You are on page 1of 5
140 BUKU AJAR BEDAH BAGIAN 1 tertunda juga trinat pace pasen cengan tingkat to- linestrase plasma yeng rendah atau atipk. Efek sam- ping meliputi ayeri otot (setelah faskulasi, penge- ‘uaran kalum dari jaringan ofot setelh Iuka bala, trauma berat, luka medulla spisalis, dan pembentukan hipertermia maligna dan rsidits (inden sebesr 1 per 100.000) ‘Rurare, Dj antara reaksan non-depelarisas! tot, kurare (dctubokuraria) sudah dgunakan sjak terabad: shad oleh bangs banges Ameria Selatan untuk racun yang diulaskan pads kepala anak panahnya, Kure Aiperkenalkan pertama Kali scare Klinik pads tahun 1942. Merupakan agen jangka paniang; setelh desis nik 0,3 — 0,5 mg perky, lama kerianya 30 ~ 40 me ait, Bila kurer atau agen non-depoarisis Iain dig fnaken, ‘herus hatihati pada pasien miastenia gra is, Karena sangat sensitif tethadsp komponen inl. fek tidak menguntungkan lin dari kurare adaiah risiko pengeluaran histamin dan aks! penghambatan Jangla pasjang yang lebih kat daripada kurae. Salah satu ofek tidak diiginksn: dari otat ini adalh tki- keardt cokunder terhadap rangiang simpatis. Hal ink dapat menyulitan pasien penyakit jantung iskenike ‘inal; taps ia memishtefek Lebih lana pada pasien ‘dengan insufiensi hati. Aniestesi regional (blok saraf) BATASAN, Anevtst blok regional mencakup seman teknik anestesi yang menggunakan blok saraf untuk menda patkan penglilangan nyeri menyeluru, Dengan se- ikit ginggumn impuls saraf aferen (deaferensasi), ‘anestest regional sngat_mendekatt konsep anestest “ideal? atau bebas sre; ttapi, digunakan lebih jarang dari yang diperkicakan iarens beberapa keterbaiasan 1. Blok saraf membutuhkan waktu lebih lama un- ‘wk indus! dan waktu perlihan antare ka- suskams opera tidak perl diperpanjang. 2. Ada riko bahwa blok sant tidak benar-benar efektf, pata Keadaan ini, pasien mungkin ‘botuh suntan alang (bile mash dalam betas osis keamsnan untuk anestesi Jokal tetentu) sau anested uum, Kedua tindakan tersebut akan lebih memperpanjang waktusebslum ope- ‘asi, ugh menambah rast tucak enak bagt pasien, Definisi Anestest (avenodeo.a = tenpa persepsi) adalah: (1) hilangnya sebagian atau seluruh semua bentuk sensasi yang disebabkan oleh patlogi pada sistem saraf, (2) sua teknk ‘menggurakan obat(inhalai,intravena, atau lokal) yang ‘meayebsbkan Kescluruban atau bagiaa dari organisme ‘menjadi mati asa untuk berbagaiperiode wakw. Analgesia adalah hilangnya sensasi ayer. Zat hipnott adalah obat ‘yang_menginduksi tur. Relcksan oot adalah obat yang ‘mengurangiketegangan clot dengan bekeja pada sara yang ‘mena ott stas sambungan sarafotet (essays kurare, suksinillolin). Sedasi adalah sah mevciptakan keadaan fenang dan istrahat dengan pembetian obat Penilaian praoperasi Setelum operssi, abi anestesi akan menisi keadsan pasien ddan merancang swat rencana untuk anestesi berdasarkan hha hal bork: ‘+ Kondisi pasien (klasfikasi ASA) yang ditentukan ber- Sasarkan ~ pemeriksaan fisik = pemeriksaan penunjang selektif ‘+ Kesultan pembedahan yang akan dilkukan. + Kepeingan prosedur (darurat aiau eek). Kelas elas I Kelas 1 Fenyakt sntemik nga enya Sse frat Jang Uda terkomtw enya sstemik dak txkoool yang sella snongarcam ayaa ‘engancam nyaw—tdsk dtaapkan dapat teetahan > 2 ja tn pertedahan Kel’ [BSA = Amercan Society of Avstheiolopete Anestesi umum ‘Tujuan dan vebnik ‘+ Menginduks hilangnya kesadaran dengan menggunakan ‘bat hipnotk yarg dapat ditenkan secara invavena (mislnya ‘propofol atau inhalas (misainya sevofluran. ‘+ Menyediakan kondisi operas yang cukup untuk lamanya prosedur pembedahan dengan menggunakan anestesi seim- ‘bang, yaitu kombinas obat hipnoik uatak mempertahankan estes} (misalrya propofol. sevofluran). analgesik untuk rnyeri (misalnya opiat, OAINS), dan bila diindikasikan ‘elaksan ott (isalnya