Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
NAMA
NPM
ELLENA MAGGYVIN
260110140137
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki
Hortikultura
berperan
sebagai
sumber
pangan,
sumber
negara pada saat ini termasuk komoditi hortikultura. Luas areal tanaman
hortikultura di Indonesia yang fluktuatif dari tahun ke tahun sangat terkait
dengan beberapa faktor penyebab antara lain kondisi iklim, harga dan
serangan organisme pengganggu tanamn (OPT). Serangan PT yang hampir
terjadi pada setiap musim tanam mendorong petani untuk menggunakan
pestisida dalam tindakan pengendalian. Dewasa ini permintaan pasar dalam
dan luar negeri terhadap komoditi hortikultura khususnya buah-buahan dan
sayuran mengalami peningkatan sehingga peluang untuk memposisikan
komoditi tersebut semakin berarti dalam perekonomian Indonesia. Permintaan
terhadap komoditi hortikultura daerah tropis di pasar internasional terus
meningkat namun ekspor di Indonesia masih sangat kecil atau kurang dari 1%
dari keseluruhan permintaan (Gunawan, 1993)
Buah-buahan dan sayur merupakan komoditas hortikultura yang
banyak mengandung vitamin dan mineral. Buah-buahan dan sayur merupakan
reproduksi
dan
perkembangan
janin
serta
kemampuannya
Identifikasi
Masalah
2. Bagaimana metode pengujian pestisida yang ada saat ini?
3. Apakah kekurangan dan kelebihan pengujian residu pestisida yang ada?
4. Bagaimana metode QuEcHERS yang diajukan lebih baik?
1.3 Tujuan
2. Mengetahui metode pengujian residu pestisida yang ada dan digunakan
saat ini
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan pengujian residu pestisida pada
makanan saat ini
4. Mengetahui metode QuEcHERS sebagai alternatif pengujian residu
pestisida saat ini
5. Mengetahui mendalam metode QuEchERS
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pengujian residu pestisida
yang ada saat ini dapat dikembangkan kembali sehingga pengujian dapat lebih
menyeluruh dan spesifik juga sensitif dengan metode yang lebih mudah,
murah, dan cepat.
BAB II
IDENTIFIKASI JURNAL
1. Jurnal Ilmiah 1
Judul Jurnal
QuEChERS methodology
Penulis
: Angelika Wilkowska, Marek Biziuk
Jurnal
: Food Chemistry
Volume & hal
: Vol. 125; p.803-812
Tahun terbit
: 2011
2. Jurnal Ilmiah 2
Judul Jurnal
Cereals, Fruit Juices and Baby Foods and Daily Intake Estimation in and around
lucknow, India
Penulis
itu masih belum secanggih yang ada sekarang. Prosedur yang telah ada sebelumnya
juga memiliki banyak kekurangan dimana diantaranya memakan waktu yang lama,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak, rumit dan sulit diaplikasikan, serta
menghasilkan limbah penelitian dalam jumlah besar. Selain kekurangan-kekurangan
tersebut, hasil penelitian yang didapatkan kurang akurat dan Limit of Detection yang
terbatas sehingga seringkali hasil dengan false-positive masih sangat tinggi.
Permasalahan yang dihadapi pada saat pengujian residu pestisida pada
makanan terutama produk buah-buahan dan sayur adalah karena banyaknya
kandungan ataupun senyawa lain yang terkandung dalam suatu zat. Kompleks dari
matriks sampel yang mengandung begitu banyak jumlah dari senyawa lain seperti
klorofil, lemak, sterol dan komponen lain dapat mengganggu analisis dari suatu
sampel yang baik. Maka dari itu, dalam review ini akan dibandingkan dan
ditunjukkan beberapa metodologi analisis residu yang dianggap dapat menjadi
metode pengujian yang utama dengan dapat mengatasi multiresidu yang ada pada
sampel.
Asumsi mendasar dari berbagai metodologi untuk penentuan residu yang
dapat mengaransikan hasil yang pasti dan tepat dengan LOD yang rendah untuk
spektrum pemeriksaan yang luas. Maka suatu metodologi harus memenuhi beberapa
syarat sebagai berikut :
akan diuji
Mudah dan sederhana untuk dilakukan
Dapat diaplikasikan dengan reagen yang relatif murah dan mudah ditemukan
Memastikan adanya automasi tingkat tinggi, sehingga dapat meminimalisir
Secara umum, teknologi baru harus melalui beberapa dekade untuk mulai
dikembangkan pada komunitas scientific sebelum dapat diimplementasikan pada
analisis residu. Teknologi baru harus melalui beberapa tantangan sebelum dapat
digunakan secara luas, termasuk diantaranya ketersediaan alat dan bahan yang
digunakan, dan hasil yang tervalidasi sebelum dapat digunakan oleh agensi-agensi
yang terkait. Good laboratory practice dan quality assurance protocol harus
memenuhi syarat untuk terpenuhinya hasil yang tervalidasi, dan nilai yang
dibandingkan dengan pendekatan metode baru dengan metode yang ada saat ini perlu
dilakukan. Dengan berasumsi bahwa kriteria awal yang ditentukan telah dapat
dicapai, pendekatan terhadap metode baru harus memiliki keuntungan yang lebih dari
pendekatan yang telah ada. Terlebih, nilai ekonomis dari metode yang akan
dikembangkan tidak melebihi dari budget laboratorium. Terakhir, sekalipun metode
akan dikembangkan telah membuktikan reprodusibilitas yang akurat pada hasil
konsentrasi residu dan instrumentasinya secara komersial dapat dipenuhi biayanya,
metode pengujian baru tidak dapat serta merta langsung diimplentasikan kecuali
adanya keinginan untuk berubah. Pengembangan suatu metode baru membutuhkan
waktu yang banyak, biaya yang tidak sedikit, dan upaya untuk menanalisa dan
mengimplementasikan metode baru dan pada era ini dimana teknologi berkembang
dan berganti secara cepat, teknologi-teknologi baru selalu memiliki potensial yang
besar untuk menggantikan yang sebelumnya.
