Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
DEVI ANDRIANI
BD.1101009
OLEH :
DEVI ANDRIANI
BD.1101009
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY E DENGAN POST OP
KISTA OVARIUM DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR
TANGGAL 13 S/D 15 MEI 2014
Oleh :
DEVI ANDRIANI
BD. 1101009
Karya tulis ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk di ujikan dan dipertahankan
di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmia Program studi D III Kebidanan
Akademik kebidanan Reformasi Makassar
Makassar, 9 Mei 2014
Pembimbing,
Mengetahui :
Di Rektur
AKBID REFORMASI MAKASSAR
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY E DENGAN POST OP KISTA
OVARIUM DI RUMAH SAKIT UMUM SAKIT UMUM
DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR
TANGGAL 13 S/D 15 MEI 2014
Yang disusun dan diajukan oleh :
DEVI ANDRIAN
BD. 1101009
Telah Dipertahankan Di Hadapan Penguji
Pada hari
: selasa
Tanggal
: 24 juni 2014
TIM PENGUJI
1. Selvi pangarean, S.ST S,KM, M, Kes
3. Hasni, S. ST
Disahkan oleh,
Direktur Akbid Reformasi Makassar
Dengan ini saya menyatakan bahwa Dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan sebelumnya untuk memperoleh gelar ahli madya/gelar
kesarjanaan di suatu perguruan Tinggi, dan
terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
secara tertulis diacu dalam naska hini dan disebut dalam daftar pustaka.
Apabila saya melanggar pernyataanini, maka saya dapat dituntut dan dicabut
gelar ahli madya yang telahsayaperoleh.
MATERAI
6000
DEVI ANDRIANI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Masa Esa atas berkat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
baik. Adapun penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada progam studi Diploma III Kebidanan Akbid
Reformasi Makassar.
Adapun judul yang penulis ajukan sebagai berikut: Asuhan Kebidanan Pada
NyE Dengan post-op Kista Ovarium Di Rumah Sakit Umum Daerah labuang baji
Makassar Penulis sadar sepenuhnya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
segala keterbatasan dengan kelemahan yang ada sebagai manusia biasa sehingga Karya
Tulis Ilmiah
mengharapkan masukan berupa saran dan kritikan yang bersifat membangun dari
berbagai pihak yang menjadi motivasi yang tak terhingga bagi penulis. Pada kesempatan
ini pula penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua ayahanda Irwan dan
ibunda Siti Hajar dan semua pihak yaitu :
1. Dra. Hj. Samsia La Asa selaku ketua Yayasan Pendidikan Murhum Makassar.
2. Ibu Orvianti, S.ST, M.Kes selaku Direktur Akbid Reformasi Makassar.
3. Ibu Hasni, S.ST Pudir I selaku penguji Akbid Reformasi Makassar dan selaku
penguji.
4. Ibu Tuti Asa, Amd. Keb selaku Pudir II Akbid Reformasi Makassar
5. Ibu Selvi Pangareang, SKM. S.ST. M.Kes selaku pembimbing yang besedia
meluangkan
Akhirnya semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan penulis berharap
semoga Tuhan Yang Maha Esa membrikan berkat yang setimpal atas bantuan dan jasajasa semua pihak yang telah berupanya membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilimia
ini. Amin.
Makassar , Juni2014
Penulis
BIODATA PENULIS
A. Identitas
1. Nama
: DEVI ANDRIANI
2. Nim
: BD. 1101009
3. Jenis Kelamin
: PEREMPUAN
4. Tempat/tanggal lahir
5. Suku/bangsa
6. Agama
: ISLAM
7. Alamat
: Jln, pampang02 lr 05
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Negeri 2 Wera tahun 2005
2. Tamat SMP Negeri 2 Wera tahun 2008
3. Tamat SMA Negeri 2 Wera tahun 2011
4. Mengikuti Pendidikan Akademi Kebidanan Reformasi Makassar tahun
2011 sampai sekarang.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL............................................................................
HALAMAN JUDUL................................................................................
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR...............................................................................
vi
BIODATA PENULIS...............................................................................
vii
DAFTAR ISI.............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
3
3
5
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
27
31
34
49
51
51
51
54
55
56
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V
67
68
68
69
70
F. Implementasi .......................................................................
71
G. Evaluasi ...............................................................................
71
PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................
73
B. Saran....................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Tabel 2.1 Pendokumentasian alur pikir bidan....................................
Halaman
34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar Kista Denoman Musinosa .....................................................
.........................................................................................................13
2. Gambar Kista Serosa ..........................................................................
.........................................................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran I : Satuan Acara Penyuluhan ...............................................
2. Lampiran II : Surat izin pengambilan Data di Rumah Sakit
Labuang Baji Makassar ........................................................................
3. Lampiran III : Lembaran Konsul KTI ................................................
4. Lampiran IV : Surat Bebas Administrasi ............................................
Lampiran V : Surat Persetujian KTI
SINGKATAN KATA
1. JPS
2. G P A
3. KB
: Keluarga Berencana.
4. GV
: Ganti Verban.