suksametonivn, tuboksrarin) aa anastesi regional ‘+ Mempertahankan fangs fisologis yang pening dengan cara berket: ~ menyediahan jalan napas yang berih (masker tring tay selang takea © venilasitekanan pest intemiten) = mempertahankan akses vaskular yang balk (anul imravens berdhameler besar*Kateter vena Senta kanal arteti) pemmantauan fangs vital: * olsimetri madi (saturasi 0, aneri fungsional alam %) ‘+ kapnogeafl (kadar CO, dara respira yang di- Jotuarhan) * tekanan darah areri (eknik noninvasif (sfigmo- ‘manometer atau fait (Ranul ater) + sub + EKG ‘4 kelusran urn setiap jam, CVP + Garang dilakakan: tekatan arteripar, tekanan bali Japiler paru, dae pengukuran carah jantung. melalui Sateter Swan-Gatz). + Membangunkan pasien dengan aman pada akhir prose. ‘katena awerta! peningkatan kebutunan oksigen. myo- ceardum. Galamin, Galan berlangung lebih singkat dari- ‘pada kurare dan pankuronium. fa cbat yang tidak di- inginkan wntuk pesien dengan insufisens gijal atau ‘kegagalan nj, Karena obat ink dlkeluakan melalut ijl. Merohurin, Metokurin suats agen non-depolarias terbaru yang kurang meninbulkan takikardia daripada pan Kuronium dan galamin seta kurang hipotens! ka- fena pengeluatin histamin den aksl penghambatan sanglon diripads kurare. ‘Aerakurium. Baru-bars ini, atrakurium mld perkenalkan sebagai agen nondepolariasl dengan fefek katdovastular yang minimal, la dimetabolisme dengan pengeharan Hoffman, yang merupakan degsa- dasi non-enzimatk spontan dalam Joringan tubuh yang timbal pala tempertur dan pH tubuh yang normal, a. juga Uerhidolisis oleh ester Khusss dalam plasma Oleh Karena itu, agen ini dapat digunakan pads pasien fgngalginjl atau jantung, dan juga pada pasien dengan tinghat Kelineserase plasma yang rendah atau atipk, Vekuroniun, Netupakan turunan modem dari pankarontie, vekoriam teebukti lebih singkat dari- pada panhuronium dan memiiki efek kardioraskular lebih keci. a diketarkan melalui hati ke empedu, sehingga dapat digunakan pada pendesita penyatit 3. Selahu ada kemungkinan bahva biok sara 24 jam tan pemibedahar ASA American Society of Anesthesiologists Stadium anestesi Anestesi umum Tujuan dan tekwik + Menginduksi bilangnya kesadaran dengan menggunakan ‘obathipnotik yang dapat diterikan secara itravena (misalnya propofol) atau inhalasi (misalnya sevofluran). + Menyediakan kondisi operasi yang cukup untuk lamanya prosedur pembedihan dengan menggunakan anestesiseim- bang, yatu Lombinasi obathipnotik untuk mempertahankan anestesi (misalnya propofol, sevofluran), anaigesik untuk nyeri (misalnya opiat, OAINS), dan bila diindikasikan relaksan oot (misalnya suksametonium, tubokurarin), atau ‘anastesi regional + Mempertahankan fungsi fisiologis yang penting dengan ‘cara benikut — menyediakan jalan napas yang bers (masker luring atau selung trakea + venilasi tekanan positifintermiten) = mempertahankan akses vaskular yang baik (kamu imtravena berdiameter besar + kateter vena Sentral kanul — pemantauan fungsi vital: + oksimetri nadi (Saturasi O, arteri fungsional dah %) + kapnografi (kadar CO, udara respirasi yang di- eluarkan) + tekanan dara arteri (leknitnoninvasit (sfigmo- ‘manometer} atau invasif (hanut arten)) + sua + EKG ++ keluaran rin setiap jam. CVP ‘+ Garang dilakukan: tekanan arteriparu, tekanan baji apiler parw, dan pengukuran curah jantung melaloi ateter Swan-Ganz) ‘+ Membangunkan pasien dengan aman pada akhir prosedur. Stadium atau tingkatanestesi telah didefinisikan sebagai “terjaga, tertidur, wafat” oleh seorang abli anestesi senior yang sinis. Seorang dokter yang mula-mula mengetahui lebih mendalam, John Snow E menggambarkan peralihan dari kesadaran menjadi tereterisasi, dalam "lima stadium narkotisme”, tetapi klasifikasi yang paling banyak diterima adalah dari Arthur Guedel (1883—

You might also like