You are on page 1of 6

KESESUAIAN PERWUJUDAN POLA RUANG (DENGAN KRITERIANYA) DIBANDINGKAN DENGAN

HASIL ANALISIS TUTUPAN LAHAN (CITRA SATELIT)


Klasifikasi Tutupan Lahan disesuaikan dengan SNI 7645:2010 Klasifikasi penutup lahan.
1. Kawasan lindung
No
2.1.1
2.1.2

INDIKATOR POLA RUANG


Kawasan hutan lindung
Kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya :
2.1.2.1
Kawasan Bergambut
2.1.2.2

2.1.3

2.1.4

2.1.5

Kawasan
2.1.3.1
2.1.3.2
2.1.3.3
2.1.3.4
2.1.3.5

Kawasan resapan air

perlindungan setempat
Sempadan pantai
Sempadan sungai
Kawasan sekitar danau atau waduk
Kawasan sekitar mata air
Kawasan lindung spiritual dan
kearifan lokal lainnya

TUTUPAN LAHAN YANG


SESUAI

KETERANGAN

hutan
-

hutan
rumput rawa
perairan
hutan
belukar
padang rumput
sabana
padang alang-alang
ladang/tegalan
persawahan
perkebunan
kebun campuran

- hutan
- belukar
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- ladang/tegalan
- persawahan
- pekebunan
- kebun campuran
kawasan suaka alam, pelestarian alam & cagar budaya
2.1.4.1
Kawasan suaka alam
- hutan
- belukar
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
Kawasan suaka alam laut & perairan
perairan
2.1.4.2
lainnya
Suaka margasatwa & suaka
- hutan
2.1.4.3
margasatwa laut
- belukar
- semak
2.1.4.4
Cagar alam & cagar alam laut
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
2.1.4.5
Kawasan pantai berhutan bakau
- hutan
- rumput rawa
- perairan
2.1.4.6
Taman nasional & taman nasional
- hutan
laut
- belukar
- semak
2.1.4.7
Taman hutan rakyat
- padang rumput
2.1.4.8
Taman wisata alam & taman wisata
- sabana
alam laut
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
2.1.4.9
Kawasan cagar budaya & ilmu
pengetahuan
Kawasan rawan bencana alam

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan baik
alami maupun
bbudidaya

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan baik
alami maupun
budidaya

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

No

2.1.6

2.1.7

INDIKATOR POLA RUANG


2.1.5.1

Kawasan rawan tanah longsor

2.1.5.2

Kawasan rawan gelombang pasang

2.1.5.3

Kawasan rawan bencana banjir

Kawasan lindung geologi


2.1.6.1
Kawasan cagar alam geologi
2.1.6.2
Kawasan rawan bencana alam
geologi
2.1.6.3
Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air tanah

Kawasan
2.1.7.1
2.1.7.2
2.1.7.3
2.1.7.4
2.1.7.5
2.1.7.6
2.1.7.7

lindung lainnya
Cagar biosfer
Ramsar
Taman buru
Kawasan perlindungan plasmanutfah
Kawasan pengungsian satwa
Terumbu karang
Kawasan koridor bagi jenis satwa
atau biota laut yang dilindungi

TUTUPAN LAHAN YANG


SESUAI

KETERANGAN

- hutan
- belukar
- semak
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- lahan terbuka
- hutan
- belukar
- semak
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
- lahan terbuka
- hutan
- belukar
- semak
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
- lahan terbuka

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

- hutan
- belukar
- semak
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
- lahan terbuka
-

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

- hutan
- belukar
- semak
- padang rumput
- sabana
- padang alang-alang
- rumput rawa
- perairan
- lahan terbuka

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

Lahan yang
sebagian besar
ditutupi oleh
tumbuhan atau
bentuk alami
lainnya

2. Kawasan budi daya


No
2.2.1

2.2.2
2.2.3

INDIKATOR POLA RUANG

TUTUPAN LAHAN YANG


SESUAI

Kawasan hutan lindung


2.2.1.1
Hutan produksi terbatas
HUTAN
2.2.1.2
Hutan produksi tetap
2.2.1.3
Hutan produksi yang dapat dikonversi
Kawasan hutan rakyat
HUTAN
Kawasan peruntukan pertanian
2.2.3.1
Pertanian lahan basah
PERSAWAHAN
2.2.3.2
Pertanian lahan kering
- KEBUN CAMPURAN