5. USG
: Ultrasono Grafik
6. EKG
: Elektro kardografi
7. LH
: Lutelzimng Hormone
8. FSH
9. RL
: Range Lakta
10. IBI
11. WHO
12. GSR
15. Ny
: Nonya
16. N
: Nadi
17. S
: Suhu
18. P
: pernapasan
19. TD
: Tekanan Darah
20. AKI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan, fisik, mental dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kencacatan dalam semua hal
yang berkaitan dengan system reproduksi, karena hal tersebut dapat menyebabkan
kematian, serta fungsi dan prosesnya juga berarti bahwa orang dapat mempunyai
kehidupan seks yang memuaskan dan aman. (Taufan Nugroho. 2010, hal).
Kista ovarium banyak terjadi pada wanita usia subur atau usia reprodoksi
dan biasanya dapat mengecil atau hilang dengan sendirinya setelah wanita itu
memasuki masa menupause, karena menurunnya aktifitas induk telur, namun kista
kista perlu diwaspadai karena tanda dan gejalannya seringkali tidak disaari dann baru
di terdeteksi saat seseorang memeriksakan dirinya atau konsultasi kepada dokter.
(Ratnah Dewi Pudiastuti, 2010, hal. 41)
Menurut Word Health Organitation (WHO). Angka kejadian kista ovarium
secara umum sekitar 56.750 pertahun dan sebanyak 70% per 100.000 populasi dari
seluruh angka kejadian di Negara maju. (Mustafa. 2010).
Di Amerika serikat tahun 2012 diperkirakan jumlah kista ovarium yang
kejadianya terdiagnosa sekitar 23,400 orang (100%), 2013 diperkirakan meninggal
dunia berkisar 13.900 orang (59,400%). Angka kematian yang tinggi ini pada
awalnya di sebabkan oleh penyakit yang bersifat asimtomatik dan baru menimbulkan
keluhan apabilah sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada
stadium lanjut. (Haryono. 2009).
Angka kejadian kista ovarium dinegara ASEAN (Association of Southeast
Asian Nations) seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand tahun 2013 sebanyak
6.700 orang (39,41%) dari 17.000 penderita meninggal setiap tahunya (Boyke,2010).
f.
g. Dapat mendokumentasikan
kebidan telah dilaksanan pada ny.E dengan post op kista ovarium di rumah
sakit labuang baji Makassar tanggal 13 s/d 15 2014
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan
pelaksanaan program baik di Departemen Kesehatan maupun pihak Rumah Sakit
Labuang Baji Makassar dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
program sebagai upaya pencegaha atau penanganan penyakit ovarium sejak dini.
2. Manfaat Akademikk
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan
memperkaya khasana ilmu dan pengetahuan dan bahan acuan bagi penulis
selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagian bahan masuakan atau pertimbanga bagi rekan-rekan mahasiswa
program DIII Kebidanan Akbid reformasih Makassar dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan.
4. Manfaat bagi penulis
a. Sebagai salah satu persaratan dalam menyelesaikan ujian akhir di jenjeng
pendidikan D III Kebidanan Akbid Reformasi Makassar
psikososial
dilakukan
meliputi
pengkajian
status
emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien
terhadap keluarga-petugas keehatan dan lingkungannya.
3. Studi Dokumenter
Membaca dan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari
catatan dokter, bidan, perawat, petugas laboratorium, dan hasil pemerikasaan
penunjang lainnya yang dapat memberikonstribusi dan penyelesain tulisan
4. Diskusi
Mengadakan konsultasi dengan dokter , bidan dan perawat yang
menangani langsung klien tersebut serta mengadakan diskusi denagn dosen
pengasuh/pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini.
F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ilmia ini
terdiri dari:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang lingkup penulisan
C. Tujian penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umur tentang kista ovarium
1. Definisi Kista Ovarium
2. Jenis-Jenis Kista Ovarium
3. Etiologi
4. Patofisiologi
5. Gejala Klinik
6. Diagnosa
7. Prognosis
8. Komplikasi
9. Penanganan.
10. Penatalaksanaan Medik
B. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
1.Pengertian manajemen asuhan kebidanan
2.Tahap dalam manajemen asuahan kebidanan
C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP)
BAB III
STUDI KASUS
Langkah I pengkajian dan Analisa data dasar
Langkah II merumuskan diagnosa /masalah AKtual
Langhah III merumuskan diagnose/masalah potensial
PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas tentang kesenjangan antara teori
danpraktek
PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan hasil pelakasaan studi
kasus yang dilakukan dan juga berisi saran- saran operasional untuk
meningkatkan kualitas asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
seperti serosa akan membesar akibat adanya kehamilan. Oleh sebsb itu
manakala kista musinosum tertatas (terdetsksi) harus segera di angkat.
Penanganan kista musinosum pun harus dilakukan dengan seksama agar
tidak pecah. Jika pecah, maka cairan mirip kanjiitu akan membuat perletakan
antar organ-organ didalam rongga perut dan kista semakin sulitdi ambil.
Gambar 2.1. Kista Denoman Musinosa
yang khas pada kista Dermoid, dinding kista kelihatan putih keabu-abuan
dan agak tipis,sebagian kistik kenyal dan sebagian padat, biasanya manpak
satu kista besar denga ruanganya kecil-kecildi dalamnya.
