You are on page 1of 15

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MEDIA

SOSIAL
DI KALANGAN REMAJA

Karya Ilmiah

Disusun Oleh
HERA AMELIA

SMPN 1 PAGERAGEUNG
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
mana telah memberikan kesehatan kepada kita semua dan atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Dampak Positif
dan Negatif Media Sosial terhadap Remaja ini.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang
mana

telah

membimbing

kami

sehingga

kami

dapat

menyelesaikan makalah ini serta dapat diamalkan kepada rekan


lainnya.
Harapan kami semoga makalah Peradaban Lembah Sungai
Mekong ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas
belajar siswa.
Akhirnya di atas segala upaya penyusunan makalah ini kami
sadar masih banyak kekurangan di berbagai aspek. Untuk itu
kami

harap

kritik

dan

saran

dari

rekan-rekan

untuk

menyempurnakan makalah ini.


Tasikmalaya, Maret 2015
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1. Latar Belakang Masalah.......................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................2
3. Tujuan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................3
1. Tinjauan Pustaka..................................................................3
2. Pembahasan.........................................................................5
BAB III PENUTUP.........................................................................10
1. Kesimpulan.........................................................................10
2. Saran..................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Facebook, twitter dan situs jejaring sosial yang lainnya saat ini
merupakan aplikasi teknologi yang sedang digemari kalangan
remaja termasuk juga anak-anak. Dengan situs jejaring ini kita
dapat memperluas pertemanan baik secara kekerabatan maupun
dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup
lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam
kalangan, lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut menjadi
suatu keharusan bagi remaja untuk memilikinya.
Dengan

adanya

hal

tersebut

situs

jejaring

sosial

ini

mengakibatkan dampak yang positif maupun negatif. Dampak


positif dari jejaring sosial diantaranya sebagai sarana untuk
mempromosikan iklan yang belakangan ini disebut dengan jual
beli online, ada juga yang membuat grup atau komunitas untuk
bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan. Selain itu
jejaring sosial juga dapat mempertemukan tali persaudaraan
yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus.
Dampak negatif jejaring sosial bagi remaja dan anak-anak adalah
dengan

situs

jejaring

sosial

yang

mereka

akan

merasa

kecanduan dan tidak mengenal waktu karena mereka harus


update terhadap situs jejaring sosial yang mereka miliki.
Belakangan ini marak kasus penculikan terhadap gadis remaja
setelah berkenalan lewat jejaring sosial, ada pula yang melarikan
diri atau kabur dari rumah setelah berkomunikasi dengan teman
jejaring sosialnya. Dampak negatif situs jejaring sosial juga
nampak dalam perubahan sikap yang ditunjukan setelah remaja

tersebut kecanduan jejaring sosial diantaranya mereka menjadi


malas karena terlalu asyik dengan jejaring sosial mereka, mereka
juga lupa akan kewajiban mereka sebagai pelajar. Selain itu
mereka juga akan bersikap egois, tidak peduli dengan lingkungan
sekitar karena waktu yang mereka miliki dihabiskan untuk
internet.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
tentang

dampak-dampak

positif

maupun

negatif

dari

penggunaan media sosial yang berupa jejaring sosial.

3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita semua mampu
menganalisis

dampak-dampak

positif

penggunaan media sosial.

maupun

negatif

dari

BAB II
PEMBAHASAN

1 Tinjauan Pustaka
Situs media sosial merupakan media percakapan dimana orang
atau konsumen saling terhubung satu sama lain. Media ini
bersifat interaktif bahkan conversation yang terjadi lebih aktif
dan efektif daripada website (Marketing, Oktober 2011). Situs
media sosial paling baik dijelaskan dalam konteks paradigma
industri media tradisional. Media tradisional seperti televisi,
koran, radio dan majalah merupakan organisasi besar yang
mendistribusikan konten yang mahal kepada konsumen dan
pemasang iklan akan membayar mahal untuk menyisipkan
promosi mereka di dalam konten. Jika khalayak tak setuju
dengan konten yang diunggah maka