KETERANGA
N

No
2.2.4
2.2.5

2.2.6

2.2.7

2.2.8

2.2.9

INDIKATOR POLA RUANG


2.2.3.3
hortikultura
Kawasan peruntukan perkebunan; dirinci
berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang
ada
Kawasan peruntukan perikanan
2.2.5.1
Perikanan tangkap
2.2.5.2
Budi daya perikanan
2.2.5.3
Pengolahan ikan
Kawasan peruntukan pertambangan
2.2.6.1
Mineral & batubara
2.2.6.2
Minyak & gas bumi
2.2.6.3
Panas bumi
2.2.6.4
Air tanah di kawasan pertambangan
Kawasan perutukan industri
2.2.7.1
Industri besar
2.2.7.2
Industry sedang
2.2.7.3
Industry rumah tangga
Kawasan peruntukan pariwisata
2.2.8.1
Pariwisata budaya
2.2.8.2
Pariwisata alam
2.2.8.3
Pariwisata buatan
Kawasan peruntukan permukiman
2.2.9.1
Permukiman perkotaan
2.2.9.2
Permukiman perdesaan

TUTUPAN LAHAN YANG


SESUAI

KETERANGA
N

- LADANG TEGALAN
- PERKEBUNAN
- KEBUN CAMPURAN
PERAIRAN LAUT
PERAIRAN DARAT
- BANGUNAN INDUSTRI
- TANAH TERBUKA

BANGUNAN INDUSTRI
- PERMUKIMAN
- BANGUNAN INDUSTRI

PERMUKIMAN

Teknik kuantifikasi pada masing-masing indicator pola ruang adalah sebagai berikut :
Klasifikasi pola ruang, informasi hasil pantauan prosentase simpangan diterjemahkan ke dalam
rentang kualitatif, dari rendah hingga tinggi.
Selanjutnya penilaian kualitatif ini dibuat dalam ukuran kuantitatif dengan skala 4 (nilai 0
sampai dengan 4), dimana 0 menunjukkan angka terendah (yang brearti terjadi tidak ada
kesesuaian) dan 4 menunjukkan angka tertinggi (yang berarti telah sesuai). Dengan klasifikasi
sebagai berikut :
-

> 99% : tidak ada kesesuaian dengan nilai 0

50% - < 99 % : simpangan tinggi dengan nilai 1

25% - < 50 % : simpangan sedang dengan nilai 2

1% - < 25% : simpangan rendah dengan nilai 3

0 % - < 1 % : kesesuaian sempurna dengan nilai 4

Untuk selanjtnya tata cara menghitung perentase sub indicator dan indicator pola ruang sama
dengan tata cara struktur ruang, hanya saja pada bagian Nilai Simpangan dibagi Nilai
Maksimum yang besarnya adalah 4 (maks)
Hasil Penilaian dan pembobtan terhadap pola ruang kabupaten brebes dapat dilihat pada tabletabel di bagian berikut ini.

TABEL MATRIKS PENILAIAN DAN PEMBOBOTAN TERHADAP POLA RUANG KABUPATEN BREBES (1)
INDIKATOR 1 : KAWASAN LINDUNG
AKTUAL
(2012-2013)

RTRW KAB. BREBES 2030


INDIKATOR & SUB INDIKATOR POLA RUANG
LOKASI
1

Kawasan Lindung
1.1 Kawasan hutan lindung

kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya


Kawasan Resapan Air
Rencana kawasan resapan air di Kabupaten Brebes ditetapkan
disebagian wilayah Kecamatan Banjarharjo, Bantarkawung,
Bumiayu, Ketanggungan, Larangan, Paguyangan, Salem, Sirampog,
dan Tonjong

1.3

Kawasan perlindungan setempat

1.4.
3

LUAS (HA)

(%)

NILAI
SIMPANGAN/
NILAI MAKS.