Pada umumnya terdapat pada satu daerah pada dinding daerah
bagian dalam yang menonjol dan padat. Kista ini mengandung elemenelemen ektodermel, mesodermal, entodermal. Maka dapat ditemukn kulit,
Rambut, kelenjar sebase, gigi tulang rawan, serat otot jaringan ikat, mukosa
traktus gastro intestinalis epitelsaluran pernapasan dan jaringa tyroid. Pada
kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri mendadak pada
perut bagian bawah, ada kemungkinan sobek pada dinding kista denag akibat
pengeluaran isi kista dalam rongga peritonika. (sarwono 2009. hal 361)
Gambar 2.3 kista dermoid
Sumber; wiknjosastra, 2005. Hal 361
e. Kista Endometriosis.
Kista ini berasal dari sel-sel selaput dalam perut yang di sebut
yang disebut peritoneum, penyebabnya dapat menyebabkan dapat berupa
infeksi genetalia ( alat kandungan ) yangmenahun, misalnya keputihan yang
tidak ditangani sehingga kuman-kumanya masuk ke dalam rongga perut,
sehingga mudah terserang penyakit, gejala kista ini sangat khas karena
berkaitan dengan haid seperti diketahui, saat haid, tidak semua darah akan
tumpang dari rongga-rongga rahim keliang vagina, karena adapula yang
memetcik kerongga perut, kondisi ini merangsang sel-sel sakit dan rusak
yang ada di selaput perut sehingga akan memunculkan endometritis sering di
sebut kangker jinak, ia akan tumbuh di seluruh lapangan perut dan secara
perlahan menyebar kehampir semua organ tubuh mesalnya usus, hati, otak
kulit otot rahim, tetapi ympatnya tersebar yang paling sering dalaha induk
telur, induk telur yang terkena endometriosis akan membesar pada masa
haid, ini adalh akibat induk telur yang membengkak tersebut, begitu darah
keluar rasa sakit biasaanya akan berkurang, namun bilamana sudah terjadi
perlekatan didalam rongga perut, maka sakitnya dipelintir.
f.
Kista fibrioma
Tumor ini paling sering ditemukan pada penderita dalam masa
menopause dan sesudahnya dapat mencapai diameter sampai 30 cm, dan
bentuknya dapat mencapai 20kilogram. Permukaan tidak rata, konsistensi
keras,warnanya merah jambun ke abu- abuan. Fibroma ovari yang besar
biasanya mempunyai tangkai dan dapat terjadi torsi. (Winjkjosastro. 2009.
hal 362)
3. Etiologi
Kista ovarium oleh ganguan (pembentukan) hormone pada hipotalamus,
hipofisis dan ovarium.kista ovarium di bentuk bermacam sebab, Penyebab ini
yang menentinya akan menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa kista
ovarium, tipe folikuler merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan. Kista
jenis ini terbebtuk oleh karena pertumbuha folikuler yang tidak kontrol.Folikuler
adalah suatu ronnga cairan yang normal terdapat pada dalam ovarium. Pada
keadaan normal folikel yang berisi sel ini akan terbuka saat siklus menstruasi
untuk melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus folikel ini tidak terbuka
sehingga menimbulkan cairan yang nantinya akan menjadi kista. (Nugroho
Taufan . 2010).
4. Patofisiologi
Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan
kegelan pembentukan salah satu hormone tersebut bisah mempengaruhi fungsi
ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak
menghasilkan hormon hepofisi dalam jumlah yang tepat.fungsi ovarium yang
abnormal kadng menyebabkan penimbungan folikel yang terbentuk secara tidak
sempura didalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pemetangan dan
gagal melepaskan sel telur, Terbentuk secara tidak sempurna didalam ovarium
karena itu terbentuk kista didalam ovarium. (haryono. 2009).
Kista-kista ini terdiri dari folikel-folikel pra ovulasi yang telah
mengalami atresia (degenerasi). Pada sindromovarium polikisti, ovarium utuh
dan responsive FSH danLH tetapi tidak terjadi ovulasi, kadar FSH dibawah
normal, sepsjang stadium folikular dan haid. Kadar lebih tinggi dari normal tetapi
tidak memperlihakan lojokanya. LH yang terus menerus tenggi meningkat
pembentukan endrigen dan astrogen oleh folikel dan kelenjar adrenal. Folikel dan
ovulasi berdegenerasi dan membentuk kista. (Mustafa,2009)
5. Gejalak Klinik (Haryano,2009)
Kebanyakan tumor atau kista ovarium tidak bergejala, sebagian besar
gejala dari pertumbuhan, aktifitas endokrin atau komplikasi tumor, adalah :
a. Akibat pertumubah
1) Pembenjolan perut sebagian akibat adanya tumor atau kista di dalam
perut bagian bawah.
2) Ganguan miski yang diakibatkan oleh penekana kandung kencing
3) Tekanan tumor yang besar menimbulkan rasa berat dalam, Perut,
obstiasi, oedema tungkai, nafsumakan menurun dan sesak nafas.
b. Akibat aktifitas abnormal
pada umumnya tumur ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika
tumor tersebut mengeluarkan hormone.
c. Akibat komplikasi
1) Perdarahan ke dalam kista dapat mengakibatkan nyeri perut mendadak.
2) Perputaran tungkai/torsi menimbulkan nyeri abdomen mendadak.
3) Infeksi pada tumor menimbulkan gejala infeksi seperti badan
panas,
panggul)
Ada dua prinsip penting dalam manajemen kista ovarium antara lain:
a. Sikap wait end see
Oleh karena mayorita kista adalah kista fungsional
yang akan
melalui
batuk-batuk
kecil
yang
gunanya
akan
Kateterisasi.