khalayak tak

dapat

memprotes langsung redakturnya atau tak dapat melakukan


kontak langsung dengan salah satu tokoh idola yang sering
muncul di media tradisional tersebut. Tetapi dalam situs media
sosial semua orang dapat membuat, mengunggah dan menyebar
luaskan konten mereka dengan mudah. Pemasang iklan pun tak
harus membayar mahal kepada penerbit dan distributor untuk
memasang iklan.
Situs media sosial mempunyai banyak bentuk seperti blog,
microblog (Twitter), jejaring sosial (Facebook dan Linkedln), situs
media-sharing (Youtube, Flikr, Slideshare), situs social bookmark
dan voting (Digg, Reddit), situs review (Yelp), forum dan dunia
virtual (Second Life). Tentunya setiap bentuk situs media sosial
memiliki karakteristik dan kelebihan masing-masing, misalnya
Twitter menonjolkan percakapan interaktif dalam pesan text yang

disebut

tweet,

Facebook

menonjolkan

jaringan

relasi

pertemanan, Youtube menonjolkan database dan sharing video


serta Second Life menonjolkan dunia virtual 3D dimana setiap
orang dapat melakukan aktivitas harian layaknya di kehidupan
nyata.
Blog merupakan sejenis sistem manajemen konten (Content
Management System, sering disingkat CMS) yang memudahkan
siapa saja untuk mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang
dinamakan post (Zarella.2011:9). Istilah blog muncul pada
Desember 1997 dari kata weblog, gabungan kata web dan blog;
pada akhirnya disingkat menjadi blog saja. Kegiatan menulis di
blog (blogging) oleh masyarakat dimulai pada tahun 1999 ketika
LiveJournal dan Blogger diluncurkan. Saat ini platform blog
semakin berkembang dan beberapa yang populer di antaranya
seperti Wordpress, Movabletype, dan Hubspot. Para pengguna
blog dapat mendaftar (sign up) di salah satu situs blog platform
secara gratis dan langsung menulis di dalamnya.
Microblogging merupakan bentuk blogging yang membatasi
ukuran setiap post-nya seperti halnya Twiter hanya bisa berisi
140 karakter. Twitter diciptakan tahun 2006 yang terinspirasi dari
SMS telepon seluler dan tool organisatoris yang berjuluk TXTmob.
Hingga Mei 2007 telah beroperasi 111 microblogging system,
tetapi Twitter masih menjadi yang paling popular sampai
sekarang (Zarella.2011:33).
Jejaring sosial (social network) merupakan situs dimana orang
dapat berkomunikasi dengan teman-teman mereka baik di dunia
nyata atau maya, seperti Facebook, Friendster, Myspace dan
Google+. Situs jejaring sosial paling populer di Indonesia adalah
Facebook, yang diciptakan tahun 2003 oleh Mark Zuckerberg.
Media bersama (share media), umumnya digunakan untuk
4

membuat dan mengunggah konten multimedia (audio-visual dan


gambar) seperti Youtube, Flicker, YFrog, Lokerz, Slideshare, dan
sebagainya yang kemudian dibagikan kepada khalayak atau
jaringan pertemanan melalui blog, microblog atau jejaring sosial.
Situs berita sosial merupakan situs yang memungkinkan para
penggunanya submit konten-konten dan melakukan voting untuk
konten-konten tersebut dari seluruh web. Sedangkan social
bookmarking, serupa dengan situs berita sosial tetapi memiliki
manfaat

tersendiri

yaitu

untuk

menawarkan

kepada

para

pengguna untuk mengkoleksi atau menyimpan tautan-tautan


menarik yang mereka temukan dan ingin dikunjungi lagi. Contoh
situs berita sosial dan bookmarking antara lain Digg, Delicious,
Reddit, , StumbleUpon, Slashdot, dan Fark. Situs berita sosial
terfokus pada pengiriman berita-berita terbaru berdasarkan
pemungutan suara dan situs-situs boormarking membolehkan
para

pengguna

untuk

menyimpan

tautan

setelah

mereka

membacanya; jumlah simpanannya dihitung sebagai jumlah


suara dan tautan-tautan yang paling popular ditampilkan.

4. Pembahasan
a. Remaja
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari
masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki
pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan
fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis,

perubahan

karakteristik

seksual

bentuk
seperti

tubuh,

dan

pembesaran

perkembangan
buah

dada,

perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada

perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat


menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan
semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
b. Media Sosial
Media Sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial
yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah individu
atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi
spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain
sebagainya. Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri
dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini
menunjukan

jalan

dimana

mereka

berhubungan

karena

kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari


sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor
J.A. Barnes di tahun 1954.
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan
elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs
jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus
seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang
anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial
(facebook). Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial
(facebook) juga digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan
remaja. Selain kedua hal tersebut, masih banyak lagi masalahmasalah yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial. Keadaan
ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring
sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial,
untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi
sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya
(dalam Pengaruh Jejaring Sosial Dalam Masyarakat, Satria
Kusuma Industries (Blog.com).

Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan


oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring
sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena
sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka
tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya cobacoba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring
sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan
untuk

mengakses dan membuka

situs-situs

jejaring sosial

tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya


pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu
karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi
dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya
hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh,
kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring
sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses
situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di
telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus
penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai
dengan aturan.
Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak
situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn
Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan
bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti
facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada
para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial
facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148
mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang
lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut
Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara

jejaring sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai para


mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring
sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau
mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring
sosial tersebut. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu
belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa
pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 5 jam
sampai 11 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain
jejaring sosial di internet. (dalam www.pengaruh facebook.com).
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama
dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna
terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen.
Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden.
Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses
internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak
19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran,
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009
menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan
mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25
persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook
pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada
tahun

2008.

Sementara

pada

periode

tahun

yang

sama,

pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian


besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial
adalah dari kalangan remaja usia sekolah.
Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs
jejaring sosial. Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn
Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas. Prestasi belajar
dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka

situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi


belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih
mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya
sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting
terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat
menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang
akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian
cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu
memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu
dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun
akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin
menghawatirkan.
c. Dampak Media Sosial
Dengan atau tanpa disadari, orangtua dan orang dewasa lain di
sekitar remaja telah memaparkan internet sejak usia dini. Oleh
karena itu adalah sebuah urgensi untuk mengulas tentang
dampak positif dan negatif dari pemaparan remaja terhadap
internet dari sudut pandang psikologis. Dampak ini akan ditinjau
dari beberapa aspek perkembangan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Dampak
Dampak
Dampak
Dampak

pada
pada
pada
pada

perkembangan
perkembangan
perkembangan
perkembangan

fisik
sosial dan emosi
inteligensi
moral

Dampak positif media sosial :


1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs media
sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan
orang lain di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar
diantaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
2. Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar
mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka

jumpai secara online, karena mereka berinteraksi dan


menerima umpan balik satu sama lain.
3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi
lebih

bersahabat,

perhatian

dan

empati.

Misalnya

memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang


tahun,

mengomentari

foto,

video

dan

status

teman

mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak


dapat bertemu secara fisik.
Dampak negatif jejaring sosial :
1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di
dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasapun menjadi
terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia
maya.
2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih
mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar
akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan

waktu

di

internet.

Hal

ini

dapat

mengakibatkan menjadi kurang berempati di dunia nyata.


3. Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata
bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini membuat mereka
semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di
situs jejaring sosial dan di dunia nyata.
4. Situs jejaring sosial adalah lahanyang subur bagi predator
untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu
apakah seseorang yang baru kita dikenal anak kita di
internet menggunakan jati diri yang sesungguhnya atau
tidak.

10

BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa efek positif dan negatif yang seolah
kontradiktif membuktikan bahwa dampak dari internet sangat
tergantung dari penggunanya. Oleh karena itu kunci untuk
menyeimbangkan efek positif dan negatif dari internet terhadap
remaja adalah justru komunikasi yang efektif antara orangtua
dan remaja serta adanya bimbingan yang tepat. Sebuah skenario
win-win solution, jika orang tua mengizinkan remaja untuk
memaksimalkan manfaat internet sambil meminimalkan sisi
negatif dari internet. Para remaja berhak mendapatkan yang
terbaik dari apa yang ditawarkan oleh internet, namun orangtua
harus strategis dalam membimbing remaja untuk menggunakan
internet

dalam

meningkatkan

pengalaman

belajar

dan

menghasilkan efek yang positif.


Internet ada untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena
itu semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media
perlu

ikut

bertanggung

jawab

menghadapi

tantangan

kemudahan hidup yang ditawarkan internet di masa depan.


Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan
generasi unggul di masa yang akan datang.
5. Saran
Saran dari kami yaotu sebaiknya anak-anak atau remaja perlu
dipantau atau dibatasi waktu untuk menggunakaan internet atau
khususnya jejaring sosial, sehingga nantinya orang tua dapat
mengetahui apa yaang anak-anak mereka lakukan dengan

11

internet maupun jejaring sosial, sehingga tidak terjadi hal-hal


yang tidak diinginkan seperti yang telah kami bahas diatas.

12

You might also like