Professional Documents
Culture Documents
IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya
fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri
mikrokontroler AVR ATmega8535 dapat dilihat berikut.
Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki.
A. Port A
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D
converter.
B. Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Port Pin
Fungsi Khusus
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
C. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator
untuk timer/counter 2.
D. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pull-up
resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Port Pin
Fungsi Khusus
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
E. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama
minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.
F. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock
operating circuit.
G. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
H. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara eksternal
terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
I. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasionalisasi ADC, suatu
level tegangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke kaki ini.
J. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board
memiliki anlaog ground yang terpisah.
MIKROKONTROLER MCS51
Keterangan:
Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
hasilbuatan manusia yang harus dijalankan oleh mikrokontroler
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU
untukpenyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah
memoriuntuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running
Pin I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil
keluaranataupun masukan bagi program
Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa
UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data
khusus secara serial asynchronous
SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial
secara serial synchronous
ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk
dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang
minimal.
ARSITEKTUR MIKROKONTROLER MCS51
Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur
bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O
dan port serial. Selain itu terdapat fasilitas timer/counter internal dan jalur interface address
dan data ke memori eksternal.
Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.
Salah satu tipe mikrokontroler arsitektur MCS-51 yang banyak digunakan saat ini adalah tipe
Atmel 89S51. Tipe ini banyak digunakan karena memiliki fasilitas on-chip flash memory dan
In System Programming. Berikut adalah feature-feature untuk mikrokontroler tipe 89S51
buatan Atmel.
4K bytes Flash ROM
128 bytes RAM
4 port @ 8-bit I/O (Input/Output) port
2 buah 16 bit timer
Interface komunikasi serial
64K pengalamatan code (program) memori
64K pengalamatan data memori
Mikrokontroler MCS-51 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika di-drive
menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai
kristal yang biasa digunakan pada 89S51/89S52 adalah sekitar 12 MHz, dan maksimum
sampai 24 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal,
tapi juga dapat digunakan TTL oscillator.
J. Koneksi Power
Mikrokontroler biasanya beroperasi pada tegangan 3.3 volt atau 5 volt (tergantung serinya).
Pin Vcc terdapat pada pin 40 sedangkan Vss (ground) terdapat pada pin 20.
C. MIKROKONTROLER PIC
Mengenal mikrokontroler PIC 16F84
mikrokontroler seri PIC 16F84 adalah seri yang paling banyak digunakan karena
kesederhanaannya dan ketersediaannya di pasar indonesia.walaupun cukup sederhana PIC
16F84 sudah cukup handal untuk diterapkan. Kesederhanaannya akan membantu kita lebih
mudah untuk menguasaianya. Baik dari segi arsitektur maupun cara memprogramnya. Meski
kapasitas memorinya kecil, hanya 1k, mikrokontroler PIC 16F84 dapat diprogram
menggunakan bahasa C, yang tidk banyak melibatkan operasi store ke memori. oleh karena
itu, dengan memori yang tidak besarpun kita dapat mengisiprogram yang cukup besar.
Fitur
Walaupun lebih sederhana dibandingkan dengan seri lainya di PIC tetapi mikrokontroler PIC
16F84 ini memiliki fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh mikrokontroler keluaran Atmel atau
Paralax.
Mikrokontroler PIC 16F84 ini memiliki fitur:
1. Hanya memerlukan 35 set instruksi
2.
Data berukuran 8 bit
3.
Memiliki flash memory sebesar 1024 x 14yang dapat digunakan untuk memprogram
(1000 kali baca tulis)
4.
Memiliki 68 x 8 SRAM
5.
15 Special Function Register
6.
Memiliki EEPROM sebesar 64x8
7.
Delapan tingkat stack perangkat keras
8.
memiliki 4 interup
9.
memiliki 13 buah i/o yaitu 5 portA dan 8 portB
10.
Watchdog Timer (WDT) dengan internal osilator
11.
mode sleep
12.
memiliki dimensi kecil (18 pin)
Hardware
Mikrokontroler PIC 16F84 memiliki kemasan cukup sederhana hanya 18 pin dalam kemasan
DIP (Dual In Line Pin)
Keterangan:
1. VDD
Power supply
2. VSS
Ground
3. OSC1/CLKIN
Pin input clock (pin koneksi ke crystal atau resonator)
4. OSC2/CLKOUT
Pin output clock (pin koneksi ke crystal atau resonator)
5. MCLR
Master clear atau Vpp program atau reset aktif rendah (low)
6. Ra0-RA3
Port I/O A bit 0-3
7. RA4/TOCK1
Port I/O A bit ke 4 atau input untuk timer
8. RB0/INT
Port I/O B bit ke 0 atau pin interupsi eksternal
9. RB1-RB7
Port I/O B bit 1-7
Jenis-jenis mikrokontroler :
1. Mikrokontroler AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegards Risc processor atau sering disingkat AVR
merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar
kode instruksinya dikemas dalam satu siklus clock.
Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler
yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai
kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur mikrokontrolermikrokontroler yang sudah ada.
Berbagai seri mikrokontroler AVR telah diproduksi oleh Atmel dan
digunakan di dunia sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high
performance. Di Indonesia, mikrokontroler AVR banyak dipakai karena
fiturnya yang cukup lengkap, mudah untuk didapatkan, dan harganya
yang relatif terjangkau.
1.
Varian Mikrokontroler AVR
Antar seri mikrokontroler AVR memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun
kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set instruksi yang
relatif tidak berbeda. Tabel dibawah ini membandingkan beberapa seri
mikrokontroler AVR buatan Atmel.
Keterangan:
modulasi pulsa
ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat
1.
Arsitektur Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler AVR sudah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang
memisahkan memori dan bus untuk data dan program, serta sudah
menerapkan single level pipelining. Selain itu mikrokontroler AVR juga
mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction Set Computing)
sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat dan efisien.
Blok sistem mikrokontroler AVR dapat dilihat dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroler AVR
Salah satu seri mikrokontroler AVR yang banyak menjadi andalan saat ini
adalah tipe ATtiny2313 dan ATmega8535. Seri ATtiny2313 banyak
digunakan untuk sistem yang relatif sederhana dan berukuran kecil.
Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATtiny2313.
2. Mikrokontroler MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC
(Complex Instruction Set Computer). Sebagian besar instruksinya
dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu versi 20
kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash
PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media
memori-program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap
versinya.
Perbedaan dari mikrokontroler-mikrokontroler tersebut terutama terletak
pada kapasitas memori-program, memori-data dan jumlah pewaktu 16-bit.
Perbedaan mikrokontroler Atmel MCS51 tersebut ditunjukan pada Tabel
1.1 berikut.
Tabel 1.1. Perbandingan antar Mikrokontroler MCS51Atmel
Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini (20 pin) dan versi 40 pin secara
garis besar memiliki struktur dasar penyusun arsitektur mikrokontroler
yang sama. Bagian-bagian tersebut secara lebih lengkap (detil) ditunjukan
dalam diagram blok berikut.
Gambar 1.2 Diagram blok Mikrokontroler MCS51 Atmel
Mikrokontroler MCS51 Atmel versi 40 kaki mempunyai 32 kaki
sebagai portparalel dan 8 pin yang lain untuk konfigurasi kerja
mikrokontroler. Satuport paralel terdiri dari 8 kaki, dengan demikian 32
3. Mikrokontroler PCI
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard
yang dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi
Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640.
PIC memungkinkan Anda untuk mengontrol perangkat output ketika
mereka dipicu oleh sensor dan switch. Program dapat dihasilkan dengan
menggunakan diagram alur dalam perangkat lunak komputer, yang
kemudian dapat di-download ke dalam chip PIC. Mereka dapat ditulis
ulang sebanyak yang Anda inginkan. Memori jenis ini disebut memori
flash.
Sebuah mikrokontroler PIC adalah sirkuit terpadu tunggal cukup kecil
untuk muat di telapak tangan dan berisi memori pengolahan unit, Jam dan
sirkuit Input / Output dalam satu unit. Sebuah mikrokontroler PIC, oleh
karena itu, sering digambarkan sebagai komputer dalam sirkuit terpadu.
Mikrokontroler PIC dapat dibeli kosong dan kemudian diprogram dengan
program kontrol tertentu. Mikrokontroler PIC juga dapat dibeli dengan pradiprogram seperangkat perintah yang memungkinkan download langsung
dari kabel komputer dan mengurangi biaya peralatan pemrograman.
8051, PIC and AVR have Harvard architecture (separate memory spaces for RAM
and program memory). ARM has von Neumann architecture (program and RAM in
the same space).
ARM has a 16 and/or 32 bit architecture. The others are byte (8-bit) architecture.
8051 and PIC have limited stack space - limited to 128 bytes for the 8051, and as
little as 8 words or less for PIC. Writing a C compiler for these architectures must
have been challenging, and compiler choice is limited.
8051, AVR and ARM can directly address all available RAM. PIC can only directly
address 256 bytes and must use bank switching to extend it, though using a C
compiler conceals this. You still pay a speed penalty though.
8051 and PIC need multiple clock cycles per instruction. AVR and ARM execute
most instructions in a single clock cycle.
8051 and AVR are sufficiently similar that an AVR can usually replace an 8051 in
existing products with practically no hardware change. Some AVRs are made with
8051 pinouts to drop right in. The Reset polarity is the main difference.
8051 and AVR instruction sets are different but sufficiently similar that it's
possible to translate 8051 assembler to AVR assembler line by line (I have done
this). Because an 8051 takes 12 (sometimes six) clocks per instruction and an AVR
takes only one, you have to modify timing critical routines.
AVR and ARM have the best compiler and application support, including free
GCC compilers