Metode analisis QuEChERS
QuEChERS (Quick, Easy, Cheap, Effective, Rugged and Safe) merupakan
teknik analisi yang mengkombinasikan ekstraksi/isolasi pestisida dari matriks
makanan dan pembersihan ekstrak. Teknik ini melibatkan ekstraksi mikroscale
dengan mgngunakan asetonitril dan pemurnian ekstrak dengan menggunakan
ekstraksi dispersi fasa padat. Sejak adanya pengembangan dan publikasi dari metode
ini, QuEChers telah mendapat banyak perhatian dan popularitasnya meningkat secara
signifikan. Ini merupakan metode yang dipilih untuk analisis makanan karena
8
BAB IV
PEMBAHASAN
10
Kelebihan :
Metode QuEcHeRS dianggap merupakan metode yang lebih sederhana dalam tahap
preparasi sampel untuk pengujian residu pestisida. Selain itu metode QuEChERS
memiliki potensial yang besar sebagai alternatif metode analisis residu pestisida pada
makanam. Sebagai tambahan, metode ini juga lebih dapat diaplikasikan pada sampel
makanan secara luas dari buah, sayur, hingga makanan dengan lemak tinggi seperti
telur, susu dan alpukat. Artikel ini juga membandingkan preparasi sampel berbeda
untuk metode QuEChERS untuk menentukan residu pestisida dalam makanan lebih
mudah ditemukan. Metode ini juga lebih mudah diadaptasikan terhadap beberapa
kondisi dengan matrik yang luas.
Kekurangan:
Kurang dijelaskan secara mendalam proses ekstraksi yang paling baik digunakan,
selanjutnya penelitian yang dilakukan pada jurnal termasuk sudah lumayan tua (2011)
sehingga kemungkinan besar adanya modifikasi dan pengembangan terhadap metode
yang ada belum dapat dicantumkan dalam jurnal tersebut.
BAB V
SIMPULAN
11
5.1 Simpulan
Pengujian residu pestisida pada makanan sangat dibutuhkan. Hal ini
dikarenakan tidak terlepasnya penggunaan petani pada pestisida selama masa
penanaman.Metode pengujian yang ada saat ini memiliki banyak kekurangan
diantaranya membutuhkan waktu yang lama saat pengerjaan, biaya yang
masih relatif tinggi, membutuhkan tenaga personil yang banyak, banyaknya
limbah hasil pengujian yang dihasilkan, dan lain sebagainya. Maka dari itu
metode QuEChERS dianggap dapat menjadi alternatif solusi pengujian residu
pestisida pada makanan. Metode QuEChERS emnggunakan pelarut dengan
jumlah yang lebih sedikit, dengan waktu pengerjaan lebih singkat dan hasil
yang relatif signifikan tanpa adanya false positive yang tinggi. Selain itu
pengembangan metode QuEChERS masih terus berjalan yang memungkinkan
pengembangan lebih dari metode ini sehingga hasil yang didapatkan lebih
optimal.
5.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
berharap makalah ini dapat dikembangkan lagi, terlebih adanya keterbatasan
dalam penelusuran pustaka. Selanjutnya diharapkan dapat dilakukan
penelusuran pusraka lebih dalam lagi dengan jurnal acuan yang lebih baru dan
update.
DAFTAR PUSTAKA
Wilkowska, A and Marek Biziuk. 2011. Determination of pesticide residues in food
matrices using the QuEChERS methodology. Food Chemistry 125 : 803-812.
12
Dikecamatan
Baturkabupaten
Banjarnegara.
[online]
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51239/H11aua.pdf?
sequence=1 [diakses 11 Desember 2016]
Munarso, S., J., Miskiyah, dan Broto W., 2009. Studi Kandungan Residu Pestisida
Pada Kubis, Tomat, Dan Wortel Di Malang Dan . Buletin Teknologi
Pascapanen Pertanian: Vol. 5 [online] http://pascapanen.litbang.deptan.
go.id/assets/media/publikasi/bulletin/2009_4.pdf [diakses 11 Desember 2016]
Gunawan, M. 1993. Pengembangan komoditas hortikultura dalam sisitem agribisnis.
Pangan. 16(4): 55-64
Lund, T; MG Saethre; I Nyborg; O. Coulibaly, 2010. Farmer field school-IPM
impacts on urban and peri-urban vegetable producers in Cotonou, Benin.
International Journal of Tropical Insect Science ,Volume 30, No. 1, pp. 19
31doi:10.1017/S1742758410000020
13
Mancini F., Van Bruggen A.C., Janice, L.S.J., 2006. Evaluating Cotton Integrated Pest
Management (IPM) Farmer Field School Outcomes Using The Sustainable
Livelihoods Approach In India. Expl. Agriculture, volume 43, pp: 97-112
14