PERSENTASE (%)
SUB
INDIKATOR

(0-4)

INDIKATOR
34.38%

Kecamatan Paguyangan, kecamatan sirampog, kecamatan Salem,


Kecamatan Bantarkawung, Kecamatan Ketanggungan, dan
Kecamatan Banjarharjo

1.2
1.2.
1

1.4
1.4.
1
1.4.
2

LUAS (HA)

SIMPANGAN

Sepanjang pantai utara dari Kecamatan Brebes sampai Kecamatan


Losari
tersebar disepanjang sungai-sungai di Kabupaten Brebes
1. Waduk Mahalayu Kec. Banjarharjo
2. Waduk Penjalin Kec. Paguyangan
Kec. Salem, Bantarkawung, Paguyangan, Bumiayu, Sirampog,
Tonjong, Banjarharjo, Ketanggungan

Kawasan suaka alam, pelestarian alam & cagar budaya;


Cagar alam
Kawasan Telaga Renjeng sebagai kawasan perlindungan alam yang
berlokasi di Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan
Kawasan Muara Sungai (Estuari)
Muara Suangi Kaliangsa, Muara sungai Pemali di Kecamatan
Brebes, Muara Sungai Balaikambang, Muara Sungai Luwungmalang
di Kecamatan Wanasari, Muara Sungai Bangsri, Muara Sungai
Pakijangan, Muara Sungai Kluwut di Kecamatan Bulakamba, Muara
Sungai Babakan, Muara Sungai Kabuyutan, Muara Sungai Sinung,
Muara Sungai Tanjung di Kecamatan Tanjung dan Muara Sungai
Bancang, Muara Sungai Cisanggarung di Kecamatan Losari
Kawasan pantai berhutan bakau
Kecamatan Losari (Desa Limbangan, Karangdempel, Prapag lor,
Prapag Kidul dan Kecipir)
Kecamatan Tanjung (Desa Krakahan dan Desa Pengaradan)
Kecamatan Bulakamba (Desa Grinting, Pulogading dan Bangsri)
Kecamatan Wanasari (Desa Sawojajar)
Kecamatan Brebes (Desa Kaliwlingi dan Desa Randusanga Kulon)
TOTAL KAWASAN LINDUNG

5,247.31

3,547.58

32.39%

0.50

12.50%

0.75

18.75%

0.75

18.75%

0.75

18.75%

2.75

68.75%

21,093.59

19,872.31

5.79%
3

17,890.27

14,813.21

17.20%
3

44.30

12.06

72.78%

58.14

58.14

0.00%

0.63

0.63

0.00%
4

44,334.24

38,303.93

13.60%

Sumber : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penataan Ruang di Wilayah 1 Berbasis GIS, Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Ditjen Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013

TABEL MATRIKS PENILAIAN DAN PEMBOBOTAN TERHADAP POLA RUANG KABUPATEN BREBES (2)
INDIKATOR 2 : KAWASAN BUDIDAYA
AKTUAL
(2012-2013)

RTRW KAB. BREBES 2030


INDIKATOR & SUB INDIKATOR POLA RUANG
LOKASI
2

Kawasan budi daya


2.1 Kawasan peruntukan hutan produksi
2.1.1 Hutan Produksi Terbatas
Kecamatan Banjarharjo, Ketanggungan, Paguyangan, Salem,
Bantarkawung, Tonjong, Bumiayu, dan Sirampog
2.1.2 Hutan Produksi Tetap
Kecamatan Larangan, Songgom, Tonjong, Ketanggungan, Banjarharjo,
Losari, Bumiayu, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem
2.2
2.2.1
2.2.2

Kawasan peruntukan pertanian


Pertanian lahan basah
Pertanian lahan kering

2.2.3

Hortikultura

LUAS (HA)

SIMPANGAN

LUAS (HA)

(%)

30.99%

20,542.70

7,927.81

61.41%

Seluruh kecamatan Kabupaten Brebes


Kecamatan Sirampog, Paguyangan, Ketanggungan, Bantarkawung, Salem,
dan Banjarharjo
Kecamatan Ketanggungan, Larangan, Banjarharjo, Songgom, Salem,
Tonjong, Losari, Wanasari, Bulakamba, Brebes, Paguyangan, Sirampog,
Tanjung, dan Bumiayu

38,033.20
8,363.56

29,949.83
5,780.84

21.25%
30.88%

3
2

4,691.24

4,434.24

5.48%

15,451.81

3,645.82

76.41%

8,429.79

8,130.95

0.11

Tersebar di wilayah Kabupaten Brebes

2.4

Kawasan peruntukan perikanan

Budidaya Tambak : Kecamatan-kecamatan pesisir Kabupaten Brebes


Budidaya Perikanan Darat : Kecamatan Salem, Bantarkawung, Banjarharjo,
Bumiayu, Ketanggungan, Paguyangan, Sirampog, dan Tonjong.