Kandung kemih yang penuh menimbulkan trasa nyeri dan tidak
nyama pada penderita dan menyebabkan pendarahan. Karena itu dianjurka
pemasangan kateter tepap (Balon kateter) yang terpasang 24-48 jam atau
lebih lama lama lagi, tergantung jenis operasi dan keadaan penderita. Dengan
cara ini urine dapat ditampung dan diukur dalam kanton plastic secara
periodok. Bila tidak dipasang kateter yang tetap, dianjurkan untuk melakukan
kateterisasi rutin kira-kira 12 jam pasca bedah kecuali bila penderita dapat
berkemih sendiri sebanyak 100cc.
g. Pemberian obat-obatan
1) Antibiotok,kemoterapi dan antiinflemasi
Cara pemiliha dan pemberian antibiotic sangat bededah-bedah
deisertiap institute, bahkan satu institute pun masing-msing doktet
mempunyai cara dan pemilihn uang berlainan.
2) obat-obatan pencegah perut kembung
Untuk mencegah perut kembung dan untuk memperlancar kerja
sluran pencernaan dapat diberikan obat-obatan secara suntikan dan
peroral.
3) obat-obatan lainya.
Untuk meningkatkan vitalis dan keadaan umum penderita dapaat
diberikan robaransia, obat anti inflamasi atau bahkan tranfusi darah pada
penderita yang anemis.
h. Perawatan rutin
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran adalah :
1) Tanda-tanda vital meliputi : tekanan darah (TD), jumlah nadi permenit
(N), frekuensi pernapasan permenit (P), sehu badan (S)
2) Jumlah cairan yang masuk dan keluar (urine)
3) Pemeriksaan lainya menurun jenis operasi dak kasus.
B. Proses manajemen asuhan kebidanan (Estiwidani,D,ddk,2009)
mulai
dari
pengkajian,
analisis
data,
diagnosis
kebidanan,
primer preriodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut
bersama
bidan
terus
menerus,
misalnya
pada
waktu
wanita
tersebut
dalampersalinan.
Langkah V . Merencanakan asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh, ditentukan
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnose atau masalah diidintifikasi atau antisipasi, pada langkah ini data
dasra yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh
tidak hanya meliputi aoa yang sudah teridentifikasi dan kondisi klien atau dari
setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi
terhadap wanita tersebutsepertiai apa yang dipikirkan akan terjadi berikutnya,
apakah dibutuhkana penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila
ada masalah-masalah yang berkaitan dengan social ekonomi, cultural atau masalah
psikologis.
Langkah VI : meleksanakan perencanaan.
Pada langkah ini, rencana asuaha yang menyeluruh dilangkah kelima
harus dilakukan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisah dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh
klien. Atau anggotan tim kesehatan lainya. Jika bidan tidak melakukan sendiri, ia
tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaan,memeatikan
langkah-langkah tersebut bener-benar terlaksana. Dalam situasi dimana bidan
berkolaborasi denga dokter, untuk untuk menengani klien yang mengalami
komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
bertanggung jawab terhadap terlaksanaan rencana asuhan bersama yang
diperole melelui anemnesi. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari
sudut pandang pasien.Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhan yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung
denga diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang
akan disusun.
2. O (Data Objektif)
potensial
dan
kebutuhan
tindakan
segera
harus
harus bisah mencapai criteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu
tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien
mencapai kemajuan dan harus sesuai hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain,
antara lain dokter. (Mushihatun,2009).
BAB III
STUDI KASUS
No. Register
:291518
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
: Ny E
b. Umur
: 37 tahun / 47 tahun
c. Nikah/lamanya
: 1/ 4 tahun
d. Suku
: makassar
e. Agama
: Islam
f.
: SMA
/ SMA
g. Pekerjaan
: IRT
/ Wiraswasta
h. Alamat
Pendidikan
/ Tn S
/ Makassar
/ Islam
2. Data biologis
a. Keluhan utama
Klien merasa nyeri pada luka operasi.
b. Riwayat keluhan utama
1) Nyeri dirasakan setelah operasi pengakatan kista ovarium pada tangga 13
mei 2014 jam 10:30 wita
2) sifat keluha dirasakan lebih berat jika klien terlalu banyak bergerak
3) untuk mengatasi rasa nyeri, klien banyak berbaring dan bergerak lebih
hati-hati.
3. Riwayat kesehata lalu
a. Tidak ada riwayat penyakit menular seksual (AISD/HIV dan sipilis).
b. tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus dan
keganasan.
4. Riwayat Kesehata Keluarga
tidak ada riwayat penyakit turunan.
5. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat haid
1) menarche
: Umur 13 tahun
2) siklus haid
: 28-30 hari
3) lamanya
: 5-7 hari
8. Data Psikologi
a. Klien menganggap bahwa operasi merupakan jalan keluar yang terbaik.
b. Klien dapat beradaptasi dengan keadaan dan lingkungan
c. klien mendapat keringkan biaya perawatan melalui jaminan
pelayanan
social (JPS).
d. Selama proses operasi klein hanya dapat berdoa agar dapat menjalani proses
operasi dengan baik.
9. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
: Composmentis .
