Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Vini Ira M. Purwaningsih
(04111003035)
Dosen Pengampu :
Herliawati S.KP.,M.Kes
2.
jiwa buka lagi sehat atau sakit, tetapi kondisi optimal yang ideal dalam
perilaku dan kemampuan fungsi social Paradigma sehat Depkes, lebih
menekankan upaya proaktif untuk pencegahan daripada menunggu di RS,
orientasi upaya kesehatan jiwa lebih pada pencegahan (preventif) dan
promotif. Penangan kesehatan jiwa bergeser dari hospital base menjadi
community base.
3.
meninggal akibat bunuh diri. Jumlah usaha bunuh diri yang sebenarnya
10 kali lebih besar dari angka tersebut, tetapi cepat tertolong. Kini yang
mengkhawatirkan trend bunuh diri mulai tampak meningkat terjadi pada
anak-anak dan remaja. Di Benua Asia, Jepang dan Korea termasuk
Negara yang sering diberitakan bahwa warganya melakukan bunuh diri.
Di Jepang, harakiri (menikam atau merobek perut sendiri) sering
dilakukan bawahan untuk melindungi nama baik atasannya. Sebagai
contoh, sekretaris pribadi mantan Perdana Menteri Takeshita melakukan
bunuh diri, ketika skandal suap perusahaan Recruits Cosmos terbongkar
pada tahun 1984 atau yang paling terkenal kasus bunuh dirinya sopir
pribadi mantan Perdana menteri Tanaka, ketika skandal suap Lockheed
terbongkar. Sang sopir menusuk perutnya, demi menjaga kehormatan
pimpinannya. Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun
2003 mengungkapkan bahwa satu juta orang bunuh diri dalam setiap
tahunnya atau terjadi dalam seiap 40 detiknya. Bunuh diri juga termasuk
satu dari tiga penyebab utama kematian pada usia 15-34 tahun, selain
faktor kecelakaan. Metode yg paling disukai = menggunakan pistol,
menggantung diri dan minum racun. Keberhasilan BD pd pria lebih
banyak 3 x dr wanita. Bunuh diri : suatu tindakan mencabut nyawa
sendiri dengan sengaja (jalan pntas yang dikutuk Tuhan). Latar
belakangnya beragam : asmara, pekerjaan, cek-cok rmh tangga, ekonomi,
perasaan malu dan terlilit utang.
3.
4.
bekerja di pelayanan.
Sehubungan dengan adanya perbedaan latar belakang budaya kita dengan
narasumber, yang dalam hal ini kita masih mengacu pada Negara-negara
2.
3.
4.
DAFTAR PUSTAKA
Indrono, Wahyu & Endang Caturini.2012.Implementasi Teknik De-Eskalasi
Terhadap Penurunan Respon Marah Klien Dengan Perilaku
Kekerasan.Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan,2.
Rahayu, Mubin & Nurhidayati.2014.PERSPEKTIF KEJIWAAN DALAM
KELUARGA: GAMBARAN KERENTANAN SOSIAL KELUARGA
BURUH MIGRAN INTERNASIONAL.Jurnal Keperawatan Jiwa,2(1).
Sujianto & Fahrudin.2008. Respon Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Terinfeksi Hiv/Aids Di Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang.Media Ners,2(2).
Toluliu, Keliat & Rekawati.2012.Pengaruh Latihan Coping With Stress Terhadap
Risiko Bunuh Diri Pada Remaja Di Smp Kasih Kota Depok Tahun
2010.Juiperdo,1(1).