2.5

Kawasan peruntukan industri

Kawasan peruntukan industri menengah dan besar dikembangkan di


sepanjang jalan Arteri primer pantura yang mencakup wilayah kecamatan
losari, tanjung, bulakamba dan wanasari
industri menengah dengan sifat kegiatan agro industri di sekitar jalan
arteri Kecamatan Paguyungan

2.6

Kawasan peruntukan pariwisata

Pantai Randusanga Indah di Kecamatan Brebes

2.7

Kawasan peruntukan permukiman

Tersebar di wilayah Kabupaten Brebes


TOTAL KAWASAN BUDIDAYA

INDIKATOR
27.08%

6,904.51

Kawasan peruntukan perkebunan

PERSENTASE (%)
SUB
INDIKATOR

(0-4)

10,004.98

2.3

NILAI
SIMPANGAN/
NILAI MAKS.

0.38

5.36%

0.67

9.52%

0.25

3.57%

3.54%

1.00

14.29%

100.00%

0.00

0.00%

237.80

237.80

0.00%

1.00

14.29%

15,929.59
121,684.78

10,810.48
77,822.28

32.14%
36.05%

0.50
3.80

7.14%
54.17%

Sumber : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penataan Ruang di Wilayah 1 Berbasis GIS, Direktorat Bina Program dan Kemitraan, Ditjen Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum, 2013

Pembahasan Hasil
Dari hasil monitoring dan evaluasi dengan menggunakan teknik overlay dengan
menggunakan Sistem Informasi Geofrafis (SIG) dapat dilihat kesesuaian luas pola ruang
RTRW Kabupaten Brebes Tahun 2030. Untuk lebih jelasnya mengenai kesesuaian pola ruang
Kbaupaten Brebes dapat dilihat pada table dan gambar dibawah ini :
TABEL REKAPITULASI HASIL MONITORING DAN EVALUASI POLA RUANG
Peruntukan Ruang

Luas (Ha)

Lindung Sesuai

% Grup Indikator

% Indikator
Utama

38,303.93

86.40%

23.07%

6,030.31

13.60%

3.63%

44,334.24

100.00%

26.70%

Budidaya Sesuai

77,822.28

63.95%

46.88%

Budidaya Tidak Sesuai

43,862.50

36.05%

26.42%

121,684.78

100.00%

73.30%

Lindung Tidak Sesuai

TOTAL POLA RUANG

166,019.02

100.00%

TOTAL POLA RUANG SESUAI

116,126.21

69.95%

49,892.81

30.05%

166,019.02

100.00%

TOTAL POLA RUANG TIDAK


SESUAI
Jumlah Total

Hasil Monitoring dan evaluasi pola ruang RTRW Kabupaten Brebes dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan nilai indicator-indikator pola ruang tersebut di atas maka nilai untuk
Grup Indikator POLA RUANG Kabupaten Brebes adalah : 61,46% yang didapat dari
penjumlahan :

Indicator kawasan lindung

Indicator perwujudan kawasan budidaya

= 34,38%
= 21,08%

2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara luas rencana pola ruang yang terdapat di
Materi Teknis RTRW Kabupaten Brebes (Perda) dengan luas yang dihitung
berdasarkan polygon pola ruang GIS (,shp) yang ersumber dari Pemerintah Daerah
Brebes. Yang signifikan perbedaannya antara lain adalah pertanian lahan basah
(sawah) dan pertanian lahan kering.
3. Inkonsisten perwujudan pola ruang tertinggi dialami oleh rencana cagar alam,
kawasan perkebunan, hutan produksi tetap (di atas 50%)

You might also like