3. Ekspresi wajah
bergerak
b. TTV : TD : 90 /60 mmHg
S : 366C
N : 82 / menit
P : 24 menit
c. Kepala
inpeksi : keadaan rambut cukup bersih,tidak berketombe,dan tidak mudah
rontok.
palpasi : tidak teraba massa dan nyeri tekan
d. Wajah
inspeksi : tampak pucat,ekspresi wajah kadang meringgis terutama bila
bergerak, klien mampak cemas,tidajk ada oedema.
leher
inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,limfe,jugularis
palpasi : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
Tidak ada nyeri tekan.
g. payudarah
inspeksi : simetris kiri dan kanan,putting susu terbentuk dan menonjol
palpasi : tidak teraba benjolan tidak ada nyeri tekan.
h. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka bekas operasi memanjang ditutupi verbaand steril
ukuran kurang lebih 20 cm,tidak ada pembesaran darah.
Palpasi : nyeri tekan pada daerah sekitar operasi.
i.
Ekstremitas
Atas : semetris kiri dan kanan,tampak ada benjolan pada lengan kiri
terpasang infus RL + Dextrosa 5%,28 tetes/menit.
Bawah : simetris kiri dan kanan,tidak ada varices (+)
pengobatan
a. a.infus Ringer lakkta (RL) 2
b. Data objektif
1) keadaan umum klien masih tmpak lemah .
2) tampak luka jahitan tertutup perban steril dengan ukuran 20 cm
c. Analisa dan Interprestasi Data
Terputusnya kontinutitas jaringan otot, kulit dan serabut akibat dari
regangaan otot abdomen yang berlebihan saat operasi dengan adanya luka inimaka
dapat merangsang ujung ujung saraf sehingga timbul rasa nyeri. (Prawirohardjo,
2009 hal. 672)
C. LangkahIII . Merumuskan Diagnossa/Masalah potensial
Potensial terjadinya infeksi,pada luka operasi.
1. Data Subjektif
a. Klien dioperasi tangaal 13 mei 2014 jam 10.30 wita.
: 100/70-140/90 mmHg
: 70-90/menit
: 16-24/menit
: 36-37,56C
3. rencana tindakan
Tanggal 13 mei 2014, jam 17.35 wita
a. observasi tanda-tanda vital
rasional : tanda vital merupakan suatu indicator untuk mengetahui keadaan
kilen.
b. jelaskan penyebab nyeri
Rasional : Dengan mengetahui penyebab nyeri, klien dapat memahami Dan
mengerti timbulnya nyeri yang dirasakan
c. Anjurkan ibu istrahat yang cukup
Rasional : istrahat yang cukup memberikan kesempatan otot dan otak untuk
relaksasi setelah mengalami prosess operasi sehingga Pemenuhan tenaga
serta stamina klien dapat berlangsung dengan baik.
d. beri penjelasan tentang personal hygine yaitu menganti
menganti pakaian dalam bila basah/kotor.
Rasional : Dengan melakukan kebersihan diridapat membersihan rasa
Nyaman dan mencegah terjaadinya infeksi terutama daerah Bekas
operasi.
e. Observasi pemberian Cairan infus
TD
: 90/60 mmHg
: 80 kali/menit
P
S
: 24 kali /menit
: 37,56C
2. Kaji nyeri
Hasil : nyeri mulai berkuran
3. Mengajar tehnik relaksasi
Hasil : klien memahami teknik yang telah diajak dan mengikuti teknik di ajarkan
4. Menjelaskan penyebab nyeri
Hasil : klien mengerti dengan penjelasan yang diberikan
5. menjelaskan perubahan pasca operasi yaitu perasaan sakit pada perut Bagian
bawah yang disebabkan oleh kontraksi rahim dan berecak darah yang berupaa
cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vaagina.
Hasil : Klien mengerti tentang perubahan pasca operasi
6. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
Hasil : tidak ditemikan tanda-tanda infeksi
7. Memantau input dan output tiap 24 jam
Hasil : jumlah pemasukan 1500cc dan jumlah pengeluaran1200cc.
8. Menganjurkan dan memantau klien untuk mengkomsumsi makanan yang Bergizi
Hasil : Klien mengikuti anjuran yang diberikan dank lien sudah mulai Maka .
9. Menganjurka klien untuk istrahat yang cukup yaituistrahat/tidursiang1/2
1 jam,istrahat / tidur maam7-8 jam
Hasil : tidur siang 15 menit dan tidur malaam 4-5 jaam
10. memberikan penjelasan tentang personal hygiene.
Haasil : klien memahami dan mengerti tentang penjelasan yang telah berikan .
11. penatalaksanaan pemberian obat berdasarkan intruksi dokter yaitu:
a. Ibu tidak ada riwayat penyakit DM, Hipertensi, Hepatitis maupun penyakit
menular
b. Ibu tidak ada riwayat opname, operasi sebelumnya
c. Ibu tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan
d. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan minuman
B. Riwayat obstetric
1. Riwayat haid
-
Menarche
: 14 tahun
Siklus haid
: 28 30 hari
Lamanya
: 5 7 hari
Dismenorhe
: Ada
Gv PvAo
3. Riwayat KB
-
N : 80x/menit
S : 36.5 C
P : 20x/menit
9. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
10. Payudara : simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk, tidak ada nyeri
tekan
11. Abdomen : tampak luka operasi yang tertutup dengan kasa steril dan
terdapat nyeri tekan pada luka operasi
12. Vulva : tampak adanya pengeluaran darah sedikit dari jalan lahir
13. Eksterimitasatas & bawah : tidak ada oedema & varises, masih terpasang
infus RL 28 tts/menit
E. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb
: 10.8 g/dl
b. Leukosit
c. Eritosit
: 0.2
: (+)5-10
: (-)
f.
