Professional Documents
Culture Documents
Kasus 2 Unstable Angina
Kasus 2 Unstable Angina
Pharmaceutical Care
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Ny. P
Umur
: 72 tahun
Tanggal MRS
: 20 September 2016
Keluar MRS
: 23 September 2016
Diagnosa
: Unstable Angina (UA) dan Atrial Fibrilasi (AF) persisten
II. SUBYEKTIF
2.1. Keluhan Utama
Sesak 1 hari sebelum MRS, kumat-kumatan saat aktivitas dan istirahat, nyeri dada tengah
(+), nyeri ulu hati (+), keringat dingin (+), batuk (-), demam (-), tungkai bengkak (-)
2.2. Keluhan Tambahan
2.3. Riwayat Penyakit Dahulu
Disangkal
2.4. Riwayat Pengobatan
2.5. Riwayat Penyakit Keluarga
2.6. Alergi Obat
-
III. OBYEKTIF
3.1 Tanda Vital
Data Klinik
Nilai
TD (mmHg)
Suhu (oC)
Normal
120/80
36,5-37,5
20
130/69
36
130/80
36
23
90/60
36
Nadi (x/m)
RR (x/m)
Nyeri dada
Sesak
Pusing
Mual
Muntah
EKG
60-100
12-20
135
28
+
+
+
+
+
AF SLOW
60
28
++
AF NVR
82
26
+
-
81
26
+
+
+
-
OMI
ANTERIOR
Nilai Normal
SaO2 (%)
WBC (10/L)
Neutrofil (10/L)
Limfosit (10/L)
PLT (10/L)
Hb (g/dl)
Hematokrit (%)
BUN (mg/dl)
CK-MB (ng/dl)
Kreatinin darah (mg/dl)
Troponin T (ng/dl)
GDA (mg/dl)
GDP (mg/dl)
Kolesterol total
LDL
HDL
Natrium (mmol/L)
Kalsium (mmol/L)
Kalium (mmo;/L)
< 90%
3,2-10
2,0-7,0
1,5-4,0
150-450
12-16
35,0-50,0
9-20
0-7
0,6-1,3
0-0,1
< 140
70-115
< 200
< 130
30-70
135-144
8,8-10,4
3,6-4,8
Tanggal
20-9-2016
21-9-2016
100%
9,87
6,81
2,47
73
13,7
40,8
25
23
1,1
<0,05
246
215
169
150
230
109
35
138
140
7,4
7,2
2,9
3,4
IV. ASSESSMENT
4.1 Terapi pasien
Nama Obat
Regimen
Rute
Dosis
Pemberian
Tanggal Pemberian
20/9/2016
20/9/2016
21/9/2016
22/9/2016
23/9/2016
(IGD)
(ICCU)
(ICCU)
(Bangsal)
(Bangsal)
O2
4L/m
Inhalasi
NS
500cc/24
Iv
jam
Inj. Lovenox
2x0,6 cc
Sc
ASA
1x80 mg
Po
(4x80 mg)
Clopidogrel
1x75 mg
Po
(4x75 mg)
Atorvastatin
1x40 mg
Po
ISDN
3x10 mg
Po
Digoxin
1x0,5 mg
Iv
Omeprazole
1x40 mg
Iv
Glimepirid
2x1 mg
Po
Valsartan
1x40 mg
Po
Alprazolam
1x0,5 mg
Po
Laxadin syr.
0-0-C1
Po
RL 500cc/24
Iv
jam + KCL 1
flask
KSR
2x1
Po
Lansoprazole
1x30 mg
Po
1 x 80 mg
Po
Clopidogrel
1 x 75 mg
Po
Atorvastatin
1 x 40 mg
Po
ISDN
3 x 10 mg
Po
Valsartan
1 x 40 mg
Po
Lansoprazole
1 x 30 mg
Po
Glimepirid
2 x 1 mg
Po
4.2.
Subjek / Objektif
Terapi
Pasien mengalami
Omeprazole
(Maag)
(140 mg)
Analisa
Omeprazole digunakan
DRP
Omeprazol
Rekomendasi &
Monitoring
Monitoring : Plan : Seharusnya
karena pasien
hanya diberikan
i.v
Lansoprazol
Omeprazole tetap
saat pasien
dilanjutkan karena
e (130 mg)
MRS.
