap spesies dan juga antar spesies. Dalam bukunya
On The Origin of Species by Means Natural Selection (1859), Darwin
penduduk atau bangsa, bahwa negara itu adalah masa lalu, masa sekarang, dan
masa yang akan datang; bahwa negara melambangkanm kesadaran bangsa yang
bersifat permanen, bagwa negara mendidik warganya dalam kebajikan. Inilah
hubungan antara negara dan nasionalisme dalam ideologi Fasis. Negara dipandang
sebagai perwujudan pisik semangat bangsa. Negara adalah pembawa semua
gagasan dan cita-cita yang secara berbarengan membentuk dasar bagi
nasionalisme.
Bagi kaum Fasis , negara dan nasionalisme tidak dapat dipisahkan begitu
saja. Negara, demikian Mussolini, adalah sarana kebudayaan dan semangat
penduduk, ia merupakan kekuatan pendorong yang bersifat intergratif serta dapat
memusatkan semangat bangsa dan nasionalisme negara.
Prinsip kepemimpinan. Negara adalah mekanisme untuk menjalankan
kepercayaan-kepercayaan fasis, dan berproses diatas prinsip kepemimpinan atau
prinsip Fuhrer, yang menyatakan bahwa setiap bawahan mutlak harus taat dan
setai pada pemmimpin absolut. Hirarki pemimpin ini, dengan kepemimpinan
puncak yang bersifat tunggal dan absolut, adalah ciri-ciri penting fasisme. Dalam
prakteknya para pemimpin ini juga cenderung menjadi apa yang kita sebut
pemimpin karismatik, yakni orang yang dapat menarik orang lain dengan
menggunakan kekuatan kepribadiannya. Oleh karena itu beberapa gerakan fasis
menyelamatkan kematian pemimpin.
Dalam fasisme , partai mempunyai peranan yang mirip dengan peranan
yang mirip dengan peranan partai Komunis dalam pemikiran Lenin. Partai adalah
ujung tombak negara atau ras, bukannya proletariat, tetapi ide umumnya sama,
partai adalah pelopor orde baru yang akan muncul. Bagi kaum Sosialis Nasional,
orde yang baru lebih didasrkan pada ras.
Antikomunisme,
salah
satu
aspek
ideologi
fasisme
yang
memungkinkannya diterima banyak orang adalah sikapnya yang antikomunisme,
sebagaimana diungkapkan oleh seorang sarjana fasisme, sejak permulaan fasisme
bersikap antikomunisme. Inilah aspek pendekatan anti rasionalis fasisme, dan
penolakannaya yang umum terhadap dunia modern, tetapi menjadi elemen yang
berarti dalam imbauan fasisme.
Kaum komunis menegaskan bahwa antikomunisme adalah satu-satunya
sifat fasisme yang jelas dan karenanya ia tidak dapat sama sekali dianggap sebagai
ideologi, tetapi hanya merupakan reaksi terhadap kejadian abad ke 20, khususnya
perkembangan golongan proletar yang terorganisir. Walaupun penafsiran ini
mempunyai manfaat, namun ia telah kehilangan kompleksitas fasisme dan
nsosialisme nasional.
Fasisme dan sosialisme nasional tidaklah hanya bersifat antikomunisme,
tetapi juga anti komunis, tetapi juga anti intelektual, antirasional, dan anti modern.
Sebagimana yang dikemukakan oleh kaum komunis, banyak ideologi
fasisme peetama-tama berkembang melalui praktek dan tidak pernah terkait erat
dengan teori. Tetapi alpanya koherensinya rasional dapat dianggap sebagai bagian
intergral ideologi-ideologi dan bagian penolakan terhadap apa yang dilihat sebagai
pendekatan komunisme yang sangat intelektual dan sangat rasional.
SISTEM EKONOMI