: (-)
Bact
g. Cristal
: (-)
h. Glukosa
: 114 mg/dl
i.
Ureum
: 27.9 mg/dl
j.
Kreatinin
: 0,64 mg/dl
DO
:
Luka Bekas Operasi Tertutup Dengan Kassasteril.
TTV : TD :120/70 mmHG
N : 80 x/i
S : 36,5 0C
P : 20 x/
Analisa dan Interpretasi Data
Tindakan operasi dilakukan pada kista ovarium adalah pengangkatan
Penyakitnya
DO
:Klien nampak gelisah
Analisa Dan Interpretasi Data
Kurangnya Pengetahuan Tentang Penyakitnya sehingga Klien Merasa
Cemas dengan Keadaan Penyakinya yang di alami
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIANGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial Terjadi Infeksi Pada Luka operasi
DS
:Klien Mengatakan Nyeri Luka operasi
DO
: -Luka masih Tampak basah
-Wajah Tampak Meringis
Analisa Dan Interpretasi Data
Terputusnya kontinuitas Jaringan tubuh akibat perlukaan yang merupakan
berkembangnya kuman, utamanya bila luka basah atau tidak di Rawat Secara
Aseptik & Antiseptik (Obstetri Fisiologi UNPAD ,Hal 296 )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
ada data yang menunjang,pemberian obat-obatan oleh dokter
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI
Diagnosa
N = 80 x/i
S = 36,5oC
P = 20 x/i
- Tidak ada tanda-tanda infeksi luka operasi
Rencana tindakan :
1. Observasi TTV
Rasional : untuk mengetahui keadaan ibu
2. Rawat luka operasi dengan memperhatikan teknik septik danantiseptik
Rasional : untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi
3. Beri HE tentang gizi seimbang
Rasional : dengan mengkonsumsi makanan yang megandung gizi seimbang sangat
bermanfaat untuk memperlancar metabolism tubuh
4. Beri HE tentang personal hygiene
Rasional : untuk memberi kenyamanan dan mempercepat proses penyembuhan
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Rasional : dapat mempercepat pemulihan dan kekuatanpada ibu.
2. Nyeri luka bekas operasi
Tujuan : Nyeri hilan
Kriteria
: - Nyeri ibu berkurang
-
Rencana tindakan
1. Kaji tingkat nyeri
Rasional : untuk memudahkan tindakan selanjutnya
Rencana tindakan
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Rasioanal : dapat memberi rasa nyaman dan ibu dapat beristirahat dengan
tenang
2. Beri dukungan moral
Rasional : akan membesarkan hati sehingga ibu akan lebih tabah dalam
menghadapi situasi sekarang
3. Jelaskan kepada klien tentang penyakitnya
Rasional : agar ibu dapat mengurangi rasa cemas tentang penyakit yang
sedang di alami klien.
LANGKAH VI PELAKSANAAN TINDAKAN / IMPLEMENTASI
1. Mengobservasi TTV
Hasil : TD = 120/70mmHg
N = 80 x/i
S = 36,5oC
P = 20 x/i
2.Merawat luka operasi dengan memperhatikan teknik septic dan antiseptik
Hasil : luka masih tertutup dengan kasa steril
3.Memberi HE tentang gizi seimbang
4.Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
5.Mengkaji tingkat nyeri
6.Menjelaskan penyebab nyeri
7.Memberi posisi yang nyaman pada ibu
8.pemberian anagetik dan antibiotic
Hasil
: TD = 120/70mmHg
p : 20/i
N = 80 x/i
S = 36,
No. Register
: 291518
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
A.Identitas ibu
1. Nama
: Ny E
2. Umur
: 47 tahun / 47 tahun
3. Suku
: Bugis
4. Nikah/lamanya
: 1/4 tahun
5. Agama
: Islam
6. Pendidikan
: SMA
7. Pekerjaan
: IRT
8. Alamat
/ Tn S
/ Bugis
/ Islam
/ SMA
/ Wiraswasta
: Jl.Pulau alor/poro
:82menit
P : 24/menit
S : 386C
5. Tampak luka jahitan tertup kassa steril dengan ukuran kurang dari 20 cm
6. ada nyeri tekan
7. terpasang infuse RL dan Dextrose dengan 26 tetes/ menit padatungkai atas.
8. terpasang kateter tetap dengan jumlah urine 1200cc
D.ASSESMENT (A)
Post-op.kista ovarium hari 1,nyeri luka operasi,dan potensial terjadi infeksi
E.PLANNING (P)
Tanggal 13 mei 2014 jam 16:00 wita
1. memberikan salam / sapa pada klien dengan ramah
Hasil : klien merasa senang.
