Professional Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK 9
Arif Dwi Saputro
Ermila Susanti
16.NS.139
16.NS.147
Risa Fitriana
Rizki Rahmawati Putri
Rusdianor
Yunia Rachmi
16.NS.178
16.NS.181
16.NS.192
16.NS.194
LEMBAR PERSETUJUAN
Kasus
Ruang
: Wisma Cempaka
Kelompok : 9
Anggota
Werdha
Rina, AMK
NIP.19831111.201001.2008
NIK. 19.44.2014.196
A. Latar Belakang
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam
berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).
Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu
secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya
penyakit. Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga
dan waktu dalam mewujudkan kesejahteraandan kesehatan.
Upaya pemeliharaan kebersihan diri mencakup tentang kebersihan rambut, mata,
telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan dalam berpakaian. Dalam upaya
pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan pentingnya kebersihan diri tersebut
sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo,1997).
Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam
mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan
kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan
diri. Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 1997).
Macam Macam Mencuci Tangan
a. Mencuci tangan dengan air
Wadah pencuci tangan dan jeruk nipis yang disediakan di Rumah Makan. Ritual
mencuci tangan di dunia dipraktikan sebagai bagian dari budaya maupun praktik
keagamaan. Dalam agama Hindu terdapat ritual mencuci tangan Bah', dalam agama
Yahudi dinamakan tevilah dan netilat yadayim. Praktek yang mirip adalah ritual lavabo
untuk agama Kristen, wudhu untuk agama Islam, dan Misogi di kuil Shinto.
b. Mencuci tangan dengan air panas
Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air
panas lebih efektif untuk membersihkan tangan, namun pendapat ini tidak disertai
dengan pembuktian ilmiah. Temperatur dimana manusia dapat menahan panas air tidak
efektif untuk membunuh kuman. Beberapa pendapat lain menyatakan bahwa air panas
dapat membersihkan kotoran, minyak, ataupun zat-zat kimia, namun pendapat populer
ini sebenarnya tidak terbukti, air panas tidak membunuh mikro organisme. Temperatur
yang nyaman untuk mencuci tangan adalah sekitar 45 derajat celsius, dan temperatur ini
tidak cukup panas untuk membunuh mikro organisme apapun.
Rediwipes tisu basah yang dinyatakan dapat membunuh bakteri E-coli dan
Salmonella. Tisu basah diperkenalkan pada awalnya untuk membersihkan tidak hanya
tangan, tetapi juga kotoran bayi, permukaan meja, dan di AS dianjurkan untuk peralatan
rumah tangga laiinya. Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) (Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular) di Amerika serikat sebayak 76 juta
dari 300 juta orang yang tinggal di AS sakit setiap tahunnya karena penyakit yang
dibawa bersamaan dengan masuknya makanan. Sebanyak 300.000 masuk rumah sakit
dan dan setiap tahun 5.000 orang meninggal dunia karena penyakit dibawa bersamaan
dengan masuknya makanan.
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Tujuan Umum
Mencuci tangan merupakan suatu teknik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dimana tindakan ini dilakuakn dengan
tujuan :
2. Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
C. Kriteria Klien
1. Lansia yang tinggal di wisma cempaka
2. Klien yang sehat secara fisik dan psikologis serta dapat mengikuti kegiatan sampai
selesai
D. Persiapan
Menurut Keliat, (2004), hal-hal yang harus disiapkan dalam melakukan terapi aktivitas
kelompok adalah sebagai berikut:
1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat,
alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan
2. Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader dan Co-Leader bertugas mendemontrasikan dan mengajarkan tentang cuci
tangan 6 langkah
pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara lembut. mengusap dan gosok juga kedua
punggung tangan secara bergantian, jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari
hingga bersih, bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan, gosok
dan putar kedua ibu jari secara bergantian, letakkan ujung jari ke telapak tangan
kemudian gosok perlahan, membersihkan kedua pergelangan tangan secara
bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh
bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu.
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat
mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi,
peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat
mengikuti kegiatan sampai selesai)
3. Proses Seleksi
a.
b.
c.
ruangan
Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
5. Setting Tempat
Keterangan :
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
= Pasien
E. Kegiatan
Azizah (2011), mengemukakan bahwa tahapan kegiatan TAK sebagai berikut:
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh
leader.Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.
2. Kegiatan
Kelompok akan melakukan cara melakukan cuci tangan
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk maju dan mengulang cara
mencuci tangan secara mandiri
4. Terminasi/Penutup
Leadermenjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan
kembali tujuan dan manfaat kegiatan.
F. Kriteria Evaluasi
Menurut Azizah (2011), presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan sebagai berikut:
1. 70% dari jumlah klien mampu mengikuti cara cuci tangan yang di demontrasikan
secara benar.
2. 60% dari jumlah klien mampu mengulang kembali cara mencuci tangan secara
mandiri.
G. Struktur Pelaksana
1. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di Wisma Cempaka Panti Sosial Tresna
Werdha Banjarmasin semua klien bisa melakukan cara mencuci tagan 6 langkah
secara benar.
2. Masalah Keperawatan
a.
3. Persiapan
a. Analisa Situasi
1) Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
: Wisma Cempaka
Jumlah Peserta
: 6 Orang
2) Pembagian Tugas
Leader
: Ermila Susanti
Co-Leader
: Risa Fitriana
Observer
Fasilitator
3) Alat Bantu
Cairan Antiseptik
4) Setting :
Keterangan:
= Leader
= Co-Leader
= Fasilitator
= Observer
= Pasien
H. Prosedur Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 1 TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ Validasi
1)
Menanyakan perasaan klien pada saat ini
2)
Menanyakan apakah klien sudah pernah melakukancuci tangan 7 langkah
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitucara mencuci tangan.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada peserta yang meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
- Lama kegiatan 30 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap Kerja
a. Leader dan CO leader mendemontrasika cara mencuci tangan
b. Leader dan CO leader kembali mendemontrasika cara mencuci tangan di ikuti
semua peserta
c. Semua peserta mengulang cara mencuci tangan di bantu oleh fasilitator
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Peserta yang sudah bisa cara mencuci tangan maju kedepan dan
mendemontrasikan cara mecuci tangan kepada peserta yang lain
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok mengajarkan cara mencuci tangan
2) Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien
I.
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan Tak. Untuk TAK evaluasi
kemampuan verbal dalam cara mencuci tanagan dan kemampuan nonverbal.