Penggunaan
seringkali diselipkan
Omeprazole 40
Omeprazole dilanjutkan
bersamaan dengan
mg/hari
digunakan untuk
untuk mengurangi
4-8 minggu.
p.o
bleeding di lambung.
Omeprazole juga
diperlukan karena
penggunaan ASA dapat
mengikis mukosa
lambung.
digunakan. Pemakaian
Laxadine
Laxadine digunakan
Penggunaan 1-2
syr (0-0-C1)
p.o
mengobati konstipasi
1sehari
sebelum tidur.
KRS.
penggunaan
Omeprazole.
tidak ada
penggunaan
Laxadine
sehingga perlu
ditambah karena
Omeprazole
masih
Unstable
Angina
Diagnosa Dokter
Inj.
Lovenox merupakan
digunakan.
Pemberian
Lovenox
bersama
(20,6 cc)
unstable angina.
Clopidogrel
dengan Lovenox
dapat
mg) p.o
harus diberikan
menyebabkan
dosis awal
bersamaan dengan
resiko
s.c
ASA (180
(480 mg)
Monitoring :
- Kenali tanda-tanda
pendarahan yang
mungkin terjadi karena
efek samping penggunaan
Clopidogrel dengan
Lovenox.
- Penggunaan ISDN
Clopidogrel
(175 mg)
p.o dosis
awal (475
mg)
Atorvastatin
(140 mg)
p.o
ISDN (310
mg) p.o
asetosal.
Dosis Lovenox untuk
pendarahan.
(Major)
Penggunaan
Atorvastatin
diberikan bersamaan
dengan Digoxin
dapat
100-325 mg 1sehari.
meningkatkan
Pengobatan harus
kadar Digoxin
minimal 2 hari.
Clopidogrel digunakan
untuk mengurangi
tingkat aterotrombosit
pada pasien dengan
unstable angina. (DIH)
Pemberian dosis awal
yaitu 300 mg dan
dilanjutkan dengan
dikombinasi bersama
ASA dengan dosis 75
mg untuk Clopidogrel
dan ASA 75-325 mg
dalam darah.
1sehari.
Atorvastatin digunakan
untuk mengurangi resiko
angina atau
revaskularisasi pada
pasien dengan banyak
faktor resiko. Ini juga
digunakan untuk
menurunkan kolesterol
total, LDL, Apo-B dan
TG.
ISDN merupakan
Isosorbid Dinitrat yang
digunakan sebagai
vasodilator untuk
mengendalikan angina.
Dosis untuk angina 5-40
mg 4sehari atau 40 mg
setiap 8-12 jam.
Atrial
Diagnosa Dokter
Vibrilasi
Digoxin
(10,5 mg)
i.v
Valsartan
(140 mg)
p.o
Digoxin digunakan
Pemberian
untuk memperlambat
Digoxin
bersama dengan
Aspirin dapat
meningkatkan
kadar Digoxin
dalam darah.
Pemberian
Valsartan
dengan Aspirin
dapat
mengurangi
2sehari.
efek dalam
Monitoring :
- Pemberian Valsartan
dari dosis digitalis pada
dosis awal, dari dosis
pada 6-8 interval
sebanyak 2 kali.
- Monitoring EKG 6 jam
setelah pemberian dosis
untuk menguji toksisitas.
Plan : Penyesuaian dosis
Valsartan yaitu 20 mg
2sehari.
menurunkan
tekanan darah.
Anti Cemas
Efek Samping
Alprazolam
Alprazolam digunakan
Penggunaan
Monitoring : Monitoring
Obat
(10,5 mg)
Alprazolam ada
interaksi dengan
stress.
Plan : Diberikan
p.o
PPI yaitu
diperlukan pemberian
Omeprazole
sehingga perlu
penggunaan
dengan waktu
yang berbeda.
Hasil pemeriksaan
Glimepirid
Mellitus
laboratorium
penggunaan ARB.
Pasien memiliki kadar
ASA dapat
Monitoring : Pemantauan
meningkatkan
efek Glimepirid
normal.
Dosis Glimepirid
diberikan 1-2 mg/hari.
Dosis dapat dinaikkan
berdasarkan pemeriksaan
monitor kadar gula rutin
dengan interval 1-2
minggu.
dan menyebabkan
kadar gula darah
terlalu rendah.
Monitoring : Terapi
Kalium
cc/24 jam +
KCl 1 flask
dalam darah.
(Hipokalem
ia)
Laboratorium
i.v
KSR 21
p.o