2. Mengobservasi tanda-tanda vital.
Hasil : TD = 90/60mmHg
N = 82 x/menit
S = 38,oC
P = 24 x/menit
3. kaji nyeri
Hasil : nyeri mulai berkurang
3 kali / 1
1 amp/ 8 jam
e. injeksi ketorolac
1 amp / 8 jam
No. Register
: 291518
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
A. Identitas ibu
1. Nama
: Ny E
2. Umur
: 37 tahun / 47 tahun
3. Suku
: Bugis
4. Nikah/lamanya
5. Agama
/ Tn S
/ Bugis
: 1x / 4 tahun
: Islam
6. Pendidikan
/ Islam
: SMA
/ SMA
7. Pekerjaan
: IRT
/ Wiraswasta
8. Alamat
TD
:90/60 mmHg
b.
N:82 /menit
c.
P :24 /menit
d.
S :37,5 C
6
: 82/menit
:24/menit
: 37,5 C
6
No. Register
: 291518
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
A. Identitas ibu
1. Nama
: Ny E
/ Tn S
2. Umur
: 37 tahun / 47 tahun
3. Suku
: Bugis
4. Nikah/lamanya
: 1/4 tahun
5. Pendidikan
: SMA
/ SMA
6. Pekerjaan
: IRT
/ Wiraswasta
7. Alamat
/ Bugis
:90/60 mmHg
:82 /menit
:24 /menit
:37,5 C
6
Post op kista ovarium hari III,nyeri pada bekas operasi berkurang dan potensial
terjadi infeksi.
F. PLANNING (P)
Tanggal 16 mei 2014 jam 08:00 wita
1. Memberi salam/sapaa pada klien
2. mengobservasi tanda-tanda vital :
TD
: 90/60 mmHg
: 82/menit
:24/menit
: 37,5 C
6
3. menganjurkan klien tetap istrahat yang cukup yaitu : tidur siang 1 jam, tidur
malam 7-8 jam dan ibu dapat beristrahat dengan tenang.
4. menganjurkan klien mengkomsumsi makaanan yang bergizi yaitu
Yang mengandung kaarbohidrat, protein,Vitamin A,C,D dan ibu mengerti
tentang makanan bergizi.
5. menganjurkan klien untuk tetap mobilisasi.
Hasil : klien berjalan-jalan untuk mempercepat proses penyumbuhan .
6. Aff infuse dan kateter
Hasil : klien bersedian dan mau melakukan
7. beri HE tentang personal hygiene yaitu sering mengangti pembalutdan pakian
dalam bila basah.
8. melakukan ganti verban (GV)
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesejangan antara tinjauan kasuas pada
pelaksanaan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny.E dengan post Operasi kista
B.
tinjauan
adanya
pustaka
masalaah
manajemen
potensial
yaitu
kebidanan
mengantisipasi
adalah
jika
jelaskan
penyebab
nyeri,
obserfasi
bemberian
cairan
per
G.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian dan analisis data dalam memberikan asuhan kebidanan sangat penting
dilakukan karena merupakaan langkah awal yang kiranya perlu penanganan
cermat. Sehingga semua masalah-masalah dapat terdeksi secara dini dan tidak
berlanjut kemasalah yang lebih berat.pada langkaah pengumpulan data dasar
dapat dilakukan dengan baik karena ada hubungan saling percayaah antara klien
dan petugas kesehatn di ruang Nifas/Perawat Ginekologi Rumah Sakit Labuang
Baji Makassar.
2. Masalah actual yang terjadp pada Ny E dengan post operasi kist ovarium
adalaah nyeri pada bekas luka operasi
3. Masalah potensial Ny E dengan post operasi kista ovarium adalah potensial
terjadi infeksi.
4. Tindaka kegawatdarurataan atau kolaborasi dengan dokter tidak dilaksanakan
karena tidak ada data-data yang menunjang.
5. Merencanakan asuhan yang akan di berikan pada Ny E dengan post operasi
kista ovarium diRumah Sakit Labuang Baji Makassardari tanggal 13-15 2014.
6. Asuhan telah dilaksanakan pada Ny E dengan post operasi kista ovarium di
Rumah Sakit Labuang Baji Makassar dari tanggal 13-15 mei 2014. Semua
tindakan dapat pelaksanaan dengan baik dan berkat kerjasama yang baik dari
paasien dan petugas keshataan
7. Mengevaluasi keadaan klien Ny E dengan post operasi kista ovarium mulai
dari tanggal 13-15 mei 2014.
8. Mendokumentasian hasil asuhan dalam bentuk SOAP adalah suatu yang sangat
penting karena merupakan salah satua pembuktian pertanggung jawaban atas
setiap penanganan yang dilakukan pada klien.
B. Saran.
1. Bagai mana wanita usia subur dianjurkan untuk raijin memeriksa sehingga
kelainan yang timbul dan terdeteksi secara dini dan berikan penanganan yang
menandai.
2. Diperlukan kerjasama antara anggota keluarga dan teanaga kesehatan dalam
mengatasi masalah yang dihadapi klien , hal ini dalam dapat dibina melalui
komunikasi yang baik.
3. Sebaiknya pihak rumah sakit labuang baji Makassar di ruang Nifas/perawat
binekologi agar setiap klien mendapat kualitas pelayaanan yang sempurna
professional sesuai dengan disiplin ilmu yang memiliki petugasnya.
4. Sebagian petugas kesehatan khususnya seorang bidan, diharapkan senantiasan
beruupaya
untuk
meningkatkan
keterampilan
dan
kemampuan
dalam
DAFTAR PUSTAKA
: 1. Pengkajian Gizi
2.Gambaran Umum Diet pasc operasi
3. Tinjauan Diet Pasca Operasi
4. Makanan Yang dianjurkn pada Pasien Pasca
Sasara
Hari/tanggal
Tempat
Operasi
:Ny E
: Selasa, 13 Mei 2014, jam
: Ruang perawat / GSR di Rumah Sakit
Labuang Baji Makassar
Tujian :
1. Tujuan Umum : Setelah melakukan penyuluhan
Materi
: Terlampir
Metode
: Cermat,Tanya jawab
Waktu
Tahapan
Kegiatan
3 Pendahuluann
menit
Kegiatan penyuluan
Kegiataan Peserta
1.pembukaan
Menampilkan
2.Menjelaskan pentingnya
mendengarkan
dan
Materi
15
menit
3.Menjelaskan kontrak
Penyajian materi 1.Menjelaskkan pengertian gizi
2.menjelaskan gambaranumum
Diet pasca operasi
3.Menjelaskan
pasca
Operasi
tujuan
diet
Memperhatikan
dan mendengarkan
kesempatan
kepa
Da klien untuk bertanya dan
Menjawab
2 menit
Penutup
6.mengevaluasi
1.Memberikan rangkuman
Penyuluhan
Memperhatikan dan
mendengarkan
2.penutup
Pembimbing
: Bidan H
Media penyuluhan
: Gambaran
Renferensi
2. Gizi seimbang adalah susunan hidangan sehari yang menga zat gizi dalam jumlah
dan kualitas yang sesuai dengan kebutuh Tubuh untuk dapat hidup secara
optimal.
3. Zat gizi adaalh unsure-unsur kompenen kimia yang terdapaat di dalam makanaan
yang bermanfaat bagi tubuh,segai penghasil
energy,membangun dan
memperbaiki jaringan dan mengatur proses kehidupan. Kekeluarga salah satu gizi
daapat menimbulkan defisiensi ataupunmenimbulkana ganguan yang sifaatnya
lebih ringan ataau menurun kemampunan fungsi.
B. Gambaran Umum Diet Pasca Operasi
Pengaruh operasi terhadap metabolismen pasca operaasi tergantung berat ringan
operaasi, keadaan gizi pasien pasca operasi,dan pengaruh operasi terhadap
kemampuan pasien untuk mencernakan dan mengabsorpsi zat-zat gizi .
Setelaah operasi sering trjadi peningkatan eksperesinitrogen dan nutrium yang
dapat berlangsung selama 5-7 hari lebih pasca operasi. Peningkatanekspresi kalsium
terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh,atau setelah lama tida bergerak
(mobilisasi)
Dengan meningkatkan kebutuhan energy,sedangkan luka dan perdarahan
meningkatkan kebutuhan protein,zat besi, dan Vitamin c, cairaan yang hilan perlu
diganti.
Diet pasca opersai adaalh makanan yang diberiakan kepada pasien setelah
menjalani pembedaha. Pengaturan makaanaan sesudah pembedahan tergantung maca,
pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
C. Tujuan Diet Pasca Operasi
Tujian diet pasca operasi adalah untuk mengupayah agar statuss gizi segera
kembali normal untuk mempercepat prosess penymbihan dan meningkatkan daya
tahaan pasien dengan cara sebagian berikut :
1. Memberikan kebutuhan (cairan,energy,protein)
2. Menganti kehilangan protein,gliogen,zat besi,daan zat gizi lain.
3. Memperbaiki keseimbangaan elektrolit dan cairn.
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan
Diet yang disarankan :
1. Mengandung cukup energy,protein,lemak,dan zat-zat besi.
2. Bentuk makanan yang disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghadiri makanan yang merangsanng (pedas, asam,dan lain-lain)
4. Suhu maakaanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanaan sehari.diberikan sesuaai dengan kemampuan dan
kebiasaan makan penderita.
Secara umum untuk mempercepaat proses penyebuhan dan pemulihan
kondisi pasien setelah operasi, maka perlu di perhatikan beberapaa tipe di bawah ini :
Makan makanan bergizi
Komsumsi makaanan (lauk pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, telur,
ayam ikan.
Minum sedikitnya 8-10 gelas sehari
Usahakan cukup istrahat
Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktifitas seperti biasa.
Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi
tubuh.
Minum obat sesuai anjuran dokter.
D. Makanan yang dianjurkan pada pasien post operasi.
1. Gambar sayuran hijau yang dianjurkan pada pasien post operasi.
Gambar I
2. Gambar , pepayah, dan pisang tinggi serat yang dianjurkan pada pasien post
operasi.
Gambar 2
b. Asam lemak tidak jenuh : ikan, kerang-kerangan, kacangkacangan, minyak kedelai dan lain-lain.
4. Vitamin.
a. Vitamin A
1) Guna : meningkatkan pertubuhan sel,jaringan
gigi
dan tulang,
2) Dosis
: 1,3 mg/hari
Sumber
b. Vitamin C
1) Guna : menunjukan pembentukan jaringan ikat dan pembulu
Darah
2) Dosis : 85 mg/hari
3) Sumber : jeruk, tomat, melon, brokolin dan sayur-sayuran hijau
5.Mineral
a. Kalsium
1) Guna
2) Dosis
: 400mg/ hari
3) Sumber
b. Zat Besi
1) Guna
2) Dosis
: 2 mg/ hari
3) Sumbur